TUGAS PENGETAHUAN MANAJEMEN & E-BISNIS ANALISIS E-Business PT. Telkomsel
OLEH : Fera Wati (012-014-090)
DOSEN : Prof. DR Ir Rudy C Tarumingkeng, MF, PhD
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah serta kekuatan yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi nilai pada mata kuliah dengan dosen pengajar Prof. Rudy C Tarumingkeng, PhD, dengan topik yang saya bahas adalah Analisis E-Business Pada PT. Telkomsel. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi, susunan pembahasan dan penyajian karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran atas kekurangan yang ada. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan membacanya dalam kegiatan belajar mengajar guna peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam mata kuliah Strategik Manajemen. Akhir kata semoga Tuhan Memberkati kita semua.
Hormati Saya,
Fera Wati
2
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................................................
2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................
4
1.1
Latar Belakang ............................................................................................
4
1.2
Sejarah Perusahaan ......................................................................................
5
1.3
Visi & Misi Perusahaan ...............................................................................
6
1.4
Budaya Perusahaan ......................................................................................
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
7
2.1
Pengertian E-Business .................................................................................
8
2.2
Pembagian E-Business ................................................................................
8
2.3
Model E-Business .......................................................................................
9
BAB III
PEMBAHASAN .........................................................................................
10
3.1
Analisis SWOT pada PT. Telkomsel ..........................................................
10
3.2
Pembagian E-Business pada PT. Telkomsel ............................. .................
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
15
4.1
Kesimpulan .................................................................................................
15
4.2
Saran ...........................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
17
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan bisnis saat ini tentulah sangat dibutuhkan yang namanya teknologi, bahkan saat ini teknologi merupakan asset penting sebuah perusahaan untuk menunjang jalannya kegiatan bisnis. di hampir setiap kegiatannya peranan teknologi sangat penting guna mempercepat segala kegiatan atau aktifitas bisnis sehingga dengan demikian semakin tingginya teknologi yang digunakan sebuah perusahaan dapat disimpulkan perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar. Pertukaran informasi dan data yang begitu cepat mengakibatkan perusahaan harus mampu mengelola data yang ada demi menghasilkan keputusan yang efektif demi tercapainya tujuan organisasi baik yang sifatnya jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Perkembangan teknologi sangatlah cepat terutama pada dunia bisnis. Bisnis yang sudah maju sebelum era teknologi sudah mulai menggunakan internet yang merupakan jaringan yang global yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainya dan bersaing dengan pemilik bisnis lainnya. Sehingga tingkat keberhasilan bisnis sangat ditentukan oleh teknologi. Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Untuk dapat bersaing pada dunia saat ini, perusahaan haruslah terus dapat berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan internet dalam mengembangkan bisnis dan usahanya yang membuat proses bisnis utama menjadi lebih efektif dan efesien. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan ecommerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
4
1.2 Sejarah Perusahaan PT Telkomsel merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi selular terdepan di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Perusahaan didirikan pada tanggal 26 Mei 1995 dengan menyediakan layanan selular GSM dual band 900/1800 MHz. Untuk mencapai visi tersebut, maka Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi diseluruh penjuru Nusantara untuk melayani kebutuhan komunikasi berbagai lapisan masyarakat mulai dari kawasan perkotaan, ibukota kecamatan, daerah perintis, hingga desa perbatasan negeri, baik di gugusan pulau kecil ataupun di hutan pedalaman. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia. Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular. Adapun jenis produk yang ditawarkan oleh Telkomsel adalah kartu prabayar SIMPATI dan AS, dan juga kartu pasca bayar yaitu kartu Halo. Selama 20 tahun beroperasi, Tekomsel terus mempertahankan market share dan menjadi yang terdepan dalam mobile lifestyle. Dalam bisnis Telkomsel, kategori Loop merupakan pengguna dengan usia 12-19 tahun. Telkomsel pun berharap bisa menggapai pasar pengguna muda secara lebih optimal melalui program kreatif. Diketahui per April 2015, jumlah pelanggan Loop Telkomsel sudah menembus 11 juta. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan e-business untuk mendukung kegiatan operasional. Pada tahun 2002, Telkomsel menerima penghargaan E-Company Award untuk kategori
perusahaan
telekomunikasi
dalam
penggunaan
aplikasi e-business terbaik.
Penghargaan tersebut didasarkan pada hasil survey WARTA EKONOMI yang melibatkan 356 perusahaan dan 1.556 responden yang tersebar di seluruh Jakarta. Adapun 7 kriteria yang 5
menjadi dasar penilaian, yaitu: Customer value, proses efisiensi, inovasi, human resources, komitmen manajemen, revenue per total asset, dan penggunaan internet. Customer value berhubungan dengan tingkat kepuasan konsumen yang melekat atas produk atau jasa. Proses efisiensi menyangkut kemampuan perusahaan mengoptimalkan rasio input dengan output. Inovasi
terkait
dengan
jenis
inovasi
yang
berkaitan
dengan
teknologi
informasi. Human resources berhubungan dengan presentase jumlah karyawan yang memiliki kemampuan komputer dari total karyawan dan banyaknya pelatihan. Komitmen manajemen terkait
dengan
perhatian
manajemen
dalam
investasinya
terhadap
penerapan e-
business. Revenue per total asset dihitung selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Penggunaan internet terkait dengan perbandingan penggunaan personal address terhadap total karyawan, tersedianya situs perusahaan, dan transaksi bisnis melalui internet.
1.3 VISI & MISI PERUSAHAAN Visi : Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya Misi : Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
1.4 BUDAYA PERUSAHAAN TELKOMSEL
memiliki
Budaya
Perusahaan
yang
disebut
sebagai
THE
TELKOMSEL WAY. THE TELKOMSEL WAY sebagai sistem keyakinan (belief system) akan terus menerus dibangun dan dikembangkan untuk mengantarkan perusahaan agar selalu menjadi pemenang (The Winner) dengan pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan. THE TELKOMSEL WAY sebagai panduan seluruh pimpinan dan karyawan perusahaan, dalam pola pikir, sikap, perilaku dan tindakan sehari-hari dalam bekerja memberikan kontribusi kepada Perusahaan, dibangun dari tiga bagian, yaitu: 1. Philosophy to be the Best, yaitu Always The Best dan GREAT Values yang terdiri dari InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty dan Totality; 2. Principles to be the Star, yaitu Solid, Speed, Smart (3S); 3. Practices to be the Winner, yaitu GREAT People, Great Strategy dan Great Innovation (3G). Segala usaha dan inovasi yang dilakukan oleh Telkomsel akhirnya mendapat pengakuan dari banyak pihak. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penghargaan yang diterima oleh Telkomsel. Pada tahun 2011, tercatat Telkomsel menerima total 41 award dari berbagai 6
lembaga. Hal ini menjadi indikasi penting bahwa Telkomsel senantiasa memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Untuk lebih meningkatkan kepuasan dan kenyamanan para pelanggannya, semenjak tahun 2010 perusahaan Telkomsel sudah mengimplementasikan CRM dalam kegiatan proses bisnis mereka.
Bangunan THE TELKOMSEL WAY adalah sebagai berikut :
7
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian E-Business E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi). E-business diturunkan dari istilah seperti “email” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di internet. E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis. Fungsi dari E-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business. Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai
aktifitas
bisnis
baik
di
negara
maju
maupun
berkembang.
Konsep e-
business berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci sukses perusahaan di era informasi dan masa datang.
2.2 Pembagian E-business : a.
Customer Relationship Management (CRM)
8
Strategi bisnis yang mengelola hubungan baik dengan pelanggan dimana pelanggan menjadi sumber penggalian data dan informasi guna meningkatkan pelayan organisasi dalam menjalankan bisnisnya. b.
Enterprise Resource Planing (ERP)
Strategi bisnis dan sistem informasi yang mengelola kebutuhan sumber daya untuk kebutuhan berjalannya suatu perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. c.
Supply Chain Management (SCM)
Strategi manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier. d.
Partner Relationship Management (PRM)
Strategi bisnis yang memungkinkan untuk menjelaskan mengenai strategi dan metodologi untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara perusahaan dengan mitra bisnis/partner perusahaannya.
2.3 Model E-Business 1. Business-to-Consumer (B2C) Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya langsung dengan customer (retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan tersedianya pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan sistem pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan bersifat umum juga dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. 2. Business-to-Business (B2B) Bentuk B2B ini menggambarkan sebuah pasar e-business yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi. Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan B2B ini biasanya karena trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust. 3. Consumer-to-Consumer(C2C) Kategori C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik
9
suatu produk atau jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis SWOT: a. Strength (kekuatan) Telkomsel memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang mendambakan penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing. Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto Telkomsel dengan slogan "TELKOMSEL, Begitu Dekat Begitu Nyata". Penawaran harga yang rumit di pasar sering menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan telepon selular oleh karena itu, Telkomsel menawarkan kepada pelanggan telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru. Sebagai layanan GSM yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang dikeluargkan setiap selesai berkomunikasi. Telkomsel adalah perusahaan BUMN yang memiliki kekuatan yang cukup mampu bertahan dan memiliki sebuah kemapanan secara keuangan dan politik. b. Weakness (kelemahan) Tarif yang ditawarkan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia semakin menarik, namun itu saja belum cukup karena kualitas layanan juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya pelangganlah yang akan menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Kelemahan Telkomsel adalah menghadapi pesaing-pesaing provider yang lain adalah dengan persaingan harga yang cukup ketat, merupakan pemain lama yang memiliki, akses pelanggan dan jaringan yang cukup kuat. c. Oportunity (Peluang) Telkomsel memperkenalkan struktur tarif yang sederhana bagi para pelanggannya. Tarif sederhana tersebut berlaku saat pertama kali pelanggan menggunakan layanan. Pengembangan wilayah secara geografis merupakan peluang yang cukup baik bagi Telkomsel, dimana jaringan belum di jangkau oleh operator mapan merupakan sisi peluang yang dapat 10
ditempuh Telkomsel karena luasnya jaringan sangat membantu pemasaran dalam memasarkan produknya. Telkomsel memiliki peluang untuk berkembang di Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur memiliki peluang yang baik dalam Perluasan pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh lagi bahwa peluang lain berkembang dengan konsumen yang makin cerdas maka merek sudah tidak lagi menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa bulan November 2008 menerangkan bahwa merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan lebih memperhatikan masalah harga, dan Fitur-Fitur yang dimiliki. d. Treath (Ancaman) Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha telepon nirkabel ini. Terutama kemampuan daerah untuk membangun usaha milik daerah menjadikan ancaman baru terutama kebijakan reformasi di bidang otonomi daerah membuka peluang untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa muncul operator local tak dapat dihindarkan lagi. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar biasa dan besar dengan peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan informasi dan telekomunikasi jarak jauh yang semakin mereka butuhkan. Sehingga pemain-pemain baru akan silih berganti bermunculan terus menerus.
Objectives (Sasaran) Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat, karena pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL dan Indosat sudah mengusai sebagian besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru mempunyai daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan seluler, maka harga yang murah menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif untuk menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam facebook dan tweeter. Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus, fasilitas layanan dan insentif bagi mereka.
Strategy Telkomsel berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi positif. Merupakan perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan pemasaran dengan berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai operator seluler Telkomsel, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan mebuat situs
11
WEB dalam internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saransaran publik.
Tactics Taktik yang Telkomsel gunakan adalah berpikir luas, mengadakan hubungan dengan sumber luar agar jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu dari bidang telepon seluler, nilai kepribadian dengan merek yang baik.
Action (Tindakan) Action (tindakan) yang dilaksanakan Telkomsel adalah belajar sungguh-sungguh, membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif mengikuti perkembangan atribut Telkomsel, rela bekerja keras demi kepentingan bersama. Tindakan yang tepat sasran, strategi yang matang dan taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
Control (Pengawasan) Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita jalankan, dengan mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan mengambil sampel acak bertanya tentang tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang Telkomsel. Perlu adanya riset yang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati bentu sempurna. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan internal, eksternal melalui akuntan public, dan eksternal melalui pemerintah dan badan pengawas persaingan usaha. Dengan pengawasan yang tepat dan benar akan diperoleh informasi perkembangan usaha yang terjadi. Sehingga tanpa pengawan yang lebih melekat control perusahaan tidak terjaga dengan baik dan mengancam eksistensi perusahaan Telkomsel.
3.2 Pembagian E-business : a. Customer Relationship Management (CRM) Sistem CRM membantu bagian marketing untuk melaksanakan kegiatan pemasaran langsung, serta menyimpan data respon dari pelanggan atas penawaran yang dilakukan. Telkomsel menyimpan data hasil telemarketing dalam bentuk respon pelanggan yang akan memudahkan perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan bersangkutan di kemudian hari, Misalnya: Pelanggan tidak membutuhkan aplikasi internet karena sudah memilikinya dari operator yang lain. 12
Sistem CRM akan membantu untuk untuk mengidentifikasi, memberikan reward, serta menjual kembali kepada pelanggan loyalnya. Telkomsel mempunyai database pelanggan yang tergabung dalam simPATI Zone (bagi pengguna kartu simPATI), Gen Asik (bagi pengguna KartuAS), dan kartu HALO. Pada umunya program loyalty diberikan berdasarkan ARPU (Average Revenue Per User), hobi, dan umur
dari pelanggan, misalnya bagi pelanggan
simPATI yang memiliki hobi nonton, makan diadakan program loyalty gratis nonton (Telkomsel Friday Movie Mania) dengan cara menukarkan Telkomsel Poin-nya.
b. Enterprise Resouce Planning (ERP) ERP yang dilaksanakan oleh Telkomsel telah memberikan pengaruh pada peningkatan kualitas dan efisiensi, karena informasi dapat dengan mudah diperoleh oleh masing – masing bagian perusahaan, sehingga dapat mempercepat proses bisnis internal perusahaan, misalnya: Perhitungan biaya lembur, pelaporan keuangan dll. Selain itu, keakuratan data menyebabkan kualitas dari perhitungan maupun pengambilan keputusan jadi lebih baik. Telkomsel memiliki departemen – departemen yang tersebar di beberapa wilayah. Keberadaan ERP memungkinkan pengiriman laporan di Telkomsel menjadi lebih cepat tanpa dipengaruhi lokasi, sehingga mengurangi biaya transportasi serta waktu. Sistem ERP Telkomsel mengintegrasikan data dari beberapa departemen perusahaan sehingga memudahkan untuk berbagi informasi , baik itu mengenai pembayaran gaji, pendapatan penjualan, dll.
c. Supply Chain Management (SCM) Telkomsel menggunakan sistem SCM dalam manufacturing hingga distribusi kartu perdana serta pulsa fisik. Supplier akan menyediakan fisik kartu yang kemudian perusahaan akan memberikan nomor telepon, seri kartu dan pulsa bagi kartu perdana, sedangkan untuk pulsa fisik, maka perusahaan akan memberikan nomor seri kartu dan pulsa saja. Setelah produk selesai diproduksi, lalu didistribusikan melalui kantor pos ke masing – masing titik POD (Point Of Distribution), diantaranya untuk wilayah Jabotabek, yaitu: Jakarta, Bekasi, Rangkas Bitung, Bogor, Karawang, Sukabumi, dan Serang. Selanjutnya, pihak distributor resmi sebagai partner bisnis Telkomsel akan mengambil produk tersebut untuk kemudian dijual secara langsung kepada distributor maupun end user.
13
d. Partner Relationship Management (PRM) Telkomsel memiliki beberapa mitra strategis yang dalam keterhubunganya sangat terkait dalam pelaksanaan PRM, diantaranya: 1.
Gerai Halo
Salah satu mitra strategis Telkomsel, adalah Gerai Halo, pihak yang melakukan penjualan produk telkomsel dan memberikan pelayanan kepada pelanggan, seperti yang dilakukan oleh GraPARI. Dalam kegiatan operasionalnya, Gerai Halo mendapatkan akses melalui extranet terhadap aplikasi – aplikasi perusahaan, tetapi dengan batasan wewenang, sehingga memungkinkan pihak gerai dapat dengan mudah terhubung dan Telkomsel. 2.
OMR (Outlet Maintenance Representative)
OMR adalah pihak yang melakukan kunjungan kepada outlet – outlet yang melakukan penjualan produk Telekomunikasi dalam bentuk kartu perdana, dan fisik. Dalam pelaksanaan pelaporan pekerjaannya, OMR menggunakan HP yang telah di-install software khusus. Hasil laporan ini diterima oleh Telkomsel secara real time.
14
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan Telkomsel adalah operator selular terbesar di Indonesia dan memiliki jaringan terluas yang mampu menjangkau lebih dari 95% populasi Indonesia di seluruh nusantara. Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular, mulai dari 3G, HSDPA, HSPA+, serta menjadi yang pertama meluncurkan secara komersial layanan mobile 4G LTE di Indonesia yang akan memberikan pelanggan akses yang lebih cepat di dalam menikmati layanan data serta memungkinkan penerapan teknologi selular dalam skala yang lebih besar, seperti untuk pengembangan kota pintar (smart city). Telkomsel selalu hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan yang kompetitif, serta solusi inovatif. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkreasi menghadirkan layanan dan inovasi bagi negeri. E-Business memberikan landasan bagi pengembangan cross functional enterprise system, sebagai strategi menggunakan informasi teknologi untuk berbagi sumber – sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan partner bisnis. Cross functional enterprise application mampu untuk mengembangkan keterhubungan dengan pelanggan, supplier, dan partner bisnis
Hal ini menjadikannya sebagai pondasi
terhadap pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Customer Relationship Management (CRM), Knowledge Management, dan Partner Relationship Management (PRM). Persaingan yang ketat dalam bisnis telekomunikasi menyebabkan Telkomsel menerapkan cross functional enterprise sytem yang merupakan pondasi dari penerapan ERP, SCM, CRM, PRM, dan Knowledge Managemet yang masing – masing memiliki keterhubungan dengan pelanggan, supplier, dan partner bisnis. Diharapkan dengan penerapan ini, mampu meningkatkan daya saing perusahaan.
15
4.2 Saran 1. Masyarakat Indonesia harus lebih dikenalkan oleh pengembangan teknologi berupa Ebusiness ini. 2. Jaringan internet di Indonesia harus ditingkatkan guna mendukung berjalannya Ebusiness dengan baik. 3. Telkomsel sebaiknya menambahkan modul production planning dalam ERP. 4. Banyaknya pelanggan prepaid, menyebabkan perusahaan kesulitan untuk melakukan program retensi, karena database yang diisikan pelanggan sering tidak valid. Hal ini menyebabkan perusahaan perlu membangun suatu program agresif untuk membangun database pelanggannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, Waskita. Supply Chain Management (SCM). 2009
Hill, C.W.L. and Jones, G.R.: Essentials of Strategic Management, 3e, Cengage Learning, 421 p., 2012
Rauseo, Nancy Ann. 2001. E-Business as Radical Innovation: The Effect Organizational Capabilities on It’s Adoption in Brick and Mortal Company. ProQuest Dissertation and Theses.
www.telkomsel.com
17