PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
Farid Ridha, Henny Hendarti
Laporan Teknis
Jakarta, 2 Oktober 2014 Menyetujui : Pembimbing
Dr. Henny Hendarti, S.Kom., M.M.
ii
ABSTRAK Tujuan penulisan tesis adalah membuat gambaran perencanaan strategis sistem informasi yang dibutuhkan bank BNI untuk mendukung penerapan customer based orientation untuk meningkatkan daya saing dan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 27 tahun 2012 beserta pedoman standarnya No. 15/21/DPNP tahun 2013 tentang pencegahan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Metode yang digunakan adalah IS strategic planning dari Ward and Peppard. Hasil analisa metode tersebut adalah business IS strategy, IT strategy dan IS/IT Management Strategy yang dibutuhkan BNI serta roadmap penerapan strategi tersebut. Kesimpulan tulisan ini adalah BNI segera menerapkan customer based orientation untuk meningkatkan laba dan patuh kepada Peraturan Bank Indonesia. Kata kunci: Perencanaan strategis, sistem informasi, BNI
ABSTRACT The goals of thesiswere to create an overview of information system strategic planning required BNI to support the customer based orientation application to improve competitiveness and to meet the Bank Indonesia Regulation No. 27 in 2012along with the standard guideline No. 15/21/DPNP in 2013 on the prevention of money laundering and financing of terrorism. The method used is the IS strategic planning of Ward and Peppard. The analysis results of the method is the business IS strategy, IT strategy and IS/IT Management Strategy required BNI and implementation roadmap of this strategy. The conclusion of this thesis is BNI immediately implement customer-based orientation to increase profits and obey the regulations of Bank Indonesia. Keywords: Strategic planning, information system, BNI
iii
DAFTAR ISI ABSTRAK ................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii 1. Pendahuluan ......................................................................................................... 1 1.1
Kebutuhan Peningkatan Daya Saing ........................................................ 1
1.2
Peraturan Bank Indonesia ......................................................................... 2
2. Rumusan Permasalahan ...................................................................................... 3 3. Metodologi ............................................................................................................ 4 4. Pembahasan dan Hasil ........................................................................................ 7 4.1
Analisis SWOT Business Environment ................................................... 7
4.1.1
Analisis Opportunity dan Threat ....................................................... 7
4.1.2
Analisis Strength dan Weakness ....................................................... 8
4.1.3
Analisis Pemetaan SWOT Business Environment.......................... 10
4.2
Analisis SWOT IS/IT Environment ....................................................... 12
4.2.1
Analisis Strength dan Weakness ..................................................... 12
4.2.2
Analisis Opportunity dan Threat ..................................................... 13
4.2.3
Pemetaan SWOT IS/IT Environment ............................................. 15
5. Kesimpulan dan Saran ...................................................................................... 16 6. Daftar Pustaka.................................................................................................... 19
1
1. 1.1
Pendahuluan Kebutuhan Peningkatan Daya Saing Sektor jasa keuangan merupakan sektor vital dalam pengelolaan ekonomi
negara, termasuk Indonesia. Perbankan merupakan pemain utama yang berperan dalam sektor jasa keuangan suatu negara. Perkembangan perbankan dalam empat tahun terakhir terutama bank yang berbadan usaha milik negara (BUMN) menjadi sorotan pemerintah dan regulator keuangan Indonesia. Fungsi utama bank sebagai intermediari nadi perekonomian Indonesia adalah menampung dana lebih dari masyarakat dan menyalurkan kepada lembaga atau individu yang membutuhkan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi menjadi fungsi yang sangat penting dijaga oleh pemerintah. Fungsi utama ini diharapkan dapat menghasilkan keuntungan untuk mengembangkan bisnis bank. Selain itu bank juga mendapat keuntungan dari pelayanan jasa keuangan lain seperti jasa transaksi dan pengelolaan kekayaan lebaga atau individu. Setiap tahun asset dari bank semakin bertambah. Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tahun 2013, total aset terbesar dimiliki oleh bank Mandiri (Rp 733.1 T), BRI (Rp 626.1 T), BCA (Rp 496 T), BNI (Rp 386.7 T) dan CIMB Niaga (Rp 218.8 T).Keuntungan yang diperoleh bank semakin tahun semakin bertambah. Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tahun 2013, laba terbesar dimiliki oleh bank BRI (Rp 19.7 T), Mandiri (Rp 18.2 T), BCA (Rp 14.2 T), BNI (Rp 9.05 T) dan CIMB Niaga (Rp 4.28 T). Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank sentral pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sejak 1955, BNI ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.BNI telah mengeluarkan produk-produk perbankan yang telah dipasarkan kepada masyarakat dengan cukup beragam, antara lain simpanan, pinjaman, kartu kredit dan jasa perbankan lainnya. Saat ini BNI merupakan bank peringkat ke-empat dalam total asset yang dimiliki. Dalam menghadapi tantangan bisnis perbankan dan meningkatkan daya saing, BNI semakin membutuhkan adanya Teknologi Informasi (TI). Hal ini karena TI telah menjadi sebuah bagian dari bisnis tidak hanya sebatas pendukung
2
saja. Dengan adanya TI, pelayanan kepada nasabah semakin cepat dan efisien ini terbukti dari meningkatnya jumlah nasabah dan rekening dalam jumlah yang besar setiap tahun. Pada akhir tahun 2013 BNI memiliki 24.300 nasabah dengan 15.000 diantaranya adalah nasabah aktif dan 16,5 juta rekening simpanan dengan 6,6 juta diantaranya rekening aktif bertransaksi. Peningkatan jumlah nasabah pada BNI meningkatkan aktifitas bisnis sehingga profil bisnis akan semakin dibutuhkan untuk menentukan kebijakan perusahaan kedepan dalam meningkatkan daya saing terhadap bank pesaing. Selama ini profil bisnis perusahaan berorientasi kepada produk (Product CentricApproach) dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan bisnis BNI karena nasabah semakin pandai dalam memilih suatu produk termasuk perbankan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan product centric approach: 1. Menjual produk perbankan yang ada, bukan dari kebutuhan nasabah sehingga meningkatkan nasabah yang tidak aktif. 2. Manajemen dan promosi kepada nasabah tidak sesuai kebutuhan. 3. Profil bisnis bank tidak sesuai dengan profil nasabah. Menurut Stern, Harry (2010) penerapan pusat bisnis yang berbasis pada customerakan meningkatkan tahap kesetiaan dan loyalitas kepada perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan profil bisnis perusahaan menjadi berorientasi kepada nasabah (Customer CentricApproach) sehingga arah kebijakan lebih akurat sesuai dengan kebutuhan individu nasabah.
1.2
Peraturan Bank Indonesia Pada tahun 2012 telah diterbitkan peraturan Bank Indonesia nomor 27
tahun 2012 beserta pedoman standarnya nomor 15/21/DPNP tahun 2013 tentang pencegahan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Di dalam aturan tersebut disebutkan bahwa terdapat kewajiban untuk semua bank umum agar menerapkan konsep Single Customer Identification Number (Single CIF) dan kewajiban melakukan pemeliharaan, pengkinian dan profiling data nasabah yang wajib dilakukan pelaporan secara berkala kepada Bank Indonesia. Di dalam pedoman standar Bank Indonesia nomor 15/21/DPNP tahun 2013 juga terdapat peraturan agar melakukan kegiatan pengawasan kepada pegawai bank itu sendiri
3
dengan konsep Knowing Your Customer (KYC) guna menghindari aktivitas pencucian uang dan terorisme.
2.
Rumusan Permasalahan Sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing BNI di dalam bisnis
perbankan Indonesia dan memenuhi peraturan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 beserta pedoman standarnya nomor 15/21/DPNP tahun 2013 tentang pencegahan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, BNI membuat perencanaan kebijakansebagai langkah strategis perusahaan yang mewajibkan kepada segenap komponen perusahaan agar menyesuaikan orientasi bisnis menjadi berbasis nasabah (customer based oriented).Dibawah ini merupakan permasalahan yang dihadapi oleh bank BNI: 1. Tidak dapat melakukan profiling portofolio nasabahuntuk menentukan kebijakankepada nasabah karena identifikasi nasabah berdasarkan produk yang dipasarkan (product centric approach). 2. Tidak memenuhi peraturan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 dan pedoman standar nomor 15/21/DPNP tahun 2013 tentang pencegahan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme yang menekankan bahwa diperlukannya Single Customer Identification Number (Single CIF) dan kewajiban melakukan pemeliharaan, pengkinian dan profiling data nasabah. Pada gambar 1.1 diilustrasikan permasalahan yang ada pada BNI. GAP Harapan
• • •
Organisasi mengacu Produk CIF Per nasabah lebih dari satu per Belum terdapat profiling nasabah
Kondisi Saat Ini Product Base Oriented Belum Diterapkan Single CIF Hanya Profiling Produk
Gambar 2.1Ilustrasi Permasalahan Perusahaan
Pertanyaan penelitian : “Bagaimanakah perencanaan strategis sistem informasi yang dibutuhkan bank BNI untuk mendukung penerapan customer based oriented?”
4
3.
Metodologi Metodologi yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi
pada bank BNI adalah metodologi Ward & Peppard. Metodologi ini digunakan dengan pertimbangan: a. Alur perencanaan mudah dan lengkap, mulai dari analisa internal eksternal, proses strategi, sampai menghasilkan portofolio aplikasi. b. Metode analisa data fleksible, berbagi metode analisa data bisa digunakan seperti (SWOT, CSF, value chain).
Gambar 3.1Metodologi Ward & Peppard
Metodologi ini terdiri dari tahapan input dan output (Ward & Peppard, 2002:187). Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut: a. Analisis Internal Business Environment, mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses serta budaya nilai-nilai bisnis perusahaan.
5
b. Analisis External Business Environment, mencakup aspek ekonomi, industry dan suasana atau iklim bersaing perusahaan. c. Analisis Internal SI/TI Environment, mencakup kondisi SI/TI Perusahaan dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangan(maturity), bagaimana konstribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi dan portofolio dari SI/TI kondisi saat ini. d. Analisis External SI/TI Environment, mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya dan kemampuan SI/TI kompetitior, pelangan dan pemasok.
Berikut adalah tahapan output, merupakan tahapan yang menghasilkan dokumen perencanaan strategi SI/TI: a. IS/IT Management Strategy, mencakup rencana pengembangan SDM elemenelemen yang diterapkan perusahaan agar kebijakan dapat dijalankan secara konsisten penerapannya. b. IS Business Strategy, mencakup bagaimana setiap bisnis unit memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portfolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi. c. IT Strategy, mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI. Terdapat beberapa metode analisa yang bisa digunakan dalam metodologi ini, antara lain Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT), Critical Success Factors (CSF) (Ward&Peppard, 2002). Berdasarkan acuan metodologi Ward and Peppard maka berikut adalah metodologi yang kami terapkan untuk mendapatkan portofolio aplikasi di bank BNI.
6
PESTEL
Five Forces Posters
Value Chain
Peluang/Ancaman Bisnis
Kekuatan/Kelemahan Bisnis
Aktivitas Utama dan Pendukung
Analisis External Business Environment
Analisis Internal Business Environment
1
SWOT Bisnis
SWOT SI/TI
Analisis Eksternal IS/IT Environment
Tema Strategi Bisnis
2
CSF SI/TI yang Dibutuhkan
Future IS Strategy
Tema Strategi SI/TI 5
Future IT Strategy
McFarlan
McFarlan
Pemetaan Strategi SI
Pemetaan Strategi TI
Analisis Internal IS/IT Environtment
Future IS/IT Management Strategy
Pemetaan Strategi Mangemen SI/TI
Gap Analisis 6 McKinsey
Kebijakan, Teknologi, Pasar
3
Struktur Org., Sistem, Pegawai, keahlian dan Kemampuan TI
4
Business IS Strategy
Gambar 3.2Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi di Bank BNI
IT Strategy
IS/IT Management Strategy
Roadmap
7 4. 4.1 4.1.1
Pembahasan dan Hasil Analisis SWOTBusiness Environment Analisis Opportunity dan Threat Tabel 4.1 Analisis Opportunity dan ThreatBusiness Environment
No
External Environment
1
Terdapat kebijakan Bank Indonesia untuk penerapan Good Corporate Governance (GCG).
2
Diterbitkan peraturan Bank Indonesia tentang Single Customer Identification Number dan profiling customer.
3
4
5
6
7
8
9
Strategic Issues Kepatuhan terhadap kebijakan dan SOP yang mendukung GCG.
Kepatuhan terhadap peraturan tersebut dan melakukan penerapan kebijakan Single Customer Identification Number dan profiling customer. Diterbitkan peraturan Bank Melakukan dan Indonesia tentang meningkatkan pengelolaan pengelolaan resiko dan aset dan manajemen resiko ketahanan terhadap aset dengan baik. yang baik. Terdapat peraturan Bank Menerapkan dan Indonesia tentang meningkatkan layanan penggunaan e-banking layanan e-banking sebagai layanan perbankan Adanya dukungan Mendukung dan pemerintah tentang menghasilkan produk keringanan pemberian kredit untuk UKM kredit UKM Peningkatan teknologi di Menerapkan penggunaan Indonesia dalam hal teknologi mobile dalam penggunaan teknologi layanan finansial Mobile Belum terjangkaunya Mengembangkan jaringan aktivitas perbankan di dan produktivitas kantor daerah non perkotaan cabang pada daerah yang belum terjangkau Peraturan Bank Indonesia Mematuhi peraturan tentang kepemilikan saham tentang kepemilikan tunggal pada perbankan saham tunggal pada (Single Presence Policy) perbankan (Single Presence Policy) Pelemahan nilai tukar Melemahnya tingkat
Impact On Organizations
O/T
Terciptanya kinerja perusahaan yang efektif dan efisien serta tumbuh menjadi perusahaan yang sehat dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Perusahaan dapat mengetahui portofolio, perilaku dan kebiasaan nasabah sehingga perusahaan dapat mendapatkan berbagai informasi tentang produk yang diinginkan nasabah Tumbuhnya nillai aset perusahaan sehingga dapat meningkatkan peringkat perbankan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat Dapat memberikan nilai lebih dalam hal pelayanan finansial kepada masyarakat
O
O
O
O
Dapat menjaring nasabah untuk pinjaman di sektor UKM
O
Dapat memberikan nilai lebih dalam hal pelayanan finansial kepada masyarakat
O
Dapat menjaring nasabah untuk pinjaman di daerah yang belum terjangkau
O
Semakin sedikit munculnya kompetitor baru dalam bisnis perbankan umum
O
Hilangnya potensi dalam rangka
T
8 rupiah terhadap dollar Amerika
10
Rencana kenaikan BBM oleh Pemerintah
11
Banyak bermunculan BPR yang menawarkan kredit UKM Variasi produk yang ditawarkan juga dimiliki oleh bank kompetitor
12
13
Peningkatan terjadinya kejahatan dunia maya
14
Maraknya aktivitas terorisme di Indonesia
15
Peningkatan kejahatan pencucian uang (money laundring) dimana dunia perbankan selalu menjadi sasaran.
4.1.2
ekonomi masyarakat dan melemahnya roda perekonomian sehingga menurunnya jumlah dana yang ada di masyarakat Berpotensi meningkatkanya biaya pokok dan operasioanal perusahaan dalam menjalankan bisnis Berpotensi berkurangnya market share perusahaan dalam bisnis kredit UKM Berpotensi berkurangnya market share perusahaan dalam varian produk yang sama Berpotensi terjadinya fraud dan terjadi loss dalam bisnis perusahaan Berpotensi ikut terlibat dalam aktivitas finansial yang dilakukan oleh terorisme Berpotensi ikut terlibat dalam aktivitas finansial yang dilakukan oleh aktivitas pencucian uang
menjaring dana masyarakat dan berkurangnya dana masyarakat yang disimpan di bank
Berpotensi turunnya laba dan pendapatan perusahaan akibat peningkatan biaya operasional
T
Berpotensi tidak optimalnya pendapatan perusahaan yang berasal dari sektor UKM Berpotensi tidak optimalnya pendapatan perusahaan karena market share berkurang.
T
Terjadi kerugian secara finansial terkait pendapatan perusahaan dan bocornya data-data informasi perusahaan Berpotensi hilangnya kepercayaan dan citra perusahaan karena ikut terlibat dalam aktivitas finansial terorisme Berpotensi hilangnya kepercayaan dan citra perusahaan karena ikut terlibat dalam aktivitas finansial pencucian uang
T
T
T
T
Analisis Strength dan Weakness Tabel 4.2Analisis Strength dan WeaknessBusiness Environment
N o
Analisis Kondisi Internal Standard
Kompetitor
Exp ert
S/W
9 1 Bank terbesar ke-4 dari segi asset menurut Bank Indonesia. Layanan dan produk yang dimiliki pun terdiversifikasi luas
2 Terdapat 1.851 kantor cabang yang dimiliki BNI tersebar di seluruh wilayah dalam negeri dan 5 negara lainnya (Singapura, Hongkong, Tokyo, New York, London)
3 Memiliki e-banking yang terpadu dengan sistem operasional yang sudah ada.
Ketentuan Bank Indonesia Nomo 12 tahun 2007 tentang layanan ebanking
Peringkat bank dengan aset terbesar menurut Bank Indonesia per Desember 2013: 1. Bank Mandiri 2. BRI 3. BCA 4. BNI 5. CIMB Niaga 6. Bank Danamon 7. Bank Panin 8. BII 9. Citibank 10. Bank BTN 1. Bank Mandiri : 1.811 kantor cabang 2. BRI : 4.447 unit kerja 3. BCA : 1.021 kantor cabang 4. BNI : 1.851 kantor cabang 5. CIMB Niaga : 971 kantor cabang 6. Bank Danamon : 3.350 kantor cabang 7. Bank Panin : 495 kantor cabang 8. BII : 303 kantor cabang 9. Citibank : 20 kantor cabang 10. Bank BTN : 718 kantor cabang 1. Bank Mandiri : 11.812 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 2. BRI : 14.367 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 3. BCA : 12.173 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 4. BNI : 6.831 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 5. CIMB Niaga : 2.398 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 6. Bank Danamon : 1.400 ATM, sms banking dan internet banking 7. Bank Panin : 956 ATM phone banking, sms banking dan internet banking 8. BII : 893 ATM, sms banking dan internet banking 9. Citibank : 75 ATM, phone banking, sms banking dan internet banking 10. Bank BTN : 1.277 ATM dan sms
S
S
S
10 banking
4 Menerapkan Good Corporate Governance sebagai ukuran bank sehat
5 Melakukan kerja sama dengan seluruh universitas negeri di Indonesia dan institusi-institusi besar lainnya untuk mendukung bidang financial institusi tersebut 6 Sudah adanya kegiatan profiling nasabah, namun masih dilakukan secara manual 7 Pengelolaan data masih dalam mekanisme product oriented yang menyebabkan timbulnya redundansi data nasabah 8 Struktur organisasi berorientasi terhadap produk 9 Sistem operasional yang berjalan masih bersifat silo terhadap masingmasing produk
4.1.3
Ketentuan Bank Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang penerapan dan implementasi Good Corporate Governance (GCG)
S
Bekerja sama dengan semua universitas negeri dan beberapa universitas swasta besar serta bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar terkait penempatan dana dan penggajian.
Ketentuan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 Ketentuan Bank Indonesia nomor 15 tahun 2013 tentang single identification number dan customer profiling dan portofolio
Analisis Pemetaan SWOTBusiness Environment
S
W
W
W
W
11 Tabel 4.3 Analisis Pemetaan SWOTBusiness Environment
Opportunities • Diterbitkannya kebijakan Good Corporate Governance sebagai ukuran perbankan yang sehat • Diterbitkannya aturan Customer Identification Number untuk satu nasabah berikut dengan profiling nasabah tersebut • Terdapatnya ketentuan mengenai kewajiban pengelolaan resiko untuk memiliki ketahanan aset yang baik • Adanya ketentuan mengenai penggunaan Electronic Banking • Adanya keputusan menteri mengenai keringanan pemberian kredit UKM • Peningkatan perkembangan teknologi di indonesia, khususnya pengguna teknologi mobile • Adanya informasi mengenai sarana perbankan yang belum ada di
Strength • Variasi produk dan layanan sangat beragam • Terdapatnya “channel” perbankan lain selain media konvensional seperti internet banking, phone banking, mobile banking dan ATM • Memiliki kantor cabang yang sangat banyak di dalam negeri maupun luar negeri berikut dengan sumber daya manusia dan teknologi yang berkualitas yang tersebar di setiap kantor cabang • Melakukan strategi pemasaran yang variatif • Bekerja sama dengan institusiinstitusi besar untuk memperluas pasar bisnis • Menerapkan Good Corporate Governance sebagai ukuran kesehatan perusahaan Strategi SO • Mempertahankan citra baik yang sudah terbentuk di masyarakat • Meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan dan produk yang lebih sesuai lagi dengan kebutuhan dan keinginan nasabah • Meningkatan dan terus berinovasi pada layanan dan produk electronic banking • Memperluas cakupan jaringan kantor cabang • Meningkatkan dan mengembangkan kontrol aset dan resiko yang dimiliki baik yang bersifat finansial maupun non finansial
Weakness • Kegiatan profiling nasabah masih dilakukan secara manual • Struktur organisasi masih berorientasi terhadap produk • Pengelolaan data awalnya berorientasi terhadap produk yang menyebabkan kemungkinan pencatatan identifikasi duplikat untuk nasabah yang sama • Sistem yang ada masih bersifat silo karena berangkat dari ideologi awal yaitu product oriented
Strategi WO • Menyesuaikan struktur organisasi ke arah customer oriented dalam rangka mendukung kemudahan profiling nasabah • Mengintegrasikan sistemsistem yang ada, khususnya yang bersifat silo untuk mempermudah profiling nasabah • Menerapkan mekanisme bisnis customer oriented dalam rangka mendukung regulasi Single Identification Number pada nasabah yang dimiliki • Mengembangkan sistem yang mendukung mekanisme profiling nasabah dari yang manual
12 daerah non-perkotaan (belum terjangkau) • Peraturan Single Presence Policy yang memperkecil kemungkinan adanya kompetitor baru • UU tentang kegiatan penyimpanan uang publik wajib disimpan di bank Threat • Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar • Kenaikan harga bahan bakar minyak yang berpotensi langsung terhadap biaya operasional • BPR banyak bermunculan, yang menawarkan kredit ringan untuk UKM • Variasi penawaran produk dan layanan yang dimiliki kompetitor meningkatkan bargaining power dari konsumen • Peningkatan terjadinya kejahatan dunia maya, khususnya pada bisnis perbankan • Maraknya aktifitas terorisme di indonesia • Meningkatnya kejahatan pencucian uang dimana dunia perbankan sedang menjadi sasaran
4.2
Strategi ST • Mengembangkan layanan dan produk di sektor UKM (mikro) di seluruh cabang • Meningkatkan efisiensi pada sektor operasional di setiap cabang • Memperluas dan meningkatkan pemasaran mengenai produk dan layanan yang dimiliki untuk mengenalkan informasi layanan dan produk yang ada dan meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap layanan dan produk tersebut • Meningkatkan kualitas Good Corporate Governance agar tercipta kinerja yang efisien
Strategi WT • Mengembangkan sistem manajemen resiko untuk mengontrol dan memonitor profiling nasabah terhadapa kondisi finansial yang terjadi • Mengembangkan sistem yang mendukung mekanisme profiling nasabah untuk mengetahui perilaku dan behaviour
Analisis SWOTIS/IT Environment Pada tahapan ini akan dijelaskan bagaimana Streng Weaknes Opportunity dan Threat
memiliki pengaruh pada lingkungan SI/TI. 4.2.1
Analisis Strength dan Weakness Tabel 4.4Analisis Strength dan Weakness
N o 1
Kondisi Internal Mempunyai 2 Data Center dan 1 DRC untuk menunjang kegiatan
Analisa Komp Standar etitor Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Expert Judgement
S/W S
13 operasional
Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
2
BNI menggunakan B@NCS24 sebagai core banking system.
3
BNI telah memiliki beberapa fitur Electronic Banking seperti ATM, SMS Banking, Ibank dan Mobile Banking BNI memiliki 5 macam Core System yang mempunyai CIF masing – masing yang tidak terintegrasi dan tidak terdapat Profiling nasabah. Struktur organisasi pada pengembangan aplikasi masih berorientasi pada produk. Transaksi jasa Pembelian / Pembayaran kepada pihak ketiga masing menggunakan perantara Switching Company Belum ada layanan informasi yang menjelaskan tentangJob Description setiap pegawai Divisi Teknologi Informasi. Kemampuan dan Skills pegawai TI tidak merata
4
5
6
6
7
4.2.2
Berdasarkan Inntron (konsultan teknologi informasi) B@NCS24 adalah sistem core peringkat 6, sedangkan Mandiri, BRI, Mega,CIMB Niaga, dan BTN Sistem Core Silverlake Axis (peringkat 11)
S
Bank Indonesia nomor 15 tahun 2007 tentang penggunaan Electronic Banking
S
Ketentuan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 serta pedoman tentang pencegahan pencucian uang dan terorisme
W
W
Bank Indonesia nomor 15 tahun 2007 tentang penggunaan Electronic Banking
W
Ketentuan Bank Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang Good Corporate Governance.
W
W
Analisis Opportunity dan Threat Tabel 4.5Analisis Opportunity dan Threat
No
Lingkungan Eksternal
Dampak Terhadap Organisasi
Dampak Terhadap Departement TI
O/T
14 1
Bank Indonesia nomor 15 tahun 2007 tentang penggunaan Electronic Banking
2
Ketentuan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 serta pedoman tentang pencegahan pencucian uang dan terorisme
3
Mobile Apps and Applications dan NFC
4
The Internet of Everything
5
Big Data
6
Cloud/Client Architecture
7
Bank Indonesia nomor 11 tahun 2009 terkait uang elektronik
8
9
Organisasi harus lebih mendukung divisi Perlunya Penelitian TI untuk terus berinovasi dalam hal dan pengembangan pengembangan Electronic Banking di organisasi TI untuk terus berinovasi Harus melakukan Implementasi untuk IT dapat Single Identification Number (Single CIF) mengembangkan dan penyediaan sistem profiling nasabah. sistem Profiling Diharapkan dengan adanya sistem Nasabah dan profiling nasabah organisasi dapat menerapkan Single mengetahui informasi behaviour nasabah CIF. agar dapat memasarkan produk yang tepat, sehingga menjadi added value bagi organisasi. Berpotensi menggunakan perantara Perlu dilakukan Mobile Apps dan NFC sebagai suatu kajian dan bentuk alat bayar yang sah pengembangan teknologi Mobile Apps dan NFC dalam aktivitas perbankan Dapat berpotensi menyebabkan terjadinya IT harus melakukan pencurian informasi perbankan melalui kajian dan jalur internet karena dalam konsep ini pengembangan memungkinkan siapa saja dapat terkait security yang menggunakan internet. lebih komprehensif. Alat analisis untuk analisi pasar maupun IT menjadi penentu analisis nasabah analisis data untuk startegis Mengkontrol investasi IT memiliki cara lain untuk mengembangkan infrastruktur Berpotensi terciptanya inovasi baru Perlu dilakukan dengan uang elektronik sebagai alat bayar kajian dan yang sah. pengembangan teknologi uang elektronik
O
Rencana penerapan peraturan Bank Indonesia tentang Branchless Banking
Berpotensi untuk diterapkannya konsep Branchless Banking untuk menggantikan konsep cabang secara fisik.
O
Perkembangan pesat variasi produk IT Banking baru dari
Organisasi harus lebih mendukung divisi TI untuk terus berinovasi
Perlu dilakukan kajian dan pengembangan tentang teknologi untuk mendukung Branchless Banking Perlunya Penelitian dan pengembangan di organisasi TI
O
O
T
O
O
O
T
15 pesaing
4.2.3
untuk terus berinovasi
Pemetaan SWOTIS/IT Environment Tabel 4.6Pemetaan SWOT IS/IT Environment
Strength • Penggunaan B@NCS24 sebagai sistem core banking yang merupakan sistem core terbaik ke-4 • Mempunyai 2 Data Center dan 1 DRC untuk menunjang kegiatan operasional • BNI telah memiliki beberapa fitur Electronic Banking seperti ATM, SMS Banking, Ibank dan Mobile Banking
Opportunities • Bank Indonesia nomor 15 tahun 2007 tentang penggunaan Electronic Banking • Ketentuan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 serta pedoman tentang pencegahan pencucian uang dan terorisme • Rencana penerapan peraturan Bank Indonesia tentang Branchless Banking • Bank Indonesia nomor 11 tahun 2009 terkait uang elektronik • Mobile Apps and Applications dan NFC
Weakness • BNI memiliki 5 macam Core System yang mempunyai CIF masing-masing yang tidak terintegrasi dan tidak terdapat Profiling nasabah. • Struktur organisasi pada pengembangan aplikasi masih berorientasi pada produk. • Transaksi jasa Pembelian / Pembayaran kepada pihak ketiga masing menggunakan perantara Switching Company • Belum ada layanan informasi yang menjelaskan tentangJob Description setiap pegawai Divisi Teknologi Informasi. • Kemampuan dan Skills pegawai TI tidak merata Strategi SO Strategi WO • Mengembangkan fitur Electronic • Mempersiapkan Core Systems Banking berbasis Mobile Apps yang terintegrasi dan menerapkan and Applications dan NFC Single CIF. • Melakukan kajian • Melakukan evaluasi struktur pengembangan terhadap Data organisasi TI untuk berorientasi Center terkait teknologi Cloud kepada customer sebagai potensi terwujudnya • Mengembangkan Sistem Multi Vitual Data Center Payment/Purchase terpadu. • Melakukan kajian dan • Mengembangkan konsep Big Data pengembangan terhadap konsep sebagai sarana profiling nasabah Branchless Banking yang dan informasi behaviour nasabah. dilakukan secara elektronik.
16 • Big Data • Cloud/Client Architecture Threat
Strategi ST
• The Internet of
• Mendirikan unit kerja Penelitian
Everything • Perkembangan pesat variasi produk IT Banking baru dari pesaing
Teknologi Informasi terutama yang terkait Electronic Bankingdan IT Banking • Melakukan kajian dan pengembangan Sistem Keamanan yang komprehensif terhadap DataCenter.
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Strategi WT
• Mengembangkan Knowledge Management System Berbasiskan Internet agar dapat dilakukan akses oleh setiap pegawai dimana saja.
Setelah dilakukan penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Business IS strategy untuk BNI adalah: a. Mengembangkan enterprise bankingand operational system sebagai suatu core banking sistem yang terpadu. b. Sistem ini juga memiliki fungsi Single CIF untuk semua kebutuhan finansial sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012. Selain itu apabila terdapat produk bisnis baru sistem ini memungkinkan untuk dilakukan upgrade modul yang melekat pada sistem utama. c. Mengembangkan Customer Profiling and Portofolio System sebagai suatu sistem yang utamanya digunakan sebagai pelaporan wajib kepada Bank Indonesia dan selain itu sistem ini juga dapat melakukan fungsi historical data dalam jumlah besar serta melakukan analisa behaviour nasabah dan fungsi forecasting sebagai alat untuk pendukung keputusan bisnis serta sebagai Executive Summary bagi Stakeholder. d. Mengembangkan Asset Management System sebagai suatu sistem yang dapat melakukan pengelolaan terhadap aset – aset penting yang dimiliki oleh bank BNI serta dapat melakukan pengelolaan apabila terdapat nilai bisnis terhadap aset tersebut. e. Mengembangkan Product Sales and Promotion System sebagai suatu sistem yang memiliki fungsi melakukan pengelolaan terhadap semua aktivitas pemasaran produk yang dilakukan oleh sales dan marketing, termasuk melakukan pengukuran kinerja
17 sales dan marketing, pencapaian target penjualan dan pengelolaan berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh sales dan marketing. f. Mengembangkan Multi Payment and Purchase System sebagai bargaining power terhadap pembelian dan pembayaran jasa pihak ketiga serta mampu untuk melepaskan ketergantungan terhadap Switching Company dan meningkatkan keuntungan terhadap biaya / fee pembelian dan pembayaran jasa pihak ketiga. g. Mengembangkan E-Wallet System sebagai jawaban atas model transaksi finansial masa depan dimana sistem ini memungkinkan dilakukan segala transaksi finansial dengan menggunakan Mobile Device sebagai trend digital pada masa yang akan datang. h. Mengembangkan E-Branch System sebagai respon atas rencana Bank Indonesia untuk mengeluarkan peraturan tentang konsep Branchless Banking, dimana pada sistem ini memungkinkan cabang tidak lagi berbentuk fisik sehingga layanan aktivtas cabang dapat dilakukan oleh agen lain atau pihak ketiga, bahkan tidak tertutup kemungkinan diwujudkan sebagai Virtual Branch sehingga dapat menjangkau nasabah yang lebih luas lagi. i. Mengembangan Human Resources Perfomance and Management System sebagai suatu sistem terpadu yang dapat melakukan pengelolaan dan manajemen sumber daya manusia serta dapat melakukan pengukuran kinerja secara terpadu untuk mengetahui tingkat perfomance dari pegawai. j. Mengembangkan Learning and Knowledge Center System sebagai suatu sistem terpadu yang dapat menyajikan informasi mengenai segala informasi yang dibutuhkan oleh pegawai mulai dari visi misi perusahaan, strategi hingga job description dari setiap posisi yang ada sehingga sesuai dengan prinsip transparansi dari Good Corporate Governance. k. Mengembangkan Customer Relation Management sebagai suatu acuan untuk mengetahui kendala – kendala serta permasalahan yang dihadapi oleh nasabah sehingga perusahaan bisa langsung menanaggapi dengan cepat dan tepat. l. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja sistem yang masih memiliki nilai strategis dan masih memiliki fungsi sebagai pendukung operasional perusahaan. 2. IT strategy untuk BNI adalah: a. Mengembangkan Virtualisasi untuk memanfaatkan perangkat yang sudah ada sehingga termanfaatkan dengan maksimal
18 b. Mengembangkan Standarisasi Database untuk memudahkan integrasi data antar system yang berbeda dan mengefektifkan waktu migrasi c. Mengembangkan teknologi firewall untuk menjaga keamanan data pada bisnis baru yaitu E Wallet, E Branch dan Multi Payment. 3. IS/IT management strategy untuk BNI adalah: a. Perubahan struktur organisasi Divisi Penelitian Teknologi Informasi. b. Training pada staf atau unit terkait untuk penyeragaman pengetahuan.
5.2
Saran Setelah dilakukan penelitian maka saran penulis adalah sebagai berikut:
1. BNI segera melakukan perencanaan strategis sistem informasi untuk mendukung penerapan customer based orienteduntuk dapat melakukan profiling portofolio nasabahdalammeningkatkan daya saing dan memenuhi peraturan Bank Indonesia nomor 27 tahun 2012 beserta pedoman standarnya nomor 15/21/DPNP tahun 2013 tentang pencegahan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. 2. BNI segera memulai penggunaan single customer identification number (single CIF) sebagai suatu standar yang harus dipedomani oleh setiap komponen organisasi dan perusahaan juga mengharapkan diadakannya sistem customer profiling yang terpadu dalam rangka pencegahan terhadap aktivitas pencucian uang dan pendanaan terorisme dimana hal ini menjadi ancaman perusahaan apabila dibiarkan terus berlaru-larut. 3. Semua pihak pada BNI mendukung perencanaan strategis sistem informasi agar dapat diimplementasikan dengan baik. 4. Penelitian selanjutnya agar dapat melakukan tinjauan hasil dari penerapan perencanaan strategis sistem informasi dalam bidang jasa keuangan khususnya perbankan.
19 6.
Daftar Pustaka
Accenture. Executive Summary BNI Q3. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2012. Bank Central Asia Tbk, PT. Laporan Tahunan 2013. Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk, 2014. Bank CIMB Niaga Tbk, PT. Laporan Tahunan 2013. Jakarta: PT Bank CIMB Niaga Tbk, 2014. Bank Indonesia. (2011). Statistik Perbankan Indonesia Desember 2011. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. (2012, Oktober). Suku Bunga Dasar Kredit. Retrieved Desember 15, 2012, from Bank Indonesia: http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Suku+Bunga+Dasar+Kredit/ Bank Indonesia (2012). Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia (2013). Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2013. Jakarta: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, 2014. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Corporate Presentation 2013. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2013. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Company Profile and Portofolio. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2013. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2010. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2011. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2011. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2012. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2012. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2013. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2013. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2014. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. IS/IT Strategic Planning (revised). Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2010. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. IS/IT Strategic Plan Review. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, 2012.
20 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT. Laporan Tahunan 2013. Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, 2014. Bernard, S.A. (2005). An Introduction to Enterprise Architecture. 2nd Edition.International Edition, Bloomington. Broadbent, M., & Weill, P. (1993). Improving Business and Information Strategy Alignment: Learning from The Banking Industry. IBM Systems Journal, 32(1), 162-179. Brown, T. (2009). Change By Design: How Design Thinking Transforms Organizations and Inspires Innovation. Harper Collins Publihers. Coman, A., & Ronen, B. (2009). Focused SWOT: Diagnosing Critical Strength & Weakness. International Journal of Production Research, 47(20), 5677-5689. Gartner. Gartner Identifies the Top 10 Strategic Technology Trends for 2014. Orlando: http://www.gartner.com/newsroom/id/2603623, 2013. Gunter, B., & Furnham, A. (1992). Consumer Profiles : Introdustion to Psychographycs ( Consumer Research & Policy Series). Cengage Learning EMEA. Henderson, J.C., Rockart, J.F., & Sifonis, J.G. (1987). Integrating Management Support System Into Strategic Information System Planning. Journal of Management Information System, 4(1), 5-24. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Himpunan Peraturan Bank Indonesia Jilid III. Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankaan Indonesia, 2013. Laudon, K.C., & Laudon, J.P. (2009). Essentials of Management Information System. 8th Edition. Pearson Prentice Hall, USA. Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. John Wiley & Son. Pickton, D., & Broderick, A. (2005). Integerated Marketing Communications. Financial Times Management. Porter, M.E., & Millar, V.E. (1985). Competitive Advantage. The Free Press, New York. Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Speaker, P., & Fleming, A.S. (2009). Monitoring Financial Performance-An Approach for Forensic Crime Labs. The CPA Journal, Agustus, 60-65. Stern, Harry (2010). Succeeding In a 'Customer-Centric' Economy. Food Service Equipment & Supplies 53.10 (Sep 2000): 27-28. Suralani, Ade Rina (2011). Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi pada BPR Mega Artha Sejahtera. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
21 Susanto, Irwan (2013). Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Bank BCA. Jakarta: Universitas Indonusa Esa Unggul. Tarigan, Jenny Sari (2012). Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Lembaga Keuangan Mikro Studi Kasus: PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Asih Grup. Jakarta: Universitas Indonesia. Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information Systems Third Edition. Wiley. Yanti. (2008). Keputusan Investasi Teknologi Informasi. Binus Journal, 1(1), 65-72. Yanti (2013). Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi untuk Menghasilkan Keunggulan Bersaing (Studi Kasus PT. Smartfren, Tbk). Jakarta: Binus University.