Mengapa Harus Kuliah di Kedokteran Hewan UNAIR? Berikut Penjelasannya! UNAIR
NEWS
–
Ada
39
program
studi
S-1
yang
dimiliki
Universitas Airlangga, salah satunya S-1 Pendidikan Dokter Hewan. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan sekaligus koordinator prodi S-1 Pendidikan Dokter Hewan Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes bercerita kepada UNAIR NEWS tentang beragam hal menarik yang bisa mahasiswa dapatkan jika kuliah di prodi ini. 1. Salah Satu Program Studi Kedokteran Hewan Tertua di Indonesia FKH UNAIR berdiri sejak tahun 1972. Di Indonesia, hanya ada 11 perguruan tinggi yang memiliki jurusan kedokteran hewan. Secara usia, FKH UNAIR tertua keempat setelah Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Syiah Kuala. Dari 116 dosen yang dimiliki, ada 26 profesor aktif yang dimiliki FKH. 2. Rumah Sakit Hewan Terbesar di Indonesia yang Dimiliki PTN Saat ini sedang dibangun Rumah Sakit Hewan yang terdiri dari enam lantai. Pembangunan RS diperkirakan selesai tahun 2017 ini. Sehingga, studi kedokteran hewan dapat dipraktikkan secara langsung di RS ini. Lantai satu RS ini, digunakan untuk penerimaan pasien, diskusi mahasiswa dan asistensi. RS ini sudah beroperasi sejak sejak tahun 2004. “Peneriman pasien hingga 100 ekor perhari. RS ini berhasil memasukkan hampir 1,5 miliar pertahun. Dokternya dosen sini juga. Mereka masuk dalam katagori pengmas,” ujar Pudji. Selain fasilitas Rumah Sakit Hewan, beragam fasilitas lain yaitu Taman Ternak Pendidikan, Unit Pengembangan & Penelitian
Hewan Lab, Pelayanan Diagnostik Unit Penyakit Unggas, Laboratorium Biologi Molekuler, Laboratorium Pakan Ternak, Laboratorium Invitro, Unit Produksi Semen Beku, dan BSL 3 (Biosafety Level 3). 3. Program Kelas Internasional Di UNAIR, ada lima kelas internasional yang dibuka. Program ini bisa diikuti mahasiswa mancanegara maupun mahasiswa Indonesia. Jika anda kuliah di FKH UNAIR, dengan mengambil program kelas internasional, tentunya kamu banyak memiliki teman dari mancanegara. Kamu bisa saling berjejaring dan bertukar pikiran. Tahun 2016 lalu, ada 12 mahasiswa macanegara yang berasal dari Malaysia. Jumlah ini adalah jumlah penerimaan mahasiswa asing di fakultas yang terbesar di Indonesia, 4. Berpeluang Menjadi Peneliti Zoonosis Saat ini, banyak infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia begitupun sebaliknya. Seperti rabies dan antraks yang barubaru ini menjadi kasus di Indonesia. Pudji mengatakan, topik inilah yang banyak memiliki peluang besar untuk diteliti. Payung penelitian besar yang ada di FKH adalah bidang kesehatan masyarakat veteriner. Saat ini sedang menjadi tren konsep One Health yang memiliki misi untuk melawan penyakit zoonosis. “Jika ada sebuah penyakit yang disebabkan oleh hewan, kita bekerjasama dengan orang-orang dari kesehatan atau kedokteran. Mereka yang mengurusi manusianya, dan kita mencari tahu hewan yang menyebabkan penyakit tersebut,” katanya. Di FKH UNAIR, implementasi penelitian lebih banyak pada pembuatan kit diagnostik. Peneliti bisa membuat vaksin dan memproduksinya melalui pihak ketiga. Beberapa alat diagnostik telah diciptakan akademisi FKH, seperti Pudji dan tim yang
memiliki peralatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi berahi hewan. 5. Memiliki Kelompok Minat Penyuka Binatang Ada fasilitas kelompok minat yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa FKH bernama Kelompok Minat Profesi Veteriner (KMPV). Peminatan ini cocok sekali bagi mahasiswa yang memiliki kecintaan terhadap bidatang. Seperti peminatan terhadap ubur, luwak, ternak besar, hewan liar, dan lain sebagainya. “Mereka kerjasama dengan komunitas. Yang paling bagus itu minat luwak. Di luar, luwak bisa buat kopi. Kalau mahasiswa, mereka bisa memelihara dan mengembangbiakkan luwak. Ada tiga luwak di sini, hampir mirip kebun binatang mini,” ujar Pudji. 6. Program Studi S-1 hingga S-3 Ada di FKH Sejak FKH berdiri, dari tahun ke tahun mahasiswa yang terdaftar semakin banyak. Tahun 2016 lalu, ada 288 mahasiswa baik nasional maupun internasional. Program studi yang disediakan baik jenjang S1 hingga S3 ada di sini. Jenjang S1 Pendidikan Kedokteran Hewan, Profesi Dokter Hewan, S2 Ilmu Biologi Reproduksi, Ilmu Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Agribisnis Veteriner, Ilmu Vaksinologi dan Imunoterapetika, dan S3 Sains Veteriner. diantaranya telah terakreditasi A.
Enam
prodi
7. Sebaran Alumni Seluruh Indonesia Pudji mengatakan, perbedaan alumni dulu dan sekarang adalah minat karir mereka usai lulus kuliah. Jika dulu mahasiswa banyak yang berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri, maka saat ini lulusan FKH banyak yang ingin mengembangkan bisnis dan berwirausaha. “Alumni kita tersebar sudah ke berbagai negara. Yang cukup menggembirakan, 33 provinsi di Indonesia hampir tiap provinsi
ada. Di perbatasan juga ada,” ujarnya. Tiap tahun, ada reuni alumni yang memungkinkan mereka untuk berjejaring satu sama lain. “Aspek bisnis dan sirkulasi besar sekali. Tiap tahun ada gathering alumni. Bisa saling koordinasi satu sama lain,” tambahnya. Yang patut dicatat, lapangan kerja dari studi kedokteran hewan tidak selalu menjadi dokter hewan. Banyak pilihan lapangan kerja yang bisa digeluti, berwirausaha salah satunya. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S
Kunjungan Kampus Jembatan Mimpi Siswa
Jadi
UNAIR NEWS – Bulan Januari tahun ini menjadi salah satu bulan sibuk bagi Universitas Airlangga pasalnya sudah tercatat sudah ada 18 sekolah yang datang ke UNAIR untuk melakukan kunjungan. Tujuan mereka pun beragam, mulai dari mencari informasi seputar jalur masuk ke UNAIR, motivasi, hingga pengetahuan seputar dunia perkuliahan. Kali ini, kunjungan terakhir di Bulan Januari datang dari SMAN 1 Padangan Bojonegoro, Kamis (26/1). Sebanyak 220 siswa dan 7 dewan guru hadir di Aula Kahuripan Kampus C UNAIR. Mariyani S.Pd., mewakili kepala sekolah SMAN 1 Padangan menyatakan bahwa kunjungan yang ia lakukan bersama rombongan dimaksudkan
untuk mengajak seluruh anak didiknya tahu tentang wawasan kehidupan kampus. “Saya mengajak mereka (siswa, red) ke UNAIR ini supaya mendapat wawasan tentang dunia kampus. Apa saja yang ada di UNAIR dan barangkali bisa masuk UNAIR tanpa tes itu bagaimana caranya?,” Ungkap Mariyani Mariyani juga mengaku bahwa pihak guru SMAN 1 Padangan merasa kualahan saat banyak anak didiknya menanyakan informasi tentang perguruan tinggi. Ia pun tidak mau mematahkan mimpi anak didiknya yang begitu tinggi. Kendati minim informasi mengenai kampus, Maryani pun bersama pihak sekolah mengadakan kunjungan ke UNAIR. “Anak-anak
ini
niat
kuliah
tinggi.
Meski
mereka
orang
pinggiran yang ada di tapal batas antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena anak-anak banyak tanya pada kami dan kami keterbatasan informasi maka kami ajak ke kampus UNAIR ini,” terangnya. Dalam kunjungan ini Pusat Informasi dan Humas (PIH) bersama Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) mewakili UNAIR menyampaikan beberapa informasi seputar UNAIR dan jalur seleksi. Barry Nuqoba, S.Si., M.Kom., selaku dosen Matematika UNAIR yang juga staf PPMB menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa bukanlah mimpi, meskipun berasal dari putra daerah. “Saya ini dari tetangga kalian, Lamongan. Semoga dengan kunjugan ini kelak kalian bisa menjadi bagian dari UNAIR,” kata Barry menyemangati seluruh siswa.
Penulis: Nuri Hermawan Editor:
Faridah Hari
Seimbangkan Pengabdian di Bidang Hukum Kepailitan dan Tenaga Kerja UNAIR NEWS – Universitas Airlangga memiliki pakar yang memiliki sederet kiprah di bidang hukum kepailitan dan tenaga kerja. Kepakarannya itu ia manfaatkan untuk mengatasi permasalahan hukum yang biasa muncul di antara buruh, pengusaha, dan pemerintah. Pakar hukum itu adalah Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., C.N., yang kini menjabat Direktur Kemahasiswaan UNAIR. Dosen Fakultas Hukum UNAIR itu menyelesaikan pendidikan sarjana, master, hingga doktoralnya pada bidang ilmu hukum di universitas yang sama. Lelaki kelahiran Tegal tersebut mengaku, saat menempuh program sarjana ia sangat tertarik dengan bidang hukum kepailitan dan tenaga kerja, sehingga ia memilih meneruskan studi pada bidang yang sama pada jenjang master dan doktoral. “Awalnya, hukum kepailitan tidak begitu diminati. Namun, setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1998 hingga hari ini, bidang hukum kepailitan sangat menarik,” terangnya. Berkat kepakarannya pada bidang tersebut, ia merupakan salah satu doktor hukum kepailitan dan hukum tenaga kerja di Indonesia yang bisa dijadikan rujukan. Dari kepakarannya, pada kedua bidang hukum tersebut, Hadi kerap dijadikan saksi ahli dalam beberapa kasus. Hadi pernah menjadi saksi ahli di Pengadilan Negeri Denpasar dalam perkara pidana kepailitan. Ia pernah menjadi saksi ahli Polrestabes Surabaya dalam perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan. Selain itu, Hadi juga
pernah menjadi saksi ahli perkara dugaan tindak pidana ketenagakerjaan seperti pengusaha yang tidak memberi gaji kepada pekerja yang sudah melaksanakan kewajiban pekerjaannya. “Tidak hanya menjadi saksi ahli, saya juga sudah menerbitkan buku yang berjudul “Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan” yang terbit pada tahun 2009,” imbuh dosen kelahiran 6 April 1973. Hadi juga menegaskan bahwa buku tersebut juga dijadikan rujukan perkuliahan nasional dan pedoman hakim dalam persidangan. Hal lainnya yang membanggakan adalah dirinya pernah diundang untuk menjadi penguji tamu kandidat doktor salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia, Universitas Leiden, Belanda. “Alhamdulillah, saya juga sempat diundang ke Leiden University untuk menjadi penguji kandidat doktor yang disertasinya membahas mengenai ketenagakerjaan,” terang Direktur Kemahasiswaan UNAIR. Bagi Hadi, kepakaran yang ia miliki digunakan untuk menolong semua lapisan. Kepakarannya di bidang hukum kepailitan mengantarkan kontribusinya untuk menyelesaikan persoalan pengusaha dan perusahaan. Sedangkan, pada bidang hukum tenaga kerja, Hadi fokus membantu nasib buruh. “Kalau begini kan jadi seimbang. Ini juga bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S
Tahun Ini, Kuota SNMPTN dan SBMPTN Berbeda UNAIR NEWS – Peraturan mengenai mekanisme Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 resmi diumumkan pertengahan Januari lalu. Banyak upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk memberikan wawasan mengenai jalur masuk PTN kepada siswa maupun orang tua siswa. Salah satunya, pihak SMAN 5 Surabaya yang mengundang pihak Universitas Airlangga untuk menjelaskan mekanisme SNMPTN dan SBMPTN terbaru di hadapan siswa dan orang tua siswa, Kamis (25/1). Kepala SMAN 5 Surabaya Sri Widiati, S.Pd., M.M., mengungkapkan, mekanisme terbaru patut diketahui oleh siswa dan wali siswa. Tujuannya, dengan mengetahui mekanisme terbaru, peserta bisa menghadapi kemungkinan proses seleksi yang berdasarkan jejak rekam akademis rapor, alumni, dan sekolah itu. “Tahun ini banyak aturan yang berubah, makanya kami mengundang UNAIR untuk ke sini. Meski kuota SNMPTN tahun ini turun, saya berharap semoga 50 persen kuota SNMPTN yang ada, seluruh siswa SMAN 5 yang ikut seleksi bisa lolos,” jelasnya. Menanggapi pernyataan Widiati, Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si., menjelaskan, perubahan yang menyangkut proses SNMPTN merupakan ketentuan panitia pusat. Bila memang ada mekanisme yang masih belum dipahami, pihak UNAIR terbuka dan siap melayani pelayanan informasi. “Kuota tahun lalu 75 persen, tahun ini hanya 50 persen, yang
menentukan panitia pusat di Jakarta. Kami juga terus melayani apabila bapak ibu semua ingin tanya tentang UNAIR. Kami sangat terbuka,” terangnya. Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM yang turut hadir dalam acara yang digelar di Aula SMAN 5 Surabaya tersebut menuturkan, kebijakan perubahan kuota diterapkan agar siswa peserta yang lolos seleksi, memiliki jejak rekam akademis yang tak diragukan. “Jadi 50 persen ini merupakan babak penyisihan di awal. Kemudian akan diseleksi lagi ketika SNMPTN dengan seluruh peserta yang mendaftar,” terangnya.
Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S
Sadar Begitu Penting, Profesor Ekonomi Dalami Ilmu Akuntansi Syariah UNAIR NEWS – Sejak studi magister dan doktoral di Australia, pakar akuntansi Prof. Tjiptohadi Sawarjuwono, Drs., M.Ec., Ph.D, CPA. CA, mulai gemar berbicara tentang keislaman. Dari situ, profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga itu memfokuskan bidang kajiannya pada Akuntansi Perilaku, khususnya yang terkait dengan syariah. Tjipto, sapaan akrabnya, banyak menulis tentang perilaku masyarakat berkaitan dengan akuntansi. Sebab saat ini,
akuntansi bukan sekadar tentang catat mencatat, tetapi niatan untuk melakukannya pun jadi bagian dalam akuntansi. Bukan hanya itu, proses perkembangan pendidikan akuntansi pun dapat dikelompokkan sebagai bagian dari makna akuntansi. Seiring berjalannya waktu, memengaruhi perilaku orang menulis buku “Aspek Perilaku yang diterbitkan oleh Pusat tahun 2012 silam.
hasil dari kegiatan akuntansi dalam mengambil kebijakan. Ia Manusia dalam Praktik Akuntansi” Penerbitan dan Percetakan UNAIR
Pada September 2016, Tjipto bersama kelompoknya, mendirikan Kompartemen Akuntan Syariah (KAS) di FEB, Universitas Hasannudin, Makassar. Sebab selama ini, para akuntan syariah tergabung dalam Forum Akuntansi Syariah dan hanya menjadi bagian dari Kompartemen Akuntan Pendidik, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Alasannya, di masa mendatang sangat mungkin Akuntan Syariah akan memotori penerapan ajaran Islam di seluruh aspek kehidupan, khususnya semua hal yang terkait dengan akuntansi. “Saya sangat menyadari, besar kemungkinan suatu saat akan muncul Akuntan Syariah yang akan memotori penerapan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan, khususnya semua hal yang terkait dengan akuntansi,” ujar profesor yang merampungkan studi doktoral di Universitas Wollongong, Australia, ini. Tak kalah pentingnya, sejak dua tahun terakhir, Tjipto menjadi pemimpin pelaksana pelatihan para akuntan yang akan melatih perihal akuntansi untuk pejabat seluruh desa di Jawa Timur. “Saya memberikan pelatihan kepada akuntan-akuntan (Training of Trainer, red) yang akan memberikan pelatihan kepada para pejabat desa. Pelatihan ini atas instruksi dan kerjasama langsung dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemprov Jawa Timur,” ungkap dosen kelahiran Bandung. Selain itu, ia juga dipercaya oleh Bupati Jember untuk membina
petugas akuntan di Jember, untuk membantu proses pembukuan Pemerintah Kabupaten Jember. Termasuk juga membantu mengembangkan bisnis warung modern berjaringan dari sisi pembukuan sederhana. Saat ini, selain menjalankan kewajiban mengajar kepada mahasiswa FEB UNAIR baik jenjang S-1, S-2 maupun S-3, Tjipto juga mengemban amanah sebagai Wakil Rektor I Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik, periode 2016-2019. Tahun 2015-2016, ia juga tercatat sebagai interviewer beasiswa Lembaga Penyandang Dana Pendidikan. Terkait dengan program amnesti pajak yang baru-baru ini diwajibkan pemerintah untuk semua warga negara, Tjipto sangat setuju dengan program ini. Sebab, setiap orang harus menaati aturan yang dalam ajaran Islam disebutkan harus mematuhi ulil amri. “Saya memiliki mimpi bisa mengajak masyarakat untuk senantiasa berjalan di atas langkah-langkah kebaikan. Mimpi saya bisa mengajak manusia untuk menjalankan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan. Oleh karenanya jangan memisahkan antara agama dan kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S
UNAIR Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru di Tiga
Kabupaten UNAIR NEWS – Memasuki masa-masa penerimaan mahasiswa baru, Universitas Airlangga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan mengadakan acara sosialisasi mengenai seleksi penerimaan mahasiswa baru. Acara dilangsungkan di Sekolah Menengah Atas Negeri I, Bluluk, Lamongan, Rabu (25/1). Acara sosialisasi itu dihadiri oleh kepala sekolah SMA negeri dan guru bimbingan konseling (BK) se-Kabupaten Lamongan. Tujuannya, untuk memaparkan informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru yang akan dihadapi para pelajar kelas XII. Pasalnya, sebentar lagi mereka akan mengikuti seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan seleksi bersama perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Dari UNAIR, pihak yang memberikan pemaparan materi adalah Sekretaris Pusat Informasi dan Humas Dr. Bimo Aksono, drh., M.Kes. Dalam paparannya, Bimo mengatakan bahwa kuota penerimaan mahasiswa baru tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, kuota penerimaan SNMPTN sebanyak minimal 30 persen, SBMPTN minimal 30 persen, dan jalur Mandiri maksimal 10 persen. Dalam sosialisasi perihal pilihan “Bagaimana bila pertama?,” tanya
tersebut, ada salah satu guru menanyakan program studi yang menjadi prioritas. UNAIR ditempatkan bukan pada pilihan salah satu guru.
Menanggapi pertanyaan itu, Bimo mengatakan bahwa UNAIR tak menerima siswa yang menempatkan perguruan tinggi tertua di Indonesia wilayah Timur itu bukan sebagai pilihan pertama. “Bahwa bagaimana kita bisa membuka siswa yang memilih UNAIR sebagai pilihan kedua, ketika siswa yang menjadikan UNAIR sebagai pilihan pertama saja sudah membludak melebihi kuota,” tutur Bimo. Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru ke daerah-daerah menjadi
tugas rutin setiap tahunnya bagi UNAIR. Tahun ini, UNAIR mendapat jatah wilayah sosialisasi di Kabupaten Lamongan, Tuban, dan Bangkalan. Tahun sebelumnya, UNAIR mendapat tugas sosialisasi ke wilayah Nganjuk, Mojokerto, dan Surabaya.
Penulis: Agus Irwanto Editor: Defrina Sukma S