REKAYASA Jurnal Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Teknologi Industri FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA Pelindung
Ir. Henny Gambiro, M.Si Pembina
Ir. Desiana Vidayanti, Ir., MT. Pimpinan Redaksi
Ir. Nunung Widayaningsih, Dipl.Eng. Redaksi Pelaksana
Edy Muladi, Ir., M.Si. Dr. Ir. Syarif Hidayat, M.si. Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS Joko Soemarsono, S.Sn Ir. Sylvia Indriany, MT
Dari Redaksi Rekayasa merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala 2 (dua) kali dalam 1 (satu) setahun oleh Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.
Tata Letak/Layout
Hendra Saputra, ST
Jurnal ini bertujuan sebagai media publikasi ilmiah untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan ilmu terbaru bagi para peneliti dan praktisi dibidang Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknologi Industri. Kritik dan saran serta sumbangan artikel ilmiah dari pemerhati jurnal Rekayasa sangat kami nantikan Salam REKAYASA i
REKAYASA Jurnal Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Teknologi Industri DAFTAR ISI 01
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU PLN Universitas Mecu Buana Abdul Rachman, Vigor Zius Muarayadi
02
IMPLEMENTASI SENSOR RFID SEBAGAI SISTEM KEAMANAN RUMAH DENGAN SISTEM PENGIRIMAN PERINGATAN MELALUI SMS Universitas Mecu Buana Iradath, Mustopa
03
ANALISA PERSEPSI MITRA PT BOGASARI FLOUR MILL Tbk TERHADAP EFEKTIVITAS MEDIA WACANA MITRA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI & PENGETAHUAN Universitas Mecu Buana Mohammad Ary Budi Yuwono, Rika Handayani Tarigan
04
ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN GMAW,SMAW,DAN OAW TERHADAP PLAT BAJA SS 400 Universitas Mecu Buana Indra Putra Almanar1, Indra Permana2
05
STRATEGI PEMBANGUNAN CEPAT DAN BERKUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DINDING M-SYSTEM Universitas Mecu Buana Priatmono, Mawardi Amin, Mukhammad Sofwan Yusuf
06
EVALUASI ELEMEN ARSITEKTUR MASJID DIAN AL MAHRI, DEPOK TERHADAP KONSEP ISLAM Universitas Mecu Buana Rachmad Widodo, Wibisono Bagus Nimpuno, Rahmadhani
ii
REKAYASA Jurnal Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Teknologi Industri DAFTAR ISI 07
ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, STRESKERJA DAN KONFLIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. SETIA MAKMUR CEMERLANG Divisi Sumber Daya Manusia, PT. Setia Makmur Cemerlang Andarias
08
ANALISA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KERJA PADA LINE WELDING STAND COMP MAIN TYPE KZRA UNTU MENGOPTIMALKAN JUMLAH OPERATOR ( STUDI KASUS DI PT. DHARMA POLIMETAL ) Divisi Quality Control, PT. Mitsuba Indonesia Aris Rubianto
09
STUDI PERBAIKAN SISTEM INFORMASI JOB CONTROL DI PT WAHANA PERSADA JAKARTA Service Advisor, PT Wahana Persada Jakarta Arief Budhi Setiawan
iii
EVALUASI ELEMEN ARSITEKTUR MASJID DIAN AL MAHRI, DEPOK TERHADAP KONSEP ISLAM Rachmad Widodo1, Wibisono Bagus Nimpuno1, Rahmadhani2 Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Jakarta
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Masjid adalah bangunan yang lazim diketahui sebagai tempat peribadatan umat islam. salah satu elemen arsitektur yang paling mencolok pada bangunan Masjid adalah atap berbentuk kubah. Simbolik bentuk kubah yang sangat melekat pada perwujudan bentuk Masjid tanpa disadari mendorong pengaruh kekakuan rancangan dan terkadang dapat menyebabkan hilangnya nilai - nilai islami yang seharusnya tertanam pada perancangan Masjid. Berdasarkan fenomena tersebut, Masjid dikhawatirkan hanya melahirkan kemegahan semata tanpa dilandasi nilai - nilai islam yang seharusnya dapat memberi manfaat bagi aspek apapun yang mencangkup kemaslahatan umat pada perancangan Masjid. Penelitian dilakukan di Masjid Dian Al Mahri, Depok pada elemen – elemen arsitekturnya, meliputi kubah, menara dan Plaza (halaman dalam). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dengan mengulas dan mengetahui bagaimana peran sejarah dan konsep islam terhadap arsitektur masjid. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi serta wawancara sebagai data pendukung. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa hasil observasi dan wawancara yang kemudian ditelaah berdasarkan teori – teori terkait konsep islam terhadap arsitektur masjid. Faktor utama penyebab arsitektur masjid tidak memenuhi konsep islam adalah kurangnya pemahaman akan visi dan misi terhadap konsep perancangan masjid yang berlandaskan nilai – nilai islami. Akhirnya, arsitektur masjid hanya melahirkan kemegahan semata tanpa ada makna bahkan terkadang mengganggu kenyamanan pengguna. Kata Kunci : Arsitektur Masjid, Konsep Islam, Simbol Indonesia mempengaruhi jumlah tempat peribadatannya yang dikenal dengan sebutan Masjid. Jumlah Masjid di Indonesia adalah sekitar 731.096 bangunan. Kemenag (2013).
1. PENDAHULUAN Islam berarti berserah diri kepada Tuhan, mengimani satu Tuhan, dan senantiasa menaati perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Secara etimologis Islam berasal dari kata salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Firman Allah SWT menjelaskan bahwa :
Kubah adalah salah satu dari sekian karakteristik visual daripada Masjid yang paling mudah untuk dikenal. Setiap orang biasanya akan beranggapan bahwa setiap bangunan yang berkubah adalah Masjid. Fenomena tersebut ternyata melahirkan persepsi yang sempit terhadap perwujudan Masjid. Utami (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa penyelesaian rancangan arsitektur Masjid yang didominasi atap kubah dan berkelanjutan akan membawa pada
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Q.S. 6 : 162) Islam adalah agama mayoritas di negara Indonesia, dimana jumlah penduduknya 201.176.162 jiwa pada tahun 2010 atau sebesar 87,18% dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 237.641.326 jiwa (Badan Pusat Stasistik, 2010). Besarnya jumlah muslim di
1. 2.
59
Dosen Arsitektur Universitas Mecu Buana Alumni Aristektur Universitas Mecu Buana
pikiran dogmatis yang cendrung membatasi ruang gerak dan eksplorasi desain. Akhirnya perancangan Masjid hanya mengejar bentuk semata, tanpa didasari pemikiran yang jelas. Penjelasan Utami (2013) diatas secara tidak langsung memberitahukan kita bahwa pendekatan cara berpikir terhadap arsitektur Masjid harusnya dapat membangkitkan inovasi dan kreatifitas desain melalui pemahaman konsep Islam. Karena pada dasarnya, penggalian konsep Islam akan menghasilkan pandangan filosofi arsitektur Masjid yang sebenarnya. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan munichy (2010). Ia menjelaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, yakni memberi rahmat dan manfaat bagi semesta alam. Berdasarkan pernyataan Utami (2013) dan Munichy (2010), peran seorang arsitek pada perancangan Masjid menjadi sangat penting dan kritis. dimana seorang arsitek diharapkan mampu mengedepankan nilai - nilai yang terkandung dalam konsep Islam kemudian mewujudkannya menjadi sebuah arsitektur Masjid yang berlandaskan nilai – nilai Islam. Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pemahaman dan pembenahan terhadap pola pikir yang kemudian dituangkan dalam wujud arsitektur Masjid. Pemahaman dan pemilihan konsep yang tepat dan sejalan dengan perkembangan zaman, serta perilaku dan kondisi, sangat menentukan keberhasilan sebuah arsitektur. Fungsi Masjid yang semakin berkurang, bahkan dianggap sepele dan menyimpang dari konsep Islam dan tujuan utama, serta bermegah – megahan tanpa adanya landasan, membuat penelitian ini penting untuk dilakukan. Mengingat Masjid adalah tempat ibadah sakral bagi umat Islam yang seharusnya dapat memberikan makna rahmatan lil alamin.
dengan dua cara, yang pertama observasi, yang kedua adalah wawancara. Wawancara hanya bersifat sebagai data pendukung hasil observasi. 2.1. Objek studi Penelitian ini dilakukan di Masjid Dian Al Mahri yang berlokasi di Jalan Meruyung, Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Secara umum, gaya arsitektur Masjid Dian Al Mahri mengikuti tipologi masjid yang ada di Timur Tengah dengan ciri kubah, menara dan plaza dan hiasan dekoratif geometris oblelisk.
Gambar 1 Tipologi Masjid Dian Al Mahri (kiri), Masjid di Arab (kanan) Sumber : Shahrani, 2008 Objek penelitian ini adalah elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri yang terdiri dari kubah, menara dan plaza. 2.1.1. Kubah
Gambar 2 Kubah Masjid Dian Al Mahri Sumber : Rahmadhani, 2016 Kubah pada Masjid Dian Al Mahri terdiri dari 5 kubah berlapis emas yang melambangkan rukun islam. Kubah Utama memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan tinggi 25 meter. dan 4 kubah lainnya memiliki diameter bawah 6 meter, diameter tengah 7 meter dan tinggi 8 meter. Emas yang dipakai oleh kubah tersebut adalah emas 24 karat.
2.
METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dengan penjabaran analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan 60
2.1.2. Menara
VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS
KONSEP ISLAM Rasional Arsitektur Masjid
Tidak taqlid Tidak mubazir Sumber : Rahmadhani, 2016
2.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada siang hari yaitu pada pukul 12.00 WIB – 16.00 WIB atau saat cuaca sedang panas dan hujan. Pemilihan kondisi ini bertujuan untuk mengevaluasi salah satu elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri yaitu Plaza (halaman dalam). Dan kondisi ini juga dibutuhkan dalam melakukan wawancara kepada pengunjung. Sedangkan untuk kubah dan menara tidak memerlukan kondisi khusus.
Gambar 3 Menara Masjid Dian Al Mahri Sumber : Rahmadhani, 2016
Menara pada Masjid Dian Al Mahri terdiri dari 6 menara yang melambangkan rukun iman, menjulang 40 meter. Menara tersebut berbentuk heksagonal (segi enam) dibalut granit diimpor dari Italia. Pada menara terdapat kubah berlapis emas 24 karat. 2.1.3. Plaza (Halaman dalam)
2.4.
Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana dalam pengolahan datanya mengacu pada teori Miles and Huberman, Sugiono (2008) : 1. Reduksi data Suatu proses pemilihan data, dimana menyederhanakan data kasar yang ada berdasarkan observasi 2. Penyajian data Kumpulan informasi yang sudah tersusun kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian dalam bentuk naratif, grafik dan bagan. 3. Menarik kesimpulan Pengambilan kesimpulan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan perkembangan perolehan data.
Gambar 4 Plaza Masjid Dian Al Mahri Sumber : Rahmadhani, 2016
Secara keseluruhan, Masjid Dian Al Mahri dapat menampung 20.000 jamaah dengan plaza yang memiliki kapasitas 8000 jemaah. Plaza Masjid ini berukuran 45 x 57 meter dengan beralaskan lantai granit yang juga difungsikan sebagai tempat ibadah shalat ataupun ibadah lainnya. 2.2. Variabel Penelitian Berikut merupakan variabelvariabel untuk penelitian ini. (Tabel 1.)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian, yang kemudian di telaah berdasarkan literatur. Adapun analisa hasil
Tabel 1. Variabel Penelitian
61
observasi pada elemen arsitektur Masjid
Dian Al Mahri adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Analisa Kubah Sumber : Rahmadhani, 2016 Bagiandalamkubahtidakditutupi, berfungsisebagaipenghawaandanpencahayaan
Analisa 2
Cahayamasuk
Cahayamasuk
Bagiandalamkubahditutupiplafon (tidakberfungsi) (Potongan, sumber : dokumen pribadi)
Berdasarkan analisa diatas, terlihat bahwa Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 (lima) kubah berlapis emas 24 karat yang melambangkan rukun Islam. Gaya dan pola elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri mengacu pada tipologi masjid yang ada di kawasan Arab. Akan tetapi, dari lima kubah, hanya satu yang berfungsi sebagai atap yang menaungi ruang dibawahnya. Hal tersebut merupakan
kekeliruan dalam mengadopsi suatu bentuk elemen arsitektur, dimana arsitektur tidak hanya berbicara tentang keindahan fisik, tetapi juga fungsi. Berdasarkan analisa diatas, maka kubah pada Masjid Dian Al Mahri dapat dikatakan mubazir mengingat kubah tersebut megah namun kurang bermanfaat
Tabel 3. Analisa Menara Sumber : Rahmadhani, 2016 MenaraMasjiiddengantinggi 40 meter, berbalutgranitdanmemilikikubahkecildariemas 24 karat
Analisa 2
(Potongan, sumber : dokumen pribadi)
62
Mengacu pada sejarah awal pengadaan menara pada bangunan masjid, saat itu tentu saja belum mengenal alat pengeras suara (speaker). oleh karena itu orang – orang pada zaman itu membangun tempat yang tinggi (menara) agar suara adzan dapat lebih luas untuk dikumandangkan. Pada Masjid Dian AL Mahri menara tidak berfungsi, mengingat adanya speaker membuat muadzin tidak perlu menaiki menara untuk mengumandangkan adzan. Melainkan cukup dari dalam masjid
yang kemudian disalurkan ke speaker yang ada di menara tersebut. Fenomena diatas menjelaskan bahwa keberadaan menara perlu dipertanyakan. Hal itu tentunya membuat menara yang megah nan mewah tersebut kurang bermanfaat. Berdasarkan analisa diatas, maka menara pada Masjid Dian Al Mahri dapat dikatakan mubazir mengingat kubah tersebut megah namun kurang bermanfaat
Tabel 3. Analisa Plaza Sumber : Rahmadhani, 2016 Plaza Masjid (tanpaatap) menggunakanlantaberbahangranit yang terusmenerusterkenapanas (sinarmatahari) danhujan
Analisa 2
Mengingat Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis, granit adalah salah satu material alam yang bersifat dapat menyimpan panas serta memiliki licin. Hal tersebut membuat plaza (halaman) pada Masjid Dian Al Mahri menjadi tidak efektif untuk digunakan para jama’ah untuk melangsungkan kegiatannya. Baik itu yang bersifat ibadah maupun kegiatan lainnya. Gambar diatas menjelaskan kondisi plaza ketika siang hari (panas). Para
pengunjung/jamaah menggunakan karpet atau alas untuk berjalan melintasi plaza. kondisi plaza ketika hujan (basah) membuast pengunjung berjalan dengan hati – hati bahkan dipasang papan peringatan akibat licinnya permukaan lantai Berdasarkan analisa diatas, maka plaza pada Masjid Dian Al Mahri dapat dikatakan mubazir mengingat materialnya yang mewah namun tidak sesuai dengan iklim dan penempatan posisi.
63
3.2.
Presentase Hasil Analisis Data Observasi
Objek Penelitian
Konsep Islam Rasional Tidak Tidak Taqlid Mubazir
Jumlah
(%)
1
2
1
2
1
2
MEMENUHI
TIDAK MEMENUHI
MEMENUHI
TIDAK MEMENUHI
-
-
-
√
-
-
1
5
17 %
83%
√
√
-
-
-
-
2
4
33%
67%
√
√
√
-
-
-
3
3
50%
50%
12
33%
66%
Kubah Menara Plaza TOTAL
6
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan tabel diatas, terihat bahwa kesesuaian elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri terhadap konsep Islam (rasional, tidak taqlid dan tidak mubazir) memiliki kesesuaian dengan persentase (33%) dan ketidaksesuaian sebesar (66%). Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat Masjid Dian Al Mahri merupakan Masjid termegah se Asia Tenggara yang seharusnya dapat mencerminkan nilai – nilai Islam. Saksono (2008).
Keseimbangan Apabila visi, misi, pola hidup dan ekologi telah terpenuhi, maka keseimbangan akan tercipta dalam sebuah rancangan arsitektur. Berkelanjutan Seimbang tidaklah cukup apabila hanya berlangsung sesaat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sikap komitmen untuk dapat menjaga hal tersebut agar dapat berlangsung terus menerus (berkelanjutan).
4.2.
Saran Berdasarkan pemaparan diatas, penulis mencoba memberikan rekomendasi terkait hasil penelitian pada evaluasi elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri terhadap konsep Islam, dimana rekomendasi tersebut merupakan hasil penyederhanaan keseluruhan pemaparan diatas. Sebelum membangun, sebaiknya sebuah bangunan harus memenuhi 4 unsur penting. Adapun unsur tersebut yaitu : 1.Visi dan misi Dalam mendesain, hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengetahui visi (Tujuan) sebuah bangunan dibangun dan misi (implementasi) tentang bagaimana cara mewujudkan visi. Pola hidup dan ekologi Setelah mengetahui visi dan misi, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana kondisi pola hidup manusia, kondisi lingkungan serta interaksi keduanya (Manusia – lingkungan).
DAFTAR PUSTAKA Bachroon, Munichy. 2010. Konsep Arsitektur Islam Sebagai Solusi Perancangan Arsitektur. Etwin, Fibriani. 2013. Analisi Ergonomi Tempat Wudhu Wanita di Masjid Ad Dinur Rasyid Samarinda. Naimatul, Aufa.2010.Tipologi Ruang Dan Wujud Arsitektur Masjid Tradisional Kalimantan Selatan. Imriyanti. 2013. Mosque Architecture As A Sustainable Building In Urban (Case Study: Al Markas Al Islamic Mosque Makassar) Ismail. 2013. Masjid Di Papua Barat: Tinjauan Ekspresi Keberagamaan Minoritas Muslim Dalam Arsitektur. Kusyanto, Mohammad. Nanang Debagus. 2014. Implementasi Ekspresi Islam Terhadap Pengaruh Budaya Setempat 64
Sebagai Arsitektur Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus : Masjid Sunan Kalijaga Demak). Muti’ah, Mumut, Bangunan Masjid.
2011,
Arsitektur
Suharjanto, Gatot. 2013. Keterkaitan Tipologi Dengan Fungsi Dan Bentuk: Studi Kasus Bangunan Masjid. Kusumawardani, 2011, Masjid Besar Kecamatan Depok, Sleman di Yogyakarta dengan Pendekatan Hablumminallah dan Hablumminannas Syahid, Mushab. 2015. Sustainabilitas Arsitektur Masjid: Evaluasi Konsep “Simple Architecture” Sebagai Implementasi Desain Arsitektur Berkelanjutan Suatu Kawasan. Utami. Thontowi, Ilmam. Wahyuni, Sri. Nulhaqim, Luqman. 2013. Penerapan Konsep Islam Pada Perancangan Masjid Salman ITB Bandung.
65