TUGAS E – BISNIS DAN E-COMMERCE
STRATEGI BISNIS PT. CHEIL JEDANG SUPERFEED (CJS) DENGAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE
OLEH : Didik Prastowo
DOSEN : Prof. DR Ir Rudy C Tarumingkeng, MF, PhD
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah serta kekuatan yang diberikanNya memampukan kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dia juga yang mengatur dan menjadikan semua ini terselesaikan dengan indah pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi nilai pada mata kuliah E-Bisnis dengan dosen pengajar Prof. Rudy C Tarumingkeng,PhD, dengan topik yang kami bahas adalah STRATEGI BISNIS PT. CHEIL JEDANG SUPERFEED (CJS) DENGAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE. Isi makalah ini merupakan hasil pencarian di internet, pemikiran kami serta menggunakan teori yang kami peroleh dari ebook dan silabus mata kuliah Prof. Rudy C Tarumingkeng,PhD. Dalam penyusunan makalah ini, tentu kami masih terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi tercapai kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan membacanya dalam kegiatan belajar mengajar guna peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam mata kuliah E-Bisnis. Akhir kata semoga Tuhan Memberkati kita semua.
Hormati Kami,
Penulis
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Selama tahun 2012, sebanyak 88,1% pengguna internet berusia 14 tahun ke atas di negeri Paman Sam (Amerika Serikat) akan mencari produk melalui web. Pembeli produk online akan mencapai 154,6 juta atau mengalami peningkatan 4,4% dibandingkan tahun 2011. Di bidang e-commerce, sebanyak 26% pengguna internet akan menghabiskan waktunya untuk melakukan reservasi perjalanan dan wisata, membeli peranti elektronik (27%), mebeli tiket pesawat (32%), dan membeli pakaian (36%), sumber : salingsilang.com. Situs e-commerce kini semakin banyak di Indonesia, tentu ini kabar baik bagi para netter yang sehari-hari menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer karena tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja. Situs e-commerce merupakan situs yang bermanfaat sebagai tempat jual beli barang dan jasa baik fisik maupun digital. Situs ecommerce di Indonesia diprediksi oleh banyak pengamat bahwa akan mengalami kemajuan yang pesat. Situs e-commerce kini menjadi pilihan bagi masayarakat karena kenyamanannya, artinya tidak perlu keluar ke pusat pertokoan, barang sudah bisa dibeli dan langsung diantar ke rumah. Situs e-commerce menjual barang yang bermacam-macam, mulai dari perangkat elektronik, gadget, buku, produk fashion, hingga voucher diskon. Dalam situs e-commerce tersebut, Anda bisa berbelanja secara online kapan saja dan dimana saja Anda mau. Apabila Anda berniat untuk berbelanja secara online, biasanya Anda harus membuat akun dulu pada situs e-commerce yang bersangkutan. Karena seluruh barang belanjaan harus masuk dalam cart terlebih dulu, baru selanjutnya dibayar dan dikirim. Jika Anda malas keluar rumah atau jalan-jalan di mall, lebih baik buka situs e-commerce, tanpa antri, tanpa macet, tau-tau barang yang dipesan sudah sampai di rumah. Dari beberapa situs ecommerce di atas akan sangat berguna bagi Anda yang ingin melakukan aktifitas jual beli online. Karena dengan menggunakan situs-situs tersebut, maka bagi anda yang ingin mencoba menjual suatu barang tidak perlu unutk membuat situs sendiri, cukup menggunakan fasilitas dari situs e-commerce tersebut. Teknologi ini semakin banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin agar usahanya untuk dapat dikenal diseluruh dunia, tanpa harus melakukan ekspansi ke negara lain, dan yang pasti investasi yang dibutuhkan untuk ekspansi itu sendiri juga sangatlah 3
mahal, maka dari itu perusahaan cukup dengan melakukan promosi lewat intemet maka perusahaan tersebut dapat langsung dikenal luas. Penggunaan transaksi pembayaran yang dilakukan dapat juga melalui Internet, yang kemudian konsep ini dikenal dengan ecommerce, yaitu melakukan transaksi perdagangan secara online. Dengan e-commerce maka rumitnya birokrasi administrasi dan pembayaran dapat dihapus. Konsep e-commerce itu sendiri menjadikan kegiatan bertransaksi dapat berjalan dengan mudah dan cepat, serta yang terpenting adalah menumbuhkan kepercayaan pembeli untuk dapat melakukan transaksi tersebut dengan jaminan keamanan jaringan Intemet yang betul-betul aman, disamping masalah desain web serta produk yang ditawarkan termasuk profil perusahaan, sehingga konsumen dapat tertarik untuk masuk ke website perusahaan dan selanjutnya melakukan transaksi online. Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang semakin kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) yang dapat membantu memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan dan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis (Siregar, 2010). E-Commerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara halaman web di internet. Kelebihan dari e-Commerce dibandingkan dengan perdagangan biasa terletak pada kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan. E-Commerce merupakan hasil penerapan (aplikasi) teknologi informasi, yang memungkinkan terjadinya transaksi antara produsen dan konsumen melalui internet. Transaksi informasi melalui media elektronik adalah transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet untuk memberikan layanan bisnis, jual beli barang, jasa dan informasi antara sejumlah pihak. Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi ini akan mampu meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal komunikasi bisnis dan berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. Penerapan teknologi e-Commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-Commerce. Tetapi 4
hingga saat ini penggunaan e-Commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survei awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-Commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan e-Commerce dalam kepentingan bisnis. Kompetisi bisnis telah tercipta di semua sektor termasuk sektor peternakan. Penggunaan e-Commerce untuk meningkatkan daya saing perusahaan sudah banyak ditemukan di sektor perdagangan, jasa dan keuangan. Untuk sektor peternakan penerapan eCommerce perkembangannya belum sepesat pada ketiga bidang tersebut. Hal ini dimungkinkan karena sektor peternakan objek bisnisnya berupa fisik sehingga relative lebih sulit dalam penggunaan e-Commerce. Salah satu perusahaan bidang peternakan yang telah menerapkan e-Commerce adalah PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS). Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pakan ternak (feedmill) ketiga terbesar produksinya di Indonesia. Perusahaan yang diawal berdirinya ini satu core bisnis dengan Samsung (lepas tahun 1993) secara intensif melakukan riset dan pengembangan teknologi informasi. Meskipun saat ini pemanfaatan e-Commerce di CJS belum maksimal karena baru pada tahap pengembangan, namun jika dilihat dari kompetitornya aplikasi e-Commerce di CJS masih lebih maju. Dengan penggunaan e-Commerce ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan CJS dalam hal komunikasi bisnis dan berbagi informasi.
1.2. Tujuan Tujuan dari penyusunan paper ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan e-Commerce dalam kepentingan bisnis di bidang agribisnis peternakan khususnya di CJS. Selain itu untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi CJS dalam menerapkan eCommerce sehingga diharapkan dapat ditemukan alternatif solusi.
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 E-commerce 2.1.1 Pengertian E-commerce Electronic Commerce (e-Commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-Commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-Commerce ini (Siregar, 2010). Menurut Catherine L. Mann (2000), e-Commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-Commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi global. Karena e-Commerce akan mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang pengawasan di sebuah negara, khususnya dalam bidang telekomunikasi, jasa keuangan, dan pengiriman serta distribusi. Dalam mengimplementasikan e-Commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, insfrastruktur sistem distribusi (flow of good); kedua, insfrastruktur pembayaran (flow of money); dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of information). Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan maka diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility. Ada tiga faktor yang patut dicermati oleh kita jika ingin membangun toko e-Commerce yaitu: variability, visibility, dan velocity (Majalah Teknologi, 2001). E-Commerce merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan 6
informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003). E-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain teknologi jaringan www, edagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini (Fadli, 2011). Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-Commerce dari beberapa perspektif berikut: 1. Perspektif
Komunikasi:
e-Commerce
merupakan
pengiriman
indormasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana eletronik lainnya. 2. Perspektif Proses Bisnis: e-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan. 3. Perspektif Layanan: e-Commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. 4. Perspektif Online: e-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya. Penggolongan e-Commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan : 1. Business-to-Business (B2B). Dalam B2B, penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. 2. Business-to-Cunsomer (B2C). Dalam B2C, penjual adalah sebuah organisasi atau perusahaan, dan pembeli adalah individu. 3. Consumer-to-Consumer (C2C). Dalam C2C, penjual dan pembeli sama-sama individu. 4. Business-to-employee (B2E). Dalam B2E, perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk menyediakan informasi dan pelayanan terhadap karyawannya. 5. E-Government adalah penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce digunakan untuk menyampaikan informasi dan pelayanan publik kepada masyarakat yang biasa disebut called government to citizen atau G2C 7
6. EC Mobile commerce (m-commerce). Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998) sehingga pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-Commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-business:
2.2. Tujuan Aplikasi E-Commerce Adapun tujuan dari aplikasi e-Commerce adalah sebagai berikut: 1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser. 2. Menjadikan portal e-Commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, akan tetapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi) 3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual: responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, Informatif dan komunikatif 4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis 5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.
8
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-Commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, akan tetapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk: 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 7. Mempermudah kegiatan perdagangan Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce adalah: 1. E-mail dan Messaging
7. Sistem pembayaran domestik dan
2. Content Management Systems
internasional
3. Dokumen, spreadsheet, database
8. Newsgroup
4. Akunting dan sistem keuangan
9. On-line Shopping
5. Informasi pengiriman dan
10. Conferencing
pemesanan
11. Online Banking
6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise 2.3. Manfaat dan Tantangan Penggunaan e-Commerce Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-Commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk: 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
tanggap, cepat, dan ramah. 9
4. Menyediakan banyak bonus seperti
6. Menyediakan rasa komunitas untuk
kupon, penawaran istimewa, dan
berdiskusi, masukan dari
diskon.
pelanggan, dan lain-lain.
5. Memberikan perhatian khusus
7. Mempermudah kegiatan
seperti usulan pembelian.
perdagangan.
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-Commerce dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-Commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-Commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri. 2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama. 3. Meningkatkan
mutu
layanan.
Dengan
adanya
e-Commerce
memungkinkan
perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998. 4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut. E-commerce memberikan pilihan kepada produsen tentang jenis usaha dan skala usaha yang akan dikembangkan. Dengan mengimplementasikan e-commerce, produsen dapat memilih untuk mengembangkan target pasar kepada pasar global atau hanya fokus terhadap segmen pasar tertentu. Bagi usaha kecil dan menengah, dengan menggunakan e-commerce dapat menawarkan sesuatu yang berkualitas dan terjangkau serta memiliki kepercayaan diri 10
menghadapi pesaing. Biaya tidak kemudian menjadi kendala utama, tetapi yang terpenting bagaimana usaha kecil dan menengah dapat menunjukkan produk atau jasa yang ditawarkan melalui websitenya dan dapat dilakukan melalui penjualan secara on line. Dengan menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar harga atau melakukan kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat melalui website. Sesuatu yang biasanya memerlukan waktu yang lama untuk dilaksanakan atau diintegrasikan, dengan e-commerce menjadi lebih cepat. Melakukan model usaha yang inovatif atau melakukan re-engineering, melaksanakan spesialisasi dengan derajat yang tinggi atau meningkatkan produktivitas dan perhatian terhadap pelanggan, bukan sesuatu yang tidak mungkin dengan e-commerce. E-commerce juga bermanfaat dalam membangun database pelanggan yang komprehensif. Produsen dapat mempunyai informasi tentang pola pemesanan yang dilakukan pelanggan dan mengelolanya sebagai informasi yang berharga. Database tersebut akan membantu produsen saat melakukan pemasaran dan strategi promosi agar dapat tepat sasaran. Dalam konteks hubungan dengan mitra bisnis, e-commerce membantu dalam mengurangi inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi kebutuhan untuk membuat inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman. Sehingga produsen mempunyai kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam melakukan kerjasama dengan pemasok dan perusahaan jasa. E-commerce secara inherent akan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis yang mendukung, menggabungkan dengan kecepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha. Dalam hubungannya dengan pelanggan, e-commerce membantu dalam menfasilitasi kegiatan pembelian yang nyaman. E-commerce dapat menghemat waktu pelanggan dibandingkan jika pelanggan tersebut melakukan pembelian secara off-line. Seringkali pelanggan membayar lebih murah untuk harga produk tertentu dibandingkan jika pelanggan membelinya secara off-line. Meskipun memiliki beberapa keuntungan, penggunaan e-commerce juga menghadapi kendala. Melakukan kegiatan transaksi secara online berarti pelanggan akan terpaksa menyediakan sejumlah informasi pribadi yang dipersyaratkan oleh penjual. Persyaratan ini tentunya dapat mengganggu kerahasiaan dan menimbulkan issu tentang keamanan dari informasi yang disediakan. Protokol untuk proses tertentu yang belum standard, bandwith telekomunikasi yang terbatas dan keterbatasan software yang digunakan, merupakan
11
beberapa issu teknis yang mengakibatkan e-commerce masih kurang terintegrasi dengan sistem IT yang kontemporer. Disamping kendala teknis, issu non teknis juga menjadi kendala dalam penggunaan ecommerce. Masih banyak pembeli yang tidak percaya dan susah merubah kebiasaannya untuk bertransaksi tanpa bertemu langsung dengan penjualnya dan menggunakan kertas yang terbatas (paperless). Menurut Marhum Djauhari (2009), berdasarkan kenyataan bahwa hukum sering berdasar pada obyek fisik maka hal ini akan menimbulkan masalah yang serius terhadap bisnis karena ketidak pastian hukum dari proses tersebut. Status hukum dari transaksi yang dibentuk secara otomatis, belumlah jelas. Apakah mungkin untuk sebuah perjanjian atau yang lebih umum, prosedur hukum dibuat oleh sebuah komputer. Disamping hal tersebut di atas, seperti bisnis online yang sangat bergantung pada internet, web server dan aplikasi berbasis web untuk sehari-hari dalam bisnis, maka web hosting sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha. Keamanan yang ketat dan kuat, kehandalan sempurna, integritas data dan downtime seminimal mungkin adalah kriteria utama untuk memilih e-commerce web hosting. Sebuah e-commerce webhosting membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi karena berhubungan dengan transaksi keuangan yang berjalan setiap hari. Sebuah kesalahan kecil dapat berubah menjadi kesalahan fatal yang membuat kerugian besar bagi pemilik bisnis. Apalagi saat ini semakin marak kejahatan cyber, website e-commerce menimbulkan tantangan lebih dari penyusup yang tidak sah dan hacker cyber. Orang-orang ini bisa menyedot uang secara ilegal jika sistem keamanan webhosting yang dipilih lemah. Karena itulah wajib memilih webhosting dengan sistem keamanan yang tepat di tempat yang terbaik (Jakarta WebHosting, 2011). Berikut beberapa tips dalam memilih hosting (Rizdan. 2001) :
Pilihlah hosting yang murah. Ini mungkin yang menjadi pilihan pertama kali ketika orang mau membeli atau menyewa hosting. Dan jika ini juga menjadi pilihan anda dalam menyewa hosting maka silahkan memilih hosting yang murah tapi tidak murahan.
Lihatlah space yang di tawarkan. Ini sangat penting sekali jangan sampai anda salah dalam memilih space atau kapasitas ruangan yang di tawarkan. Tapi meskipun penting jangan di jadikan acuan yang membuat anda kebingungan tapi sesuaikan saja dengan kebutuhan anda. 12
Pilihlah hosting yang full support. Biasanya jasa penyewaan hosting supportnya sangat baik-baik karena pelayanan yang bisa membuat betah para pelanggan. Kalau bisa usahakan pilih yang supportnya 24 jam kali 7 hari. Agar bila terjadi masalah bisa cepat terselesaikan.
Pilihlah hosting sesuai dengan target pemasaran. Kenapa ini harus anda pertimbangkan? Alasanya simple, karena ini yang nantinya akan membedakan kecepatan akses. Sebagai gambaran, bila blog anda untuk bisnis PPC Google Adsense, afiliasi amazon, afiliasi clickbank dll, yang target pemasarannya luar negeri maka server yang luar negeri cocok untuk anda pilih. Tapi kalu bisnis sekedar toko online dengan target pemasaran lokal maka server lokal atau indonesia yang cocok untuk anda pilih.
Lihat fasilitas control panel yang di tawarkan. Apakah di sana menyediakan fantastico atau softaculous yang akan memudahkan anda dalam menginstall script seperti wordpress,joomla,e-commerce dll.
Pilihlah hosting yang unlimited. Meskipun dalam memilih hosting di sesuaikan dengan kebutuhan tapi tidak ada salahnya kalau anda memilih yang unlimited hosting. Sebagai pertimbangan bagaimana kalau seandainya kedepannya bisnis online yang anda pilih sangat menjanjikan untuk kelangsungan hidup anda. Anggap saja menyewa hosting yang unlimited merupakan investasi untuk masa depan.
2.4. Model-Model Bisnis E-Commerce Dari beberapa literatur dan iklan-iklan bisnis e-commerce di internet kita bisa melihat banyak model-model bisnis yang ditawarkan, dimulai dari model arisan berantai sampai bermain valas atau forex secara online. Empat contoh model bisnis e-commerce yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Arfans, 2011) : 1. Binis Affiliasi Model bisnis affiliasi adalah dimana kita menjual produk orang lain, bisnis ini dapat digunakan oleh yang tidak memiliki produk sendiri untuk dijual tetapi sangat ingin berbisnis di internet. Disini kita akan mendapatkan penghasilan melalui komisi hasil penjualan, biasanya berkisar antara 4% sampai 60% dari harga produk. 2. Binis Reseler 13
Model bisnis reseler adalalah dimana pada prinsipnya hampir sama dengan model bisnis affiliasi, hanya saja untuk bisa bergabung dengan bisnis model ini terlebih dahulu diharuskan untuk membeli salah satu produk yang mereka miliki, baru setelah itu diijinkan untuk memasarkannya. Biasanya hasil yang bisa kita dapatkan dari bisnis model ini sebesar 20% sampai 50%. 3. Bisnis Pribadi (Menjual Produk Sendiri) Bila kedua model bisnis e-commerce di atas sumber penghasilan adalah dengan menjual produk-produk orang lain, dalam bisnis pribadi ini bisa menawarkan produk yang merupakan hasil karya kita sendiri. Karya di sini tidak hanya berbentuk benda hasil produksi saja, namun hasil dari keahlian kita juga bisa. Misalnya dalam membuat sebuah e-book tentang bagaimana cara menghemat listrik sampai 80% lalu anda memasarkannya melalui internet. 4. Publisher Model bisnis publisher ini sangat menarik, karena tidak menjual sebuah produk atau jasa sama sekali, tetapi hanya membuat sebuah situs/blog yang berisi informasi yang unik dan sedang dicari banyak orang, lalu anda bisa daftarkan situ/blog anda kesebuah perusahaan periklanan/advertising online. Jika situs/blog anda memenuhi syarat maka anda akan mendapat komisi dari setiap pengunjung yang datang ke situ/blog anda dan membaca iklan yang berasal dari perusahaan advertising tersebut. Contoh perusahaan advertising yang sudah sangat terkenal adalah google. 2.5. Membuat Toko Online dengan E-Commerce Software Jika ingin membangun sebuah toko online dapat menggunakan E-Commerce Software dibawah ini (Anonymous) : 1. Magneto - Untuk pengguna juga sebagai admin, software ini memiliki beberapa fitur yang kuat untuk mendukung e-commerce. Hal ini memungkinkan beberapa toko untuk dikelola dari antarmuka admin tunggal.
14
2. Fortune3 - ini maju tetapi mudah menggunakan perangkat lunak dan layanan ecommerce memiliki semua fitur dan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah toko online yang sukses.
15
3. OXID esales - ini open source e-commerce sistem siap untuk B2C, B2B dan skenario commerce social.
4. PrestaShop - Apa yang menarik paling adalah antarmuka itu ramping. Dengan open source Anda dapat membuat kesepakatan khusus seperti voucher hadiah, penurunan harga, produk tag.
16
5.
17
5. osCommerce - t adalah salah satu gratis aplikasi e-commerce tertua yang menawarkan beberapa pilihan pemasaran dan mendukung sebagian besar sistem pembayaran. SEO friendly ini aplikasi dan multibahasa bekerja dengan PHP / MySQL.
6. Digistore - ini dikembangkan dari mesin osCommerce dengan perbaikan di ujung depan dan admin app. Ini menyediakan platform untuk menjual & virtual barang fisik.
18
7. OpenCart - ini PHP – MySQL sistem shopping cart adalah aplikasi yang tampak sederhana namun memiliki semua harus-memiliki fitur.
19
8. Freeway - Aplikasi ini memiliki beberapa ide inovatif untuk menjual. Ini dapat digunakan untuk menjual sebuah pelajaran gitar atau menyewa lapangan tenis pada tanggal tertentu dan waktu.
9. Cart Zen - Ini adalah gratis dan kompatibel keranjang belanja open source perangkat lunak. Dikembangkan oleh sekelompok pemilik toko programmer, desainer dan konsultan.
20
10. Ecommr - Aplikasi ini menawarkan website penyajian dan elemen desain antarmuka situs web e-commerce dengan cara dikategorikan. 11. Spree - lain e-commerce platform menggunakan Ruby on Rails. Spree memungkinkan perbaikan dan kustomisasi. Dengan Merchant Aktif plugin mendukung sebagian besar prosesor pembayaran. Menurut Zifan (2011), terdapat dua pilihan dalam membuat toko on line, dengan plugin wordpress E-commerce dengan Theme Thesis untuk WordPress yaitu: Dengan galeri gambar atau tampilan standar. 1. Ecommerce dengan Galeri gambar di homepage Bila memiliki toko dengan Galeri gambar di home page, akan melihat produk yang dijual dalam kotak, dengan produk mencakup horizontal dan vertical.
21
2. Ecommerce dengan Tampilan Standar Bila membuat toko Tampilan Standar online, produk akan terdaftar secara vertikal dengan rincian produk yang tepat pada homepage.
22
2.6 Issues in E-tailling Ada 2 isu utama yang bisa diangkat dari e-commerce yaitu channel conflict (konflik dalam penyaluran) dan order fulfillment (pemenuhann order).
2.6.1 Channel Conflict Perusahaan dengan sistem Clicks (penjualan secara online) dan Mortar (penjualan melalui toko fisik) akan menghadapai situasi dengan distributor mereka pada saat mereka menjual secara langsung kepada pembeli secara online. Situasi seperti ini disebut channel conflict yang dapat menghilangkan andil dari distributor. Beberapa perusahaan memisahkan bagian penjualan secara online dan penjualan secara offline, tetapi pendekatan seperti ini akan meningkatkan biaya dan mengurangi keterkaitan antara 2 metode penjualan. Oleh karena itu banyak perusahaan akhirnya mengintegrasikan antara penjualan secara online dan secara offline, proses inilah yang disebut multichanneling. 23
2.6.2 Order Fulfillment Dalam proses penjualan melalui sistem pemenuhan order, ini akan menyangkut berbagai aktivitas pemenuhan order seperti : 1. Mencari dengan cepat barang yang akan dikirim; 2. Mengemasnya; 3. Mengatur bagaimana mengirimkan barang secepatnya kepada pembeli; 4. Menagih uang pembayaran dari pembeli, baik secara COD (Cost On Delivery) atau secara tagihan. Proses seperti ini sangat sulit untuk ditempuh secara efektif dan efisiensi dalam B2C, karena perusahaan harus mengirimkan paket kepada pembeli secara cepat. Dengan alasan inilah perusahaan yang termasuk dalam B2C sering mengalamai kesulitan dalam rantai penawaran mereka (supply chain).
2.7 Legal Issues Specific to E-commerce Banyak isu yang terkait dengan e-commerce. Bagaimana ini bisa terjadi. Ketika pembeli dan penjual tidak saling bertatapan, ini memberikan celah kepada orang-orang yang memiliki niat tertentu untuk berbuat curang dan perbuatan kriminal lainnya.
2.7.1 Kecurangan Di Internet Perkembangan sistem telah meningkatkan jumlah kecurangan yang dilakukan oleh pengguna internet itu sendiri. Kecurangan dapat dilakukan baik oleh pembeli maupun oleh penjual.
2.7.2 Domain Names Isu lainnya adalah terkait dengan domain names. Pada umumnya perusahaan penjual biasanya melacak siapa yang membeli produknya untuk disesuai dengan yang diinformasikan pada data dirinya. 2.7.3 Cybersquatting Cybersquatting mengarah kepada praktek menggunakan domain names untuk tujuan keuntungan dari goodwill atau trademark yang telah dimiliki perusahaan lain. Tetapi pada dasarnya Cybersquatting bukanlah suatu hal yang ilegal walaupun mungkin adalah perbuatan yang tidak pantas. 24
2.7.4 Taxes and Other Fees Dalam transaksi secara offline, setiap transaksi bisnis telah dimaksukkan nilai dari pajaknya. Permasalahan utama dalam isu ini adalah ketika penjual elektronik seharusnya membayar pajak atas lisensi bisnisnya, francise fees, groosreceipts- fees, privilege taxes dan utility taxes.
2.7.5 Copyright Seperti yang kita ketahui, bahwa kekayaan intelektual dilindingi oleh hukum dan tidak bisa digunakan secara bebas. Tetapi pada banyak hal yang terjadi adalah ketika pembeli telah membeli sebuah software, dia berhak untuk menggunakan software tersebut, bukan berarti dia berhak untuk menyebarkan software tersebut.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Objek E-Commerce Usaha CJS CJS merupakan industri pakan ternak yang memproduksi pakan ternak Broiler (ayam pedaging), Layer (ayam petelur), Konsentrat (ayam petelur) dan Breeder (ayam pembibitan) untuk melayani permintaan pelanggan yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Kalimantan. Modernisasi peralatan produksi dan perluasan produksi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun 1997, juga didampingi oleh intensifikasi riset dan pengembangan teknologi serta penerapan pengendalian mutu dan keamanan pakan ternak. Dengan perkembangan yang berkelanjutan tersebut, maka CJS menetapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tujuan perusahaan. CJS merupakan PMA yang berasal dari Korea Selatan, dan berkantor pusat di Inchoen. Awal mula berdirinya CJ berafiliasi dengan Samsung (Cheil Jedang Industrial Co., Ltd) pada tahun 1953. Sedangkan untuk saat ini CJ Feed Indonesia merupakan bagian dari bisnis CJ Feed Internasional dengan CEO Mr. BH Lee. Adapun jenis produk yang dihasilkan oleh CJS terbagi menjadi empat jenis yaitu pakan ayam layer, pakan ayam broiler, pakan ayam breeder (PS/GPS) dan pakan konsentrat petelur. Komposisi produk yang dihasilkan CJS seperti pada Tabel berikut.
25
3.2 Identifikasi Kompetitor Potensial Hingga kini industri pakan ternak nasional masih didominasi perusahaan modal asing seperti Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, CJ Feed, Sierad Produce, Gold Coin dan Sentra Profeed. Produsen besar tersebut umumnya terintegrasi dengan industri peternakan dan pengolahan produk ternak. Kapasitasnya tercatat sebesar 10,0 juta ton per tahun pada 25 2003, kemudian meningkat hingga menjadi 11,0 juta ton pada 2007. Tingginya tingkat produksi menunjukkan bahwa industri pakan ternak masih memiliki peluang, sehingga sejumlah pemain berminat melakukan ekspansi. Malindo Feed Mill akan membangun pabrik baru di Tangerang berkapasitas 300.000 ton per tahun, serta Charoen Pokphand akan meningkatkan kapasitas. Meningkatnya konsumsi daging oleh masyarakat, memicu meningkatnya produksi peternakan yang pada akhirnya permintaan terhadap pakan ternak juga meningkat (Indonesia Commercial Newsletter, 2008). Pada Tahun 2009, produsen pakan ternak berskala besar di Indonesia terdapat di delapan provinsi: Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Di Jawa Timur misalnya jumlah pabriknya mencapai 15 buah dengan produksi 2,71 juta ton, share 35,2% serta kapasitasnya mencapai 3,64 juta ton. Banten terdapat 10 buah pabrik pakan ternak dengan produksi 2 juta ton, share 25,9%, dan kapasitas produksinya mencapai 2,71 juta ton. Jawa Barat berada di urutan ketiga terbesar berdasarkan jumlah produksinya walaupun jumlah industry pakan ternaknya lebih sedikit dibanding Sumatera Utara yang memiliki 8 pabrik pakan ternak.
26
Tabel 3 di atas memberikan informasi tentang kompetitor CJS beserta kapasitas produksinya. Charoen Pokphand, Sierad Produce, Japfa Comfeed, dan lainnya sudah menyediakan layanan e-Commerce, tetapi para kompetitor CJS tersebut umumnya belum memanfaatkan fasilitas e-Commerce secara maksimal seperti layaknya di bidang jasa dan perbankan. Hal ini terutama dikarenakan belum adanya kesiapan para pelanggan dan pelangan masih merasa nyaman dengan sisitem transaksi konvensional.
3.3 Identifikasi Strategi Kompetisi Dalam merumuskan strategi yang akan diterapkan CJS untuk dapat lebih kompetitif dari para pesaing yang ada di bidang agribisnis peternakan ini adalah dengan menterjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran-sasaran strategik. Visi CJS: Menjadi perusahaan pakan ternak dan integrasinya terbaik di Indonesia. Sedangkan Misi CJS:
Menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi.
Mengejar efisiensi dan
SDM yang berkualitas
produktivitas yang tinggi
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
Mengembangkan dan membentuk
Membangun perusahaan dengan budaya hidup terbaik
Menjadi feed business academy di CJ Feed Internasional
Ada beberapa langkah yang dilalui CJS dalam merumuskan strategi: 27
1. Pengembangan Visi dan Misi a. Pengembangan Visi: Menjadi perusahaan peternakan terbaik di Indonesia melalui karyawan, teknologi dan model bisnis yang sesuai. b. Pengembangan Misi: Melayani pelanggan dengan konsep “Only One Value” dan berkontribusi solusi yang bernilai dalam pengembangan industri peternakan dan perikanan di Indonesia dengan pemberdayaan sumber daya manusia setempat melalui keahlian di bidangnya. 2. Identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi a. Peluang:
Pasar masih terbuka untuk supply penduduk Indonesia yang populasinya sangat besar (234 million)
Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia
Kapasitas produksi kompetitor masih rendah
Trend bisnis makanan yang berbasis daging ayam meningkat.
b. Ancaman:
Ancaman serangan Virus yang berbahaya (Avian Influenza, dll)
Kegagalan panen bahan baku lokal, seperti jagung.
Masuknya CLQ import ke pasar lokal
Bisnis peternakan masih merupakan usaha resiko tinggi
3. Menetapkan sasaran jangka panjang. Pencapaian Sasaran (Goal) Jangka Panjang ”Menjadi Strong No. 1 Brand in Indonesia, yang berpijak terhadap Best Performance and Quality”. Yaitu dilakukan dengan: a. Pencapaian Sales Volume 400,000 Ton/tahun b. OP (Operating Profit) mencapai IDR 150 M/year c. Abnormal A/R dibawah 50 M Berdasarkan visi dan misi CJS, maka dapat disimpulkan bahwa CJS menerapkan kombinasi dari Cost Leadership Strategy dan Innovation Strategies, dengan penjelasan sebagai berikut:
28
3.4 Penerapan e-Commerce dan Web Bisnis Model untuk e-Commerce 3.4.1 E-Commerce Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce yang ada di CJS adalah sebagai berikut: 1. E-mail dan Messaging 29
a. E-mail: Dalam hal ini email seluruh karyawan CJS menggunakan domain @cj.co.id dan @cj.net. Contoh aplikasi e-mail system:
Adapun fungsi dari e-mail ini bagi CJS antara lain:
Sebagai corporate e-mail antara karyawan CJS dan relasi atau stake holder.
Sebagai sarana komunikasi dan tukar informasi inter dan antar departmen.
Sebagai penghantar data yang bersifat confidential. 30
b. SMS System: Merupakan sistem informasi yang dikembangkan dengan basis oracle, melalui CJFM System, dengan mengirimkan pesan text otomatis kepada customer.
31
Adapun fungsi dari SMS system ini bagi CJS antara lain:
Sebagai informasi konfirmasi kepada buyer bahwa CJS telah menerima pembayaran.
Sebagai informasi tentang pengiriman produk, yang meliputi: Jenis barang, Nomer Mobil, Nomer Surat Jalan dan waktu kirim.
2. Content Management Systems Saat ini masih dalam tahap pengembangan yaitu pengembangan web global CJ world, keseluruh CJ di dunia. Tampilan sebagai berikut:
3. Akunting dan Sistem Keuangan Finance and accounting area meliputi kegiatan transaksi finansial dan akuntansi
seperti
profile company,general
ledger,
account
payable,account
receivable, bank management, cost control, treasury management (mengatur arus masuk dan arus keluar keuangan perusahaan), asset management, cash flow (laporan kontrol arus masuk dan arus keluar mengenai keuangan perusahaan), cost centers (mencatat kegiatan yang berhubungan dengan segala macam biaya dalam suatu perusahaan atau organisasi), profit center (mencatat dan menganalisa profit dan loss dari setiap transaksi), multy currency, revaluation (perhitungan kembali mata uang asing dengan mata uang lokal sehubungan dengan proses closing bulanan), closing (accounting closing), dan profitability analysis (mencatat dan menganalisa profitability dari pangsa pasar, sedperti per produk, customer, area geografi dan 32
karakteristik lainnya). Menurut O’Brien (2002), terdapat 4 komponen yang termasuk dalam finance dan accounting, antara lain:
Sistem transaksi penjualan
Sistem Transaksi pembelian
Sistem transaksi penerimaan dan pembayaran
Laporan keuangan dan neraca
4. Informasi Pengiriman dan Pemesanan Menurut O’Brien (2002), paling tidak terdapat 4 kegiatan dalam pemesanan dan transaksi, yaitu:
Input pemesanan
Proses transaksi (real time/on line atau batch)
Menyimpan dalam database dan mencetak dokumen/laporan
Proses pemesanan
33
Proses pemesanan dan transaksi yang terjadi di PT. CJS, sebagai berikut:
Pemesanan produk tidak on line tapi lewat fax atau pemberitahuan melalui petugas technical servie PT. CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan.
Marketing officer melakukan input barang yg dipesan dalam CJFMS system.
Proses pembuatan product yg dipesan
Pencetakan slip DO dan surat jalan
Proses delivery ke customer
5. Pelaporan Informasi dari Klien dan Enterprise Pelanggan yang akan menyampaikan keluhan terlebih dahulu mengisi formulir keluhan seperti gambar berikut:
34
35
6. Sistem pembayaran domestik dan internasional Jasa perbankkan digunakan untuk transaksi finansial, baik untuk pembelian atau pembayaran bahan baku material, pembukaan LC, pembelian atau penukaran mata uang asing, penukaran transaksi giro pembayaran gaji karyawan. Dalam hal ini fasilitas bank yang banyak digunakan adalah transaksi e-Banking, dengan basic pemanfaatan teknologi internet. Beberapa Bank yang dipakai oleh PT. CJS antara lain : Hana Bank Korea, City Bank dan BCA Bank. 7. Newsgroup Ada media yang bernama Innonew yang terbit setiap bulan, media ini di kirim oleh pengelola (tim redaksi) melalui email ke semua karyawan CJS.
36
37
8. Conferencing 9. Online Banking. Menggunakan internet banking BCA 3.4.2 Web Bisnis Model untuk e-Commerce Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Terdapat sembilan model web bisnis yang dapat diapplikasikan untuk ecommerce, yaitu : 1. Brokerage model
6. Affiliate model
2. Advertising model
7. Community model
3. Infomediary model
8. Subscription model
4. Merchant model
9. Utility model
5. Manufacturer (direct) model Dari sembilan kemungkinan model web bisnis, dengan memperhatikan karakteristik dari setiap model, maka dapat disimpulkan bahwa manufacturer (direct) model lebih relevan untuk PT. CJS, dengan deskripsi sebagai berikut.
38
Tampilan interface web lama CJS, dengan domain www.cjfeed.co.id sebagai berikut:
Sebagai perusahaan global, CJS berupaya untuk menyediakan informasi yang standard kepada calon pembeli di target pasar dan juga memberikan informasi peluang
39
kepada calon supplier untuk membangun aliansi bisnis dengan CJS. Untuk itu saat ini CJS sedang mengembangkan web bisnis yang menjelaskan bahwa CJS hanya satu perusahaan dan menjelaskan seluruh produk (product overview) yang dihasilkan oleh CJS. Informasi ini relevan dengan karakteristik manufacturer model yang bertujuan untuk menjangkau pembeli secara langsung dan mengurangi jaringan distribusi. Seperti pada prototype web bisnis CJS dibawah, terlihat bahwa pembeli dapat mempelajari seluruh produk yang dihasilkan CJS dan dapat mengontak langsung untuk proses pembelian. Disamping itu, dengan web bisnis model yang baru akan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan input tentang produk yang diinginkan, sesuai karakteristik dari manufacturer model agar pelayanan kepada pembeli semakin baik dan perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan lebih baik.
BAB 4 KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan Dengan menggunakan e-Commerce di CJS dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi lebih baik, menemukan partner bisnis baru, proses menjadi sederhana dan efisiensi waktu, dapat meningkatkan produktivitas, akses informasi menjadi cepat, efisiensi biaya dan fleksibilitas bertambah. Namun secara umum memang harus diakui bahwa pemanfaatan e-Commerce di CJS masih dalam tahap pengembangan. Sehingga belum bisa membantu penerapan strategi binis secara komprehensif. Hal ini dikarenakan beluam adanya kesiapan seluruh stakeholders dan faktor kebiasaan customer pakan ternak yang belum begitu tertarik dengan sistem pembelian on line lewat internet.
4.2 Saran Sebaiknya CJS segera mengembangkan sistem penjualan dengan cara on line, sehingga bisa meningkatkan jaringan market bisnisnya tidak hanya di pasar domestik tetapi bisa merambah ke luar negeri. Sosialisasi e-Commerce sebaiknya terus dilakukan lebih intensif agar 40
stakeholders dapat mengetahui dan memahami manfaat dan keunggulan transaksi melalui eCommerce.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Industri Pakan Ternak Indonesia (Industri Profil). Indonesian Commercial Newsletter. Mei 2008. Anonymous. 2009. Penerapan E-Commerce untuk Meningkatkan Nilai Tambah (Added Value) bagi Perusahaan. http://aninasukmajati.wordpress.com. Diakses : 22 July 2011. Anonymous. 2010. Laporan Produksi Feedmill 2009. Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Anonymous. 2011. Cara Mudah Belanja E-Commerce ke Luar Negeri. http://www.diptara.com/2011/07/cara-mudah-belanja-e-commerce-keluar.html?showComment=1313328396324#c4972188189390166687 Anonymous. 10 Free E-Commerce Software. http://infomation.blog.com/ecommerce/#comment-39 Anonymous. Membuat Toko Online dengan 10 CMS E-Commerce Open Source http://wayjar.com/membuat-toko-online-dengan-10-cms-ecommerce-opensource/comment-page-1/#comment-1105 Alisjahbana, B. 2009. Internet dan e-Commerce Untuk Koperasi dan UKM. Seminar UKM 41
25 Nopember 2009. Almilia, L. S. dan Robahi L. 2009, Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan. Arfans. 2001. Mode-Model Bisnis E-Commerce. http://www.amazonku.com/tag/modelmodel-bisnis-e-commerce/ Budiarto, H. 2009 Electronic Commerce Systems. Materi kuliah Management Information System Fadli. E-Commerce. http://fadli-tn.info/blog/e-commerce/#comment-262 Indrajit, E., Richardus. 2001. Electronic Commerce: Konsep dan Strategi Bisnis di Dunia Maya. Elex Media Komputindo. Jakarta Web Hosting. 2001. Sukses E commerce : Ketepatan Memilih Webhosting. http://www.jakartawebhosting.com/blog/shared-hosting/sukses-e-commerceketepatan-memilih-webhosting/#more-856 Laksito. R.D. 2011. 10 Pertanyaan Tentang E-Commerce http://ryandwilaksito.blog.unsoed.ac.id/2011/05/18/10-pertanyaan-tentang-ecommerce/comment-page-1/#comment-368 O’Brien, James. 2002. Introduction to Information System. The McGrow-Hills Companies. USA. Rizdan 2001. Tips Memilih Hosting Untuk Bisnis Online. http://www.rizdancreative.net/tipsmemilih-hosting-untuk-bisnis-online#comment-1387 Siregar R.R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan BisnisPerusahaan dengan Penerapan e-Commerce. http://blog.trisakti.ac.id Sunggiardi, Michael S,. 2009 Kiat kiat pemasaran Kiat-Online untuk UKM. Seminar UKM 25 Nopember 2009 Suyanto,M. 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Andi Yogyakarta Wibawa, H. 2010. Perkembangan, Manfaat, dan Kelemahan E-Commerce http://mhs.blog.ui.ac.id/hari.wibawa/2010/10/28/perkembangan-manfaat-dankelemahan-e-commerce/#comment-56 Zifan. 2001. Membuat toko online ecommerce dengan wordpress http://iniapa.com/2011/02/membuat-toko-online-ecommerce-dengan-wordpress/#comment6428
42
43