Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyajikan Buku Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2016. Buku ini memuat berbagai kebijakan, rencana strategis, organisasi dan tata kerja, serta program dan anggaran yang dikelola di lingkungan Direktorat Pembinaan SMA. Misi pendidikan SMA lebih diarahkan kepada usaha untuk meningkatkan mutu sekolah, dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya, terutama bagi siswa kurang beruntung untuk mendapat layanan pendidikan bermutu.
Usaha dan kerja keras tersebut akan dilakukan secara terus
menerus dan bertahap melalui peningkatan kualitas layanan sekolah yang akan ditempuh, antara lain: (1) penyediaan prasarana pembelajaran melalui USB, RKB, rehabilitasi, PIP, serta meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA dan meningkatkan kualitas sarana mutu melalui penyediaan Laboratorium,
Peralatan
pembelajaran
di
TIK,
sekolah
dan melalui
BOS;
(2)
meningkatkan
pengembangan
kualitas
kurikulum;
(3)
pengembangan karakter dan kreatifitas siswa melalui kompetisi keilmuan nasional-internasional, serta kompetisi olahraga dan seni. Buku Program Kerja Diretorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2016 ini disusun agar dapat digunakan sebagai panduan kerja pelaksanaan programprogram SMA, sekaligus menjadi salah satu bahan masukan bagi mitra kerja kami di dinas pendidikan propinsi, kabupaten/kota, sekolah dan instansi lainnya dalam merumuskan kebijakan pengembangan pendidikan SMA. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Buku Program Kerja ini. Jakarta, Januari 2016 Direktur Pembinaan SMA
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 19610404 198503 1 003
i 2 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
i
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Kata pengantar Daftar isi
i ii
A. B. C. D. E.
Latar Belakang Dasar Hukum Tugas dan Fungsi Capaian Indikator Kinerja 2015 Isu-Isu Strategis
A. B. C. D. E.
Visi dan Misi Direktorat Pembinaan SMA Tujuan Strategis Direktorat Pembinaan SMA 2015-2019 Sasaran Program Direktorat Pembinaan SMA 2016 Indikator Kinerja Strategi Pembiayaan
1 4 5 12 14
15 19 20 21 23
A. Sasaran Prioritas Pendidikan Nasional 27 B. Sasaran Prioritas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 33
A. Subdit Program dan Evaluasi B. Subdit Pembelajaran C. Subdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana D. Subdit Peserta Didik E. Subbag Tata Usaha
47 51 52 56 59
Penutup
61
ii Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
ii
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
A.
LATAR BELAKANG Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik lndonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik lndonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga negara lndonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan diharapkan akan membuat warga negara lndonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga memiliki kemampuan
untuk
mengenal
dan
mengatasi
masalah
diri
dan
lingkungannya, serta mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern
yang
dijiwai
nilai-nilai
Pancasila.
Proses
pengembangan
pendidikan menuntut pemerintah untuk konsisten pada isi konstitusi dimana pada Pasal 31 dan Pasal 32 UUD 1945 telah ditegaskan kewajiban pemerintah untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan. Pasal 31 menyatakan pemerintah wajib memajukan pendidikan dengan mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang, memprioritaskan anggaran pendidikan serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Di bidang kebudayaan, Pasal 32 UUD 1945 ditegaskan pula peran negara dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya serta menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Dalam menghadapi keterbukaan ekonomi, sosial, dan budaya antar 1 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
1
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
negara secara global, Indonesia dihadapkan pada persaingan yang makin ketat, termasuk dalam penyediaan tenaga kerja yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja di bidang industri, perdagangan, pariwisata, dan lapangan kerja lain di negara-negara anggota Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Peningkatan akses dan mutu pendidikan SMA perlu disiapkan dengan baik untuk mempersiapkan tenaga kerja profesional yang mampu bersaing dalam era globalisasi. Berdasarkan uraian di atas terdapat tiga isu penting yang berkaitan dengan pendidikan menengah. Isu pertama adalah aspek perluasan dan pemerataan akses pendidikan menengah termasuk disparitasnya antar daerah dan antara perkotaan dengan pedesaan, aspek mutu dan relevansi pendidikan SMA, dan aspek tantangan persaingan global, khususnya pada tingkat regional. Sebagai langkah terstruktur dalam pembangunan pendidikan sesuai dengan
amanat
Kebudayaan
konstitusi
(Kemendikbud)
di
atas,
Kementerian
menyusun
Rencana
Pendidikan
dan
Pembangunan
Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025 sebagai Peta Jalan (Road Map) pembangunan pendidikan 2005—2025 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005—2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007). Di dalam RPPNJP 2005—2025 ditentukan tema-tema pembangunan yang telah diselaraskan dengan tema-tema pembangunan dalam RPJPN 2005—2025 seperti ditunjukan pada Gambar 1.1.
RPJMN-I (2005-2009) Menata kembali NKRI, menbangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik
RPJMN-II (2009-2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian
RPJMN-III (2015-2019) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan IPTEK.
RPJMN-IV (2020-2024) Mewujudkan manusia Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
TEMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
2005-2009
2010-2014
2015-2019
2020-2024
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
Gambar 1.1. Tema pembangunan pendidikan 2005—2025
2
2
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Periode pertama dalam RPPNJP, pembangunan pendidikan difokuskan pada peningkatan kapasitas satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan dalam memperluas layanan dan meningkatkan modernisasi penyelenggaraan proses pembelajaran. Sementara pada periode kedua sebagai tindak lanjut hasil peningkatan kapasitas dan modernisasi pendidikan,
pemerintah
mendorong
penguatan
layanan
sehingga
pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada saat ini pembangunan pendidikan dan kebudayaan memasuki periode ketiga, dimana pemerintah bertugas untuk mendorong agar penguatan layanan di satuan pendidikan dapat menghasilkan keluarankeluaran (manusia, karya, atau inovasi) yang berdaya saing minimal pada tingkat regional di Asia Tenggara (ASEAN), sehingga Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara kembali menjadi barometer dunia dan menjadi poros dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ASEAN. Dengan digabungnya fungsi kebudayaan bersama dengan pendidikan merupakan langkah untuk mengembalikan fungsi kementerian sesuai dengan BAB XIII UUD 1945. Pendidikan dan kebudayaan menjadi satu bagian yang sangat berkaitan, sehingga pendidikan tidak hanya menjadi sumber daya manusia sebagai penggerak ekonomi namun dapat sekaligus menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Penyusunan Program Kerja Direkotrat Pembinaan SMA ini mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015—2019 yang merupakan upaya komprehensif dalam menjabarkan tema pembangunan pendidikan tahap III yaitu mendorong daya saing regional, serta arahan Presiden yaitu kebijakan Trisakti yang mencakup kedaulatan
di
bidang
politik,
berdikari
di
bidang
ekonomi,
dan
berkepribadian dalam kebudayaan, juga Nawa Cita (9 agenda perubahan), yang meliputi: 1) menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara; 2) membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; 3)
3 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
3
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 4) memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; 5) meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia; 6) meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa asia lainnya; 7) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8) melakukan revolusi karakter bangsa; serta 9) memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Di dalam Program Kerja ini dijabarkan permasalahan dan tantangan Program Direktorat Pembinaan SMA mulai tahun 2016. Selanjutnya Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA ini harus digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan dan pengendalian tahunan. B.
DASAR HUKUM Dasar hukum dalam penyusunan Buku Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA ini meliputi : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 8. Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025; 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaaan;
4
4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015—2019; 12. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 13. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014—2019; 14. Peraturan
Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019; 15. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 16. Permendikbud Nomor 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal. 17. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019 18. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA nomor SP DIPA-023.03.1.419514/2016 tanggal 7 Desember 2016. C.
TUGAS DAN FUNGSI Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 408 Bagian Keenam, tugas
Direktorat
Pembinaan
Sekolah
Menengah
Atas
adalah
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan standar teknis di bidang Sekolah Menengah Atas. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 408 tersebut,
Direktorat
Pembinaan
SMA
menyelenggarakan
fungsinya
sebagai berikut:
5 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
5
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas; b.
Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dibidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas;
c.
Peningkatan kualitas pendidikan karakter peserta didik sekolah menengah atas;
d.
Fasilitasi sarana dan prasarana serta pendanaan sekolah menengah atas;
e.
Pemberian pertimbangan izin dan kerja sama penyelengaraan sekolah menengah atas yang diselengarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
f.
Fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu sekolah menengah atas;
g.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kurikulum,
peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan
tata kelola sekolah menengah atas; h.
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas;
i.
Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas;
j.
Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Dalam rangka mencapai target program prioritas bidang pendidikan yang ditetapkan, maka Direktorat Pembinaan SMA menyesuaikan struktur organisasi dan penganggaran berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) ditetapkan.
untuk
mencapai
Berikut
ini
sasaran-sasaran
adalah
struktur
strategis
organisasi
yang
dan
telah
anggaran
berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari Direktorat Pembinaan SMA. 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas terdiri atas: 1.1 Sub Direktorat Program dan Evaluasi; 1.2 Sub Direktorat Kurikulum; 1.3 Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana; 6
6
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
1.4 Sub Direktorat Peserta Didik; 1.5 Subbagian Tata Usaha.
DIREKTUR PEMBINAAN SMA Subbagian Tata Usaha
Sub Direktorat Program dan Evaluasi
Seksi Program
Seksi Evaluasi
Sub Direktorat Kurikulum
Sub Direktorat Sarana dan Prasarana
Sub Direktorat Peserta Didik
Seksi Pembelajaran
Seksi Kelembagaan
Seksi Bakat dan Prestasi
Seksi Penilaian
Seksi Sarana dan Prasarana
Seksi Kepribadian
Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan SMA 1.1 Sub Direktorat Program dan Evaluasi Sub Direktorat Program dan Evaluasi mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan, program dan anggaran, kerja sama, pemberdayaan peran serta masyarakat, evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, dan pelaporan Direktorat. Sub Direktorat Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sekolah
menengah atas;
b. pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi di bidang
pembinaan sekolah menengah atas;
c. penyusunan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat; d. penyusunan bahan fasilitasi pendanaan sekolah menengah atas;
7 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
7
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
e. koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pembinaan sekolah menengah atas; f. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran
Direktorat serta fasilitasi pendanaan sekolah
menengah atas; dan g. penyusunan laporan Direktorat. 1.1.1 Sub Direktorat Program dan Evaluasi terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Program b. Seksi Evaluasi 1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
perumusan
kebijakan,
pengumpulan,
pengolahan,
penyajian, data dan informasi, dan penyusunan program, kegiatan dan anggaran Direktorat, serta fasilitasi pendanaan sekolah menengah atas. 2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat dan pelaksanaan fasilitasi pendanaan sekolah menengah atas, penyusunan bahan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pembinaan sekolah menengah atas, dan penyusunan laporan Direktorat. 1.2 Sub Direktorat Kurikulum Sub
Direktorat
penyusunan
Kurikulum
bahan
mempunyai
perumusan,
tugas
koordinasi,
dan
melaksanakan pelaksanaan
kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu, di bidang kurikulum sekolah menengah atas. Sub Direktorat Kurikulum menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum sekolah menengah atas; b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah atas; c. penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah atas;
8
8
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah atas; dan e. pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah atas. 1.2.1 Sub Direktorat Kurikulum terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Pembelajaran; dan b. Seksi Penilaian. 1) Seksi
Pembelajaran
mempunyai
tugas
melakukan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran sekolah menengah atas. 2) Seksi Penilaian mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang penilaian sekolah menengah atas. 1.3 Sub Direktorat Kelembagaan Sarana dan Prasarana Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia, serta fasilitasi sarana prasarana, tata kelola, dan penjaminan mutu di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas. Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana memiliki fungsi sebagai berikut: a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata
kelola dan sarana prasarana sekolah
menengah atas;
9 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
9
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
b. penyusunan bahan fasilitasi sarana dan prasarana sekolah menengah atas; c. penyusunan
bahan
pertimbangan
pemberian
izin
penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia; d. penyusunan bahan fasilitasi penjaminan mutu tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas; e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas; f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas; dan g. pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas. 1.3.1 Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Kelembagaan b. Seksi Sarana dan Prasarana 1) Seksi
Kelembagaan
mempunyai
tugas
melakukan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis
dan
supervisi,
penyelenggaraan diselenggarakan
pertimbangan
sekolah perwakilan
pemberian
menengah negara
asing
izin
atas
yang
dan
satuan
pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang tata kelola sekolah menengah atas. 2)
Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis
dan
supervisi,
fasilitasi
sarana
prasarana
dan
penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang sarana dan prasarana menengah atas. 10
10
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
1.4 Sub Direktorat Peserta Didik Sub Direktorat Peserta Didik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
bahan
perumusan,
koordinasi,
dan
pelaksanaan
kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik sekolah menengah atas. Sub Direktorat Peserta Didik menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan di bidang peserta didik sekolah menengah atas; b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan bakat, prestasi, dan peningkatan kualitas kepribadian peserta didik sekolah menengah atas; c. penyusunan bahan peningkatan kualitas pendidikan karakter peserta didik sekolah menengah atas; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan bakat, prestasi, dan
peningkatan kualitas kepribadian peserta
didik sekolah menengah atas; e. pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang pembinaan bakat, prestasi, dan
peningkatan kualitas kepribadian peserta didik
sekolah menengah atas. 1.4.1 Sub Direktorat Peserta Didik terdiri atas: a. Seksi Bakat dan Prestasi; dan b. Seksi Kepribadian. 1) Seksi Bakat dan Prestasi mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan laporan di bidang bakat dan prestasi peserta didik sekolah menengah atas. 2)
Seksi
Kepribadian
mempunyai
tugas
melakukan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan laporan di bidang peningkatan kualitas pendidikan karakter dan kepribadian peserta didik sekolah menengah atas.
11 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
11
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
1.5 Sub Bagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kepegawaian, keuangan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Direktorat. D.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015 Pencapaian target sasaran strategis per tahun tertuang dalam Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Capaian indikator kinerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2015 adalah sebagai berikut : No
Target Kinerja
Capaian Kinerja Target
Realisasi
%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota IKK 3.1
Jumlah siswa SMA penerima BOS SM
4,456,077
4,359,141
97.8%
IKK 3.2
Jumlah RKB SMA yang dibangun
1,514
2,153
142.2%
IKK 3.3
Jumlah unit SMA baru yang dibangun
60
70
116.7%
IKK 3.5
Pembangunan Prasarana Pembelajaran SMA
66
66
100.0%
IKK 3.6
Rehabilitasi Ruang Pembelajaran SMA
131
171
130.5%
IKK 3.7
Pengadaan Sarana Pembelajaran SMA
200
553
276.5%
12,311
2,512
20.4%
4,320
500
11.6%
121
424
350.4%
3,094
2,044
66.1%
10,757
2,350
21.8%
754
7,266
963.7%
1,638,671
96.8%
IKK 3.8 IKK 3.9
Jumlah SMA yang menerapkan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah Jumlah SMA yang menerapkan standar penilaian pendidikan
IKK 3.10
Jumlah SMA Rujukan
IKK 3.12
Jumlah siswa SMA yang mengikuti lomba/olimpiade, festival, debat, dan unjuk prestasi tingkat nasional dan Internasional
IKK 3.13
Jumlah siswa SMA yang memperoleh beasiswa
IKK 3.14
Jumlah Siswa SMA yang menerapkan pendidikan karakter
Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMA dari keluarga miskin IKK 3.4
Jumlah siswa SMA penerima bantuan melalui KIP
1,692,559
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Direktorat SMA IKK 3.15 IKK 3.16 IKK 3.17
Jumlah layanan Sistem Pendataan dan Informasi Pendidikan SMA Jumlah dokumen rumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran dan pengendalian kegiatan bidang Pendidikan SMA serta koordinasi lintas sektoral bidang Pendidikan SMA Jumlah kerja sama dan kemitraan institusi/instansi dalam dan luar negeri
1
1
100.0%
20
20
100.0%
8
8
100.0%
Dalam pencapaian target IKK tersebut, dilaksanakan program-program Direktorat Pembinaan SMA dengan capaian sebagai berikut : 12
12
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Kode
Uraian
Capaian Kinerja Target
Realisasi
%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota 5627.049
Siswa Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
5627.019
Ruang Kelas Baru (RKB) SMA
5627.018
Unit Sekolah Baru (USB)
5627.022
4,360,383
4,359,141
100.0%
3,101
2,153
69.4%
70
70
100.0%
Ruang Laboratorium/Praktik Siswa
166
66
39.8%
5627.024
Ruang Belajar SMA Yang Direhabilitasi
131
131
100.0%
5627.053
Sekolah Yang Direvitalisasi
40
40
100.0%
5627.028
Peralatan Tik/Komputer
553
553
100.0%
5627.052
Sekolah Yang Menerapkan Kurikulum 2013
300
300
100.0%
5627.010
Siswa SMA Yang Memenuhi Standar Kelulusan
9
9
100.0%
5627.009
SMA Model
300
300
100.0%
5627.026
Sekolah Unggul/Model/Rujukan/Berpresasi
125
124
99.2%
5627.036
Lomba Sains Nasional/Internasional
36
36
100.0%
5627.037
Lomba Olahraga Dan Seni Tingkat Nasional/Internasional
12
12
100.0%
5627.038
Lomba Penelitian Nasional / Internasional
10
10
100.0%
5627.039
Lomba Debat Bahasa Indonesia Dan Bahasa Asing Lainnya
5
5
100.0%
5627.035
Siswa SMA Penerima Beasiswa Prestasi
2,942
2,350
79.9%
5627.032
Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa
64
64
100.0%
1,638,671
121.1%
Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMA dari keluarga miskin 5627.033
Siswa SMA Penerima Bantuan Siswa Miskin (PIP)
1,353,515
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Direktorat SMA 5627.004
Data Pokok Pendidikan Menengah Sekolah
17
17
100.0%
5627.001
Dokumen Perencanaan
29
28
96.6%
5627.002
Laporan Pemantauan Dan Evaluasi Pelaksanaan Program
24
24
100.0%
5627.006
Dokumen Pedoman, Standar Pembelajaran
16
16
100.0%
5627.017
Naskah Pedoman, Standar Sarana Prasarana
9
4
44.4%
5627.029
Bimtek Norma, Standar, Dan Kriteria Sarana Prasarana
2
0
0.0%
5627.996
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
18
18
100.0%
5627.997
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
24
24
100.0%
5627.998
Gedung/Bangunan
2
2
100.0%
5627.030
Dokumen Pedoman, Standar Kelembagaan Dan Peserta Didik
17
17
100.0%
5627.044
Program Pengembangan Kelembagaan
4
2
50.0%
13 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
13
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
E.
ISU-ISU STRATEGIS Beberapa isu strategis dalam pembangunan pendidikan SMA yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1. Layanan pendidikan SMA yang ada saat ini belum dapat menampung seluruh lulusan SMP dan sederajat. 2. Masih terdapat ruang kelas SMA yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang, maupun berat. 3. Belum seluruh masyarakat dapat mengakses layanan pendidikan menengah, khususnya SMA, karena tingginya biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua ataupun masyarakat. 4. Kualitas
pembelajaran
SMA
dirasakan
masih
belum
maksimal
dikarenakan masih minimnya ketersediaan sarana dan prasarana, khususnya untuk daerah-daerah terpencil. 5. Pendidikan SMA di Indonesia masih tertinggal dan belum mampu bersaing secara global. 6. Masih terjadinya disparitas mutu pendidikan antar daerah.
14
14
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
A.
VISI DAN MISI DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Menyikapi tujuan dan makna yang terkandung dalam visi dan misi Kemendikbud serta sasaran strategis dalam pembangunan pendidikan SMA, maka Direktorat Pembinaan SMA bertekad untuk menjadi lembaga kebijakan dan standardisasi teknis dibidang pendidikan SMA yang berkualitas, memiliki kapabilitas, serta otorisasi untuk menghasilkan kebijakan yang dapat mewujudkan layanan prima pendidikan SMA yang terpercaya di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Direktorat Pembinaan SMA menetapkan visi pendidikan SMA, yaitu:
Visi Direktorat Pembinaan SMA 2019: “Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan SMA yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong untuk Mewujudkan Layanan Prima Pendidikan SMA” ” Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter dapat dimaknai sebagai terwujudnya tujuh elemen ekosistem pendidikan. Penyebutan insan secara terpisah adalah untuk menekankan arti sangat penting dari peran pelaku dalam suatu ekosistem. Tujuh elemen ekosistem pendidikan tersebut adalah: 1. Sekolah yang kondusif Suasana kondusif di sekolah sangat diperlukan dalam membuat sekolah yang efektif. Sekolah adalah suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya.Sekolah yang kondusif menjadinya sebagai tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya, baik 15 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
15
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
siswa,
guru,
tenaga
pendidik,
orang
tua
siswa
dan
pelaku
lainnya.Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai juga menjadi factor pendukung. Faktor pendukung lain yang penting adalah Kepala Sekolah yang memimpinpara pelaku menghadapi dan menyelesaikan masalah.
2. Guru sebagai penyemangat Guru yang baik adalah guru yang mempunyai empat kompetensi yang mumpuni yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan berkepribadian.Selain itu seorang guru juga harus punya naluri yang sensitif atau peka terhadap kemampuan dan perkembangan siswanya. Sensitif
terhadap
kebutuhan
siswa
sertamampu
memberikan
semangat kepada siswa untuk aktif, kreatif, inovatif, dan sportif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
3. Orangtua yang terlibat aktif Orang tua berperan sejak awal sebagai pendidik bagi anak-anaknya dan terus berlanjut meskipun mereka sudah masuk sekolah. Keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi seperti: membentuk kepribadian anak, melaksanakan pedidikan anak di rumah dan mendukung pendidikan di sekolah. Pemerintah memang memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan secara baik bagi seluruh anak Indonesia.Orang tua memiliki hak dan kewajiban dalam memilih
satuan
pendidikan,
memperoleh
informasi
tentang
perkembangan pendidikan anaknya, serta memberi masukan kepada sekolah. Orang tua yang terlibat aktif dalam penyelanggaraan pendidikan di sekolah akan menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif. 4. Masyarakat yang sangat peduli Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan partisipasi dan kepedulian masyarakat. Salah satu alasannya adalah keterbatasan sumber daya Pemerintah.Partisipasi dan kepedulian masyarakat itu dapat berupa menyelenggaraan satuan pendidikan sendiri atau mendukung satuan
16
16
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
pendidikan milik Pemerintah.Masyarakat yang menyelenggarakan satuan pendidikan sendiri harus berupaya sebaik-baiknya dan tetap mematuhi semua pedoman, aturan dan kurikulum yang ditetapkan Pemerintah.Sedangkan
partisipasi
masyarakat
dalam
satuan
pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah dapat berupa materi, tenaga dan pikiran. Masyarakat kini bisa memiliki peran serta dalam pembahasan masalah pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan dalam proses pengambilan keputusan dalam Rencana Pengembangan Sekolah.
5. Industri yang berperan penting Di negara-negara maju, peran industri ditunjukkan secara nyata berupa kerjasama program, dukungan finansial untuk penelitian dan beasiswa.Bahkan
di
beberapa
negara
peran
industri
menjadi
kewajiban sesuai undang-undang yang mengaturnya. Pengalaman Negara-negara
tersebut
dapat
menjadi
pelajaran
bagi
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.Selain dukungan finansial, peran industriyang penting adalah dalam memecahkan permasalahan peralihan dari dunia pendidikan ke dunia kerja.Dunia industri bisa berfungsi sebagai tempat praktik, magang kerja, belajar manajemen industri dan wawasan dunia kerja bagi siswa.Kerjasama sekolah dan industri
harus
dibangun
berdasarkan
kemauan
dan
saling
membutuhkan. Pihak dunia kerja dan industri seharusnya menyadari bahwa pihak industri tidak akan mendapatkan tenaga kerja siap pakai yang mereka perlukan sesuai kualifikasi yang diharapkan, tanpa membangun program pendidikan bersama.
6. Organisasi profesi yang berkontribusi besar Organisasi profesi diharapkan bisa meningkatkan peran dalam penyelenggaraan
pendidikan.Organisasi
profesi
dapat
memberi
masukan bahkan menentukan arah kebijakan pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya bekerja sama lebih erat dengan organisasi profesi, melalui berbagai jalur komunikasi dan aspirasi. Interaksi yang baik
17 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
17
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
akan menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus mempercepat kemajuan pembangunan di bidang pendidikan.
7. Pemerintah yang berperan optimal Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945 ke IV (empat) tahun 2002 yaitu
tentang
pendidikan
maka
bentuk
dukungan
pemerintah
diantaranya telah dituangkan dalam pasal 31 ayat 1, 2, 3, 4, 5. Khusus untuk dukungan pendanaan secara eksplisit dituangkan pada pasal 31 ayat 4 yang berbunyi “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”. Pemerintah memegang peranan penting dalam peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan serta daya saing anak-anak Indonesia, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada semua jenjang pendidikan serta pemberian beasiswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga keterjangkauan dan jaminan untuk memperoleh layanan pendidikan dasar dan menengah dapat terpenuhi. Selain itu pemerintah juga harus menjamin ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional di seluruh jenjang pendidikan dan seluruh satuan pendidikan, serta mengurangi kesenjangan akses dan kualitas antar propinsi, kabupaten dan kota serta daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pemerintah daerah pun dituntut untuk berperan lebih daripada waktu sebelumnya. Sebagian cukup besar penggunaan dana pendidikan dari APBN berada dibawah kontrol Pemerintah Daerah.
Pemanfaatan
dana pendidikan yang berasal dari APBN dan APBD dapat diupayakan semakin terkoordinasi, antara lain dengan mengkaitkan alokasi dana Pemerintah dihubungkan dengan seberapa besar alokasi APBD daerah bersangkutan
18
18
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Pencapaian visi di atas diwujudkan dengan menetapkan misi pendidikan SMA dan kesetaraan SMA tahun 2015-2019, yaitu: M1 :
Mewujudkan Pelaku Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang Kuat;
M2 :
Mewujudkan Akses Sekolah Menengah Atas yang Meluas, Merata dan Berkeadilan;
M3 :
Mewujudkan Pembelajaran yang bermutu dan Berkarakter pada Sekolah Menengah Atas;
M4 :
Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik pada Sekolah Menengah Ata
B.
TUJUAN STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMA 2015-2019 Tujuan strategis Direktorat Pembinaan SMA 2015-2019 diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan strategis Ditjen Dikdasmen Kemendikbud pada jenjang Sekolah Menengah Atas yang dirumuskan berdasarkan sistem tata kelola untuk menghasilkan layanan prima sebagaimana dikehendaki dalam rumusan Visi dan Misi Ditjen Dikdasmen Kemendikbud 2015-2019, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1. Tujuan Strategis Pembangunan Pendidikan SMA Kode
Tujuan Strategis SMA
T.1
Penguatan peran siswa dalam ekosistem pendidikan Sekolah Menengah Atas
T.2
Peningkatan akses pendidikan Sekolah Menengah Atas yang meluas, merata, dan berkeadilan
T.3
Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter
T.4
Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel
19 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
19
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
C.
SASARAN PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMA 2016 Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan strategis pembangunan pendidikan Sekolah Menengah Atas, diperlukan sejumlah sasaran program yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2016, selanjutnya ditetapkan Indikator Kinerja Program (IKP) untuk mengukur apakah sasaran program dapat mengkonfirmasi tujuan strategis tersebut dan selanjutnya dapat dicapai pada masa depan (tahun 2019). Sasaran program untuk tingkat ketercapaian masing-masing tujuan adalah sebagai berikut:
Kode
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (IKP) 2016
SP1
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Rata-rata nilai sikap siswa SMA yang minimal “Baik”
SP2
Meningkatnya siswa yang berpartisipasi mengikuti pendidikan SMA
APK SMA 2016 sebesar 30,37 %
SP3
Menurunnya persentase angka putus sekolah SMA
Jumlah siswa pada jenjang Pendidikan Menengah Atas menerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar sebanyak 1.692.559 siswa SMA. Angka putus sekolah SMA 2016 sebesar 1,10 %.
SP4
Tersedianya sekolah menengah di setiap kecamatan
Persentase kecamatan yang memiliki minimal 1 Sekolah Menengah Atas 2016 sebesar 82,50 %.
SP5
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Jumlah perolehan medali tertimbang dari kompetisi internasional tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah sebanyak 148 medali.
SP6
Tersedianya SMA model/rujukan di setiap kabupaten/kota
SMA menerapkan program penyelerasan dengan dunia kerja 30 %. Persentase Kabupaten/kota yang memiliki minimal 1 sekolah menengah rujukan/ model sebesar 49,9 %. Persentase sekolah menengah yang memenuhi akreditasi minimal B sebanyak 70%
20
20
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Kode
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (IKP) 2016
SP7
Meningkatnya kualitas satuan pendidikan melalui peningkatan 8 standart nasional pendidikan (SNP)
Persentase satuan meningkat efektifitas sebesar 29 %
SP8
Tata Kelola Direktorat Pembinaan SMA yang baik
Tersedianya data Pendidikan SMA yang akurat, berkelanjutan, dan terbarukan sebanyak 87 %.
pendidikan berdasarkan
Nilai minimal LAKIP Direktorat sebesar 73 (baik) pada tahun 2016.
D.
yang SNP
PSMA
INDIKATOR KINERJA Untuk mencapai target sasaran program pada tahun 2019 telah ditetapkan pembabakan pencapaian target sasaran strategis per tahun yang tertuang dalam Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pembinaan SMA. Berikut tabel IKK Direktorat Pembinaan SMA :
No IKK.1 IKK.2 IKK.3 IKK.4 IKK.5 IKK.6 IKK.7 IKK.8
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah siswa SMA penerima BOS SMA Jumlah RKB SMA yang dibangun Jumlah unit SMA baru yang dibangun Jumlah siswa SMA penerima KIP Pembangunan Prasarana Pembelajaran SMA Rehabilitasi Ruang Pembelajaran SMA Pengadaan Sarana Pembelajaran SMA Jumlah SMA yang menerapkan standar penilaian pendidikan
Tahun 2015
2016
2017 4.977.085
2018
2019
5.102.070
5.243.419
4.456.077
4.844.702
1.514
4.000
3.028
3.028
3.028
70
222
103
103
103
1.692.559
1.692.559
1.692.559
1.692.559
1.692.559
66
2.557
2.061
1.547
1.032
131
257
200
143
86
200
200
200
200
200
4.320
4.320
4.320
4.320
4.320
IKK.9
Jumlah SMA Rujukan
121
1.100
1.200
1.300
1.400
IKK.10
Jumlah siswa SMA yang mengikuti lomba/olimpiade, festival, debat, dan unjuk prestasi tingkat nasional dan Internasional
3.094
3.094
3.094
3.094
3.094
21 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
21
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah siswa SMA yang memperoleh beasiswa dari jalur prestasi nasional dan internasional
No
IKK.11
Tahun 2015
Jumlah SMA yang melakukan pembelajaran kewirausahaan Jumlah SMA yang menerapkan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah Satker yang Mendapat Dukungan Manajemen dan Layanan Teknis SMA
IKK.12
IKK.13
IKK.14
2016
2017
2018
2019
10.757
2.942
2.942
2.942
2.942
1.000
1.100
1.200
1.300
1.400
12.311
12.461
12.611
12.761
12.911
35
35
35
35
35
Untuk mencapai target IKK pada tahun 2019, maka telah ditetapkan programprogram Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2016. Berikut tabel Program Prioritas 2016 Direktorat Pembinaan SMA: KODE
URAIAN
5627.018
Unit Sekolah Baru (USB)
5627.019
Ruang Kelas Baru (RKB) Ruang Laboratorium/Praktik Siswa Ruang Belajar Yang direhabilitasi
5627.022 5627.024 5627.026 5627.028 5627.032
SATUAN Sekolah
Sekolah Unggulan/ Model/ Rujukan/ Berprestasi Peralatan TIK/Komputer Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa
PAGU DEFINITIF VOLUME
ALOKASI
222
532.250.154
Ruang
4.000
856.465.503
Ruang
2.245
455.809.789
Paket
3.279
174.262.849
Sekolah
904
230.568.453
Sekolah
3.884
247.771.114
Sekolah
363
41.840.018
5627.033
Siswa SMA Penerima Manfaat BSM/Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Siswa
1.367.560
1.275.248.685
5627.035
Siswa SMA Penerima Beasiswa Prestasi
Siswa
2.942
12.200.640
5627.036
Lomba sains Nasional/Internasional
Bidang
34
79.215.283
5627.044
Program Pengembangan Kelembagaan
Dokumen
14
2.358.040
5627.052
Sekolah Yang Menerapkan Kurikulum 2013
4.427
94.261.848
22
Sekolah
22
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
KODE 5627.053
Sekolah Yang direhabilitasi
5627.055
Sekolah Yang Mendapatkan Standardisasi dan Akreditasi
5627.056 5627.057
E.
URAIAN
Sekolah Yang Mendapatkan Perpustakaan/Pusat Sumber Belajar (PSB) Layanan Pengelolaan BOS dan DAK
SATUAN
PAGU DEFINITIF VOLUME
ALOKASI
Paket
279
189.705.792
Sekolah
100
8.305.135
2.137
561.106.136
Dokumen
7
76.073.476
Ruang
5627.058
Kerjasama dan Sinergi Antar Lembaga
Dokumen
1
3.373.743
5627.059
Sekolah Yang Mendapatkan Pembinaan Ekstra kurikuler
Sekolah
9
29.422.243
STRATEGI PEMBIAYAAN Perkiraan pendanaan pendidikan dan kebudayaan dalam kurun waktu 2010— 2014 mengacu pada amanat UUD RI 1945 dan UU Sisdiknas serta melanjutkan fungsi dan tujuan pendidikan dan kebudayaan yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2005—2025, yaitu: a) memperjelas pemihakan terhadap masyarakat miskin; b) penguatan desentralisasi dan otonomi pendidikan;dan c) insentif dan disinsentif bagi peningkatan akses, mutu, dan tata kelola pendidikandan kebudayaan. Pelaksanaan ketiga fungsi pendanaan pendidikan dan kebudayaan tersebut bertujuan mewujudkan pelayanan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan standar nasional pendidikan yang dicerminkan dalam struktur pendanaan dan anggaran serta pembagian tanggungjawab pendanaan antara pemerintah dan pemerintah daerah. Sejak tahun anggaran 2009 amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas (sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi No. 13 Tahun 2008) telah dipenuhi oleh pemerintah dengan menyediakan anggaran pendidikan 20% dari APBN. Total anggaran tahun 2009 mencapai Rp.207 triliun atau 20% dari APBN sebesar Rp.1.037 triliun, dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 4% dan tingkat inflasi 3,5%. Pada tahun 2010, 20% anggaran pendidikan dari APBN Rp.225,2 triliun, yang mencakup Rp.128,7 triliun disalurkan melalui belanja transfer ke daerah dan sebesar Rp.96,5 triliun disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga. Pada tahun 2014 diperkirakan APBN akan mencapai Rp.1.678 triliun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 23 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
23
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
8% dan tingkat inflasi 4,8%, sehingga 20% anggaran pendidikan dari APBN tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp.349,2 triliun. Namun demikian sesuai dengan hasil perhitungan dalam Kerangka pengeluaran Jangka Menengah yang disusun oleh setiap unit utama/eselon I terhadap program dan kegiatan yang diampunya didapatkan perkiraan kebutuhuan anggaran seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Struktur Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015-2019 No
Target Anggaran (Rp. 000.000)
Jumlah output
Kegiatan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pembinaan Sekolah 1. Dasar Pembinaan Sekolah 2. Menengah Pertama Pembinaan Sekolah 3. Menengah Atas Pembinaan Sekolah 4. Menengah Kejuruan Pembinaan Pendidikan 5. Khusus dan Layanan Khusus Dukungan Manajemen 6. dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Pembinaan Penjaminan 7. Mutu Pendidikan Lembaga Penjaminan 8. Mutu Pendidikan
2015
2016
123
23.643.252
29.893.609
14
2.216.195
20
2017
2018
2019
30.976.962
32.150.542
33.362.015
2.480.098
2.558.540
2.952.532
3.092.981
2.699.200
4.062.249
4.100.552
4.162.165
4.221.813
23
8.010.000
5.049.038
9.803.759
10.118.011
10.452.033
25
9.009.000
11.542.632
12.060.600
12.390.842
12.972.781
27
912.000
1.542.642
1.566.613
1.592.098
1.620.047
20
386.757
405.991
442.798
473.794
506.960
11
35.100
37.100
39.100
41.100
43.100
5
375.000
390.000
405.000
420.000
452.300
Tabel 2.2. Alokasi Anggaran 2016 Per Jenis Belanja No
Jenis Belanja
Alokasi (000)
Pusat 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Barang 3 Belanja Modal 4 Belanja Sosial Dekonsentrasi 1 Belanja Barang Total Anggaran
24
4.794.045.523.000 11.367.955 3.409.871.333 5.247.235 1.367.559.000 143.793.160.000 143.793.160.000 4.937.838.683.000
24
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
PAGU ANGGARAN PER BELANJA BELANJA MODAL 0,11%
BELANJA PEGAWAI 0,24%
BELANJA BARANG 71,13%
BELANJA BANSOS 28,53%
BELANJA BARANG
BELANJA BANSOS
BELANJA PEGAWAI
BELANJA MODAL
Gambar 2.1 Persentase Alokasi Anggaran Per Jenis Belanja
JAN
FEB
Maret
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUST
SEPT
OKT
NOV
DES
Penyerapan Kumulatif (Dlm Juta)
870
65,158 311,613 551,315 862,928 1,534,095 1,917,618 2,708,636 3,624,298 4,260,948 4,563,931 4,650,224
Penyerapan Per Bulan (Dlm Juta)
870
64,288 246,455 239,702 311,613 671,166 383,524 791,018
915,663
636,649
302,984
1.4%
75.6%
88.9%
95.2%
Persentase
0.02%
6.5%
11.5%
18.0%
32.0%
40.0%
56.5%
86,293 97.0%
Gambar 2.2 Rencana Penyerapan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016.
25 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
25
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Gambar 2.3 Distribusi Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
26
26
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
A. SASARAN PRIORITAS PENDIDIKAN NASIONAL Sasaran prioritas pendidikan nasional ditetapkan untuk mendukung target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 20152019. Untuk mewujudkan target RPJMN 2015-2019, sasaran prioritas nasional didasarkan pada kerangka “Nawa Cita”
yang berkaitan dengan
pembangunan bidang pendidikan, sebagai berikut: (1) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (2) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; (3) Melakukan revolusi karakter bangsa; (4) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia; (5) Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai poin-poin tersebut. 1. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat Indonesia Pembangunan pendidikan merupakan salah satu andalan bagi upaya meningkatkan
kualitas
hidup
manusia
Indonesia.
Pembangunan
pendidikan periode ini dilakukan, terutama melalui pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP). Sasaran yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Pintar melalui pelaksanaan Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun pada RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah,yaitu: Tabel 2.1 Sasaran Partisipasi Pendidikan Jenjang/Komponen I.
Pendidikan Dasar
a.
SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Murni SD/MI SDLB/Paket AAngka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A
Status Awal
Target
2014
2019
%
91.3
94.8
%
110.0
114.1
Satuan
27 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
27
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Jenjang/Komponen b.
II.
Satuan
Target
2014
2019
SMP/MTs/SMPLB/Paket B Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
%
79.4
82.0
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B
%
101.6
106.9
%
55.3
67.5
%
79.2
91.6
%
66.8
77.2
Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Kasar SMA/MA/SMK/Paket C
III.
Status Awal
Pendidikan Anak Usia Dini Angka Partisipasi PAUD
*) angka partisipasi merupakan angka perkiraan, dihitung menggunakan jumlah penduduk sesuai hasil proyeksi penduduk berdasarkan SP 2010.
b. Meningkatnya angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnya angka putus sekolah dan meningkatnya angka melanjutkan; c. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antarkelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dan antar daerah; d. Meningkatnya kesiapan siswa pendidikan menengah untuk memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi; e. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum
yang
andal,
dan
tersedianya
sistem
penilaian
pendidikan yang komprehensif; f.
Meningkatnya proporsi siswa SMA yang dapat mengikuti program pemagangan;
g. Meningkatnya kualitas pengelolaan guru dengan memperbaiki distribusi dan memenuhi beban mengajar; h. Meningkatnya jaminan hidup dan fasilitas pengembangan ilmu pengetahuan dan karir bagi guru yang ditugaskan di daerah khusus;
28
28
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
i.
Meningkatnya dan meratanya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal; dan
j.
Tersusunnya peraturan perundangan terkait Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing Internasional Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, khususnya yang terkait tugas dan fungsi Kemendikbud dalam melaksanakan pembangunan pendidikan ialah, (i) meningkatkan kapasitas inovasi dan teknologi; serta (ii) meningkatkan daya saing tenaga kerja. a.
Sasaran pembangunan inovasi dan teknologi dalam pembangunan pendidikan adalah meningkatnya kapasitas iptek yang dijabarkan sebagai berikut : 1) Meningkatnya
dukungan
penyediaan
manusia
bagi
kegiatan
berkualitas,
iptek
sarana
termasuk prasarana,
kelembagaan, jaringan; 2) Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten, kota, dan Science Park di setiap provinsi. b.
Sasaran peningkatan daya saing tenaga kerja yaitu sebagai berikut: :
1) Meningkatkan
kualitas
dan
keterampilan
pekerja
dengan
memperbesar proporsi jumlah tenaga kerja yang kompeten dan diakui secara nasional dan internasional melalui serangkaian proses sertifikasi untuk tenaga berkeahlian tinggi dari 8,4% menjadi 14,0% dan keahlian menengah dari 30,0% menjadi 42%; 2) Mempercepat pelaksanaan perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement, MRA) yang belum dapat direalisasikan, untuk sektor jasa yang diprioritaskan, yaitu transportasi udara, teknologi informasi dan komunikasi (e-ASEAN), dan jasa logistik; 3) Mengembangkan competency
standar
standard
kompetensi
framework),
untuk
regional sektor
(regional jasa
yang
diprioritaskan dalam masyarakat ekonomi ASEAN;
29 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
29
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
4) Menetapkan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) di lembaga
pendidikan/pelatihan
untuk
mencapai
kesetaraan
pengakuan, khususnya lembaga pelatihan pemerintah; 5) Meningkatnya peringkat daya saing efisiensi pasar tenaga kerja di tingkat internasional. 3. Melakukan Revolusi Karakter Bangsa Pendidikan harus dimaknai tidak hanya sebagai sarana untuk melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan belaka, tetapi juga sebagai suatu proses pembelajaran sepanjang hayat untuk membentuk karakter yang baik, mengembangkan potensi dan talenta individual, memperkuat daya intelektual dan pikiran, menanamkan jiwa mandiri serta spirit berdikari. Sasaran yang ingin dicapai dalam melakukan revolusi karakter bangsa yaitu sebagai berikut : a.
Meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti, membangun watak, dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik;
b. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme dan rasa cinta tanah air sebagai cerminan warga negara yang baik; c.
Meningkatnya
pemahaman
mengenai
pluralitas
sosial
dan
keberagaman budaya dalam masyarakat, yang berdampak pada kesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman; d. Meningkatnya budaya dan aktivitas riset serta pengembangan ilmu dasar dan ilmu terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, serta mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi; e. Meningkatnya budaya produksi sehingga lebih kuat dari budaya konsumsi dan budaya inovasi di masyarakat. 4. Memperteguh
Kebinekaan
dan
Memperkuat
Restorasi
Sosial
Indonesia Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia adalah sebagai berikut :
30
30
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
a.
Terbangunnya modal sosial guna mewujudkan kepedulian sosial, gotong-royong,
kepercayaan
antarwarga,
dan
perlindungan
lembaga adat, serta kehidupan bermasyarakat tanpa diskriminasi dan penguatan nilai kesetiakawanan sosial; b.
Terbangunnya kesadaran kolektif untuk menjunjung tertib sosial;
c.
Meningkatnya peran pranata sosial-budaya untuk memperkuat kohesi,
harmoni
dan
solidaritas
sosial
berbasis
nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab; d.
Meningkatnya ketaatan semua unsur di dalam masyarakat terhadap hukum sesuai dengan amanat konstitusi;
e.
Menguatnya
lembaga
kebudayaan
sebagai
basis
budaya
pembangunan dan karakter bangsa; f.
Meningkatnya promosi dan diplomasi kebudayaan sebagai upaya pertukaran budaya untuk meningkatkan pemahaman kemajemukan serta penghargaan terhadap perbedaan antarsuku bangsa secara nasional dan internasional;
g.
Meningkatnya pembangunan karakter, tumbuhnya jiwa patriotisme, budaya prestasi, dan profesionalitas pemuda, yang ditandai dengan: (i) meningkatnya partisipasi kader pemuda dalam pendidikan kepramukaan; dan (ii) meningkatnya partisipasi kader pemuda dalam pengembangan wawasan kebangsaan, bela negara, dan ketahanan nasional.
5. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya Tata kelola pemerintahan memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan keberhasilan pembangunan nasional di berbagai bidang. Upaya yang dilakukan dalam rangka membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, terpercaya sesuai tugas dan fungsi Kemendikbud terdiri atas tiga subagenda, yaitu: (a) membangun transparansi dan akuntabiltas kinerja Kemendikbud; (b) menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Reformasi
Birokrasi
Nasional
(RBN)
di
Kemendikbud;
dan
(c)
meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan publik. 31 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
31
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
a. Sasaran dan arah kebijakan dalam membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan yaitu sebagai berikut : 1) Terwujudnya sistem pelaporan dan kinerja instansi pemerintah; 2) Meningkatnya akses publik terhadap informasi kinerja instansi pemerintah; 3) Penerapan e-government secara efektif untuk mendukung manajemen birokrasi secara modern; 4) Meningkatnya implementasi open government pada seluruh instansi pemerintah. b.
Sasaran
dan
arah
kebijakan
dalam
menyempurnakan
dan
meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut : 1) terwujudnya sistem pelaporan dan kinerja instansi pemerintah; 2) meningkatnya akses publik terhadap informasi kinerja instansi pemerintah; 3) makin efektifnya penerapan e-government untuk mendukung manajemen birokrasi secara modern; 4) meningkatnya implementasi open government pada seluruh instansi pemerintah. c.
Sasaran
dan
meningkatkan
arah
kebijakan
partisipasi
publik
dalam
menyempurnakan
dalam
proses
dan
pengambilan
kebijakan publik terkait tugas dan fungsi Kemendikbud yaitu sebagai berikut : 1) Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik tentang pembangunan pendidikan dan kebudayaan; 2) Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik terkait pembangunan pendidikan dan kebudayaan; 3) Meningkatnya
implementasi
Kemendikbud.
32
32
open
government
di
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
B. SASARAN PRIORITAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rumusan
tentang
tujuan
dan
sasaran
strategis
adalah
untuk
menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan strategis Kemendikbud tahun 2015—2019 adalah sebagai berikut : T1. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini; T2. Perluasan Akses Pendidikan Dasar yang Bermutu; T3. Peningkatan Kepastian Akses Pendidikan Menengah yang Bermutu dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat; T4. Peningkatan Mutu dan Kapasitas Pendidikan Masyarakat; T5. Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter; T6. Peningkatan
Profesionalisme,
Pemerataan
Distribusi,
serta
Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan; T7. Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan; T8. Peningkatan Sistem
Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel
dengan Melibatkan Publik. 1. Tujuan Strategis 1: Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mempunyai peran penting dalam mendorong tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal dan menyiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan dasar dengan fokus utama pada pembentukan karakter dan pengenalan lingkungan sekitarnya. PAUD merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan pada jenjang selanjutnya. Oleh karenanya, peningkatan akses PAUD terutama untuk masyarakat miskin, pemenuhan standar pelayanan PAUD, dan pemberdayaan peran swasta dalam penyelenggaraan PAUD holistik-integratif
perlu
diagendakan
pada
periode
pembangunan
pendidikan ke depan.
33 Tahun 2016 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA
33
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Terwujudnya tujuan strategis 1 (T1) ini ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
SS1.1
Meningkatnya angka partisipasi peserta didik PAUD
APK PAUD usia 3-6 tahun sekurangkurangnya 78,7%
SS1.2
Meningkatnya mutu layanan PAUD
Jumlah lembaga PAUD terakreditasi sebanyak 42.926 lembaga
Disamping SS1.1 berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan T1, juga mendukung ketercapaian sasaran pembangunan nasional, khususnya agenda
pembangunan
subbidang
pendidikan
yaitu
sasaran
pembangunan terkait meningkatnya angka partisipasi PAUD. Selanjutnya, dalam sasaran strategis ini difokuskan pada peningkatan partisipasi anak usia dini dari keluarga miskin dan peningkatan partisipasi PAUD dari kalangan anak-anak berkebutuhan khusus. Peningkatan akses ini dari waktu ke waktu meningkat yang salah satunya karena perbaikan mutu layanan PAUD yang diindikasikan dengan meningkatnya jumah lembaga PAUD terakreditasi pada tahun 2019 sebanyak 42.926 lembaga. SS1.2 mendukung SS1.1 dalam rangka untuk mencapai T1, dan SS1.1 mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional,
khususnya
agenda
pembangunan
pendidikan
terkait
pelaksanaan Program Indonesia Pintar dengan sasaran meningkatnya angka partisipasi PAUD pada tahun 2019 sebesar 77,2%. Aspek lainnya bersumbangsih untuk meningkatkan angka partisipasi PAUD adalah meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan PAUD. 2. Tujuan Strategis 2: Perluasan Akses Pendidikan Dasar yang Bermutu Pendidikan
dasar
merupakan
jembatan
menuju
pendidikan
menengah. Peningkatan akses dan mutu pendidikan dasar menjadi penting untuk difokuskan pada penguatan pelaku pendidikan yaitu siswa, guru, kepala sekolah, orangtua, dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan, serta daerah-daerah yang capaian APK masih di bawah 95%, juga kepada segmen masyarakat yang selama ini belum optimal dijamah pemerintah akibat keterbatasan ekonomi, geografis
34
34
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
(daerah 3T), berkebutuhan khusus, serta masyarakat yang mengalami bencana alam dan masalah sosial. Terwujudnya tujuan strategis 2 (T2) ini dapat ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode
SS2.1
Indikator Kinerja Sasaran Strategis APK SD/SDLB/Paket A sekurangkurangnya 100,55%
Sasaran Strategis
Meningkatnya angka partisipasi penduduk usia pendidikan dasar (715 tahun), yaitu Angka Partisipasi Murni (APM) SD/SDLB
APM SD/SDLB sekurangkurangnya 85,2% APK SMP/SMPLB/Paket B sekurang-kurangnya 83,77% APM SMP/SMPLB sekurangkurangnya 73,72% Rasio APK SMP/SMPLB antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya sebesar 0,9
SS2.1 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T2 dan mendukung pencapaian
sasaran
pembangunan
nasional,
khususnya
agenda
pembangunan pendidikan terkait pelaksanaan Program Indonesia Pintar dengan sasaran meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan pengurangan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat, yaitu antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antarwilayah perkotaan dan perdesaan, antardaerah, daerah 3T, dan penyandang difabel. Aspek lainnya yang turut meningkatkan partisipasi penduduk usia pendidikan dasar ialah menurunnya angka putus sekolah pendidikan dasar, meningkatnya dan meratanya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan SPM, meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pendidikan dasar, serta meningkatnya kualitas pengelolaan guru dengan memperbaiki distribusi dan memenuhi beban mengajar. 3. Tujuan Strategis 3: Peningkatan Kepastian Akses Pendidikan Menengah
yang
Bermutu
dan
Relevan
dengan
Kebutuhan
Masyarakat Pada jenjang pendidikan menengah, peningkatan akses dan mutu pendidikan difokuskan pada penguatan pelaku pendidikan yaitu siswa, 35 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
35
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
guru, kepala sekolah, orangtua, dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Selain itu, dikaitkan dengan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja bermutu dengan kualifikasi minimal berasal dari pendidikan menengah. Peningkatan jaminan bagi lulusan SMP/MTs untuk dapat melanjutkan ke pendidikan menengah Pemerintah adalah salah satu kunci dalam program wajib belajar 12 tahun. Solusi atas kendala biaya dan jarak atau keterjangkauan antara lain melalui pendirian sekolah menengah baru di setiap kecamatan yang dikombinasikan dengan penyediaan biaya operasional pendidikan serta bantuan khusus bagi siswa miskin dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Inovasi dalam penerapan sistem pembelajaran
berbasis
teknologi
informasi
diperhatikan
untuk
mengakselerasi peningkatan akses pendidikan menengah. Peningkatan akses pendidikan menengah harus dapat menciptakan loncatan dalam mengubah spektrum kualifikasi tenaga kerja Indonesia ke depan. Pada pendidikan kejuruan kesesuaian antara asupan dari SMK dengan kebutuhan dunia kerja menjadi mutlak. Kesesuaian tidak saja dimaknai sebagai kesesuaian jumlah atau kuantitas namun juga terkait dengan kesesuaian mutu lulusan. Penerapan KKNI dan SKKNI harus segera dilakukan. Demikian pula halnya dengan peningkatan peran dari dunia usaha dan industri di dalam menentukan arah pengembangan pendidikan kejuruan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai. Terwujudnya tujuan strategis 3 (T3) ini dapat ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis APK SMA/SMK/SMLB/Paket C sekurangkurangnya 85,71 %
SS3.1
Meningkatnya angka partisipasi dan lama sekolah penduduk usia 16-18 tahun yang berpartisipasi mengikuti pendidikan menengah (SMA/SMK/SMLB/Paket C)
APM SMA/SMK/SMLB sekurangkurangnya 67,50% Rasio APK SMA/SMK/SMLB antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya sebesar 0,6 Rata-rata sekolah penduduk usia di atas 15 tahun sebesar 8,8 tahun
36
36
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Kode SS3.2
Sasaran Strategis Turunnya angka pengangguran usia 15-34 tahun lulusan SMK
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Angka pengangguran usia 15-34 tahun lulusan SMK maksimal sebesar 5%
SS3.1 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T3 dan mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional, khususnya sasaran pokok pembangunan pendidikan terkait rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun. Disamping itu, SS3.1 juga mendukung pencapaian agenda
pembangunan
pendidikan
terkait
pelaksanaan
Program
Indonesia Pintar dengan sasaran meningkatnya angka partisipasi pendidikan menengah. Selanjutnya, SS3.1 difokuskan pada peningkatan partisipasi pendidikan menengah anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), peningkatan partisipasi pendidikan menengah dari kalangan anak-anak berkebutuhan khusus dan menurunnya variasi angka partisipasi antarkelompok masyarakat (terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antarwilayah perkotaan dan perdesaan, antardaerah, daerah 3T dan penyandang difabel). Disamping itu, diharapkan terjadinya penurunan angka putus sekolah, yang berarti terjadi penngkatan angka melanjutkan sekolah. SS3.2 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T3 dan mendukung pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, khususnya mengenai, (i) meningkatnya kesiapan siswa pendidikan menengah untuk memasuki pasar kerja dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi; dan (ii) meningkatnya proporsi siswa SMK yang dapat mengikuti program pemagangan di industri. Diharapkan pada tahun 2019, semakin banyak siswa lulusan pendidikan menengah memasuki pasar kerja sehingga angka pengangguran usia 15-34 tahun lulusan SMK mencapai maksimal sebesar 5% sesuai dengan target angka pengangguran di dalam RPJMN 2015-2019. 4. Tujuan Strategis 4: Peningkatan Mutu dan Kapasitas Pendidikan Masyarakat Peningkatan mutu dan kapasitas pendidikan masyarakat diantaranya meliputi pendidikan keaksaraan yang memberikan layanan peningkatan keaksaraan dan ketrampilan tepat guna kepada penduduk buta aksara 37 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
37
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
usia 15-59 tahun. Pendidikan kesetaraan memberikan pengetahuan dan kompetensi setara dengan pendidikan dasar dan menengah. Kebutuhan akan manusia yang unggul dan berjiwa kompetitif semakin mendesak dengan diterapkannya komunitas ekonomi ASEAN atau ASEAN economic community yang akan membuka pintu masuknya produk negara-negara ASEAN termasuk tenaga kerja asing ke Indonesia. Indonesia sebagai pasar terbesar di ASEAN harus tetap menjaga daya saingnya dan menjadi tuan rumah di negera sendiri. Terwujudnya tujuan strategis 4 (T4) ini
dapat dicirikan dengan
tercapainya sasaran strategis berikut: Kode SS4.1
SS4.2
SS4.3
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Menurunnya penduduk niraksara usia dewasa di atas 15 tahun Meningkatnya program kursus dan pelatihan yang menerapkan KKNI
Angka melek aksara penduduk usia dewasa di atas 15 tahun sekurangkurangnya 96,1% Persentase program kursus dan pelatihan yang telah menerapkan KKNI sebanyak 71,38% Jumlah lembaga/satuan pendidikan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan orang tua/keluarga sebanyak 87.417 lembaga Jumlah orang dewasa mengikuti pendidikan keluarga sebanyak 4.343.500 orang
Meningkatnya jumlah lembaga/satuan pendidikan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan keluarga
SS4.1 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T4 yang mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional, khususnya sasaran pokok pembangunan pendidikan terkait menurunnya rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun. Selanjutnya, SS4.2 merupakan tolok ukur keberhasilan T4 dan mendukung penjabaran terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional terkait peningkatan daya saing bangsa dengan meningkatkan kualitas dan keterampilan dengan memperbesar proporsi tenaga kerja dengan keahlian menengah. Selanjutnya
SS4.3
merupakan
tolok
ukur
keberhasilan
T4
dan
mendukung penjabaran terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional yaitu memberikan wawasan, pemahaman, dan keterampilan tentang kiat mendidik anak sejak janin sampai dewasa dalam hal memelihara cinta dan kasih sayang, pendidikan karakter, gizi dan
38
38
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
kesehatan,
menyiapkan
pra
keaksaraan,
memenuhi
hak
dan
perlindungan anak, mencegah perilaku destruktif dan meningkatkan mutu hasil belajar anak melalui pendampingan yang menyeluruh. 5. Tujuan Strategis 5: Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter Peningkatan mutu pembelajaran terutama dicirikan oleh penguatan pelaku pendidikan, seperti: kompetensi siswa, profesionalisme guru, dan kepala sekolah, peningkatan peran orangtua serta komitmen pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Peningkatan mutu pembelajaran didukung oleh semakin banyak pelibatan siswa di kelas secara interaktif, sehinga mendorong kreativitas siswa, daya kritis dalam berpikir dan kemampuan analisis. Ditargetkan adanya peningkatan hasil yang signifikan dalam hasil tes nasional dan hasil tes internasional. Sebagai contoh, hasil tes PISA siswa Indonesia meningkat dalam periode lima tahun ke depan. Di samping tes yang demikian itu, mengingat
Indonesia
sebagai
negara
maritim
dan
kepulauan,
pembentukan karakter bagi siswa menjadi hal yang utama dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peningkatan
mutu
pada
pendidikan
berkaitan
erat
dengan
pengembangan dan penerapan kurikulum secara baik. Evaluasi yang terus-menerus atas pelaksanaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 diharapkan menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan diterapkan secara baik.
39 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
39
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Terwujudnya tujuan strategis 5 (T5) ini dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode
Sasaran Strategis
SS5.1
Meningkatnya mutu lulusan pendidikan dasar dan menengah
SS5.2
Meningkatnya karakter/perilaku positif pada siswa pendidikan dasar dan menengah
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Rata-rata nilai ujian sekolah SD/SDLB minimal 6,5 Rata-rata nilai ujian nasional SMP/SMPLB minimal 6,5 Rata-rata nilai ujian nasional SMA minimal 7,0 dan UN SMK minimal 7,0 Persentase SM yang memenuhi SPM sebanyak 75% Rata-rata nilai sikap jujur dan bersahaja siswa SD/SMP/SM minimal baik Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya sebanyak 84,2% Persentase SD/SDLB yang memenuhi SPM sebanyak 61%
SS5.3
Meningkatnya mutu layanan pendidikan dasar dan menengah
SS5.4
Meningkatnya penerapan KKNI dalam bidang kejuruan di SMK
SS5.1 sampai dengan
SS5.4
Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B sekurangkurangnya sebanyak 81% Persentase SMP/SMPLB yang memenuhi SPM sebanyak 75% Persentase SMA berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya 85% Persentase paket keahlian SMK berakreditasi minimal B sekurangkurangnya 65% Jumlah kompetensi keahlian SMK yang menerapkan KKNI minimal sebanyak 70%
merupakan
penjabaran
terhadap
pencapaian T5 yang mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional, khususnya agenda pembangunan terkait, yaitu Program Indonesia Pintar. SS5.1 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T5 dan pendukung pencapaian agenda pembangunan dalam meningkatkan daya saing manusia Indonesia di kawasan regional maupun internasional. Selanjutnya SS5.2 mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional dalam melakukan revolusi karakter bangsa. SS5.3 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T5 dan mendukung pencapaian:
40
(i)
sasaran
pokok
40
pembangunan
pendidikan
terkait
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
pencapaian presentase SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan kompetensi keahlian SMK, masing-masing berakreditasi minimal B; dan (ii) sasaran pembangunan nasional mengenai pembangunan pendidikan terkait pelaksanaan program Indonsia pintar, yaitu meningkatnya jaminan mutu pelayanan
pendidikan,
tersedianya
kurikulum
yang
andal,
dan
tersedianya sistem penilaian yang komprehensif. SS5.4 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T5 dan pendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional terkait peningkatan daya saing tenaga kerja, diantaranya menetapkan dan menerapkan KKNI pada SMK. Keseluruhan SS5 berkontribusi dalam meningkatkan daya saing manusia Indonesia dalam keahlian menengah di wilayah ASEAN maupun wilayah internasional. 6. Tujuan Strategis 6: Peningkatan Profesionalisme, Pemerataan Distribusi, serta Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Peningkatan mutu, kompetensi, dan profesionalisme guru antara lain dihasilkan oleh penerapan sistem uji kompetensi guru; penilaian kinerja guru yang sahih, andal, transparan dan berkesinambungan; peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru dengan mempertimbangkan perbaikan
desain
program
dan
keselarasan
disiplin
ilmu
serta
Pengembangan Profesional Berkesinambungan (PPB) bagi guru dalam jabatan. Selanjutnya penerapan sistem penjaminan mutu menjadi kunci dalam menjamin
kualifikasi
dan
profesionalisme
pendidik
dan
tenaga
kependidikan menjadi lebih terarah dan tepat sasaran. Sementara itu, peningkatan mutu layanan pendidikan oleh LPTK bertujuan untuk melakukan reformasi LPTK secara menyeluruh dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan, melibatkan LPTK dalam proses perencanaan dan pengadaan guru, penjaminan mutu calon mahasiswa yang masuk ke LPTK melalui proses seleksi berdasarkan merit system, memaksimalkan pelaksanaan program induksi dan mentoring guru, mengembangkan kurikulum pelatihan guru yang responsif dengan kebutuhan aktual serta melaksanakan pendidikan profesi guru bagi calon guru baru melalui pola beasiswa dan berasrama.
41 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
41
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Terwujudnya tujuan strategis 6 (T6) ini dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis (SS6) sebagai berikut: Kode
Sasaran Strategis
SS6.1
Meningkatnya jumlah guru dan tendik PAUD dan Dikmas profesional
SS6.2
Meningkatnya jumlah guru profesional pada satuan pendidikan dasar dan menengah
SS6.3
Meningkatnya jumlah kepala sekolah profesional pada satuan pendidikan dasar dan menengah
SS6.4
Meningkatnya jumlah pengawas profesional pada satuan pendidikan dasar dan menengah
SS6.5
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Jumlah PTK PAUD profesional minimal sebanyak 37% Jumlah PTK Dikmas profesional minimal sebanyak 15% Jumlah guru profesional di SD/SDLB minimal sebanyak 95% dan SMP/SMPLB minimal sebanyak 95% Jumlah guru profesional di SMA dan SMK minimal sebanyak 95% Jumlah kepala sekolah profesional di SD minimal sebanyak 95% dan SMP sebanyak 95% Jumlah kepala sekolah profesional di SMA dan SMK minimal sebanyak 95% Jumlah pengawas profesional di SD minimal sebanyak 95%, dan SMP minimal sebanyak 95% Jumlah pengawas profesional di SMA dan SMK minimal sebanyak 95% Jumlah SD memiliki rasio guru terhadap siswa sesuai SPM sebesar 71% Jumlah SMP memiliki jumlah guru sesuai SPM sebanyak 83% Jumlah SMA memiliki jumlah guru sesuai SNP sebanyak 80% dan jumlah SMK memiliki jumlah guru sesuai SNP sebanyak 75%
Menurunnya jumlah sekolah yang kekurangan guru pada satuan pendidikan dasar dan menengah
SS6.1
sampai
dengan
SS6.5
merupakan
penjabaran
terhadap
pencapaian T6 yang mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional,
khususnya
agenda
pembangunan
pendidikan,
yaitu
meningkatnya kualifikasi akademik seluruh GTK termasuk guru minimal S1/D4 dan meningkatnya kompetensi guru dalam subject knowledge dan pedagogical knowledge. SS6.5 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T6 yang mendukung pencapaian
sasaran
pembangunan
nasional,
khususnya
agenda
pembangunan pendidikan terkait menurunnya jumlah sekolah yang kekurangan guru pada satuan pendidikan dasar yang diindikasikan dengan semakin banyaknya jumlah SD dan SMP yang memiliki guru sesuai SPM. SS6.5 tersebut juga merupakan tolok ukur keberhasilan T6 dan
42
mendukung
penjabaran 42
terhadap
pencapaian
sasaran
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
pembangunan nasional sub bidang pendidikan yaitu menurunnya jumlah sekolah yang kekurangan guru pada satuan pendidikan menengah yang diindikasikan dengan semakin banyaknya jumlah SMA dan SMK yang memiliki jumlah guru sesuai SNP. 7.
Tujuan
Strategis
7:
Peningkatan
Jati
Diri
Bangsa
melalui
Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan Peningkatan
upaya
untuk
melindungi,
mengembangkan
dan
meningkatkan diplomasi kebudayaan bertujuan untuk meningkatkan apresiasi seni, karya budaya, memenuhi sarana/prasarana budaya, dan meningkatkan kepedulian daerah dalam membangun kecintaan pada budaya. Pemerintah juga harus meningkatkan pelindungan terhadap kekayaan warisan budaya, memperbaiki basis data agar mudah mengelola seluruh warisan budaya, serta meningkatkan diplomasi budaya Indonesia ke dunia internasional agar warisan budaya yang dimiliki tidak hilang. Peningkatan upaya pengembangan dan pembinaan bahasa bertujuan untuk memacu gerakan standardisasi mutu bahasa, pemakaian dan pemakai bahasa guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dan dibina melalui pendidikan Indonesia serta mendukung gerakan pembentukan mental peserta didik menjadi anak bangsa Indonesia yang berkepribadian, mandiri, dan berdaya saing kuat. Peran kemampuan berbahasa guru dan tendik merupakan aspek penting dalam upaya peningkatan mutu layanan dan lulusan,
karena
dengan
kemampuan
bahasa
yang
baik,
ilmu
pengetahuan dapat disampaikan dengan baik. Oleh karena itu, Uji Kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI) sangat perlu untuk dijadikan prasarat dalam program sertifikasi dan peningkatan kinerja guru dan tendik.
43 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
43
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Terwujudnya tujuan strategis 7 (T7) ini dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran Strategis
SS.7.1
SS.7.2
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan serta diplomasi budaya untuk mendukung terwujudnya karakter dan jati diri bangsa yang memiliki ketahanan budaya
Indeks gotong royong di atas 0,55
Indeks toleransi di atas 0,49
Skor PISA pada tahun 2019 menjadi 414 (dari 396 pada tahun 2012)
Meningkatnya mutu bahasa dan pemakaiannya sebagai penghela Ipteks dan penguat daya saing Indonesia
Jumlah pendidik terbina dalam penggunaan bahasa dan sastra menjadi 254.529 orang (dari 31.529 orang pada tahun 2014)
SS.7.3
Meningkatnya peran bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan di kawasan ASEAN
SS7.4
Meningkatnya penutur non-Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk belajar budaya Indonesia
Jumlah pemelajar BIPA di kawasan ASEAN sebanyak 1.000 orang Jumlah penutur non-Indonesia di kawasan ASEAN yang menggunakan bahasa Indonesia sebanyak 2.500 orang Jumlah penutur non-Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia untuk belajar budaya Indonesia sebanyak 1.500 orang
SS7 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T7 yang mendukung pencapaian
sasaran
pembangunan
nasional,
khususnya
agenda
pembangunan nasional pencapaian dari agenda pembangunan terkait pelaksanaan revolusi karakter bangsa. SS7 ini selanjutnya dijabarkan dalam SS7.1 sampai dengan SS7.4 yang merupakan tolok ukur keberhasilan T7 dan mendukung penjabaran terhadap: (i) pencapaian sasaran pokok pembangunan nasional bidang pembangunan masyarakat yang diukur melalui indeks gotong royong, indeks toleransi, indeks rasa aman dan jumlah konflik sosial; dan (ii) pencapaian program prioritas pemerintah
terkait
pelaksanaan
revolusi
karakter
bangsa
serta
memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Sementara itu, SS7.2 sampai dengan SS7.4 merupakan penjabaran terhadap
pencapaian
T7
yang
mendukung
pencapaian
sasaran
pembangunan nasional terkait pencapaian nawacita ke lima, yaitu
44
44
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
pembangunan pendidikan melalui pelaksanaan Program Indonesia Pintar, khususnya peningkatan mutu bahasa dan pemakaiannya sebagai penghela iptek dan penguat daya saing manusia Indonesia. Disamping itu SS7.2 sampai dengan SS7.4 juga mendukung penjabaran terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional untuk agenda pembangunan kebudayaan terkait peningkatan peran bahasa Indonesia sebagai peningkatan karakter dan jati diri bangsa dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengadopsi budaya global yang positif dan produktif, misalnya bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan di kawasan ASEAN. 8. Tujuan Strategis 8: Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan Publik Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja kementerian bertujuan untuk menjaga agar, (i) mutu laporan keuangan Kemendikbud tetap memperoleh opini hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, dan (ii) tingkat pencapaian akuntabilitas pengelolaan kinerja kementerian dalam kategori B (baik), yaitu dengan cara peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan anggaran serta pengembangan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Selain itu konsistensi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi akan terus dilakukan dan difokuskan pada kebijakan untuk mewujudkan birokrasi Kemendikbud yang menjadi teladan dalam memberikan layanan prima, mewujudkan tata kelola yang bersih, efektif dan efisien, Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan transparansi dengan melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan berbasis data, riset, dan bukti lapangan. Terwujudnya tujuan strategis 8 (T8) ini dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis (SS6) sebagai berikut: Kode
SS8.1
Sasaran Strategis
Meningkatnya partisipasi daerah dalam meningkatkan layanan PAUD dan Dikmas
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sejumlah minimal 54.6% kabupaten dan kota memiliki lembaga PAUD terpadu pembina holistik integratif Sejumlah minimal 15,6% kabupaten dan kota memiliki minimal 1 lembaga masyarakat
45 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
45
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Kode
Indikator Kinerja Sasaran Strategis rujukan (PKBM, kursus dan pelatihan, atau UPTD)
Sasaran Strategis
Sejumlah minimal 68% kabupaten dan kota memiliki indeks pencapaian SPM pendidikan dasar sebesar 1
SS8.2
Meningkatnya partisipasi daerah dalam meningkatkan layanan pendidikan dasar dan menengah
SS8.3
Dipertahankannya opini Laporan Keuangan Kemendikbud Wajar Tanpa Pengecualian
Laporan Keuangan Kemendikbud mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
SS8.4
Meningkatkan akuntabilitas kinerja Kemendikbud
Skor LAKIP minimal sebesar 80
Sejumlah minimal 90% kab/kota memiliki Indeks pencapaian SPM pendidikan menengah sebesar 1
SS8.1 dan SS8.2 merupakan penjabaran terhadap pencapaian T8 yang mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional, khususnya agenda pembangunan nasional sub bidang pendidikan, yaitu: (i) meningkatnya akses penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah daerah dan satuan pendidikan; (ii) meningkatnya mutu layanan PAUD, Dikmas,
Dikdas,
dan
Dikmen;
(iii)
terwujudnya
kesinambungan
penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah daerah dan satuan pendidikan serta membaiknya efisiensi dan efektifitas pembiayaan pendidikan. Selanjutnya
SS8.3
dan
SS8.4
mendukung
pencapaian
sasaran
pembangunan nasional khususnya agenda pembangunan nasional sub bidang penguatan efektivitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan terkait meningkatnya mutu birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik
dalam
mendukung
peningkatan
daya
saing
dan
kinerja
pembangunan nasional di berbagai bidang yang ditandai dengan, (i) meningkatnya
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
bersih
dan
akuntabel; (ii) terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien; dan (iii) meningkatnya mutu pelayanan publik.
46
46
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Untuk mencapai target IKK tahun 2016 yang telah ditetapkan, maka Direktorat Pembinaan SMA telah menyusun program-program pembangunan pendidikan SMA. Program tersebut kemudian dilaksanakan oleh setiap Sub Direktorat sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Berikut ini adalah program-program Direktorat Pembinaan SMA per Sub Direktorat. A.
SUB DIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI 1.
Dokumen Perancanaan dan Penganggaran. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran program Pendidikan Menengah Atas tahun anggaran 2016, dalam menyusun perencanaan dan pengganggaran setiap tahun Direktorat Pembinaan SMA melakukan beberapa proses tahapan yang harus berkoordinasi dengan instansi/Kementerian lainnya dalam proses perencanaan program. Beberapa instansi tersebut
adalah
Bappenas,
Kementerian
Keuangan
Direktorat
Jenderal Anggaran dan Perbendaharaan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Komisi
Pendidikan,
Pendidikan dan Kebudayaan
Sekretariat
Jenderal
Kementerian
dan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Alur proses perencanaan itu sendiri ditentukan dan
diatur
dalam
undang-undang
yang
dikeluarkan
Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya perencanaan program/kegiatan dan anggaran Direktorat Pembinaan SMA untuk tahun anggaran 2017 baik di pusat maupun provinsi. a.
Dokumen perencanaan dan penganggaran 2016 ini meliputi kegiatan : 1)
Penyusunan Renstra Direktorat SMA;
47 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
47
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
2)
Penyusunan Rencana Tindak (Action Plan) Tahun 2016;
3)
Penyusunan Rencana Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016;
4)
Sinkronisasi Program SMA dan Propinsi;
5)
Sinkronisasi Program SMA dengan Program Pendidikan Dasar dan Menengah;
6)
Koordinasi Pelaksanaan Program Direktorat Pembinaan SMA;
7)
Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2017;
8)
Rapat koordinasi tindak lanjut serah terima ke Propinsi;
9)
Rapat koordinasi Program SMA dan LPMP;
10) Pembinaan dan pengembangan SMA; 11) Penyusunan rencana induk wajib belajar SMA Tahun 20152019; 12) Desiminasi Program SMA Tahun 2016. b.
Data Pokok Pendidikan Menengah SMA. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan kebutuhan informasi data pokok pendidikan SMA kepada masyarakat dan lembaga/unit kerja yang membutuhkan. Dengan adanya informasi persekolahan ini, maka dapat diketahui kondisi pendidikan di setiap propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Informasi tersebut akan dijadikan dasar bagi Direktorat pembinaan SMA dalam melakukan pemetaan kondisi sekolah yang ada, sebagai dasar dari perumusan kebijakan ataupun program yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan berjenjang mulai dari tigkat Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Nasional. Pemutakhiran data pokok pendidikan SMA ini akan dilaksanakan sebagai berikut: 1) Workshop pemutakhiran data SMA; 2) Pengolahan dan pemutakhiran data pokok; 3) Pengelolaan data portal dan jaringan SMA; 4) Bimbingan teknis verifikasi pendataan SMA kepada petugas provinsi dalam melakukan validasi;
48
48
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
5) Penyajian data pokok SMA 2016/2017; 6) Penyusunan lokus bantuan Direktorat Pembinaan SMA; 7) Penyusunan aplikasi program SMA; 8) Penyusunan buku statistik dan bansos SMA 2015/2016; 9) Penyusunan TOR dan RAB 2017. 2.
Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Keberhasilan suatu program akan sangat bergantung dari kualitas perencanaan dan pengawasan. Oleh sebab itu untuk memenuhi target tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan,
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
program
perlu
dilaksanakan. Ruang lingkup pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini meliputi program-program yang dilakukan di tingkat (a) pusat (direktorat Pembinaan SMA); dan (b) di tingkat provinsi (dinas pendidikan) sebagai pelaksana teknis dana dekonsentrasi. Pada tingkat Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan sekolah monitoring dan evaluasi dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi di seluruh Indonesia. Strategi pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini meliputi kegiatan evaluasi laporan kegiatan bulanan provinsi, juga evaluasi langsung ke lapangan untuk memantau perkembangan maupun hasil pelaksanaan program. Dalam Program ini bertujuan untuk menyediakan dukungan Manajemen dan Teknis bagi satuan kerja Direktorat Pembinaan SMA. Sasaran Program ini sebagai evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan pencapaian hasil program. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Pemantauan
pelaksanaan
anggaran
(laporan
daya
serap
bulanan); b. Pemantauan pelaksanaan program SMA; c. Pelaksanaan evaluasi pencapaian hasil program SMA tingkat propinsi; d. Penyusunan Lakip; e. Tindak lanjut pemeriksaan.
49 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
49
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
3.
Layanan Pengelolaan BOS dan DAK Layanan BOS adalah bantuan yang diberikan kepada sekolah negeri dan swasta untuk membantu pembiayaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Besar bantuan dana BOS diperhitungkan dari jumlah siswa, yaixtu Rp.1.400.000,- / siswa/ tahun. Jumlah dana BOS menjangkau hampir 100% dari total siswa SMA di seluruh Indonesia. Tujuan dari pemberian dana BOS ini adalah : a.
Membantu biaya operasional yang berkaitan dengan usaha sekolah meningkatkan mutu dan kualitas proses pembelajaran;
b.
Membantu sekolah melaksanakan inovasi pembelajaran;
c.
Mengurangi beban biaya pendidikan orang tua siswa, khususnya dari keluarga miskin/tidak mampu.
Kegiatan Layanan Pengelolaan BOS dan DAK meliputi :
4.
a.
Penyusunan juknis BOS SMA tahun 2017;
b.
Pengolahan data BOS SMA tahun 2016;
c.
Workshop koordinasi BOS SMA (Report BOS SMA);
d.
Bimbingan teknis bendahara sekolah;
e.
Review program kerja sekolah;
f.
Pengelolaan dan Pengolahan DAK SMA.
Kerjasama dan Sinergi Antar Lembaga Kegiatan Kerjasama dan sinergi antar lembaga bertujuan sebagai berikut: (1) Mengindentifikasi bentuk kerjasama dan sinergi antar lembaga dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA; (2) Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA; (3) Penyusunan pedoman kerjasama dan sinergi antar lembaga; (4) Sosialisasi kerjasama dan sinergi antar lembaga yang telah dilakukan Direktorat Pembinaan SMA. Kegiatan kerjasama dan sinergi antar lembaga meliputi: a.
Kerjasama dengan instansi lainya;
b.
Publikasi program Direktorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2016;
c.
50
Kajian naskah akademik pembinaan dan pengembangan SMA.
50
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Tabel 4.1. Alokasi Anggaran Sub Direktorat Program dan Evaluasi Tahun 2016 Kode 5627.001 5627.002 5627.057 5627.058
B.
Uraian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Layanan Pengelolaan BOS dan DAK Kerja sama dan Sinergi antar Lembaga Jumlah
Vol
Satuan
Jumlah
23
Dokumen
36,159,634,000
5
Dokumen
8,145,160,000
7
Dokumen
6,344,380,000
1
Dokumen
4,250,787,000 54,899,961,000
SUB DIREKTORAT KURIKULUM 1.
Sekolah Rujukan. Sekolah rujukan dikembangkan dengan tujuan untuk mendorong sekolah dalam memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) guna peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan melalui kerjasama antara sekolah rujukan dengan sekolah lainnya sebagai mitra. Sekolah rujukan memiliki indikator : a.
berakreditasi A;
b.
memiliki ekosistem pendidikan yang kondusif;
c.
mengembangkan budaya mutu;
d.
melaksanakan program penumbuhan budi pekerti;
e.
menjadi pusat keunggulan; dan
f.
lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan aman.
Kebijakan dan Program sekolah rujukan bertujuan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang mencakup di 34 Propinsi. Kegiatan Sekolah rujukan meliputi:
2.
a.
SMA model yang menerapkan pemenuhan SNP;
b.
SMA model yang menerapkan program kewirausahaan.
Sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Perdagangan bebas (baik pada tingkat regional maupun internasional) memberikan tantangan bagi Bangsa Indonesia untuk dapat bersaing. Selain itu, kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini berimplikasi pada
51 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
51
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
terjadinya kecenderungan konvergensi antara ilmu dengan teknologi. Berdasarkan hal tersebut, maka peningkatan kompetensi sumberdaya manusia Indonesia mutlak diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi.
Dalam
rangka
implementasi
kurikulum
2013
dan
meningkatkan mutu pembelajaran di SMA. Kebijakan Direktorat Pembinaan
SMA
melaksanakan
Program
ini
bertujuan
untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran SMA. Agenda terkait dengan implementasi kurikulum 2013 adalah: Penyusunan Pedoman Standar Pembelajaran; Penyusunan Bahan Pembelajaran; Bimbingan Teknis Kurikulum 2013; Persiapan pengadaan E-Catalogue Buku Kurikulum 2013; Monitoring dan Supervisi Kurikulum 2013. Kegiatan Sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 meliputi: a.
Penyiapan perangkat pendukung pelaksanaan kurikulum 2013;
b.
Pendampingan Implementasi kurikulum 2013;
c.
Pelatihan kurikulum 2013 tahun 2016;
d.
Siswa SMA yang memenuhi standar kelulusan;
e.
Pengembangan sekolah yang melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS).
Tabel 4.2. Alokasi Anggaran Sub Direktorat Kurikulum Tahun 2016 Kode
Uraian
5627.026
Sekolah Rujukan Sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 Jumlah
5627.052
C.
Vol 904 10,335
Satuan
Jumlah
Paket
268,006,520,000
Sekolah
127,628,693,000 395,635,213,000
SUB DIREKTORAT KELEMBAGAAN SARANA DAN PRASARANA 1.
Unit Sekolah Baru (USB) Unit Sekolah Baru adalah bantuan pembangunan unit gedung baru untuk penyelenggaraan sekolah SMA negeri maupun swasta yang diberikan kepada Kabupaten/Kota ataupun yayasan dalam rangka memperluas akses dan pemerataan layanan pendidikan SMA. Pembangunan Unit Sekolah Baru bertujuan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Pendidikan SMA. Oleh karena itu, Bantuan ini
52
52
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
difokuskan bagi daerah-daerah yang memiliki Angka Partisipasi Pendidikan (APK) rendah. Bantuan ini juga ditujukan bagi daerahdaerah terpencil yang tidak memiliki atau kekurangan fasilitas pendidikan SMA. Selain itu, bantuan ini juga ditujukan bagi daerah atau wilayah perbatasan Republik Indonesia yang memerlukan layanan pendidikan SMA. Pada tahun 2016 ini, alokasi anggaran untuk Program Unit Sekolah Baru adalah sebanyak 222 Unit. Bantuan pembangunan Unit Sekolah Baru untuk penyelenggaraan sekolah SMA yang diberikan kepada Kabupaten/ Kota dalam rangka memperluas akses dan pemerataan layanan pendidikan SMA. Persyaratan
minimal
untuk
pengajuan
proposal
adalah:
Sertifikat/keterangan BPN; Ketersediaan lahan minimal 1 hektar; Kondisi Lahan siap bangun ; Ada dukungan SMP sederajat disekitar lokasi. 2. Ruang Kelas Baru (RKB) yang dibangun Program Ruang Kelas Baru adalah bantuan pembangunan ruang kelas yang diberikan kepada sekolah dalam rangka meningkatkan daya tampung sekolah. Pada tahun 2016 dibangun 4.000 ruang kelas yang tersebar di seluruh propinsi dan kabupaten/kota. Jumlah pembangunan RKB ini meningkat 2.486 dibandingkan pembangunan RKB pada tahun anggaran 2015 sebanyak 1.514 ruang. Secara umum, program pembangunan RKB difokuskan pada daerahdaerah yang memiliki APK rendah. Secara khusus program ini ditujukan untuk sekolah-sekolah yang memiliki kondisi sebagai berikut: 1. Tersedia lahan kosong; 2. Jumlah pendaftar lebih banyak dari jumlah yang diterima; 3. Rombongan Belajar lebih banyak daripada Ruang Kelas yang ada; 4. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan SMA dengan mekanisme double shift.
53 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
53
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
3. Sekolah yang mendapat Ruang Laboratorium Komputer/Praktik Siswa. Mengingat pentingnya pemanfaatan teknologi komputer dalam proses pembelajaran dan keterbatasan fasilitas teknologi komputer, maka pemerintah mencoba mengeliminasi keterbatasan tersebut dengan memberikan bantuan untuk pembangunan laboratorium komputer. Program
Laboratorium
Komputer
adalah
bantuan
penyediaan
Laboratorium Komputer yang diberikan kepada sekolah yang belum memiliki laboratorium tersebut.
Pada tahun 2016 Direktorat
Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran pembangunan ruang Laboratorium Komputer sebanyak
2.245 ruang. Adapun beberapa
persyaratan untuk mendapatkan bantuan ini diantaranya adalah: memiliki lahan kosong dan belum memiliki Lab.Komputer. 4.
Ruang Belajar yang direhabilitasi. Kondisi sarana dan prasarana SMA masih belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Untuk itu, Direktorat Pembinaan SMA berupaya untuk memenuhi sarana dan prasarana mutu dengan memberikan bantuan Ruang Belajar yang direhabilitasi kepada sekolah dalam bentuk dana bantuan sosial yang disalurkan langsung ke sekolah penerima. Untuk memenuhi kualitas layanan pendidikan yang sesuai atau mendekati Standar Nasional Pendidikan. Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran ruang belajar yang direhabilitasi sebanyak 3.279 ruang.
5.
Sekolah yang mendapatkan peralatan pendidikan. Layanan pendidikan sangat ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana mutu yang dimiliki sekolah untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Kondisi kepemilikinan sarana dan prasarana tersebut, dari sisi jumlah masih belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Untuk memenuhi kualitas layanan pendidikan yang sesuai atau mendekati Standar Nasional Pendidikan, maka pada tahun 2016 akan diberikan bantuan kepada sekolah sebesar 4.372 paket bantuan peralatan TIK.
54
54
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
6.
Program pengembangan Kelembagaaan. Kegiatan Program ini meliputi :
7.
1.
Penyusunan Naskah Kelembagaan;
2.
Kemitraan membangun sekolah SMA;
3.
Pembinaan dan Pengembangan Komite Sekolah SMA.
Sekolah yang direvitalisasi. Sekolah yang direvitalisasi merupakan salah satu bentuk Program Direktorat Pembinaan SMA bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan SMA sebagai pusat pengembangan mutu pendidikan melalui Sekolah yang direvitalisasi.
8.
Sekolah yang mendapatkan standardisasi dan akreditasi. Kegiatan Sekolah yang mendapatkan standardisasi dan akreditasi bertujuan
untuk
meningkatkan
peringkat
kelayakan
termasuk
meningkatnya Mutu pendidikan berdasarkan SNP dan meningkatnya pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai bentuk akuntabilitas publik. Mengingat pentingnya akreditasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka hasil akreditasi perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Program tindaklanjut lebih di fokuskan kepada sekolah-sekolah yang nilai akreditasinya masih belum memadai. Oleh karena itu. Sasaran program adalah sekolah yang harus akreditasi C atau TT (tidak terakreditasi). 9.
Sekolah yang mendapatkan Perpustakaan atau pusat sumber belajar. Melalui kegiatan pemberian bantuan Perpustakaan/Pusat Sumber Belajar, diharapkan adanya peningkatan jumlah sekolah sekolah yang memiliki perpustakaan/pusat sumber belajar berpusat pada peserta didik pada jenjang pendidikan menengah khususnya SMA pada tingkat nasional dapat dicapai secara bertahap sesuai dengan restra Kementerian Pendidikan Nasional 2015-2019. Siswa akan dapat belajar secara maksimal dengan menggunakan ruang perpusatakaan/ pusat sumber belajar sesuai dengan standar dan memadai sehingga dapat meningkatkan kualitas belajarnya dan manfaat yang didapat
55 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
55
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
yaitu sekolah memiliki ruang perpustakaan/ pusat sumber belajar sesuai
dengan
standar
yang
telah
ditetapkan
yang
dapat
meningkatkan PBM sehingga akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di sekolah. Tabel 4.3. Alokasi Anggaran Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana Tahun 2016 Kode
Uraian
Vol
Satuan
5627.018
Unit Sekolah Baru yang dibangun
222
5627.019
Ruang Kelas Baru yang dibangun
5627.022
Sekolah yang mendapatkan Ruang Laboratorium/Praktik Siswa
5627.024 5627.028 5627.044 5627.053 5627.055 5627.056
D.
Ruang Belajar yang direhabilitasi Sekolah yang mendapatkan peralatan pendidikan Program Pengembangan Kelembagaan Sekolah yang direvitalisasi Sekolah yang mendapatkan standardisasi dan akreditasi Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/Pusat Sumber Belajar (PSB) Jumlah
Jumlah
Unit
543,900,553,000
4,000
Ruang
824,000,000,000
2,245
Ruang
461,250,000,000
3,279
Ruang
85,166,320,000
4,372
Paket
239,836,042,000
14
Dokumen
2,358,040,000
339
Sekolah
57,350,512,000
100
Sekolah
5,355,275,000
2,137
Ruang
556,537,340,000 2,775,754,082,000
SUB DIREKTORAT PESERTA DIDIK 1.
Sekolah yang menerapkan karakter Bangsa. Pendidikan
Karakter
Bangsa
yang
bertujuan
untuk
mengaktualisasikan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan mampu mengaplikasikan sikap kerjasama, nasionalisme,
rasa persatuan dan kesatuan bangsa,
jujur, peduli, berfikir kritis, positif, dapat menumbuhkembangkan sikap hormat dan saling menghargai dalam keberagaman, meningkatkan disiplin diri, tanggungjawab, kesadaran terhadap lingkungan fisik, sosial
dan
budaya,
hidup
bersih
dan
sehat,
melatih
kewirusahaan, menjalin silaturahmi antar siswa dari berbagai wilayah di Indonesia, memperkokoh kesatuan bangsa, membangun jiwa kepemimpinan
56
di
kalangan
56
generasi
muda,
meningkatkan
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
kematangan jiwa dan kestabilan emosi dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku terpuji, serta menyalurkan bakat dan minat serta kreativitas siswa dalam rangka pembinaan karakter bangsa.
2.
Siswa yang mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP). Sebagai usaha untuk menekan angka putus sekolah siswa SMA, Direktorat Pembinaan SMA memberikan bantuan berupa dana untuk operasional siswa melalui program Program Indonesia Pintar (PIP). Pelaksanaan
program
ini
selain
melalui
kegiatan
pusat.
Pengalokasian dana PIP diharapkan dapat lebih mencapai siswa miskin yang terancam putus sekolah karena kesulitan ekonomi. Skenario pelaksanaan program ini dilakukan secara sistematis meliputi identifikasi dan pengolahan data siswa penerima bantuan, penyusunan dokumen administrasi keuangan, pengiriman dana bantuan ke rekening siswa melalui kerja sama dengan bank pemerintah sebagai bank penyalur, pemantauan program, dan pengolahan data siswa penerima bantuan. Kebijakan Program Indonesia Pintar (PIP) Direktorat Pembinaan SMA tahun 2016 memberikan bantuan biaya pendidikan untuk 1.367.560 siswa miskin SMA. 3.
Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi. Sebagai bentuk penghargaan bagi siswa berprestasi dan berbakat akan diberikan beasiswa kepada siswa-siswi pemenang Olimpide Internasional, Debat Bahasa Inggris, OSN, O2SN dan FL2SN tingkat nasional. Kebijakan dan Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan penghargaan bagi siswa berprestasi. Impelementasi pelaksanaan program dilakukan melalui pemberian beasiswa dengan melibatakan sasaran mencakup 2.942 siswa SMA.
4. Siswa yang mengikuti lomba, Festival. Salah satu kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan SMA adalah mendorong minat siswa dalam bentuk lomba di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga, penelitian, debat bahasa indonesia, debat bahasa inggris, kewirausahaan dan lomba apresiasi
57 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
57
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
budaya.
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan
ilmu
pengetahuan akademik siswa dan membentuk karakter siswa yang bersikap
sportif,
jujur,
berprestasi,
menumbuhkan
kecerdasan
estetika termasuk juga dibidang budaya dan kewirausahaan. Kegiatan Lomba, Festival yang dilaksanakan meliputi : 1. Olimpiade Sains Nasional; 2. Festival dan lomba seni siswa Indonesia; 3. Olimpiade olahraga siswa nasional; 4. Olimpiade penelitian; 5. Lomba debat bahas indonesia dan bahasa inggris tingkat nasional; 6. Lomba kewirausahaan; 7. Lomba apresiasi budaya. 5.
Sekolah yang mendapatkan pembinaan ekstrakurikuler. Sekolah yang mendapatkan pembinaan ekstrakurikuler khusus dilakukan seleksi untuk menentukan siswa terbaik yang akan mewakili Indonesia di tingkat internasional. Tujuan pembinaan ekstrakurikuler untuk :
Menumbuhkembangkan
suasana
kompetitif
yang
sehat
dikalangan siswa SMA di 34 Propinsi;
Menjaring Siswa-siswa unggul di bidang sains;
Meningkatkan wawasan pengetahuan, kemampuan, kreatifitas, serta menanamkan sikap disiplin serta kerja keras pada siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tabel 4.4. Alokasi Anggaran Sub Direktorat Peserta Didik Tahun 2016 Kode 5627.032 5627.033 5627.035 5627.036 5627.059
58
Uraian Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa Siswa yang mendapatkan Program Indonesia Pintar Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade Sekolah yang mendapatkan pembinaan ekstrakulikuler Jumlah
58
Vol
Satuan
363
Sekolah
Jumlah 35,770,206,000
1,367,560
Siswa
1,391,564,000,000
2,942
Siswa
10,759,200,000
35
Bidang
68,390,261,000
9
Sekolah
30,971,600,000 1,537,455,267,000
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
E.
SUBBAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha memiliki tugas-tugas yang berkaitan dengan persuratan,
kepegawaian,
dan
urusan
kerumahtanggaan
dalam
lingkungan Direktorat pembinaan SMA. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata usaha : 1.
Layanan Perkantoran Program/kegiatan ini digunakan untuk mendukung operasionalisasi Direktorat
Pembinaan
Sekolah
Menengah
Atas
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai direktorat pelaksana
teknis
pendidikan
menengah
atas.
Fokus
program/kegiatan adalah pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan pejabat dan pegawai pada Direktorat Pembinaan SMA dan tugastugas rutin direktorat lainnya untuk kurun waktu tahun 2016. 2.
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Program/ kegiatan ini digunakan untuk mendukung pengolahan data dan komunikasi yang diantaranya pengadaan komputer, printer, scaner, laptop dan pengadaan alat server.
3.
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Kegiatan ini meliputi kegiatan pengadaan obat-obatan, pengadaan pakaian
kerja
satpam,
pemeliharaan
gedung
kantor
pusat,
perbaikan peralatan kantor, pemeliharaan kendaraan bermotor, langganan daya listrik, internet dan telepon, serta pemberian honor pramubakti, pengemudi dan satpam. Tabel 4.5. Alokasi Anggaran Subbagian Tata Usaha Tahun 2016 Kode 5627.994 5627.996 5627.997
Uraian
Vol
Layanan Perkantoran Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Jumlah
59 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Satuan
Jumlah
12
Bulan Layanan
25,385,225,000
93
Unit
2,495,975,000
12
Unit
2,418,800,000 30,300,000,000
59
60
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Upaya pencapaian pada Program Prioritas bidang pendidikan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Kegiatan, dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA melalui perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Pemerintah mengupayakan pemenuhan pendanaan pendidikan melalui penyediaan bantuan berupa dana dan bimbingan teknis yang bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan baik dari sisi “supply” maupun “demand”. Dari sisi “Supply” penyediaan layanan pendidikan difasilitasi melalui penyediaan dana bantuan yang dapat membantu sekolah untuk memenuhi biaya investasi dan operasional sekolah. Sedangkan
sisi “Demand” difasilitasi melalui
penyediaan dana bantuan untuk siswa yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan “daya beli” terhadap layanan pendidikan SMA. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 48 Tahun 2008 pendanaan pendidikan dikategorikan menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu: Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan), Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan Biaya Pribadi Peserta Didik.
61 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
61
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Gambar 5.1 Struktur Pendanaan Pendidikan Implementasi perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA mengacu pada konsep tersebut diatas. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan bantuan sarana dan prasarana. Sedangkan biaya operasional sekolah berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS SM). Untuk meningkatkan daya beli siswa terhadap layanan pendidikan SMA, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dapat digunakan siswa untuk biaya operasional mereka. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang deskripsi programprogram pembangunan pendidikan SMA tahun 2016 dan kontribusi programprogram
tersebut
dalam
usaha
untuk
mencapai
Sasaran
Strategis
Pembangunan Pendidikan SMA dan target IKK Direktorat Pembinaan SMA dan menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA; serta memberikan bahan informasi pelaksanaan program dan
62
62
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
kebijakan Direktorat Pembinaan SMA dalam lingkup internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga eksternal terkait lainnya. Melalui dokumen program kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 ini diharapkan akan tergambar secara jelas tugas pokok dan fungsi, organisasi dan sumber daya manusia, alokasi anggaran, dan deskripsi program dan kegiatan Direktotorat Pembinaan SMA Tahun 2016.
63 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
63
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
64
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
LAMPIRAN
65 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
65
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Lampiran 1.1 Rencana Penyerapan Anggaran Subdit Program dan Evaluasi Tahun 2016
66
66
67 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Kerja sama dan sinergi antar Lembaga[Base Line]
Kerja sama dan sinergi antar Lembaga
5627.058
5627.058.001
5627.057.002 Layanan DAK
5627.057.001 Manajemen BOS SMA
5627.057
4,250,787,000
4,250,787,000
1,499,200,000
4,845,180,000
6,344,380,000
8,145,160,000
5627.002.001 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
Layanan pengelolaan BOS dan DAK[Base Line]
8,145,160,000
5627.002
Dokumen Evaluasi dan Pelaporan[Base Line]
6,530,990,000
5627.001.002 Data Pokok Pendidikan SMA
36,159,634,000
JUMLAH
29,628,644,000
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran[Base Line]
URAIAN
5627.001.001 Dokumen Perencanaan
5627.001
KODE
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 1.1 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Program dan Evaluasi Tahun 2016 (1)
67
68
68
Kerja sama dan sinergi antar Lembaga[Base Line]
Kerja sama dan sinergi antar Lembaga
5627.058
5627.058.001
5627.057.002 Layanan DAK
5627.057.001 Manajemen BOS SMA
5627.057
4,250,787,000
4,250,787,000
1,499,200,000
4,845,180,000
6,344,380,000
8,145,160,000
5627.002.001 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
Layanan pengelolaan BOS dan DAK[Base Line]
8,145,160,000
5627.002
Dokumen Evaluasi dan Pelaporan[Base Line]
6,530,990,000
5627.001.002 Data Pokok Pendidikan SMA
36,159,634,000
JUMLAH
29,628,644,000
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran[Base Line]
URAIAN
5627.001.001 Dokumen Perencanaan
5627.001
KODE
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JULI
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 1.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Program dan Evaluasi Tahun 2016 (2)
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Lampiran 2.1 Rencana Penyerapan Anggaran Subdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Tahun 2016
69 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
69
70 1,600 ruang 1,076 paket 4,428 paket
5627.024.001Ruang Belajar yang direhabilitasi
5627.024.002Bantuan rehabilitasi ruang kelas (pemanfaatan efisiensi)
5627.028
70 23
5627.053.006Sarana Prasarana SMA di Papua dan Papua Barat
5627.053.005Sarana Prasarana SMA di Daerrah Khusus
5627.053.003Bantuan Sarana Lainnya
102
pkt
sek
sek
pkt
pkt
Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/Pusat Sumber Belajar2,137 ruang
53
5627.053.004Bantuan Sekolah Garis Depan (SGD)
pkt
sek
5627.056
25
5627.053.002Penataan Fasilitas Lainnya
100
12
5627.053.001Sekolah yang direviltalisasi
sek
Sekolah yang Mendapatkan standarisasi dan akreditasi
339
Sekolah yang direviltalisasi
5627.053
dok
5627.055
339
Program Pengembangan Kelembagaan
14
978 paket
5627.044
5627.028.002Peralatan TIK untuk UN CBT
5627.028.001Peralatan TIK/Komputer Reguler
1,156 paket
142,147,650
5627.024
Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan
561,446,290
2,245 ruang 2,676 ruang
Sekolah yang mendapakan ruang Laboratorium/Praktik Siswa
Ruang Belajar yang direhabilitasi
5627.022
568,106
10,758,447
1,756,325
17,414,360
43,392,544
10,200,000
13,374,170
40,550,012
126,687,411
2,758,040
104,958,030
146,318,804
251,276,834
57,298,138
84,849,512
815,551,312
4,000 ruang
532,250,154
Ruang Kelas Baru Yang dibangun
unit
ALOKASI
5627.019
222
SAT
SASARAN VOL
Unit Sekolah Baru yang dibangun
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
5627.018
NO
1
2
3
JANUARI 4
1
2
3
FEBRUARI 4
1
2
3
MARET 4
1
3
APRIL 2
4
1
2
3
MEI 4
1
3
JUNI 2
4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 2.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Tahun 2016 (1)
4,428 paket
5627.028
71 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 23
5627.053.005Sarana Prasarana SMA di Daerrah Khusus
5627.053.003Bantuan Sarana Lainnya
Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/Pusat Sumber Belajar
53
5627.053.006Sarana Prasarana SMA di Papua dan Papua Barat
5627.056
25
5627.053.004Bantuan Sekolah Garis Depan (SGD)
sek
sek
pkt
pkt
pkt
sek
sek
dok
102
pkt
2,137 ruang
100
12
5627.053.002Penataan Fasilitas Lainnya
Sekolah yang Mendapatkan standarisasi dan akreditasi
339
5627.053.001Sekolah yang direviltalisasi
5627.055
339
Sekolah yang direviltalisasi
5627.053
14
978 paket
Program Pengembangan Kelembagaan
5627.044
5627.028.002Peralatan TIK untuk UN CBT
5627.028.001Peralatan TIK/Komputer Reguler
1,156 paket
1,076 paket
5627.024.002Bantuan rehabilitasi ruang kelas (pemanfaatan efisiensi)
Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan
1,600 ruang
5627.024.001Ruang Belajar yang direhabilitasi
568,106
10,758,447
1,756,325
17,414,360
43,392,544
10,200,000
13,374,170
40,550,012
126,687,411
2,758,040
104,958,030
146,318,804
251,276,834
57,298,138
84,849,512
142,147,650
2,676 ruang
Ruang Belajar yang direhabilitasi
5627.024
561,446,290
532,250,154
2,245 ruang
Sekolah yang mendapakan ruang Laboratorium/Praktik Siswa
5627.022
unit
ALOKASI
815,551,312
Ruang Kelas Baru Yang dibangun
5627.019
222
SAT
SASARAN VOL
4,000 ruang
Unit Sekolah Baru yang dibangun
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
5627.018
NO 1
3
JULI 2
4
1
2
3
AGUSTUS 4
2
3
4
SEPTEMBER 1
1
2
3
4
OKTOBER 2
3
4
NOVEMBER 1
2
3
4
DESEMBER 1
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 2.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Tahun 2016 (2)
71
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Lampiran 3.1 Rencana Penyerapan Anggaran Subdit Peserta Didik Tahun 2016
72
72
9 Sekolah
Siswa Yang Mendapatkan Program Indonesia Pintar[Base Line]
Bsm Reguler
Manajemen Pip 2015
Siswa Yang Mendapatkan Beasiswa Bakat Dan Berprestasi[Base Line] 2,942
-
Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa
Siswa Yang Mengikuti Lomba, Festival, Dan Olimpiade [Base Line]
Olimpiade Sains Nasional
Festival Dan Lomba Seni Siswa Indonesia
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
Olimpiade Penelitian
Lomba Debat Bahasa Indonesia Dan Bhs Inggris Tk. Nasional
Lomba Apresiasi Sastra
Dokumen Pedoman, Standar Peserta Didik
Sekolah Yang Mendapatkan Pembinaan Ekstrakurikuler [Base Line]
5627.032.001
5627.033
5627.033.001
5627.033.002
5627.035
5627.036
5627.036.001
5627.036.002
5627.036.003
5627.036.004
5627.036.005
5627.036.006
5627.036.008
5627.059
Siswa
Siswa
73 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 -
-
-
-
-
-
34 Bidang
-
-
1,367,560
-
363 Sekolah
0
Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa [Base Line]
5627.032
0
Pembinaan Sekolah Menengah Atas
5627
SAT
SASARAN VOL
Program Pendidikan Dasar Dan Menengah
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
023.03.06
NO
57,224,790,000
2,804,720,000
2,735,767,000
5,853,751,000
6,190,346,000
27,155,192,000
8,979,605,000
16,687,240,000
70,406,621,000
14,893,440,000
21,086,499,000
1,369,455,525,000
1,390,542,024,000
24,388,392,000
24,388,392,000
1,557,455,267,000
1,557,455,267,000
ALOKASI
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 3.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Peserta Didik Tahun 2016 (1)
73
74 9 Sekolah
Siswa Yang Mendapatkan Program Indonesia Pintar[Base Line]
Bsm Reguler
Manajemen Pip 2015
Siswa Yang Mendapatkan Beasiswa Bakat Dan Berprestasi[Base Line] 2,942
-
Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa
Siswa Yang Mengikuti Lomba, Festival, Dan Olimpiade [Base Line]
Olimpiade Sains Nasional
Festival Dan Lomba Seni Siswa Indonesia
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
Olimpiade Penelitian
Lomba Debat Bahasa Indonesia Dan Bhs Inggris Tk. Nasional
Lomba Apresiasi Sastra
Dokumen Pedoman, Standar Peserta Didik
Sekolah Yang Mendapatkan Pembinaan Ekstrakurikuler [Base Line]
5627.032.001
5627.033
5627.033.001
5627.033.002
5627.035
5627.036
5627.036.001
5627.036.002
5627.036.003
5627.036.004
5627.036.005
5627.036.006
5627.036.008
5627.059
Siswa
Siswa
74 -
-
-
-
-
-
34 Bidang
-
-
1,367,560
-
363 Sekolah
0
Sekolah Yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa [Base Line]
5627.032
0
Pembinaan Sekolah Menengah Atas
5627
SAT
SASARAN VOL
Program Pendidikan Dasar Dan Menengah
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
023.03.06
NO
57,224,790,000
2,804,720,000
2,735,767,000
5,853,751,000
6,190,346,000
27,155,192,000
8,979,605,000
16,687,240,000
70,406,621,000
14,893,440,000
21,086,499,000
1,369,455,525,000
1,390,542,024,000
24,388,392,000
24,388,392,000
1,557,455,267,000
1,557,455,267,000
ALOKASI 1
JULI 2 3
2 3
4 1
2 3
4 1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 4 1
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 3.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Peserta Didik Tahun 2016 (2)
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Lampiran 4.1 Rencana Penyerapan Anggaran Subdit KurikulumTahun 2016
75 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
75
76
76
5,627,052,007 Pengembangan Sekolah Yang Melaksanakan Budaya Literasi
5627.052.006 Pengembangan Sekolah Yang Melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS)
13,967,520
1,998,190
38,370,490
19,706,903
5627.052.003 Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016
5627.052.005 Siswa SMA Memenuhi Standar Kelulusan
31,845,276
5627.052.002 Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016
149,102,483 43,214,105
Sekolah Yang Menerapkan Kurikulum 2013
21,561,370
5627.052.001 Penyiapan Perangkat Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013
5697.052
170 SEK
5627.026.005 SMA Rujukan Yang Menerapkan Program Kewirausahaan
169,971,360
191,532,730
340,635,213
SASARAN ALOKASI
614 SEK
SMA Rujukan
Subdit Kurikulum
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
5627.026.004 Pengembangan SMA Yang Menerapkan Snp
5627.026
NO JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 4.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Kurikulum Tahun 2016 (1)
77 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
5,627,052,007 Pengembangan Sekolah Yang Melaksanakan Budaya Literasi
5627.052.006 Pengembangan Sekolah Yang Melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS)
13,967,520
1,998,190
38,370,490
19,706,903
5627.052.003 Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2016
5627.052.005 Siswa SMA Memenuhi Standar Kelulusan
31,845,276
5627.052.002 Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016
149,102,483 43,214,105
Sekolah Yang Menerapkan Kurikulum 2013
21,561,370
5627.052.001 Penyiapan Perangkat Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013
5697.052
170 SEK
5627.026.005 SMA Rujukan Yang Menerapkan Program Kewirausahaan
169,971,360
191,532,730
340,635,213
SASARAN ALOKASI
614 SEK
SMA Rujukan
Subdit Kurikulum
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
5627.026.004 Pengembangan SMA Yang Menerapkan Snp
5627.026
NO
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 4.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subdit Kurikulum Tahun 2016 (2)
77
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016 Lampiran 5.1 Rencana Penyerapan Anggaran Subbag Tata Usaha 2016
78
78
Layanan Perkantoran
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
11,367,955,000
30,300,000,000
30,300,000,000
ALOKASI
6,374,212,000 2,495,975,000 2,418,800,000
5627.994.005Layanan Perkantoran Lainnya
5627.996.001Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
5627.997.001Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
5627.994.002Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran 7,643,058,000
5627.994.001Pengelolaan Gaji Pegawai
5627.994
NO
MARET
APRIL
MEI
JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JANUARI FEBRUARI
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 5.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subbag Tata Usaha Tahun 2016 (1)
79 Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
79
80
Layanan Perkantoran
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA
OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/SUB KOMPONEN
11,367,955,000
30,300,000,000
30,300,000,000
ALOKASI
80
6,374,212,000 2,495,975,000 2,418,800,000
5627.994.005Layanan Perkantoran Lainnya
5627.996.001Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
5627.997.001Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
5627.994.002Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran 7,643,058,000
5627.994.001Pengelolaan Gaji Pegawai
5627.994
NO
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JULI
Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016
Lampiran 5.2 Rencana Tindak Kegiatan (Actoin Plan) Subbag Tata Usaha Tahun 2016 (2)