TUGAS AKHIR
ANALISA TENAGA KERJA UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu Dan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana
Oleh: ABDUL KADIR LATUCONSINA ( 4160401-031 )
TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2008
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISA TENAGA KERJA UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA
Nama
: Abdul Kadir Latuconsina
NIM
: 4160401-031
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Jakarta, Juli 2008 Pembimbing Tugas Akhir
(Indra Almahdy, Ir, Msc)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA TENAGA KERJA UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA
Nama
: Abdul Kadir Latuconsina
NIM
: 4160401-031
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Jakarta, Juli 2008 Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Industri
( Mohammad Kholil, ST,MT )
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
ANALISA TENAGA KERJA UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA
Nama
: Abdul Kadir Latuconsina
NIM
: 4160401-031
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya :
Jakarta, Juli 2008
(Abdul Kadir Latuconsina)
ABSTRAK
PT. Sport Glove Indonesia (SGI) adalah perusahaan yang memproduksi sarung tangan golf. Perusahaan sarung tangan golf ini mengalami masalah pada tenaga kerja terutama jumlah yang kurang efektif dalam perencanaanya dan perusahaan juga dihadapkan pada batas waktu penyerahan produk pada konsumen. Karena itu perusahaan harus mengatur segala kegiatan produksinya, termasuk penentuan jumlah tenaga kerja yang efisien pada bagian produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen dan produk dapat selesai tepat waktu. Untuk perencanaan tersebut dapat dipakai beberapa metode yang dugunakan untuk dapat menyelesaikan masalah tenaga kerja. Metode tersebut adalah Level Work Force, Level Work Force Plus Overtime, dan Chase strategy. Ketiga metode ini nantinya dipilih berdasarkan penentuan jumlah biaya paling minimum, untuk itu data yang diambil adalah data tentang waktu proses produksi, waktu baku tenaga kerja, permintaan produk, dan biaya-biaya yang terkait. Dari analisa ketiga metode tersebut di atas maka ditujuhkan bahwa Level Work Force Plus Overtime adalah, metode yang menghasilkan jumlah biaya perencanaan produksi keuntungan terbanyak Rp. 298.190.155.452,315 dibandingkan dengan kedua metode yang lain. (Kata Kunci: Perencanaan Produksi, Tenaga Kerja, Level Work Force, Level Work Force Plus Overtime, Dan Chase Strategy)
ABSTRACT PT. Sport Glove Indonesia (SGI) is the company which produces golf gloves. This company is facing labor problems especially in effectiveness in planning which further affecting the timeliness in product delivery to the costumers. In consequent to that, the company has to re arrange the production schedule including the number of efficient labors at the production department in order to deliver product in timely manner. There are couples of methods that can be used to overcome labors problems. Those methods are: Level work force, level work force plus over time, and chase strategy. One of these methods will be chosen based on which ever performed the minimum cost. This company has been chosen to as the object for the thesis. The data collected concerning production process, labors actual working time, demand, and related costs. Level work force plus over time Method has been chosen of all the three strategies mentioned above because this method has achieved the lowest cost Rp. 298.190.155.452, 315 of production and as a result has brought the highest profit as compare to the other two methods. (Key word: Production Planning, Labors, Level Work Force, Level Work Force Plus OverTime, and Chase Strategy)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
Al - Qur`an Surat al ahqaaf ayat 15
Ya Tuhanku! ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan".
Al - Qur`an Surat Nuh ayat 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, berkat kemurahan dan ridho-NYA penulis telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Teknik Industri Universitas Mercu Buana. Dalam melaksanakan Laporan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha untuk mencapai hasil sebaik-baiknya. Penulis juga tidak mengingkari sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa apabila dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari yang diharapkan. Penulis juga menghanturkan rasa terima kasi serta penghargaan yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan
yang telah
diberikan sehingga tersusunnya Tugas Akhir : 1. Bapak Mohammad Kholil, ST. MT, selaku Ketua Program Teknik Industri yang telah memberikan pengarahan juga motivasi dalam penyusunan TugasAkhir ini. 2. Bapak Ir. Indra Almahdy, Msc selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir. 3. Bapak Made Alim Talaohu selaku kepala Quality Analist Perusahaan (SGI) yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini tapat terselesaikan. 4. Bapak Fendy Andreas (SE) selaku kepala Personalia di Perusahaan (SGI), yang telah memberikan data juga kesempatan untuk bisa melakukan pengamatan langsung. 5. Bapak Karsidi selaku FM (factory Manager), yang telah memberikan data juga kesempatan untuk bisa melakukan pengamatan langsung.
6. Karyawan/i PT. Sport Glove Indonesia yang telah banyak membantu
baik
secara langsung maupun tidak langsung. 7. Yang tercinta kedua orang tua-ku Bapak Slamet Riady Latuconsina dan Ibu Nurma Latuconsina yang sabar membimbingku, memberikan doa serta kakakkakak dan adiku yang banyak memberikan dorongan dan doa dalam kelancaran penyusunan laporan kerja praktek ini. 8. Untuk keluarga besar di Jakarta yang selalu memberikan doa dan semangat sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan. 9. Untuk special personality Aisyah Elfira T yang telah memberikan semangat juga kasih sayang selama ini, sehingga laporan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan. 10. Untuk sahabat baik, Ucok, Baya, Andy, Hendry, Vino yang telah memberikan semangat, kritik dan saran yang tak henti-hentinya selama ini. 11. Teman-teman di Jurusan Teknik Industri khususnya angkatan 2004, terima kasih atas semangat dan dukunganya.
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan hanya milik kita sebagai umatnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua dan untuk dunia pendidikan dan hendaknya apa yang penulis kerjakan dapat menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin ……
Jakarta, Juli 2008
(Abdul Kadir Latuconsina )
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, berkat kemurahan dan ridho-NYA penulis telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Teknik Industri Universitas Mercu Buana. Dalam melaksanakan Laporan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha untuk mencapai hasil sebaik-baiknya. Penulis juga tidak mengingkari sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa apabila dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari yang diharapkan. Penulis juga menghanturkan rasa terima kasi serta penghargaan yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan yang telah diberikan sehingga tersusunnya Tugas Akhir : 1. Bapak Mohammad Kholil, ST. MT, selaku Ketua Program Teknik Industri yang telah memberikan pengarahan juga motivasi dalam penyusunan TugasAkhir ini. 2. Bapak Ir. Indra Almahdy, Msc selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir. 3. Bapak Made Alim Talaohu selaku kepala Quality Analist Perusahaan (SGI) yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini tapat terselesaikan. 4. Bapak Fendy Andreas (SE) selaku kepala Personalia di Perusahaan (SGI), yang telah memberikan data juga kesempatan untuk bisa melakukan pengamatan langsung. 5. Bapak Karsidi selaku FM (factory Manager), yang telah memberikan data juga kesempatan untuk bisa melakukan pengamatan langsung.
i
ii 6. Karyawan/i PT. Sport Glove Indonesia yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. 7. Yang tercinta kedua orang tua-ku Bapak Slamet Riady Latuconsina dan Ibu Nurma Latuconsina yang sabar membimbingku, memberikan doa serta kakakkakak dan adiku yang banyak memberikan dorongan dan doa dalam kelancaran penyusunan laporan Tugas Akhir ini. 8. Untuk keluarga besar di Jakarta yang selalu memberikan doa dan semangat sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan. 9. Untuk special personality Aisyah Elfira T yang telah memberikan semangat juga kasih sayang selama ini, sehingga laporan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan. 10. Untuk sahabat baik, Ucok, Baya, Andy, Hendry, Vino yang telah memberikan semangat, kritik dan saran yang tak henti-hentinya selama ini. 11. Teman-teman di Jurusan Teknik Industri khususnya angkatan 2004, terima kasih atas semangat dan dukunganya.
iii Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan hanya milik kita sebagai umatnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua dan untuk dunia pendidikan dan hendaknya apa yang penulis kerjakan dapat menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin ……
Jakarta, Juli 2008
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .........................................……….………
1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………
2
1.3 Batasan Masalah …..……...…………….....……………….………
2
1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................
3
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................
3
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi ......................................................................... 6 2.2 Strategi Perencanaan Produksi ..........................................................
8
2.3 Biaya Perencanaan Agregat .............................................................
9
2.4 Peramalan Produksi ..........................................................................
11
2.4.1
Teknik Peramalan .............................................................
11
2.4.2
Jenis Pola Data Peramalan ...............................................
12
2.4.3
Metode-Metode Peramalan ..............................................
14
2.4.4
Perkiraan Kesalahan Peramalan ......................................
15
v 2.5 Tingkat Ketilitian dan Tingkat Keyakinan
......................................
15
2.6 Penyesuaian dan Kelonggaran ..........................................................
16
2.6.1
Penyesuaian .....................................................................
16
2.6.2
Kelonggaran ....................................................................
19
2.6.2.1 Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi ..............
19
2.6.2.2 Kelonggaran Untuk Menghilangkan Rasa Lelah .
20
2.6.2.3 Kelonggaran Untuk Hambatan-hambatan Tak Terhindarkan .......................................................
20
2.7 Meghitung Waktu Baku ...................................................................
22
2.8 Perencanaan Produksi Agregat .........................................................
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian .............................................................................
27
3.2 Pengumpulan Data ..........................................................................
27
3.3 Kerangka Penelitian .........................................................................
28
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan ..................................................................
37
4.2 Produk .............................................................................................
53
4.2.1
Bahan Baku .....................................................................
53
4.2.2 Proses Produksi ...............................................................
54
4.3 Pengumpulan Data ............................................................................
56
4.3.1
Data Peramalan Permintaan ..............................................
56
4.3.2
Data Biaya Produksi ........................................................
56
4.3.3 Biaya Inventory ...............................................................
57
vi 4.3.4 Biaya Pengangkatan Tenaga Kerja ..................................
58
4.3.5 Biaya Pemberhentian Tenaga Kerja .................................
58
4.3.6
Biaya Tenaga kerja Reguler ............................................
58
4.3.7
Biaya Lembur ..................................................................
58
4.3.8
Data Jumlah Tenaga Kerja Bagian Produksi ...................
59
4.3.9
Data Kapasitas Jam Kerja ................................................
59
4.4 Pengolahan Data .............................................................................. 4.4.1
4.4.2
59
Peramalan Permintaan ....................................................
59
4.4.1.1 Membuat Peramalan Linier ...........................
60
4.4.1.2 Perkiraan Kesalahan dalam Ramalan Linier ......
61
Penentuan Waktu Baku .....................................................
62
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Menggunakan Metode Level Work Force ............................
76
5.2 Analisa Menggunakan Metode Level Work Force Plus Ovetime ....
80
5.3 Dengan Menggunakan Metode Chase Strategy .............................
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .....................................................................................
91
6.2 Saran ...............................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
93
LAMPIRAN .......................................................................................................
94
vii DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Westinghouse ....................................
18
2. Tabel 2.2 Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor yang Berpengaruh ..........................................................................
20
3. Tabel 4.1 Jumlah Karyawan di PT. Sport Glove Indonesi ...................
43
4. Tabel 4.2 Jadwal Kerja Karyawan Pada PT. Sport Glove Indonesia ...
44
5. Tabel 4.3 Jumlah Permintaan Sarung Tangan Periode 2007 .................
56
6. Tabel 4.4 Jumlah Tenaga Kerja ............................................................
59
7. Tabel 4.5 Jumlah Mesin ........................................................................
59
6. Tabel 4.6 Perhitungan Peramalan ..........................................................
60
7. Tabel 4.7 Hasil Peramalan Permintaan ..................................................
61
8. Tabel 4.8 Perkiraan Kesalahan Peramalan Permintaan .........................
61
9. Tabel 4.9 Waktu proses pengamatan ......................................................
63
10. Tabel 5.1 Peramalan Permintaan ............................................................... 84 12. Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kerja 2008 ....................................................... 85 13. Tabel 5.3 Biaya Tenaga Kerja Reguler .................................................... 87 14. Tabel 5.4 Biaya Bahan Baku .................................................................... 87 15. Tabel 5.5 Biaya Pengangkatan Biaya Pemberhentian Tenaga Kerja ....... 88 16. Tabel 5.6 Analisa Perbandingan ................................................................ 90
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Pola Data Horisontal
............................................................
13
2. Gambar 2.2 Pola Data Musiman ...............................................................
13
3. Gambar 2.3 Pola Data Siklus ..................................................................
13
4. Gambar 2.4 Pola Data Trend ...................................................................
14
5. Gambar 3.1 Metodelogi Penelitian ............................................................
36
6. Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sport Glove Indonesia Yogyakarta ...........................................................................
40
7. Gambar 4.2 Diagram Pemetaan Proses Bisnis ........................................
45
8. Gambar 4.5 Grafik Permintaan dan Peramalan Sarung Tangan 2008 .......
62
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian yang semakin terbuka disertai dengan proses globalisasai yang semakin kuat dan hampir semua sektor ekonomi menyebabkan ekonomi dalam negeri menjadi bagian dari perekonomian dunia. Dalam kondisi seperti ini tingkat persaingan antar perusahaan akan semakin ketat dan setiap perusahaan akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Keadaan ini juga akan mempengaruhi upaya perusahaan dalam mencapai tujuannya. Seringkali perusahaan menghadapi masalah yang sangat mendasar yakni dalam mengatur penggunaan faktor-faktor produksi yang ada sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu fungsi manajemen produksi adalah merencanakan produksi agar tidak terjadi pemborosan. Perencanaan produksi yang tidak tepat akan menyebabkan tingginya ongkos produksi dan rendanya kapasitas produksi. Salah satu pemborosan yang dapat ditekan adalah masalah tenaga kerja. Dengan perencanaan tenaga kerja 1
Pendahuluan
Tugas Akhir
2
yang baik maka perusahaan tidak akan mengalami kelebihan maupun kekurangan tenaga kerja dalam melakukan kegiatan produksinya. PT. Sport Glove Indonesia Yogyakarta adalah perusahaan yang memproduksi sarung tangan golf. Permintaan pasar akan produk sarung tangan golf ini mengalami masalah pada tenaga kerja terutama jumlah yang kurang efektif dalam perencanaannya dan perusahaan juga dihadapkan pada batas waktu penyedian produk pada konsumen. Karna itu perusahaan harus mengatur segalah kegiatan produksinya, termasuk penentuan jumlah tenaga kerja yang efesien pada bagian produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen dan produk dapat selesai tepat waktu. Untuk itu penulis mengangkat kasus ini sebagai subjek dalam penelitian agar perusahaan dapat menghasilkan produksi yang optimal.
1.2
Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka permasalahannya adalah :
“Berapakah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan keuntungan maksimal.”
1.3
Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi kasus penelitian di Departemen Produksi di PT. Sport Glove Indonesia Yogyakarta.
Universitas Mercu Buana
Pendahuluan
Tugas Akhir
3
2. Perencanaan difokuskan pada pemilihan metode Level Work Force, Level Work Force plus Overtime, dan Chase Strategy yang memberikan total biaya minimum. 3. Penelilitian tidak membahas jadwal induk produksi. 4. Perencanaan produksi dilakukan selama 12 periode perencanaan. 5. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2007
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Menentukan jumlah tenaga kerja dengan menggunakan metode Level Work Force, Level Work Force plus Overtime, dan Chase Strategy. 2. Membandingkan dan memilih metode terbaik berdasarkan total biaya yang minimum.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Memberikan gambaran langkah yang harus diambil untuk menentukan kebijakan dalam perencanaan produksi. 2. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan perusahaan untuk menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan penentuan jumlah tenaga kerja. 3. Membantu perusahaan untuk dapat menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin.
Universitas Mercu Buana
Pendahuluan
1.6
Tugas Akhir
4
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penyusunan laporan tugas akhir ini secara keseluruhan terinci sebagai berikut : 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dari masalah yang ada, pokok masalah, batasan masalah, metode pendekatan dan sistematika tugas akhir. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang tinjauan umum yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang obyek penelitian, pengumpulan data, kerangka penelitian, dan metode analisa data.
4. BAB IV PENGOLAHAN DAN PENGUMPULAN DATA Dalam bab ini tentang data-data yang diperoleh dari perusahaan dan setelah data yang mendukung laporan ini terkumpul maka dilakukan pengolahan data serta analisis serta pembahasan dari pengolahan data hasil dari bab sebelumnya.
5.
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam bab ini berisikan tentang analisa pemecahan masalah yang dilakukan setelah melihat hasil pengumpulan dan pengolahan data, dan
Universitas Mercu Buana
Pendahuluan
Tugas Akhir
5
juga memberikan usulan untuk mendapatkan solusi bagi masalah yang sedang dihadapi.
6.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir yang disusun oleh penulis dari permasalahan yang ada dan saransaran yang diberikan penulis.
Universitas Mercu Buana
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Perencanaan Produksi Setiap perusahaan yang memproduksi barang bertujuan untuk meningkatkan
hasil produksinya agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. Agar supaya proses produksi tersebut bisa berjalan dengan lancar, maka perlu adanya perencanaan produksi yang harus dilakukan sebelumnya. Agar dapat merencanakan dengan baik, perlu diperhatikan masalah intern dan ekstern. Intern yang dimaksudkan adalah permasalahan yang datang dari dalam industri itu sendiri, sedang ekstern adalah masalah-masalah yang datang dari luar industri. Menurut Sofyan Assauri yang dimaksud perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin serta peralatan dan modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan yang diperlukan atau diramalkan. Jelaslah bahwa barang yang dibuat harus dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, demikian juga bahan yang diperlukan disesuaikan dengan yang dibutuhkan.
6
Landasan Teori
Tugas Akhir
Agar barang yang diproduksi pada suatu periode dimasa yang akan datang dapat tercapai dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Barang tersebut harus dapat diproduksi pada waktu itu. 2. Barang tersebut harus dapat dikerjakan pada pabrik tersebut. 3. Barang tersebut harus memenuhi keinginan pemesan. Perencanaan produksi memerlukan perhitungan yang teliti dan rinci untuk mengambil keputusan. Perencanaan tersebut merupkan langkah awal penentuan proses produksi yang dilakukan oleh manajer dalam rangka mencapai tujuan. Perencanaan Produksi mempunyai tujuan: 1. Untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. 2. Dapat menguasai pasar, sehingga perusahaan dapat berkembang. 3. Mempertahankan dan mengusahakan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja bertambah. 4. Berusaha agar industri dapat bekerja dengan efisiensi yang tinggi. 5. Memanpaatkan fasilitas yang sebaik-baiknya pada industri tersebut. Perencanaan produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dapat direncanakan dalam tempo kurang dari satu tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang adalah perencanaan yang mempunyai waktu lebih lama dari satu tahun. Pada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan tingkat output per kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya produksi.
Universitas Mercu Buana
7
Landasan Teori
Tugas Akhir
Untuk memenuhi permintaan yang besar fluktuasinya, maka perusahaan perlu mengadakan perencanaan besar produksi tiap periode sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa fungsi perencanaan produksi yaitu : 1. Menjamin rencana penjualan dan rencana konsisten terhadap rencana strategi perusahaan. 2. Alat ukur performansi proses perencanaan produksi. 3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi. 4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian. 5. Mengatur persediaan pokok jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis. 6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal iduk produksi. Sedangakan input perencanaan yang dibutuhkan adalah : 1. Sumber daya yang dibutuhkan sepanjang periode rencana produksi. 2. Data peramalan yang berasal dari peramalan dan pesanan. 3. Kebijaksanaan perubahaan yang berkenaan dengan perencanaan agregat, misalnya perubahan tingkat tenaga kerja dan penentuan kebutuhan sumber daya.
2.2.
Strategi Perencanaan Produksi Banyak strategi perencanaan produksi yang tersedia. Strategi tersebut meliputi
tingkat produksi, kebutuhan tenaga kerja, kapasitas dan variabel-variabel kontrol lainya. Secara garis besar strategi perencanaan agregat terbagi dua yakni strategi murni dan strategi hibrid.
Universitas Mercu Buana
8
Landasan Teori
Tugas Akhir
Strategi murni adalah startegi dengan melakukan perubahan pada salah satu faktor tersebut diatas, yang meliputi : 1. Mengendalikan jumlah persediaan. Persediaan dapat dilakukan pada saat kapasitas produksi permintaan. Persoalan ini selanjutnya dapat digunakan pada permintaan berada diatas kapasitas produksi. 2. Mengendalikan jumlah tenaga kerja. Manajer dapat mengendalikan jumlah tenaga kerja dengan menambah atau mengurangi tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan . Tindakan lain yang dilakukan yaitu dengan melakukan jam lembur. 3. Subkontrak. Subkontrak dapat dilakukan untuk menaikan kapasitas perusahaan pada saat perusahaan sibuk sehingga permintaan dapat terpenuhi. 4. Mempengaruhi permintaan. Manajemen dapat melakukan tindakan untuk mempengaruhi pola permintaan. Untuk menentukan strategi perencanaan produksi yang sesuai, manajemen harus menentukan satu atau gabungan dari strategi diatas sehingga total biaya minimum. Strategi hibrid merupakn gabungan perencanaan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh perencanaan produksi feasibel.
2.3.
Biaya Perencanaan Agregat Dalam metode perencanaan agregat adalah menentukan suatu rencana yang
meminimumkan biaya. Metode-metode ini mengasumsikan bahwa permintaan adalah tetap, karena itu strategi untuk memodifikasai permintaan tetap dipertimbangkan. Jika permintaan dan pasokan atau sumbar daya dimodifikasi serempak, maka cara ini akan
Universitas Mercu Buana
9
Landasan Teori
Tugas Akhir
lebih tepat untuk meminimumkan biaya. Jika permintaan diketahui, maka biaya-biaya berikut harus dipertimbangkan 1. Biaya mempekerjakan dan pemecatan Biaya mempekerjakan meliputi pencarian, penyaringan, dan pelatihan yang dibutuhkan guna mempersiapkan seseorang karyawan untuk mencapai ketrampilan produktifnya. Sedangkan biaya pemecatan meliputu tunjangan karyawan., tunjangan pemutusan hubungan kerja dan biaya lain yang terkait dengan pemecatan. 2. Biaya lembur dan menganggur Biaya lembur seringkali meliputi upah rutin ditambah 50 sampai 100 persen premi. 3. Biaya penyimpanan persediaan Biaya ini berkaitan dengan pengadaan produk dalam sediaan, yang meliputi biaya modal, biaya variabel penyimpanan, keusangan dan kerusakan. Biasanya dinyatakan sebagai presentase dari nilai uang sediaan, yang besarnya berkisar dari 15 sampai 35 persen per tahun. Biaya ini dianggap sebagai beban ”bunga” yang ditaksir dari nilai uang sediaan yang disimpan. 4. Biaya subkontrak Adalah biaya yang dibayar kepada subkontrak guna memproduksi sejumlah unit produk. Biaya subkontrak bisa lebih, kecil atau lebih besar dari biaya produksi sendiri. 5. Biaya tenaga kerja paruh waktu Karena perbedaan tunjangan, biaya tenaga kerja paruh waktu kemungkinan lebih kecil dari tenaga kerja tetap. Walaupun pekerja paruh waktu seringkali tidak mendapat tunjangan, namun presentase maksimal
Universitas Mercu Buana
10
Landasan Teori
Tugas Akhir
tenaga kerja paruh waktu bisa dibatasi oleh pertimbangan operasional atau kontrak dengan serikat pekerja. 6. Biaya kehabisan persediaan atau pemesanan ulang Biaya ini harus mencerminkan pengaruh berkurangnya layanan pada pelanggan. Biaya ini sangat sulit diperkirakan, tetapi dapat dikaitkan dengan hilangnya kemauan pelanggan dan kemungkinan hilangnya penjualan masa datang. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa biaya kehabisan persediaan atau pemesanan ulang tercermin dalam bentuk penurunan laba masa datang.
2.4.
Peramalan Produksi Perencanaan adalah bagian integral aktivitas pengambilan keputusan pada
kondisi yang tidak menentu, sulit untuk menentukan perencanaan yang efektif peramalan dapat memebantu para manager untuk mengurangi ketidak pastian dalam melakukan perencanaan produksi. Fungsi peramalan adalah sebagai suatu dasar perencanaan. Dalam sektor bisnis, peramalan merupakan dasar bagi perencanaan kapasitas, anggaran, perencanaan produksi, perencanaan penjualan, inventors, dan perencanaan sumber daya.
2.4.1. Teknik Peramalan a. Metode kualitatif Metode ini digunakan saat tidak tersedia sedikitpun data historis. Yang termasuk pendekatan antara lain dengan menggunakan analog masa lalu, penelitian pasar, survey konsumen, atau hasil konsensus suatu diskusi.
Universitas Mercu Buana
11
Landasan Teori
Tugas Akhir
Meskipun jarang digunakan, metode ini merupakan pendekatan peramalan yang paling sesuai untuk digunakan dalam perencanaan penjualan produk baru. b. Metode kuantitatif Metode ini meliputi metode deret berkala dan metode kausal. Metode deret berkala melakukan prediksi masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Tujuannya adalah untuk menentukan pola data masa lalu dan mengeksplorasikan pola itu untuk masa yang akan datang. Sedangkan metode kausual mengasumsikan faktor yang diramal memiliki hubungan sebab akibat terhadap beberapa variabel independen. Tujuannya untuk menentukan hubungan antar faktor dan menggunakan hubungan tersebut untuk meramal nilai-nilai variabel independen. Penentuan kuantitatip dapat diterapkan dengan syarat a. Tersedia informasi masa lalu. b. Informasi ini dapat dikualifikasikan dalam bentuk data numerik. c. Diasumsikan pola data masa lalu akan berlaku lama untuk masa yang akan datang.
2.4.2. Jenis Pola Data Peramalan Langkah penting dalam menentukan metode deret waktu yaitu menentukan pola di masa lalu untuk menentukan metode deret waktu yang sesuai. Empat jenis pola data yang ada yaitu :
Universitas Mercu Buana
12
Landasan Teori
Tugas Akhir
a) Pola Horisontal Terjadi bila mana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan (deret seperti ini adalah stasioner terhadap nilai rata-ratanya).
Gambar 2.1 Pola Data Horisontal. b) Pola Minimum (S) Terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman seperti cuaca dan liburan.Dengan kata lain pola yang sama akan terbentuk pada jangka waktu tertentu (misalnya harian, mingguan, atau kuartal).
Gambar 2.2 Pola Data Musiman c) Pola Siklus (C) Pola data ini terbentuk jika variasi data bergelombang pada durasi lebih dari satu tahun. Data cenderung berulang dua tahun, tiga tahun, atau lebih.
Gambar 2.3 Pola Data Siklus
Universitas Mercu Buana
13
Landasan Teori
Tugas Akhir
d) Pola Trend (T) Pola data ini terbentuk jika data secara bertahap mengalami kenaikan atau penurunan dalam jangka waktu panjang.
Gambar 2.4. Pola Data Trend
2.4.3.
Metode-Metode Peramalan
a. Linear Regression (Trend Linear Adjustment) Regresi didefenisikan sebagai suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. Perubahan pada salah satu variabel (Independent variabel) akan mempengaruhi variabel yang lain (dependen variabel). Regresi linear merupakan salah satu bentuk khusus dan paling sederhana dari regresi, dimana hubungan atau korelasi persamaan garis lurus yang akan meminimasi jumlah bias antara dua variabel tersebut berbentuk garis lurus (straight line). Dalam konteks time series forecasting, dependent variabel dipengaruhi oleh variabel waktu (independent variabel). Tujuan regresi linear adalah untuk memperoleh sebuah (deviasi kuadrat) vertikal dan titik-titik data observasi dari garis lurus yang terbentuk. ^
N
^
Di mana : a =
N
^ N
∑ Y (t ) − b∑ t t =1
t =1
N
Universitas Mercu Buana
^
,
b=
^
^
Y (t ) = a + b t
Persamaan umum dari peramalan linier adalah :
N
N
N ∑ tY (t ) − ∑ Y (t )∑ t t =1
t =1
⎛ ⎞ N ∑t2 − ⎜ ∑t ⎟ t =1 ⎝ t =1 ⎠ N
N
t =1
2
14
Landasan Teori
Di mana:
Tugas Akhir
Y
: Permintaan aktual,
^
Y N t
: Peramalan permintaan, : Jumlah periode yang ada, : Periode yang ada.
2.4.4. Perkiraan Kesalahan Peramalan
Jika beberapa model cocok untuk kondisi tertentu maka perlu ditentukan modal terbaik ( tidak bias ) atau jika hanya terdapat satu model yang cocok, maka perlu model lain sebagai pembanding untuk melihat keefektifan model tersebut. Proses ini disebut dengan kesalahan peramalan. Kesalahan peramalan pada periode 1 adalah selisih dari data aktual A(1) dan hasil perhitungan f(t). Perhitungan kesalahan peramalan adalah:
∑ Y −Y Mean Absolute Deviation (MAD) =
n
∑ Y −Y Mean Square Of Error (MSE) =
2
n
Mean Absolute Procentage Of Error (MAPE) =
∑ [(Y − Y / Y )× 100 %] n
2.5 Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan
Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukuran bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat penelitian tadi. Tingkat keyakinan dan ketelitian biasanya dinyatakan dengan persen.
Universitas Mercu Buana
15
Landasan Teori
Tugas Akhir
Jadi tingkat ketelitian 10% dan keyakinan 95% memberi arti bahwa pengukuran membolehkan rata – rata hasil pengukurannya menyimpang sejauh 10% dari rata – rata sebenarnya dari kemungkinan mendapatkan hasil ini adalah 95%. Nilai tingkat keyakinan tersebut adalah sebagai berikut (dimana, Z adalah nilai dari distribusi normal): - Tingkat keyakinan 90 % = Z = 1,65 - Tingkat keyakinan 95 % = Z = 1,95 - 2 - Tingkat keyakinan 98 % = Z = 2,58 – 3
2.6.
Penyesuaian dan Kelonggaran
2.6.1. Penyesuaian
Dalam pengukuran langsung, pengukur harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan oleh seorang operator. Ketidak wajaran bisa terjadi disebabkan oleh banyak hal, misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah – olah diburu waktu atau menjumpai kesulitan – kesulitan seperti kondisi ruangan yang buruk. Ketidakwajaran harus diketahui oleh pengukuran dan juga pengukuran harus mampu menilai seberapa jauh hal ini terjadi. Penilaian perlu diadakan karena berdasarkan inilah penyesuaian dilakukan. Biasanya penyelesaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata – rata atau waktu elemen rata – rata dengan suatu harga p yang disebut dengan faktor penyesuaian. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p akan lebih besar dari 1 ( p > 1 ), tetapi bila operator dipandang bekerja normal maka harga p sama dengan 1 ( p = 1 ). Ada beberapa cara menentukan faktor penyesuaian, antara lain adalah :
Universitas Mercu Buana
16
Landasan Teori 1.
Tugas Akhir
Presentase Cara presentase ini merupakan cara paling awal digunakan dalam melakukan penyesuain. Disini faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatannya selama melakukan pengukuran. Jadi sesuai dengan pengukuran, pengukur tadi menentukan harga p yang menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu normal. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan paling sederhana dalam menentukan faktor penyesuaian namun segera terlihat adanya ketidak telitian akibat dari kasarnya penelitian.
2.
Shumard Pada cara Shumard penyesuaian ditentukan dengan memberikan patokanpatokan penilaian melalui kelas performa kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri. Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performa kerja operator menurut kelas-kelas seperti superfast-, fast+, fast, fast-, excellent dan seterusnya.
3.
Westinghouse Pada penelitian ini digunakan cara Westinghouse karena pada cara ini faktor penyesuaian lebih diarahkan pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidak wajaran dalam bekerja. Keempat faktor ini adalah keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Untuk penyesuaian maka dibagi dalam enam kelas yaitu super skill, excellent skill, good skill, average skill, fair skill dan poor skill. Angka – angka yang diberikan bagi setiap kelas dari faktor – faktor diatas diperhatikan pada tabel 2.1 :
Universitas Mercu Buana
17
Landasan Teori
Tugas Akhir
Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Westinghouse Faktor Ketrampilan
Kelas Superskil Excellent Good Average Fair Poor
Usaha
Excessive Excelent Good Average Fair Poor
4.
Lambang A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2
Penyesuaian +0,15 +0,13 +0,11 +0,08 +0,06 +0,03 0,00 -0,05 -0,10 -0,16 -0,22
A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2
+0,13 +0,12 +0,10 +0,08 +0,05 +0,02 0,00 -0,04 -0,08 -0,12 -0,17
Kondisi Kerja
Ideal Excellenty Good Average Fair Poor
A B C D E F
+0,06 +0,04 +0,02 0,00 -0,03 -0,07
Konsistensi
Perfect Excellent Good Average Fair Poor
A B C D E F
+0,04 +0,03 +0,01 0,00 -0,02 -0,04
Objektif ( Bedaux dan Sintesis ) Cara Bedaux dan cara sintesa dikembangkan guna lebih mengobyektifkan penyesuaian. Pada dasarnya cara Bedaux tidak berbeda dengan cara Shumard, hanya saja nilai – nilai pada cara Bedaux dinyatakan dalam “B” ( huruf pertama Bedaux, penemunya) seperti misalnya 60B atau 70B.
Universitas Mercu Buana
18
Landasan Teori
Tugas Akhir
Pada cara sintesis agak berbeda dengan cara – cara lain, dimana dalam cara ini waktu penyelesaian setiap elemen gerakan dibandingkan dengan harga – harga yang diperoleh dari tabel – tabel data waktu gerakan untuk kemudian dihitung harga rata –ratanya.
2.6.2. Kelonggaran
Kelonggaran waktu (allowances time) merupakan sejumlah waktu yang harus ditambahkan dalam waktu normal (normal time) untuk mengantisipasi terhadap kebutuhan – kebutuhan waktu guna melepaskan lelah ( fatique ), kebutuhankebutuhan yang bersifat pribadi (personal needs) dan kondisi – kondisi menunggu/menganggur baik yang bisa dihindarkan ataupun tidak bisa dihindarkan (avoidable or unavoidable delay). Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa lelah dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja dan yang selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun dihitung. Karenanya setelah pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan.
2.6.2.1 Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi
Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu berbeda-beda dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya karena setiap pekerjaan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri dengan tuntutan yang berbeda-beda. Kelonggaran untuk kebutuhaan pribadi bagi wanita adalah 5% dan bagi pria 2,5%.
Universitas Mercu Buana
19
Landasan Teori
Tugas Akhir
2.6.2.2 Kelonggaran Untuk Menghilangkan Rasa Lelah
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kwalitas.Karenanya salah satu cara untuk menentukan besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat – saat dimana hasil produksi menurun. Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat–saat menurunnya hasil produksi disebabkan timbulnya rasa fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya.
2.6.2.3 Kelonggaran Untuk Hambatan-hambatan Tak Terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaannya, operator tidak akan lepas dari berbagai hambatan. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan operator untuk mengendalikannya. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan, berdasarkan pengamatan selama pengukuran, penulis menentukan besar kelonggarannya adalah 10 menit yaitu untuk meeting pagi. Jadi besanya kelonggarannya adalah 2,38 % dari waktu kerja normal sehari (420 menit). Tabel besarnya kelonggaran-kelonggaran dapat dilihat dibawah ini : Tabel 2.2 Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Faktor A. Tenaga yang dikeluarkan 1.Dapat diabaikan 2.Sangat ringan 3.Ringan 4.Sedang 5.Berat 6.Sangat berat 7. Luar biasa berat
Universitas Mercu Buana
Kelonggaran Pria 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-12,0 12,0-19,0 19,0-30,0 30,0-50,0
wanita 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-16,0 16,0-30,0
20
Landasan Teori B. Sikap kerja 1.Duduk 2.Berdiri diatas dua kaki 3.Berdiri diatas satu kaki 4.Berbaring 5.Membungkuk
C. Gerakan kerja 1.Normal 2.Agak terbatas 3.Sulit 4.Pada anggota badan terbatas 5.Seluruh anggota badan terbatas
Tugas Akhir
0,00-1,0 1,0-2,5 2,5-4,0 2,5-4,0 4,0-10
0 0-5 0-5 5-10 10-15
Pencahayaan baik 0,0-6,0 6,0-7,5
Buruk 0,0-6,0 6,0-7,5
7,5-12,0
7,5-16,0
19,0-30,0
16,0-30,0
E. Keadaan temperatur tempat kerja 1.Beku 2.Rendah 3.Sedang 4.Normal 5.Tinggi 6.Sangat tinggi
Temperatur Dibawah 0 0-13 13-22 22-28 28-38 Diatas-38
Kelemahan normal diatas 10 10-0 5-0 0-5 5-40 diatas 40
F. Keadaan atmosfer 1.Baik 2.Cukup 3.Kurang baik 4.Buruk
0 0-5 5-10 10-20
D. Kelelahan mata 1.pandangan yang terputus-putus 2.Pandangan yang hampir terus menerus 3.Pandangan yang terus menerus dengan fokus berubah-ubah 4.Pandangan yang terus menerus dengan fokus tetap
G. Keadaan lingkungan yang baik 1.Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2.Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10detik 3.Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 4.Sangat bising 5.Jika Faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 6.Terasa adanya getaran lantai 7.Keadaan-keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll)
Universitas Mercu Buana
0 0-1 0-5 0-5 5-10 5-15
Berlebihan diatas 12 12-5 8-0 0-8 8-100 diatas 100
21
Landasan Teori
Tugas Akhir
2.7. Menghitung Waktu Baku
Waktu baku secara definitif dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata – rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu baku tersebut sudah mencakup faktor kelonggaran waktu (allowances time) yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan. Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti: 1. Menghitung waktu siklus rata – rata (Ws) : Ws =
∑X
i
N
2. Menghitung faktor penyesuaian (P) : Faktor penyesuaian (P) = 1 + p 3. Menghitung waktu normal (Wn) : Waktu normal = Waktu siklus rata-rata x Faktor penyesuaian Wn = Ws × P 4. Menghitung faktor kelonggaran : Faktor kelonggaran = k 5. Menghitung waktu baku (Wb): Waktu baku = Waktu normal x ( 1 + kelonggaran) Wb = Wn × (1 + k ) Waktu baku diberlakukan untuk : 1. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja. 2. Estimasi biaya-biaya untuk upah pekerja. 3. Penjadwalan produksi dan penganggaran.
Universitas Mercu Buana
22
Landasan Teori
Tugas Akhir
4. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi pekerja berprestasi. 5. Indikasi output yang mampu dihasilkan oleh pekerja. Rumus Waktu Baku.
2.8. Perencanaan Produksi Agregat
Ada empat metode yang dapat diterapkan dalam perhitungan perencanaan produksi agregat. Seringkali dari beberapa metode ini dibandingan satu sama lain untuk memilih dan menetapkan alternatif yang tepat dan digunakan perusahaan yang bersangkutan. Dasar dari agregat ini adalah meminimumkan biaya dengan sumbersumber yang ada untuk memenuhi permintaan produk. Metode-metode ini antara lain: 1. Level Work Force Metode ini menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan tingkat pemesanan dan inventori yang ada. Sejak awal hingga akhir proses inventori diasumsikan tetap. Tenaga kerja yang ada harus dapat memenuhi kebutuhan permintaan total selama satu tahun. Diasaumsikan tidak ada Overtime tau kelebihan waktu kerja. a. Pengolahan data dengan metode level work force 1. Menentukan kapasitas produksi per orang Kapasitas Produksi = ∑ jam kerja(menit/hari) x ∑ hari kerja(hari/bulan) Waktu baku(menit/unit) 2. Menentukan jumlah tenaga kerja Jumlah tenga kerja =
∑
permintaan inventori awal
Kapasitas produksi x periode
3. Menentukan jumlah produksi Jumlah produksi = jumlah tenaga kerja x kapasitas produksi
Universitas Mercu Buana
23
Landasan Teori
Tugas Akhir
4. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja x upah/hari x hari kerja/bulan. 5. Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian tenaga kerja Biaya
pengangkatan/pemberhentian
=
jumlah
tenaga
kerja
diangkat/diberhentikan x biaya pengangkatan/pemberhentian 6. Menentukan biaya bahan baku Biaya produksi = biaya inventory/lusin x inventory akhir. 2. Level Work Force Plus Overtime Perhitungan yang dilakukan sama dengan Level Work Force, hanya diasumsikan adanya Overtime atau kelebihan waktu kerja. b. Pengolahan data dengan metode level work force plus overtime 1. Menentukan jumlah produk yang dihasilkan/bulan pada jam normal Jumlah produk/bulan = jumlah tenaga kerja (orang) x kapasitas produksi/bulan/orang. 2. Menentukan jumlah produk yang dihasilkan/bulan pada jam lembur. Jumlah produk/bulan = jumlah tenaga kerja (orang) x kapasitas produksi/bulan pada jam lembur. 3. Menentukan biaya produksi jam kerja normal Biaya produksi = jumlah produksi/bulan x biaya produksi/unit 4. Menentukan biaya produksi jam kerja lembur Biaya produksi = jumlah produksi/bulan x biaya produksi/unit. 5. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja (orang) x upah/orang/hari x jumlah hari kerja/bulan.
Universitas Mercu Buana
24
Landasan Teori
Tugas Akhir
6. Menentukan biaya lembur Biaya lembur = biaya lembur x % overtime x jam kerja/hari x jumlah tenaga kerja (orang) x jumlah hari kerja/bulan. 3. Chase Strategy Pada strategy ini adanya kebutuhan tenaga kerja yang bervariasi setiap periode berdasarkan permintaan yang harus dipenuhi. Hal ini disebabkan adanya penarikan dan pemberhentian tenaga kerja. Adanya perubahan ini diperhitungkan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan berdasarkan permintaan yang harus dipenuhi. c. Pengolahan data dengan metode chase strategy 1. Menentukan unit produksi = Sales forecast – inventory 2. Menentukan jumlah tenaga kerja =
∑
produksi / periode
kapasitas produksi / orang / bulan
3. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja x upah/hari x hari kerja/ bulan. 4. Menentukan biaya bahan baku Biaya bahan baku = jumlah produksi/bulan x biaya bahan baku. 5. Menentukan inventory akhir. Inventory akhir = inventory awal + unit produksi – sales forecast 6. Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian tenaga kerja Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian = jumlah tenaga kerja diangkat/diberhentikan x biaya pengangkatan/pemberhentian.
Universitas Mercu Buana
25
Landasan Teori
Tugas Akhir
4. Linier Programming Strategi ini digunakan bila produksi yang berjalan terdiri dari dua macam produk atau lebih. Karena tidak mungkin diselesaikan dengan metode sebelunya. Prosedur perhitungan yang dilakukan melalui metode simplek yang biasanya terdapat dalam perhitungan mengenai penelitian operasional.
Universitas Mercu Buana
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan di PT. Sport Golve Indonesia Yogyakarta
yang memproduksi sarung tanagan golf. Data yang diambil adalah data tentang waktu proses produksi, waktu baku tenaga kerja, permintaan produk, dan biaya-biaya yang terkait.
3.2.
Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Observasi langsung Pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap perencanaan produksi.
27
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 28
b. Wawancara Dengan
melakukan
tanya
jawab
dengan
pihak-pihak
yang
bersangkutan diperusahaan khususnya pada bagian produksi. c. Studi pustaka Pengumpulan data yang diperoleh dari referensi/sumber data tertulis lainnya
seperti
literatur
dari
perpustakaan
perusahaan
atau
perpustakaan umum lainnya.
3.3.
Kerangka Penelitian Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, diperlukan sistematika atau
kerangka penelitian secara keseluruan yaitu sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur diperoleh langsung dari sumber data tertulis atau referensi baik diperpustakaan perusahaan maupun diperpustakaan lainnya. 2. Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan dilihat dari latar belakang sebagai pengenalan dan pemahaman akan masalah yang akan diambil dalam penelitian. 3. Perumusan masalah dengan mengidentifikasi permasalahan tersebut. 4. Tujuan penelitian Tujuan penelitian untuk memberikan pemahaman yang mengarah pada suatu persoalan dan pemecahannya. 5. Pengumpulan data. Data- data yang digunakan dalam penelitian adalah : •
Data permintaan produk
•
Data biaya produksi
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 29
•
Biaya inventory
•
Biaya pengangkatan tenaga kerja
•
Biaya pemberhentian tenaga kerja
•
Biaya tenaga kerja reguler
•
Biaya lembur
•
Data jumlah tenaga kerja bagian produksi
•
Data kapasitas jam kerja
6. Penyusunan data Untuk memudahkan dalam menganalisa data, data yang diperoleh dari hasil pengumpilan data disusun dalam bentuk tabel – tabel atau grafik dan data yang berbentuk kalimat disususn secara sistematis dan teratur. 7. Peramalan Permintaan Peramalan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan peramalan linier, Hasil ini dilakukan berdasarkan trend atau kecenderungan yang dapat dilihat dari volume produksi pembuatan sarung tangan golf pada periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2007 pada tabel 4.3. Dibawah ini adalah perhitungan peramalan dengan metode linier : a. Membuat Peramalan Linier ^
Persamaan umum dari peramalan linier adalah :
^
^
Y (t ) = a + b t
Di mana : N
^
a=
N
^ N
∑ Y (t ) − b∑ t t =1
t =1
N
Universitas Mercu Buana
^
,
b=
N
N
N ∑ tY (t ) − ∑ Y (t )∑ t t =1
t =1
⎛ ⎞ N ∑t2 − ⎜ ∑t ⎟ t =1 ⎝ t =1 ⎠ N
N
t =1
2
Metodologi Penelitian
Di mana:
Tugas Akhir 30
Y
: Permintaan aktual,
Y
: Peramalan permintaan,
N
: Jumlah periode yang ada,
t
: Periode yang ada.
b. Membuat perkiraan kesalahan peramalan Perhitungan kesalahan peramalan adalah:
∑ Y −Y Mean Absolute Deviation (MAD) =
n
∑ Y −Y Mean Square Of Error (MSE) =
2
n
Mean Absolute Procentage Of Error (MAPE)=
∑ [(Y − Y / Y )× 100 %] n
8. Pengolahan data a. Tes validasi data. 1.
Tes kecukupan data Digunakan untuk
mengetahui apakah data yang digunakan sudah
mencukupi. ⎡z/s N 1 Rumus :N = ⎢ ⎢ ⎣⎢
(∑ X )− (∑ X )
2
2 1
∑X
1
1
⎤ ⎥ ⎥ ⎦⎥
2
Syarat: Data dikatakan cukup apabila N¹ ≤ N
Dimana : N¹ = Jumlah pengukuran yang harus dilakukan N = Jumlah pengamatan untuk system kerja yang diukur
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 31
Xi = Waktu penyelesaian tercatat Z = Tingkat keyakinan S = Tingkat keyakinan
Tingkat keyakinan 90% harga Z adalah 1,65 Tingkat keyakinan 95% harga Z adalah 1,95 - 2 Tingkat keyakinan 99% harga Z adalah 2,58 - 3
2. Tes keseragaman data Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi data – data yang ekstrim, yakni data yang terlalu besar ataupun terlalu kecil dan jauh menyimpang dari rata - ratanya. Data ekstrim harus dibuang dan tidak diikutkan dengan perhitungan selanjutnya. Langkah uji keseragaman data : n
• Menghitung rata-rata waktu siklus dengan rumus Xj = Dimana xi = data pengamatan ke-1 Xj = harga rata-rata dari subgrub ke-1 N = banykanya data dari subgrub ke-j • Menghitung standar deviasi
Rumus
=
∑ (xi − x ) N −1
Dimana : N = jumlah pengamatan yang dilakukan Xi = jumlah waktu pengamatan X = rata-rata data waktu pengamatan
Universitas Mercu Buana
∑ Xit t =1
N
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 32
• Menghitung batas kontrol atas dan bawah BKA = X + 3σ BKB = X - 3σ. Dimana : Z = Tingkat keyakinan X = harga rata-rata σ = standar deviasi
b. Waktu Baku Waktu baku proeses operasi dengan tujuan untuk mengetahui beberapa waktu keseluruan pembuatan sebuah produk sehingga dapat pula diketahui berapa produk yang dapat dihasilkan dalam satu hari. Waktu normal = waktu pengamatan rata- rata X performance ratting. Waktu baku = Waktu normal x ( 1 + kelonggaran) Wb = Wn × (1 + k )
c. Pengolahan data dengan metode level work force 1. Menentukan kapasitas produksi per orang Kapasitas Produksi = ∑ jam kerja(menit/hari) x ∑ hari kerja(hari/bulan) Waktu baku(menit/unit) 2. Menentukan jumlah tenaga kerja Jumlah tenga kerja =
∑
permintaan inventori awal
Kapasitas produksi x periode
3. Menentukan jumlah produksi Jumlah produksi = jumlah tenaga kerja x kapasitas produksi
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 33
4. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja x upah/hari x hari kerja/bulan. 5. Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian tenaga kerja Biaya
pengangkatan/pemberhentian
=
jumlah
tenaga
kerja
diangkat/diberhentikan x biaya pengangkatan/pemberhentian 6. Menentukan biaya bahan baku Biaya produksi = biaya inventory/lusin x inventory akhir.
d. Pengolahan data dengan metode level work force plus overtime 1. Menentukan jumlah produk yang dihasilkan/bulan pada jam normal Jumlah produk/bulan = jumlah tenaga kerja (orang) x kapasitas produksi/bulan/orang. 2. Menentukan jumlah produk yang dihasilkan/bulan pada jam lembur. Jumlah produk/bulan = jumlah tenaga kerja (orang) x kapasitas produksi/bulan pada jam lembur. 3. Menentukan biaya produksi jam kerja normal Biaya produksi = jumlah produksi/bulan x biaya produksi/unit 4. Menentukan biaya produksi jam kerja lembur Biaya produksi = jumlah produksi/bulan x biaya produksi/unit. 5. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja (orang) x upah/orang/hari x jumlah hari kerja/bulan.
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 34
6. Menentukan biaya lembur Biaya lembur = biaya lembur x % overtime x jam kerja/hari x jumlah tenaga kerja (orang) x jumlah hari kerja/bulan. e. Pengolahan data dengan metode chase strategy 1. Menentukan unit produksi = Sales forecast – inventory 2. Menentukan jumlah tenaga kerja =
∑
produksi / periode
kapasitas produksi / orang / bulan
3. Menentukan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja = jumlah tenaga kerja x upah/hari x hari kerja/ bulan. 4. Menentukan biaya bahan baku Biaya bahan baku = jumlah produksi/bulan x biaya bahan baku. 5. Menentukan inventory akhir. Inventory akhir = inventory awal + unit produksi – sales forecast 6. Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian tenaga kerja Menentukan biaya pengangkatan/pemberhentian = jumlah tenaga kerja diangkat/diberhentikan x biaya pengangkatan/pemberhentian.
f.
Penentuan metode jumlah tenaga kerja Dalam penentuan jumlah tenaga kerja, digunakan perbandingan antara ketiga metode diatas, yakni : metode level work force, level work force plus overtime, chase strategy. Perbandingan ketiga metode tersebut akan dipilih metode yang menghasilkan keuntungan maksimum. Maka metode dengan keuntungan terbesar akan diterapkan dalam menentukan jumlah tenaga kerja.
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
9.
Tugas Akhir 35
Analisis Proses analisis ini akan dibahas apakah hasil perhitungan yang sudah dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan, yaitu minimasi biaya dalam merencanakan jumlah tenaga kerja yang optimal untuk menghadapi permintaan yang berfluktuasi.
Universitas Mercu Buana
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir 36
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data : • Sejarah Perusahaan • Data Permintaan Produk • Waktu Siklus • Biaya-biaya
• • •
Studi Pustaka Teknik tata cara kerja Peramalan Agregat
Peramalan Pengukuran waktu dengan jam henti
• •
Tidak Uji keseragaman data Uji kecukupan data Ya Waktu baku Pengolahan Data
Level Work Force
Level Work Force Plus Overtime Analisa Perbandingan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Metodelogi Penelitian
Universitas Mercu Buana
Chase Strategy
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. A.
Data Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. SPORT GLOVE
INDONESIA adalah perusahaan PMA
(Penanaman Modal Asing) yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi sarung tangan olahraga, khususnya olahraga golf untuk pasar ekspor, antara lain ke Amerika dan negara-negara Eropa seperti Kanada, Belanda dan Perancis. PT. Sport Golf Indonesia Jogjakarta yang berlokasi di Desa Krandon, Pendowoharjo, Sleman, Jogjakarta adalah pengembangan dari pabrik dengan nama sama yang telah berdiri sebelumnya di Tangerang, hal ini disebabkan karena permintaan dari konsumen yang terus meningkat. PT. Sport Glove Indonesia Jogjakarta didirikan pada bulan Agustus 2002 Sedangkan PT. Sport Glove Indonesia Tangerang didirikan bulan September 1997. Pendirinya adalah Mr. Mark C. Robba, warga negara Amerika. Selain di Indonesia, pabrik ini juga di India. Pabrik yang berlokasi di Jogjakarta ini murni digunakan untuk proses produksi, sedangkan untuk proses pemasaran dan head officenya berada di Tangerang. Dan jenis usahanya termasuk dalam perusahaan Make To Order atau memproduksi berdasarkan kebutuhan pemesanan dari konsumen.
37
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 38
B. Letak Perusahaan Pemilihan lokasi perusahaan sangatlah penting, maka pemilihannya harus dilaksanakan secara cermat dengan memperhatikan beberapa faktor, karena hal ini akan menyangkut kehidupan perusahaan dimasa yang akan datang. Demikian pula dengan PT. sport glove indonesia yang telah memperhatikan faktor-faktor yang penting dalam memilih lokasi. Adapun lokasi PT. SGI berlokasi di desa krandon, pendowoharjo. Sleman, yogyakarta.
C. Tujuan Perusahaan Setiap perusahaan yang telah didirikan pasti mempunyai tujuan, adapun tujuan didirikannya PT. Sport Glove Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum -
Membantu pemerintah dalam rangka peningkatan hasil devisa negara dari sektor industri non migas.
-
Bertujuan ikut serta dalam meningkatkan kehidupan perekonomian yang ada di indonesia.
-
Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, khususnya untuk masyarakat sleman, yogyakarta.
2. Tujuan Khusus -
Meningkatkan pendapatan (income) perusahaan, yang diharapkan dari hasil
penjualan
produk-produknya,
kekayaan dan loyalitas perusahaan.
Universitas Mercu Buana
sehingga
dapat
menambah
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 39
D. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap organisasi membutuhkan sebuah struktur sebagai mekanisme pengelolaan organisasi. Struktur organisasi ini menunjukkan kerangka, susunan perwujudan dan pola tetap hubungan antara fungsi dan bagian yang menunjukkan kedudukan seseorang mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Demikian halnya dengan PT. Sport Glove Indonesia sebagai suatu organisasi
perusahaan,
struktur
organisasi
dibuat
sebagai
sarana
untuk
memperlancar tugas pekerjaan dengan menekankan pada bagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab koordinasi dan pelimpahan kekuasaan diantara para pimpinan perusahaan dengan karyawan perusahaan. Dengan adanya struktur ini, diharapkan agar setiap karyawan dapat menjalankan tugas masing-masing dengan baik tanpa menunggu perintah dari atasan. Adapun struktur organisasi PT. Sport Glove Inndonesia.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 40
Presiden Direktur
Factory Manager
PPIC / Pembelian
Accounting
Marketing
HRD
Kepala Produksi
Quality Control
Cutting
Sewing
Pakcing & Finissing
Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. SPORT GLOVE INDONESIA YOGYAKARTA
Berikut ini penjelasan mengenai tugas-tugas dan tanggung jawab pimpinan dan kepala bidang pada PT. Sport Glove Indonesia: 1. Presiden Direktur Merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan, yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang paling tinggi. Pimpinan perusahaan ini juga merupakan pemilik perusahaan, dan pimpinan perusahaan ini tidak
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 41
terlibat langsung terhadap kelangsungan jalannya produksi perusahaan. 2. Factory Manager Merupakan pimpinan tertinggi dalam pelaksanaan proses produksi, dan bertanggung jawab penuh secara langsung terhadap jalannya proses produksi perusahaan di seluruh cabang yang ada di Indonesia. Tetapi kedudukannya tetap dibawah Pimpinan Perusahaan 3. PPIC / Pembelian Bertugas melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier berdasarkan order pembelian yang sesuai dengan permintaan customer. 4. Accounting Bertugas melakukan pencatatan, pelaporan keuangan perusahaan dan melakukan pembayaran dengan supplier serta menerima pembayaran dari customer. 5. Marketing Bertanggung
jawab
untuk
menghubungkan
customer
dengan
perusahaan serta menangani proses order baik sebelum dan sesudah terjadinya order. 6. Kepala Bagian Personalia Merupakan pimpinan tertinggi dalam bagian personalia, kedudukannya berada di bawah factory manager tetapi tidak ada link secara langsung, serta bertugas menyusun dan menerapkan aturan-aturan perusahaan baik untuk pihak eksternal maupun internal, keamanan dan ketertiban, transportasi perusahaan dan juga umum serta rumah tangga. Di PT. Sport Glove Indonesia Jogjakarta ini Kepala Bagian Personalia juga
merangkap
Universitas Mercu Buana
sebagai
Accounting,
sehingga
mempunyai
tugas
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 42
melaksanakan dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua pengeluaran dan pemasukan sejumlah dana atau uang yang melalui kas dan bank juga terhadap seluruh aspek laporan keuangan, baik untuk pihak internal maupun eksternal. 7. Kepala Produksi Merupakan pimpinan tertinggi dalam proses produksi di masingmasing cabang perusahaan. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas divisi produksi meliputi persiapan bahan pengerjaan komponen mentah, pengerjaan komponen jadi, penyelesaian barang dan juga pengepakan barang. 8. Kepala Bagian Cutting Bertanggung jawab dan bertugas melaksanakan pemotongan bahan baku, yang selanjutnya akan dijahit. Efisiensi penggunaan bahan baku tergantung pada bagian pemotongan ( cutting ) ini. 9. Kepala Bagian Sewing Bertanggung jawab dan bertugas melaksanakan penjahitan bahan baku yang telah dipotong pada bagian pemotongan. 10. Kepala Bagian Quality Control Bertanggung jawab dan bertugas melaksanakan pengecekan hasil produksi, maupun proses produksi. 11. Kepala Bagian Packing & Finishing Bertanggung jawab dalam proses pengepakan dan terhadap produk yang telah siap kirim.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 43
E. Personalia Setiap perusahaan tidak luput dari masalah ketenagakerjaan. Masalah personalia ini merupakan masalah yang cukup penting dalam perusahaan, karena masalah ini akan berhubungan langung dengan karyawan perusahaan. Sehingga fungsi personalia dalam hal ini adalah mengusahakan dan menjaga kerja sama yang baik antara perusahaan dengan karyawan . Bidang personalia pada PT. Sport Glove Indonesia ditangani oleh Bapak Pendi, SE. Jumlah karyawan yang ada kurang lebih 459 orang. Untuk lebih lengkapnya dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Karyawan di PT. Sport Glove Indonesia No
Bagian
Jumlah Karyawan
1
Dewan Komisaris
1
2
Presiden Direktur
1
3
Departemen personalia
5
4
Departemen Umum
43
5
Departemen Produksi
409
Jumlah
459
Sumber: PT. Sport Glove Indonesia, data diolah
1. Jam dan waktu Kerja Karyawan Pengaturan jam kerja dan jam istirahat yang diberlakukan pada perusahaan PT. Sport Glove Indonesia adalah : Hari kerja adalah hari Senin sampai dengan Sabtu
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 44
Jam kerja hari Senin sampai dengan hari Jumat pukul 08.00-16.00WIB Jam kerja hari Sabtu pukul 08.00-13.00 WIB Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB (kecuali hari Jumat 11.30-13.00) Perusahaan juga memberlakukan jam kerja lembur, yang pelaksanaan jam kerja lembur biasanya tergantung dari kebutuhan perusahaan itu sendiri.
Tabel 4.2 Jadwal Kerja Karyawan Pada PT. Sport Glove Indonesia Hari
Jam Kerja
Istirahat
Jam Kerja
Senin
08.00-12.00
12.00-13.00
13.00-16.00
Selasa
08.00-12.00
12.00-13.00
13.00-16.00
Rabu
08.00-12.00
12.00-13.00
13.00-16.00
Kamis
08.00-12.00
12.00-13.00
13.00-16.00
Jumat
08.00-11.30
11.30-13.00
13.00-16.00
Sabtu
08.00-13.00
Sumber: PT. Sport Glove Indonesia, data diolah
F. Pemetaan proses bisnis Adalah suatu pemetaan seluruh aktivitas perusahaan yang dimulai dari customer order sampai dengan barang dikirim kepada pemberi order termasuk pembayarannya. Berikut ini adalah diagram pemetaan proses bisnis:
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 45
21 20 Pemberi order
CUSTOMER 1
forwarder 2
Marketing follow up
MARKETING
3
4 Develop
5 PRODUKSI
Finishing
Order 6
10
Packing 17
13 12
Cutting
Quality assurance 18
8
KEUANGAN
16
Sewing
7
Barang masuk
Final inspection
14
Purchasing
Supplier
15
12 11
Pengecekan bahan baku
9 Account
Gambar 4.2 Diagram Pemetaan Proses Bisnis Sumber : Manajer perusahaan PT Sport Glove Indonesia
Keterangan : : Aliran informasi : Aliran cashflow : Aliran barang
Universitas Mercu Buana
Delivery 19
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 46
Berikut ini penjelasan mengenai pemetaan proses bisnis pada PT Sport Glove Indonesia: 1
Pemberi order Pemberi order terdiri dari berbagai merek seperti Wilson, etonic, dunlop, kontak marketing follow up PT Sport Glove Indonesia via email bahwa mereka ingin memberikan order kepada PT Sport Glove Indonesia. Kemudian setelah kontak mereka memberikan kriteria kualitas sarung tangan golf yang diinginkan oleh mereka kepada PT Sport Glove Indonesia lewat marketing follow up. Dan proses transaksi hanya terjadi dengan satu merek saja. Beberapa merek diatas adalah yang sering bertransaksi dengan PT Sport Glove Indonesia.
2
Marketing follow up Marketing follow up akan kembali bertanya jika dari pihak pemberi order apabila belum memberitahukan keinginannya, tetapi jika sudah maka dari pihak marketing langsung kontak pihak develop. Apabila sampel yang diminta oleh pemberi order adalah order lama maka marketing tinggal langsung minta sampelnya, kecuali jika order baru maka pihak marketing memberi tahu develop secara detail mengenai kualitas yang diminta dan diinginkan oleh pemberi order. Jika pihak develop sudah mengirimkan sampel maka jika terjadi kesepakatan pihak pemberi order akan kontak kepada marketing follow up. Kemudian marketing follow up sendiri akan membuat ordernya sesuai tanggal, kuantitas, spsifikasi, alamat yang mau dikirim, shipment date, dan harga.
Setelah
membuat
order
mengirimkannya kepada bagian order.
Universitas Mercu Buana
maka
pihak
marketing
langsung
Pengumpulan dan Pengolahan Data
3
Tugas Akhir 47
Develop Setelah develop mendapat kontak dari marketing dan sudah diberikan spesifikasi yang diinginkan konsumen jika order tersebut baru maka develop langsung membuat sampelnya, tetapi jika order lama maka pihak develop langsung kirim saja kepada pemberi order. Seandainya barangnya belum ada pembuatan akan cepat, karena pihak develop sudah pernah membuatnya. Jika barang sudah jadi apabila order tersebut baru maka sampel tersebut akan dikirim kepada pemberi order. Setelah itu pihak develop tinggal menunggu kabar dari pihak marketing apakah sampelnya sudah cocok atau belum. Jika sudah cocok maka tugas develop selesai, tetapi jika belum maka pihak develop akan mendapatkan informasi mengenai kekurangan sampelnya seperti apa, kemudian pihak develop mulai memperbaiki lagi. Jika sudah jadi maka sampelnya akan dikirim kepada pemberi order lagi sampai pihak pemberi order setuju dengan sampelnya. Tetapi rata-rata setiap sekali pengiriman pihak pemberi ordernya sudah setuju dengan yang dikirimkan.
4
Order Jika sudah mendapatkan kontak dari marketing dan telah diberikan pembuatan ordernya maka dari pihak order langsung mengirimkan kepada bagian purchasing., spesifikasi yang diinginkan oleh pemberi order, kuantitas yang diminta, dan harga produknya.
5
Purchasing Melakukan pemesanan dahulu kepada suplier berdasarkan order terutama untuk pembelian bahan baku dan alat pelengkap lainnya. Disini purchasing dalam menentukan suplier mana yang akan dipilih berdasarkan bahan yang sesuai spesifikasi, disesuaikan dengan kategorinya, harganya masuk atau tidak.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
6
Tugas Akhir 48
Supplier Supplier menerima pesanan dari PT Sport Glove Indonesia sesuai ketentuan dari perusahaan. Kemudian suplier membuat bahan jadinya dan mengirimkan barangnya sesuai dengan order pemesanannya. Suplier mengirimkan barangnya bisa secara bertahap, bisa juga secara keseluruhan. Hal ini tergantung dari kuantitas pesanan dan waktu. Jika waktunya mepet maka akan dikirimkan semuanya. Tetapi pihak suplier kebanyakan secara keseluruhan pengirimannya.
7
Barang Masuk Dari Supplier Setelah melakukan pembelian kepada supplier, maka bahan baku dikirim ke perusahaan untuk ditempatkan di gudang. Dari pihak gudang sendiri jika jumlah barangya belum sesuai dengan yang dipesan maka belum akan dibuatkan surat penerimaan barang. Surat akan dibuat jika barang yang datang sudah sesuai dengan pesanan atau sudah semuanya. Jika barang sudah datang semuanya maka pihak gudang mulai membuat suratnya yang ditanda tangani oleh kepala purchasing. Setelah ditanda tangani maka surat itu akan dikirimkan kepada accounting. Kemudian bagian accounting yang melakukan pembayaran.
8
Accounting Setelah mendapatkan surat penerimaan barang dari pihak gudang maka pihak accounting akan measukkan ke daftar list terlebihdahulu, kemudian melakukan pembayaran kepada accounting. Dan biasanya pembayaran dilakukan satu bulan setelah barangnya sudah diterima semua.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
9
Tugas Akhir 49
Pengecekan Bahan Baku Setelah bahan baku ditempatkan di gudang, kemudian tugas dari QC incoming untuk melakukan inspeksi apakah ada barang rusak atau tidak. Setelah semua barang lolos dari inspeksi, maka barang tersebut baru mulai untuk diproduksi. Tetapi jika tidak maka barang akan dikembalikan kepada supplier untuk minta diganti dengan bahan baku yang baru. Dan yang dikembalikan hanya barang yang rusak saja, yang tidak rusak langsung masuk proses produksi.
10 Cutting Proses pertamanya adalah cutting atau pemotongan. Barang yang sudah lolos kemudian dipotong, pemotongan yang dilakukan sudah ada cetakancetakannya dan dengan berpedoman standar operasional produk. Setelah itu dicek lagi oleh QC inline dibagian cutting. Setelah lolos, kemudian dipress aru dimasukkan ke dalam bendel plastik kemudian baru dikirim ke sewing atau jahit. 11 Sewing Barang yang sudah dipotong, kemudian dijahit. Di bagian sewing sangat berpedoman dengan SOP, karena disini banyak ketentuan dari pemberi ordernya. Pada saat menjahit ada QC bagian sewing yang tugasnya selalu berjalan sambil melakukan pengecekan dengan membawa gunting, barangkali barangnya kurang rapi atau ada yang perlu digunting sedikit. Apabila ditemukan kesalahan maka langsung disuruh QC tersebut untuk memperbaiki. Setelah semua sudah lolos, kemudian dicek lagi oleh QC jadi sewing. Setelah sudah lolos semua barang baru dikirim kepada finishing.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 50
12 Finishing Barang yang sudah dijahit kemudian disempurnakan oleh finishing untuk diberi kancing, digosok. Setelah digosok maka penampilannya sudah menjadi berbeda. Setelah barangnya sudah jadi dan siap untuk dipacking kemudian barang masuk ke bagian final inspection untuk dicek lagi. 13 Final Inspection Setelah barang siap dipacking terlebih dahulu dicek oleh bagian final inspection secara keseluruhan yang bertujuan untuk memastikan barang yang dipacking accesoriesnya sudah lengkap atau belum, sizenya tercampur atau tidak, alamatnya benar atau tidak, dan pesanan sudah sesuai atau belum, warna, style, tanggal pengirimannya, nomer PO. Setelah lolos baru kemudian dikirim kepada bagian packing. 14 Packing Setelah sudah dicek oleh final inspection, kemudian dilakukan packing yang sesuai dengan alamat, pesanan, ukuran, warna, stylenya, tanggal pengirimannya, nomer PO, karton nomer berapa. Setelah dipacking kemudian barang tersebut dikirim kepada bagian quality assurance. 15 Quality Assurance Setelah dipacking, maka dilakukan inspeksi terakhir sebelum dikirim kepada pemberi order. Sedangkan untuk pengecekan lagi terhadap barang jadinya menggunakan sistem random. Jadi bagian ini mengambil 10% dari kuantitas yang mau dikirim, kemudian dicek semuanya. Jika lolos barang siap dikirim, tetapi jika belum lolos yaitu jika barang yang jelek baik repair atau reject lebih dari 2,5% maka diambil lebih besar lagi dari kuantitasnya dengan dinaikkan 20% lagi akhirnya menjadi 30%. Jika sudah lolos barang siap
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 51
dikirim, tetapi jika belum maka dilakukan cek ulang 100% seluruh kuantitas. Dan yang melakukan cek seluruh kuantitas ini dilakukan oleh bagian final inspection lagi. Setelah diketahui hasilnya berapa barang jeleknya maka baru dilakukan tindakan. Jika barang jeleknya kurang dari 2.5% maka barang tetap perlu diganti terlebih dahulu kemudian baru dikirim, jika hasilnya lebih dari 2,5% barangnya harus diganti sesuai dengan jumlah barangnya. Selain itu akan diketahui siapa yang melakukan kesalahan jika barang tersebut repair dan masih bisa diperbaiki. Setelah diketahui siapa atau pihak mana yang melakukan keasalahan maka barang itu akan dikirimkan kepada yang membuat kesalahan tadi. Tetapi jika barangnya itu akan segera dikirim maka siapa saja yang lagi longgar maka mereka yang akan melakukan perbaikan. Jika barangya reject harus dikumpulin dahulu untuk dimusnahkan semuanya dan juga harus melakukan pembuatan produk lagi sesuai barang yang reject tadi. Jika sudah dilakukan maka dikirim lagi ke bagian packing. Setelah selesai dikirim kepada bagian quality analist untuk dicek lagi sesuai prosedur diatas lagi. Setelah sudah lolos maka barang siap dikirim kepada pemberi order. 16 Delivery Setelah barang lolos dari quality analist, maka barang dikirim keluar negeri lewat laut dengan menggunakan kapal yang sudah disewa sendiri oleh pemberi order. Karena pemberi order biasanya borongan, mampir-mampir ke negara lain untuk mengambil pesanan produk lainnya. Dan biaya pengiriman ditanggung oleh pemberi oder, maka dari paihak perusahaan sendiri tidak boleh terlambat dalam melakukan pengiriman, karena jika terlambat maka perusahaan akan mengirim barang tersebut sendiri dan dengan biaya sendiri. Perusahaan sendiri jika telat tidak mungkin akan mengirimkan barang melalui
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 52
kapal karena barang aka semakin terlambat, maka perusahaan mengirimkan lewat udara yaitu dengan pesawat yang biayanya lebih mahal daripada dengan kapal. Dan biasanya pengiriman lewat kapal dari pemberi order sekitar satu bulan. 17 Forwarder Setelah barang sudah jadi dan siap dikirim, maka pihak customer mulai mengambil produknya ke perusahaan dengan mengikuti shiping instruction yang sudah disepakati bersama. Pihak customer sudah menunjuk atau memilih agen untuk mengambil barang dari perusahaan. Agen tersebut lngsung mengambil barang yang sudah siap dikirim dari depan gudang perusahaan. Setelah mengambil barang dari perusahaan kemudian dibawa ke pelabuhan untuk dibawa ke luar negeri. Jika sudah sampai kepada customer yang biasanya memakan waktu satu bulan dan customer puas artinya tidak melakukan komplain, maka customer mulai melakukan pembayaran lewat rekening yang biasanya dilakukan sebulan setelah barang sudah sampai kepada customer. 18 Accounting Setelah sudah mendapatkan pembayaran dari pemberi order melalui rekening yang dikirimkan langsung kepada rekening perusahaan, maka pihak accounting mencatatnya untuk dimasukkan dalam laporan, yang berguna untuk perputaran uang dan pengambil keputusan manajemen puncak.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.2.
Tugas Akhir 53
Produk Seperti yang telah dijelaskan secara singkat diatas bahwa produk yang
dihasilkan oleh perusahaan ini adalah sarung tangan golf. Dengan ukuran yang bervariasi, disesuaikan asal konsumen dan jenis kelamin. Ukuran small untuk warga berkebangasaan Eropa berbeda dengan ukuran small bagi warga berkebangsaan Asia. Demikian pula ukuran small untuk laki-laki akan sangat berbeda dengan standar small bagi wanita.
4.2.1 Bahan Baku Sebelum masuk proses produksi perlu diketahui terlebih dahulu bahan baku dasar dan bahan pendukung yang diperlukan di PT. Sport Glove Indonesia (SGI). Bahan baku adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembuatan suatu produk. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk sarung tangan ini ada beberapa macam, antara lain yaitu :
1. Bahan Baku Utama Bahan baku utama adalah bahan dasar pembuatan sarung tangan tersebut. Untuk pembuatan sarung tangan ini bahan baku utamanya terdiri dari kulit asli yang terbagi menjadi dua, yaitu kulit domba dan kulit kambing, serta kulit sintetis. Terdapat perbedaan yang cukup besar antara kulit sintetis dan kulit asli, yaitu : kulit asli lebih elastis dari pada kulit sintetis. Jadi pada intinya kualitas kulit asli lebih baik kualitasnya dari pada kulit sintetis. 2. Bahan Baku Pembantu Bahan baku pembantu adalah bahan baku yang digunakan untuk membantu bahan baku utama dalam pembuatan produk. Meskipun komposisinya tidak sebesar
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 54
bahan baku utama akan tetapi bahan baku pembantu ini mempunyai peran yang cukup besar. Karena bahan baku utama tanpa bahan baku pembantu, produk juga tidak akan terbentuk. Bahan baku pembantu dalam proses pembuatan sarung tangan ini adalah: licra, Velcro, karet pita PVC, dan benang.
4.2.2. Proses Produksi Proses produksi yang dilakukan oleh operator berdasarkan perintah dari supervisor, dimana petunjuk hanya dilakukan dengan melihat rancangan (Job description) yang telah disusun oleh staf dan ataupun konsumen yang mengajukan desainya kemudian operator bekerja sendiri sesuai dengan desain. Kegiatan operator hanya akan berlangsung selama ada pasokan bahan baku, dengan demikin system produksi yang dianut adalah system tekan (push system). Pada PT. Sport Glove Indonesia (SGI), proses produksi yang dilaksanakan adalah proses produksi yang mengubah atau memproses bahan baku guna dijadikan produk jadi yaitu mengubah atau memproses bahan baku awal yang berupa kulit baik kulit asli maupun sintetis sampai menjadi produk jadi berupa sarung tangan dengan bermacam-macam type. Sedangkan bermacam proses produksi yang terdapat pada PT. Sport Glove Indonesia merupakan suatu proses yang produksinya berlangsung sesuai dengan order atau berdasarkan pesanan yang diterima (Make to Order). Pembuatan sarung tangan tersebut melalui beberapa tahapan proses, yaitu sebagai berikut : 1. Pembuatan pola. PT. Sport Glove Indonesia (SGI) sudah memiliki pola-pola standar dalam pembuatan sarung tangan dalam ukuran yang bervariasi. Ukuran sarung tangan laki-laki berbeda dengan ukuran sarung tangan perempun. Demikian
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 55
juga sektor pasar yang akan dituju, apakah untuk Eropa atau Asia jadi apabila ada pesanan dari konsumen pihak perusahaan tinggal memilih pola sarung tangan yang sesuai dengan permintaan konsumen tersebut. 2. Pemotongan. Setelah dilakukan penentuan pola maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemotongan. Tahap pemotongan adalah tahap yang sangat menentukan dalam mengefesiensikan penggunaan bahan baku. Karena pemotongan tinggal mengikuti pola yang ada, maka pemotongan dilakukan sedemikan rupa sehingga bahan baku yang terbuang dapat seminimal mungkin. Tahap pemotongan ada dua proses yaitu pemotongan kulit asli dan kulit sintetik yang merupakan campuran polyester dan karet. Pada kulit asli sebelum di pola harus ditarik dahuli agar mendapat kelenturan yang baik. Sedangkan bahan sintetik langsung di pola. 3. Penjahitan (sewing) Proses penjahitan ini dilakukan dengan mesin jahit otomatis, dan cara kerjanya secara umum masih sama dengan mesin jahit yang ada dipasaran. Penjahitan yang dilakukan ada beberapa macam yaitu penjahitan maju, penjahitan zighzag, penjahitan 2 jarum, dan penjahitan 1 jarum. Proses penjahitan dimulai dari penjahitan karet, ibu jari, sambung body, lipat jari, aksesoris, pita dan terakhir logo pemesan. 4. Finishing Proses finishing merupakan proses terakhir sebelum barang jadi dikemas, yang terdiri dari beberapa proses yaitu : ¾ Pemasangan stiker sice dan pengelompokannya (ukuran menurut jenis kelamin dan ukuran menurut pasar)
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 56
¾ Penyetrikaan, dengan menggnakan plat besi yang telah dipanaskan. ¾ Quality Control tahap akhir. 5. Packing Pada proses pengemasan ini, sarung tangan yang telah lolos quality control dimasukan dalam polybag kecil (amplop) kemudian dimasukan kedalam inner / karton yang berisi 6-12 amplop, lalu inner itu dikemas dalam karton box yang berisikan 4-8 master inner. Sampai disini selesailah proses packing. Selanjutnya sarung tangan tersebut dibawah ke head office Tangerang melalui darat atau udara selanjutnya dimasukan dalam kontainer dan siap untuk dieksport ke luar negeri.
4.3. Pengumpulan Data 4.3.1. Data Peramalan Permintaan Produk Merupakan data-data jumlah permintaan produk periode yang akan dating digunakan sebagai input data dalam perhitungan kapasitas produksi. Tabel 4.3. Jumlah Permintaan Sarung Tangan Periode 2007 2007
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
58.655 60.236 60.048 60.516 52.060 52.741 52.876 60.236 60.900 60.486 60.133 60.821
4.3.2. Data Biaya Produksi 1.
Biaya produksi per unit sarung tangan a. Biaya bahan baku. 1 lembar kulit (30 x 30)cm : Rp 25.000 / lembar
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 57
b. Biaya bahan baku pendukung : 1. Pita
: Rp 800,00
2. Karet
: Rp 500,00
3. Benang
: Rp 500,00 : Rp 1800,00
Biaya bahan baku Rp 25.000,00 + Rp 1.800,00 = Rp 26.800,00 c. Biaya Overhead Pabrik Biaya yang dikenakan adalah BOP pada bulan Desember •
Biaya perawatan mesin
: Rp 5.500.000,00
•
Biaya pemakaian mesin
: Rp 25.000.000,00
•
Biaya pemakaian telpon
: Rp 14.000.000,00
•
Biaya pemakaian genset
: Rp 15.000.000,00
Total
Rp 59.500.000,00
Pada bulan Desember 2007 perusahaan memproduksi sebanyak 60.821 lusin x 12 unit = 729.852 unit. Jadi BOP per unit adalah: 59.500.000 = 81,523 = Rp. 81,00 729.852
Total biaya produksi per unit adalah = 25.000 + 1.800 + 81 = Rp 26.881,00/unit 4.3.3. Biaya Inventory Biaya simpan disini adalah biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan barang jadi di gudang. Adapun besarnya biaya simpan untuk produk adalah : •
Gaji tenaga kerja 2 orang @ Rp 586.000 = Rp 1.172.000
•
Biaya administrasi tiap bulan
= Rp 55.000
•
Rata-rata inventory
= Rp 8.000 unit
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Biaya inventory per unit =
=
Tugas Akhir 58
Biaya tenaga kerja + Biaya administrasi rata - rata inventory 1.172.000 + 55.000 8000
= Rp.153,3 / unit
4.3.4. Biaya Pengangkatan Tenaga Kerja Biaya pengangkatan tenaga kerja terdiri dari : Biaya Training
= Rp 473.750
Biaya test
= Rp 25.000
Jadi biaya pengangkatan tenaga kerja per orang : Rp 498.750,00
4.3.5. Biaya Pemberhentian Tenaga Kerja Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan apabila melakukan hubungan pemutusan hubungan kerja, yaitu memberikan pesangon sebesar : 3 x gaji/bulan = 3 x 586.000 = Rp 1.758.000/orang.
4.3.6. Biaya Tenaga Kerja Reguler Biaya tenaga kerja reguler yang dikeluarkan untuk bagian produksi adalah sebesar Rp 23.400 / hari / orang. 4.3.7. Biaya Lembur Adapun biaya yang diberikan untuk tenaga kerja yang melakukan kerja lembur, yaitu sebesar Rp 5.000 / jam.
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 59
4.3.8. Data Jumlah Tenaga Kerja Bagian Produksi Tabel : 4.4 Jumlah tenaga kerja Klasifikasi pekerjaan Pomolaan Pemotongan Penjahitan Finishing Packing
Jumlah pekerja 33 19 121 99 137
Tabel : 4.5 Jumlah Mesin Mesin Press Penjahitan
Jumlah(unit) 42 121
4.3.9. Data Kapasitas Jam Kerja Kapasitas jam kerja di PT. Sport Glove Indonesia adalah sebagai berikut : Hari kerja / bulan = 25 hari
&
Jam kerja / hari
= 7 jam
4.4. Pengolahan Data 4.4.1. Peramalan Permintaan Peramalan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan peramalan linier, Hasil ini dilakukan berdasarkan trend atau kecenderungan yang dapat dilihat dari volume produksi pembuatan sarung tangan golf pada periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2007 pada tabel 4.6. Dibawah ini adalah perhitungan peramalan dengan metode linier :
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 60
4.4.1.1. Membuat Peramalan Linier ^
N
^
Di mana : a =
Di mana:
N
^ N
∑ Y (t ) − b∑ t t =1
^
t =1
b=
,
N
Y
: Permintaan aktual,
Y
: Peramalan permintaan,
N
: Jumlah periode yang ada,
t
: Periode yang ada.
^
^
Y (t ) = a + b t
Persamaan umum dari peramalan linier adalah :
N
N
N ∑ tY (t ) − ∑ Y (t )∑ t t =1
t =1
t =1
⎛ ⎞ N ∑t2 − ⎜ ∑t ⎟ t =1 ⎝ t =1 ⎠ N
N
2
Tabel : 4.6. Perhitungan Peramalan Bulan (2007)
N
^
b=
58655
Februari
2
60236
Maret
3
60048
April
4
60516
Mei
5
52060
Juni
6
52741
Juli
7
52876
Agustus
8
60236
September
9
60900
Oktober
10
60486
November
11
60133
Desember
12
60821
Total
78 699708
N
N
t =1
⎛ ⎞ N ∑t2 − ⎜ ∑t ⎟ t =1 ⎝ t =1 ⎠ N
Y(t) 1
N ∑ tY (t ) − ∑ Y (t )∑ t t =1
t
Januari
N
t =1
2
Universitas Mercu Buana
t Y(t) 58655 120472 180144 242064 260300 316446 370132 481888 548100 604860 661463 729852 4574376
t^2 1 4 9 16 25 36 49 64 81 100 121 144 650
Pengumpulan dan Pengolahan Data N
^
a=
Tugas Akhir 61
^ N
∑ Y (t ) − b∑ t t =1
t =1
N
Maka persamaan matematis untuk peramalan permintaan linier adalah : Y = a + b (t) Y = 57114,73 + 183,7343 (t) Tabel 4.7. Hasil Peramalan Permintaan Bulan (2008) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Peramalan permintaan 59504 59688 59878 60055 60239 60422 60606 60790 60974 61157 61341 61525 726179
4.4.1.2 Perkiraan Kesalahan dalam Ramalan Linier
Perkiraan kesalahan peramalan permintaan dengan metode linier : Tabel 4.8. Perkiraan kesalahan peramalan permintaan
Bulan (2008) Permintaan Aktual Peramalan permintaan Januari 58.655 59504 Februari 60.236 59688 Maret 60.048 59878 April 60.516 60055 Mei 52.060 60239 Juni 52.741 60422 Juli 52.876 60606 Agustus 60.236 60790
Universitas Mercu Buana
Y −Y 849 548 170 461 8179 7681 7730 554
Y −Y
2
720801 300304 28900 212521 66896041 58997761 59752900 306916
Pengumpulan dan Pengolahan Data September
Tugas Akhir 62
60.900 60.486 60.133 60.821
Oktober November Desember
60974 61157 61341 61525 726179
Total
74 671 1208 704 28829
5476 450241 1459264 495616 189626741
Gambar 4.3 Grafik Permintaan dan Peramalan Permintaan Sarung Tangan Tahun 2008
∑ Y −Y Mean Absolute Deviation (MAD) =
n
∑ Y −Y Mean Square Of Error (MSE) = n
=
28829 = 2403 12
2
=
189626741 = 15802229 12
Mean Absolute Procentage Of Error (MAPE) = =
∑ [(Y − Y / Y )× 100 %] n
53,61249 = 4,467707 12
4.4.2. Penentuan Waktu Baku
Pengamatan waktu ini dilakukan pada bulan Mey 2008 dan menggunakan cara langsung dengan metode jam henti. Pengamatan waktu dilakukan sebanyak 30 kali pengukuran dengan menggunakan stopwatch. Hasil pengamatan waktu siklus tersebut
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 63
dapat dilihat pada tabel.4.9 Dari data waktu yang diperoleh dari penelitian. Kemudian dilakukan test keseragaman data dan test kecukupan data.
Tabel 4.9. Hasil Pengamatan Waktu Siklus Proses Operasi (detik)
No 0-1
0-2
0-3
0-4
0-5
1
0,416
0,243
1,235
1,121
1,536
2
0,418
0,223
1,537
1,134
1,622
3
0,416
0,227
1,437
1,135
1,457
4
0,417
0,232
1,236
1,222
1,665
5
0,418
0,218
1,572
1,165
1,665
6
0,419
0,227
1,724
1,254
1,754
7
0,419
0,225
1,862
1,230
1,741
8
0,420
0,233
1,654
1,344
1,860
9
0,417
0,241
1,364
1,203
1,633
10
0,416
0,242
1,566
1,341
1,842
11
0,420
0,219
1,621
1,122
1,721
12
0,422
0,226
1,423
1,277
1,655
13
0,424
0,245
1,466
1,301
1,533
14
0,420
0,255
1,205
1,310
1,562
15
0,418
0,247
1,870
1,322
1,764
16
0,419
0,261
1,361
1,364
1,840
17
0,420
0,258
1,520
1,214
1,865
18
0,422
0,250
1,533
1,265
1,751
19
0,422
0,247
1,412
1,288
1,660
20
0,421
0,251
1,522
1,274
1,753
21
0,419
0,243
1,462
1,320
1,840
22
0,418
0,222
1,632
1,212
1,855
23
0,416
0,238
1,841
1,370
1,763
24
0,421
0,245
1,902
1,314
1,761
25
0,419
0,259
1,741
1,189
1,743
26
0,417
0,257
1,552
1,188
1,835
27
0,422
0,252
1,842
1,175
1,689
28
0,420
0,237
1,654
1,236
1,804
29
0,419
0,246
1,833
1,187
1,765
30
0,418
0,225
1,740
1,243
1,843
(Sumber : Data Perusahaan)
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 64
Keterangan : 0-1
: Waktu Pemolaan
0-2
: Waktu Pemotongan
0-3
: Waktu Penjahitan
0-4
: Waktu Finishing
0-5
: Waktu Packing
a.
Pemolaan
Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu : 1. Waktu Siklus Ws =
∑ xi n
Waktu siklus =
0,416 + 0,418 + 0,416 + ...... + 0,418 = 0,4191menit 30
2. Test Kecukupan Data ⎡z/s N 1 N =⎢ ⎢ ⎣⎢
(∑ X ) − (∑ X ) 2 i
∑ Xi
2
i
⎤ ⎥ ⎥ ⎦⎥
2
Z =2 S = 0,1
⎡ 2 / 0,1 30(5,269471) − (158,0803) ⎤ N= ⎢ ⎥ 12,573 ⎣⎢ ⎦⎥ 1
N1 = 0,009618 ,
N1 < N data cukup
Universitas Mercu Buana
2
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 65
3. Test Keseragaman Data
SD =
=
∑ ( Xi − X )
2
n −1
(0,416 − 0,4191)2 + (0,418 − 0,4191)2 + .......... + (0,419 − 0,4191)2 + (0,418 − 0,4191)2 30 − 1
SD = 0,00209 BKA = X + 3 SD = 0,4191 + 3 x 0,00209 = 0,425 BKB = X – 3 SD = 0,4191 – 3 x 0,00209 = 0,412
4. Penentuan Performance Ratting Besarnya performance ratting pada proses pemolaan sarung tangan adalah - Ketrampilan
Good (C1)
+ 0,06
- Usaha
Good (C2)
+ 0,02
- Kondisi kerja
Good (C)
+ 0,02
- Konsistensi
Good (C)
+ 0,01
Performance ratting = 1 + 0,11 = 1,11
5. Menentukan waktu normal Waktu normal (Wn) = Waktu siklus x Ratting faktor Wn = 0,4191 x 1,11 = 0,4652 menit
6. Penentuan kelonggaran Kelonggaran waktu pada proses pemolaan sarung tangan a. Kelonggaran untuk kebutuhan personal (Pria)
Universitas Mercu Buana
= 2,5 %
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 66
b. Tenaga yang dikeluarkan (Sangat Ringan)
=6%
c. Sikap kerja (Berdiri diatas 2 kaki)
=1%
d. Gerakan kerja (Agak Terbatas)
=3%
e. Kelelahan mata (Pandangan yang hampir terus menerus)
=6%
f. Temperatur (Normal)
=2%
g. Keadaan atmosfir (Baik)
=0%
h. Keadaan lingklungan (Siklus beulang 0-5 detik)
=3%
i. Kelonggaran waktu untuk keterlambatan
= 2,38 %
Allowance
= 25,88 %
7. Perhitungan waktu baku Waktu baku (Wb) = Wn × (1 + k ) Wb = 0,4652 x (1+0,2588) = 0,585 menit/unit
b. Pemotongan
Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu : 1. Waktu Siklus Ws =
∑ xi n
Waktu siklus =
0,245 + 0,223 + 0,227 + ...... + 0,225 = 0,2398menit 30
2. Test Kecukupan Data ⎡z/s N 1 N =⎢ ⎢ ⎣⎢
(∑ X ) − (∑ X ) 2 i
∑ Xi
Universitas Mercu Buana
2
i
⎤ ⎥ ⎥ ⎦⎥
2
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 67
Z=2 S = 0,1
⎡ 2 / 0,1 30(1,7299) − (51,7536) ⎤ N= ⎢ ⎥ 7,194 ⎣⎢ ⎦⎥
2
1
N1 = 1,1265 ,
N1 < N data cukup
3. Test Keseragaman Data
SD =
∑ ( Xi − X )
2
n −1
(0,243 − 0,2398)2 + (0,223 − 0,2398)2 + .......... + (0,246 − 0,2398)2 + (0,225 − 0,2398)2 30 − 1
SD = 0,0129 BKA = X + 3 SD = 0,2398 + 3 x 0,0129 = 0,278 BKB = X – 3 SD = 0,2398 – 3 x 0,0129 = 0,201
4. Besarnya Performance Rating Besarnya performance rating pada proses pemotongan sarung tangan adalah : -
Ketrampilan
Good (C1)
+ 0,06
-
Usaha
Good (C1)
+ 0,05
-
Kondisi kerja
Good (C)
+ 0,02
-
Konsistensi
Good (C)
+ 0,01
Performance rating = 1 + 0,14 = 1,14
Universitas Mercu Buana
=
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 68
5. Menetapkan Waktu Normal Waktu normal (Wn) = Waktu siklus x Rating faktor Wn = 0,2398 x 1,14 = 0,2733 menit/unit
6. Penentuan Kelonggaran Kelonggaran waktu pada proses pemotongan sarung tangan a. Kelonggaran untuk kebutuhan personal (Wanita)
=5%
b. Tenaga yang dikeluarkan (Sangat Ringan)
=6%
c. Sikap kerja (Berdiri diatas 2 kaki)
=1%
d. Gerakan kerja (Agak Terbatas)
=3%
e. Kelelahan mata (Pandangan yang hampir terus menerus)
=6%
f. Temperatur (Normal)
=2%
g. Keadaan atmosfir (Baik)
=0%
h. Keadaan lingklungan (Siklus beulang 0-5 detik)
=3%
i. Kelonggaran waktu untuk keterlambatan
= 2,38 %
Allowance
7. Perhitungan waktu baku Waktu baku (Wb) = Wn × (1 + k ) Wb = 0,27733 x (1+0,2838) = 0,356 menit/unit
Universitas Mercu Buana
= 28,38 %
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 69
c. Penjahitan
Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu :
1. Waktu Siklus Ws =
∑ xi n
Waktu siklus =
1,235 + 1,537 + 1,437 + ...... + 1,740 = 1,577 menit 30
2. Test Kecukupan Data ⎡z/s N 1 N =⎢ ⎢ ⎢⎣
(∑ X ) − (∑ X ) 2 i
∑ Xi
2
i
⎤ ⎥ ⎥ ⎥⎦
2
Z=2 S = 0,1
⎡ 2 / 0,1 30(75,77663) − (2239,088) ⎤ N= ⎢ ⎥ 47,319 ⎢⎣ ⎥⎦
2
1
N1 = 6,111 ,
N1 < N data cukup
3. Test Keseragaman Data
SD =
∑ ( Xi − X )
2
n −1
(1,235 − 1,577 )2 + (1,537 − 1,577 )2 + .......... + (1,833 − 1,577 )2 + (1,740 − 1,577 )2 30 − 1
SD = 0,1983
Universitas Mercu Buana
=
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 70
BKA = X + 3 SD = 1,577 + 3 x 0,1983 = 2,1719 BKB = X – 3 SD = 1,577 – 3 x 0,1983 = 0,9829 4. Besarnya Performance Rating Besarnya performance rating pada proses penjahitan sarung tangan adalah : -
Ketrampilan
Good (C1)
+ 0,06
-
Usaha
Good (C2)
+ 0,02
-
Kondisi kerja
Good (C)
+ 0,02
-
Konsistensi
Good (C)
+ 0,01
Performance rating = 1 + 0,11 = 1,11
5. Menetapkan Waktu Normal Waktu normal (Wn) = Waktu siklus x Rating faktor Wn = 1,577 x 1,11 = 1,7504 menit/unit
6. Penentuan Kelonggaran Kelonggaran waktu pada proses penjahitan sarung tangan a. Kelonggaran untuk kebutuhan personal (Wanita)
=5%
b. Tenaga yang dikeluarkan (Dapat diabaikan)
=4%
c. Sikap kerja (Duduk)
=1%
d. Gerakan kerja (Normal)
=0%
e. Kelelahan mata (Pandangan yang hampir terus menerus)
=7%
f. Temperatur (Normal)
=2%
g. Keadaan atmosfir (Baik)
=0%
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 71
h. Keadaan lingklungan (Siklus beulang 5-10 detik)
=1%
i. Kelonggaran waktu untuk keterlambatan
= 2,38 %
Allowance
= 22,38 %
7. Perhitungan waktu baku Waktu baku (Wb) = Wn × (1 + k ) Wb = 1,7504 x (1+0,2238) = 2.142 menit/unit
d. Finishing
Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu : 1. Waktu Siklus Ws =
∑ xi n
Waktu siklus =
1,121 + 1,134 + 1,135 + ...... + 1,243 = 1,244menit 30
2. Test Kecukupan Data ⎡z/s N 1 N =⎢ ⎢ ⎢⎣
(∑ X ) − (∑ X ) ∑ Xi 2 i
2
i
⎤ ⎥ ⎥ ⎥⎦
2
Z=2 S = 0,1
⎡ 2 / 0,1 30(46,583) − (1392,782) ⎤ N= ⎢ ⎥ 37,32 ⎣⎢ ⎦⎥ 1
N1 = 1,3550 ,
N1 < N data cukup
Universitas Mercu Buana
2
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 72
3. Test Keseragaman Data
SD =
∑ ( Xi − X )
2
n −1
(1,121 − 1,244 )2 + (1,134 − 1,244)2 + .......... + (1,187 − 1,244 )2 + (1,243 − 1,244 )2 30 − 1
SD = 0,0736 BKA = X + 3 SD = 1,244 + 3 x 0,0736 = 1,4648 BKB = X – 3 SD = 1,244 – 3 x 0,0736 = 1,0232
4. Besarnya Performance Rating Besarnya performance rating pada proses finishing sarung tangan adalah : -
Ketrampilan
Good (C1)
+ 0,06
-
Usaha
Good (C1)
+ 0,05
-
Kondisi kerja
Good (C)
+ 0,02
-
Konsistensi
Good (C)
+ 0,01
Performance rating = 1 + 0,14= 1,14
5. Menetapkan Waktu Normal Waktu normal (Wn) = Waktu siklus x Rating faktor Wn = 1,244x 1,14= 1,418 menit/unit
6. Penentuan Kelongaran Kelonggaran waktu pada proses finishing sarung tangan
Universitas Mercu Buana
=
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 73
a. Kelonggaran untuk kebutuhan personal (Wanita)
=5%
b. Tenaga yang dikeluarkan (Dapat diabaikan)
=6%
c. Sikap kerja (Duduk)
=1%
d. Gerakan kerja (Normal)
=0%
e. Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus)
=4%
f. Temperatur (Normal)
=2%
g. Keadaan atmosfir (Baik)
=0%
h. Keadaan lingklungan (Siklus beulang 0-5 detik)
=2%
i. Kelonggaran waktu untuk keterlambatan
= 2,38 %
Allowance
= 22,38 %
7. Perhitungan waktu baku Waktu baku (Wb) = Wn × (1 + k ) Wb = 1,418 x (1+0,2238) = 1,735 menit/unit
e. Packing
Untuk mendapatkan waktu baku maka terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu :
1. Waktu Siklus Ws =
∑ xi n
Waktu siklus =
1,536 + 1,622 + 1,457 + ...... + 1,843 = 1,7259menit 30
2. Test Kecukupan Data
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
⎡z/s N N1= ⎢ ⎢ ⎣⎢
Tugas Akhir 74
(∑ X ) − (∑ X ) 2 i
∑ Xi
2
i
⎤ ⎥ ⎥ ⎦⎥
2
Z=2 S = 0,1
⎡ 2 / 0,1 30(89,7054) − (2680,858) ⎤ N1= ⎢ ⎥ 51,777 ⎢⎣ ⎥⎦ N1 = 1,5377 ,
2
N1 < N data cukup
3. Test Keseragaman Data
SD =
=
∑ ( Xi − X )
2
n −1
(1,536 − 1,7259)2 + (1,622 − 1,7259)2 + ..........+ (1,765 − 1,7259)2 + (1,843 − 1,7259)2 30 − 1
SD = 0,1088 BKA = X + 3 SD = 1,7259 + 3 x 0,1088 = 2,0523 BKB = X – 3 SD = 1,7259 – 3 x 0,1088 = 1,3995 4. Besarnya Performance Rating Besarnya performance rating pada proses packing sarung tangan adalah : -
Ketrampilan
Good (C1)
+ 0,06
-
Usaha
Good (C2)
+ 0,02
-
Kondisi kerja
Good (C)
+ 0,02
-
Konsistensi
Good (C)
+ 0,01
Performance rating = 1 + 0,11 = 1,11
Universitas Mercu Buana
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tugas Akhir 75
5. Menetapkan Waktu Normal Waktu normal (Wn) = Waktu siklus x Rating faktor Wn = 1,759x 1,11 = 1,952 menit/unit
6. Penentuan Kelonggaran Kelonggaran waktu pada proses packing sarung tangan a. Kelonggaran untuk kebutuhan personal (Pria)
= 2,5 %
b. Tenaga yang dikeluarkan (Sangat Ringan)
=6%
c. Sikap kerja (Berdiri diatas 2 kaki)
=1%
d. Gerakan kerja (Normal)
=0%
e. Kelelahan mata (Pandangan fokus)
=8%
f. Temperatur (Normal)
=2%
g. Keadaan atmosfir (Baik)
=0%
h. Keadaan lingklungan (Siklus beulang 5-10 detik)
=1%
i. Kelonggaran waktu untuk keterlambatan
= 2,38 %
Allowance
7. Perhitungan waktu baku Waktu baku (Wb) = Wn × (1 + k ) Wb = 1,952x (1+0,2288) = 2,398 menit/unit
Universitas Mercu Buana
= 22,88 %
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
5.1.
Analisa Menggunakan Metode Level Work Force Menentukan jumlah tenaga kerja keseluruan produk yang dihasilkan dari
pemisahan data agregat. Sebelum menentukan jumlah tenaga kerja terlebih dahulu dilakukan perhitungan kapasitas produksi perbulan per orang.
a. Kapasitas produksi per orang/bulan per stasiun kerja
Kapasitas produksi =
∑
jam kerja(menit/hari)x ∑ hari kerja (hari/bulan Waktu baku perstasiun kerja (menit/unit)
Kapasitas produksi stasiun kerja Pemolaan =
420 menit/harix 25 hari / bulan 0,585 menit/unit
= 17949 unit/bulan = 1495,75 lusin/bulan
Kapasitas produksi stasiun kerja Pemotongan =
420 menit/harix 25 hari / bulan 0,356 menit/unit
= 29495 unit/bulan = 2457,92 lusin/bulan
76
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 77
Kapasitas produksi stasiun kerja Penjahitan =
420 menit/harix 25 hari / bulan 2,142 menit/unit
= 4902 unit/bulan = 408,5 lusin/bulan Kapasitas produksi stasiun kerja Finishing =
420 menit/harix 25 hari / bulan 1,735 menit/unit
= 6052 unit/bulan = 504,34 lusin/bulan Kapasitas produksi stasiun kerja Packing =
420 menit/harix 25 hari / bulan 2,398 menit/unit = 4379 unit/bulan = 364,92 lusin/bulan
b. Jumlah Tenaga Kerja Setelah diketahui kapasitas produksinya, maka dapat dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja perstasiun kerja dengan rumus : Jumlah tenaga kerja perstasiun kerja =
Jumlah permintaan - Inventory awal Kapasitas produksi perstasiun kerja x periode
Jumlah tenaga kerja stasiun Pemolaan =
726179 − 0 1495,75 x12
= 41 orang Jumlah tenaga kerja stasiun Pemotongan =
726179 − 0 2457,92 x12
= 25 orang Jumlah tenaga kerja stasiun Penjahitan =
726179 − 0 408,5 x12
= 149 orang Jumlah tenaga kerja stasiun Finishing =
726179 − 0 504,34 x12
= 120 orang
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 78
Jumlah tenaga kerja stasiun Packing =
726179 − 0 364,92 x12
= 166 orang Jumlah total tenaga kerja = 41 + 25+ 149 + 120 + 166 = 501 orang Jumlah pengangkatan tenaga kerja
= 501 – 409 = 92 orang (pengangkatan)
c. Jumlah Produksi perstasiun kerja per bulan Jumlah produksi perstasiun kerja per bulan = Jumlah tenaga kerja/stasiun kerja x kapasitas produksi / stasiun kerja Jumlah produksi stasiun pemolaan = 41 orang x 1495,75 lusin/bulan = 61325,75 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun pemotongan = 25 orang x 2457,92 lusin/bulan = 61448 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun penjahitan = 149 orang x 408,5 lusin/bulan = 60866,5 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun finishing = 120 orang x 504,34 lusin/bulan = 60520,8 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun packing = 166 orang x 364,92 lusin/bulan = 60576,72 lusin/bulan Jumlah produksi rata-rata adalah 60947,55 lusin/bulan
d. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja dapat ditentukan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan jumlah pengangkatan tenaga kerja. Rumus biya tenaga kerja adalah sebagai berikut : Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 79
Biaya Tenaga Kerja = Jumlah tenaga kerja x upah/hari x hari kerja/bulan = 501 orang x Rp 23.400.00 x 25 hari/bulan = Rp. 293.085.000,00 Biaya Pengangkatan Tenaga Kerja = Jumlah Pengangkatan x Biaya Pengangkatan/orang = 92 orang x Rp. 498.750,00 = Rp. 45.885.000,00 Total Biaya Tenaga Kerja = Biaya Tenaga Kerja + Biaya Pengangkatan Tenaga Kerja = Rp. 293.085.000,00 + Rp. 45.885.000,00 = Rp. 338.970.000,00
e. Biaya Produksi dan Inventory Biaya bahan baku = Jumlah produksi x biaya produksi = 60947,55 lusin/bulan x Rp 26.881,00/ unit x12 unit/lusin = Rp 27.426.397.500,00
Inventory Akhir = inventory awal + lusin produksi - salest forecast = 0 + 60947,55 lusin/bulan − 61525 lusin/bulan = 0 lusin/bulan
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 80
Pendapatan selama periode perencanaan = jumlah produksi/lusin x harga jual produksi/ lusin. Pendapatan = 60947,554 lusin x Rp. 4.500.000,00 = Rp. 274.263.993.000,00 Keuntungan financial = Pendapatan − (total biaya produksi + total biaya tenaga kerja) = Rp. 274.263.993.000,00 − (Rp. 27.426.397.500,00
+
Rp. 338.970.000,00) = Rp. 274.263.993.000,00 − Rp. 27.765.367.500,00 = Rp. 246.498.625.500,00
Dengan menggunakan metode Level Work Force kapasitas produksi per bulan tidak dapat memadai (tidak memenuhi permintaan dalam peramalan) sebesar 577,45 lusin/bulan.(kehilangan kesempatan)
5.2.
Dengan Menggunakan Metode Level Work Force Plus Overtime Dengan metode ini ditetapkan kebijaksanaan selama jam lembur sebesar 25%
dari waktu kerja normal apabila permintaan melebihi kapasitas produksi pada jam kerja normal. a. Menentukan Jumlah Produksi yang dihasilkan/ bulan pada jam normal Jumlah produksi per stasiun kerja per bulan = Jumlah tenaga kerja/stasiun kerja x kapasitas produksi/stasiun kerja. Jumlah produksi stasiun pemolaan = 41 orang x 1495,75 lusin/bulan = 61325,75 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun pemotongan = 25 orang x 2457,92 lusin/bulan = 61448 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun penjahitan = 149 orang x 408,5 lusin/bulan
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 81
= 60866,5 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun finishing = 120 orang x 504,34 lusin/bulan = 60520,8 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun packing = 166 orang x 364,92 lusin/bulan = 60576,72 lusin/bulan Jumlah produksi rata-rata adalah 60947,55 lusin/bulan
b. Menentukan Jumlah Produk yang Dihasilkan / bulan pada jam lembur Jumlah produksi/tahun = Jumlah tenaga kerja/stasiun kerja x kapasitas produksi/bulan x (1 + overtime) Jumlah produksi stasiun pemolaan = 41 orang x 1495,75 lusin/bulan x (1 + 0.25) = 76657,19 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun pemotongan = 25 orang x 2457,92lusin/bulan x (1 + 0.25) = 76810 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun penjahitan = 149 orang x 408,5 lusin/bulan x (1 + 0.25) = 76083,13 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun finishing = 120 orang x 504,34 lusin/bulan x (1 + 0.25) = 75651 lusin/bulan Jumlah produksi stasiun packing = 166 orang x 364,92 lusin/bulan x (1 + 0.25) = 75720,9 lusin/bulan Jadi jumlah produksi rata-rata stasiun adalah 76184,45 lusin/bulan
c. Menentukan Biaya Produksi Jam Kerja Normal Biaya produksi = Jumlah produksi / tahun x biaya produksi / unit = 60947,55 lusin/bulan x Rp. 26.881,00/ unit x12 unit/lusin
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 82
= Rp. 19.668.683.543,00 d. Menentukan Biaya Produksi Jam Kerja Lembur Biaya produksi = Jumlah produksi / bulan x biaya produksi / unit x 12 unit/lusin = 76184,45 lusin/bulan x Rp. 26.881,00/ unit x12 unit/lusin = Rp. 24.574.970.405,00
e. Menentukan Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja = Jumlah tenaga kerja x upah/orang/hari x Hari kerja/bulan = 501 orang x Rp. 23.400 x 25 hari/bulan = Rp. 293.085.000,00
f. Menentukan Biaya Lembur Biaya lembur = biaya lembur x % overtime x jam kerja/hari x jumlah tenaga kerja (orang) x jumlah hari kerja / bulan Biaya Lembur = Rp. 5000 x 0,25 x 7 jam/hari x 501 orang x 25 hari/bulan = Rp. 109.593.750,00 Inventory Akhir = inventory awal + lusin produksi termasuk overtime – salest forecast.
= 0 + 76184,45 lusin/bulan − 61525 lusin/bulan = 14659,45 lusin/bulan
Biaya Inventory = Biaya inventory/unit x Inventory akhir = Rp. 153,3 x 14659,45 lusin/bulan = Rp. 2.247.293,685 Total biaya pada jam kerja normal = Biaya produksi + Biaya tenaga kerja = Rp. 19.668.683.543,00 + Rp. 293.085.000,00 = Rp. 19.961.768.543,00
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 83
Total biaya pada jam kerja lembur = Biaya produksi overtime + Biaya tenaga kerja + biaya lembur. = Rp. 24.574.970.405,00 + Rp 293.085.000,00 + Rp 109.593.750,00 = Rp. 24.977.649.155,00
Total Biaya tenaga kerja adalah biaya tenaga kerja normal ditambahkan dengan biaya tenaga kerja lembur. Sedangakan Total biaya produksi adalah jumlah biaya jam normal dengan biaya jam lembur. Total Biaya Produksi plus inventory = Total Biaya Inventory + Total Biaya Produksi = Rp. 2.247.293,685 + Rp. 44.234.943.504,00 = Rp. 44.237.190.797,685
Pendapatan selama periode perencanaan = Jumlah produk/lusin x harga jual produk/lusin. Pendapatan = 76184,45 lusin x Rp. 4.500.000,00/lusin = Rp. 342.830.025.000,00 Keuntungan financial = Pendapatan − (total biaya produksi plus inventory + biaya tenaga kerja) = Rp. 342.830.025.000,00 – (Rp. 44.237.190.797,685 + Rp. 402.678.750,00)
= Rp. 342.830.025.000,00 – Rp. 44.639.869.547,685 = Rp. 298.190.155.452,315 Dengan menggunakan metode Level Work Force Plus Overtime kapasitas produksi per tahun dapat memadai (memenuhi permintaan dalam peramalan) jika ditambahkan dengan jam lembur.
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
5.3.
Tugas Akhir 84
Dengan Menggunakan Metode Chase Strategy
a. Unit Produksi
= (sales forecast – inventori)
Periode Januari 2008
= 59504 – 0 = 59504 lusin
Periode Januari s/d Desember 2008 jumlah produksinya sama dengan peramalan/ bulan yaitu : Tabel 5.1 Peramalan Permintaan Tahun 2008 Bulan (2008) Januari
Peramalan permintaan 59504
Februari
59688
Maret
59878
April
60055
Mei
60239
Juni
60422
Juli
60606
Agustus
60790
September
60974
Oktober
61157
November
61341
Desember
61525
Jumlah
726179
Jumlah produksi selama 12 bulan = 59504 + 59688 + 59878 + 60055 + .…+ 61525) = 726179 lusin/tahun = 60515 lusin/bulan b. Jumlah Tenaga Kerja =
Periode Januari 2008
Universitas Mercu Buana
Jumlah permintaan peramalan/periode Kapasitas Produksi / Orang / Bulan / Stasiun Kerja
Analisa Pemecahan Masalah
Stasiun Pemolaan =
59504 lusin = 40 orang 1495,75 lusin/bulan
Stasiun Pemotongan =
Stasiun Penjahitan =
59504 lusin = 25 orang 2457,92 lusin/bulan
59504 lusin = 146 orang 408,5 lusin/bulan 59504 lusin = 118 orang 504,34 lusin/bulan
Stasiun finishing =
Stasiun Packing =
Tugas Akhir 85
59504 lusin = 164 orang 364,92 lusi/bulan
Total jumlah tenaga kerja = 40 + 25 + 146 + 118 + 164 = 493 Dengan cara yang sama untuk stasiun kerja yang lain yaitu pada periode Februari s/d Desember dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kerja 2008
(lusin/bulan)
Jumlah Tenaga Kerja(orang)
Pemolaan
59688
1495,75
40
Pemotongan
59688
2457,92
25
Penjahitan
59688
408,5
147
Finishing
59688
504,34
119
Packing
59688
364,92
163
Pemolaan
59878
1495,75
41
Pemotongan
59878
2457,92
25
Penjahitan
59878
408,5
147
Finishing
59878
504,34
118
Packing
59878
364,92
165
Pemolaan
60055
1495,75
41
Pemotongan
60055
2457,92
25
Penjahitan
60055
408,5
148
Finishing
60055
504,34
120
Packing
60055
364,92
165
Mei
Pemolaan
60239
1495,75
41
Pemotongan
60239
2457,92
25
Penjahitan
60239
408,5
147
Februari
Maret
April
Stasiun Kerja
JumlahProduksi
Kapasitas produksi
Periode
Universitas Mercu Buana
Total Jumlah Tenaga Kerja
494
496
499
Analisa Pemecahan Masalah
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tugas Akhir 86
Finishing
60239
504,34
120
Packing
60239
364,92
166
Pemolaan
60422
1495,75
41
Pemotongan
60422
2457,92
25
Penjahitan
60422
408,5
148
Finishing
60422
504,34
120
Packing
60422
364,92
166
Pemolaan
60606
1495,75
41
Pemotongan
60606
2457,92
25
Penjahitan
60606
408,5
149
Finishing
60606
504,34
121
Packing
60606
364,92
167
Pemolaan
60790
1495,75
41
Pemotongan
60790
2457,92
25
Penjahitan
60790
408,5
149
Finishing
60790
504,34
121
Packing
60790
364,92
167 41
Pemolaan
60974
1495,75
Pemotongan
60974
2457,92
25
Penjahitan
60974
408,5
150
Finishing
60974
504,34
121
Packing
60974
364,92
168
Pemolaan
61157
1495,75
41
Pemotongan
61157
2457,92
25
Penjahitan
61157
408,5
150
Finishing
61157
504,34
122
Packing
61157
364,92
168
Pemolaan
61341
1495,75
42
Pemotongan
61341
2457,92
25
Penjahitan
61341
408,5
151
Finishing
61341
504,34
122
Packing
61341
364,92
169
Pemolaan
61525
1495,75
42
Pemotongan
61525
2457,92
26
Penjahitan
61525
408,5
151
Finishing
61525
504,34
122
Packing
61525
364,92
169
c. Biaya Tenaga Kerja Reguler = Jumlah Tenaga Kerja x upah/hari x Hari kerja/bulan Periode Januari 2008 Universitas Mercu Buana
= 493 orang x Rp. 23.400 x 25 hari/bulan
499
500
503
503
505
506
509
510
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 87
= Rp. 288.405.000,00 Dengan cara yang sama biaya tenaga kerja pada periode Februari s/d Desember dapat dilihat pada tabel.5.3. Tabel 5.3. Biaya Tenaga Kerja Reguler
Periode
Jumlah Tenaga kerja
Upah/hari
Hari Kerja /Bulan
Biaya Tenaga Kerja Reguler
2
494
Rp. 23.400
25
Rp. 288.990.000
3
496
Rp. 23.400
25
Rp. 290.160.000
4
499
Rp. 23.400
25
Rp. 291.915.000
5
499
Rp. 23.400
25
Rp. 291.915.000
6
500
Rp. 23.400
25
Rp. 292.500.000
7
503
Rp. 23.400
25
Rp. 294.255.000
8
503
Rp. 23.400
25
Rp. 294.255.000
9
505
Rp. 23.400
25
Rp. 295.425.000
10
506
Rp. 23.400
25
RP. 296.010.000
11
509
Rp. 23.400
25
RP. 297.765.000
12
510
Rp. 23.400
25
Rp. 298.350.000 RP. 3.231.540.000
Jumlah
Sehingga Total Biaya tenaga kerja reguler selama 12 Bulan yaitu = RP. 3.231.540.000
d. Biaya Produksi = Jumlah Produksi/bulan x Biaya produksi Peroide Januari 2008
= 59504 lusin x Rp. 26.881,00 = Rp. 1.599.527.024,00
Dengan cara yang sama biaya bahan baku pada periode Februari s/d Desember dapat dilihat pada tabel.5.4
Tabel 5.4 Biaya Bahan Baku JumlahProduksi (lusin/bulan)
Biaya Bahan Baku/lembar
Biaya Bahan Baku
Februari 2008
59688
Rp. 26.881
Rp. 1.604.473.128
Maret
59878
Rp. 26.881
Rp. 1.609.580.518
April
60055
Rp. 26.881
Rp. 1.614.338.455
Periode
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 88
Mei
60239
Rp. 26.881
Rp. 1.619.284.559
Juni
60422
Rp. 26.881
Rp. 1.624.203.782
Juli
60606
Rp. 26.881
Rp. 1.629.149.886
Agustus
60790
Rp. 26.881
Rp. 1.634.095.990
September
60974
Rp. 26.881
Rp. 1.639.042.094
Oktober
61157
Rp. 26.881
Rp. 1.643.961.317
November
61341
Rp. 26.881
Rp. 1.648.907.421
Desember
61525
Rp. 26.881
Rp. 1.653.853.525
Jumlah
Rp. 19.520.417.669
Sehingga Total Biaya Bahan Baku = Rp. 19.520.417.669,00
e. Inventory Akhir = Inventory awal + produksi /lusin – sales forecast Periode Januari 2008
= 0 + 59504 – 59504 = 0 unit.
Periode Februari s/d Desember 2008 = 0 unit
f. Biaya Pengangkatan / Pemberhentian Tenaga Karja = Biaya Pengangkatan / Pemberhentian x Jumlah pengangkatan / pemberhentian Periode Januari 2008
= Total jumlah TK – Jumlah TK bulan Januari = 409 – 493 = 84 orang (Pengangkatan)
Biaya
= 84 orang x 498.750 = Rp.41.895.000,00
Dengan cara yang sama biaya pengangkatan dan pemberhentian pada periode Februari s/d Desember dapat dilihat pada tabel.5.5. Tabel 5.5. Biaya Pengangkatan dan Pemberhentian Tenaga Kerja Periode 2 3 4 5
Pemberhentian Pengangkatan Jumlah (orang) (orang) Tenaga Kerja 494 0 1 496 0 2 499 0 3 499 0 0
Universitas Mercu Buana
Biaya Rp. 498.750 Rp. 997.500 Rp. 1.496.250 Rp. 0
Analisa Pemecahan Masalah
6 7 8 9 10 11 12
Tugas Akhir 89
500 503 503 505 506 509 510
0 0 0 0 0 0 0
1 3 0 2 1 3 1
Rp. 498.750 Rp. 1.496.250 Rp. 0 Rp. 997.500 Rp. 498.750 Rp. 1.496.250 Rp. 498.750
Total Biaya Tenaga Kerja Keseluruhan Total Biaya tenaga kerja Keseluruhan = Total Biaya Tenaga Kerja Reguler + Biaya Pengangkatan + Biaya Pemberhentian. = Rp. 3.231.540.000+ Rp. 49.027.125,00 + Rp. 0 = Rp. 3.280.567.125,00 Pendapatan selama periode perencanaan = Jumlah produk/lusin x harga jual produk/unit. Pendapatan = 60515 lusin x Rp. 4.500.000,00 = Rp. 272.317.500.000,00 Keuntungan financial = Pendapatan − (total biaya produksi + total biaya tenaga kerja)
= Rp. 272.317.500.000,00 – (Rp. 19.520.417.669,00 + Rp. 3.280.567.125,00) = Rp. 272.317.500.000,00 - Rp. 22.800.984.794,00 = Rp. 249.516.515.206,00
Dengan menggunakan metode Chase Strategy kapasitas produksi per tahun dapat memadai (memenuhi permintaan dalam peramalan).
Universitas Mercu Buana
Analisa Pemecahan Masalah
Tugas Akhir 90
4. Analisa Perbandingan Tabel 5.6 Analisa Perbandingan Parameter Level Work Force Level Work Force Plus Overtime Chase Strategy •
Rencana Produksi (lusin) 60947,55 76184,45 60515
Total Biaya Produksi
Keuntungan
Rp. 27.426.397.500,00 Rp. 246.498.625.500,00 Rp. 44.237.190.797,685 Rp. 298.190.155.452,315 Rp. 19.520.417.669,00
Rp. 249.516.515.206,00
Potensi peningkatan keuntungan antara metode Chase Strategy dibandingkan dengan Level Work Force adalah Rp. 3.017.889.706,00 atau meningkat sebesar 1,22 % dari Level Work Force.
•
Potensi peningkatan keuntungan antara metode Level Work Force Plus Overtime dibandingkan dengan Chase Strategy adalah Rp. 48.673.640.246,32 atau meningkat sebesar 19,50 % dari Chase Strategy.
•
Potensi peningkatan keuntungan antara metode Level Work Force dibandingkan dengan Level Work Force Plus Overtime adalah Rp. 51.691.529.952,32 atau meningkat sebesar 20,97 % dari Level Work Force.
Universitas Mercu Buana
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Dalam bab ini disimpulkan mengenai hasil dari analisa masalah yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat memperoleh kesimpulan : 1. Dengan menggunakan metode Level Work Force diperoleh : Pendapatan sebesar Rp. 274.263.993.000,00 biaya produksi sebesar Rp. 27.426.397.500,00 biaya tenaga kerja sebesar Rp. 338.970.000,00 dan keuntungan finansial sebesar Rp. 246.498.625.500,00 selama periode perencanaan. 2. Dengan menggunakan metode Level Work Force Plus Overtime diperoleh : Pendapatan sebesar Rp. 342.830.025.000,00 biaya
produksi sebesar Rp.
44.237.190.797,685 biaya tenaga kerja sebesar Rp. 402.678.750,00 dan keuntungan finansial sebesar Rp. 298.190.155.452,315 selama periode perencanaan.
91
Kesimpulan dan Saran
3.
Tugas Akhir 92
Dengan menggunakan metode Chase Strategy diperoleh : Pendapatan sebesar Rp. 272.317.500.000,00 biaya produksi sebesar Rp. 19.520.417.669,00 biaya tenaga kerja sebesar Rp. 3.280.567.125,00 dan keuntungan finansial sebesar Rp 249.516.515.206,00 selama periode perencanaan.
4. Berdasarkan dari hasil perhitungan tersebut selama periode perencanaan, maka metode yang terbaik dan menghasilkan keuntungan yang paling maksimal adalah dengan menggunakan metode Level Work Force Plus Overtime.
6.2.
Saran Adapun beberapa saran yang dapat penulis kemukakan yang dianggap penting
untuk diperhatikan sebagai berikut : 1. Perusahaan menggunakan metode Level Work Force Plus Overtime untuk mendapatkan keuntungan finansial yang maksimal. 2. Selalu mengawasi waktu operator dalam bekerja, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dioptimal sehingga dalam periode yang sama dapat memperoleh jumlah produk yang lebih banyak. .
Universitas Mercu Buana
DAFTAR PUSTAKA
Baroto, Teguh, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Handoko, Hani, T, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kesatu, BPFE, Yogyakarta.
Herjanto, Eddy, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kedua, Penerbit PT. Garamedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Makridakis dan Spyros, 1995, Metode dan Aplikasi Peramalan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nasution, Hakim, A, 1999, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Penerbit Guna Widya, Jakarta.
Subagyo, Pangestu, dkk, 1990, Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta.
Sutalaksana Z, Anggawisatra R, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB, Bandung.
Yamit, Zulian, 1999, Manajemen Persediaan, Penerbit Ekonisia fakultas UII, Yogyakarta.
93
LAMPIRAN