TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Indonesia Lahan pertanian (yang mungkin ditanami tanaman padi) Indonesia hingga tahun 2009 seluas 12.883.576 hektar. Modal lahan pertanian itu menghasilkan 64.398.890 ton produksi padi tahun 2009 (Deptan, 2010).
Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2° sampai 57° Lintang Utara, 3° sampai 16° Lintang Selatan, dan antara 98° sampai 27° Bujur Barat, merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72 Km2 Dari luas Propinsi Sumatera Utara, dengan batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Karo
dan
Kabupaten
Langkat
(Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2008). Daerah ini secara geografis terletak pada wilayah pengembangan Pantai Timur Sumatera Utara serta memiliki topografi, kountur dan iklim yang bervariasi. Kawasan hulu yang kounturnya mulai bergelombang sampai terjal, berhawa tropis pegunungan, kawasan dataran rendah yang landai sementara kawasan pantai berhawa tropis pegunungan. Sementara itu, dilihat dari kemiringan lahan, Kabupaten Deli Serdang dibedakan atas : dataran pantai ±63.002 Ha (26,30 %), dataran rendah ±68.965 Ha (28,80 %), dataran pegunungan ±111.970 Ha (44,90 %).
Universitas Sumatera Utara
Di Kabupaten Deli Serdang terdapat 5 (lima) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Belawan, DAS Deli, DAS Belumai, DAS Percut, dan DAS Ular, dengan luas areal 378.841 Ha, yang kesemuanya bermuara ke Selat Malaka dengan hulunya berada di Kabupaten Simalungun, dan Karo. Pada umumnya sub DAS ini dimanfaatkan untuk mengairi areal persawahan sebagai upaya peningkatan produksi pertanian. Curah hujan rata-rata pertahun 1.936,3 mm, dengan curah hujan terbanyak yaitu pada bulan September, Oktober, Nopember dan Desember. Angin yang bertiup melalui daerah ini juga berbeda yakni angin laut dan angin pegunungan dengan kecepatan 0,68 meter/detik, sedangkan temperatur rata-rata 26,7C° dan kelembaban 84 % (Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2008). Tabel 1. Luas jenis tanah Kabupaten Deli Serdang Luas Jenis Tanah (Ha) Alluvial, Regosol, Organosol 25.176 Hidromorfik Kelabu, Gleihumus 45.873 Andosol Coklat 44.488 Latoso Coklat Podsolik Colkau Kekuningan
9.306 51.174
Podsolik Merah Kekuningan Lotosol, Podsolik, Regosol Jumlah
51.982 10.624 238.623
Penggunaan lahan di Kabupaten Deli Serdang terdiri dari bermacammacam kegunaan, untuk lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Bidang usaha yang mendapat prioritas Pemerintah Daerah untuk dikembangkan mencakup 4 sektor yaitu sektor industri, sektor perikanan, sektor perkebunan dan sektor pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Penggunaan lahan di Kabupaten Deli Serdang Luas
Penggunaan Lahan Perkampungan Persawahan Tegalan/kebun campuran Perkebunan Besar Perkebunan Rakyat Hutan Semak/alang-alang Kolam/tambak Rawa-rawa Peternakan Lain-lain Total Sumber: Bappeda Kabupaten Deli Serdang
Ha 12.907 44.444 52.897 54.286 29.908 40.157 670 1.317 792 49 2,035 239.462
% 5,390 18,560 22,089 22,669 12,490 16,770 0,280 0,550 0,330 0,022 0,850 100
Irigasi Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha untuk memberikan air guna keperluan pertanian yang dilakukan dengan tertib dan teratur untuk daerah pertanian yang membutuhkannya dan kemudian air itu dipergunakan secara tertib dan teratur dan dibuang kesaluran pembuang. Istilah irigasi diartikan suatu bidang pembinaan atas air dari sumber-sumber air, termasuk kekayaan alam hewani yang terkandung didalamnya, baik yang alamiah maupun yang diusahakan manusia. Pengairan selanjutnya diartikan sebagai pemanfaatan serta pengaturan air dan sumber-sumber air
yang
meliputi irigasi,
pengembangan daerah rawa,
pengendalian banjir, serta usaha perbaikan sungai, waduk dan pengaturan penyediaan air minum, air perkotaan dan air industri (Ambler, 1992). Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi (Dumairy, 1992).
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar sumber air untuk irigasi adalah air permukaan yang berasal dari air hujan dan pencairan salju. Air ini secara alami mengalir di sungai-sungai, yang membawanya ke laut. Jika dimanfaatkan untuk irigasi, sungai dibendung dan dialirkan melalui saluran-saluran buatan ke daerah pertanian, atau air terlebih dahulu ditampung di dalam waduk yang selanjutnya dialirkan secara teratur melalui jaringan irigasi ke daerah pertanian. Adapun faktor-faktor yang menentukan pemilihan metoda pemberian air irigasi adalah : distribusi musiman hujan, kemiringan lereng dan bentuk permukaan lahan, suplay air, rotasi tanaman dan permeabilitas tanah lapisan bawah (Hansen, dkk. 1992).
Jaringan Irigasi Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangannya. Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sistem irigasi, mulai dari bangunan utama, saluran induk atau primer, saluran sekunder, dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya. Jaringan tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air di dalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kuarter dan saluran pembuang berikut saluran bangunan turutan serta pelengkapnya, termasuk jaringan irigasi pompa yang
luas
areal
pelayanannya
disamakan
dengan
areal
tersier
(Direktorat Jenderal Pengairan, 1986). Dari segi konstruksi jaringan irigasinya, mengklasifikasikan sistem irigasi menjadi empat jenis yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1) Irigasi sederhana Irigasi sederhana adalah sistem irigasi yang sistem konstruksinya dilakukan dengan sederhana, tidak dilengkapi dengan pintu pengatur dan alat pengukur sehingga air irigasinya tidak teratur dan tidak terukur, sehingga efisiensinya rendah. 2) Irigasi setengah teknis Irigasi setengah teknis adalah suatu sistem irigasi dengan konstruksi pintu pengatur dan alat pengukur pada bangunan pengambilan (head work) saja, sehingga air hanya teratur dan terukur pada bangunan pengambilan saja dengan demikian efisiensinya sedang. 3) Irigasi teknis Irigasi teknis adalah suatu sistem irigasi yang dilengkapi dengan alat pengatur dan pengukur air pada bangunan pengambilan, bangunan bagi dan bangunan sadap sehingga air terukur dan teratur sampai bangunan bagi dan sadap, diharapkan efisiensinya tinggi. 4) Irigasi teknis maju Irigasi teknis maju adalah suatu sistem irigasi yang airnya dapat diatur dan terukur pada seluruh jaringan dan diharapakan efisiensinya tinggi sekali. (Pasandaran 1991). Mengacu pada Direktorat Jenderal Pengairan (1986) cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis. Lihat Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Klasifikasi jaringan irigasi Klasifikasi Jaringan Irigasi Teknis Semi Teknis Bangunan Bangunan Bangunan utama permanen permanen atau semi permanen Kemampuan Baik Sedang dalam mengukur dan mengatur debit Jaringan Saluran pemberi Saluran pemberi Saluran dan pembuang dan pembuang terpisah tidak sepenuhnya terpisah Petak Tersier Dikembangkan Belum sepenuhnya dikembangkan dentitas bangunan tersier jarang Efisiensi secara 50-60 % 40-50 % keseluruhan Ukuran Tak ada batasan < 2000 hektar Sumber : Direktorat Jenderal Pengairan, 1986.
Sederhana Bangunan sederhana
Tidak mampu mengatur/mengukur
Saluran pemberi dan pembuang menjadi satu
Belum ada jaringan terpisah yang dikembangkan
< 40 % < 500
Daerah Irigasi Ramonia Secara administratif jaringan irigasi Ramonia terletak di Kecamatan Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, yang merupakan hilir dari Sungai Ular. Irigasi Ramonia ini juga merupakan bagian ujung dari proyek pembangunan irigasi Sungai Ular yang dimulai dari daerah Pulau. Gambar, Kabupaten Deli Serdang. Batas-batas irigasi Ramonia yaitu sebelah timur berbatasan dengan Sungai Ular, sebelah barat berbatasan dengan Bandara Kualanamu, sebelah selatan berbatasan dengan desa Sidodadi, dan sebelah utara berbatasan dengan desa Pantai Labu Baru. Sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air pada jaringan
Universitas Sumatera Utara
irigasi ini bersumber dari Sungai Ular, luas jaringan irigasi Ramonia ini 1.880 ha. Irigasi Ramonia mengairi 7 desa di 2 Kecamatan yaitu untuk Kecamatan Beringin mengairi: Desa Sidoarjo Ramonia II, Desa Karang Anyer, Desa Beringin, untuk Kecamatan Pantai Labu mengairi: Desa Denai Lama, Desa Ramonia I, Desa Ramonia II, dan Desa Ramonia Perkebunan. Jaringan Irigasi Ramonia merupakan jaringan irigasi semi teknis yang memiliki 1 saluran primer, 4 saluran sekunder dan 23 saluran tersier.
Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan Undang-Undang No.11 Tahun 1974 tentang pengairan, menjelaskan bahwa: -
"Air" adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumbersumber air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di laut.
-
"Sumber-sumber Air" adalah tempat-tempat dan wadah-wadah air, baik yang terdapat di atas, maupun di bawah permukaan tanah.
-
"Pengairan" adalah suatu bidang pembinaan atas air, sumber-sumber air, termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung di dalamnya baik yang alamiah maupun yang telah diusahakan oleh manusia.
(Kartasapoetra dan Sutedjo, 1994).
Data dan Informasi Banyak terdapat pengertian data yang dirangkum dari berbagai sumber. Bagian ini akan mengutip tiga pengertian data dari sudut pandang yang berbedabeda.
Universitas Sumatera Utara
1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahanbahan keterangan. 2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut: “business data is an organization’s description of things (resources) and events (transactions) that is faces”. Dalam hal ini, data disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transaction) yang terjadi. 3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face”; data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. 4. Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System: conseptual foundations, structure, and development menyebut data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan sebagai kelompok lambanglambang tidak acak yang menunjukkan jumlah atau tindakan atau hal-hal lain. Dari keempat pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa data adalah bahan baku informasi, didefenisikan sebagai kelompok teratur simbolsimbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file, dan basis data (Wahyono, 2004). Informasi didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang tampak ataupun tidak tampak yang fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi bukanlah data mentah, tapi ia berasal dari data
Universitas Sumatera Utara
(dalam artian majemuk) yang telah diproses menurut suatu cara tertentu, misalnya saja dihimpun dan diringkas untuk menghasilkan keluaran yang diinterpretasikan sebagai informasi oleh si pemakai atau pengambil keputusan (Trimo, 1987). Pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu: 1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : conseptual foundations, structure, and development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan bersifat nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. 2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. 3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control System, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item, yang menambah pengetahuan bagi penggunanya. 4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting Information System : concepts and practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dari keempat pengertian seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan (Wahyono, 2004). Menurut Mukhtar (1999), data yang sudah diproses menjadi informasi digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Secara grafik proses ini dapat dilihat pada gambar berikut: data
sistem proses data
informasi
pengambil keputusan
keputusan
Gambar 1. Proses data menjadi informasi Agar informasi bisa berguna haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi. 2. Relevan (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari suatu keputusan. 3. Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan. 4. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan. 5. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan. (Mukhtar, 1999).
Universitas Sumatera Utara
Sistem Sistem didefenisikan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen/elemen. Sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai
tujuan
tertentu.
Pemahaman
sistem
dengan
pendekatan
komponen/elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Ladjamudin, 2005). Beberapa prinsip umum sistem adalah sebagai berikut: 1. Sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus sistem tersebut dapat dipartisi menjadi (sub)sistem-(sub)sistem yang lebih kecil. 2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang dapat beradaptasi untuk menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. 3. Lebih besar ukuran sistem, maka akan membutuhkan sumberdaya yang lebih banyak untuk operasi dan pemeliharaannya. 4. Sistem senantiasa mengalami perubahan, tumbuh dan berkembang. (Hariyanto, 2004). Pada dasarnya, hanya ada 2 jenis sistem yaitu: 1. Sistem alami seperti sistem tata surya, sistem reproduksi 2. Sistem buatan manusia seperti sistem hukum, sistem transportasi Sistem alami terbagi menjadi: -
Sistem fisik, seperti sistem molekul, luar angkasa
-
Sistem kehidupan seperti sistem manusia, sistem tumbuhan
Sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu: -
Sistem sosial (hukum, doktrin)
Universitas Sumatera Utara
-
Sistem organisasi (perpustakaan)
-
Sistem transportasi (jalan raya, kanal)
-
Sistem komunikasi (telepon, sinyal)
-
Sistem produksi (pabrik)
-
Sistem keuangan (akuntansi, buku besar).
(Pohan dan Bakri, 1997)
Sistem Informasi Mengacu pada pendapat James B. Bower dan kawan-kawan dalam bukunya Computer Oriented Accounting Informations System, maka sistem penghasil informasi atau yang dikenal dengan nama sistem informasi memiliki pengertian sebagai berikut: - Sistem infomasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. - Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. (Wahyono, 2004). Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja berguna bagi kegiatan layanan (Kroenke, 1992).
Universitas Sumatera Utara
Komponen Sistem Informasi Burch dan Grudnitski (1986) dalam Wahyono (2004) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Blok masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
Blok teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Blok basis data Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).
Blok kendali Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu
diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
Beberapa
pengendalian dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun jika telah terlanjur terjadi dapat langsung diatasi. Untuk mengubah data menjadi informasi diperlukan tahap-tahap dimana tahapan ini harus dilalui oleh setiap data yang masuk. Tahap-tahap tersebut adalah input data, proses data, penyimpanan data dan output informasi. Secara lebih lengkap lagi, komponen dari sistem informasi ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Environment
Information Interface
Instruksi dan prosedur Goals &Objective User Input
Proses
Control& Security Constraint
Output
Data Storage
System Boundary Gambar 2. Komponen sistem informasi. Pengelola sistem informasi merupakan merupakan salah satu perangkat yang paling penting dari sistem informasi dimana manusia sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu, hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen (Wahyono, 2004).
Siklus Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yang selanjutnya disebut dengan istilah siklus sistem informasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Analisis kelayakan Di sini berkaitan dengan analisis bidang aplikasi yang potensial, studi pendahuluan tentang biaya dan manfaat (cost-benefit study), dan menentukan skala prioritas bidang aplikasi. 2. Koleksi persyaratan dan analisis Dalam hal ini dilakukan identifikasi
persyaratan data yang diminta oleh
pemakai dengan melakukan interaksi dengan calon pemakai (misal, melalui wawancara atau menyebar angket). 3. Perancangan Pada tahap ini terdapat dua kegiatan,yaitu : a). perancangan sistem basis data; b). perancangan sistem aplikasi (program) untuk menggunakan dan memproses basis data. 4. Implementasi Hasil rancangan pada tahap 3 diimplementasikan dalam sistem komputer dengan memasukkan semua data dalam basis data, kemudian transaksi basis data yang dirancang dalam program aplikasi diuji-cobakan. 5. Validasi Untuk menyatakan bahwa sistem dapat diterima, dalam arti sesuai dengan kriteria yang ditentukan maka dilakukan validasi atau penilaian terhadap hasil uji-coba sistem. Dalam hal ini, apakah hasil uji-coba sudah sesuai dengan kriteria atau persyaratan yang diminta oleh pemakai.
Universitas Sumatera Utara
6. Operasional Tahap operasional dapat dilakukan jika fungsi sistem telah berjalan dan lolos dari tahap validasi. Dalam tahap operasional ini dilakukan pemantauan terhadap kemampuan kerja sistem, dan pemeliharaan sistem. (Waljiyanto, 2003).
Pemanfaatan Sistem Informasi Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Pengolahan informasi mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan (Wahyono, 2004). Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang baik. Dengan sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan sistem informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh Departemen Pertanian maupun swasta (Hanani, dkk. 2003).
Sistem Informasi Berbasis Komputer Jika pembagian sistem informasi ini dibagi menurut proses yang dijalankan untuk mendapatkan informasi, maka sistem informasi dapat pada dua bagian yaitu: sistem informasi manual dan sistem informasi otomatis. Sistem informasi manual artinya, semua proses untuk memproduksi informasi tidak menggunakan komputer atau mesin. Keuntungan utama dari
Universitas Sumatera Utara
sistem ini adalah fleksibilitas yang tinggi, dapat dengan cepat menyesuaikan bentuk-bentuk informasi dengan situasi yang diinginkan atau pada situasi yang tidak umum. Disamping itu, sistem ini mampu menjalankan semua fungsi dan kondisi tanpa batas. Kerugian dari sistem ini adalah kecepatan dalam memproduksi informasi sangat lambat dan tingkat kepercayaan pemakai terhadap informasi yang dihasilkan juga sangat kecil. Sedangkan sistem informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer dalam memproduksi informasi, sistem ini juga dikenal dengan nama computer based system. Keuntungan dari sistem ini adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi dan bisa mengerjakan proses tanpa intervensi dari manusia. Namun, sistem ini tingkat fleksibilitinya agak rendah karena untuk mengadaptasi kepada kebutuhan informasi yang belum tersedia pada sistem ini akan memakan biaya dan waktu yang cukup lama (Mukhtar, 1999).
Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak guna memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system (Jogiyanto, 2000).
PHP & MySQL Web merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. PHP merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
script (perintah-perintah program) server-side. Situs web dikategorikan menjadi dua: 1. Web statis Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis. 2. Web dinamis Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. (Wahana Komputer, 2006b) Web adalah media yang digunakan untuk menampung data teks, gambar, animasi dan suara, yang dapat ditampilkan melalui internet dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung dengan internet. Untuk mendisain web, perlu memperhatikan hal-berikut: -
Jenis web yang akan dibangun (jenis isi atau konten yang akan ditampilkan)
-
Bentuk layout web (seni letak)
-
Tujuan atau sasaran pengguna web
-
Objek yang digunakan untuk menampilkan web (tabel, gambar, dan lain-lain)
-
Ukuran setiap file
-
Sistem pengoperasian atau update isi yang mudah.
(Madcoms, 2006).
Universitas Sumatera Utara
PHP merupakan bahasa pemrograman website yang sederhana namun handal. PHP merupakan proyek open source sehingga pemanfaatannya sangat popular dalam dunia web. Penggunaan PHP dan MySQL membutuhkan adanya suatu server yang menyediakan layanan web atau dikenal dengan istilah web server. PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditanamkan atau disisipkan dalam halaman-halaman HTML biasa. Skrip PHP dapat dibuat menggunakan teks editor
seperti
notepad
pada
windows
atau
vi
pada
linux
(Wahana Komputer, 2006a). PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server akan tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan ini akan didapatkan sistem basis data yang dapat diakses dari web. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan MySQL sebagai basis data (Sunarfrihantono, 2002). MySQL adalah aplikasi database yang berjalan sebagai aplikasi service. Aplikasi service berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop atau pada taskbar. MySQL menyediakan beberapa aplikasi tambahan yang berfungsi sebagai antarmuka. MySQL server merupakan aplikasi yang berjalan sebagai service dalam suatu sistem operasi. Penggunaan MySQL untuk website dinamis
Universitas Sumatera Utara
telah didukung oleh beberapa macam bahasa pemrograman website, seperti ASP, PHP, dan Java.
Prototipe Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit diidentifikasi (Kadir, 2003b). Identifikasi Kebutuhan Pemakai
• •
Pengembang dan pemakai bertemu. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem.
Membuat Protipe
•
Pengembang prototipe.
Menguji Prototipe
•
Pemakai menguji prototipe dan memberikan kritikan atau saran.
Modifikasi Prototipe
•
Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai.
Implementasi Prototipe Sistem
•
Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.
mulai
membuat
Gambar 3. Mekanisme pengembangan sistem dengan prototipe.
Perangkat pembuatan prototipe biasa dipakai untuk membuat antarmuka sistem (tampilan layar dan format laporan). Prototipe biasanya didemokan pada pengguna sebelum sistem sesungguhnya selesai dibuat, untuk meyakinkan bahwa sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan Awal Pengguna
Implementasi Prototipe
Pengujian Oleh Pengguna
Memuaskan ?
Perubahan Protoipe
tidak
ya selesai
Gambar 4. Pendekatan prototipe yang bersifat iteratif. (Kadir, 2003a). Tujuan utama prototipe aplikasi sebenarnya adalah untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan persyaratan atau kebutuhan (requirement) suatu proyek pengembangan aplikasi. Tidak ada alasan untuk membuat suatu prototipe jika cukup diyakini bahwa anda memiliki set persyaratan yang cukup baik. Prototipe dibuat sejak awal suatu siklus hidup pengembangan aplikasi untuk memberikan gambaran tampilan dan alur kerja umum suatu aplikasi. Prototipe tidak sama dengan uji pilot (pilot test) atau bukti konsep (proof-ofconcept). Yang pertama merupakan implementasi produksi pertama, sedangkan yang kedua digunakan untuk melakukan validasi kerja suatu usulan solusi. Prototipe awal ditunjukkan ke klien untuk memvalidasi hasil kerja sampai saat tertentu dan digunakan untuk mengumpulkan persyaratan tambahan. Persyaratan tambahan ini selanjutnya harus didokumentasikan seperti halnya pendokumentasian persyaratan yang dikumpulkan melalui cara-cara lain.
Universitas Sumatera Utara
Prototipe terdiri dari rangkaian tampilan layar aplikasi yang mengandung hanya sedikit program proses bisnis agar dapat membuat prototipe tersebut mengalir dari satu layar ke layar yang lain. Prototipe hanya memberikan suatu representasi visual dan bukan logika bisnis kompleks di belakangnya. Suatu prototipe dapat dibuang begitu saja begitu pengembangan mulai dilaksanakan, atau bisa juga digunakan ulang beberapa komponennya dalam proyek. Prototipe juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan solusi final (Mochal, 2008). Prototipe mendukung dua kegiatan proses rekayasa persyaratan yaitu: •
Elisitasi persyaratan: user bereksperimen untuk melihat bagaimana sistem dapat mendukung pekerjaan mereka dan memberikan usulan atau ide-ide baru.
•
Validasi persyaratan: Prototipe dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan atau ketidak-sesuaian yang mungkin terjadi. Keuntungan prototipe adalah:
•
Mengurangi kesalahpahaman antara pengembang dan user. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan disain sistem.
•
Menemukan persyaratan yang tidak lengkap
•
Sudah dapat ditunjukkan bahwa sistem sudah bekerja
•
Digunakan sebagai dasar penulisan spesifikasi untuk kualitas produksi Menurut Sirait (2008), proses pengembangan prototipe adalah:
1. Tentukan tujuan prototipe 2. Definisi fungsionalitas prototipe 3. Pengembangan prototipe 4. Evaluasi prototipe
Universitas Sumatera Utara
5. Rencana pembuatan prototipe 6. Definisi outline prototipe yang dapat digunakan 7. Laporan 8. Evaluasi.
Universitas Sumatera Utara