BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah Singkat Perusahaan Pada awal era 90’an, bapak H.Samin mulai merintis pembukaan lahan dan
menjadikan lahan tersebut sebagai lahan produksi karet mentah seluas kira-kira 20 hektar beserta lahan produksi jeruk seluas hampir 120 hektar. Pada saat itu, untuk hasil produksi karet mentah, masih dijual kepada para penampung, sedangkan untuk hasil produksi jeruk dijual ke Jakarta dan Bandung. Seiring waktu berjalan dan dengan penggunaan modal yang tepat, pada tahun 2007 lahan produksi jeruk dialihfungsikan menjadi lahan produksi karet dan kelapa sawit mentah. Dengan kondisi saat ini, di mana lahan produksi karet mentah mencapai sekitar 200 hektar dan lahan produksi kelapa sawit mentah yang mencapai sekitar 100 hektar dan karena penjualan sudah langsung menuju pabrik-pabrik yang tersebar di daerah Sumatera Selatan, serta guna menunjang ekspansi lebih lanjut, maka pada awal tahun 2011 di hadapan notaries maka didirikanlah suatu badan hukum untuk menaunginya, yaitu CV AS Group.
68
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2
69
Struktur Organisasi Struktur organisasi dari CV AS Group digambarkan sebagaimana bagan yang
ada di bawah ini:
Gambar 4.1 Struktur organisasi CV AS Group
4.3
Job Description Tanggung jawab (job description) dari masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi CV AS Group akan dijelaskan di bawah ini: 1.
Direktur Direktur bertugas untuk memimpin dan merencanakan kegiatan perusahaan secara umum. Direktur bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan menanggung segala risiko yang terjadi atas keputusan yang diambil dalam aktivitas perusahaan sebagai sekutu aktif sekaligus sekutu pasif.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
2.
70
Wakil Direktur Wakil direktur bertanggung jawab untuk menjalankan wewenang direktur atas instruksi dari direktur, ketika terjadi hal-hal darurat.
3.
Kepala Divisi Produksi Bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjaga kualitas produk, menyusun rencana kerja produksi, serta mengatur aktivitas produksi di dalam perusahaan.
4.
Kepala Divisi Akuntansi Bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan dan melaporkannya kepada direktur. Selain itu bertanggung jawab dalam mendata aktivitas perusahan yang berkaitan dengan akuntansi.
5.
Kepala Divisi Pemasaran Bertanggung jawab dalam menjalin kontrak produksi dengan perusahaanperusahaan manufaktur, mengawasi pergerakan harga komoditi, dan menyusun rencana pemasaran.
6.
Kepala Divisi Personalia Bertanggung jawab dalam pendataan karyawan, perencanaan kebutuhan karyawan, perencanaan motivasi, mengkoordinir hal-hal terkait penggajian dan upah, serta menjalankan salah satu dari visi perusahaan, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup karyawan.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
7.
71
Kepala Divisi Keuangan Bertanggung jawab terhadap direktur atas tugas-tugas yang dijalankan. Tugas tersebut berkaitan dengan keuangan, seperti penagihan, pengeluaran perusahaan, pajak, dan serta menyerahkan bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran kepada divisi akuntansi.
8.
Kepala Divisi Hukum dan Administrasi Bertanggung jawab terhadap direktur, bertugas untuk meninjau kembali kontrak produksi, menyelesaikan masalah administrasi perusahaan, seperti sengketa tanah dan semacamnya, dan menyusun arsip dokumentasi perusahaan.
9.
Divisi SPI Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisa dan memberikan usulan serta menyusun laporan audit operasional sesuai target waktu yang ada terhadap data dan sistem prosedur yang ada di perusahaan, untuk membantu
efektifitas
dan
penyimpangan
dalam
perusahaan
sehingga
meminimalkan ketidaksesuaian yang terjadi. 10.
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, guna menyesuaikan dengan kebutuhan kontrak dan kebutuhan pasar.
11.
Kepala Bagian Plantation Bertanggung jawab dalam pemeliharaan kebun dan segala hal terkait di dalamnya, seperti pemupukan, pembasmian hama, dan sebagainya.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4
72
Analisis Deskriptif Profil Responden dan Data Penunjang Berdasarkan pada data primer yang telah dikumpulkan untuk menentukan Peran
Audit Internal dalam Pencegahan Fraud melalui penyebaran kuesioner kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam analisis deskriptif ini, data responden ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel tunggal dan diagram lingkaran. Analisis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman mengenai latar belakang responden untuk mendukung hasil yang diperoleh dari penelitian. Ada beberapa tabel tunggal yang akan membantu untuk memahami latar belakang responden. Beberapa data yang akan dicantumkan di dalamnya antara lain; tingkat pendidikan, umur karir, posisi karir saat ini, dan latar belakang pendidikan. 4.4.1
Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase
1
D3
10
26.32 %
2
S1
28
73.68 %
3
S2
0
0.00 %
4
S3
0
0.00 %
38
100%
Total
Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Responden Tabel
4.1
menunjukkan
banyaknya
responden
berdasarkan
“Tingkat
Pendidikan”, mayoritas responden yaitu responden yang mempunyai Tingkat Pendidikan
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
73
D3 yaitu sebanyak 10 orang atau 26.32% dan sisanya adalah responden yang tingkat pendidikannya S1, yaitu sebanyak 28 orang atau 73.68%.
Tingkat Pendidikan D3
26%
S1 S2 74%
S3
Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Responden 4.4.2
No
Usia Karir Responden
Berapa lama Bapak / Ibu bekerja di CV AS Group
Frekuensi
Persentase
1
Dibawah 1 tahun
3
7.89%
2
1 sampai 2 tahun
15
39,48%
3
Di atas 2 tahun
20
52,63%
38
100%
Total
Tabel 4.2 Usia Karir Responden Tabel 4.2 menunjukkan usia karir responden atau lamanya para responden bekerja di CV AS Group. Mayoritas respoden bekerja selama lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 20 orang atau 52,63% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja selama kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 7.89%.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
74
Usia Karir 8%
53%
Di bawah 1 tahun 1 sampai 2 tahun
39%
. Gambar 4.3 Usia Karir Responden
4.4.3
No
Posisi atau Divisi Responden
Di divisi apakah Bapak / Ibu bekerja di CV AS Group
Frekuensi
Persentase
1
Jajaran Manajerial
6
15. 79%
2
Divisi Keuangan
15
39,47%
3
Divisi Akuntansi
10
26.32%
4
Divisi SPI
7
18.42%
38
100%
Total
Tabel 4.3 Posisi atau Divisi Responden Tabel 4.3 menunjukkan posisi atau divisi di mana responden bekerja di CV AS Group. Mayoritas respoden bekerja di divisi keuangan yaitu sebanyak 15 orang atau 39,47% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai jajaran manajerial yaitu sebanyak 6 orang atau 15. 79%.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
75
Posisi / Divisi Responden Jajaran Manajerial Divisi Keuangan
16%
18%
Divisi Akuntansi
26%
40%
Divisi SPI
Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden
4.4.4
Latar Belakang Pendidikan Responden
No
Latar Belakang Pendidikan
Frekuensi
Persentase
1
Akuntansi
30
78.94%
2
Manajemen
4
10.53%
3
Bidang Lain
4
10.53%
Total
38
100%
Tabel 4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa maoritas responden memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan sisanya terbagi ke dalam kelompok, yaitu manajemen dan bidang-bidang lain.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
76
Latar Belakang Pendidikan 11%
Akuntansi
10%
Manajemen 79%
Bidang Lain
Gambar 4.5 Latar Belakang Pendidikan Responden
4.5
Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan,
melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap setiap variabel yang sedang diteliti. Agar lebih mudah menginterpretasikan variabel yang sedang diteliti, dilakukan kategorisasi terhadap skor tanggapan responden. Penentuan kategori terhadap skor tanggapan responden telah ditentukan pada bab sebelumnya. Analisis deskripif dilakukan mengacu kepada setiap variabel yang ada pada variabel yang diteliti. 4.5.1 Variabel Audit Internal (X) Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar menyatakan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Audit Internal. Dari 38 responden
yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai Auditor
Internal. sebagai berikut :
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
77
Audit Internal Instrumen
5
4
3
2
1
Skor
Independensi 1
10
22
5
1
0
155
2
6
20
12
0
0
146
Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit 3
16
14
7
1
0
159
4
10
18
9
1
0
151
5
25
5
6
0
2
165
Kemampuan Profesional 6
5
19
13
1
0
142
7
6
27
5
0
0
153
8
5
32
0
1
0
155
Ruang Lingkup Audit 9
14
5
19
0
0
147
10
0
33
4
1
0
146
11
9
24
0
5
0
151
12
5
23
10
0
0
147
Survei Pendahuluan 13
0
34
3
1
0
147
14
10
23
4
0
1
155
15
10
27
0
1
0
160
16
6
20
11
0
1
144
17
5
24
4
5
0
143
Pelaksanaan Kegiatan Audit 18
20
12
5
1
0
165
19
4
33
0
1
0
154
20
5
28
5
0
0
152
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
21 Total
78
5
32
0
1
0
176
475
122
21
4
(176x5)=880 (475x4)=1900 (122x3)=366 (21x2)=42
155
(4x1)=4
3192
Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit Internal (X)
Pada variable Audit Internal dengan jumlah item pertanyaan 21 butir dan jumlah responden 38 orang, diperoleh
total skor sebesar 3192, maka rentang skor setiap
kategori ditentukan sebagai berikut. Rentang Skor Kategori
38x21x5
– 38x21x1 5
3990 798 638, 4 5
Jadi panjang interval untuk setiap kategori adalah 638,4 sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 21 butir pertanyaan mengenai Audit Internal diperoleh rentang sebagai berikut:
Sangat Tidak Tidak
3192
Cukup
Sangat Baik
Baik
798
Baik
1436,4
Baik
2074,8
Baik
2713,2
3351,6
3990
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
79
Melalui jumlah skor tanggapan dari 21 pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Audit Internal, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai Audit Internal termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Audit Internal dapat diketahui melalui tabel dibawah ini: Jawaban Responden No.
Pernyataan
Jumlah 5
4
3
2
1
Independensi Kedudukan organisasi bagian 1
10
22
5
1
0
38
26,3%
57,9%
13,2%
2,6%
0,0%
100,0%
Audit internal dilakukan secara
6
20
12
0
0
38
objektif di dalam lingkungan.
15,8%
52,6%
31,6%
0,0%
0,0%
100,0%
audit internal cukup kuat untuk membuat tanggung jawab audit yang diberikan tercapai.
2
Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit Kepala bagian audit menjabarkan uraian tugas 3
16
14
7
1
0
38
42,1%
36,8%
18,4%
2,6%
0,0%
100,0%
10
18
9
1
0
38
26,3%
47,4%
23,7%
2,6%
0,0%
100,0%
secara lengkap mengenai tujuan, kewenangan, serta tanggung jawab audit. Terdapat tujuan, kewenangan, serta tanggung jawab audit
4
internal secara resmi di dalam anggaran dasar bagian audit internal, dan telah disetujui oleh manajemen dan direksi.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanggung jawab audit dalam
80
25
5
6
0
2
38
65,8%
13,2%
15,8%
0,0%
5,3%
100,0%
menilai efektivitas dan efisiensi di setiap lini operasi 5
tidak akan terlaksana apabila auditor internal tidak diberi kewenangan untuk menjalankannya. Kemampuan Profesional Bagian audit internal dapat
5
19
13
1
0
38
13,2%
50,0%
34,2%
2,6%
0,0%
100,0%
6
27
5
0
0
38
15,8%
71,1%
13,2%
0,0%
0,0%
100,0%
5
32
0
1
0
38
13,2%
84,2%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
menjamin auditor internal yang 6
beroperasi di dalamnya memiliki kecakapan teknis dan latar belakang pendidikan yang mendukung pelaksanaan audit. Setiap auditor internal di memiliki pengetahuan, kecakapan, dan memahami
7
berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab audit. Bagian audit internal dapat menjamin bahwa pelaksanaan
8
audit internal akan dilaksanakan dan diawasi dengan sebagaimana mestinya. Ruang Lingkup Audit Kegiatan audit di dilaksanakan
14
5
19
0
0
38
36,8%
13,2%
50,0%
0,0%
0,0%
100,0%
sesuai dengan fungsi audit 9
internal yang diatur menurut kebijakan manajemen dan direksi.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan audit internal dapat 10
81
0
33
4
1
0
38
0,0%
86,8%
10,5%
2,6%
0,0%
100,0%
9
24
0
5
0
38
23,7%
63,2%
0,0%
13,2%
0,0%
100,0%
5
23
10
0
0
38
13,2%
60,5%
26,3%
0,0%
0,0%
100,0%
membantu anggota organisasi untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal melakukan pengevaluasian terhadap keefektifan sistem pengendalian internal secara
11
berkala, misalnya struktur organisasi atau prosedur – prosedur yang ditetapkan apakah sudah sesuai dengan kondisi perusahaan atau tidak. Audit internal bertanggung jawab atas penyediaan informasi mengenai cukup dan
12
keefektifan suatu sistem pengendalian internal dan mutu pekerjaan organisasi perusahaan. Survei Pendahuluan Diadakan pertemuan
0
34
3
1
0
38
0,0%
89,5%
7,9%
2,6%
0,0%
100,0%
10
23
4
0
1
38
26,3%
60,5%
10,5%
0,0%
2,6%
100,0%
pendahuluan antara 13
manajemen perusahaan dengan anggota tim audit internal sebelum dilakukan audit. Anggota tim audit internal melakukan peninjauan lokasi
14
atau tempat audit akan dilakukan untuk memperoleh informasi – informasi yang dibutuhkan.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Anggota tim audit internal
82
10
27
0
1
0
38
26,3%
71,1%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
6
20
11
0
1
38
15,8%
52,6%
28,9%
0,0%
2,6%
100,0%
5
24
4
5
0
38
13,2%
63,2%
10,5%
13,2%
0,0%
100,0%
mempelajari dokumen terkait 15
grafik organisasi, tujuan organisasi, maupun dokumen kegiatan lain, serta laporan – laporan yang relevan. Anggota tim audit internal memahami keseluruhan
16
kegiatan perusahaan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal. Dalam melakukan tinjauan prosedur analitis, anggota tim audit internal memperoleh
17
laporan singkat dari data kuantitatif seperti laporan keuangan dan laporan kegiatan lainnya. Pelaksanaan Kegiatan Audit Setiap tugas audit yang akan
18
20
12
5
1
0
38
52,6%
31,6%
13,2%
2,6%
0,0%
100,0%
4
33
0
1
0
38
10,5%
86,8%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
5
28
5
0
0
38
13,2%
73,7%
13,2%
0,0%
0,0%
100,0%
dilakukan direncanakan terlebih dahulu. Setiap informasi yang diperoleh diuji dan dievaluasi
19
untuk menunjang temuan – temuan audit serta rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen. Auditor internal
20
menyampaikan laporan hasil audit yang akan dilakukannya.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada tindak lanjut audit yang
83
5
32
0
1
0
38
13,2%
84,2%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
dijalankan untuk memastikan tindakan – tindakan perbaikan 21
yang memadai dalam mengatasi kelemahan – kelemahan yang ditemukan dalam audit.
Tabel 4.6 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Internal 4.5.2 Variabel Pencegahan Fraud (Y) Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Pencegahan Fraud. Dari 38 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai Pencegahan Fraud sebagai berikut : Pencegahan Kecurangan Instrumen
5
4
3
2
1
Skor
Syarat Penemuan Fraud 1
0
28
9
1
0
141
2
1
18
18
0
1
132
3
5
28
0
4
1
146
4
9
28
0
1
0
159
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
84
Ruang Lingkup Fraud Auditing 5
4
24
5
5
0
141
6
0
28
9
0
1
140
7
5
19
9
5
0
138
8
10
19
4
5
0
148
9
10
27
0
1
0
160
10
5
28
4
0
1
150
11
4
33
0
1
0
154
12
15
14
4
5
0
153
13
14
23
0
1
0
164
82
317
62
29
4
Total
1926 (82x5)=410 (317x4)=1268 (62x3)=186 (29x2)=58
(4x1)=1
Tabel 4. 7 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y) Pada variabel Pencegahan Fraud dengan jumlah item pertanyaan 13 butir dan jumlah responden 38 orang, diperoleh total skor sebesar 1926, maka rentang skor setiap kategori ditentukan sebagai berikut:
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38x13x5
Rentang Skor Kategori
85
– 38x13x1 5
2470 494 395, 2 5
Jadi panjang interval untuk setiap kategori adalah 395,2 sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 13 butir pertanyaan mengenai Pencegahan Fraud diperoleh rentang sebagai berikut. 1926
Sangat Tidak Tidak
Cukup
Sangat Baik
Baik
494
Baik
889,2
Baik
1284,4
Baik
1679,6
2074,8
2470
Melalui jumlah skor tanggapan dari 13 pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Pencegahan Fraud, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai Pencegahan Fraud termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Pencegahan Fraud dapat diketahui melalui tabel dibawah ini.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
86
Jawaban Responden No.
Pernyataan
Jumlah 5
4
3
2
1
Syarat Penemuan Fraud Audit internal mampu 1
0
28
9
1
0
38
0,0%
73,7%
23,7%
2,6%
0,0%
100,0%
0
28
9
1
0
38
0,0%
73,7%
23,7%
2,6%
0,0%
100,0%
5
28
0
4
1
38
13,2%
73,7%
0,0%
10,5%
2,6%
100,0%
9
28
0
1
0
38
23,7%
73,7%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
mengidentifikasi indikator terjadinya fraud. Fraud dideteksi secara tidak disengaja atau kebetulan, dan
2 diungkapkan melalui keluhan – keluhan para karyawan . Auditor internal menggunakan bukti – bukti yang memadai, yang diperoleh dari 3 pelaksanaan audit untuk meyakinkan manajemen tentang fraud yang terjadi. Auditor internal memperoleh bukti yang kompeten dalam 4
memastikan apakah benar terjadi fraud seperti yang diisukan atau diperkirakan. Ruang Lingkup Fraud Auditing Meskipun biaya yang
4
24
5
5
0
38
10,5%
63,2%
13,2%
13,2%
0,0%
100,0%
dikeluarkan sangat tinggi audit 5 terhadap fraud harus tetap dilaksanankan.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Adanya suatu kelemahan atau
87
0
28
9
0
1
38
0,0%
73,7%
23,7%
0,0%
2,6%
100,0%
5
19
9
5
0
38
13,2%
50,0%
23,7%
13,2%
0,0%
100,0%
10
19
4
5
0
38
26,3%
50,0%
10,5%
13,2%
0,0%
100,0%
10
27
0
1
0
38
26,3%
71,1%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
5
28
4
0
1
38
13,2%
73,7%
10,5%
0,0%
2,6%
100,0%
kekurangan di dalam 6 pengendalian yang ditunjukkan dengan eksistensi fraud. Meskipun Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi, audit 7 terhadap fraud di tetap dilaksanakan. Audit internal memperoleh informasi yang sensitif 8 mengenai adanya peluang atau kesempatan terjadinya fraud. Adanya pelatihan – pelatihan untuk mengembangkan 9
integritas antara manajemen dan karyawan guna mencegah terjadinya fraud. Dalam melakukan audit terhadap fraud di dibuat
10
ketentuan khusus melalui analisis ancaman untuk mencegah terjadinya fraud.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam melakukan audit
88
4
33
0
1
0
38
10,5%
86,8%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
15
14
4
5
0
38
39,5%
36,8%
10,5%
13,2%
0,0%
100,0%
14
23
0
1
0
38
36,8%
60,5%
0,0%
2,6%
0,0%
100,0%
terhadap fraud audit internal melakukan survey 11 pendahuluan sebagai dasar untuk merencanakan audit program. Audit program disusun dan dikembangkan dari survey 12 pendahuluan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Dalam melakukan audit terhadap fraud, tim auditor memiliki keterampilan, pengetahuan, serta pengalaman 13 yang luas dalam hal wawancara untuk mendokumentasikan hasil diskusi.
Tabel 4.8 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Fraud
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6
89
Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, terlebih dahulu dilakukan
pengujian supaya model yang terbentuk memberikan estimasi yang tidak bias. Pengujian asumsi ini terdiri atas 2 pengujian, yakni Uji Normalitas dan Uji Heterokedastisitas. 4.6.1
Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut disajikan hasil output program SPSS 13.0 uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai berikut: One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st
N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences
Unstandardiz ed Residual 38 ,0000000 4,83007332 ,164 ,145 -,164 1,010 ,259
Mean Std. Dev iation Abs olute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data.
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirno
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
90
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,010 dengan nilai sig = 0,259. Dikarenakan kedua nilai sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 4.6.2
Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki varians
yang sama (homo) (Gujarati : 177). Pengujian heterokedastisitas data dilakukan dengan menggunakan Scatterplot. Hasil Scatterplot sebagai berikut :
Scatterplot
Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan
Regression Studentized Residual
2
0
-2
-4
-6
-4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot
Dari masing-masing gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola. Serta titik-titik menyebar baik diatas maupun
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
91
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi tersebut, sehingga model regresi layak dipakai untuk analisa berikutnya.
4.7
Peran Audit Internal (X) Terhadap Pencegahan Kecurangan (Y)
4.7.1
Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara
variabel X (Audit Internal) dengan variabel Y (Pencegahan Fraud) secara bersamaan. Dengan menggunakan SPSS versi 13.0 didapat output sebagai berikut: b Model Sum m ary
Model 1
R ,653 a
R Square ,427
Adjusted R Square ,411
Std. Error of the Estimate 4,89670
a. Predictors: (Constant), Audit Internal (X) b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Korelasi
Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0,653. Nilai tersebut termasuk kedalam korelasi yang kuat, yaitu berada diantara 0,600 – 0,799. 4.7.2
Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel X
(Audit Internal) terhadap variabel Y (Pencegahan Fraud). Tujuannya untuk meramalkan
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
92
atau memperkirakan nilai variabel dependen dalam hubungannya dengan nilai variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 13.0, maka diperoleh output dan persamaan hubungan regresi sederhana sebagai berikut: Coe fficientsa
Model 1
(Cons tant) Audit Internal (X)
Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 13,820 5,186 ,422 ,082
Standardized Coef f icients Beta ,653
t 2,665 5,177
Sig. ,011 ,000
a. Dependent Variable: Penc egahan Kec urangan
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Y = a + bX Dimana :
Y
= Pencegahan Fraud
a
= Nilai intersep (konstanta)
X
= Audit Internal
b
= Koefisien regresi
Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai a = 13,820 dan nilai b = 0,422. Dengan demikian diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = 13,820 + 0,422X Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut: a = 13,820
: artinya jika Audit Internal (X) bernilai nol (0), maka Pencegahan Fraud (Y) akan bernilai 13,820 satuan.
b = 0,422
: artinya jika Audit Internal (X) meningkat sebesar satu satuan, maka Pencegahan Fraud (Y) akan meningkat sebesar 0,422 satuan.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.7.3
93
Analisis Koefisien Determinasi Setelah didapat nilai koefisien korelasi, kemudian dilakukan perhitungan
persentase pengaruh Audit Internal (X) terhadap Pencegahan Fraud (Y) digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut: KD = (rxy)2 x 100% Dimana : KD
= koefisien determinasi
(rxy)2
= koefisien korelasi pearson product moment b Model Sum m ary
Model 1
R ,653 a
R Square ,427
Adjusted R Square ,411
Std. Error of the Estimate 4,89670
a. Predictors: (Constant), Audit Internal (X) b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan
Tabel 4.12 Hasil Uji Pearson KD
= ryx 2 x 100% = (0,653)2 x 100% = 42,6% Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa Audit Internal (X) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Pencegahan Fraud (Y) sebesar 42,6%, sedangkan sisanya sebesar 57,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.7.4
94
Pengujian Hipotesis (Uji-t) Setelah dilakukan analisis koefisien determinasi maka kemudian dilakukan pengujian
hipotesis untuk menguji apakah terdapat peranan atau tidak antara kedua variabel dengan menggunakan uji-t sebagai berikut:
Ho : b = 0,
artinya Audit Internal tidak berperan dalam Pencegahan Fraud.
H1 : b ≠0,
artinya Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud.
Dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 didapat output sebagai berikut Coe fficientsa
Model 1
(Cons tant) Audit Internal (X)
Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 13,820 5,186 ,422 ,082
Standardized Coef f icients Beta ,653
t 2,665 5,177
Sig. ,011 ,000
a. Dependent Variable: Penc egahan Kec urangan
Tabel 4.13 Hasil t-test Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai thitung sebesar 5,177. Dengan alpha (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = n-2 = 36, maka berdasarkan tabel distribusi-t dua pihak didapat nilai ttabel sebesar 2,028. Nilai thitung dan ttabel tersebut kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut: Tolak H0 jika t hit > t tabel , terima dalam hal lainnya.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
95
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho
Daerah Penerimaan H0
- t tabel = -2,028
0
t tabel = 2,028 t hitung = 5,177
Gambar 4. 7 Kurva Uji-t Dua Pihak Dikarenakan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (5,177 > 2,028) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud. Hasil ini sesuai dengan nilai p-value (Sig.) yang diperoleh sebesar 0,000. Jika nilai ini dibandingkan dengan alpha 5% (α = 5%) maka nilai ini lebih kecil dari alpha atau 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Audit Internal (X) berperan dalam Pencegahan Fraud (Y).
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA