UNIVERSITAS INDONESIA
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PADA PEMERINTAH KOTA SERANG
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
R. HUDAN MUCHTADI 1106121995
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JANUARI 2013 i
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: R. Hudan Muchtadi
NPM
: 1106121995
Tanda tangan
:
Tanggal
: 9 Januari 2013
ii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh : Nama
: R. Hudan Muchtadi
NPM
: 1106121995
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir
: Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam Mendukung Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing
: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D.
( .....................................)
Penguji
: Dana Indra Sensuse, Ph.D.
( .....................................)
Penguji
: Dr. Achmad Nizar Hidayanto
( .....................................)
Ditetapkan di
: Jakarta
Tanggal
: 16 Januari 2013
iii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Robbul ‘Izzati, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan karya akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Bapak Yudho Giri Sucahyo, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan karya akhir ini; (2) Bapak Dana Indra Sensuse, Ph.D, dan Bapak Dr. Achmad Nizar Hidayanto, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan demi kemajuan karya akhir ini; (3) Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah memberikan kesempatan
kepada
penulis
untuk
mengikuti
program
beasiswa
Government Chief Information Officer (GCIO); (4) Para Dosen MTI-UI yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah memberikan ilmunya; (5) Tim
Sekretariat
MTI-UI
yang
telah
banyak
membantu
dalam
pengadministrasian dan keberlangsungan KBM selama perkuliahan; (6) Bapak H. Sulhi, SH.,M.Si, selaku Sekretaris Daerah Kota Serang yang telah membantu dan mendukung penelitian karya akhir ini; (7) Para Pejabat Pemerintah Kota Serang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan; (8) Orang tua, istri dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; dan iv
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
v
(9) Rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu dalam kesempatan terbatas ini yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan karya akhir ini. Akhir kata, saya berharap Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Salemba, 9 Januari 2013
Penulis
v
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NPM Program Studi Fakultas Jenis Karya
: : : : :
R. Hudan Muchtadi 1106121995 Magister Teknologi Informasi Ilmu Komputer Tesis / Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-ekslusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam Mendukung Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Salemba Pada tanggal : 16 Januari 2013 Yang menyatakan
R. Hudan Muchtadi
vi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
vii
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: R. Hudan Muchtadi : Magister Teknologi Informasi : Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Mendukung Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang
Penggunaan Teknologi Informasi Komputer (TIK) dalam proses penyelenggaraan pemerintahan atau yang biasa disebut dengan e-government telah menjadi kebutuhan pemerintah untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan terbentuknya tata pemerintahan yang baik (good governance). Pengembangan e-government memerlukan perencanaan dan arahan strategis agar manfaatnya efektif mendukung kinerja organisasi pemerintah. Rencana dan arahan strategis tersebut dapat dituangkan dalam sebuah rencana strategis sistem informasi dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun kedepan. Perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) ini menggunakan metodologi Anita Cassidy dengan mengkombinasikan beberapa alat analisis seperti Critical Success Factor, Value Chain, SWOT agar dapat memberikan arahan pengembangan e-government. Penyusunan dokumen hasil perencanaan disesuaikan dengan pola umum penyusunan strategis sistem informasi agar didapat keluaran strategi SI bisnis, Strategi TI, Strategi Manajemen SI/TI dan portofolio aplikasi. Hasil dari PSSI ini menjadi cetak biru dalam pengembangan e-government pada Pemerintah Kota Serang sehingga dapat mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi serta tata pemerintah yang lebih baik. Kata Kunci :
xvii
+
175
PSSI, metodologi Anita Cassidy, e-government, Pemerintah Kota Serang. halaman;
48
Gambar;
vii
37
Tabel;
24
Lampiran
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
viii
ABSTRACT
Name Study Program Title
: R. Hudan Muchtadi : Magister Teknologi Informasi : Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Mendukung Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang
The use of Information Computer Technology (ICT) in the governance process or commonly referred to as e-Government has been the government's need to meet the people's demands for the establishment of good governance. The development of e-Government requires planning and strategic direction in order to effectively support the performance benefits of government organizations. Plans and strategic direction can be contained in an information systems strategic plan within three to five years. Strategic planning of information systems (SPIS) is using the Anita Cassidy methodology by combining several analysis tools such as Critical Successs Factor, Value Chain Analysis, SWOT Analysis, etc. in order to provide guidance e-government development. The development of planning documents tailored to the results of the general pattern of the preparation of strategic information systems in order to obtain the output SI business strategy, IT strategy, Strategy Management SI/TI and application portfolio. The results of the SPIS is as the blue print in the development of e-Government of Pemerintah Kota Serang that are built to support the vision and mission of the organization better governance. Keyword :
xvii
+
SPIS, Anita Cassidy Methodology, e-Government, Pemerintah Kota Serang. 175
halaman;
48
Gambar;
viii
37
Tabel;
24
Lampiran
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.2.1 Analisis Fishbone Diagram ............................................................. 4 1.2.2 Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 5 1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................. 6 1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7 1.6. Sistematika Penulisan................................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 9 2.1 Organisasi dan Sistem Informasi ................................................................. 9 2.2 Perencanaan Strategis .................................................................................. 10 2.3 Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI)...... .................................... 10 2.4 Kajian Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ...................... 12 2.4.1 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Anita Cassidy ............. 12 2.4.2 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Price Waterhouse ....... 17 2.4.3 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Ward dan Peppard...... 19 2.4.4 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi B-Vissta Planning ...... 21 2.5 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI .............................. 23 2.6 Kajian Teknik dan Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI............... 26 2.6.1 Critical Success Factor (CSF) ......................................................... 26 2.6.2 Value Chain ..................................................................................... 27 2.6.3 Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) ................ 29 2.6.4 Political, Economic, Social, Technology (PEST) ............................ 30 2.6.5 McFarlan’s Strategic Grid ............................................................... 31 2.6.6 Model Investasi TI Pemerintahan .................................................... 33 2.6.7 Perbandingan Teknis Analisis ......................................................... 35 2.7 Tinjauan Perencanaan Strategis SI/TI Pemerintah Daerah .......................... 36 ix
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
x
2.7.1 Pemerintah Kabupaten Jembrana .................................................... 36 2.7.2 Pemerintah Kabupaten Sragen ......................................................... 39 2.7.3 State of Tennessee, USA .................................................................. 41 2.7.4 Perbandingan Perencanaan SI/TI Pemerintah Daerah ..................... 43 2.8 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ................................................................. 43 2.8.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah: Studi Kasus Pemerintah Kota Medan ....................................................... 44 2.8.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah: Studi Kasus Pemerintah Kabupaten Purwakarta ....................................... 45 2.8.3 Perencanaan Strategis e-Government pada KPDAP Kabupaten Flores Timur .................................................................................... 46 2.8.4 Perbandingan Penelitian .................................................................. 47 2.9 Manajemen Risiko Instansi Pemerintahan .................................................. 47 2.10 Blue Print Sistem Aplikasi e-Government ................................................... 51 2.10.1 Menuju e-Government ..................................................................... 52 2.10.2 Kerangka Arsitektur e-Government ................................................. 54 2.10.3 Tingkatan e-Government ................................................................. 55 2.10.4 Government Function Framework................................................... 55 2.10.5 Peta Solusi Aplikasi e-Government ................................................. 57 2.10.6 Penyusunan Peta Alur (Road Map) ................................................. 59 2.11 Kerangka Pemikiran Perencanaan Strategis SI/TI Pemda Kota Serang ...... 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... . 64 3.1 Kerangka Penelitian ..................................................................................... 64 3.2 Alur Penelitian ........................................................................................... 65 3.2.1 Studi Literatur .................................................................................. 66 3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi.................................................... 67 3.2.3 Tahap Analisis Data ......................................................................... 67 3.2.4 Tahap Pemahaman Bisnis dan Situasi SI Saat Ini ........................... 67 3.2.5 Tahap Gap Analisis .......................................................................... 67 3.2.6 Tahap Solusi dan Rekomendasi ....................................................... 67 3.2.7 Tahap Pembuatan Formulasi Rencana Strategis .............................. 68 3.2.8 Tahap Finalisasi ............................................................................... 68 BAB IV PROFIL PEMERINTAH KOTA SERANG ........................................ 69 4.1 Selayang Pandang Kota Serang ................................................................... 69 4.1.1 Sejarah Kota Serang......................................................................... 69 4.1.2 Arti Lambang Daerah ...................................................................... 70 4.1.3 Kondisi Umum / Geografis .............................................................. 70 4.1.4 Kondisi Sosial Demografis .............................................................. 73 4.1.5 Kondisi Sosial Budaya ..................................................................... 74 4.1.6 Kondisi Perekonomian ..................................................................... 76 4.1.7 Produk Unggulan Daerah................................................................. 77 x
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xi
4.2 4.3 4.4
Organisasi dan Tata Kelola Pemerintahan ................................................... 78 Visi dan Misi ............................................................................................... 81 Strategi Pembangunan ................................................................................. 82 4.4.1 Permasalahan Pembangunan............................................................ 82 4.4.2 Strategi dan Prioritas Pembangunan ................................................ 83 4.5 Program Strategis......................................................................................... 93 BAB V ANALISIS DAN PERUMUSAN STRATEGI .................................... 94 5.1 Fase Visioning ............................................................................................. 94 5.1.1 Memahami Visi dan Situasi Bisnis .................................................. 94 5.1.2 Dokumentasi dan Korfirmasi Analisis Bisnis .................................. 96 5.1.2.1 Analisis Value Chain ......................................................... 97 5.1.2.2 Analisis CSF ...................................................................... 99 5.1.2.3 Analisis SWOT .................................................................. 106 5.1.2.4 Analisis PEST .................................................................... 109 5.2 Fase Analysis ........................................................................................... 122 5.2.1 Memahami Situasi Sistem Informasi Saat Ini ................................. 122 5.2.1.1 Lingkungan Aplikasi / Sistem Informasi ........................... 122 5.2.1.2 Infrastruktur Teknologi Informasi ..................................... 125 5.2.1.3 Organisasi Sistem Informasi .............................................. 126 5.2.1.4 Proses SI/TI ....................................................................... 128 5.2.1.5 Penganggaran SI/TI ........................................................... 129 5.2.2 Menganalisis Situasi Sistem Informasi Saat Ini .............................. 131 5.2.2.1 Tren TIK Nasional ............................................................. 131 5.2.2.2 Tren Sistem Informasi ....................................................... 130 5.2.2.3 Analisis SWOT Sistem Informasi ..................................... 135 5.2.2.4 Analisis Kebutuhan Sistem Informasi .............................. 136 5.2.3 Mengembangkan Solusi Alternatif .................................................. 138 5.2.3.1 Solusi Alternatif Sistem Informasi .................................... 139 5.2.3.2 Solusi Pilihan Pengembangan Infrastruktur ...................... 142 5.2.3.3 Solusi Pilihan Pengembangan Organisasi ......................... 144 5.2.3.4 Solusi Pengembangan Proses Sistem Informasi ................ 146 5.3 Fase Direction ............................................................................................. 148 5.3.1 Mengembangkan Arahan dan Visi Sistem Informasi ...................... 148 5.3.2 Mengembangkan Rencana Sistem Informasi ................................. 150 5.3.2.1 Arahan Aplikasi Bisnis ..................................................... 150 5.3.2.2 Arahan Infrastruktur TI...................................................... 152 5.3.2.3 Arahan Organisasi ............................................................. 157 5.3.2.4 Arahan Proses .................................................................... 159 5.3.3 Menentukan Prioritas Sistem Informasi .......................................... 161 5.4 Fase Recommendation ............................................................................... 162 5.4.1 Manajemen Risiko ........................................................................... 163 xi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xii
5.4.1.1 Identifikasi Risiko.............................................................. 163 5.4.1.2 Penilaian Risiko ................................................................. 165 5.4.1.3 Tindakan Terhadap Risiko ................................................. 165 5.4.1.4 Pemantauan dan Pelaporan Risiko .................................... 168 5.4.2 Membangun Peta Alur (roadmap) ................................................... 168 BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 172 6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 172 6.2 Saran ............................................................................................................ 173 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 174 LAMPIRAN
xii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5
Diagram Analisis Fishbone ......................................................... 4 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI ..... 11 Information System Strategic Planning Methodology ................ 13 Tahapan Metodologi Anita Cassidy ............................................ 13 Tahapan Metodologi PSSI versi Price Waterhouse .................... 17 Model Strategis SI/TI versi Ward dan Peppard .......................... 19 B- Vissta Planning Methodology ................................................ 23 Tujuan dan hubungan CSF .......................................................... 27 Porter’s Value Chain Analysis .................................................... 28 SWOT Analysis .......................................................................... 30 Pendekatan Mc Farlan’s Strategic Grid ...................................... 32 Kerangka berpikir pengembangan e-gov kab. Jembrana ............ 36 Pengembangan e-government Kab. Sragen ................................ 39 Transformasi menuju e-government ........................................... 53 Kerangka Arsitektur e-government ............................................. 54 Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan .................................. 56 Contoh Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan ..................... 56 Peta Solusi Aplikasi e-Government ............................................ 57 Contoh Peta Solusi Aplikasi e-Government ............................... 58 Strategi Matriks ........................................................................... 60 Strategi Spiral .............................................................................. 61 Strategi Neraca F&I .................................................................... 61 Pentahapan pengembangan e-government .................................. 62 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 63 Kerangka Penelitian Perencanaan SI/TI...................................... 65 Alur Penelitian ............................................................................ 66 Lambang Daerah Kota Serang .................................................... 70 Produk Unggulan dan Obyek Wisata Kota Serang ..................... 78 Jumlah PNS Pemerintah Kota Serang ......................................... 79 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Serang ............................. 80 Value Chain Pemerintah Kota Serang......................................... 97 Langkah-langkah pendalaman prioritas pembangunan ............... 102 Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang .................................... 125 Struktur Organisasi Dishubkominfo Kota Serang....................... 126 Komposisi Belanja SI/TI ............................................................. 128
xiii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xiv
Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12 Gambar 5.13 Gambar 5.14 Gambar 5.15 Gambar 5.16 Gambar 5.17 Gambar 5.18
Komposisi Belanja Perangkat Keras ........................................... 128 Elemen Utama Model Organisasi SI/TI ...................................... 143 Struktur Utama Organisasi SI/TI ................................................ 144 Langkah Pengembangan Kebijakan ............................................ 145 Arsitektur Aplikasi ...................................................................... 148 Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang .................................... 150 Konfigurasi Jaringan Pemerintah Kota Serang ........................... 152 Skema Jaringan ........................................................................... 153 Jaringan LAN SKPD ................................................................... 154 Arahan Organisasi SI/TI ............................................................. 155 Model Tata Kelola TIK ............................................................... 157 Pilar-pilar Penyusunan Perencanaan SI/TI.................................. 160 Roadmap Pengembangan SI/TI Pemerintah Kota Serang .......... 166
xiv
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Tabel 5.11 Tabel 5.12 Tabel 5.13 Tabel 5.14 Tabel 5.15 Tabel 5.16 Tabel 5.17 Tabel 5.18 Tabel 5.19 Tabel 5.20 Tabel 5.21
Perbandingan Metodologi Perencanaan SI/TI ............................ 24 Faktor Kemungkinan PEST ....................................................... 31 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Bisnis .................................... 34 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Teknologi .............................. 34 Prioritas Proyek SI/TI dengan Teknik MITIP ............................. 35 Fungsi Model / Tools Analisis .................................................... 35 Kecmatan dan Luas Wilayah ...................................................... 71 Rekomendasi Pengembangan Kapasitas Ruang Wilayah .......... 72 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010 .......................... 73 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010 ....... 73 Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP ....................................... 74 Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan ............. 74 Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010 ............. 75 Unit Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 ...................................... 76 Tenaga Kesehatan Tahun 2010 ................................................... 76 Pertumbuhan PDRB dan Konstan Kota Serang .......................... 77 Analisis SWOT ........................................................................... 101 Tujuan dan Sasaran Kebijakan Pembangunan Daerah................ 102 Identifikasi Kebutuhan Informasi Organisasi ............................. 109 Aplikasi / Sistem Informasi Pemkot Serang ............................... 122 Mc Farlan Grid Sistem Informasi Saat Ini .................................. 124 Analisis SWOT SI/TI .................................................................. 133 Kebutuhan Aplikasi Berdasarkan Kebutuhan Informasi............. 134 Aplikasi Berdasarkan Value Chain ............................................. 136 Solusi Sistem Informasi .............................................................. 137 Mc Farlan Grid Rekomendasi Sistem Informasi ......................... 139 Analisis Kesenjangan SI/TI......................................................... 140 Pemetaan Aplikasi Terhadap Pengguna ...................................... 148 Peran dan Tanggung Jawab Organisasi SI/TI ............................. 156 Prioritas Proyek SI/TI berdasarkan Metode MITIP .................... 160 Daftar Aset .................................................................................. 161 Daftar Risiko ............................................................................... 162 Penilaian Risiko .......................................................................... 162 Strategi Mitigasi Risiko .............................................................. 163 Matriks Penggolongan Tingkat Risiko........................................ 163 Kontrol Terhadap Risiko ............................................................. 164 Tahapan Program Kerja Pengembangan SI/TI ........................... 167 xv
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xvi
xvi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xvii
DAFTAR ISTILAH
Enabler
Pemungkin
SI
Sistem Informasi
TI
Teknologi Informasi
PSSI
Perencanaan Strategis Sistem Informasi
CSF
Critical Success Factor
SWOT
Strength, Weakness, Opportunity, Threat
PEST
Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi
Value Chain
Proses rantai nilai untuk menghasilkan nilai tambah
MITIP
Manajemen Investasi TI Pemerintahan
Ad-hoc
Khusus untuk suatu maksud
Roadmap
Peta Alur
e-Government
Pemerintahan digital yang menjadikan TIK sebagai enabler
Renstra
Rencana Strategis
RPJP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Renja
Rencana Kerja
Pemkot
Pemerintah Kota
Stakeholder
Pemangku kepentingan
xvii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Hasil Wawancara
Lampiran B
Hasil Kuesioner Prioritas Proyek SI/TI
xviii
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi semakin cepat dan terus bergerak eksponensial sehingga telah mengubah cara pandang organisasi dalam berbisnis. Peranan Sistem Informasi / Teknologi Informasi (SI / TI) bukan lagi sebatas unsur pendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan / organisasi namun mulai beralih berfungsi sebagai enabler atau pemungkin untuk mewujudkan tujuan perusahaan / organisasi. Teknologi Informasi mengubah proses bisnis menjadi lebih efektif dalam menjalankan misi dan efesien dalam mengelola dan menggunakan sumber daya. 1.1
Latar Belakang Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government merupakan pintu utama yang telah dipersiapkan pemerintah sekaligus momentum bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di bidang pemerintahan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan & RB) Nomor 11 Tahun 2011 juga mempersyaratkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang tentunya membutuhkan teknologi informasi sebagai pendukung sarana pelayanan publik yang berkualitas. Saat ini, hampir satu dasawarsa sejak lahirnya Inpres tersebut, telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web dan berbagai aplikasi sistem informasi manajemen. Namun pemanfaatan TI belum didayagunakan secara optimal. Masih banyak proses bisnis dilakukan secara manual yang mengakibatkan biaya operasional menjadi lebih tinggi, kualitas layanan yang rendah serta waktu pelayanan yang lama yang pada ujungnya mengakibatkan rendahnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.
1
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
2
Pemerintah Kota Serang memiliki 30 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Terdiri dari 2 Sekretariat, 12 Dinas, 6 Kecamatan dan 3 Kantor serta 7 Badan / Lembaga Teknis Lainnya. Kesemuanya diharuskan menjunjung tinggi nilai-nilai good governance untuk meningkatkan kualitas fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Namun, tak jauh berbeda dengan keadaaan pemerintahan di Indonesia pada umumnya, pemanfaatan TI pada Pemerintah Kota Serang belum dilakukan secara maksimal. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah perencanaan strategis sistem informasi dalam mendukung pengembangan e-government pada Pemerintah Kota Serang.
1.2
Perumusan Masalah Berpijak pada kondisi saat ini, tantangan yang dihadapi sampai dengan tahun 2014 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat Kota Serang maka visi pembangunan Kota Serang tahun 2008 2013 adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Landasan Kota Serang yang Global dan Berwawasan Lingkungan”. Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008 - 2013 adalah sebagai berikut: Landasan: Kondisi suprastruktur (peraturan perundang-undangan / regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur pemerintahan, dan pembangunan daerah Kota Serang dalam berbagai aspek kehidupan (sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan). Global: Kondisi Kota Serang yang mampu tumbuh, berkembang, dan maju secara dinamis mengikuti perkembangan jaman dan sejajar dengan kota-kota maju di Provinsi Banten. Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan asri, serasi, lestari, tentram, dan tertib.
Misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013 adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
3
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan
pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis; 3. Meningkatkan
dan
mendorong
pertumbuhan
dan
kualitas
perekonomian daerah dan masyarakat; 4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas; 5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan.
Dalam kerangka keterpaduan pembangunan nasional dan provinsi, misi pembangunan Kota Serang tahun 2008-2013 merupakan wujud komitmen seluruh masyarakat Kota Serang untuk mendukung pencapaian misi pembangunan Provinsi Banten dan misi pembangunan nasional. Kerangka keterpaduan inilah yang diamanatkan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 dalam pengembangan e-government. Tentunya tanpa dukungan SI / TI yang terintegrasi, misi Pemerintah Kota Serang tersebut akan sulit sekali tercapai. Pada kenyataannya, realisasi e-government di Kota Serang belum menggembirakan. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang yang memuat visi, misi, dan rencana strategis tidak memasukkan e-government sebagai prioritas. Berdasarkan sambutan Sekretaris Daerah Kota Serang, H. Sulhi, S.H., M.Si., saat membuka Sosialisasi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik menunjukkan adanya keinginan serius untuk mengoptimalkan penggunaan TIK dan prosesnya dalam mendukung pekerjaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Beliau mengatakan terkait permohonan informasi dari seseorang bernama MHS terkait dana hibah dan bansos yang sampai memasuki tahap mediasi di Komisi Informasi Banten hanya dikarenakan luputnya permohonan informasi yang MHS sampaikan melalui e-mail pada website Kota Serang.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
4
Belum lagi kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Serang adalah tidak adanya standar prosedur pelayanan serta interoperabilitas aplikasi antar SKPD yang rendah dikarenakan masih berupa pulau-pulau aplikasi sehingga sulit untuk diintegrasikan yang pada akhirnya semakin memperumit permasalahan yang ada. SI / TI yang ada pun masih dilakukan secara ad-hoc. Semua permasalahan tersebut mengindikasikan adanya fenomena ketidak-optimalan pemakaian teknologi informasi (TI) dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintahan di segala lini termasuk infrastruktur, sistem aplikasi komputer dan proses-proses birokrasi dan ketidakselarasan antara strategi pembangunan daerah dengan strategi TI organisasi. Penyebabnya adalah tidak adanya prosedur standar hasil sebuah perencanaan SI / TI yang baik sehingga kendala-kendala yang tersebut pada paragraf sebelumnya masih menjadi permasalahan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kota Serang. SKPD pada Pemerintah Kota Serang tidak akan maksimal memberikan pelayanan prima kepada publik apabila tidak didukung oleh perencanaan strategis sistem informasi.
1.2.1 Analisis Fishbone Diagram Untuk
membantu
mengidentifikasi,
menganalisis
dan
memecahkan masalah maka digunakanlah diagram Ishikawa atau fishbone diagram. Sebuah masalah yang menjadi sorotan utama diletakkan disebelah kanan diagram (fish’s head) dan kemungkinankemungkinan penyebab dari masalah tersebut diletakkan sebagai bones yang masing-masing telah dikategorikan. Berikut merupakan analisis fishbone terhadap permasalahan yang ada pada Pemerintah Kota Serang:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
5
STAF / SDM
MATERIAL Pulau-pulau aplikasi Aplikasi SI SKPD tidak saling interoperable
Kurang menguasai SI/TI Kurangnya perencanaan SDM TI
Investasi TI tidak memberikan outcome Belum memiliki perencanaan SI/TI
Belum memiliki perencanaan SI/TI
Pengadaan SI tidak memerhatikan kebutuhan bisnis
Infrastruktur TI belum tersedia
Belum memiliki perencanaan SI/TI
Indikasi ketidakoptimalan pemakaian teknologi informasi dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan
Belum memiliki perencanaan SI/TI
Pengelolaan data dan informasi tidak efektif
Aplikasi SI tidak saling interoperable
Pembagian tugas terkait SI/TI yang kurang jelas METHOD
MESIN
Gambar 1.1 Diagram Analisis Fishbone
Analisis permasalahan : Permasalahan yang muncul di permukaan adalah adanya indikasi ketidakselarasan antara strategi bisnis organisasi dengan strategi TI organisasi. Hal ini bertentangan dengan prinsip tata kelola yang baik (good governance) akibatnya muncul masalah-masalah berikutnya seperti proses yang lambat dan tidak menentu, pengolahan data bersifat ad hoc dan tidak terencana dengan baik. Aplikasi SI yang tidak memerhatikan aspek interoperabilitas sehingga data tidak terintegrasi akibat pulau-pulau aplikasi dan belum tersedianya jaringan LAN yang menghubungkan seluruh
SKPD
di
pemerintah
Kota
Serang.
Hal
ini
menyebabkan layanan seringkali lambat akibat pengulangani Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
6
proses yang seharusnya bisa dihindari dengan aplikasi SI yang terintegrasi dan saling interoperable. Sumber daya manusia yang kurang di bidang SI / TI ikut mengambil bagian dari penyebab permasalahan. Hal ini terjadi karena kurangnya perencanaan terhadap sumber daya SI / TI pada Pemerintah Kota Serang. Pengadaan SI / TI tidak memerhatikan kebutuhan bisnis organisasi. Hal ini terjadi karena tidak adanya rencana strategis SI / TI yang dapat menentukan prioritas portfolio aplikasi yang menjadi key operational, strategic, high potential dan support. Investasi teknologi informasi yang telah dikeluarkan belum menghasilkan outcome yang diinginkan. Hal ini karena pengadaan SI / TI tidak melalui perencanaan SI / TI yang baik.
1.2.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada serta analisis terhadap akar permasalahan
yang menjadi penyebabnya,
maka didapatkan
pertanyaan penelitian berupa: Bagaimana perencanaan strategis sistem informasi pada Pemerintah Kota Serang dalam mendukung pengembangan egovernment ?
1.3
Ruang Lingkup Pembatasan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi lebih fokus dan spesifik terhadap permasalahan yang dijadikan topik. Jangka waktu penelitian yang terbatas juga menjadi pertimbangan sehingga penulis membatasi permasalahan pada: Penelitian dan perencanaan strategis SI / TI hanya melibatkan perangkat yang ada pada Pemerintah Kota Serang; Penyusunan perencanaan strategis berdasarkan kerangka kerja Anita Cassidy (2006) dan kerangka kerja kebijakan dan strategi nasional
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
7
pengembangan
e-government
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika Republik Indonesia (2003).
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian dapat dirumuskan menjadi dua butir spesifik sebagai berikut: 1. Membuat perencanaan strategis sistem informasi yang dapat digunakan dalam mengembangkan e-government di Pemerintah Kota Serang sehingga seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada didalamnya dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien. 2. Membuat peta alur (roadmap) dan rencana implementasi. Agar perencanaan strategis sistem informasi membuahkan hasil sesuai keinginan, strategi perlu dituangkan dalam suatu peta alur prioritas dan rencana kerja implementasi bertahap. Hal ini menyesuaikan kondisi Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) serta kesiapan sumber daya pengelola teknologi informasi.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi berbagai pemangku kepentingan adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat akademis: Penelitian ini diharapkan menjadi referensi yang dapat memperkaya pengetahuan di bidang perencanaan strategis sistem informasi.
2.
Manfaat praktis: Perencanan strategis sistem informasi yang dihasilkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan cetak biru bagi Pemerintah Kota Serang dalam mengembangkan layanan egovernment sebagai tuntutan dari Inpres No.3 Tahun 2003 yang mengamanatkan agar setiap pemerintah daerah ikut berpartisipasi dalam pengembangan e-government.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
8
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan ilmiah ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 1.
Bab I:
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2.
Bab II: Studi Literatur Bab ini menjelaskan berbagai teori yang relevan dengan penelitian, penelitian/ jurnal / tesis sebelumnya serta teori tentang metodologi penelitian beserta perbandingannya yang berkaitan dengan penelitian yang dibuat yang kemudian ditutup dengan theoretical framework penelitian ini.
3.
Bab III: Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan alur/ metodologi penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitiannya.
4.
Bab IV: Profil Organisasi Bab ini menjelaskan profil organisasi yang dijadikan sebagai objek penelitian, dalam hal ini Pemerintah Kota Serang yang menjadi contoh kasus dalam pembuatan perencanaan strategis sistem informasi.
5.
Bab V: Analisis dan Pembahasan Bab ini membahas analisis faktor internal dan faktor eksternal sebuah organisasi dengan teknik dan metode yang digunakan sebagaimana tercantum pada Bab II, kemudian dibahas sampai menjawab pertanyaan penelitian yang terdapat pada Bab I.
6.
Bab VI: Kesimpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan hasil dari pembahasan pada Bab V, serta memuat evaluasi dari seluruh kegiatan penelitian beserta
saran
untuk
pengembangan
lebih
lanjut.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat teori serta konsep dasar yang bersumber dari buku-buku acuan yang berkaitan dengan tema penelitian sebagai panduan dan pemecahan masalah penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan teori yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.1
Organisasi dan Sistem Informasi Istilah sistem informasi didefinisikan sebagai suatu keterkaitan antar manusia, prosedur, dan penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyebarkan dan menyajikan informasi yang digunakan oleh sebuah atau lebih proses bisnis dalam organisasi (Laudon and Laudon, 2004). Ada tiga tujuan utama dari penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi, yaitu: 1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi; 2. Meningkatkan efektivitas memenuhi kebutuhan informasi guna mendukung pengambilan keputusan; 3. Memperbaiki daya tawar organisasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan gaya dan cara berbisnis. (Ward and Peppard, 2002) Namun seringkali penerapan SI / TI tersebut tidak dapat memenuhi tujuan yang hendak dicapai. Hal ini dapat saja terjadi jika penerapan SI / TI hanya berpusat pada aspek teknologinya saja tanpa menyelaraskannya dengan kebutuhan bisnis. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan SI / TI adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (re-thinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan leingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, 1992). 9
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
10
2.2
Perencanaan Strategis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka, salah satu arti kata strategi berkaitan dengan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan dalam ilmu manajemen, strategi berkaitan dengan lingkungan yang dinamis dan seringkali mengancam proses pencapaian misi dalam pelayanan publik. Perencanaan strategis (strategic planning) merupakan sebuah instrumen manajemen. Sebagaimana instrumen manajemen lainnya, perencanaan strategis digunakan untuk satu tujuan saja yaitu untuk membantu organisasi dalam menjalankan tugasnya dengan baik, dengan memusatkan perhatian pada sumber daya organisasi, menjamin unsur organisasi bekerja secara sinergis menuju sasaran yang sama, menilai dan menyesuaikan arah organisasi dalam merespon sebuah perubahan lingkungan (Wilopo, 2006). Untuk kepentingan jangka pendek, perencanaan strategis merupakan sebuah usaha yang disiplin untuk menghasilkan keputusan dan aksi mendasar yang akan mempertajam dan memberikan panduan sebuah organisasi terhadap apa yang akan dilakukan untuk dan bagaimana hal tersebut dilakukan dengan berfokus pada masa depan.
2.3
Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI) John Ward (2003) mendefinisikan strategi sistem informasi sebagai sebuah proses mengidentifikasi portofolio aplikasi berbasis komputer untuk menerapkan strategi perusahaan yang baik dan selaras serta memiliki kemampuan untuk menciptakan keuntungan (keunggulan kompetitif) lebih dari pesaing. Keterkaitan antara strategi SI, strategi bisnis, dan strategi TI adalah strategi bisnis merumuskan sasaran, arah, dan kebijakan bisnis organisasi. Karenanya strategi bisnis menjadi acuan bagi arah bisnis yang sedang berjalan. Strategi TI digunakan untuk mendefinisikan pemenuhan kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi. Sedangkan strategi SI menentukan aplikasi-aplikasi
sistem
informasi
yang
dibutuhkan
organisasi.
Hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
11
Industri SI/TI , Bisnis dan Organisasi Dampak Potensial
Strategi Bisnis Keputusan Bisnis Arahan dan Tujuan Perubahan Mendukung bisnis
Arahan bagi binis
Strategi SI Berdasarkan bisnis Orientasi kebutuhan Fokus aplikasi Layanan & Infrastruktur
Kemana arah bisnis dan mengapa?
Apa yang dibutuhkan ?
Kebutuhan & prioritas binis
Strategi TI Berdasarkan aktivitas Orientasi supply Fokus teknologi
Bagaimana melakukannya ?
Gambar 2.1. Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI [Ward and Peppard, 2003] Berbicara organisasi pemerintahan, strategi bisnis dapat dipetakan kedalam strategi pembangunan pemerintahan. Permenpan dan RB Nomor 12 Tahun 2011 Tentang pedoman penataan tata laksana menerjemahkan istilah proses bisnis secara umum sebagai tata laksana kepemerintahan. Beberapa kemungkinan dampak buruk yang terjadi bila sebuah organisasi tidak memiliki perencanaan strategi SI / TI adalah: 1. Sistem aplikasi tidak terintegrasi, masih berupa pulau-pulau aplikasi yang masing-masing tidak memiliki hubungan secara sistem; 2. Kurangnya informasi bagi pengambil keputusan (manajemen); 3. Ketidaksepahaman antara pengguna dengan tenaga ahli TI; 4. Strategi teknologi tidak seragam, sehingga menyulitkan integrasi sistem; 5. Investasi TI yang sektoral menyebabkan tidak efisiennya proses bisnis secara keseluruhan; 6. Penggunaan sistem informasi lebih pendek dari yang diharapkan (Ward and Peppard, 2002) Hal terpenting dalam proses perencanaan strategis SI / TI adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari beberapa Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
12
metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Tujuan dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI / TI adalah untuk mengurangi risiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak
yang
berkepentingan
(stakeholder)
serta
meminimalkan
ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan. Dalam melakukan perencanaan strategis SI / TI, banyak sekali metodologi yang bisa dan biasa dipakai (best practice). Kita harus menyesuaikan metodologi yang dipakai dengan kebutuhan bisnis organisasi. Organisasi nirlaba tentu berbeda proses bisnisnya dengan organisasi yang berorientasi pada keuntungan begitupun dengan instansi pemerintahan yang lebih mengutamakan kepentingan publik. Pada bagian selanjutnya akan dibahas beberapa metodologi yang biasa dipakai dalam perencanaan strategis SI. 2.4
Kajian Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada sub bab ini akan dibahas beberapa kajian teori dan metodologi tentang perencanaan strategis sistem informasi berikut masing-masing tahapannya yang dapat dipergunakan untuk merencanakan sebuah strategi sistem informasi untuk pemerintah daerah. Beberapa kajian teori dan metodologi tersebut adalah sebagai berikut: 2.4.1 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Anita Cassidy Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dikembangkan oleh Anita Cassidy (2006) menjelaskan secara rinci tahapan/ fase yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan strategis sistem informasi. Langkah tersebut terbagi dalam empat fase yaitu: Fase Visioning, Fase Analysis, Fase Direction dan Fase Recommendation.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
13
Gambar 2.2 Information Systems Strategic Planning Methodology (Anita Cassidy, 2006) Penjelasan dari masing-masing fase yang harus dilalui dalam pembuatan perencanaan strategis sistem informasi sebagaimana digambarkan pada Gambar 2.3 sebagai berikut:
Gambar 2.3 Tahapan Metodologi Anita Cassidy
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
14
1.
Tahap Penentuan Visi (Visioning) Tahap ini bertujuan untuk menentukan visi dari kegiatan serta
menyusun
rencana
proyek
berikut
proses-proses
yang
ada
didalamnya. Secara detil hal-hal yang dilakukan mencakup pembuatan jadwal pelaksanaan, aktivitas serta bentuk keluaran yang akan dihasilkan. Pada fase ini perlu dilakukan pendalaman pemahaman terhadap kondisi bisnis saat ini serta memahami berbagai dokumen dan alur informasi yang mengalir dalam organisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan serangkaian wawancara, survey atau berinteraksi langsung dengan komponen organisasi. Tahapan turunan dari visioning yaitu: Memulai dan mengelola proyek Tahap awal dimulai dengan kegiatan persiapan dalam membangun
sebuah
proyek
yang
mencakup
sisi
perencanaan, sumber daya dan jadwal. Membuat jadwal dengan hasil yang hendak dicapai. Memahami visi dan situasi bisnis Memahami strategi bisnis berikut proses dan tujuannya. Tahap ini memerlukan inputan berupa dokumen visi bisnis, hasil wawancara mendalam dengan pihak manajemen, sehingga didapat pemahaman mendalam terhadap bisnis organisasi tersebut. Mendokumentasikan dan
mengkonfirmasi hasil analisis
bisnis Dari hasil analisis bisnis didapat bagaimana strategi bisnis menentukan strategi sistem informasi yang pada akhirnya mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
2.
Tahap Analisis (Analysis) Setelah memahami kondisi bisnis organisasi dan berbagai
dokumen yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
15
tentang kondisi SI. Hal ini bertujuan untuk memperjelas posisi SI dan
peranannya
selama
ini.
Juga
sepagai
upaya
unuk
mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan kondisi SI sehingga muncul berbagai potensi untuk melakukan transformasi sesuai dengan tujuan bisnis organisasi. Dalam fase ini akan dilakukan gap analysis untuk membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan antara kedua kondisi tersebut sehingga dapat diprediksi besarnya usaha yang diperlukan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan organisasi. Tahapan turunan dari analysis adalah: Memahami situasi sistem informasi saat ini Tahapan ini dimulai dengan me-review dokumen SI kemudian melakukan wawancara sehingga menghasilkan dokumen situasi SI saat ini. Menganalisis situasi sistem informasi saat ini Melakukan
perbandingan
mengidentifikasi
tren
dengan
industri
SI,
institusi profil
lain,
kompetitor
kemudian melakukan pengujian / analisis kesenjangan. Membangun rekomendasi dan solusi alternatif Membangun pilihan pengembangan aplikasi bisnis dan rekomendasinya.
Membangun
pilihan
pengembangan
infrastruktur dan rekomendasinya. Membangun pilihan pengembangan Membangun
organisasi pilihan
dan
rekomendasinya.
pengembangan
proses
SI
dan
rekomendasinya. 3. Tahap Arah Pengembangan (Direction) Tahap ini membahas sebuah pernyataan tentang visi misi SI berdasarkan kondisi yang telah dipahami serta tujuan bisnis yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami tujuan bisnis organisasi yang diinterpretasikan kedalam tujuan SI Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
16
sehingga pada akhirnya tujuan bisnis dan tujuan SI dapat diselaraskan. Fase ini juga disusun sebuah rencana pengembangan SI serta mengidentifikasi berbagai proyek potensial. Sub tahapan arah pengembangan ini adalah: Mengembangkan arahan dan visi sistem informasi Mengembangkan visi dan misi SI termasuk tujuan SI dan strategi SI. Mengembangkan rencana sistem informasi Mengembangkan arahan pengembangan aplikasi bisnis. Mengembangkan Mengembangkan
arahan arahan
pengembangan pengembangan
infrastruktur. organisasi.
Mengembangkan arahan pengembangan proses SI dan mengembangkan prioritas proyek SI / TI yang harus didahulukan.
Menentukan project sistem informasi Menentukan proyek SI / TI (aplikasi bisnis, infrastuktur, organisasi dan proses), membuat prioritas proyek SI / TI dan dan mengidentifikasi keuntungan bisnis setelah penggunaan proyek SI / TI.
4.
Tahap Rekomendasi (Recommendation) Pada fase ini dihasilkan sebuah roadmap secara detail tentang pelaksanaan pengembangan SI untuk beberapa tahun kedepan mencakup ringkasan biaya, waktu pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan. Sub fase rekomendasi adalah: Mengembangkan peta alur (roadmap) Membuat pentahapan dalam melakukan prioritas proyek SI / TI dengan menggunakan strategi Mc Farlan Grid atau teknik lain yang memungkinkan. Mengidentifikasi risiko, dan mitigasi risiko (manajemen risiko). Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
17
Mengembangkan Business Case Merangkum keuntungan bisnis untuk aksi, Return on Investment (ROI) dan analisis bisnis sebuah proyek.
Mengkomunikasikan rencana Membuat dokumen perencanaan untuk presentasi hasil perencanaan SI / TI kepada dewan pimpinan organisasi.
2.4.2 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Price Waterhouse Price
Waterhouse
sebuah
lembaga
layanan
konsultasi
manajemen kelas dunia memperkenalkan sebuah metodologi yang menjelaskan secara rinci tahapan yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan strategis sistem informasi (PWC, 1996). Langkah tersebut terbagi dalam empat tahapan seperti digambarkan pada Gambar 2.4 berikut:
Tahap I : Menentukan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
Stage II
: Menentukan Target SI
Stage III : Menentukan dan Memilih Strategi SI
Stage IV : Mengembangkan Rencana Implementasi
Gambar 2.4 Tahapan Metodologi PSSI versi Price Waterhouse
1. Menetapkan bisnis dan kebutuhan informasi Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi untuk mendapatkan proses bisnis dan keadaan SI / TI terkini dari Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
18
organisasi, kebutuhan bisnis akan datang serta peluang pemanfaatan SI / TI bagi kelangsungan bisnis organisasi. Masukan pada tahap ini adalah rencana bisnis, rencana SI / TI, keadaan persaingan dan perkembangan SI / TI dalam industri. Tahapan ini terbagi dalam sub tahapan seperti: praperencanaan
strategis;
identifikasi
informasi
organisasi;
analisis lingkungan internal bisnis; analisis lingkungan internal SI / TI; analisis lingkungan eksternal bisnis; dan analisis lingkungan eksternal SI / TI. 2. Menentukan target sistem informasi Tahap ini ditentukan peluang dari pemanfaatan SI / TI untuk memenuhi tujuan bisnis organisasi serta kebutuhan aplikasi SI / TI secara mendetil. Rincian kebutuhan itu berupa arsitektur aplikasi, infrastruktur teknologi, manajemen dan kebijakan SI / TI organisasi. Masukan pada tahapan ini adalah indentifikasi kebutuhan bisnis, identifikasi peluang pemanfaatan SI / TI, serta pemenuhan kebutuhan SI / TI saat ini. Tahapan ini terbagi dalam beberapa sub tahapan sebagai berikut : Identifikasi masalah dan solusi internal bisnis; identifikasi peluang bisnis dari eksternal organisasi; membuat landasan kebijakan SI / TI; membuat strategi SI / TI; dan membuat prinsip dasar operasional SI / TI. 3. Menentukan dan memilih strategi sistem informasi Pada tahapan ini, dibuat pilihan prioritas strategi SI / TI. Masukan pada tahapan ini adalah strategis SI / TI dan manajemen SI / TI. Adapun proses yang dilakukan pada tahapan ini adalah : menggali value bisnis; prioritas dan pemilihan strategi SI / TI dan pendetilan strategi SI / TI.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
19
4. Mengembangkan rencana implementasi Tahap
ini
dilakukan
pembuatan
rencana
dan
jadwal
implementasi strategi SI / TI dengan masukan berupa dokumen strategi SI / TI yang telah dihasilkan pada tahapan ketiga. Dalam hal ini perlu dilakukan sub tahapan berupa : membuat rencana pendukung strategi SI / TI; pembuatan jadwal waktu kerja; serfta pembuatan rencana pelaksanaan.
2.4.3 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Ward dan Peppard John Ward dan Joe Peppard memperkenalkan metode atau teori analisis yang digunakan dalam perencanaan strategi SI / TI dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5. Model Strategis SI / TI [Ward and Peppard, 2002]
Pendekatan metodologi versi Ward dan Peppard ini menurut Wedhasmara dimulai dari kondisi investasi SI / TI dimasa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi. Hal lainnya adalah untuk menangkap peluang bisnis, serta fenomena meningkatkan keunggulan
kompetitif
suatu
organisasi
karena
mampu
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
20
memanfaatkan SI / TI dengan maksimal. Sebab utama kurang bermanfaatnya investasi SI / TI bagi organisasi disebabkan karena perencanaan strategis SI / TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan bisnis. Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002). Tahapan masukan terdiri dari: 1.
Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspekaspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi. (metode StrengthWeakness dan Value Chain)
2.
Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi / industri (metode PEST) dan iklim bersaing perusahaan (five Forces competitive model) serta dapat menggunakan OpportunityTreat teknik (model OT).
3.
Analisis lingkungan SI / TI internal, yang mencakup kondisi SI / TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI / TI yang ada saat ini.
4.
Analisis lingkungan SI / TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI / TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.
Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI / TI yang isinya terdiri dari:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
21
1. Strategi SI Bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI / TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi. 2.
Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI / TI.
3. Strategi Manajemen SI / TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI / TI yang dibutuhkan.
Beberapa teknik/ metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI / TI pada metodologi ini, mencakup analisis SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Success Factors, dan McFarlan’s Strategic Grid. Hasil dari Perencanaan Strategis SI / TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI / TI suatu organisasi, adapun hasil identifikasi dari perencanaan strategis sistem informasi adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI / TI. Kemudian dilakukan gap analisis antara portfolio aplikasi SI / TI mendatang dengan portfolio aplikasi SI / TI saat ini dan dilanjutkan dengan pembuatan Roadmap implementasi.
2.4.4 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi BVissta Planning Metodologi B-Vissta Planning (BVP) merupakan gabungan dari beberapa metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi versi John Ward, Wetherbe, James Martin, Tozer yang diadopsi tanpa meninggalkan kelebihan dan urutan dasar logisnya serta tambahan modul yang memiliki value sebagai nilai lebihnya.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
22
Metodologi BVP mendasarkan kegiatan renstra SI pada beberapa hal: 1.
Menggunakan arah dan tujuan perusahaan yang telah dituangkan dalam rencana bisnis. Segala sesuatu yang menjadi hasil dalam rencana bisnis tersebut diinterpretasikan sebagai kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh divisi SI / TI. Divisi SI / TI tersebut lalu melakukan konsolidasi internal guna mengetahui kemampuan sumber dayanya dan pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil konsolidasi
internal
tersebut
berupa
strategi
sistem,
manajemen, dan teknologi informasi kemudian dibuatkan prioritas pelaksanaan proyek dan jadwal implementasinya. 2.
Menggunakan CSF sebagai salah satu tolok ukur dalam membuat prioritas strategi SI / TI yang dihasilkan. Penggunaan CSF tersebut disebabkan karena CSF mampu merepresentasikan faktor-faktor penting dalam proses bisnis organisasi.
3.
Menggunakan analisis value dan risiko yang tidak hanya memperhitungkan tangible value tetapi juga intangible value. Parameter tangible dan intangible tersebut akan semakin mengungkapkan manfaat proyek SI / TI sebenarnya.
4.
Memanfaatkan pengalaman praktis yang mendukung teori yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan riset/pengalaman praktis seperti TCO dari Gartner Group dan REJ dari Microsoft dengan teori berupa Information Economics dari Parker dan metode renstra SI. (Atmaja, UI 2002)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
23
Tahapan yang dilalui dalam perencanaan strategis sistem informasi versi B-Vissta Planning seperti pada Gambar 2.6 berikut:
DETERMINE BUSINESS AND INFORMATIONS NEEDS
Pre Renstra, Identifikasi informasi organisasi, analisis internal/ eksternal bisnis organisasi, analisis internal/ eksternal SI/TI Organisasi DEFINE IS TARGETS
Identifikasi masalah dan solusi bisnis internal, peluang bisnis dari eksternal organisasi, pemanfaatan SI/TI dari lingkungan eksternal organisasi, Analisis Gap kebutuhan informasi, membuat landasan kebijakan SI/TI, Strategi SI/TI, Prinsip dasar landasan bagi operasional strategi SI/TI, strategi manajemen SI/TI DEFINE AND SELECT IS STRATEGY
Menggali value bisnis, Prioritas dan pemilihan strategi SI/TI, pendetilan strategi SI/TI DEVELOP IMPLEMENTATION PLAN
Membuat rencana pendukung strategi SI/TI, Pembuatan jadwal waktu kerja, Pembuatan rencana pelaksanaan
Gambar 2.6. B-Vissta Planning Methodology [Atmaja, 2002]
2.5
Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategis SI / TI Berdasarkan kajian beberapa metodologi perencanaan strategis sistem informasi sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3, maka dapat diidentifikasikan beberapa aktivitas yang sebagai hasil perbandingan setiap metodologi yang telah dibahas tersebut. Perbandingan setiap metodologi seperti tercantum pada Tabel 2.1 berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
24
Tabel 2.1 Perbandingan metodologi Perencanaan Strategis SI / TI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Aktivitas Analisis dokumen bisnis untuk mengetahui visi, misi dan tujuan bisnis Analisis lingkungan internal bisnis untuk mengetahui proses bisnis organisasi Analisis lingkungan eksternal bisnis untuk mengetahui tekanan/persaingan dari luar organisasi Analisis lingkungan internal SI / TI untuk mengetahui kapabilitas dan sumber daya TI Analisis lingkungan eksternal SI / TI dan peluang pemanfaatannya bagi organisasi Pemanfaatan Value Chain sebagai tools dalam perencanaan strategis SI / TI Analisis untuk menghasilkan CSF organisasi Identifikasi portofolio aplikasi SI beserta analisis pemanfaatannya Analisis kesenjangan antara as-is dan to-be condition Identifikasi masukan dan keluaran SI yang tepat dalam penyusunan strategi SI Identifikasi struktur organisasi dan kebutuhan struktur manajemen SI Identifikasi strategi SI untuk mendukung bisnis organisasi Analisis manajemen risiko dan penanggulangan terhadap bencana/ insiden Menentukan arsitektur Teknologi Informasi Memprioritaskan strategi SI / TI yang hendak dijalankan Analisis business case untuk mengetahui ROI, TCO. Penentuan roadmap implementasi Menentukan program awareness untuk mempublikasikan cetak biru perencanaan strategis SI / TI
Anita PWH Ward
BVP
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
(Diolah kembali dari Sumber: Rizal Batubara, 2010) Keterangan : Anita Ward N/A
: Anita Cassidy : Ward and Peppard : Not Apparent / tidak tercantum
PWH : Price Waterhouse BVP : B-Vissta Planning : Tercantum
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
25
Dari Tabel 2.1 dapat ditarik kesimpulan terhadap metodologi perencanaan SI / TI sebagai berikut: (1) Metodologi Anita Cassidy membahas seluruh aspek perencanaan dari sebelum, ketika dan sesudah perencanaan dilakukan. Misalnya dimulai dengan menganalisis dokumen dilanjutkan proses analisis lingkungan bisnis dan lingkungan SI / TI internal maupun eksternal, menganalisis biaya, pengelolaan risiko / mitigasi bencana dan dampak bisnis, terakhir ditutup dengan program awareness/ sosialisasi cetak biru. Melihat dari kelengkapan dan aspek keamanannya, framework ini dapat pula diterapkan
pada
organisasi
pemerintahan,
tentunya
dengan
menyesuaikan tujuan bisnis lembaga pemerintahan. (2) Metodologi Price Waterhouse menitikberatkan perencanaan pada aspek pemenuhan berbagai kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung rencana bisnis organisasi. Meskipun metodologi ini termasuk yang memilki struktur perencanaan yang komprehensif, namun dibutuhkan orang yang berpengalaman dengan metodologi Price Waterhouse ini untuk menjalankan setiap langkah dan tahapannya. Hal ini dikarenakan metodologi ini merupakan framework internal yang dipakai oleh perusahaan internasional Price Waterhouse Cooper. (3) Metodologi Ward and Peppard merupakan metodologi yang banyak dipelajari dikalangan dunia pendidikan serta dunia industri/ bisnis dikarenakan sifatnya yang aplikatif bagi setiap jenis organisasi. Serupa dengan metodologi Anita Cassidy, walaupun berangkat dari sisi bisnis namun tidak lantas menjadikannya tidak sesuai bagi organisasi nirlaba. Bahkan organisasi pemerintahan pun dapat menggunakannya sebagai framework
dalam
menyusun
perencanaan
strategis
SI
/
TI.
Kelemahannya dibandingkan dengan metodologi Anita Cassidy adalah tidak membahas aspek penanganan keamanan (risk management). (4) Metodologi Be-Vissta Planning merupakan kompilasi dari berbagai metodologi seperti Ward, James Martin, Wheterbee dan Tozer. Kelebihan dari framework ini adalah membahas keuntungan tangible dan intangible dari aspek pemanfaatan SI / TI bagi organisasi. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
26
Walaupun struktur perencanaannya termasuk yang lengkap namun belum banyak organisasi yang memanfaatkannya sebagai framework dalam menyusun perencanaan strategis SI / TI.
2.6
Kajian Teknik dan Metode Analisis Perencanaan Strategis SI / TI Pada sub bab ini dibahas beberapa metode/ teknik/ tools yang biasa dipakai dalam perencanaan strategis sistem informasi. Masing-masing teknik memiliki kegunaannya masing-masing. Kajian teknik dan metode analisis perencanaan strategis SI / TI selanjutnya akan dibahas sebagai berikut:
2.6.1 Critical Success Factor (CSF) Critical Success Factor (CSF) diperkenalkan pertama kali oleh John R. Rockart dan MIT Sloan School of Management pada tahun 1979. Teknik ini banyak membantu senior executives dalam menentukan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan serta pengelolaan sebuah organisasi. Faktor kunci dalam CSF yang jika
terpenuhi/
terpuaskan
maka
akan
mengantarkan
pada
keunggulan kompetitif dari organisasi (Rockart 1979). Dalam melakukan analisis CSF, langkah-langkah yang harus dipersiapkan adalah: Mendefinisikan ruang lingkup (scope) Mengumpulkan data Menganalisis data Membuat/menentukan CSF Menganalisis CSF (Caralli, 2004).
Penentuan CSF berasal dari document review dan analisis dari tujuan dan strategi yang telah ditetapkan manajemen. Dapat pula dilakukan dengan wawancara sejumlah personil yang kompeten pada bidangnya untuk mengetahui hambatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Dari informasi yang terkumpul kemudian dibuat Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
27
sebuah dokumen hirarki CSF semua level organisasi (industri, organisasi, unit bisnis dan manajer).
Gambar 2.7. Tujuan dan hubungan CSF [Ward and Peppard, 2002]
Dokumen CSF haruslah jelas dan terukur sehingga digunakan untuk menentukan prioritas dan penentuan aplikasi sistem informasi tiap area.
2.6.2 Value Chain Konsep Value Chain Analysis diperkenalkan oleh Michael Porter (1985) yang menggambarkan seluruh aktivitas value organisasi (perencanaan, produksi, pemasaran, penyampaian) untuk mendukung produk baik didalam lingkungan maupun eksternal organisasi dan hubungannya dengan posisi kompetitif sebuah organisasi. Karenanya, teknik ini mengevaluasi setiap bagian dari aktivitas lebih dari hanya sebatas masalah mesin, peralatan, orang ataupun uang. Teknik Value Chain digunakan untuk mengarahkan fokus utama unit organisasi terhadap fungsi dari setiap bagian/ aktivitas Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
28
dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karenanya, teknik ini akan memudahkan pemetaan kebutuhan sistem informasi yang dapat diberikan guna mendukung fokus organisasi. Porter membagi dua aktivitas utama menjadi yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama berhubungan langsung dengan proses menghasilkan sebuah produk atau layanan. Aktivitas utama ini terbagi menjadi lima area : inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing, dan penjualan serta service. Setiap aktivitas utama ini terhubung dengan aktivitas pendukung/ support yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses utama. Ada empat area aktivitas pendukung / support yaitu: procurement, technology development human resource management, dan infrastruktur. Gambar 2.8 menggambarkan model Porter’s Value Chain sebagai berikut:
Gambar 2.8 Porter’s Value Chain Analysis
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
29
Value Chain Analysis dibedakan menjadi dua sudut pandang, yaitu: Internal Value Chain Analysis dan Eksternal Value Chain Analysis Analisis value chain dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan dibawah ini: a. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi sudah memberikan nilai tambah pada organisasi? b. Apakah peran sistem informasi pada kegiatan-kegiatan organisasi sudah optimal atau masih perlu ditingkatkan? c. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi belum memberikan nilai tambah pada organisasi? d. Apakah sistem informasi dapat diterapkan pada kegiatankegiatan yang belum memanfaatkannya? (Hartono, 2006). 2.6.3 Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) Analisis
SWOT
(Strenghts,
Weaknesses,
Opportunities,
Threats) adalah metode perencanaan terstruktur yang digunakan untuk mengevaluasi
Kekuatan,
Kelemahan,
Peluang,
dan
Ancaman yang berhubungan dalam sebuah proses bisnis sebuah organisasi. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey, yang memimpin konvensi di Stanford Research Institute (sekarang SRI International) pada tahun 1960. Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor
positif yang berasal dari internal organisasi,
kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal organisasi, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal serta ancaman atau risiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi. Kekuatan: karakteristik bisnis atau tim proyek yang memberikan keuntungan lebih bagi organisasi Kelemahan: adalah karakteristik yang relatif merugikan orang lain atau organisasi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
30
Peluang: peluang eksternal untuk meningkatkan kinerja (misalnya membuat keuntungan yang lebih besar) di lingkungan Ancaman: unsur eksternal dalam lingkungan yang dapat menyebabkan masalah untuk usaha atau proyek
Identifikasi SWOT sangat penting karena langkah-langkah berikutnya dalam proses perencanaan untuk pencapaian tujuan yang dipilih mungkin diturunkan dari analisis SWOT.
Gambar 2.9 Analisis SWOT [Bahan Ajar MTI-UI, 2012] Dari gambar di atas kita dapat memadukan antara faktor internal (SW) dengan faktor eksternal (OT) sehingga akan didapatkan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T.
2.6.4 Analisis Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi (PEST) Teknik analisis Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST) merupakan salah satu alat analisis untuk mengetahui faktor eksternal organisasi yang dapat mempengaruhi perkembangan strategis bisnis. Hasil analisis harus diikuti oleh pertimbangan bagaimana bisnis merespon pengaruh-pengaruh tersebut. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
31
Riley (2012) menggambarkan kemungkinan faktor eksternal PEST yang dapat memengaruhi bisnis dari suatu organisasi seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Politik/ Hukum
PEST possible factors (Riley, 2012)
Ekonomi
Sosial Pendistribusian pendapatan
Teknologi
Regulasi dan proteksi lingkungan
Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari sektor industri
Perpajakan (perusahaan; konsumen)
Kebijakan moneter (suku Demografi bunga) (Populasi, gender, keluarga, pekerjaan)
Pemerintah dan Swasta dalam pengembangan teknologi
Regulasi persaingan usaha
Tingkatan dari siklus bisnis (efek jangka pendek dari kinerja bisnis)
Dampak perubahan dari Teknologi informasi
Kesehatan dan kesejahteraan
Belanja Negara dibidang penelitian
Sumber: http://www.tutor2u.net/business/strategy/PEST_analysis.htm
2.6.5 McFarlan’s Strategic Grid Mc Farlan membuat sebuah model pemetaan yang bertujuan untuk menganalisis suatu aplikasi atau sistem informasi pada suatu organisasi berdasarkan keadaan kondisi saat ini, kondisi yang direncanakan serta aplikasi-aplikasi yang dianggap berpotensi dalam menunjang operasional organisasi. Pemetaan tersebut dibagi atas empat kategori sebagai berikut: Kuadran 1 merupakan kuadran Support. Kuadran 2 merupakan kuadran Key Operational. Kuadran 3 merupakan kuadran High Potential. Kuadran 4 merupakan kuadran Strategic. Pemetaan ini mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan untuk menentukan penempatan sebuah sistem informasi di dalam kuadran operasional organisasi serta penentuan ke arah mana sistem
informasi
akan
dipenuhi.
Penempatan
ini
tentunya
disesuaikan dengan kapabilitas serta visi dan misi Organisasi. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
32 Pemetaan posisi aplikasi SI / TI kedalam Mc Farlan’s Strategic Grid dijelaskan pada Gambar 2.10 sebagai berikut:
Akan Datang
Saat Ini
STRATEGIC
HIGH POTENTIAL
Aplikasi yang kritikal untuk keberlangsungan strategi bisnis yang akan datang
Aplikasi yang mungkin penting dalam mencapai kesuksesan di masa akan datang
KEY OPERATIONAL
SUPPORT
Aplikasi yang sekarang digunakan untuk mencapai kesuksesan
Penting
Aplikasi yang penting tetapi tidak kritikal untuk mencapai kesuksesan
Kurang Kritikal
Gambar 2.10 Pendekatan Mc Farlan’s Strategic Grid Kuadran Support, kuadran ini merupakan kuadran yang ditempati oleh sistem informasi yang mendukung aktivitas transaksi bisnis operasional organisasi. Meskipun sistem informasi yang terdapat pada kuadran ini bersifat penting bagi organisasi namun ketergantungan bisnis organisasi terhadap aplikasi sangat kecil. Keberadaan sistem informasi pada kuadran ini tidak memberikan pengaruh yang besar apabila terjadi kegagalan dan kerusakan pada sistemnya. Pada kuadran Key Operational, sistem informasi yang berada didalamnya sangat memberikan kemudahan atau operasional suatu organisasi. Penggunaan aplikasi/ sistem informasi pada kuadran Key Operational ini hanya untuk memenuhi kebutuhan proses bisnis internal saja. Pada kuadran High Potential, kebutuhan terhadap SI / TI dianggap
mampu
memberikan
keunggulan
kompetitif
bagi
kelangsungan bisnis organisasi, dengan demikian sistem informasi Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
33
ini berpotensi terhadap kesuksesan pada kelangsungan bisnis di masa yang akan datang. Integrasi pada kuadran ini tidak hanya dipertimbangkan
namun
sudah
menjadi
kebutuhan
dalam
mendukung kesuksesan bisnis yang sedang dijalankan. Kuadran Strategic, semua sistem informasi yang berada pada kuadran ini merupakan sistem informasi yang dianggap berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan bisnis di masa yang akan datang. Sistem informasi pada kuadran ini sangat menentukan kesuksesan pencapaian sasaran dan tujuan bisnis suatu organisasi serta digunakan
untuk
menentukan
strategi
yang
diambil
dalam
menentukan langkah bisnis dalam mempertahankan kesuksesan di masa yang akan datang.
2.6.6 Model Investasi TI Pemerintahan Analisis dalam menentukan prioritas proyek salah satunya adalah teknik Cost Benefit Analysis (CBA), yaitu dengan membandingkan antara biaya dan dampak bagi organisasi. Namun, dalam institusi pemerintahan tidak mengenal adanya ROI dalam investasi proyek. Proyek dikerjakan karena pada dasarnya sesuai dengan arahan strategis institusi itu. Aspek keuangan pada analisis CBA dihilangkan dari model karena dalam institusi pemerintahan yang
diperhatikan
adalah
masalah
ketersediaan
anggaran.
Selanjutnya model CBA Non-Finansial ini akan dirujuk dengan nama Model Investasi TI Pemerintahan (MITIP). MITIP digunakan untuk memilih proyek-proyek yang akan diprioritaskan untuk dijalankan. Sebelum menggunakan harus sudah ada daftar kandidat proyek-proyek SI / TI misalnya daftar kandidat proyek yang didapat dari tabel analisis kesenjangan (AM. Wibowo, 2010). AM Wibowo membagi komponen MITIP ke dalam dua bagian:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
34 •
Bidang bisnis: Strategic Alignment (SA), Management Information (MI), Organizational Risk (OR), Customer Response (CuR), Compliance Response (CoR).
•
Bidang Teknologi: IS Architecture (ISA), IT Infrastucture Architecture (ITA), Technical Availability (TA), Definitional Certainity (DC)
Contoh kuesioner MITIP bidang bisnis sebagaimana terdapat pada Tabel 2.3: Tabel 2.3 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Bisnis Kode SA MI OR CuR CoR
Pertanyaan
SS
Skala Sikap S N TS STS
Skor
Proyek ini selaras dengan sasaran strategis Kementerian XYZ Proyek ini dapat membantu pengambilan keputusan dengan baik Proyek ini diperkirakan tidak memiliki masalah/ risiko dalam pengorganisasian proyek Proyek dapat merespon kebutuhan pelayanan masyarakat Proyek dapat merespon kebutuhan peraturan perundang-undangan
SS= Sangat Setuju (5); S=Setuju(4); N=Netral(3); TS=Tidak Setuju(2); STS=Sangat Tidak Setuju(1) Contoh kuesioner MITIP bidang teknologi sebagaimana terdapat pada Tabel 2.4: Tabel 2.4 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Teknologi Kode ISA ITA
TA DC
Pertanyaan
SS
Skala Sikap S N TS STS
Skor
Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur sistem informasi Kementrian/ Lembaga Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur infrastruktur teknologi informasi Kementrian / Lembaga Proyek ini cukup memanfaatkan infrastruktur (hw, sw dan skill) yang sudah tersedia di Kementrian / Lembaga Kebutuhan (requirement) proyek ini sudah terdefinisi dengan jelas dan disepakati
SS= Sangat Setuju (5); S=Setuju(4); N=Netral(3); TS=Tidak Setuju(2); STS=Sangat Tidak Setuju(1)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
35
Sedangkan contoh hasil kalkulasinya untuk mendapatkan prioritas proyek SI / TI seperti pada Tabel 2.5
Tabel 2.5 Prioritas Proyek SI / TI dengan Teknik MITIP Prioritas
Kandidat Proyek SI / TI
Skor
1
Proyek perencanaan aplikasi XYZ tahap 1
4,8
2
Proyek pengadaan WAN dan VPN bersama antar eselon 1
4,1
3
Proyek Pengadaan dan componentware tahap 1
3,5
4
Proyek pembuat aplikasi kebersihan fasilitas gedung
2,2
(Sumber: Bahan Ajar MTI-UI, 2012)
Prioritas proyek yang dihasilkan MITIP tidak bersifat mutlak, tetapi bisa menjadi salah satu dasar utama dalam pemrioritasan proyek. Sekedar untuk catatan, MITIP dibuat dengan tujuan kemudahan penggunaan, jadi memang terjadi simplifikasi yang signifikan dari model asalnya.
2.6.7
Perbandingan Teknik Analisis Dari hasil kajian beberapa analisis teknik / metode yang dipakai di atas, maka dapat disimpulkan kegunaan masing-masing metode sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2.6 berikut: Tabel 2.6 Metode Analisis
Fungsi Metode/ Tools Analisis
Internal
Critical Success Factor (CSF)
*
Value Chain
*
SWOT Analysis
*
PEST
Fungsi Analisis Eksternal Prioritas
Keterangan Kebutuhan Informasi Aktivitas Bisnis SW: Internal; OT: Eksternal
* *
Mc Farlan’s Grid
*
MITIP
*
(Diolah kembali dari sumber: Bahan Ajar MTI-UI, 2012)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
36
2.7
Tinjauan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah Dari beberapa perencanaan strategis sistem informasi dari beberapa pemerintah daerah di Negara Republik Indonesia dan negara bagian di beberapa negara luar negeri akan didapatkan perbandingan latar belakang dan permasalahan mengapa perencanaan strategis sistem informasi ini perlu disusun. Berikut ringkasan dari beberapa PSSI pemerintah daerah:
2.7.1 Pemerintah Kabupaten Jembrana Proses transformasi pada Pemerintah Kabupaten Jembrana mengacu pada tiga hal, yaitu perundang-undangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan yang bersumber pada tuntutan layanan publik dan kemajuan teknlogi informasi dan komunikasi. Kerangka berpikir tersebut dapat dilihat seperti Gambar 2.11 berikut:
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government Kabupaten Jembrana
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
37
Pengembangan e-Government 1.
Blueprint sumber daya manusia Dokumen cetak biru (blueprint) sumber daya manusia (SDM) e-Government bagi lembaga Pemerintah Kabupaten Jembrana. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sumber daya
manusia
e-government,
dengan
ruang
lingkup
pemerintahan Kabupaten Jembrana melalui tugas pokok dan fungsi kepemerintahan. Tujuan pembuatan dokumen cetak biru sistem ini adalah: e. Panduan dalam perecanaan pengembangan sumber daya manusia yang mengelola e-Government f. Pedoman
mengenai
ukuran
atau
patokan
tentang
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki sumber daya manusia yang mengelola e-Government g. Pedomana dalam pengelolaan jabatan fungsional Pranata Komputer
2.
Blueprint infrastruktur jaringan Dokumen Blueprint infrastruktur jaringan e-Government bagi lembaga Pemerintah Kabupaten Jembrana ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government pada bidang jaringan komputer, dengan ruang lingkup pemerintahan Kabupaten Jembrana. Tujuan pembuatan dokumen blueprint sistem ini adalah: a. Sebagai pedoman dalam perencanaan pengembangan infrastruktur jaringan komputer masing-masing instansi b. Sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem jaringan komputer khususnya keamanan jaringan komputer c. Memberikan
landasan
berpikir
bagi
pengembangan
infrastruktur jaringan e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
38
3.
Blueprint sistem aplikasi Dokumen cetak biru sistem aplikasi e-Government bagi lembaga Pemerintah Kabupaten Jembrana ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sistem aplikasi e-Government, dengan ruang lingkup pemerintahan Kabupaten Jembrana. Tujuan pembuatan dokumen cetak biru sistem ini adalah: a. Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang bersifat mandatory b. Standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government c. Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan sistem aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif
Solusi Pentahapan 1.
Strategi Pengembangan Prioritas pembangunan Kabupaten Jembrana diletakkan pada sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli sebagai sektor unggulan (Core Competency) dan mendorong sektor pelayanan dasar, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi lokal dengan pembenahan kelembagaan secara menyeluruh melalui sistem ekonomi kerakyatan.
2.
Tahap Pengembangan a. Tahap Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Tahap Pengembangan Infrastruktur Aplikasi c. Tahap Pengembangan Infrastruktur Data dan Informasi d. Tahap Pengembangan Infrastruktur Jaringan Komputer e. Tahap Pengembangan Kebijakan.
Rencana Implementasi Rencana implementasi e-Government mengacu pada tahapantahapan pengembangan e-Governmet yang telah disusun selama 5 tahun ke depan. Implementasi e-Government merupakan inisiatifUniversitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
39
inisiatif yang diharapkan dapat mencapai kondisi ideal yang sesuai dengan visi dan misi pengembangan e-Government Kabupaten Jembrana. Dalam setiap inisiatif e-Government ditentukan tujuan, strategi, waktu, dan tolak ukur dari keberhasilan inisiatif tersebut. Selain itu perlu ditekankan juga obyek layanan dari masing-masing inisiatif, apakah termasuk layanan Government to Government (G2G), Government to Business (G2B) atau Government to Citizen (G2C) sehingga dari seluruh inisiatif yang dilakukan dalam 5 tahun ke depan terjadi proposional layanan, baik untuk internal pemerintahan, kalangan bisnis maupun untuk masyarakat.
2.7.2 Pemerintah Kabupaten Sragen Serupa dengan pemerintah kabupaten Jembrana, Pemerintah Kabupaten Sragen fokus pula pada mekanisme pengembangan egovernment.
Gambar 2.12 Pengembangan e-Government Kabupaten Sragen (Budi Sulihanto, 2010) Strategi Pengembangan Agenda Pembangunan Pemkab Sragen difokuskan pada lima Grand Strategi:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
40
1. Menciptakan inovasi kepemerintahan entrepreuneur dengan pelayanan publik yang prima; 2. Membangun SDM yang unggul dan berdaya saing; 3. Menumbuhkembangkan ekonomi rakyat yang berbasis desa; 4. Memandirikan masyarakat untuk sehat jasmani, rohani dan peduli kelestarian lingkungan; 5. Mendayagunakan inovasi Iptek untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan efisiensi pembangunan yang berkelanjutan.
Tahap Pengembangan 1.
e-Government dikembangkan sebagai sarana koordinasi dan kolaborasi antar SKPD untuk efisiensi dan efektivitas proses kerja.
2.
e-Government
dikembangkan
sebagai
sarana
pelayanan
informasi yang cepat, akurat dan up to date kepada masyarakat umum, pemerintah dan bisnis. 3.
e-government untuk pengembangan ekonomi rakyat berbasis desa.
4.
e-Government sebagai salah satu media penyebarluasan informasi yang selalu mendorong masyarakat untuk peduli akan kesehatan dan lingkungan
5.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder pada lingkup Kabupaten Sragen.
Tahapan pengembangan e-government dijabarkan dalam beberapa komponen yaitu sumber daya manusia, infrastruktur jaringan, infrastruktur aplikasi, infrastruktur data dan informasi, serta komponen kebijakan. Penyusunan tahapan ini tetap mengacu pada Visi, hasil analisis SWOT, strategi pengembangan e-government Pemkab Sragen dan juga rencana pengembangan e-Government nasional. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
41
Perencanaan akan datang haruslah komprehensif dan terpadu mulai dari rencana induk pengembangan e-Government Pemkab Sragen dengan rencana strategis setiap unit kerja dan bupati sebagai integrator wilayah, khususnya dalam rangka menuju visi Pemkab Sragen yaitu “Terwujudnya Sragen Sejahtera didukung Sistem Informasi yang Terintegrasi dengan Hasil Kajian Kegiatan dan Penelitian yang Akurat”. Dengan demikian, rakyat secara langsung merasakan manfaat pembaruan dan perubahan yang senantiasa dilakukan Pemkab Sragen dari berbagai sudut pandang.
2.7.3 State of Tennessee Information Technology Strategic Planning Prinsip panduan dalam perencanaan strategis SI / TI pada Negara Bagian Tennessee adalah menjadikan Teknologi Informasi (TI) bagian integral dari operasi sehari-hari Pemerintah. Upaya mengamankan sumber daya TI, ketersediaan selama 24 jam sehari tujuh hari seminggu merupakan keharusan untuk memberikan pelayanan kepada warga, komunitas bisnis dan badan-badan pemerintah. Dalam pengakuan ketergantungan negara pada TI dan harapan masyarakat untuk pengiriman tepat waktu, layanan pemerintah
dengan
biaya
yang
efektif
dan
efisien,
Arah
pengembangan IT negara telah didefinisikan untuk membimbing inisiatif perencanaan berbagai pemerintahan negara bagian. Rencana TI didorong oleh strategi bisnis lembaga negara, inisiatif administrasi, anggaran pertimbangan serta inovasi dalam industri teknologi. Lembaga negara mengembangkan rencana tiga tahunan Sistem Informasi Rencana (ISP) yang menyediakan informasi penting mengenai kebutuhan bisnis, wawasan dan harapan dari TI. Visi TI State of Tennessee mendefinisikan tanggung jawab organisasi berdasarkan kompetensi keterampilan dalam lembaga dan Kantor Sumber Daya Informasi (Office for Information resources/ OIR) dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan secara efektif Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
42
dan efisien cara untuk memberikan layanan TI. Adapun tujuan dari perencanaan strategis SI / TI adalah : 1. Menyediakan infrastruktur bersama yang efektif dan efisien. Strategi untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperkuat program manjemen anggaran, salah satu inisiatifnya adalah mengkonsolidasi kesesuaian file server pada pusat data. Strategi selanjutnya adalah memastikan sumber daya informasi telah diamankan dan strategi selanjutnya adalah memperbaiki layanan untuk mendukung kebutuhan pemerintahan negara bagian. 2. Mempromosikan Pemerintahan yang terintegrasi. Tujuan ini akan dicapai dengan strategi interoperablitas data yang dipakai bersama serta strategi memperbaiki informasi online dan layanan bagi warganya. 3. Menyediakan Pelayanan Prima bagi pelanggan/ masyarakat. Strategi untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan proses perbaikan terus-menerus dan membangun komunikasi dua arah antar unit kerja. 4. Daya kerja Teknologi Informasi yang kuat dan efisien Strategi yang dilakukan meliputi: memperkuat kesempatan pembelajaran dan pendidikan dan program kerjasama dengan institusi pendidikan. 5. Meningkatkan Arsitektur Kepemerintahan yang luas Pencapaian tujuan ini dengan melakukan strategi yaitu meyakinkan bahwa solusi TI selaras dengan kebutuhan bisnis.
2.7.4
Perbandingan
Perencanaan
Strategis
Sistem
Informasi
Pemerintah Daerah Perencanaan strategis sistem informasi pada kabupaten Jembrana
dan
kabupaten
Sragen
sama-sama
fokus
pada
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
43
pengembangan e-government skala pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan amanat Inpres Nomor 3 tahun 2003 yang mempersiapkan perencanaan e-government untuk lembaga dan pemerintah daerah. Namun yang membedakan antara kedua pemerintah daerah ini adalah penggunaan teknologi jaringan komunikasi di lingkungan masing-masing pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Jembrana dan pemerintah Kabupaten Sragen
sama-sama menggunakan teknologi
Wireless
LAN
(WLAN) dengan penambahan menara repeater untuk penempatan backbone (perangkat wireless pada kisaran 5,8 Ghz) dan subscriber link (diluar lingkungan setda dengan kisaran frekeunsi 2,4 Ghz). Perencanaan strategis sistem informasi pada negara bagian Tennessee, Amerika Serikat menggunakan SI / TI untuk memberikan pelayanan publik yang prima. Salah satunya adalah pelayanan publik yang beroperasi 24x7 jam dalam seminggu sehingga memiliki aspek ketersediaan yang sangat tinggi. Perbedaan dari dokumen cetak biru pemerintah daerah antara Negara Bagian Tennessee dengan Pemkab Jembrana dan Pemkab Sragen adalah Tennesse menggunakan teknologi WAN dalam infrastruktur jaringan komunikasinya. Semua pemerintah daerah menggunakan redundansi dari data center berupa disaster recovery center serta melakukan pelayanan yang maksimal untuk semua pemangku kepentingan.
2.8
Tinjauan Penelitian Sebelumnya Pada sub bab ini akan dibahas beberapa kajian terhadap penelitian perencanaan strategis SI / TI yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa kajian mewakili kesamaan metodologi yang dipakai yaitu metodologi Anita Cassidy, kesamaan obyek penelitian dalam hal ini pemerintah daerah, dan kesamaan kerangka menuju e-Government. Adapun kajian tersebut beserta perbandingannya dijelaskan lebih rinci pada sub bab berikutnya. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
44
2.8.1
Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi : Studi Kasus PT. Bayumas Jaya Mandiri Masyhur (2010) membuat Karya Akhir berjudul “Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi : Studi Kasus PT. Bayumas Jaya Mandiri” menggunakan metodologi perencanaan strategis SI / TI versi Anita Cassidy. Langkah perencanaannya dimulai dari tahap visioning, dilanjutkan pada tahap analysis, tahap direction kemudian ditutup dengan memberikan rekomendasi berupa roadmap dan rencana implementasinya. Fase Visioning, tahap ini bertujuan untuk menentukan visi dari kegiatan serta menyusun rencana proyek berikut proses-proses yang ada didalamnya. Secara detil hal-hal yang dilakukan mencakup pembuatan jadwal pelaksanaan, aktivitas serta bentuk keluaran yang akan dihasilkan. Pada fase ini dilakukan pendalaman pemahaman terhadap kondisi bisnis PT. Bayumas Jaya Mandiri serta memahami berbagai dokumen dan alur informasi yang mengalir dalam organisasi. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan serangkaian wawancara, survey atau berinteraksi langsung dengan komponen organisasi. Setelah memahami kondisi bisnis organisasi dan berbagai dokumen yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis tentang kondisi SI. Hal ini bertujuan untuk memperjelas posisi SI dan
peranannya
selama
ini.
Juga
sepagai
upaya
unuk
mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan kondisi SI sehingga muncul berbagai potensi untuk melakukan transformasi sesuai dengan tujuan bisnis organisasi. Dalam fase ini akan dilakukan gap analysis untuk membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan antara kedua kondisi tersebut sehingga dapat diprediksi besarnya usaha yang diperlukan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan organisasi. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
45
Fase direction membahas sebuah pernyataan tentang visi misi SI berdasarkan kondisi yang telah dipahami serta tujuan bisnis yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami tujuan bisnis organisasi yang diinterpretasikan kedalam tujuan SI sehingga pada akhirnya tujuan bisnis dan tujuan SI dapat diselaraskan. Fase ini juga disusun sebuah rencana pengembangan SI serta mengidentifikasi berbagai proyek potensial. Pada fase rekomendasi dihasilkan sebuah roadmap secara detail tentang pelaksanaan pengembangan SI pada PT. Bayumas Jaya Mandiri untuk beberapa tahun kedepan mencakup ringkasan biaya, waktu pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan.
2.8.2
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah: Studi Kasus Pemerintah Kabupaten Purwakarta Wedhasmara (2008) dalam tesisnya “Perencanaan strategis sistem informasi bagi Pemda Kabupaten Purwakarta” dimulai terlebih dahulu dengan menganalisis lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan dengan identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Purwakarta, serta identifikasi internal dan eksternal SI / TI di lingkungan SKPD Kabupaten Purwakarta yang didapatkan melalui kuesioner dan peninjauan langsung terhadap keberadaan SI / TI yang memiliki oleh SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Purwakarta. Hasil atau deliverables dari penyusunan perencanaan strategis sistem
informasi
dengan
menggunakan
metodologi
Price
Waterhouse adalah pada tahap pertama yaitu teridentifikasinya kebutuhan
informasi
organisasi,
tahap
kedua
yaitu
teridentifikasinya portofolio aplikasi dan sistem informasi, tahap ketiga teridentifikasinya strategi sistem informasi, dan tahap keempat menuangkan ke dalam rencana implementasi. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
46
Proses menentukan peluang SI / TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi didorong dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Kebutuhan informasi yang terdientifikasi yaitu: informasi sumber pajak darah, informasi APBN, informasi pendapatan daerah, informasi keamanan daerah, informasi keberhasilan pendidikan, informasi kependudukan, dan infomasi pariwisata. Hasil
dari
penelitian
tesis
menjawab
permasalahan
pemanfaatan SI / TI di lingkungan Pemda Kabupaten Purwakarta. Adapun hasil identifikasi dari perencanaan strategis SI / TI adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI / TI (SI Pendidikan, SI Pariwisata,
SI
Kependudukan,
SI
Keamanan
Daerah,
SI
Pendapatan Daerah, Website Pariwisata, Website Pendidikan, Website
Kependudukan,
Website
Keamanan
Daerah)
dan
manajemen pengelolaan SI / TI di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. Keseluruhan tujuan penelitian untuk menyusun perencanaan strategis SI / TI di Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta yang mencakup penentuan target atau portofolio aplikasi harus dibangun dan penentuan strategi atau bentuk pengelolaan SI / TI yang tepat untuk diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah terpenuhi.
2.8.3
Perencanaan Strategis e-Government pada Kantor Pusat Data, Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Flores Timur Natalis (2012) melakukan penelitian tesis pada Kantor Pengelolaan Data, Arsip dan Perpustakaan (KPDAP) Kabupaten Flores Timur. Kerangka penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kerangka pengembangan e-government berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2003. Penelitian ini menghasilkan arsitektur aplikasi pada Kantor PDAP Kabupaten Flores Timur dari 33 Potensi Sistem Informasi. Keseluruhan sistem informasi dikelompokkan menjadi:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
47
3. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi Key Operational (KO) : 13 Sistem Informasi. 4. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi Support (SP) : 13 Sistem Informasi. 5. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi High Potensial (HP) : 3 Sistem Informasi. 6. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi Strategic (ST): 4 Sistem Informasi. Analisis model portofolio McFarlan di atas hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi yang akan dibangun akan sangat potensial dalam menunjang kinerja organisasi, hal tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar aplikasi terletak pada kuadran key operational dan support. Pengembangan Sistem Informasi tersebut dilakukan bertahap selama
jangka
waktu
5
tahun,
dengan
prioritas
tahap
pengembangan adalah aplikasi yang bersifat Key Operational, kemudian aplikasi Support, aplikasi High Potential dan tahap terakhir adalah aplikasi yang bersifat Strategic. Dalam
penelitian penyusunan prioritas aplikasi sistem
informasi e-Government ini, penulis belum
menentukan faktor
pemilihan prioritas aplikasi sistem informasi e-Government yang akan dibangun, seperti kemampuan anggaran dan kesiapan aparatur. Penelitian Tesis ini dimulai dengan menganalisis lingkungan internal bisnis menggunakan teknik Strength dan Weakness organisasi mulai lingkup SDM, budaya kerja, dan visi misi. Lingkungan eksternal bisnis dianalisis menggunakan metode PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) dan teknik Opportunity dan Treat. Kemudian menganalisis lingkungan internal SI / TI menggunakan portofolio aplikasi model Mc Farlan’s Grid untuk mendapatkan existing application, Lingkungan eksternal SI / TI dianalisis menurut tren TIK nasional, Tren Jaringan Komputer, Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
48
Tren Aplikasi SI dan Tren Pengamanan SI. Keempat proses ini akan menghasilkan sebuah strategi kebutuhan potensial pemerintahan dan aplikasi SI / TI kedepan.
Selanjutnya dengan menggunakan metode gap analysis dilakukan pemetaan kembali aplikasi-aplikasi yang menjadi key operational,
strategic,
high
potential
dan
support
untuk
pengembangan e-government.
2.8.4
Perbandingan Penelitian Masyhur dalam penelitian karya akhirnya menggunakan metodologi Anita Cassidy untuk perusahaan swasta. Wedhasmara menggunakan metodologi Price Waterhouse dalam penyusunan perencanaan strategis SI / TI untuk instansi pemerintah. Sesuai dengan Wedhasmara, Natalis pun mengambil obyek penelitian instansi pemerintah, namun perencanaan strategis yang dipakai menggunakan kerangka pengembangan e-Government.
2.9
Manajemen Risiko Instansi Pemerintahan Nurharyanto (2009) dalam makalahnya yang berjudul “Penciptaan budaya peduli risiko (risk awareness) untuk mendukung implementasi manajemen risiko sektor publik” mendefinisikan manajemen risiko instansi pemerintahan sebagai suatu proses yang sistematik dan berkelanjutan yang dirancang dan dijalankan manajemen di seluruh level dan seluruh personil pemerintahan, guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan telah diidentifikasi dan dikelola sedemikian rupa sehingga risiko dimaksud berada dalam batasbatas yang dapat diterima.
Tujuan pokok manajemen risiko antara lain sebagai berikut: Memastikan risiko-risiko yang ada di pemerintah telah diidentifikasi/ dikenali dan dinilai tingkat kepentingannya, serta telah dibuatkan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
49
rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Memastikan bahwa jika rencana tindakan dilaksanakan secara efektif, maka tindakan dimaksud dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko. Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi serta usulan penanganannya (Nurharyanto, 2009). Selanjutnya Nurharyanto menggunakan COSO framework yang telah disesuaikan dengan kondisi pemerintahan untuk melakukan pengelolaan risikonya. Proses manajemen risiko instansi pemerintah terdiri dari beberapa tahapan antara lain: a. Identifikasi Risiko (Risk Identification); b. Penilaian Risiko (Risk Assessment); c. Penentuan Risk Response; d. Pemantauan dan Pelaporan Risiko.
Tahapan identifikasi risiko bertujuan untuk mengenali faktor-faktor risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan pemerintah, menyebabkan kerugian atau bahkan merusak reputasi pemerintah. Identifikasi risiko secara menyeluruh yang ada di dalam pemerintah akan menghasilkan suatu daftar risiko (risk register). Seluruh risiko yang telah teridentifikasi kemudian dikelompokkan ke dalam kategori-kategori tertentu seperti risiko strategis, risiko gangguan operasional, risiko finansial, risiko reputasi, risiko kepegawaian dan lain-lain. Aktivitas identifikasi risiko merupakan tanggung jawab masing-masing pemilik risiko untuk proses dan unit terkait. Tahapan penilaian risiko, merupakan aktivitas yang dilaksanakan untuk menilai besarnya pengaruh dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran risiko akan dilihat dari dua perspektif yaitu kemungkinan keterjadian (likelihood) dan besarnya pengaruh risiko bagi pemerintah (impact). Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
50
Tahapan penentuan risk response, rencana tindakan/aktivitas yang akan dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk mengurangi, membagi, menghindar dan/atau menerima risiko-risiko tersebut. Setiap risk response terhadap risiko-risiko yang ditetapkan harus mampu membuat tingkat pengaruh (impact) dan tingkat keterjadian (likelihood) dari risikorisiko yang teridentifikasi masuk dalam rentang tingkat risiko yang dapat diterima pemerintah (risk tolerance). Tahapan pemantauan dan pelaporan risiko adalah aktivitas untuk mendapatkan informasi up-to-date dan akurat mengenai risiko pemerintah guna memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Manfaat dari melakukan pemantauan dan pelaporan risiko adalah untuk mendapatkan pemahaman dari sifat dan cakupan risiko-risiko yang ada, untuk mencegah risiko muncul dan untuk menganalisa kerugian historis.
Dalam membangun budaya peduli risiko, terdapat beberapa hambatan dalam menerapkan budya risk management, diantaranya: •
Risiko pada sektor publik seringkali masih dipandang sebagai sesuatu yang negatif, jadi jika ditampilkan dikhawatirkan akan memberi kesan buruk. Padahal, jika risiko tersebut benar terjadi, maka dampaknya bisa jadi lebih buruk.
•
Risiko dipandang sebagai sumber pemborosan biaya. Meskipun pada umumnya pimpinan instansi menyadari bahwa biaya/kerugian yang timbul akibat kegagalan dalam mengatasi/memitigasi risiko yang harus ditanggung mungkin lebih besar.
•
Daya tarik terhadap potensi untuk melakukan penyimpangan yang menjurus kepada perbuatan fraud dianggap lebih memberikan keuntungan yang besar, sehingga mereka cenderung mengabaikan peringatan terhadap dampak risiko. Contohnya adalah risiko penunjukkan langsung dalam pemilihan penyedia barang dan jasa mempunyai risiko terjadinya kecurangan yang tinggi, namun justru cara penunjukkan langsung banyak dipilih oleh pembuat keputusan.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
51 •
Tata Kelola Pemerintahan yang lemah, karena kontrol dari unit pengawasan baik internal maupun eksternal masih sangat lemah dan mudah dikompromikan.
2.10 Blue Print Sistem Aplikasi e-Government Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, telah mengamanatkan, diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati / Walikota untuk mengambil langkah-langkah konkret yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional. Menurut Inpres No. 3/2003: “Pengembangan
e-government
merupakan
upaya
untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan egovernment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan
pemerintah
dengan
mengoptimasikan
pemanfaatan
teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang berkaitan yaitu: (1) Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara”.
Mengingat lingkup e-Government bukan saja Pemerintahan Daerah, tetapi juga nasional, maka diperlukan panduan baku pengembangan sistem e-Government untuk menjamin bahwa sistem tersebut dapat memenuhi harapan yang diinginkan dan juga dapat saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya (interoperabilitas).
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
52
Selanjutnya, membangun e-Government bukan saja membangun infrastruktur komunikasi data dan informasi, tetapi juga berarti membangun infrastruktur sistem aplikasi, standarisasi meta-data, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan prosedur, kebijakan dan peraturan.
2.10.1 Menuju e-Government Tujuan implementasi e-government adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, 2. Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif, 3. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan. Sasaran pembangunan e-government sebagai berikut: 1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau, 2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi
perubahan
dan
persaingan
perdagangan
internasional, 3. Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta penyediaan fasilitas
bagi partisipasi masyarakat dalam
proses kepemerintahan, 4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah.
Gambar
2.13
menjelaskan
pola
transformasi
dari
pemerintah manual menuju pemerintahan berbasis TIK.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
53
Gambar 2.13. Transformasi Menuju e-government (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005) Melaksanakan e-Government artinya menyelenggarakan roda pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) teknologi informasi. Dalam arti kata lain adalah melakukan transformasi sistem proses kerja ke sistem yang berbasis elektronik. Beberapa organisasi yang pada awalnya disusun untuk keperluan proses kerja secara manual pada akhirnya bisa jadi perlu dirubah dan disesuaikan untuk memungkinkan berjalannya sistem elektronik lebih optimal. Tentu saja tidak semua proses kerja dapat ditransformsi ke dalam sistem elektronik. Ada beberapa yang masih harus mengunakan sistem manual, tetapi ada sebagian besar lainnya yang dapat dikerjakan dengan lebih cepat, efektif dan efisien melalui bantuan sistem elektronik. Beberapa
contoh
fungsi
kepemerintahan
yang
penyelenggaraannya dapat dibantu melalui sistem elektronik adalah: 1. Pelayanan Masyarakat 2. Kepegawaian 3. Keuangan Daerah 4. Pengelolaan Aset, dan sebagainya.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
54
2.10.2 Kerangka Arsitektur e-Government Salah satu kata kuci e-Government adalah pemanfaatan TI. Ini artinya bahwa akan ada unsur-unsur TI seperti sistem aplikasi, sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa hal mendasar Penggunaan
tentang
pemanfaatan
Internet;
TI
Penggunaan
ini
berkaitan
Infrastruktur
dengan:
Telematika;
Penggunaan Sistem Aplikasi; Standarisasi Metadata; Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik; Sistem Dokumentasi Elektronik.
Gambar 2.14. Kerangka Arsitektur e-Government (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005) Kerangka arsitektur e-government, seperti diilustrasikan dalam Gambar 2.14 menjamin keterpaduan serta interoperabilitas antar komponen dalam sistem e-Government dan juga antar sistem eGovernment itu sendiri, maka perencanaan dan pengembangan eGovernment perlu dirumuskan dalam kerangka tersebut.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
55
2.10.3 Tingkatan e-Government Untuk membangun e-Government, Inpres No. 3/2003 juga menjelaskan beberapa strategi yang bisa diimplementasikan, salah satu
diantaranya
adalah
membangan
e-government
secara
sistematik melalui tahapan yang realistik dan sasaran yang terukur, sehingga mudah difahami dan diikuti oleh semua pihak. Pengembangan e-government dapat dilaksanakan melalui empat
tingkatan.
Semakin
tinggi
tingkatannya,
diperlukan
dukungan sistem manajemen, proses kerja, dan transaksi informasi antar instansi yang semakin kompleks pula. Upaya untuk menaikkan tingkatan tanpa dukungan yang memadai, berpotensi untuk mengalami kegagalan. Tingkat 1 - Persiapan, yang meliputi pembuatan situs informasi disetiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah misalnya Warnet, dll. Tingkat 2 - Pematangan yang meliputi pembuatan situs informasi
publik
interaktif,
dan
pembuatan
antar
muka
keterhubungan dengan lembaga lain Tingkat 3 - Pemantapan yang meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan publik, dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. Tingkat 4 - Pemanfaatan yang meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang terintegrasi.
2.10.4 Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan Kelompok Blok Fungsi dan bagian-bagiannya (komponen modul) disusun dalam sebuah bagan fungsi yang selanjutnya dalam dokumen blueprint ini disebut sebagai Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
56
Gambar 2.15 Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005) Kerangka fungsi sistem kepemerintahan yang digambarkan pada Gambar 2.16 berikut:
Gambar 2.16 Contoh Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005) Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
57
2.10.5 Peta Solusi Aplikasi E-Government Di sisi lain, sistem aplikasi-sistem aplikasi dikembangkan dengan
tujuan
untuk
memenuhi
kebutuhan
fungsi
kepemerintahanseperti yang telah didefinisikan dan dikelompokkan dalam Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan tersebut di atas. Dengan mempertimbangkan fungsi sistem aplikasi dan layanannya, sistem aplikasi-sistem aplikasi tersebut kemudian disusun dan dikelompokkan dalam sebuah sistem kerangka arsitektur, yang dalam dokumen blueprint ini selanjutnya disebut sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government.
Gambar 2.17 Peta Solusi Aplikasi e-government (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Contoh peta solusi aplikasi untuk mendukung e-Government adalah seperti pada gambar berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
58
Gambar 2.18 Contoh Peta Solusi Aplikasi e-government (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Dalam peta solusi aplikasi e-Government, sistem aplikasi dikelompokkan melalui pendekatan matrik antara orientasi fungsi layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam tiga kelompok sebagai berikut: 1.
Kelompok sistem aplikasi
yang orientasi
fungsinya
langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya (aplikasi front office) 2.
Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi kepemerintahan, serta fungsifungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office).
3.
Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat mendasar dan umum, diperlukan oleh setiap pengguna, atau setiap sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat layanan aplikasi dasar biasanya back-office.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
59
Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi lagi kedalam tiga sub-grup berdasarkan orientasi pengguna yang dilayaninya, sebagai berikut: 1.
Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C: Government To Citizen)
2.
Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B: Government To Business)
3.
Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya
melayani
kebutuhan
internal
lembaga
kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerah lainnya (G2G: Government To Government)
Terakhir adalah kelompok fungsi umum yang memberikan layanan integrasi dan komunikasi antar sistem aplikasi, juga masalah sekuriti, dan lain-lain.
2.10.6 Penyusunan Peta Alur (Road Map) Pemerintah daerah perlu menyusun rencana pembangunan eGovernment
dalam
beberapa
tahapan
pembangunan
yang
komprehensif, realistik dan terukur. Selanjutnya pemerintah daerah perlu menyusun strategi pentahapan dan menentukan prioritas pembangunan di setiap tahapan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Secara garis besar ada tiga strategi yang patut dipertimbangkan dalam menentukan prioritas pembangunan aplikasi sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
60
1.
Strategi Matriks
Gambar 2.19 Strategi Matriks (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Membangun sistem aplikasi e-Government dengan strategi matrik, artinya membangun dari semua kategori sistem aplikasi pada satu tahapan (G2G, G2C, G2B, Front Office, Back Office dan aplikasi umum), tetapi dengan memilah dan memilih jenisnya berdasarkan skala prioritas pembangunan daerah, sesuai kebijakan, visi dan misi pemerintah daerah masing-masing.
2.
Strategi Spiral Strategi ini memprioritaskan pembangunan sistem aplikasi e-
Government secara lengkap terlebih dahulu untuk ruang lingkup internal pemerintah daerah dan legislatif, baru secara bertahap pengembangan diperluas ke lingkup yang lebih besar seperti kecamatan, kelurahan, instansi vertikal dan bidang lainnya. Strategi ini juga memprioritaskan untuk membuat (dalam skala kecil) prototipe jaringan Sistem Informasi Kepemerintahan lengkap dari kelurahan sampai dengan pemda.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
61
Gambar 2.20 Strategi Spiral (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
3.
Strategi Neraca F&I Strategi ini dilakukan melalui analisis Feasibility vs Impact.
Feasible artinya memprioritaskan pembangunan pada aplikasi yang tergolong
mudah
dan
sederhana
untuk
diimplementasikan.
Sedangkan Impact artinya memprioritaskan pembangunan pada aplikasi yang manfaatnya dapat dirasakan sebesar-besarnya (seluasluasnya) oleh masyarakat umum.
Gambar 2.21 Strategi Neraca F&I (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
62
Contoh beberapa kebijakan umum
yang disarankan,
khususnya untuk pemerintah daerah yang belum atau baru akan mengimplementasikan e-Government adalah: Pembangunan e-Government disusun dalam lima tahapan, tiap tahapan direncanakan selama satu tahun, disesuaikan dengan perencanaan pembangunan yang lazim berlaku di Pemerintah Daerah, seperti RKPD, RENSTRADA, dan lain-lain.
Disetiap tahapan dilaksanakan pengembangan aplikasi dari semua
kategori.
Untuk
kategori
pemerintahan
(G2G),
ditekankan pada pembangunan aplikasi untuk lingkup internal Pemda dan Legislatif, baru diperluas ke kecamatan dan kelurahan. Meskipun begitu, di tahap awal sebaiknya juga dibangun satu prototipe jaringan sistem informasi yang utuh dari kelurahan sampai ke pusat.
Untuk kategori bisnis (G2B), diprioritaskan pada sistem aplikasi untuk pelayanan UKM dan BUMN/BUMD, termasuk RSUD.
Sedangkan untuk kategori umum diprioritaskan pada aplikasi e-Gov
Portal
dan
aplikasi-aplikasi
pendukung
seperti
kolaborasi dan koordinasi, dan sistem pendukung keputusan.
Gambar 2.22 Pentahapan pengembangan e-government (Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
63
2.11 Kerangka Pemikiran Perencanaan Strategis SI / TI Pemerintah Kota Serang Setelah menganalisis beberapa teori, penelitian sebelumnya serta metodologi yang bersesuaian dengan topik, didapat kerangka pemikiran perencanaan strategis SI / TI untuk Pemerintah Kota Serang. Adapun kerangka pemikiran (theoretical framework) sebagai berikut:
Penyelenggaraan Pemerintahan Secara Manual (Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis TIK (e-Government)
TRANSFORMASI
Perencanaan Strategis SI/TI Pemda Kota Serang Visi Bisnis & Proses Teknik / Analisis / Metode
Proses / Metodologi
Kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government
- Anita Cassidy, 2006
Kondisi SI/TI Peningkatan kualitas pelayanan publik - Permenpan&RB, No.11/2011
- Inpres No. 3/2003
Gambar 2.23 Kerangka Pemikiran
. Kerangka pengembangan e-government pemerintah daerah (Inpres No.3/2003)
dan
kesadaran
peningkatan
kualitas
pelayanan
publik
(Permenpan&RB NO. 11/2011) menjadi dasar dalam proses pengambangan rencana SI / TI. Metodologi Anita cassidy dipilih sebagai metodologi dalam pengembangan perencanaan SI / TI dengan menggunakan beberapa teknik/tools yang cukup dikenal oleh penulis dan masukan berupa visi bisnis, proses bisnis (tata laksana) dan kondisi SI / TI pemerintahan. Perencanaan Strategis SI / TI yang dihasilkan nantinya merupakan bagian transformasi dari perubahan pemerintahan manual menuju pemerintahan berbasis TIK (e-Government).
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2012), “metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sedangkan menurut Bakker (2010), “metodologi penelitian adalah cara-cara yang mengatur prosedur penelitian ilmiah pada umumnya, sekaligus pelaksanaannya terhadap masingmasing ilmu secara khusus”. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah prosedur secara ilmiah untuk mendapatkan data sehingga memenuhi tujuan penelitian. Bab ini membahas tentang kerangka penelitian dan alur penelitian yang akan dilakukan dalam membuat perencanaan strategis SI / TI pada pemerintah Kota Serang. Metodologi penelitian yang digunakan mengacu pada metodologi yang diperkenalkan oleh Anita Cassidy yang dimulai dari fase visioning, fase analysis, fase direction, kemudian dilanjutkan sampai fase recommendation. Penjelasan dari kerangka dan alur penelitian lebih lanjut pada sub bab berikut ini.
3.1
Kerangka Penelitian Metodologi yang dipakai telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pemerintah daerah. Sub tahapan menginisiasi dan mengelola proyek pada fase visioning dihilangkan, karena tujuan utama dari sub tahapan ini mengelola perencanaan strategis SI / TI sebagai sebuah project. Sub tahapan mengembangkan business case dan mengkomunikasikan rencana pada fase recommendation pun dihilangkan, karena tidak diperlukan pada penelitian karya akhir ini. Business case membahas lebih dalam analisis ekonomis salah satu project SI / TI prioritas untuk dijadikan project pertama yang segera dilakukan dengan menganalisis return on investment (ROI) dan analisis dampak dan manfaatnya bagi organisasi. Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian karya akhir ini seperti pada Gambar 3.1 berikut:
64
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
65
INPUT : Dokumen Visi, Misi, Renstra, Wawancara
VISIONING PHASE Memahami Visi dan Situasi Bisnis
Tools : SW-OT, PEST, CSF, Value Chain, Studi literatur
Dokumentasi dan Konfirmasi Analisis bisnis
ANALYSIS PHASE INPUT : Proses Bisnis, Dokumen SI
Memahami Situasi SI
Tools : Gap Analisis, Mc Farlan Grid, SWOT SI/TI
Gap Analisis
Menganalisis Situasi SI
Membangun Solusi Alternatif SI/TI
DIRECTION PHASE
INPUT : Solusi Alternatif SI/ TI,
Visi dan Arah SI/TI
Tools : CSF, Kerangka Nasional e-Gov,
Rencana SI/TI
Proyek SI/TI
Output : Dokumen Proses Bisnis,
Output : Solusi Alternatif SI (Portofolio Aplikasi), TI, Organisasi/ Manajemen SI, Kebutuhan Informasi
Output : Aplikasi, Infrastruktur, Organisasi/ SDM, Proses SI, Prioritasi SI/TI
RECOMMENDATION PHASE Road map
Tahapan pengembangan
Risk Management
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Perencanaan SI / TI
3.2
Alur Penelitian Alur penelitian dalam penelitian karya akhir ini memiliki tahapan yang harus dilalui dan tidak bisa lompat pada langkah lain sebelum langkah selanjutnya telah dilakukan. Alur penelitian dijelaskan pada Gambar 3.2 sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
66
Tahap Pendahuluan, Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan
Studi Literatur
Kondisi Pemkot Serang
Tahap Pengumpulan Data dan Informasi, Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam pembuatan rencana strategis egovernment. Primer : Depth Interview, Sekunder : Observasi (RPJMD)
Tahap Analisis Data Analisis SWOT
Tahap Pemahaman Bisnis dan SI Saat Ini, Menganalisis dan memahami kondisi yang ada saat ini dan menginterpretasikan kebutuhan mendatang dengan analisis PEST, CSF, Value Chain Memahami Visi Bisnis dan Konfirmasi analisis
Memahami Situasi SI dan analisis SI/TI
Tahap Gap Analisis, Strategic Grid
Tahap Solusi dan Rekomendasi, Visi, Misi SI/TI, Solusi SI, TI, Organisasi, Proses dan Prioritasi
Tahap Formulasi Rencana Strategis e-Governmnet Roadmap
Tahapan pengembangan
Manajemen risiko
Tahap Finalisasi, Cetak Biru
Gambar 3.2 Alur Penelitian Perencanaan SI / TI 3.2.1 Studi Literatur Tinjauan literatur dilakukan untuk mempelajari berbagai teori yang sesuai dengan kerangka pikir metodologi penelitian dalam memecahkan masalah. Studi literatur yang digunakan berhubungan dengan studi kasus perencanaan infrastruktur teknologi informasi di Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
67
lingkungan pemerintah daerah tempat penulis bekerja. Teori-teori perencanaan infrastruktur teknologi informasi diambil dari bahan pustaka, bahan ajar kuliah, internet, jurnal ilmiah dan peraturan, prosedur, dokumen/referensi terkait organisasi pemerintahan daerah. 3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu: Metode Wawancara yang dilakukan kepada beberapa pihak yang terkait dengan penelitian; Observasi dengan mengamati proses bisnis dalam lingkungan Pemerintah Kota Serang dan review dokumen RPJMD, Renstra SKPD. 3.2.3 Tahap Analisis Data Hasil wawancara dianalisis untuk mencari maksud utama dari sebuah ide. Kemudian dibandingkan untuk mendapatkan keterkaitan dengan ide utama. 3.2.4 Tahap Pemahaman Bisnis dan Situasi SI Saat Ini Menganalisis Lingkungan internal bisnis, Lingkungan eksternal bisnis, lingkungan internal SI / TI, lingkungan eksternal SI / TI menggunakan teknik SW-OT, Value Chain, CSF, PEST, Tren SI, Tren TIK nasional. 3.2.5 Tahap Gap Analisis Gap analisis antara portofolio aplikasi saat ini dan portofolio aplikasi ke depan menggunakan Mc Farlan’s Grid.
3.2.6 Tahap Solusi dan Rekomendasi Dari SWOT SI / TI didapat visi, misi SI / TI, dari analisis CSF, Value chain, SWOT Organisasi dan hasil analisis kesenjangan didapat solusi kebutuhan mendatang.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
68
3.2.7 Tahap Pembuatan Formulasi Rencana Strategis Menggunakan model matriks dari kerangka pengembangan egovernment. Kemudian dilakukan pentahapan dalam implementasinya (road map) sekaligus melakukan mitigasi risiko aset pemerintahan. 3.2.8 Tahap Finalisasi Cetak biru perencanaan strategis SI / TI dapat dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan SI / TI pemerintah Kota Serang.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB IV PROFIL PEMERINTAH KOTA SERANG
Pada bab ini akan dibahas profil pemerintah Kota Serang untuk dijadikan sebagai referensi dalam melakukan analisis proses pada bab selanjutnya. Profil ini merupakan gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi Kota Serang mulai dari tata pemerintahan, keadaan geografis, keadaan kultur masyarakat, budaya, pendidikan, kesehatan, potensi ekonomi, dan produk unggulan daerah. 4.1
Selayang Pandang Kota Serang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007, Kota Serang terbentuk dengan luas wilayah 266,74 Km2 yang terdiri dari enam kecamatan yaitu: Serang, Kasemen, Taktakan, Walantaka, Cipocok Jaya dan Curug. 4.1.1 Sejarah Kota Serang Peresmian Kota Serang ini ditandai dengan pelantikan penjabat Walikota Serang Asmudji HW, yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri di Gedung Departemen Dalam Negeri di Jakarta pada tanggal 2 November 2007. Pada tanggal 22 November 2007, Mendagri menyetujui pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Kota Serang berdasarkan SK Mendagri Nomor 060/2840/SJ tertanggal 22 November 2007. Pada tanggal 5 Desember 2008 melalui pemilihan kepala daerah langsung dilantiklah walikota dan wakil walikota serang definitif. Sejak saat itu hingga lima tahun kedepan Kota Serang dipimpin oleh H. Bunyamin, MBA sebagai walikota dan H. Tb. Haerul Jaman, B.Sc. sebagai wakil walikotanya. Namun pada tanggal 1 Maret 2011, Walikota Serang menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kemudian posisi walikota diganti oleh wakilnya yaitu H. Tb. Haerul Jaman, SE yang dilantik oleh Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah pada tanggal 25 Maret 2011. dan H. Nana Suryana, M.Si sebagai wakil walikota Serang sampai sekarang. 69
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
70
4.1.2 Arti Lambang Daerah Lambang Kota Serang berbentuk persegi enam pentagonal dengan gambar utama gerbang Istana Kaibon dan satu bintang. Sedangkan pada pitanya tertulis motto atau semboyan ‘Kota Serang Madani’.
Gambar 4.1 Lambang Daerah Kota Serang
Secara filosofis madani merupakan bentuk kemandirian suatu daerah.
Madani
memberikan
arti
luas
untuk
pengayoman
masyarakat, civil society yang mengedepankan musyawarah untuk mufakat, serta berbudaya.
4.1.3 Kondisi Umum / Geografis Kota Serang merupakan salah satu dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Propinsi Banten yang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan. Sedangkan batas-batas wilayah Kota Serang adalah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Teluk Banten Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikuesal, Kecamatan Petir, Kecamatan Baros Kabupaten Serang Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
71
Sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2007, tanggal 2 November 2007 tentang Pembentukan Kota Serang, Kota Serang memiliki wilayah seluas 266,74 km2 yang terdiri dari enam kecamatan, 46 desa dan 20 kelurahan. Luas masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Kecamatan dan Luas Wilayah
Sumber: Bappeda Kota Serang Menurut analisis kesesuaian lahan kawasan Kota Serang terbagi menjadi tiga karakteristik kawasan, yaitu: • Dataran dengan kemiringan 0 – 5 % • Perbukitan landai dengan kemiringan 5–15 % • Perbukitan terjal dengan kemiringan >15% Tabel 4.2 Rekomendasi Pengembangan Kapasitas RuangWilayah Kota Serang
Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Serang 2010-2030
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
72
Ditinjau dari penggunaan tanahnya, sebagian besar lahan Kota Serang direkomendasikan untuk kawasan hutan lindung dan permukiman. Wilayah kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan suhu rata-rata tiap bulan 27,07 ºC, suhu terendah 23,3 ºC dan tertinggi 33,2 ºC. Kelembaban udara 84%, rata-rata curah hujan 9,4 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari dan Desember. Akses langsung menuju Kota Serang dapat melalui darat dan laut. Akses darat dapat dicapai dengan melintasi jalan tol lintas Jakarta-Merak keluar di Serang Timur dan Serang Barat, akses laut dapat dicapai secara langsung melalui Pelabuhan Karangantu. 4.1.4 Kondisi Sosial Demografis a.
Penduduk Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk
Kota Serang berjumlah 577.785 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.166 jiwa/km2.
Tabel 4.3 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010
Sumber: BPS Kota Serang Diantara enam kecamatan yang ada di Kota Serang, Kecamatan Serang merupakan kecamatan yang terpadat yaitu 8.038 jiwa/km2 sedangkan yang terjarang penduduknya adalah kecamatan Curug dengan kepadatan penduduk sebesar 954 jiwa/km2. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
73
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010
Sumber: BPS Kota Serang
Kalau dilihat dari komposisinya, penduduk Kota Serang lebih banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu terdiri dari 297.187 orang laki-laki dan 280.598 orang perempuan. Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Yang Memiliki KTP per Oktober 2011
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Serang Jumlah penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Serang sebesar 208.017 orang dan yang terendah terdapat di Kecamatan Kasemen yaitu sebesar 87.674 orang. b. Tenaga Kerja Jumlah Pencari kerja pada akhir tahun 2010 sebanyak 28 orang. Tingkat pendidikan pencari kerja di Kota Serang terbanyak adalah Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
74
lulusan SMA yaitu sebesar 60,71 persen. Yang ditempatkan tahun ini sebanyak 766 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut: Tabel 4.6 Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010
Sumber: Disnaker Kota Serang 4.1.5 Kondisi Sosial Budaya a. Pendidikan Pada tahun 2010 di Kota Serang terdapat sekolah dasar sebanyak 238 unit, dengan jumlah guru sebanyak 3.067 orang dan siswanya berjumlah 79.009 orang. Tabel 4.7 Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Serang Jumlah sekolah menengah pertama sebanyak 64 unit dengan jumlah guru 1.376 orang dan 23.974 orang siswanya.Sedangkan jumlah sekolah setingkat SLTA berjumlah 53 unit dengan jumlah guru 1.712 orang dan murid 26.409 orang. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
75
b. Kesehatan Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas hidup.Pada tahun 2010 di Kota Serang terdapat 6 rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit pemerintah, 1 rumah sakit tentara dan 4 rumah sakit swasta. Sedangkan puskes-mas berjumlah 11 puskesmas umum, 14 puskesmas pembantu dan 11 puskesmas keliling. Tabel 4.8 Unit Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang (2010)
Tenaga kerja kesehatan yang terdaftar pada Dinas Kesehatan Kota Serang yang terdiri dari dokter umum, dokter ahli, dokter gigi dan paramedis dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.9 Tenaga Kesehatan Tahun 2010
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang (2010) Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
76
4.1.6 Kondisi Perekonomian Ditinjau dari penghitungan atas dasar harga berlaku, Produk Domestik regional Bruto (PDRB) Kota Serang meningkat 12,77 persen yaitu dari 4.806,52 miliar rupiah pada tahun 2009 menjadi 5.420,25 miliar rupiah pada tahun 2010. Sedangkan menurut penghitungan atas dasar harga konstan 2000, PDRB Kota Serang meningkat dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,63 persen. PDRB perkapita Kota Serang juga mengalami peningkatan, pada tahun 2009 sebesar 8.514.055 rupiah dan pada tahun 2010 sebesar 9.381.081 rupiah. Sementara PDRB per kapita Provinsi Banten pada tahun 2009 sebesar 12.826.000 rupiah dan tahun 2010 juga mengalami peningkatan menjadi 14.012.000 rupiah. Berikut adalah tabel yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Serang. Tabel 4.10 Pertumbuhan PDRB Berlaku dan Konstan Kota Serang dan Provinsi Banten, Tahun 2009-2010 (%)
Sumber: BPS Kota Serang
Kontribusi terbesar terhadap PDRB Atas dasar harga berlaku Kota Serang menurut lapangan usaha pada tahun 2010 diberikan oleh lapangan usaha Jasa-Jasa sebesar 24,38% dari total PDRB, kemudian diikuti lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 24,00%, selanjutnya lapangan usaha Bangunan sebesar 20,26%, kemudian lapangan usaha Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaansebesar 10,03%, lapangan usaha Pertanian sebesar Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
77
8,68%, lapangan usaha Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 6,62%, lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 4,48%, lapangan usaha Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 1,53% dan terakhir lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,02% dari total PDRB. Salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah dengan melihat laju pertumbuhan ekonominya.
4.1.7 Produk Unggulan Daerah Kota Serang memiliki beberapa produk unggulan asli daerah yang patut dibanggakan dari sektor industri Pengolahan, Lima produk unggulan tersebut yaitu: Kue Satu, Sate Bandeng, Emping, Baso Ikan Kering, dan Batik Banten (Sumber : Disperindagkop, Agustus 2011). Beberapa produk daerah lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan meliputi sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan berupa: Dendeng daging, Jambu Citra, Melon, Jagung, Padi, Kacang Tanah. Sektor Industri Pengolahan berupa: Baso Ikan Kering. Obyek Wisata seperti: Mesjid Agung Banten, Kraton Surosowan, Kraton Kaibon, Benteng Spelwijk, Museum Banten Lama, Pulau Burung, Padepokan Debus Surosowan, Permata Agro Curug Manis, Rumah Hutan Cidampit, Wisata Agro, Water Boom Tembong Jaya, Agrowisata Tanaman.
Gambar 4.2 Produk unggulan dan obyek wisata Kota Serang
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
78
4.2
Organisasi dan Tata Kelola Pemerintahan Secara organisatoris kepemerintahan, Pemerintah Kota Serang terdiri atas seorang Sekretaris Daerah, tiga orang Asisten Daerah, satu orang Sekretarias DPRD, dan terdiri dari enam Badan, satu Inspektorat daerah, dua belas Dinas, dan tiga Kantor. Pendanaan pembangunan daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Alokasi APBN untuk Kota Serang melalui dana perimbangan pada tahun 2010 mencapai 410.703 trilyun rupiah. Alokasi APBD Provinsi Banten untuk Kota Serang melalui lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 89,134 trilyun rupiah. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pendapatan daerah Kota Serang mengalami penurunan. Pada tahun 2010, kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah memperlihatkan angka sebesar 3,90 persen saja.Walaupun secara nominal menunjukan kenaikan. Hingga akhir 2010, ada 5.221 pegawai negeri sipil (PNS) bekerja di pemerintahan Kota Serang, dibagi menurut golongan yaitu 63 pegawai golongan I; 1.286 pegawai golongan II; 2.325 golongan III dan sebanyak 1.547 pegawai golongan IV.
Gambar 4.3 Jumlah PNS Pemerintah Kota Serang menurut Golongan Tahun 2010 (Sumber: BKDl Kota Serang) Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
(DPRD)
Kota
Serang
beranggotakan sebanyak 45 orang, yang terbagi menjadi 4 badan yaitu Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
79
Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Legislasi Daerah dan badan kehormatan. Selain badan DPRD Kota Serang juga dibagi menjadi 4 komisi, yaitu Komisi I (hukum dan pemerintahan), Komisi II (Ekonomi dan Kesra), Komisi III (Keuangan dan Aset Daerah) serta Komisi IV (Pembangunan).
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
80
Susunan Organisasi dan Tata Kerja lingkup Pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut : Walikota / Wakil Walikota
DPRD
Sekretaris Daerah (Sekda)
Staf Ahli Walikota
12 Kepala Dinas
Asisten Bid. Pemerintahan
Asisten Bid. Ekbang & Kesra
Asisten Bid. Adm. Umum
Sekretaris Dewan (Sekwan)
3 Kabag
3 Kabag
3 Kabag
3 Kabag
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
6 Camat
6 Kepala Badan
1 Inspektorat
3 Kepala Kantor
Sekretaris
Sekretaris
Sekretaris
Sekretaris
Kepala Bidang
Inspektur Pembantu
Kepala Bidang
Kepala Seksi
Kasubag TU
Kepala Seksi/UPT
Kepala Seksi
Kepala SubBidang
Kepala Kelurahan
Kepala Seksi
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Serang Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
Universitas Indonesia
81
4.3
Visi dan Misi Berpijak pada kondisi saat ini, dan tantangan yang dihadapi sampai dengan tahun 2014 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat Kota Serang maka visi pembangunan Kota Serang tahun 2008 2013 adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Landasan Kota Serang Yang Global dan Berwawasan Lingkungan”. Visi pembangunan Kota Serang tahun 2008-2013 tersebut diharapkan menjadi landasan pencapaian visi pembangunan Kota Serang tahun 20082025, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Serang Tahun 2008-2025 yaitu: “Terdepan Sebagai Pusat Pendidikan, Jasa dan Perdagangan Menuju Kota Serang SMART 2025”. Makna dan harapan yang terkandung dalam visi pembangunan Kota Serang tahun 2008-2013 adalah terwujudnya perangkat dasar berupa suprastruktur infrastruktur
(peraturan (prasarana)
perundang-undangan/ dan
struktur
regulasi
(sarana)
daerah),
pemerintahan
dan
pembangunan daerah dalam berbagai aspek kehidupan menuju Kota Serang yang dinamis dan maju serta berwawasan lingkungan. Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008-2013 adalah sebagai berikut: Landasan: Kondisi suprastruktur (peraturan perundang-undangan / regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur pemerintahan dan pembangunan daerah Kota Serang dalam berbagai aspek kehidupan (sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan). Global: Kondisi Kota Serang yang mampu tumbuh, berkembang dan maju secara dinamis mengikuti perkembangan jaman dan sejajar dengan kota-kota maju di Provinsi Banten. Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan asri, serasi, lestari, tentram dan tertib.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
82
Sedangkan Misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013 dirumuskan sebagai berikut: 1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan
pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis; 3. Meningkatkan
dan
mendorong
pertumbuhan
dan
kualitas
perekonomian daerah dan masyarakat; 4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas; 5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan.
Dalam kerangka keterpaduan pembangunan nasional dan provinsi, misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013 merupakan wujud komitmen seluruh masyarakat Kota Serang untuk mendukung pencapaian misi pembangunan Provinsi Banten dan misi pembangunan nasional.
4.4
Strategi Pembangunan 4.4.1 Permasalahan Pembangunan Identifikasi permasalahan pembangunan bersumber dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2011 dan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang Tahun 2008 - 2013. Penentuan tiap permasalahan kemudian dikaitkan ke dalam kerangka logis dengan menganalisis sasaran dalam tiap permasalahan tersebut. Permasalahan dengan sasaran jangka panjang maka dapat direlasikan dengan Goals. Sementara itu permasalahan dengan sasaran pada dampak yang ingin dicapai maka dapat direlasikan ke dalam outcome, Permasalahan dengan sasaran pada apa (produk/jasa) yang ingin dicapai maka dapat direlasikan ke dalam output. Dan permasalahan yang memiliki sasaran teknis untuk Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
83
pencapaian outcome dan mendukung pelaksanaan output maka dapat direlasikan ke dalam komponen aktivitas. Setiap poin permasalahan cendrung direlasikan kepada outcome dan output. Outcome merupakan dampak yang ingin dicapai dari sebuah sasaran, sedangkan output merupakan komponen yang lebih teknis. Berdasarkan sumber LKPJ Kota Serang tahun 2011, terdapat dua permasalahan pembangunan, yaitu: 1.
Pada tahun 2009, LPE Kota Serang berada pada angka 5,44 %, laju ini pada tahun 2010 berdasarkan hasil data yang diolah Bappeda diprediksi tidak mengalami kenaikan secara signifikan (5,44% - 5,50 %)
2.
Sektor perdagangan dan jasa masih banyak yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan
Untuk poin pertama, permasalahan angka laju pertumbuhan ekonomi Kota Serang yang tidak mengalami peningkatan, dianalisis bahwa permasalahan ini terkait pada outcome atau hasil. Identifikasi atas permasalahan ini dikaitkan pada outcome atau hasil terkait dengan sasaran pada dampak yang ingin dicapai. Jika dilihat berdasarkan sumber RPJMD, ditemukan 49 permasalahan pembangunan, dimana terbagi menjadi lima aspek, yaitu aspek pemerintahan, aspek sosial budaya, aspek perekonomian, aspek prasarana dan sarana, serta aspek tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4.4.2 Strategi dan Prioritas Pembangunan Dalam menentukan program pembangunan daerah, dibutuhkan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang akan dijadikan dasar bagi para SKPD untuk dapat memperoleh rumusan pembangunan yang lebih teknis. Oleh karenanya maka perlu disusun strategi dan kebijakan berdasarkan prioritas daerah Kota Serang sebagai berikut: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
84
Prioritas 1: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang Baik Dalam
rangka
melaksanakan
prioritas
daerah,
yaitu
mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, Pemerintah Kota Serang melihat pencapaiannya dari beberapa bidang yaitu tata kelola, SDM aparatur pemerintah, hukum dan politik. Terkait tata kelola itu sendiri, terdapat empat strategi terkait prioritas pertama ini, yaitu: 1.
Pemenuhan
Daya
Dukung
Administrasi,
Sarana
dan
Prasarana Kelembagaan Pemerintahan Daerah 2.
Optimalisasi Pengelolaan
Pendapatan Keuangan
dan Daerah
Penataan yang
Administrasi
Transparan
dan
AkunTabel 3.
Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah yang akunTabel berdasarkan peraturan terkait
4.
Penataan dan Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Berdasarkan ketiga strategi tersebut, maka arah kebijakan yang disusun adalah sebagai berikut: 1.
Menyediakan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Sarana dan Prasarana Kelembagaan Pemerintahan Daerah
2.
Meningkatkan Pengelolaan
Pendapatan Keuangan
dan
Daerah
Penataan yang
Administrasi
Transparan
dan
AkunTabel 3.
Meningkatkan kinerja pengelolaan aset daerah sehingga kesalahan-kesalahan yang ditemukan dapat diminimalisir
4.
Menata dan Memantapkan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Otonomi Daerah Sedangkan, jika dikaitkan dengan SDM aparatur, Pemerintah
Kota Serang memiliki beberapa poin yang dijadikan strategi untuk mencapai visi misi Kota Serang, yaitu: 1.
Pembinaan dan Peningkatan Kualitas SDM dan Disiplin Aparatur Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
85
2.
Penataan dan Pemantapan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan dan Anggaran SKPD
3.
Penataan
dan
Peningkatan
Kualitas
Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah 4.
Penataan dan Pemantapan Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan
5.
Penataan dan Pengembangan Sistem Kearsipan Daerah
6.
Penataan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
7.
Penataan, Pemutakhiran dan Pemasyarakatan Informasi
8.
Penataan Sistem dan Kapasitas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan Kedelapan strategi tersebut dipertajam lagi dengan arah
kebijakan sebagai berikut: 1.
Meningkatkan Kualitas SDM dan Disipiln Kerja Aparatur
2.
Menata
dan
Memantapkan
Kualitas
Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan dan Anggaran SKPD 3.
Menata dan Meningkatkan Kualitas Data/Informasi, Rencana dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
4.
Menata dan Memantapkan Sistem, Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan
5.
Meningkatkan Kapasitas Sistem, SDM Aparatur dan Sarana Kearsipan Daerah
6.
Meningkatkan Kapasitas Sistem, SDM Aparatur dan Sarana Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
7.
Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Informasi dan Kerjasama Pelayanan Informasi dengan Media Massa
8.
Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
86
Sementara itu, untuk bidang hukum, Pemerintah Kota Serang melakukan strategi dengan pembinaan kerukunan hidup beragama dan kualitas penyelenggaraan demokrasi dan hukum. Strategi ini dipertajam dengan arah kebijakan yaitu meningkatkan toleransi kehidupan beragama, kesadaran demokrasi dan hukum yang bertanggungjawab.
Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan Berbudaya Luhur Pemerintah Kota Serang melakukan strategi pembangunan daerahnya dalam rangka pemantapan kualitas kehidupan yang religius dan berbudi luhur adalah dengan dua langkah berikut: 1.
Peningkatan
Kapasitas
Masyarakat
dalam
Kelembagaan
Pengembangan
dan dan
Partisipasi Pengelolaan
Keragaman dan Kebudayaan 2.
Peningkatan Kesadaran Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam.
Kedua langkah strategi tersebut memiliki arah kebijakan yaitu dengan: 1.
Meningkatkan Pengembangan dan Pengelolaan Keragaman dan Kebudayaan
2.
Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam
Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan Pencapaian visi misi Kota Serang dalam koridor prioritas daerah ketiga, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, dapat disusun strategi yaitu dengan adanya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Agar strategi tersebut dapat terimplementasi dengan baik maka dibutuhkan arah kebijakan sebagai berikut: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
87
1.
Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Menengah yang Bermutu dan Terjangkau
2.
Meningkatkan Perluasan Pendidikan Non Formal dan Minat Baca Masyarakat
3.
Meningkatkan
Kualitas
SDM
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan serta Manajemen Pelayanan Pendidikan
Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Kesehatan juga menjadi salah satu prioritas daerah Kota Serang dalam rangka terselenggaranya pembangunan daerah. Dengan
demikian,
strategi
yang
dibutuhkan
untuk
dapat
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan adalah sebagai berikut: 1.
Peningkatatan
Akses
Masyarakat
Terhadap
Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau serta Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 2.
Pembinaan dan Peningkatan Kepedulian dan Peran Serta Masyarakat Dalam Program KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Arah kebijakan untuk dapat menjalankan stratagi tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan Kapasitas Fasilitas dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta SDM Tenaga Kesehatan
2.
Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit
3.
Meningkatkan Kepedulian dan Peran Serta Masyarakat Dalam Program KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
88
Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur Terdapat enam bidang untuk dapat melihat pencapaian pelaksanaan prioritas daerah Pemerintah Kota Serang yang kelima, yaitu peningkatan infrastruktur. Keenam bidang tersebut adalah tata ruang, sumber daya air, drainase, perumahan dan permukiman, ruang terbuka hijau, dan transportasi. Masing-masing bidang tersebut memiliki strategi yang terangkum sebagai berikut: 1.
Penataan dan Peningkatan Infrastruktur Kawasan Strategis dan Perdesaan
2.
Peningkatan Kapasitas Kebijakan, Peraturan, Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penatataan Ruang
3.
Penataan dan Pengembangan Jaringan Irigasi dan Sumber Daya Air
4.
Peningkatan Daya Dukung Drainase dan Pengendalian Banjir
5.
Penataan dan Pengembangan Perumahan dan Fasiliats Permukiman
6.
Peningkatan
Partisipasi
Aktif
Masyarakat
dalam
Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 7.
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
dan
Partisipasi
Masyarakat dalam Lingkungan Hidup 8.
Peningkatan Kelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan
9.
Peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
10. Pembangunan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Jalan dan Jembatan 11. Pembangunan,
Pemeliharaan
dan
Rehabilitasi
Sarana
Angkutan Umum dan Fasilitas Lalu Lintas 12. Peningkatan Disiplin Tertib Transportasi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
89
Tiap strategi tersebut, memiliki arah kebijakan sebagai pedoman terimplementasinya langkah-langkah pembangunan daerah. Arah kebijakan tersebut adalah: 1.
Meningkatnya Daya Dukung Infrastruktur Kawasan Strategis dan Perdesaan
2.
Meningkatkan Perencanaan, Pemanfataan dan Pengendalian Pemanfataan Ruang
3.
Meningkatkan Pemeliharaan, Rehabilitasi dan Pengembangan Daya Dukung dan Kualitas Jaringan Irigasi dan Sumber Daya Air
4.
Memelihara, Merehabilitasi dan Meningkatkan Daya Dukung Drainase dan Pengendalian Banjir
5.
Meningkatnya Daya Dukung Perumahan dan Fasilitas Permukiman
6.
Menjaga, Memelihara dan Memantapkan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
7.
Meningkatkan Pengelolaan Persampahan
8.
Meningkatkan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
serta
Perlindungan,
Konservasi,
Rehabilitasi dan Pemulihan Sumber Daya Alam 9.
Meningkatkan Rehabilitasi dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan
10. Mengembangkan dan Meningkatkan Daya Dukung Ruang Terbuka Hijau 11. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung dan Kualitas Prasarana Jalan dan Jembatan 12. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung dan Kualitas Sistem Jaringan Angkutan Umum dan Sarana Transportasi 13. Meningkatkan Pembinaan Disipilin Tertib Transportasi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
90
Prioritas
6:
Penguatan
KUKM,
Jasa,
Perdagangan,
dan
Revitalisasi Pertanian Dalam rangka melaksanakan prioritas daerah yang keenam, yaitu penguatan KUKM, jasa, perdagangan, dan revitalisasi pertanian, Pemerintah Kota Serang menyusun strategi dan arah kebijakan dari beberapa bidang yaitu perdagangan dan jasa, UKM dan koperasi, pertanian/nelayan, ketenagakerjaan, investasi, serta industri. Adapun strategi pembangunan daerah nya adalah sebagai berikut: 1.
Peningkatan Produktiviatas Perdagangan
2.
Pembinaan dan Peningkatan Akses UKM Terhadap Sumber Daya
Produktif
(SDM,
Manajemen,
Pasar,
Modal,
Keterampilan Usaha) 3.
Meningkatkan Produktivitas Industri Kecil dan Menengah
4.
Peningkatan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
5.
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
6.
Perluasan Lapangan Kerja dan Kesempatan Kerja serta Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
7.
Pengembangan dan Peningkatan Investasi
8.
Peningkatan hubungan kerjasama antar pelaku usaha
Tiap strategi memiliki arah kebijakannya masing-masing, sehingga dapat dirangkum arah kebijakan adalah sebagai berikut: 1.
Mengembangkan dan Meningkatkan Kerjasama Perdagangan
2.
Menata dan Membina Usaha Pedagang Kaki Lima dan Asongan
3.
Mengembangkan
dan
Meningkatkan
Kapasitas
dan
Produktivitas UKM dan Iklim Kewirausahaan 4.
Memfasilitasi Hubungan Kerjasama Antara IKM dan Pelaku Usaha Lainnya Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
91
5.
Meningkatkan Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
6.
Meningkatkan Produktiviatas dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
7.
Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan
8.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
9.
Mengembangkan
dan
Meningkatkan
Lapangan
Kerja,
Kesempatan Kerja, Keterampilan dan Keahlian Tenaga kerja 10. Meningkatkan Iklim yang Kondusif Bagi Investasi 11. Memfasilitasi Hubungan Kerjasama Antara IKM dan Pelaku Usaha Lainnya
Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam rangka pencapaian visi misi Kota Serang dalam prioritas peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota Serang menyusun strategi dengan adanya peningkatatan pelayanan, rehabilitasi dan pemberdayaan kesejahteraan sosial. Strategi tersebut menjadi lebih terarah jika ada kebijakan dari Pemerintah Daerah seperti dengan meningkatkan kapasitas pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan
sosial
serta
pembinaan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Prioritas
8:
Kepariwisataan,
Olah
Raga,
Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak Prioritas daerah terakhir yang menjadi fokus Pemerintah Kota Serang untuk mencapai visi misi adalah melalui kepariwisataan, olah raga, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Strategi implementasi prioritas ini dilihat dari tiga bidang, yaitu bidang pariwisata dan budaya serta pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan olah raga, yaitu sebagai berikut: 1.
Pengembangan dan Peningkatan Kemitraan Pariwisata Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
92
2.
Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kepemudaan dan Prestasi Keolahragaan
Strategi tersebut dipertajam dengan arah kebijakan sebagai berikut: 1.
Mengembangkan dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen, Pemasaran, SDM, Sarana dan Prasarana Destinasi Pariwisata
2.
Meningkatkan Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3.
Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Kepemudaan
4.
Meningkatkan
Prasarana,
Sarana,
Manajemen
dan
Pemasyarakatan Olahraga
Berdasarkan pemaparan tentang strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kota Serang dalam lima tahun ini, maka berikut adalah Tabel rangkuman dari uraian strategi dan arah kebijakan Kota Serang:
4.5
Program Strategis Program dan kegiatan merupakan tindak lanjut atau hasil dari perumusan visi misi, tujuan dan sasaran dari RPJMD Kota Serang. Untuk itu maka perumusan program, kegiatan dan indikatornya memiliki keterkaitan dan kontribusinya terhadap pencapaian visi misi, tujuan dan sasaran dari RPJMD Kota Serang. Program dan kegiatan dalam hal ini merupakan langkah strategis yang disusun oleh RPJMD Kota Serang demi pencapaian tersebut. Indikator dari program dan kegiatan dibutuhkan agar dapat diketahui capaian yang terukur. Indikator terdiri dari beberapa level indikator yaitu masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome). Masing-masing indikator tersebut memiliki level penggunaan yang berbeda berdasarkan tingkatannya dan Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
93
harus memiliki keterkaitan pada setiap level indikator. Indikator masukan (input) dan keluaran (output) digunakan pada level kegiatan; kemudian indikator hasil (outcome) digunakan sebagai indikator program yang melingkupi beberapa kegiatan; sedangkan untuk indikator sasaran digunakan indikator dampak yang merupakan komposit dari indikatorindikator program. Pada dokumen Renstra RPJMD Kota Serang level indikator yang digunakan adalah indikator dampak untuk sasaran dan indikator hasil (outcome) untuk program.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB V ANALISIS DAN PERUMUSAN STRATEGI
Bab ini membahas setiap tahapan metodologi versi Anita Cassidy mulai dari fase visioning, fase analysis, fase directing, dan fase recommendation. Analisis yang dilakukan kemudian dibahas sampai menjawab pertanyaan penelitian untuk menghasilkan sebuah perumusan perencanaan strategis sistem informasi. Teknik dan metode yang digunakan seperti: analisis SWOT untuk mendapatkan strategi yang diperlukan ; analisis CSF untuk mendapatkan kebutuhan informasi dalam memenuhi faktor kunci keberhasilan dari misi dan tujuan organisasi; analisis value chain untuk mendapatkan aktivitas-aktivitas utama dan pendukung dalam memenuhi visi dan misi pemerintah Kota Serang; analisis Political-Economic-Social-Technology, analisis Mc Farlan Strategic grid. Semua teknik yang digunakan beserta analisis setiap fase dijelaskan secara rinci pada sub bab selanjutnya. 5.1 Fase Visioning Fase visioning bertujuan untuk medapatkan pemahaman situasi bisnis organisasi. Pemahaman ini didapat melalui analisis dari pemetaan lingkungan internal bisnis dan eksternal bisnis yang pada akhirnya akan memberikan dampak bagi sistem informasi. 5.1.1
Memahami visi dan situasi bisnis Pemahaman visi dan situasi bisnis pada sebuah organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan strategis sistem informasi karena menentukan landasan perumusan dan ruang lingkup pembuatan perencanaan strategis sistem informasi. Dalam kata lain, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan SI / TI nantinya harus mendukung strategi bisnis yang sedang berjalan dan yang akan datang dari sebuah organisasi. 94
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
95
Pada tahap ini dilakukan pemahaman terhadap visi, misi dan tujuan pembangunan. Kemudian dilanjutkan dengan mempersiapkan bahan wawancara sebagai pendalaman dan konfirmasi terhadap dokumen.
Visi “Terwujudnya Landasan Kota Serang Yang Global Dan Berwawasan Lingkungan”. Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008 2013 adalah sebagai berikut: Landasan: Kondisi suprastruktur
(peraturan perundang-
undangan / regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur pemerintahan dan pembangunan daerah Kota Serang dalam berbagai aspek kehidupan (sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan). Global:
Kondisi
berkembang
dan
Kota
Serang
maju
yang
secara
mampu
dinamis
tumbuh, mengikuti
perkembangan jaman dan sejajar dengan kota-kota maju di Provinsi Banten. Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan asri, serasi, lestari, tentram dan tertib. Misi 1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis; 3. Meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan kualitas perekonomian daerah dan masyarakat; 4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas; 5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
96
Bahan wawancara dibuat berdasarkan kebutuhan informasi Bisnis, Sistem informasi, sumber daya manusia, proses dan penganggaran. Klasifikasi responden yang diwawancarai juga bervariasi, didalamnya termasuk berbagai pihak yang mewakili antara lain: Manajemen puncak, dalam hal ini pihak yang diwawancarai merupakan top level management seperti: Walikota, Wakil Walikota, dan Sekretaris Daerah. Pada tingkat ini, hasil yang ingin dicapai adalah mendapatkan pemahaman dan arahan yang bersifat strategis. Manajemen dibawah langsung manajemen puncak, seperti: Kepala Dinas, Kepala Kantor dan Sekretaris atau SKPD lainnya yang mengurusi langsung pelayanan publik dan pengelolaan keuangan. Pada tingkat ini, hasil yang ingin dicapai adalah mendapatkan gambaran proses pelaksanaan untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Pejabat fungsional/ pelaksana teknis yang menguasai langsung urusan teknis pengelolaan. Hasil yang ingin dicapai pada tingkat ini adalah pemahaman tentang kondisi nyata yang terjadi di lapangan beserta permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Bahan dan transkrip naskah wawancara dapat dilihat pada lampiran Karya Akhir ini.
5.1.2 Dokumentasi dan Konfirmasi Analisis Bisnis Pada tahapan ini, pemahaman terhadap bisnis dengan masukan dalam kegiatan analisis ini berupa: 1. Kajian terhadap dokumen Renstra yang memuat visi, misi dan strategi pembangunan pemerintah Kota Serang yang tertuang dalam RPJMD pemerintah Kota Serang; 2. Hasil wawancara tingkat manajemen puncak mengenai visi, misi dan strategi pembangunan pemerintah Kota Serang; Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
97
3. Hasil pengamatan proses kerja dan kondisi internal Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Serang. Selanjutnya setelah memahami situasi bisnis melalui langkahlangkah di atas, kemudian melakukan analisa menggunakan teknik/ metode untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh yang menjadi bahan dalam penentuan langkah perencanaan selanjutnya. 5.1.2.1 Analisis Value Chain Hasil pemetaan dari tugas pokok dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Serang didapat aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang dikumpulkan dalam value chain Organisasi. Analisis value chain dilakukan untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya. Analisis value chain terhadap Pemerintah Kota Serang sperti pada Gambar 5.1 berikut:
Gambar 5.1 Value Chain Pemda Kota Serang
Aktivitas utama yang terdapat pada value chain pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
98
1. Perencanaan; Termasuk didalam aktivitas perencanaan adalah penyusunan rancangan peraturan/ kebijakan (VC1); dan Perencanaan RKPD serta Program dan Kegiatan SKPD (VC2); 2. Monitoring dan Pelaporan; Termasuk dalam aktivitas ini adalah rekonsiliasasi program, anggaran dan aset daerah per triwulan dan per semester (VC3); dan pengawasan pembangunan internal (VC4); 3. Pelayanan Stakeholder; Termasuk dalam aktivitas ini adalah pelayanan bidang pendidikan (VC5); Pelayanan bidang kesehatan (VC6); Pelayanan bidang tenaga kerja (VC7); Pelayanan bidang keluarga berencana (VC8); Pelayanan bidang perijinan dan investasi (VC9); Pelayanan bidang kependudukan (VC10); 4. Kehumasan; Termasuk dalam aktivitas ini adalah publikasi dan informasi pembangunan kepada masyarakat (VC11); 5. Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan; Termasuk aktivitas seperti penyusunan laporan keuangan semester
dan
akhir
tahun
(VC12).
Dan
Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (VC13) untuk mendapatkan umpan balik pelaksanaan pembangunan;
Aktivitas pendukung yang terdapat pada Value Chain Pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut: 1. Keuangan (VC14); 2. Tata Usaha (VC15); 3. Kearsipan (VC16); 4. Kepegawaian (VC17); 5. Pengadaan Barang dan Jasa (VC18); 6. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan (VC19); 7. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (VC20). Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
99
5.1.2.2 Analisis CSF Dari hasil pendalaman visi, misi serta prioritas pembangunan daerah kemudian akan diaplikasikan menggunakan Analisis CSF lingkup organisasi untuk mendapatkan kebutuhan informasi dari pemerintah Kota Serang. Langkah-langkah pendalaman tersebut sebagai berikut: Tujuan Pembangunan Daerah
Visi dan Misi Organisasi
Critical Success Factor
Kebutuhan Informasi
Gambar 5.2 Langkah-langkah pendalaman prioritas pembangunan (Wedhasmara, 2008) Prioritas pembangunan daerah Kota Serang tertuang dalam “Tujuan dan Sasaran Kebijakan Pembangunan” yang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut: Tabel 5.2 Tujuan dan Sasaran Kebijakan pembangunan Daerah Sasaran Pencapaian / CSF Prioritas 1: Mewujudkan Tata kelola Pemerintah yang Baik Meningkatkan Tersedianya kebutuhan kepuasan publik pokok masyarakat Tujuan
Menyusun dan mengimplementasi SPM
Bidang Tata Kelola
Peningkatan pelaksanaan prinsipprinsip “good governance”
Menurunnya persentase penduduk miskin
a. Terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal yang efektif
Persentase pelaksanaan SPM sesuai target
a. Peningkatan Kapasitas kelembagaan daerah
Setiap lembaga atau SKPD telah mengimplementasik an SOP penataan kelembagaan
b. Peningkatan Pendapatan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan
100% tidak ada masalah dalam laporan keuangan pemerintah daerah
c. Penataan Aset Daerah yang Akuntabel, Tertib dan Teratur Mewujudkan ruang
Indikator Kinerja / Prime Measure
Tiap SDM menjalankan sesuai tugas dan fungsinya
Berjalannya proses Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
100
Tujuan partisipasi publik
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi rencana pembangunan antar dinas /instansi
Meningkatkan kinerja birokrasi dan pengawasan terhadap kinerja aparatur.
Sasaran Pencapaian / CSF partisipasi publik terhadap proses pembangunan
Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Bidang SDM Aparatur Pemerintah
Bidang Hukum, Politik
Tersusunnya program kegiatan yang berpihak pada pelayanan masyarakat
Tersusunnya kebijakan-kebijakan daerah yang konsisten
a. Tertatanya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan dan Anggaran Kota Serang
Tersusunnya kebijakan-kebijakan daerah yang konsisten
b. Peningkatan Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
80 % SKPD dilakukan pengawasan sesuai SOP
c. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Terpenuhinya rasio yang ideal antara jumlah, kualitas dan beban kerja
a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil Meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi
Indikator Kinerja / Prime Measure
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan Meningkatkan kualitas SDM Aparatur
Peningkatan Kualitas Kearsipan Daerah
Meningkatkan Kualitas Produk hukum daerah
Berfungsinya produk hukum daerah secara efektif
Menurunnya persentase keluhan masyarakat Tersebarnya informasi pelayanan masyarakat di setiap sarana medina komunikasi Berkurangnya persentase masalah perijinan dan pelayanan urusan pertanahan. Adanya data-data daerah lengkap sejak berdirinya otonomi daerah 100% produk hukum menjadi landasan pelaksanaan pembangunan di setiap bidang atau urusan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
101
Tujuan Mengembangkan budaya politik santun
Sasaran Pencapaian / CSF Terciptanya komunikasi politik yang efektif dan efisien
Indikator Kinerja / Prime Measure 100% aparatur level bawah mendapat informasi
Terciptanya sinergitas Menjaga keserasian Tersusunnya dalam memutuskan antara Pemerintah kebijakan daerah kebijakan daerah Pusat, Propinsi dan yang berpihak pada Kota rakyat Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan Berbudaya Luhur a. Meningkatnya Ketentraman, Berkurangnya angka Ketertiban, Keamanan Pemantapan kriminalitas dan Kenyamanan kerukunan hidup Lingkungan beragama, saling percaya dan harmonis b. Peningkatan Kualitas Adanya kegiatan antar kelompok pelayanan Kepemudaan dan masyarakat rutin Keolahragaan Bidang setiap bulan oleh Masyarakat Keagamaan para pemuda dan Budaya Peningkatan peran & a. Peningkatan Kualitas luhur Tidak adanya fungsi sarana ibadah Kehidupan Beragama, sebagai pusat Demokrasi, Hukum dan jumlah konflik antar agama kegiatan belajar, HAM pertumbuhan olah fikir, pengembangan b. Berkembangnya Secara Berkurangnya produktivitas dan Cerdas Nilai-nilai kasus-kasus di penanaman nilai-nilai Agamis, Budaya dan masyarakat agama dan budaya Kearifan Lokal sejak usia dini Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Peningkatan Akses aksesibilitas dan Masyarakat Terhadap Meningkatnya Pelayanan Pendidikan dan Angka Partisipasi kualitas pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah (APS) Masyarakat Peningkatan hak Meratanya tingkat Terpenuhinya sarana dasar masyarakat pendidikan baik di desa pendukung dalam memperoleh maupun di kota pendidikan di setiap pendidikan sekolah Bidang Pendidikan Peningkatan Tersedianya fasilitas Terpenuhinya sarana sarana/prasarana lengkap yang menunjang dan prasarana pada pendidikan, pemuda, terlaksananya pendidikan setiap kegiatan yang olah raga dan yang efektif dan efisien dilakukan pramuka Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik
Peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga pendidik
Terpenuhinya target jumlah tenaga pendidik
Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan a. Adanya Dukungan Meningkatnya Bidang Peningkatan Derajat profesionalisme Angka Harapan Kesehatan Kesehatan aparatur kesehatan Hidup (AHH) Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
102
Tujuan masyarakat
Bidang Keluarga Berencana
Partisipasi masyarakat dalam ber-KB
Sasaran Pencapaian / CSF b. Peningkatan Sarana/ prasarana kesehatan yang memadai sesuai SPM c. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Gratis bagi Masyarakat Tidak Mampu d. Pengembangan layanan sistem kesehatan masyarakat e. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja / Prime Measure Kuantitas dan kualitas sarana dan prasaran sesuai spesifikasi
f. Pengembangan manajemen dan regulasi bidang kesehatan
Setiap bagian di bidang kesehatan mengimplementasik an SOP
Peningkatan Kualitas keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Menurunnya angka perceraian
Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur a. Terciptanya Penataan Kota yang Baik dan Penghijauan b. Peningkatan Daya Bidang Tersedianya dasar Dukung Infrastruktur Tata hukum Penciptaan Kawasan Strategis dan Ruang struktur dan pola tata Perdesaan ruang c. Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Bidang Sumber Daya Air
Bidang Drainase
Kajian potensi sumber dan penetapan dasar hukum pemanfaatannya Desain dan pembangunan bertahap sistem drainase dari hulu ke hilir Peningkatan Kualitas Penataan Ruang
Pelayanan kesehatan dapat mencakup 80% dari jumlah penduduk Berfungsinya sistem pelayanan kesehatan di setiap bagian Setiap kecamatan terdapat pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Setiap Pembangunan disertai dengan Penghijauan Jenis dan jumlah infrastuktur dibangun sesuai kebutuhan Berfungsinya tata ruang wilayah menurut aspeknya
Peningkatan daya dukung jaringan irigasi dan sumber daya air
Persentase debit air di kawasan pertanian
Terimplementasinya sistem drainase dengan efektif.
Tidak ada banjir dan genangan sepanjang jalan
a. Peningkatan Daya Dukung Perumahan dan Fasilitas Permukiman
Bidang Perumahan dan Pemenuhan Pemukiman b. Adanya lingkungan kebutuhan ruang pemukiman yang aman interaksi sosial yang dan tentram bagi sehat bagi masyarakat
Pembangunan perumahan dan fasilitas yang memadai dan sesuai prosedur Tidak ada bentuk kriminalitas yang meresahkan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
103
Tujuan
Bidang Ruang Terbuka Hijau
Bidang Transportasi
memperbaiki dan mengoptimalkan konsidi jalan untuk dapat lebih bermanfaat.
Peningkatan sarana dan prasarana tranportasi
Sasaran Pencapaian / CSF masyarakat
Indikator Kinerja / Prime Measure
a. Peningkatan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup
Setiap pembangunan disertai dengan pemeliharaan lingkungan hidup
b. Peningkatan daya dukung ruang terbuka hijau
Tingkat polusi udara dan intensitas kejadian banjir
a. Peningkatan pelayanan prasarana transportasi
Ketersediaan Prasarana Transportasi yang memadai
b. Peningkatan pelayanan sarana transportasi
Angka kecelakaan pejalan raya
c. Peningkatan penertiban transportasi
Intensitas kemacetan dan pelanggaran lalu lintas menurun
Prioritas 6: Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian a. Peningkatan Meningkatkan Tiap wilayah Pemerataan dan kontribusi memberikan Pertumbuhan sumberdaya persentase Perekonomian Daerah perdagangan kontribusi PDRB di dan Masyarakat setiap sektor Bidang Perdagang an dan Jasa
Peningkatan diversifikasi produk perdagangan
b. Adanya produk perdagangan yang terdiversifikasi
Data produk perdagangan lokal
Peningkatan informasi kebutuhan produk, akses pasar, harga, kualitas produk, packing, labeling
c. Peningkatan Kinerja Perdagangan dalam Perekonomian
Meningkatnya persentase kontribusi daerah
a. Peningkatan kinerja Usaha Kecil dan Menengah sebagai penggerak perekonomian masyarakat
Persentase kontribusi KUKM terhadap perekonomian daerah
Pembentukan sentra UKM di tiap Kecamatan
b. Peningkatan kinerja Industri Kecil dan Menengah dalam perekonomian
Menurunnya angka kemiskinan daerah
Kemitraan UMKM dengan lembaga Keuangan
c. Terjalinnya hubungan kerja sama kemitraan antara UMKM dengan lembaga keuangan.
Meningkatnya akses modal
Pembinaan usaha mikro
Bidang UKM dan Koperasi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
104
Sasaran Pencapaian / CSF Revitalisasi/ perkuatan a. Tersedianya sarana sarana/prasarana dan prasarana pertanian penunjang pertanian Tujuan
Bidang Pertanian/ Nelayan
Penguatan lembaga/organisasi di tingkat petani Peningkatan SDM petani akses terhadap informasi dan permodalan
Meningkatkan keberdayaan Petani Memperkuat ekonomi masyarakat menengah kebawah Menemukan potensi ekonomi dan meningkatkan daya saing produk UKM Bidang Ketenagakerjaan
Bidang Investasi
Bidang Industri
Kesesuaian dengan spesifikasi standar
b. Berfungsinya lembaga/organisasi tingkat petani
Meningkatnya kinerja sektor pertanian
c. Terciptanya aksesibilitas yang mudah bagi SDM petani terhadap informasi dan permodalan
Persentase output produksi pertanian
d. Peningkatan kualitas SDM petani di bidangnya
Menurunnya angka kegagalan panen
e. Peningkatan daya dukung perikanan dan kelautan dalam perekonomian
Output perikanan dan kelautan yang meningkat dari tahun ke tahun
f. Peningkatan ketahanan pangan dan kinerja pertanian dalam perekonomian
Output produksi yang meningkat setiap tahun
Menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru
Peningkatan lapangan kerja, kesempatan kerja, dan kualitas tenaga kerja.
Peningkatan investasi PMDN/PMA untuk berbagai sektor jasa, perdagangan dan wisata
a. Adanya peningkatan investasi PMDN/PMA di sektor jasa, perdagangan dan wisata
Penyederhanaan birokrasi investasi
b. Terciptanya birokrasi investasi yang efektif dan efisien
Menciptakan iklim investasi yang kondusif
c. Terciptanya iklim investasi yang kondusif
Meningkatkan daya saing daerah
d. Bertambah kuatnya daya saing daerah dalam pembangunan
Membangun kemitraan industri besar dengan indsutri kecil yang saling menguntungkan
Indikator Kinerja / Prime Measure
Persentase angka pengangguran
Adanya kekhususan wilayah untuk bisnis, kuliner dan pariwisata Setiap SDM menjalankan fungsi dan perannya masing-masing Angka kriminalitas yang menurun
a. Terciptanya kerjasama antara industri besar dengan industri kecil yang mendukung perekonomian daerah
Munculnya potensipotensi baru di daerah Adanya peningkatan persentase output industri besar dan kecil
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
105
Tujuan Instalasi dan aplikasi teknologi informasi
Sasaran Pencapaian / CSF b. Terimplementasinya teknologi informasi pada sektor industri
Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat a. Adanya upaya penanggulangan angka kemiskinan secara efektif Penanggulangan kemiskinan b. Peningkatan keberdayaan dan Peningkatan pelayanaan kesejahteraan kesejahteraan sosial masyarakat masyarakat Penurunan pengangguran
c. Berkurangnya tingkat pengangguran di daerah
Indikator Kinerja / Prime Measure Rasio waktu yang dibutuhkan dalam menghasilkan satu output produksi
Jumlah RTS yang semakin berkurang
Menurunnya jumlah PMKS di daerah
Persentase tingkat pengangguran
Prioritas 8: Kepariwisataan, Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak a. Peningkatan Kinerja Revitalisasi Banten Pariwisata Membuka Jumlah wisatawan Lama Akses Pariwisata lokal dan Seluas-luasnya Bagi mancanegara Masyarakat
Bidang Pariwisata dan Budaya
Optimalisasi wisata kuliner
b. Peningkatan tempattempat sebagai lokasi wisata kuliner
Jumlah Wisatawan meningkat
Pengembangan wisata bahari
c. Pemanfaatan wisata bahari sebagai pendongkrak perekonomian
100% sarana dan prasarana terpenuhi
Memperbaiki dan mengoptimalkan kondisi jalan untuk dapat lebih bermanfaat Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindung an anak
Menjadikan perempuan dan anak sebagai aset penting yang mendukung pembangunan.
d. Optimalnya sarana pendukung jalan sebagai faktor utama dalam pariwisata
Peningkatan keberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Berkurangnya angka kerusakan jalan setiap tahun
Berkurangnya angka eksploitasi terhadap perempuan dan anak
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
106
5.1.2.3 Analisis SWOT Berdasarkan hasil pengamatan proses kerja satuan kerja dan hasil wawancara mendalam terhadap tugas pokok dan fungsi, didapat faktor-faktor yang menjadi kekuatan organisasi dan faktor-faktor yang menjadi kelemahan organisasi. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan organisasi (Strength) adalah sebagai berikut: 1. Legalisasi pemerintah daerah berupa Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 tentang pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten sebagai daerah otonomi baru; 2. Adanya tupoksi di setiap SKPD sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaan; 3. Tupoksi SKPD yang selaras dengan visi dan misi serta tujuan pemerintah daerah; 4. Kekayaan budaya, masyarakat yang relijius dan tempat tujuan wisata ziarah. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan organisasi (Weakness) adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan anggaran untuk bidang pengembangan dan penelitian termasuk pengembangan SI / TI; 2. Masalah kesehatan dan sosial yang belum terselesaikan; 3. Belum memiliki cetak biru perencanaan sistem informasi dan teknologi informasi; 4. Belum memiliki sistem tata kelola TI yang melembaga; 5. Koordinasi antar SKPD yang kurang intensif; Secara umum lingkungan eksternal organisasi dapat diidentifikasi melalui analisa SWOT pada aspek Opportunity dan Threat serta analisa politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
Faktor-faktor yang dapat dijadikan peluang bagi pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
107
1. Pusat pemerintahan provinsi Banten yang berada di Kota Serang dan dekat dengan Ibukota Negara; 2. Wisatawan
dan peziarah luar daerah yang berkunjung ke
kawasan Banten Lama yang menjadi bagian wisata ziarah Walisongo; 3. Kapal-kapal perdagangan internasional yang melewati jalur laut Kota Serang; 4. Pengguna jalan yang melewati jalur darat utama Kota Serang yang menghubungkan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera; Faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman bagi pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Politik Nasional; 2. Kondisi Ekonomi Nasional; 3. Pengaruh Urbanisasi yang dapat menyebabkan hilangnya kebudayaan asli masyarakat Kota Serang; 4. Ancaman sesama Pemda yang menarik investor masuk ke daerahnya;
Berdasarkan analisis strength, Weakness, Opportunity, dan Threat, dapat ditarik kesimpulan yang akan diformulasikan ke dalam matriks SWOT. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
108
Tabel 5.1 Analisis SWOT
Peluang (O) 1. Kedudukan Kota Serang sebagai pusat pemerintahan provinsi Banten dan letak yang dekat dengan ibukota negara; 2. Wisatawan dan peziarah luar daerah yang berkunjung ke kawasan Banten Lama yang menjadi bagian wisata ziarah Walisongo; 3. Kapal-kapal perdagangan internasional yang melewati jalur laut Kota Serang; 4. Pengguna jalan yang melewati jalur darat utama Kota Serang yang menghubungkan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera; Ancaman (T) 1. Kondisi Politik Nasional; 2. Kondisi Ekonomi Nasional; 3. Pengaruh urbanisasi yang dapat menyebabkan hilangnya kebudayan asli masyarakat Kota Serang; 4. Ancaman sesama Pemda yang menarik investor masuk ke daerahnya;
Kekuatan (S) 1. Legalisasi pemerintah daerah berupa Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 tentang pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten sebagai daerah otonomi baru; 2. Adanya tupoksi di setiap SKPD sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaan; 3. Tupoksi SKPD yang selaras dengan Visi dan Misi serta tujuan pemerintah daerah; 4. Kekayaan budaya, masyarakat yang relijius dan tempat tujuan wisata ziarah. Upaya memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO) 1. Peningkatan ekonomi daerah dengan mendapatkan keuntungan disektor industri, perdagangan, perikanan, jasa dan pariwisata (SO1); 2. Promosi sumber daya daerah (SO2); 3. Promosi wisata (SO3); 4. Promosi hasil-hasil daerah (SO4); 5. Menjadikan serang sebagai “water front city” untuk memudahkan investasi (SO5).
Upaya memakai kekuatan untuk mengatasi ancaman (ST) 1. Peningkatan pelayanan dan perijinan dengan mempermudah birokrasi (ST1); 2. Menjaga stabilitas sosial dan politik daerah (ST2); 3. Memperkuat dan melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat (ST3); 4. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (ST4)
Kelemahan (W) 1. Keterbatasan anggaran untuk bidang pengembangan dan penelitian termasuk pengembangan SI / TI; 2. Masalah kesehatan dan sosial yang belum terselesaikan; 3. Belum memiliki cetak biru perencanaan sistem informasi dan teknologi informasi; 4. Belum memiliki sistem tata kelola TI yang melembaga; 5. Koordinasi antar SKPD yang kurang intensif; Upaya menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (WO) 6. Membangkitkan industri menengah dan kecil (WO1); 7. Implementasi pemanfaatan Teknologi SI / TI (WO2); 8. Pengelolaan dan peningkatan kapasitas SDM (WO3) 9. Pengelolaan SI / TI melalui kerjasama dengan Univeritas terkemuka di Ibukota Negara (WO4); 10. Penyediaan infrastruktur SI / TI (WO5)
Upaya memperkecil kelemahan dan mengatasi ancaman (WT) 1. Koordinasi antar SKPD lebih intensif (WT1); 2. Penyelesaian masalahmasalah kesehatan dan sosial (WT2) 3. Pemanfaatan Teknologi SI / TI (WT3); 4. Prioritas penganggaran untuk infrastruktur SI / TI (WT4);
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
109
5.1.2.4 Analisis PEST Analisis Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi digunakan untuk menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi lingkungan bisnis organisasi, meliputi: Aspek Politik Pemerintah Kota Serang melakukan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan melalui Gubernur sekali dalam setahun serta memberikan laporan pertanggungjawaban akhir tahun kepada DPRD serta disebarluaskan kepada masyarakat sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Aspek Ekonomi Pemerintah Kota Serang sebagai lembaga pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik non profit memerlukan anggaran yang
diberikan
oleh
pemerintah
pusat
melalui
mekanisme
perimbangan dana keuangan daerah dan pusat. Sumber anggaran yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum mencukupi untuk melakukan kebijakan radikal dalam pembangunan daerah. Sebagai daerah otonom baru banyak investor yang melirik Kota Serang untuk
dijadikan lahan
investasi
mulai
dari industri
perdagangan (grosir maupun retail). Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di bidang ekonomi untuk mendukung pembangunan di pemerintah Kota Serang sebagai berikut: Banyaknya
investor
yang
tertarik
untuk
menanamkan
modalnya di Kota Serang (E1); Aspek Sosial Kota Serang pernah menjadi kawasan utama pemerintahan pada zaman kerajaan Islam Kaibon di Banten dengan Sultan Hasanudin (Syarif Hidayatullah) sebagai rajanya. Hal inilah yang menjadikan kultur masyarakat Banten khususnya Kota Serang sebagai masyarakat yang relijius dan memiliki warisan kebudayaan yang tinggi. Sebagai Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
110
daerah perlintasan pulau Jawa dan pulau Sumatera, maka banyaknya pendatang yang mukim sementara maupun tetap menambah khasanah sosial yang dapat dijadikan modal dalam pembangunan daerah. Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di bidang sosial untuk mendukung pembangunan di pemerintah Kota Serang sebagai berikut: Wisata budaya dan wisata ziarah (S1); Kultur masyarakat Kota Serang yang menjadi daerah urbanisasi (S2) Sedangkan tantangan maupun ancaman di bidang sosial adalah: Lunturnya nilai budaya masyarakat Banten sebagai dampak urbanisasi (S3). Aspek Teknologi Teknologi yang berkembang sangat pesat sangat memberi dampak bagi pembangunan Kota Serang. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan bersaing bagi pemerintah Kota Serang dalam meningkatkan pelayanan publiknya. Sebagai contoh penggunaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dapat menghemat penggunaan kertas dan dokumen fisik lainnya. Dalam laporannya, LKPP sebagai pemilik SPSE pusat melaporkan penghematan sebesar 10,5 trilyun selama setahun anggaran dalam skala nasional (LKPP, 2012). Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di bidang Teknologi untuk mendukung pembangunan di pemerintah Kota Serang sebagai berikut: Pemanfaatan Teknologi Informasi (T1); Penghematan Anggaran yang dapat memberikan tambahan keuangan selain PAD (T2). Sedangkan tantangan maupun ancaman di bidang teknologi sebagai berikut: Belum melembaganya kebutuhan Teknologi Informasi dalam pelaksanaan tupoksi SKPD (T3). Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
111
Selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan informasi yang mendukung kebutuhan bisnis organisasi perlu dilakukan pendalaman lagi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut, kemudian dari key decision dipetakan ke dalam value chain serta analisis SWOT untuk mendapatkan kebutuhan informasi bagi organisasi. Hasil pendalaman untuk mendapatkan kebutuhan informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
112
Tabel 5.3 Identifikasi Kebutuhan Informasi Organisasi dengan metode pemetaan CSF, SWOT, dan Value Chain Tujuan
Sasaran Pencapaian / CSF
Prioritas 1: Mewujudkan Tata kelola Pemerintah yang Baik Meningkatkan Tersedianya kebutuhan kepuasan publik pokok masyart
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Menurunnya persentase penduduk miskin
SO1, WO1, VC7 WT1
Data Kependudukan
Terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal yang efektif
Persentase pelaksanaan SPM sesuai target
ST1
VC12
Informasi pelaksanaan SPM
Peningkatan Kapasitas kelembagaan daerah
Setiap lembaga atau SKPD telah mengimplementasikan SOP penataan kelembagaan
WT1
VC12
Informasi Implementasi SOP penataan kelembagaan
Peningkatan Pendapatan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan
100% tidak ada masalah dalam laporan keuangan pemerintah daerah
SO1, SO2,SO3, SO4, ST4
VC4, VC14
Data laporan keuangan
Penataan Aset Daerah yang Akuntabel, Tertib dan Teratur
Tiap SDM menjalankan sesuai tugas dan fungsinya
WO3
VC17
Informasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Mewujudkan ruang partisipasi publik
Berjalannya proses partisipasi publik terhadap proses pembangunan
Tersusunnya program kegiatan yang berpihak pada pelayanan masyarakat
ST1, ST2
VC1, VC11
Informasi kegiatan pelayanan masyarakat
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi rencana pembangunan antar dinas /instansi
Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Menyusun dan mengimplementasi SPM
Bidang Tata Kelola
Indikator Kinerja / Prime Measure
Peningkatan pelaksanaan prinsipprinsip “good governance”
Informasi kebijakan daerah Tersusunnya kebijakankebijakan daerah yang konsisten
WT1
VC1
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
113
Tujuan
Meningkatkan kinerja birokrasi dan pengawasan terhadap kinerja aparatur.
Bidang SDM Aparatur Pemerintah
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi
Meningkatkan Kualitas Produk hukum daerah
Indikator Kinerja / Prime Measure
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Tertatanya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan dan Anggaran Kota Serang
Tersusunnya kebijakankebijakan daerah yang konsisten
WT1
VC1
Informasi kebijakan daerah
Peningkatan Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
80 % SKPD dilakukan pengawasan sesuai SOP
WO3
VC3, VC4
Data LHP pengawasan reguler
Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Terpenuhinya rasio yang ideal antara jumlah, kualitas dan beban kerja
VC17
Data kepegawaian, Informasi beban kerja
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil
Menurunnya persentase keluhan masyarakat
ST1
VC5, VC6, VC7, VC8, VC9, VC10
Informasi keluhan masyarakat
WO5, WT3, WT4
VC11
Informasi kegiatan pelayanan masyarakat
ST1
VC9
Data perijinan, Data pertanahan
ST3, WT3
VC16
Data arsip daerah
VC1
Informasi pelaksanaan pembangunan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan
Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Bidang Hukum, Politik
Sasaran Pencapaian / CSF
Tersebarnya informasi pelayanan masyarakat di setiap sarana media komunikasi Berkurangnya persentase masalah perijinan dan pelayanan urusan pertanahan. Adanya data-data daerah lengkap sejak berdirinya otonomi daerah
Peningkatan Kualitas Kearsipan Daerah Berfungsinya produk hukum daerah secara efektif
100% produk hukum menjadi landasan pelaksanaan pembangunan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
Universitas Indonesia
114
Tujuan
Mengembangkan budaya politik santun
Sasaran Pencapaian / CSF
Terciptanya komunikasi politik yang efektif dan efisien
Indikator Kinerja / Prime Measure di setiap bidang atau urusan
100% aparatur level bawah mendapat informasi
Terciptanya sinergitas dalam Menjaga keserasian Tersusunnya kebijakan memutuskan kebijakan antara Pemerintah daerah yang berpihak pada daerah Pusat, Propinsi dan rakyat Kota Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan Berbudaya Luhur
Pemantapan kerukunan hidup beragama, saling percaya dan harmonis antar kelompok Bidang Keagamaan dan Budaya luhur
Peningkatan peran & fungsi sarana ibadah sebagai pusat kegiatan belajar, pertumbuhan olah fikir, pengembangan produktivitas dan penanaman nilai-nilai agama dan budaya sejak usia dini
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
WT1
VC11
Informasi kegiatan pelayanan masyarakat
WT1
VC1
Informasi kebijakan daerah
Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Berkurangnya angka kriminalitas
ST3
VC13
Data kriminalitas
Peningkatan Kualitas Kepemudaan dan Keolahragaan Masyarakat
Adanya kegiatan pelayanan masyarakat rutin setiap bulan oleh para pemuda
ST3
VC13
Informasi kegiatan pelayanan masyarakat
Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama, Demokrasi, Hukum dan HAM
Tidak adanya jumlah konflik antar agama
ST2, ST3
VC13
Data keamanan dan ketertiban
Berkembangnya Secara Cerdas Nilai-nilai Agamis, Budaya dan Kearifan Lokal
Data keamanan dan ketertiban Berkurangnya kasus-kasus di masyarakat
ST2, ST3, WT2
VC13
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
115
Tujuan
Sasaran Pencapaian / CSF
Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Peningkatan Akses aksesibilitas dan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan dan kualitas pendidikan Mutu Pendidikan Masyarakat Peningkatan hak Meratanya tingkat dasar masyarakat pendidikan baik di desa dalam memperoleh maupun di kota pendidikan Bidang Pendidikan Peningkatan Tersedianya fasilitas lengkap sarana/prasarana yang menunjang pendidikan, pemuda, terlaksananya pendidikan olah raga dan yang efektif dan efisien pramuka
Indikator Kinerja / Prime Measure
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah (APS)
WO3
VC5
Data jumlah anak usia sekolah, Data siswa
Terpenuhinya sarana pendukung pendidikan di setiap sekolah
WO3
VC5, VC18, VC19
Data sarana dan prasarana pendidikan
Terpenuhinya sarana dan prasarana pada setiap kegiatan yang dilakukan
WO5, WT3
VC5, VC18, VC19
Data sarana dan prasarana pendidikan
WO3
VC17
Data Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
WT2
VC6
Data kependudukan
VC6
Data sarana dan prasarana kesehatan
Peningkatan Peningkatan kualitas dan Terpenuhinya target jumlah kualifikasi tenaga kapasitas tenaga pendidik tenaga pendidik pendidik Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Adanya Dukungan Meningkatnya Angka profesionalisme aparatur Harapan Hidup (AHH) Peningkatan Derajat kesehatan Bidang Kesehatan Peningkatan Sarana/ Kesehatan Kuantitas dan kualitas masyarakat prasarana kesehatan yang sarana dan prasarana sesuai memadai sesuai SPM spesifikasi
WT2
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
116
Tujuan
Sasaran Pencapaian / CSF Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Gratis bagi Masyarakat Tidak Mampu Pengembangan layanan sistem kesehatan masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam ber-KB
SWOT
Pelayanan kesehatan dapat mencakup 80% dari jumlah penduduk
Value Chain
Kebutuhan Informasi
VC6
Informasi pelayanan kesehatan
WO2, WO5, WT3
VC6, VC20
Informasi pelayanan kesehatan
WT2
VC6
Data puskesmas
WT1
VC4, VC12
Informasi pelayanan kesehatan
Pengembangan manajemen dan regulasi bidang kesehatan
Berfungsinya sistem pelayanan kesehatan di setiap bagian Setiap kecamatan terdapat pelayanan kesehatan kepada masyarakat Setiap bagian di bidang kesehatan mengimplementasikan SOP
Peningkatan Kualitas keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Menurunnya angka perceraian
ST3
VC8
Data kependudukan
Setiap Pembangunan disertai dengan Penghijauan
SO5
VC9
Informasi tata ruang dan lingkungan hidup
Jenis dan jumlah infrastuktur dibangun sesuai kebutuhan
WT4, WO2, WT3
VC2, VC8
Data infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan
Bidang Keluarga Berencana
Indikator Kinerja / Prime Measure
Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur Terciptanya Penataan Kota yang Baik dan Penghijauan
Bidang Tata Ruang
Tersedianya dasar hukum Penciptaan struktur dan pola tata ruang
Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Kawasan Strategis dan Perdesaan Peningkatan Kualitas Penataan Ruang
Berfungsinya tata ruang wilayah menurut aspeknya
VC9
Informasi tata ruang dan lingkungan hidup
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
117
Tujuan Bidang Sumber Daya Air
Bidang Drainase
Bidang Perumahan dan Pemukiman
Bidang Ruang Terbuka Hijau
Bidang Transportasi
Kajian potensi sumber dan penetapan dasar hukum pemanfaatannya Desain dan pembangunan bertahap sistem drainase dari hulu ke hilir
Sasaran Pencapaian / CSF
Indikator Kinerja / Prime Measure
Peningkatan daya dukung jaringan irigasi dan sumber daya air
Persentase debit air di kawasan pertanian
Terimplementasinya sistem drainase dengan efektif.
Tidak ada banjir dan genangan sepanjang jalan
Peningkatan Kualitas Penataan Ruang
Peningkatan Daya Dukung Perumahan dan Fasilitas Permukiman
Pembangunan perumahan dan fasilitas yang memadai dan sesuai prosedur
Pemenuhan kebutuhan ruang interaksi sosial yang sehat bagi masyarakat
Adanya lingkungan pemukiman yang aman dan tentram bagi masyarakat
Tidak ada bentuk kriminalitas yang meresahkan
Peningkatan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup
memperbaiki dan mengoptimalkan konsidi jalan untuk dapat lebih bermanfaat.
Peningkatan sarana dan prasarana tranportasi
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
VC13
Data sarana dan prasarana pertanian
VC13
Informasi lingkungan
VC10
Informasi lahan perumahan
ST2
VC8
Data kriminalitas
Setiap pembangunan disertai dengan pemeliharaan lingkungan hidup
SO5
VC9
Informasi lingkungan hidup
Peningkatan daya dukung ruang terbuka hijau
Tingkat polusi udara dan intensitas kejadian banjir
SO5
VC9
Informasi lingkungan hidup
Peningkatan pelayanan prasarana transportasi Peningkatan pelayanan sarana transportasi Peningkatan penertiban transportasi
Ketersediaan Prasarana Transportasi yang memadai Angka kecelakaan pejalan raya Intensitas kemacetan dan pelanggaran lalu lintas
VC13
Data sarana dan prasarana transportasi
VC11, VC13
Data kecelakaan jalan raya
WT2
VC13
Data pelanggaran
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
118
Tujuan
Sasaran Pencapaian / CSF
Indikator Kinerja / Prime Measure menurun
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Prioritas 6: Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian Meningkatkan kontribusi sumberdaya perdagangan
Bidang Perdagangan dan Jasa
Peningkatan diversifikasi produk perdagangan Peningkatan informasi kebutuhan produk, akses pasar, harga, kualitas produk, packing, labeling Pembinaan usaha mikro
Bidang UKM dan Koperasi Pembentukan sentra UKM di tiap Kecamatan
Peningkatan Pemerataan dan Pertumbuhan Perekonomian Daerah dan Masyarakat
Tiap wilayah memberikan persentase kontribusi PDRB di setiap sektor
SO1, SO4, WO1, ST4
VC9
Data perekonomian
Adanya produk perdagangan yang terdiversifikasi
jumlah produk perdagangan lokal
SO1, SO2, SO2, SO3, SO4, WO1
VC9
Data produk perdagangan lokal
Peningkatan Kinerja Perdagangan dalam Perekonomian
Meningkatnya persentase kontribusi daerah
WO1
VC9
Data pendapatan daerah
Peningkatan kinerja Usaha Kecil dan Menengah sebagai penggerak perekonomian masyarakat
Persentase kontribusi KUKM terhadap perekonomian daerah
WO1
VC7
Data pendapatan daerah
Peningkatan kinerja Industri Kecil dan Menengah dalam perekonomian
Menurunnya angka kemiskinan daerah
Data perekonomian SO1, ST4
VC7
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
119
Tujuan
Bidang Pertanian/ Nelayan
Kemitraan UMKM dengan lembaga Keuangan
Terjalinnya hubungan kerja sama kemitraan antara UMKM dengan lembaga keuangan.
Revitalisasi/ perkuatan sarana/prasarana pertanian Penguatan lembaga/organisasi di tingkat petani
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pertanian Berfungsinya lembaga/organisasi tingkat petani
Peningkatan SDM petani akses terhadap informasi dan permodalan Meningkatkan keberdayaan Petani
Indikator Kinerja / Prime Measure
Meningkatnya akses modal
SWOT
ST1, SO5
Kesesuaian dengan spesifikasi standar
Value Chain
Kebutuhan Informasi
VC9
Informasi penanaman modal dan investasi
VC2, VC3
Data sarana dan prasarana pertanian
Meningkatnya kinerja sektor pertanian
SO4
VC 11, VC13
Informasi pertanian
Terciptanya aksesibilitas yang mudah bagi SDM petani terhadap informasi dan permodalan
Persentase output produksi pertanian
SO4
VC12
Informasi pertanian
Peningkatan kualitas SDM petani di bidangnya
Menurunnya angka kegagalan panen
WO3
VC13
Informasi pertanian
Peningkatan daya dukung perikanan dan kelautan dalam perekonomian
Output perikanan dan kelautan yang meningkat dari tahun ke tahun
SO2
VC13
Informasi perikanan dan kelautan
Menemukan potensi ekonomi dan meningkatkan daya saing produk UKM
Peningkatan ketahanan pangan dan kinerja pertanian dalam perekonomian
Output produksi yang meningkat setiap tahun
WO3
VC13
Data perekonomian
Menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru
Peningkatan lapangan kerja, kesempatan kerja, dan kualitas tenaga kerja.
SO1, WO3
VC7
Memperkuat ekonomi masyarakat menengah kebawah
Bidang Ketenagakerjaan
Sasaran Pencapaian / CSF
Persentase angka pengangguran
Data tenaga kerja
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
120
Tujuan Peningkatan investasi PMDN/PMA untuk berbagai sektor jasa, perdagangan dan wisata
Bidang Investasi
Penyederhanaan birokrasi investasi Menciptakan iklim investasi yang kondusif Meningkatkan daya saing daerah
Bidang Industri
Sasaran Pencapaian / CSF
Indikator Kinerja / Prime Measure
SWOT
Adanya peningkatan investasi PMDN/PMA di sektor jasa, perdagangan dan wisata
Adanya kekhususan wilayah untuk bisnis, kuliner dan pariwisata
SO2, SO3, WT3, SO5
VC11
Informasi pariwisata
Setiap SDM menjalankan fungsi dan perannya masingmasing
WO3, WT1
VC17
Informasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Terciptanya iklim investasi yang kondusif
Angka kriminalitas yang menurun
ST2
VC13
Data kriminalitas
Bertambah kuatnya daya saing daerah dalam pembangunan
Munculnya potensi-potensi baru di daerah
SO2, SO4
VC13
Data perekonomian
Adanya peningkatan persentase output industri besar dan kecil
WO1, SO1
VC13
Data perekonomian
Rasio waktu yang dibutuhkan dalam menghasilkan satu output produksi
WO2, WT3, WO5, WT4
VC20
Data perekonomian
Terciptanya birokrasi investasi yang efektif dan efisien
Terciptanya kerjasama Membangun kemitraan antara industri besar dengan industri besar dengan industri kecil yang indsutri kecil yang mendukung perekonomian saling menguntungkan daerah Instalasi dan aplikasi teknologi informasi
Terimplementasinya teknologi informasi pada sektor industri
Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Adanya upaya Peningkatan Penanggulangan penanggulangan angka kesejahteraan kemiskinan kemiskinan secara efektif masyarakat
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Data kependudukan Jumlah RTS yang semakin berkurang
WT2
VC8
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
121
Tujuan
Penurunan pengangguran
Sasaran Pencapaian / CSF
Indikator Kinerja / Prime Measure
SWOT
Value Chain
Kebutuhan Informasi
Peningkatan keberdayaan dan pelayanaan kesejahteraan sosial masyarakat
Menurunnya jumlah PMKS di daerah
WT2
VC8
Data kependudukan
Berkurangnya tingkat pengangguran di daerah
Persentase tingkat pengangguran
WO3
VC7
Data tenaga kerja
Prioritas 8: Kepariwisataan, Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Peningkatan Kinerja Pariwisata Membuka Akses Pariwisata Seluas-luasnya Bagi Masyarakat
Jumlah wisatawan lokal dan mancanegara
SO3, SO5
VC11
Data wisatawan, Informasi pariwisata
Optimalisasi wisata kuliner
Peningkatan tempat-tempat sebagai lokasi wisata kuliner
Jumlah Wisatawan meningkat
SO2, SO3, SO4
VC20
Data wisatawan, Informasi pariwisata
Pengembangan wisata bahari
Pemanfaatan wisata bahari sebagai pendongkrak perekonomian
100% sarana dan prasarana terpenuhi
SO5
VC13
Data sarana dan prasarana pariwisata
VC18, VC19
Data sarana dan prasarana perkotaan
VC8
Data kriminalitas
Revitalisasi Banten Lama
Bidang Pariwisata dan Budaya
Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Memperbaiki dan mengoptimalkan kondisi jalan untuk dapat lebih bermanfaat Menjadikan perempuan dan anak sebagai aset penting yang mendukung pembangunan.
Optimalnya sarana pendukung jalan sebagai faktor utama dalam pariwisata
Berkurangnya angka kerusakan jalan setiap tahun
Peningkatan keberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Berkurangnya angka eksploitasi terhadap perempuan dan anak
WT2
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
Universitas Indonesia
122
5.2
Fase Analysis Setelah memahami situasi bisnis dan arahannya, tahap selanjutnya adalah analisis terhadap sistem informasi. Pada tahapan analisis ini akan dibahas bagaimana pemahaman atas lingkungan sistem informasi saat ini dalam
memenuhi
kebutuhan
bisnis
kemudian
dilanjutkan
dengan
pengembangan dan arahan sistem informasi serta rekomendasi dan solusi alternatif yang dianggap perlu untuk pengembangan sistem informasi kedepannya.
5.2.1 Memahami Situasi Sistem Informasi Saat Ini Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem informasi yang ada disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam melakukan tupoksinya sehari-hari, infrastruktur teknologi informasi saat ini (hardware dan network), dan sumber daya manusia yang ada saat ini (Organisasi Sistem Informasi). Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dengan responden berasal dari manajemen menengah dan fungsional pranata komputer pada beberapa SKPD.
5.2.1.1 Lingkungan Aplikasi / Sistem Informasi Pemerintah Kota Serang sebagai daerah otonom baru, masih dalam tahap pengembangan dalam setiap bidang pembangunannya. Aplikasi Bisnis/ Sistem informasi yang dipakai untuk menunjang proses bisnis/ pelayanan publik banyak bersifat support dan bersifat key operational. Beberapa aplikasi key operational merupakan sistem informasi milik instansi vertikal yang memberikan hak user bagi pemerintah Kota Serang. Aplikasi yang belum go live dimasukkan kedalam high potential karena baru mulai dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya. Untuk aplikasi/ sistem informasi yang berada di area support lebih banyak digunakan untuk keperluan internal SKPD yang mendukung core business dari SKPD tersebut. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
123
Penggunaan
sistem
informasi
di
setiap
SKPD
berikut
kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 5.43 berikut ini: Tabel 5.4 Aplikasi/ Sistem Informasi pada Pemkot Serang No.
Nama Aplikasi
1
Website pemda Kota Serang
2
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
3
Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda Keuangan)
4
Sistem Informasi Penggajian (Simda Gaji)
Pemanfaatan www.serangkota.go.id sebagai sarana layanan kebutuhan masyarakat terhadap informasi seputar pemerintahan Kota Serang Layanan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah Kota Serang Pengelolaan keuangan daerah meliputi: penganggaran, perbendaharaan dan akuntansi pelaporan. Pengelolaan pembayaran gaji PNS
Tools dan Database
Platform
SKPD Pengelola
Web base
Php + mysql
Bappeda
Web base
Php + mysql
Sekretariat Daerah
Local host
Foxpro + dbase
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Local host
Foxpro + dbase
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Sekretariat Daerah
Sistem Informasi Barang Milik Daerah (Simda BMD) Sistem Informasi Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Pengelolaan barang inventaris dan barang habis pakai, meliputi: perencanaan dan pelaporan
Local host
Power Builder + mysql
Pengelolaan perencanaan dan pembangunan
Belum Go live
.net + MsSql
7
Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (Simtap)
Pengelolaan Perijinan Usaha dan Non Usaha terpadu satu atap
Local host
.net + MsSql
8
Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
Pengelolaan Investasi/ Penanaman Modal
Web base (belum Go)
Java + Oracle 11G
BPTPM (hak user dari BKPM)
9
Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga (Siduga)
Pengelolaan data, statistik kependudukan dan keluarga berencana
Web base
Java + Oracle 11G
Badan Pemberdayaan Masyarakat, perempuan dan KB (hak user dari BKKBN)
10
Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)
Pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi: kenaikan pangkat, mutasi, dan pensiun
Web base
Java + Oracle 11G
Badan Kepegawaian Daerah (hak user dari BKN)
5
6
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
124
Nama Aplikasi
11
Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg)
Pengelolaan data dan informasi kepegawaian
12
Sistem informasi Kepangkatan (Simkap)
Pengelolaan kenaikan pangkat PNS
13
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Pengelolaan data kependudukan dan catatan sipil
Local host
.net + MsSql
Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)
14
e-KTP
Pengelolaan KTP elektronik
Local host
Java + Oracle 11G
Kecamatan
15
Mypustaka
Layanan perpustakaan online
Belum Go live
Php + mysql
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
16
Dapodik
Data nomor induk siswa
Web base
Php + mysql
Dinas Pendidikan
17
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
Data nomor unik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Web base
Php + mysql
18
Sistem Informasi Ujian Nasional (SimUN)
Administrasi peserta ujian nasional
Web base
Php + mysql
Web base
Php + mysql
Local host
-
Semua SKPD
Local host
PB + mysql
Dinas Kesehatan
19
e-Audit
20
MS-Office
21
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Pemanfaatan
Tools dan SKPD Database Pengelola Power Badan Builder Local host Kepegawaian + Daerah mysql
No.
Sistem informasi manajemen untuk pengelolaan pengawasan pembangunan Pendukung administrasi sehari-hari Pengelolaan layanan pusat kesehatan masyarakat
Platform
Badan Microsoft Kepegawaian Access Daerah
Local host
Dinas Pendidikan (mendapatkan hak user dari LPMP) Dinas Pendidikan (mendapatkan hak user dari Kemdiknas) Inspektorat (mendapatkan hak user dari BPK)
Sumber: wawancara dan observasi
Semua Sistem Informasi yang ada kemudian dipetakan ke dalam Matriks McFarlan’s Grid untuk dijadikan portofolio internal sistem informasi yang ada sekarang.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
125
Tabel 5.5 Mc Farlan Grid Sistem Informasi saat ini Strategic
High Potential SPIPISE Simrenbangda Mypustaka
Tidak ada
Website Kota Serang SPSE Simtap e-KTP SAPK SIAK e-Audit Siduga SimUN Simpus
MS-Office (word, excel, Powerpoint) Simpeg SimKP Simda Keuangan Simda Barang Simda Gaji NUPTK Dapodik
Key Operational
Support
5.2.1.2 Infrastruktur Teknologi Informasi Pemahaman infrastruktur teknologi informasi saat ini mencakup perangkat keras (hardware) dan jaringan (network). Keadaan perangkat
keras
SI / TI
yang ada saat
ini
di
lingkungan
pemerintah Kota Serang, semuanya tersebar di seluruh SKPD. Perangkat komputer
yang
dioperasikan
bervariasi dari tingkat
kecanggihan teknologinya. Dilihat dari segi kuantitas, perangkat keras yang dimiliki SKPD belum mencukupi untuk menanggung beban kerja yang ada. Perangkat keras penyedia layanan pun (server) hanya dimiliki oleh beberapa SKPD saja, tidak semuanya memiliki server. Fungsi server belum dibedakan menurut fungsi khususnya (dedicated), tidak ada pemisahan fungsi server sebagai web server, Aplikasi server, mail server, dan sebagainya. Semuanya dilakukan oleh satu jenis server saja. Dalam lingkup pemerintah Kota Serang, belum ada lokasi khusus untuk menyatukan seluruh server yang tersebar di beberapa SKPD.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
126
Gambar 5.3 Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang
Gambar 5.3 menjelaskan keadaan infrastruktur yang digunakan saat ini oleh seluruh SKPD pada pemerintah Kota Serang. Pada gambar infrastruktur jaringan TI, belum ada jaringan yang menghubungkan antar SKPD di lingkungan pemerintah Kota Serang.
5.2.1.3 Organisasi SI / TI Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang serta Peraturan Walikota Serang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Tata Cara Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Serang, Tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan sistem informasi dan teknologi informasi berada pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Adapun susunan organisasinya adalah seperti digambarkan pada gambar 5.4 berikut ini:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
127
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Sekretaris
Kasubag Keuangan
Bidang Teknik Sarana & Prasarana
Kasubag Umum & Kepegawaian
Bidang komunikasi dan Informatika
Kasubag Program & Evalap
Bidang Lalulintas & Angkutan
Seksi Pengujian Kendaraan Mtr
Seksi Pos dan Telekomunikasi
Seksi Lalulintas
Seksi Keselamatan
Seksi Komunikasi
Seksi Angkutan
Seksi Perparkiran & Terminal
Seksi Sandi Telekomunikasi
Seksi Perhubungan Laut
UPT Parkir
UPT Terminal
Subag Tata Usaha
Subag Tata Usaha
Gambar 5.4 Struktur Organisasi Dishubkominfo Kota Serang
Personil yang menangani sistem informasi merupakan jabatan fungsional pranata komputer yang tersebar disemua unit kerja namun belum semuanya terisi. Walaupun telah ada satu unit kerja/ SKPD yang mempunyai tugas untuk melakukan pengelolaan sistem informasi dan teknologi informasi, namun posisi unit kerja ini berada pada tingkat eselon IV. Hal ini menyebabkan kewenangan unit TI ini menjadi terbatas. Komposisi PNS pada Bidang Komunikasi dan Informatika berjumlah lima orang. Satu orang Kepala Bidang dan tiga orang Kepala Seksi dengan
unsur pelaksana hanya seorang Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
128
merangkap teknis maupun non teknis untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi bidang komunikasi dan informatika. Latar belakang pendidikan SI / TI hanya satu orang yaitu Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi, lainnya berlatar pendidikan administrasi. Hal ini menunjukkan kuantitas dan kualitas SDM SI / TI yang mengelola urusan SI / TI setingkat Kota Serang masih belum memadai (Data Kepegawaian Dishubkominfo, 2012).
5.2.1.4
Proses SI / TI
Kaitan proses SI / TI berhubungan dengan manajemen dan tata kelola SI / TI yang berbentuk kebijakan formal (peraturan daerah) atau Standar Operating Procedure (SOP) berupa keputusan kepala SKPD (juklak, juknis). Namun kenyataannya sangat minim sekali kebijakan atau SOP yang berkaitan dengan pengelolaan SI / TI. Area yang dipetakan dari proses SI / TI adalah pengelolaan infrastruktur TI, pengelolaan aplikasi bisnis dan pengelolaan sumber daya (Cassidy, 2006). Dari hasil wawancara didapatkan beberapa kondisi proses terkait aspek tersebut di atas: a. Pengelolaan Infrastruktur TI 1. Manajemen penyimpanan, belum ada pengelolaan terkait penyimpanan database yang terpusat. 2. Manajemen
ketersediaan,
belum
ada
pengelolaan
bagaimana jaminan ketersediaan setiap aplikasi layanan pemerintahan dan layanan masyarakat dikarenakan belum adanya Business Continuity Plan (BCP). 3. Manajemen perubahan, belum ada pengelolaan terhadap perubahan yang akan terjadi sebagai dampak pengunaan SI / TI. 4. Manajemen pemulihan bencana, belum ada Disaster Recovery Plan (DRP) dan Data Recovery Center (DRC) 5. Manajemen konfigurasi dan instalasi, belum ada cetak biru infrastruktur TI. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
129
6. Manejemen keamanan, belum ada kebijakan tentang keamanan data dan informasi. 7. Manajemen aset dan inventaris, telah ada tupoksi ini pada bagian aset Sekretariat Daerah Kota Serang.
b. Pengelolaan Aplikasi Bisnis 1. Rancangan
solusi
aplikasi,
sistem
informasi
masih
dibangun di masing-masing SKPD tanpa upaya integrasi. 2. Pembangunan
aplikasi,
pembangunan
aplikasi
menggunakan pihak ketiga, source code masih berada di pihak ketiga sehingga menimbulkan kerawanan dalam keamanan data dan informasi. 3. Pemeliharaan aplikasi, pemeliharaan aplikasi dilakukan pihak ketiga.
c. Pengelolaan Sumber daya 1. Manajemen terkendala
keuangan, PAD
pengelolaan
relatif
kecil
keuangan
dan
skala
masih prioritas
penganggaran untuk pembangunan infrastruktur fisik. 2. Manajemen vendor, masih terkendala jumlah pejabat pengadaan yang kompeten. 3. Manajemen sumber daya manusia, masih mengalami kendala jumlah SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi.
5.2.1.5
Penganggaran SI / TI
Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Serang menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan daerah merupakan tupoksi dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, didapatkan data penganggaran belanja Tahun
Anggaran
2012
dengan
total
anggaran
sebesar
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
130
Rp 5.609.021.000,- melingkupi sistem informasi dan teknologi informasi berupa: Anggaran
Belanja
Modal
Perangkat
Keras,
sebesar
Rp 3.397.732.000,Anggaran Belanja Sistem Informasi / perangkat lunak sebesar Rp 526.179.000,Anggaran Pemeliharaan dan Jaringan sebesar Rp 1.685.110.000
Dari penjelasan sebelumnya, kita dapat membandingkan belanja SI / TI dengan total belanja langsung lainnya, belanja sarana dan prasarana SI / TI tidak lebih dari
2% dalam setahun anggaran.
Ditambah lagi permasalahan belum terencananya komposisi belanja SI / TI mencakup belanja perangkat lunak, aplikasi SI dan belanja pemeliharaan jaringan.
Gambar 5.5 Komposisi Belanja SI / TI Dari Gambar 5.5 terlihat bahawa 61% anggaran belanja SI / TI untuk keperluan peraangkat keras, tetapi hanya 7% dari belanja perangkat keras tersebut (Gambar 5.6) yang diperuntukkan untuk belanja mainframe (server), sisanya merupakan belanja komputer desktop dan notebook. Hal ini menunjukkan lemahnya visi interoperabilitas antar SKPD.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
131
Gambar 5.6 Komposisi Belanja Perangkat Keras Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa pemanfaatan SI / TI dalam proses bisnis (tata laksana) pemerintah Kota Serang belum menjadi prioritas (Ringkasan APBD Kota Serang, 2012). 5.2.2 Menganalisis Situasi Sistem Informasi saat ini Pada sub bab ini dilakukan analisis situasi sistem informasi saat ini dibandingkan dengan situasi eksternal sistem informasi dan arahan bisnis untuk mengidentifikasi kesenjangan (gap analysis). Situasi eksternal sistem informasi berguna untuk mengetahui perkembangan terkini industri SI / TI yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung strategi bisnis di masa yang akan datang. 5.2.2.1 Tren TIK Nasional Pembentukan Dewan TIK Nasional (DeTIKNas) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 yang memiliki tugas merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan nasional melalui pendayagunaan TIK. Pembentukan DeTIKNas ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ICT di Indonesia, yang pada ujungnya mampu mendongkrak perekonomian nasional. DeTIKNas diketuai langsung oleh Presiden dengan wakil Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko EKUIN). Pengurus harian diketuai oleh Menteri Komunikasi dan Informatika dan beranggotakan sembilan menteri lainnya yaitu: Menteri
Hukum
dan
HAM,
Menteri
Perindustrian,
Menteri
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
132
Pendidikan Nasional (sekarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ketua Bappenas, Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara (sekarang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Menteri Negara Riset dan Teknologi serta Sekretaris Kabinet. Tugas pokok DeTIKNas adalah memberi rekomendasi kebijakan pengembangan yang efektif dan efisien. Sebagai program unggulan, DeTIKNas telah meluncurkan inisiatif yang bernama “7 Flagship Program: e-procurement, e-Anggaran, National Single Window (NSW), e-Education, Palapa Ring, Legalisasi Software Pemerintah dan Nomor Identititas Nasional (NIN)”. Istilah lain yang cukup terkenal dalam konsep ICT economic adalah “Less Capex (capital expenditure), more Opex (operational expenditure)”. Hal nyata yang telah dirasakan adalah untuk beberapa fungsi layanan pemerintahan, pemerintah daerah telah merasakan manfaatnya berupa hak akses untuk sistem informasi manajemen yang dikeluarkan instansi vertikal dan kementerian dalam melaksanakan tugas pokoknya. Misalnya dalam hal kepegawaian, Badan Kepegawaian Negara telah mengeluarkan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) dimana setiap pemerintah daerah menggunakannya. Hal ini sangat menguntungkan berbagai pihak, Instansi vertikal dapat memutakhirkan basis datanya secara online, pihak pemda dapat menggunakan
aplikasi
sistem
informasi
untuk
meningkatkan
pelayanan publik tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk instalasi sistem informasi.
5.2.2.2
Tren Sistem Informasi
Perkembangan industri sistem informasi dapat bermanfaat guna memastikan penerapan tata kelola pemrintahan yang baik (good governance). Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
133
oleh pemerintah Kota Serang untuk memanfaatkan sistem informasi yang terdepan dan akurat adalah: Datawarehouse dan Business Intelligence (DWBI) DWBI dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Serang sebagai data acuan yang dapat digunakan oleh level pimpinan (Kepala Daerah, dan Pejabat Eselon) untuk menentukan kebijakan dan kondisi masyarakat terkini dalam bentuk portal Executive Information System. Executive Information System EIS mampu menggambarkan kinerja pemerintahan dalam bentuk grafik untuk mendukung pengambilan keputusan. Datamining Datamining dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Serang untuk mendapatkan pola perilaku pelanggan dalam penggunaan ecommerce. Contoh penggunaan Datamining adalah untuk mengetahui tren produk yang sedang digemari pelanggan. Web Services Web service dapat digunakan sebagai pendekatan internal dan eksternal untuk pengintegrasian aplikasi. Tren Web 2.0 dapat menjadi pertimbangan E-procurement e-procurement merupakan proses permintaan dan pemenuhan kebutuhan melalui teknologi internet. Teknologi ini dapat mengurangi personil, biaya dan waktu. Document Management Pengelolaan dokumen termasuk didalamnya retensi, penyimpanan dan pemutakhiran. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk kepentingan penelitian.
Beberapa tren teknologi jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Serang yang dapat mendukung kemajuan teknologi informasi adalah: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
134
Network Protection Teknologi ini melindungi jaringan dari serangan virus, worms, dan malicious program lainnya. Voice-over-IP (VoIP) Teknologi ini akan menggantikan fungsi telepon tradisional yang memerlukan biaya tambahan. Dengan menggunakan VoIP kita dpat memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi antar SKPD secara “gratis” (komponen biaya satu paket dengan bandwidth internet). Internet Peningkatan penggunaan internet untuk keperluan komunikasi antar SKPD sehingga dapat mengurangi beban anggaran. Bekerjasama dengan ISP untuk pemanfaatan internet ini. Grid/ Cloud Computing Teknologi ini menggunakan jaringan internet dan server yang disediakan oleh penyedia layanan untuk mengelola data dan aplikasi. Cloud computing dapat membantu pemerintah Kota Serang untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi dan mengakses data yang diperlukan dengan memanfaatkan Software as a Service (SaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS) pada Cloud Computing. Data Center dan Data Recovery Center Data
center
adalah
suatu fasilitas yang
menempatkan sistem komputer dan
digunakan
untuk
komponen terkait, seperti
sistem telekomunikasi dan penyimpanan
data.
Fasilitas
ini
biasanya mencakup juga catu daya cadangan, koneksi,
Air
Conditioning (AC), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Data recovery center merupakan co-location dari data center sebagai antisipasi bila terjadi gangguan pada data center.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
135
5.2.2.3
SWOT Sistem Informasi
Analisis SWOT pada lingkungan SI / TI dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi strategi SI / TI. Tabel 5.5 Analisis SWOT SI / TI 1
2 3
Peluang (O) 1
2
3
Pemanfaatan SI / TI dapat memperbaiki kinerja organisasi Peningkatan jumlah tenaga SI / TI Harga produk SI / TI cenderung turun
Ancaman (T) 1
2
Kejahatan di bidang Teknologi Informasi Besarnya biaya penyediaan infrastruktur jaringan
Kekuatan (S) Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan eGovernment Flagship program DeTIKNas Beberapa aplikasi yang bersifat key operational telah digunakan
Upaya memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang (S-O) 1. Pemanfaatan SI / TI yang terintegrasi di seluruh SKPD sebagai enabler dalam pencapaian visi misi organisasi 2. Pemanfaatan Business Intelligence sebagai alat utama dalam perencanaan dan pembuatan keputusan 3. Mengkoordinasikan perencanaan, pengadaan dan pegembangan SI / TI
Upaya memakai kekuatan untuk mengatasi ancaman (S-T) 1. Sosialisasi dan awareness tentang keamanan teknologi informasi 2. Memanfaatkan kemudahan program 7 flagship DeTIKNas untuk mengurangi biaya instalasi penyediaan infrstruktur SI / TI
Kelemahan (W) Pengelolaan SI / TI masih berada pada level eselon 3 2 Belum tersedianya data center untuk integrasi database 3 Pulau-pulau aplikasi (tidak interoperabilitas) 4 Anggaran pengembangan SI / TI belum menjadi prioritas 5 Penggunaan SI / TI hanya sebatas pendukung 6 Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM SI / TI 7 Belum memiliki legalisasi hukum perencanaan strategis sistem informasi dan tata kelola teknologi informasi Upaya menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (W-O) 1. Sosialisasi untuk mendapatkan dukungan eksekutif dalam pemanfaatan SI / TI untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian organisasi 2. Peningkatan tugas dan tanggung jawab manajemen SI / TI 3. Pemanfaatan kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan SI / TI 4. Peningkatan kualitas SDM SI / TI melalui bimtek dan diklat fungsional Upaya memperkecil kelemahan dan mengatasi ancaman (W-T) 1. Pemanfaatan SI / TI yang terintegrasi di seluruh SKPD 2. Menerbitkan kebijakan dan prosedur formal mengenai tata kelola TI 1
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
136
5.2.2.4
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Hasil pendalaman untuk mendapatkan kebutuhan informasi pada tahapan visioning, kemudian dipetakan ke dalam blok fungsi aplikasi e-Government untuk mendapatkan solusi sistem informasi. Hasil pemetaan Solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi sebagaimana dijelaskan pada tabel 5.7 berikut: Tabel 5.7 Solusi Aplikasi Berdasarkan Kebutuhan Informasi Prioritas Kebutuhan Informasi Pembangunan I. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Bidang Tata Kelola
Data Kependudukan Informasi Pelaksanaan SPM Informasi Implementasi SOP penataan kelembagaan Data Laporan Keuangan Informasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Informasi kegiatan pelayanan masyarakat Informasi Kebijakan Daerah Data LHP Pengawasan Reguler Data Kepegawaian Informasi Beban Kerja
Solusi SI SI Administrasi Kependudukan (SIAK) SI Regulasi SI Keuangan SI Pelaporan Pemerintahan SI Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangundangan Website Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan SI Audit SI Kepegawaian SI Penilaian Kinerja PNS
SI Pengaduan Masyarakat SI Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan SI Pendaftaran dan Perijinan SI Dokumen Elektronik Bidang Hukum dan SI Manajemen Data dan Informasi Pelaksanaan Pembangunan Politik Pembangunan II. Pemantapan Kualitas Kehidupan Relijius dan Berbudaya Luhur Data Kriminalitas SI Jaring Pengaman Sosial Bidang kehidupan Informasi Kegiatan Pelayanan SI Publikasi Informasi relijius dan Masyarakat Umum dan Kepemerintahan berbudaya luhur Data Keamanan dan Ketertiban III. Peningkatan Kualitas Pendidikan Data jumlah anak usia sekolah SI Kependudukan Data siswa SI Pendidikan Bidang Pendidikan Data saran dan prasarana pendidikan SPSE Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan IV. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Data kependudukan SI Kependudukan Data sarana dan prasarana kesehatan SI Kesehatan Bidang Kesehatan Informasi pelayanan kesehatan SPSE Data puskesmas Bidang Keluarga SI Kependudukan Data kependudukan Berencana V. Peningkatan Infrastruktur Bidang SDM Aparatur Pemerintah
Informasi Keluhan Masyarakat Informasi Kegiatan Masyarakat Data Perijinan Data Pertanahan Data Arsip Daerah
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
137
Bidang Tata Ruang
Infromasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Data infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial
Bidang daya air
Data sarana dan prasarana pertanian
Sumber
Bidang Drainase
Informasi Lingkungan Hidup
Bidang Perumahan dan Pemukiman
Informasi lahan perumahan Data kriminalitas
Bidang Ruang Terbuka Hijau
Informasi Lingkungan Hidup
SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup SI Sarana Umum SPSE SI pertanian, peternakan dan perkebunan SI Jalan dan Jembatan SI Sarana Umum SPSE SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup SI Jaring Pengaman Sosial SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
SI Transportasi SI Jalan dan Jembatan SPSE VI. Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian SI Keuangan Data perekonomian Bidang SI Industri dan Perdagangan Perdagangan dan Data produk perdagangan lokal SI Pengelolaan Pendapatan Jasa Daerah Data pendapatan daerah SPSE Data pendapatan daerah SI Pengelolaan Pendapatan Daerah Data perekonomian UKM dan Koperasi SI Potensi Daerah Informasi penanaman modal dan investasi SI Industri Kecil dan Menengah SI pertanian, peternakan dan Data sarana dan prasarana pertanian perkebunan Informasi Pertanian Pertanian/Nelayan SI Perikanan dan Kelautan Informasi perikanan dan Kelautan SI Pengelolaan Pendapatan Data perekonomian Daerah Ketenagakerjaan Data Tenaga Kerja SI Ketenagakerjaan Informasi Pariwisata SI Pariwisata Informasi Pelaksanaan tugas dan SI Penilaian Kinerja PNS Investasi fungsi SI Jaring Pengaman Sosial Data kriminalitas SI Pengelolaan Pendapatan Data perekonomian Daerah Industri Data perekonomian SI Industri dan Perdagangan VII. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Bidang Data kependudukan SI Kependudukan Kesejahteraan Data tenaga kerja SI Ketenagakerjaan Masyarakat VIII. Kepariwisataan, Olahraga, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak SI Pariwisata Data wisatawan SI Potensi Daerah Bidang Pariwisata Informasi pariwisata SI Sarana Umum dan Budaya Data sarana dan prasarana pariwisata SI Jalan dan Jembatan Data sarana dan prasarana perkotaan SPSE Bidang Pemberdayaan Data kriminalitas SI Jaring Pengmaan Sosial Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang Transportasi
Data sarana dan prasarana transportasi
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
138
Sedangkan kebutuhan Sistem Informasi berdasarkan value chain organisasi, didapat beberapa solusi SI sebagai berikut:
Tabel 5.8 Aplikasi Berdasarkan Value Chain Value Chain
Aktivitas
SKPD Pengelola
Kebutuhan Sistem Informasi
Inbound Logistic
Perencanaan
Bappeda, Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, DPKD
Simrenbangda Simda Keuangan
Operation
Monitoring dan Pelaporan
Bappeda, Sekretariat Daerah, Inspektorat, DPKD
Simrenbangda, Simda Keuangan, e-Audit
Pelayanan Stakeholder
Semua SKPD yang memiliki tupoksi pelayanan
SIAK, Simpus, Simtap, e-KTP, SimUN, Dapodik, Siduga, SPIPISE SI Publikasi, Website, Content Management System
Outbound Logistisc
Marketing & Sales
Kehumasan
Sekretariat Daerah
Service
Penelitian dan Pengembangan
Bappeda
Administration & Infrastructure
Keuangan, Tata Usaha dan Kearsipan
Seluruh SKPD, KPAD
Simda Keuangan, Knowledge Management System
Human Resources Mangement/
Kepangkatan, Diklat, Mutasi, Disiplin, Karir
Seluruh SKPD, BKD
SAPK, SI Baperjakat
Product & Technology Development /
Sistem informasi dan Teknologi Informasi
Seluruh SKPD, Dishubkominfo
Website
Procurement
Pengadaan SDM, Barang jasa dan pemeliharaan perlengkpan
Seluruh SKPD, Setda, BKD
SPSE, SAPK, Simda Barang
5.2.3
Simrenbangda
Mengembangkan Solusi Alternatif Berdasarkan dari kelemahan yang teridentifikasi pada bagian sebelumnya, diperlukan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan dan gap sistem informasi yang digunakan pada proses bisnis. Solusi tersebut mencakup: Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
139
5.2.3.1 Solusi Alternatif SI Berdasarkan hasil pemetaan tujuan organisasi, kebutuhan sistem informasi, maka dapat dikelompokkan sesuai fungsi kebutuhan menjadi daftar aplikasi seperti
pada Tabel 5.9 sesuai dengan
fungsinya pada analisis value chain: Tabel 5.9 Solusi Sistem Informasi No.
Sistem Informasi
Modul
Fungsi
Knowledge Management System (KMS)
Knowledge Management System
Berfungsi untuk menyimpan aset pengetahuan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Serang
2
Sistem Informasi Keuangan (SIK)
Sistem Akuntansi Sistem Anggaran Sistem Pengelolaan Pendapatan Daerah Simda Barang Simda Gaji
Sistem Informasi Keuangan berfungsi untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan bagian keuangan
3
Content Management System (CMS)
Content Management System
Berfungsi untuk membantu tim content dalam memasukkan content untuk ditampilkan di website
4
Website Kota Serang
Konten seluruh SKPD Sistem Regulasi Sistem Pelaporan Pemerintahan Sistem Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangundangan Sistem Pengaduan Masyarakat Sistem Publikasi Informasi umum dan Kepemerintahan
Konten SKPD, Layanan Masyarakat, Publikasi, Regulasi, Hukum dan perundang-undangan
5
Sistem Pelelangan Secara Elektronik (SPSE)
Pelelangan Sistem manajemen pihak ketiga
Berfungsi untuk melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa di setiap SKPD
1
6
Sistem Informasi Kepegawaian (Sipeg)
7
Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Siketan)
Sistem Penilaian Kinerja PNS Sistem Baperjakat SAPK Simpeg
Sistem Jaring Pengaman Sosial
Berfungsi untuk membantu pengelola kepegawaian dalam melakukan aktivitas pengadaan CPNS, Kenaikan Pangkat PNS, Mutasi PNS, Pengembangan karir dan Disiplin PNS Informasi ketenagakerjaan, ketentraman dan ketertiban
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
140
No.
Sistem Informasi
Modul
Fungsi
Sistem Informasi Kesehatan (Sikes)
Sistem Puskesmas (Simpus) Sarana dan Prasarana Kesehatan Sistem Posyandu Sistem Keluarga Berencana (Siduga)
Layanan kesehatan masyarakat, posyandu dan keluarga berencana
9
Sistem Informasi Pendidikan (Sipen)
Dapodik NUPTK SimUN Darana dan Prasarana Pendidikan
Layanan pendidikan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik, data peserta didik
10
Sistem Informasi Perijinan (SIP)
Sistem Pelayanan Terpadu (Simtap) SPIPISE
Layanan perijinan satu atap, perijinan usaha, non usaha dan investasi
11
Sistem Informasi Audit (SI Audit)
E-Audit
Pengawasan internal oleh Inspektorat
12
Sistem Informasi Kependudukan (SIAK)
e-KTP SIAK
Layanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
13
Sistem Informasi Potensi Daerah (Sipoda)
Sistem Industri dan Perdagangan Sistem Industri Kecil dan Menengah Si Perikanan dan Kelautan Sistem Pertanian dan Perkebunan SI Pariwisata
Informasi perdagangan, industri, UKM, pertanian, perkebunan, Kelautan dan Pariwisata
14
Sistem Informasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Sitarling)
Sistem Sarana umum Sistem Jalan dan Jembatan Sistem Transportasi
Berfungsi menyiapkan data dan informasi sarana umum, jalan, jembatan, dan transportasi
15
Sistem Informasi Perencanaan (Siren)
8
Solusi kebutuhan
Sistem Perencanaan dan Informasi perencanaan Pembangunan pembangunan daerah, (Simrenbangda) database elektronik dan manajemen data Sistem Dokumen Elektronik Sistem Manajemen data dan Pembangunan sistem informasi dipetakan berdasarkan fungsi
setiap sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan tupoksi pemerintah Kota Serang ke dalam matrik strategic, high potential, key operational, dan support menurut matriks Mc Farlan’s grid.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
141
Tabel 5.10 Mc Farlan Grid Rekomendasi Sistem Informasi Strategic SI Pendidikan SI Kesehatan Knowledge Management System SI Pendaftaran dan Perijinan SI Kependudukan (SIAK) SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup SI Ketenagakerjaan SPSE
Key Operational
High Potential Website Kota Serang SI Potensi Daerah
Content Management System SI Kepegawaian SI Audit SI Perencanaan SI Keuangan
Support
Hasil pemetaan tersebut akan menjadi rekomendasi portofolio aplikasi mendatang yang diusulkan. Pemetaan ini bertujuan untuk membuat prioritas dalam pengembangan sistem informasi. Solusi kebutuhan SI yang sudah dipetakan ke dalam matriks Mc Farlan’s grid selanjutnya dilakukan analisis kesenjangan. Hal ini dilakukan untuk menentukan sistem informasi apa saja yang akan dibuat, tetap, diganti, di-upgrade, dan dihilangkan. Pembuatan baru artinya aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang akan dibangun kedepannyaa. Aplikasi yang tetap adalah kondisi sistem informasi saat ini yang tetap dipertahankan sampai kebutuhan sistem informasi akan datang. Aplikasi yang di update adalah aplikasi yang akan menjadi modul (bagian) dari sistem informai yang tetap atau akan dibangun baru. Aplikasi yang dihapus atau dihilangkan adalah aplikasi yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan bisnis akan datang. Analisis kesenjangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
142
Website SPSE Simtap SPIPISE e-KTP SIAK SAPK e-Audit Simrenbangda Siduga SimUN SimNUPTK Dapodik MS-Office Simpeg SimKP Simda Keuangan Simda Barang Simda Gaji
Hapus
Siren
Siketan
Sitarling
Sipoda
SIAK
SI Audit
SI Perijinan
Sipen
SIkes
U T U T U T T T U U U U U H U H U U U
Simpus Baru
Analisis Kesenjangan SI / TI
Sipeg
SPSE
website
SI Saat ini
CMS
KMS
Solusi SI
SI Keuangan
Tabel 5.11
U B
B
Keterangan:
Penyusunan
U: Upgrade, B: Baru, H: Hapus, T: Tetap
solusi
sistem
informasi
dan
layanannya
dikelompokkan dalam sebuah kerangka Peta Solusi Aplikasi eGovernment.
5.2.3.2 Solusi Pilihan Pengembangan Infrastruktur Berdasarkan analisis kondisi organisasi saat ini dapat dilihat bahwa lokasi SKPD yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Serang. Pengelolaan TI-nya pun tersebar pada masing-masing SKPD, baik pengelolaan sistem aplikasi hingga pengelolaan infrastruktur hardware dan jaringan. Untuk meningkatkan tingkat managebility, realibility dan integrity dari data dan layanan informasi maka arah pengembangan infrastruktur TI hendaknya dapat mengikuti prinsip berikut :
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
143
1.
Pengembangan dilakukan secara terpusat;
2.
Pemilihan seluruh komponen infrastruktur teknologi dilakukan secara terpusat;
3.
Standar spesifikasi infrastruktur teknologi informasi dilakukan secara terpusat;
4.
Setiap user sistem
aplikasi harus memiliki username dan
password.
Arah pengembangan infrastruktur TI adalah untuk meningkatkan : a. Availability yang termasuk : - Manageability:
kemampuan
untuk
memonitor
dan
mengontrol resource. - Serviceability : kemampuan untuk mengenali masalah dan melakukan perbaikan. - Performance
:
kemampuan
sebuah
komponen
untuk
melakukan tugasnya - Reliability: kemampuan untuk bertahan terhadap failures. - Recoverability: kemampuan untuk menyimpan sistem supaya kembali bekerja setelah terjadi interupsi. - Assurance: kemampuan untuk memberikan
protection,
integrity, dan ketepatan informasi. b. Adaptability, kemampuan untuk mensupport sistem yang memiliki environment yang berbeda. - Interoperability:
kemampuan
untuk
beroperasi
lintas
platforms dan sistem. - Scalability:
kemampuan
untuk
mengembangkan
memperluas, atau meningkatkan kinerja dan kapasitas sesuai kebutuhan. - Portability:
kemampuan
untuk
memindahkan
data,
komponen, aplikasi, atau sumber daya lainnya. c.
Extendability, kemampuan untuk menambahkan fungsionalitas atau menawarkan layanan baru. Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
144
Untuk mencapai tujuan di atas maka dapat dirumuskan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menggunakan platform yang bersifat open standard, dengan tujuan untuk membangun tingkat adaptability dan extendability. 2. Menggunakan pattern-pattern
yang telah terbukti powerfull
untuk mengatasi masalah bisnis seperti n-tier pattern, store and forward pattern dan lain-lain. 3. Melakukan
perubahan
terhadap
infrastruktur
TI
untuk
mengintegrasikan semua aplikasi dengan menambahkan layer integration. 4. Melakukan redundansi dan restrukturisasi jaringan untuk meningkatkan ketersediaan dan kemudahan dalam mengelola. 5. Mengadakan data center sekaligus disaster recovery center bekerjasama
dengan
Kemenkominfo
sebagai
bentuk
penghematan anggaran. 6. Memanfaatkan Teknologi Cloud Computing untuk beberapa software aplikasi (Software as a Service) yang digunakan secara masal sehingga dapat menghemat dana dengan hanya membeli satu buah lisensi. 7. Menggunakan teknologi Vitual Private Server, untuk beberapa aplikasi digabungkan dalam satu server sehingga dapat menghemat dana dengan hanya perlu satu server untuk beberapa aplikasi.
5.2.3.3 Solusi Pilihan Pengembangan Organisasi Dalam
buku
lima
dimensi
Pemeringkatan
e-Government
Indonesia (PeGI) yang dikeluarkan Departemen Komunikasi dan Informatika (sekarang Kementerian Komunikasi dan Informatika), pada aspek dimensi kelembagaan diarahkan untuk mengakomodir elemen utama pembentukan organisasi. Elemen-elemen yang perlu dikandung pada umumnya adalah:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
145
1.
Sumber daya manusia
2.
Hukum (regulasi, standar)
3.
Keuangan
4.
Layanan
5.
Pengembangan
6.
Operasional
7.
Kualitas (Quality Assurance)
8.
Manajemen Risiko
Gambar 5.7
Menggambarkan elemen utama yang perlu ada
dalam organisasi SI / TI seperti dibawah ini:
Gambar 5.7 Elemen Utama Model Organsiasi SI / TI (DP Harshman-www.fromtheranks.com)
Solusi
organisasi
SI
dapat
pula
mengikuti
pola
yang
diperkenalkan oleh Anita Cassidy dengan susunan seperti pada Gambar 5.8.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
146
CIO Perencanaan strategis Memastikan keselarasan SI dan bisnis Mengkomunikasian SI dan bisnis Mengelola anggaran keuangan Mengelola sumber daya manusia Mengelola unjuk kinerja
Infrastruktur Memelihara jaringan Memelihara server & hardware Mengelola keamanan Sistem cadangan Administrasi database Remote connectivity Pengelolaan data kontrak
Aplikasi
Layanan Pelanggan
Memahami kebutuhan bisnis Improve proses bisnis Integrasi, dukungan, upgrade aplikasi bisnis Mendisain, membangun, menguji solusi SI Mendukung kegiatan adhoc
Mengoperasikan helpdesk Pelatihan pengguna Instalasi dan upgrade software dan hardware Mendukung layanan web Mengelola persediaan, lisensi software, dokumen kontrak
Gambar 5.8 Struktur Utama Organisasi SI / TI (Cassidy, 2006) Beberapa elemen dapat disediakan pada tingkat organisasi lebih tinggi atau digabungkan pada elemen lain sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan prioritas dari masing-masing pemerintah daerah. 5.2.3.4 Solusi Pengembangan Proses SI Mengikuti buku panduan pemeringkatan e-Government Indonesia dari aspek kebijakan, ditentukan bahwa kebijakan TIK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Kebijakan TI menentukan harapan atas perilaku pengguna dan penyedia TI; Kebijakan TI menentukan perilkau yang diharapkan dan tepat; Pegawai menggunakan kebijakan untuk memandu keputusan yang berpengaruh ke organisasi; Arsitektur kebijakan melihat risiko dalam kebijakan bisnis sebelum menghasilkan kebijakan.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
147
Adapun proses dalam pengembangan kebijakan TIK berupa: Menentukan kebijakan pemerintahan Mengkomunikasikan kebijakan ke pegawai Mengimplementasikan dan menegakkan kebijakan
Gambar 5.9 Langkah pengembangan kebiijakan (Willet, 2008)
Kebutuhan adalah panduan untuk pengambilan kebijakan. Hal ini menunjukkan nilai dan kepentingan. Kebijakan menyatakan apa yang harus atau tidak harus dilakukan pihak tertentu. Sifatnya wajib, berubahnya lambat, singkat dalam tata bahasa dan sederhana juga memiliki
sedikit
pengecualian.
Standar
memberikan
kriteria
konsistensi. Sifatnya dapat diukur, terdapat titik pengecekan dan divalidasi melalui proses review. Prosedur mendokumentasikan bagaimana melakukan sesuatu. Sifatnya merupakan implementasi rinci dari kebijakan. Petunjuk adalah rekomendasi dan bersifat opsional, lebih dapat diubah dan sering kompleks, juga terdapat banyak pengecualian.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
148
5.3
Fase Direction Pada tahap ini akan ditentukan arahan manajemen puncak serta rencana pengembangan
sistem
informasi
berdasarkaan
rekomendasi
sistem
informasi pada bagian sebelumnya. Tahap ini terbagi menjadi tiga sub tahap yaitu: mengembangkan arahan dan visi sistem informasi, mengembangkan perencanaan sistem informasi dan menentukan prioritasi sistem informasi yang akan dikembangkan.
5.3.1 Mengembangkan Arahan dan Visi Sistem Informasi Menggunakan panduan yang telah disediakan oleh Anita Cassidy yang telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pemerintah Kota Serang yang diturunkan dari analisis SWOT Sistem Informasi, maka didapat visi dan misi SI / TI sebagai berikut:
Visi Sistem Informasi Menjadikan Kota Serang sebagai kota digital yang mengintegrasikan seluruh sistem informasi demi mewujudkan landasan Kota Serang yang global dan berwawasan lingkungan.
Misi Sistem Informasi Mendorong pengelolaan pemerintahan yang: 1. Mengimplementasikan teknologi yang memenuhi kebutuhan pelayanan
publik
yang
prima
dan
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik; 2. Menyiapkan informasi, tools, dan metode untuk meneruskan pembanguan berkelanjutan; 3. Menyiapkan kemudahan akses bagi produk daerah melalui sistem informasi yang handal dan efisien; 4. Mengembangkan
kehidupan
ramah
lingkungan
dengan
pemanfaatan “green solution” teknologi informasi.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
149
Tujuan Sistem Informasi: Fokus kepada masyarakat dan pemangku kepentingan: Pemungkin Teknologi: layanan, informasi dan proses akan terdigitalisasi dan menjadi mungkin dengan pemanfaatan teknologi. Proaktif: pelayanan publik proaktif menempatkan layanan langsung kepada masyarakat. Profesionalisme: sistem informasi akan mengurusi pelanggan dengan kejujuran, integritas, sopan dan penghormatan. Komitmen: kami bangga dan berantusias untuk menjaga komitmen dalam pelayanan.
Strategi Sistem Informasi Diambil dari hasil pemetaan analisis SWOT SI, didapat strategi SI sebagai berikut: Mengkoordinasikan perencanaan, pengadaan dan pegembangan SI / TI, Sosialisasi untuk mendapatkan dukungan eksekutif dalam pemanfaatan SI / TI untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian organisasi Peningkatan tugas dan tanggung jawab manajemen SI / TI Pemanfaatan
kerjasama
dengan
pihak
swasta
untuk
pengembangan SI / TI Peningkatan kualitas SDM SI / TI melalui bimtek dan diklat fungsional Sosialisasi dan awareness tentang keamanan teknologi informasi Memanfaatkan kemudahan program “7 flagship DeTIKNas” untuk mengurangi biaya instalasi penyediaan infrstruktur SI / TI Pemanfaatan SI / TI yang terintegrasi di seluruh SKPD Menerbitkan kebijakan dan prosedur formal mengenai tata kelola TI.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
150
5.3.2 Mengembangkan Rencana Sistem Informasi Pada bagian ini akan dirinci arahan yang akan digunakan dalam perencanaan strategis SI / TI meliputi aspek aplikasi bisnis, infrastruktur teknologi informasi, organisasi SI / TI, dan proses tata kelola SI / TI. 5.3.2.1
Arahan Aplikasi Bisnis
Pada bagian solusi SI telah dipaparkan usulan aplikasi-aplikasi yang mendukung kinerja pemerintah Kota Serang. Secara ringkas arsitektur aplikasi dipetakan pada Gambar 5.10:
Website Kota Serang Content Management System Knowledge Management System Public Service Broker SI Potensi Daerah SI Perijinan SPSE
SI Kepegawaian SI Audit SI Perencanaan SI Keuangan
Basis data industri Basis dataGeografis
Basis Data Keuangan Basis Data Pegawai
Firewall, Proxy Sekuriti, enkripsi
SI Kependudukan SI Kesehatan SI Pendidikan SI Ketenagakerjaan SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Basis data Penduduk Dapodik
Sistem Dokumen Elektronik
Gambar 5.10 Arsitektur Aplikasi Pemerintah Kota Serang
Selanjutnya dipetakan aplikasi-aplikasi yang dapat diakses oleh masing-masing pengguna (SKPD). Setiap SKPD yang memiliki tupoksi yang beriringan dan bersinergi, maka mereka memiliki hak penuh
untuk
dapat
mengubah,
menghapus,
menambah
atau
mengurangi. Sedangkan bagi SKPD yang tidak memiliki tupoksi yang berkaitan, maka hak akses hanya untuk melihat saja. Berikut merupakan tabel pemetaan aplikasi terhadap kebutuhan SKPD pengguna pada pemerintah Kota Serang:
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
151
Setda DPRD Dindik Dinkes Bappeda BPTPM Inspektorat BPMPKB BKD Dispora DPKD Dinas PU Dinas Tata Kota Disdukcapil Disnaker Dsiperindag Dispora Dishubkominfo Dinas Pertanian KPAD Kesbangpollinmas Kanotr LH Kecamatan BPBD Ban Pol PP
Tabel 5.20 Pemetaan Aplikasi terhadap Pengguna
Knowledge Management System (KMS)
R
R R R R R R R R R R R R R R R R R R A R R R R R
Sistem Informasi Keuangan (SIK)
R
R R R R R A R R R A R R R R R R R R R R R C R R
Content Management System (CMS)
R
R R R R R R R R R R R R R R R R A R R R R R R R
Website Kota Serang
A
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
Sistem Pelelangan Secara Elektronik (SPSE)
A
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
Sistem Informasi Kepegawaian (Sipeg)
R
R R R R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R
Sistem Informasi Kesehatan (Sikes)
R
R R A R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R
Sistem Informasi Pendidikan (Sipen)
R
R A R R R R R R R R R R R R R A R R R R R R R R
Sistem Informasi Perijinan (SIP)
R
R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Sistem Informasi Audit (SI Audit)
R
R R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Sistem Informasi Kependudukan (SIAK)
R
R R R R R R R R R R R R A R R R R R R A R A R R
Sistem Informasi Potensi Daerah (Sipoda)
R
R R R R R R R R R R R R R R A R R A R R R C R R
Sistem Informasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Sitarling)
R
R R R R R R R R R R A A R R R R R R R R R C A R
Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Siketan)
R
R R R R R R R R R R R R R A R R R R R A R R R A
Sistem Informasi Perencanaan (Siren)
R
R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Keterangan : C=Create; R=Read;
U=Update;
D=Delete;
A=All(CRUD)
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
Universitas Indonesia
152
5.3.2.2
Arahan Infrastruktur TI
Untuk mendukung aplikasi dan sistem informasi pemerintah Kota Serang, diperlukan infrastuktur yang baik. Arahan arsitektur TI terdiri dari sembilan komponen utama seperti digambarkan pada Gambar 5.11:
Gambar 5.11 Infrastruktur TI pemerintah Kota Serang
1) API, Application Programming Interface (API) dibuat untuk komunikasi antara suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya dengan tujuan untuk integrasi sehingga setiap aplikasi dapat saling bertukar data. 2) Presentation, Pada presentation layer ini berupa: web server, terminal server, email. 3) Application Server, Application server digunakan adalah apche karena pengembangan sistem aplikasi menggunakan open source software. Teknologi ini dipilih, karena merupakan teknologi yang bersifat open stadard, sehingga lebih mudah dalam melakukan maintenance.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
153
4) Integration Server, Integration layer menggunakan LDAP karena sebagian besar server menggunakan sistem operasi open source, sehingga lebih terjamin kompatibilitasnya. 5) Database, Kondisi basis data saat ini masih terpisah-pisah pada masing-masing SKPD. Sesuai dengan prinsip infrastruktur TI yang sudah ditetapkan, maka database pada seluruh SKPD akan disatukan. Hal ini juga akan mendukung rencana pengembangan data warehouse dan business intelligence kedepan. 6) Server Hardware/Operating System, Server dan sistem operasi yang digunakan saat ini sangat beragam. Ada yang menggunakan produk microsoft maupun open source. Hal ini sangat tergantung dari vendor ataupun pengembang internal yang mengembangkan sistem ini. Selanjutnya diharapkan dapat melakukan standarisasi baik terhadap server hardware maupun sistem operasi yang digunakan, sehingga memudahkan dari sisi perawatannya. 7) Storage, Saat ini pemerintah Kota Serang belum memiliki system storage tersendiri, terkait dengan hal tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan dari spesifikasi infrastruktur maka perlu menambahkan NAS dan SAN sebagai storage. 8) Security Layer, untuk menjaga keamanan jaringan dan data maka digunakanlah firewall. Sedangkan untuk menjaga ketersediaan data perlu dibuat
redundan dari data center yaitu disaster
recovery center (DRC). 9) Network Layer, Network layer merupakan hal yang sangat penting dalam lau lintas data. Untuk keperluan internal SKPD digunakan
Local
Area
Network,
sedangkan
untuk
menghubungkan setiap SKPD yang tersebar di Kota Serang dapat menggunakan Wireless LAN (WLAN).
Secara mendasar, sebuah jaringan komputer dapat dibagi menjadi tiga: Kelompok jaringan eksternal (Internet atau pihak luar), kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan diantaranya atau Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
154
yang biasa disebut sebagai De-Militarized Zone (DMZ). Komputerkomputer pada jaringan DMZ harus dipersiapkan secara khusus, karena mereka akan terbuka dari pihak luar. Aplikasi yang dipergunakan pada host-host pada DMZ harus merupakan aplikasi yang aman, terus menerus dipantau dan dilakukan update secara reguler. Aturan-aturan yang berlaku adalah sebagai berikut : Pihak luar hanya dapat berhubungan dengan host-host yang berada pada jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Secara default pihak luar tidak bisa melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan DMZ. Host-host pada jaringan DMZ secara default tidak dapat melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan internal. Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Host-host pada jaringan internal dapat melakukan koneksi secara bebas baik ke jaringan luar maupun ke jaringan DMZ.
E-Gov /VPN
Server Switch
VPN
Taktakan
DRC / Kemenkominfo (Batam)
ISP/ Internet
Switch
DMZ Firewall
Firewall
Main-BGP
VPN
DNS
Monitor Server
VPN
Application Server
Server
Kampus Cisco-Switch
Pusat Layanan Masyarakat
KPDE& Infokom
Monitor Server
Mail Server
DB Server1
DB Server2
Switch
Server
Curug
Router
Router Server
Server
Server
Kasemen
FTP Server
Server Farm
Router
Router Switch
Cipocok Jaya
Proxy Server
Switch Web Server Server
Server
Switch
Cisco-Switch Firewall
Server
Serang
SKPD Lainnya
Switch
Switch Server
SKPD 4
Switch Server
SKPD 3
Server
Walantaka
Layanan lainnya
Backbone FO Fast Ethernet Radio
Gambar 5.12 Konfigurasi Jaringan Pemerintah Kota Serang Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
155
Skema jaringan yang menghubungkan antar kecamatan dan SKPD yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah sebagai berikut:
Kasemen
Taktakan
Kantor Walikota
Serang Cipocok Jaya
Walantaka Curug
FO Backbone
Gambar 5.13 Skema Jaringan
Pembangunan infrastruktur jaringan komputer di Pemerintah Kota Serang menggunakan konsep DMZ, dengan server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan firewall terluar yang menggunakan perangkat bridge firewall (diletakkan pada NOC). Pada gateway diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network ) untuk menjaga kerahasiaan pengiriman data atau voice dari dan keluar jaringan Pemerintah Kota Serang sedangkan dari sisi komputer client diberi perangkat lunak VPN Client. Firewall kedua diletakkan pada sisi intranet yang dilengkapi juga dengan VPN server yang dipasang pada router. Server farm berisi server-server seperti bridge, web server utama, web server kedua, DNS server, mail server, proxy server dan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
156
aplication server. Server-server di NOC menggunakan sistem opersi Linux/ Unix. Jaringan Local Area Network (LAN) yaitu jaringan internal/ intranet milik setiap SKPD yang memiliki rentang jarak yang terbatas. Rancangan jaringan LAN yang dimaksud meupakan kerangka jaringan secara umum yang harus ada di setiap SKPD.
Gambar 5.14 Jaringan LAN SKPD
Untuk jaringan yang menghubungkan antar SKPD menggunakan teknologi Wireless LAN (WLAN). Spesifikasi WLAN yang dapat digunakan antara sisi NOC dan client: WLAN dengan frekuensi 5.3 GHz s.d 5.8 GHz penggunaan frekuensi ini bertujuan agar interferensi antar pengguna perangkat wireless tidak banyak terjadi karena frekuensi 2.4 GHz sudah terlalu rapat dan gangguan yang terjadi sangat besar. Selain itu frekuensi 5GHz sebelum dipasang harus mendapat ijin dari Departemen yang terkait. Penggunaan kabel serat optik sebagai backbone dan jaringan yang menghubungkan antar SKPD. Menggunakan metode enkripsi WPA atau WEP pada perangkat radio yang tersedia baik antara NOC dan client maupun antar client sendiri. Fungsi WPA/WEP untuk menjamin tingkat keamanan transmisi data selain adanya VPN antara NOC dan client.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
157
Jaringan eksternal atau akses internet yaitu jaringan yang menghubungkan jaringan internal pemkot serang dengan jaringan internet melalui penyedia jasa internet (ISP).
5.3.2.3
Arahan Organisasi SI
Struktur organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi pengelolaan SI / TI level pemerintah Kota Serang diarahkan sebagai sebuah unit kerja mandiri atau menjadi sebuah SKPD baru. Bidang Komunikasi dan Informatika dan turunan dibawahnya pada Dinas Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
(Dishubkominfo)
dikeluarkan menjadi satu unit kerja sendiri kemudian dikompilasi dengan solusi organisasi SI mengikuti pola struktur CIO Anita Cassidy. Pada akhirnya nomenklatur Dishubkominfo berubah menjadi Dinas Perhubungan dan satu buah SKPD baru yaitu Kantor Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi yang merupakan pecahan dari Bidang Komunikasi dan Informatika. Adapun susunan arahan organisasi SI / TI level SKPD di lingkungan pemerintah Kota Serang seperti digambakan pada Gambar 5.15 berikut: Kepala Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi
Kasubag Tata Usaha
Kepala Seksi Pengelolaan Teknologi Informasi dan Sanditel Network admin System admin
Kepala Seksi Pengelolaan Aplikasi Telematika dan Pos Telekomunikasi System analyst Programmer
Kepala Seksi Layanan Data, Informasi dan Komunikasi
Operator/ end user Database admin
Gambar 5.15 Arahan Organisasi SI / TI
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
158
Tugas dan tanggung jawab masing-masing personel merupakan tugas pokok dan fungsi lama saat masih bergabung dengan Dishubkominfo, ditambah dengan tugas pengelolaan SI / TI dengan rincian: Tabel 5.13 Peran dan Tanggung Jawab Organisasi SI / TI No
Nama Jabatan
Deskripsi Tugas
1
Kepala Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi
2
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3
Kepala Seksi Pengelolaan Teknologi Informasi dan Sandi Telekomunikasi
4
Kepala Seksi Pengelolaan Aplikasi Telematika, Pos dan Telekomunikasi
Melaksanakan perencanaan dan pengembangan SI / TI sesuai kebutuhan proses bisnis, pengelolaan integrasi aplikasi.
5
Kepala Seksi Layanan Data, Informasi dan Komunikasi
Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan diseminasi informasi, pendidikan pelatihan TIK, mengelola layanan website
Network administrator
Membuat perencanaan infrastruktur telekomunikasi, mengimplementasikan perencanaan infrastruktur telekomunikasi, melakukan perawatan terhadap infrastrukturntelekomunikasi antara lain menjamin komunikasi data fungsional serta backup dilakukan dan berjalan lancar.
Sistem administrator
Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak serta instalasinya sesuai prosedur, menambah workstation baru dan konfigurasinya, menginstall perangkat lunak sistem. mengelola user accounts, mencegah virus komputer, mengalokasikan storage device
8
Sistem analis
Mempelajari permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan organisasi, memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat meningkatkan kinerja organisasi.
9
Programmer
Mengembangkan aplikasi komputer, melakukan pengujian terhadap aplikasi.
10
Operator/ end user
Mengoperasikan sistem informasi dan aplikasi komputer, melakukan data entry.
6
7
Mengelola perencanaan, program, memastikan keselarasan SI / TI dengan tujuan pembangunan daerah, komunikasi dengan pejabat lainnya. Mengelola anggaran dan keuangan, mengelola sumber daya manusia, monitoring program kerja, evaluasi dan pelaporan Melaksanakan pemeliharaan dan dukungan teknis SI / TI (jaringan, hardware, telekomunikasi), administrasi database, mengelola keamanan informasi, mengelola back up database.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
159
Nama Jabatan
Deskripsi Tugas
Database Administrator
Membuat rancangan basisdata dan data definition, Ikut mengamankan basisdata, melakukan perawatan data, memonitor penggunaan basisdata dan statistik kinerja, melakukan perfomance tuning, Ikut dalam penentuan dan prosedur backup and recovery dan implementasinya, membantu programmer terutama mengenai data dan strukturnya.
No
11
Kebutuhan sumber daya manusia SI / TI untuk mengisi organisasi Kantor Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi dengan prasyarat minimal keahlian Sarjana Komputer/ Teknik Informatika atau lebih tinggi.
5.3.2.4
Arahan Proses
Proses Tata Kelola yaitu proses-proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan utama tata kelola dapat tercapai, terkait dengan pencapaian tujuan organisasi, pengelolaan sumber daya, dan manajemen risiko. Gambar 5. menunjukkan model tata kelola TIK yang diperkenalkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Gambar 5.16 Model Tata Kelola TIK (Kemenkominfo RI). Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
160
Mekanisme Proses Tata Kelola berupa: Kebijakan Umum; Proses ini ditetapkan untuk mendapatkan tujuan dan batasan atas proses TIK untuk memenuhi kebijakan yang ditetapkan. Monitoring
&
Evaluasi;
Proses
ini
ditetapkan
untuk
memastikan umpan balik atas pengelolaan TIK berupa ketercapaian kinerja yang diharapkan. Kriteria keberhasilan digunakan untuk mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses TIK. Kriteria inilah yang digunakan oleh manajemen atau auditor, untuk mengetahui sebuah proses TIK telah dilakukan sesuai arahan yang telah ditetapkan.
Lingkup proses tata kelola TIK yang dimaksud meliputi: Perencanaan Sistem; Proses penanganan identifikasi kebutuhan organisasi dan formulasi berbagai inisiatif TIK yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Manajemen
Belanja/
Investasi;
Proses
ini
menangani
pengelolaan investasi/ belanja TIK. Realisasi Sistem; Proses ini menangani pemilihan, penetapan, pengembangan/akuisisi sistem TIK, serta manajemen proyek TIK. Pengoperasian Sistem; Proses ini menangani operasi TIK yang memberikan jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem TIK yang dioperasikan. Pemeliharaan Sistem; Proses ini menangani pemeliharaan asetaset TIK untuk mendukung pengoperasian sistem yang optimal (Kemenkominfo).
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
161
5.3.3 Menentukan Prioritas Sistem Informasi Pembangunan SI / TI pemerintah Kota Serang tidak dapat dilaksanakan sekaligus dalam waktu yang bersamaan karena berbagai kendala antara lain: Keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah Kota Serang. Keterbatasan kemampuan dan jumlah sumber daya manusia menghadapi perubahan pola kerja yang memanfaatkan SI / TI. Belum adanya kejelasan organisasi yang akan mengelola masing-masing komponen dalam sistem yang baru.
Bercermin pada berbagai kendala di atas, maka pembangunan sistem harus dilakukan secara bertahap. Dalam menentukan tahapan pengembangan SI / TI pemerintah Kota Serang, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut: Menyelaraskan dengan program kegiatan Pemerintah Kota Serang periode 2013 – 2018. Menggunakan sistem informasi yang ada saat ini sebagai acuan pengadaan sistem yang baru. Tingkat kebutuhan akan suatu aplikasi sesuai fungsi dan kedudukan sistem berdasarkan arah strategi pemerintah Kota Serang secara umum. Dampak yang akan dirasakan dari sisi teknis maupun dari sisi sosial terhadap komponen sistem yang akan dibangun.
Teknik Model Investasi TI Pemerintah (MITIP) dilakukan untuk menentukan prioritas proyek SI / TI yang akan dijalankan. Teknik ini banyak digunakan pada instansi pemerintahan dan BUMN dalam menentukan prioritas proyek SI / TI (AM. Wibowo, 2010). Oleh karenanya, penulis menggunakan teknik MITIP ini untuk menentukan prioritas proyek SI / TI. Kandidat prioritas proyek SI / TI didapat Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
162
setelah mendapatkan hasil kuesioner dan dilakukan penghitungan (scoring) menggunakan metode MITIP, seperti tercantum pada Tabel 5.14 (rincian perhitungan terdapat pada lampiran).
Tabel 5.14 Prioritas Proyek SI / TI berdasarkan metode MITIP Prioritas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kandidat Proyek SI / TI
Skor
SI Pendidikan SI Kesehatan Website SI Potensi Daerah SI Keuangan SI Audit SI Pendaftaran dan Perijinan SI Kependudukan SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup SI Ketenagakerjaan SI Kepegawaian SPSE SI Perencanaan Knowledge Management System Content Management System
4,28 4,11 4,06 3,56 3,56 3,50 3,44 3,44 3,39 3,33 3,33 3,33 3,28 3,28 3,22
Urutan prioritas proyek SI / TI tidak bersifat mutlak, masih dapat dikondisikan sesuai kebutuhan dan penganggaran dalam APBD. 5.4
Fase Recommendation Fase rekomendasi merupakan tahapan yang penting, yaitu menentukan rencana implementasi berupa roadmap kedepan dan urutan pelaksanaan strategi SI / TI, manajemen SI / TI dan Proses SI / TI untuk mendukung pencapaian visi, misi dan prioritas pembangunan pemerintah Kota Serang. Berikut pilar-pilar yang menunjukan keterkaitan antara visi, misi, tujuan serta faktor-faktor SI / TI yang mendukung pencapaian dan bersinergi dengan strategi pembangunan daerah.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
163
Budaya Organisasi
Daerah Objek Wisata
Penigkatan Kesejahteraan
Penguatan sektor riil
Peningkatan Infrastruktur
Kesehatan berkualitas
Pendidikan Berkualitas
Kulaitas Hidup relijius dan berbudaya luhur
Tata Kelola Pemerintahan yg baik
Manajemen Perubahan
Terwujudnya Landasan Kota Serang yang Global dan Berwawasan Lingkungan
Kebijakan dan Peraturan Sumber Daya Manusia Sistem Informasi dan Database Infrastruktur TIK
Gambar 5.17 Pilar-pilar Penyusunan Perencanaan Strategis SI / TI
5.4.1 Manajemen Risiko Langkah-langkah yang dilakukan dalam manajemen risiko instansi pemerintah adalah : 4. Identifikasi risiko (risk identification), membuat daftar aset dan daftar risiko yang mungkin terjadi. 5. Penilaian risiko (risk assesment), membuat matriks penilaian risiko dengan mengetahui kecenderungan dan dampak sebuah risiko terhadap nilai aset. 6. Penanggulangan risiko (risk response), melakukan strategi mitigasi risiko sehingga nilai risiko dapat diturunkan. 7. Pemantauan dan pelaporan risiko (risk monitoring), melakukan pemantauan agar risiko dapat senantiasa teratasi dan pelaporan untuk mendapatkan pengetahuan di masa mendatang terhadap penanggulangan risiko.
5.4.1.1 Identifikasi risiko Langkah pertama dalam manajemen risiko adalah menentukan daftar aset yang harus dilindungi dan daftar risiko yang mungkin terjadi.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
164
Tabel 5.15 Daftar Aset Kode Aset
Nama Aset
Lokasi
Dampak terhadap Proses Bisnis Ruangan kritikal bagi bisnis
T1
Ruang Server Farm
Data Center
TK2
Ruang Administrasi
Data Center
TK3
Proxy Server
TK4
Web Server
TK5
DB Server
TK6
Server SKPD
SKPD
TK7
Firewall
Data Center
Kritikal bagi bisnis Penting bagi bisnis Kritikal bagi bisnis Penting bagi bisnis Kritikal bagi bisnis
TK8
Kabel FO Backbone
Data Center
Kritikal bagi bisnis
TK9
Kabel FO Antar SKPD
SKPD
Kritikal bagi bisnis
C
I
A
Nilai Aset
Legalisasi kontrol masuk
4
2
5
4
1
2
5
3
4
2
5
4
1
4
1
2
5
5
3
4
1
1
1
1
1
2
5
3
3
5
2
3
2
5
1
3
2
5
4
4
1
3
2
2
1
5
4
4
1
3
4
3
1
3
4
3
3
5
3
4
3
3
3
3
Legalisasi Keamanan dan Keselamatan Kerja Pengamanan Password Pengamanan Password Pengamanan Password Pengamanan Password Pengamanan Password Legalisasi Kontrol Lingkungan Legalisasi Kontrol Lingkungan Pengamanan Password Pengamanan Password Legalisasi hak akses
OR1
CIO
Data Center
Kritikal bagi bisnis Penting bagi bisnis Penting bagi bisnis
OR2
Administrator (network, Sistem, DB)
Data Center
Penting bagi bisnis
Legalisasi hak akses
OR3
Operator
Data Center
PS1
Tata Kelola TI
Setda
Sekunder bagi bisnis Kritikal bagi bisnis
PS2
SOP Kemanan dan Keselamatan Kerja
Data Center
Legalisasi hak akses Legalisasi Perda Tata Kelola TI Legalisasi Peraturan Walikota tentang Prosedur Kerja
TK10 TK11
Aplikasi Layanan Publik Aplikasi Adminstratif
Data Center Data Center Data Center
Ruangan kritikal bagi bisnis
Tindakan hukum yang diperlukan
SKPD SKPD
Kritikal bagi bisnis
Sedangkan untuk daftar risiko seperti pada tabel berikut: Tabel 5.16 Daftar Risiko (Risk Register) Risiko
Gempa bumi Kebakaran Hacker/ Cracker Virus / Trojan Fraud / Computer Crime Teroris
Kemungkinan / Kecenderungan
Tidak mungkin gempa besar terjadi Ada Kemungkinan terjadi kebakaran Kemungkina besar terjadi penyusupan Kemungkina besar tejadi serangan Kemungkinan besar terjadi Hampir tidak mungkin terjadi
Dampak
Kerusakan gedung Kerusakan gedung Data dicuri Kerusakan aplikasi Kerugian Operasional Kerusakan gedung
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
165
5.4.1.2 Penilaian Risiko (Risk Assesment) Langkah berikutnya adalah melakukan penilaian risiko seperti pada Tabel 5.17 berikut: Tabel 5.17 Penilaian risiko Kemungkinan / Kecenderungan Tidak mungkin terjadi Gempa bumi gempa besar Ada Kemungkinan Kebakaran terjadi kebakaran Kemungkina besar Hacker/ Cracker terjadi penyusupan Kemungkina besar Virus / Trojan tejadi serangan virus Fraud / Computer Kemungkinan besar Crime terjadi Hampir tidak mungkin Teroris terjadi Risiko
Nilai
Dampak
Nilai
Nilai Risiko
Ref
1
Kerusakan gedung
4
4
R1
3
Kerusakan gedung
4
12
R2
4
Data dicuri
4
16
R3
4
Kerusakan aplikasi
4
16
R4
4
Kerugian Operasional
3
12
R5
2
Kerusakan gedung
5
10
R6
5.4.1.3 Tindakan terhadap Risiko (risk response) Tabel 5.18 berikut menunjukkan nilai risiko dan strategi penanggulangannya: Tabel 5.18 Strategi Mitigasi Risiko Kecenderungan
High
Reduce/ Transfer
Low
Ignore Low
Accept Reduce/ Transfer High
Dampak
Tingkat penerimaan risiko didapatkan dengan mengetahui nilai dampak dan kecenderungan risiko tersebut terjadi. Dengan skala nilai dampak dari 1-5, dan nilai kecenderungan dari 1-5, maka nilai penerimaan risiko minimal 12. Artinya risiko dengan nilai 12 keatas tidak dapat ditolerir sehingga harus dilakukan strategi mitigasi, sedangkan nilai risiko dibawah 12 dapat diabaikan atau bila perlu ditransfer kepada pihak ketiga untuk ditanggulangi.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
166
Tabel 5.19 Matriks Penggolongan Tingkat Risiko Nilai Aset Sekunder
Kurang Penting
Penting
Sangat Penting
Kritikal
5
20
45
80
125
4
16
36
64
100
3
12
27
48
75
Kadang Terjadi
2
8
18
32
50
Hampir tidak mungkin terjadi
1
4
9
16
25
Dampak kecil
Dampak kecil pada biaya, waktu dan kualitas
Dampak sedang pada waktu dan kualitas
Dampak substansial pada biaya, waktu dan kualitas
Mengancam kesuksesan proyek
Kecenderungan
Hampir Pasti terjadi Sangat Mungkin Terjadi Ada Kemungkinan Terjadi
Konsekuensi/ Dampak
Respon terhadap risiko dapat dilakukan sebagai berikut: Ignore, Risiko yang diterima sebagai bagian dari aktivitas bisnis karena dampaknya yang tidak mengganggu proses bisnis. Risiko ini dapat diabaikan sehingga tidak perlu dilakukan kontrol terhadap risiko ini. Accept, Risiko yang harus dihadapi dan ditanggulangi agar proses bisnis tetap berjalan. Kontrol terhadap risiko ini harus dilakukan agar nilai risiko berkurang. Reduce/ Transfer, risiko yang tidak terlalu tinggi namun memiliki dampak bagi proses bisnis. Kontrol terhadap risiko ini dapat ditanggulangi sendiri atau ditransfer kepada pihak ketiga agar nilai risiko menjadi lebih kecil.
Tabel 5.20 memperlihatkan hasil penilaian risiko dan respon/ kontrol yang diberikan agar nilai risiko dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan agar risiko menjadi sesuatu yang dapat diterima
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
167
keberadaannya dan dapat ditolerir sehingga tidak mengganggu aktivitas pelayanan publik.
Tabel 5.20 Kontrol Terhadap risiko Daftar Aset
Nilai Aset
Ruang Server Farm
4
Ruang Adminis trasi
Aplikasi Layanan Publik\
CIO
Tata Kelola TI
3
4
4
4
Risiko
Nilai Nilai Inherent Frekuen Dampak Risk
Gempa Bumi
1
4
16
Kebakaran
3
4
48
Hacker/ Cracker Virus/ Trojan
4 4
4 4
64 64
Fraud
4
3
48
Teroris
2
5
40
Gempa Bumi
1
4
12
Kebakaran
3
4
36
Hacker/ Cracker Virus/ Trojan
4 4
4 4
48 48
Fraud
4
3
36
Teroris
2
5
30
Gempa Bumi
1
4
16
Kebakaran
3
4
48
Hacker/ Cracker Virus/ Trojan Fraud
4 4 4
4 4 3
64 64 48
Teroris
2
5
40
Gempa Bumi
1
4
16
Kebakaran
3
4
48
Hacker/ Cracker
4
4
64
Virus/ Trojan
4
4
64
Fraud
4
3
48
Teroris Gempa Bumi Kebakaran Hacker/ Cracker
2 1 3 4
5 4 4 4
40 16 48 64
Virus/ Trojan
4
4
64
Fraud Teroris
4 2
3 5
48 40
Kontrol Diterima sebagai bagian risiko aktivitas bisnis Memasang fire alarm dan nozle Memasang IPS, IDS Memasang antivirus Kontrol akses room dan password aplikasi, CCTV Diterima sebagai bagian risiko aktivitas bisnis Diterima sebagai bagian risiko aktivitas bisnis Memasang fire alarm dan nozle Memasang IPS, IDS Memasang antivirus Kontrol akses room dan password aplikasi Diterima sebagai bagian risiko aktivitas bisnis Membangun DRC, Contingency Plan Membangun DRC, Contingency Plan Memasang IPS, IDS Memasang IPS, IDS Update Password berkala Membangun DRC, Contingency Plan Rotation of Duty, Separation of Duty Memasang fire alarm dan nozle Training kompetensi, event viewer Training kompetensi, event viewer Rotation of Duty, Separation of Duty Legal awareness Contingency Plan Contingency Plan Legal awareness Membentuk Incident Response Team Legal awareness Legal awareness
Risk Residual reduced Risk -
-
12
36
32 32
32 32
16
32
-
-
-
-
9
27
24 24
24 24
12
24
-
-
12
4
36
12
32 32 16
32 32 32
32
8
8
8
12
36
16
48
16
48
32
16
24 12 36 32
16 4 12 32
32
32
32 16
16 24
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
168
5.4.1.4 Pemantauan dan Pelaporan Risiko (risk monitoring) Aktivitas untuk mendapatkan informasi up to date dan akurat mengenai risiko pemerintah guna memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Seluruh informasi yang relevan dengan proses
manajemen
risiko
Pemerintah
dikumpulkan
dan
dikomunikasikan dalam format dan waktu yang tepat melalui mekanisme pelaporan risiko yang efektif kepada risk owner terkait. Hasil manajemen risiko ini dapat membantu mengetahui setiap area yang harus dipersiapkan sebelum proyek besar dijalankan atau dapat membantu mengidentifikasi langkah-langkah tertentu yang perlu dilakukan untuk menanggulangi risiko (Cassidy, 2006).
5.4.2 Membangun Peta Alur (roadmap) Dokumen rinci roadmap sesuai dengan panduan e-goverment untuk pemerintah daerah sesuai Gambar 5.18
Gambar 5.18 Roadmap Pengembangan SI / TI Pemerintah Kota Serang
Tahun
Pertama,
fokus
pada
pengembangan
kebijakan,
kelembagaan, sarana dan infrastruktur Teknologi Informasi. Tahun Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
169
Kedua, fokus pada pengembangan dan Integrasi Sistem Informasi. Tahun Ketiga, fokus pada integrasi sistem informasi dan pengayaan sistem informasi. Tahun Keempat, fokus pada pengayaan content sistem informasi. Tahun Kelima, fokus pada pemanfaatan sistem informasi. Pentahapan pengembangan SI / TI dijelaskan secara rinci ke dalam bentuk rencana aksi sesuai Tabel 5.21
Tabel 5.21 Tahapan Program Kerja Pengembangan SI / TI Tahun keNO
Program Kerja
Indikator Keberhasilan
A
Kelembagaan dan Tata Laksana
A.1
Pengembangan Tata Kelola TIK
A.2
Pembentukan Unit Kerja TIK
B
Sumber Daya Manusia SI / TI
B.1
Pengembangan SDM Pengelola TIK
Peningkatan kualitas SDM Pengelola TIK
B.2
Pengembangan SDM Pengguna TIK
Peningkatan kualitas SDM Pengguna TIK
C C.1
C.2 C.3 C.4
C.5
C.6
C.7
Adanya pedoman pengelolaan TIK Pemerintah Kota Serang Adanya Unit TI yang secara strategis mengelola TIK Pemerintah Kota Serang
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Tersedianya SI Sistem Informasi Pendidikan Pendidikan Pengembangan Tersedianya SI Sistem Informasi Kesehatan Kesehatan Pengembangan Tersedianya Website Website Kota Serang Kota Serang Pengembangan Tersedianya Si Potensi Sistem Informasi Daerah Potensi Daerah Pengembangan Knowledge Tersedianya KMS Management System Pengembangan Sistem Informasi Tersedianya SI Perijinan Perijinan Pengembangan Tersedianya SI Sistem Informasi Kependudukan Kependudukan
Prioritasi
I
II
III
IV
Sangat Mendesak Sangat Mendesak
Sangat Mendesak Sangat Mendesak
Sangat Mendesak Sangat mendesak Mendesak Mendesak Kurang Mendesak Sangat Mendesak
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
V
170
Tahun keNO
C.8
C.9
C.10
C.11
C.12
C.13
C.14
C.15 D D.1
Program Kerja Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Pengeembangan Content Management System Pengembangan Sistem Informasi Audit Pengembangan Sistem Pelelangan Secara Elektronik Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Infrastruktur TI Pengembangan dan Penyempurnaan Data Center
Indikator Keberhasilan
Prioritasi
I
II
III
IV
Tersedianya SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Tersedianya SI Ketenagakerjaan Tersedianya SI Kepegawaian Tersedainya CMS
Tersedianya SI Audit
Tersedianya SPSE Tersedianya SI Perencanaan Tersedianya SI Keuangan
Tersedianya Perangkat Data Center
Sangat Mendesak
Mendesak Sangat Mendesak, Berkesinamb ungan
D.2
Pembangunan DRC
Terbangunnya DRC sebagai alternatif operasional ketika terjadi disaster
D.3
Pemeliharaan Operasional DC dan DRC
Terpeliharanya perangkat DC dan DRC
E
Perencanaan Anggaran
E.1
Anggaran Pengembangan Infrastruktur
Tersedianya anggaran Pengembangan Infrastruktur
E.2
Anggaran Pengembangan Aplikasi
Tersedianya anggaran Pengembangan Aplikasi
E.3
Anggaran Pengembangan Manajemen TI
Tersedianya anggaran Pengembangan Manajemen TI
Sangat Mendesak, Berkesinamb ungan Sangat Mendesak, Berkesinamb ungan Sangat Mendesak, Berkesinamb ungan
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
V
171
Tahap implementasi ini mempertimbangkan aspek tata kelola, aspek sumber daya manusia, aspek prioritas SI / TI yang hendak dibangun, dan aspek penganggaran. Namun yang tak kalah penting adalah dukungan jajaran pimpinan daerah untuk melaksanakan tahapan implementasi tersebut.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil
analisis
dan
penyusunan strategi
mengenai
perencanaan strategis sistem informasi yang telah dilakukan pada pemerintah Kota Serang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1.
Penelitian ini menjadi cetak biru perencanaan strategis SI / TI sebagai solusi atas permasalahan belum terintegrasinya keseluruhan sistem informasi di lingkungan pemerintah Kota Serang.
2.
Perencanaan strategis SI / TI ini dapat menciptakan strategi SI / TI yang selaras dengan strategi pemerintah Kota Serang untuk mencapai tujuan strategis pemerintah Kota Serang.
3.
Adanya keterbatasan jumlah dan keahlian sumber daya manusia serta keterbatasan anggaran pada pemerintah Kota Serang saat ini sehingga perlu
diterapkan
strategi
pemanfaatan
program
“7
flagship
DeTIKNas” dan strategi outsourcing untuk menerapkan perencanaan strategis sistem informasi ini. 4.
Penambahan unit kerja: Kantor Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi setingkat SKPD (unit kerja mandiri) yang dapat melakukan tugas dan fungsi strategis pengelolaan SI / TI level pemerintah Kota Serang. Kepala Kantor merangkap tugas Chief Information Officer (CIO) minimal berada pada level eselon III.
5.
Solusi kebutuhan sistem informasi berdasarkan hasil analisis terdapat lima belas sistem informasi baru yang diintegrasikan dengan sistem informasi saat ini dan beberapa solusi sistem informasi yang akan dikembangkan dalam sebuah modul. Penetapan setiap modul berdasarkan kesamaan fungsionalitas untuk aplikasi pelayanan.
Arsitektur Aplikasi yang diusulkan memiliki 15 sistem aplikasi yang diintegrasikan melalui integration layer. Hal ini juga diusulkan guna mendapatkan data yang komprehensif dari seluruh unit bisnis yang ada 172
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
173
untuk keperluan monitoring dan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
6.2
Saran Dari kesimpulan tersebut di atas maka dapat diberikan saran-saran bagi perbaikan SI / TI pada pemerintah Kota Serang sebagai berikut : 1. Perencanaan strategis SI / TI haruslah mendapat dukungan penuh dari pimpinan daerah agar tercipta budaya organisasi dan manajemen perubahan yang optimal menuju Kota Serang Digital. 2. Pemerintah Kota Serang perlu menyusun panduan pemakaian/ SOP yang memberikan penjelasan rinci setiap tahapan kegiatan dalam proses implementasi perencanaan strategis sistem informasi. 3. Cetak biru perencanaan strategis SI / TI yang dihasilkan dapat ditindaklanjuti dengan merencanakan kegiatan/proyek pengadaan dan pengembangan SI / TI berdasarkan portofolio yang telah dibuat untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas. 4. Kesiapan sumber daya manusia perlu dipertimbangkan kualitas dan kuantitasnya. Tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai hampir dapat dipastikan perencanaan strategis SI / TI hanya sebatas dokumen tanpa pelaksanaan.
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
174
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Cassidy, Anita, A Practical Guide to Information Systems Strategic Planning, Second Edition, Auerbach Publications, 2005. Ward, John and Peppard, Joe, Strategic Planning for Information System, Third Edition, John Wiley & Sons, England, 2002. Tesis, Simbolon, Natalis S., Perencanaan Strategis E-Government Berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2003 pada Kantor Pusat Data, Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Flores Timur, Program Studi Magister Teknologi Informatika, Institut Teknologi Surabaya, Surabaya, 2012. Tesis, Wedhasmara, Ari, Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Organisasi Pemerintah Daerah Studi Kasus: Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, Program Studi Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, 2008 Karya Akhir, Batubara, F. Rizal, Perencanaan Strategis Sistem Infromasi Pada Pemerintah Daerah : Studi Kasus Pemerintah Kota Medan, Program Studi Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, 2009. Panduan Pentahapan Pengembangan e-Government Pemerintah Daerah/ Propinsi dan Kabupaten/ Kota, Depkominfo, 2004 Cetak Biru (Blueprint) Sistem Aplikasi E-Government Bagi Lembaga Pemerintah Daerah, Depkominfo, 2004 Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional e-Government, 2003 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi, 2011 Selayang Pandang Kota Serang, Bappeda Kota Serang, 2012
Review RPJMD Kota Serang, Bappeda Kota Serang, 2012
Bahan Ajar MTI-UI, Perencanaan Strategis Sistem Informasi, 2012
175
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013
176
http://www.tutor2u.net/business/strategy/PEST_analysis.htm, diakses tanggal 20 November 2012 www.lan.go.id/kajian/abstak%20kajian%20PB.pdf diakses tanggal 23 Desember 2012 Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kabupaten Jembrana 2009-2013, Dinas Informasi Komunikasi Pelayanan Umum Perhubungan dan Data Pemkab Jembrana, 2008 Sulihanto, Budi, Penerapan e-Government di Kabupaten Sragen, Bahan Slide Bupati Sragen, 2009 Bengel, Mark, 2007-2008 State of Tennessee Information Technology Strategic Plan, State of Tennessee, 2007 Wilopo, Perencanaan Strategik Pembangunan Daerah, Bahan Kursus Singkat Capacity Building untuk DPRD, Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian, 2006 Nurharyanto, Penciptaan Budaya Peduli Risiko (risk awareness) untuk Mendukung Implementasi Manajemen Risiko Sektor Publik, Pusdiklatwas BPKP, 2009 Gates, Parker Linda, Strategic Planning with Critical Success Factors and Future Scenarios: An Integrated Strategic Planning Framework, Research Showcase, Carnegie Mellon University, 2010 Kindangen, Jantje G. , dan Bahtiar, Penerapan Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis) Dalam Rangka Akselerasi Pembangunan Sektor Pertanian di Sulawesi Utara, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, 2011
Universitas Indonesia
Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013