Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
CACAT PADA BAUT JENIS HUB BOLT DAN NUT WHEEL DI PT. GARUDA METALINDO Oleh
Nama : HARI RAHMANTO NIM
: 41306120021
LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana Strata – 1 Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 i
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
LEMBAR PENGESAHAN Diajukan untuk memenuhi Persyaratan kurikulum sarjana stara satu (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta Dengan judul
CACAT PADA BAUT JENIS HUB BOLT DAN NUT WHEEL DI PT. GARUDA METALINDO Disusun Oleh : Hari Rahmanto 41306120021
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui Oleh : Jakarta, 30 Juli 2011 Dosen Pembimbing
(Dr. Abdul hamid.M.Eng)
ii
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan iman dan ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini, Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan kepada semua manusia dari kejahiliahan kepada manusia yang berfikir dan beriman kepada yang khalik. Dalam penulisan laporan ini, penulis mencoba mengevaluasi tentang produk cacat /NG pada H-Bolt dan Nut Wheel yang sering terjadi dan bagaimana mencari solusi terbaik agar produk cacat dapat diminimalisir. Sebagai tanda syukur atas selesainya laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada kedua orang tua penulis atas kesabaran, ketulusan dan keikhlasan serta cinta dan kasih sayangnya. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1.Bpk. Sutoyo Ramlan selaku Kepala Personalia PT.Garuda Metalindo. 2.Bpk.Agus A.M selaku Kepala Bagian Produksi PT.Garuda Metalindo. 3.Bpk.Suwaji selaku Kepala Teknisi PT.Garuda Metalindo. 4.Bpk.Kosim selaku Kepala shift PT. Garuda Metalindo. 5.Bapak Bernardus Okto selaku Manajer Quality Control PT. Garuda Metalindo. 6.Bapak Aris Andepi selaku Kepala Seksi Quality Kontrol PT. Garuda Metalindo. 7.Opik Hidayat, selaku teknisi pada seksi Hub Bolt dan Nut Wheel PT. Garuda Metalindo. Universitas Mercu Buana
-1-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 8.Teman-teman yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas semua kebaikan yang diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal. Akhirnya, besar harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi siapa saja yang membacanya.
Jakarta, 09 Juli 2011
( Hari Rahmanto )
Universitas Mercu Buana
-2-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Halaman Pengesahan
ii
Kata Pengantar
1
Daftar Isi
3
Daftar Gambar dan Table
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
6
1.2 Batasan Masalah
7
1.3 Maksud Tujuan
7
1.4 Tempat Kerja Praktek
8
1.5 Metode Pengumpulan Data
8
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perkembangan PT. Garuda Metalindo
9
2.2. Lokasi Perusahaan
10
2.3. Tujuan Perusahaan
10
2.3.1. Visi Perusahaan
10
2.3.2. Misi Perusahaan
11
2.4. Kebijakan Mutu
11
2.5. Sasaran Mutu
11
2.6. Hasil Produksi
12
2.7. Struktur Organisasi
13
Universitas Mercu Buana
-3-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Produksi
18
3.2. Pengendalian Mutu
19
3.3. Perencanaan Mutu
20
3.4. Pengertian Hub Bolt dan Nut Wheel
20
3.5. Jenis-jenis Hub bolt dan Nut Wheel
21
3.6. Proses pembuatan baut dan mur
22
BAB IV CACAT YANG TERJADI SELAMA PROSES PEMBUATAN HUB BOLT DAN NUT WHEEL 4.1.Flow chart proses produksi Hub Bolt
28
4.2.Flow chart proses Nut wheel
33
4.3.Jumlah cacat
37
4.4.factor-faktor yang mempengaruhi terjadi cacat
38
4.5.Jenis-jenis cacat pada Baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel dan alat pengecekannya
38
4.6 Solusi dalam mengatasi part cacat pada baut jenis Hub bolt & Nut Wheel
42
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan
46
5.2.Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
48
LAMPIRAN
Universitas Mercu Buana
-4-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar
Halaman
1. Gambar : 2.1 Struktur Organisasi pada PT. Garuda Metalindo……….. 14 2. Gambar : 3.1 Input / Out Put Sistem Produksi ……………………….. 16 3. Gambar : 3.2 Hub Bolt ………………………………………………… 18 4. Gambar : 3.3 Nut Wheel ………………………………………………. 18 5. Gambar : 3.4 Alur Proses Hub Bolt …………………………………… 19 6. Gambar : 3.5 Proses Forming …………………………………………. 20 7. Gambar : 3.6 Proses Turret …………………………………………… 20 8. Gambar : 3.7 Proses Knurling ………………………………………… 21 9. Gambar : 3.8 Proses Rolling 1 ………………………………………… 21 10. Gambar : 3.9 Proses Heat Treatment …………………………………. 23 11. Gambar : 3.10 Proses Rolling 2 ………………………………………. 23 12. Gambar : 3.11 Alur Proses Nut Wheel………………………………… 24 13. Gambar : 3.12 Proses forming Nut Wheel ……………………………. 25 14. Gambar : 3.13 Proses Sand Blasting ………………………………….. 26 15. Gambar : 3.14 Proses Reamer …………………………………………. 26 16. Gambar : 3.15 Proses Machining ……………………………………… 27 17. Gambar : 3.16 Proses Tapping ………………………………………… 27 18. Gambar : 4.1 Flow Proses Chart Produksi ……………………………. 33 19. Gambar : 4.2 Cacat Defect ……………………………………………. 36 20. Gambar : 4.3 Cacat Burr………………………………………………. 36 21. Gambar : 4.4 Cacat Crack …………………………………………….. 36 22. Gambar : 4.5 Cacat Seam /Lipatan ……………………………………. 37 23. Tabel : 4.1 Tabel 4 M………………………………………………….. 37
Universitas Mercu Buana
-5-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BeIakang Peranan mutu atau kualitas ini menjadi sangat penting dengan adanya perkembamgan peradaban manusia, dimana terdapat perkembangan keahlian manusia,
sehingga
terjadilah
pemisahan
antara
produsen
dan
konsumen.Perkembangan keadaan ini mempengaruhi mutu produk yang langsung mampengaruhi kebutuhan hidup manusia dan timbulnya kesulitan dalam memenuhi serta mengerti akan keinginan konsumen.Dengan adanya perkembagan teknologi dan adanya standart mutu internasional maka para produsen berusaha untuk menjaga reputasi atau nama baiknya.Usaha untuk menjaga repuasi ini dapat dilakukan melalui peningkatan mutu produkyang dihasilkan. Pengendalian mutu produk akan berpengaruh terhadap pengendalian waktu dan biaya,semakin baik mutu produk maka semakian menurun jumlah produk cacat,dan terjadi penghematan yang cukup berarti terhadap waktu dan biaya.Produk yang tidak memenuhi standart yang telah ditetapkan mempunyai dua kemungkinan yaitu produk harus diproses ulang atau produk harus dibuang.Hal ini akan mengakibatkan reputasi yang buruk terhadap perusahaan dan akan menimbulkan salah satu hambatan dalam pemasaran produk lain dipasar.Untuk menghindari masalah seperti ini penerapan teknik pengendalian kualitas terhadap seiap proses adalah sangat tepat.Berangkat dari pemikiran diatas maka penulis melakukan penelitian di PT.Garuda Metalindo untuk mengetahui
Universitas Mercu Buana
-6-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek teknik-teknik yang dilakukan perusahaan untuk melakukan pengendalian mutu produk baut dan mur. PT. Garuda Metalindo, adalah perusahaa bergerak dalam bidang manufakturing suku cadang khususnya bolt & nut manufacture. Adapun produk yang dihasilkan adalah: a. Hex Bolt b. Flange Bolt c. Hex Nut d. Flange Nut e. Axle Front Wheel f. Axle Rear Wheel dll.
1.2 Batasan Masalah Pada pengkajian Laporan Kerja Praktek ini penulis membatasi pada masalah-masalah cacat Hub Bolt dan Nut Wheel meliputi: 1. Cacat pada Hub Bolt yakni : cacat ulir akibat benturan, Burr/tajam, dan crack 2. Cacat pada Nut Wheel yaitu Ulir Terputus, Ulir Kasar, Ulir tajam karena benturan, cacat Defeck, dan Burr.
1.3 Maksud dan Tujuan Tujuan kerja praktek ini adalah: 1. Dapat mengetahui dan mengerti proses pembuatan komponen H -Bolt dan Nut Wheel. 2. Dapat mengetahui cacat pada Hub Bolt dan Nut Wheel, komponen penyusun, prinsip kerja dan material komponen Hub Bolt dan Nut Wheel. 3. Dapat mengetahui aliran proses pembuatan Hub Bolt dan Nut Wheel. Universitas Mercu Buana
-7-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
1.4 Tempat Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di PT Garuda Metalindo, yang beralamat di Jl. Kapuk Kamal Raya No. 23 Jakarta Utara.
1.5 Metode Pengumpulan Data Untuk dapat membuat laporan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan diperlukan data yang real dan valid. Untuk itu penulis dalam mengumpulkan datadata yang diperlukan untuk menyusun laporan, dengan menempuh metode-metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Lapangan (Field Research) Merupakan metode pencarian data langsung di lapangan atau lingkungan kerja, Metode ini dapat dibagi menjadi dua yaitu: a) Metode interview (wawancara) Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan ahli yang mengerti dan menguasai topik bahasan sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. b) Metode Observasi Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek yang akan dibahas. 2. Studi Pustaka (Libarary Research) Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil referensi dari berbagai literature yang berhubungan dengan topik bahasan.
Universitas Mercu Buana
-8-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perkembangan PT. Garuda Metalindo PT. GARUDA METALINDO adalah sebuah perusahan pembuat baut dan mur yang digunakan untuk furniture, elektronik, sepeda, kontruksi bangunan, sepeda motor dan lainnya. Mulai aktif sejak tahun 1970 berawal dari sebuah industri kecil (Home industri) yang memproduksi spring centre bolt dan spring U bolt. Sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi, pada tahun 1982 didirikanlah PT. Garuda Metalindo kemudian berkembang hingga sekarang menjadi sebuah perusahaan baut dan mur yang terkenal dan terpercaya kehandalannya di Indonesia dan beberapa Negara Asia. Juga pesanan pelanggan
melayani
baut dan mur dari ukuran Diameter 2 mm sampai
dengan diameter 30 mm. Untuk dapat membantu memudahkan dalam proses bisnisnya, pada saat ini PT. Garuda Metalindo sudah mendapatkan sertifikat ISO 9002 pada tahun 2001 dan sertifikat ISO TS 16949 pada tahun 2004 dari Badan Sertifikasi ISO, dan memiliki 5 buah anak perusahaan (Group) yaitu : 1. PT. GARUDA METAL UTAMA (GMU) Terletak di jalan Industri Raya Jatake Tangerang bergerak dalam bidang pembuatan Spring Pin dan U Bolt .
Universitas Mercu Buana
-9-
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 2. PT. GARUDA METAL HARDWARE ( GMH) Terletak di jalan Industri Raya Jatake Tangerang yang bergerak dalam bidang pembuatan Tools seperti obeng, kunci pas, dan kunci ring . 3. PT. INDOSEIKI METAL UTAMA ( ISMU) Terletak di jalan industri raya Jatake Tangerang yang memproduksi baut dan mur ukuran besar, yang biasanya digunakan untuk barang kontruksi bangunan dan jembatan. 4.
PT. MEGA PRATAMA FERINDO ( MPF) Terletak di jalan industri raya Jatake Tangerang yang bergerak dalam bidang pencucian dan penarikan wire rod dan shafting bar.
5. PT. INDOSARANA LOKA PRATAMA Yang bergerak di bidang minyak pelumas, minyak rem, dan pendingin radiator.
2.2. Lokasi Perusahaan PT. GARUDA METALINDO beralamat di Jalan Kapuk Kamal Raya No. 23 Jakarta Utara 14470, berdiri diatas lahan seluas ±1.8 Ha dengan luas bangunan ±12. 130 m2. Dan sekarang PT. Garuda Metalindo memiliki karyawan ± 800 orang karyawan dengan kapasitas produksi ±12.000 ton per tahun. Lokasi pabrik ini sangat strategis karena dekat dengan jalan tol Bandara Soekarno-Hatta dan juga jalan tol dalam kota, sehingga memudahkan arus transportasi dan cepat dalam pengiriman ke customer.
Universitas Mercu Buana
- 10 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
2.3. Tujuan Perusahaan 2.3.1 Visi PT. Garuda Metalindo Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri “ Baut dan Mur” dan produk terkait serta komponen otomotif melalui keunggulan manajemen dan sumber Daya manusia dan memanfaatkan tekhnologi tepat guna untuk
menjadi
pemain kunci di pasar regional dan internasional. 2.3.2 Misi PT. Garuda Metalindo i.
Menciptakan produk-produk unggulan dalam industri “baut dan mur” dan produk serta komponen otomotif yang memberikan nilai tambah berdasarkan semangat “customer care” dengan mengedepankan pemilihan strategi yang tepat, budaya perusahaan yang mendukung, pengembangan manajemen dan sumberDaya manusia yang professional.
ii.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
2.4. Kebijakan Mutu PT. Garuda Metalindo memiliki komitmen untuk menghasilkan produk sesuai dengan harapan pelanggan dan peraturan pemerintah yang berlaku, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan kualitas sumber Daya manusia dan mengadakan perbaikan yang berkesinambungan.
Universitas Mercu Buana
- 11 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
2.5. Sasaran Mutu Sasaran Mutu Tahun 2007 1. Maksimum rejection rate dalam proses produksi untuk part fit & function 100 ppm / bulan, untuk part safety & part engine 25 ppm/ bulan. 2. Claim mutu per customer maksimum 100 ppm/ bulan. 3. Customer satisfaction index minimum : 2,75. 4. Menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan keselamatan secara total. 5. Ketepatan Delivery 100% per customer OEM automotive dan OEM komponen. 6. Effisiensi Proses Manufacturing Minimum : 75 %. 7. Pencapaian Standard Kompetensi : 80 %. 8. Minimum 2 program improvement tiap departemen per tahun.
2.6. Hasil Produksi Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang memproduksi baut dan mur yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diantara produk tersebut adalah : a. Axle Rear Wheel Yaitu baut yang digunakan untuk as roda motor bagian belakang b. Axle Front Wheel Yaitu baut yang digunakan untuk as roda bagian depan sepeda motor.
Universitas Mercu Buana
- 12 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek c. Flange Nut Yaitu pengikat yang menggunakan/dengan ulir
dibagian dalam,
mempunyai sandaran untuk permukaan roda yang diameternya lebih besar dari tebal diagonal nut tesebut. d. Hex Nut Yaitu pengikat dengan ulir bagian dalam mempunyai bentuk kepala hexagonal e. Flange Bolt Yaitu pengikat dengan ulir bagian luar mempunyai sandaran untuk permukaan roda yang diameternya lebih besar dari tebal diagonal baut tersebut. f. Hex Bolt Yaitu pengikat ulir luar yang mempunyai bentuk kepala hexagonal.
2.7. Struktur Organisasi Berdasarkan
struktur
organisasi
PT.
Garuda
Metalindo
dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya dibagi menjadi beberapa departemen. Departemen-departemen ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya, maka diperlukan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan tanggungjawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Komisaris Pimpinan puncak perusahaan dan pemegang saham 2. Presiden Direktur Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan bertugas
Universitas Mercu Buana
- 13 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek Menentukan sasaran perusahaan, target perusahaan, Visi dan Misi perusahaan . 4.
Direktur Commersial Yaitu menentukaan kebijakan tentang usaha yang dijalankan oleh perusahaan, dan membawahi : General Manager Engineering & Maintenance, General Manager Manufacturing, dan General Manager Marketing & Sales.
5. Direktur Operation. Yaitu menentukaan kebijakan tentang operasional perusahaan, dan membawahi General Manager
Human Resources & General Affairs,
General Manager purchasing, General Manager Finance & Accounting, dan General Manager System & Quality Management 6. General Manager Engineering & Maintenance. Adalah General Manager yang membawahi Manager Engineering, Manager Tool & Dies, dan Manager Maintenance. 7. General Manager Manufacturing Adalah General Manager yang merencanakan pengembangan produksi, pengembangan perluasan perusahaan dan investasi mesin penunjang produksi, (membawahi Manager Quality Control, Manager Product Planning and Infentory Control / PPIC, dan Manager produksi). 8. General Manager Marketing & Sales Adalah General Manager yang Menetapkan strategi pemasaran (membawahi Manager Otomotif dan Manager non Otomotif).
Universitas Mercu Buana
- 14 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 9. General Manager Human Resources & General Affairs. Adalah General Manager yang membawahi Manager General Affairs & Industrial Relation. 10. General Manager Purchasing. Adalah General Manager yang membawahi Manager Purchasing Lokal, dan Manager Purchasing Import 11. General Manager Finance & Acounting. Adalah General Manager yang mengevaluasi keluar masuknya keungan perusahaan (yang membawahi Manager Finance, dan Manager Acounting). 12. General Manager System & Quality Management (termasuk MR). Adalah General Manager yang membuat system kualitas management yang diterapkan di perusahaan (membawahi Manager Quality Management, dan Manager IT). 13. Departemen Enginering Memelihara dan memperbaiki mesin-mesin, mengadkan riset dan pengembangan mur dan baut, memprediksi life time dies dan membuat standar/ spesifikasi baut dan mur. 14. Departemen Tool & Dies. Adalah bertugas menyediakan dan mempersiapkan tool dan dies untuk keperluan proses produksi 15. Departemen Maintenance. Adalah berfungsi untuk pemeliharaan mesin-mesin produksi dan alat penunjangnya. Universitas Mercu Buana
- 15 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 16. Departemen Quality Control (QC). Melakukan kegiatan yang sistemtis umtuk menjamin kualitas mutu produk, Departemen ini membawahi 3 bagian : a. IC ( Seksi Incoming dan Out going) Mengendalikan produk yang keluar masuk ke PT. Garuda Metalindo. b. LK ( Seksi Laboratorium kalibrasi) Mengendalikan alat ukur dan uji serta melakukan pengujian terhadap produk c. IP ( seksi Inpocess) Mengendalikan produk yang masih dalam proses produksi. 17. Departemen product planning and Inventory control ( PPIC) Merencanakan produksi dan mengendalikan Inventory 18. Departement Produksi. Melaksanakan proses produksi di perusahaan. 19. Departemen Accounting Menghitung dan memeriksa jumlah pengeluaran dan pendapatan keuangan yang ada diperusahaan. 20. Departemen Finance Menghitung dan menyediakan uang untuk gaji karyawan 21. Purchasing Menyediakan kebutuhan akan barang-barang untuk perusahaan 22. Manager System Quality & Management. Membuat dan menentukan system kualitas mutu produk.
Universitas Mercu Buana
- 16 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 23. Departement General Affair & Industrial Relation. Menyediakan pelatihan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia diperusahaan, merencanakan tingkat kebutuhan karyawan, memelihara terciptanya 5 K, serta menyediakan dan merencanakan pelatihan
Sumber : PT. Garuda Metalindo
Gambar : 2.1 Struktur Organisasi pada PT. Garuda Metalindo
karyawan, serta pengembangan sumber daya manusia.
Universitas Mercu Buana
- 17 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Produksi Dalam suatu sistem industri, kegiatan produksi mencakup 3 (tiga) pertanyaan
mendasar, yaitu apa yang diproduksi, bagaimana cara
memproduksinya, dan untuk siapa barang yang diproduksi tersebut. Ketiga pertanyaan mendasar tersebut akan benar-benar menjadi masalah karena sumber daya untuk kegiatan produksi tersebut tersedia secara terbatas. Sumberdaya-sumber daya tersebut tidak seperti udara yang kita hirup, tetapi tersedia secara terbatas sehingga kita perlu melakukan usaha penghematan. Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasikan intput produksi menjadi output produksi. Input produksi ini berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal serta informasi sedangkan out put produksi merupakan produk yang dihasilkan. Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah perencanaan, pengendalian produksi, pengendalian kualitas, perawatan fasilitas produksi, penetuan standar-standar operasi, penentuan fasilitas dan penetuan harga pokok produksi.
Universitas Mercu Buana
- 18 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
Ekonomi
Teknologi
Produk
Material
Limbah
PROSES PRODUKSI
Tenaga kerja Modal
Informasi
Mesin Informasi Proses
Politik
Manajemen
Social Budaya
Gambar 3.1 : Input – Out Put Sistem Produksi
3.2 Pengendalian Mutu Untuk mendapatkan hasil produk yang berkualitas baik (memenuhi spesifikasi), perseroan melaksanakan pengendalian mutu disetiap proses produksi. Pengendalian mutu yang baik bukan hanya memerlukan peralatan uji yang canggih, tetapi kualitas bahan baku, mesin dan manusia sebagai tenaga kerja yang merupakan faktor yang sangat penting. Universitas Mercu Buana
- 19 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek Oleh karena itu, pada beberapa tahun terakhir ini perusahaan banyak mcrekrut dan rnenggunakan tenaga kerja yang kompeten, diharapkan pada gilirannya akan dapat mengendalikan mutu bahan baku dan memelihara kehandalan mesin.
3.3 Perencanaan Mutu Pemeriksaan Bahan Baku (Raw Material) Inspeksi terhadap material utama (fabric) Inspeksi terhadap material pendukung Pemeriksaan kesesuaian data dokumen antara barang yang datang dengan surat jalan Pemberian identitas setelah inspeksi pada tiap lot bahan baku terutama terhadap barang yang diberi perhatian khusus karena terdapat cacat Membuat MRB untuk bahan baku tertentu yang kurang sesuai namun sangat diperlukan untuk digunakan segera Membuat ringkasan terhadap supplier berdasar rating mereka
3.4 Pengertian Hub Bolt dan Nut Wheel Hub bolt itu sendiri merupakan jenis baut yang digunakan pada velg roda mobil-mobil besar seperti Truck, Bus, dan lain-lain. Hub bolt digunakan sebagai pengait roda dengan AS roda tersebut. Sedangkan Nut Wheel merupakan jenis mur dengan ukuran besar atau kecil yang digunakan untuk pengikat / pengunci baut yang akan dipasangkan.
Universitas Mercu Buana
- 20 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
3.5 Jenis-jenis Hub Bolt dan Nut Wheel a. Hub Bolt Hub bolt terdiri dari berbagai macam jenis dan ukurannya diantaranya : -
Hub Bolt M 19 x 75,5 mm
-
Hub Bolt M 20 x 81,5 mm
-
Hub Bolt M 20 x 86,5 mm
-
Hub Bolt M 16 x 48
mm
-
Hub Bolt M 16 x 56
mm
Gambar : 3.2 Hub Bolt b. Nut Wheel Nut Wheel terdiri dari berbagai macam jenis dan ukurannya diantaranya : -
Nut Wheel M 19 x B 38 x H 25
-
Nut Wheel M 16 x B 26 x H 20
-
Nut Wheel M 20 x B 38 x H 25
Gambar : 3.3 Nut Wheel
Universitas Mercu Buana
- 21 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
3.6 Proses Pembuatan baut dan mur Prosos pembuatan Baut dan Mur, diagram alur pembuatan Baut dan Mur secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: a. Material/Bahan baku b. Proses Pickling c. Proses Drawing d. Proses Annealing e. Proses Pickling f. Proses Drawing g. Proses Heading h. Proses Trimming i. Proses Machining a. Proses End pierching b. Proses Drilling j. Proses Rolling k. Proses Heat treatmen l. Proses Galvanizing m. Proses Packing Proses pembuatan Baut dan mur seperti pada diagram alur di bawah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Material / Bahan baku Material adalah bahan baku yang akan dijadikan baut dan mur
Universitas Mercu Buana
- 22 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek b.Proses Pickling Proses pickling adalah proses pencucian material (Bahan baku)
dengan
larutan HCL, yang bertujuan untuk mencuci kotoran material. c.Proses Drawing Adalah proses pembentukan material bahan baku dengan menggunakan mesin drawing
untuk membentuk ukuran bahan baku sesuai dengan
ukuran yang diperlukan( diinginkan). d.Proses Annealing Proses annealing adalah proses pemanasan logam dengan temperatur 640 oC hingga 680 oC yang bertujuan untuk meningkatkan sifat ductile dan keuletan yang tinggi. e.Proses Pickling Proses pickling adalah proses pencucian material (Bahan baku) dengan larutan HCL, yang bertujuan untuk mencuci kotoran yang ada pada material. f.Proses Drawing Adalah proses pembentukan material bahan baku dengan menggunakan mesin drawing untuk membentuk ukuran bahan baku sesuai dengan ukuran yang diperlukan( diinginkan). g. Proses Heading Proses Heading adalah proses pembentukan kepala dan body dengan serangkaian dies dan punch sesuai dengan bentuk kepala yang diinginkan. Prosesnya adalah bahan masuk dipotong, masuk ke dies I,
Universitas Mercu Buana
- 23 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek dipukul oleh punch 1, berpindah masuk ke dies 2, dipukul oleh punch 2, berpindah masuk ke dies 3, dipikul oleh punch 3,. h.Proses Triming Adalah proses pembentukan kepala yang belum sempurna pada proses heading menjadi bentuk hexagonal. i.Proses Machining Proses ini merupakan proses lanjutan yang belum sempat dikerjakan pada proses sebelumnya. Proses ini dibagi menjadi: - Proses End Pierching ( Champering ). Proses ini bertujuan membuat atau menghilangkan bagian yang tajam dibagian ujung benda kerja. Prosesnya adalah, bahan dipasang pada mesin potong kemudian dipotong tangan menggunakan pahat potong. - Proses Drilling Proses ini digunakan untuk membuat lubang silindris, Pembuatan lubang dilakukan dengan bor spiral didalam benda kerja yang pejal, merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. j.Proses Rolling Pada proses ini dilakukan pembuatan ulir atau drat luar dengan menggunakan sepasang dies rolling, dimana bahan dipres dengan dies rolling yang bergerak maju mundur.
Universitas Mercu Buana
- 24 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek k.Proses Heat treatment Proses ini digunakan untuk mengeraskan benda kerja. Proses perlakuan panas dibagi menjadi 5 yaitu: a. Annealing Proses annealing adalah proses pemanasan logam dengan temperatur 640 oC hingga 680 oC OC yang bertujuan untuk meningkatkan sifat ductile dan keuletan yang tinggi. b. Proses
Quenching
adalah
temperature 850o C
proses
pemanasan
Hingga 870o C
logam
dengan
kemudian didinginkan
(dikejutkan) dengan pendingin oli. Tujuan proses Quenching ini adalah untuk memperoleh struktur martensite yang keras. c. Case Hardening Proses Case hardening
adalah proses pemanasan logam dengan
temperature 880o C hingga 890o C dengan penambahan atom karbon (Carburizing) yang bertujuan untuk mengeraskan permukan logam. d. Tempering Proses tempering adalah proses pemanasan kembali setelah quenching ( pendinginan ) dengan temperature 170 oC hingga 600oC untuk menghilangkan tegangan dalam dan meningkatkan keuletan dari logam tersebut. e. Normalizing Proses normalizing adalah proses pemanasan logam hingga diatas suhu kritis, setelah suhu merata lalu didinginkan di udara. Tujuannya
Universitas Mercu Buana
- 25 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam. Serta untuk menghilangkan tegangan dalam. l.Proses Galvanizing Yaitu proses pewarnaan baut dengan menggunakan larutan dan proses produksi tertentu sehingga dihasilkan warna yang maksimal sesuai dengan pesanan pelanggan. m.Proses Packing Yaitu proses pengepakan barang dalam suatu kemasan tertentu. Untuk menjaga kualitas mutu produk setiap proses disetiap bagian ditempatkan seorang atau beberapa personal Quality control untuk melakukan control kualitas barang sehingga hasilnya akan baik sesuai dengan harapan pelanggan dan pemakai hasil produksinya.
Universitas Mercu Buana
- 26 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
Sumber : PT. Garuda Metalindo
Gambar 4.1Flow Proses Chart Produksi
Universitas Mercu Buana
- 27 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB IV CACAT YANG TERJADI SELAMA PROSES PEMBUATAN HUB BOLT DAN NUT NUT WHEEL
4.1 Flow Chart Proses produksi Hub Bolt Untuk mengetahui proses pembuatan Hub bolt maka alur produksi dapat digambarkan sebagai berikut : Forming
Turret
Knurling
Rolling 1
Quenching Tempering
Rolling 2
Galvanis Gambar : 3.4 Alur Proses Hub Bolt
Universitas Mercu Buana
- 28 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 1. Forming Forming yaitu pembentukan dengan cara memberikan gaya-gaya luar kepada benda kerja (logam) sehingga terjadi deformasi plastis guna memperoleh bentuk yang diinginkan, volume atau massa logam dijaga tetap. Pada proses forming, untuk pembentukan body maka digunakan Dies dari bentuk Hub Bolt, pada pembentukan body kemungkinan cacat yang terjadi adalah defect, bur dan crack.
Gambar : 3.5 Proses Forming 2. Turret Turet yaitu prose pembentukan dengan cara memotong atau menghilangkan beberapa bagian dari logam tersebut dengan menggunakan mesin perkakas.Pada proses turet ini hanya proses camper adapun alat yang digunakan adalah pahat dan kemunkinan yang akan terjadi cacat yaitu defect,bur. Cemper
Gambar : 3.6 Proses Turret Universitas Mercu Buana
- 29 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 3. Knurling Proses knurling yaitu proses pembentukan dengan cara memberikan gayagaya luar kepada benda kerja [logam] sehingga terjadi deformasi plastis, dimana untuk memperoleh bentuk yang di inginkan volume atau massa logam dijaga tetap hanya didesak dari satu lokasi kelokasi lain. Knurling
Gambar : 3.7 Proses Knurling Pada proses knurling ini hanya pembentukan alur pada body Hub bolt dengan menggunakan dies silindris yang sudah terdapat alur.Kemungkinan yang terjadi cacat pada proses ini yaitu defect, seam 4. Proses Rolling 1 Pada proses ini dilakukan pembuatan ulir atau drat luar dengan menggunakan sepasang dies rolling, dimana bahan
dipres dengan dies
rolling yang bergerak maju mundur. Pada proses roling 1 ini hanya pembentukan ulir kanan pada body Hub bolt dengan menggunakan dies silindris.kemungkinan yang akan terjadi cacat yaitu defect,bur,creck.
Universitas Mercu Buana
- 30 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
Gambar : 3.8 Proses Rolling 1 5. Proses Heat Treatment Proses ini digunakan untuk mengeraskan benda kerja. Proses perlakuan panas dibagi menjadi 5 yaitu: a.Annealing Proses annealing adalah proses pemanasan logam dengan temperatur 640 oC hingga 680 oC OC yang bertujuan untuk meningkatkan sifat ductile dan keuletan yang tinggi. b.Proses Quenching adalah proses pemanasan logam dengan temperature 850o C
Hingga 870o C
kemudian didinginkan (dikejutkan) dengan pendingin oli. Tujuan proses Quenching ini adalah untuk memperoleh struktur martensite yang keras. c.Case Hardening adalah proses pemanasan logam dengan temperature 880o C hingga 890o C dengan penambahan atom karbon (Carburizing) yang bertujuan untuk mengeraskan permukan logam. d.Tempering adalah proses pemanasan kembali setelah quenching ( pendinginan ) dengan temperature 170 oC hingga 600oC untuk menghilangkan tegangan dalam dan meningkatkan keuletan dari logam tersebut. Universitas Mercu Buana
- 31 -
Hari Rah hmanto / 41306120021 Kerja Prak ktek e.Normaliizing adalah pro oses pemanaasan logam hingga diattas suhu kriitis, setelah suhu meratta lalu didinginkaan di udaraa. Tujuannya untuk meendapatkan struktur buutiran yang halus dan seragaam. Serta unntuk mengh hilangkan teegangan dalaam.
Gambbar : 3.9 Proses P Heat Treatment 6. Prroses Rollin ng 2 Paada proses rolling 2 sama s dengaan proes roolling 1,cum ma pada proses p rollling 2 hannya pemben ntukan ulirr kiri
padda body Hu ub Bolt deengan
meenggunakann dies silinddris. Kemunngkinan yaang akan terrjadi cacat yaitu craack, burr daan defect. Rolling Du ua
Gambarr : 3.10 Proses Rolling 2 7. Prroses Galvaanizing Yaaitu proses pewarnaann baut denggan mengggunakan larrutan dan proses p pro oduksi terteentu sehingg ga dihasilkaan warna yaang maksim mal sesuai deengan peesanan pelannggan. Universitaas Mercu B Buana
- 32 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
4.2 Flow Chart Nut Wheel Untuk mengetahui proses pembuatan Nut Wheel maka alur produksi dapat digambarkan sebagai berikut :
Forming
Heat Treatment
Sand blasting
Reamer
Machining
Tapping
Galvanish Gambar : 3.11 Alur proses Nut Wheel
Universitas Mercu Buana
- 33 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 1. Forming Forming yaitu pembentukan dengan cara memberikan gaya-gaya luar kepada benda kerja (logam) sehingga terjadi deformasi plastis guna memperoleh bentuk yang diinginkan, volume atau massa logam dijaga tetap. Pada proses forming, untuk pembentukan body maka digunakan Dies dari bentuk Hub Bolt, pada pembentukan body kemungkinan cacat yang terjadi adalah defect, burr dan crack.
Gambar : 3.12 Proses Forming Nut Wheel 2. Proses Heat Treatment Proses ini digunakan untuk mengeraskan benda kerja. Proses perlakuan panas dibagi menjadi 5 yaitu: a. Annealing Proses annealing adalah proses pemanasan logam dengan temperatur 640 oC hingga 680 oC OC yang bertujuan untuk meningkatkan sifat ductile dan keuletan yang tinggi. b. Proses Quenching adalah proses pemanasan logam dengan temperature 850o C. Hingga 870o C kemudian didinginkan (dikejutkan) dengan pendingin oli. Universitas Mercu Buana
- 34 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek Tujuan proses Quenching ini adalah untuk memperoleh struktur martensite yang keras. c. Case Hardening Proses Case hardening
adalah proses pemanasan logam dengan
temperature 880o C hingga 890o C dengan penambahan atom karbon (Carburizing) yang bertujuan untuk mengeraskan permukan logam. 2. Proses Sand Blasting Proses sand blasting adalah proses penglupasan warna pada permukaan part sehingga menjadi kasar yaitu dengan menggunakan pasir besi.
Gambar : 3.13 Proses Sand Blasting 3. Proses Reamer Membuat diameter dalam dengan piasu reamer dengan cara disayat. Proses reamer sendiri termasuk proses machining yakni proses pembentukan dengan cara memotong /menghilangkan beberapa bagian dari logam dengan menggunakan Tap reamer dan kemungkinan cacat yang terjadi burr/crack.
Universitas Mercu Buana
- 35 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
Gambar : 3.14 Proses Reamer 4. Proses Machining yakni proses pembentukan dengan cara memotong/menghilangkan beberapa bagian dari logam dengan menggunakan mesin perkakas/pahat proses machining pada nut wheel adalah pembentukan radius dan kemungkinan cacat yang terjadi burr/crack. Machining/radius
Gambar : 3.15 Proses Machining 5. Proses Tapping Proses pada Nut Wheel yaitu proses penetapan ulir dalam, adapun cacat yang sering terjadi adalah burr. Tapping/Ulir dalam
Gambar : 3.16 Proses Tapping Universitas Mercu Buana
- 36 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 6. Proses Galvanish Yaitu proses pewarnaan baut dengan menggunakan larutan dan proses produksi tertentu sehingga dihasilkan warna yang maksimal sesuai dengan pesanan pelanggan.
4.3 Jumlah Cacat Jenis cacat
Periode Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Defeck 50 80 75 100
Burr 75 75 65 40
Crack 60 50 100 60
Seam 50 65 75 45
Jumlah komulatif 235 270 315 245
Data part cacat sebelum ada perbaikan 120 100 Minggu 1
jumlah80
Minggu 2
60
Minggu 3
40
Minggu 4
20 0 Defeck
Burr
Crack
Seam
Jenis cacat
Universitas Mercu Buana
- 37 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cacat Setap proses produksi dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan stndar mutu produk yang di inginkan pelanggan.Untuk itu kita dituntut untuk teliti dan hati-hati pada setiap proses produksi,agar menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang di inginkan pelanggan. Tetapi dalam setiap proses produksi tidak menuntut kemungkuinan akan terjadi hambatan atau penyimpangan hasil produksi.Adapun factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya produk cacat pada proses produksi Hub Bolt dan Nut Wheel yaitu: 1. Settingan yang kurang metching. 2. Dies tumpul 3. Kurangnya pelumasan. 4. Ukuran material yang tidak sesuai. 5. Struktur bahan yang kurang baik. 6. Kurangnya ketelitian. 7. Kurangnya ketrampilan dan keahlian. 8. Kurang memperhatikan standar operation produk.
4.5 Jenis-Jenis Cacat Pada Baut Jenis Hub Bolt Dan Nut Wheel Cacat adalah penyimpangan yang terjadi pada part hasil proses produksi disebabkan tidak memenuhi standar kualitas produk yang diinginkan. Dalam hal ini yang menetukan produk tersebut NG / OK adalah bagian QC. Seperti kita ketahui bahwa dalam suatu sistem industri, kegiatan produksi mencakup 3 (tiga) hal mendasar, yaitu apa yang diproduksi, bagaimana cara Universitas Mercu Buana
- 38 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek memproduksinya, dan untuk siapa barang yang diproduksi tersebut. Ketiga hal tersebut akan benar-benar menjadi masalah karena sumber daya untuk kegiatan produksi tersebut tersedia secara terbatas. Sumber daya-sumber daya tersebut tidak seperti udara yang kita hirup, tetapi tersedia secara terbatas sehingga kita perlu melakukan usaha penghematan. Salah satu kerugian besar dalam proses produksi yakni terjadinya cacat (NG) selama proses produk, pada produk baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel terjadinya cacat disebabkan banyak hal diantaranya yang dominant adalah gangguan pada mesin itu sendiri dan factor SDM. Pada PT. Garuda Metalindo gejala hasil yang makin meningkat seringkali dihubungkan dengan sistem produksi massal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Penggunaan tenaga bukan manusia. 2. Penggunaan peralatan otomatis yang mampu mengatur sendiri. 3. Penggunaan komponen terstandarisasi dan tersubstitusi. 4. Pembagian proses produksi yang kompleks ke dalam beberapa tingkat operasi yang sederhana. 5. Spesialisasi fungsi dan pembagian divisi dan tenaga kerja. 6. Penyusunan disain, analisis, dan proses produksi terkomputerisasi. Untuk menghemat modal dilakukan dengan menghitung efektivitas modal yang dikeluarkan, semua usaha penghematan tersebut dilakukan agar tercapai suatu produktivitas yang tinggi, di mana produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input. Hukum kelangkaan sumber daya ini terefleksikan dalam output (barang hasil) produksi.
Universitas Mercu Buana
- 39 -
Hari Rah hmanto / 41306120021 Kerja Prak ktek Suatu outpput yang bersifat b unik k dan langkka biasanyaa mempunyyai nilai lebbih di mata konssumen, sedaangkan outpput yang berrsifat umum m akan bemiilai lebih rendah. Fenonemaa ini dalam kegiatan produksi p dissebut dengaan Sistem Produksi P M Massal (produknyya standar) dan d Sistem Produksi Peesanan (prooduknya khu usus). Sisteem Produkssi merupakaan kumpulann dan subsisstem- subsistem yang saling s berinnteraksi denngan tujuann mentransfformasi intpput poduksii menjádi output o prodduksi. Subssistem-subssistem dan Sistem Produksi P teersebut antara lain adalah a Pereencanaan daan Pengendalian Produuksi, Pengenndalian Kuaalitas, Peraw watan Fasii1itas Produuksi, Penenttuan Standaar-standar Operasi, O Pennentuan Fassilitas Prodduksi dan Peenentuan Harga H Pokokk Produksi. Dari masinng-masing proses p prodduksi mungkkin terjadi suatu s kegag galan prosess pada produk paadahal hal inni sangat tiddak diharappkan pada setiap s prosees. Adapun jenisj jenis cacatt yang terjaddi para H-B Bolt dan Nutt Wheel anttara lain : 1. Defe fect Defectt yaitu cacaat body padaa produk yaang diakibattkan oleh beenturan-bennturan keras yang y berakiibat lecet ataau patah
Gam mbar : 4.2 C Cacat Defecct
Universitaas Mercu B Buana
- 40 -
Hari Rah hmanto / 41306120021 Kerja Prak ktek 2. Burr Yaitu u cacat yanng diakibatkkan oleh potongan p yaang berupaa serabut-seerabut tajam m pada bagiaan bekas potongan padaa produk.
Gambarr : 4.3 Cacaat Burr 3. Crack Crack yaitu keretakan yang terjadi t padaa body prodduk yang diaakibatkan kkarena settinggan kurang tepat t serta over o proses sehingga teerjadi retak pada body.
mbar : 4.4 Cacat C Crack Gam
4 .Seam/L Lipatan Seam yaitu suatuu cacat yang g berupa lippatan / penuumpukan paada body prroduk yang diakibatkan d oleh settinggan yang kuurang sesuaai, over prosses serta kuualitas bahan yang kuranng baik.
Universitaas Mercu B Buana
- 41 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek Adapun alat-alat pengecekan yang digunakan yaitu: 1. Mandril. 2. Jangka sorong. 3. Ring gauge. 4. Mikrometer. 5. Plug gauge. 6. Mikrostruktur. 7. Contracer. 8. Visual. 9. Dial indicator.
4.6 Solusi dalam mengatasi part cacat pada baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah cacat Untuk menjamin kualitas produksi, sangatlah penting untuk memahami apa yang disebut 4 M (pembuatan produk bermutu) guna menciptakan produk yang bermutu kita harus mamahami 4 M dengan baik dengan kata lain kita harus melaksanakan 4 M yang bertalian dengan standarisasi dan juga mematuhi standar tersebut pada setiap proses produksi. Pengertian 4M Tabel : 4.1 Tabel 4 M
4M Material
Contoh item Bahan dan 1. material barang
Catatan 1. Material asing abnormalitas heat treatment dsb.
2. kekerasan
2. bentuk tampilan, toleransi
3. bentuk yang telah 3. parts Universitas Mercu Buana
yang
salah,
kerusakan - 42 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek diassembling Machine
barang, salah memasukan barang
Mesin dan 1. Kondisi Machining
1. pengawasan kondisi
Tools
2. Pengecekan fungsi danjidoka
2Pengecekan
(berhenti secara otomatis) 3. Maintenance
3. spesifikasi maintenance harian dan periodic serta maintenance berdasarkan serta
volume
produksi
pengimplementasian
dan
follow up hal-hal yang telah disebutkan di atas. Man
Sumber
1. Memiliki
Daya
keahlian 1. pengetahuan dan keahlian setiap
khusus
anggota berdasarkan pendidikan
Manusia
dan training 2. Standar kerja
2. megobservasi aturan yang telah diputuskan dan aturan yang telah anda putuskan
Metode
Metode
1. Standar kerja
1. bekerja dengan mentaati peraturan
kerja type
2. pengecekan kualitas 3. Traouble shooting 4. mencegah
jangan
terulang kembali
yang telah ditetapkan 2. menemukan
defect
&
menghentikannya 3. jangan biarkan defect berlanjut ke proses selanjutnya. 4. Mengambil tindakan pencegahan defect terulang kembali
Analisa penyebab terjadinya barang NG 1. Mengumpulkan data dari proses sebelumnya dan menentukan target penyelesaian. 2. Pada proses apa banyak ditemukan barang NG. Universitas Mercu Buana
- 43 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 3. Masalah pada beberapa bagian dari suatu proses. 4. Menanyakan pada penanggung jawab ( operator ) 5. Menganalisa proses dengan 4M. Untuk menghemat bahan baku dilakukan dengan menciptakan metode-metode kerja dan peralatan pendukung kerja yang tepat. Untuk menghemat tenaga manusia dilakukan dengan otomatisasi proses produksi (secara langsung) dan mungkin juga dengan pemberian imbalan kerja yang memadai (secara tidak langsung). Usaha-usaha penghematan itu dilakukan untuk semua input bagi kegiatan produksi, misalnya menghemat bahan baku, tenaga manusia, modal dan megurangi jumlah produk cacat selama proses produksi. Terjadinya produk cacat pada Hub Bolt dan Nut Wheel akibat empat hal tersebut di atas merupakan kebiasaan yang sering terjadi dan memungkinkan adanya tindakan pencegahan pada proses yang sedang berlangsung. Pada cacat yang diakibatkan oleh benturan maka tindakan yang harus dilakukan adalah dengan memberikan landasan tempat jatuhnya part serta pemasangan tirai yang terbuat dari karet agar bila baut yang jatuh kecepatannya berkurang dan mengurangi benturan. Pada cacat jenis burr maka tindakan yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki posisi dies dan nenajamkan dies pemotong sehingga hasil potongan tepat dan rapi. Pada cacat crack /retak body yang diakibatkan oleh bahan baku, tingkat kualitas bahan baku dan kematangan bahan baku jika bahan baku yang masuk
Universitas Mercu Buana
- 44 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek tidak sesuai standar maka dapat dipastikan body baut pada proses pembuatan kepala akan terjadi retakan. Cacat seam/lipatan hal ini disebabkan oleh setting dies yang kurang tepat, atau kekencangan dies kurang sehingga dapat bergeser dan menjadikan produk yang keluar menjadi cacat lipat, pada saat penyetelan mesin maka sebaiknya dilakukan uji coba (trial and eror) untuk melihat hasil /sample sebelum proses produksi dijalankan.
Universitas Mercu Buana
- 45 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek BAB V PENUTUP
Dengan metode dan teknik yang baik serta didukung dengan penguasaan teknologi permesinan diharapkan hasil industri dapat meningkat dan tenaga yang digunakan dapat ditekan hingga sedikit mungkin. Tapi perlu disadari bahwa teknologi permesinan tidaklah mudah seperti yang dibayangkan sehingga diperlukan tenaga-tenaga yang terampil dalam perencanaan, pengoperasian, perawatan serta perbaikan suatu mesin. Dengan demikian masalah yang timbul dapat dikendalikan dan diatasi. Salah satu kerugian besar dalam proses produksi yakni terjadinya cacat (NG) selama proses produk, pada produk baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel terjadinya cacat disebabkan banyak hal diantaranya yang dominan adalah gangguan pada mesin itu sendiri dan faktor SDM. 5.1 Kesimpulan 1. Biasanya yang paling banyak produk cacat terjadi pada baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel adalah pada saat proses pembentukan body (heading dan machining). Karena proses tersebut membutuhkan kecermatan dan ketelitian serta kondisi mesin yang memadai (setting mesin yang baik) 2. Dengan melihat urutan proses pembuatan baut jenis Hub Bolt dan Nut Wheel maka lay out menggunakan produk lay out /line lay out artinya mesin dan fasilitas produksi ditempat sesuai dengan urutan proses produksi.
Universitas Mercu Buana
- 46 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek 3. Penerapan program 5 S atau 5 R dapat menunjang kelancaran proses produksi 4. Sistem quality control produk Hub Bolt dan Nut Wheel yang dilaksanakan melalui pengecekan ulir,body,kekuatan dan sebagainya merupakan system yang sangat penting untuk menjaga kualitas produk.
5.2. Saran-saran 1. Melakukan continous improvement terhadap setiap penyimpangan agar dapat mengurangi defect proses produksi. 2. Mengadakan training secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karywan sehingga dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien. 3. Mengadakan system sumbang saran (brain storming) untuk menampung usulan atau aspirasi dari bawah guna kelancaran proses produksi. 4. Mengganti mesin-mesin yang sudah tua atau sudah tidak layak pakai.
Universitas Mercu Buana
- 47 -
Hari Rahmanto / 41306120021 Kerja Praktek
DAFTAR PUSTAKA
1. Arman Hakim Nasution, Perencanaan dan pengendalian produksi, Gunawidya, Jakarta, 2003. 2. Dilwort,James,production and operation menegement,Study Crawide,Random House,New York,1986 3. Ishikawa,K.,Teknik penuntun pengemdalian mutu,MSP,Jakarta,1989 4. Schoeder, Menejemen opersi, Erlangga,Jakarta,1994
Universitas Mercu Buana
- 48 -