Tugas Akhir
Sekolah Taman kanak - Kanak Tema : Puzzle Building DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
DI SUSUN OLEH :
TONNY SURYONO 412-0411-004 ANGKATAN 55 Semeter Genap – Tahun Akademik 2008/2009
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
JUDUL
: SEKOLAH TAMAN KANAK - KANAK
TEMA
: PUZZLE BUILDING
PERIODE
: ANGKATAN 55 / 2008-2009
NAMA
: TONY SURYONO
NIM
: 4120411 - 004
MENYETUJUI,
KETUA JURUSAN ARSITEKTUR
KOORDINATOR TUGAS AKHIR
Dr. Ir. M. Syarif Hidayat, M. Arch
Ir. Tin Budi Utami, M. Arch
PEMBIMBING
Ir. Andjar Widajanti, MT
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Maksud dan Tujuan Arsitektural
2
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
2
1.4 Metode pembahasan
3
1.5 Perumusan masalah arsitektural
4
1.6 Kerangka berfikir
6
1.7 Sistematika Pembahasan
7
TINJAUAN UMUM PROYEK
8
2.1 Gambaran Umum Proyek
8
2.2 Tinjauan Sekolah Taman Kanak-kanak
9
2.2.1 Sarana Pendidikan Dasar / Edukasi
10
2.2.2 Sarana Pendidikan Psikologis
11
2.2.3 Sarana Pendidikan Seni, Budaya dan Bakat
12
2.2.4 Area Fasilitas Sarana Penunjang Bangunan
12
2.2.5 Sarana Pendidikan Jasmani
13
2.2.6 Ruang Terbuka
13
2.3 Teori Pendudkung
14
2.3.1 Teori Tentang Anak
14
2.3.2 Teori tentang pendidikan
16
2.3.3 Teori tentang Kreativitas
16
2.3.4 Teori tentang Ruang
17
2.3.5 Teori tentang Warna
18
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
2.4 Studi Banding Fungsi Bangunan yang sama
BAB III
BAB IV
20
2.4.1 Atrium School
20
2.4.2 New Salina Elementary School
24
2.4.3 Jakarta Montesorri school
29
2.4.4 Cikal Preschool
33
TINJAUAN KHUSUS PROYEK
36
3.1 Tinjauan Tema
36
3.2.1 Pengertian Tema
36
3.2.2 Tinjauan Teoritis Tentang Tema
38
3.3 Kaitan tema dengan proyek
46
3.4 Studi Banding terhadap tema sejenis
47
3.4.1 Duta Cermat Mandiri “ eX Plaza Indonesia “
47
3.4.2 Parking Garage and Offices (Pterodactyl)
50
3.4.3 The Box
52
ANALISA PERENCANAAN
55
4.1 Analisa Manusia dan Kebutuhannya
55
4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan
56
4.1.2 Analisa Kegiatan
58
4.1.3 Analisa Arsitektur
63
4.1.4 Analisa Struktur
65
4.1.5 Analisa Perlengkapan ( Utilitas ) Bangunan
66
4.2 ANALISA PEMILIHAN LOKASI
68
4.2.1 Analisa Penentuan Wilayah
68
4.2.2 Analisa Penentuan Lokasi
69
4.2.3 Analisa Penentuan Tapak
69
4.3 Analisa Kontek Lingkungan Tapak
70
4.3.1 Analisa Kondisi Kawasan
70
4.3.2 Analisa Pola Jaringan Sirkulasi
72
4.3.3 Analisa Karakteristik dan Pola Ruang Kawasan 72
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
4.4 Analisa Tapak ( Fisik )
BAB V
73
4.4.1 Analisa Sirkulasi External Keluar tapak
73
4.4.2 Analisa View Tapak
74
4.4.3 Analisa Sirkulasi dalam Tapak
75
4.4.4 Analisa Potensi Kebisingan
76
4.4.5 Analisa Iklim
77
4.4.6 Analisa Zoning Tapak
78
4.4.6 Analisa Masa Bangunan
79
KONSEP PERENCANAAN
80
5.1 Konsep Dasar perancangan
80
5.1.1 Konsep Dasar
80
5.1.2 Konsep Tapak
81
5.1.3 Konsep Tapak dengan Lingkungan
82
5.1.4 Konsep Pembagian Zoning Menurut Pelaku Kegiatan
83
5.1.5 Konsep pembagian Zoning menurut Sifat Ruang
84
5.1.6 Konsep Perletakan Masa
85
5.1.7 Konsep tatanan Ruang Luar
86
5.1.8 Konsep Security dan Pengawasan Anak
87
5.2 Gubahan Bentuk masa
75
5.2.1 Gubahan Bentuk Masa
88
5.2.2 Interior
89
5.2.3 Fasad bangunan
90
5.2.4 Struktur Bangunan
91
5.2.5 Utilitas Bangunan
91
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembangan pendidikan semakin maju serta menjadi satu tambahan pokok permasalahan dimana dari sarana – sarana pendidikan tersebut akan lahir generasi baru yang nantinya
di harapkan bisa menentukan dan
membawa perubahan nasib serta masa depan bangsa dan negara ini ada di tangan mereka di kemudian hari, pembentukan karakter sangat baik jika di mulai dari sejak dini dimana pada masa tersebut adalah waktu dimana mereka akan dikenal kan dengan perilaku , sifat serta tindakan yang sesuai dengan norma – norma di realita kehidupan sesungguh nya yang terjadi serta aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Pada dasarnya sifat & perilaku anak – anak pada umumnya akan cenderung bersifat egois dan individu akan tetapi mereka mempunyai sifat unity atau rasa kebersamaan yang sangat besar, bisa kita bayang kan jika kita bisa merangkum serta mengakai sifat – sifat tersebut ke dalam satu wadah yang bisa memberikan bagi mereka tempat untuk mengekpresikan semuanya
tentunya
akan
memberikan
satu
point
tersendiri
dalam
pembentukan karakter anak tersebut nantinya . Keterbatasan sarana pendidikan dasar sebagai wadah yang bisa menampung ekpresi anak – anak dengan segala macam perilakunya masih jarang kita temui pada saat ini, dimana fungsi sarana tersebut hanya berupa sarana pendidikan dan bermain saja dengan fasilitas pendukung yang ada sekedar pelengkap tanpa meletakkan mereka sebagai element dari permainan tersebut. ” Just be a player not being a part from the game’s ” Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
1
1
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
1.2 Maksud dan Tujuan Arsitektural.
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan Sekolah Taman Kanak – Kanak - Jakarta Selatan ini adalah : •
Menciptakan atau membuat ( created ) suatu sarana / wadah yang merupakan penggabungan antara sarana pendidikan
serta tempat
bermain dan tumbuh kembang anak secara psikologis juga secara Harfiah ( jasmani ) •
Membuat suatu sarana pendidikan dengan metoda baru dengan mekanisme pendekatan yang berdeda dengan sekolah lainnya
•
Menciptakan pola ruang yang baru dalam perancangan sehingga si anak tidak lagi merasa terbelenggu dengan sistematis pola sarana pendidikan yang begitu formal sehingga mereka kurang bebas berekpresi.
•
Merancang fungsi fasilitas dengan memperhitungkan kebutuhan mendasar mereka serta , kapasitas mereka sebagai anak-anak dengan segala keterbatasan serta kelebihan mereka sehingga bangunan ini tercipta memang benar – benar sesuai dengan kebutuhan serta keinginan mereka sebagai pengguna sarana ini.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Ruang lingkup permasalahan
meliputi kebutuhan mendasar bagi
sarana pendidikan di jakarta pada umumnya dan khususnya masalah pendidikan dasar di jakarta selatan sebagai realisasi dari kebutuhan anak anak secara tepat. Serta yang terpenting adalah bagaimana keterkaitan fungsi inti sarana pendidikan dasar anak- anak dengan fasilitas – fasilitas yang dihadirkan di sekolah tersebut. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
2
2
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
Penjelasan dari permasalahan tersebut akan menjadi suatu perumusan perancangan bangunan secara menyeluruh baik dari tahap pengumpulan data,pembuatan analisa,sampai penyusunan konsep perancangan,sehingga akan mendapatkan pemikiran desain dan hasil rancangan
yang sesuai
dengan tema Bentuk ,Ruang dan wadah dari bahasa pola serta perilaku sebagai hasil akomodasi dari kebutuhan anak - anak sehingga bangunan ini memberikan sebuah citra yang dapat mengangkat nilai sarana pendidikan ke hal yang lebih baik , dan dapat menyelaraskan dengan kondisi kawasan secara makro ataupun site secara mikro sebagai kontek perancangan arsitektur terhadap lingkungan.
1.4 Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah metode Kualitatif dan kuantitatif, metode kuailitatif digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang tak dapat diukur atau angka-angka pasti dan sifatnya lebih kepada pemahaman serta perasaan yang timbul dalam menghadirkan ruang yang tepat bagi anak - anak secara psikologis dan dampak yang di timbulkan dari ruang – ruang tersebut bagi pengguna. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data dan informasi yang dapat dihitung dan memerlukan kepastian jumlah dalam angka-angka seperti data sarana pendidikan di jakarta secara umum dan lebih khusus lagi jakarta selatan, jumlah user atau pengguna yang ada di Jakarta Selatan. Serta penyusun melakukan penelitian dengan metode empiris yakni dengan melakukan penelitian langsung di lapangan,dengan langsung datang kesarana pendidikan lain yang sudah ada , sehinga mendapatkan inti – inti dari pokok permasalahanya lebih mengena dan dapat menyimpulkan kelelebihan dan kekurangan nya sehingga didalam desain yang akan di Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
3
3
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
keluarkan meminimalkan kekurangan dan menambah kelebihan- kelebihan yang sudah ada. Pembahasan dimulai dari pengertian dasar akan sarana pendidikan khusus nya pendidikan dasar, tatananan kebutuhan ruang untuk anak - anak, bahasa pola serta perilaku pengguna yang akan beraktifitas ,tatanan prodak yang akan di keluarkan , tatanan elemen-elemen lain sebagai pendukung , setelah itu dilakukan analisa agar dapat mensinergikan pemikiran desain sekolah taman kanak - kanak dengan tema yang akan penyusun aplikasikan ke dalam perancangan arsitektur.
Sedangkan metode yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi dilakukan dengan cara : 1. Penelusuran data dan informasi melalui internet serta media elektronik lainnya. 2. Studi pustaka atau literatur melaui buku-buku mengenai psikologis anak dan kebutuhannya 3. menganalisa dari nilai tambah serta kurang dari hasil studi banding dengan beberapa tempat sarana pendidikan dasar lain nya yang sudah ada baik dari dalam dan luar negri, sehingga bisa mereduksi kekurangan serta kesalahan pada perancangan nantinya juga mengaplikasikan nialai-nilai tambah dari studi yang sudah di dapat tadi pada perancangan yang akan di terapkan. 4. Studi banding dengan pengumpulan data melalui buku atau majalah untuk mencari refrensi bangunan atau fasilitas yang sejenis. 5. Daftar pustaka atau literatur melalui buku dan materi perkuliahan berkenaan dengan tema dan pemikiran penyusun.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
4
4
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
1.5 Perumusan masalah arsitektural. Ada beberapa permasalahan dalam perancangan sekolah taman kanak – kanak yaitu : •
Minimnya Sarana pendidikan yang memadai tersebut di atas.
•
Bagaimana mentranformasikan tema terhadap bangunan sehingga bangunan itu memberikan sebuah makna yang dalam sebagai gambaran dari pengunanya.
•
Bagaimana
keterkaitan
bangunan
dengan
kebutuhan
pasar
/
pengguna. •
Bagaimana keterkaitan fungsi sosial dan fungsi komersial ,serta fungsi semi komersial dengan pasar baik secara langsung maupun tidak langsung,dan bagaimana keduanya saling memepengaruhi dan saling menangkap peluang kebutuhan.
Penyusun mengangap bahwa permasalahan-permasalahan tersebut bukanlah suatu hambatan dalam perancangan melainkan sebagai suatu tantangan dan merupakan poin-poin penting yang harus di perhatikan dalam proses perancangan sehingga menghasilkan suatu rancangan yang optimal.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
5
5
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
1.6 Kerangka berpikir Penyusun akan mengunakan metode pemikiran sebagai berikut : “Sekolah Taman Kanak - Kanak “
• Latar Belakang
Studi data dan informasi :
• Maksud dan Tujuan
• Data SPD di Jakarta,
• Permasalahan
• Data Pengguna / User di Jakarta
• Ruang Lingkup
• Data Tapak • Psikologis Anak & Kebutuhan • Studi Banding
• Studi literatur dan pustaka
I N P U T
Tema : Puzzle Building / Deformasi bentuk
Analisa Analisa perilaku dan kegiatan
Analisa kebutuhan ruang dan bangunan
Konsep Perancangan • • • • •
Program Ruang Konsep Dasar Perancangan Konsep Tapak Konsep Sarana Konsep Bangunan
Analisa tapak dan lingkungan
P R O S E S O U T P U T
Design Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
6
6
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Pendahuluan
1.7 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan yang akan di gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan yang berisikan : Latar
belakang,
Pembahasan,
maksud
metode
dan
tujuan,
pembahasan,
pembatasan perumusan
lingkup masalah
arsitektural, kerangka Berpikir, sistematika pembahasan.
Bab II
Tinjauan umum Proyek yang berisikan : Gambaran umum proyek, tinjauan teoritis tentang judul proyek, tinjauan tentang anak – anak serta kebutuhan kebutuhannya, kriteria pemilihan tapak.
Bab III
Tinjauan Khusus yang berisikan : Penjelasan tentang judul , studi banding terhadap bangunan dengan judul dan fungsi serupa, pengertian tema, tinjauan teoritis tentang penerapan tema, studi banding dengan tema serupa.
Bab IV
Analisa Perancangan yang berisikan : Analisa pemilihan tapak , analisa konteks lingkungan, analisa fisik tapak, analisa bentuk, analisa program perencanaan dan perancangan.
Bab V
Konsep Perancangan yang berisikan : Konsep dasar perancangan, konsep tapak dan lingkungan, konsep perencanaan dan perancangan bangunan.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH. 2008
7
7
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek • Judul Proyek
:
Sekolah Taman Kanak – Kanak, Jakarta Selatan
• Tema
:
Puzzle Building / Deformasi bentuk
• Lokasi
:
Jl. Adityawarman 2, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
• Sifat
:
Fiktif
• Pemilik
:
Yayasan pendidikan Widuri
• Luas Lahan
:
8,981 m2 ( 0,89 Ha )
• Sasaran
:
Kelompok Usia anak – anak ( 3 – 6 tahun )
• Fasilitas
:
Sarana Pendidikan dasar / Edukasi • Ruang kelas • Lab. Komputer • Lab. Saint & Ilmu pengetahuan • Kelas musik • Library Sarana Pendidikan Psikologis • Plyground • Kebun sekolah Sarana Pendidikan Seni, Budaya dan Bakat • Panggung Pementasan • Galeri Seni • Bengkel ( workshop )
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
8
8
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Area Fasilitas Sarana Penunjang Bangunan • Ruang Pengajar • Kantor Administrasi • Kantor Pemeliharaan bangunan • Toilet • Ruang serba guna / pertemuan • Cafetaria Sarana Pendidikan Jasmani • Gymnasium • Lapangan serba guna • Kolam renang • Klinik kesehatan anak Ruang Terbuka / Hijau • Taman • Kolam bias • Area parkir
2.2 Tinjauan Sekolah Taman Kanak - Kanak Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
9
9
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga terbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Sekolah Taman Kanak - kanak termasuk dalam kategori sarana pendidikan dasar dengan fungsi serta fasilitas yang sudah ditentukan oleh departemen pendidikan dengan fungsi dasar nya dibuat sebagai tempat proses belajar mengajar yang didalam nya terpadat sejumlah aktifitas lainnya, interaksi sosial antar komunitas anak, tempat berekspresi, bermain belajar, sehingga potensi –potensi , minat serta bakat yang ada di anak dapat di ketahui dan di arah kan yang nantinya tentu saja bisa di kembangkan sesuai dengan pertumbuhan umur serta peningkatan jenjang pendidikan selanjutnya. ( Dep. Pendidikan : Standar baku mutu sistem pendidikan dasar ) Aplikasi fungsi ruang di dasarkan kebutuhan sebagai berikut
2.2.1 Sarana Pendidikan Dasar / Edukasi Sebagai sarana pendidikan tentunya tak lepas dari fungsi sesungguhnya yaitu sebagai tempat belajar bagi anak-anak nak tersebut mak akan membutuhkan suatu ruang – ruang yang disebut kelas dimana di kelas tersebut anak mengembangkan ketrampilan nya ( www. Psikologis pertumbuhan anak.ac.id ) dimana dalam pertumbuhan anak usia tersebut mempunyai ketrampilan sebagai berikut : •
Ketrampilan
motorik
Dalam
teori
perkembangan
anak,
keterampilan motorik berkoordinasi dengan otak., gerakan tangan anak (handstroke).
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
10
10
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
•
Ketrampilan Bahasa, Pada usia 4 tahun, anak mulai dapat merangkai kata lebih banyak lagi. Di usia ini ada sekitar 1.000 sampai 1.500 kata yang sudah dapat diucapkannya. Seiring dengan pertumbuhannya, kata yang dimilikinya akan terus bertambah. •
Ruang kelas
•
Lab. Komputer
•
Lab. Saint & Ilmu pengetahuan
•
Kelas musik
•
Library
2.2.2 Sarana Pendidikan Psikologis •
Ketrampilan emosi , Salah satu tolok ukur kepribadian yang baik adalah kematangan emosi. Semakin matang emosi seseorang, akan kian stabil pula kepribadiannya.
•
Ketrampilan Moral, Kemampuan sosialisasi yang berkembang membawa anak ,masuk ke dalam berbagai kelompok baru di luar rumah, yaitu sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari kelompok, anak akan belajar mematuhi aturan kelompok dan menyadari konsekuensinya bila tidak mengikuti aturan tersebut.
Tidak lepas dari usia anak-anak maka salah satu sarana yang harus ada tentunya adalah sarana pendidikan psikologis yang dimaksud adalah sarana di mana anak berinteraksi dengan komunitas nya sesuai dengan perkembangan pertumbuhan dari si anak tersebut seperti • Plyground • Kebun sekolah
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
11
11
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.2.3 Sarana Pendidikan Seni, Budaya dan Bakat •
Ketrampilan Sosial,
Usia taman kanak-kanak memberi kesempatan luas kepada anak untuk mengembangkan keterampilan sosialnya. Di usia inilah ia mulai melihat dunia lain di luar dunia rumah bersama ayah-ibu. •
Ketrampialn Kreativitas,
Kreativitas imajiner (orang, benda, atau binatang yang diciptakan anak dalam khayalannya) dan animasi (kecenderungan mengganggap benda mati sebagai benda hidup) Salah satu sarana lagi yang tidak kalah penting nya adalah sarana di mana minat serta bakat dari si anak tersebut di perlihat kan kepada kalayak um • Panggung Pementasan • Galeri Seni • Bengkel ( workshop )
2.2.4 Area Fasilitas Sarana Penunjang Bangunan Sarana lainnya yang terlepas dari faktor-faktor diatas adalah sarana penunjang dari bangunan itu sendiri sebagai fasilitas publik dimana kebutuhan selain fasilitas pendidikan juga fasilitas non pendidikan juga harus tersedia • Ruang Pengajar • Kantor Administrasi • Kantor Pemeliharaan bangunan • Toilet • Ruang serba guna / pertemuan • Cafetaria
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
12
12
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.2.5 Sarana Pendidikan Jasmani •
Ketrampilan Bermain,
Karena kemampuan motorik kasar-halusnya sudah jauh berkembang, anak akan terampil menggunakan seluruh anggota tubuhnya. Bahkan secara bersamaan sekaligus. Misal, ia sudah pandai melakukan dua aktivitas sekaligus seperti melompat sambil melempar bola. Sarana pendidikan jasmani yang yang adalah sarana olah tubuh bagi anak-anak tentunya berbeda dengan tingkatan pendidikan dia atasnya lebih cenderung kepada kegiatan olah raga yang di sukai oleh anak-anak seusia mereka seperti kolam renang, taman terbuka untuk bermain bola serta berlari-larian. Gymnasium • Lapangan serba guna • Kolam renang • Kolam renang • Klinik kesehatan anak
2.2.6 Ruang Terbuka ( Area Hijau ) Lebih di peruntukan dalam penataan tapak guna jalur sirkulasi serta pengolahan Landscaping. • Taman • Kolam bias • Area parkir
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
13
13
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.3 TEORI PENDUKUNG Untuk memberikan / membuat sarana pendidikan dasar tentunya dengan teori pendukung yang di terang kan oleh para ahli dari sisi arsitektural antara lain : 2.3.1 Teori Tentang Anak Pandangan tentang anak-anak sangat dipengaruhi oleh perkembangan alam pikiran manusia dan ilmu pengetahuan, terutama ilmu jiwa. Dalam ilmu jiwa ada 2 pendapat tentang anak, yaitu: Ilmu jiwa lama (sebelum tahun 1900): Bahwa anak adalah manusia dewasa dengan ukuran kecil,anak-anak dianggap mempunyai kemampuan dan kesanggupan yang sama dengan orang dewasa, hanya dalam bentuk yang lebih sederhana dan masih dalam taraf perkembangan. Ilmu jiwa modern ( sesudah tahun1900 ): Bahwa anak bukanlah orang dewasa dengan bentuk kecil, tetapi anak adalah anak, yang mempunyai dunia sendiri yang sangat berlainan dengan dunia orang dewasa.
Anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan, yang mempunyai perasaan, pikiran dan kehendak sendiri, yang kesemuanya merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap tahap perkembangannya. Oleh karena itu anak-anak harus diperlakukan khusus, tidak boleh disamakan seperti menghadapi orang dewasa
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
14
14
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Berikut ini beberapa pandangandari para ahli psikologis anak tentang pengertian anak untuk pengaruh pendidikan terhadap anak
1. Sigmund Freud, 1856 1939 "Pengalaman di 5 tahun pertama kehidupan seseorang sesungguhnya menentukan kesehatan jiwa dan kemampuan menyesuaikan diri dalam kehidupann ya kemudian" 2. Sigmund Freud, 1870 1952 " Yakinlah bahwa di dalam tubuh anak tersimpan semangat belajar yang luar biasa. Ia akan memilih sendiri materi belajarnya dan berusaha menghadapi kesulitan yang ditemui." Sejak lahir anak telah memiliki pembawaan sendiri, pembawaan yang dimiliki secara kodrati berbeda dengan pembawaan anak lain. Kodrat anak berbeda dengan kodrat orang lain." 3. Sigmund Freud, 1712 1778 "
Beri
anak
kebebasan.
Biarkan
mereka
berkembang
Melompat,
bergerak dan berteriak, jika memang itu mereka inginkan, jangan selalu memaksa anak. Jangan selalu mengkritik dan merasa tidak puas terhadap anak." 4. Sigmund Freud, 1782 1852 " Taman Kanak-Kanak adalah tempat anak belajar dan berkembang lewat bermain." " Menurut kodratnya anak adalah baik, adapun sifat-sifat yang tidak baik umumnya disebabkan karena kesalahan pendidikan." " Di usia pra sekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Dalam kurun usia ini (balita) merupakan periode keemasan dalam proses perkembangan seorang anak manusia. " Manusia dapat dibentuk dan dikendalikan lewat pembiasaan. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
15
15
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.3.2 Teori tentang Pendidikan Mengingat pentingnya pendidikan untuk anak-anak bangsa, maka pemerintah juga mengeluarkan peraturan tentang pendidikan pra-sekolah yang dimuat pada PP. no. 27 tahun 1990. Dalam PP. tsb pendidikan prasekolah (kelompok bermain dan taman kanak-kanak) bukan merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Tujuan dari pendidikan pra-sekolah adalah: Untuk
membantu
meletakan
pengetahuan,
keterampilan
anak
dalam
didik
dasar
dan
daya
menyesuaikan
kearah
perkembangan
cipta diri
yang dengan
diperlukan
sikap, oIeh
lingkungannya.
Untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Kontek kaitan terhadap perancang adalah bagaimana merangkum segala kebutuhan tersebut ke dalam satu konsep perencanaan sarana pendidikan yang akan di laksanakan.
2.3.3 Teori tentang Kreativitas Anak pada usia balita memiiiki potensi kreativitas yang sangat baik, oleh sebab itu perlu dikembangkan semaksimal mungkin. Kreativitas itu sendiri ada 4 aspek, yaitu: •
Aspek pribadi, meliputi:
Kelancaran mengemukakan ide, Fleksibilitas, dapat melihat suatu masalah dari beberapa sudut tinjau antara lain, orisinalitas, kemurnian gagasan yang diberikan EIaborasi, dapat merinci dan memperkaya gagasan. •
Aspek pendorong, meliputi:
Dari daIam: minat, hasrat, motivasi. Dari luar: lingkungankeluarga, sekolah, masyarakat. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
16
16
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
•
Kreativitas sebagai proses, meliputi:
Bersibuk
diri,
secara
kreatif
menghasilkan
produk
kreatif
yang
individu
dan
bermakna dan bermanfaat. Anak merasa senang dan asyik untuk berkreasi. •
Kreativitas sebagai produk, meliputi:
Menciptakan
hal
baru
dan
bermakna
bagi
lingkungan. kreatif, merupakan hal baru dimana anak belum pernah membuat itu sebelumnya dan tidak meniru pekerjaan orang lain. dihargai
akan
menjadikan
anak
tetap
bersemangat
dan
berkreasi.
(Munandar, 1996: p. 251-252)
2.3.4 Teori tentang Ruang Dalam mengembangkan kreativitas anak, diperlukan konsentrasi pada waktu belajar. Bentuk kelas yang ada pada saat ini umumnya berbentuk empat persegi panjang. Padahal
bentuk
persegi
panjang
ini
menyebabkan
banyak
konflik,
sehingga anak-anak tidak dapat berkonsentrasi dengan baik pada saat belajar. Bentuk kelas L dapat membuat konflik antar anak berkurang sehingga
anak
dapat
berkonsentrasi
pada
saat
beIajar.
(Mimica, 1987: p. 101-102)
1.Intimate Distance / Jarak Intim ( >1,5 feet) Jarak maksimal secara fisik dimana bisa dilakukan dengan bersentuhan kulit dan terjauh masih bisa jangkau oleh tangan.
2.Personal Distance / Jarak Individu perorangan ( 1,5 – 4 feet ) Jarak dimana benda masih bisa terlihat secara jelas serta masih bisa di jangkau dengan bantuan panggilan suara. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
17
17
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
3.Social Distance / Jarak sosial (4 – 12 feet) Jarak dimana antar individu sudah tidak terlihat biasanya di jangkau dengan panggilan yang pelan 4.Public Distance. ( > 12 feet ) 12 –25 feet, jarak dimana benda tidak terlihat lagi secara jelas bisa di lakukan dengan suara normal. > 25
feet jarak cukup jauh dimana benda tidak terlihat lagi di lakukan
dengan panggilan suara yang sangat keras.
2.3.5 Teori tentang Warna Warna sangat berpengaruh terhadap psikologis manusia. Penggunaan warna pada komponen interior dapat mempengaruhi manusia yang ada didalamnya, tidak terkecuali ruangan untuk Taman Kanak-Kanak . Warna modern, sesuai untuk kota-kota yang sedang berkembang seperti Jakarta. Kota yang memiliki daya pikir tajam dan menginginkan hal-hal yang fungsional. Warna
yang mencerminkan
semua itu adalah warna hijau, putih,
hitam, abu-abu, biru dan biru keunguan. Aksen dari warna-warna tersebut adalah merah, biru dan kuning. (Kobayashi, 1998: p. 114-115)
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
18
18
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bagaimana membentuk sebuah ruang / sarana pendidikan dengan fasilitas diatas sebagai berikut : •
Ruang untuk anak - anak harus bersifat tanggap (responsive spaces), demokratik (democratic spaces), serta bermakna (meaningful spaces) dalam artian tidak lagi merancang pola serta ruang yang malah membatasi kreativitas si anak tersebut secara psikologis, lebih menggunakan metoda pendekatan berdasar akan kebutuhan si anak atau pengguna di sesuaikan dengan kapasitas serta batasan anak.
•
Dalam membuat ruang untuk anak - anak / sarana pendidikan perlu diperhatikan dalam memberikan jarak ruang karena dengan jarak ruang yang berbeda yang menimbulkan perilaku khas penerimaan indera antar – pribadi yang terlibat dalam jarak-jarak tersebut.
•
Dalam
menciptakan
ruang
perlu
diperhatikan
ada
beberapa
bagian yang menjadikan sebuah keharusan karena aktivitas yang membutuhkan dengan sendirinya. •
Aspek kualitas fisik, kenyamanan dan keamanan dari Ruang selalu menjadi
faktor
dominan
dalam
menentukan
keberhasilan
aktivitas sukarela. •
Pemilihan akan warna sangat berpengaruh pada psikologis anak merupakan
salah
satu
faktor
yang
berpengaruh
dalam
masa
pertumbuhan anak
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
19
19
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.4 Studi Banding dengan Fungsi Bangunan yang sama Studi
banding
diperlukan
sebagai
perbandingan
dan
sebagai
pembelajaran sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai dasar dalam merancang gelanggang remaja ini sehingga yang dihasilkan sebuah hasil akhir yang lebih baik. 2.4.1 Atrium School Arsitek : Design Share Architecs Lokasi : Massachusetts, US Fungsi : Elementary school
Gbr. 1 tampak depan Atrium Elementary School Existing
Gbr. 2 tampak depan Atrium Elementary School Setelah renovasi
Bangunan ini hanya di perbaharui dengan konsep serta perubahan yang di sesuaikan dengan funsi nya serta ruang – ruang penambahan untuk kelas dan fasilitas lainnya dengan luas total 1,800 m2 sebagai fasilitas pendukung rekreasi dan pendidikan untuk Remaja. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
20
20
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 2 kombinasi warna yang cerah memberi kesan fungsi bangunan yang tidak berat dan terkesan fleksible
Gbr. 3 Komposisi box dengan box bagian atas dibuat melayang memberikan kesan ringan,dengan fungsi ruang didalamnya yaitu kelas.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
21
21
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 4 Gambar Site Plan ,Denah
Dalam merancang bangunan ini arsitek memberikan desain dengan memberikan zoning ruang lantai dasar sebagai area publik dengan ruang – ruang sebagai berikut : Loby,Cafe,kitchen panggung,loading,teater. Lantai atas sebagai sarana dan prasarana utama seperti : ruang pertemuan, pengajar, Kantor, ruangbelajar, ruangbermain,ruang menari, ruang praktek, tempat belanja, pertunjukan band, ruang musik. Lantai
atas
sebagai
pameran,laboratorium,ruang
fasilitas
pendukung,seperti
rekaman,taman
atap,ruang
:taman,ruang server,ruang
M/E,serta loker. Bentuk dasar bangunan adalah box sebagai bentuk menyikapi site yang ada ,dengan membentuk fasad banguan yang aktraktif dengan pola susunan kotak dibuat maju dan mundur ditambah dengan fola kulit bangunan dengan warna-warna muda dan proporsi yang tepat
ditambah dengan
permainan solid transparan memberikan kesan kuat bangunan dengan Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
22
22
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
kompleksitas ruang didalamnya serta memberikan warna bagi lingkungan sekitar yang cenderung gelap dan suram.
Gbr. 5 Ruang serba guna di pergunakan sebagai tempat berkumpul dan sebagai interaksi j
Gbr. 6 Koridor di pergunakan sebagai area loker room
Gbr. 7 Koridor juga di pergunakan sebagai ruang duduk / lobby
Gbr. 8 Ruang kelas di design dengan sangat atraktif sekali
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
23
23
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Kesimpulan yang didapat dari bangunan ini : (+) Adalah bagaimana bangunan tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan fungsi yang beragam dengan menyikapi kondisi tapak yang ada,dalam hal ini dapat dilihat dari penzoningan ruang dibuat vertikal sesuai dengan fungsi, dan dalam pengolahan ruang dibuat optimal secara view dan fungsi.
(+) Pengolahan area ruang luar diperkuat dengan pengolahan kulit dengan material yang disusun acak dengan proporsi yang tepat yang didukung dengan warna-warna yang cerah. Menjadikan satu kesatuan yang tidak terlepaskan membentuk sebuah indentitas fungsi bangunan untuk usia anak - anak.
( - ) Bentukan fasad muka bangunan depan tidak mendapat olahan yang atraktif seperti hal nya pengolahan pada sisi dalam , menjadikan nya kurang menarik serta tidak terlihat fungsi kegunaanya dari luar secara sepintas. 2.4.2 New Salina Elementary School Arsitek : Design Share Architecs Lokasi :Michigan, US Fungsi : Elementary school
Gbr. 9 Tampak depan bangunan Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
24
24
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Terletak pada sebidang tanah di ada Michigan ,Tempat ini merupakan pusat dari distribusi makanan di kota New York.
Dengan kondisi wilayah yang begitu padat dengan jumlah penduduk nya yang banyak maka di kawasan tersebut dibuatlah sebuah sarana pendidikan untuk anak – anak dengan konsep bermain dan belajar dengan sara prasarana Olahraga dan Rekreasi.
Gbr. 10 Denah
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
25
25
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 11 Site Plan
Gbr. 12,13 Media Centre adalah salah satu fasilitas yang ada
Bentuk dasar bangunan kotak denganpermainan salah satu sisi dibuat miring Serta warna warni yang ceria mencerminkan dinamisasi pengguna sehingga ruang membentuk karakter serta mencerminkan sifat dari anak – anak menggunakan material spandek dan interior dibuat dengan permainan solid dan deformasi bentuk sehingga bangunan tidak monoton. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
26
26
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 14 Koridor ekperimen
Gbr. 15 Area Serba Guna
Gbr. 16 Ruang – ruang kelas
Gbr. 17 Pembuatan detail – detail bangunan yg memberikan solusi pada bangunan, menjadikan suatu hal yg menarik
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
27
27
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Kesimpulan yang didapat dari bangunan ini : (+) Bangunan diolah guna memberikan kebutuhan ruang dengan fungsi yang beragam tetapi, menjadi satu kesatuan yang harmonis, dengan alur sirkulasi sesuai dengan kebutuhan serta faktor external untuk mendapatkan cahaya atau view. (+)
Dalam pengolahan tapak dibuat tanpa pagar untuk memberikan kesan bebas pada anak sehingga mereka leluasa dalam melakukan aktivitas, dengan kombinasi rumput dan perkerasan sebagai sirkulasi menuju bangunan serta pengolahan lansekap menjadikan ruang luar yang menyatu.
(-)
Fisik bangunan dari luar tidak menarik anak untuk masuk kedalam karena kurang menarik, hingga si anak tidak berminat untuk lebih mengetahui sisi dalam bangunan tersebut
(-)
Cerminan pengolahan antara ekterior dengan interior tidak atau kurang singkron.
Untuk mendapatkan tampak yang tidak monoton dilakukan pengolahan bidang garis dan material sehingga tampak terasa dinamis sesuai dengan kebutuhan ruang dalam apakah perlu solid atau transparan. Dengan warna-warna yang mencolok dapat memberikan indentitas bangunan pada fungsi sesungguhnya tersampaikan pada kalayak banyak .
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
28
28
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
2.4.3 Jakarta montessori School Arsitek : Lokasi : Jagakarsa , Jakarta selatan Fungsi : Kindergaten, Toddler & Primary school
Gbr. 18 Tampak depan bangunan
Dengan kondisi wilayah yang masih banyak area hijaunya serta jumlah kepadatan penduduk yang masih tidak begitu padat dikawasan tersebut dibuatlah sebuah sarana pendidikan untuk anak – anak
dengan konsep
bermain dan belajar dengan sarat prasarana Olahraga dan Rekreasi.
Gbr. 19,20 kantor Pengelola adalah salah satu fasilitas yang ada Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
29
29
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Bentuk dasar bangunan Typikal bangunan di indonesia tidak terlalu di olah seakan akan perencanaan nya tidak di fungsikan sebagai sekolah taman kanak –kanak, lebih ke arah fungsional saja
Gbr. 21 Ruang – ruang kelas
Gbr. 22 Ruang – ruang Lab Komputer Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
30
30
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 23 Ruang – ruang Library
Gbr. 23 Ruang – ruang Library
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
31
31
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Gbr. 24 Fasilitas yang lainnya
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
32
32
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Kesimpulan yang didapat dari bangunan ini : (+) Beragam fasilitas di rancang sesuai dengan kebutuhan si pengguna. (+)
Pengolahan ruang ruang terbuka lebih memberi ruang anak untuk lebih banyak berekpresi serta berkreasi.
(-)
kembali lagi pada pengolahan secara fiisk atau pengolahan fasad yang sangat kurang menarik minat anak.
(-)
Sistematis pola pendidikan yang masih kurang dalam pembagian zoning nya dimana si orang tua masih saja mendampingi anak pada saat belajar menjadikan si anak kurang percaya diri dan bersifat masih bergantung apada orang tua
Dibutuhkan pembagian zoning yang jelas dimana pemisahan ruang – ruang yang berdasarkan zona kebutuhan ruang.
2.4.4 Cikal Preschool Arsitek : Andra martin Lokasi : Cilandak , Jakarta selatan Fungsi : Kindergaten school
Gbr. 25 entrance depan bangunan
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
33
33
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Pengolahan bentuk serta ruang sudah mengadaptasi ke arah yang lebih modern sebagai sarana pendidikan dasar ( Taman kanak-kanak ) perpaduan aliran modern dengan kontek terhadap lingkungan yang masih selaras.
Gbr. 26 Pengolahan ruang – ruang kelas
Warna serta komposisi penataan ruang dan finishing mengankat tema anak dengan graviti ataupun gambar yang bertautan dengan anak-anak
Gbr. 27 playground
Gbr. 28 Pool Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
34
34
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Umum Proyek
Kesimpulan yang didapat dari bangunan ini : (+) Perancangan nya sangat mendasar akan apa kebutuhan anak sehingga tercipta suatu pola – pola ruang yang terkoneksitas secara erat dengan tema serta kaitan fungsi dasar sarana pendidikan anak – anak. (+)
Corak, sifat , warna serta finishing bangunan merupakan rangkaian cerita akan ihklwal anak-anak.
(-)
keterbatasan lahan ataupun aturan dari pemilik membatasi si perancanh untuk berexplorasi lebih jauh terhadap konseo perancangan.
Kesimpulan dari study literatur keseluruhan diatas adalah : •
Konsep pengolahan ruang dengan kebutuhan ruang yang beragam menjadi satu kesatuan yang harmonis, dengan pegolahan sirkulasi sesuai dengan kebutuhan
serta
alur
faktor lain sebagai
pendukung sangat diperlukan sebagai alur cerita perancangan sehingga menjadikan sutu gubahan bangunan yang seirama serta merupakan
kesatuan
yang
utuh
dari
satu
bagian
konsep
perancangan. •
Dalam memberikan indentitas pengguna ( anak – anak ) dapat ditampilkan lewat pengolahan fasad, pengolahan warna, pengolahan material dengan melakukan study-study tentang kesukaan ana-anak secara garis besar.
•
Dengan bentuk bangunan yang sederhana dapat memberikan banyak kesan apabila kita olah melalui pengolahan garis, bidang dan ruang.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
35
35
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1 Tinjauan Tema Tema yang akan penyusun akan angkat dalam penyusunan skripsi yang berjudul Sekolah Taman kanak - Kanak di Jakarta Selatan ini adalah “ Puzzle Building, transformasi perubahan bentuk “ sebagai pendukung judul sehingga muncul sebuah indentitas yang kuat secara visual, efek secara psikologis yang dapat dirasakan dalam menikmati bangunan secara keseluruhan sehingga
dapat diterima oleh pengguna atau masyarakat
secara umum sebagai pengamat , sehingga tujuan akhir bangunan ini dapat tercapai dengan baik.
3.2.1 Pengertian tema Pengertian akan puzzle sendiri adalah ( www. Main dan pertumbuhan anak......) adalah merupakan suatu masalah atau misteri yang dipecahkan dengan
kepandaian
dan
kreativitas.
Solusi
untuk
puzzle
mungkin
membutuhkan pola yang sudah ada dan menciptakan aturan khusus. Puzzle berdasar pada proses penyelidikan dan penemuan untuk menyelesaikannya, yang mungkin dapat dipecahkan lebih cepat oleh mereka yang mempunyai kemampuan deduktif yang bagus. Sejarah puzzle ini telah melampaui ribuan tahun. Ada berbagai tipe puzzle, seperti maze, yang merupakan tipe puzzle tour. Kategori lain meliputi puzzle konstruksi, puzzle batang (stick), puzzle lantai, puzzle angka, puzzle transport, puzzle gambar, puzzle logika, puzzle mekanik dan lain-lain.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
36
36
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Penerjemahan
puzzle
itu
sendiri
dalam
kontek
arsitektural
adalah
transformasi perubahan bentuk baru dari bentukan lama yang mempunyai sisi serta sifat yang sangat jelas menjadi satu bentukan baru dengan sifat serta fungsi yang bisa permanen atau pun bisa secara temporary saja.
Puzzle dan perubahan bentuknya :
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
37
37
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
3.2.2 Tinjauan Teoritis Tentang Tema Konsep tema arsitektural yang akan diangkat adalah Puzzle Building dimana puzzle sendiri adalah suatu alat permainan, apabila dimainkan bisa menghasilkan suatu transformasi perubahan bentuk baru dari bentukan dasar alat permainan tersebut. Berkaitan dengan jenis bangunan yang akan di rancang sebagai sarana pendidikan sekolah taman kanak – kanak diharapkan perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan sebagai sifat dasar fungsi
dari
bangunan
nantinya,
tetapi
juga
terbentuk
kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan dan kehidupan sosialnya. Menerjemahkan kebutuhan itu semua dalam satu konsep perancangan arsitektur tentunya juga harus mempertimbangkan batasan dari si pengguna dimana sebagai anak mereka juga punya keterbatasan yang harus di perhitungkan sebagai bahan dasar perancangan. Pada
batasan
usia
anak-anak
mereka
mempunyai
bermacam
ketrampilan yang harus di penuhi dalam konsep rancangan bangunan ini antara lain Ketrampialn Kreativitas, ..........kreatif cenderung menjadi salah satu sifat dari anak-anak penerjemahan kreatif itu sendiri kedalam satu konsep perancangan bisa terwakilkan dengan berusaha menciptakan perubahan mendasar pada arsitektur, urbanisme,struktur, dan tektonik. (Coop Himmelb(l)au ) Transformasi perubahan bentuk dari masa bangunan bisa menjadi salah satu unsur kreatifitas itu sendiri, tidak lagi berangkat dari pola-pola lama tetapi lebih ke arah suatu gagasan baru yang akan membuat bangunan itu berbeda dan mendapatkan nilai lebih dari bangunan lainnya. Dalam pemikiran bentuk akan sebuah masa bangunan kesan
yang
akan di sampaikan merupakan satu poin perancangan yang tidak dapat di pisahkan dalam upaya membentuk sebuah roh dalam rancangan sebuah Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
38
38
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
bangunan sehingga bangunan tersebut menjadi hidup dan lebih memiliki jiwa sebagai indentitas. Merancang bangunan untuk sarana pendidikan bentuk, pola ruang dan arti kesan yang akan disampaikan tentu akan berbeda dengan bangunan untuk komersial, dalam bangunan sarana pendidikan bentuk, pola ruang dan penciptaan kesan merupakan wujud apresiasi kebutuhan pengguna serta penerjemahan aktifitas didalamnya .
bentuk adalah suatu rangkaian di dalam masa yang mempunyai kekuatan sendiri. bentuk sebagai
di
dalam bahasa
arsitektur untuk
berfungsi
mentransfer
keinginan atau maksud yang tertuang dalam dimensi ruang. bentuk adalah suatu ilmu yang sudah ada dari dulu dan hingga sekarang bentuk adalah elemen yang terpenting dalam kehidupan di dunia, untuk itu bentuk tidak akan pernah mati dan terus berkembang Sumber gbr.eric owen moss project
sesuai kebutuhan manusia dan kekreatifan manusia itu sendiri.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
39
39
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Jenis ketrampilan lainnya yang berhubungan erat dengan anak-anak adalah : •
Ketrampilan Moral
•
Ketrampilan emosi
Menarik jenis-jenis ketrampilan tersebut diatas ke dalam sebuah konsep perancangan di wakilkan dengan tranformasi penerapan serta perubahan bentuk pengolahan ruang – ruang pada bangunan ini nantinya. Ruang diartikan suatu kesatuan yang memiliki volume baik secara mutlak maupun maya,serta memiliki dan tidak memiliki batas.....( Rudoplf arnheim ). Ruang tidak terbatas dan terbentang tak terkendali kesemua arah. Ruang diukur,dibatasi, dan dikatakan dengan semacam susunan atau geometris yang tak tampak............( Reyner Banham ) Ruang tidak terlepas dari tempat. Ruang yang sering dinilai sebagai sesuatu yang abstrak dan tidak terbatas akan menjadi tempat jika diberikan identitas., Jika ruang merupakan sesuatu yang mendukung terjadinya kebebasan pergerakan maka tempat adalah sesuatu yang menghentikan, setiap perhentian dalam pergerakan memungkinkan sebuah lokasi menjadi tempat (Yi-Fu Tuan, 1977: 6).
Sumber gbr.eric owen moss project Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
40
40
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Konsep ‘ruang’ dalam Psikologi kemudian dirinci lagi menjadi isu ‘teritorial’, ‘crowding’ dan ‘privacy’ , yang oleh para arsitek dianggap suatu hal yang sama saja. Bila dalam arsitektur ungkapan ‘teritorial’ hanyalah dimaksudkan sebagai batas wilayah fisik atau administrasi, di psikologi hal ini dimaksudkan sebagai kemampuan diri dalam mengontrol prilaku didalam ruang terhadap subjek lain baik berupa benda, orang lain ataupun kelompok orang, tanpa ada batasan fisik yang dapat dijadikan sebagai suatu patokan. Dari uraian diatas maka pengolahan ruang nantinya tidak lagi mendudukan ruang sebagi batasan akan kreatifitas sianak akan tetapi menjadi unsur penunjang terhadap perkembangan akan wawasanya.
Sumber gbr.eric owen moss pteroductil project Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
41
41
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Bentuk dan Ruang Didalam arsitektur posmodern , bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau tidak.Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.Ciri pokok dari bentuk adalah 'ada dan nyata/terlihat/teraba', sedangkan ruang mempunyai ciri khas 'ada dan tak-terlihat/tak-nyata'. Kedua ciri ini merupakan tugas perancang untuk mewujudkannya.
Gbr. 4 Denah
Gbr. 5 Potongan
Gbr. 6 Tampak bangunan
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
Sumber gbr.eric owen moss project 42
42
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Pencitraan kesan bangunan mewakili dari ketrampilan sosial dimana anak- anak cenderung akan menilai sesuatu dari kesan yang di timbulkan oleh suatu benda / bangunan secara fisik yang terlihat terlebih dahulu.
Kesan dan ldentitas bangunan seakan telah menjadi tolok ukur bagi kualitas suatu lingkungan, khususnya menyangkut cara pandang anak –anak terhadap nilai lingkungan tersebut.
Kesan
yang
baik
akan
membawa
kenyamanan
psikologis
penggunanya sebagaimana yang didapatkan melalui kualitas fisik dan visual, dan sesuai dengan kesan yang ditampilkannya. Dengan kuatnya kesan bangunan, identitas pun akan muncul sebagai suatu pembedaan terhadap bangunan-bangunan lainnya. “…venues or amenities of all types, where the general atmosphere is one in which young people are treated with respect and dignity, and where
they
feel safe, secure and welcome (White and Wyn, 2004),
Sumber gbr.eric owen moss pteroductil project Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
43
43
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Frank Lloyd wright, adalah satu, tergabung
dalam
spiritual.
kesatuan
jadi,
arsitektur
harus
spiritualitas dicapai
dari
kesatuan dan kesesuaian bentuk dan fungsi. Frank Lloyd Wright - " form follows function has been misunderstood, they should be one, joined in a spiritual union "
Mies
van
architecture
der
Rohe
is
not
-
"
merely
concerned with goals / aims, but also with values, the aims assure the life of it, while the values assure the spirituality of the life " menurut mies, tujuan dan nilai harus
diperhatikan.
tujuan
membentuk
eksistensi,
nilai
membentuk
spiritualitas.
jadi
arsitektur
harus
bernilai
untuk
mencapai spiritualitas.
Sumber gbr.eric owen moss pteroductil project
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
44
44
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Louis Kahn : " architecture is a form of spiritual communication, of which was an evolving mysterious journey in relation between each project” kahn melihat arsitektur sendiri adalah media komunikasi spiritual, yang dicapai melalui perkembangan proses desain / perjalanan berarsitektur. jadi spiritualitas
arsitektur
adalah
komunikasi
antara
arsitektur
dengan
penggunanya. Walter Gropius dalam buku “The Theory and Organization of the Bauhauss“ menyampaikan pendapatnya yaitu : “Setiap bentuk adalah perwujudan ide, setiap karya adalah manifestasi dari pikiran-pikiran pribadi kita. Tetapi, hanya karya yang merupakan hasil dari ekspresi pribadi yang bisa mempunyai arti spiritual” Vitruvius mengungkapkan bahwa sebuah bangunan akan berbeda tampilan dan kesannya bila dilihat dari jarak-jarak yang berlainan, baik dari sisi interior maupun eksteriornya.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
45
45
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
3.3 Kaitan tema dengan proyek Dari beberapa pengertian ,falsafah dan cara pandang dari bentuk ruang dan kesan dapat di simpulkan bahwa bentuk ruang dan kesan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan dalam membentuk sebuah roh dalam
bangunan sehingga bangunan tersebut menjadi hidup dan lebih
memiliki jiwa sebagai indentitas, dalam penilaian sebuah bentuk dan kesan akan memiliki nilai yang subyektif lebih cenderung ke arah cara pandang dari sisi anak-anak yang menilai. Merancang bangunan untuk fungsi sebagai sarana pendidikan dimana kita harus memperhitungkan kebutuhan pengguna nantinya bentuk, ruang dan kesan yang disampaikan tentu akan tereduksi serta terjelma dari uraian yang kita dapati dari bahasa pola serta perilaku pengguna yang tentunya akan sangat berbeda dengan bangunan dengan fungsi lainnya . Berbeda dengan bangunan untuk fungsi – fungsi lain, untuk anak-anak tentunya dalam bangunan sarana pendidikan bentuk, ruang dan serta fungsi ruang itu nantinya merupakan wujud apresiasi kebutuhan pengguna serta aktifitas didalamnya sehingga bentuk dan kesan akan terbentuk dari berbagai benturan, agar hasil yang di harapkan bangunan ini memiliki indentitas untuk anak-anak dengan tepat. Hal yang paling mudah ditangkap ketika kita melihat bangunan adalah bentuk yang terbentuk dari ruang dalam sehingga memberikan kesan secar visual yang terlihat dan dalam merasakan kesan sebuah ruang akan dapat dirasakan ketika kita melakukan aktifitas didalamnya. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan tema yang cocok untuk anak-anak adalah bentuk bangunan dan penyampaian kesan karena setiap orang baik yang mengerti arsitektur atau awam akan dapat merasakan secara kasat mata dan dapat merasakan secara suasana ruang yang tercipta sehingga banguan tersebut menjadi memiliki sebuah indentitas yang tepat. Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
46
46
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
3.4 Studi Banding terhadap tema sejenis. 3.4.1 Duta Cermat Mandiri “ eX Plaza Indonesia “ Arsitek : Duta Cermat Mandiri ( DCM ) Lokasi : Indonesia Fungsi : Komersil
gbr 1. bangunan dari jalan MH .Thamrin dengan warna-warni yang cerah mencerminkan indentitas dari generasi MTV.
Plaza eX (Entertainment
X’enter )adalah wajah baru untuk
berkumpulnya generasi MTV.Bangunan hasil karya DCM (Duta Cermat Mandiri) ini dirancang sebagai 5 buah kotak volumentric berwarna cerah dengan posisi miring seolah-olah akibat gaya sentrifugal dari gerakan kinetik dan dinamika perputaran bundaran Hotel Indonesia.Arah gerakan benda-bendanya sebagai dinding-dinding melengkung abu-abu yang berlapis-lapis
mengikuti
letak
akhir
dari
kelima
kotak
berwarna
tersebut.Jembatan sepanjang 60 meter menghubunhgkan Plaza eX dengan Plaza Indonesia. Toko-toko berbentuk kotak metal berwarna berskala kecil menandai simpul di tengah Shopping bridge tersebut.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
47
47
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Gbr 2. box yang sederhana dibuat dinamis dengan dibuat berputar ditambah efek sobekan-sobekan didinding secara acak.
Dengan
lokasi
prestisius,keberadaan
dijalur
kawasan
bisnis
Jakarta
yang
Plaza eX ini tidak bisa tidak merupakan oase
ditengah keseragaman bentuk geometris dan warna bangunan yang berada di jlaur M.H Thamrin – Sudirman.Keberanian mengutak-atik bentuk geometris utama yang sebenarnya sederhana ( box) ditambah dengan pemilihan warna yang berani menunjang citra bangunan yang seolah berteriak mewakili generasi MTV.
gbr. 3 suasana interior dengan warna-warna yang cerah memberikan efek fresh bagi pengunjung sehingga pengunjung tidak bosan untuk menikmati suasana ruang
Gbr 4. Sobekan fasad menerus diikuti dengan pola plafon dan memberikan efek dramatis terhadap ruang yang terbentuk
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
pola struktur baja
48
48
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Tata bangunan yang Horizontal,Kontras dengan bangunan sekitar yang vertikal karena faktor efesiensi lahan membuat Plaza eX ini terlihat ”lega’ (lapang). Karakter bentuk dan warna pada exterior bangunan direflesikan secara gamblang pada tatanan interior bangunan. tampak
tampak
tampak Gbr. 6 Potongan
tampak
Lantai - 1
Gbr.7 Blok Masa Lantai - 2
Gbr 5 denah dan tampak Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
Bangunan ini terdiri 4 lantai, Lantai basemen sebagai area parkir ,lantai -dasar area komersil dengan tenant toko-toko,lantai – 2 area komersil dengan tenant tokotoko yang berada di jembatan ,serta restoran cepat saji ,fitnes center dan bioskop 21,di tengah bangunan ada sebuah Void yang cukup besar sebagai tempat berlangsungnya event-event pertunjukan. 49
49
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
3.4.2 Parking Garage and Offices (Pterodactyl) Culver City, California Arsitek : Eric Owen Moss + Interiors Lokasi : Culver city, California Fungsi : Office & garage
Gbr 8 perspektif dari atas bangunan
Gbr 9 masa bangunan dilihat depan
dari Gbr 10 Proses perubahan bentuk
Deformasi
Bangunan ini merupakan sebuah fasilitas perkantoran dengan garasi. Konsep bangunan ini penyusun anggap mendekati dengan tema yang akan diangkat dimana gubahan bentuk masa bangunan yang berawal dari bentuk kotak mengalami perubahan bentuk / terdeformasi dengan pengolahan fasad yang tidak merata dengan permainan sisi yang masuk Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
50
50
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
dan keluar menjadikan bentuk dasar tadi terdeformasi menjadi satu bentukan baru yang sangat dinamis. Kaca diletakan diantara frame yang menjadi struktur sehingga dapat menampilkan prodak didalamnya menjadi dramatis dan membentuk bangunan yang memiliki fasad yang berbeda dengan bangunan sekitar menjadikan ikon kawasan sekaligus strategi untuk menarik pengunjung untuk datang. Kombinasi penggunaan material kontras ini menjadikan perpaduan antara arsitektur tradisional dan radikal kontemporer. Adapun material yang digunakan antara lain : resin, silikon, fiberglass, kaca Masa dibuat tidak beraturan untuk menyampaikan kesan bangunan.
Sumber gbr.eric owen moss pteroductil project Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
51
51
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
3.4.3 The BOX Arsitek : Eric Owen Mose Lokasi : California Fungsi : Open Space & Meeting Room
Gbr. 11 Tampak bangunan
Bangunan ini merupakan sebuah tempat publik juga ruang meeting yang di sewakan guna keperluan bisnis, bangunan dirancang bertolak dari bentukan baku yang mengalami deformasi atau perubahan menjadi satu bentukan baru tentunya dengan konsep serta rancangan si arsitek.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
52
52
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Sumber gbr.eric owen moss The Box project Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
53
53
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Tinjauan Khusus Proyek
Kesimpulan dari keselurahan study literatur dengan tema adalah : • Dalam menghadirkan bentuk bangunan merupakan hasil analisa dari kontek tapak dan kontek pengguna bangunan, sehingga bangunan tersebut akan muncul dengan sendirinya kesan yang akan di tampilkan, membentuk sebuah karakter. • Dalam menghadirkan fungsi sebuah ruangan bukan di bentuk dari fungsi ruang saja akan tetapi ada faktor diluar itu yaitu kesan/pesan yang ingin dirasakan sehingga memberikan sebuah rasa dalam menikmati ruang sehingga ruangan tersebut lebih bermakna. • Untuk mewujudkan hal-hal tersebut dapat diaplikasi lewat pengolahan pasad, pengolahan ruang luar, pengolahan masa bangunan, dan permaianan material yang digunakan
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
54
54
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Analisa Manusia dan Kebutuhannya ( Non Fisik )
4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Pada prinsipnya keberadaan bangunan ini sekolah ini dapat memenuhi kebutuhan akan suatu fasilitas pendidikan yang bisa memfasilitasi tidak hanya proses belajar secara dasar akan tetapi menjadikan
tempat
mereka
mengekspresikan
diri,
bersosialisai,
menunjukan bakat serta kesenangan mereka serta tidak terbelenggu pada skemasitis sistem pendidikan yang statis. Pelaku kegiatan dalam fasilitas pendidikan ini dapat di klasifikasikan dalam 2 kelompok :
1. Pengunjung Sekolah Taman Kanak-kanak • Orang tua dan peserta didik • Pengunjung pameran dan pementasan seni anak • Pengunjung yang ingin mendaftarkan anak nya
2. Pengelola fasilitas Pendidikan • Pengelola Adminitrasi adalah karyawan dan pimpinan fasilitas pendidikan • Pengelola Maintenance bangunan, tehnisi serta peralatan bangunan serta kebersihan • Staf Pengajar
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
55
55
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.1.2 Analisa Kegiatan Fasilitas Pendidikan dan Pengembangan •
Kegiatan pendidikan dalam kelas
•
Kegiatan pendidikan luar kelas
•
Kegiatan pada perpustakaan
•
Kegiatan pada laboratorium komputer
•
Kegiatan pada ruang pamer kerajinan anak
•
Kegiatan pada panggung pementasan seni dan bakat anak
Fasilitas Penunjang sarana pendidikan •
Kegiatan pada kantor pengelola
•
Kegiatan pada bagian servis dan kebersihan
Fasilitas Pelengkap sarana pendidikan •
Kegiatan pada koperasi
•
Kegiatan pada kantin
•
Kegiatan pada Klinik kesehatan
•
Kegiatan pada Ruang serba guna
1. Fasilitas Pendidikan dan Pengembangan • Kegiatan Taman Pustaka Yaitu perspustakaan umum, bacaan untuk anak-anak , bertujuan untuk menyediakan informasi dan ilmu pengetahuan Kegiatan dalam perpustakaan •
Mencari buku
•
Membaca, maka dibutuhkan ruang baca
•
Menyimpan buku, maka dibutuhkan rak buku
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
56
56
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
• Panggung Pementasan Seni dan Bakat anak Yaitu tempat dimana anak memperlihatkan seni dan bakat anak yang akan di pertunjukan pada pengunjung serta pendidik sebagai salah satu cara mereka belajar bersosialisasi terhadap orang banyak yang nanti di kemudian hari sangat diperlukan dalam bermasyarakat Kegiatan pada panggung pementasan •
Panggung sebagai sarana pementasan
•
Ruang / tempat bagi pengunjung untuk melihat
•
Tempat menyimpan alat – alat pementasan
2. Fasilitas Penunjang sarana pendidikan • Kegiatan kantor Pengelola Yaitu
tempat
dimana
segala
kegiatan
yang
menyangkut
administrasi serta kelangsungan fasilitas pendidikan •
Kegiatan Adminitrasi
•
Kegiatan Logistik
• Kegiatan kantor Servis dan maintenace Yaitu tempat dimana perbaikan serta perbaikan fasilitas serta perawatan kebersihan di lakukan •
Kegiatan perbaikan dan perawatan
•
Kegiatan kebersihan fasilitas
3. Fasilitas Pelengkap sarana pendidikan • Kegiatan kantor Koperasi •
Menjual keperluan anak dan alat tulis menulis
• Kegiatan Kantin •
Fasilitas untuk membeli makanan dan minuman bagi peserta didik maupun pengunjung
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
57
57
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
• Kegiatan Klinik Kesehatan •
Fasilitas untuk perawatan untuk anak – anak jika sakit
•
Fasilitas untuk perawatan pengamatan berkala untuk kesehatan anak
• Kegiatan Ruang serba Guna •
Fasilitas untuk pameran hasil karya anak
•
Fasilitas untuk ruang pertemuan formal sekolah
•
Fasilitas untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat indoor
4.1.2 Analisa Kebutuhan dan Luasan Ruang SekolahTaman Kanak Kanak • Fasilitas Pendidikan Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
Belajar
Kelas
15
8
1,5
180 m2
N
Belajar
L. Komputer
20
2
2,5
100 m2
N/S
Study
L. Saint / IP
20
2
2,5
100 m2
N/S
Seni
K. Musik
15
2
2,2
66 m2
N/A
Study / baca
Library
30
2
2,2
132 m2
Serv
Toilet
6
13
1,5
Sub
total
695 m2
Sirkulasi 20%
139 m2
Total
834 m2
117 m2
N C
2
* standar satuan dalam m Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
58
58
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
• Sarana Pendidikan Psikologis Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
Bermain
Playground
50
1
1,5
75 m2
N
Belajar
Kebun sek
30
1
1,5
45 m2
N/S
Serv
Toilet
6
4
1,5
36 m2
C
Sub
total
156 m2
Sirkulasi 20%
31 m2
Total
187 m2
2
* standar satuan dalam m
• Sarana Pendidikan Seni, Budaya dan Bakat Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
Pentas
Panggung
50
1
2,2
110 m2
C
Pameran
Galleri seni
40
1
1,5
60 m2
C
Berkreasi
Work shop
30
1
2,2
66 m2
C
Serv
Toilet
6
6
1,5
54 m2
C
Sub
total
290 m2
Sirkulasi 20%
58 m2
Total
348 m2
2
* standar satuan dalam m
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
59
59
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
• Fasilitas Sarana Penunjang Bangunan Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
Guru
Pengajar
30
5
2,5
375 m2
N
Karyawan
Kantor Adm. 40
1
2,5
100 m2
N/A
Maintenc.
Serv.
20
1
2,2
44 m2
N/S
Berkumpul
R. serba G
50
1
1,8
90 m2
N/S
Makan
Cafetaria
50
1
1,8
90 m2
N/A
Serv.
Toilet
10
10
1,8
180 m2
Sub
total
879 m2
Sirkulasi 20% Total
N
175 m2 1.054 m2
2
* standar satuan dalam m
• Fasilitas Sarana Pendidikan Jasmani Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
Or
Gymnasium
20
1
2,5
50 m2
N
Or
lapangan
30
1
2,5
75 m2
N/A
Berenang.
Kolam renang 30
1
2,2
66 m2
N/S
Periksa
Klinik
1
1,8
54 m2
N/S
Sub
total
245 m2
Sirkulasi 20%
49 m2
Total
294 m2
30
2
* standar satuan dalam m
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
60
60
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
• Fasilitas Ruang Terbuka / Hijau Jenis kegiatan Kebutuhan
Okupansi Jumlah Standar Kebutuhan Sumber
Ruang
ruang
ruang
ruang
data
-
Taman
-
1
-
30 m2
N
-
Kolam Hias
-
1
-
20 m2
N/A
Parkir
Parkir
80
1
7
560 m2
N/S
Sub
total
610 m2
Sirkulasi 20%
122 m2
Total
732 m2
2
* standar satuan dalam m
• Total Luasan Kebutuhan Ruang sekolah Taman Kanak-Kanak •
Fasilitas Pendidikan
834 m2
•
Sarana Pendidikan Psikologis
187 m2
•
Sarana Pendidikan Seni, Budaya dan Bakat
348 m2
•
Fasilitas Sarana Penunjang Bangunan
•
Fasilitas Sarana Pendidikan Jasmani
294 m2
•
Fasilitas Ruang Terbuka / Hijau
732 m2
Total
1.054 m2
3.449 m2
2
* standar satuan dalam m
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
61
61
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
Sumber data : N
:
The Handbook of Building Types, Neufert Architects Data
PTAH
:
Planing The Architects Handbook
C
:
Confrence, Convention and Exhibition
S
:
Study ruang gerak
A
:
Asumsi
* Rasio jumlah guru dan anak. Rasio antara jumlah guru dan anak sangat ditentukan usia anak. Jika tempat prasekolah itu menyediakan fasilitas penitipan bayi, maka rasio yang baik adalah satu orang pengasuh menangani maksimum empat bayi (0-2 tahun). Jumlah bayi dalam satu kelompok berkisar 8-10 bayi. Agar efektif, satu kelompok terdiri dari 10 bayi dan
diasuh
oleh
3
orang
pengasuh.
Untuk
program
Kelompok
Bermain/Playgroup (2-4 tahun), maksimum rasionya adalah satu guru menangani 10 anak. Satu kelas yang efektif berisi 20-25 anak, diasuh 2 guru dan seorang asisten. Sedangkan untuk TK (5-6 tahun), rasio ideal adalah satu guru menangani 10 anak. Untuk dapat efektif, jumlah anak maksimum tiap kelas TK adalah 25-30 anak (tergantung besar/kecilnya ruangan yang digunakan), diasuh 2 guru dan seorang asisten.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
62
62
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.1.3 Analisa Arsitektur Pertimbangan yang menjadi dasar penentuan orientasi pada bangunan sekolah ini adalah : a. Aspek Fisik 1. Bentuk Masa Secara visualisasi untuk sebuah bangunan adalah pengolahan bentuk yang menyampaikan fungsi atau kegunaan bangunan itu sendiri yang secara awampun orang bisa mengartikan apa kegunaan bangunan tersebut
Sumber gbr.education school building – project / design share Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
63
63
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
2. Pencitraan Kesan Penyampaian kesan akan fungsi bangunan bisa dengan berbagai macam dengan, pengolahan fasad, pemilihan warna bangunan serta pengolahan secara fisik yang lain. Sehingga di dapatkan pencitraan diri bangunan tersebut muncul sebagai identity yang sangat kuat
Sumber gbr.education school building – project / design share
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
64
64
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.1.4 Analisa Struktur Pemilihan sistem struktur didasarkan pada pertimbangan : •
Iklim (suhu, angin,kelembaban, radiasi matahari dan hujan) dalam kaitanya terhadap kekuatan dan daya tahan
•
Fungsi bangunan
•
Keterkaitan dengan faktor fisik pembentukan kesatuan dan keharmonisan lingkungan sekitar
•
Kemudahan dan biaya dalam pelaksananya
Sub struktur : Pondasi dibuat dengan cara dan bentuk yang di pengaruhi oleh : •
Berat bangunan yang di dukung
•
Jenis tanah dan daya dukungnya ( kedalaman tanah keras 10-20 m )
•
Bahan yang akan di gunakan
•
Kondisi fisik tapak
Upper struktur : Merupakan struktur atas bangunan dengan pertimbangan : •
Jenis
penggunaan
karakteristik
material
pada
Badan
bangunan •
Bentukan serta bahan material yang akan di gunakan untuk atap
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
65
65
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.1.5 Analisa Perlengkapan ( Utilitas ) Bangunan a. Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan alami Pencahayaan berasal dari sinar matahari yang dimanfaatkan untuk penerangan dalam bangunan, sehingga penggunaan energy listrik dapat dilakukan secara optimal.
2. Pencahayaan Buatan Pencahayaan berasal pemakaian lampu-lampu dari energy listrik
b. Sistem Penghawaan 1. Penghawaan alami Prinsip penghawaan menggunakan ventilasi silang (cross ventilation ), dimana pada daerah tropis lembab sangat efektif untuk memperbaiki iklim ruangan, ini berarti penurunan temperatur pada kulit karena adanya pergerakan angin yang lebih rendah temperaturnya dari temperatur tubuh. Gerakan udara dalam ruang dapat dihasilkan dengan : •
Bukaan jendela yang besar dan di usahakan dapat dilalui angin ( bukan jendela mati )
•
Orientasi lobang jendela terhadap arah datang nya angin
•
Posisi
lobang
jendela
pada
dinding
luar
akan
mempengaruhi tekanan dan arah pergerakan angin dalam ruangan harus melalui tinggi manusia •
Membuat kolam atau sejenisnya di luar bangunan agar panas air menguap kedalam bangunan menjadikan ruangan akan lebih dingin
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
66
66
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
2. Penghawaan Buatan Penggunaan
pendingin
hendaknya
dikelompokan
pada
ruangan yang benar-benar memerlukan suhu udara yang terjaga / penting saja serta tidak terjangkau oleh penghawaan alami.
c. Sistem Sanitasi 1. Sistem air bersih Menggunakan pompa dengan sistem gravitasi dimana jika terjadi kekurangan air pada tingkat atas saja, pada level bawah menggunakan
PAM
dimana
daerah
jakarta
selatan
di
kategorikan oleh pemerintah sebagai daerah resapan dan perlindungan air tanah. 2. Sistem air kotor Pembuangan air kotor tidak langsung di buang ke riol kota tapi melalui proses penyerapan terlebih dahulu hal ini berguna untuk mempertahankan air tanah 3. Sistem air Hujan Sama seperti air kotor dilengkapi dengan bak kontrol guna pengecekan 4. Sistem air Pembuangan limbah Di tampung dalam septictank yang terdapat di daerah yang mudah tercapai bila masa pembersihan. 5. Sistem air Pembuangan sampah Di tampung pada suatu tempat dahulu sebelum kemudian dibawa ke pembuangan kota.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
67
67
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
d. Sistem Penanggulangan kebakaran 1. Sistem Tangga Darurat Perletakan tangga hendaknya mudah dicapai dengan lebar dan ketentuan yang telah di atur dalam standar tangga kebakaran 2. Sistem Detektor / Peringatan dini Antara lain : •
Smoke detector ( detektor asap ) bekerja bila ada asap dan suhu antara 40º - 50º C
•
Heat detektor ( detektor panas ) bekerja pada suhu antara 60º - 70º C
•
Sprinkler bekerja menyemprotkan air jika terjadi suhu panas / kebakaran terletak pada plafond
•
Fire extinguiser tabung – tabung pemadam yang diletak kan pada dinding.
•
Fire House berisi selang yang di sambungkan ke hidran regulator yang panjang nya 10 - 15 m
•
Hidran air
4.2 Analisa Pemilihan Lokasi 4.2.1 Analisa Penentuan Wilayah Dalam
penentuan
wilayah
hendak
nya
berdasarkan
pada
penilaian-penilaian kriteria antara lain : •
Kebutuhan dari mayoritas Pengguna
•
Pencapaian ke lokasi
•
Menunjang pengembangan topik - tema
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
68
68
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.2.2 Analisa Penentuan Lokasi Berdasarkan wilayah kota terpilih, maka dipilih site ini dengan melihat sejarah dari lokasi ini adalah milik
sebuah yayasan
pendidikan Widuri, yang sementara waktu ini di pergunakan untuk fasilitas yang lain, sedangakan pertimbangan yang lain adalah daerah ini memiliki potensi untuk yang cocok dengan perencanaan proyek. 4.2.3 Analisa Penentuan Tapak Berdasarkan data yang tersedia dan di peroleh tapak di pilih berdasarkan pada kriteria utama : 1. Luasan tapak yang mencukupi serta dapat menampung kebutuhan ruang bagi aktifitas yang di tampung dan mencukupi dari segi fisik luasan 2. Pencapaian yang strategis berada pada jalur utama 3. Berada di lokasi yang tenang serta berdekatan dengan hunian sebagai pangsa pasar yang di tuju. 4. Tata guna peruntukan lahan yang sesuai 5. Di Tujukan sebagai sarana “ Neigbhorhood unit “ Fasilitas untuk kawasan lingkungan sekitar.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
69
69
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.3 Analisa Kontek Lingkungan Tapak ( Makro Kawasan ) 4.3.1 Analisa Kondisi Kawasan •
Luas tapak
•
Batasan tapak : Utara
:
:
8,981 m2 ( 0,89 Ha )
berbatasan dengan Jl. Truno joyo dan Mabes Polri
Selatan
:
berbatasan dengan Jl. Adityawarman dan Aditya mansion
Timur
:
berbatasan dengan Jl. Adityawarman dan Kantor PLN pusat
Barat
:
berbatasan dengan Jl. Sunan Ampel dan Rumah Penduduk / pemukiman
Peruntukan
:
Fasilitas Umum / Fasilitas Pendidikan
KDB
:
50 %
KLB
:
4
Ketinggian
:
>4
0,89 Ha
Peta Tata Guna Peruntukan Lahan Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
70
70
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
Kondisi Existing Kawasan
•
Kondisi
tapak
persimpangan
yang jalur
terletak
utama
pada
menjadikan
lokasi mudah dalah hal pencapaian •
Areal lokasi masih bertetanggan dengan kawasan pemukiman menjadikan lokasi masih nyaman dari kebisingan.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
71
71
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.3.2 Analisa Pola Jaringan Sirkulasi
Jalur
berdekatan
dengan alur sirkulasi jalan
transportasi
utama jalur angkutan umum yang tersedia cukup mudah di capai di karenakan areal nya yang
berdekatan
dengan
perkantoran
juga
kawasan
komersial.
4.3.3 Analisa Karakteristik dan Pola Ruang Kawasan
P
P K T K
P
H
T
Perkantoran Tapak
H
Hunian
K
Komersial
H
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
72
72
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4 Analisa Tapak ( Fisik ) / Mikro Kawasan 4.4.1 Analisa Sirkulasi External Keluar tapak
Data : Ke Jl. Trunojoyo
Lokasi pencapaian bisa di dapatkan dari arah bangka
/
berbelok
jl. kiri
Santa setelah
kantor PLN •
Dari Arah Blok M akan melewati sisi sebelah timur lokasi Tapak
•
Sedangkan dari arah Jl.Adityawarman
Ke Blok M
utama bersebelahan dengan lokasi tapak
Analisa : Lokasi yang berada pada tapak dengan persimpangan jalan dirasa tidak mendapatkan kendala yang besar dalam menentukan sirkulasi keluar lokasi akan tetapi harus di perhitungkan fungsi bangunan bersifat Neigbhorhood unit pemenuhan kebutuhan akan sekitar tentunya akses yang dibuka mendekati kawasan user / pengguna sebagai contoh penghuni apartemen adtya mansion pada sisi utara dan juga sisi selatan sebagai kawasan hunian masyarakat sekitar.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
73
73
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.2 Analisa View Tapak
Data : •
Sisi
arah
berhadapan
utara dengan
kantor pusat PLN serta jalur
Adtya
Mansion
Hotel & Apartemen •
U
Sisi
arah
berhadapan
Timur dengan
area komersial / bisnis B
T
•
Sisi
arah
selatan
berhadapan
dengan
area
penduduk
dengan
klasifikasi
bangunan
kalangan
menengah ke atas •
Sisi barat berhadapan dengan
kawasan
perkantoran lainnya Analisa : Dengan melihat data yang di peroleh di lapangan maka sisi utara merupakan bagian belakang bangunan yang akan di olah sebagai entrance bagi pengguna dari apartemen adtya mansion sedangkan sisi barat sebagai entrance pejalan kaki sedangkan sisi selatan yang berhubungan dengan kawasan pemukiman merupakan main entrance sekaligus area fasad bangunan sekolahan ini.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
74
74
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.3 Analisa Sirkulasi dalam Tapak
Data : •
Jalan
adityawarman
adalah
jalur
utama
transportasi metro mini serta menjadi entran nya gedung PLN •
Jalan
sunan
ampel
adalah jalur metro mini yang
akan
menuju
jalan Trunojoyo •
Jalan
adtyawarman
cenderung merupakan jalan perumahan biasa
Entrance
Sirkulasi mobil serta kendaraan Sirkulasi pejalan kaki
Analisa : Dengan melihat jalur sirkulasi dari data di atas maka dperoleh solusi untuk sirkulasi dalam area tapak , untuk area mobil masuk dari Jl. Adtyawarman2 dengan pertimbangan trafic kemacetan yang cenderung rendah juga berdekatan dengan area hunian. Sisi barat di pergunakan untuk sirkulasi keluar tapak juga entrance bagi pejalan kaki, sisi utara di buka akses guna pencapaian buat penghuni Apartemen adtya Mansion . Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
75
75
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.4 Analisa Potensi Kebisingan
Data : •
Sisi
arah
berhadapan kantor
U
utara dengan
pusat
PLN
Merupakan dengan B
sisi kebisingan
sangat tinggi
T •
Sisi arah Timur
dan
barat merupakan sisi dengan
tingkat
kebisingan
sedang
masih dalam toleransi • S
Sisi
arah
selatan
berhadapan
dengan
area penduduk adalah Kebisingan Sedang Kebisingan Rendah
sisi
dengan
kebisingan
tingkat yang
rendah
Analisa : Kesimpulan dari data yang di dapat maka pengelompokan sifat ruang tentunya didaarkan dari fungsi ruang serta tingkat sumber kebisingan.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
76
76
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.5 Analisa Iklim U
B
T
S Analisa : Siklus pergerakan matahari terbit dan terbenam di perhitungkan guna kenyamanan pengguna dalam bangunan dimana dengan melihat siklus tersebut area mana saja yang harus di buat sebagai peredam panas sinar matahari dan area mana yang di buka sebagai sarana sirkulasi udara serta cahaya untuk bangunan ini. Tentunya sisi yang berhadapan dengan arah datang sinar matahri dibuatkan bukaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan sisi yang tak terkena langsung oleh sinar matahari. areal tapak.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
77
77
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.6 Analisa Zoning Tapak Data : •
U
Sisi
arah
berhadapan
utara dengan
kantor pusat PLN serta jalur
transportasi
utama •
Sisi
arah
berhadapan
Timur dengan
area komersial / bisnis Private Servis
B
T
•
Semi Publik Publik
Sisi
arah
selatan
berhadapan
dengan
area
penduduk
dengan
klasifikasi
bangunan
kalangan
menengah ke atas • S
Sisi barat berhadapan dengan
kawasan
perkantoran lainnya • Analisa : Pengelompokan di bedakan berdasar kan fungsi ruang, serta data – data yang di gunakan sebagai bahan dasar dalam menentukan jenis serta sifat ruang yang akan di rancang. Ruang juga di pisahkan berdasarkan jenis kegunaan juga penggunanya di mana batasan peserta didik dan bukan harus jelas pembagian zona nya .
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
78
78
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Analisa Perencanaan
4.4.7 Analisa Masa Bangunan Tema yang akan penyusun akan angkat dalam penyusunan skripsi yang berjudul ”Sekolah Taman kanak - Kanak di Jakarta Selatan ini adalah “ Puzzle Building “ sebagai pendukung judul sehingga muncul sebuah indentitas yang kuat secara visual. Sisi Exterior yang besifat asimetris lebih condong sebagai tampilan luar yang menarik juga secara makna melambangkan sifat anak – anak yang mempunyai rasa keingintahuan
( Currios ) yang
besar guna pekembangan akan wawasan mereka. Sisi Interior lebih besifat soft dan lebih teratur, dimana anak-anak juga mempunyai keterbatasan yang perlu akan bimbingan serta terapan akan pengetahuan yang mereka dapat dari luar, untuk di jelaskan serta terapan yang betul dalam pelaksanaanya.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
79
79
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar perancangan
5.1.1 Konsep dasar
Tema yang akan penyusun akan angkat dalam penyusunan skripsi yang berjudul ”Sekolah Taman kanak - Kanak di Jakarta Selatan ini adalah “ Puzzle Building “ sebagai pendukung judul sehingga muncul sebuah indentitas yang kuat secara visual
“ Dinamis , Cerdas dan inovatif “ Fungsi
Sarana / Wadah
Kebutuhan pengguna
Pola & Perilaku
Sekolah Taman kanak - kanak
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
80
80
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.2 Konsep Tapak
Penggunaan
tapak
di
sesuaikan
dengan
ketentuan
peruntukan
lahan
sudah
yang
di
tetapkan oleh pemerintah, serta
perhitungan
kebutuhan akan luasan di sesuaikan dengan aturan yang berlaku KDB, KLB nya dan aturan akan jarak sempadan yang telah di tetapkan oleh peraturan pemerintah.
Penentuan jalur sirkulasi hendak nya di tentukan menurut
kajian
yang
terbaik setelah di analisa terlebih
dahulu
lokasi
mana yang paling tepat sebagi
perletakan
sirkulasi
masuk
jalur dan
keluar dari tapak nantinya Masuk Keluar Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
81
81
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.3 Konsep Tapak Dengan Lingkungan Peletakan masa bangunan serta penataan ruang di sesuaikan dengan tema kajian – kajian dari data analisa serta berdasarkan pembagian zoning yang akan direncanakan nantinya Sirkulasi dalam tapak
Jalan
-
Sebagai Batasan Yang transparan
-
Penguapan air akan
Peninggian
lebih mendinginkan
pada sisi daerah
suhu bagian dalam
sumber kebisingan
bangunan
akan
membantu
sebagai dari -
tapak
peredam kebisingan
Ruang bisa di pakai sebagai sarana / fasilitas lainnya
Pola serta penataan pada ruang luar di
-
Perletakan masa di daerah tapak yang lebih tinggi menghindarkan dari
sesuaikan tema
serta
juga
nilai
dengan fungsi tambah
yang di dapat
ganguan alam
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
82
82
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.4 Konsep Pembagian Zoning Menurut Pelaku Kegiatan
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
83
83
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.5 Konsep Pembagian Zoning Menurut Sifat Ruang Ruang Dengan Sifat Private Ruang Peruntukan Sirkulasi Bangunan Ruang Dengan Sifat Publik Ruang Dengan Sifat Semi Publik Ruang Dengan Sifat Servis
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
84
84
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.6 Konsep Perletakan Masa Bangunan
Penentuan pemilihan tapak yang akan di pergunakan sebagi areal project harus disesuaikan denganTema serta konsep perancangan yang akan di buat
Perletakan masa serta penataan ruang di rumuskan dari data yang diperhitungkan berdasarkan asumsi terbaik dar berbagai analisa yang sudah di rencanakan sebelumnya.
Dalam pemilihan tapak hendak nya luasan tapak di perhitungkan dengan perkiraan akan besar serta luasan ruangan yang akan di rencanakan sehingga antara luasan tapak dengan perkiraan luasan akan bangunan menjadi singkron.
Aturan akan ketentuan norma hukum yang ada harus di terapkan pada tapak anatara lain seperti garis sempadan bangunan juga rencana pelebaran jalan sehingga masa bangunan berada pada sisi yang aman dan sesuai
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
85
85
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.7 Konsep Tatanan Ruang Luar Untuk tatanan ruang luar bisa diklasifikasikan dengan pembagian dua zona berdasarkan pola-pola kegiatan pada area tersebut yaitu Zona Area Aktif serta Zona Area Pasif •
Zona Pasif
• Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
Zona Aktif 86
86
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.1.8 Konsep Security dan Pengawasan
Ruang dirancang dengan pola pemikiran akan pengawasan terhadap anak didik di mana posisi guru sebagai pengawas bisa mengawasi peserta didik dengan jangkauan maksimal Sedangkan Untuk pengamanan dari sisi bangunan, pengolahan tangga di sesuaikan dengan kapasitas keterbatasan anak yang berbeda dengan orang dewasa, Tinggi serta lebar harus memperhitungkan agronomis dari sisi anak-anak sebgai pengguna.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
87
87
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.2.1 Gubahan Bentuk Masa
Inovatif......Menepatkan ruang dengan mengelompokan berdasarkan fungsi ruang serta pelaku kegiatan menjadikan ruang – ruang saling berkaitan dan lebih terorganisasi dengan baik
Dinamis......Menarik Bentuk sebagai daya tarik orang akan bangunan tersebut , tentunya dengan memberikan suatu gubahan yang berbeda dengan bangunan lainnya dengan ciri, bentuk serta gubahan – gubahan bentuk baru yang lebih kreatif
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
88
88
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.2.2 Interior Perancangan interior nantinya juga tidak terlepas pada fungsi ruang serta berkaitan dengan bentukan ruang luar juga tema yang yang diangkat sehingga sinkronisasi antara fungsi, tema serta bentukan masa menjadi kesatuan yang berkesinambungan sebagai sebuah alur cerita yang saling berkaitan secara konsep perencanaan untuk sebuah sarana fasilitas pendidikan ini.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
89
89
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.2.3 Fasad Bangunan
Pemilihan bentukan fasad bangunan harus di sesuaikan dengan tema serta konsep beserta analisa-analisa asumsi dengan pertimbangan ruang ang berhubungan dengan pengolahan fasade juga di singkronkan dengan fungsi beserta karakter pengguna diman semua merupakan satu rangkaian yang harus menyatu sehingga konsep perencanaan tercapai juga tidak lupa memperhitungkan dengan tautan ligkungan diman bangunan itu berada nantinya.
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
90
90
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
Konsep Perencanaan
5.2.4 Struktur Bangunan
Plat Beton Kolom beton + Balok
Pondasi Bor Pile
5.2.5 Utilitas Bangunan
• • • • • • • • • •
Sistem Air Bersih Sistem Pembuangan Air Kotor Sistem Pembuangan Air Hujan Sistem Pengamanan Kebakaran Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Komunikasi Sistem keamanan Sistem pencegahan kebakaran Sistem buangan sampah
Tonny / FTSP Arch / 4120411-004 Skripsi Angkatan 55 TH.2008
91
91
Sekolah Taman Kanak-Kanak – Jakarta Selatan
DAFTAR PUSTAKA •
http://www.peran mainan dalam psikologis pertumbuhan anak.ac.id
•
Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psychology (New Delhi: Tata Mc Graw-Hill Publishing Company Ltd, 1976
•
Dari Teori Belajar (Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1981).
•
The World of contemporary “Asahikawa shunkodai Park “ Japan
•
Dep. Pendidikan : Standar baku mutu sistem pendidikan dasar )
•
Sigmund Freud ( Pertumbuhan anak secara psikologis )
•
Kreatifitas sebagai produk (Munandar, 1996: p. 251-252)
•
Teori tentang Ruang (Mimica, 1987: p. 101-102)
•
Aksen dari warna-warna (Kobayashi, 1998: p. 114-115)
•
Design Share Architecs (Atrium School, New Salina Elementary School )
•
Jakarta montessori School
•
Andar matin ( Cikal Preschool )
•
Perubahan
mendasar
pada
arsitektur,
urbanisme,struktur,
tektonik. (Coop Himmelb(l)au •
Kesan & Ruang (White and Wyn, 2004)
•
Kesesuaian bentuk (Frank Lloyd wright )
•
Bernilai untuk mencapai spiritualitas ( Mies van der Rohe )
•
Komunikasi antara arsitektur dengan penggunanya ( Louis Kahn )
•
The Theory and Organization ( Walter Gropius )
•
Jarak & Tampilan ( Vitruvius )
•
Duta Cermat Mandiri ( DCM ) ex Plaza
•
Eric Owen Moss Project ( Pterodacty, The BOX )
•
The Handbook of Building Types, Neufert Architects Data
• Planing The Architects Handbook
dan