Tokoh dan Ideologi dalam Serial Animasi Гора Самоцветов (gora samocvetov) ‘Gunung Permata’ Maulana Yodha Permana dan Zeffry Alkatiri Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ideologi-ideologi yang terkandung dalam serial animasi Rusia “Gora Samocvetov”. Serial tersebut diproduksi oleh studio Pilot di bawah arahan Aleksandr Tatarsky dan mendapat dukungan dari pemerintah Rusia. Dalam serial tersebut, terdapat ideologi tertentu yang mendukung kebijakan pemerintah Rusia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian media dengan menggunakan metode fungsional analisis naratif Vladimir Propp, dilanjutkan dengan pendekatan ideologis. Sebanyak 18 sampel film dari serial Gora Samocvetov yang digunakan sebagai objek penelitian ini dianalisis dengan melihat struktur narasi di setiap filmnya melalui lingkaran aksi tokoh serta pola ceritanya. Selanjutnya berdasarkan struktur tersebut, dilakukan analisis ideologi yang terdapat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam serial animasi Gora Samocvetov terdapat ideologi nasionalisme, patriotisme, nilai-nilai kolektivisme dan hegemoni dalam bentuk kuasa orang tua terhadap anak. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa film animasi, terutama yang mengangkat cerita rakyat, hingga saat ini masih digunakan oleh pemerintah Rusia sebagai alat hegemoni dan media penyampai ideologi.
Characters and Ideologies in the Animated Series Гора Самоцветов (gora samocvetov) ‘The Mountain of Gems’ Abstract This study was conducted to determine the ideologies in Russian animated series “Gora Samocvetov”. This series is produced by the studio Pilot directed by Alexander Tatarsky and get support from the Russian government. In this series, has some ideologies that supports the Russian government's policy. The type of this reseearch is media and cultural studies using functional narative methods of Vladimir Propp, followed by ideological approach. Total of 18 film samples of animated series of Gora Samocvetov were used as object analysis, which analyzed through the structure of the narrative based on action of character and the form of story in every film. Furthermore, based on the structure, continued with ideological analysis. The results showed that in the animated series Gora Samocvetov has ideology of nationalism, patriotism, collectivism and hegemony which manifested in power of parents to children. The results of this study also indicate that the animated films, especially which used folklore as theme, still used by the Russian government as hegemony tool and medium to conveys their ideology. Keywords: Hegemony; Ideology; Narrative; Nationalism; Russian Animation
Pendahuluan Film animasi dalam industri film Rusia telah berkembang sejak era Soviet. Cerita rakyat menjadi salah satu tema cerita dalam pembuatan film animasi. Namun dalam pembuatan film animasi yang mengangkat cerita rakyat tersebut, sering dilakukan penyuntingan terhadap naskah cerita asli, baik pada alur maupun unsur detail lainnya. Meski hal tersebut biasa
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
dilakukan sebagai proses kreatif yang dilakukan penulis naskah dan sutradara, namun menurut Anatoly Klots (2013), penyuntingan cerita untuk film animasi di Rusia juga dilakukan karena adanya pengaruh dari kebijakan pemerintah Soviet. Hingga saat ini film animasi Rusia masih dianggap memiliki kekuatan tersendiri sebagai media untuk menanamkan karakter bangsa terhadap anak-anak Rusia. Terutama ketika dimulainya masa kepemimpinan Vladimir Putin pada tahun 2000, di mana pemerintah Rusia memberikan dukungan terhadap film animasi, terutama untuk animasi-animasi yang bertemakan cerita rakyat. Animasi-animasi tersebut dianggap sebagai media yang efektif untuk mengenalkan identitas nasional Rusia kepada generasi mudanya (Michel Bouchard, 2013). Sejak saat itu, mulai bermunculan film-film animasi yang mengangkat cerita rakyat, seperti Alёša Popovič i Tugarin Zmej (Alyosha Popovich dan Si Naga Tugarin, 2004), Knjaz’ Vladimir (Pangeran Vladimir, 2006), dan Ivan Carevič i Seryj Volk (Ivan Tsarevich dan Serigala Abu-abu, 2011). Adapun serial animasi Gora Samocvetov memiliki perbedaan dibandingkan dengan film-film tersebut. Serial animasi Gora Samocvetov tak hanya mengangkat cerita rakyat dari etnis Rusia saja, namun juga dari beragam etnis lainnya yang tinggal di Rusia, seperti Ukraina, Armenia, Yahudi, hingga Korea. Seperti halnya film-film animasi bertema cerita rakyat lainnya, serial animasi Gora Samocvetov ini juga memiliki kemungkinan untuk digunakan sebagai penyampai ideologi tertentu yang digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuannya. Terlebih lagi dengan melihat bahwa pembuatan serial animasi ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Kebudayaan dan Sinematografi Federasi Rusia. Berdasarkan hal-hal tersebut, saya tertarik untuk mengetahui apa ideologi yang dimasukkan dalam serial animasi Gora Samocvetov. Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode analisis fungsional naratif oleh Vladimir Propp dari bukunya yang berjudul Morfologija (vol’šebnoj) skazki (1928) untuk menganalisis struktur narasi pada 18 sampel film dari serial animasi Gora Samocvetov. Metode analisis ini dilakukan dengan mengambil keseluruhan teks sebagai objek analisis yang berfokus pada struktur kisah atau narasi (Stokes, 2006). Metode tersebut dapat membantu menampilkan fungsi-fungsi tokoh dalam narasi cerita, yang kemudian dapat digunakan untuk menjelaskan ideologi di dalamnya. Berdasarkan hasil penelusuran saya, sejauh ini serial animasi Gora Samocvetov belum pernah diteliti secara khusus. Penelitian-penelitian lain yang mirip dengan penelitian ini misalnya
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
artikel jurnal Analisis Didaktis dan Ideologis terhadap Tokoh-tokoh Manusia Mutan dalam Karya Fiksi (Film) karya Dian Swandayani dan Nuning Sri Wilujeng serta tesis Representasi Stereotipe Perempuan dalam Film Brave oleh Fanny Puspitasari Go. Kedua hasil penelitian tersebut memberikan pemahaman kepada saya bagaimana film animasi memiliki ideologi tertentu yang secara sadar atau tidak, dapat memengaruhi khalayak penontonnya. Meski demikian, kedua penelitian tersebut tidak membahas film animasi yang mengangkat cerita rakyat. Dari uraian di atas, maka saya rumuskan masalah dalam penelitian ini dengan pertanyaan: apa ideologi yang terkandung dalam serial animasi Gora Samocvetov terkait dengan fungsi tokoh pada narasi cerita dalam film-filmnya?
Tinjauan Teoretis Analisis fungsional naratif digunakan untuk membahas fungsi tokoh dalam narasi. Dalam analisis ini digunakan istilah “fungsi tokoh”. Istilah tersebut berbeda maknanya dengan “fungsi penampilan tokoh” yang umumnya dibagi menjadi tokoh protagonis dan antagonis. Istilah “fungsi tokoh” berasal dari Vladimir Propp, yang digunakan untuk menjelaskan fungsi tokoh dalam narasi. Propp menggunakan analisis fungsional naratif untuk mengeksplorasi unsur-unsur pokok dalam dongeng-dongeng agar dapat melihat kesamaan di antara mereka (Stokes, 2006). Selain digunakan untuk menganalisis dongeng dan cerita rakyat, analisis Propp juga dapat dapat digunakan untuk meneliti kisah lainnya. Dalam penelitian media, analisis ini digunakan untuk meneliti film, serial televisi, berita dan media lainnya (Stokes, 2006). Menurut Benedict Anderson (2006), bangsa adalah suatu komunitas politis yang dibayangkan, bersifat terbatas secara inheren sekaligus berdaulat. Adapun nasionalisme itu sendiri merupakan ide akan suatu komunitas terbayang yang muncul karena adanya kesadaran akan hubungan atau ikatan dari masing-masing individu yang menyatukan mereka. Disebut sebagai “terbayang” karena semua anggota komunitasnya dapat mengetahui dan mampu membayangkan komunitasnya, sekalipun anggota dari komunitas tersebut tidak saling mengenal. Anderson melihat nasionalisme muncul sebagai hasil dari modernitas, yang digunakan sebagai sarana demi tujuan politik dan ekonomi. Karenanya, komunitas terbayang ini muncul melalui kekuatan media massa yang memiliki peran penting di masa modern.
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
Benedict Anderson menekankan tentang pentingnya peran bahasa, media massa dan sistem edukasi sebagai jalan menuju nasionalisme. Media massa berperan dalam menyebarluaskan ide tentang bangsa sehingga membagi perasaan yang sama dan ide yang sama tentang bangsa, yang kemudian memunculkan ide tentang nasionalisme. Meski awalnya Anderson hanya menekankan media massa cetak sebagai kaitannya dengan kapitalisme dan modernisme, namun pada masa sekarang ini, film dan bentuk media lainnya pun memiliki peran yang sama dalam menyebarkan ide-ide tentang “komunitas terbayang” tersebut. Menurut Brokgauz dan Yevron (1907), ideologi patriotisme secara umum diartikan sebagai ide tentang kecintaan terhadap tanah air. Baik nasionalisme maupun patriotisme menunjukkan hubungan masing-masing terhadap bangsa. Meski demikian, keduanya berbeda dalam beberapa hal. Nasionalisme lebih menekankan kesatuan melalui akar kebudayaan, termasuk bahasa dan warisan sejarah, sedangkan patriotisme lebih menekankan pada kecintaan terhadap bangsa melalui nilai-nilai dan keyakinan (Gardner, 2012). Kolektivisme adalah istilah yang menggambarkan doktrin atau aturan-aturan sosial lainnya yang menekankan tentang pentingnya kebersamaan, keunggulan untuk hidup secara kolektif atau berkelompok baik dalam bentuk masyarakat, negara, bangsa atau kelas dibandingkan kehidupan individu (Ivina, 2004). Meski istilah kolektivisme sering dikaitkan dengan sistem totaliter yang pernah diterapkan di Uni Soviet, yang digambarkan dengan bentuk penindasan dan kekerasan sebagai cara untuk mengubah masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bersama, namun bentuk kolektivisme dalam konteks sejarah Rusia tidak sesempit pengertian kolektivisme tersebut. Kolektivisme yang dilandasi oleh dasar persatuan, solidaritas, kebersamaan dan persaudaraan telah dikenal di Rusia berabad-abad lampau sebelum era Soviet, yakni pada masa Rus Kuno hingga masa akhir Tsar. Bentuk kolektivisme tersebut tampak dari penerapan zadruga atau cara hidup berkelompok yang terbentuk berdasarkan keluarga besar, mir atau desa yang hidup dari pertanian komunal, pembentukkan duma atau dewan dan veche atau majelis kota (Chapman, 1998). Cara hidup kolektif di masa modern tentunya sudah banyak ditinggalkan. Namun nilai-nilai kolektivisme masih menjadi bagian kehidupan masyarakat Rusia. Nilai-nilai kolektivisme yang berbentuk persatuan, solidaritas, kebersamaan dan persaudaraan inilah yang kemudian dipertahankan hingga saat ini. Menurut Antonio Gramsci, hegemoni adalah kontrol sosial secara internal dengan membentuk keyakinan-keyakinan ke norma yang berlaku (Inglis, 1990). Ia menganggap bahwa pendekatan budaya merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam mewujudkan
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
kerangka revolusi sosial. Hegemoni menjadi kontrol sosial secara internal dengan membentuk keyakinan-keyakinan terhadap norma-norma yang berlaku. Lebih dari itu, hegemoni digunakan untuk mendiktekan cita rasa, kebiasaan moral, prinsip-prinsip religius dan politik, serta seluruh hubungan-hubungan sosial, khususnya makna intelektual dan moral (Patria, 1999). Gramsci menggunakan istilah “blok historis” untuk menyebutkan faksi kelas yang berkuasa atas kelas-kelas lainnya dalam menjalankan otoritas sosial melalui kombinasi antara kekuatan dan konsensus (Barker, 2012). Blok historis ini bisa berasal dari golongan apa saja, baik dari kelas borjuis maupun kelas proletar, di mana posisi mereka adalah sebagai penguasa sistem yang mendominasi kelas lainnya. Selanjutnya, agar blok historis ini dapat bertahan, maka harus ada elemen-elemen tertentu yang mempertahankannya, yang oleh Gramsci disebut sebagai “intelektual organik” (Barker, 2012).
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisis naratif dengan pendekatan strukturalis dan ideologis. Analisis naratif yang digunakan adalah analisis fungsional, dilakukan dengan cara mengambil keseluruhan teks sebagai objek analisis dan berfokus pada struktur kisah atau narasi (Stokes, 2006). Adapun istilah teks yang dimaksud di sini adalah bentuk produk media dan budaya sebagai objek analisis yang dijadikan fokus penelitian, di samping penelitian terhadap industri dan khalayak (Stokes, 2006). Penggunaan analisis naratif ini digunakan untuk mengetahui dinamika alur cerita serta aksi-aksi tokohnya. Pendekatan strukturalis merupakan analisis terhadap alur, latar, tema, penokohan, gaya/penyampaian untuk memahami tokoh (Toha-Sarumpaet, 2010). Pendekatan tersebut dilakukan terhadap 18 sampel film dari 65 film serial Gora Samocvetov yang diproduksi sepanjang tahun 2004-2013. Untuk mengetahui tentang tokoh dalam setiap cerita yang ditampilkan, maka perlu dilakukan analisis secara mendalam terhadap alur, latar dan tema cerita, sehingga akan didapatkan informasi tentang fungsi tokoh melalui aksinya dalam narasi serta kemiripannya secara struktural untuk membuktikan kecenderungan ideologi yang dimunculkan pada setiap sampel. Pendekatan ideologis dilakukan dengan tujuan untuk menemukan “ideologi” atau “sistem keyakinan” yang tersembunyi dalam media yang diteliti (Stokes, 2006). Mengingat seluruh
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
artefak media adalah produk-produk sebuah ideologi, tidak terkecuali serial animasi Gora Samocvetov ini, maka pendekatan ideologis akan membantu dalam penelitian ini untuk mengetahui keberadaan ideologi di dalamnya.
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian terhadap 18 sampel film serial animasi Gora Samocvetov, dapat diketahui bahwa terdapat kecenderungan di setiap filmnya dalam menyampaikan ideologi-ideologi tertentu yang tampak dari struktur narasi yang ditampilkan dalam lingkaran aksi dan pola ceritanya sebagai berikut. 1. Жадная мельничиха (žadnaja mel’ničixa) ‘Istri Tukang Giling yang Serakah’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh istri tukang giling yang mencuri ayam nenek yang merupakan tetangganya. Selain itu, ia juga mewujudkan lingkaran aksi tokoh sang puteri (sebagai seseorang yang ditolong di akhir narasi). Lingkaran aksi tokoh pahlawan diwujudkan oleh tukang giling yang mengemban misi menghilangkan kutukan yang dialami istrinya. Tukang kayu, tukang drum dan wanita Romani mewujudkan lingkaran aksi donor. Pola cerita menampilkan bahwa sang nenek memiliki kuasa untuk menghilangkan kutukan yang menimpa istri dan diri tukang giling akibat perbuatan buruk mereka. 2. Как обманули змея (kak obmanuli zmeja) ‘Cara Menipu Ular’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh ular, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh burung jantan, lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh burung betina (sebagai yang ditolong) sekaligus juga mewujudkan lingkaran aksi donor (membantu burung jantan mencari batu batu besar di tepi laut). Anak-anak burung juga mewujudkan lingkaran aksi penolong ketika membantu orang tuanya mengeluarkan batu yang ditelan ular. Pola cerita menampilkan usaha yang pantang menyerah burung untuk mendapatkan kembali telur-telur miliknya yang dicuri oleh ular. 3. Большой петух (bol’šoj petux) ‘Ayam Jantan Raksasa’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh nenek dan tuan tanah. Lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh dua tokoh. Yang pertama oleh kakek dalam hubungan pertentangan dengan nenek, yang kedua diwujudkan dengan ayam jantan dalam hubungan pertentangan dengan tuan tanah. Peran ayam jantan dalam hubungan pertentangan antara kakek dan nenek adalah dalam lingkaran aksi donor karena kakek yang bersaing secara
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
langsung dengan nenek, sedangkan ayam jantan sendiri bukan sebagai tokoh utama. Namun dalam hubungan pertentangan antara ayam jantan dan tuan tanah, ia menjadi tokoh utama dan mewujudkan lingkaran aksi pahlawan karena menyelamatkan kakek dari kemalangan dan mengalahkan tuan tanah yang zalim. Peran kakek, dalam hubungan pertentangannya dengan nenek, mewujudkan lingkaran aksi pahlawan, namun dalam hubungan pertentangan antara ayam jantan dengan tuan tanah, ia mewujudkan lingkaran aksi pembekal sekaligus lingkaran aksi raja. Kakek berperan dalam lingkaran aksi pembekal karena ia rajin memberi makan ayam dan memberi pekerjaan berat di pertaniannya setiap hari, sehingga ayam jantanya menjadi ayam yang tangguh dan kuat. Kakek berperan dalam lingkaran aksi raja, karena ayam jantan berjuang demi kakek. Pola cerita menampilkan keberanian dan usaha pantang menyerah ayam untuk mengembalikan harta milik kakek yang dirampas oleh tuan tanah. 4. Царь и ткачь (car’ i tkač’) ‘Raja dan Tukang Tenun’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh raja jahat dan utusan dari kerajaan jahat, lingkaran aksi raja diwujudkan oleh raja, lingkaran aksi pemberangkat diwujudkan oleh dua penasihat kerajaan, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh tukang tenun. Pola cerita menampilkan bahwa siapapun dan apapun pekerjaannya, berhak dan wajib untuk berbakti pada negaranya, terlebih lagi ketika negaranya berada dalam keadaan bahaya. 5. Жихарка (žixarka) ‘Zhiharka’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh rubah, lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh Zhiharka (sebagai tokoh yang diselamatkan), lingkaran aksi donor, diwujudkan oleh kelinci, serta lingkaran aksi pahlawan, diwujudkan oleh kucing dan burung pipit. Pola cerita menampilkan bahwa anak yang tidak patuh pada orang tua, maka akan mengalami kesulitan. 6. Непослушный медвежонок (neposlušnyj medvežonok) ‘Beruang Kecil
yang Tak
Mau Mendengarkan’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh serigala, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh tupai tanah, rusa, itik dan beruang jantan besar, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh beruang kecil. Beruang kecil melawan rasa penasarannya, yang kemudian menyadari bahwa sosok idealnya adalah menjadi beruang--menjadi dirinya sendiri. Itulah yang menjadi lingkaran aksi puteri, yakni sesuatu yang dicari dan diperjuangkan oleh beruang kecil, berupa pengetahuan akan sosok ideal yang ia ingin temukan. Pola cerita menampilkan bahwa
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
mengenali diri atau kelebihan bangsa sendiri itu penting, karena berpengaruh pada masa depan akan menjadi apa nanti. Selain itu, cerita ini juga menampilkan bahwa anak-anak seharusnya mendengarkan kata-kata orang tua. 7. Заяц-слуга (zajac-sluga) ‘Abdi Kelinci’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh para tuan, lingkaran aksi pembekal sekaligus lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh Fatima, serta lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Hakim. Pola cerita menampilkan usaha yang pantang menyerah oleh tokoh Hakim. Meski rumah beserta harta bendanya habis terbakar, serta dirinya dihina oleh para tuan yang kaya, namun ketenangan serta kecerdikannya, berhasil menyelamatkan kelangsungan hidup keluarganya. 8. Чепоги (čepogi) ‘Chepogi’ Penyihir Harimau berperan dalam lingkaran aksi antagonis ketika mencuri ikan milik Kim, sekaligus dalam lingkaran aksi pembekal ketika ia menjanjikan kebahagiaan “yang aneh” kepada Kim. Tetangga Kim mewujudkan lingkaran aksi donor. Tokoh Chepogi adalah tokoh penguji kesabaran Kim, berfungsi dalam lingkaran aksi donor. Tokoh Kim sendiri mewujudkan lingkaran aksi pahlawan sekaligus lingkaran aksi antagonis. Struktur cerita dalam film ini berkenaan dengan pertarungan batin Kim. Ketakutan akan kemiskinan seandainya Chepogi datang dan mengusirnya, membuat Kim mencoba untuk berbuat jahat dan membuang Chepogi di hutan. Namun kebaikan hati Kim mengalahkan sisi jahatnya. Hasil akhir dari kesabarannya adalah pengetahuan tentang kebahagiaan “yang aneh”, kebijaksaaan dan kebahagiaan yang dia miliki ketika tua, sebagai perwujudan dari lingkaran aksi puteri. Pola cerita menampilkan kesabaran Kim sebagai orang tua, tak hanya berbuah kebahagiaan untuk dirinya, namun juga untuk anak cucunya. 9. Гордый мышь (gordyj myš’) ‘Tikus yang Bangga’ Lingkaran aksi pembekal diwujudkan oleh ibu tikus, di mana keinginan dan pertanyaannya membuat anaknya memulai perjalannya. Tokoh bulan, matahari, awan, angin dan gunung adalah tokoh dalam lingkaran aksi donor yang mengarahkan tikus pada sesuatu yang dicarinya. Sekalipun awan menyerang tikus dan berpartisipasi dalam lingkaran aksi antagonis, namun cerita dalam film ini adalah pertarungan antara angan tikus terlalu besar dengan kebijaksanaannya dalam melihat kekurangan. Maka pada tokoh tikus itu sendiri, disamping mewujudkan lingkaran aksi pahlawan sebagai pencari pasangan dari sesuatu yang terkuat,
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
juga ia mewujudkan lingkaran aksi antagonis karena angannya yang membuat dirinya sendiri kesulitan. Adapun lingkaran aksi puteri, selain diwujudkan dalam bentuk fisik, yakni pasangan yang menjadi istri tikus, juga sebenarnya tersirat dalam bentuk pengetahuan tikus mengenai bangsanya yang kuat dan pengetahuan itulah yang dicari-cari dan diperjuangkan olehnya dalam cerita ini. Pola cerita menampilkan pentingnya mengenali diri dan keunggulan bangsa sendiri. 10. Про Степана-кузнеца (pro stepana-kuzneca) ‘Stepan Si Pandai Besi’ Lingkaran aksi antagonis diwujudkan oleh tiga iblis. Lingkaran pembekal diwujudkan oleh pembantu keluarga Aleksei. Lingkaran aksi donor diwujudkan oleh anak kucing. Lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Stepan sang pandai besi. Keluarga Aleksei, mewujudkan lingkaran aksi pemberangkat sekaligus lingkaran aksi raja, di mana Yelizaveta berperan dalam lingkaran aksi puteri. Pola cerita menampilkan perlunya sifat heroik yang berani untuk mengalahkan musuh yang mengganggu stabilitas bangsanya. Selain itu, ditampilkan juga bahwa apapun pekerjaannya, membela tanah air adalah sebuah keharusan. 11. Егорий Храбрый (egorij xrabryj) ‘Yegori Sang Pemberani’ Lingkaran aksi pembekal sekaligus lingkaran aksi pemberangkat diwujudkan oleh ayah dan ibu Yegori di Yerusalem, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Yegori, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh tikus beserta hewan lainnya serta oleh Tuhan dengan perwakilan malaikat, lingkaran aksi keluarga raja diwujudkan oleh tsar di Tanah Rus dan puterinya, sedangkan lingkaran aksi antagonis diwujudkan oleh raja lalim dari tanah Latin yang berubah-ubah dari serigala, menjadi burung dan terakhir menjadi naga. Pola cerita menampilkan pentingnya keberanian untuk menentang kejahatan. Ditampilkan juga keyakinan bahwa Tuhan selalu menolong pihak yang benar. 12. Рогатый хан (rogatyj xan) ‘Khan Bertanduk’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh khan dan pasukannya, lingkaran aksi tokoh pahlawan diwujudkan oleh pemuda, lingkaran aksi tokoh pembekal diwujudkan oleh ibu pemuda, lingkaran aksi penolong diwujudkan oleh ular raksasa, serigala dan nenek sihir. Selain sebagai penolong, tokoh nenek sihir juga mewujudkan lingkaran aksi pemberangkat karena ia yang menyarankan pemuda mengalahkan khan menggunakan jubah ajaibnya. Secara fisik, tidak ada tokoh sang puteri, namun kedamaian di desa dan kebersamaan dengan ibunya menjadi tujuan, sehingga itulah lingkaran aksi puteri. Pola cerita menampilkan perlunya keyakinan dan keberanian demi menyelamatkan tanah air, bangsa dan keluarga.
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
13. Проделки лиса (prodelki lisa) ‘Tipu Muslihat Rubah’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh rubah, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Kavshuchan, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh kawan-kawan Kavshuchan dan serigala. Tidak ada tokoh puteri secara fisik yang ditampilkan, namun kehidupan yang damai tanpa kekacauan dari rubah yang diusahakan orang-orang merupakan perwujudan dari sang puteri. Pola cerita menampilkan bahwa kejujuran itu penting dalam kehidupan sosial. Ketidakjujuran dapat menimbulkan kerusakan tatanan sosial serta menghilangkan kepercayaan dari anggota masyarakat lainnya. 14. Пумасипа (pumasipa) ‘Dua Pemburu’ Lingkaran aksi tokoh antagonis dan lingkaran aksi pahlawan palsu diwujudkan oleh Kynlabash, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Alsi, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh nenek Nysh, raksasa batu, raksasa kayu dan kakek bumi, sedangkan lingkaran aksi pemberangkat dan lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh Nai. Pola cerita menampilkan bahwa kesombongan tidak akan membawa kebahagiaan. Selain itu ditampilkan juga pentingnya kebersamaan dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. 15. Подарки чёрного ворона (podarki chёrnogo vorona) ‘Hadiah dari Gagak Hitam’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh pangeran, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Goca, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh gagak, lingkaran aksi pembekal, lingkaran aksi pemberangkat dan lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh Teri. Pola cerita menampilkan kebaikan hati akan mendapat balasan yang baik, begitu pun tindakan buruk akan mendapat balasan buruk pula. Selain itu ditampilkan akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga. 16. Бессмертный (bessmertnyj) ‘Yang Abadi’ Lingkaran aksi pahlawan dan lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh tokoh Nimurum. Petualangan pencarian jawaban dari rasa penasarannya adalah petualangan Nimurum sebagai tokoh pahlawan, sedangkan diri Nimurum yang egois dan tidak mau mendengarkan adalah sosok antagonis dari sisi lain diri Nimurum. Nimurum yang menyadari kekeliruannya di akhir hayatnya mendapat ampunan dari Tuhan dan mempertemukannya kembali kepada ibunya menjadi akhir yang baik dari petualangannya. Selanjutnya, lingkaran aksi pemberangkat diwujudkan oleh ibu Nimurum, lingkaran aksi donor diwujudkan oleh burung, rusa dan harimau yang menjadi sahabat Nimurum. Lingkaran aksi pembekal
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
diwujudkan oleh istri Nimurum di negeri abadi. Meski awalnya wanita yang menjadi istri Nimurum di negeri abadi mewujudkan lingkaran aksi puteri, namun itu bukan akhir dari petualangan Nimurum. Lingkaran aksi puteri yang paling sejati adalah kesadaran Nimurum akan kesalahan dirinya yang meninggalkan ibu dan sahabat-sahabatnya, dimana semua itu akhirnya terbayar melalui pertemuan Nimurum dengan ibu dan sahabat-sahabatnya. Pola cerita menampilkan bahwa sejauh apapun perjalanan yang kita lakukan, tidak semestinya melupakan tanah air. Tanah air adalah tempat berasal dan tempat kembali. Selain itu ditampilkan juga bahwa kata-kata ibu selalu benar, sehingga sudah seharusnya seorang anak mendengarkan nasihat ibunya. 17. Представьте себе... (predstav’te sebe) ‘Bayangkanlah!’ Lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Alik yang bertualang dalam imajinasinya untuk mencari jawaban berdasarkan cerita-cerita kakeknya. Lingkaran aksi antagonis juga diwujudkan oleh Alik dengan sikapnya yang menolak membaca Taurat dan pergi dari kerumunan seperti yang terjadi di awal cerita. Namun kakeknya membantu melalui cerita, yang mewujudkan lingkaran aksi pembekal, lingkaran aksi pemberangkat dan lingkaran aksi donor melalui petualangan dalam bayangan Alik. Lingkaran aksi puteri sendiri diwujudkan secara tidak langsung dalam bentuk pemahaman Alik akan pentingnya membaca Taurat. Pola cerita menampilkan bahwa generasi tua memiliki pengetahuan akan kebijaksanaan yang sudah seharusnya dipahami oleh generasi muda. Selain itu ditampilkan juga pentingnya mengetahui sejarah bangsanya sendiri sebagai warisan budaya bangsa. 18. Мэргэн (mėrgėn) ‘Mergen’ Lingkaran aksi tokoh antagonis diwujudkan oleh makhluk kayu raksasa, lingkaran aksi pahlawan diwujudkan oleh Mergen, lingkaran aksi pemberangkat dan lingkaran aksi donor diwujudkan oleh hewan-hewan hutan, lingkaran aksi puteri diwujudkan oleh gadis. Ayah dan ibu Mergen termasuk pula dalam lingkaran aksi donor, karena pada awal cerita, ibu Mergen yang menyelamatkan Mergen ketika mereka bertiga diculik, begitu pun ayah Mergen yang ikut membantu Mergen ketika bertarung dengan makhluk kayu raksasa. Pola cerita menampilkan keyakinan dan keberanian untuk mengalahkan kejahatan dan menyelamatkan yang lemah yang menjadi korban kezaliman. Selain itu, ditampilkan juga pentingnya persatuan dan kerjasama, karena dengannya suatu kelompok akan menjadi lebih kuat.
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
Pembahasan Aksi-aksi dari tokoh utama yang menunjukkan kontribusi bagi bangsanya dan menampilkan pentingnya pengetahuan akan keunggulan bangsa, merupakan wujud dari sikap nasionalisme. Dengan mengingat kembali teori Anderson yang menyatakan bahwa kesadaran akan nasionalisme suatu kelompok masyarakat atau komunitas terbayang yang terikat dalam suatu khayalan dan dipengaruhi oleh informasi yang disampaikan dari media massa dan sistem edukasi (Anderson, 2006), maka terbuktilah bahwa fungsi-fungsi tokoh dalam narasi-narasi serial Gora Samocvetov mengandung ideologi yang mengarahkan anak-anak sebagai khalayak utama pada tujuan-tujuan nasionalisme. Seperti yang dipaparkan dalam hasil penelitian di atas, ide-ide nasionalisme dapat kita lihat film Car’ i tkač’ (Raja dan Tukang Tenun) dan Pro Stepana-kuzneca (Stepan Sang Pandai Besi) menampilkan ide-ide nasionalisme dengan bentuk usaha dan aksi penyelamatan bangsa dari kemalangan. Dalam Neposlušnyj medvežonok (Anak Beruang yang Tak Mau Mendengarkan) dan Gordyj myš’ (Tikus yang Bangga), penyampaian ideologi nasionalisme tampak dari lingkaran aksi tokoh tikus dan beruang kecil yang merupakan wujud dari penerimaan informasi, sehingga sampai pada kesadaran akan keterikatan dirinya dengan bangsanya sendiri sebagai suatu komunitas terbayang. Sedangkan pada Egorij Xrabryj (Yegori Sang Pemberani) dan Predstav’te sebe... (Bayangkanlah!), penyampaian ideologi nasionalisme tampak dari lingkaran aksi tokoh yang menekankan pada tindakan pelestarian warisan budaya bangsa. Ide-ide nasionalisme tersebut dimasukkan dalam film-film serial Gora Samocvetov, sehingga anak-anak sebagai khalayak utama dapat memiliki kesadaran akan pentingnya untuk mengenali diri dan bangsanya sendiri, mencintai dan membela bangsanya serta menghargai keragaman budaya bangsanya. Cerita-cerita dalam serial animasi Gora Samocvetov menjadi media penyampai ideologi nasionalisme ini, sehingga anak-anak memiliki kesadaran untuk mencari tahu jati dirinya, memiliki bayangan akan keterikatan satu sama lain dengan kelompok masyarakat sebangsanya, hingga pada akhirnya memiliki kesadaran untuk menjaga kelangsungan bangsanya berikut warisan budayanya. Aksi kepahlawanan yang berani melawan sesuatu yang mengganggu kestabilan negara atau aksi yang membuktikan kecintaan terhadap tanah air, keluarga dan bangsanya, menampilkan sikap patriotisme. Selain terdapat pada beberapa film yang telah disebutkan di atas, nilai-nilai
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
patriotisme juga dapat ditemukan pada film-film lainnya. Misalnya pada Kak obmanuli zmeja (Cara Menipu Ular) dan Bol’šoj petux (Ayam Jantan Raksasa) yang menampilkan keberanian, usaha dan kerja keras demi mendapatkan dan mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik mereka; Zajac-sluga (Abdi Kelinci) yang menampilkan usaha pantang menyerah serta keyakinan demi masa depan keluarganya; Bessmertnyj (Yang Abadi) yang menampilkan kecintaan terhadap tanah air dan keluarganya; dan Mėrgėn (Mergen) yang menampilkan keberanian untuk membela yang lemah serta mengutamakan keselamatan keluarganya. Meski aksi para tokoh yang mengandung nilai-nilai patriotisme tersebut ditampilkan dengan cara yang berbeda, namun semuanya memiliki kesamaan pada dasar aksinya. Semua aksi para tokoh pahlawan dilandasi dengan keyakinan dan keharusan untuk melakukan sesuatu yang harus dipertahankan atau diselamatkan. Melalui serangkaian aksi tokoh-tokoh tersebut juga, pesan kebaikan dan keberanian disampaikan, sehingga impuls yang ditimbulkan terhadap anak-anak dapat lebih kuat dalam membangun sikap patriot. Nilai-nilai tentang pentingnya keluarga, tanah air dan upaya menegakkan kebenaran menjadi dasar utama dalam ide patriotisme ini. Aksi-aksi tokoh yang menampilkan kebersamaan dan persaudaraan, keinginan untuk berbagi dan kerjasama merupakan wujud dari nilai-nilai kolektivisme. Aspek-aspek ini sangat nampak, misalnya dalam film Prodelki lisa (Tipu Muslihat Rubah) yang menampilkan pentingnya kejujuran dalam mempertahankan hubungan baik dengan masyarakat sesamanya; serta Pumasipa (Dua Pemburu) dan Podarki čёrnogo vorona (Hadiah dari Gagak Hitam) yang menampilkan pentingnya persaudaraan, kerjasama serta berbagi dengan sesama. Aksi-aksi yang menampilkan anak untuk patuh pada orang tua serta kekuatan orang tua baik dalam hal cinta maupun perlindungan bagi anaknya merupakan bentuk hegemoni atau kuasa orang tua terhadap anaknya. Misalnya dalam Žadnaja mel’ničixa (Istri Tukang Giling yang Serakah) ditampilkan bahwa berbuat buruk pada orang tua akan mendatangkan malapetaka serta ditampilkan juga kuasa dari generasi tua akan keselamatan generasi muda; Žixarka (Zhiharka) dan Neposlušnyj medvežonok (Anak Beruang yang Tak Mau mendengarkan) menampilkan bahwa anak-anak sudah seharusnya mendengarkan nasihat orang tua dan tidak baik melanggar perintah mereka karena akan mendatangkan kesulitan; Čepogi (Chepogi) menampilkan betapa pentingnya peran orang tua serta sulitnya usaha mereka dalam membangun kebahagiaan bagi anak-anaknya.
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
Kesimpulan Berdasarkan pemaparan temuan data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam serial Gora Samocvetov terdapat ideologi-ideologi yang mendukung kebijakan pemerintah Rusia. Nasionalisme menjadi ideologi yang utama yang ditampilkan dalam fungsi tokoh di setiap narasi cerita di setiap filmnya. Sebagai media, film animasi Rusia juga dijadikan alat hegemoni oleh pemerintah Rusia demi menyampaikan tujuannya terhadap masyarakat, khususnya terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain nasionalisme, terdapat juga pesan-pesan patriotisme, nilai-nilai kolektivisme serta hegemoni dalam bentuk kuasa orang tua terhadap anak.
Saran Penelitian dengan metode analisis Propp dapat dilakukan dengan menggunakan 3-5 sampel saja. Selain akan menghemat waktu penelitian, hasil pembahasan juga dapat dilakukan lebih mendalam. Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan metode analisis Propp, sebaiknya dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan teori lainnya.
Daftar Referensi Anderson, Benedict R. O’G. (2006). Imagined Communities. London: Verso. Barker, Chris. (2012). Cultural Studies Theory and Practice. London: Sage. Go, Fanny Puspitasari. (2013). Representasi Stereotipe Perempuan dalam Film Brave. Jurnal E-Komunikasi Vol. 1 No. 2, Universitas Kristen Petra Surabaya, 2013. Gramsci, Antonio. (1971). Selection from the Prison Notebooks (disunting dan diterjemahkan oleh Quentin Hoare dan Geoffrey Nowell Smith). New York: International Publisher. Inglis, Fred. (1990). Media Theory: an Introduction. Oxford: Basil Blackwell. Patria, Nezar dkk. (1999). Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Propp, Vladimir. (2001). Morfologija volšebnoj skazki. Moskwa: Labirint. Stokes, Jane. (2006). How To Do Media and Cultural Studies: Panduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya (diterjemahkan oleh: Santi Indra Astuti). Yogyakarta: Bentang.
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014
Swandayani, Dian dan Nuning Sri Wilujeng. (2010). Analisis Didaktis dan Ideologis terhadap Tokoh-tokoh Manusia Mutan dalam Karya Fiksi (Film). Artikel No. 12, Jurnal Litera, FBS UNY, No. 1 Vol. 9, April 2010. Toha-Sarumpaet, Riris K. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional. Sumber dari internet Bouchard, Michel. (2013). Russian Animated Films and Nationalism of the New Millennium: The Russian Phoenix Rising from the Ashes. Diakses melalui https://blogs.unbc.ca/michel/2013/03/03/russian-animated-films-and-nationalism-of-thenew-millennium-the-russian-phoenix-rising-from-the-ashes/ (13-10-2014). Brokgauz, F. A. & I. A. Yevron. (1890-1907). Encyklopedičeskij slovar’. Diakses melalui http://dic.academic.ru/dic.nsf/brokgauz_efron/77727 (12-12-2014). Chapman, Stephen R. (1998). Collectivism in the Russian World View and Its Implications for Christian Ministry, diakses melalui http://www.eastwestreport.org/articles/ew06408.htm (12-12-2014). Gardner, Zen. (2012) Patriotism vs Nationalism - The Deliberately Blurred Line. Diakses melalui http://www.zengardner.com/patriotism-vs-nationalism-the-deliberately-blurredline/ (12-12-2014). Gorasamocvetovmult (saluran Gora Samocvetov). Diakses youtube.com/user/Gorasamocvetovmult/ (29-01-2014).
melalui:
http://www.
Ivina, A. A. (2004). Filosofija: Enciklopedičeskij slovar’ - Kollektivizm. Diakses melalui http://dic.academic.ru/dic.nsf/enc_philosophy/538/КОЛЛЕКТИВИЗМ (12-12-2014). Klots, Anatoliy. (2013). Depicting the Trickster: Soviet Animation and Russian Folktales. Diunduh melalui http://jsis.washington.edu/ellison//file/REECAS%20NW%202013/ Klots.pdf (30-01-2014). Propp, Vladimir. (1928). Morfologija skazki. Leningrad: Academia. Diakses melalui http://feb-web.ru/feb/skazki/critics/pms/pms-001-.htm (01-02-2014). _____. (1928). Morphology of the Folk Tale (versi terjemahan The American Folktale Society, 1968). Indiana: Indiana University. Diunduh melalui http://homes.di.unimi.it/~alberti/Mm 10/doc/propp.pdf (01-02-2014).
Tokoh dan..., Maulana Yodha Permana, FIB UI, 2014