Edisi 52/November-Desember/2011
Transformasi Menuju Bisnis Terintegrasi Gas Bumi 05 PGN Bantu Kelola Sampah di 5 Wilayah
34
Majalah ajalah Internal PT PGN (Pers (Persero) Tbk
Apakah Benar Anda Seorang yang Kreatif?
Transformasi Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia
44
PGN Juara Kedua Annual Report Award 2010
Laporan Tahunan (Annual Report) merupakan sebuah perwujudan atas kinerja Perusahaan dalam bentuk Laporan Tahunan kepada pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan.
Penyelenggaraan ARA sendiri bertujuan meningkatkan keterbukaan informasi dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di sektor dunia usaha baik BUMN/BUMD maupun perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
MANAJEMEN MENYAPA DARI REDAKSI
WAKTU terus berjalan, kini Berita Gas berganti nama menjadi PGN Inside, seiring dengan perubahan corporate identity PGN. Semoga dengan pergantian nama membuat penampilan menjadi lebih fresh. Kini majalah internal kita masuk edisi 52/2011 dan merupakan edisi penutup tahun ini. Dengan nama baru, PGN Inside akan terus berupaya menjadi sarana komunikasi antar insan PGN yang berada di berbagai wilayah kerja. Pada edisi kali ini PGN Inside hadir dengan memuat tulisan peliputan Grand Launching Logo Baru PGN. Kemudian ada juga liputan mengenai keindahan wisata di Lombok dan Giri Trawangan dan pendakian insan PGN di salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru, serta sejumlah artikel lain yang memperkaya edisi kali ini. Memasuki edisi 52, PGN Inside akan terus berbenah untuk dapat terus meningkatkan materi, untuk itu berbagai saran dan masukan akan sangat membantu meningkatkan kualitas majalah internal kita bersama ini. Semoga dengan hadirnya edisi kali ini dapat terus mempererat hubungan sesama karyawan PGN dan memberikan informasi yang bermanfaat.
SUSUNAN REDAKSI Pelindung: Direktur Utama Pembina: Direksi & Sekretaris Perusahaan Pengarah: Kepala Departemen Komunikasi Korporat
LAUNCHING LOGO BARU PGN PGN MEMASUKI ERA BARU, ini ditandai dengan pelaksanaan Launching Logo baru sebagai bagian dari proses transformasi. Dengan menggunakan logo baru dan tranformasi PGN akan menatap masa depan sebagai perusahaan terintegrasi di bidang gas bumi. Grand Launching Logo baru dilaksanakan pada 23 Oktober 2011 yang dihadiri para karyawan baik organik maupun non organik. Setelah acara Grand Launching tersebut, berbagai kegiatan yang menggunakan logo lama akan diganti dengan logo baru, sehingga tidak ada identitas lain selain logo itu. Melalui pergantian logo tersebut PGN, diberharapkan dapat meningkatkan citra yang lebih di hadapan pelanggan dan seluruh stakeholder lainnya. Untuk itu PGN secara internal perlu menanamkan budaya perusahaan secara kuat, sehingga dapat memberikan layanan terbaik terhadap konsumen. Perubahan yang dilakukan tidak akan memberikan manfaat jika, setiap insan PGN yang ada tidak mempunyai niat untuk melakukan perubahan. Oleh sebab itu, mulailah melakukan perubahan dari diri sendiri, untuk sebuah perubahan bersama menuju World Class Energy Company.
Ketua Penyunting: Manajer Humas & Media
PGN Inside 3
CONTENTS Oktober 2011
5
SAJIAN UTAMA Transformasi Menuju Bisnis Terintegrasi Gas Bumi
22 CAKRAWALA Menuju Otomatisasi KPI
28 INFO PGN PGN dan BNI Bersinergi
32 BUDAYA KERJA POHON BUDAYA : Transformasi dari Pemahaman Menjadi Kinerja
34 BERITA CSR PGN Bantu Kelola Sampah di 5 Wilayah
38 PELANGI Eksotisme Lombok dan Gili Trawangan
14
Grand Launching New Identity PGN Semangat Baru Baru, untuk Kinerja Lebih Baik
7 Sajian Utama PT Gagas Energi Indonesia Ujung Tombak Bisnis Hilir Gas Bumi
24 Cakrawala Mendayagunakan Energi Panas dan Gas Buang Boiler
10 PT Saka Energi Indonesia Misi Memperkuat Upstream
28 Info PGN PGN Raih Peringkat Kedua Kategori BUMN/BUMD Non Keuangan Listed
12 Pesan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso Bahu-membahu, untuk Melangkah Maju
PGN Siap Pasok Gas untuk Industri
PGN dan Kogas Tandatangani MoU Kerjasama 36 Berita CSR PGN Bantu Bangun Rumah Sehat di Sidoarjo 44 Pelangi Apakah Benar Anda Seorang Yang Kreatif 46 “PGN Berkibar di Mahameru” Mahameru, Kami datang
PGN Inside 4
SAJIAN UTAMA
TRANSFORMASI MENUJU BISNIS TERINTEGRASI GAS BUMI Transformasi Perusahaan itulah yang dipilih PGN untuk tetap mempertahankan pertumbuhan dan menjadi sebuah perusahaan World Class Company dan Nasional Champion dalam pemanfaatan gas bumi.
D
alam perencanaan ke depan, PGN mengekspektasikan pada tahun 2020 mendatang sudah dapat menjadi World Class Energy Company in natural gas utilization. Untuk menjadi sebuah perusahaan energi kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi, terdapat tiga kata kunci, yaitu energi, kelas dunia dan gas bumi. PGN sekarang memilih gas bumi yang menjadi prioritas pengembangan usaha dan tidak keluar dari itu. Untuk mencapai visinya menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan
gas bumi, PGN harus masuk dalam mata rantai bisnis gas bumi yang meliputi upstream, midstream, dan downstream. “Kita saat ini fokus di midstream yaitu transmisi dan distribusi melalui pipa, ini pondasi dari pendahulu. Untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi kita harus punya keterlibatan pada upstream dan downstream untuk mengamankan kelanjutan usaha ke depan,” kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko M. Wahid Sutopo. Direktorat PIMR ini dibentuk dengan sebuah tantangan untuk
PGN Inside 5
dapat mengembangkan mata rantai gas bumi dari upstream sampai downstream. Namun juga tetap harus merencanakan agar bisnis yang sekarang berjalan dapat terus tumbuh. Untuk menjalankan misi itu semua diperlukan sebuah rencana strategis, bagaimana mencapainya, tahapan dan tantangannya. Dalam mengembangkan usaha baru memerlukan perencanaan yang kuat, demikian pula untuk yang existing. Untuk bisnis baru harus mempunyai visi dan portofolio serta harus dikelola, untuk itu sekarang ada Divisi
SAJIAN UTA UTAMA T MA
Kita saat ini fokus di midstream yaitu transmisi dan distribusi melalui p pipa, ini pondasi dari pendahulu. Untuk m menjadi perusahaan kelas dunia dalam pem pemanfaatan gas bumi kita harus punya keterl keterlibatan pada upstream m dan downstream untuk mengamankan kelanjutan usaha k ke depan
M. Wah Wahid Sutopo Direktur Perencanaan Perenc Investasi dan Manaje Manajemen Risiko
Pengembangan Bisnis dan Pengendalian Portofolio. Dia mengatakan, seluruh elemen usaha harus melakukan transformasi menuju world class company. Untuk mengawal itu kemudian ada Divisi Transformasi dan Pengendalian Kinerja, kemudian karena dalam bisnis ada kendala dan risiko dan ini harus dimitigasi, maka ada juga Divisi Manajemen Risiko yang akan mengelola risiko. Melalui berbagai perencanaan maka dibentuklah dua anak perusahaan baru yang menangani upstream dan downstream, kedua perusahaan itu adalah PT Saka Energi Indonesia (SINERGI) untuk hulu dan PT Gagas Energi Indonesia (GOENERGI) untuk hilir. Pembentukan anak perusahaan tersebut sebagai langkah pengembangan beyond pipeline di luar distribusi dan transmisi gas bumi. Langkah membentuk anak usaha juga menyesuaikan dengan aturan regulasi yang ada sekarang. Menurutnya, perusahaan terkemuka dalam pengelolaan gas alam seperti Gaz de France (GDF) dan Petronas mempunyai karakteristik usaha dari hulu ke hilir. Oleh sebab itu PGN pun harus demikian. Proses transformasi yang sekarang dijalankan itu juga sebagai upaya terus mengembangkan PGN. Saat ini PGN sudah masuk dalam siklus stabil, untuk tetap mempertahankan atau agar dapat terus tumbuh, maka harus melakukan pengembangan usaha lain yang dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan kedepan. Masuknya PGN ke dalam bisnis baru tersebut, sebagai upaya memperkuat bisnis saat ini di distribusi dan transmisi gas bumi. Usaha di midstream ini akan terus diperkuat oleh perusahaan. Pasalnya, bisnis distribusi
PGN Inside 6
dan transmisi masih mempunyai prospek yang baik di Indonesia karena penetrasi pemanfaatan gas bumi masih rendah, jika dibandingkan dengan negara tetangga. Sekarang PGN baru ada di sejumlah wilayah seperti Medan, Batam, Surabaya, Jakarta, Sumatera Selatan dan lainnya, sehingga pengembangan transmisi perlu terus dilakukan. PGN memutuskan untuk fokus dalam pemanfaatan gas bumi sebagai energi, karena potensi saat ini masih sangat besar. Berdasarkan laporan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), ke depan dunia akan memasuki era keemasan gas bumi. Selama ini banyak negara sangat bergantung pada minyak bumi, dan dunia membutuhkan energi yang mempunyai manfaat sama dengan minyak bumi, tetapi jauh lebih bersih dan rendah emisi, semua itu dapat dijawab oleh gas bumi. Saat ini PGN mempunyai kondisi keuangan yang baik, sehingga harus segera memanfaatkan kesempatan tersebut. Dengan kondisi sekarang perusahaan mendapat banyak kepercayaan dari lembaga keuangan, sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk melakukan pengembangan usaha. Transformasi harus dimulai ketika situasi perusahaan baik, dengan begitu akan mudah mendapatkan dukungan dari dunia perbankan, ketika akan melakukan ekspansi. Lewat transformasi yang tengah berlangsung, PGN kini menatap kedepan untuk menjadi world class energy company pada 2020, yang mempunyai usaha terintegrasi dari upstream, midstream, dan downstream di bidang gas bumi.
SAJIAN UTAMA
PT Gagas Energi Indonesia
UJUNG TOMBAK BISNIS HILIR GAS BUMI PT Gagas Energi Indonesia (GoEnergi) lahir untuk memperkuat sektor hilir PGN. Potensi hilir banyak yang belum digarap secara maksimal, ke depan akan menjadi ujung tombak pengembangan hilir dan diharapkan menjadi pemain terkemuka dalam pemanfaatan gas bumi.
PGN Inside 7
SAJIAN UTAMA
“K
ami ingin Gagas menjadi perusahaan niaga down stream gas bumi terkemuka,” kata Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Suko
Hartono. Perusahaan merencanakan dalam waktu lima tahun ke depan sudah dapat merealisasikan “mimpi” menjadi perusahaan niaga down stream terkemuka di Indonesia. Namun, perlu disadari bahwa produksi gas bumi domestik lama-kelamaan pasti akan turun, sehingga perlu dibuat rencana jangka panjang yang lebih rinci, seperti siap untuk menjadi importir atau kelak menjadi gas trader internasional. Saat ini potensi sektor hilir yang dikembangkan oleh PGN masih sebatas pada transportasi dengan pipa transmisi dan distribusi, padahal potensi hilir masih ada pengolahan, penyimpanan dan niaga. Dengan kondisi PGN yang sekarang cukup kuat posisi cash flow-nya, maka inilah saat yang tepat untuk melakukan pengembangan bisnis melalui diversifikasi ke usaha-usaha lain tetapi masih mendukung core business-nya, sehingga pada gilirannya bisa mendukung pertumbuhan perusahaan. Untuk itulah PT Gagas Energi Indonesia dibentuk, supaya dapat mendukung pengembangan usaha yang fokus ke hilir. Anak perusahaan didirikan dengan beberapa alasan antara lain karena regulasi dimana PGN tidak memungkinkan melakukan suatu jenis usaha, seperti contohnya telekomunikasi, kelistrikan dan sebagainya. Dengan adanya prioritas alokasi gas untuk minyak, pupuk dan listrik, dan menempatkan industri pada prioritas keempat, membuat PGN sulit mendapatkan pasok gas. Dalam hal itu maka anak perusahaan bisa membentuk usaha patungan dengan sektor yang memperoleh prioritas lebih tinggi untuk bersama-sama menggarap peluang usaha. Selain itu juga karena PGN memerlukan suatu kendaraan yang fleksibel dalam berkompetisi. Alasan lain adalah sebagai tempat yang baik untuk tour of duty para SDM nya. Untuk tumbuh menjadi perusahaan energi kelas dunia, PGN memang harus masuk dan menguasai mata rantai bisnis gas bumi. Perusahaan besar dunia di sektor energi seperti Petronas, Tokyo Gas dan lainnya telah melakukan hal tersebut. Karena di negaranya hanya mempunyai sedikit cadangan gas atau bahkan tidak punya sama sekali, maka mereka selain mencari pasok juga sekaligus membeli blok gas di luar negeri melalui kepemilikan Participating Interest (PI) secara minoritas. Hal tersebut dilakukan
PGN Inside 8
untuk menjaga security of supply mereka dan itulah yang menjadi kunci sukses keberhasilan bisnis mereka. Strategi vertical integration yaitu pengembangan ke hulu dan hilir, biasa dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperkokoh skala bisnisnya.
Kendala Suko menjelaskan, faktor pasokan gas menjadi masalah utama dalam mengembangkan Gagas menjadi besar. Pasalnya, pemerintah hanya memberikan prioritas dalam alokasi gas untuk lifting minyak, pupuk dan listrik. Gagas Energi untuk mendapatkan gas harus melalui tender secara terbuka dan bersaing dengan trader lainnya. Dengan kondisi tersebut, maka PGN melalui Gagas akan melakukan inovasi agar tetap dapat bertumbuh. Pasokan gas menjadi “nyawa” bagi kelanjutan usaha PGN. Dulu untuk mendapatkan gas relatif lebih mudah karena minyak disubsidi oleh pemerintah, namun sejak subsidi minyak untuk industri dicabut pada tahun 2005, pemakai gas meningkat tajam. Selain karena harganya yang lebih murah, gas juga bersih dan aman, sehingga mendukung lingkungan melalui emisi yang rendah serta operasi yang efisien. Strategi yang sekarang dilakukan Gagas adalah dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan daerah. Perusahaan daerah yang terletak di provinsi yang kaya sumber mineral, mempunyai prioritas untuk mendapatkan alokasi gas, bahkan, mereka tidak perlu mengikuti tender. Untuk itu, Gagas melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan daerah untuk mengembangkan gas bumi untuk keperluan bisnis hilir. Suko menuturkan, melalui kerjasama dengan sejumlah perusahaan daerah tersebut nanti akan banyak lahir anak perusahaan Gagas, baik mengurusi soal listrik, infrastruktur dan lainnya. “Dengan masuk ke listrik karena memang mempermudah mendapatkan pasokan gas, dan kami melakukan kerjasama dengan perusahaan daerah yang diprioritaskan untuk mendapatkan alokasi gas. Di samping itu kebutuhan listrik di Indonesia memang sangat tinggi” tambahnya. Namun, untuk mendapatkan pasokan gas tidak semata-mata hanya mengandalkan Gagas, ini harus dilakukan oleh semua unsur yang ada di PGN. Semua unit yang ada harus saling bersinergi dan membina hubungan baik dengan para stakeholder.
Target Untung di 2012 Sebagai perusahaan baru Gagas tidak mematok target terlalu besar dalam meraih keuntungan. Tetapi, tahun depan diharapkan sudah dapat mencetak kentungan dan menjadi perusahaan mandiri. Untuk mencapai hal tersebut, yang akan dilakukan adalah mencari pasokan sebanyak-banyaknya dengan harga beli yang cukup fleksibel dan terutama dari para trader atau secondary market. Selain itu juga akan dicari di lapangan-lapangan marjinal yang jauh dari infrastruktur PGN eksisting. Sedangkan untuk LNG dan pasokan yang langsung dari produsen gas, akan tetap ditangani oleh PGN. Pada tahun depan, perusahaan akan fokus untuk pengembangan CNG, SPBG, gas trading, power plant dan lainnya. Meskipun nanti dalam
melakukan pengembangan usaha memanfaatkan dan bersinergi dengan PGN, namun itu tetap dilakukan dengan prosedur business to businessi. “Gagas meskipun menggunakan infrastruktur PGN seperti jaringan pipa, tetap akan membayar fee, dan diperlakukan seperti pelanggan biasa. Kami hanya minta supaya dapat memanfaatkan fasilitas PGN,” ungkapnya. Untuk membesarkan Gagas diperlukan kerja keras dan ketekunan, serta harus fokus dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, dengan semangat bahu-membahu antara seluruh karyawannya, diharapkan ke depan Gagas dapat meraih cita-citanya menjadi pemain bisnis hilir terkemuka. (Arf)
Gagas meskipun menggunakan infrastruktur PGN seperti jaringan pipa, tetap akan membayar fee, dan diperlukan seperti pelanggan biasa. Hanya minta supaya dapat memanfaatkan fasilitas PGN,
Suko Hartono Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia
PGN Inside 9
SAJIAN UTAMA PT Saka Energi Indonesia
MISI MEMPERKUAT UPSTREAM
M
emandang pasokan gas konvensional eksisting yang makin terbatas, sementara cadangan minyak dan gas bumi masih tinggi, maka PGN telah membentuk sebuah anak perusahaan di bidang hulu bernama PT Saka Energi Indonesia (SiNERGI) yang secara regulasi memungkinkan PGN untuk memiliki sumber pasok gas melalui kepemilikan minoritas Participating Interest (PI) pada Production Sharing Contract (PSC), melalui akuisisi aset-aset hulu minyak dan gas bumi. Melalui anak perusahaan ini diharapkan dapat memperkuat rantai bisnis gas bumi PGN di sisi hulu, sehingga security of supply lebih terjamin. SiNERGI akan melibatkan diri dalam segala unsur-unsur bisnis bidang usaha hulu migas antara lain bidang gas bumi konvensional, Coal Bed Methane (CBM) dan shale gas. Pada awalnya SiNERGI PGN Inside 10
akan memprioritaskan kepada blok-blok yang telah berproduksi dan dekat dengan infrastruktur PGN. Meskipun kepemilikan PI tidak otomatis menjadikan PGN mendapat tambahan pasok gas, namun ke depan apabila PSC tersebut melakukan pengembangan lapangan, PGN akan mendapatkan informasi dan lebih mudah melakukan strategi untuk memperolehnya. Akuisisi pada blok yang sudah produksi juga ditujukan agar investasi PGN segera mendatangkan revenue. Prioritas berikutnya adalah pada blok dengan status terbukti (proven). Memasuki usaha di bidang hulu ini memang tinggi risikonya. Selain merupakan bidang baru bagi PGN, aset-aset hulu meskipun telah mendapat sertifikasi sering cadangan yang ada di dalamnya tidak sama persis dengan hasil sertifikasi. Khusus CBM, tidak ada proses sertifikasi seperti gas bumi. CBM merupakan
Lamanya pengembanga pengembangan lapangan CBM mulai dari eksplor eksplorasi hingga produksi membutuhka membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 tahun apabila pasar gas sekitar te tersedia.
Thorkild Juul-D Juul-Dam Direktur Direk ktur Uta Utama ama PT T Saka Ener Energi Indonesia
aset dengan biaya rendah, serta risiko untuk mengembangkannya menjadi lapangan pemasok energi rendah, dikarenakan keberadaan sumber CBM dapat diketahui dengan biaya yang relatif murah. Risiko dan biaya yang lebih tinggi pada CBM akan mengikuti pada phase berikutnya yaitu pengeboran sumur-test guna melakukan verifikasi atas tingkat produktifitas dan kesiapan coal-bed yang teridentifikasi. Pengembangan berikutnya lebih kepada modal intensif, dibandingkan dengan pengembangan gas bumi konvensional, pengembangan CBM investasinya lebih kecil. SiNERGI diharapkan dapat memperkokoh pasokan gas PGN. Saat ini posisi PGN sebagai perusahaan transportasi dan distribusi gas bumi sangat mengandalkan pasokan gas dari pihak lain. Namun demikian SiNERGI berharap dalam 5 (lima) tahun ke depan dapat memberikan kontribusi hingga 20% dari total pasokan gas PGN. Dalam mengembangkan usahanya SINERGI telah membentuk P, yang C dengan kepemilikan PI 5% di Lematang CBM , bersama PT Medco CBM Lematang (operator) dan PT Methanindo Lematang Energy Resources (Grup Sugico), yang dapat ditingkatkan menjadi sekitar 30%. Sebelum memutuskan untuk menambah jumlah persentasi PI pada CBM Lematang tersebut, kami akan melakukan proses “Due Dilligence” untuk memastikan bahwa nilai investasi yang ditanamkan sesuai dengan return yang akan bisa diperoleh” ujar Thorkild Juul-Dam, Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia. Thorkild menjelaskan, meskipun bisnis CBM memiliki risiko rendah dibandingkan bisnis minyak dan gas tetapi mempunyai peluang sukses keseluruhan lebih tinggi dibandingkan eksplorasi minyak dan gas, dan masuknya memerlukan sedikit intensif modal. “Lamanya pengembangan lapangan CBM mulai dari eksplorasi hingga produksi membutuhkan waktu kurang lebih
4-5 tahun, apabila pasar gas sekitar tersedia.” demikian dia menambahkan. Diterangkan bahwa pengembangan CBM di negera lain terhalang oleh pembuangan air limbah yang diproduksikan dan jumlahnya cukup besar. Hal ini terjadi dalam kurun waktu 6-9 bulan pertama saat sebuah sumur berproduksi. Oleh sebab itu, harus dipastikan hasil pembuangan ini tidak mengganggu kelestarian lingkungan sekitar. Dalam mengembangkan bisnisnya, Saka awalnya akan bermitra dengan perusahaan lain dan memposisikan diri sebagai non-operator dalam suatu PSC disebabkan belum adanya staf operasi yang diperlukan untuk itu. Namun demikian seiring dengan bertambahnya waktu, perusahaan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para pegawai untuk dapat menjadi operator pada lapangan yang kuasa pengelolaannya telah dimiliki. “Walaupun awalnya kami bukan operator, tentu saja harapan kami adalah dapat mendorong mitra kami untuk menjual keseluruhan gas yang diproduksikan pada blok tersebut kepada PGN, tidak hanya bagian kami saja”, ujarnya. Tingginya harga untuk partisipasi akuisisi blok-blok migas konvensional adalah menjadi alasan SiNERGI belum ikut serta berpartisipasi. Namun demikian SiNERGI sekarang ini sedang melakukan analisa terhadap beberapa peluang usaha hulu minyak dan gas. “Bila harganya sesuai, kami akan ikut masuk berpartisipasi”. demikain dikatakan Thorkild. Mengingat SiNERGI merupakan perusahaan baru maka semua yang dikeluarkan untuk partisipasi blok harus dipastikan dapat memberikan hasil yang baik. Untuk pengembangan lebih lanjut sekarang sedang disiapkan tim yang berpengalaman untuk meningkatkan kemampuan SiNERGI untuk menjadi salah satu perusahan produksi minyak dan gas bumi terkemuka. (Arf)
PGN Inside 11
SAJIAN UTAMA Pesan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso
Bahu-membahu, untuk Melangkah Maju Identitas baru PGN telah di launching secara resmi, menandakan babak baru perjalanan PGN. Semua karyawan perlu mengisinya dengan semangat perubahan untuk membawa PGN ke masa depan yang lebih baik.
D
irektur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, Grand Launching ini merupakan awal dari proses rebranding yang bertujuan untuk membentuk kepercayaan stakeholders kepada PGN sebagai perusahaan dengan layanan terbaik untuk konsumen, dengan kemampuan memberi solusi energi yang profesional, serta memiliki keahlian, konsistensi dan kompetensi yang tinggi. Proses rebranding PGN diawali dengan pergantian identitas perusahaan. Dengan mengusung konsep identitas tunggal (monobrand), identitas baru ini akan menjadi identitas tunggal yang ditampilkan oleh PGN kepada seluruh stakeholders-nya. Setelah acara ini, maka secara resmi PGN akan menggunakan new identity untuk seluruh keperluan publikasi dan operasional perusahaan. Menurutnya, transformasi yang dilaksanakan ini tidak hanya sekadar mengganti logo perusahaan. Namun semua itu dilandasi dari perubahan visi dan misi baru perusahaan yang akan menjadi perusahaan energi kelas dunia, sehingga perlu melakukan rebranding untuk membangun citra baru tersebut. “Di dalam proses transformasi yang tengah berjalan juga mempunyai makna proses perubahan budaya kerja bagi setiap pekerja PGN. Proses rebranding dan transformasi yang sekarang dilaksanakan harus menjadi momen untuk kembali menekankan Budaya Perusahaan yang berlandaskan pada asas ProCISE: Professionalism, Continuos Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service,” katanya. Dia menjelaskan, budaya yang sudah ada tersebut perlu kembali disegarkan agar setiap pekerja mempunyai semangat lebih untuk mengisi identitas PGN, untuk mencapai visi dan misi perusahaan menjadi The World Class Energy Company. Kemudian prinsip dasar OPERATIONAL EXCELLENCE menjadi keharusan. Bagaimana pekerja melayani seluruh stakeholder baik eksternal maupun internal adalah nilai dasar yang harus tertanam disetiap perilaku dan mindset karyawan. Hendi menjelaskan, pada perusahaan kelas dunia,
PGN Inside 12
budaya kerja menjadi faktor yang sangat penting, karena akan mencerminkan bagaimana seluruh individu dalam sebuah perusahaan mempunyai sikap dan kesamaan langkah di dalam melaksanakan nilai-nilai yang ada pada budaya kerja. Oleh sebab itu, seluruh pekerja PGN hendaknya dapat melaksanakan budaya bekerja yang ada di dalam pekerjaan sehari-hari. Sehingga ketika semua itu telah tertanam dengan baik, maka setiap perilaku pekerja di dalam bekerja dapat benar-benar mencerminkan budaya perusahaan kelas dunia seperti yang akan dicapai PGN. Kemudian, transformasi PGN juga dilakukan dengan mengembangkan bisnis dan lini usaha. Selama ini PGN hanya dikenal sebatas perusahan distribusi dan transmisi gas bumi. Namun sekarang PGN menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dalam pemanfatan gas bumi. Untuk itu PGN sekarang telah memperluas usaha dengan ekspansi beyond pipeline, di antaranya melalui pembangunan terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG terapung yang dapat menerima dan memproses LNG dari sumber-sumber yang berjarak jauh, baik domestik maupun internasional. Selain itu juga sudah memiliki usaha ke upstream gas seperti penyertaan modal di lapangan gas bumi, Coal Bed Methane serta ke downstream seperti power plant dan CNG. Untuk mewujudkan misi tersebut, PGN saat ini telah membentuk dua anak perusahaan baru yaitu, PT Saka Energi Indonesia (SINERGI) dan PT Gagas Energi Indonesia (GOENERGI). Melalui dua anak
perusahaan tersebut, PGN akan memperkuat bisnis distribusi dan transmisi gas bumi yang selama ini telah ditekuni. Hal tersebut dilakukan mengingat potensi pengembangan gas bumi di Indonesia masih sangat tinggi, sementara jaringan pipa gas masih sangat rendah. Dalam proses transformasi dan rebranding yang sekarang telah berjalan, diharapkan dapat memperkuat citra perusahaan dan meningkatkan profesionalisme seluruh insan PGN. “Dukungan segenap insan PGN sangat diperlukan untuk keberhasilan proses transformasi yang sekarang sedang berjalan. Untuk itu saya menghimbau marilah kita bersama-sama bahu-membahu dan membulatkan tekad untuk melangkah maju demi mewujudkan PGN sebagai The World Class Energy Company,” ujarnya.
PGN Inside 13
SAJIAN UTAMA
Grand Launching New Identity PGN
Semangat Baru, untuk Kinerja Lebih Baik Setelah sekian lama menggunakan identitas lama, PGN kini secara resmi menggunakan identitas baru dalam kegitan operasionalnya. Semangat baru dengan identitas tersebut merupakan modal untuk mencapai visi dan misi PGN menjadi perusahaan terkemuka dalam pemanfaatan gas bumi.
I
dentitas baru yang diluncurkan mencitrakan dan merefleksikan soul dan identity bahwa PGN kini merupakan perusahaan yang dinamis, matang, modern dan profesional. Perubahan identitas itu merupakan bagian transformasi yang terus berjalan untuk menjadi sebuah perusahaan gas bumi terintegrasi. Hingga saat ini, identitas PGN itu sendiri telah empat kali berganti. Pertama, identitas awal yang tampak sederhana, berlambang api biru dalam sangkar, mewakili PGN yang
PGN Inside 14
ketika itu masih berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Kedua, seiring dengan perubahan status Perum menjadi Persero (1994), PGN terlihat ingin tampil penuh percaya diri. Karena itu, manajemen mengganti identitas perusahan menjadi identitas berbentuk jaringan pipa yang mengelilingi api biru dan merah. Ketiga, menginjak usianya yang ke-38 tahun (2003), PGN kembali berganti identitas yang terdiri dari api biru dalam lingkaran elips, yang membentuk huruf PGN, sebagai akronim
nama perusahaan dan tulisan Gas Negara berada di bawahnya. Akhirnya kini, keempat, tepat pada usianya yang ke-46 tahun (2011), PGN kembali meluncurkan identitas baru: PGN, Energy for Life. Untuk melaksanakan peluncuran identitas baru secara resmi dan memberikan informasi bagi segenap karyawan, maka sebuah seremoni pun dilaksanakan. Tepat pada Minggu, 23 Oktober 2011, acara grand launching New Identity PGN berlangsung di kawasan Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Suasana pada Minggu pagi, sejak pukul 06.00, kawasan Parkir Selatan mulai dipenuhi oleh insan PGN. Deretan umbul-umbul warna putih dan biru yang berkibar-kibar dari pintu gerbang Parkir Selatan hingga tenda raksasa putih menambah semarak suasana. Tak ketinggalan identitas baru PGN menempel pada setiap kibaran umb umbul-umbul, dengan semboyan “Ene “Energy for life”. Semarak identitas baru PGN pun melekat-erat pada
sejumlah spanduk grand launching yang diberi penegasan kata-kata “Spirit for change”. Puluhan mobil warna putih, biru dan hitam yang diparkir sepanjang jalan utama Parkir Selatan, tak lepas pula dari identitas baru PGN berukuran besar. Prosesi launching identitas baru berlangsung antara Kantor Pusat PGN dan Parkir Selatan Gelora Bung Karno. Dimulai dari pintu gerbang
PGN Inside 15
SAJIAN UTAMA
Kantor Pusat PGN yang berada di Jalan KH. Zainul Arifin No. 20 Jakarta Barat, sekitar pukul 07.00, sebuah obor PGN Spirit for Change, dinyalakan. Obor yang selama ini menjadi karakter dan identitas PGN, lantas diberikan kepada salah seorang pelari anggota rombongan pertama estafet obor. Lari estafet dengan membawa obor oleh berbagai generasi di PGN tersebut melambangkan bahwa kepemimpinan itu harus terus bergulir, yang muda harus dapat menggantikan seniornya dan bahu membahu untuk dapat meneruskan perjuangan. Sebelum obor PGN Spirit for Change siap diberangkatkan menuju Gelora Bung Karno. Direktur Keuangan M. Riza Pahlevi memberikan sepatah kata pembuka. Dalam sambutannya yang singkat, Riza Pahlevi menyampaikan, “Alhamdulillah pagi ini kita dapat berkumpul di sini sebagai bagian dari prosesi grand launching, semangat baru, usaha baru, sesuai dengan identitas baru yang kita luncurkan hari ini. Ini
adalah bagian penting dari langkah PGN untuk menjadi perusahaan yang lebih baik daripada kemarin dan berusaha menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Saya terharu mendengar rekan-rekan karyawan PGN yang sangat antusias mendaftarkan diri menjadi pelari atau pesepeda dalam rombongan pembawa obor PGN Spirit for Change ini, untuk menjadi bagian penting dari perubahan hari
PGN Inside 16
ini, untuk ikut ambil bagian dalam mengawal transformasi PGN menuju ke masa depan yang lebih baik. Semoga hal ini menjadi awal yang baik menuju transformasi PGN sebagai penyedia solusi energi terintegrasi dan perusahaan berkelas dunia.” Tepat pukul 07.20, giliran Michael Baskoro yang naik ke podium untuk melepas keberangkatan rombongan
pertama estafet dengan kibaran bendera bertuliskan PGN Spirit for Change tanda pemberangkatan obor. Rombongan estafet pembawa obor menyusuri Jalan KH. Zainul Arifin, Jalan Gajah Mada, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH. Thamrin dan Jalan Sudirman, hingga akhirnya memasuki pintu gerbang Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. Di situ, rombongan drumband menyambut dengan irama genderang, gendang, terompet dan tambur, dengan aneka gerak mayoret yang atraktif dan memukau. Dengan iringan marching band Gita Bahari, obor yang dibawa direksi dan sejumlah kepala divisi, serta general manajer diserahkan pada Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso yang sudah menanti untuk kemudian dibawa ke panggung tempat acara seremoni akan berlangsung. Sementara itu, jajaran Komisaris PGN, para Komisaris dan Direksi anak perusahaan PGN, serta Deputi Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto dan Irnanda Laksanawan tampak hadir menyaksikan
prosesi pembawaan obor menuju panggung. Didampingi oleh Riza Pahlevi, Michael Baskoro, Jobi Triananda Hasjim (Direktur Teknologi dan Pengembangan), Muhammad Wahid Sutopo (Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko) serta Eko Soesamto Tjiptadi (Direktur SDM dan Umum), Hendi Prio Santoso memadamkan obor PGN sebagai tanda dimulainya era baru dalam bisnis PGN. Layar menampilkan video presentasi mengenai perubahan identitas baru
PGN. Gegap gempita tepuk tangan dan yel-yel PGN pun membahana dalam tenda raksasa acara menyambut pergantian identitas tersebut. Hendi Prio Santoso menegaskan, “Intinya bahwa langkah rebranding dan transformasi PGN dari perusahaan yang selama hampir setengah abad bergerak dalam usaha transmisi dan distribusi gas bumi, menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dan perusahaan
berkelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi, resmi dimulai. Sebagai bagian dari transformasi ini, PGN memperkenalkan identitas visual baru yang mencerminkan komitmen bagi inovasi dan pengembangan berkelanjutan. Identitas baru menunjukkan tekad PGN untuk terus memenuhi kebutuhan para pelanggan dan tetap menyediakan energi untuk kehidupan”. Identitas baru PGN terdiri dari lima elemen yang terangkai dalam visualisasi “api” yang saling berkaitan erat dan mengakomodasi satu sama lainnya. Lima elemen itu melambangkan konsumen, investor, karyawan, negara dan PGN itu PGN Inside 17
SAJIAN UTAMA
sendiri (sebagai perusahaan). Api biru tiga dimensi yang menjadi sifat dan karakter PGN bermakna PGN adalah sebuah perusahaan yang terintegrasi sepenuhnya dan memberikan solusi energi menyeluruh bagi konsumen. Warna biru mewakili gas yang bersih dan ramah lingkungan, kematangan, kepercayaan diri, stabilitas dan integritas, melambangkan pergerakan yang dinamis, pertumbuhan dan kemampuan beradaptasi secara berkelanjutan. PGN Energy for Life. Energi memiliki peranan sangat penting yang dimainkan oleh PGN, tidak sekadar menyalurkan gas melainkan juga menyediakan energi yang memang dibutuhkan dalam kehidupan ini. Peran penting yang dijalankan oleh perusahaan Negara (BUMN) ini melalui gas bumi dalam menggerakkan dan meningkatkan kualitas hidup di Indonesia. Sebuah komitmen PGN terhadap
jaminan energi berkelanjutan bagi konsumen sehingga PGN mampu menempatkan perannya sebagai bagian dari solusi energi inovatif yang dapat diandalkan untuk perencanaan jangka panjang. Gas bumi adalah sumber energi bersih yang akan menggerakkan pembangunan nasional. Energi untuk kehidupan masyarakat setiap
PGN Inside 18
hari, dan PGN adalah perusahaan yang menyediakan energi tersebut, sekarang dan di masa depan. Sebelum acara puncak, diselenggarakan lomba penulisan “Statement of Change” bagi segenap Insan PGN. Dari 1.621 tulisan yang masuk saat Grand Launching, terpilih 10 pemenang. Masing-masing
mendapatkan hadiah Rp1 juta, kecuali pemenang utama yang memperoleh Rp10 juta. Herman Hartanto yang menjadi pemenang utama menuliskan change dengan makna “Perubahan menantang keterbatasan”. Sementara da yang pemenang yang lain ada memberi makna “Kita tidak perlu menjadi besar untuk melakukan perubahan, tetapi kita perlu adi besar”; perubahan untuk menjadi dan “Perubahan tidak hanya fisik, tal dan tetapi perubahan mental ri sendiri, etika, kita mulai dari diri ik”. untuk berbuat lebih baik”. k para Selain hadiah untuk tement pemenang lomba “Statement of Change” tadi, acara pun dimeriahkan oleh door prize ai dengan yang dibranding sesuai identitas baru, berupa koper epeda dan travelling, notebook, sepeda a motor grand prize dua sepeda Honda Scoopy. an pesan Untuk menyampaikan ahan panitia tranformasi dan perubahan wak oleh, menyajikan hiburan lawak e yang grup Opera for Change menampilkan Nunung, Parto, n-kawan. Inti nti Sule, Andre dan kawan-kawan. an dalam pesan yang disampaikan a perubahan n hiburan tersebut bahwa
bisa dimulai dari hal kecil dan dari diri sendiri untuk menghasilkan sebuah perubahan besar. Melalui acara tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menegaskan untuk menjaga dan memperkuat kebersamaan. Pasalnya, di tengah tantangan dan persaingan bisnis yang kian kompetitif sekarang ini, Hendi Prio Santoso mewanti-wanti agar manajemen, pimpinan
PGN Inside 19
dan karyawan PGN semakin memperkokoh kebersamaan dalam tim kerja. “Hanya dengan kebersamaan yang lebih solid yang bisa membawa langkah transformasi meraih kesuksesan guna mendorong pertumbuhan ih baik,” tutur PGN menjadi lebih o, di d tengahHendi Prio Santoso, insa san PGN tengah kemeriahan insan lau pada akhir acara grand launching identitas baru PGN ini.
y r e l a G oto F Penyerahan Apii semangat Aksi Parto dan Azis
Hiburan
Kemeriahan di panggung PGN Inside 20
Atraksi berani para Marchingband
SSuasana uasa ssaat aat hhiburan ibur
Salah satu aksi dari opera for change
ang Pemenang oTOR hadiahh M MoTOR
PGN Inside 21
CAKRAWALA
Menuju Otomatisasi KPI SISTEM MANAJEMEN kinerja merupakan salah satu aktivitas penting dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Idealnya, sebuah sistem manajemen kinerja mampu menghasilkan penilaian kinerja yang obyektif, terukur, adil dan user friendly. Sistem Manajemen kinerja yang berlaku saat ini adalah menggunakan Sasaran Kerja Individu (SKI) dan Penilaian Kinerja Pekerja (PKP)
dimana penggunaannya masih secara manual, baik dalam penyusunan maupun penilaian. Oleh karena itu, dibutuhkan penyempurnaan sistem yang mampu memudahkan dan mengintegrasikan seluruh aktifitas manajemen kinerja secara otomatis. Untuk itu, perusahaan akan menggunakan metode penilaian kinerja berdasar pada Key Performance Indicators (KPI) dengan system Successfactors.
PGN Inside 22
Apakah itu Successfactors?
Apakah itu Key Performance Indicators (KPI)? Key Performance Indicators (KPI) merupakan metode pengukuran kinerja dengan menggunakan indikatorindikator yang terukur secara kuantitatif dimana sasaran yang dibuat memiliki kriteria sebagai berikut; Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time bound (SMART). KPI disusun berdasarkan tujuan Perusahaan yang bergantung pada visi dan misi, sehingga KPI juga berperan sebagai tolak ukur kemajuan pencapaian tujuan perusahaan. KPI tersebut akan dijabarkan dan diturunkan kepada setiap individu yang ada, berdasarkan level kepangkatannya yang dimulai dari Direktur Utama sampai dengan level Staf. Dengan demikian, seluruh individu berkontribusi terhadap pencapaian perusahaan, sesuai dengan porsinya masing-masing.
Penggunaaan sistem Successfactors berbasis Key Performance Indicator (KPI) ini diharapkan dapat mengakomodir sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif, terukur, adil dan user friendly.
Successfactors merupakan sistem penilaian kinerja berbasis Key Performance Indicator (KPI) yang diaplikasikan dalam sistem berbasis web yang akan mempermudah integrasi data penilaian kinerja dengan sistem lainnya. Dari data tersebut, dapat dilihat pula alur kerja tim dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan sebelumnya serta pembagian tugas dari masing-masing anggota tim. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan setiap atasan untuk memantau kinerja bawahannya setiap saat dan melakukan kalibrasi terhadap penilaian kinerja. Setiap Pekerja nantinya akan memiliki akun tersendiri dimana pekerja dapat mengaksesnya melalui internet dimanapun ia berada selama terdapat akses internet di area tersebut. Pengisian data penilaian kinerja dilakukan langsung dengan menggunakan perangkat tersebut sehingga diharapkan penilaian yang dilakukan akan semakin objektif dan konfidensial.
Bagaimanakah progress Implementasi Sistem Manajemen Kinerja di PGN saat ini?
Sepanjang 2011, telah dilakukan serangkaian kegiatan dalam persiapan implementasi sistem manajemen kinerja. Kegiatan ini dimulai dari pembekalan pada Pekerja level VP dan AVP pada bulan Januari-Maret 2011, dalam bentuk training tentang pembuatan SKI berbasis KPI beserta cara menurunkan (cascade) kepada bawahan masingmasing. Selanjutnya, pembuatan KPI yang didampingi oleh fungsi SDM, Pengendali Kinerja, dan Tim Counterpart pada satuan kerja pada bulan April-Juni 2011. Sepanjang bulan Juni sampai September 2011, tim Implementasi Sistem Manajemen Kinerja mulai melakukan konfigurasi dan pengetesan terhadap sistem Successfactors yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Train of Trainer telah diselenggarakan pada tanggal 20 September 2011 kepada sebagaian pekerja yang terdiri dari Fungsi SDM, Pengendali Kinerja, dan Tim Counterpart) untuk membekali mereka sebagai trainer dalam melakukan sosialisasi penggunaan KPI dan Successfactors terhadap seluruh Pekerja. Sosialisasi ini, rencananya akan dilaksanakan pada akhir November ke setiap Unit Kerja di seluruh Wilayah PT PGN (Persero) Tbk yang akan dibantu oleh para Trainer. Dari hasil sosialisasi ini, diharapkan seluruh pekerja sudah siap menggunakan sistem Successfactors. Penggunaaan sistem Successfactors berbasis Key Performance Indicator (KPI) ini diharapkan dapat mengakomodir sistem penilaian kinerja yang lebih objektif, terukur, adil dan user friendly. Dengan dukungan dari semua pihak, maka sistem ini dapat terimplementasi dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua.
PGN Inside 23
CAKRAWALA
Mendayagunakan Energi Panas dan Gas Buang Boiler Oleh: ALIF PRAMUDYA RIZA, SST Staf Instalasi & Peralatan Pelanggan Area Pasuruan - Probolinggo
Banyak asset yang dimiliki suatu industri apabila sudah beroperasi melampaui batas life time akan memiliki kendala penurunan efisiensi kerjanya. Dari beberapa pelanggan industri tenaga profesional lapangan terbiasa melakukan modifikasi baik komponen maupun sistem kerja asset agar tetap eksis operasi. Namun semua upaya masih dalam persyaratan aman operasi, dalam arti perencanaan secara teoritis dan empiris tetap menjadi dasar pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan
Pendahuluan Pada era pembangunan ini peranan industri mendapat perhatian serius dari pemerintah, hal mana untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu Negara Industri di kawasan Asia Tenggara. Sebagian Industri yang merupakan andalan Indonesia dalam memperoleh devisa, maka keberadaan industri tersebut dituntut untuk dapat beroperasi secara lebih
PGN Inside 24
efisien. Di setiap industri-industri, pemakaian boiler adalah sangat luas dan merupakan bagian utama dari suatu rangkaian proses/operasi. Uap digunakan sebagai media pemanas, untuk memanaskan cairan yang mudah beku agar tetap dalam keadaan cair sehingga mudah dalam penanganannya dan juga digunakan untuk keperluan dalam plant yang lain. Sebagai contoh salah satu pelanggan industri di Dinas
DATA BOILER Type
: 550 MS
Bahan bakar
: Gas Bumi
Kapasitas max.
: 7 ton/jam
Kapasitas operasi
: 3 ton/jam
Tekanan max.
: 10 kg/cm2
Tekanan operasi
: 7 kg/cm2
Suhu steam normal : 1900C Suhu steam operasi : 1750C Suhu air umpan
: 820C
Suhu cerobong
: 2200C
B.H.P
: 410
Luas pemanas
: 181 m2
Volume air max.
: 12 m3
Berat total
: 2400 kg
Meninjau temperatur gas buang yang masih tinggi, penulis mempunyai gagasan mendayagunakan energi panas dari gas buang tersebut untuk proses pemanasan udara pembakaran yang masih bertemperatur rendah yaitu 320C agar proses pembakaran di dalam ruang bakar boiler lebih efisien. Untuk itu penulis akan mencoba mempelajari lebih lanjut boiler pipa api (Fire Tube Boiler) LOOS di pelanggan industri dengan harapan dapat mengoptimalkan kerjanya.
Penjualan Area Pasuruan mempunyai sebuah boiler yang masih beroperasi yaitu boiler LOOS GUNZENHAUSEN dengan kapasitas desain rata-rata 7 ton/jam. Uap air yang dihasilkan oleh boiler LOOS pada kondisi operasi saat ini sebesar 3.000 kg/jam dengan temperatur 1750C sedangkan temperatur gas buang sebesar 2000C. Meninjau temperatur gas buang yang masih tinggi, penulis mempunyai gagasan mendayagunakan energi panas dari gas buang tersebut untuk proses pemanasan udara pembakaran yang masih bertemperatur rendah yaitu 320C agar proses pembakaran di dalam ruang bakar boiler lebih efisien. Untuk itu penulis akan mencoba mempelajari lebih lanjut boiler pipa api ( Fire Tube Boiler ) LOOS di pelanggan industri dengan harapan dapat mengoptimalkan kerjanya. Di setiap industri-industri, pemakaian boiler adalah sangat luas dan merupakan bagian utama dari suatu rangkaian proses/operasi. Uap digunakan sebagai media pemanas, untuk memanaskan cairan yang mudah beku agar tetap dalam keadaan cair sehingga mudah dalam penanganannya dan juga digunakan untuk keperluan dalam plant yang lain.
Sebagai contoh salah satu pelanggan industri di Dinas Penjualan Area Pasuruan mempunyai sebuah boiler yang masih beroperasi yaitu boiler LOOS GUNZENHAUSEN dengan kapasitas desain rata-rata 7 ton/jam. Uap air yang dihasilkan oleh boiler LOOS pada kondisi operasi saat ini sebesar 3.000 kg/jam dengan temperatur 1750C sedangkan temperatur gas buang sebesar 2000C. Konsep pemikiran dibatasi pada temperatur gas bekas pembakaran dari dalam boiler sebesar 2000C, akan digunakan untuk menaikkan temperatur udara pembakaran yang masih rendah yaitu 320C sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja dari boiler LOOS di pelanggan industri. Untuk membuktikannya perlu dilakukan analisa supaya dapat diketahui bahwa dengan temperatur udara pembakaran yang lebih tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dari boiler LOOS, bahan bakar lebih irit karena kerugian panas lebih kecil. Sebagai rencana gagasan sasarannya membahas performa boiler LOOS dengan kapasitas operasi boiler saat ini yaitu 3.000 kg/jam, dengan memperhitungkan heat transfer dan dimensi alat pemanas udara, juga meninjau
PGN Inside 25
CAKRAWALA keekonomian operasi boiler LOOS, tetapi tidak sampai membahas proses pembuatan alat. Tujuan pembahasan boiler LOOS adalah sebagai pembanding performa boiler sebelum dan sesudah dimanfaatkannya energi panas dari gas asap bekas pembakaran yaitu berapa besar kebutuhan bahan bakar, nilai kerugian kalor, daya guna (efisiensi) boiler dan kemampuan kerja daya kuda boiler (Boiler Horse Power/ BHP). Kemudian menumbuhkan kreatifitas dan kepekaan untuk dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada agar lebih berguna dan tidak terbuang percuma, seperti memanfaatkan panas buangan dari suatu proses untuk
digunakan kembali di dalam atau di luar peralatan boilernya/ pesawatnya.
Pandangan Umum Sistem generator atau boiler, adalah suatu pesawat uap, dibuat guna menghasilkan uap yang dipergunakan di luar pesawatnya. Dibuat dari baja dengan bentuk bejana tertutup, yang didalamnya berisi air. Air dipanaskan dengan panas hasil pembakaran bahan bakar, atau panas buangan dari suatu proses, yang akhirnya air tersebut berubah menjadi uap air (steam) pada tekanan dan suhu yang dikehendaki.
Klasifikasi boiler LOOS adalah sebagai berikut : Q Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, boiler LOOS diklasifikasikan sebagai boiler pipa api (fire tube boiler). Karena fluida yang mengalir di dalam pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran). QBerdasarkan pemakaiannya, boiler LOOS dapat diklasifikasikan sebagai ketel stasioner (stasionary boiler) atau ketel uap. Karena dudukan ketel diatas fondasi yang tetap. QBerdasarkan letak dapur (furnace position), boiler LOOS diklasifikasikan sebagai ketel dengan pembakaran di dalam (internally fired steam boiler), dalam hal ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian dalam boiler. QMenurut jumlah lorong (boiler tube), boiler LOOS diklasifikasikan sebagai ketel dengan lorong ganda (multi tubuler steam boiler). QTergantung kepada poros tutup drum (shell), boiler LOOS diklasifikasikan sebagai ketel mendatar (horisontal steam boiler).
QMenurut bentuk dan letak pipa, boiler LOOS diklasifikasikan sebagai ketel dengan pipa lurus atau ketel dengan pipa miring-datar. QMenurut system peredaran air ketel (water circulation), boiler LOOS dapat diklasifikasikan sebagi ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam boiler). Karena peredaran air dalam ketel terjadi secara alami, yaitu air yang ringan naik sedang air yang berat turun, sehingga terjadilah aliran konveksi alami. QTergantung kepada sumber panasnya (heat source) untuk pembuatan uap, boiler LOOS dapat diklasifikasikan sebagai ketel uap dengan bahan bakar gas atau cair. QMenurut kapasitasnya, boiler LOOS dapat diklasifikasikan sebagai ketel uap dengan kapasitas kecil. QMenurut tekanan uap, boiler LOOS dapat diklasifikasikan sebagai ketel uap tekanan rendah
PGN Inside 26
Air umpan ( air lunak/soft water ) dari bak penampungan bertemperatur 320C sebelum masuk ke boiler terlebih dahulu dilewatkan ke deaerator fungsinya untuk memisahkan oksigen dan gas-gas larutan lainnya yang dapat menyebabkan korosif seperti gas carbon dioksida ( CO2 ) dari air pengisi tersebut dengan cara dipanaskan menggunakan steam. Keluar dari deaerator temperatur air umpan naik menjadi 800C kemudian dimasukkan ke dalam ketel. Energi panas untuk menguapkan air dihasilkan dari pembakaran bahan bakar natural gas dan udara di dalam dapur boiler, gas panas hasil pembakaran tersebut dialirkan melalui pipa-pipa api yang dikelilingi air sehingga terjadi perpindahan panas. Uap air yang dihasilkan kemudian dialirkan ke superheater untuk pemanasan lebih lanjut, keluar dari superheater temperatur uap 1750C. Sedangkan gas bekas dialirkan keluar melalui cerobong dengan temperatur yang masih tinggi kurang lebih 2200C. Pada boiler LOOS energi panas dari gas bekas pembakaran tersebut belum dimanfaatkan dan ikut dibuang keluar melalui cerobong. Alat untuk peningkat efisiensi boiler diantaranya adalah: Pemanas uap lanjut, pemanas air pengisi boiler, pemanas udara pembakaran dan lain-lain. Semua alat tersebut berfungsi untuk meningkatkan efisiensi boiler dengan jalan mengabsorbsi kembali panas gas asap dari cerobong asap. Makin rendah suhu gas asap keluar dari cerobong asap, makin kecil pula kerugian cerobong asap dan makin kurang pula kebutuhan bahan bakar untuk membentuk uap pada kondisi tertentu. Pada umumnya dapat dikatakan, pemanas-pemanas uap lanjut, pemanas-pemanas air pengisian dan pemanas-pemanas udara itu, menghemat pemakaian bahan bakar. Pemanas-pemanas udara dan air langsung mempertinggi efisiensi boiler, sedangkan uap yang dipanaskan lanjut, terutama mempertinggi efisiensi mesin. Oleh karena itu semuanya disebut sebagai mempertinggi efisiensi instalasi uap. Dalam proses pemanasan lanjut ( super heating ) gas asap menyerahkan panas pada uap saturasi, sedang uap saturasi menyerap panas ( energi panas ) dari gas asap. Jumlah panas yang diserahkan gas asap : Qsup = Wg . Cpg (tg2 – tg1) kCal/kg bb Sedang jumlah panas yang diserap uap adalah :
atau
Pada pesawat ekonomiser air menerima ( menyerap ) panas dari gas asap, sedangkan gas asap menyerahkan panas pada air. Panas yang diserap = panas yang diserahkan.
Panas yang diserahkan :
Perpindahan Panas Perpindahan panas adalah berpindahnya energi tukar dari suatu tempat ke tempat lain, karena adanya perbedaan suhu diantara kedua tempat tersebut. Panas mengalir atau berpindah melalui tiga cara yaitu :
Perpindahan Panas Konduksi Konduksi adalah proses dimana panas mengalir akibat adanya perbedaan temperatur di dalam suatu medium (padat, cair, gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa terjadi perpindahan molekul-molekul dari benda padat itu sendiri. Persamaan perpindahan panas secara konduksi dapat dihitung dari persamaan Fourier sebagai berikut :
Perpindahan Panas Convection Perpindahan panas secara aliran (convection) terjadi apabila ada perpindahan massa sebagaimana halnya dengan aliran suatu fluida. Massa zat bertemperatur tinggi berpindah secara secara mengalir oleh karena itu penyelidikan tentang konveksi panas berhubungan erat dengan aliran massa. Jadi perpindahan konveksi hanya dilakukan oleh molekul-molekul suatu fluida (cair atau gas). Di mana suhu plat (Tw), suhu udara (Tx), laju aliran fluida (U) dan besarnya panas yang merambat ke luar dari plat ke udara luar (q). Persamaan laju perpindahan panas secara konveksi menurut Isac Newton adalah sebagai berikut : atau :
Perpindahan Panas Radiation Perpindahan panas pancaran adalah perpindahan panas antara suatu benda ke benda yang lain dengan jalan melalui gelombang-gelombang elektron magnetik tanpa tergantung kepada ada atau tidaknya media diantara benda yang menerima pancaran panas tersebut. Adapun banyaknya panas yang diterima secara pancaran berdasarkan rumus Stephan-Boltzman adalah sebesar :
Untuk perhitungan-perhitungan praktis lebih lanjut di dalam teknik ketel uap besarnya harga konstanta Stephen – Boltzman menurut M.J Djoko Setyadjo, Ir. Ketel Uap. PT. Pradya Paramita, Jakarta 1989, hal : 25 adalah :
Panas yang diserap :
PGN Inside 27
Seputar Informasi dan Jadwal Kegiatan
Info PGN
ANNUAL REPORT AWARD 2010
PGN Raih Peringkat Kedua Kategori BUMN/ BUMD Non Keuangan Listed JAKARTA – PGN Inside.Dalam Anugerah Laporan Tahunan (Annual Report Award/ARA) 2010 pada 14 September 2011 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) berhasil meraih juara kedua kategori BUMN/BUMD Non-Keuangan Listed dari total 16 peserta pada kategori tersebut serta peringkat umum 8 dari 191 peserta. Penyelenggaraan ARA bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan informasi dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di sektor dunia usaha baik BUMN/BUMD maupun perusahaan yang tercatat dan tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagaimana dikatakan oleh Ketua Panitia Pengarah ARA 2010, Ibu Nurhaida. Tema ARA 2010 yakni “Transparansi Informasi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Mengantisipasi Integrasi Ekonomi. “ Integritas dalam Laporan Tahunan dapat berdampak positif pada kondisi perekonomian Indonesia termasuk pasar modal. Penyelenggaraan ARA ini dilaksanakan bekerja sama antara Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Direkorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Adapun Laporan Tahunan (Annual Report) merupakan sebuah perwujudan atas kinerja Perusahaan dalam bentuk Laporan Tahunan kepada pemegang saham dan segenap pamangku kepentingan. Beberapa kriteria penilaian dalam ARA antara lain, bentuk dan isi Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kelengkapan ikhtisar data keuangan serta Laporan Dewan Komisaris dan Direksi, selain itu analisa dan pembahasan manajemen mendalam atas kinerja perusahaan, informasi tentang penerapan GCG dan tanggung jawab sosial perusahaan serta laporan keuangan yang sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
PGN dan BNI Bersinergi Permudah Pembayaran Gas
JAKARTA-PGN melakukan kerjasama dengan BNI untuk mempermudah pembayaran gas pelanggan kecil dan rumah tangga. Layanan ini dilakukan dengan Payment Point Online Bank (PPOB). Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlevi mengatakan, meskipun pelanggan gas rumah tangga hanya memberikan kontribusi bagi pendapatan 1%, tetapi mempunyai peran yang sangat penting dalam mengurangi pemakaian minyak tanah. “Dengan layanan ini membuat bisnis semakin efisien. Dulu kita harus membuka Loket Pembayaran dan datangi konsumen dan itu tidak efisien,” katanya usai penandatanganan kerjasama dengan BNI pada Selasa 11 Oktober 2011. Riza menjelaskan, jumlah pelanggan rumah tangga PGN tercatat sekitar 85.000, dari jumlah tersebut sekitar 60% adalah masyarakat ekonomi bawah. Sehingga tidak semua pelanggan gas rumah tangga adalah masyarakat mampu. Gas PGN disalurkan antara lain adalah untuk rumah susun, perumnas dan lainnya. Dengan adanya dukungan dari BNI diharapkan dapat terus semakin memperkuat pelayanan kepada pelanggan gas rumah tangga. KerPGN Inside 28
jasama dengan BNI selama ini sudah terjalin dengan baik, melalui kerjasama yang baru ini ke depan hubungan kedua belah pihak akan terus meningkat. Direktur Konsumer BNI Darmadi Sutanto mengatakan, dengan layanan PPOB para pelanggan gas rumah tangga dapat langsung membayar tagihan gas yang datanya langsung terhubung dengan sistem jaringan PGN. Selain dengan PGN, para pelanggan juga dapat memanfaatkan loket tersebut untuk pembayaran PLN, Telkom maupun pembelian pulsa handphone. Untuk melaksanakan program PPOB ini BNI didukung lebih dari 500 loket payment point yang tersebar pada area layanan pelanggan PGN. “BNI memiliki komitmen kepada nasabah dan pelanggan khususnya untuk menyediakan jasa dan produk perbankan yang dapat memenuhi semua aspek kebutuhannya, seperti transaksi harian, kebutuhan keluarga, hiburan, liburan, pendidikan dan kebutuhan lainnya,” ujarnya. Menurutnya sebagai BUMN, perusahaan hendaknya tidak hanya mencari keuntungan semata. Oleh sebab itu, BNI akan mendukung upaya PGN untuk melayani pelanggan gas rumah tangga. (Arf)
Inf o PGN
Seputar Informasi dan Jadwal Kegiatan
PGN Siap Pasok Gas untuk Industri
JAKARTA-PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) siap memasok gas untuk mendorong pertumbuhan industri nasional. Namun, untuk merealisasikan langkah tersebut memerlukan dukungan regulator agar pasokan gas yang diperlukan dapat tersedia. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, mengatakan dengan telah ditandatanganinya MoU antara PGN dengan Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), PGN akan siap memasok gas untuk industri sepanjang pasokan sudah tersedia. “Dan dengan keberadaan Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, juga Dirjen Migas, kami optimis PGN secara bertahap dapat penuhi komitmen untuk memenuhi gas
yang diperlukan bagi industri nasional, sehingga dapat mendukung pertumbuhan GDP 6%,” kata Hendi seusai acara MoU dengan FIPGB tentang komitmen pasokan gas, Selasa (21/6). Selama ini, PGN selalu komit untuk menyediakan infrastruktur gas, sehingga apabila ada pasokan pasti akan di supply ke industri. Untuk itu, diharapkan tambahan pasokan, yang sekarang sedang diusahakan oleh Dirjen Migas dan BP MIGAS dapat terealisasi, sehingga tambahan pasokan gas dapat tersedia. Menteri Perindustrian M.S Hidayat, menjelaskan melalui MoU ini diharapkan industri nasional dapat memperoleh porsi gas yang wajar untuk kebutuhan industri domestik. Menurutnya, jika pasokan gas pada industri memadai dan
dengan tingkat harga yang komersial, maka industri nasional dapat tumbuh sebesar 6% dalam satu tahun. “Kami mengetahui masih banyak problem yang dihadapi soal pasokan gas. Namun melalui kerjasama ini baik BUMN, Kementerian Perindustrian, PGN mempunyai tujuan sama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan industri nasional,” katanya. Saat ini, pemerintah mempunyai komitmen untuk memberikan supply gas, sehingga pada 2014 mendapat target revitalisasi industri pupuk dapat tercapai. Alokasi gas mempunyai peranan penting dalam proses revitaslisasi. Pada beberapa hari lalu telah dilaksanakan kesepakatan antara Pupuk Kaltim dengan sejumlah kontraktor gas.
PGN Inside 29
Untuk membuat kesepakatan tersebut memerlukan waktu cukup lama sekitar 1,5 tahun. Ke depan diharapkan proses kesepakatan pasokan gas pembahasannya dapat lebih cepat, agar lebih banyak industri yang mendapatkan pasokan gas. Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Ahmad Safiun mengatakan, menyangkut pasokan gas bagi industri telah dibicarakan dengan Dirjen Migas Ibu Evita dan sudah diinstruksikan oleh Wapres, bahwa semua migas ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi domestik. “Oleh karena itu, sebagai tindak lanjutnya di tandatangani MoU dengan PGN, bagaimana industri mendapatkan pasokan gas dan kepastian supply. Tentu hal ini bertahap, karena kita sedang membangun infrastruktur terutama penampungan gas, karena sumber-sumber kita jauh terletak di Indonesia Timur, dan di Utara. Untuk itu perlu ditampung dalam floating receiving,” ujarnya. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Legowo, mengatakan saat ini tengah dibangun Floating Storage Regasification Unit/Floating Storage Regassification Terminal (FSRU/FSRT) di Jawa Barat dan direncanakan akan selesai pada Januari 2012 mendatang. “Satu lagi di Sumatera Utara dan akan selesai pertengahan tahun 2012, “ ujarnya. (Arf)
I nfo P GN
Seputar Informasi dan Jadwal Kegiatan
PGN Dapatkan Dukungan Pembiayaan US$ 100 Juta dari Mandiri
JAKARTA-PGN mendapatkan pembiayaan non tunai senilai US$ 100 juta dari PT Bank Mandiri Tbk. Dana ini akan digunakan untuk operasional PGN, khususnya sebagai jaminan pembelian gas. Perjanjian Fasilitas LC, SBLC dan Supply Chain Financing Limit USD 100.000.000 ditandatangani di Plaza Mandiri Jakarta, pada tanggal 6 Oktober 2011. Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlewi, mengucapkan terima kasih atas dukungan Bank Mandiri dalam memberikan pendanaan bagi PGN. Dana ini akan digunakan untuk mendukung distribusi gas di daerah Jawa Barat. “Ke depan saya berharap sinergi antara PGN dan Bank Mandiri dapat terus
ditingkatkan,” kata Riza usai penandatanganan Perjanjian kerjasama. Riza menjelaskan, wilayah Jawa Barat mempunyai posisi penting bagi PGN, karena pada daerah tersebut, PGN mengalirkan gas bumi untuk PLN, IPP dan Industri dengan volume distribusi gas bumi yang besar. Direktur Institusional Bank Mandiri Abdul Rachman menjelaskan adanya kerjasama dengan PGN ini menunjukan hubungan bisnis yang sudah terjalin dengan baik. Selama ini memang PGN merupakan salah satu partner utama bagi Bank Mandiri. Mandiri sangat memperhatikan perkembangan PGN, berbagai pinjaman yang dibutuhkan oleh PGN, Bank Mandiri selalu ikut serta dalam
pembiayaan. Ke depan Bank Mandiri akan terus melanjutkan komitmennya untuk bekerjasama dengan PGN. Ke depan Mandiri dan PGN harus terus melakukan komunikasi dengan baik, karena hal ini akan memudahkan bagi mandiri untuk menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh PGN. Untuk tetap menjaga hubungan dekat, Bank Mandiri juga mempunyai cabang di PGN. Melalui cabang tersebut diharapkan dapat menjembatani hubungan kedua belah pihak. “Pemberian fasilitas non cash loan merupakan komitmen Bank Mandiri untuk mendukung PGN dalam menyediakan layanan keuangan yang komprehensif
PGN Inside 30
dan terpercaya guna mengakselerasi ekspansi perusahaan,” ujar Abdul Rachman. Saat ini, selain menangani pembayaran gaji karyawan PGN, Bank Mandiri juga menerima pembayaran devisa melalui layanan Mandiri Virtual Account untuk pelanggan industri dan komersial serta layanan Gas On-line Payment secara Host to Host untuk pelanggan rumah tangga. Lebih lanjut, Bank Mandiri juga memberikan layanan transaksi devisa dengan tingkat kurs yang kompetitif sehingga memudahkan PGN memperoleh dana dalam rupiah untuk membiayai kegiatan operasional bisnisnya. (Arf)
Inf o PGN
Seputar Informasi dan Jadwal Kegiatan
PGN dan Kogas Tandatangani MoU Kerjasama JAKARTA – PGN menjajaki kerjasama dengan Korea Gas Corporation (Kogas) untuk mengembangkan gas bumi. Untuk mewujudkan hal itu pada tanggal 17 November 2011 dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, mengharapkan MoU ini dapat menjadi jembatan untuk melakukan kerjasama lebih jauh antara PGN dan Kogas ke depan. Dengan pengalaman Kogas dalam pemanfataan gas bumi baik domestik maupun internasional akan menjadi kesempatan PGN untuk bersinergi. “Pertemuan ini sangat penting, saya harap dapat menjadi jembatan untuk kerjasama lebih lanjut bagi kedua perusahaan,” kata Hendi dalam sambutannya. Hendi mengatakan melalui kerjasama tersebut PGN dan Kogas dapat melihat peluang pengembangan gas bumi baik di Indonesia maupun regional lainnya. Oleh sebab itu MoU yang sekarang sudah ditandatangani harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dengan penandatanganan MoU ini, ke depan diharapkan dapat menghasilkan kerjasama yang lebih kongkrit, seperti dalam investasi atau joint operation. Sektor yang dapat dikembangkan oleh keduabelah pihak antara lain bidang upstream, midstream
dan downstream gas bumi baik di Indonesia atau kawasan regional lainnya. CEO Kogas Choo Kangsoo, menuturkan MoU yang dilakukan antara PGN dan Kogas mempunyai arti penting. Apalagi hubungan Indonesia dengan Korea sudah terjalin sejak lama. Menurutnya, sejarah panjang hubungan kedua negara
sudah terjalin dengan baik, bahkan dirinya mengaku pernah melakukan kunjungan ke Indonesia dulu dalam sebuah misi pekerjaan. Oleh sebab itu kesempatan kerjasama kali ini merupakan sebuah kesempatan untuk lebih meningkatkan hubungan kedua negara melalui PGN dan Kogas. “Sekarang kita di sini untuk bersama melakukan kerjasama
PGN Inside 31
dengan PGN,” ujarnya. Direktur Teknologi dan Pengembangan Jobi Triananda Hasjim, berharap kerjasama dengan Kogas dapat ditindaklanjuti dalam bentuk yang lebih detail. Kemampuan Kogas dan pengalamannya dalam mengembangan Research & Technical Development (R&D) diharapkan dapat disinergikan dengan PGN. Saat ini PGN tengah mengembangkan terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG terapung, sehingga bila memungkinkan tenaga PGN dapat menimba ilmu pada Kogas. Selain itu Kogas mempunyai fasilitas training yang representattif, sehingga dapat dijadikan sebuah rujukan.“Nanti kita harapkan ada pembicaraan lebih lanjut untuk membahas kemungkinan tersebut,” katanya. (Arf)
BUDAYA KERJA POHON BUDAYA :
Transformasi dari Pemahaman Menjadi Kinerja
PGN Inside 32
Kunci keberhasilan p penerapan p program p g budaya y adalah memulai dengan g hal-hal kecil yang y g mudah dilaksanakan namun memberikan manfaat yang besar.
S
udah tiga tahun semenjak nilai budaya ProCISE diluncurkan seiring dengan visi baru PGN untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan energi gas bumi. Pemahaman mengenai budaya ProCISE tentunya sudah mendarah daging dalam jiwa setiap Insan PGN. Namun pemahaman semata tentunya tidaklah cukup. Pemahaman tersebut harus kita transformasikan dalam bentuk tindakan dan kinerja. Change Agents Sharing Forum (CASF) tahun 2011 telah menyepakati beberapa program penerapan budaya untuk mentransformasikan nilainilai ProCISE dalam bentuk kinerja yang lebih nyata. CASF memilih “pohon” sebagai ikon atau simbol dari program penerapan budaya tersebut. Akar dari pohon melambangkan nilai budaya ProCISE yaitu Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safetyy dan Excellent Service. Batang dan ranting pohon melambangkan 10 Perilaku Utama Insan PGN. Daun melambangkan panduan perilaku dari budaya ProCISE. Sedangkan program budaya dilambangkan dalam bentuk buah. Dalam CASF, para change agents menyepakati program penerapan budaya tahun yang terdiri dari lima program. Program yang pertama ialah terkait dengan safety atau keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hal yang sangat penting mengingat bisnis PGN yang bergerak dalam pengelolaan gas bumi. Bentuk penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangatlah luas, mulai dari membiasakan safety contact, memperbaiki sistem dan prosedur, melakukan latihan, melakukan evaluasi serta monitoring dan lainnya. Kedua adalah program efisiensi. Program efisiensi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh tiap unit / satuan kerja, dengan tetap mengedepankan efektifitas pencapaian sasaran kinerja perusahaan. Program efisiensi yang paling mudah diterapkan misalnya adalah penghematan listrik, alat tulis kantor, jamuan, perjalanan dinas, BBM dan lain sebagainya. Program penerapan budaya yang ketiga adalah layanan prima. Konsep dasar dari program layanan prima ini adalah menumbuhkan sikap profesional dan ramah dalam berhubungan dengan pelanggan, memberikan perhatian atas kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta melakukan tindakan
untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Bentuk program layanan prima bisa sangat beragam mulai dari memberikan salam yang profesional saat menerima telepon, memberikan respon cepat atas permintaan pelanggan, memenuhi permintaan pelanggan melampaui harapan pelanggan dan lainnya-lainnya. Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) adalah program keempat yang dipilih menjadi salah satu dari lima program penerapan budaya ProCISE. Program 5R memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan ketiga program sebelumnya yaitu safety, efisiensi dan layanan prima. Aspek resik dalam 5R misalnya, sangat erat terkait dengan program safety. Aspek ringkas terkait dalam efisiensi penggunaan tempat penyimpanan dan terkait dengan pengurangan kerugian akibat kehilangan barang/ dokumen. Layanan prima terkait dengan kecepatan waktu pelayanan, yang bisa dicapai apabila barang atau dokumen yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan mudah ditemukan karena telah dikelola dengan konsep 5R. Pelaksanaan 5R paling mudah diawali dari meja kerja kita, kemudian meluas pada area kerja yang lain. Program penerapan budaya yang kelima adalah sharing session. Program sharing session dipilih berdasarkan fakta bahwa satuan atau unit kinerja yang secara rutin melakukan sharing session, menunjukkan kinerja yang paling baik dalam implementasi budaya ProCISE pada tahun 2010. Sharing session menjadi forum untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, memecahkan masalah, mengambil keputusan, koordinasi serta memonitor dan mengendalikan kinerja. Sharing session sebaiknya dilakukan secara berkala, paling lama satu bulan sekali. Kunci keberhasilan penerapan program budaya adalah memulai dengan hal-hal kecil yang mudah dilaksanakan namun memberikan manfaat yang besar. Keterlibatan dan dukungan dari Insan PGN dalam suatu satuan/unit kerja juga merupakan hal krusial agar program budaya dapat berhasil diterapkan. Satu lagi yang cukup penting, jalankan semua program dengan penuh kegembiraan. Pohon budaya butuh bantuan kita untuk memupuk dan merawatnya, agar buahnya dapat kita nikmati bersama. (Rachmadi Bagus Murdhono)
PGN Inside 33
BERITA CSR
PGN BANTU KELOLA SAMPAH DI 5 WILAYAH Masalah sampah menjadi masalah serius bagi sejumlah kota di Indonesia. Budaya masyarakat yang masih membuang sampah seenaknya membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak sehat.
U
ntuk meningkatkan pengelolaan sampah di Indonesia, PGN ikut serta dalam membantu mengelola sampah yang dilakukan oleh Divisi Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan. Melalui Program Pengelolaan Sampah, diharapkan
dapat membantu sejumlah kota mengatasi masalah sampah tersebut. Adapun kota yang dipilih untuk Program Pengelolaan Sampah adalah Bogor, Palembang, Surabaya, Bandar Lampung dan Batam. Pada wilayah Bogor yang PGN Inside 34
akan menjadi lokasi yang dipilih untuk Program Pengelolaan sampah adalah Kelurahan Kertamaya, Palembang di TPA Sukawinatan, Surabaya di UPT Liponsos, Jl.Sememi, Benowo, Bandar Lampung di PD Pasar, Jl. Imam Bonjol dan Batam di
Kelurahan Muka Kuning. Dipilihnya lokasi pengelolaan sampah di 5 wilayah tersebut disebabkan lokasi tersebut dengan wilayah operasional PGN. Untuk melaksanakan Program Pengelolaan Sampah 5 Kota PGN bekerjasama dengan Mittran. Perjanjian keduabelah pihak dilakukan pada 28 Juli 2011 dan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi yang dibantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada 11 Agustus 2011. Setelah melalui tahapantahapan, maka pada 12 September 2011 penandatangan MoU antara PGN dan 5 Pemerintah Kota dilakukan pada 12 September 2011 yang disaksikan oleh Menteri KLH di Yogyakarta. Pendamping untuk
melaksanakan program ini adalah CV. Mittran Mitra Mandiri. Mittran merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, usaha yang menggunakan konsep reduce, recycle, reuse dimana jasa yang diberikan meliputi pemilahan sampah, pengelolaan sampah menjadi kompos hingga pemasaran kompos serta hasil pemilahan seperti kertas, plastik, botol/kaca. Selama ini Mittran juga telah bekerjasama dengan beberapa institusi seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian, Politeknik Negeri Jakarta, PT. Saung Mirwan, Perumahan Bumi Serpong Damai Tangerang, serta Dinas Kebersihan beberapa Pemerintah Daerah seperti Yogyakarta, Malang, PGN Inside 35
Pekanbaru, Solok, Bekasi, dan Depok dengan hasil yang baik. Setelah dilakukan pembangunan lokasi pengolahan sampah, dengan bantuan Mittran, masyarakat akan dilatih untuk mengelola sampah yang ada menjadi kompos yang bermanfaat. Masyarakat akan didampingi selama satu tahun sebelumnya akhirnya dilepas untuk melakukan pengelolaan secara mandiri. Dalam melaksanakan pengelolaan sampah ini, PGN akan membantu dengan dana sebesar Rp 4,1 miliar. Nantinya jika sudah berjalan pada wilayah yang sudah dipilih akan dilakukan pengiriman kerangka bangunan, mesin-mesin, dan lainnya. Melalui program ini diharapkan dapat membantu menangani masalah sampah yang pada 5 kota tersebut.
BERITA CSR
PGN BANTU BANGUN RUMAH SEHAT DI SIDOARJO
S
idoarjo – PGN : PGN kembali menegaskan komitmen untuk membantu masyarakat tidak mampu. Hal ini ditunjukkan dengan membantu pembangunan n Rumah Sehat sebesar Rp 3 miliar di Desa Kelopo Sepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam pembangunannya PGN melakukan kerjasama dengan Baznas dan Yayasan Al Chusnaini.. Sebelumnya perseroan juga sempat memberikan bantuan berupa Mobil Sehat. Rumah sehat ini akan dilengkapi fasilitas poliklinik, UGD dan fasilitas kesehatan lainnya. Bahkan nanti ketika beroperasi akan diperuntukan secara gratis untuk masyarakat yang tidak mampu. “Bantuan yang kita berikan sebesar Rp 3 miliar untuk gedung dan
fasilitasnya. Sementara lahan menggunakan milik Yayasan Al Chusnaini,” ujar Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan rumah sehat, Rabu (21/9). Peletakan batu pertama
PGN Inside 36
pembangunan Rumah Sehat Baznas-PGNAl Chusnaini dihadiri sejumlah pejabat, seperti wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo,
Khulaim Junaidi, Ketua Baznas Bidang Program, Laksamana Purnawirawan Husain Ibrahim dan sejumlah pejabat lainnya. Riza menuturkan, pembangunan Rumah Sehat itu merupakan rangkaian kegiatan sosial yang dilakukan PGN. Sementara di bidang lingkungan, PGN melakukan kerjasama dengan Universitas Brawijaya untuk reboisasi hutan mangrove, di Desa Kedawang, Kecamatan, Nguling, Pasuruan dan program pembangkit listrik tenaga
Baznas karena sudah bekerjasama membangun Rumah Sehat di Sidoarjo. Awalnya, dalam membangun Rumah Sehat PGNBaznas tidak mempunyai lahan, kemudian dilakukan pembicaraan dan pihaknya bersedia mewakafkan lahan sekitar 1.500 meter persegi untuk di jadikan Rumah Sehat. “Pertimbangan untuk menyetujui menyediakan lahan karena Rumah Sehat sangat membantu warga tidak mampu. Saya pernah lihat Rumah Sehat di Sunda Kelapa,
mikro hydro di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten n Probolinggo. “Untuk Mobil Sehat ada sebanyak enam unit dan sudah beroperasi di enam provinsi. Untuk Rumah Sehat baru kali ini kita bangun di Sidoarjo, karena di Sidoarjo merupakan wilayah yang terdapat distribusi gas bumi,” tambahnya. Pembina Yayasan Al Chusnaini, KH. Abdi Manaf mengucapkan terima kasih kepada PGN dan
PGN Inside 37
di sana tidak ada kasir, tidak ada pembayaran. Seperti itulah nantinya di Rumah Sehat Baznas-PGN- Al Chusnaini,” katanya. Ketua Baznas Bidang Program, Laksamana Purnawirawan Husain Ibrahim, mengatakan fasilitas yang dibangun tersebut merupakan Rumah Sehat yang ketiga setelah jakarta dan Yogya, setelah ini akan dibangun di Makassar dan Balikpapan. “Saya ucapkan terima kasih kepada PGN yang sudah peduli terhadap kesehatan dengan membangunkan gedung dan peralatan medis Rumah Sehat di p ssini (Sidoarjo, red),” ujarnya. Sementara itu, Wakil Gubernur JJatim Saifullah Yusuf, mengaku dengan didirikannya Rumah d Sehat sangat membantu dunia S kesehatan, sebab warga tidak k mampu nantinya dapat berobat di m Rumah Sehat. “Saya yakin kalau R Rumah Sehat dikelola dengan R manajemen yang bagus, nantinya m akan semakin besar. Memang sudah seharusnya manajemen lembaga pengelola zakat lebih transparan dan nyata, sehingga masyarakat lebih percaya dalam mengeluarkan zakat,” ungkapnya.
PELANGI
Eksotisme
TANAM M POHON POHO ON
Lombok dan Gili Trawangan
P
ada jam 15.45 pesawat kami mendarat di Bandar udara Seloparang, Mataram. Ramai sekali suara keceriaan orang-orang yang baru turun dari pesawat. Kebetulan, kami bersama dengan rombongan salah satu grup musik ibukota yang akan tampil di depan masyarakat Mataram pada malam itu. Setelah berfoto sejenak di pinggir pesawat, kami langsung menuju warung makan di seberang bandara dengan berjalan kaki. Setelah makan soto, kami langsung naik taksi menuju ke hotel. Perjalanan ke hotel jayakarta Mataram atau dulu dikenal dengan Senggigi Palace Hotel sekitar 20 menit. Hotel ini terletak di tepi pantai.
PGN Inside 38
Luas sekali. Ada beberapa bangunan yang terpisahkan taman-taman yang asri. Masing-masing bangunan memiliki kamarkamar yang cukup luas. Setelah kurang lebih 5 menit proses pemesanan kamar selesai, kamipun diantar petugas hotel untuk menuju kamarkamar yang sudah kami pesan. Ada 4 kamar yang kami pesan. 1 kamar untuk pemimpin rombongan, 3 kamar dengan masing-masing diisi 2 orang dan 1 kamar lagi diisi 3 orang. Setelah semua barang dan perlengkapan masuk kamar, kamipun langsung menuju ke pantai, yang tak jauh dari kamar kami. Tak jauh dari sini, kira-kira 2 km, juga ada pantai Senggigi. Kamipun langsung menuju ke sana.
Kami berjalan ke jalan raya. Kebetulan ada angkutan pedesaan yang lewat, sehingga kami langsung menghentikannya dan naik ke angkutan lokal tersebut. Hanya butuh waktu kurang lebih 10 menit, kamipun sudah sampai di jalan yang menuju pantai senggigi. Pantai ini terletak di belakang hotel Senggigi Beach. Cukup bayar Rp. 1.000,per orang, kamipun dipersilakan masuk ke area pantai. Ramai sekali suasananya. Banyak turis asing yang bergerombol menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan kelompok music tersebut. Sesekali mereka manyauti suara penyanyinya...dan ikut bernyanyi. Tak terasa matahari sudah mulai tengggelam di balik Gunung Agung, Bali. Yah…betul Gunung Agung Bali, karena saat sunset, pantai Senggigi memang berada di timur Bali, sehingga kalo waktu sunset tiba, sangat pas bila dinikmati dari pantai Senggigi. Tetapi saat sunrise, katanya lebih eksotis kalo dinikmati dari pantai Gili Trawangan. Dari sana akan Nampak Matahari yang seakan tersipu malu sembunyi dibalik Gunung Rinjani. Waktu tak terasa sudah menunjuk ke pukul 6.30 malam. Kamipun bergegas menuju kembali ke hotel. Rencananya, malam ini kami akan makan malam dan berbelanja oleh-oleh di Mall Mataram. Mall ini adalah mall satusatunya yang ada di Mataram, atau lebih
tepatnya di pulau Lombok. Setelah mandi dan sholat, semua anggota rombongan berkumpul di Lobby hotel. Awalnya kami akan berjalan ke jalan raya untuk mencari taksi, barangkali ada taksi yang lewat. Ternyata, ada petugas hotel yang paham dengan keinginan kami. Petugas hotelpun menawarkan diri untuk memanggil taksi yang mangkal di area parkir hotel. Setelah kami menerima tawaran tersebut, 3 buah taksi meluncur ke arah lobby. Kamipun berangkat ke mall dengan taksi tersebut. Ada pengalaman unik saat kami naik taksi ini. Saat diperjalanan, sopir taksi ini menghubungi kawannya, sesama sopir taksi yang membawa kawan kami di belakang. Saya kurang tahu apa yang dibicarakan. Sejenak kemudian, si sopir taksi bilang bahwa rombongan belakang minta diantar ke pusat souvenir pakaian di suatu tempat di kota mataram. Katanya harganya murah, setara harga grosir. Kamipun sempat tertarik dan bilang setuju, kita akan ikut rombongan belakang. Kebetulan taksi berhenti pas diperempatan karena kena lampu merah. Dari samping taksi yang kami naiki, pimpinan rombongan kami buka jendela taksinya dan berkata, “semua rombongan harus ke mall dulu, jangan berpencar, kita mau makan dulu!”, demikian teriakan yang kami dengar.
PGN Inside 39
PELANGI
Akhirnya, semua rombongan berbalik arah dan menuju ke mall. Kurang lebih 30 menit, kamipun tiba di mall Mataram. Kami langsung menyerbu toko souvenir yang ada disampaing mall. Banyak tenun khas Lombok yang bagusbagus. Bisa buat oleh-oleh kawan atau orang di rumah. Setelah waktu berselang, kami dikasih tahu kepala rombongan bahwa dia dulu juga pernah ditawari oleh sopir taksi untuk menuju ke pusat souvenir dengan harga grosir. Ternyata, harga disana lebih mahal dibanding dengan harga di toko souvenir seberang mall untuk barang yang sama. Telusur punya telusur, selidik punya selidik, ternyata setiap taksi yang berhasil mengajak tamu ke toko yang akan dituju
PGN Inside 40
tadi, si sopir dapat fee, dan sepertinya ada kerjasama, nah…ini yang membuat harga barang jadi lebih mahal, bisa 2 atau 3 kali lipat bila dibanding harga di toko seberang mall yang kami tuju sekarang. Waspadalah…waspadalah….. Setelah belanja oleh-oleh, kami langsung mencari makan malam. Jam sudah menunjukan pukul 8.00 malam, tapi toko-toto di mall sudah mulai banyak yang menutup diri. Kamipun tidak jadi masuk Mall, tetapi hanya lewat depannya saja. Kebetulan di seberang mall Mataram masih banyak warung tenda yang menyediakan makanan buat makan malam. Disini juga tersedia bermacam-macam makanan, mulai dari soto, pecel lele, ayam bakar, ayam
goreng dan lain-lain, tetapi ada lagi yang khas dari Mataram ini, yaitu Ayam Bakar Taliwang. Woooww…….perlu dicoba. Ternyata rasanya mintaaaa ampuuunn…..pedas sekali. Selesai makan, kami kembali mencari taksi untuk kembali ke hotel. Kira-kira 30 menit, kami telah sampai kembali di Hotel Jayakarta Senggigi. Kami berkumpul sejenak untuk mengatur rencana kegiatan esok harinya. Rencana nya adalah pada pagi jam 7.00 kami harus sudah meninggalkan hotel untuk menuju ke Gili Trawangan yang terkenal asri itu. Dengan taksi juga tentunya, karena menurut ketua rombongan, hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit juga menuju ke pelabuhan Bangsal selanjutnya menyeberang ke
Gili Trawangan dengan perahu nelayan. Pagi-pagi setelah sholat subuh, kami berjalan-jalan di pantai menikmati udara pagi dan sinar matahari pelan-pelan mulai muncul. Tepat jam 7.00 pagi, kami berkumpul di lobi hotel dan memeriksa kelengkapan dan perbekalan serta anggota rombongan. Setelah semua siap, kami check out dan langsung memesan 3 taksi untuk menuju ke pelabuhan Bangsal di Lombok Barat. Dalam perjalanan ke Bangsal ini, kami sempat berhenti 3 kali untuk mengabadikan pemandangan yang indah di sepanjang tepi pantai Senggigi. Kebetulan jalan menuju ke Gili Trawangan ini menyusuri garis pantai Senggigi sehingga bisa melihat laut lepas dan
PGN Inside 41
PELANGI
pantainya yang indah. Sampai di pelabuhan Bangsal, kira-kira pukul 8.30 pagi, kami langsung memesan perahu untuk menyeberang ke Gili Trawangan. Pelabuhan ini adalah pelabuhan rakyat dan komplek kantornya tidak terlalu besar. Kondisi ruangan tunggu penumpang dan toilet terlihat kotor dan tidak terawat, tetapi tiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan asing dan sebagian kecil wisatawan domestik. Ya, memang. Gili Trawangan lebih banyak dikunjungi wisatawan asing daripada wisatawan domestik. Di pelabuhan ini, perahu penyeberangan yang ada bisa dicharter untuk 1 rombongan 1 perahu atau bisa juga beli tiket perorangan yang gabung
PGN Inside 42
dengan penumpang lain. Kira-kira 15 menit setelah pesan tiket penyebrangan, kamipun dipersilakan naik perahu. Perahu ini modelnya seperti perahu jukung yang di sisi kanan dan kirinya diberi sebatang bambu sebagai penyeimbang, agar tidak mudah terbalik saat dihempas gelombang laut. Penggeraknya menggunakan mesin bensin dengan baling-baling yang bisa diangkat keatas permukaan air saat akan mendarat. Setelah kurang lebih 30 menit, kamipun sampai di pulau Gili Trawangan. Sebetulnya ada dua pulau lain yang berdekatan dengan pulau ini, yaitu Gili Meno dan Gili Air. Tetapi, dua pulau terakhir ini tidak seramai Gili Trawangan. Selain pulaunya lebih kecil, fasilitasnya juga tidak selengkap Gili Trawangan. Ada ATM Mandiri, ada transportasi lokal yang dinamakan Cidomo (kereta yang ditarik oleh seekor kuda, atau kalau di Jogja disebut andong) dan sepeda angin. Sepeda motor, taksi, angkot …???? Tidak ada. Setelah beberapa saat, sekitar jam 08.30 kami tiba di penginapan yang sudah dipesan sebelumnya. Penginapan ini bernama Lumbung Cottage. Ada 15 bangunan cottage di sini. Kami menempati bangunan no 10. Sekitar jam 09.00 kami keluar penginapan dan memesan perahu untuk keliling pulau sambil melihat keindahan bawah air yang bisa dilihat melalui dasar perahu. Ya betul, perahu yang kami sewa adalah jenis Glass Bottom, yaitu perahu dengan dasar lantai yang diberi kaca tembus pandang, sehingga penumpang bisa
melihat keanekaragaman hayati dasar laut melalui kaca tersebut. Ada beberapa teman yang mencoba snorkeling mengikuti arus laut sambil bersenda gurau. Setelah beberapa saat, akhirnya semua anggota disuruh naik ke perahu dan perahu menuju ke pulau sebelah, yaitu Gili Meno. Selepas sholat Maghrib, semua anggota rombongan berkumpul di pinggir kolam. Rencananya kami akan mencari makan malam di pasar seni, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari penginapan. Disini banyak dijumpai masakan kas jawa, antara lain pecel lele, ikan bakar, nasi goreng, mi rebus, bakso dan seafood. Banyak juga turis asing alias bule yang makan disini. Umumnya mereka adalah para backpacker yang suka dengan kesederhanaan. Datang ke Lombok tidak lengkap tanpa oleholeh kas daerah ini. Apalagi kalau bukan mutiara. Mutiara Lombok sangat terkenal ke seluruh dunia, karena punya ciri khas khusus yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu mutiara dengan warna perak kehitam-hitaman. Mutiara ini diproduksi oleh kerang budidaya petani yang ditempatkan di perairan atau laut sebelah selatan pulau Lombok. Ada juga mutiara air tawar, tetapi konon mutunya tidak sebagus yang berasal dari kerang air laut. Di daerah Ampenan ada toko yang menyediakan mutiara-mutiara ini dengan banyak sekali pilihan, namanya Gem Pearl Shop. Bila anda ada waktu untuk berlibur, silakan dibuktikan keelokan Pulau Lombok ini dengan berbagai keunikannya. (Anang Wahyudi)
PGN Inside 43
PELANGI
Apakah Benar Anda Seorang yang
S
EBAGAIAN besar orang, jika ditanya apakah anda kreatif, maka mereka cenderung untuk mengatakan, “tidak”. Dan, jika pertanyaan diulang sekali lagi, apakah benar anda tidak kreatif, malah akhirnya timbul keragu-raguan pada diri mereka, dengan mengatakan, eh…gak gitu juga sih, tapi saya tidak yakin apakah saya kreatif.”. Jadi apa dong,? Pada umumnya manusia memang tidak begitu yakin kalau mereka adalah kreatif dan cenderung mengatakan bahwa kreativitas mereka muncul jika kondisinya terdesak. Itu hal yang wajar, karena manusia dapat melakukan sesuatu di luar kebiasaannya sebagai salah satu bentuk mekanisme bertahan hidup yang dimiliki. Yang perlu disadari adalah bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk kreatif yang di karunia oleh Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mencipta (to create). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa manusia adalah mahluk kreatif. Jadi, persoalannya bukanlah pada pernyataan, “saya tidak kreatif”. Namun tepatnya adalah, belum tahu caranya memunculkan kreativitas dengan sadar atau direncanakan, tanpa perlu harus melalui proses ‘tekanan’ atau dalam kondisi dipepet terlebih dahulu. Kuncinya adalah kemampuan di dalam melihat
PGN Inside 44
permasalahan dalam sudut pandang lain. Kita umumnya mengambil referensi dari pengalaman lalu yang diyakini berhasil. Namun jika selalu berulang kembali permasalahannya, maka dengan merubah sudut pandang, kita akan menemukan cara baru dalam penyelesaiannya. Dengan kata lain, melakukan sesuatu dengan cara yang tidak sebagaimana mestinya selama ini dilakukan adalah merupakan ciri-ciri kita sudah melakukan proses kreatif (creative thinking). Banyak hal sudah dilakukan sepanjang hidup yang menunjukkan bahwa kita adalah makhluk kreatif, contoh sederhana, jika selalu kehilangan kunci motor atau mobil yang selama ini kita yakini ada disuatu tempat dirumah. Karena tidak ingin kehilangan terjadi lagi, kita kemudian berpikir, bagaimana caranya agar tidak lupa atau kehilangan kunci lagi. Ini tanpa disadari sudah menunjukkan kita sedang menggunakan kemampuan otak kanan dalam mencari sesuatu hal yang baru dari sejumlah pengalamanan-pengalaman yang sudah punya sebelumnya. Kebanyakan orang, mengatakan kreativitas adalah proses memunculkan ide yang sama sekali
baru dimuka bumi ini. Tidak salah pernyataan ini, namun kurang tepat dalam menggambarkan esensi kreativitas. Proses keluarnya ide-ide kreatif tidak harus dengan mencari yang belum pernah ada sama sekali namun cukup menggabungkan ide-ide yang sudah ada sebelumnya dari pengalaman diri kita dan kemudian membentuk sebuah ide baru. Dalam konteks organisasi, kreativitas dan inovasi (penerapan praktis dari ide kreatif terbaik) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam organisasi. Kita bisa lihat dari bagan ini, perjalanan perkembangan ekonomi yang awalnya di bangun atas dasar sumberdaya alam namun di abad sekarang ekonomi didasari oleh kemampuan teknologi dan inovasi. Untuk dapat bermain dalam era globalisasi, tidak ada kata lain yang lebih tepat bagi organisasi atau perusahaan untuk berinisiatif mencari terobosan baru dalam strategi bisnis. Inovasi-inovasi baru perlu untuk mencari celah agar dapat memainkan peran di dalam kondisi saat ini. Untuk itu, karyawan sebagai penggerak organisasi dituntut untuk ikut bersinergi dengan melatih diri dan mengembangkan kemampuan dalam berkreasi di pekerjaannya. Asumsi yang sering muncul, bahwa karyawan mengalami kesulitan dalam memberikan ide-idenya karena terbentur beberapa hal seperti: tidak ada dukungan
atasan, melanggar prosedur dan lainnya. Jika dilihat lebih detil, masalah utama seseorang tidak bisa mengembangkan kreativitasnya bukanlah pencetusnya dari luar diri namun kendala dari dalam diri sendiri. Kreativitas yang sudah ada dalam diri, menjadi “mati” karena selalu diawali dengan sikap evaluative terhadap ide-ide yang akan dimunculkan. Selalu melihat dari sisi logika terhadap kemunculan sebuah ide yang semestinya diberi kebebasan untuk dilepaskan
dari pikiran. Tidak peduli apakah ide tersebut salah atau benar, ngawur atau tidak, karena ide-ide yang muncul, baru dalam taraf tatanan berpikir dan belum pada proses pengambilan keputusan. Kesalahan inilah yang membuat pekerja banyak yang tidak mau berinisitif untuk mengeluarkan ide-ide karena sudah muncul ketakutan duluan terhadap apa yang akan dia munculkan idenya.
Dari mana munculnya kreativitas diri ? Menurut Guilford, kreativitas pada diri manusia adalah merupakan anugerah yang tidak ternilai. Namun tergantung pada manusianya sendiri, apakah bisa memunculkan kreativitas dirinya. Sisi Kreativitas diri
dimunculkan dengan mengoptimalkan kemampuan berpikir otak kanan yang merupakan bagian dari proses berpikir manusia. Proses berpikir manusia dapat dilihat dari bagan dibawah ini. Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut : Jadi, kemampuan berpikir seseorang dalam melihat permasalahan atau peluang, akan menggunakan 2 sisi pola berpikir yaitu, berpikir analitis (otak kiri) dan berpikir kreatif (otak kanan). Kombinasi 2 pola pikir ini, akan membantu seseorang dalam menemukan caracara baru dan sekaligus memastikan hal tersebut dijalankan. (Linda Saragih)
PGN Inside 45
PELANGI “PGN Berkibar di Mahameru”
, u r e m a M ah ! g n a t a D Kami K
ala banyak orang takut, kala banyak orang putus asa, kami jiwa-jiwa pemberani mencoba melakukan pendakian. Pada tanggal 1 – 6 Juni 2011, 3 insan PGN mencoba menjelajah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kami yang terdiri dari Purwanto (Pembangunan-SBU1), Eko Yohannes (Enjiniring-SBU1), Ade Ihwana (Logistik-SBU1) dan sahabat kami Iwan Kurniawan (External PGN) mencoba berburu pengalaman indah di bagian timur Pulau Jawa, mendaki Gunung Semeru. Semeru dengan puncaknya
Mahameru 3676 mdpl, terletak diantara Malang dan Lumajang. Gunung tertinggi yang menjadi atap Pulau Jawa. Gunung yang menjadi impian bagi para pendaki untuk bisa berdiri di puncaknya, Puncak Mahameru. Gunung yang konon katanya menurut kepercayaan Jawa Kuno menjadi tempat bersemayamnya para Dewa. Bukan karena nekad atau sok berani, tetapi demi sebuah tekad dan niat dari awal bahwa Semeru harus kami daki untuk menemukan pengalaman yang menakjubkan di atas sana. Satu lagi, inilah bukti eksistensi adanya
PGN Inside 46
kegiatan kecintaan terhadap alam dari beberapa insan PGN. Perusahaan yang mengajarkan kami tentang solidaritas, kerja keras, loyalitas dan rasa cinta kepada alam akan diaplikasikan pada petualangan ini. Kami mendengar bahwa PLN dan Pertamina juga sudah membentuk organisasi tim pecinta alam dan telah mengibarkan benderanya di beberapa gunung tinggi di Indonesia. Sebagai bukti bahwa PGN juga memiliki jiwa tersebut, maka kami bertekad untuk mengibarkan bendera PGN di Mahameru, Puncak Tertinggi di Pulau Jawa (3.676 mdpl).
Hari Kedua
Hari Pertama Rabu, 01 Juni 2011, awal perjalanan kami. Kami berkumpul di HOSBU-I pada pukul 17.15 WIB, lalu berangkat dari St. Senen Pukul 18.30 WIB dengan Kereta Api Gumarang.
Kamis, 02 Juni 2011, kereta tiba di St. Pasar Turi Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB. Lelah dan lapar mengiringi perjalanan kami. Kami istirahat sejenak dan sarapan di sekitar stasiun. Tepat pukul 09.00 WIB kami memutuskan untuk langsung ke Terminal Bungurasih, lalu ke Terminal Arjosari Malang kemudian lanjut ke Pasar Tumpang. Tumpang adalah checkpoint awal sebelum naik ke Ranupani. Pukul 13.45 WIB kami berangkat ke Ranupani naik jip yang berisi 9 orang. Di jip inilah kami bertemu rekan seperjuangan yang berasal dari Jakarta juga. Selama ± 2 jam kami bersama dalam satu kendaraan. Kami sampai di Ranupani pukul 16.00 WIB, dan langsung mengurus surat perizinan dan mendapat nomor urut pendakian ke-200 dihari itu. Pendakian hanya diizinkan sampai Kalimati, tidak disarankan untuk dilanjutkan ke Arcopodo dan Puncak Mahameru oleh pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) karena risikonya terlalu tinggi. Menggapai Ranu Kumbolo Pukul 20.00 WIB kami berangkat dari Basecamp Ranupani, tak lupa memanjatkan doa agar diberi kelancaran dan keselamatan. Ya, saatnya tangan bekerja lebih banyak dari biasanya dan kaki melangkah lebih jauh dari biasanya. Rute Ranupane-Ranu Kumbolo bisa ditempuh melalui 2 jalur, melalui Watu Rejeng selama 4-5 jam atau nge-track melalui Gunung Ayek-ayek yang terjal namun waktu tempuh lebih singkat. Kami memilih jalur Watu Rejeng. Ladang penduduk yang didominasi bawang, kubis, dan beberapa sayuran lain menjadi pendamping disepanjang 15 menit awal lalu mengikuti jalan setapak. Memasuki hutan, pepohonan semakin rapat, jalan menyempit. Jalur Watu Rajeng ini memutar melalui punggung bukit, sebagian besar landai dan sedikit terjal. Menjelang pukul 01.00 WIB udara terasa semakin dingin, lalu tak lama kemudian tampak lampu-lampu tenda jauh di bawah di depan kami. Kami mempercepat langkah, lalu tampaklah Ranu Kumbolo persis di lembah di depan kami. Kami bergegas turun ke danau. Pukul 02.00 WIB kami tiba di tepian Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo adalah danau yang terletak di lembah, dikelilingi bukit-bukit curam seperti mangkok raksasa dengan air menggenang di dasarnya, rumpun pohon-pohon cemara berderet di sekelilingnya, rumput menghampar menutupi lereng-lereng bukit.
PGN Inside 47
PELANGI
Hari Ketiga Pukul 06.00 WIB kami terbangun dan suhu di Ranu Kumbolo menandakan 8°C, cukup dingin. Pendaki lain ada yang mengatakan suhu di Ranu Kumbolo tadi fajar sampai 2°C. Kami mulai masak nasi, indomie, sarden dan membuat kopi-susu. Habis makan kami bersantai dan berfoto-foto, sekedar melemaskan otot dan menghimpun tenaga. Kami mengisi penuh jerigen dan botol air, lalu packing ulang dan bersiap melanjutkan perjalanan.
Mencapai Oro-Oro Ombo, Mengejar Kalimati Kami mulai melangkah pukul 10.30 WIB dan langsung dihadapkan pada Tanjakan Cinta, tanjakan terjal untuk mencapai bukit keluar dari lembah Ranu Kumbolo. Setelah berjalan terus akhirnya pukul 14.30 WIB kami sampai di Kalimati. Setelah istirahat 5 jam, pukul 23.15 WIB kami berangkat dari Kalimati. Sekitar 5 menit dalam perjalanan kami menuruni semacam sungai yang menjadi jalur lahar saat Semeru meletus. Inilah yang disebut Kalimati, kali (sungai) mati yang tidak ada airnya dan menjadi jalur lahar. Sekitar 45 menit berjalan, kami sampai di pos Arcopodo. Kami mulai terasa lelah namun tetap melanjutkan perjalanan, hanya beristirahat dikala mengantri dengan tim lain karena tanjakan curam dan cukup untuk 1 orang saja. Kami berjalan mendahului tim lain jika ada kesempatan, dan kami sampai di Cemoro Tunggal pukul 00.30 WIB, di batas vegetasi terakhir, tepat sebelum mulai menapak lereng terjal pasir berbatu Mahameru.
PGN Inside 48
Hari Keempat Mahameru, Summit Attack Inilah saat di mana tekad mengeras menjadi batu. Kami arahkan senter ke atas, sebatas pandangan yang terlihat hanya pasir dan batu. Kami tak sanggup lagi mengucapkan doa, kami hanya bisa memohon dalam hati, semoga pendakian ini lancar, kami diberi kemudahan, kekuatan dan keselamatan. Kami mulai menapakkan kaki di pasir. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, dan pada langkah keempat pasir longsor. Mahameru sangat labil, tiap kita maju tiga atau empat langkah, dua langkah kita merosot lagi. Ada peringatan : DILARANG MENGINJAK BATU. Menempuh 3 jam perjalanan, kami mulai merasa lelah. Suhu yang sangat dingin, batu dan pasir yang sedingin es membuat kaki dan tangan kaku kedinginan dan sedikit mati rasa. Keselamatan diri kita tidak hanya ditentukan oleh kehatihatian kita, tapi juga kehati-hatian orang di atas kita. Kami tidak habis pikir, kenapa harus sesulit dan seberat ini. Yang kami miliki hanyalah harapan, harapan yang semakin lama semakin tipis. Pernah kami baca potongan kalimat di 5 cm “...
Yang kau butuhkan adalah kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih kuat dari baja, dan hati yang bekerja lebih sabar dari biasanya, serta mulut yang tak pernah berhenti berdoa…”. Tiba-tiba puncak terasa dekat, untuk sebuah harapan, untuk mereka yang kami sayangi, untuk mereka yang selalu menjadi sahabat-sahabat terbaik. Kami tak peduli lagi dengan sakit di kedua kaki, tak peduli lagi dengan hawa dingin yang menusuk tulang. Hanya ada satu yang ada pikiran saat itu “Mahameru”. Pukul 04.00 WIB, akhirnya kami sampai di puncak, salah satu anggota kami menggapai puncak Mahameru paling awal, lainnya menyusul kemudian. Akhirnya, hamparan pasir luas itu, hamparan yang hanya dibatasi langit dan awan di sekelilingnya. Hamparan pasir yang ada merah putih berkibar di situ. Hamparan pasir tempat di mana orang-orang menaruh mimpi mereka. Ya, MAHAMERU, Sabtu, 04 Juni 2011, pukul 04.00 WIB kami berhasil mencapai Puncak Mahameru. ALLAH menjawab doa kami untuk bisa berdiri di tempat tertinggi di tanah Jawa. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, kami tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mahameru adalah tanah lapang luas berpasir dan berbatu, dengan kawah Jonggring Saloka di salah satu ujungnya. Mahameru berada pada ketinggian 3676 mdpl, tertinggi di Pulau Jawa. Tiba-tiba tanpa terdengar suara, keluarlah wedus gembel dari kawah Jonggring Saloka, membentuk cendawan, semakin ke atas, semakin tinggi, lalu meluas seperti awan. Dulu, erupsi setiap 15-30 menit, namun selama penantian kami sekitar 4 jam hanya sekali erupsi. Sebelum pukul 09.00 WIB, angin akan mengarahkan asap wedus gembel ke arah Lumajang, menjauhi jalur pendakian. Namun lebih dari itu, angin berhembus ke arah sebaliknya, ke arah pendaki. Oleh karena itu, setelah pukul 09.00 WIB sangat berbahaya untuk berada di puncak Mahameru.
PGN Inside 49
PELANGI
Di salah satu tempat di Mahameru, ada monumen untuk mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis (Mapala UI), mereka adalah korban meninggal yang tercatat pertama kali, 16 Desember 1969, ada tulisan di situ : “Yang mencintai udara jernih. Yang mencintai terbang burung-burung. Yang mencintai keleluasaan dan kebebasan. Yang mencintai bumi. Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung. Mereka tengadah dan
berkata, ke sanalah Soe Hok Gie dan Idhan Lubis pergi. Kembali ke pangkuan bintang-bintang. Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi. Sementara saputangan menahan tangis. Sementara Desember menabur gerimis”. Tak lupa kami mendoakan mereka yang telah meninggal di Mahameru. Semoga semangat mereka selalu hidup di hati orang-orang yang mereka cintai, selalu hidup di hati orangorang yang tak pernah menyerah. Pukul 08.00 WIB kami turun dari Mahameru. Mimpi telah kami gapai, harapan telah kami bayar lunas, dan tekad telah berbuah manis. Tak henti-hentinya kami bersyukur atas kesempatan ini. Mahameru telah memberikan banyak hal. Kami persembahkan Mahameru untuk PGN, untuk orang-orang yang kami sayangi dan untuk mereka yang lembut hatinya. Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada Bapak Jobi Triananda atas sumbangsihnya, teman–teman di Departemen Enjiniring & Pembangunan, Departemen Logistik & Administrasi Umum dan Layum Area Banten SBU I atas dukungannya. Insan PGN kemana lagi kita kibarkan bendera selanjutnya....!!! (Ade Ihwana, Purwanto, Eko Yohannes)
PGN Inside 50
Gerakan Penghijauan untuk Kelestarian Alam Pelestarian Alam menjadi salah satu prioritas Program Bina Lingkungan Perusahaan. Tak sedikit kontribusi telah diupayakan melalui penanaman pohon di sekitar wilayah operasi.
Penanaman Pohon Mangrove, Pohon Jabon & Sengon serta tanaman buah-buahan dan tanaman lainnya telah direalisasikan untuk bumi. Semoga kontribusi ini membawa manfaat untuk kita dan generasi mendatang.
Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia 2011
Sebagai bagian dari transformasi ini, PGN dengan bangga memperkenalkan identitas visual baru yang mencerminkan komitmen kami terhadap inovasi dan pengembangan berkelanjutan, serta keyakinan kami terhadap masa depan gas bumi di Indonesia. Identitas baru kami menunjukkan tekad kami untuk terus memenuhi kebutuhan para pelanggan dan tetap menyediakan energi untuk kehidupan.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Jakarta 11140 Indonesia
T +6221 633 4838 F +6221 633 3080 E
[email protected] www.pgn.co.id
Wajah baru untuk partner terpercaya Selama hampir setengah abad sebagai perusahaan transmisi dan distribusi gas bumi ke seluruh penjuru Indonesia, PGN melakukan sebuah transformasi menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dan perusahaan berkelas dunia di bidang pemanfaatan gas bumi.
Sebagai bagian dari transformasi ini, PGN dengan bangga memperkenalkan identitas visual baru yang mencerminkan komitmen kami terhadap inovasi dan pengembangan berkelanjutan, serta keyakinan kami terhadap masa depan gas bumi di Indonesia. Identitas baru kami menunjukkan tekad kami untuk terus memenuhi kebutuhan para pelanggan dan tetap menyediakan energi untuk kehidupan.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Jakarta 11140 Indonesia
T +6221 633 4838 F +6221 633 3080 E
[email protected] www.pgn.co.id