BAB III HUBUNGAN INDONESIA DAN TIONGKOK DALAM BIDANG PENDIDIKAN
A. Perkembangan Pendidikan di Indonesia dan Tiongkok Indonesia adalah negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki potensi yang besar. Dari aspek geografi, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan letak geografi yang sangat strategis yang terbentang dari Sabang sampai Merauke terletak diantara dua samudera dan dua benua yang menjadikan negara Indonesia menguasai posisi kunci dalam percaturan lalu lintas dunia. Sumber kekayaan alam yang melimpah yang dimiliki negara ini baik di laut, darat, dan udara menyimpan potensi yang luar biasa dan menjadikan Indonesia sasaran kolonialisme selama berabad-abad. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Tiongkok, India dan Amerika yang mana memiliki etnis, suku, bangsa dan bahasa yang beragam. Namun kenyataannnya, Indonesia saat ini bukan termasuk negara makmur. Pendapatan perkapita di tahun 2012 adalah sebesar US$ 3,420 bahkan dibawah negara-negara Afrika seperti Botswana, Namibia, bahkan Algeria1. Pendapatan perkapita ini adalah angka rata-rata atau angka tengah sedangkan rentang antara masyarakat penghasilan atas dengan penghasilan bawah yang dipresentasikan dengan gini ratio mencapai indeks 0,41 yang berarti rentangnya cukup besar.
1
Gross National Income Percapita 2012, Atlas method and PPP, World Bank 2013,diunduh dari http://databank.worldbank.org/data/download/GNIPC.pdf,20 september 2013.
1
Sementara itu, penduduk miskin di tahun 2013 masih berjumlah 30 juta jiwa 2. Ini menunjukan negara yang kaya akan sumber daya alam tidak menjamin dapat memakmurkan bangsanya jika sumber daya manusia yang ada tidak mampu memanfaatkan teknologi guna mengembangkan sumber daya alam. Kualitas pendidikan menjadi mutlak dibutuhkan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Semakin maju kualitas pendidikan maka semakin maju pula suatu bangsa. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan pembukaan UUD itu, batang tubuh konstitusi tersebut di antaranya Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32, juga mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional dan memajukan kebudayaan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila3.
2
Statistik Indonesia 2013, BPS. Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa tahun 2010-2014 hlm.1
3
2
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sehingga setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pendidikan untuk semua menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial ataupun kendala geografis, dengan menyediakan layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas yang meliputi semua aspek hingga ke daerah terpencil Indonesia. Amandemen UUD 1945 keempat tahun 2012 pasal 31 menjabarkan mengenai pendidikan sebagai berikut: 1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. 2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. 4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
3
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia4. Ada beberapa hal yang menjadi poin kendala dalam hal mutu pendidikan di Indonesia yaitu keterbatasan akses pendidikan, jumlah guru yang belum merata serta kualitas guru yang dinilai masih kurang. Terdapat banyak hal yang harus dibenahi oleh sistem pendidikan di Indonesia. Perbaikan itu mulai dari pendidikan usia dini sampai pada tingkat perguruan tinggi. Selain itu, Indonesia memiliki beberapa hal yang menjadi kelemahan pendidikan di Indonesia. Pertama, bentuk kurikulum. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia menekankan pada metode hafalan dalam materi pengajaran dan kurang dalam hal praktik sehingga pelajar sulit memahami apa yang dipelajari. Kedua, fasilitas yang belum memadai merata keseluruh pelosok Indonesia. Pada dasarnya, tidak mudah untuk memberikan fasilitas yang memadai keseluruh pelosok negeri tetapi pemerintah seharusnya lebih memberikan perhatian sehingga setiap sekolahsekolah bisa mendapatkan fasilitas yang berkualitas untuk menunjang perkembangan serta memajukan pendidikan di Indonesia. Ketiga, masih rendahnya kualitas para pengajar di Indonesia. Masih banyak terdapat guru yang belum memiliki kemampuan pengajaran yang baik dan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap peran guru yang memiliki andil dalam menentukan kualitas pendidikan dalam hal ini anak didik generasi penerus bangsa yang akan bersaing di kancah internasional. 4
Amandemen UUD 1945 keempat tahun 2012 pasal 31 mengenai Pendidikan di Indonesia
4
Berdasarkan
data
perkembangan
pendidikan
Indonesia
di
dunia
internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 20115. Dalam lingkup kawasan Negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada dibawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina pada tahun 2011 seperti dapat dilihat pada grafik 1.2 Grafik 1.2 Indeks Pembangunan Manusia di ASEAN.
Human Development Index (HDI) Singapore Brunei Darussalam
1
Malaysia
0,8 Thailand Philippines
0,6
Indonesia
0,4
Vietnam
0,2
Lao People’s Democratic Republic
0 1980
2011 Cambodia Timor Leste Sumber: Resources Management and Development Myanmar 1985
1990
1995
2000
2005
Consultants 5
http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia
5
Dari grafik terlihat bahwa Indonesia berada dibawah negara ASEAN lain diantaranya adalah Singapore, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Ini menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peran bagi bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi negara. Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk menggerakan perekonomian bangsa. Indonesia yang begitu kaya dengan sumber daya alam serta berada di posisi strategis secara geografis ternyata rakyatnya belum makmur6. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun, ternyata indeks pembangunan manusia masih berada di bawah Singapura padahal Singapura adalah negara yang kecil. Ini menunjukan besar kecilnya suatu negara, atau melimpahnya sumber daya alam tidak menjamin kualitas pendidikan yang baik pula. Pemerintah memiliki tugas besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang memiliki skill, keahlian, dan kompetensi untuk dapat bersaing menghadapi tantangan global. Kini di tahun 2015, Indonesia menghadapi sebuah tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang menuntut Indonesia untuk mampu bersaing di era pasar bebas ini. Kualitas pendidikan vokasi harus lebih ditingkatkan dengan penyedian tenaga pengajar serta alat-alat yang menunjang untuk perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
6
Bayu Prawira Hie, Revolusi Sistem Pendidikan Nasional dengan Metode E-Learning, PT GramediaPustaka Utama, Jakarta, 2014, hlm.4.
6
Laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2012 terlihat bahwa Indonesia menempati angka 0,6 jauh berada dibawah Australia, Tiongkok, Jepang, Korea dan Yunani dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) seperti dilihat pada grafik 1.1 Grafik 1. Indeks Pembangunan Manusia
Human Development Indeks, Selected Countries,1980-2012 1 Australia
0,9
Tiongkok Greece
0,8
India
0,7
Indonesia Japan
0,6
Korea (Republic of)
0,5
SubSaharan Africa
0,4 0,3 1980
1990
2000
2005
2012
Sumber: Resources Management and Development Consultants Grafik menunjukan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia berada di bawah Tiongkok, dan negara-negara lain seperti Australia, Yunani dan Jepang..
7
Dalam grafik, indeks pembangunan manusia di Tiongkok menunjukan nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan yang besar untuk memajukan pendidikan Indonesia. Menelisik pada perkembangan Tiongkok dapat dilihat bahwa Tiongkok adalah negara dengan kejayaan dan kebesaran yang terkenal sejak dahulu kala sepanjang peradaban baik sejak zaman tradisional sampai zaman modern bahkan hingga zaman postmodern yang menjadi kebesaran bagi negara ini dan patut diperhitungan bagi dunia internasional. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Ini menjadi indikasi bahwa negara China atau kini dikenal dengan nama Tiongkok adalah negara yang maju dari segi pendidikannya dan kita harus menuntut ilmu sampai ke negeri itu.Sistem pendidikan yang diterapkan di negara ini adalah sistem pendidikan dengan manajemen yang tersentralisasi mulai dari level pusat, provinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk daerah otonomi setingkat kotamadya. Ada empat sektor pendidikan di Tiongkok meliputi basic education, technical dan vocational education, higher education dan adult education. Pendidikan teknik dan vokasional memiliki kedudukan tersendiri dalam masyarakat Tiongkok pada umumnya. Pendidikan ini menjadi indikator penting bahwa Tiongkok mengarah pada proses modernisasi. Pendidikan bagi orang dewasa menjadi komponen penting dalam sistem pendidikan Tiongkok dengan tujuan meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat dan secara langsung memberi sumbangsi bagi pengembangan sosio-ekonomi penduduk. Untuk
8
memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga pendidikan guru. Berikut sistem pendidikan di Tiongkok dapat dilihat pada gambar 1.1 Gambar 1.1. Sistem Pendidikan di Tiongkok
Pasar Dunia Kerja dan Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan Tinggi Umum
Usia 18
Usia 15
………..
………..
Pendidikan Sekolah Menengah Umur
Pendidikan Tinggi Vokasi
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan Wajib Belajar: SMP (3 tahun)
Usia 6
………..
SD ( 6 tahun)
Pendidikan Anak Usia Dini
Sumber: Atase Pendidikan Beijing Sejak berdirinya Republik Rakyat China atau sekarang dikenal sebagai Republik Rakyat Tiongkok sudah mengalami 7 kali perubahan pada kurikulum pendidikan dasar. Perubahan itu merupakan tuntutan yang dibutuhkan agar Tiongkok menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi dan pasar kerja domestik maupun global. Dengan adanya perubahan kurikulum, khususnya perubahan
9
kurikulum ke-7 pada tahun 2007 pemerintah sangat terbuka terhadap hasil penelitian dibidang pendidikan dan masukan dari praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat peduli pendidikan baik dari tingkat kecamatan dan tingkat nasional. Reformasi kurikulum dimulai melalui studi survei secara nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dengan subyek pengamatan pada 16.000 siswa, 2000 guru dan kepala sekolah di 9 provinsi yang mewakili peta demografi Tiongkok. Selain itu juga dilakukan studi komparatif dengan kurikulum di negara Inggris, Amerika, Kanada, Australia, Korea Selatan, Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, Jepang, India, Brasil dan Mesir. Upaya studi komparatif ini dilakukan untuk memperoleh wawasan yang luas untuk para penyusun kurikulum dalam peningkatan kualitas kurikulum pendidikan dasar-menengah. Studi komparatif ini diyakini sebagai upaya yang sangat bermakna untuk menfasilitasi pemahaman yang benar terhadap sistem pendidikan di dunia dan keterkaitannya dengan sosial ekonomi dunia. Memperluas wawasan para pengambil kebijakan akan kampanye diseluruh belahan dunia tentang EFA (Education for All) yang mencakup kualitas pendidikan di semua unit pendidikan7. Tujuan dari pendidikan nasional Tiongkok adalah mempersiapkan pembelajar mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intektual, fisik, estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak agar menjadi pekerja sosialis
7
Sistem Pendidikan di China oleh Chaerun Anwar, http://www.atdikbudbeijing.com diakses 12 April 2015.
10
yang memiliki idealisme, terdidik dan berbudaya, memiliki karakter yang kuat dan disiplin dibawah pengawasan State Council, Kementerian Pendidikan bertanggung jawab untuk semua perencanaan dan pembuat kebijakan umum tentang pendidikan, dimana administrasi pendidikan dasar didesentralisasikan ke pemerintah
provinsi
dan
kota
/kabupaten
/desa.
Pendidikan
tinggi
administrasiannya dan pengawasannya ditingkat nasional dan provinsi. Penganggaran pendidikan Tiongkok telah melaksanakan pembangunan sistem pendidikan dengan menganggarkan dana investasi yang besar pada sektor pendidikan seperti membantu siswa memperoleh layanan pendidikan yang sama terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dengan memberikan skema bantuan berupa pinjaman pendidikan yang dibayar setelah memperoleh pekerjaan tetap dengan gaji minimal 1000 yuan per-bulan, biaya pendampingan, beasiswa, subsidi pendidikan, pembebasan biaya sekolah, pengurangan biaya sekolah8. Dari segi pendidikan, ada perbedaan yang terlihat terhadap pendidikan yang diterapkan Indonesia dan Tiongkok. Dilihat dari segi sistem pendidikan Indonesia dan Tiongkok memiliki sistem yang hampir sama, namun ada perbedaan yang mendasar dimana pemerintah Tiongkok menyadari pentingnya peran guru untuk memajukan bangsanya. Tak heran bila kemajuan Tiongkok kini menjadi buah bibir di dunia. Bagi negara ini, kemajuan yang dicapai dalam bidang pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Sistem pendidikan di Tiongkok dapat menjadi contoh agar kualitas penerus bangsa Indonesia dapat menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa. Disisi lain, Tiongkok juga 8
Ibid.,
11
sangat menyadari pentingnya pendidikan vokasi bagi peningkatan kualitas bangsa. Lain halnya dengan Indonesia yang lebih menekankan pelajar pada metode hafalan. Padahal pendidikan vokasi memiliki urgensitas di masa-masa yang akan datang dimana kualitas dan skill menjadi penting untuk pembangunan bangsa jangka panjang. Olehnya itu, Indonesia harus mampu membuka peluang dan membuka jalan baru bagi pendidikan vokasi guna peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu dan mampu bersaing dalam lingkup dunia global. B.
Kebijakan Pemerintah Indonesia dan Tiongkok dalam Bidang Pendidikan Pendidikan merupakan suatu kegiatan, proses, hasil dan sebagai ilmu yang
pada dasarnya merupakan sebagai usaha sadar yang dilakukan manusia sepanjang hayat guna memenuhi kebutuhan hidup. Pandangan ini secara umum telah menjadi istilah konvensional di masyarakat dan sarana manusia memperoleh pengetahuan secara berkesinambungan. Pada dasarnya, bahwa kebijakan pemerintah Indonesia 2009-2014 yang memiliki orientasi basis ekonomi sesuai dengan rancangan strategis pendidikan nasional 2009-2014 yang mengacu pada amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945, amandemen ke empat pasal 31 tentang pendidikan. Kebijakan pendidikan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:
12
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti; 2. Meningkatkan
kemampuan
akademik
dan
profesional
serta
meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan; 3. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum,
berupa
diversifikasi
kurikulum
untuk
melayani
keberagaman peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara professional; 4. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai; 5. Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen; 6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem
13
pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya; 8. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama usaha kecil, menengah, dan koperasi9. Setiap kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan akan berdampak pada pengambilan keputusan oleh para pembuat kebijakan dalam bidang pendidikan baik di tingkat nasional maupun daerah dan tingkat satuan pendidikan. Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagai sebuah lembaga negara yang memiliki kewenangan untuk membuat sebuah kebijakan paling tinggi di indonesia tentunya sangat mempengaruhi eksitensi dan prosesi pendidikan yang diharapkan memiliki standar mutu yang layak di dalam lingkungan masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian keberadaan dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah dan pemerintah pusat yang dipimpin oleh presiden dan seorang wakil presiden, jajaran kementerian, dan jajaran badan/ lembaga kelengkapan eksekutif negara adalah para pembuat kebijakan yang bisa mempengaruhi dunia pendidikan nasional. 9
http://www.slideshare.net/ahmad01uu-no.20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional.
14
Namun, khususnya pada tingkat nasional, para pengambil keputusan khusus masalah pendidikan di tingkat DPR RI adalah Komisi X DPR RI Presiden RI, dan Menteri Pendidikan Nasional RI (pemimpin Departemen Pendidikan Nasional). Sehingga, segala bentuk kebijakan pendidikan nasional yang dihasilkan oleh ketiga elemen ini akan mempengaruhi kebijakan pendidikan di seluruh daerah dan seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Adapun, dengan peran pengambil kebijakan yang bisa mempengaruhi masalah pendidikan di tingkat daerah ialah DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda). Khususnya dalam masalah pendidikan, posisi Komisi E di DPRD dan Dinas Pendidikan di Pemda sangatlah berperan untuk memfasilitasi adanya pemberlakuan kebijakan pendidikan di tingkat daerahnya masing-masing yang didasari oleh peraturan perundangundangan dari hasil permusyawaratan pembuat kebijakan nasional. Satuan pendidikan mengambil peran penting untuk membuat kebijakan pendidikan yang akan mempengaruhi fenomena pendidikan yang berlangsung di satuan pendidikannya masing-masing. Sehubungan dengan evaluasi kebijakan pendidikan era otonomi masih belum terformat secara jelas maka di lapangan masih timbul bermacam-macam metode dan cara dalam melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan. Sampai saat ini hasil dari kebijakan tersebut belum tampak, namun berbagai improvisasi di daerah telah menunjukkan warna yang lebih baik. Misalnya, beberapa langkah program yang telah dijalankan di beberapa daerah, berkaitan dengan kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu berbasis sekolah dan peningkatan mutu pendidikan berbasis masyarakat diimplementasikan sebagai berikut :
15
1. Telah berlakunya UAS dan UAN sebagai pengganti EBTA /EBTANAS 2. Telah dibentuknya Komite Sekolah sebagai pengganti BP3. 3. Telah diterapkan muatan lokal dan pelajaran ketrampilan di sekolah SLTP. 4. Dihapuskannya sistem rayonisasi dalam penerimaan murid baru. 5. Pemberian insentif kepada guru-guru negeri. 6. Bantuan dana operasional sekolah, serta bantuan peralatan praktik sekolah. 7. Bantuan peningkatan SDM sebagai contoh pemberian beasiswa pada guru untuk mengikuti program Pascasarjana. 8. Peningkatan profesionalisme guru dan dosen melalui penyelenggaraan profesi guru dan dosen untuk memperoleh sertifikat pendidik dan menjadi guru dan dosen profesional. 9. Penerapan pendidikan budaya dan karakter bangsa bagi semua jenjang pendidikan. Pada praktiknya, setiap kebijakan mengandung multi tujuan yaitu untuk menjadikan kebijakan itu sebagai kebijakan yang adil dan seimbang dalam mendorong kemajuan kehidupan bersama. Kebijakan pendidikan nasional disebut memperkuat peran negara dengan memastikan 20% anggaran negara untuk pendidikan nasional. Namun di sisi lain ada pasal yang memperkuat peran publik dengan adanya komite-komite sekolah. Ada pula tujuan dinamisasi dalam bentuk
16
mendorong terbentuknya sekolah-sekolah swasta dan tujuan stabilisasi dengan adanya standar-standar pendidikan yang harus diikuti. Ada pula tujuan regulasi seperti batasan-batasan setiap jenjang pemerintahan dalam melakukan peran pendidikan nasional dan tujuan deregulasi dengan
adanya
ruang-ruang
bagi
masyarakat
untuk
mendirikan
dan
menyelenggarakan sekolah-sekolah non-negara.Demikian, kebijakan publik selalu mengandung multi fungsi untuk menjadikan kebijakan sebagai kebijakan yang adil dan seimbang dalam mendorong kemajuan kehidupan bersama. Meski pemahaman ini penting, hal yang lebih penting lagi bagi pemerintah atau lembaga publik adalah berkenaan dengan perumusan, implementasi, dan evaluasi kebijakan. Tiongkok yang merupakan negara maju menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan karena memliki peran strategis dalam pembangunan masyarakat yang unggul dan membangun masyarakat yang maju. Pendidikan adalah jalan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang dikembangkan. Dalam dua dekade terakhir, pendidikan yang dilaksanakan di Tiongkok telah dipandu oleh prinsip dasaryang diusulkan oleh Deng Xiaoping bahwa pendidikan harus berorientasi modernisasi, ke dunia luar, dan ke masa depan. Tujuan pendidikan adalah "untuk mengaktifkan pembelajar untuk belajar dengan cara yang aktif dan hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara pengembangan semua potensi dan untuk mempersiapkan generasi baru yang memiliki cita-cita, kebajikan moral yang dididik dalam disiplin. 17
Pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembangunan manusia adalah proses yang sangat individual dan pada saat yang sama proses membangun interaksi sosial. Prinsip dasar adalah pendidikan yang harus berkontribusi pada pengembangan serba masing-masing individu-pikiran dan tubuh, kecerdasan, kepekaan, rasa estetika, tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual (dalam pengertian nilai-nilai konfusianisme)10. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah dua elemen penting yaitu: 1) penekanan pada "pengembangan semua potensi peserta didik" dan 2) pergeseran fokus dari "pengetahuan dasar dan pengembangan keterampilan dasar" nilai-nilai/ pengembangan sikap serta dari akuisisi doktrin politik-ideologis ke pendekatan holistik humanistik untuk pembangunan manusia seutuhnya. Tiongkok adalah negara yang yang menjujung tinggi nilai-nilai pendidikan. Bagi negara ini, pendidikan memiliki nilai penting dalam perkembangan Tiongkok di dunia internasional dewasa ini. Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir membuat sebuah prestasi yang sangat mengagumkan yaitu merubah kondisi sosial-ekonomi masyarakatnya. Tiongkok dahulu adalah negara yang tergolong dalam negara berkembang yang hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya kemudian berubah menjadi negara yang makmur. Perubahan yang dialami Tiongkok adalah perubahan yang berarti dimana perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami oleh negara ini dikagumi dan dihormati oleh banyak kalangan. Sektor 10
http://www.atdikbudbeijing.com/for-indonesian-students/beasiswa-china/profilependidikan/243-sistem-pendidikan-china.
18
pendidikan menjadi perhatian penting bagi Tiongkok untuk membangun bangsa yang memiliki sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan Rencana Pendidikan Nasional jangka Menengah dan Jangka Panjang 2010-2020, Pendidikan di Tiongkok meniitik beratkan pada pengawasan dan penilaian dari pendidikan menengah dan tinggi. Penilaian dilakukan baik secara otonomi oleh masing masing unit sekolah maupun secara nasional. Tujuan pendidikan nasional jangka panjang, melalui pengawasan dan penilaian yaitu dengan kebijakan membuka kerjasama melalui internasionalisasi
satuan
pendidikan dan membuka diri terhadap system penilaian yang berlaku secara internasional untuk mengakomodasi kebutuhan pasar tenaga kerja bertaraf internasional11. Dalam bidang pendidikan, Tiongkok juga membangun banyak sekali universitas berkelas dunia untuk mendidik tenaga-tenaga ahli dalam bidang kedokteran, pertanian, ekonomi/manajemen, teknologi informasi/komunikasi, teknologi industri, bisnis/keuangan dan lain-lain. Pada tahun 2005 Tiongkok mampu melahirkan sarjana sains dan keteknikan sebanyak 700.000, 11 kali lipat melampaui AS yang hanya 60.000. tidak berlebihan jika negara ini bercita-cita untuk memiliki paling kurang 100 perguruan tinggi terbaik dunia sampai akhir abad ke-21 nanti, sehingga negara ini akan menjadi kiblat baru bagi pendidikan diluar AS dan Eropa. Untuk itu, pemerintah Tiongkok mengalokasikan dana sebesar 125 juta dollar AS bagi 10 universitas terbaik dan 225 dollar per tahun
11
Evaluasi Pendidikan China, www.atidkbudbeijing.com/evaluasipendidikan china diakses 12 April 2015.
19
khusus untuk dua universitas yang masuk 25 besar dunia yakni Beijing dan TsingHua sebagai percontohan12. Selain itu, pemerintah juga membangun banyak sekali pusat-pusat penelitian dan pengembangan guna memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti, untuk melakukan penelitian ilmiah baik untuk keperluan akademik maupun riset terapan guna menopang perkembangan industri13. Untuk menarik pulang para ilmuwan bergelar Ph.D yang bekerja sebagai pengajar/peneliti di universitas luar negeri, pemerintah menawarkan gaji besar dan berbagai tunjangan (kesehatan, transportasi, liburan). Deng Xiaoping adalah peletak dasar strategi dari kebijakan
ini yang
dijuluki sebagai capitalist roader yakni sosok penganut setia ideology sosialisme ortodoks yang menggerakan proses revolusi sosial politik dan berbalik arah menjadi kapitalisme dan menyerap ideology kapitalisme untuk melakukan restorasi politik dan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip dasar kapitalisme pasar. Tiongkok menjalankan reformasi pendidikan yang berhasil membentuk karakter modern. Kebijakannya tentang reformasi pendidikan diinspirasi pengetahuan tentang bahayanya sistem pendidikan yang terlalu menekankan hapalan, drilling, cara mengajar yang kaku dan sistem pendidikan yang hanya berorientasi untuk lulus ujian. Deng Xiaoping juga terinspirasi pemikiran Howard Gardner tentang mulitiple intelligences dan antusias untuk menerapkannya dalam sistem pendidikan di Tiongkok. Tiongkok mulai mengembangkan kurikulum dan tenaga
12
Taufik Adi Susilo, China Connection, Garasi, Jogjakarta, 2008, hlm. 94. Ibid hlm 95.
13
20
kependidikan. Langkah-langkah diambil pemerintahannya seperti mendirikan sekolah-sekolah keguruan. Guru di Tiongkok juga mendapat tempat yang cukup menjanjikan. Hal ini terlihat pula dalam sistem jenjang pendidikan yang sudah dikembangkan dan digariskan meliputi pendidikan pra-sekolah sebelum usia enam tahun, pendidikan dasar enam tahun, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi14. C.
Bentuk-Bentuk Kerjasama Indonesia dan Tiongkok Dalam Bidang Pendidikan melalui ASEAN-China Center Hubungan yang terjalin antara ASEAN (Assosiaction of Southeast Asia
Nations) dan Tiongkok memiliki perbedaan dari dulu hingga kini. Pada tahun 1970-an, ASEAN adalah organisasi regional Asia Tenggara yang menganggap bahwa Tiongkok adalah sebuah ancaman dengan ideologi komunisnya. Namun terlihat pada tahun 1991 Tiongkok dan ASEAN memulai sebuah hubungan baru hingga saat ini. ASEAN kemudian melihat pertumbuhan yang dialami oleh Tiongkok
sendiri
dimana
Tiongkok
adalah
negara
yang
mempunyai
perekonomian yang sangat kuat. ASEAN yang mengakui status dari Tiongkok ini, memilih Tiongkok sebagai partner dari ASEAN yang strategis 15. ASEAN-China Center adalah salah satu bentuk dari kesepakatan yang dibangun ASEAN dan Tiongkok pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 pada 18 November 2011 sebagai pusat untuk mempromosikan kerjasama 14
Cermin dari China,Geliat Sang Naga di Era Globalisasi, Buku Kompas, Jakarta, 2006, hlm.424 Rodolfo C. Severino. 2008. ASEAN-China Relations: Past, Present and Future [online] tersedia dalam http://www.iseas.edu.sg/aseanstudiescentre/ascp5-08.pdf diakses pada 13 Maret 2015.
15
21
perdagangan, investasi, pendidikan dan pertukaran kebudayaan antara ASEAN dan Tiongkok. ASEAN-China Center memiliki tujuan salah satunya yaitu untuk meningkatkan people-to-people contact, kesadaran masyarakat, saling pengertian, serta partisipasi aktif antara ASEAN dan masyarakat Tiongkok melalui pertukaran budaya dan pendidikan16. ASEAN China Center dibangun sebagai wujud nyata komitmen pemerintah Tiongkok untuk mendorong peningkatan ekspor ASEAN ke Tiongkok, meningkatkan investasi Tiongkok serta kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN serta adanya saling pemahaman antara ASEAN-Tiongkok melalui program pendidikan dan kebudayaan. Sesuai dengan isi perjanjian Deklarasi Bangkok yaitu meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara Kemitraan strategis kerjasama ASEAN dan Tiongkok yang akan memberikan manfaat timbal balik diharapkan akan semakin diperkuat melalui operasionalisasi ASEAN-China Center. Pada masa kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 18 November 2011 telah diadakan Commemorative Summit untuk memperingati 20 tahun hubungan kerja sama ASEAN-RRT yang bertepatan dengan KTT ke-14 dimana hasilnya adalah terdapat Joint Statement of the 14th ASEAN-China Summit to Commemorate the 20th Anniversary of Dialogue Relations. Dalam KTT tersebut para pemimpin ASEAN-Tiongkok juga meresmikan ASEAN-China Center yang akan berfungsi sebagai pusat untuk mempromosikan kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan dan pertukaran kebudayaan antara ASEAN dan Tiongkok. 16
Memorandum of Understanding ASEAN-China Center
22
Pembentukan ASEAN China Center (ACC) merupakan salah satu butir kesepakatan KTT ke-14 ASEAN-China yang dipimpin oleh Presiden RI pada tanggal 18 November 2011 di Bali. Operasionalisasi ACC yang berkedudukan di Beijing, Tiongkok, Secara resmi dimulai pada tanggal 18 Mei 2012 melalui pertemuan pertama Joint Council of the ASEAN-China Centre (JC-ACC) yang diselenggarakan di Beijing pada tanggal 17-18 Mei 2012. Pertemuan juga mengesahkan Ma Minqiang yang berasal dari Tiongkok sebagai Sekjen ACC17. ACC merupakan suatu organisasi internasional yang secara resmi didirikan pada Konferensi Tingkat Tinggi Perayaan 20 tahun Mitra Wicara ASEAN-RRT di Bali pada tahun 2011 dengan pembiayaan aktivitas ACC dibagi antara negara anggota ASEAN dan Tiongkok. Kantor pusat ACC terletak di Beijing. Negara anggota ASEAN masing-masing mengutus delegasi ke ASEANChina Center yang ditempatkan dalam berbagai bidang. Indonesia mengirimkan delegasi yang memiliki tugas sebagai Direktur Pendidikan, Kebudayaan, dan Pariwisata sejak pertengahan tahun 2013. Selain Indonesia, Thailand juga telah menempatkan pejabatnya di jajaran Executive Director ACC dengan posisi sebagai Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat. Kolaborasi antara Executive Director yang berasal dari negara anggota ASEAN dan Tiongkok diharapkan dapat memberikan masukan bagi aktivitas ACC sehingga dapat berkontribusi secara langsung kepada rakyat ASEAN dan Tiongkok.
17
Peresmian ASEAN-China Center, http://www.kemlu.go.id/ptriasean/Lists/LembarInformasi/DispForm.aspx?ID=29 diakses 16 Maret 2015.
23
Dalam Memorandum of Understanding ASEAN-China Center disebutkan tujuan dari pembentukannya yaitu: 1. Untuk mendukung pelaksanaan Persetujuan Kerangka Kerjadan berbagai perjanjian perdagangan barang, jasa, penyelesaian sengketa, investasi dan perjanjian lain yang berkaitan dengan kerjasama ekonomi yang ditandatangani di bawah payung Perjanjian Kerangka Kerja; 2. Untuk meningkatkan perdagangan dua arah antara ASEAN dan Tiongkok dan selanjutnya menumbuhkan kemitraan perdagangan untuk bersama-sama mempromosikan ekspor ke pasar luar dan mencapai perluasan pasar; 3. Untuk mempromosikan arus dua arah investasi antara ASEAN dan Tiongkok; 4. Untuk melakukan kegiatan untuk membantu investor dan pengusaha dari kurang berkembang negara anggota ASEAN, khususnya Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, dalam mengeksplorasi peluang perdagangan dan investasi di Tiongkok; 5. Untuk mempromosikan arus wisatawan antara ASEAN dan Tiongkok; 6. Untuk meningkatkan interaksi antara komunitas bisnis ASEAN dan Tiongkok; 7. Untuk meningkatkan people-to-people contact, kesadaran masyarakat, saling pengertian, serta partisipasi aktif antara ASEAN dan masyarakat Tiongkok melalui pertukaran budaya dan pendidikan;
24
8. Untuk mensinergikan potensi ASEAN dan Tiongkok dalam rangka untuk meningkatkan daya tarik wilayah untuk mitra eksternal dan memfasilitasi akses ke ASEAN dan Tiongkok18. Dalam bidang pendidikan, tujuan menyeluruh dari ACC tetap satu tujuan yang dikenal sebagai "Double 100.000 Student Mobility Goals" dengan mitra SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Organization Open Learning Center dan
Pusat Bahasa dan Budaya ASEAN-Tiongkok) untuk
melayani kebutuhan otoritas pendidikan dari pemerintah Tiongkok dan ASEAN dan lembaga pendidikan. Dengan ide menyediakan layanan pro-aktif dan memperluas kegiatan secara bertahap, ASEAN-China Center terus melayani tiga kelompok pemangku kepentingan, yaitu Kedutaan ASEAN, mahasiswa ASEAN, dan lembaga pendidikan tinggi (saat ini sekolah kejuruan) untuk mempromosikan kerjasama dan pertukaran di bidang pendidikan kejuruan19. ACC menyelenggarakan dan memfasilitasi penandatanganan MOU antara ASEAN dan Tiongkok lembaga pendidikan kejuruan untuk memastikan rencana yang bisa diterapkan tindakan dan pertukaran pendidikan direalisasikan. ACC juga bekerja sama dengan Beijing Language and Culture University menyusul pembentukan pusat bahasa dan budaya ASEAN-Tiongkok sebagai salah satu
18
Memorandum Of Understanding On Establishing The Asean China Center Between The Governments Of The Member States Of The Association Of Southeast Asian Nations And The Government Of The People’s Republic Of China Article II. 19 Annual Report of The Asean-China Center 2014 hlm.17
25
platform untuk mempromosikan saling pengertian antara masyarakat dan masyarakat ASEAN dan Tiongkok serta mempromosikan kegiatan siswa20. Memperluas pendidikan, pertukaran budaya adalah pra-syarat untuk memperdalam saling pengertian dan meningkatkan hubungan people-to-people antara ASEAN dan Tiongkok Pada tahun 2014, ACC melanjutkan upayanya menuju kemitraan strategis antara ASEAN dan Tiongkok yang sangat penting dalam mendorong hubungan baik antar negara anggota ASEAN. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalin kerjasama dengan Tiongkok dalam payung ASEAN-China Center (ACC). ASEAN-China Center bekerjasama dengan SEAMOLEC memberikan beasiswa bagi pelajar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai provinsi di Indonesia untuk kuliah selama 3 tahun di Tiongkok dengan mengambil bidang teknologi kereta api, perikanan, pertanian dan nanoteknologi. Pemerintah Tiongkok menjamin seluruh biaya pendidikan, penginapan serta biaya hidup selama di Tiongkok. Para pelajar yang dikirim ke Tiongkok wajib kembali ke Indonesia untuk membangun daerahnya masing-masing. Beasiswa tersebut meliputi Jiangsu Institute of Commerce yang menyediakan 14 slot beasiswa, Nanjing Institute of Railway Technology menyediakan 20 slot beasiswa, Jiangsu Agri Animal Husbandary Vocational College menyediakan 12 slot beasiswa dan
20
Ibid hlm.17
26
30 slot subsidi, Wuxi Institute of Technology memberikan keringanan tution fee 30% kepada calon mahasiswa Indonesia21. Selanjutnya, Peresmian "ASEAN-China Language and Culture Centre” di Beijing Language Centre University/BLCU atau Universitas Pusat Bahasa Beijing merupakan langkah konkrit untuk meningkatkan "People to People Contact" antara ASEAN dan Tiongkok yang digagas oleh ASEAN-China Centre (ACC). Peresmian Center yang dilakukan bersama-sama oleh Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN, Duta Besar Ngurah Swajaya dengan seluruh Perwakilan negara ASEAN, Sekjen ACC, presiden BLCU, Duta Besar RRT untuk ASEAN dilakukan sebagai rangkaian pertemuan Dewan Bersama ACC di Beijing, RRT. Peresmian "ASEAN-China Language and Culture Centre” ini diikuti dengan dimulainya pekan Film ASEAN yang dilaksanakan di BLCU dari tanggal 18 - 24 Desember 2013. Kegiatan-kegiatan ini merupakan kontribusi ACC untuk mempersiapkan dimulainya Tahun kebudayaan ASEAN-Tiongkok yang akan dilaksanakan tahun 2014. ASEAN-China Language and Culture Center (ACLC) akan menjadi pusat pembelajaran bahasa Mandarin bagi mahasiswa negara anggota ASEAN dan menjadi pusat pembelajaran bahasa-bahasa negara ASEAN untuk mahasiswa Tiongkok. Dari total jumlah siswa asal ASEAN yang belajar di BLCU, tercatat jumlah mahasiswa Indonesia yang terbesar sekitar 500 orang yang mengambil program belajar bahasa singkat maupun strata satu dan dua. Saat ini tercatat lebih dari 70 ribu siswa ASEAN yang sedang belajar di Tiongkok. Sebaliknya terdapat 21
SEAMOLEC Magazine Edisi Oktober 2014, http//magazine.seamolec.org
27
100 ribu siswa Tiongkok yang sedang belajar di ASEAN. Pada KTT ke-16 ASEAN-Tiongkok di Brunei, pemerintah Tiongkok menyampaikan komitmennya untuk memberikan 15 ribu beasiswa untuk pegawai pemerintah dari ASEAN guna lebih meningkatkan jumlah mahasiswa ASEAN belajar di Tiongkok. Sebagai mekanisme yang dibentuk KTT ke-14 ASEAN-Tiongkok di Bali, November 2011, ASEAN-China Centre (ACC) yang berkedudukan di Beijing yang memiliki tugas utama meningkatkan kerjasama perdagangan, investasi, pariwisata dan kebudayaan antara ASEAN dan Tiongkok22. Berdasarkan data Atase Pendidikan di KBRI Beijing jumlah pelajar dan mahasiswa Tiongkok hingga Juli 2013 yang menempuh pendidikan di Indonesia tercatat 327 orang, sedangkan jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Tiongkokyang mencapai 13.114 orang. Jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Tiongkok tiap tahunnya terus meningkat. tidak hanya belajar bahasa Mandarin saja tetapi juga berbagai bidang studi untuk memperoleh gelar sarjana atau pascasarjana. Menurut Informasi Kementrian Pendidikan Tiongkok, jumlah mahasiswa Indonesia di Tiongkok pada 2011 lalu menempati peringkat tujuh di bawah mahasiswa Rusia yang menempati peringkat enam. Ir.Samuel Wiyono MBA, dari Beijing Language & Culture Institute (BLCI) menyatakan bahwa Minat mahasiswa Indonesia, serta mahasiswa asing dari negara lainnya untuk belajar ke Tiongkok makin besar setiap tahunnya. Hal ini bisa dipahami, karena selain biaya terjangkau, mutu pendidikan, fasiltas 22
ASEAN dan Tiongkok Kerjasama di bidang Vokasi, http://www.kemlu.go.id/bangkok/Pages/News.aspx?IDP=6713&l=id diakses tanggal 17 Mei 2015.
28
laboratorium dan kampus, kemajuan dan perkembangan pesat Tiongkok juga makin banyaknya program studi gelar yang menggunakan bahasa pengantar Inggris. Tiongkok adalah negara yang memiliki daya tarik sehingga banyak mahasiswa menuntut ilmu di negara ini. Indonesia melakukan kerjasama dengan Tiongkok melalui ASEAN-China Center ini merupakan sebuah langkah untuk membangun sumber daya manusia yang berkompeten dimana ASEAN-China Center bekerjasama dengan SEAMOLEC untuk terus meningkatkan partisipasi aktif melalui pertukaran pendidikan, kebudayaan dan komunikasi dua arah serta peningkatan people to people contact sebagai tujuan dibentuknya ACC ini. Adapun anggaran yang telah disetujui dalam bidang pendidikan ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Anggaran Pendidikan ASEAN-China Center tahun 2012-2014 Supporting ASEAN Student Activity
200.000 RMB = 32,692.68 USD
Mutual Exchanges between ASEANTiongkok Vocational Edcucation Institutions Providing Information for “Study In ASEAN” and “Study In Tiongkok”
100.000 RMB=16,346.34 USD
Mutual Exchanges between ASEANTiongkok Scholars and Experts
150.000 RMB= 24,519.51 USD
Experincing Chinese Education
100.000 RMB=16,346.34 USD
100.000 RMB=16,346.34 USD
Sumber : Annual Report ASEAN-China Center
29
Anggaran ini digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkorelasi dengan tujuan ACC seperti yang terlihat bahwa ACC mendukung kegiatan
berupa
pertukaran
pelajar,
workshop
pendidikan
vokasi
dan
pengembangan pendidikan vokasi, pemberian beasiswa dan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan dari ACC. Dalam Memorandum of Understanding ACC, Anggaran ini 90 % dibiayai atau ditanggung oleh Tiongkok dan 10 % dari negaranegara anggota ASEAN.
30
31