Media Informasi dan Komunikasi Pendidikan llmu Pengetahuan Sosiat
tssN 1410-2323 HUBUNGAN KETERAMPILAN MANA]ERIAL KEPALA SEKOI-AH DAN MOTIVASI KEUA DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI 1 LAMBUYA KABUPATEN KONAWE
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA SDS
l
Sundi K. ANTAM POMAI-AA
KABU PATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA
Syahri Nehru Husain
KAJIAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA PADA KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA KOTA KENDARI
Mulia Basri PERBEDAAN KECEMASAN AKADEMIK ANTARA MAHASISWA SEMESTER AWAL DAN MAHASISWA SEMESTER AKHIR PADA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU
oLEo Nani Restati Siregar
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATATANGAN DENGAN KETERAMPILAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA SISWA KEI-AS
XI SMAN 1 ANGGABERI
Muhammad Zaenal Arwih
HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUI.AWESI TENGGARA
Asminarsih Zainal prio
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PASIEN HALUSINASI DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT JIWA KENDARI
Akhmad
FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA NARAPIDANA DI I-APAS KI.AS II A KENDARI
Nurjannah, Asminarsih Zainal prio dan Fitri Wijayati
IDENTIFIKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA DIARE DI WII-AYAH KERJA PUSKESMAS LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN
Lena Atoy
HUBUNGAN MAKROSOMIA DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SU I.AWESI TENGGARA
Aswita
HUBUNGAN PERSALINAN PRETERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BERSALIN RSUD ABUNAWAS KOTA KENDARI
Hasmia Naningsi TUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FKIP UNIVERSITAS HALU OLEO
SELAMI IPS
ISSN- t4LO.2323
Penasehat Usman Rianse
La Iru
Sulfa
Penanggung Jawab
Rizal
Pimplnan Redaksi/ Editor Misran Safar
Wakil Pemimpin Redaksi Suhardin
Sekretaris Muh. Ilham
Anggota Ruliah Adonara Hayari
Penyunting Ahli
Anwar La Iru
Karsadi Mursidin T.
JafarAhiri Rifai Nur La Ode Turi Ramly Syahri Nehru Husain Sundi Komba Jamiluddin
Tata Usaha Murniati Sabrin Hasniah
SELAMI IPS Nomor 41 Volume 1 Tahun
XX April 2015
DAT"TAR ISI Halaman
o o
SEKAPUR SIRIH DARI
REDAKSI
ii
HUBUNGAN KETEMMPIIAN MANA]ERTAL KEPALA SEKOLAH DAN
MOTIVASI KERJA DENGAN KINER'A GURU SMA NEGERI
1
TAMBUYA KABUPATEN KONAWE
r
Sundi
K
IMPLEMENTASI MANA]EMEN BERBASIS SEKOLAH PADA SDS ANTAM POMAI.AA IGBUPATEN KOI.AKA SULAWESI
1
TENGGARA
Syahri Nehru Husin
r
KAIIAN RELOIGSI PEDAGANG KAKI UMA PADA IGWASAN PEDAGANG KAKI UMA KorA KENDARI
o
PERBEDMN KEEEMASAN AIGDEMIKANTAM MAHASISWA SEMESTER AWAL DAN MAHASISWA SEMESTER AKHIR PADA PROGMM STUDI
Millia
10_19
20-29
"""""''""
hsri
BIMBINGAN DAN KONSEUNG FAKUTTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU
o o
Nani
Ratati Sircgar
OLEO
30_38
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEMMPI'.AN FOREHAND DRIVEPADA PERMAINAN TENIS MEIA SISWA KETAS )C SMAN l ANGGABERI -.-.i11.11.-.-."'-.-.11'tt1-.-.-.-;a-.-.-.1ii;
Muhammad
HUBUNGAN TINGKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUIAWESI
TENGGAM o
44_5I
Asminarcihbinal Prto PENGARUH TERAPI AKIVTTAS KELOMPOK [rAK) SOSLAUSASI TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIAUSASI PADA PASIEN HALUSINASI DI RUANG MEI.ATI RUMAH SAKTT JIWA
KENDARI
r r
52_61
Akhmad FAKTOR.=FAIfiOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUADIAN DEPRESI PADA NAMPIDANA DI IAPAS KLAS II A
KENDARI
62_71
Hurjannah, Asminarcih Zainal Pdo dan Fitri l4lfilayati
IDENTIFIKASI PERTOTONGAN PERTAMA PADA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KER]A PUSKESMAS LANDONO KABUPATEN KONAWE
o
Lena
SEI-ATAN
72_79
Atoy
HUBUNGAN MAKROSOMIA DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM BAHTEMMAS PROVINSI SUIAWESI
TENGGARA
o
39-43
henal Anvih
BO-88
ASwita HUBUNGAN PERSAUNAN PRETERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSI.A NEONATORUM DI R.UANG BERSALIN RSUD ABUNAWAS KOTA KENDARI
Hasmia Naningsi
..
89_97
SEI-,IMI IPS Edisi Nomor
4l
Volume
I
Tahun
XY
April
2015
ISSN 1410-2323
HUBUNGAIY KNTERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAI\ MOTTVASI KERJA DENGAI\ KINERJA GTIRU SMAITEGERI 1 LAMBTIYA KABUPATEN KONAWE Sundi K. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Jniversitas Halu oleo, Kendari, 93232 e s i Tbnggara, Indone s i a sundi komb a5 3 @,smail. c om
Sul qw
Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kineda guru SMA Negeri I Iambuya Kabupaten Konawe; (2) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SMA Negeri I Lambuya Kabupaten Konawe; (3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru SMA Negeri 1 Lambuya Kabupaten Konawe. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis: (l) hubungan keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru, (2) hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru, dan (3) hubungan keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru SMA Negeri I Lambuya Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi sebanyak 4lcirang guru, karena jumlah populasi relative kecil maka sampelnya adalah sampel total yakni sebanyak 4l orang. Teknik pengurnpulan dilakukan
dengan kuesicner, dan teknik analisis data adalah meirggunakan Korelasi Pearson Product Momenl Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru, nilai r*1" :0,657 dan nilai probabilitas 0,000 < o 0,05, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan anf:ra motivasi kerja dengan kinerja gurq nilai r,1y: 0,605 dan nilai probabilitas 0,000 ( c 0,05, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dan rnotivasi kerja g.rru dengan kinerja guru, nilai &t"2": 0,763 dan nilai probabilitas 0,000 < o 0,05. Kesimpulan, bahwa
:
:
:
:
:
:
keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi guru dengan kinerja guru baik secara parsial maupun secara simultan terdapat hubungan yang posifif dan signifikan
Kata kunci: Keterampilan Manajerial, Motivasi Kerj4 dan Kinerja Guru
PENDAIIULUAN Kepala sekolah dalam perannya sebagai manajer pendidikan, harus memiliki kemampuan dalam hal ini keterampilan manajerial untuk mengelola segenap sumberdaya yang tersedia dalam mencapai tujuan sekolah, termasuk memberdayakan guru untuk mencapai kinerja secara maksimal. Keterampilan manajerial merupakan kemampuan seseorang dalam kapasitasnya sebagai manajer
untuk melakukan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kompetensi atau keterampilan manajerial merupakan ketangkasan atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh
manajer pada proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi serta pendayaguna{rn seluruh sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan dalam keterampilan manajerial, yaitu:
merencanakan,
mengkomunikasikan, mengkoordinasi, memotivasi, mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin. Dengan demikian manajemen didefinisikan dalam empat fungsi
SEL'IMI IPS Edis! Nomor 4l Volume
I
Tahun
XX April
2015
rssN 1410-2323
spesifilq yaifu proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
dan
mengendalikan berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semija sumber daya unfuk mencapai tujuan (Stewart, ZOOAy
Keterampilan manajerial kepala sekolah merupakan kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan tugas berdasarkan kompetensi yang dilatukan oleir kepala..sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan melalui k"'4uru.u ;;rg;" personil sekolah lainnya. Akdon (Mohardi,20ll) menyatakan bahwa teterampiian manajerial kepala sekolah adalah seperangkat keterampilan teknis Aatam melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan ,"g"r"
sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Keterampilan manajeriar kepala sekolah merupakan kecakapan (skilts) yang
dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pengelolaan terhadap seluruh sum,ber daya yang ada di sekolahnya dalam .*gr.l m-encapai tujuan yang telah ditetapkan. Keterampilan manaj;rial kepala "r"totun .lut kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya, 6aik sebag ai administrator nraupun supervisor di sekolah yang dipimpinnya. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah tersebut dapat mencJ.p'irpt.-rnori rirgiatan atau"i.fui;;; fungsi-fungsi manajerial baik perencanaan, pengorganisasian, plngg"ruku;, maupun pengawasan terhadap seluruh bidang garapan lembaga sekolir yang bersangkutan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepara sekolah ditunhrt menguasai sejumrah kecakapan -alau"k"ete.ampilan manaj#ar. Pidana (2004) mengernukakan tiga jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam menyukseskan kepemimpinunnyu. ketiga keterampilan tersebut adalah keterampiian konsep, yaitu keteiampiran untuk memahami dan mengoperasikan organisasi; keterampilan manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerjasam4 memotivasi dan memimpin, serta keierampilan tetnik, v"it keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknii serta perlengk;t;; untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ketiga keterampilan tersebui 111".ipui.un modal bagi kepala sekolah dalam mengelola ,"g.nup sumberdaya Ytarna dan segala aktivitas persekolahan, terutama dalam r"*binu di memb,eroayatun gu; sebagai tenaga perrdicik profesional. De;rgan memiliki keterampilan -mana;lrial yang memadai, kepala sekorah diharapkan daoat mernbimbing guru ,".u* maksimal dalam melaksanak-an prose.c pemberajaran. curu laig *u*pu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, akan menghasilkan peierta Oidit yang berlcualitas, dan hal tersebut merupakan indikator pencipaian kinerja guru. Faktor lain yang memengaruhi kinerja guiu adarah motivasl t"4u. Motivasi kerja adalah kondisi (energi) yang menggerakkan dalam diri individu yang terarah untuk mencapai tujuan. lndividu yung rn.rnpunyai motivasi tinggi cenderung memiliki prestasi tinggi dan sebaliknya i.,".eka yang prestasi kedanya rendah disebabkan karena motivasi kerja rendah 201 l). it'tangkurr "guru, Motivasi kerja merupakan kekuatan dorongai sem"angat kerja seseorang , untuk melaksanakan pekerjaan agar dapat bekerja tluin uait. io.ongun ..*untui kerja tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri individu. Motivasi kerja guru adalah dorongan atau semangat i<erja yang dimiliki oleh guru yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melat runulan-tugas dalam ,un'gu meningkatkan muru pendidikan di sekolah.
SEIAMI IPS Edisi Nomor
4l
Yolume
I
Tahun
XX
April 2015
ISSN 1410-2323
Alderfer (Luthans, 2006) melalui teori ERG (Existence, Relatedness, and Growth) mengidentifikasi tiga kelompok kebutuhan manusia sebagai dasar motivasi kerja, yaitu: (1) kebutuhan akan eksistensi (existence r,eeds), yaittt kebutuhan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup, (2) kebutuhan keterkaitan (relatedness needs), yaitu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesama manusia, melakukan hubungan sosial dan kerja sama dengan orang lain, dan (3) kebutuhan akan pertumbuhan (growth rueds), yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan potensi diri. Kinerja guru sangat berhubunan dengan motivasi kerja dan keterampilan manajerial kepala sekolah. Barnawi dan Arifin (2014) menyatakan baliwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam llpaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Usman (2012) menyatakan bahwa kinerja guru adalah prestasi yang diperlihatkan dalam kemampuan kerja guru yaitu pengetahuan dan penguasaan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik, keterampilan perilaku yang berkaitan dengan penguasaan didaktis metodologis yang bersifat pedagogis maupun andragogis, keterampilan untuk melakukan hubungan baik dengan unsur manusia yang terlibat dalam proses pendidikan guna melaksanakan kewajiban atau tugas pekerjaan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya pada wakru tertentu. Mangkunegara (2004) mengemukakan bahwa dalam rangka peningkatan kinerja ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam meningkatkan kinerjanya. indikator kinerja tersebut adalah: (l) kemampuan dalam perencanaan pembelajaran, (2) kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan (3) kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran Berkaitan dengan kinerja guru, tugas pokok guru yang harus dikuasai dalam rangka peningkatan kinerjanya adalah: menyusun program pembelajaran, menyajikan program pembelajaran, evaluasi belajar, analisis hasil evaluasi belajar, serta menyusun program perbaikan, dan pengayaan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya; (2) menyusun program bimbingan, mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya (Kepmenpan No. 84 tahun 1993). Rivai (2005) menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi kerj4 kinerja pegawai akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja guru akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Tugas guru akan be{alan dan berhasil dengan baik apabila didukung oleh adanya motivasi kerja yang tinggi dari guru itu sendiri. Tingginya motivasi kerja yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tugas dapat mendorong peningkatan kinerjanya. Murniati (2008) mengemukakan bahwa lemahnya kepemimpinan kepala sekolah disebabkan oleh faktor kemampuan manajerial kepala sekolah, sistem pengawasan kepala sekolah, dan sistem penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini, banyak variabel yang berhubungan dengan pengetahuan, rnindset dan wawasan, nilai dan sikap termasuk kultur, pola, dan gaya kepemimpinan, serta pembinaan dan penghargaan yang diterapkan pemerintah terhadap kepala sekolah.
(l)
SEI-aIMI IPS Edisi Nomor
4l
volume
t
Tahun
XX April 2015
ISSN
t4t0-2323
Berdasarkan pemikiran di atas, fenomena keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru dalam hubungannya dengan tine4a guru merupakan persoalan urgen yang memerlukan pengkajian mendahm 1an komprehensif . Hal initah yang mendorong penulis untul mengadakan penelitian dengan judul "Hubtmgan Keterampilan Manajerial Kepala Sekotatr dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru sMANegeri I Lambuya Kabupaten Konawe,,. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (l) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan manajeriar kepala sekolah dengan -t in"4u gu* sMA Negeri ! Lambuya Kabupaten Konawe; (2) Apakah teidapat truuuigan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru sMA Neferi l. Lambuya Kabupaten Konawe; (3) Apakah terdapaihubungan yang positif dan signifikan antara !$graynital manajerial kepala sekolai Can- mo'tivasi kerja dengan kinerja guru SMANegeri I Lambuya KaLupaten Konawe.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (sMA) Negeri I Lambuya, Kecamatan lambr1rc, Kabupaten Konawe, dingan metode pend&atan kuantitatif, Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ieterampilan manejerial Kepala Sekolah (x1) dan motivasi keqa g2), sedangkan variable terikitnya adalah kinerja guru (Y). Setiap variable terdiri dari sub variable (dimensi) dan
indicator variable dgngan mengacu pada teori. Untuk variable 'keterampilan manajerial kepala sekolah mengacu pada teori yang dikemukakan oleh pidarta. Vaiabel motivasi kerja dengan teori dari Alderftr. SeJangkan variable kinerja guru adalah teori yang dikemukakam oleh Mangkunegara. Populasi adalah guru SMA negeri I Lambuya yang jumlahnya
4l
orrang,
karena jumlahnya relative kecil maka ru-p"lnya adalah sampel total'. Pengumpulan data dalam penelitian ini oilatutan dengan menggunakan instrument (kuesioner/angket) yang disusun dengan skala Liklrt. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan analisis korelasi Pearson product Moment
melalui bantuan sofiwarc SPSS 21.0
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAIIASAN 1. Hubungan Keterampilan Manajeriel Kepala sekolah dengan Kinerja Guru Keterarnpilan man4jerial kepala sekolah merupakan kecakapan (skils) yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam rnelaksanakan tugas p"ngeiotuui terhadap seluruh sumber daya yang ada di sekolahnya dalam ranglo nlncapai yang telah ditetapkan. Keterampilan manajerial kepala sekolah *"t $juan kaitannya dengan tugas dan tanggung Jawabnya, 6aik sebag ai administrator maupun supervisor di sekolah yang dipimpinnya. Tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah tersebut dapat mencakup implementasi liegiatan atau pelaksanaan
fungsi-fungsi manajerial, baik pe.enianaan, pengorganisasian, penggerakan, maupun pengawasan terhadap seluruh bidang garapan lembaga siLoiirr yang bersangkutan.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pengelolaan di sekolah mencakup keterampilan konsep, keterampilan
hubungan manusiawi, dan keterampilan teknis. tcetiga keterampilan teriebut
SELAMI IPS Edisi Nomor
4l
Volume
I
Tahun
XX
April
2015
ISSN
I4I0-2323
merupakan modal utama bagi kepala sekolah dalam mengelola segenap sumberdaya sekolah, terutama dalam membina dan memberdayakan guru sebagai tenaga pendidik profesional. Dengan keterampilan manajerial yang memadai, kepala sekolah diharapkan dapat membimbing guru secara maksimal dalam melaksanakan proses pembelajaran. Gunr yang mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, dan hal tersebut merupakan indikator pencapaian kinerja guru. Secara inferensial, keterampilan manajerial kepala sekolah berkorelasi positif dan signifikan dengan kineda guru SMA Negeri I Lambuya Kabupaten Konawe. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi hoduct Moment Pearson (Pearson Corellation) sebesar 0,657. Berdasarkan uji signifikasi (uji t) menggunakan program SPSS versi 21.0 diperoleh nilai probabilitas [sig. (2-tailed)] pada output analisis korelasi sebesar 0,000. Angka ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p) lebih kecil dari nilai alpha (o):0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis inferensial, disimpulkan bahwa hubungan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru adalah signifikan. Kesimpulan ini mengandung makna bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah yang sangat baik memiliki arah yang positif dan nyata dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri 1 Kecamatan Lambuya Kabupaten Konawe. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah, yang meliputi keterampilan konseptual, keterampilan hubungan manusia dan keterampilan teknis telah mampu diimplementasikan dengan sangat baik oleh kepala sekolah dalam mengelola sumberdaya sekolah terutama tenaga pendidik, sehingga mampu meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung oieh teori yang dikemukakan oleh Harsey et. al. {1992), yang menyatakan bahwa keterampilan yang diperlukan dalam proses manajemen adalah: (1) keterampilan teknis, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuano metode, teknik, dan peralatan penting untuk mencapai tujuan yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan, dan pelatihan, (2) keterampilan manusiawi, yaitu pertimbangan dan kemampuan dalam bekerja melalui orang lain yang mencakup pemahaman motivasi dan kepemimpinan efektif, (3) keterampilan konseptual, yaitu kemampuan untuk rnemahami kompleksitas dari keseluruhan organisasi dan diri sendiri yang berkaitan dengan organisasi. Selanjutnya Supriyanto (Asf dan Mustofa, 2013) rnenyatakan bahvva partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan akan menghasilkan kepuasan kerja dan kinerja yang lebih tinggi dengan asumsi bahwa pengambilan keputusan adalah bagian dari kegiatan manajerial. Dengan demikian, dapat dikatakan kinerja guru ada hubungannya dengan keterampilan manajerial kepala sekolah.
Secara empirik, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Kasman (Asf dan Mustofa, 2013), menyir',rpulkan bahwa terdapat hubungan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru. Demikain juga hasil penelitian Malik (Mohardi, 20ll) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala kepala sekolah dengan kinerja profesional pam gurunya. Hubungan yang positif dan signifikan ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan manajerial kepala sekolah, semakin tinggi pula tingkat kinerja profesional para guru di lingkungan sekolah.
SELAMI IPS
Misi Nomor 4l
yolume
t
Tahun
XX Aprit
2015
rssN t410-2323
Hasil penelitian ini juga didukung hasil penelitian Megan dkk (Asf dan Mustofa, 201!-) yang menyatakan -dengan bahia tceterarnpitan manajerial kepala ;9ko^l{ berpengaruh lerhadap kinerja guru. Demiiian juga penelitian Gemnafle (Asf dan Mustofa,2013) menemukan batrwa keterampilin?nanajerial memberikan kontribusi 33,79yo.teta9ap kinerja guru. Dan penelitian yang dilakukan oleh caldwell ( Asf dan Mustofg, 20ri) yang menyatakan iuti*u r..trru,npiiun manajerial adalah cara yang efektif untut meninglā¬tkan kinerja. Dekian.iuguirurir penelitian Gorton (Mohardi, 20ll) bahwa keteLmpilan managerial p"ntiig uugi
peningkatan kinerja guru
2. .Ilubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru Motivasi merupakan sebuah keahlian dalam mengarahkan karyawan pada tujuan organisasi agar mau bekerja dan berusatra sJhingga tceinginan
iara karyawan dan tujuan-organisasi dapai tercapai. Salah satu tugas seorang pemimpin dalam organisasi adalah mampu mendorong dan menggerakrL bawahinnya u.riuL berperan serta guna mencapai tujuan y?.Tg tgrah oitilpun. Ketika kemampuan
mendorong dan menggerakkan dapat dilakukan dengan baik berarti pg'nffi; telah mampu memberilg^ggtiyasi tepaoa bawaharinya untuk bekerja o"nj* baik. Menurut Bafadal Qa04 bahwa motivasi kerja adaiah keinginan tiirii"f-ai kemauan (willingness) seseorang untuk rnrnguirbil t"putorun, bertindak dan menggunakan seluruh kemampuan psikis, sosial dan tekuatan fisiknya daiam rangkl mencapai tujuan tertentu. Sependapat dengan ahli di atas bahwa motivasi --yang tinggi akan mendorong seorang-pegawai men-ghasilkan kinerja yang uuik. Hasil analisis korerasi menunjukkan bahwa motivasi Gaa memiliki h_ubungan positif dengan__kinerja guru_ SMA |Jegeri I Lambuya Kabupaten Konawe. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisie"n toretasi product Moment Pearson @earson corellation) sebesar 0,605. Berdasarkan uji signifikusi (uji ;t menggunakan program SPSS versi 2 I .0 dip-eroleh nilai prouaoiiitaslsig. tz-taiiloij pada output analisis korelasi sebesar 0,000. Angka ini menunjuttuniurr* a nili probabilitas (p) lebih kecil dari nilai alpha 1o; J0,OOO < 0,05. Dengan demikian, maka disinrpuikan bahwa hubungan antara motivasi kerja clengan- kinerja guru adalah signifikan. Kesimpulan ini dapat dimaknai bahwa ti"gginyu rnotiuuri li"riu memiliki arah yang. positif dan nyita dalam meningkatkui-tine4a guru svtl Negeri I Lambuya Kabupaten Konawe. Secara teoritis, hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan Alderftr ( Luthans, 20aq bahwa manusia -bekerja dimorivasi oleh faktor 91:h kebutulran yaitu untuk memenuhi kebutuhan ("wirtrrri1, hubungan -keberadain relasi (relatedness) dan pertumbuhan (growth) berdasarkan urutan r."tirnt it"*"vu. Semakin konkrit kebutuhan yang hendak dicapai, maka semakin mudah ,"o.*! karyawan untuk mencapainy4 kebutuhan yang konkrit menurut Alderfer adalah kebutuhan keberadaan yang paling mudah, keirudian kebutuhan hubungan relasi dengan orang lain untuk dipenutri dalam mencapai f."rt"ri kerja sebelum seseorang mencapai kebutuhan yang lebih kompleis dan yang puiing kurang konkrit (abstrak), yaitu kebutuhan-perirm buhan. Hasil penelitian ini juga didukung teori Mc clelland (Mohardi, 20ll) menyatakan bahwa a$1t1ybu1qan yang poiitir antaramotivasi berprestasi'd;g;; pencapaian kinerja. Motivasi berprestaii adalah melakukan suatu kegiatan olt u lugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja ftineial aenga" (t
SEL/LMI IPS F-disi Nomor
4I
Volume
I
Tahun
XX
April
2015
rssN 14t0-2323
predikat teryuji. Demikian juga didukung pendapat Prawirosentono (1999), yang mengatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh motivasi karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi. Bila karyawan motivasinya rendah, maka hasil kerja (kinerjanya) juga akan rendah. Keberhasilan suatu kinerja didasarkan atas efektivitas dan efisiensi, tanggungjawab, disiplin dan inisiatif. Hal yang sama juga dikatakan oleh Rivai (2005) bahwa semakin tinggi motivasi kerja, kinerja pegawai akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi keda guru akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Tugas guru akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung oleh adanya motivasi kerja yang tinggi dari guru itu sendiri Secara empirik, hasil penelitian ini didukung oleh hasil studi yang dilakukan oleh Suharto dan Cahyono (2005) dan Hakim (2006) menyebutkan ada salah satu faklor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseoftlng berusaha untuk mencapai tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan. Dan penelitian Meleland (Mangkunegara 2005), menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi denga,r pencapaian kinerja. Artinya bahwa pemimpin, manager, dan pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah. Marsukhin (2004) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.. Demikian.iuga Sam Arisal (Hakirn, 2006), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi kiner.la secara langsung dan signifikan, namun harus didukung oieh faktor lain seperti potensi diri yang cukup, sebab tanpa dukungan itu motivasi hanya akan nampak sebagai arnbisi dan tidak akan begitu berarti terhadap peningkatan kinerja. Demikian pula didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Husain Latif (2014), yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru.
3. Hubungan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa secara simultan keterarnpilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja memiliki hubungan positif dengan kinerja guru SMA Negeri I Lambuya Kabupaten Kona'.ve. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,763. Berdasarkan uji signifikasi (uji F) menggunakanprogram SPSS versi 21.0 diperoleh nilai probabilitas [sig. (2tailed)l pada output korelasi ganda sebesar 0,000. Angka ini mengisyaratkan bahwa nilai probabilitas (p) lebih kecil dari nilai alpha (o):0,000 < 0,05. Dengan demikian, disimpulkan bahwa hubungan antara keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru adalah signifikan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja memiliki arah yang positif dan nyata dalam meningkatkan kinerja guru. Melalui keterampilan manajerial kepala sekolah yang baik dalam mengelola sekolah dengan segala sumberdaya yang dimiliki dan motivasi kerja guru yang tinggi dalam melaksanakan tugas diharapkan dapat mewujudkan kinerja guru yang diharapkan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Gibson (2004), bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi
SEL4MI IPS Edisi Nomor
4l
Volume
I
Tahun
Xy Aprit
keda atau kinet'4 yaitu: (1) variabel individua l, variabel psikologis. variabef individual
2015
Q) variabel
rssN r4t0-2323
organisasional, (3)
merupat
kejiw*i inoiuio; t""g il;; dari motivasi. Hai ini sejalan pula dengan pendapat y"kriiil;iiatrroa tungsi kepemim_ pinan adalah usaha ,o"'ttp"ngi-ni oan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiriki semangat tinlgi, dan,memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Har ini terutama terikat q*q-^ fu;;ri"rilngu*r hubungan antara individu atau kerompok daram organisal. s"ruii- itul-n'ngri pemimpin daram mernpengaruhi dan mengarahkan individu atau r."rompor. bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terietak paoa teJJutunnyu dalam organisasi, melainkan bagaimana pem impin meraksanakan rungsrnyu-r"uugui pem impin. KESIMP'ULAI{ DAI\ SARAN Kesimpu ran, buly_u. k:lrramp iran manajeriar kepara seko rah, motivasi keda dengan kinerja guru s&fA Negeri Lambuya Kabupaten Konawe baik secara varsial maupun secara simurtan memiliki.h"d$;ffi;;ositif dan nyata daram meningkatkan
I
kinerja guru. Hal
ini
dapat ;in,"L;;'buhouu
semakin baik keierampilan manajeriar [epara sekorah oan motivas; k;{" guru, maka kinerja guru SMA Negeri 1 Lamb_uya Kabupaten Konawe akan semaiiribaik pula. Saran, Agarxepara Sekolah pada umum"v", r.r,"r"snya Kepara sekorah sMA Negeri
t lurluta Kabupaten Konawe rebih meningkatkan ragi keterampilan menejeriarnya dan rirotiuur;nyu k;pul;'-*ru, karena dengan demikian kinerja guru daram p"r"n"un*n,.peraksanuan, duniuaruasi pemberajaran yang dilakukan oleh guru akan semakin bail. DAFTAR PUSTAKA Asf, Jasmani & Mustofa, SyaifuI. 2013. supervisi penditlikan: Tercbosan Baru dalam peningkatan Kinerja pengawas sekorah dan Guru.yogyakarta:
Ar_ Rrizz MediaBafadal, Ibrahim. 2002. Anatisis pengajar: Teori dan Aprikasi darcm Membina Profesional Guru. lakarta: B,rrii'Aksara _ Bamawi & Arifin, M' Meningitkal{i:?o, pengawas sefutrah, upnya .2014. upgrade Karyyty Kerja peilawas sekorcth.yogyakarra: Ar-Ruzz Media. Gibson, J"L, Ivan, c_&_Donelry, J.p.v,o,oq. organisasi ,''p))i)m, struhur proses. Edisi 8' Arih Bahasa Agus Dharma. Jakirta: penerbitErrangga. Hakim, Abdul. 2006.Analisis Fengamh Motivasi, Komitmen organisasi Dan Ikrim organisasi Telhadap Kinerja pegawai pada---Dinas perhubungan DanTerekomunikasi Frovinsi iu*u t"nguh. JRB|. vJ z. No 2. Har: 165_ I 80.
&
Hersey, P'' Branchard, K. H. rgg2. Management Englewood Cliffs, New Jersey: prentic6_Hall I{usain Latif' 2014- Hubungan Aniara supervisi
of orgonizationar Ini. -
_
Kepora
_
Behavior.
sekorah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru. Tesir, e.ogruii nurJiru4una, universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Luthans, Fred. 2006. periraku orgonisasi\Eoiri to;. yogyakarta: Andi.
SEI-AMI IPS Edisi Nomor
4l
Volume
I
Tahun
XX
April
2015
ISSN 1410-2323
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Mangkunegarq A. A. Anwar Prabu. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Sumb e rday a Manus i a. Jakarta : PT Refi ka Aditama. Masrukhin dan Waridin.2A04. Pengaruh Motivasi Kerjq Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: 197-209. Mohardi. 2011. Pengaruh Motivasi Guru don Persepsi Guru Terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah krhodap Kinerja Guru SMA Negeri di Pulou Batam. Tugas Akhb.Program magister (TPAM), Proglam Pascasarj ana Universitas Terbuka Murniati A.R. 2008. Manajemen Strategik, Peran Kepala Seknlah dalam P e mb erdayaan Bandung: Citapustaka Media Perintis. Pidarta, Made. 2004. Manojemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirosentono, Suyadi. 1999. Keb ij akan Kinerj o Karyow an. BPFEI- Yogyakarla. Rivai, Veithzal. 2005. Pedoftnance Appraisol, edisi kedua. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Suharto dan Cahyo. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Di Sekretariat DPRDPropinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol i. l.lo l. Hal: 13-30. Stewart, Aileen lVfitchel. 2006. Empowering People.London: Pitman Publishing. Usman, Nasir. 2012. Manojemen Peningkatan Mutu Kinerjo Guru (Konsep, Teori, dan Model). Bandung: Citapustaka Media Perintis. Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi. (Terjemahan). Jakarta: Prenhallindo