I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tanaman karet merupakan tanaman tahunan dengan bentuk pohon batang lurus. Bagian yang dipanen dari tanaman karet adalah getah atau lateks. Lateks tanaman karet banyak digunakan sebagai bahan baku beberapa industri yang salah satunya adalah industri otomotif. Karet dalam dunia industri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu karet alam dan karet sintesis. Salah satu perbedaan antara karet alam dan karet sintesis adalah segi kualitasnya. Salah satu perbedaan kualitas karet alam dan karet sintesis adalah karet alam memiliki daya elastisitas yang lebih sempurna dibandingkan karet sintesis. Komoditas karet di dunia internasional menempati posisi tawar yang tinggi dibandingkan komoditas perkebunan lain. Karet dalam sisi penawaran, sebagian besar diproduksi oleh negara-negara yang berada di Benua Asia khususnya Asia Tenggara. Tiga negara produsen karet terbesar di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Sedangkan karet dalam posisi permintaan di dunia internasional banyak dikonsumsi oleh beberapa negara yaitu Cina, Amerika Serikat dan Jepang. Negara-negara tersebut banyak mengkonsumsi karet untuk keperluan industri. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun 2005 – 2015 Produksi (Ton) Tahun PR (Smallholder) PBN (Government) PBS (Privat) Jumlah Produksi 2005 1.838.670 209.837 222.384 2.270.891 2006 2.082.597 265.813 288.821 2.637.231 2007 2.176.686 277.200 301.286 2.755.172 2008 2.176.686 276.809 300.861 2.754.356 2009 1.942.298 238.656 259.393 2.440.347 2010 2.179.061 266.326 289.467 2.734.854 2011 2.359.811 302.370 328.003 2.990.184 2012 2.377.228 304.602 330.424 3.012.254 2013 2.655.942 255.616 325.875 3.237.433 2014*) 2.555.386 258.209 339.591 3.153.186 2015**) 2.617.113 260.829 353.883 3.231.825 Sumber: Statistik Perkebunan Indonesia (2005-2015) Keterangan: *) : Angka sementara **) : Angka estimasi
1
Luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 3,6 juta ha. Perkebunan tersebut tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Kepemilikan perkebunan karet di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga yaitu perkebunan milik rakyat, perkebunan milik pemerintah dan perkebunan milik swasta. Setiap tahun perkebunan karet di Indonesia mengalami peningkatan jumlah produksi. Peningkatan produksi ini menyebabkan jumlah ekspor karet Indonesia meningkat dan menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir karet terbesar di dunia. Salah satu produk yang dihasikan dari pengolahan lateks adalah Ribbed Smoked Sheet (RSS). Pengolahan produk RSS harus melalui beberapa tahapan yang dimulai dari penerimaan lateks segar di pabrik, pengenceran dan pembekuan, penggilingan, pengasapan, sortasi, pelabelan dan berakhir pada proses sortasi RSS dan pengiriman RSS ke pelanggan. Proses pengolahan RSS harus dilaksanakan berlandaskan teknik ramah lingkungan. Pengelolaan lingkungan di pabrik RSS difokuskan pada pengurangan polusi, terutama melalui air limbah pengolahan dan polusi udara. Penelitian di PT. Perkebunan IX Kebun Batujamus pada tahun 2012 menunjukkan pengendalian kualitas produk RSS 1 yang sesuai dengan standar masih mengalami banyak kendala. Kendala yang dihadapi salah satunya yaitu produk yang dihasilkan setiap hari masih banyak yang dibawah grade RSS 1. Kendala ini dikarenakan adanya permasalahan pada proses produksi, sehingga menghasilkan produk cacat yang melebihi standar perusahaan (Khomah, dkk., 2013). Masalah yang dihadapi perusahaan dalam pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS) secara konvensional saat ini adalah pembekuan RSS membutuhkan asam formiat atau asam semut dengan jumlah banyak dan memiliki harga yang relatif mahal. Selain itu, dalam proses pengasapan dan pengeringan RSS membutuhkan kayu bakar dengan jumlah banyak yaitu sebesar 4 m3 per ton karet kering serta waktu pengasapan yang lama yaitu selama 5-6 hari. Masalah lain terkait aspek lingkungan yang dapat ditimbulkan dari pengolahan RSS secara konvensional adalah pencemaran udara di lingkungan pabrik serta bahaya kebakaran. Pencemaran dan kebakaran akan menimbulkan polusi udara dengan terbentuknya gas CO, CO2, dan lain-lain yang dapat merusak ozon. Berdasarkan masalah-masalah yang ada dalam pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS), dibutuhkan inovasi baru untuk memperbaiki pengolahan RSS. Inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat mengurangi masalah-masalah yang ada dalam pengolahan RSS
2
dan dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan adalah pengolahan RSS menggunakan asap cair bland. Asap cair bland merupakan campuran antara asap cair murni dan asam semut dengan perbandingan campuran 2:1. Asap cair murni diproduksi dengan menggunakan alat yaitu reaktor dengan prinsip pirolisis. Asap cair murni memiliki karakteristik yang sama dengan asam semut sehingga dapat digunakan sebagai campuran dalam pembekuan lateks. Penggunaan asap cair balnd dalam pengolahan RSS memiliki beberaa keunggulan yang diantaranya adalah dapat mengurangi penggunaan asam semut sehingga menghemat biaya, mempercepat proses pengasapan sehingga menghemat kayu bakar dan tenaga kerja serta meningkatkan kualitas RSS. Selain manfaat-manfaat tersebut asap cair bland juga ramah lingkungan karena mengurangi polusi udara akibat pengasapan. Negara Indonesia telah menerapkan inovasi berupa asap cair bland dalam pengolahan RSS dibeberapa pabrik pengolahan RSS. Salah satu pabrik yang tela menerapkannya adalah Pabrik Pengolahan RSS Kebun Getas. Pabrik Pengolahan RSS Kebun Getas merupakan pabrik pertama di PT. Perkebunan Nusantara IX yang menerapkan inovasi asap cair bland. Proyek pengolahan RSS menggunakan asap cair bland mulai dibangun pada Bulan Juni 2014 dan mulai beroperasi dan menghasilkan pada Bulan Juli 2014. Adanya inovasi baru tersebut, perlu dilakukan analisis kelayakan proyek sehingga dapat memberikan informasi kepada perusahaan dalam mengambil keputusan apakah proyek dapat terus dilaksanakan atau tidak. B. Rumusan Masalah Kebun Getas merupakan salah satu kebun yang berada dalam bagian PT. Perkebunan Nusantara IX. Kebun Getas memiliki dua komoditas tanaman unggulan yang dibudidayakan yaitu tanaman karet dan kopi. Kebun Getas dalam mengolah hasil tanaman karet memiliki dua pabrik pengolahan karet yaitu pabrik pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS) dan pabrik pengolahan Brown Crepe (BRCR). Pabrik pengolahan RSS Kebun Getas berlokasi di Dusun Getas, Kelurahan Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Pabrik ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Pabrik pengolahan RSS Kebun Getas pada Bulan Juni 2014 mulai melakukan investasi berupa reaktor, tungku dan perlengkapan lainnya yang digunakan untuk memproduksi asap cair murni. Asap cair murni selanjutnya akan dijadikan asap cair bland
3
dengan cara mencampurkannya dengan asam semut dan digunakan sebagai bahan pembeku lateks. Percobaan telah dilakukan berkali-kali untuk menemukan komposisi campuran asap cair murni dan asam semut yang disesuai dengan karakteristik lateks agar menghasilkan RSS dengan kualitas tinggi. Pada akhirnya pada Bulan Juli 2014 telah ditemukan perbandingan yang sesuai yaitu 2:1 (asap cair murni : asam semut). Setelah perbandingan sesuai, dilakukan komersialisasi penggunaan asap cair bland di beberapa pabrik pengolahan RSS yang berada dalam bagian PT. Perkebunan Nusantara IX. Inovasi yang dilakukan Kebun Getas berupa pembangunan reaktor asap cair untuk memproduksi asap cair murni dijadikan asap cair bland dalam penelitian ini selanjutnya disebut sebagai proyek asap cair bland. Proyek asap cair bland memberi beberapa manfaat nyata terhadap perusahaan yang salah satunya adalah meningkatkan pendapatan perusahaan melalui peningkatan kualitas RSS dan penghematan biaya pengolahan RSS. Penelitiaan ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan proyek asap cair bland secara finansial serta sensitivitas proyek terhadap beberapa keadaan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kelayakan finansial proyek asap cair bland berdasarkan metode analisis PP, NPV dan NBCR? 2. Bagaimana sensitivitas proyek asap cair bland terhadap beberapa perubahan. C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat kelayakan finansial proyek asap cair bland berdasarkan metode analisis PP, NPV dan NBCR. 2. Mengetahui sensitivitas proyek asap cair bland terhadap beberapa perubahan. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai analisis biaya dan manfaat dari pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS) menggunakan asap cair bland di Kebun Getas PT. Perkebunan Nusantara IX dan sebagai syarat untuk memperoleh derajat kelulusan Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. 2. Bagi instansi terkait dan pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait proyek asap cair bland.
4
3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikian serta dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
5