[Entertainment Centre / Form Follow Function]
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Persaingan dunia kerja saat ini semakin meningkat sehingga menyebabkan manusia menghabiskan waktunya untuk terus bekerja dan bekerja. Hal ini terjadi hampir di kota-kota besar maupun kota-kota yang sedang berkembang ( developing city ) dimana waktu digunakan untuk bekerja dan bekerja. Hal tersebut secara tidak sadar telah menyebabkan kejenuhankejenuhan dan meningkatkan kadar stress pada manusia. Pada dasarnya keseimbangan antara kerja dan refresing perlu diperhatikan, karena tidak mungkin otak dan fisik akan terus diforsir untuk terus bekerja,diperlukan suatu harmonisasi antara bekarja dan refresing “work hard, play hard”. Rasanya semakin sering kita mendengar ungkapan ini terutama diantara golongan menengah keatas dikota-kota besar di Indonesia. Golongan masyarakat ini semakin sibuk dan bekerja keras, tetapi juga semakin intens melewatkan
waktunya
diberbagai
fasilitas
yang
tersedia
untuk
mengakomodasi kesenangan mereka dalam menikmati hidup. Jakarta merupakan kota paling sibuk di Indonesia. Layaknya kota-kota di Indonesia maupun kota-kota dibelahan dunia, Daerah Khusus Ibukota atau sering kita
meyebutnya DKI sebagai ibukota negara Indonesia
mengidentikkan kemajuan kotanya dengan membangun fasilitas-fasilitas maupun pusat-pusat hiburan (entertainment centre). Tidak hanya itu, Jakarta juga berusaha mensejajarkan diri dengan kota-kota besar di negara lain dengan meniru trend-trend yang sedang berkembang saat ini. Akan tetapi tidak semua trend-trend yang berkembang dapat langsung diadaptasi, mengingat adanya faktor iklim dan budaya, sehingga dalam perkembangannya nanti akan tetap memperhatikan dan mempertahankan image tersebut. Selain itu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Jakarta dalam perkembangan kedepan diharapkan akan mempunyai prospek yang bagus untuk menjadi sebuah kota metropolitan yang masih akan menjunjung nilai-nilai budayanya. Dibeberapa kota besar di Indonesia sendiri telah berkembang suatu fenomena konsep arsitektur baru, yaitu entertainment Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
1
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
center yang merupakan perpaduan antara fasilitas-fasilitas hiburan yang dikemas dalam satu wadah, sebagai contoh yaitu Blitz Megaplex/hiburan film, diskotik, billyard, karaoke, tempat-tempat cafe seperti Caesar, Hugo’s, maupun hiburan-hiburan lain. Umumnya keinginan masyarakat sekarang lebih banyak berada dalam satu tempat tetapi dapat menjangkau semua fasilitas yang dibutuhkan ( tidak terkecuali dengan hiburan ). Dari beberapa hal diatas, maka saya menyimpulkan bahwa perlu adanya suatu dinamika baru di kota Jakarta yang lebih menekankan pada gaya hidup masyarakat yaitu ”Entertainment Centre” dengan penekanan konsep desain bentuk mengikuti fungsi atau sering dikenal Form Follow Function. Faktor yang penting adalah pemilihan lokasi yang strategis, dan harus memperhatikan letak lahan di dalam kota. Pemilihan lokasi yang tepat dapat dilihat dari dominasi aktivitas di sebuah kawasan. Lokasi potensial untuk menempatkan bangunan dengan pusat hiburan / lifestyle adalah di kawasan bisnis. Salah satu kawasan bisnis di Puri Indah menurut studi Rencana Rinci Ruang Tata Wilayah Kotamadya Jakarta Barat adalah di Jl. Puri lingkar luar, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat samping JORR. Mengingat tempat tersebut merupakan sebagai titik temu antara kota Tangerang dan kota Jakarta yang kedepannya merupakan daerah SPBB ( Sentra Primer Baru Barat ). Dalam mendesain sebuah bangunan dengan pemanfaatannya sebagai pusat hiburan masyarakat ini, banyak hal yang harus diperhatikan baik faktor fisik maupun non fisik. Faktor Non Fisik antara lain ; Peraturan Bangunan ( KDB, KLB, tinggi bangunan yang diperbolehkan, dsb ), jumlah ruang yang sesuai dengan kebutuhan, perawatan bangunan dan sebagainya. Sedangkan Faktor Fisik yaitu ; perencanaan dan konfigurasi structure bangunan, sistem mekanikal dan elektrikal, grid struktur, selubung bangunan, kejelasan sirkulasi, kebutuhan parkir serta pertimbangan iklim setempat. Semua faktor-faktor tersebut sangat menentukan dan dijadikan pertimbangan dalam merancang Entertainment Centre ini.
Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
2
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
1.2. Pemahaman Judul dan Tema 1.2.1. Tinjauan Entertainment Centre Entertainment : hiburan, pertunjukan
Sesuatu perbuatan yang dapat menghibur hati untuk melupakan kesedihan.
Kegiatan atau aktivitas pertunjukan hiburan kepada khalayak.
Centre : pusat
Place for particular activity
Bagian utama yang menampakkan tempat terjadinya berbagai aktivitas
Pokok atau pangkal yang menjadi tumpuan berbagai hal atau urusan.
Jadi, Centre atau pusat merupakan pokok terjadinya berbagai aktivitas kegiatan dimana terdapat hal dominan yang lebih spesifik (lebih utama) dan hal lain yang merupakan potensi dari berbagai macam kegiatan yang sejenis.
Dari deskripsi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Entertainment Centre merupakan sebuah tempat atau pusat kegiatan hiburan (pertunjukkan) yang dapat memberikan suatu perasaan senang dan menghibur baik secara fisik maupun mental yang diperuntukkan bagi semua umur (anak-anak, muda ataupun dewasa) yang berada di kawasan Jl. Puri lingkar luar, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat samping JORR.
1.2.2. Tinjauan Form Follow Function 1.2.2.1. Latar belakang Form Follow Function Form : bentuk •
Bentuk adalah suatu wujud benda yang mempunyai nilai seni bila bentuk itu menjadi hasil dari sebuah pemikiran yang unik.
Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
3
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
Function : bisa digunakan atau di manfaatkan •
Fungsi berarti suatu wadah yang bisa digunakan dengan ketentuan bisa digunakan dan di manfaatkan secara maksimal dan tidak sia – sia.
1.3. Tujuan Perancangan Maksud dan tujuan perancangan adalah Merumuskan Perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perancangan Entertainment Centre sebagai pusat hiburan yang ada di Jakarta yang diharapkan dapat menjadi trand centre sehingga dapat meningkatkan daya tarik bagi masyarakat Jakarta untuk datang dan berkunjung, dengan ini sehingga tersusun langkahlangkah untuk dapat melanjutkan kedalam perancangan.
1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Ruang Lingkup Substansial Merencanakan dan merancang Entertainment Centre dan termasuk dalam kategori bangunan tunggal berserta perancangan tapak lingkungan sekitar.
1.4.2. Ruang Lingkup Spasial Secara administratif, rencana tapak yang akan dipakai adalah berada di Jl. Puri lingkar luar, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat samping JORR atau Jakarta Outer Ring Road.
1.5. Metoda Pembahasan Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara : 1.5.1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung di lokasi.
Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
4
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
Mendapatkan data-data mengenai kondisi, potensi lokasi dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi perancangan.
Mempelajari kondisi dan karakter lokasi beserta kawasan sekitar lokasi
1.5.2. Studi Literatur
Studi literatur yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan.
Studi literatur untuk mempelajari tipologi bangunan dari kantor sewa dan fasilitas penunjangnya ( bentuk, struktur, material bangunan, sarana penunjang, elemen estetis, dsb. )
Mempelajari karakteristik pengguna yang dituju, karakteristik pengguna ini terutama berkaitan dengan pola dan gaya hidup serta latar belakang budaya.
Pendekatan secara teoritis, yaitu dengan mempelajari dasardasar teoritis untuk kemudian dipakai sebagai kelayakan program ruang yang sesuai dengan tema perancangan.
1.5.3. Wawancara
Wawancara yaitu dialog langsung dengan baik pelaku aktifitas maupun pengelola. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik.
1.5.4. Survei Data Peraturan Bangunan dan Kota
Survei data dilakukan untuk mendapatkan data-data kualitatif dan
kuantitatif
yang
kelak
dibutuhkan
dalam
proses
perancangan, seperti data Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK),
peruntukan
lahan,
peraturan
bangunan,
dan
sebagainya.
Lingkup perancangan dari kasus ini adalah perancangan bangunan multifungsi yang mampu mewadahi kegiatan dan kebutuhan berdasarkan gaya hidup untuk masyarakat Puri Indah - Kembangan. Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
5
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
1.6. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang persoalan, maksud dan tujuan arsitektural yang ingin dicapai, perumusan persoalan arsitektural yang hendak diatasi sesuai dengan tema yang diambil, kerangka berpikir/alur pendekatan pemecahan persoalan arsitektural sesuai dengan metode dan tema yang dipilih, asumsi – asumsi yang mungkin dipakai untuk membatasi lingkup persoalan, dan sistematika pembahasan laporan.
BAB II Tinjauan Umum Menguraikan tentang tinjauan umum dan pengertian Entertainment Centre, standar pelayanan minimal, tinjauan khusus suatu Entertainment Centre.
BAB III Tinjauan Khusus Menguraikan tentang tema yang diambil, tinjauan teoritis penerapan teori-teori arsitektur yang relevan terhadap persoalan sesuai dengan tema Form Follow Function, tinjauan empiris (studi banding terhadap kasus serupa untuk mendapatkan acuan ).
BAB IV Analisa Perencanaan Menguraikan analisa pemilihan tapak/lokasi, analisa konteks lingkungan tapak yang dipilih meliputi : kondisi tapak, kondisi social ekonomi, infrastruktur, potensi tapak, peta dan foto tapak beserta lingkungan. Menguraikan analisa tapak (fisik), analisa program perencanaan dan perancangan (non fisik) mencakup analisa pendekatan pelaku dan aktifitas serta program ruang, analisa arsitektur bangunan, analisa struktur dan perlengkapan bangunan.
Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
6
Chrisna Dwi Saputro / 41205120011
[Entertainment Centre / Form Follow Function]
BAB V Konsep Perencanaan Entertainment Centre Konsep dasar perancangan yang diperoleh dari penjabaran tema yang terdiri dari konsep tapak dan lingkungan, konsep perencanaan / perancangan bangunan dan perlengkapan bangunan
1.7.2. Kerangka Pemikiran
Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
7