Unggul di Bidang Kedokteran, Delegasi Tiongkok Ajak Kerjasama Sivitas UNAIR UNAIR NEWS – Pimpinan Universitas Airlangga menerima kunjungan delegasi Daerah Otonom Suku Hui Ningxia, Tiongkok, pada Rabu (11/5). Rektor bersama Wakil Rektor UNAIR melangsungkan pertemuan dengan Ma Tingli selaku Wakil Gubernur Ningxia, Yu Hong selaku Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya, dan jajaran pejabat pemerintah Ningxia lainnya. Acara kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Pleno, Kantor Manajemen UNAIR ini bertujuan untuk membahas kerjasama Universitas Ningxia dan Universitas Kedokteran Ningxia dengan UNAIR. Agenda kerjasama yang dimaksud adalah pengembangan penelitian di bidang kedokteran dan ekonomi kedua negara. Dalam sambutannya, Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA, berharap bahwa rencana kerjasama penelitian itu akan membantu UNAIR dalam mewujudkan mimpi menjadi perguruan tinggi kelas dunia. “Saya berharap kerjasama ini tetap terjalin dengan baik, untuk mendiskusikan pola-pola kerjasama internasional yang baik,” sambut Rektor. Ma Tingli menyampaikan bahwa UNAIR (ketika masih Nederland Indische Artsen School) yang telah berdiri sejak tahun 1913, memiliki banyak keunggulan di bidang penelitian. “Saya bangga bisa datang di UNAIR yang punya sejarah 100 tahun lebih, dan memiliki keunggulan di bidang penelitian. Jadi, Ningxia bisa belajar dari Airlangga,” ujar Ma Tingli melalui penerjemah bahasanya, Qin Weifen. Ma Tingli menjelaskan bahwa Ningxia adalah daerah yang ditinggali oleh Suku Hui yang mayoritas beragama Islam. Tak sedikit dari mereka yang berkuliah di Universitas Kedokteran Ningxia karena unggul di bidang pengobatan tradisional ala
Tiongkok, Arab, dan Timur Tengah. Menurut Ma Tingli, latar belakang tersebut akan sangat cocok dengan iklim pendidikan di Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah muslim. “Bidang kedokteran Suku Hui ini sudah berumur 600 tahun lebih, tetapi universitas yang ada di Ningxia terlambat 40 tahun dari UNAIR,” tutur Ma Tingli. Sehingga pihaknya berharap bahwa Ningxia bisa bekerjasama di bidang medis. Rencananya, Ma Tingli merencanakan akan mengirimkan perwakilan dari Universitas Ningxia dan Universitas Kedokteran Ningxia untuk membahas lebih lanjut mengenai kerjasama dengan UNAIR. “Pertemuan ini bersifat umum, untuk detailnya saya akan kirimkan rombongan khusus perwakilan dari Universitas Ningxia dan Universitas Kedokteran Ningxia,” pungkasnya. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Defrina Sukma S.
Terbuka Lebar Kesempatan untuk Menjadi Mahasiswa UNAIR UNAIR NEWS – Universitas Airlangga tak henti-hentinya menerima kunjungan dari siswa-siswi SMA. Seperti yang diterima pada hari Selasa (10/5) kemarin, sebanyak 90 siswa-siswi kelas X dan XI SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya, Jawa Barat, berkunjung ke UNAIR. Dengan didampingi beberapa guru pembimbing, mereka diterima di Aula Kahuripan Gedung Rektorat Universitas Airlangga. Mewakili guru pendamping dari SMA Al-Muttaqin, Tabi’in, S.Pd menjelaskan bahwa program kunjungan ke universitas-universitas terkemuka seperti ini selalu diagendakan setiap tahun oleh
sekolah ini. Tujuan utamanya untuk memberi pembekalan kepada siswa agar memiliki gambaran tentang studi lanjut nanti selepas lulus SMA. “Dengan melakukan kunjungan langsung seperti ini, anak-anak dapat secara langsung mendengar dan mengetahui apa saja program studi di suatu universitas dan bagaimana cara masuknya ke perguruan tinggi tersebut,” ujar Tabi’in. Mewakili Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, Drs. Bambang Edy Santoso dalam penerimaan itu menyampaikan bahwa kesempatan untuk memasuki perkuliahan di UNAIR terbuka lebar bagi siapapun. Dengan bermodalkan prestasi, sikap rajin dan ditambah dengan niat sungguh-sungguh dari calon mahasiswa, tidak menutup kemungkinan kelak bisa menjadi mahasiswa UNAIR. “Syaratnya hanya dua; belajar untuk menjadi pandai, dan lulus seleksi. Apalagi SMA Al-Muttaqin ini merupakan boarding school dan fullday school, pasti siswa-siswinya rajin-rajin, maka ini merupakan modal yang bagus untuk bersaing amsuk UNAIR,” ujar Bambang ES yang menerangkan tentang “Ada apa saja di UNAIR”. Penjelasan senada dengan itu, Drs. Djoko Adi Prasetyo, M.Si., yang mewakili Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR menambahkan bahwa semua lulusan SMA, baik dari jurusan eksakta dan sosial humaniora, berhak untuk bersaing “meraih tiket” masuk menjadi mahasiswa UNAIR. “UNAIR tidak memberlakukan blacklist bagi sebuah sekolah yang kinerja lulusannya tahun lalu kurang baik. Siapapun berhak menjadi mahasiswa UNAIR asalkan dia lolos seleksi masuk,” tambah Pak Djodi, sapaan akrab dosen FISIP UNAIR itu. Menjawab pertanyaan seorang siswa tentang syarat meraih beasiswa di UNAIR, Pembina Resimen Mahasiswa UNAIR ini mengatakan bahwa syarat utama adalah prestasi akademik dengan beragam pertimbangan, misalnya kemampuan ekonomi. Di UNAIR terdapat puluhan beasiswa. Ada yang diberikan dari kalangan perbankan, perusahaan swasta, perusahaan asuransi, pemerintah
daerah, hingga beasiswa yang adanya sudah sejak lama. Demikian juga bagi calon mahasiswa yang mempunyai hoby kegiatan ekstra, bisa dilanjutkan di UNAIR jika ia diterima sebagai mahasiswa. Misalnya kepecintaalaman, kepramukaan, kepalangmerahan, futsal, penalaran ilmiah, seni musik dan tari, paduan suara, dsb. ”Mereka yang memiliki hoby seperti itu akan ditampung di UKM – Unit Kegiatan Mahasiswa,” kata Djoko Adi Prasetyo. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Bambang Bes
Lewat Kunjungan, Inspirasi dan Impian
Raih
UNAIR NEWS – Universitas Airlangga memang memiliki kesan tersendiri bagi sebagian orang yang belum pernah datang atau bahkan hanya sekedar tahu dari dunia maya. Anggapan demi anggapan bermunculan, dari bayangan tentang kampus yang besar, bereputasi, dan kiprah alumni yang mewarnai kemajuan bangsa. Itulah yang dirasakan oleh Jito, S.Pd., selaku perwakilan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kediri yang berkunjung ke kampus UNAIR. Menurut Jito, selama ini ia hanya bisa mendengar dan melihat reputasi UNAIR melalui dunia maya. Jito bersama 139 peserta didik dan 6 guru pendamping, berkunjung ke UNAIR dengan tujuan mendapatkan informasi profil dan penerimaan mahasiswa baru. “Setelah mengetahui berbagai kelebihan UNAIR, sudah sepantasnya kami menimba ilmu di UNAIR ini,” jelasnya saat memberikan sambutan.
Ia pun berharap, peserta didik SMAN 5 Kediri bisa memiliki motivasi untuk menjadi bagian dari mahasiswa UNAIR. “Dari tempat dan kampus yang luar biasa ini saya harap anak-anak semua semakin terpacu untuk menjadi mahasiswa UNAIR nanti,” imbuhnya. Kunjungan dari pelajar dan guru sekolah menengah atas sederajat telah menjadi agenda bulanan Pusat Informasi dan Humas UNAIR. Dalam penerimaan rombongan kunjungan, staf PIH UNAIR akan memberikan informasi profil tentang UNAIR, sedangkan staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) akan memberikan informasi seputar jalur seleksi masuk UNAIR. (*) Penulis : Nuri Hermawan Editor : Defrina Sukma S
Mahasiswa Palangkaraya RamaiRamai Kunjungi UNAIR Store UNAIR NEWS – Jauh-jauh datang dari Kalimantan Tengah tanpa membawa buah tangan barangkali rasanya tak enak. Hal itu yang dirasakan 70 mahasiswa asal Universitas Palangkaraya, Kalteng,. Dalam agenda kunjungan studi banding ke tiga daerah di Pulau Jawa dan Bali, rombongan yang mengenakan almamater bewarna kuning tersebut memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR sebagai salah satu tujuannya. Di FEB UNAIR, mereka melakukan diskusi tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, tantangan MEA telah menghadang di depan mata. Usai melangsungkan diskusi tentang MEA, rombongan asal Palangkaraya diajak oleh anggota Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UNAIR untuk mengunjungi Airlangga Corner.
Tak mau kalah menarik : Dua mahasiswi Universitas Palangkaraya dengan pakaian khasnya saat berkunjung ke UNAIR STORE (Foto: Alifian Sukma) Airlangga Corner memuat berbagai unit usaha sivitas akademika UNAIR, diantaranya adalah UNAIR Store yang menyediakan pernak pernik menarik, dan Airlangga Global Travel. Di UNAIR Store, rombongan melihat aneka pakaian seperti jaket, kaos, gantungan kunci, serta stiker. Kunjungan dari mereka pun berbuah respon positif. “Produk di sini bagus-bagus ya. Ada jaket, kaos, gantungan kunci, dan macam-macam. Saya tadi beli gantungan kunci buat diri saya sendiri,” tutur Desy, mahasiswa asal Unraya.
Foto
bersama
mahasiswa
Universitas
Palangkaraya
dengan
perwakilan Universitas Airlangga di depan gedung Airlangga Corner (Foto: Alifian Sukma) Senada dengan Desy, Fitriana juga mengiyakan pernyataan Desy. Menurut Fitriana, produk-produk yang dijual di UNAIR Store cukup menarik dan berkualitas. So, dapatkan pernak-pernik khas dan asli UNAIR di UNAIR Store sekarang! (*) Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan
Dari Balikpapan Ingin Dapat Informasi tentang UNAIR UNAIR NEWS – Universitas Airlangga nampaknya telah menjadi magnet dari berbagai siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya hingga jenjang perguruan tinggi. Kunjungan demi kunjungan yang kerap kali datang ke UNAIR merupakan salah satu bukti bahwa UNAIR banyak diminati siswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, Selasa (3/5), kunjungan tersebut datang dari SMA Negeri II Balikpapan. Kunjungan dengan jumlah siswa dan guru 25 orang tersebut, diterima langsung oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, bertempat di Ruang Sidang A, Kantor Manajemen UNAIR. Drs. Bambang Edi Santoso dari PIH, dan Dr. Hario Puntodewo Siswanto, drh., M.App.Sc. dari Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR menjelaskan informasi seputar UNAIR dan berbagai jalur pendaftaran yang dapat ditempuh untuk melanjutkan studi di UNAIR. Menurut Paimin, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN II Balikpapan, selama ini para siswa sangat minim informasi mengenai perguruan tinggi. Sehingga seperti yang sudah-sudah, siswa tidak memiliki pandangan untuk melanjutkan studi jika tidak datang langsung ke universitas dengan melangsungkan kunjungan. Kunjungan ini juga sekaligus sebagai cara SMAN II Balikpapan untuk memotivasi siswasiswinya. “Kunjungan ke UNAIR kami maksudkan supaya anak-anak kami mengenal UNAIR. Mengenalkan kampus UNAIR seperti apa. Karena selama ini anak-anak hanya melihat informasi perguruan tinggi melalui brosur,” ujar Paimin. Melalui kunjungan ini, Paimin berharap semakin banyak siswasiswinya yang termotivasi untuk melanjutkan studi di UNAIR.
Karena seperti yang sudah-sudah, siswa didiknya minim yang melanjutkan studi dan diterima di UNAIR. “Dua tahun kedepan mudah-mudahan anak-anak berminat untuk masuk ke sini. Kami juga berharap supaya semakin banyak siswa kami yang diterima di UNAIR,” pungkasnya. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Nuri Hermawan
Berkunjung ke UNAIR sekaligus Presentasi Karya Ilmiah UNAIR NEWS – Beragam tujuan, beragam keinginan, itulah yang sering muncul dari berbagai kunjungan yang dilakukan oleh pelajar ke kampus-kampus favorit. Mulai dari ingin mengetahui informasi seputar jalur masuk PTN, informasi perihal kehidupan kampus, dan tidak sedikit kunjungan diadakan untuk menumbuhkan motivasi untuk menjadi mahasiswa baru di kampus tersebut. Tak terkecuali para pelajar kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Sabilillah, Malang. Kunjunganya ke UNAIR kali ini diterima oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) di Aula Student Center UNAIR, Senin (2/5). Sebanyak 90 siswa dan perwakilan guru pendamping SMA Islam Sabilillah, Malang, bertandang ke UNAIR untuk mendapatkan informasi umum dan menarik mengenai profil kampus dan penerimaan mahasiswa baru. Seperti pelaksanaan kunjungan biasanya, mereka diajak untuk mengenal berbagai fasilitas, kegiatan, dan prestasi yang diraih oleh sivitas akademika UNAIR. Peserta kunjungan mendapatkan materi tentang keunairan dari Dr. drh. Bimo Aksono, MS., selaku Sekretaris PIH UNAIR, serta Drs. Adri Supardi, MS, selaku staf PPMB UNAIR.
Namun, ada yang berbeda pada kunjungan kali ini. Salah satu siswi kelas X SMA Islam Sabilillah menyampaikan presentasi karya ilmiah di hadapan para pelajar, dan pemateri dari UNAIR. Ia mempresentasikan karya ilmiah dalam bahasa Inggris mengenai khasiat daun salak dalam mengatasi persoalan penyakit gigi dan mulut. Ingin jadi mahasiswa UNAIR Salah satu peserta kunjungan, Wahyu, menuturkan bahwa dirinya memiliki keinginan untuk menjadi mahasiswa UNAIR. “Pemaparan yang menarik tentang UNAIR. Jadi saya tambah pengin masuk UNAIR,” tutur Wahyu. “Ingin masuk jurusan bahasa. Terserah bahasa apa,” terangnya seraya tersenyum. Siswa lainnya, Dewi, juga menuturkan bahwa dirinya kelak ingin menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran UNAIR. “Saya kelak ingin membantu masyarakat dengan menjadi dokter. Cita-cita ini juga sesuai dengan keinginan orang tua dan diri sendiri,” tutur Dewi. Semoga berhasil! (*) Penulis : Editor
Defrina Sukma S :
Nuri Hermawan
Tiga Cita dan Asa Menuju Satu Tujuan, Airlangga UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melalui Pusat Informasi dan Humas (PIH) kembali menyambut rombongan kunjungan siswa SMA. Senin (25/4), sebanyak 3 SMA dari berbagai daerah dan provinsi yang berbeda diterima di Aula Garuda Mukti Kampus C UNAIR.
Dari Provinsi Jawa Timur ada SMAN 8 Kediri, lalu SMAN 2 Wonogiri dari Provinsi Jawa Tengah, dan SMAN 1 Cibinong dari Jawa Barat. Pada kunjungan serempak tersebut sontak membuat aula yang terletak di lantai 5 Gedung Rektorat UNAIR penuh dengan ratusan siswa SMA yang memiliki asa untuk bisa menikmati suasana belajar menjadi mahasiswa tahun depan. Sambutan pertama disampaikan oleh Darimin, S.Pd., M.Pd. Mewakili SMAN 2 Wonogiri, ia menyampaikan bahwa dengan kunjungan ini harapannya agar anak didik yang melanjutkan ke UNAIR jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Bersama 18 siswa didiknya dari kelas akselerasi, Darimin ingin memberikan bekal kepada peserta didiknya yang berada dalam kelas unggulan tersebut untuk mengenal kampus yang unggulan pula. “Kunjungan ini ibarat membuka pintu untuk anak didik kami, anak-anak akselerasi ini sengaja saya ajak berkunjung dan mengenali kampus yang pas, salah satunya ya UNAIR ini,” terangnya. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Miran, S.Pd. Perwakilan dari SMAN 8 Kediri tersebut menuturkan bahwa program tahunan (kunjungan,-red) yang digelar oleh sekolahnya tersebut diharapkan bisa menjadi pemacu bagi anak didiknya untuk mau melanjutkan ke Perguran Tinggi Negeri yang berkualitas, salah satunya adalah UNAIR. “Kami sengaja mengajak 146 siswa kelas XI ini ke UNAIR, semoga dengan agenda tahunan ini ke depan anak-anak lebih berani untuk melanjutkan ke UNAIR,” jelasnya. Sedangkan sambutan dari SMAN 1 Cibinong yang terdiri dari 323 siswa dan 25 guru diwakili oleh Agustiawan, S.Pd., M.Pd. Ia mengungkapkan bahwa kunjungannya ke UNAIR dan berbagai kampus lainnya merupakan salah satu bentuk pembelajaran di luar kelas. Selain mengenali kampus lebih dekat, ketua rombongan tersebut juga menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi bagian dari pengenalan tentang seni, ekonomi, dan
beragam budaya pada sebuah daerah yang di kunjungi kepada seluruh peserta didiknya. “UNAIR ini adalah tujuan pertama kami sebelum melanjutkan perjalanan ke berbagai daerah. Saya berharap dengan kunjungan sekolah kami ke UNAIR ini bisa menjadi salah satu langkah awal menerima segala informasi yang berguna bagi anak didik kami,” pungkasnya. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila
Komisi II DPR Gandeng UNAIR Revisi UU Pilkada UNAIR NEWS – Pemilihan kepala daerah masih menyisakan berbagai topik permasalahan, mulai dari fenomena calon tunggal, sampai dengan persyaratan pencalonan kepala daerah yang dianggap menyulitkan. Untuk membahas tentang revisi Undang-undang no. 8 tahun 2015 tentang perubahan atas UU no. 1 tahun 2015 tentang peraturan pilkada, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berkunjung ke Universitas Airlangga untuk meminta masukan para ahli. Acara yang dilangsungkan di Aula Adi Sukadana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR, Senin (18/4), itu dihadiri oleh Wakil Rektor II UNAIR Dr. M. Madyan, S.E., M.Si., M.Fin, akademisi FISIP UNAIR, dan akademisi Fakultas Hukum UNAIR. Ketua Komisi II DPR RI Rambe Kamarulzaman menuturkan bahwa kunjungan kerja rombongan DPR RI kali ini bertujuan untuk meminta masukan mengenai revisi UU no. 8 tahun 2015 tentang pilkada.
“Undang-undang mengenai pilkada yang akan direvisi ini merupakan usulan pemerintah. Beberapa poin yang akan direvisi antara lain kasus calon tunggal, dan persyaratan pencalonan kepala daerahh, ada yang mengharuskan beberapa profesi yang harus ditinggalkan apabila maju sebagai calon, dan ada pula yang tidak,” tutur Rambe. Salah satu akademisi FH UNAIR M. Syaiful Aris hadir untuk memberikan tanggapan terhadap revisi UU Pilkada tersebut. Ketua Pusat Studi Konstitusi dan Ketatapemerintahan FH UNAIR itu mengatakan, untuk menghindari calon tunggal dalam pilkada, ada dua hal yang perlu dijalankan, yakni pemberian wewenang kepada komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan penjatuhan sanksi kepada partai politik atau gabungan parpol yang memenuhi persyaratan tetapi tidak mengusulkan pasangan calon. Akademisi lainnya yang turut memberikan masukan terkait adalah Drs. Priyatmoko, M.A., selaku staf pengajar Departemen Politik FISIP UNAIR. Priyatmoko mengatakan bahwa pemilu merupakan ajang kontestasi politik yang menekankan adanya lawan politik dalam meraih tampuk kekuasaan. Ia menekankan pentingnya keberadaan kebijakan yang mengatur agar fenomena calon tunggal tak lagi terjadi dalam proses pilkada. “Dua partai pemenang pilkada diwajibkan untuk mengajukan calon sebagaimana logika sistem pemerintahan parlementer. Konsekuensi dari menang, ya, harus demikian. Kalau hanya sanksi, ya, belum menjamin juga,” jelas Priyatmoko. Priyatmoko juga menambahkan bahwa secara empiris, peta pemenang pemilu pascareformasi tidak pernah stabil. Selain itu, jabatan pemerintahan bukanlah sesuatu yang lagi diperebutkan mengingat adanya fenomena calon tunggal terjadi di beberapa daerah. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S
UNAIR Siap Berikan “Air Amerta” pada Siswa SMA UNAIR NEWS – Berkunjung ke perguruan tinggi adalah salah satu cara untuk mengenal atmosfer kehidupan kampus. Universitas Airlangga kerap kali menjadi jujugan kunjungan pelajar tingkat SMA/SMK/sederajat, baik dari Surabaya maupun wilayah lain di Indonesia. Sebanyak 50 siswa dan 5 guru pendamping dari Madrasah Aliyah Unggulan Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto, Surabaya, bertamu ke UNAIR untuk mendapatkan informasi seputar penerimaan mahasiswa baru dan kehidupan kampus, pada Senin (18/4). Mereka diterima oleh Sekretaris Pusat Informasi dan Humas UNAIR Dr. drh. Bimo Aksono, MS, dan staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru UNAIR Budiarto, drh., MP. Perwakilan guru pendamping Karno Abdul Karim, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuannya ke UNAIR adalah untuk memberikan gambaran kehidupan kampus kepada siswa-siswinya. Menurutnya, para pelajar kelas XI masih belum mempunyai bayangan mengenai perguruan tinggi. “Ketika anak-anak ini ditanya, mau lanjut kuliah di mana, mereka masih belum bisa menjawab. Oleh karena itu, kami mengajak murid-murid kami ke UNAIR. Mohon mereka diberikan informasi tentang kehidupan kampus,” ujar Karno. Menanggapi maksud dan tujuan kunjungan itu, Bimo mengatakan kepada audiens bahwa sivitas akademika UNAIR senantiasa memberikan air amerta kepada masyarakat. “Sesuai dengan logo UNAIR, yaitu burung garuda yang membawa air amerta atau air kehidupan. Dalam konteks ini, air
kehidupan yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan. Jadi, siapapun yang butuh ilmu pengetahuan, silakan datang ke UNAIR,” tutur Bimo. Staf pengajar pada Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR itu memberikan motivasi kepada pelajar madrasah aliyah seputar kehidupan akademik di UNAIR. “UNAIR sering menang pada kompetisi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran). Faktor kekuatannya adalah banyaknya mahasiswa UNAIR dari lulusan pondok yang mengikuti kompetisi seperti MTQ. Semoga UNAIR menjadi pilihan utama dan adik-adik bisa diterima di UNAIR,” imbuh Bimo. (*) Penulis : Defrina Sukma S. Penulis : Binti Q. Masruroh
UNAIR Pupuk Harapan SiswaSiswi SMA untuk Lanjutkan Pendidikan UNAIR NEWS – Universitas Airlangga masih menjadi tempat kunjungan favorit bagi siswa-siswi yang duduk di bangku SMA. Melalui Pusat Infromasi dan Humas (PIH), Senin (11/4), UNAIR kembali menerima kunjungan dari SMAN 1 Dawurblandong, Mojokerto. Sebanyak 240 murid disertai dengan 15 staf guru pendamping berkunjung untuk menggali informasi seputar dunia kampus. Namun pada acara kunjungan yang diadakan di Aula Kahuripan kampus C UNAIR tersebut, masih ada beberapa siswasiswi yang belum memiliki minat untuk melanjutkan pendidikannya setelah lulus dari SMA. Banyak alasan yang mendasari hal tersebut, salah satunya adalah rasa takut untuk
tidak lolos seleksi. “Banyak murid kami yang ingin masuk UNAIR tapi belum berhasil, sehingga menjadi ketakutan tersendiri bagi anak didik kami,” ujar Erti, salah satu guru pendamping SMAN 1 Dawurblandong. Erti juga memahami, sebagai guru yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengurusi studi pascasekolah siswa, UNAIR merupakan salah satu kampus favorit yang diidamkan oleh lulusan SMA dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga memungkinkan UNAIR untuk menerima mereka yang memiliki kelengkapan prestasi akademik maupun non-akademik yang baik. “Kebanyakan, sertifikat yang dimiliki oleh murid kami berupa sertifikat seni, bukan sertifikat sejenis olimpiade, jadi masih kalah dibandingkan murid sekolah lain yang sudah memiliki sertifikat sejenis olimpiade,”tambahnya. Menanggapi hal tersebut, Rida Yutmani Melinda selaku staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR menjelaskan bahwa, UNAIR akan tetap menerapkan sikap adil dalam setiap seleksi calon mahasiswa baru. “Apapun jenis sertifikatnya akan menjadi perhitungan dalam seleksi calon mahasiswa, karena itu merupakan bukti prestasi yang diraih oleh seorang murid,” ujar Rida. Rida juga menambahkan bahwa rekam jejak mahasiswa UNAIR dari alumni SMA terkait juga memiliki pengaruh bagi sekolahnya. “Kalau ada kakak senior yang meneruskan kuliahnya di UNAIR, itu akan ada pengaruhnya bagi sekolahnya dulu, kalau ternyata anaknya baik atau dapat IP tinggi, bisa jadi nilai tambah bagi murid sekolah SMA tersebut,” pungkasnya. Penulis : Dilan Salsabila Editor: Nuri Hermawan