Universitas Gadjah Mada
A. Pengertian Basisdata
Basisdata merupakan kumpulan data non-redundant yang dapat digunakan bersama (shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda. Dengan kata lain, basisdata adalah kumpulan data-data (file) non-redundant yang saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan relasi-relasi) dalam membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise). Di dalam pustaka lain, basisdata dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang seperti : Himpunan: kelompok data (fiie/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. atau; Kumpulan data yang saling
berhubungan dan disimpan bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redundancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan. atau; Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik
Model basisdata menunjukkan suatu cara/mekanisme yang digunakan untuk mengeloia data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana cara pengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem. Di dalam model keterkaitan ini, basisdata akan disebar (dipilahpilah) ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (row/record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom (column/field). Di setiap pertemuan baris data dan kolom itulah, item-item data yang merupakan satuan terkecil ditempatkan dalam penggunaan di lapangan. Tabel merupakan bentuk natural dalam menyatakan fakta/data yang sering digunakan. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
Universitas Gadjah Mada
menghilangkan pemborosan data dan menggunakan kunci tamu (foreign key) untuk berhubungan dengan relasi lain. Kehadiran basisdata mengimplikasikan adanya pengertian keterpisahan antara penyimpanan (storage) fisik data yang digunakan dengan program-program aplikasi
yang
mengaksesnya
untuk
mencegah
saling
ketergantungan
(dependance) antara data dengan program-program yang mengaksesnya. Dengan menggunakan sistem basisdata, pengguna, pemrogram, atau developer program aplikasi tidak perlu mengetahui informasi detil mengenai bagaimana data-datanya disimpan. Dengan basisdata, perubahan, editing, dan updating data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang bersangkutan. Perubahan ini mencakup perubahan format data (konversi), struktur file, atau relokasi data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
B. Keuntungan Basisdata Bila dibandingkan dengan sistem pemrosesan file yang didukung oleh sistem operasi
konvensional,
maka
penggunaan
basisdata
akan
memperoleh
keuntungankeuntungan seperti berikut :
Reduksi duplikasi data (minimum redundancy data yang pada gilirannya akan mencegah inkonsistensi dan isolasi data). Kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data sharing dan availability) akses (pemanggilan) data. Penjagaan integritas data. Menyebabkan data menjadi self-documented dari self-descriptive. Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak. Meningkatkan faktor keamanan data (security).
Universitas Gadjah Mada
C. Hirarki dan Manajemen Data
Hiraraki data terdiri dari : Elemen data (data elemen) adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Dalam record mahasiswa, elemen data berupa nama, nomor mahasiswa, jenis kelamin, tahun angkatan, dan asal Record terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu. Misalnya ada record yang menjelaskan tiap nomor mahasiswa dan mata kuliah. File adalah kumpulan record data yang berhubungan dengan suatu subjek tertentu. Misalnya file mahasiswa menjelaskan nama, nomor, tahun angkatan dan asal mahasiswa.
Sedangkan manajemen data adalah bagian dari manajemen sumberdaya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumberdaya data perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai. Kegiatan manajemen data mencakup : Pengumpulan data. Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam sebuah formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem. Misalkan, data yang menjelaskan mahasiswa dimasukkan ke formulir mahasiswa. Integritas dan pengujian. Data tersebut diperiksa untuk menyakinkan konsisten dan akurasinya berdasarkan peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya. Penyimpanan. Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan magnetik. Pemeliharaan. Data baru ditambah, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya data tetap mutakhir. El Keamanan. Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan. Organisasi. Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Pengambilan. Data tersedia bagi pemakai.
Universitas Gadjah Mada
D. Konsep Basisdata
Basisdata adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari catatan-catatan dalam banyak file disebut konsep basisdata. Tujuan utama dari konsep
basisdata
adalah
meminimumkan
pengulangan
data
dan
mencapai
independasi data. Pengulangan data adalah duplikasi data, artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data (Gambar 3).
Gambar 3. Basisdata berisikan satu atau Iebih file
E. Struktur Basisdata
Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau implisit Adapun penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut. a. Hubungan Eksplisit
Universitas Gadjah Mada
Inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang terintegrasi secara logis dalam file yang sama. Satu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara record dari beberapa file adalah dengan menyusun recordrecord tersebut dalam suatu hirarki. Hal ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur seperti ini, setiap record pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai record yang setingkat lebih rendah. Record yang memiliki anak record disebut parent, dan anak record itu disebut children. Gambar 4 memberikan contoh dari struktur hirarkis. Sekalipun struktur hirarkis merupakan langkah raksasa menuju penghapusan kendalakendala fisik, penggunaan hubungan eksplisit memiliki kelemahan. Kelompok file yang harus terintegrasi secara logis perlu diindetifikasi sebelum dibuat basisdata. Hal ini membatasi manager untuk membuat permintaan khusus untuk mengkombinasikan informasi yang tidak ditentukan sebelumnya. b. Hubungan Implisit Hubungan implisit ialah hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Hubungan implisist antara dua tabel pada Tabel 1, Tabel 1.A rrienunjukkan nomor mahasiswa dengan Indek Prestasi, sedang Tabel 1.B menyediakan nama-nama mahasiswanya. Keuntungan utama dari struktur relational adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam rancangan dan penggunaan basisdata.
Universitas Gadjah Mada
FILE MAHASISWA
FILE SKS
Nomor Mahasiswa
Kode Matakuliah
Nama Mahasiswa
Nomor Mahasiswa
Jenis Kelamin
Nilai
Tahun Angkatan
Keterangan
DII
Link ke file mahasiswa
Link ke file statistik mahasiswa
FILE STATISTIK
FILE MATA KULIAH
Nomor Mahasiswa
Kode Matakuliah
Jumlah SKS
Nama Matakuliah
Indek Prestasi
SKS
Link ke file mahasiswa
Prasyarat Link ke file SKS
Sedangkan flat file adalah penyusunan data dua dimensi dalam kolom dan baris. Tabel 1. Dua flat file (hubungan implisit)
Tabel 1.B
Tabel 1.A Ncmor
1.A lndek
Nomor1
.
B
Nama
Mahasiswa
Prestasi
Mahasiswa
6785
3.25
6785
Ali
6788
3.00
6788
Siti
6789
2.75
6789
Budi
6790
2.55
6790
Eko
6791
2.80
6791
Nyoto
Universitas Gadjah Mada
F. Menciptakan Basisdata
Proses menciptakan basisdata mencakup tiga langkah utama sebagai berikut : 1. Menentukan Kebutuhan Data kebutuhan data adalah langkah kunci mencapai sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system — CBIS). Ada dua pendekatan dasar, yaitu Pendekatan berorientasi proses, langkah pertama mendifinisikan masalah, langkah kedua indentifikasikan keputusan yang perlu, langkah ketiga gambarkan kebutuhan informasi, langkah keempat tentukan pengolahan yang perlu, langkah kelima spesifikasikan kebutuhan data, langkah keenam spesifikasikan data. Pendekatan berorientasi proses, juga disebut pendekatan berorientasi masalah dan model proses (Gambar 5).
Universitas Gadjah Mada
Pendekatan model perusahaan, meskipun pendekatan berorientasi masalah memungkinkan kebutuhan data dari tiap sistem didefinisikan secara logis, kelemahan pendekatan berorientasi proses adalah sukar mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lainnya. Dan sistem tidak mudah berbagi data. Kelemahan ini diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basisdata. lnilah logika yang mendasari pendekatan model perusahaan. Usaha pengembangan sistem selanjutnya kemudian mengambil data yang telah ada dalam basisdata (Gambar 6).
3. Menjelaskan Data Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen data tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah suatu ensiklopedia dari intormasi yang berkenaan dengan data perusahaan.
Universitas Gadjah Mada
System kamus data, kamus data dapat berupa kertas atau file komputer. Jika berupa
file,
sistem
kamus
data,
diperlukan
untuk
menciptakan
dan
rnerneliharanya, serta mempersiapkannya untuk digunakan. Data description language, DBMS menyertakan data description language (DDL) yang digunakan untuk menjelaskan data. Dalam gambar, bagaimana DDL menggunakan kamus data untuk menghasilkan skema. Skema bukanlah data itu sendiri tetapi penjelasan dari data. Skema biasanya menentukan atribut atau karakteristik data seperti : Nama elemen data Alias (nama lain yang digunakan untuk elemen data yang sama) Jenis data (angka, abjad, dan lain-lain) Jumlah posisi Jumlah posisi dsimal (hanya untuk data angka) Berbagai aturan integritas data Istilah sub-skema digunakan untuk subset dari keseluruhan deskripsi yang berhubungan dengan pemakai tertentu. Tiap pemakai memiliki kebutuhan data khusus, dan deskripsi elemen data tersebut diwakili oleh satu atau beberapa subskema. Kombinasi dari skema, subskema dan kamus data mempersiapkan sistem
bagi
independensi
data
dan
mengurangi
pengulangan
dengan
mengarahkan semua pemakai database untuk melihat database sentral. Tidak perlu dibuat file tersendiri untuk tiap pemakai (Gambar 7).
4. Memasukkan Data Setelah skema dan sub skema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam basisdata. Dapat dilakukan dengan mengetik langsung ke dalam Sistem Manajemen Basisdata (DBMS — Data Base Management System), membaca data dari pita atau piringan atau men-scan data secara optis. Data siap untuk digunakan setelah berada dalam basisdata.
Universitas Gadjah Mada
G. Komponen Basisdata
Sebagai suatu sistem basisdata terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya. Komponen-komponen tersebut adalah: Perangkat Keras Pengguna (user) Sistem Operasi
Sistem Pengelolaan Basisdata (DBMS)
Program Aplikasi Lain Database
1. Perangkat Keras
Universitas Gadjah Mada
Komponen perangkat keras yang umum digunakan untuk sistem basisdata meliputi CPU (processor), memori (RAM), storage (harddisk, disket, CD, dil), keyboard, monitor, mouse, media pendukung jaringan (jika komputernya merupakan bagian dari suatu network, maka memerlukan kabel-kabel jaringan beserta card pendukungnya), beserta pheripherals lainnya. 2. Pengguna Komponen pengguna sistem basisdata terbagi dalam beberapa kelompok seperti berikut: a Database administrator
: pengguna yang memiliki kewenangan sebagai pusat
pengendali
seluruh
sistem
baik
basisdata maupun program-program yang mengaksesnya. Selain itu, pengguna inipun berwenang
di
dalam
menentukan
polo
struktur basisdata, mendefinisikan struktur penyimpan
-an
memodifikasi
dan
poly
dan
metode
akses,
organisasi
fisik,
memberikan hak-hak akses data terhadap pengguna-pengguna lain yang berwenang, mempertahankan
integritas
di
dalam
basisdata. b Aplication programmers
: pengguna ini merupakan para programmer aplikasi
yang
professional
berinteraksi
dengan sistem melalui pemanggilan DML (data
manipulation
language)
yang
dimasukkan (embedded) ke dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman (misalnya, C, pascal, PL/I, Cobol, dil). Program
ini
kemudian
disebut
sebagai
program aplikasi. Contoh program-program aplikasi di dalam sistem perbankan adalah program-program
yang
untuk
payroll
debit
accounts,
checks,
membuat credit
accounts, transfer dana dari suatu account ke account lainnya, dan
Universitas Gadjah Mada
sebagainya. c Shopisticated users
: pengguna ini berinteraksi dengan sistem tanpa harus menuliskan sendiri programnya. Tetapi
sebagai
menyatakan
gantinya,
permintaannya
mereka
(request)
di
dalam bentuk bahasa query basisdata. Setiap
query
ini
dikirimkan
ke
query
processor yang berfungsi untuk mengambil perintah-perintah DML dan menguraikannya ke dalam instruksi-instruksi sederhana yang dapat dimengerti oleh manajer basisdata. d Specialized users
: pengguna ini termasuk dari sophisticated user yang menuliskan program aplikasi basisdata khusus yang tidak sesuai dengan framework pemrosesan traditional. Aplikasi khusus ini diantaranya adalah CAD (computer aided design), sistem pakar, multimedia, sistem pemodelan lingkungan, dan sebagainya.
e Native users
: pengguna
ini
merupakan kebanyakan
pengguna yang berinteraksi dengan sistem dengan cara memanggil salah satu program aplikasi yang telah disediakan. Sebagai contoh yang masuk ke dalam pengguna ini adalah seorang bank teller yang memanggil program "transfer.exe" (excecutable file) untuk mentransfer uang dari account A ke account B. 3. Sistem Operasi Komponen sistem operasi merupakan program-program dasar yang diperlukan oleh komputer untuk memulai pekerjaan. mengawasi dan mengontrol semua operasi yang dilakukan oleh perangkat lunak dan perangkat keras sistem komputer., dan
Universitas Gadjah Mada
mengendalikan semua masukan dan keluaran dari dan ke sistem komputer. Sistem operasi yang digunakan oleh sistem komputer telah mengalami evolusi yang cepat dari 1980-an hingga akhir 1990-an: dari mulai DOS (PC-DOS, MS-DOS), Mac, UNIX, Windows 3x, Windows 9x, Windows NT. Linux, dan sebagainya. Setiap sistem operasi digunakan sesuai dengan kebutuhan sistem komputer nasing-masing. 4. Pengelolaan Basisdata Komponen pengelolaan basisdata secara fisik tidak dilakukan secara Iangsung oleh pengguna,
tetapi
management
ditangani
system
—
oleh sistem
DBMS)
yang
perangkat akan
lunak khusus
menentukan
(database
bagaimana
data
diorganisasikan, disimpan, diubah, dan dipanggil. Perangkat lunak ini
pula
menerapkan mekanisme pengamanan data, penggunaan data bersama (data sharing), konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah keluarga dBase (II, Ill+, IV, dll.) atau Xbase, FoxBase, FoxPro, Paradoks, Clipper, Acces, Oracle, Sybase, DB2, dan sebagainya.
5. Program Aplikasi Komponen program aplikasi (optional) adalah program yang dibuat oleh programmer untuk kepentingan tertentu. Salah satu contoh program aplikasi adalah yang dibuatkan untuk pengisian formulir-formulir dalam pengumpulan data. Selain itu, program aplikasi juga biasa digunakan untuk pemilihan proses yang akan dilakukan (menu-menu) dan laporan-laporan (reports) yang diinginkan oleh pengguna. 6. Database Semua data yang diperlukan, dipelihara dan dikelola oleh sistem basisdata yang disimpan di dalam komponen basisdata yang terdiri dari tabel-tabel berikut relasirelasi antar tabel yang dimilikinya. Komponen Fungsional Sistem Basisdata. Sistem basisdata terbagi dalam beberapa modul yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab tersendiri di dalam sistem secara keseluruhan. Biasanya, sistem operasi komputer hanya menyediakan pelayanan-pelayanan (services) yang paling mendasar, tetapi sistem basisdata harus dibangun berdasarkan services ini. Dengan demikian, perancangan
Universitas Gadjah Mada
sistem basisdata harus juga mempertimbangkan masalah interface antara sistem basisdata dengan sistem operasi komputernya. Sistem basisdata memiliki sejumlah komponen yang terdiri dari: a File Manager
: Mengelola alokasi kebutuhan ruang penyimpanan (storage) basisdata beserta struktur-struktur data yang digunakan untuk mempresentasikan informasi yang disimpan di dalam disk. Tugas pengelola basisdata (database manager) terbagi dalam empat bidang utama:
Perencanaan
basisdata,
dengan
manajer
para
mencakup
untuk
sama
mendifinisikan
skema perusahaan dan dengan para pemakai untuk
mendifinisikan
sub-skemanya.
Juga
berperan penting dalam memilih DBMS.
Penerapan basisdata, terdiri dari menciptakan basisdata
yang
sesuai
dengan
spesifikasi
DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan penggunaan
kebijakan basisdata.
dan Operasi
procedure basisdata,
mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai basisdata, dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
Keamanan kegiatan
basisdata, basisdata
meliputi dengan
pemantauan menggunakan
statistik yang disediakan DBMS, selain itu pengelola
basisdata
memastikan
bahwa
basisdata tetap aman. b Database
: menyediakan interface antara data low-level yang disimpan di dalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke sistem.
c Query processor
: menterjemahkan pernyataan - pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oieh database manager.
d DML precompiler
: mengkonversi
pernyataan-pernyataan
DML
(data
manipulation language) yang dimasukkan di dalam
Universitas Gadjah Mada
program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Precompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan. e DDL compiler
: mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata atau "data mengenai data".
Sebagai tambahan, beberapa struktur juga diperlukan sebagai bagian dari implementasi sistem fisik. Struktur-struktur tersebut mencakup: 1. File data
: menyimpan basisdata itu sendiri.
2. Kamus data
: menyimpan metadata mengenai struktur basisdata
3. File indeks
: mendukung pengaksesan data dengan cepat H. Perencanaan Basisdata
1. Tipe File Basisdata dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikatagorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya yaitu sebagai berikut : File induk, di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan: (i) file induk acuan yaitu file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya, contoh file daftar gaji, file daftar matakuliah, (ii) file induk dinamis yaitu file induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan sebagai akibat dari suatu transaksi, contoh file induk persediaan, file induk langganan, file induk mahasiswa. File transaksi, file ini digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi. Misalkan nilai unit suatu barang dapat diketahui dari file induk persediaaan. File laporan, file yang berisi dengan informasi yang akan disampaikan. File sejarah, file sejarah disebut juga dengan file arsip, yaitu file yang berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang. File pelindung, file pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database pada suatu saat tertentu, file ini digunakan sebagai cadangan atau pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.
Universitas Gadjah Mada
File kerja, file kerja disebut juga file sementara. File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai. 2. Akses dan Organisasi File Akses file adalah suatu metoda yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file. File dapat diakses dengan dua Cara yaitu secara urut atau secara langsung.
Organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika di dalam file dihubungkan satu dengan lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut atau secara acak. Organisasi file dan pengaksesan dapat dipandang secara terpisah, tetapi dalam pembahasan mengenai file menyangkut keduanya. File urut merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut. File urut berindek merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.
File akses langsung atau disebut juga file alamat langsung merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung.
Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau konvensional, karena telah ada sebelum struktur database dikembangkan. Organisasi file database dapat berbentuk struktur data berjenjang, struktur data jaringan dan struktur data hubungan. Struktur data hubungan merupakan organisasi file databases yang terbaru dan mudah dipahami. Struktur data berhubungan mempunyai karakteristik sebagai berikut : file dalam bentuk tabel yang persis dengan file urut hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci, bukan berdasarkan alamat atau pointer.
Universitas Gadjah Mada
3. Langkah Perancangan Basisdata Dengan menggunakan Diagram Arus Data (DAD) untuk masing-masing file basisdata dengan semua arus data yang mempengaruhinya. Sebagai contoh adalah file basisdata A (Gambar 8).
Item-item data untuk arus data X1, X2, X3, X4 dan X5 adalah sebagai berikut :
X1
X2
X3
X4
X5
(arus data ke
(arus data ke
D1) A
D1) B
D1) E
D1) A
D1) K
B
C
H
L
L
C
X
K
X
A
D
Y
(arus data dari (arus data dari
(arus data ke
Z
Z
Supaya file A ini dapat menampung input yang masuk dan menghasilkan keluaran yang diinginkan, maka struktur file A harus berisi dengan elemen-elemen data gabungan dari arus-arus data tersebut. Struktur file A ini kemudian dapat di desain sebagai berikut :
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Mahasiswa Baru
Perubahan KRS
Mahasiswa DO
(2.1 — D5)
(3 —D5)
(2.2 — D5)
Tanggal-Masuk
Nomor-
Tanggal-Keputusan
Nomor-Test
Mahasiswa
Nomor_Keputusan
Nomor-
Jumlah-SKS IPK
Nomor-Mahasiswa
Mahasiswa
Status
Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Tgl-Lahir Alamat Jurusan
Perubahan Alamat
Rincian Mahasiswa
(2.3-D5)
(D5-4)
Nomor-Mahasiswa
Nomor-Mahasiswa
Alamat
Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Jurusan Jumlah-SKS IPK
J
Dari analisis arus data yang masuk dan arus data yang keluar, selanjutnya file mahasiswa dapat difinisikan dengan struktur sebagai berikut _ :
Universitas Gadjah Mada
Struktur File Mahasiswa Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan TglLahir Alamat TanggalMasuk Nomor-Test Tanggal-Keputusan Nomor-Keputusan Jurusan Jumlah-SKS IPK Status
Normalisasi Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang. Struktur File Mahasiswa
File Induk Mahasiswa dengan struktur
Nomor-Mahasiswa
Nomor-
Nama-Mahasiswa
Mahasiswa
Tahun-Angkatan
Nama-Mahasiswa
Tgl-Lahir
Tahun-Angkatan
Alamat Tanggal-
Tgl-Lahir Alamat
Masuk Nomor-
Tgl-Masuk
Test Tanggal-
Nomor-Test
Keputusan
Jurusan
Nomor-Keputusan
Jumlah-SKS
Jurusan Jumlah-
IPK
SKS
Status
IPK Status
Universitas Gadjah Mada
File –SEJARAH-MAHASISWA dengan struktur Nomor-Mahasiswa Tanggal-Keputusan Nomor-Keputusan Jumlah-SKS IPK FileStatus SEJARAHIPK MAHASISWA Status dengan struktur I. View Basisdata
Karena tidak semua pengguna sistem basisdata terlatih dengan baik dan penggunanya terbagi dalam beberapa tingkatan, maka kompleksitas basisdata akan tersembunyi dari para penggunanya melalui beberapa level abstraksi data. Hal ini dibuat untuk menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya. Karena itu, basisdata dapat mempresentasikan views yang berbeda kepada para pengguna, programmer, dan administratornya. Representasi level fisik (internal) pada umumnya tidak terlihat oleh pengguna atau programmer aplikasinya. Sedangkan view konseptual (level lojik atau level konseptual) adalah cara utama dimana administrator basisdata (DBA) membangun dan mengelola basisdata. Selain itu, sistem manajemen basisdata dapat menyajikan multi-view skema konseptual (eksternal views atau level view) kepada programmer dan pengguna aplikasi.
Level fisik, merupakan tingkat yang terendah di dalam abstraksi data, menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini, pengguna melihat data sebagai gabungan struktur berikut datanya sendiri. Pengguna juga mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan dan pengorganisasian data sebagai teks (karakter dan string). angka (bilangan) atau sebagai kumpulan bit-bit data.
Level konseptual menggambarkan data apa saja yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan di dalam basisdata beserta hubungannya (relasi-relasi) di dalam basisdata. Para pengguna yang terdapat pada level ini akan mengetahui.
Universitas Gadjah Mada
sebagai contoh, bahwa data penjualan disimpan atau dipresentasikan di dalam tabeltabel (files) barang, produksi, keuangan, marketing, dan yang lainnya.
Level view merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada level ini, pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana dan sangat berorientasi pada pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna (misalnya bagian marketing, keuangan, atau produksi) kemungkinan besar akan berbeda satu sama lainnya dan hanya mencakup sebagian dari basisdat keseluruhan. J. Enterprise
Enterprise adalah bagian dunia nyata (objek yang penting) yang dimode'kan dengan menggunakan basisdata. Bentuk enterprise dapat berupa individu atau badan hukum yang menjalankan tugas-tugasnya sehubungan dengan aktivitasnya sehari-hari. Sebagai contoh enterprise adalah objek-objek yang penting seperti perpustakaan,
seko!ah,
perusahaan,
rumah
sakit,
bank
dan
sebagainya.
Sedangkan aktivitas akademik. pengelolaan keuangan di dalam sebuah toko, dan manajemen & inventarisasi obat-obatan suatu apotik juga merupakan aktivitasaktivitas organisasi
yang dapat disebut enterprise. Badan hukum seperti SCA (social security administration), juga merupakan suatu enterprise yang tugas-tugasnya melibatkan pengumpulan data, perekaman data, dan melakukan pembayaran untuk biayabiaya keamanan social. Sedangkan sebuah apotik juga merupakan suatu enterprise yang tugas-tugasnya antara lain melibatkan pembelian bahan Baku, peracikan, dan penjualan obat-obatan. Dengan demikian, yang dapat disebut sebagai enterprise adalah objek-objek penting, organisasi, proses yang bekerja pada suatu sistem atau sistem itu sendiri. K. Enterprise Rules
Enterprise rules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan-hubungan (keterkaitan atau relasi) antara entity satu dengan entity lainnya (entity relationship) beserta operations-nya (prosedur atau fungsi yang dapat dikenakan terhadap entities yang bersangkutan). Atau dengan kata lain, enterprise
Universitas Gadjah Mada
rules adalah aturan-aturan yang dipakai untuk menegaskan hubungan antar entitas. Penegasan ini sangat berguna di dalam melihat apakah suatu entity bersifat obligatory (harus ada) atau non-obligatory (tidak hams ada). Dengan demikian, enterprise rules yang dibuat oleh administrator basisdata sangat erat kaitannya dengan masalah-masalah model (diagram) entity relationship dan tingkat relasi pada entity set yang pernah dibahas sebelumnya dan proses normalisasi tabel-tabel basisdata. Dengan mengacu pada enterprise rules ini, maka dapat dibuat program ER (entity-relationship)-nya secara lengkap yang kemudian dapat diteruskan pada proses normalisasi untuk mendapatkan tabel-tabel basisdata dengan struktur yang sederhana dan kompak. Berikut adalah beberapa contoh enterprise berikut contoh-contoh enterprise rulesnya: 1. Enterprise : administrasi pertanahan a. Satu kabupaten atau kotamadya terdiri dari beberapa kecamatan. b. Satu kecamatan terdiri dari beberapa desa. c. Setiap desa terdiri dari beberapa persil tanah milik. d. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu persil tanah milik. e. Setiap persil tanah hanya dapat dirniliki oleh seorang pemilik hak.
2. Enterprise : aktivitas perkuliahan (akademis) a. Kompleks sekolah (kampus) terdiri dari beberapa gedung. b. Semua gedung perkuliahan dan administrasi terletak di dalam kompleks kampus. c. Setiap gedung hanya memiliki satu lantai (tidak bertingkat) . d. Setiap gedung memiliki beberapa ruangan. e. Setiap ruang terdiri di dalam gedung. f.
Setiap ruangan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas perkuliahan secara bergantian.
g. Suatu perkuliahan hanya dapat dilakukan di dalam satu ruangan h. Setiap matakuliah memiliki satu jadwal kuliah. i.
Setiap dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah.
j.
Setiap mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah.
k. Setiap mahasiswa paling banyak dapat mengambil 7 mata kuliah dan 24 SKS. l. Setiap mata kuliah hanya dapat diajarkan oleh seorang dosen.
Universitas Gadjah Mada
3. Enterprise : rumah sakit a. Rumah sakit terdiri dari beberapa gedung. b. Apotik menempati gedung tersendiri di dalam rumah sakit. c. Setiap gedung terdiri dari beberapa ruang. d. Setiap ruang dapat menampung beberapa orang pasien. e. Setiap pasien hanya dapat dilayani oleh seorang asisten dokter f.
Setiap dokter dapat dibantu oleh beberapa orang asisten.
g. Setiap pasien dapat dilayani oleh beberapa orang perawat. h. Setiap pasien hanya dapat dilayani oleh seorang asisten dokter. i.
Setiap dokter hanya menguasai satu bidang keahlian (spesialis).
j.
Setiap keahlian memiliki gedung (klinis) tersendiri.
k. Setiap pasien diharuskan membeli obat di apotik yang terdapat di dalam rumah sakit.
Berikut adalah contoh-contoh diagram ER hasil implementasi enterprise rules :
Enterprise : aktivitas perkuliahan (Gambar 10 dan 11) 1. Enterprise rules :
Setiap dosen harus mengampu minimal (boleh lebih dari) satu mata kuliah. Setiap mata kuliah harus diampu oleh minimal seorang pengajar (dosen).
2. Enterprise rules :
Setiap mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah. Setiap matakuliah dapat diambil oleh beberapa orang mahasiswa.
Universitas Gadjah Mada
Gambar 11. ER aktivitas perkuliahan mahasiswa Keterangan :
L. Skeleton Table
Skeleton table adalah kumpulan tabel-tabel yang menjelaskan hubungan antar entitas yang digunakan di dalam suatu enterprise. Tabel-tabel ini dipresentasikan dengan menggunakan nama-nama tabel-tabel
tersebut
berikut
fields
yang
dimilikinya. Hubungan antar tabel tersebut dapat diketahui dengan melihat field kunci (primary key dan foreign key) pada masing-masing tabelnya. Setiap primary key diberi garis bawah, sedangkan foreign key diberi garis bawah dan miring (italic). Berikut merupakan contoh skeleton tables untuk enterprise aktivitas perkuliahan seperti di atas : Dosen (KodeDosen, NamaDosen, AlamatDosen, GolonganDosen, TglLahirDosen). Mahasiswa (Nim, NamaMahasiswa, AlamatMhs, TglLahirMhs). Gedung (KodeGedunq), NamaGedung, LuasGedung). Ruang (KodeRuanq, NamaRuang, LuasRuang, KodeGedung). MataKuliah (KodeMataKuliah, NamaMataKuliah, BobotSks, HariKuliah, JamKuliah, KodeRuang, KodeDosen). NilaiPerkuliahan (Nim, KodeMataKuliah, Nilai).
Universitas Gadjah Mada
M. Aplikasi
Aplikasi (program) merupakan tugas khusus yang akan dijalankan oleh enterprise baik secara otomatis maupun semi-otomatis. Berikut merupakan beberapa contoh aplikasi yang dimiliKi oleh enterprise:
Perusahaan asuransi
:
melakukan pemeliharaan data-data pembayaran, klaim, clan keuntungan.
Perusahaan telekomunikasi
:
menentukan lokasi mana saja (rumah kabel) yang masih dapat melayani sambungan telepon ke pelanggan baru yang posisinya diketahui.
Perusahaan jasa air minum
:
menentukan perkiraan jumlah kebocoran ar beserta distribusinya dengan membandingkan jumlah produksi (kapasitas) air bersih dengan jumlah pembayaran dari pelanggannya di suatu daerah.
Perusahaan listrik
:
menentukan kelayakan pembangunan infra struktur baru (jaringan) yang dapat melayani kebutuhan-kebutuhan listrik suatu kawasan industri.
Universitas Gadjah Mada