PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK PELAYANAN CHARTER DAN PEMASARAN PADA PT. SMAC DENGAN MENGGUNAKAN ARCHITECTURE MANAGEMENT AND TRANSITION PLAN
SKRIPSI
Oleh :
Novrianty
1301023720
Fachmy Indrawan Alaydrus
1301045886
Muhammad Gary Ilham
1301055325
07 PBM / Kelompok 6
Universitas Bina Nusantara Jakarta 2013 i
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK PELAYANAN CHARTER DAN PEMASARAN PADA PT. SMAC DENGAN MENGGUNAKAN ARCHITECTURE MANAGEMENT AND TRANSITION PLAN
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk gelar kesarjanaan pada Jurusan Sistem Informasi Jenjang Pendidikan Strata-1
Oleh :
Novrianty
1301023720
Fachmy Indrawan Alaydrus
1301045886
Muhammad Gary Ilham
1301055325
07 PBM / Kelompok 6
Universitas Bina Nusantara Jakarta 2013 ii
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK PELAYANAN CHARTER DAN PEMASARAN PADA PT. SMAC DENGAN MENGGUNAKAN ARCHITECTURE MANAGEMENT AND TRANSITION PLAN
SKRIPSI
Disusun oleh :
Novrianty
Fachmy Indrawan Alaydrus
Muhammad Gary Ilham
1301023720
1301045886
1301055325
Disetujui oleh: Pembimbing
Bambang Supriyo Utomo, Drs. M.Lib. Kddsn : D1782
Universitas Bina Nusantara Jakarta 2013
iii
LATAR BELAKANG Melihat ke dalam Indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau, perlu dibutuhkannya alat transportasi darat, laut, dan udara yang bisa menjangkau Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sampai saat ini, transportasi yang dianggap paling cepat yang bisa menjangkau pulau-pulau di Indonesia adalah angkutan udara, baik angkutan udara, baik angkutan penerbangan berjadwal serta pesawat charter. PT. SMAC (Sabang Merauke Raya Air Charter) yang beralamat di Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 kav. 05 Kuningan, Jakarta – Indonesia 12950, yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang maskapai penerbangan charter perusahaan dan perintis (Pioneer) yang dirintis sejak tahun 2010. Hingga saat ini, PT. SMAC memiliki lebih dari beberapa perusahaan yang berkolaborasi, dengan mempercayai kualitas dibanding perusahaan maskapai penerbangan charter lainnya. Agar dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama maka PT. SMAC harus mempunyai suatu perencanaan sistem informasi yang lebih baik lagi untuk dapat mencapai suatu tujuan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor lainnya. Dengan peranan suatu sistem informasi dan teknologi informasi yang memadai, akan membantu perusahaan untuk mengembangkan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan jasa maskapai penerbangan charter SMAC agar dapat memberikan kepuasan yang baik terhadap pelanggan. Maka dari itu, perlu dilakukan pembelajaran terhadap perusahaan yang mampu untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan sistem informasi yang tepat untuk perusahaan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sasaran bisnisnya.
iv
TEORI Pelayanan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Kasmir (2005, p.15) mengemukakan bahwa pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler, Armstrong, 2008, p.6). Menurut Pudjo Karsono (2009, p.29), Jasa merupakan suatu kinerja penampilan berupa aktifitas atau manfaat, yang dapat diidentifikasi sebagai suatu yang tidak terwujud dan cepat hilang, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, dimana pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam mengkonsumsi jasa tersebut.
v
METODOLOGI PERANCANGAN
Entreprise adalah suatu area tempat segala aktivitas dan tujuan – tujuannya dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi dimana informasi dana sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi (Bernard, 2005, p.31). Entreprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek menegemnt yang didedikasi untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek bisnisnya, alur – alur informasinya, dan sumber daya teknologinya (Bernard, 2005, p.31). Current architecture adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang, gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk perbandingan dengan rancangan masa depan (Bernard, 2005, p.135). Future architecture adalah EA komponen sekarang yang sudah di perbaiki atau dimodifikasi agar dapat menutupi kekurangan yang di miliki sistem saat ini ataupun ingin kebutuhan operasional ataupun solusi teknik baru (Bernard, 2005, p.158).
vi
PERMASALAHAN Setelah mengidentifikasikan berbagai aspek perusahaan (internal dan eksternal), telah ditemukan beberapa permasalahan yang diharapkan dengan perancangan sistem yang baru nanti maka masalah-masalah ini dapat di minimalkan atau dihilangkan. Berikut adalah permasalahanpermasalahan yang ada pada PT. SMAC: 1.
Pada tahun 2011, SMAC telah membeli 2 pesawat jet pribadi (Gulfstream G550). Akan tetapi, penggunaan pesawat yang telah di beli tersebut tidak maksimal. Biaya untuk charter pesawat jet tersebut adalah sekitar US$ 4,500 – US$ 5,000 per jam, yang dimana hanya dapat di afford oleh perusahaan-perusahaan besar saja.
2.
Untuk memasarkan pelayanannya, PT. SMAC hanya menjaga hubungan dengan pelanggan tetap. Maksudnya adalah, dengan biaya charter yang besar, maka pemasaran tidak begitu diperlukan dikarenakan mungkin hanya sedikit dari beberapa masyarakat yang dapat melakukan charter ini, khususnya kalangan menengah keatas.
3.
Dalam melakukan pelayanan nya, PT. SMAC hanya menggunakan 1 sistem pelayanan saja (inheritance dari perusahaan MAC). Hal ini tidak lah masalah, tetapi untuk menciptakan pelayanan yang maksimal ada baik nya pelayanan dapat dispesifikasikan (angkut barang atau charter biasa). Terutama dalam membuat laporan-laporan, spesifikasi laporan dapat membantu perusahaan untuk melihat bagaimana perkembangan yang dilakukan dari beberapa
sistem tersebut.
Hal
ini
juga
dapat
membantu
untuk
memperbaiki,
mengembangkan dan monitoring kegiatan pada setiap sistem pelayanan.
SOLUSI Setelah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi, berikut adalah usulan solusi yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan di atas. Usulan solusi ini juga dibuat berdasarkan konsep-konsep apa saja yang sesuai dengan perusahaan, serta dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan perusahaan. 1.
Untuk dapat menarik minat pelanggan, PT. SMAC harus mengandalkan pelayanan yang beragam. Selain charter biasa, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
vii
menyediakan jasa layanan tourism. Tourism ini memberikan layanan bagi para traveller ke daerah-daerah yang tidak dapat di jangkau oleh maskapai biasa. 2.
Walaupun biaya charter mahal, tetapi terbukti bahwa sekarang ini bisnis charter telah meningkat. Hal tersebut memberikan bukti bahwa peminat charter telah meningkat juga. Oleh karena itu, alat bantu dalam memasarkan produk sangatlah dibutuhkan. Solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti web. Walaupun hanya sekedar dapat melakukan booking saja, setidaknya web dapat memberikan informasi mengenai pesawat dan kerjasama PT. SMAC dengan perusahaan-perusahaan besar. Di tambah lagi dengan jalur yang digunakan charter sangat flexibel dan pesawat yang digunakan juga lebih baik dari pada maskapai biasa. Hal ini merupakan suatu keuntungan untuk di pasarkan kepada publik, dan juga sebagai salah satu cara meningkatkan jumlah pelanggan.
3.
Untuk mengembangkan sistem pelayanannya, solusi yang dapat digunakan adalah dengan menspesifikasikan sistem. Contoh, untuk paket cargo memiliki sistem sendiri dalam pelayanan nya, lain halnya dengan paket tourism yang memungkinkan PT. SMAC dapat membooking hotel untuk pelanggan. Selain menciptakan sistem yang terstruktur, spesifikasi sistem ini juga memberikan kejelasan dalam hal laporan-laporan yang dikumpulkan. Sebagai contoh yang lain, jika perusahaan ingin menganalisa laporan tourism, maka hanya dari struktur sistem tourism saja dapat di lihat. Selain itu, penggambaran sistem ini juga memberikan kemudahaan untuk melakukan pengembangan dan perubahan terhadap masingmasing divisi yang terkait.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang dilakukan pada PT. Sabang Merauke Raya Air Charter, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Perencanaan pengembangan sistem pelayanan ini diharapkan dapat memberikan efektifitas dan efisiensi pengunaan pesawat agar pemanfaatan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara maksimal.
viii
2.
Dengan bantuan teknologi yaitu penggunaan web, diharapkan juga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan perhatian pelanggan dan masyarakat terhadap PT. SMAC. Selain itu, manfaat dari web juga dapat memberikan informasi mengenai perusahaan kemasyarakat.
3.
Perencanaan pengembangan ini dapat membantu men-spesifikasikan permintaan pelanggan sehingga pelayanan atas pesanan pelanggan dapat dioperasikan secara terpisah / dikhususkan.
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat membantu dalam proses pengembangan sistem yang baruini untuk PT. Sabang Merauke Raya Air Charter: 1.
Untuk meningkatkan pelayanan ini, ada baiknya setiap manager harus ikut serta memperhatikan bagaimana sistem berjalan (monitoring).
2.
Ada baiknya perusahaan melakukan pelatihan terlebih dahulu pada divisi station operation dan station admin dalam menangani pengembangan ini agar kedua divisi tersebut dapat menangani transaksi dengan maksimal.
ix
DAFTAR PUSTAKA
Buku Bernard, S. A. (2005). An Introduction to Enterprise Architecture. (2nd Edition). Blooming, IN: Author House. Callon, J. D., (1996). Competitive Advantage Through Information Technology. McGraw Hill. Dunn, C.L., Cherrington, J. O., Hollander, A. S. (2005). Enterprise Information Systems : A Pattern – Based Approach. (Third Edition). McGraw Hill. Kasmir. (2005). Etika Customer Service. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. (Edisi Keduabelas). Jakarta: Erlangga. Mathiassen, L., Munk – Madsen, A., Neilsen, P. A., Stage, J. (2000). Object Oriented Analysis and Design. (First Edition). Marko Publishing Aps. O’Brien, J. A (2005). Introduction to Information System (12th Edition). New York: Higher Education. Rangkuti, Freddy. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis : Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Robbins, S.P, & Coulter, Mary. (2009). Manajemen. Edisi Kedelapan. PT. Index. Satzinger, John W., Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. (2004). Object-Oriented Analysis and Design: With the Unified Process. (4th Edition). Thomsom Course Technology, Massachusetts. Strauss, J. Frost, R. (2009). E – Marketing. (5th Edition). Pearson Prentice Hall. Turban, E., Rainer, R. K. Jr., Potter, R. E., (2005). Introduction To Information Technology. John Wiley &Sons, Inc. Ward, P., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information Systems (Third Edition). England :John Wiley and Sons, LTD. x
Whitten, J. L, Bentley, l. D, Dittman, K.C. (2004). Metode Desain dan Analisis Sistem. (Edisi Keenam). Yogyakarta : Andy.
Jurnal Bernard, S., Saha, P., Gotze. J, Doutce, G. (2008). Journal Of Enterprise Architecture. Coherency Management: Using Enterprise Architecture for Alignment, Agility, and Assurance,1-12. Buck, S., Matthes, F., Neubert, C., Schweda, C. M. (2009).17th European Conference on Information System. A Wiki – Based Approach To Enterprise Architecture Documentation and Analysis,1 - 13. Karso, Pudjo. (2009). Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap ingkat Kepuasan Pelanggan Calon Pengguna Jasa Penerbangan Domestik Bandara Soekarno – Hatta, 2(3), 28 – 35. Natalisa. Diah. (2005). Journal Management & Bisnis Sreiwijaya. Pemahaman Terhadap Segmentasi Pelanggan : Suatu Usaha Untuk Meningkatkan Efektifiras Pemasaran Jasa Penerbangan, 3(5), 1 - 14. Rise, David. (2009). Journal Of Enterprise Architecture. Review of Essential Architecture Manager 1.0, 1-7. Surendro, Kridanto. (2007). Jurnal Informatika. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi, 8(1), 1-9. Wang, S., dan Wang, H. (2005). Journal of Information Systems Education. A project module of E-commerce planning, 16 (1), 15-17.
xi