PERSEMAIAN
PERSEMAIAN Persemaian adalah suatu tempat atau lokasi dimana dilakukan kegiatan pembuatan bahan tanaman berupa semai yang siap untuk ditanam di lapangan. (merupakan perkembangan dari hasil pembiakan generatif)
Pembibitan adalah suatu lokasi dimana dilakukan kegiatan untuk menyiapkan/membuat bibit tanaman, baik berupa bahan tanaman generatif maupun bahan tanaman vegetatif, yang siap ditanam di lapangan.
Tujuan Pembanguan Persemaian Untuk menyiapkan semai/bibit siap tanam dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan harapan kita (pengelola hutan).
Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai dengan tata waktu yang diperlukan.
Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai
dengan yang diinginkan (jenis, kuantitas dan kualitas) yang diinginkan.
Persyaratan apa saja yang
diperlukan?
4
• • •
Rencana Tanaman Tahunan Bulan Tanam Jenis Tanaman
1. Kebutuhan Biji 2. Luas Areal persemaian 3. Sarana dan Prasarana Persemaian 4. Tenaga Kerja 5. Kebutuhan alat dan bahan 6. Tata Waktu Persemaian
5
Macam Persemaian Macam Persemaian berdasarkan Waktu Penggunaannya
a. Persemaian sementara atau persemaian tidak tetap. b. Persemaian semi permanen. c. Persemaian permanen atau persemaian tetap.
Persemaian Sementara dan Tetap
Persemaian Sementara-Permanen Persemaian sementara
Persemaian sementara
(flying nursery, temporary nusery): bersifat sementara, dibuat dekat dan mengikuti areal penanaman, kapasitas kecil, investasi awal murah, kualitas bibit kurang terkontrol Persemaian permanen (permanent nursery): bersifat permanen,kapasitas besar, investasi awal mahal, kualitas bibit terkontrol
Persemaian permanen 8
Kriteria Persemaian Tetap/ Tidak Tetap
Semai yang dihasilkan (baik jumlah maupun jenisnya). Lama waktu digunakannya persemaian tersebut. Kelengkapan bangunan dan sarana serta prasarana lainnya. Luasnya persemaian. Jumlah (besar dan kecilnya) biaya persemaian yang tersedia. Jumlah jenis semai yang dihasilkan, untuk persemaian tetap biasanya jumlah jenisnya lebih banyak.
Persemaian tetap
(Permanent Nursery)
Lokasinya tertentu jadi tidak mengikuti lokasi
tanaman. Kelebihan persemaian tetap antara lain, dalam waktu yang sama mampu menghasilkan semai dalam jumlah besar, seragam dan umumnya kualitasnya baik, terpusat (pengawasan dan manajemennya mudah). Luas persemaian bisa mencapai 10 hektar, dan penggunaanya bisa berulangkali. Kelemahannya karena ditunjang perlengkapan dan peralatan yang lebih lengkap, maka untuk pengadaan persemaian tersebut diperlukan investasi yang besar. Disamping itu, bila terjadi wabah serangan penyakit dan tidak segera diketahui, serta tertunda penanganannya, maka akan segera menyerang dan manghancurkan semai dalam jumlah yang besar.
Persemaian Tidak Tetap (Non Permanent Nursery)
Biasanya lokasinya tidak terlalu luas (< 2 ha) dan produksi semainya juga relatif kecil (< 2 juta semai). Jenisnya juga sangat terbatas yaitu hanya jenis yang akan ditanam di lokasi tanaman. Jangka waktu digunakannya sekali atau 2 3 kali. Selalu mengikuti lokasi tanaman (dibuat dekat dengan lokasi tanaman). Perlengkapan dan peralatannya sederhana.
Macam Persemaian Berdasarkan pada Jenis Semai yang Dihasilkan Persemaian cabutan (sistem bare root planting)
Persemaian kontiner.
Persemaian Kontiner dan Cabutan
Semai kayu putih tanpa kontiner
Semai jati dalam kontiner
Semai kayu putih tanpa kontiner
Persyaratan Pemilihan Lokasi Persemaian (Fandeli, 1982) Persyaratan dari aspek teknis
Dekat dengan jalan angkut (sungai/jalan darat).
Dekat dengan sumber air.
Luasnya memadai. Mudah diperoleh media semai.
Persyaratan dari aspek phisik
Topografinya datar-landai, bila topografinya
tidak datar perlu dibuat terasering. Tanahnya mempunyai sifat fisik dan khemis yang baik. Aerasinya baik. Memperoleh sinar matahari yang cukup. Iklimnya sesuai.
Persyaratan dari aspek ketenaga kerjaan
Mudah diperoleh tenaga kerja yang cukup.
Luas Persemaian Luas Persemaian Efektif 60 ------ x luas total persemaian 100
=
atau
Luas Persemaian =
100 ----- x (∑ luas bed. tabur+∑ luas bed.sapih) 60
Letak Persemaian Aspek
manajemen (yang pengelolaan persemaian).
menyangkut
Aspek silvikultur (evapotranspirasi, adaptasi semai, dll.)
Kebutuhan Air
Pinus merkusii Shorea sp. Eucalyptus sp. Tectona grandis Dalbergia latifolia Acacia auriculiformis
: : : : : :
40 60 40 20 30 40
m3/ha/hari m3/ha/hari m3/ha/hari m3/ha/hari m3/ha/hari m3/ha/hari
BAK TANDON AIR DAN SALURAN IRIGASI
Komponen pengairan 1.Sumber air yang cukup. 2. Pompa air dan perpipaan. 3. Bak/tandon air dan saluran irigasi serta
perpipaan. 4. Perpipaan : pipa berbagai ukuran dan krankran yang diperlukan.
Debit Air B (dalam cc) Debit (A) = -----------------------------------------24 x 60 x 60 (dalam detik)
A : Debit air (dalam cc) untuk 1 ha persemaian dari suatu jenis.
B : Kebutuhan Air (dalam cc) per hektar persemaian suatu jenis.
Kegiatan di Persemaian 1. Perencanaan
pembuatan persemaian (penetapan dan penunjukkan lokasi). 2. Persiapan lapangan, termasuk pembuatan bak/bedengan untuk penaburan benih,penyiapan media sapih dalam kontiner/polybag, pelakuan benih, penyapihan. 3. Pemeliharaan semai hingga menjadi semai siap tanam. 4. Packing dan pengiriman semai/bibit ke lapangan.