Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
Edisi No. 201
Mewartakan Iman dan Kasih
Hari Rabu, tgl. 6 February 2008 yang lalu, kita telah membuka masa Pra-Paska, yang berarti kita memulai masa Pantang dan Puasa untuk menyongsong hari raya Paska. Dalam tradisi katolik, masa ini merupakan masa yang penting bagi semua anggota Gereja untuk secara khusus mengambil waktu dengan mengadakan refleksi, doa, pantang-puasa, mengadakan kegiatan sosial, dllnya. Semua kegiatan itu bermuara pada satu tujuan bagaimana saya bisa menjadi seorang katolik yang lebih dewasa, setia dan konsekwen? Pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa kita melakukan semuanya itu hanya pada masa Pra-Paska? Suatu pertanyaan yang menarik untuk dikaji. Yang jelas Gereja tidak melarang kita melakukan semua kegiatan tadi di luar masa Pra-Paska bahkan mestinya menjadi bagian dalam kehidupan seseorang yang mengaku diri sebagai katolik. Akan tetapi dalam kenyataannya kesibukan dan tuntutan hidup sering membuat kita menjadi tidak punya waktu lagi untuk memikirkan secara serius tentang bagaimana hidup sebagai seorang katolik yang semestinya. Gereja memandang bahwa 40 hari sebelum Paska dirayakan adalah waktu yang tepat untuk melihat semuanya itu, karena dalam perayaan Paska ini kita tidak hanya merayakan peristiwa Kebangkitan Yesus dari kubur akan tetapi juga memperbaharui janji Baptis sebagai suatu bentuk kesungguhan dari pihak kita yang secara serius bersedia untuk menjadi seorang katolik sebagaimana yang Tuhan inginkan. Pantang dan Puasa adalah suatu bentuk olah matiraga yang sudah dilakukan oleh bangsa Israel jauh sebelum Yesus lahir, misalnya dapat dibaca dalam kitab Imamat 16:29,31. Yesus sendiri juga melakukan hal yang sama selama 40 hari tidak makan dan minum sebelum Dia memulai tugas-Nya sebagai sang Imanuel/Mesias (Mateus 4:1-11). Begitu juga dengan murid-murid Yohanes Pembabtis dan orang-orang Farisi melakukan puasa sebagai keutamaan dalam hidup beriman mereka (Lukas 5:33). Pantang dan puasa dilakukan tentunya bukan untuk menunjukkan betapa hebatnya seseorang tidak makan atau mengurangi apa yang menjadi hobynya, akan tetapi pantang dan puasa ini dapat menjadi sarana bagi seseorang untuk bisa mengendalikan diri dari nafsu:“sandang-pangan/pakaian-perut”, seksual, keserakahan, emosi, dendam, gengsi, status, pangkat, penghormatan, dllnya. Orang juga akan terbantu untuk lebih mudah merasakan penderitaan, kekurangan, dan kecemasan orang lain. Jadi intinya melalui pantang dan puasa ini orang diajak untuk mengolah dirinya
Februari 2008
agar bisa menjadi seorang katolik yang lebih berkwalitas. Sehingga akan menjadi sesuatu yang aneh bila seseorang bisa berpantang dan berpuasa amat ketat akan tetapi tidak ada perubahan dalam kwalitas kehidupannya, maka dengan sendirinya apa yang dilakukan itu menjadi sesuatu yang gagal. Pantang dan Puasa adalah sarana bukan tujuan. Artinya keberhasilan tidak terletak pada berapa lama dan hebatnya kita berpantang dan berpuasa. Kita menggunakan pantang dan puasa sebagai sarana untuk menjadikan diri kita sebagai seorang katolik yang berkwalitas sebagaimana yang tersirat dalam Lukas 6: 27-36 atau menjadikan diri kita sebagai manusia baru yang hidup dalam dan bersama Kristus (bdk.Efesus 4:17-32). Maka dari itu pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk menggunakan masa yang baik ini untuk membangun kembali kehidupan beriman kita kepada Kristus. Jangan biarkan kesempatan yang indah ini berlalu begitu saja, sehingga perayaan Paska akhirnya dirayakan sebagai sesuatu yang rutinitas dan tanpa makna lagi. Dan saya sangat berharap agar dalam perayaan Paska ini bukan hanya Yesus saja yang bangkit dari kubur dan mengalahkan kekuasaan kegelapan, kita semua juga diharapkan mengalami peristiwa kebangkitan hidup beriman kita dengan mengalahkan segala kekuatan dosa yang selama ini membelenggu kehidupan kita. Selamat menjalani masa Pra-Paska. Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mengucapkan selamat Ulang Tahun yang ke 28 bagi seluruh warga UKI-Toronto dan sekitarnya. Suatu perjalanan panjang telah dilalui dan saya yakin Tuhan menyertai pergulatan dan perjuangan UKI selama ini, sehingga bisa terus tumbuh dan berkembang seperti yang kita rasakan sekarang ini. Saya juga yakin UKI ini akan semakin berkembang bila semua warganya terus mau melibatkan diri dan mendukung kegiatan yang telah direncanakan oleh dewan pengurus. Kesadaran untuk melibatkan diri terhadap kegiatan UKI ini baru akan muncul bila semua warganya merasa memiliki dan menyayangi UKI sebagai bagian dari perjalanan, pergulatan, dan penghayatan iman kita akan Kristus. Maka dengan tidak mengurangi rasa sukacita pada hari Ulang Tahun ini, saya mengajak kita semua untuk merenungkan satu pertanyaan ini: Apakah aku sungguh memiliki UKI dan dalam bentuk apa rasa memiliki itu aku wujudkan? Salam dan berkatku, Rm. Aegi SCJ. 1
Gereja: Alamat:
St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Road (Bayview & South of Eglinton) Ph.: (416) 485-1792 Toronto, Ont. M4G-3H3 Subway Stn: Davisville
Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator
Bagaimana menghubungi kami? Redaksi:
Juliana Wibowo Roverini Churchill Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto,
Wakil Koordinator Sekretaris Bendahara
ON M6R 1M8
Wilayah Timur Ketua Wilayah
UKI Home Page:
[email protected]
http://uki.ca
Seksi Liturgi
KEGIATAN WILAYAH BARAT TIMUR Bible Study Bible Study Diadakan setiap hari Selasa Hubungi: Liduina Undyantara dua minggu sekali. Untuk (416) 494–5262 keterangan lebih lanjut Jumat I,II & III: Selama hubungi : Winter dirumah Val & Wies Rudy S B.: (905) 814-8475 (Scarborough)
[email protected] Jumat IV : Kunjungan Koor Harap menghubungi: Hartoni (905) 814-7265;
[email protected]
Koor Harap menghubungi: Lala Budiono (905) 554-0219
[email protected] Ina Tedja (416) 494-8260
[email protected] Sel Group East : Setiap Selasa 2 minggu sekali. 19 Februari 2008 Jam 7:30pm. Tempat: Koes & Meta Ali; 6 Radwell Cres., Scarborough (416) 299-6729. Everybody welcome !
Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Children’s Liturgy Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
Maret 2008 2 Minggu I 16 Minggu III
02:00 pm – 03.15 pm 02.00 pm – 03.15 pm
: Irwandi Pranadjaja
[email protected] : Leo Gan
[email protected] : Julian Wibowo
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected] : Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected] : Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Rudy S. Budihartono
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Sam Djanoko
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
(905) 284-0595 (416)748-6638 (416) 492- 5916 (905) 819-8697 (647) 895-7089 (416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707 (905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 814-8475 (905) 816-0765 (647) 722-2272 (416) 733-7989 (647) 893-8892 (905) 814-5644 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522
Misa & Children Liturgy Misa & Children Liturgy 2
Laporan Keuangan Bulan Januari 2008 Total penerimaan Kolekte Sumbangan Iklan
$ 4,962.05 $ 2,784.05 $ 2,000.00 $ 178.00
Pengeluaran Rent St Anselm's Church $ 500.00 Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium $ 1,289.48 Biaya Keperluan Sekretariat $ 189.43 Seksi Liturgi $ 73.00 Seksi Rumah Tangga $ 46.16 Total pengeluaran $ 2,098.07 SURPLUS $ 2,863.98 Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan memberkati anda.
Seksi Rumah Tangga Guna memperlancar pengaturan penyediaan makanan, bagi anda yang ingin menyumbangkan makanan untuk dibagikan sesudah acara Misa, harap hubungi: West: Sari Djunaedi (647) 722-2272 East: Marina Sardjono (416) 284-4707 Seksi Kesenian Seksi Kesenian mengajak anda sekalian untuk ikut aktif dalam Line Dancing bagi semua. ”Young and Old” are welcome. Untuk keterangan lebih lanjut, harap menghubungi Ina Liem (416) 222 - 8883. Latihan Vocal Bersama Hazel: Bagi kelompok khususnya para youth, seksi Kesenian mengajak anda semua untuk latihan Vocal/Vocal group/ Choir. Latihan ini dibimbing oleh Hazel Ali dan diadakan setiap selesai misa di basement. Bagi yg berminat dapat menghubungi Seksi kesenian UKI: Bambang (418)-7337989 atau Meta (416)-299-6729 Pelajaran KATEKUMEN Pelajaran KATEKUMEN sudah dimulai setiap hari Minggu sebelum Misa pada jam 12:30 PM. Bagi yang
berminat harap menghubungi : - Christine Budihardjo : (647) 895-7089 - Albert Tee : (905) 824-1168 - Rudy Budihartono : (905) 814-8475 - Hendry Wijaya : (905) 887-9546 SEMINAR DASAR HIDUP KRISTIANI St. Francis Asisi Sel KTM-Toronto mengadakan seminar Dasar Hidup Kristiani dengan tema: DIUBAH MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS. Waktu: Jumat, 2 Mei 2008 (7:30pm – 9:30pm) Sabtu, 3 Mei 2008 (9:00am – 9:00pm) Minggu, 4 Mei 2008 (9:00am – 12:00pm) Tempat: Rumah Kel. Wangsa Susilo, 9 Landmark Court, Markham, ON L3R 9N3 Biaya Seminar: Free Biaya Konsumsi (3 hari): $10.00/orang
Pendaftaran: 1. Wangsa Susilo 905-474-2329
[email protected] 2. Wies Danukarjanto 416-497-2274
[email protected] 3. Frans & Celine Sjah 905-824-1694
[email protected] 4. Cindra Foe 905-763-1522
[email protected] Pendaftaran terakhir tanggal 20 April 2008
Jadwal Rencana Kegiatan UKI 2008
Setiap bulan minggu pertama dan ketiga : ada Misa 17 Februari 23 Februari 16 Maret 23 Maret 26 April 2-3 Mei 28 Juni 18-20 Juli 13 September 20-21 September 4-6 Oktober 26 Oktober 15 November 25 Desember 31 Desember
HUT UKI Rekoleksi Prapaskah Minggu Palma dan Pemilu UKI Hari Raya Paskah Rekoleksi Pasutri Seminar Hidup Baru dalam Roh Family Day UKI Camping UKI Bazaar UKI Retret UKI Tour ke Pennsylvania USA Misa dan Senior Day Rekoleksi Advent Hari Raya Natal New Year’s party
REKOLEKSI PRA-PASKAH UKI 2008 Topik:
“Menjadi Manusia yang Sempurna” Waktu: Sabtu, 23 February 2008 Jam 9.30 am – 4 pm (diawali dengan rehat kopi pagi, dan diakhiri dengan Misa)
Tempat:
Gereja St. Joseph The Worker
191 Wade Gate, Thornhill, ON L4J 5Y4 (Dufferin and Draper Blvd. / North of Steeles)
Biaya: $6.00 per orang (untuk lunch) Anak-anak akan diasuh oleh Sr. Elisabeth dan tidak dipungut biaya
Pendaftaran dan Informasi: WEST: Albert Tee (905 824 1168 or
[email protected]) Rudy S. Budihartono (905 814 8475 or
[email protected]) Frans & Celine Sjah (905) 824-1694 or
[email protected] EAST: Christine Budihardjo (647 895 7089 or
[email protected]) Hendry Wijaya (905 887 9546 or
[email protected]) Suzanne & Anton Kwee (905) 731-8998 or
[email protected] Bagi peserta yang memerlukan antar jemput atau “car pool” ke tempat rekoleksi, dipersilahkan menghubungi Ketua Wilayah masing-masing.
3
PPOOJJOOKK KKAATTEEKKEESSEE Bab 16: Gereja adalah Suci dan Katolik “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yohanes 15: 11-17) Kesuciannya telah dilukiskan dengan banyak cara yang berbeda-beda. Bila kita berbicara tentang Gereja yang kudus, kita menunjukkan kepada kenyataan bahwa kasih Kristus bagi Gereja-Nya menyebabkan Gereja itu kudus. Kekudusan berarti bahwa kasih menjadi motif dan tujuan seluruh Gereja. Sebagai anggota-anggota Gereja, kita harus saling mengasihi seperti Kristus mengasihi Gereja-Nya. Lebih lanjut, karena Putera Allah merupakan ungkapan yang kelihatan dari kasih Allah kepada semua orang, maka perutusan Yesus dapat dengan tepat digambarkan sebagai suatu yang universal atau “katolik” dengan huruf “k” kecil. Kasih Gereja tidak dapat dibatasi hanya bagi satu keluarga atau kelompok tetapi harus diberikan kepada semua orang. Bagaimanakah Gereja itu kudus? Karena hubungannya yang khusus dengan Tritunggal Mahakudus maka Gereja adalah kudus. Ini berarti bahwa setelah dikuduskan oleh Kristus, maka Gereja juga ikut ambil bagian dalam kekuatan Kristus untuk menyucikan orang lain. Namun kesucian tadi tidak sempurna, dalam arti bahwa kita, para anggota Gereja, belum mencapai kesucian yang sempurna. Oleh karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa kita adalah Gereja yang terdiri dari para pendosa dan bahwa Gereja selalu memerlukan pertobatan dan pembaharuan. Bagaimakah Gereja membantu orang-orang untuk mencapai kesucian? a. Kehidupan liturgis dan sacramental Gereja memberikan suatu jalan yang unik di mana kesucian Allah dialami secara efektif dan khusus. b. Ajaran-ajaran Gereja merupakan sarana yang penuh daya untuk mencapai kesucian. Gereja memberi kita resep untuk mendapatkan kesucian dengan ajaran-ajarannya. Siapa saja yang ingin sungguh-sungguh hidup menurut ajaran-ajaran Gereja haruslah menempuh hidup yang suci.
c.
Contoh-contoh kekudusan individual yang ditunjukkan Gereja kepada kita memberikan suata dorongan untuk menirunya. Pada setiap zaman ada orang-orang kudus atau Santo-Santa yang besar yang diberikan oleh Gereja kepada kita sebagai teladan. d. Di samping itu upacara-upacara liturgy, paroki-paroki mengadakan macam-macam devosi, merupakan sarana tambahan untuk mencapai kesucian. Gereja juga mendorong macam-macam bentuk doa pribadi dan meditasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. e. Hukum Gereja merupakan sarana untuk mencapai kesucian karena mewajibkan kita untuk melakukan perbuatanperbuatan ibadat yang perlu, pertobatan dan pengorbanan, yang kalau tidak demikian akan kita abaikan. Itulah sebabnya Gereja mewajibkan kita untuk hadir dalam Misa pada hari-hari tertentu, untuk berpantang dan berpuasa pada waktu-waktu tertentu dan untuk menerima Sakramen Tobat sekali setahun bila telah melakukan dosa besar dan menerima Komuni Suci sekurang-kurangnya setahun sekali dalam masa Paska. f. “Yang takut akan Tuhan mencari perkenan-Nya, dan yang mengasihi Dia mengenyangkan diri dengan TauratNya. Mereka yang takut akan Tuhan terus mempersediakan hatinya serta merendahkan diri di hadapanNya.”(Sirakh 2:16-17) g. Banyak kongregasi religus dan gerakan kerasulan dalam Gereja menyediakan berbagai jalan hidup yang membantu banyak orang untuk mencapai kesucian. Bagaimanakah Gereja itu Katolik? Kata “katolik” berarti “universal” dalam arti “mempunyai ciri kepenuhan dan keutuhan”. Ada dua segi dalam sifat katolik ini. Pertama, kekatolikan yang berasal dari kenyataan bahwa Gereja mempunyai sarana keselamatan yang penuh dan lengkap yang diberikan kepadanya oleh Yesus Kristus. Kedua, ada sifat universal yang berasal dari perutusan Gereja kepada seluruh umat manusia. Bagaimanakah Gereja dapat bersifat universal dan sekaligus lokal? Konsili Vatikan II mengingatkan kita bahwa Gereja sungguh-sungguh hadir dalam semua jemaat kaum beriman yang sah. Sesungguhnya dalam Gereja-gereja lokal atau particular, yang kita sebut Dioses atau Eparkhi, hadirlah Gereja Katolik. Namun untuk menjamin keabsahan mereka perlulah bahwa Dioses-dioses atau Eparkhi itu ada dalam kesatuan dengan Gereja Roma, yang merupakan dasar dari semua Gereja lokal karena hubungannya dengan uskupnya yang pertama yaitu St. Petrus (bdk.Mateus 16:18). Sangatlah penting untuk menyadari bahwa kalau kita bicara mengenai macam-macam segi dari sifat katolik bahwa Gereja universal bukanlah kumpulan atau federasi dari Gereja-gereja lokal. Gereja lokal merupakan suata ungkapan dari Gereja universal yang satu, kudus, katolik, dan apostolic.
4
Apakah suatu Dioses atau Eparkhi itu? Suatu Dioses (disebut Eparkhi dalam ritus Timur) adalah suatu Gereja lokal dalam suatu daerah khusus dengan batasbatas tertentu yang digembalakan oleh seorang Uskup Diosesan. Dewasa ini Uskup Diosesan diangkat oleh Bapa Suci, Uskup Roma, yang menjadi gembala Gereja universal. Sebagai seoarang anggota Dewan Para Uskup, yang adalah pengganti para rasul, maka Uskup Diosesan menggembalakan Gereja yang dilayaninya dengan mengajar, memimpin, dan menguduskan. Dalam pelayanannya, dia dibantu oleh para imam, yang menggembalakan dan melayani Gereja lokal. Dia juga ikut bertanggung jawab bagi kehidupan pastoral Gereja universal bersama dengan Uskup-uskup lain. Tanggung jawab ini dilaksanakan di bawah pimpinan dan bimbingan Bapa Suci, Paus. Apa itu paroki? Paroki adalah suatu jemaat kaum beriman kristiani tertentu yang didirikan secara tetap dalam suatu Gereja particular; reksa pastoral dari paroki dipercayakan kepada seorang Pastor sebagai gembalanya sendiri di bawah otoritas Uskup Diosesan. Apa peranan dari suatu paroki? Peranan dari paroki sama dengan Gereja itu sendiri : a. Mewartakan Sabda Allah kepada orang-orang dan jemaat. Hal ini dilakukan melalui liturgi, dalam program-program kateketik dan pendidikan agama, dan dengan usaha semua warga paroki setiap hari. b. Memberikan pujian kepada Allah melalui kehidupan liturgi dan sakramen-sakramen dan dengan cara ini membawa kesucian kepada umat beriman secara pribadi dan seluruh jemaat. c. Memberikan kesaksian dan ikut ambil bagian dalam mengubah dunia melalui program-program kegiatan sosial dan dengan memupuk tanggung jawab semua orang beriman karena baptis yang mereka terima. Apakah peranan Pastor? Pastor melaksanakan tugas pelayanan Uskup Diosesan dalam paroki dimana dia dipanggil untuk melayaninya. Dalam pelayanannya, dia dibantu oleh pelayan-pelayan paroki lainnya, baik rohaniwan maupun awam. Tanggung jawab Pastor juga dibagikan kepada anggota-anggota paroki melalui badan-badan penasihat, seperti misalnya Dewan Paroki dan Dewan Keuangan Paroki. Apakah peranan Umat Paroki? Konsili Vatikan II telah mengingatkan kita bahwa semua orang yang dibaptis ikut ambil bagian dalam menjalankan tugas perutusan yang ditinggalkan oleh Kristus kepada GerejaNya. Sebagai konsekwensinya setiap anggota paroki hendaknya bekerja sama dengan Pastor dalam seluruh kehidupan paroki. Peranan kaum awam adalah ikut ambil bagian secara aktif dalam ibadat paroki, menjadi anggota dan ikut bekerja sama dalam macam-macam organisasi paroki, membantu paroki dalam bidang keuangan dan melaksanakan karya menga-
jar dan menguduskan dari Gereja kepada jemaat dimana mereka hidup dan bekerja. Siapakah yang menjadi pusat paroki? Pusat paroki dan sumber hidupnya adalah Kristus. Secara fisik, Dia hadir dalam Ekaristi. Dia hadir di tengah-tengah kita kalau kita membaca Kitab Suci. Dia hadir dalam individu-individu yang memiliki hidup ilahi. Dia hadir juga di antara jemaat Kristen yang berjumpa dengan Dia di tengah-tengah mereka. Melalui pertemuan mereka satu dengan yang lain dalam suatu semangat kasih, umat di paroki memberikan bukti hadirnya Kristus di antara mereka, tanda pengenal bahwa mereka adalah anggota Kerejaan Kristus. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku di tengah-tengah mereka.”(Mateus 18:20) Apakah artinya kalau dikatakan bahwa “di luar Gereja tidak ada keselamatan”? Pernyataan ini berasal dari ajaran-ajaran orang Kristen pertama. Mereka menegaskan kenyatan bahwa Kristus, yang adalah Kepala Gereja adalah sumber semua keselamatan. Mengetahui hal itu tetapi menolak untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan Gereja, yang adalah Tubuh Kristus, berarti memisahkan diri dari keselamatan. Di lain pihak Gereja dengan jelas mengajarkan bahwa semua orang lain, yang bukan karena kesalahan mereka sendiri tidak mengetahui segi dari rencana keselamatan Allah ini, tentu dapat mencapai keselamatan. Namun kenyataan ini tidak membebaskan Gereja dari kewajiban untuk terus mewartakan Kabar Baik Yesus kepada semua orang. Itulah sebabnya kita mengatakan bahwa Gereja adalah “misioner”. Gereja selalu siap sedia meneruskan pesan Yesus kepada mereka yang belum mendengarnya dan mengajak semua orang yang percaya untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan Gereja-Nya yang penuh. sampai ketemu di bulan depan Romo Aegi SCJ
PENCALONAN SEKRETARIS DEWAN PENGURUS UKI PERIODE 2008-2011 Seluruh warga UKI diharapkan memasukkan nama-nama untuk dicalonkan sebagai Sekretaris UKI untuk periode 2008 - 2011. Silahkan memilih dan mencantumkan nama pengirim dan nama calon ke Romo Aegi: - melalui telepon: (416)879-5944 (setelah 4.00pm) - melalui email:
[email protected]
5
Asal Usul UKI Dengan datangnya hari ulang tahun UKI ke-28, saya sebagai pendiri UKI diminta menerangkan asal usul UKI. Kapan asal itu? Apakah itu terjadi sesudah penyerahan salib kepada saya sebagai seorang missionaris SCJ di Kilroe Seminary, Honesdale, Pennsylvania pada tahun 1971? Apakah itu pada waktu saya menjadi seorang mahasiswa bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kedua di Pusat Kuliah Asia Tenggara, Universitas Illinois Utara di Dekalb, Illinois selama bulan2 juli dan agustus pada tahun 1971? Apakah itu pada waktu saya menjadi seorang mahasiswa teologi dari pada tahun 1972 sampai pada tahun 1976 di Yogyakarta, Indonesia? Apakah itu pada waktu saya melanjutkan teologi di St. Michael’s College, Universitas Toronto dan pada waktu saya ditahbiskan sebagai deakon di Gereja St. Joan of Arc di Toronto, Ontario pada 2 februari 1977? Apakah itu pada waktu saya ditahbiskan sebagai seorang imam di Gereja Sakramen Mahakudus di Chatham, Ontario pada 25 juni 1977 dan pada waktu saya menerima pelayanan pertama di Gereja St. Joan of Arc? Mungkinkah? Tetapi tahun berdirinya UKI sebenarnya adalah tahun 1980. Memang begitu! Sesungguhnya banyak orang Indonesia sudah datang ke Kanada disekitar 1960. Mereka datang dan mencari rumah dan pekerjaan. Lama kelamaan mereka bertemu dari rumah ke rumah untuk sekedar omong2, main mayong, bermain badminton dll. Salah seorang doktor gigi yang bernama Liza Tannerya berpraktek di sekolah gigi Universitas Toronto. Tante saya yang bernama Bertha Zimmer, adik ibu saya dan ibu permandian saya, juga berkerja disana. Pada waktu saya mau ke Indonesia pada tahun 1971, saya diperkenalkan kepada Liza. Kami bertemu di “China Town” dan makan bersama-sama. Liza juga memberi kepada saya nama dan alamat keluarganya di Bandung. Tentu saja, saya ke Bandung. Itulah cerita lain! Sesudah saya pulang ke tanah asal saya, saya tinggal di rumah SCJ pada Jalan High Park pada tahun 1976. Saya bertemu kembali dengan Liza. Dia mengantar saya ke salah satu toko yang bernama Toko Kita untuk bertemu dengan Julie dan Stephen Tio. Keluarga Tio memperkenalkan saya kepada masyarakat Indonesia di sekitar Toronto. Saya mengikuti acara kekeluargaan ini dan senang sekali. Kami mulai merayakan ekaristi dari rumah ke rumah sampai umat menerima ijin Uskup Agung Toronto dan Romo Provinsial SCJ Kanada Inggris untuk membangun Umat Katolik Indonesia di Gereja St. Joan of Arc pada tahun 1980. Walaupun saya tidak bisa menghadiri pesta ke-28 ini, saya akan mendoakan kebahagiaan UKI sewaktu saya merayakan ekaristi bersama-sama mahasiswa-mahasiswi Universitas Wisconsin di Madison, ibu kota Wisconsin, pada tanggal 2 februari 2008. Selamat hari ulang tahun berdirinya UKI ke-28! Romo Wayne Jenkins, SCJ
Ucapan Terima Kasih Palembang, 12 Januari 2008 Kepada Yth. Saudara/I di UKI Canada Salam dalam Tuhan, Pertama-tama kami memberitahukan bahwa kami telah menerima bantuan dari Saudara/I UKI untuk disalurkan kepada kurban bencana Gempa bumi di Bengkulu. Kiriman kami terima dalam bentuk rupiah melalui rekening MAYAYANTI ADISURIA, tertanggal 27 dan 28 Desember 2007. Jumlah bantuan yang kami terima sebesar Rp 28.700.000,- ( Rp 15.000.000 dan Rp 13.700.000). Penanganan kurban Gempa kami lakukan dalam kerjasama dengan lembaga Karina, yaitu lembaga yang dikelola oleh Keuskupan Agung Palembang. Bantuan dipergunakan terutama untuk membantu pemulihan bangunan rumah penduduk yang roboh akibat gempa. Atas nama para kurban bencana gempa bumi di Bengkulu, kami mengucapkan banyak terima kasih. Salam P. Amatus Sukadi SCJ Ekonom Propinsi Indonesia
Ucapan Terima Kasih Kepada Yth. Seluruh Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya Saya, Heribertus Wibowo (kakak dari Rm. Aegidius Warsito SCJ), mewakili keluarga besar Ibu Yohana Titik Sundari ingin mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan, perhatian, doa, dan bantuan pembiayaan untuk pengobatan Ibu Yohana. Kami sekeluarga merasakan betapa kasih Tuhan telah tercurah dalam keluarga kami melalui uluran kasih Anda sekalian. Walaupun kami belum saling mengenal, akan tetapi melalui peristiwa ini kami merasakan bahwa kita telah dijadikan satu saudara. Kondisi Ibu Yohana semakin membaik, dan semangatnya untuk terus belajar berbicara sangat kuat sehingga perbendaharan katanya juga semakin bertambah banyak. Oleh karena itu kami sekali lagi mengucapkan banyak terimakasih, dan Tuhanlah yang akan membalas kasih Anda sekalian. Bila di antara warga UKI ada yang pergi ke Indonesia, kami akan dengan senang hati bila Anda sudi mampir di gubuk kami (Pringsewu-Lampung). Pringsewu,10 January 2008 Salam dan hormat kami, Heribertus Wibowo 6
Tak terasa UKI mencapai umur 28 tahun. Kami sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat semua pengurus2 yang baik dan tekun menghadapai semua rintangan2. Terutama juga atas pastor2 moderator bagi UKI yang dikirim dari Indonesia yang sangat banyak membantu Umat Katolik Indonesia di Toronto. Terima kasih pada pastor Aegidius M Warsito SCJ yang terus membangun dan membantu umat dari Mudika sampai senior. Beliau telah banyak berkorban untuk UKI. Masih terbayang bagaimana UKI Toronto dibangun - semua ini berkat doa2 oom2 dan tante2 yang ingin MIsa dalam bahasa Indonesia. ( banyak yang sudah wafat). Terima kasih pada Fr. Wayne Jenkins SCJ yang bersedia jadi pastor UKI dan juga terima kasih pada Fr. Botman SCJ yang memberi izin buat misa UKI di St. Joan of Arc. Tahun 1984 saya dapat berjumpa dengan Yang Mulia Pope John Paul II dan beliau bilang, kalau kita membangun gereja dengan maksud baik, janganlah chawatir karena Tuhan akan selalu memberkatinya. UKI akan terus maju! Kami mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN KE 28. Keep the good work Irwandi, Leo and Julian. God bless you Julie and Stephen Tio (Vancouver)
TINDAKAN YANG PENUH KEKUATAN Tepat pada Hari Kamis Putih, April 1984, pertama kali saya menginjakkan kaki di Toronto, Canada, seorang diri dan adalah untuk pertama kali keluar negeri. Dengan bekal berbahasa Inggris yang sangat pas-pasan perjalanan panjang Jakarta – Toronto menjadi sangat melelahkan, karena takut untuk memulai pembicaraan. Lucu ya.... but real. Siapa yang akan menjemput di Airport, saya juga tidak tahu, yang diyakinkan padaku bahwa pasti akan ada yang menjemput. Sebelum berangkat, saya diyakinkan oleh Bapak Uskup Yoseph Soudant SCJ,: ”ingatlah Roma 12,13 , akan ada orang yang senantiasa membantumu. Percayalah bahwa Tuhan menyertai langkahmu – lalu lakukanlah yang terbaik semaksimal mungkin”. Kata-kata beliau itu saya sungguh pegang dan, pengalaman saya mengatakan bahwa benarlah apa yang dikatakan beliau. Sepanjang pelayanan saya di Toronto dan
sekitarnya, apapun yang kita lakukan – harus kita lakukan dengan penuh keyakinan. Kala itu, saya dijemput oleh confrater kami, langsung dibawa ke St Joan of Arch Rectory, 1701 Bloor Street West IBI, tempat saya tinggal sampai akhir April 1986. Peritiwa itu terjadi 24 tahun yang lalu. Saya belum bertemu dengan seorangpun warga Indonesia. DIKENALI DARI WARNA KULITNYA Dalam kondisi yang masih sangat asing dan melelahkan, malam harinya saya langsung dilibatkan dalam Misa Konselebrasi Kamis Putih, bersama Pater Botman SCJ dan Pater Tim Grey SCJ (USA) yang kemudian digantikan oleh Pater James Cunnife SCJ. Dalam keadaan limbung oleh berbagai alasan, saya ikuti perayaan itu. Ada didalamnya keluarga Indonesia yakni Julie Tio (Koordinator UKI Pertama), Stephen Tio dan Adam ada dalam perayaan Ekaristi kala itu. Mudah dikenali, dari raut mukaku yang lusuh, gelap kulitnya dan kurus, inilah romo yang datang dari Indonesia. Lega sekali rasanya, kembali saya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Kerongkongan terasa kembali lega setelah tercekat beberapa hari lamanya oleh ketidak bebasan dalam berkomunikasi. Kelegaan makin mencair setelah Pastor Wayne Jenkins SCJ yang penuh kasih serta pengayoman - mendampingi saya pada saat – saat sulit, dan UMAT KATOLIK yang begitu hangat menyambut, membawa kehidupan baru bagi saya . PELAYANAN YANG SARAT DENGAN NILAI PERSAUDARAAN Salah satu pengalaman paling mengesankan adalah ketika mendampingi pelaksanaan Retret Umat yang Pertama kali, lupa nama tempatnya. Almarhum Pak Pudjo Wargono, Val (Deacon), Wies, James, Lilian dan teman-teman, mengkoordinir Retret yang membuat saya sangat kagum dengan PERSAUDARAAN KRISTIANI UMAT yang begitu hidup. Siapapun Pastornya semestinya tidak ada halangan untuk melakukan pelayanannya dengan kondisi Umat yang seperti itu. Tak bisa dihindari memang, beberapa kali sempat terjadi friksi dengan Koordinator Umat atau Umat tertentu – mungkin karena lebih didorong oleh darah mudaku yang merasa paling tahu dan keyakinanku untuk menegakkan fondasi menggereja yang kuat, terjadi perbedaan – perbedaan yang sangat mungkin melukai hati Umat, namun oleh kekuatan nilai persaudaraan bisa kembali hidup berdampingan dengan suasana hati yang justru makin dekat dan bersahabat. Kehadiran Koordinator Umat yang sangat memahami medan pelayanan, menjadi perimbangan tugas pastoral yang sangat bermutu. Pastor bisa konsentrasi penuh pada core functionnya yakni membina spiritualitas umat sebagai perwujudan gereja Kristus sesuai dengan Injil dan aspek sosial gereja bisa dibangun dan dikembangkan oleh Umat. 7
SELAMAT HARI ULANG TAHUN UKI ke 28. Hal yang paling membahagiakan dalam hidup adalah kalau apa yang ditanam – menjadi tumbuh, berkembang dan berbuah. Saya bersyukur boleh menjadi salah satu dari begitu banyak umat, dengan aneka fungsinya, yang menumbuh kembangkan UKI sebagai gereja Kristus yang hidup. Pastor silih berganti, Koordinator dan Pengurus silih berganti, namun dalam pergantian demi pergantian itu ada satu hal yang langgeng yakni UMAT yang selalu setia untuk bekerjasama dengan Pengurus dan Pastor mempertahankan dan menghidupi UKI sebagai gereja. Anda bisa saja membuat orang lain kagum, dari kejauhan, namun Anda hanya dapat mempengaruhi mereka dari dekat, melalui pelayanan nyata. (Mazmur 12:7). Apresiasi khusus untuk para Koordinator (Julie Tio, Swan Pudjowargono, Meta Tan, Irwandi) dan Pengurus serta kel Val (Deacon) yang dengan setia mendampingi Umat dari sisi kerohanian. Syaloom, Steven M Sukarto, yang tetap merindukan anda sekalian.
Warga UKI yang terkasih, Sudah 7,5 tahun saya meninggalkan Toronto berarti juga meninggalkan UKI di Toronto. Cukup lama juga kalau dari lamanya waktu, tetapi aneh bahwa bagiku aku merasa belum jauh dari UKI dan UKI pun belum jauh dari saya. Banyak warga UKI yang berkontak dengan saya atau bahkan mengunjungi saya di Jakarta dan kiriman berita UKI yang selalu hadir di layar komputer saya membuat saya masih dekat sekali dengan UKI. Meski hanya dalam waktu 2 tahun 2 bulan dan 2 minggu saya berada menjadi Pastor Pamong UKI dan hidup di Toronto, namun waktu itu adalah waktu yang sangat berkesan buat saya. 1. Penderitaan awal dan tantangan di permulaan Sebagai imam dan biarawan Di Paroki St. Stefanus, Cilandak, Jakarta tempat saya melayani sebelum ke Toronto adalah paroki yang selalu banyak aktivitas dan membuat saya sebagai pastor sangat sibuk dengan berbagai macam kegiatan dan pendampingan bagi umat. Nah datang ke Toronto dan melayani UKI bagi saya sungguh menderita batin pada permulaannya, karena apa? Kegiatannya tidak banyak dan itu membuat saya tersiksa selain faktor bahasa. Kegiatannya hanya Jumat malam dan Minggu ke 3 di tambah kegiatan lain yang itupun sangat sedikit. Saya sempat sharing dalam suatu adorasi di Komunitas SCJ di High Park, bahwa saya merasa sebagai imam tidak berarti di sini. Father James Casper setelah adorasi memberikan masukan, ”Jadi kamu merasa betul dan berarti sebagai imam karena sibuk melayani?” Hmmmmmm suatu sentakan yang cukup keras buatku. Benar juga yah..... Saya kan juga biarawan/religius. Enam bulan per-
tama dalam pergulatan penderitaan batin itu lama-lama luntur dan saya merasa in dan enjoy my life sebagai biarawan. Justru hidup doa dan kesaksian hidup, keramahtamahan dan kesiapsediaan melayani anggota SCJ di Toronto itu adalah pelayanan dan kesaksian yang mestinya aku kembangkan di sini. Saya type orang yang tidak pernah bisa diam, maka itu orang rumah menyukai saya karena saya bisa membereskan hal-hal yang tidak bisa mereka kerjakan dan mereka bilang a handy man. Babat rumput, tanam buah atau bunga, shovel snow, nyambung-nyambung kabel listrik, bersihin garasi, ada banyak waktu untuk doa dan renungan, bersama Max perbaiki mesin shovel sehingga cepat membersihkan salju dan karena kurang kerjaan rumah sebelahpun aku tawari untuk saya bereskan saljunya. Mereka mau dan malah mau dibayar segala hahahaha, aku tolak deh bayarannya. Soalnya turah tenaga. Kehangatan dalam komunitas di High Park membuat saya betah dan juga kuat ketika ada masalah karena merekalah yang menjadi teman sharing dan saling mendoakan. Penderitaan yang lain tentunya adalah memasak. Wah bisaku hanya nanak nasi saja, yang lain tidak bisa selain goreng atau rebus telur. Makanya kalau umat memberi makanan saya selalu minta mentahannya saja yang sudah dibumbui dan tinggal dimasukan oven atau dimasak bagaimana. Dalam pertemuan komunitas SCJ di High Park ada yang setuju membayar tukang masak dan ada yang tidak, lalu saya diminta berpendapat dan sepertinya saya dinantikan pendapatku bagaimana karena sudah fifty-fifty. Dengan sadar bahwa saya tidak bisa masak dan alasan ekonomis, maka saya memutuskan tidak. Kita masak sendiri saja secara bergantian. Makanya saya juga harus belajar masak. Pernah saat masakanku enak mereka tanya bumbunya apa? Yahhhh mati aku. Yang dasar sih aku masih ingat, (bawang, garam), nah yang lain????? Lupa. Soalnya saat masak saya ambil semua bumbu masak yang ada di rak dan saat saya cium kok rasanya enak, maka saya masukin saja untuk membumbui masakanku. Hahahahaha Maka meskipun awalnya berat tetapi membuatku bahagia dan senang di hari-hari selanjutnya. 2. Menangis pertama kali sebagai imam Dalam situasi batin yang belum at home di Toronto, UKI diminta pindah ke St. Pius dan saat itu juga ada masalah di tubuh dewan pleno. Malam sebelum pemberitahun kepada umat mesti pindah dan diterpa berbagai badai, saat saya menyiapkan homili Minggu air mata saya berderai-derai dan saya terisak-isak sampai lebih dari 30 menit. Saat saya masih menangis dan meneruskan renungan yang isinya segala unek-unek saya yang tertulis (tidak jadi sebagai homili tentunya) saya ingat saudara saya yang menjadi imam. Yang bercerita tentang salib yang menguatkan. Sayapun lihat salib di dinding kamarku, aku tatap lama sekali dan kemudian saya turun ke basement di mana kapel berada. Yang lain sudah pada tidur karena sudah tengah malam lewat. Saya langsung sujud dan sungkem: ”Tuhan salibku tidak seberat salibMu. Terimakasih bahwa saya 8
boleh mengalami ini. Inilah tandanya bahwa Engkau mencintai aku.” Kekuatan mengaliri tubuh dan jiwaku, dan setelah doa syukur, penyerahan dan permohonan, dengan enteng saya kembali ke kamar lagi dengan lebih tenang dan lega. ”Ecce Venio. Aku siap melakukan kehendakMu, ya Allah. Namun berilah aku kebijaksanaan agar aku tidak salah melangkah dan salah jalan. Dan ajarilah aku untuk bersikap Ecce Ancilla seperti Bunda Maria, aku persembahkan diriku untuk Engkau pakai.” Aku bisa merasakan bahagianya aku bahwa aku boleh memberikan diriku dan waktuku di sini apapun juga yang akan terjadi pasti ada baik dan hikmahnya. Itulah tangisan saya pertama kali sebagai imam dan sampai sekarang baru menangis sekali lagi saat pasien narkoba yang saya dampingi dan saya yakini sudah sembuh, ternyata jatuh memakai lagi. 3. Warung Kopi tempat tongkrongan saya Dalam mengisi acara keseharianku sebagaimana aku orang yang tidak pernah diam maka mesti kreatif. Kalau kegiatan di rumah sudah beres dan tidak ada acara dengan UKI, biasanya saya jalan-jalan ke taman sambil ngrokok dan baca buku, atau saya ke tepi danau untuk bersepeda atau belajar sepatu roda. Atau naik Subway dari Dundas West sampai ke pemberhentian terakhir dan kembali lagi, untuk kill the time. Dan yang sering adalah ke warung kopi (di jalan apa sudah lupa, pokoknya tempatnya melewati gereja orang Polandia) ada 2 tempat favorit di sana dan satu lagi di KFC dekat danau. Kadang saya membelikan kopi untuk orang miskin yang waras dan kami saling ngobrol, dan saya dengan orang-orang seperti itu bisa memperlancar bahasa ingris saya. Bayar kursusnya kan jadi murah sekali. 4. Kesan mendalam Suasana kekeluargaan dalam UKI membuat saya betah dan krasan, karena itu berarti bahwa warga UKI rindu akan suasana itu. Bahwa ada klik sana sini itu rasanya biasa dan itu malah bagian dari dinamika kehidupan bersama untuk membuat kekeluargaan yang dibangun itu tidak pernah dan belum selesai maka perlu diusahakan terus. Orang Canada heran bahwa di hari Natal, mereka mengatakan mestinya buat acara di rumah/keluarga masing-masing, tatapi kita malah kumpul-kumpul bareng. ”Mereka ternyata belum tahu bahwa warga UKI tuh memang gendeng/edan alias gila.” Usaha memberi perhatian satu terhadap yang lain juga besar dan ini yang sangat penting dalam membangun kebersamaan. Bersambung di edisi berikutnya. Romo Petrus Mujiono SCJ
Room for Rent Mississauga Mavis X Bristol (walkout Basement/Ravine) Furnished Single Rooms Cable TV, Internet, Phone & Parking Lot 885 Bristol Road West L5V 2N9 Call: Watty 416.669-7543 9.00 - 12.30 p.m & after 4.00 p.m
Laporan Program Orang Tua Asuh (POTA) Yayasan Bunda Murah Hati, Romo Ruky SJ Puji Syukur pada Tuhan atas tanggapan yang diberikan untuk membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu di daerah Yogya, Indonesia yang dikelola oleh Romo Rukyanto SJ. Telah terkumpul dana sejumlah $ 1050.- yang akan dapat mensponsori 17 anak + 1 sumbangan sekali saja selama 1 tahun, yang telah kami kirimkan ke Romo Ruky pada akhir Desember 2007. Yang nantinya akan terus membantu sampai anak2 tsb. lulus SD. Dan masih ada tambahan sebesar $ 650.- untuk mensponsori 13 anak lagi, yang baru saja kami kirimkan lagi. Untuk setiap donor akan diberikan data anak sesuai dengan keinginan jumlah membantu anak. Terima kasih banyak atas kemurahan hati para dermawan. Seandainya masih ada yang tergerak hatinya untuk membantu dapat menghubungi kami. Tuhan memberkati. Team pembantu POTA di Toronto: Wies Danukarjanto, 416-497-2274 Liduina Undyantara, 416-494-5262 Hendry Widjaja, 905-887-9546 Surat terima kasih dari: YAYASAN BUNDA MURAH HATI PROGRAM ORANG TUA ASUH Sekretariat: Citra Villa Blok III/B-4, Pamulang, 15415 Tangerang, Telp/Fax 7420519/8645012 Email:
[email protected];
[email protected],
[email protected] Nomor: 6/01/08/POTA/SDKP/2007 Jakarta, 19 Januari 2008 Hal : Ucapan terima kasih Lamp : Kepada Yth : Umat Indonesia (Bapak/Ibu/Kakak Wies dan kawan-kawan) di Kanada Salam damai sejahtera, Melalui surat ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada umat Indonesia di Kanada (Bapak/Ibu/Kakak Wies dan kawan-kawan) atas perhatiannya pada program kami (POTA/Program Orang Tua Asuh). Kami telah menerima bantuan sebesar $1,050.00 (seribu limapuluh dolar Amerika). Semua bantuan yang kami terima tersebut kami salurkan kepada anak-anak yang sangat membutuhkan guna menyelesaikan studi mereka di Sekolah Dasar. Kami sampaikan kabar juga bahwa nama anak-anak asuh sedang diproses beberapa Kepala Sekolah Dasar di wilayah Wonosari, Yogyakarta. Oleh karenanya, mohon kesabarannya untuk mendapatkan data anak-anak tersebut. Demikian kami sampaikan surat ini. Terima Kasih Hormat kami, Yoseph Agus Ketua Program 9
A Different Approach to Fasting … Fast have a tendency to be oriented toward things like giving up food or television. But there are many other creative ways we can welcome Jesus’ healing touch. Here are suggestions you may want to consider. 1. Fast from anger and hatred. Give your family an extra dose of love each day. 2. Fast from judging others. Before making any judgements, recall how Jesus overlooks our faults. 3. Fast from discouragement. Hold on to Jesus’ promise that He has a perfect plan for your life. 4. Fast from complaining. When you find yourself about to complain, close your eyes and recall some of the little moments of joy Jesus has given you. 5. Fast from resentment or bitterness! Work on fogiving those who may have hurt you. 6. Fast from spending too much money. Try to reduce your spending by ten percent and give those savings to the poor. Wishing you all Peace, Love, and Happiness during Lent. SMILE – Jesus Loves You Kiriman: Cecile Hilwan
Kepada Seluruh Warga UKI
Selamat Ulang Tahun UKI Yang ke 28
Dari: Dewan Pengurus UKI
Surat terimakasih dari Romo Joko Sumarno SCJ Palembang,13 Januari 2008 KepadaYth.Bapak-Ibu Gotaus Kanada DiTempat Salam Damai Kasih Tuhan, Semoga Bapak-Ibu senantiasa dalam naungan berkat dan rahmat Tuhan ketika membaca surat dari kami ini. Kami sangat digembirakan akan kehadiran Romo Aegi,SCJ di komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang. Kebetulan sekali bahwa pada hari Minggu ini (tgl. 13 Januari 2008) Romo Aegi SCJ berkenan merayakan Ekaristi bersama dengan kami dan juga siswa-siswa seminari serta umat yang ada. Sedikit banyak Romo Aegi sudah menceritakan bagaimana situasi yang ada di Kanada. Kami sungguh bersyukur bahwa begitu banyak umat yang peduli dengan kelangsungan pendidikan di seminari ini. Sebagai staf juga kami mendapatkan teman dalam menjalankan proses pendidikan di seminari ini yaitu Bapak-Ibu yang telah memberikan donasinya kepada kami. Terima kasih atas donasi yang dititipkan via RmAegiSCJ. Bersama surat ini juga kami pertama-tama mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak-Ibu yang telah berkenan membantu banyak dalam beasiswa bagi anak-anak seminari. Dari beasiswa yang ada telah kami berikan kepada anak-anak sebanyak 12 orang. Mengapa bisa sejumlah ini? Memang sebenarnya setiap anak dikenakan beban Rp. 300.000 rupiah. Tapi kami sendiri akhirnya memutuskan bahwa setiap anak mendapat bantuan beasiswa sebesar Rp. 200.000 dengan harapan bahwa keluarga tidak begitu saja lepas tangan terhadap pendidikan anak-anaknya. Dari 12 orang yang mendapat beasiswa, ada 7 orang yang sudah menyelesaikan pendidikannya dan sekarang menjadi frater di kongregasi SCJ dan Keuskupan Agung Palembang.Maka terima kasih atas semuanya itu. 5 orang yang lain akan menyelesaikan pendidikannya pada tahun ini. Kita doakan semoga merekapun dapat berhasil nantinya. Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya bahwa kami baru memberikan kabar kepada Bapak-Ibu. Perlu kami informasikan bahwa uang kiriman yang dari saudara-saudari telah kami terima. Memang sempat kami bingung karena dibuku bank kami tidak tercantum nama pengirimnya. Tapi masalah ini sudah dapat kami atasi karena dengan system buku yang baru, kami dapat dengan jelas mengetahui kiriman yang ada dari mana asalnya. Terima kasih buat keluarga Bapak-Ibu Mayayanti Adisuria yang begitu setianya mengirimkan uang melalui Bank. Maaf kami Om dan Tante (begitu pesan Rm. Samiran kalau menyapa He...he...) bahwa baru sekarang memberi kabar. O ya, Bapak-Ibu yang terkasih, kami juga mengirimkan sedikit tulisan tentang seminari St. Paulus Palembang. Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran kepada Bapak-Ibu terhadap seminari kita ini. Dan jangan lupa kalau ada waktu kami senang kalau Bapak-Ibu mau berkunjung ke Seminari kami .Mungkin ini yang dapat kami sampaikan kepada Bapak-Ibu. Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesarbesarnya atas keterlambatan kami memberikan kabar kepada saudarasaudari. Maafkan atas keterlambatan dan mungkin juga kekurang pedulian ini. Dan kami berharap bahwa perhatian yang telah diberikan selama ini dapat diteruskan bagi pendidikan di seminari ini. Akhirnya kami selalu berdoa buat Bapak-Ibu semuanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup saudara-saudari sekalian. Kami bawa dalam doa-doa kami, secara khusus dalam Ekaristi pada Minggu I setiap bulannya bagi para donatur semua. Berkat Tuhan. Salam dan doa kami Rm. Mrk.Teguh Joko Sumarno, SCJ Ekonom Seminari NB. GOTAUS = Gerakan Orang Tua Anak Asuh Seminari
10