Semester Genap – Tahun Akademik 2009 / 2010 Skipsi dan Tugas Akhir
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Tema : WATERFRONT
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Disusun oleh: INTAN SORAYA (41205010031) Angkatan 57
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2009
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
: Intan Soraya
Nim
: 41205010031
Judul Tugas Akhir : Penataan Kawasan Pelabuhan Perikanan & Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke Tema
: Waterfront
Jurusan
: Arsitektur
Fakultas
: Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas
: Universitas Mercu Buana
Angkatan
: 57
Tahun Akademik
: 2009 / 2010
Disahkan Oleh,
Ir.Tin Budi Utami, MT
Danto Sukmajati,ST, MSC
Kepala jurusan Teknik Arsitektur
koordinator Tugas Akhir
Ir.Joni Hardi, MT Pembimbing Tugas Akhir
i
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Penataan Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke.
Isi Tugas Akhir ini adalah uraian dari studi kasus dan pemikiran dari penulis sesuai dengan judul Tugas Akhir ini.
Penyelesaian tulisan ini tidak lepas dari dukugan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan kesempatan bagi penulis. Maka pada saat yang baik ini penulis ingin mengungkapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT yang selalu mengingkatkan penulis harus tetap semangat dan jangan menyerah. 2. Bapak Ir.Joni Hardi, MT, pembimbing Tugas Akhir yang dengan sabar mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dan laporan ini. 3. Bapak Danto Sukmajati, ST, MSc, Koordinator Tugas Akhir, Ibu Ir.Tin Budi Utami, MT, Kajur Arsitektur dan staf program studi Arsitektur yang tidak dapat disebut satu – satu. 4. Mama yang selalu memberikan doa restu dan dukungan moral dan Papa yang selalu memberikan dukungan moral dan material. 5. Special Thanks buat kakek tercinta Alm.H.Syahrial Thahir yang selama ini memberikan penulis semangat dan dukungan dan jangan lupa dengan ALLAH apabila sedang mengerjakan Tugas Akhir ini, karena dia pergi pada saat penulis sebentar lagi siding Tugas Akhir. 6. Nenek tercinta yang selama ini memberikan penulis semangat dan dukungan. 7. Abang Mukhlis dan Abang Ryan yang selalu memberikan dukungan setiap waktu.
ii
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
8. Minong yang paling maniez yang selalu menemani kalau penulis lagi lembur dan tidak henti – hentinya mengeong – ngeong penulis kalau lagi kecapaian. 9. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan semangat dan doa setiap waktu. 10. Kawan – kawanku yang ada di FTSP angkatan 2005 terutama Muhidin, yang selalu member tumpangan motor, serta bang Yasin. 11. Terima kasih pada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, Terima Kasih.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan referensi bagi Mata Kuliah di program Studi Arsitektur.
Jakarta, 23 Desember 2009
(Intan Soraya)
ii
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
ABSTRACT
Angke area at sea north java, inside kec.penjaringan north jakarta, south side with pluit street and north side limited with sea java. Since 1976 all this are ready for place all activity for big farm fish in this place and this Muara Angke Area until now for house fishman, processing traditional fish, port landing fish area.The waterfront this area near with beach and sea area which one or some and activity at this area for meet.
Key words : landing for fish, Waterfront, Muara Angke Area
ii
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
ABSTRAK
Kawasan Angke berada di sepanjang laut Utara Jawa, yang termasuk dalam wilayah kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, di sebelah selatannya berba dengan jalan Pluit dan disebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa. Sejak tahun 1976 kawasan Muara Angke keseluruhan dipersiapkan untuk menampung kegiatan perikanan yang terbesar dibeberapa lokasi dan dalam kawasan Muara Angke sampai saat ini telah dimanfaatkan untuk perumahan nelayan, pengelolahan hasil perikanan tradisional, tambak uji coba, kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan. waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekat/berbatasan dengan kawasan perairan dimana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan aktivitas pada area pertemuan tersebut.
Kata kunci : Pendaratan ikan Muara Angke, Waterfront, Kawasan Muara Angke
ii
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
ii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
vi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Maksud dan Tujuan
2
1.2.1. Maksud
2
1.2.2. Tujuan
2
1.3.
Metode pengumpulan data
3
1.4.
Sistematika pembahasan
4
TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum proyek
5
2.1.1. Judul Proyek
5
2.1.2. Deskripsi Proyek
5
Tinjauan Teoritis Proyek
5
2.2.1. Pengertian Judul proyek
5
2.2.2. Study banding
8
Permasalahan
9
2.2.
2.3 BAB III
5
TINJAUAN KHUSUS
11
3.1.
Gambaran Khusus Proyek
11
3.1.1 Definisi Waterfront
11
3.1.2 Jenis – jenis Waterfront
11
3.1.3 Bedasarkan fungsinya
12
3.1.4 Kreteria Waterfront
14
3.1.5 Aspek dasar perancangan
15
3.1.6 Elemen perancangan
17
3.1.7 Menurut fungsi
20
3.1.8 Karakteristik urban waterfront
22
V
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
3.2. BAB IV
Kesimpulan
25
ANALISA
28
4.1.
28
Lokasi tapak 4.1.1. Analisa penataan kawasan 4.1.2. pelabuhan perikanan
29
dan pendaratan ikan muara angke
4.2.
4.1.3. Analisa Kebutuhan Ruang
31
4.1.4. Analisa Alur Kegiatan
40
Analisa lokasi
41
4.2.1. Lokasi
41
4.2.2. Potensi tapak
41
4.2.3. Permasalahan yang ada
42
di lokasi secara makro
4.3
BAB V
4.2.4. Kondisi lingkungan lokasi
44
4.2.5. Analisa lokasi
45
4.2.6. Analisa kebisingan dan penghijauan mikro
46
4.2.7. Sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan mikro
47
4.2.8. Analisa view dan arah matahari mikro
48
4.2.9. Analisa utilitas dan PKL
49
4.2.10. Analisa bangunan
50
4.2.11. Analisa bentuk massa
51
4.2.12. Analisa material
52
4.2.13. Analisa struktur
53
Zoning kawasan
54
KONSEP PERANCANGAN
55
5.1
Konsep dasar perencanaan
55
5.2
Konsep Penzoningan
55
5.3
Konsep sirkulasi kendaraan
56
V
Intan Soraya - 41205010031
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.4
konsep pejalan kaki
57
5.5
Konsep masa dan bentuk bangunan
58
5.6
Konsep tata ruang dalam
59
5.7
konsep material
60
5.8
Konsep struktur
61
5.9
konsep utilitas
62
5.9.1 Pencahayaan
62
5.9.2 Air bersih dan air kotor
62
DAFTAR PUSTAKA
64
V
Intan Soraya - 41205010031
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
BAB I PENDAHULUAN
I.I
LATAR BELAKANG
Kawasan Angke berada di sepanjang laut Utara Jawa, yang termasuk dalam wilayah kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, di sebelah selatannya berbatasan dengan jalan Pluit dan disebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa. Sejak tahun 1976 kawasan Muara Angke keseluruhan dipersiapkan untuk menampung kegiatan perikanan yang terbesar dibeberapa lokasi dan dalam kawasan Muara Angke sampai saat ini telah dimanfaatkan untuk perumahan nelayan, pengelolahan hasil perikanan tradisional, tambak uji coba, kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan. Kawasan Muara Angke terdapat potensi – potensi laut yang hasilnya dipergunakan oleh warga kampung nelayan seperti membuat ikan asin, membuka tempat makan dengan hidangan ikan bakar dan fasilitas penunjang lainnya. Semua hasil dari laut dipergunakan untuk menambah perekonomian warga Angke. Potensi lainnya terdapat hutan mangrove yang berfungsi untuk melindungi pantai dari gempuran ombak agar tidak terjadi banjir. Akan tetapi di Kawasan Muara Angke pada saat ini belum menunjukan penataan lingkungan secara baik, terlihat dari pasar ikan, kampung nelayan dan juga hutan bakau yang kurang diperhatikan keberadaannya. Dari segi ekonominya yang rendah membuat penduduk di sekitar kawasan Muara Angke tidak mempunyai biaya untuk menata lingkungannya. Hal ini di alami dari Fenomena keseharian masyarakat nelayan yaitu anak – anak lelaki maupun wanita secara lebih dini terlibat dalam proses pekerjaan nelayan dari mulai persiapan orang tua mereka untuk ke laut sampai dengan menjual hasil tangkapan. Hal ini tentunya berimplikasi kepada kelangsungan pendidikan
Intan Soraya - 41205010031
1
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
anak – anak nelayan. Dalam hal kesehatan yang termasuk dalam pengaruh lingkungan juga terdapat masalah mulai dari masalah sanitasi, air bersih yang disebabkan oleh lingkungan. Adapun masalah lainnya yang terdapat di dermaga Muara Angke terlihat dari kesemerautan kapal yang tidak dikontrol seperti kapal nelayan yang ingin merapat ke dermaga harus menunggu gilirannya. Keinginan
masyarakat
Muara
Angke
adalah
meningkatkan
perekonomian warga yang berasal dari laut. Maka perlu adanya wadah atau tempat
yang
bisa
meningkatkan
perekonomian
warga
dengan
alat
transportasi yang memadai berupa dermaga yang tertata dengan baik. Oleh karena itu perlu penataan kawasan pusat perdagangan ikan di Muara Angke.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari proyek penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke ini adalah : 1.2.1 Maksud sebuah sarana atau wadah yang dapat meningkatkan kawasan muara
angke
sebagai
Kawasan
Pelabuhan
Perikanan
dan
Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke yang meningkatkan lingkungan, pariwisata dan ekonomi secara internasional.
1.2.2
Tujuan Adapun
tujuan
dari
proyek
penataan
kawasan
pusat
perdagangan ikan ini adalah:
Menata kawasan Muara Angke menjadi lebih baik dan produktif dalam perdagangan ikan.
Untuk menciptakan identitas pusat perdagangan ikan di Muara Angke.
Menciptakan
suasana
yang
berbeda
dari
pusat
perdagangan ikan.
Intan Soraya - 41205010031
2
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
Menghadirkan dermaga yang lebih baik untuk dapat menunjang masyarakat berdagang dan berpariwisata.
1.3.
METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data – data yang diperlukan untuk penataan
kawasan pusat perdagangan ikan Muara ini diantaranya:
1.4.
Studi pustaka / Literatur
Studi banding / Survey
Pengumpulan data dari internet, buku, majalah, surat kabar, dll
Wawancara pada pakar dibidang ini.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan di bagi dalam beberapa tahap, yaitu : BAB I Pendahuluan Membahas tentang penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke, maksud dan tujuan dari penataan kawasan pusat
perdagangan
ikan
Muara
Angke,
selanjutnya
menjelaskan metode mendapatkan dan mengumpulkan data untuk penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke dan terakhir membuat sistematika pembahasan untuk penjelasan tentang penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke. BAB II Tinjauan umum proyek Menguraikan tinjauan umum proyek akan membahas tentang gambaran umum proyek secara umum, yang menyangkut judul proyek dan tinjauan mengenai proyek, serta studi banding proyek tersebut. BAB III Tinjauan khusus Bab ini menguraikan tema dari penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke dan tinjauan teoritis yang diambil sekaligus sebagai studi banding.
Intan Soraya - 41205010031
3
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
BAB IV Analisa perancangan Bab ini menguraikan penyusunan perencanaan untuk hasil rancangan yang dilakukan melalui analisa pengguna dan pelaku. BAB V Konsep perancangan Bab ini berisikan konsep dalam penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke tema Waterfront untuk penataan kawasan pusat perdagangan ikan Muara Angke.
Intan Soraya - 41205010031
4
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1.1 Judul Proyek Judul proyek yang diambil dalam penulisan skripsi ini adalah PENATAAN
KAWASAN
PELABUHAN
PERIKANAN
DAN
PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE, proyek ini mencakup pelayanan kegiatan berbelanja dan transportasi.
2.1.2 Deskripsi Proyek
Tema
: Waterfront Development
Sifat Proyek
: Fiktif
Pemilik / pengelola
: Swasta dan pemerintah
Sasaran
: umum (masyarakat umum)
Luas Lahan
: ± 12 Ha
KDB
: 20% (26.000 m²)
KLB
: 0,8
Tinggi Max
: 2 Lantai
Batasan Wilayah
2.2.
: Utara
: Laut Jawa
Selatan
: Kali Angke
Timur
: Jalan Karang Pluit
Barat
: Kali Angke
TINJAUAN TEORITIS PROYEK 2.2.1 Pengertian Judul Proyek Pengertian
penataan
adalah
proses,
cara,
pengaturan,
penyusunan atau melakukan kegiatan untuk menata. Sedangkan, kawasan mempunyai arti daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dsb (kamus besar Bahasa
Intan Soraya - 41205010031
5
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Indonsia, Departemen Pendidikan Nasional). Dari kedua pengertian tersebut maka definisi penataan kawasan adalah proses menata suatu daerah yang meliputi seperti tempat tinggal, hiburan, perdagangan, dsb. Penataan pendaratan
kawasan
ikan
Muara
pelabuhan Angke
perikanan
diarahkan
dan
untuk
pangkalan mewujudkan
masyarakat muara angke menjadi sejahtera melalui pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Misi yang ingin dicapai dalam penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke: 1. Mendorong peningkatan ketersediaan dan keamanan produk yang berasal dari ikan. 2. Melakukan penataan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan. 3. Menjadikan pusat bisnis hasil perikanan dan kelautan. 4. Menjadikan tempat rekreasi bagi warga Jakarta. Sesuai dengan keputusan gubernur provinsi DKI Jakarta nomor 1263
tahun
2006
tentang
panduan
rancang
kota
kawasan
pembangunan terpadu muara angke kelurahan pluit, kecamatan penjaringan kotamadya jakarta utara, pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan ke depan akan terbagi menjadi 3 zona yaitu:¹ 1. Zona pelabuhan nelayan 2. Zona industri perikanan dan kelautan 3. Zona eco marine centre Zona – zona tersebut adalah sebagai berikut: Gbr.wilayah penzonaan
1. Perumahan Nelayan
Gbr.Pengembangan Perumahan Nelayan
¹Dinas Pertenakan, Perikanan dan Kelautan UPT.Pelaksanaan Teknis Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangakalan Pendaratan Ikan
Intan Soraya - 41205010031
6
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Pada area sebelah selatan jalur tegangan tinggi atau perbatasan sebelah selatan akses jalan masuk sampai ke jalan menuju kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan Muara Angke sepenuhnya akan di pergunakan untuk perumahan nelayan. Karena di area ini sudah tersedia kegiatan home industri yaitu pengolahan dan penjemuran ikan asin dan sekaligus terdapat tambak warga.
2. Industri perikanan dan kelautan
Gbr.Pengembangan Industri Perikanan dan Kelautan
Pada zona industri perikanan dan kelautan akan di kelompokan ke dalam blok - blok antara lain:
Blok A : kawasan untuk pelayanan kapal nelayan seperti
dermaga,
pelayanan
air
besih
dan
pelayanan BBM.
Blok B : kawasan produksi
seperti tempat
pelelangan ikan, pasar grosir, pasar pengecer, tempat pengepakan ikan dan pos pelayanan ikan.
Blok C : kawasan administrasi / perkantoran bagi muara angke.
Blok D : kawasan industri pendukung seperti cold strorage dan pabrik es.
Blok E : kawasan industri perikanan warga muara angke seperti pengolahan ikan asin, kerang hijau, tambak, pusat jajanan serba ikan.
Blok F : kawasan pendukung seperti masjid, tempat service, rest area.
Intan Soraya - 41205010031
7
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
3. Eco Marine Centre
Gbr.Pengembangan Rencana Pengembangan Eco Marine Centre
Sebelah utara sampai barat kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke akan menambah ekosistem dari hutan mangrove Menghadirkan pariwisata rumah makan serba ikan dan pemandangan mengarah ke laut lepas. Di sini juga tersedia floating market yang membuat para pengunjung bisa menikmati suasana laut lepas dengan perahu nelayan. 2.2.2 Study Banding Judul Studi banding diperlukan sebagai perbandingan dan sebagai pembelajaran sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai dasar dalam merancang Penataan Kwasan Pelabuhan Muara Angke sehingga yang dihasilkan sebuah hasil akhir yang lebih baik.
2.2.2.1 Pasar Tsukiji (jepang)² Lokasi : jepang Fungsi : pusat grosir hasil laut dan hasil pertanian
Gambar, 2.2.2.1.1
Gambar, 2.2.2.1.2
Gambar, 2.2.2.1.3
Pasar Tsukiji sebagai pasar ikan Tsukiji adalah pasar induk yang berada di Tsukiji, distrik kota Chuo, Tokyo. Pasar ini merupakan pusat grosir hasil laut dan hasil pertanian. Buka setiap ²http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Tsukiji
Intan Soraya - 41205010031
8
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
pagi, kecuali hari Minggu, hari libur, dan hari libur pasar di Jepang (biasanya Rabu). Untuk
mendukung
keamanan
pangan,
peran
sanitasi
lingkungan sangat penting. Jepang termasuk negara yang amat efisien memanfaatkan sumber daya. Semua limbah dan sampah akan diproses untuk daur ulang sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Setelah lelang berlangsung, atau toko tutup, semua tempat dan peralatan dibersihkan sesuai dengan standar sanitasi. Pasar Tsukiji mulai beroperasi secara resmi pada 2 Februari 1935, dan merupakan pasar yang tertua di antara 11 Pasar Pusat Grosir Metropolitan Tokyo. Setiap harinya dilelang hasil laut sebanyak 2.080 ton dan sayuran/buah sebanyak 1.180 ton, dan membuatnya sebagai pasar ikan terbesar di Jepang.( terlihat pada gambar di atas) Kawasan sekitar Pasar Tsukiji disebut Pusat Perbelanjaan Luar Pasar Tsukiji atau populer sebagai jogai shijo (pasar bagian luar). Selain ramai dengan toko hasil laut, di pusat perbelanjaan terdapat banyak rumah makan, terutama sushi, dan toko eceran berbagai jenis barang. Kawasan bagian luar pasar adalah obyek wisata yang ramai dengan wisatawan.
2.3 PERMASALAHAN Dalam merumuskan permasalahan di muara angke, maka saya membaginya menjadi 3 kelompok yaitu :
Segi Pengguna
Bagaimana menciptakan suasana di Muara Angke menjadi nyaman, aman dan rekreatif bagi pengguna sehingga menunjang kegiatan yang ada secara optimal.
Bagaimana menciptakan perekonomian yang sama rata antara nelayan bermodal besar dengan nelayan yang
Intan Soraya - 41205010031
9
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
bermodal kecil agar dapat menikmati fasilitas yang ada nantinya.
Bagaimana meningkatkan SDM, sosial dan ekonomi di Kawasan Muara Angke.
Bagaimana menciptakan perilaku pengguna agar tidak terjadinya masalah – masalah sosial.
Bagaimana
penerapan
visual
penataan
lingkungan
bagunan dengan aktivitas kegiatan yang ada di pusat perdagangan ikan di Muara Angke.
Bagaimana mengembangkan potensi yang ada bagi kehidupan warga Muara Angke selanjutnya.
Segi Bangunan
Bagaimana menata bangunan dan lingkungan sekitar yang ada di pusat perdagangan ikan muara angke menjadi lebih baik.
Bagaimana meciptakan interaksi bangunan dengan lingkungan sekitar.
Bagaimana menciptakan suatu identitas bagi pusat perdagangan ikan di Muara Angke dengan dilengkapi dengan pariwisatanya.
Bagaimana mengatur sistem drainase di sekitar pusat perdagangan ikan di Muara Angke.
Segi Lingkungan
Bagaimana menjadikan pusat perdagangan ikan Muara Angke yang ramah lingkungan tanpa merusak ekosistem laut.
Bagaimana
melestarikan
hutan
mangrove
bagi
kepentingan masyarakat yang khususnya di area pesisir pantai. Intan Soraya - 41205010031
10
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. GAMBARAN KHUSUS PROYEK 3.1.1. Definisi Waterfront Pengertian waterfront dalam Bahasa Indonesia secara harafiah adalah daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan (Echols, 2003). Sedangkan, urban waterfront mempunyai arti suatu lingkungan perkotaan yang berada di tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi di area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn,1983). Dari kedua pengertian tersebut maka definisi waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekat/berbatasan dengan kawasan perairan dimana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan aktivitas pada area pertemuan tersebut. Dari pengertian diatas bahwa di kawasan Muara Angke merupakan pelabuhan ikan di daerah Jakarta Utara yang dekat dengan perairan laut Jawa dan kawasan Muara Angke juga memiliki kegiatan beserta aktivitas yang berhubungan dengan hasil dari laut, pariwisata dan juga sebagai pelabuhan ikan. Dimana kawasan Muara Angke semua penduduk hasil pendapatannya berasal dari laut. Maka kawasan Muara Angke merupakan kawasan perairan yang memliki kegiatan dan aktivitas bagi para penduduknya.
3.1.2. Jenis-Jenis Waterfront
4
Berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Konservasi adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
4http//ilmu_tanah_unri.blogspot.com/2009/03/pengembangan_kawasan_tepian_air.com.html
Intan Soraya - 41205010031
11
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
Redevelopment adalah upaya menghidupkan kembali fungsifungsi waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk
kepentingan
masyarakat
dengan
mengubah
atau
membangun kembali fasilitas - fasilitas yang ada.
Development adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai.
3.1.3. Berdasarkan fungsinya
5
waterfront dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
Mixed-used
waterfront
adalah
waterfront
yang
merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, dan/atau tempat - tempat kebudayaan. Contoh dari Mixed-used waterfront :
DURBAN POINT WATERFRONT Durban point waterfront ini di bangun pada tahun 2003 yang terletak di pintu masuk ke pelabuhan Durban, di Afrika selatan. Lahan ini memiliki ± 55 Ha. Pada
tahap
pertama
pembangunan yang terdiri dari perumahan,
pembangunan perkantoran,
hotel dan gerai ritel.
5 ibid
Intan Soraya - 41205010031
12
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE Ide dari Durban point adalah “laut dalam laut” dimana sebuah
sistem
kanal
membentuk
tulang
punggung dari pusat kota dan pembangunan kembali dimana
keuntungan
ekonomi air memanjang ke jalan di seluruh wilayah
Recreational waterfront
waterfront yang
adalah
menyediakan
semua
kawasan
sarana-sarana
dan
prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Contoh dari Recreational waterfront :
TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL Taman impian jaya ancol di mulai pembangunan pada desember1965. Pembangunan dilaksanakan
oleh
Pembangunan bawah
Ancol PD
Jaya
pimpinan
di Ir.
Ciputra.Taman impian jaya ancol di bangun memang sebagai tempat pariwisata untuk masyarakat Jakarta. Taman impian jaya ancol terdiri (dufan),
Intan Soraya - 41205010031
dari
dunia
fantasi
seaworld,
pantai
13
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Residential waterfront adalah perumahan, apartemen, dan resort yang dibangun di pinggir perairan. Contoh dari Residential waterfront :
PERUMAHAN PANTAI MUTIARA Perumahan esklusif di pantai mutiara yang terletak di Jakarta utara
memiliki
waterfront. memiliki
konsep
Setiap
rumah
perkarangan
yang
berupa perairan. Pantai mutiara adalah sebuah contoh Perumahan
esklusif
yang
terletak di daerah perairan.
Working waterfront adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan. Contoh dari Working waterfront:
PELABUHAN TANJUNG PRIOK Terletak di Jakarta Utara, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan dan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini menangani lebih dari 30% komoditi Non Migas Indonesia, disamping itu 50% dari seluruh arus barang yang keluar / masuk Indonesia melewati pelabuhan ini.
Karenanya
merupakan
Tanjung
barometer
Priok
perekonomian
Indonesia. Intan Soraya - 41205010031
14
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
3.1.4. Kriteria Waterfront
6
Kriteria umum dari penataan dan pendesainan waterfront adalah (Prabudiantoro, 1997):
Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah perairan yang besar (laut, danau, sungai, dan sebagainya).
Biasanya
merupakan
area
pelabuhan,
perdagangan,
permukiman, atau pariwisata.
Memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat rekreasi, permukiman, industri, atau pelabuhan.
Dominan dengan pemandangan dan orientasi kearah perairan.
Pembangunannya dilakukan ke arah vertical horisontal.
3.1.5. Aspek Dasar Perancangan
7
Dalam perancangan kawasan tepian air, terdapat dua aspek penting yang mendasari keputusan-keputusan serta solusi rancangan yang dihasilkan. Kedua aspek tersebut adalah faktor geografis serta konteks perkotaan (Wren, 1983 dan Toree, 1989). a. Faktor Geografis Merupakan hal-hal yang menyangkut geografis kawasan dan akan menentukan jenis serta pola penggunaannya. Termasuk di dalam aspek ini adalah kondisi perairan, kondisi lahan dan iklim. b. Konteks perkotaan (Urban Context) Merupakan faktor-faktor yang akan memberikan identitas bagi kota yang bersangkutan serta menentukan hubungan antara kawasan waterfront yang dikembangkan dengan bagian kota yang terkait. Termasuk dalam aspek ini adalah: Pemakai, Khasanah sejarah dan budaya, pencapaian dan sirkulasi.
6 ibid
7 ibid
Intan Soraya - 41205010031
15
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
- Karakter visual, yaitu hal-hal yang akan memberi ciri yang membedakan satu kawasan waterfront dengan lainnya. Ciri ini dapat dibentuk dengan material, vegetasi, atau kegiatanl yang khas, seperti "Festival Market Place" (ruang terbuka yang dikelilingi oleh kegiatan pertokoan dan hiburan).
Konsep festival ini pertama kali dibangun di proyek Faneuil Hall, Boston
Terletak di jantung kota Boston, sejarah Faneuil Hall Marketplace telah menjadi "Gerbang ke Boston" sejak 1026. Hall Faneuil sekarang bagian yang lebih besar dari pasar festival, Faneuil Hall Marketplace, yang meliputi tiga bangunan lama granit bernama Pasar Utara, Quincy Market, Pasar dan Selatan, dan yang sekarang beroperasi sebagai outdoor - indoor mall makanan dan restoran.
dua jembatan toko kuno di Italia Ponte Vecchio di Firenze
The Ponte Vencchio adalah jembatan tua yang berada di atas sungai Arno, di Florene, Italy. The ponte Vecchio di bangun pada tahun 1345 oleh Giorgio Vasari dan Taddeo. The Ponte Vencchio membuat penataan dua barisan toko kerajinan yang diproduksi di kota lama. Hal inilah yang
Intan Soraya - 41205010031
16
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
membuatnya terkenal dan toko ini belakangnya menghadap ke arah sungai.
Ponte Riaalto di Venezia
Ponte Rialto adalah salah satu dari empat jembatan mencakup Grand Canal di Venesia, Italia. Jembatan yang dibangun 1181 oleh Nicolo Barattieri Inilah jembatan tertua di seluruh kanal dan mungkin yang paling terkenal di kota. Ponte Rialto, termasyhur karena pasar yang indah dan berkembang, baik sebagai ritel dan sebagai pasar grosir. Toko-toko yang menjual barang mewah, bank dan lembaga asuransi muncul di kota dan kantor - kantor pajak yang terletak di daerah tersebut. Uniknya di samping di bawah jembatan tua ini di pergunakan untuk tempat makan / restoran yang menghadap ke sungai. 3.1.6. Elemen Perancangan
8
Dalam mengolah kawasan tepian air, beberapa elemen dapat diberikan penekanan dengan memberikan solusi disain yang spesifik, yang membedakan dengan olahan kawasan lainnya atau yang dapat memberikan
kesan
mendalam
sehingga
selalu
dikenang
oleh
pengungjungnya.Di antara elemen - elemen penting dalam waterfront development a. Pesisir Kawasan
tanah
atau
pesisir
yang
landai/datar
dan
langsung
berbatasan dengan air. Merupakan tempat berjemur atau duduk 8 ibid
Intan Soraya - 41205010031
17
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
duduk dibawah keteduhan pohon (kelapa atau jenis pohon pantai lainnya) sambil menikmati pemandangan perairan.
b. Promenade/Esplanade Perkerasan di Kawasan tepian air untuk berjalan-jalan atau berkendara (sepeda atau kendaraan tidak bermotor lainnya) sambil menikmati pemandangan perairan. Bila permukaan perkerasan hanya sedikit di atas permukaan air disebut promenade, sedangkan perkerasan yang diangkat jauh lebih tinggi dari permukaan (seperti balkon) disebut esplanade. Pada beberapa tempat dari promenade dapat dibuat tangga turun ke air, yang disebut "tangga pemandian" (baptismal steps). Promenade
Esplanade
Larnaca
Singapore
c. Dermaga Tempat bersandar kapal/perahu yang sekaligus berfungsi sebagai jalan di atas air untuk menghubungkan daratan dengan kapal atau perahu. Pada masa kini dermaga dapat diolah sebagai elemen arsitektural dalam penataan kawasan tepian air, dan diperluas fungsinya antara lain sebagai tempat berjemur.
Intan Soraya - 41205010031
18
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
d.Jembatan Penghubung antara dua bagian daratan yang terpotong oleh sungai atau kanal. Jembatan adalah elemen yang sangat populer guna mengekspresikan misi arsitektural tertentu, misalnya tradisional atau hightech, sehingga sering tampil sebagai sebuah scuilpture. Banyak jembatan
yang
kemudian
menjadi
Lengaran
(landmark)
bagi
kawasannya, misalnya Golden Gate di San Francisco atau Tower Bridge di London.
Golden Gate di San Francisco
Tower Bridge di London
e. Pulau buatan/bangunan air Bangunan atau pulau yang dibuat/dibangun di atas air di sekitar daratan, untuk menguatkan kehadiran unsur air di kawasan tersebut. Bangunan atau pulau ini bisa terpisah sama sekali dari daratan, bisa juga dihubungkan dengan jembatan yang merupakan satu kesatuan perancangan.
Pulau Palm di Dubai H. Ruang terbuka (urban space) Berupa taman atau plaza yang dirangkaikan dalam satu jalinan ruang dengan kawasan tepian air. Contoh klasik dari rangkaian urban space di kawasan tepian air adalah Piazza de La Signoria yang dihubungkan dengan Ponte Veccnio, di Firenze, serta Piazza San Marco dengan Grand Canal, di Venezia.
Intan Soraya - 41205010031
19
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Piazza de La Signoria yang dihubungkan dengan Ponte Veccnio, di Firenze
Piazza de La Signoria
Ponte Veccnio
Piazza San Marco dengan Grand Canal di Venezia
Grand Canal
Piazza san marco
i. Aktivitas Guna mendukung penataan fisik yang ada,perlu dirancang kegiatan untuk meramaikan atau memberi ciri khas pada kawasan pertemuan antara daratan dan perairan. "Floating market" misalnya adalah
kegiatan
tradisional
yang
dapat
ditampilkan
untuk
menambah daya tarik suatu kawasan waterfront, sedang festival market place adalah contoh paduan aktivitas (hiburan dan perbelanjaan) dengan tata ruang waterfront (plaza atau urban space).
FLOATING MARKET
Thailand 3.1.7. Menurut Fungsi
Banjarmasin 9
Mengingat bahwa salah satu sebab maraknya pembangunan di kawasan tepian air disebabkan oleh langkahnya lahan perkotaan, 9 ibid
Intan Soraya - 41205010031
20
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
maka fungsi-fungsi yang diberikan pada proyek-proyek waterfront juga mencerminkan kebutuhan perkotaan pada masa kini. Meski bisa dibedakan adanya berbagai fungsi, namun pada suatu kawasan tepian air
bisa
dihadirkan
fungsi-fungsi
beberapa
fungsi
dimaksud
sekaligus.
antara
Sedangkan
lain
adalah:
a. Hunian Salah
satu
kelebihan
hunian
di
kawasan
tepian
air
adalah
dimungkinkannya untuk menambatkan kapal-kapal pribadi (boat/yacht) di sekitar rumah. Bentuk hunian dapat berupa rumah-rumah tunggal atau berupa kondominium. Jenis waterfront housing ini diperkenalkan di Port Grimaud, Prancis (1966), kemudian di contoh diberbagai tempat, antara lain Port Louis, Lousiana AS (1986) Jakarta (1987).
Port Grimaud, Prancis
Port Louis, Lousiana AS
b. Bisnis Pembangunan kawasan bisnis berskala besar di kawasan tepian air, dipelopori oleh proyek Battery City Park di New York, telah melambungkan citra waterfront development sebagai urban project yaang merejalela di kota-kota besar dunia sejak awal tahun 80-an. Menara-menara kantor dan hotel merupakan unsur yang dominan dalam membentuk wajah kawasan tepian air.
Battery City Park di New York
Intan Soraya - 41205010031
21
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
c. Komersial dan hiburan Sejak akhir tahun 60-an kawasan bekas pelabuhan lama di kota-kota pantai Amerika telah berhasil dikembangkan menjadi sarana komersial dan hiburan/ rekreasi. Bekas bangunan dermaga atau gudang dimanfaatkan menjadi pusat-pusat perbelanjaan. selain itu juga dibuat ruang terbuka (Plaza) yang secara berkala di isi dengan kegiatan pertunjukan atau keramaian lainnya. Solusi gaya Amerika ini banyak mewarnai penataan kawasan tepian air kota-kota besar lain diseluruh dunia. 3.1.8. Karakteristik Urban Waterfornt 10 Kunci dari sebuah kesuksesan waterfront adalah tergantung dari respon publik terhadap kualitas unik waterfront tersebut. Pada tahap pengembangan waterfronts, ada beberapa faktor krusial yang harus diperhitungkan, yaitu 1. Letak Geografis Letak fundamental
geografis yang
Muara
Angke
membedakan
merupakan
waterfront
ini
elemen dengan
waterfronts yang lainnya. 2. potensi Perairan Waterfronts dapat terletak di berbagai macam tipe perairan, di tepi laut, sepanjang sungai, atau di tepi danau, potensi-potensi perairan di daerah-daerah tersebut bervariasi. Faktor potensi penting yang diperhatikan adalah dimensi dan bentuk dari badan perairan tersebut, dinamika kegiatan, dan kualitas air. 3. Sumber Daya Daratan Sekitar Faktor kedua lokasi geografis adalah sumber daya yang mampu
dihadirkan
oleh
daratan
disekitar
perairan.
Karakteristik ini juga dapat berbeda-beda seperti halnya karakteristik perairan. 10
http://puslit2.petra.ac.id/ejornal/index.php/ars/article/viecofile/164543/16535
Intan Soraya - 41205010031
22
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4. Iklim Faktor yang ketiga adalah iklim, dimana keadaan iklim setempat dapat mempengaruhi bentuk dan fungsi dari urban waterfronts. Di wilayah yang temperatur, curah hujan, dan keadaan anginnya mengalami perubahan drastis dalam setahun, maka akan terdapat variasi dalam pola pemakaian waterfront tersebut. 5. Konteks Perkotaan Konteks perkotaan mereferensi pada hubungan yang eksis antara sebuah kota dengan waterfront-nya. Dalam logika ini, konteks perkotaan berarti lebih dari sebuah lokasi di pinggir laut dalam sebuah kota, ia melingkupi pola pemakaian tanah dan air, siapa saja yang memakai, arti sejarah dan budaya, akses dan sirkulasi, serta kualitas visualnya. Bila faktor geografis tidak dapat diubah, faktorfaktor ini dapat diubah oleh manusia. 6. Pemakai Waterfront Konteks perkotaan sebuah waterfront secara tidak langsung dipengaruhi oleh karakteristik para pemakainya. 7. Waterfront sebagai Warisan Budaya Konteks perkotaan sebuah waterfront juga dipengaruhi oleh warisan budaya atau sejarahnya. Tipe dan pentingnya warisan budaya dan sejarah yang terletak di suatu waterfront dapat bervariasi, tergantung dari usia, letak, dan fungsinya di masa lalu. 8. Karakter Visual Waterfront sering dikatakan memiliki kualits visual yang tinggi. Kualitas visual tersebut dicapai melalui bentuk, tekstur, dan fitur spesial waterfront, berupa permukaan air yang luas.
Intan Soraya - 41205010031
23
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
9. Bentuk Secara konseptual, lanskap terbuat dari pinggiran dan ruang. Pinggiran memberi bentuk pada apa yang dilihat mata manusia dengan memberikan batas spasial. Dalam hal ini pembatas antara pertemuan antara air dan daratan. 10. Secara konseptual Elemen-elemen dalam bentuk tersebut dapat berupa karang,
tanjung,
ataupun
bangunan-bangunan
yang
dibangun di pantai. Waterfront biasanya memiliki tekstur visual yang kaya. 11. Vegetasi Vegetasi
juga
dapat
menjadi
sebuah
fitur
dalam
mempengaruhi karakter visual sebuah waterfront. Secara umum, tumbuh-tumbuhan memperhalus tampilan visual. 12. Vocal Point Biasanya, kualitas visual sebuah waterfront juga dapat ditingkatkan dengan kehadiran hal-hal yang hanya bisa ditemukan di sepanjang pinggiran air. Elemen-elemen seperti kapal-kapal ferry, marina, fasilitas perbaikan kapal, dan fasilitas penunjang kegiatan perairan lainnya. Elemenelemen ini sering kali dijadikan sebagai vocal point dari karakter visual sebuah waterfront. 13. Aksesibilitas Visual Urban waterfront bervariasi dalam aksesibilitas visualnya. Beberapa dapat terlihat dengan mudah dari banyak areal di kota, sedangkan lainnya mungkin terhalang oleh baik fisik, secara sengaja maupun tidak disengaja. 14. Sensibilitas Pengamat Bukan hanya komponen fisik yang mempengaruhi karakter visual sebuah waterfront. Hal lain yang penting adalah respons pengamat terhadap komponen-komponoen
Intan Soraya - 41205010031
24
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
fisik tersebut. Sensibilitas pengamat menjadi variabel yang penting, karena penglihatan adalah indra dan respons yang aktif terhadap stimulasi visual.
3.2. KESIMPULAN
Dari teori – teori yang diatas bisa diambil beberapa kesimpulan yang dapat diterapkan pada penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke yaitu Tema untuk proyek penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan Muara Angke menerapkan pada tema waterfront. Jenis waterfront yang diambil adalah waterfront development. Waterfront Development adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. Fungsi yang diambil dalam waterfront ini sebagai komersil dan hiburan sehingga mewarnai penataan kawasan tepi air. Sasaran untuk proyek ini adalah untuk kalangan menengah ke bawah karena mayoritas penduduk di sini adalah nelayan.
RUANG LINGKUP Dalam ruang lingkup penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke di bahas tentang yaitu : 1. fasilitas – fasilitas yang berada di kawasan tersebut antara lain: NO I
JENIS FASILITAS Fasilitas Pokok 1. Dermaga 2. Pemecah gelombang 3. Kolam pelabuhan 4. Tanggul penahan air pasang 5. Tempat pelelangan ikan (TPI)
Intan Soraya - 41205010031
25
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
II
Fasilitas Fungsional 1. Pasar grosir ikan 2. Pasar pengecer 3. Menara pengawas 4. Navigasi pelayaran / lampu suar 5. Pabrik es 6. Air bersih 7. SPBU 8. Tempat perbaikan jarring 9. Waduk penampungan 10. Kantor UPT/pengelola 11. Kantor instansi terkait 12. Fasilitas penanganan dan pengolahan ikan 13. Alat transportasi ikan dan angkut es 14. Kios ikan bakar
III
Fasilitas penunjang 1. Tempat pembinaan nelayan 2. Pos jaga 3. MCK 4. Musolah 5. Kios penunjang 6. IPTEK dan sarana pendidikan 7. Sarana kesehatan
IV
Service 1. Saluran pembuangan air 2. Ruang pompa 3. M&E 4. Sarana pembuangan sampah 5. Parkiran 6. Ruang terbuka 2. Menata lingkungan kawasan muara angke.
Intan Soraya - 41205010031
26
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
3. Menaikkan ekonomi perdagangan ikan. 4. Menambah fasilitas periwisata untuk menunjang perdagangan ikan.
Intan Soraya - 41205010031
27
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1.
LOKASI TAPAK Lokasi tapak berada di kawasan pelabuhan muara angke
U
Spesifikasi lahan
Luas lahan
Batas ketinggian : 2 Lantai
KDB
: 20%
KLB
: 0.8
Luas Total
: ± 12 Ha (120.000 m²)
Batasan Wilayah
Intan Soraya - 41205010031
: ± 13 Ha
: Utara
: Laut Jawa
Selatan
: Kali Angke
Timur
: Jalan Karang Pluit
Barat
: Kali Angke
28
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.1
ANALISA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN
DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE 4.1.1 Pelaku Kegiatan penataan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan muara angke
Intan Soraya - 41205010031
29
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
30
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
31
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
32
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
33
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
34
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
35
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
36
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
37
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
38
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Intan Soraya - 41205010031
39
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.
ANALISA ALUR KEGIATAN
Keterangan : Private Semi Private Publik
Intan Soraya - 41205010031
40
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2
Analisa Lokasi
4.2.1 Lokasi
U
Batasan Wilayah
: Utara
: Laut Jawa
Selatan
: Kali Angke
Timur
: Jalan Karang Pluit
Barat
: Kali Angke
4.2.2. Potensi Tapak
Merupakan tempat pelestarian hutan mangrove
Merupakan salah satu dermaga untuk menyebrangi ke pulau seribu
Tambak
Merupakan pusat perdagangan ikan Pengolahan Ikan Asin
Intan Soraya - 41205010031
di wilayah Jakarta
41
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.3 Permasalahan Yang Ada Di Lokasi secara Makro
Rusak nya jalan menuju ke pemancingan akibat dari desakan ombak menghancurkan sebagian jalan menuju pemancingan di tengah laut
Membuang sampah di laut, hal ini mengotori sekitar daerah pelelangan
Altenatif : 1. Menyediakan tempat – tempat sampah di sekitar pinggiran laut. Dibagi beberapa kategori sampah yaitu basah, kering.
Altenatif : - Membuat jembatan baru menuju pemancingan ke tengah laut
Altenatif : 2. Diletakan jaring - jaring disekitar pinggiran laut untuk menjaring sampah – sampah setelah terkumpul. Jaring akan diangkut dan tidak akan ada sampah yang mengotori laut
Intan Soraya - 41205010031
Altenatif : 3. Menyediakan tempat utuk menyaring limbah supaya air laut tidak tercemar.
42
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Altenatif : - Memperbes ar dermaga yang sudah ada Kurangnya dermaga ikan yang mengakibatkan para kapal mengantri
Kurang penataan lingkungan yang disebabkan oleh PKL disepanjang trotoar dan juga bangunan yang tidak di rawat Terjadi banjir setiap bulan purnama yang mengakibatkan sebagian dkegiatan terganggu
Altenatif : - Menata PKL yang di jalan di berikan tempat supaya tertata dengan baik Altenatif : 1. Memompa air laut yang sudah masuk
2. Menaikan jalan beserta utilitas nya di atas air laut
Kurangnya fasilitas pejalan kaki karena trotoar di pakai untuk para PKL
Altenatif : 1. Membuat space jalan khusus bagi pejalan kaki / trotoar yang sesuai dengan kapasitas
Intan Soraya - 41205010031
Altenatif : 2. Memberikan rest area yang berguna supaya pengunjung bisa berteduh / duduk - duduk
43
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.4 Kondisi lingkungan Lokasi Tanggapan : Pengurangan luasan dermaga yang membuat kapal yang datang harus menunggu / mengantri kapal yang ada di dermaga pergi dahulu. Dermaga
Pusat jajanan serba ikan
TPI
Tanggapan : Kurangnya tempat bagi lahan pusat jajanan serba ikan dan juga kurang memberikan view ke arah laut.
Tanggapan : Pengurangan luasan dermaga yang membuat kapal yang datang harus menunggu / mengantri kapal yang ada di dermaga pergi dahulu.
Pasar Ikan di luar Tanggapan : Memberikan tempat bagi PKL dan memberikan akses yang mudah dengan pengunjung
KETERANGAN Pom bensin
TPI & DERMAGA
Tanggapan : Di perluasnya pom bensin karena pom bensin bagi kapal sangat kurang besar karena di sana hanya ada melayani 2 kapal saja
PASAR IKAN PUSAT JAJANAN & PASAR IKAN Pasar Ikan
POM BENSIN
Tanggapan : Di dalam pasar ikan kurangnya drainase yang mengakibatkan banyak air – air tergenang
Intan Soraya - 41205010031
44
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.5 Analisa Lokasi
Lahan yang begitu luas ± 12 Ha yang membutuhkan untuk diolah
Daerah ini dekat dengan bengkel kapal
mudah mengatur jalur lalu lintas kapal keluar/masuknya kapal
Diletakan TPI dan pasar disini karena mudah mengakses kapal – kapal ikan sesuai dengan jalur keluar masuknya kapal
Berbagai banyak fungsi dan kegiatan di sana seperti pasar, TPI, dermaga, Perumahan nelayan,dll yang membutuhkan lahan – lahan yang sesuai dengan fungsinya
Diletakan pusat jajanan serba ikan disini karena terhindar bau amis dari pasar ikan
Warna biru ini mengartikan bahwa lahan berbatasan langsung dengan laut. Sehinggga lahan harus lebih di atas air laut supaya tidak terkena banjir
Lahan ini untuk melestarikan hutan mangrove sebagai ekosistem tepi laut dan membantu apabila air laut sedang pasang
Intan Soraya - 41205010031
45
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
4.2.6 Analisa Kebisingan dan Penghijauan Mikro Kebisingan sedang ditempatkan oleh Eco Marine Centre dan perumahan nelayan karena dekat dengan kegiatan pelelangan
view Kebisingan yang tinggi ditempatkan oleh TPI dan Pasar karena dekat dengan dermaga dan kapal.
kebisingan rendah ditempatkan oleh cotage karena jauh dari dermaga dan sebagai tempai tempat tinggal
KETERANGAN TPI & DERMAGA PASAR IKAN
view
PUSAT JAJANAN & COTAGE Tinggi Sedang Rendah Diletakan pohon bakau pada area ini untuk melestarikan hutan view dan bakau dan ekosistemnya juga untuk menyerap air laut ketika banjir pada area ini
POHON
Diletakan pohon rindang pada area eco marine centre, perumahan nelayan, pasar ikan dan TPI sebagai buffer
KETERANGAN TPI & DERMAGA
view
PASAR IKAN PUSAT JAJANAN & COTAGE view
Intan Soraya - 41205010031
46
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
4.2.7 Sirkulasi Pejalan Kaki dan Kendaraan Mikro Pejalan Kaki
Pejalan kaki sangat jauh menuju ke tempat pelelangan ikan. Altenatif : - Membuat rest area - Menyediakan alat transportasi - Membuat satu hiburan agar si pejalan kaki tidak merasa lelah untuk sampai ke TPI
KETERANGAN Arah ke perumahan Nelayan Arah ke Eco Marine centre Arah ke Amphiteater Arah ke TPI Arah ke Pasar Ikan
Pintu masuk cotage mempunyai akses sendiri karena untuk mempermudah akses pintu masuk dan private
Kendaraan Sirkulasi kendaraan dekat dengan eco marine centre KETERANGAN
Sirkulasi kendaraan bagi pasar dan TPI
Arah ke Eco Marine centre Arah ke cotage Arah ke TPI dan pasar
Intan Soraya - 41205010031
47
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Waterfront
4.2.8 Analisa View dan arah matahari Mikro
View
View sebelah sini menghadap ke laut jawa dan pulau seribu
View sebelah sini menghadap ke laut jawa dan Regata
View TPI menghadap kearah paekir pelabuhan dan pantai mutiara
View Eco marine centre sebelah sini menghadap ke Hutan Bakau
View Pasar Ikan menghadap ke arah parkir pelabuhan ikan
View menghadap ke Tambak dan Hutan bakau
Arah Matahari Eco Marine Centre sebelah sini mendapatkan sinar matahari sore hari
Eco Marine Centre sebelah sini kurang mendapatkan sinar matahari pagi dan sore hari
TPI mendapatkan sinar matahari pagi dan siang hari
Perkampungan nelayan mendapatkan sinar matahari pagi dan siang hari untuk penjemuran ikan asin
Intan Soraya - 41205010031
Pasar Ikan mendapatkan sinar matahari pagi dan siang hari
48
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.9 Analisa Utilitas dan PKL (pedagang Kaki Lima) Mikro
Utilitas Utilitas bagi kawasan ini : - Menyediakan pompa - Menaikan level dari ketinggian tanah - Memberikan hutan bakau - Saluran pembuangan lebih tinggi dari pada laut
Pedagang Kaki Lima pasar Pasar selalu berada di trotoar bagi pejalan kaki Altenatif : Menyediakan lahan bagi mereka yang dekat dengan pasar
Intan Soraya - 41205010031
49
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.10 Analisa Bangunan
Analisa Bangunan Ekisting
Perumahan Nelayan Tanggapan : Memiliki atap yang pelana berfungsi untuk terhindar dari panas matahari bentuk bangunan yang kotak
Gedung penggadaian Tanggapan : Gedung baru ini terletak memakai atap dak yang terlihat bahwa sangat panas.
Key plan
Regata Tanggapan : Bentuk bangunan yang memiliki sirip seperti layar yang berfungsi untuk aliran angin dan bentuk bangunannya kombinasi Pasar muara angke Tanggapan : Bila melihat dari atap yang pelana berfungsi untuk melindungi sinar matahari dan sesuai dengan cuaca yang ada di Indonesia yaitu tropis
Dari gambar di atas bahwa bentuk masa di kawasan Muara Angke memiliki bentuk kotak dengan atap yang beragam. Masa bangunan banyak menggunakan atap pelana karena dari faktor iklim dan tidak banyak juga bangunan yang memiliki atap dak contohnya regatta, apartemen pantai mutiara dan gedung penggadaian. Kesimpulan : bahwa bentuk bangunan di Kawasan Muara Angke diusulkan bebentuk kombinasi dengan bentuk atap yang kombinasi juga
Intan Soraya - 41205010031
Apartemen Pantai Mutiara Tanggapan : Bentuk bangunan kontak
50
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.11 Analisa Bentuk Massa Perumahan nelayan Lahan yang begitu luas ± 12 Ha dengan mempunyai fungsi yang berbeda - beda
Pasar ikan dan TPI
Ingin memisahkan fungsi seperti pasar ikan dengan perkampungan nelayan, karena ingin perkampungan nelayan terhindar bau amis dari pasar ikan dan memisahkan kegiatan antara publik dengan pivate supaya tidak terjadi kebisingan di perumahan nelayan Perumahan nelayan
Eco marine centre
Mendekatkan perumahan nelayan dengan eco marine centre karena fungsi rumah tersebut adalah home industri yang harus berdekatan dengan para pengunjung
Penempatan eco marine centre majemuk karena melihat dari bebagai fungsi yang di hadirkan di dalamnya seperti tempat makan, rest area, hutan mangrove, dll yang setiap bentuk massa tersebut memiliki view yang berbeda - beda
Floating market
Rumah makan terapung
Hutan mangrove Intan Soraya - 41205010031
51
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.2.12 Analisa Material Kayu
Dari segi ekonomi : harga kayu lebih dibandingkan dengan harga beton dan baja.
murah
Dari segi perawatan : kayu memiliki perawatan yang sangat mudah dengan cara di cat. Dari segi kekuatan : kayu memiliki kekuatan yang relatife tidak tahan lama apabila bersentuhan dengan air. Dari segi pelaksanaan pembangunan : kayu sangat mudah untuk di kerjakan dan tidak menggunakan alat berat. Dari segi renovasi : kayu mudah untuk di renovasi karena bahannya yang mudah untuk di potong. Beton
Dari segi ekonomi : harga beton lebih mahal dibandingkan dengan harga kayu dan baja Dari segi perawatan : beton memiliki perawatan yang sangat mudah Dari segi kekuatan : beton memiliki kekuatan yang kuat. Dari segi pelaksanaan pembangunan : beton sangat lama utntuk pengerjaannya Dari segi renovasi : beton sangat sulit
Intan Soraya - 41205010031
52
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Baja
Dari segi ekonomi : harga dibandingkan dengan beton
baja
lebih
murah
Dari segi perawatan : baja memiliki perawatan yang sangat sulit karena tidak tahan terhadap garam Dari segi kekuatan : baja memiliki kekuatan yang kuat. Dari segi renovasi : baja sangat mudah
Dari penjelasan diatas maka disimpulkan material disesuaikan dengan iklim dan sesuai dengan kebutuhan material dari perumahan nelayan, eco marine center dan pasar ikan.
4.2.13 Analisa Struktur Beberapa jenis struktur yang sesuai di daerah pinggir pantai: Struktur truss : struktur lebih ringan dan kuat, kontruksinya stabil dan aman, anti rayap, tahan api tetapi tidak kuat terhapat garam.
Struktur lipat : struktur lebih berat dan kuat, kontruksinya aman, anti rayap, anti terhadap kelembapan / garam
Struktur portal : mudah pelaksanaan
Dari penjelasan diatas maka disimpulkan material di sesuaikan dengan jenis bangunan seperti rumah menggunakan struktur truss sedangkan pasar dan TPI karena menggunakan bentang lebar maka menggunakan sistem struktur lipat
Intan Soraya - 41205010031
53
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
4.3
Zonning kawasan
ZONE I Perkampungan Nelayan
ZONE II Industri Perikanan dan Kelautan
ZONE III Eco Marine Centre
Dari analisa yang lakukan terbentuk zooning kawasan yang sudah memperhatikan fungi – fungsi, kebisingan, sirkulasi, penghijauan, dll. Besaran dari fungsi – fungsi sudah ditentukan oleh kebutuhan ruang.
Intan Soraya - 41205010031
54
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
BAB V KONSEP
5.1.
KONSEP DASAR PERENCANAAN Konsep dasar perencanaan dari penataan Kawasan Pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke ini adalah menciptakan
suatu
penataan
pada
kawasan
perairan
(waterfront) yang memiliki tingkat sosial yang lebih baik dengan mewujudkannya dalam bentuk bangunan bangunan yang view nya menyatu dengan laut (tanpa ada batasan). Ketika mata manusia melihat bangunan tersebut seakan – akan bangunan tersebut seperti menyatu dengan laut.
5.2.
KONSEP PENZONINGAN
Intan Soraya - 41205010031
Zoning:
-
Area semi private terdapat di zona I yaitu perkampungan nelayan terletak disebelah hutan mangrove dan juga dekat d dengan pasar agar masyarakat bisa dengan mudah mengakses penjualan home industry
-
Area publik zona II di letakan disamping tapak agar mempermudah keluar masuknya kapal nelayan dan juga downloading bagi ikan.
-
Area public blic zona III marine centre dan cottage diletakkan dekat dengan hutan mangrove dan lau laut agar pengunjung dapat melihat langsung view yang ada.
55
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.3.
KONSEP SIRKULASI KENDARAAN
Pintu masuk untuk kendaraan ke tapak (entrace) yang menggunakan kendaraan
Sirkulasi kendaraan di bagi 2 :mobil, : motor
Memisahkan jalur ja cotage
Intan Soraya - 41205010031
56
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.4.
KONSEP PEJALAN KAKI
Menyediakan trotoar yang nyaman terhindar dari PKL.
Menyediakan tempat – tempat istirahat / rest area.
Memisahkan jalur antara kendaraan dan pejalan kaki.
Memberikan peneduh seperti pohon agar tidak terasa panas.
Intan Soraya - 41205010031
57
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.5.
KONSEP MASSA MA DAN BENTUK BANGUNAN Masa bangunan majemuk dengan pertimbangan bentuk dan lahan yang luas dan juga menyesuaikan fungsinya sebagai Penataan Kawasan Pelabuhan Perikanan & Pangkalan Pendaratan Ikan yang membutuhkan masa bangunan yang banyak / bangunan.
Penataan Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan harus memiliki bangunan yang memiliki Pendaratan bangunan yang memiliki konteks lingkungan dan iklim tropis
di
Indonesia.
Dalam
hal
tersebut
harus
memperhatikan hal – hal yang ada. Sebagai altenatif : 1. Mempertimbangkan iklim / cuaca, seperti : -
Peredaran matahari
-
Perubahan cuaca
-
Pasang surut air laut
2. Mempertimbangkan
pemakaian
kaca,
apabila
memakai kaca harus dilengkapi oleh pemakaian kanopi/sun screen yang berguna untuk menyaring cahaya matahari masuk ke dalam bangunan dan untuk
fasade
sebagian
menggunakan
kaca
transparan supaya bisa melihat view langsung ke laut
dan
harus
sesuai
dengan
kebutuhan.
Sebagian besar juga memakai dinding pasif karena mempertimbangkan cahaya matahari yang masuk akan sangat panas sekali.
Intan Soraya - 41205010031
58
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.6.
KONSEP TATA RUANG DALAM Konsep tata ruang dalam bagi pasar ikan ingin menciptakan suasana yang nyaman, bersih dan tidak bau amis.
Ruang dalam bagi Restoran ingin menciptakan suasana yang rileks, bersih dan bisa melihat view langsung ke laut.
Konsep tata ruang dalam bagi rumah nelayan adalah menciptakan rumah yang bersifat multifungsi / home industri tapi tidak menghilangkan suasana rumah.
Intan Soraya - 41205010031
59
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
5.7.
KONSEP MATERIAL material yang digunakan di kawasan Muara angke adalah menggunakan bagian – bagian material yang telah di analisa
BAJA baja dengan di lapisi anti karat. Karena sifat baja yang mudah karat oleh karena itu di butuhkan lapisan untuk mencegah karatan tersebut diletakan pada daerah atap.
Cat khusus anti karat ZincAluminium,Galva nize atau pengecatan)
Untuk atap sendiri menggunakan atap dari baja ringan (truss) karena menghindari dari hembusan angin yang kencang di pinggir laut dan tahan terhadap cuaca & kelembapan Menggunakan Material kaca yang berfungsi untuk keluar masuknya aliran udara dan keluar masuknya sinar matahari. Apabila terlalu panas maka menggunakan sun screen Sun screen pada bangunan
Untuk pemakaian baja di gunakan pada area pasar ikan.
BETON Digunakan bahan beton untuk keadaan yang bersentuhan dengan air / kelembapan. Pada area dermaga dan TPI.
Intan Soraya - 41205010031
60
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
KAYU
Kayu digunakan pada daerah rumah nelyan karena dilihat dari segi ekonomi yang murah dan pengerjaannya yang sangat mudah.
POHON KELAPA DAN DAUN KELAPA
5.8.
KONSEP STRUKTUR Struktur Atas
Konsep
struktur
bagi
perumahan
nelayan
dengan
menggunakan sistem portal karena mudah pengerjaannya. Untuk bagian atap perumahan nelayan menggunakan atap kuda – kuda dengan bahan material dari kayu.
Intan Soraya - 41205010031
61
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
Konsep struktur bagi pasar dengan menggunakan sistem portal
pada
bagian
bawah.
Untuk
bagian
atapnya
menggunakan struktur truss.
Menggunakan atap baja ringan (truss)
Konsep struktur bawah bagi TPI dan eco marine centre menggunakan sistem lipat.
5.9.
KONSEP UTILITAS 5.9.1 PENCAHAYAAN Sistem pencahayaan untuk kawasan ini menyuplai daya listrik untuk pencahayaan perkampungan nelayan, pasar, TPI, retaurant, Penginapan, dll. Daya listrik ini di suplai oleh perusahaan listrik (PLN/PLTU). Bagi pemanfaatan cahaya listrik akan menggunakan matahari yang masuk untuk berbagai tempat.
5.9.2 AIR BERSIH DAN AIR KOTOR AIR BERSIH Untuk mendapatkan air bersih sangat sulit karena terletak di wilayah perairan yang menyebabkan air tanah sulit di pakai untuk minum. Akan tetapi air tanahnya masih bisa di sulling kembali untuk kebutuhan mencuci/mandi. Untuk kebutuhan air bersih
kawasan
ini
memperolehnya
dari
PDAM/bisa
mendapatkan dari tangki – tangki air kiriman.
Intan Soraya - 41205010031
62
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
PDAM
Reservoir Bawah
Pompa
Air Bersih
AIR KOTOR Untuk air kotor dipisahkan antara air kotor yang berasal dari WC dengan air kotor yang berasal dari floor drain kamar mandi. Air kotor yang berasal dari WC disalurkan ke septic tank lalu dibuang ke riol kota, sedangkan air kotor yang berasal dari floor drain disalurkan ke sumur resapan yang terhubung dengan riol kota WC
Shaft Pipa
Septic Tank
Riol Kota
Floor Drain
Bak Kontrol
Sumur Resapan
Riol Kota
Intan Soraya - 41205010031
63
Waterfront
PENATAAN KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertenakan, Perikanan dan Kelautan UPT.Pelaksanaan Teknis Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangakalan Pendaratan Ikan Echols, 2009 Wrenn, 1983 Prabudiantoro, 1997 http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Tsukiji http://ilmu_tanah_unri.blogspot.com/2009/03/pengembangan_kawasan_tepia n_air.com.html http://puslit2.petra.ac.id/ejornal/index.php/ars/article/viecofile/164543/16535
64
Intan Soraya - 41205010031