THE SKY IS THE LIMIT ANNUAL REPORT/LAPORAN TAHUNAN 2013
CLEAN
COMPETITIVE
CUSTOMER FOCUSED
CARE
COMMITMENT
COMMERCIAL
a Member of PERTAMINA
Profil Perusahaan | Company Profile
02
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
03
GCG AUDITED REPORT
‘THE SKY IS THE LIMIT’ REPRESENTS A REFORM MOVEMENT IN TPI TO REGAIN ITS GLORIOUS PAST. THE INTERNAL REFORM MOVEMENT HAS BEEN STARTED WITH THE DEVELOPMENT OF NEW VISION, MISSION AND VALUES, WHICH AIM AT INCREASING TPI’S PERFORMANCE IN ALL SECTORS AND RAISING IT HIGHER AND HIGHER, MAKING THE SKY AS THE LIMIT.
CSR
‘LANGIT ADALAH BATASANNYA’ MERUPAKAN GAMBARAN GERAK PERUBAHAN TPI UNTUK MERAIH KEMBALI KEJAYAANNYA. GERAKAN PERUBAHAN INTERNAL YANG DIAWALI DENGAN VISI, MISI, TATA NILAI YANG BARU AKAN MENGARAH PADA PENINGKATAN KINERJA TPI DI SEMUA SEKTOR YANG AKAN TERUS MENINGKAT DAN MENINGKAT, SEHINGGA LANGITLAH YANG MENJADI BATASANNYA.
MDNA
REPORT
THE SKY IS THE LIMIT
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CLEAN/BERSIH COMPETITIVE/BERSAING CUSTOMER FOCUSED/FOKUS PADA PELANGGAN CARE/PEDULI COMMITMENT/KOMITMEN COMMERCIAL/KOMERSIAL
PROFILE
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
56
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
06
Tinjauan Operasi Operational Review
56
Iktisar Keuangan Financial Highlights
08
Kinerja Keuangan Financial Review
59
Profil Perusahaan Company Profile
10
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
78
Produk dan Jasa Products and Services
12
Membangun SDM yang Profesional Building Up Professional HR
141
Struktur Organisasi dan Korporasi Organisation and Corporate Structure
23
Teknologi Informasi Information Technology
152
Jejak Pencapaian Milestones
24
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
160
Penghargaan dan Pencapaian 2013 Awards and Achievements 2013
25
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting
175
Peristiwa Penting 2013 Important Events in 2013
27
Laporan Keuangan Financial Report
177
Informasi Perusahaan Corporate Information
29
Lampiran Appendix
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
32
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
37
LAPORAN DIREKSI Board of Directors’ Report
42
Profil Direksi Directors’ Profiles
50
GCG
03
AUDITED REPORT
CSR
Pembahasan Tema Theme Narration
MDNA
REPORT
DAFTAR ISI CONTENTS
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
VISI & MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAAN VISION & MISSION AND CORPORATE VALUES VISI Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
MISI • • • •
Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
TATA NILAI PERUSAHAAN • • • • • •
Bersih Bersaing Fokus pada Pelanggan Komersial Komitmen Peduli
VISION To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
MISSIONS • • • •
Optimize the company’s values in a sustainable way Create customer satisfaction through excellent insurance services Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people Empower the company to become a world-class insurance company and the pride of Indonesia.
CORPORATE VALUES • • • • • •
Clean Competitive Customer-Focused Commercial Commitment Care
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
INTEGRITAS ADALAH KUNCI KEMAMPUAN KAMI UNTUK MENCAPAI LANGIT
GCG
MDNA
REPORT
CLEAN
AUDITED REPORT
CSR
OUR INTEGRITY IS THE KEY TO OUR ABILITY TO REACH THE SKY
Profil Perusahaan | Company Profile
08
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
ANGKA-ANGKA TAHUN 2008-2011 DALAM RIBUAN RUPIAH, ANGKA-ANGKA 2012-2013 DALAM USD/ THE 2008-2011 FIGURES ARE IN THOUSAND RUPIAH, 2012-2013 FIGURES ARE IN USD
2009
2010
2011
2012
IDR
IDR
IDR
USD
Pendapatan Usaha/ Operating Income
389,523,372
369,827,901
465,027,552
78,467,546
96,351,272
Laba (Rugi)/Net Profit
123,768,408
28,829, 963
137,454,840
15,379,623
8,912,556
N/A
14,831,966
142,620,448
15,697,929
(3,294,627)
Keterangan/Description Mata uang/Currentcy
2013 USD
LABA RUGI/INCOME STATEMENTS
Total Laba (Rugi) Komprehensif/ Total Comprehensive Income
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Jumlah Aset/ Total Assets
3,386,681,789
3,160,382,262
3,357,567,559
655,457,131
682,988,332
Jumah Ekuitas/Total Equity
1,695,032,377
1,645,588,562
1,789,020,090
215,031,843
207,123,383
167,197,435
180,583,412
185,207,330
17,655,725
14,156,141
1,450,747,348
1,568,547,469
1,514,793,700
440,425,288
475,864,949
Aset Tetap - Bersih/ Fixed assets - net Jumlah Kewajiban/Total Liabilities
ANALISIS RASIO DAN INFORMASI LAINNYA/RATIO ANALYSIS AND OTHER INFORMATION Rasio Margin Laba Kotor/ Gross Profit Margin
74%
40%
55%
55%
46%
Rasio Margin Laba Usaha/ Operating Margin
37%
23%
37%
41%
52%
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)/ Net Asset Value per Share (Rp)
4%
1%
4%
3%
0.05%
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset/ Return on Assets
8%
0%
4%
3%
2%
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas/ Return on Equity
8%
2%
8%
8%
5%
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset/Liabilities on Assets Ratio
43%
50%
46%
68%
70%
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam jutaan)/ Issued Shares (in million)
6,600
6,600
6,600
6,600
6,600
(Angka-angka pada tabel dan grafik dalam buku laporan tahunan ini menggunakan sistem penulisan angka dalam bahasa Inggris/ Numerical system in tables and graphics of this annual report is using English numerical system)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
TABEL INVESTASI/INVESTMENT
PROFILE
09
TABEL EKUITAS/EQUITY
TABEL AKTIVA/ASSET
2013
263,118,168 USD
2013
682,988,332 USD
2013
207,123,383 USD
2012
267,512,382 USD
2012
655,457,131 USD
2012
215,031,843 USD
2,276,137
IDR
2011
3,357,568
IDR
2011
1,789,020
IDR
2010
2,171,986
IDR
2010
3,160,382
IDR
2010
1,645,589
IDR
2009
2,269,192
IDR
2009
3,386,682
IDR
2009
1,695,032
IDR
TABEL HASIL UNDERWRITING/ UNDERWRITING RESULTS
TABEL LABA BERSIH/NET INCOME
TABEL PREMI BRUTO/GROSS PREMIUM 2013
251,967,599 USD
2013
2012
199,287,504 USD
2012
15,379,623
REPORT
2011
8,912,556 USD
2013
28,052,599 USD
USD
2012
28,848,142 USD
1,935,172,054
IDR
2011
137,454,840
IDR
2011
252,406,993
IDR
2010
1,649,670,500
IDR
2010
28,829,963
IDR
2010
147,048,464
IDR
2009
1,831,133,013
IDR
2009
123,768,408
IDR
2009
285,111,879
IDR
MDNA
2011
TABEL KLAIM BRUTO/GROSS CLAIMS 2013
67,104,467 USD 100,256,882
USD
2011
543,304,811
IDR
2010
583,482,923
IDR
2009
622,264,747
IDR
ANGKA-ANGKA TAHUN 2009-2011 DALAM RIBUAN RUPIAH, ANGKA-ANGKA 2012-2013 DALAM USD/ THE 2009-2011 FIGURES ARE IN THOUSAND RUPIAH, 20122013 FIGURES ARE IN USD
GCG
2012
IKHTISAR KEUANGAN TPI INDUK PERUSAHAAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS TPI PARENT COMPANY 2009
2010
2011
2012
IDR
IDR
IDR
IDR
IDR
Laba Usaha/Income from Operations
111,390,400
37,971,668
143,618,016
189,450,523
283,233,505
Laba Tahun Berjalan/Profit for the Year
123,768,407
26,434,732
115,932,102
196,356,488
349,032,863
14,831,966
124,097,711
236,420,719
378,730,955
Total Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan/ Total Comprehensive Income for the Year
-
Jumlah Asset/Total Assets
2,589,996,458
4,764,797,974
5,430,146,650
5,252,365,521
6,432,172,132
Jumlah Ekuitas/Total Equities
1,695,032,376
1,668,111,518
1,791,211,858
1,981,385,459
2,281,851,807
5,877,863
4,106,157
4,824,846
8,038,712
8,446,021
894,964,082
3,096,686,456
3,638,934,792
3,270,980,062
4,150,320,325
Aset Tetap – Bersih/Fixed Assets – Net Jumlah Kewajiban/Total Liabilities
*Dinyatakan dalam ribuah Rupiah, perhitungan menggunakan metode ekuitas. Data keuangan tahun 2012 dan 2013 berdasarkan Informasi Keuangan Tambahan dari Laporan Auditor Independen (pwc) pada Pemegang Saham./Expressed in thousand Rupiah based on equity method. The financial figures of 2012 and 2013 are based on the Supplementary Financial Information from the Independent Auditor’s Report to the Shareholders, which has been published on the national media.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
Mata uang/Currency
2013
AUDITED REPORT
Keterangan/Description
Profil Perusahaan | Company Profile
10
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE TPI Berubah Untuk Kembali Berjaya
TPI Reforms to Regain Its Glorious Past
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) merupakan perusahaan asuransi umum yang menjadi anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Berdiri pada 25 November 1981 dengan akta notaris Tan Thong Kie No. 9/1981, TPI menjadi andalan perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut untuk memberikan layanan perasuransian pada PT Pertamina (Persero) dalam berbagai proyek energi. TPI juga memberikan layanan perasuransian kepada para mitra kerja PT Pertamina (Persero) serta Anak Perusahaannya, para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya, ataupun perusahaan lain yang bergerak di bidang Energi ataupun Non-Energi baik dari dalam maupun luar negeri, secara konvensional dan syariah.
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) is a general insurance company, which is the subsidiary of PT Pertamina (Persero). Established on November 25, 1981, with Tan Thong Kie’s Notarial Deed No. 9/1981, TPI became the leading insurance service company for PT Pertamina (Persero), which is a state-owned oil and gas company, in various energy projects. TPI also provides conventional as well as sharia insurance services to the business partners of PT Pertamina (Persero), as well as other Production Sharing Contractors, both from Indonesia and abroad.
TPI bertumbuh pesat bersama PT Pertamina (Persero) sehingga menjadi perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, bahkan memperluas kehadirannya melalui pendirian anak perusahaan di Hong Kong. Berjaya di sektor energi, TPI juga melebarkan layanan pertanggungan risiko ke segmen-segmen lain, termasuk segmen kelautan dan penerbangan, properti dan asuransi kesehatan, bahkan kemudian membuka layanan asuransi umum yang berbasis Syariah. Saat ini TPI beroperasi dengan sembilan anak perusahaan dan afiliasi, didukung dengan 280 pegawai berdedikasi yang ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta serta kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah seperti Surabaya, Bandung, Medan, dan Balikpapan.
TPI grew rapidly alongside PT Pertamina (Persero), and became the biggest insurance company in Indonesia. The Company even strengthened its presence by establishing a subsidiary in Hong Kong. Having led the energy sector, TPI also widened its risk protection coverage to other segments, including marine and aviation segments, property and health insurance segments, and later on provided Sharia-based general insurance services. Currently TPI is operating with nine subsidiaries and affiliations, supported by 280 dedicated employees based in Jakarta Head Office as well as branches and representative offices spreading in various locations, such as Surabaya, Bandung, Medan, and Balikpapan.
Reformasi politik pada tahun 1998 juga berdampak pada perubahan di sektor perekonomian. Persaingan usaha menggantikan sistem lama yang cenderung bersifat monopoli. TPI menyambut datangnya era kompetisi yang sehat, meskipun Perusahaan harus berbagi pangsa pasar dengan sejumlah perusahaan asuransi lainnya di berbagai segmen. TPI menyadari bahwa Perusahaan harus mereformasi diri bila ingin mengulang masa keemasannya sebagai perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia.
Political reform in 1998 transformed the nation’s economic sector. The new business competition took over the old system that tends to be monopolistic. TPI welcomed the new healthy competition era, even though the Company has to share its market share with other insurance companies in various segments. TPI realized that the Company has to reform itself if it wants to repeat its golden age as the Company with the biggest market share in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
REPORT
PROFILE
11
In line with the reformation, TPI updated its vision, mission, and several values, which are in line with the corporate values of its shareholder, i.e. PT Pertamina (Persero). In the future, those vision, mission and values will be increasingly socialized and become the guideline for all TPI’s employees in conducting their business activities.
MDNA
Searah dengan reformasi tersebut, pada tahun 2013, TPI memperbaharui visi dan misi, serta sejumlah tata nilai perusahaan yang juga inline atau selaras dengan tata nilai pemegang saham yaitu PT Pertamina (Persero). Ke depan, visi, misi dan seperangkat tata nilai tersebut akan semakin gencar disosialisasikan dan menjadi pedoman bagi setiap insan TPI dalam menjalankan aktivitas usahanya.
GCG
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM DAN PERMODALAN/ SHAREHOLDERS’ COMPOSITION AND CAPITAL STRUCTURE
NILAI NOMINAL RP100 PER SAHAM/NOMINAL VALUE AT RP100 PER SHARE
500,000,000,000
100
CSR
5,000,000,000
AUDITED REPORT
Modal Dasar/Authorized Capital
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Profil Perusahaan | Company Profile
12
PRODUK DAN JASA
PRODUCTS AND SERVICES Produk dan jasa TPI dikembangkan oleh tim yang memiliki pengalaman selama lebih dari 31 tahun dan keahlian di bidang masing-masing, sehingga semua produk dan jasa tersebut memberikan solusi dan kepuasan nasabah. Sebagai bagian dari gerakan perubahan untuk meraih kembali kejayaannya, TPI mengembangkan lini produk baru untuk memperbesar pangsa pasar di sektor keuangan (finansial), seraya terus mempertegas kehadirannya di segmen asuransi berbasis syariah. Produk-produk di segmen energi terus dipertahankan karena segmen pasar ini merupakan pangsa pasar terbesar yang pernah membawa TPI menjadi perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. TPI’s products and services have been developed by an experienced and highly expert team for over 31 years that all of them provide solutions and satisfaction to the clients. As part of the reform movement, TPI has developed new product lines to expand its market share in the financial sector, while strengthening its presence in the Sharia-based insurance sector. The products in the energy segment will be continuously maintained as this segment represent TPI’s biggest market share, which once brought TPI to the biggest insurance company in term of market share in Indonesia
PRODUK
PRODUCTS
1. Asuransi Umum Konvensional
1. Conventional Insurance
1.1. Asuransi Energi
1.1. Energy Insurance
Produk asuransi energi merupakan produk asuransi yang berkaitan dengan risiko-risiko yang dapat timbul dalam kegiatan operasional perusahaan migas seperti pengeboran dan pengolahan minyak dan gas, serta risiko lain yang terkait dengan sektor energi seperti panas bumi dan listrik. Berikut ini adalah produk-produk yang termasuk dalam Asuransi Energi:
Energy Insurance provides protection against all risks related to oil and gas company activities, such as drilling and processing of oil and gas, and other risks associated with energy sector, such as geothermal energy and electricity. Energy Insurance comprises several products:
• Offshore Program Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasional sebuah perusahaan migas seperti rig pengeboran, tempat penyimpanan offshore/ fasilitas pemrosesan, peralatan pelengkap dan/atau peralatan lainnya yang terkait dengan pengeboran migas dan panas bumi (geothermal drilling);
• Offshore Insurance Program This insurance provides protection to various equipments used in the operational activities of an oil and gas company such as rigs drilling, offshore storage/processing facilities, supporting equipment and/or other equipment linked with oil and gas and geothermal drilling;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
o Offshore Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan rig lepas pantai dan peralatan lainnya yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eskploitasi migas lepas pantai;
o Offshore Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage on offshore rig equipment and other equipment used in offshore exploration and exploitation;
• Onshore Program Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap aset yang terkait dengan kegiatan industri migas pada wilayah onshore seperti kilang migas dan kilang petrokimia, termasuk gangguan bisnis (business interruption);
• Onshore Insurance Program This insurance provides protection to assets related with oil and gas industry located onshore, such as oil and gas refinery, petrochemical refinery, including business interruption;
o Onshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada pada wilayah darat;
o Onshore Physical Damage and Well Control Insurance This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conducting onshore drilling;
o Property Under Construction Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di darat;
o Property Under Construction Insurance This insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors onshore;
o Land Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada rig dan berbagai peralatan lainnya yang berada di lokasi pengeboran di darat;
o Land Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage occurring on rig and other equipment in onshore drilling;
MDNA
o Property Under Construction Insurance This insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors offshore;
GCG
o Property Under Construction Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di lepas pantai;
CSR
o Offshore Physical Damage and Well Control This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conducting offshore drilling;
AUDITED REPORT
o Offshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada pada wilayah lepas pantai;
REPORT
PROFILE
13
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Profil Perusahaan | Company Profile
14
• Business Interruption Insurance Memberikan pertanggungan asuransi kepada perusahaan migas terhadap kerugian usaha dan kenaikan biaya produksi sebagai akibat dari kerusakan peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya;
• Business Interruption Insurance This type of insurance provides protection to oil and gas companies against any business loss and increased production cost resulting from equipment damage in the company’s operation;
• Tailor-made Policies Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai risiko khusus yang dapat timbul dalam berbagai kegiatan operasional di industri migas, sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
• Tailor-made Policies Insurance This insurance provides protection against various special risks emerging from various operations in oil and gas industries, and is tailored to meet customer demand.
1.2. Asuransi Engineering
1.2. Engineering Insurance
Produk Asuransi Engineering menjamin kerugian karena terhambatnya proyek bangunan dalam masa konstruksi, atau proyek pemasangan mesin, serta kerusakan peralatan elektronik akibat kecelakaan. Berikut ini adalah produkproduk Asuransi Engineering:
Engineering Insurance covers losses due to delays in building projects during the construction period, or machinery installation projects and electronic equipment damage due to accidents. Our Engineering Insurance products are:
• Contractor’s All-Risk Memberikan pertanggungan asuransi terhadap gedung yang berada dalam tahap konstruksi dari segala risiko kerugian dan kerusakan yang dapat timbul akibat proses konstruksi, termasuk kerugian dan kerusakan yang dialami oleh pihak ketiga sebagai akibat dari proses konstruksi yang sedang berlangsung;
• Contractor’s All-Risk This insurance provides protection to buildings under construction against all risks of losses emerging from construction process, including any loss and damage on a third party resulting from an ongoing construction process;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Electronic Equipment Insurance This insurance provides protection against and damage on electronic instruments and other instruments used in Electronic Data Processing, communication facilities and medical instruments;
• Machinery Breakdown Insurance Memberikan penggantian terhadap risiko yang muncul akibat dari rusaknya sebuah mesin yang digunakan baik dalam kepentingan industri maupun non-industri;
• Machinery Breakdown Insurance This insurance provides protection against any risk arising from any damage on engines used in both industry and non-industry;
• Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance Memberikan penggantian terhadap penurunan laba perusahaan akibat dari tidak berfungsinya mesin maupun peralatan yang digunakan dalam aktivitas produksi.
• Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance This insurance provides compensation for any decline in corporate profit due to the non-functioning of production equipment.
1.3. Asuransi Kelautan dan Penerbangan
1.3. Marine and Aviation Insurance
Produk asuransi yang ditawarkan dalam kategori ini memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko yang dapat timbul dalam kegiatan pengangkutan barang di laut, darat dan udara. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Kelautan dan Penerbangan:
This type of insurance offers protection against various risks arising from transportation of products by sea, land and air. The Marine and Aviation Insurance products are as follows:
• Aviation Hull and Liability Insurance Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan/atau kerusakan rangka pesawat dan kewajiban yang timbul dari suatu kecelakaan;
• Aviation Hull and Liability Insurance This insurance provides protection against any loss and damage of airframe and liability arising out of an accident;
• Personal Accident Insurance Memberikan ganti rugi jika terjadi luka-luka, cacat atau meninggal pada Kapten Pilot, Co-Pilot, Carbin Attendant, dan Teknisi yang timbul dari suatu kecelakaan;
• Personal Accident Insurance This insurance provides compensation in the event of bodily injury, disability or death on Captain Pilot, Co-Pilot, Cabin Attendant, and Aircraft Technician arising out of an accident;
MDNA
• Electronic Equipment Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan dan kerugian pada instrumen elektronik maupun peralatan lainnya yang digunakan untuk Electronic Data Processing, fasilitas komunikasi, peralatan medis, dan lain lain;
GCG
• Construction Plan and Equipment AllRisk Insurance/Heavy Equipment This insurance provides protection against any loss and damage occurring heavy and light equipment used in a construction project;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
• Construction Plan and Equipment AllRisk Insurance/ Heavy Equipment Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan berat maupun peralatan ringan yang digunakan dalam proyek konstruksi;
REPORT
PROFILE
15
Profil Perusahaan | Company Profile
16
• Loss of License Insurance Memberikan perlindungan dalam hal pencabutan permanen lisensi terbang akibat kecelakaan dan/atau penyakit;
• Loss of License Insurance This insurance provides cover in the event of the permanent revocation of a flying license due to an accident and/or illness;
• Aviation Refueling Legal Liability Insurance Memberikan perlindungan terhadap cedera badan termasuk kematian dan kerugian dan/atau kerusakan properti orang lain sehubungan dengan kegiatan pengisian dan/atau pengosongan bahan bakar pesawat udara;
• Aviation Refueling Legal Liability Insurance This insurance provides protection against bodily injury, including death and loss and/or damage in property of others in connection with activities or aircraft refueling and/or defueling;
• Satellite Launch and In-orbit Insurance Memberikan jaminan atas kehilangan, kerusakan atau kegagalan satelit selama peluncuran dan di orbit.
• Satellite Launch and in-orbit Insurance This insurance provides coverage for loss, damage or failure of the satellite during the launch and in-orbit;
• Marine Hull and Machinery Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada sebuah kapal beserta dengan mesinnya, termasuk pertanggungan atas pihak ketiga yang dirugikan dengan terjadinya kejadian tersebut;
• Marine Hull and Machinery Insurance This insurance provides protection against loss and damages that occur in a vessel along with the engine, including coverage of such third party aggrieved by the occurrence of the incident;
• Builder’s Risk Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko yang mungkin timbul dalam proses pembangungan sebuah kapal;
• Builder’s Risk Insurance This insurance provides protection against risks that may arise in the process of a ship building;
• Protection and Indemnity (P&I) Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasi sebuah kapal, seperti pencemaran lingkungan;
• Protection and Indemnity (P&I) Insurance This insurance provides protection to various impacts of the operations of a ship, such as environmental pollution;
• Marine Cargo Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap barang-barang yang didistribusikan melalui sebuah kapal, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun panjang.
• Marine Cargo Insurance This insurance provides protection for items that are distributed through a vessel, both in a short term and in a long term.
1.4. Asuransi Properti
1.4. Property Insurance
Produk asuransi properti menawarkan berbagai jenis produk asuransi yang menjamin risiko kerugian atas aset, bangunan, dan isi bangunan. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Properti:
Property insurance products offer various types of insurance products that ensure the risk of losses on the assets, buildings, and building contents. Here are the products of the Property Insurance:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Indonesian Standard Fire Policy Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh api, petir, ledakan, tabrakan kapal dan kabut. Polis ini dapat diperluas dengan Indonesian Standard Earthquake Policy untuk menjamin risiko gempa bumi;
• Indonesian Standard Fire Policy Insurance This insurance provides protection against loss and damage caused by fire, lightning, explosion, collision of ships and fog. This policy can be expanded to Indonesian Earthquake Standard Policy to cover the risk of earthquakes;
• House/ Office Contents Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan yang terjadi pada isi atau aset rumah maupun kantor.
• House/ Office Contents Insurance This insurance provides protection against damage to the contents or assets of home or office.
1.5. Kontra Garansi Bank
1.5. Suretyship
Memberikan jaminan Garansi Bank yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan Prinsipal sebagaimana dipersyaratkan oleh Obligee. Melalui produk ini, TPI akan membayar ganti rugi kepada pihak Bank atas klaim/pencairan Garansi Bank yang diajukan oleh Obligee. Produk Kontra Garansi yang ditawarkan: • Kontra Garansi Bank – Jaminan Penawaran • Kontra Garansi Bank – Jaminan Pelaksanaan • Kontra Garansi Bank – Jaminan Uang Muka • Kontra Garansi Bank – Jaminan Pemeliharaan
This insurance provides Suretyship issued by Bank for Principal interest as regulated by Obligee. Through this product, TPI will settle compensation to the Bank on the proposed claim/disbursement of Suretyship by Obligee. Suretyship products offered are: • Suretyship - Offering Insurance • Suretyship - Execution Insurance • Suretyship - Down Payment Insurance • Suretyship - Maintenance Insurance
1.6. Asuransi Lain-lain
1.6. Other Insurance
Produk asuransi ini mencakup jaminan risiko yang tidak terjamin dalam produk asuransi lainnya, seperti tuntutan dari pihak ketiga, risiko kerugian keuangan, sampai dengan risiko
This type of insurance product includes risk warranties which are not guaranteed in other insurance products, such as claims of third parties, the risk of financial loss, up to the risk of
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
• Business Interruption Insurance This insurance provides protection against loss due to the profit losses caused by accidents which are covered by the Property All-Risks Insurance;
GCG
• Business Interruption Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian akibat hilangnya keuntungan yang disebabkan oleh kecelakaan yang dijamin oleh Propery AllRisks Insurance;
CSR
• Property All-Risks/ Industrial All-Risks Insurance This insurance provides protection against loss or damage to an asset or buildings used for industrial purposes as well as personal purposes. This policy can be complemented with the Business Interruption Insurance;
AUDITED REPORT
• Property All-Risks/ Industrial All-Risks Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian atau kerusakan pada suatu aset atau bangunan yang digunakan untuk tujuan industri maupun pribadi. Polis ini dapat dilengkapi dengan Business Interruption Insurance;
REPORT
PROFILE
17
Profil Perusahaan | Company Profile
18
kerugian pada kendaraan bermotor. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Lain-lain:
losses in motor vehicles. Here are the products of Other Insurance:
• Liability Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian yang timbul dari klaim pihak ketiga yang menderita kerugian (cidera badan dan atau kerusakan harta benda) yang diakibatkan oleh aktivitas tertanggung. Produk-produk Liability Insurance TPI mencakup: - Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance; - Umbrella Catastrophic Liability Insurance; - Product Liability Insurance; - Automative Liability Insurance; - Professional Indemnity; - Medical Malpractice Liability; - Employer’s Liability.
• Liability Insurance Provide insurance coverage for losses that arise from claims of third parties who suffered damages (body injury and or property damage) caused by the insured activities. Products of Liability Insurance TPI include: - Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance; - Umbrella Catastrophic Liability Insurance; - Product Liability Insurance; - Automotive Liability Insurance; - Professional Indemnity; - Medical Malpractice Liability; - Employer’s Liability.
• Workmen’s Compensation Insurance Memberikan pertanggungan dalam bentuk kompensasi keuangan kepada pegawai untuk mengganti penghasilan yang hilang atau berkurang karena kecelakaan pada saat bekerja, tanpa perlu membuktikan status kewajiban hukum pegawai;
• Workmen’s Compensation Insurance Provide insurance in the form of financial compensation to an employee, to replace a lost or reduced income due to accidents at work, without the need to prove the legal duty status of the personnel;
• Bonds Insurance Menjamin kerugian dari pemegang obligasi sebagai tertanggung yang timbul dari ketidakmampuan penerbit obligasi untuk memenuhi kewajiban kontrak;
• Bonds Insurance Guarantee losses on insured bondholders that arise from the inability of the issuer to meet its contractual obligations;
• Personal Accident Insurance Menjamin risiko kecelakaan dari tertanggung, termasuk selama perjalan yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada tertanggung;
• Personal Accident Insurance Guarantee risks of the insured accidents, including a long journey that can lead to a death or disability of the insured;
• Money Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko kerugian uang atau barangbarang yang sesuai dengan uang yang hilang akibat perampokan;
• Money Insurance This insurance provides protection against losses of money or goods in accordance with the money lost due to robbery;
• Motor Vehicle Insurance Memberikan biaya penggantian atas kerusakan atau kerugian dari kendaraan tertanggung akibat kecelakaan atau tindakan tidak sengaja lainnya selama periode polis. Polis dapat diperluas untuk menjamin risiko kerugian atau kewajiban pihak ketiga yang disebabkan oleh kendaraan tertanggung;
• Motor Vehicle Insurance Provide replacement cost for damage or loss of the insured vehicle due to accidents or other inadvertent action during the policy period. Policy can be extended to cover the risk of loss or third party liability caused by the insured vehicle;
• Burglary/ Theft Insurance Memberikan biaya penggantian atas kerugian atau kerusakan pada barangbarang berharga yang hilang atau rusak akibat perampokan yang disertai dengan kekerasan dan pemaksaan.
• Burglary/ Theft Insurance Provide cost reimbursement for loss or damage to valuable goods which are lost or damaged due to robbery accompanied by violence and coercion.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Produk ini memberikan jaminan berupa manfaat medis atau yang diperlukan secara medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis, atau sebagai akibat langsung (proximate cause) dari risiko-risiko yang dijamin dalam polis, termasuk penyediaan alat bantu yang diperlukan atau diperuntukkan dalam rangkaian tindakan medis.
This product provide guarantee in the form of medical benefits or medical needs, in accordance with the type and amount of health insurance benefits contained in the list of benefits over risks which are covered under the policy, or as a proximate cause of the risks covered under the policy, including the provision of equipment help needed or intended in a series of medical procedures.
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance (THIS) adalah program asuransi kesehatan untuk komersial yang ditujukan kepada kumpulan/perusahaan bagi karyawannya. Perusahaan harus membayar premi 1 tahun untuk memperoleh manfaat maksimal program THIS, yang memberikan jaminan berupa manfaat medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis. Dengan berjalannya BPJS Kesehatan, TPI menawarkan koordinasi manfaat, premi, data kepesertaan, data klaim/keuangan, administrasi, sosialisasi dan sistem informasi sehingga karyawan dapat memperoleh pelayanan terbaik dan manfaat yang maksimal.
TPI Health Insurance (THIS) is a commercial health insurance program for the emplolyees of a group/company. The company has to pay a 1-year-premium to get the maximum benefits of THIS, which provide insurance in the form of medical bnefit according to the types and amounts of health insurance benefits listed in the benefit list of risks insured in the policy. With the establishment of BPJS, TPI offers benefit coordination, premium, participating data, claim/financial data, administration, socialization and information system so that employees may get the best services and maximum benefits.
Program Asuransi Kesehatan yang tersedia:
Available Health Insurance Programs:
1. Jaminan Perawatan Rumah Sakit dan Pembedahan (Rawat Inap);
1. Hospitalization and Surgery Insurance;
2. Jaminan Rawat Jalan;
2. Outpatient Insurance;
3. Jaminan Rawat Bersalin;
3. Maternity Treatment Insurance;
4. Jaminan Rawat Gigi;
4. Teeth Treatment Insurance;
5. Jaminan Kacamata.
5. Glasses Insurance.
Keuntungan menggunakan TUGU-Health:
The benefits of using TUGU-Health:
1. Kebebasan Menggunakan Penyedia Jasa Pelayanan;
1. Freedom to Use Service Provider;
2. Tidak Ada Batasan Teritorial dan Waktu;
2. No Territory and Time Limit;
4. Kemudahan Penambahan Provider Rumah Sakit; 5. Sistem Pembayaran Klaim berupa: • Reimbursement Peserta membayar terlebih dahulu seluruh biaya pengobatan di penyedia layanan di luar jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI;
CSR
3. Independent Health Services; 4. Easy to Add Hospital Provider; 5. Claim Settlement in the form of: • Reimbursement Participants to pay in advance all medical expenses in service provider outside TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
3. Pelayanan Kesehatan Independen;
MDNA
1.7. Health Insurance
GCG
1.7. Asuransi Kesehatan
REPORT
PROFILE
19
Profil Perusahaan | Company Profile
20
• Cash Less
• Cash Less
Cukup dengan menunjukkan kartu, Peserta dapat langsung mendapatkan pengobatan tanpa membayar terlebih dahulu, sepanjang perawatan dan pengobatan yang dilakukan di jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI.
Just by showing the card, Participants may directly received medical treatment without advanced payment, as long as the treatment and cure are done in one of TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network.
6. Excess Dijaminkan Terlebih Dahulu;
6. Excess to be Insured in Advance;
7. Masa Tunggu Dihapuskan;
7. Waiting Time is Abolished;
8. Pre-Existing Condition Langsung Dijamin;
8. Direct Insurance on Pre-Existing Condition;
9. Pelayanan Klaim Terpadu 24 Jam;
9. 24 Hours Integrated Claim Services;
10. Laporan Utilisasi Pemakaian Klaim Komplit yang Dibutuhkan oleh Perusahaan.
10. A Complete Claim Utilization Report as Requested by Company.
2. Asuransi Umum Syariah
2. General Sharia Insurance
Seluruh produk Asuransi Syariah merupakan produk-produk asuransi (ta’min) TPI yang pengelolaannya berdasarkan pada prinsipprinsip syariah. Asuransi Syariah memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan bisnis konsumen dalam memberikan jasa pengelolaan asuransi kerugian mulai dari perlindungan
All Sharia Insurance Products are insurance products (ta’min) of TPI whose management are based on sharia principles. Sharia Insurance provides solutions according to customer’s business needs in providing loss insurance management service starting from standard protection until tailored-protection that suits
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
21
customer’s needs. The Products are as follows:
Sharia
Insurance
• Asuransi (Ta’min) Property “All Risks” atau industrial “All Risks”; • Asuransi (Ta’min) Gangguan Usaha atau Business Interruption; • Asuransi (Ta’min) Kebongkaran atau Burglary; • Asuransi (Ta’min) Uang atau Money; • Asuransi (Ta’min) Pengangkutan atau Marine Cargo, yang memberikan jaminan atas pengiriman barang melalui: - Pengangkutan via laut; - Pengangkutan via udara; - Pengangkutan via darat; • Asuransi (Ta’min) Tanggung Gugat atau Liability; • Asuransi (Ta’min) Rekayasa, antara lain: - Asuransi (Ta’min) Konstruksi atau Contractor’s All Risks; - Asuransi (Ta’min) Pemasangan Mesin atau Erection All Risks; - Asuransi (Ta’min) Kerusakan Mesin atau Machinery Breakdown; - Asuransi (Ta’min) Peralatan Elektronik atau Electronic Equipment; • Asuransi (Ta’min) Alat Berat atau Contractor’s Plant and Machinery; • Asuransi (Ta’min) Lainnya Sesuai Kebutuhan Atau Tailor-Made; • Produk asuransi ini merupakan produkproduk asuransi (Ta’min) lainnya, baik yang menggunakan sertifikat standar maupun modifikasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dari para peserta lain seperti: - Plate Glass, yang memberikan jaminan atas kerugian atau kerusakan terhadap kaca-kaca bangunan atau gedung; - Neon Sign, yang memberikan jaminan atas papan reklame.
• “All Risks” or Industrial “All Risks” Property Insurance (Ta’min); • Business Interruption Insurance (Ta’min);
REPORT
standar hingga perlindungan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Produk-produk Asuransi Syariah adalah sebagai berikut:
• Burglary Insurance (Ta’min);
MDNA
• Money Insurance (Ta’min); • Marine Cargo Insurance (Ta’min), which provide coverage for shipping items by: - Sea; - Air - Land; • Liability Insurance (Ta’min);
- Machinery Erection All Risks Insurance (Ta’min); - Machinery Breakdown Insurance (Ta’min); - Electronic Equipment Insurance (Ta’min);
GCG
• Engineering Insurance (Ta’min) such as: - Contractor’s All Risks Insurance (Ta’min);
AUDITED REPORT
• These are other insurance products (ta’min), which utilize standard certificate or modification certificate that have been adapted according to the needs of other participants such as: - Plate Glass, which provides coverage for loss or damage against glasses’ construction or building. - Neon Sign, which provides coverage on billboards.
CSR
• Contractor’s Plant and Machinery Insurance (Ta’min); • Tailor-Made Insurance (Ta’min);
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Profil Perusahaan | Company Profile
22
JASA
SERVICES
Untuk mendukung kinerja produk yang ditawarkan kepada pelanggan, TPI juga menyediakan layanan yang dapat membantu pelanggan memetakan risiko, seperti:
To support the products’ performance offered to customers, TPI also provide services that can help customers map out risks, such as:
• Layanan Manajemen Risiko; • Layanan Risk Valuation; • Layanan Risk Survey/Assessment.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Risk Management Service; • Risk Valuation Service; • Risk Survey/Assessment Service.
PROFILE
23
STRUKTUR ORGANISASI TPI
ORGANIZATION STRUCTURE OF TPI
OIL & GAS 2 GROUP
SBU EXECUTIVE DIRECTOR II - NON OIL & GAS
TREASURY GROUP
REINSURANCE GROUP
ACCOUNTING GROUP
CLAIM GROUP
INVESTMENT GROUP
INTERNAL AUDIT GROUP
STRATEGIC PLANNING GROUP PORTFOLIO GROUP
IT GROUP
HRD & GA GROUP SURABAYA BRANCH
CORPORATE GROUP
BANDUNG REPRESENTATIVE
CONSUMER GROUP
MEDAN REPRESENTATIVE
SHARIA GROUP
CORPORATE SECRETARY GROUP
MDNA
UNDERWRITING GROUP
GCG
OIL & GAS 1 GROUP
FINANCIAL & CORPORATE SERVICE DIRECTOR Hendroyono
CSR
SBU EXECUTIVE DIRECTOR I - OIL & GAS
TECHNICAL DIRECTOR Choky Leonard Tobing
BALIKPAPAN REPRESENTATIVE
AUDITED REPORT
MARKETING DIRECTOR Sigit Suciptoyono
REPORT
PRESIDENT DIRECTOR Yasril Y. Rasyid
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
JEJAK PENCAPAIAN 1981-1984
TUGU didirikan untuk pemberian proteksi risiko dalam negeri, terutama perlindungan aset Pertamina, dengan spesialisasi pada risiko bidang Minyak dan Gas (Migas).
1985-1887
Ekspansi usaha dengan melakukan penyertaan di perusahaan asuransi dalam dan luar negeri di bawah pengelolaan PT TP Interindo sebagai investment holding.
1998-2003
Melakukan konsolidasi dan restrukturisasi untuk pertumbuhan berkelanjutan (pasca-reformasi).
2003-2007
MILESTONES
Terdampak implementasi Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2001 tentang Migas; berinovasi dengan mengeluarkan produk syariah dan melaksanakan integrated IT system (Tisnet/ TIS-finance, TWA)
2008-2013
Profil Perusahaan | Company Profile
24
PT Pertamina (Persero) meningkatkan kepemilikan saham menjadi 65% yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur Shareholder; mendapatkan rating AA- (idn) dari Fitch Ratings sejak 2011 dan mempertahankan predikat Sangat Bagus (versi Rating Asuransi InfoBank); selama 2 tahun berturut-turut (2012-2013) meraih Islamic Finance Award & Cup (IFAC) sebagai 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion, dan 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset 50 Billion, dan masuk dalam 10 besar category Private – Keuangan Non Listed Annual Report Award dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012).
TUGU was established to provide risk protection in Indonesia, particularly for Pertamina assets, specializing on the oil and gas risks.
Business expansion through a capital participation in domestic and overseas insurance company under the management of PT TP Interindo as the investment hodling.
Consolidation and restructuring for achieving a sustainable growth (post-reformation).
Affected by the implementation of Law of the Republic of Indonesia Number 22, Year 2001 on Oil and Gas; conducting innovation by issuing sharia-based products and integrating the IT system (Tisnet/TIS-finance, TWA).
PT Pertamina (Persero) increased its ownership to 65%, changing the shareholder structure; receiving the AA(idn) rating from Fitch Ratings since 2011, and maintained the Very Good rating from Rating Asuransi Infobank; Obtaining 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion for two consecutive years, and 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset IDR 50 Billion from the Islamic Finance Award & Cup (IFAC); included in the top 10 in the Annual Report Award for the category of Non Listed Private-Finance for two consecutive years (2011-2012).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
25 PROFILE
PENGHARGAAN 2013
TPI received two awards from the Islamic Finance Award & Cup 2013: • 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance-Sharia Unit Assets IDR 50 Billion; • 3rd Rank The Best Islamic General Insurance Sharia Unit –Asset Rp50 Billion.
TPI menerima penghargaan dalam Insurance Award 2013 yang diselenggarakan oleh Media Business Review & Indonesia-Asia Institute serta Perbanas Institute, untuk kategori “Non Listed CompanyGeneral Insurance-Assets > Rp200 Billion • Juara 1 untuk CSR • Juara 2 untuk GCG • Juara 2 untuk IT • Juara 3 untuk Risk Management
18 July
GCG
22 February
TPI received awards from the Insurance Award 2013 held by Media Business Review & Indonesia-Asia institute, and Perbanas Institute in the category of “Non Listed Company-General Insurance-Assets > Rp200 Billion: • 1st Winner for CSR • 2nd Winner for GCG • 2nd Winner for IT • 3rd Winner for Risk Management
CSR
TPI meraih dua penghargaan dari Islamic Finance Award & Cup 2013 • 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance-Sharia Unit Assets Rp50 Billion; • 3rd Rank The Best Islamic General Insurance Sharia Unit –Asset Rp50 Billion.
18 Juli
20 Agustus
TPI mempertahankan rating stable Outlook AA(IDN) dari FitchRatings
20 August
TPI maintained the stable Outlook AA- (IDN) rating from FitchRatings.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
22 Februari
MDNA
REPORT
AWARDS 2013
Profil Perusahaan | Company Profile
26
29 Agustus
17 Oktober
29 August
17 October
TPI meraih Predikat Kinerja Keuangan 2012 “Sangat Bagus” untuk kategori Asuransi Umum di Infobank Insurance Awards 2013.
TPI received “Very Good” grade in the 2012 Financial Performance for the General Insurance category from Infobank Insurance Awards 2013.
TPI masuk dalam nominasi 10 besar dalam Annual Report Award 2012 dalam kategori Private Keuangan Non Listed.
TPI was included in the top ten of nominees in the 2012 Annual Report Award.
22 Oktober
TPI meraih ”1st Best Non Life Insurance Company 2013” in the Award Best Non Life Insurance di APPARINDO.
22 October
TPI received ”1st Best Non Life Insurance Company 2013” in the Award Best Non Life Insurance di APPARINDO
26 September
TPI meraih predikat “Early Improvement” pada Pertamina Quality Assessment (PQA) 2013 dengan skor 398 dan mendapatkan 3 penghargaan • The most progressive result • The best improve organization in operational excellence • The most improved organization in customer Focus
26 September
TPI received “Early Improvement” criteria in the 2013 Pertamina Quality Assessment (PQA) with the score of 398 and was granted with 3 recognitions: • The most progressive result • The best improve organization in operational excellence • The most improved organization in customer Focus
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
27 PROFILE
PERISTIWA PENTING 2013 EVENT HIGHLIGHTS 2013
REPORT
29 Januari/ 29 January Peluncuran Tugu Marine P & I di Hotel Kempinski, Jakarta The launching of Tugu Marine P & I at Kempinski Hotel, Jakarta.
Pengangkatan Bapak Eddy Porwanto Poo sebagai Komisaris yang mewakili PT. Sakti Laksana Prima
Pengangkatan Bapak Yasril Y. Rasyid sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Bapak Sigit Suciptoyono sebagai Direktur Pemasaran The appointment of Yasril Y. Rasyid as President Director of TPI and Sigit Suciptoyono as Marketing Director
The appointment of Eddy Porwanto Poo as Commissioner, representing PT. Sakti Laksana Prima.
11 Juli/11 July
GCG
14 Maret/14 March
MDNA
12 Juni/12 June
Pengangkatan Bapak Luhur Budi Djatmiko sebagai Presiden Komisaris Perseroan The appointment of Luhur Budi Djatmiko as President Commissioner of TPI. CSR
11 Juni/11 June
AUDITED REPORT
Penandatanganan MoU antara TPI dengan konsultan Penerbangan, PT CSE Aviation, yang bertujuan untuk menjajagi peluang kerja sama dalam menganalisa dan melakukan kajian atas risiko penerbangan The MoU signing between TPI and aviation consultant PT CSE Aviation, aiming at looking at any possibility for cooperation in the analysis and review of aviation risk.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Profil Perusahaan | Company Profile
28
31 Juli/31 July TPI menerima delegasi Mozambik yang dipimpin oleh Dr. Cesar Bento Madivadua (CEO) dan Mrs. Cacilda Matule (MD – Operations) untuk menjajagi kemungkinan kerja sama bisnis. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi bisnis minyakl & gas. TPI received a delegation from Mozambique led by Dr. Cesar Bento Madivadua (CEO) and Mrs. Cacilda Matule (MD – Operations) to look at the possibility of business cooperation. The meeting was expected to be the first step for a business synergy in oil & gas.
17 April/17 April Syukuran penyelesaian kasus MV. Smyrni. The ceremony for the settlement of MV Smyrni case.
30 Oktober/ 30 October Bapak Choky L Tobing menyelesaikan masa jabatannya sebagai Direktur Teknik Perseroan. Completion of the term of office of Choky L. Tobing as Technical Director.
21-31 Oktober/ 21-31 October Peningkatan status kantor cabang di Bandung, Medan dan Balikpapan. The upgrading of branch offices’ status in Bandung, Medan and Balikpapan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
29
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION Jakarta
Wisma Tugu I Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C8-9, Kuningan Jakarta 12920 Telepon (62-21) 529 61777 (hunting) Faksimili (62-21) 529 61555, 529 62555 e-mail:
[email protected]/
[email protected]/
[email protected] http://www.tugu.com
Branch Office
Independent Auditor:
Surabaya
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja Wibisana & Rekan (pwc)
Bandung
Wisma HSBC Lantai 7E Jalan Asia Afrika No. 116 Bandung 40261 Telepon (62-22) 426 7294 Faksimili (62-22) 426 7294
Medan
Gedung Mandiri Lantai 5 Jl. Imam Bonjol No. 16D Medan 20112 Telepon (62-61) 453 6640 Faksimili (62-61) 4536717
Plaza 89 Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6, Jakarta 12940 Telepon (62-21) 5212901 Faksimili (62-21) 52905555 e-mail: pwc.com/id http://www.pwc.com/id
GCG
Wisma Tugu Darmo Jalan Raya Darmo 64 Surabaya 60264 Telepon (62-31) 566 4470 (hunting) Faksimili (62-31) 566 4471
MDNA
REPORT
Head Office
Bankers
• Bank Mandiri • Citibank N.A. • Deutsche Bank • Bank Syariah Mega Indonesia • Bank CIMB Niaga • Bank Bukopin • BNI - Bank Negara Indonesia • Bank Syariah Mandiri
CSR
Balikpapan
Panin Tower – Grand Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Lt. 9 Balikpapan, Kalimantan Timur Telepon (0542) 7219899 Faksimili (0542) 7219899
Hong Kong
AUDITED REPORT
Tugu Insurance Company Ltd., Hong Kong 44th Floor Office Convention Plaza 1 Harbour Road, Wanchai. Hong Kong Telepon (+852) 282 42939 Faksimili (+852) 282 43070
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
30
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE MDNA CSR
GCG
COMPETITIVE
Laporan Komisaris dan Direksi | Commisioner and Directors’ Report
31
WE HAVE CLIMBED HIGHER DUE TO OUR COMPETITIVENESS
AUDITED REPORT
KAMI TELAH MENCAPAI POSISI LEBIH TINGGI KARENA DAYA SAING KAMI
Laporan | Reports
32
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Pemegang Saham yang berbahagia, Menutup tahun 2013 ini, perkenankanlah saya atas nama Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada jajaran Direksi dan seluruh insan TPI karena telah memiliki Visi, Misi dan seperangkat Tata Nilai Perusahaan yang baru. Hendaknya, semua itu tidak sekedar menjadi susunan kalimat bagus yang hanya terpajang di dinding atau disimpan rapat di dalam laci, namun menjadi sesuatu yang hidup dan mampu membawa perubahan sehingga TPI mampu meraih kembali kejayaan yang pernah dimilikinya. Dengan terisinya jabatan Presiden Direktur dan ditunjuknya Direktur Pemasaran yang baru, Dewan Komisaris berharap kegiatan usaha TPI akan menjadi makin terencana, terkoordinasi dengan baik, dengan hasil yang terukur dan terarah. Oleh karena itu Dewan Komisaris menilai bahwa penunjukan Presiden Direktur dan Direktur Pemasaran yang baru memiliki arti strategis yang penting untuk kemajuan TPI ke depannya.
Dear Shareholders, Closing 2013, on behalf of the Board of Commissioners, I have the pleasure to congratulate all BOD members and employees for the Company’s new Vision, Mission and a set of Values. We hope all of these will not only become beautiful words and sentences for display on the wall or kept in the drawers but also serve as something that lives and brings changes so that TPI can regain its glorious position in the past. By the appointment of a new President Director and Marketing Director, the BoC hopes that TPI business activities will become more planned and coordinated, and provide measurable and focused results. For this reason, the BoC believes that the appointment of the new directors has a strategic meaning that is important for the progress of TPI in the future.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
58.49%
33
TPI MENCATAT PERTUMBUHAN PENDAPATAN PREMI BRUTO 26,43% DAN PENDAPATAN INVESTASI 58,49%.
PROFILE
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
During 2013, the BoC considers that the BoD has made two important achievements. Firstly, they have succeeded in laying down a strong foundation for the internal reform in the Company through increasing the quality of TPI human resources. In this context, the BoC believes that the development of new Vision, Mission and Values has become a strategic initial step to kickoff the renewal of culture, which will eventually lead to the improvement of human resources performance.
Kedua, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang hendak dicapai, yakni Pertumbuhan, Profitabilitas dan Sustainability (keberlanjutan), serta 3 (tiga) strategi untuk meraih sasaran tersebut, yaitu Keseimbangan Kinerja Produk (Ritel-Konsumen dan Korporasi), strategi Pricing yang Kompetitif, dan Peningkatan Distribution Channel. Dewan Komisaris berpendapat bahwa bila peningkatan SDM dan penerapan ketiga strategi untuk mencapai tiga sasaran dilakukan secara konsisten, maka TPI berpeluang kembali meraih posisi sebagai perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
Secondly, the BoC views positively the BoD’s move to set three targets, i.e. Growth, Profitability and Sustainability, and three strategies to reach those targets, i.e. Balancing the Market Share of Products (between Retail & Consumer and Corporate), Competitive Pricing, and Increasing Distribution Channels. The BoC believes that if TPI carries out consistently the three strategies to reach those three targets, the Company will have the opportunity to regain its past glory as an insurance company with the biggest market share in Indonesia.
Kinerja Keuangan TPI pada tahun ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional dan global, serta kondisi persaingan di industri asuransi dalam negeri. Di tengah semua ini, Dewan Komisaris berpendapat bahwa TPI mencatat dua pertumbuhan penting, yakni pertumbuhan dalam pendapatan Premi Bruto sebesar 26,43% dan Pendapatan Investasi sebesar 58,49%. Seperti kita ketahui, pendapatan sebuah perusahaan asuransi berasal dari 2 (dua) sumber utama, yakni premi yang dibayarkan nasabah, dan hasil investasi. Pertumbuhan di dua sumber pendapatan tersebut menandakan bahwa telah terjadi peningkatan kinerja TPI. Untuk itu, Dewan Komisaris memberi apresiasi atas pencapaian ini.
TPI’s financial performance in this year cannot be separated from the national and global economic condition. Amid this situation, the BoC sees that TPI has achieved two important growths, I.e. the 26.43 % and 58.49% growths respectively in Gross Premium income and in Investment income. As we all know, an insurance company’s revenue comes from two main sources, i.e. the premium paid by its customers and the investment yields. As such, the growths in these two sources of income have served as a strong evidence of TPI’s increased performance. For this reason, the BoC appreciates the directors for these achievements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris menilai ada dua pencapaian penting yang telah diraih Direksi. Pertama adalah keberhasilan dalam meletakkan pondasi yang kokoh untuk pembaruan internal Perusahaan melalui peningkatan kualitas SDM. Dalam konteks ini, Dewan Komisaris menilai bahwa perumusan Visi, Misi dan seperangkat Tata Nilai Perusahaan yang baru merupakan langkah awal yang strategis untuk mengawali pembaruan budaya, yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan kinerja SDM.
CSR
BoD Performance
AUDITED REPORT
Penilaian Kinerja Direksi
MDNA
REPORT
TPI ACHIEVED 26.43 % GROWTH IN GROSS PREMIUM INCOME AND 58.49% UP IN INVESTMENT INCOME.
Laporan | Reports
34
Namun, Dewan Komisaris mencatat beberapa hal yang masih bisa ditingkatkan oleh Direksi TPI, antara lain investasi pada anak perusahaan, penetapan KPI Direksi anak perusahaan, optimalisasi peluang bisnis, Manajemen SDM.
Nevertheless, the BoC recorded several things, including the investment in subsidiaries, the setting of KPI for BoD of subsidiaries, the maximum handling of business opportunities, and the human resources management, that still need improvements by the BoD.
Pandangan atas Prospek Usaha
Views on Business Prospect
Tahun 2014 merupakan tahun politik di Indonesia, yang ditandai dengan akan diselenggarakannya dua agenda politik besar, yakni Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan dua agenda politik di masa sebelumnya, Dewan Komisaris optimis bahwa bangsa Indonesia akan menjalankan dua agenda politik di tahun ini dengan lancar dan damai. Bila hal ini terjadi, perekonomian Indonesia diharapkan akan mendapatkan kepercayaan yang besar, baik dari investor dalam negeri maupun investor mancanegara.
2014 will be the political year in Indonesia, which will witness the occurrence of two big political events, namely the General Election for members of the House of Representatives and the Presidential Election. Based on the previously peaceful elections, the BoC is optimistic that Indonesians will be capable to manage these two events peacefully. If this happens, both foreign and domestic investors will have greater confidence on the Indonesian economy.
Seperti kita ketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pertumbuhan realisasi investasi proyek dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat 15 persen atau Rp450 triliun pada 2014. Investasi sebesar itu tentu merupakan peluang bagi TPI untuk memberikan layanan asuransi pada proyek-proyek yang merupakan realisasi dari investasi tersebut.
Currently, the Investment Coordinating Board (BKPM) is targeting to have an increase of 15% or Rp450 trillion in both domestic and foreign investment realization in 2014. Such big amount of investments can serve as opportunities for TPI to offer insurance services to the to be realized projects.
Persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis untuk memperebutkan premi tentu semakin meningkat pada tahun 2014. Untuk itu, rencana kerja TPI, yang mencakup sejumlah sasaran jangka pendek dan jangka panjang, serta sejumlah strategi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, perlu dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Pemosisian (positioning) TPI sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sangat tepat untuk merebut kembali pangsa pasar yang telah dikuasai oleh perusahaan lain.
The competitive climate in the insurance industry will certainly get tougher in 2014. For this reason, TPI needs to implement consistently and consequently some work plans, which consist of some short-term and long-term targets, and some strategies to reach them. The BoC views positively the positioning of TPI as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) to regain its previously controlled market share.
Rencana dan strategi TPI untuk meningkatkan sinergi dengan sesama perusahaan di bawah Grup Pertamina akan dapat meningkatkan perolehan premi, sekaligus berkontribusi positif pada keseimbangan antara segmen pasar RitelKonsumen dengan segmen pasar Korporasi. Hal
TPI’s strategy to boost the synergy with sister companies under Pertamina Group will be able to increase its premium revenue and contribute positively to its effort to create a balance of market share between the Retail & Consumer segment and the Corporate segment. These
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Performance of Committees
Sesuai dengan penataan komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris, di sepanjang tahun 2013 ini terdapat dua komite Komisaris yang bekerja membantu Dewan Komisaris, yakni Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko. Komite Audit telah melaksanakan fungsinya sebagai kepanjangan tangan Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya Sistem Pengendalian Internal TPI, pelaksanaan audit internal dan eksternal. Sementara Komite Kebijakan Risiko telah memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan manajemen risiko telah konsisten dengan prinsip Tata Kelola dan Code of Conduct yang berlaku di Perseroan.
In line with the reorganization of committees under the BoC, only two committees left to assist the BoC in 2013, i.e. the Audit Committee and the Risk Policy Committee. The Audit Committee has done its functions as the tool of BoC in ensuring that the Internal Control System and both the internal and external audits have been functioning well. Meanwhile, the Risk Policy Committee has monitored the implementation of the risk management system by the BoD, and ensured that the implementation of all risk management activities have been consistently done in compliance with the governance principles of the Company.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in BoC Composition In July 2012, the Board of Commissioners comprised two Commissioners who represented Shareholders, i.e. Alexander Rusli and M. Rudy Salahuddin Ramto, and an Independent Commissioner, i.e. Hilda Rosietta. And since 12 June 2013, the Board of Commissioners’ composition has changed with the appointment of Luhur Budi Djamiko as President Commissioner, and the replacement of Alexander Rusli with Eddy Porwanto Poo as Commissioner representing Shareholders. On behalf of the Board of Commissioners, I express our greatest gratitude to Alexander Rusli for his dedication and hard work for the Company.
AUDITED REPORT
Sejak Juli 2012, komposisi Dewan Komisaris terdiri dari dua Komisaris Utusan dan satu Komisaris Independen, dengan Bapak Alexander Rusli sebagai dan Bapak M. Rudy Salahuddin Ramto sebagai Komisaris Utusan, dan Ibu Hilda Rossietta sebagai Komisaris Independen. Namun, pada 12 Juni 2013, terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris dengan ditunjuknya Bapak Luhur Budi Djamiko sebagai Presiden Komisaris, dan Bapak Eddy Porwanto Poo sebagai Komisaris Utusan untuk menggantikan Bapak Alexander Rusli. Atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Bapak Alexander Rusli atas pengabdian dan kerja kerasnya selama ini.
MDNA
Kinerja Komite-Komite
GCG
two targets are achievable, as the Retail & Consumer market among sister companies under Pertamina Group is big enough, let alone the potential market of those sister companies’ business partners. In other words, through the synergy with sister companies under Pertamina Group, TPI still has big potentials to grow its premium income from the retail and consumer segment.
CSR
ini terjadi karena potensi pasar ritel-konsumen di dalam perusahaan-perusahaan Grup Pertamina cukup besar. Apalagi bila ditambah dengan potensi pasar ritel-konsumen yang ada di perusahaan-perusahaan mitra (kontraktor) dari berbagai perusahaan dalam Grup Pertamina. Dengan kata lain, potensi pertumbuhan premi ritel dan konsumen ke depan bagi TPI melalui sinergi dengan sesama perusahaan dalam Grup Pertamina masih terbuka lebar.
REPORT
PROFILE
35
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
36
Apresiasi Dewan Komisaris mengucapkan apresiasi yang besar kepada Direksi, seluruh jajaran Manajemen TPI, serta seluruh pegawai yang telah bekerja keras selama tahun 2013. Semoga, gerakan pembaruan dan kebangkitan TPI mampu membawa Perusahaan kembali ke era kejayaannya: menjadi yang terbesar dalam penguasaan segmen pasar di Indonesia.
Jakarta, 16 April 2014
Luhur Budi Djamiko Presiden Komisaris/ President Commissioner
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Appreciation The Board of Commissioners thanks the Directors, Management and all employees for their hard works in 2013. May the movement for the reform and resurgence of TPI enable our company to regain its glorious past, namely bringing back its former glory as the company with the biggest market share in Indonesia.
37 PROFILE
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILES
MDNA AUDITED REPORT
Luhur Budi Djatmiko is an Indonesian citizen, born in Madiun on 22 January 1956 when his parents worked as teachers in Masopati, Madiun. He earned a Bachelor of Economics in 1980 from Universitas Brawijaya, Malang, East Java, and started his career with PT Pertamina’s Finance Department. In 1994, he was promoted to be the Head of Budget in UP II DUmain, and one year later he was transferred to be the Head of Accounting, and in 2004 he was promoted as the Head of Internal Control Unit (SPI) for 8 year-term up to 2011 when he finally became Chief Audit Executive. His dedication and loyalty have brought him to the position of Director of General Affairs in PT Pertamina (Persero) in 2012 until now.
GCG
Luhur Budi Djatmiko adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Madiun, 22 Januari 1956 ketika kedua orangtuanya menjadi guru di Masopati Madiun. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 di Universitas Brawijaya, Malang – Jawa Timur dan mengawali karirnya dengan PT Pertamina di bagian Keuangan. Tahun 1994, beliau dipromosikan menjadi Kepala Anggaran UP II Dumai dan setahun kemudian dimutasi sebagai Kepala Akuntansi, kemudian pada tahun 2004 PT Pertamina memberikan kepercayaan kepadanya menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI), dengan masa kerja 8 tahun hingga tahun 2011 akhirnya menjadi Chief Audit Executive. Berkat dedikasi, integritas dan komitmennya yang tinggi pada tahun 2012 Beliau diangkat menjadi Direktur Umum PT Pertamina (Persero) hingga saat ini.
CSR
Presiden Komisaris/ President Commissioner (11 Juli 2013 – saat ini/ 11 July 2013 – now)
REPORT
Luhur Budi Djatmiko
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
38
Eddy Porwanto Poo
Komisaris/ Commissioner (12 Juni 2013 – saat ini/ 12 June 2013 – now) Eddy Porwanto Poo adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Surabaya pada 14 Juni 1968. Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Business jurusan Accounting & Finance dari Lewis & Clark College, Amerika Serikat, kemudian beliau meraih gelar Master of Business Administration dari University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Mengawali karirnya tahun 1993 di British American Tobacco Indonesia, Beliau kemudian melanjutkan karirinya di Reckitt Benckiser Indonesia sebagai Finance Director (1998 – 2003), General Motors Indonesia sebagai Chief Financial Officer (2003 – 2007), Garuda Indonesia sebagai Chief Financial Officer of (2007 – 2010), Gold Mining Company sebagai President Director (2010 – 2012), dan hingga saat ini Beliau juga masih menjabat sebagai Operations Director dari Northstar Group.
Eddy Porwanto is an Indonesian citizen, born in Surabaya on 14 June 1968. He earned a Bachelor of Science, majoring in Business Accounting & Finance, from Lewis & Clark College, US., and a Master of Business Administration from the University of Illinois in Urbana-Champaign, US. Starting his first career in 1993 in British American Tobacco, he moved on to Reckitt Benckiser Indonesia as Finance Director (1998-2003), General Motors Indonesia as Chief Financial Officer (2003-2010), Gold Mining Company as President Director (2010-2012), and now he is Operations Director in Northstar Group.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
39
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto
REPORT
Komisaris/ Commissioner (16 Agustus 2010 – saat ini/ 16 August 2010 – now)
GCG
MDNA
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 11 juli 1968. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1993, dan dua tahun kemudian meraih gelar Master of Engineering Management dari The George Washington University, Washington DC dan dilanjutkan dengan memperoleh gelar Doctor of Science (D.Sc) dalam bidang Engineering Management tahun 2002 dari universitas yang sama. Mengawali karirnya di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS, kemudian pada tahun 2007 diperbantukan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Adapun jabatan beliau saat ini adalah Direktur Pengembangan Promosi BKPM.
AUDITED REPORT
CSR
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto is an Indonesian citizen, born in Jakarta on 11 july 1968. He earned his Undergraduate Degree in Civil Engineering in 1993 from the University of Indonesia, and two years later obtained a Master of Engineering Management from The George Washington University, Washington DC, and then a Doctor of Science (D.Sc) in Engineering Management in 2002 from the same university. Starting his career in the Ministry for National Development Planning/BAPPENAS, he was seconded to the Investment Coordinating Board (BKPM) in 2007. Currently, he is BKPM’s Director for Promotion Development.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
40
Hilda Rossieta
Komisaris Independen/ Independent Commissioner (18 Agustus 2010-saat ini/ 18 August 2010now) Hilda Rossieta adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Bogor, 21 November 1959. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi – Akuntan (SE Ak) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984 dan mulai mengawali karirnya sebagai dosen di almamaternya tersebut. Pada tahun 1992, beliau menyelesaikan Master of Commerce (MComm) pada the University of New South Wales, Australia. Selanjutnya, gelar Philosophy of Doctor (PhD) diperoleh dari Manchester Business School, The University of Manchester, England pada tahun 2006. Beliau aktif dalam kegiatan riset, pengajaran maupun konsultasi, khususnya dalam bidang tata kelola korporasi maupun publik, akuntansi, manajemen serta pasar modal. Selama menjabat sebagai Kepala Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sampai tahun 2013 yang lalu, beliau menghasilkan 23 lulusan pertama Doktor Akuntansi dari program tersebut. Disamping itu, beliau aktif melakukan publikasi penelitian bersama sejawatnya, baik didalam maupun di luar negeri. Salah satu penelitiannya berjudul The Effect of Incentive System and Corporate Governance Mechanism on Performance of the Privatized Entities, The Case of Indonesian State Owned Enterprises, dipresentasikan di the British Accounting and Finance Association on April 17-19, 2012 in Brighton, England. Beberapa asosiasi profesi tempat beliau aktif berpartisipasi antara lain: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), the British and Finance Association dan the American Accounting Association.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Hilda Rossieta is an Indonesian citizen, born in Bogor on 21 November 1959. She obtained an Undergraduate Degree in Economics (SE Ak) from the University of Indonesia’s Economic Faculty in 1984, and started her career as a lecturer in the same university. In 1992, she earned a Master of Commerce (MComm) in the University of New South Wales, Australia. Then, she obtained a Philosophy Doctor (PhD) from Manchester Business School, the University of Manchester, England, in 2006. She actively conducts researches, teaches and provides consultations, especially in corporate governance, accounting, management and capital market. When she was still the Head of the Accounting Postgraduate Program in the University of Indonesia’s Economic Faculty until 2013, she was successful in conferring Accounting Doctor degree to the first 23 graduates of the program, she actively conducts researches for domestic and overseas publications with her colleagues. One of the published research was titled “The Effect of Incentive System and Corporate Governance Mechanism on Performance of the Privatized Entities, The Case of Indonesian State Owned Enterprises”, and was presented in the British Accounting and Finance Association on April 17-19, 2012 in Brighton, England. She is also an active member of some professional associations, including Indonesian Accountant Association (IAI), the British and Finance Association, and the American Accounting Association.
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
41
Alexander Rusli
Alexander Rusli is an Indonesian citizen who was born in Sydney, February 20, 1971. He obtained Bachelor of Business and Information System from Curtin University of Technology in 1992, and also Bachelor of Commerce (Hons) in Information System from the same University in 1993. He started his career as an Expert Staff for Indonesian Minister of Communication and Informatics in 2001. He obtained another Doctorate degree in Philosophy, Information System from Curtin University of Technology in 2000. Currently, he also serves as PT. Indosat Tbk. President Director.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Alexander Rusli adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Sydney, 20 Februari 1971. Meraih gelar Bachelor of Business and Information System dari Curtin University of Technology pada 1992, dan juga Bachelor of Commer (Hons) di bidang Information Systems dari universitas yang sama pada 1993, beliau mengawali karirnya sebagai Staf Ahli Menteri Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada 2001. Beliau kembali meraih gelar Doctor of Philosophy, Information System dari Curtin University of Technology pada tahun 2000. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Indosat.
CSR
Komisaris/ Commissioner (11 Oktober 2011 – saat ini/ 11 October 2011-now)
Laporan | Reports
42
LAPORAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Pemegang Saham yang terhormat, Tahun 2013 merupakan tahun pembaruan bagi TPI dan akan menjadi awal dari kebangkitan Perusahaan menuju ke puncak tertinggi seperti yang pernah dicapai beberapa saat yang lalu. Gema pembaruan sudah digaungkan, Visi dan Misi yang baru, serta Nilai-Nilai Perusahaan yang baru pun sudah disosialisasikan ke segenap insan TPI, sehingga semua insan TPI memiliki semangat yang sama dalam menuju era kebangkitan Perusahaan.
Dear Shareholders, The year 2013 was our company’s year of reform that marked the beginning of TPI’s return to the highest peak of performance, of which the Company had previously reached. The reform movement has been initiated along with the socialization of a new Vision, Mission, and a set of new Corporate Values to all employees. All these will enable them to have the same spirit that will lead the Company back to the top.
Catatan/Note: Angka-angka dalam Rupiah diambil dari Informasi Keuangan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, sedangkan angka-angka dalam dolar AS diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian./The figures in Rupiah are taken from Supplementary Financial Information in the Consolidated Financial Report, while the USD figures are quoted from the Consolidated Financial Report.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
43
To achieve the three targets, the Board of Directors (BoD) has developed three pillars, i.e. growing gross premium or sales revenue, increasing income from underwriting, or operating income, and non-operating income. While to boost the gross revenue, BoD has some strategies, the first of which is to reach a balance of product distribution, i.e. between Retail and Consumer Segment as well as Corporate Segment. Currently, the Corporate Segment gives the biggest contribution to the premium income. However, in future, we will boost premium income from the Retail and Consumer Segment without reducing the Company’s presence in the Corporate Segment.
Kedua, kami terus menggarap strategi pricing yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan kualitas delivery kita. Selama ini kita sudah mendapatkan kepercayaan pasar karena proses pembayaran klaim dari nasabah yang lancar dan relatif cepat dibandingkan perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Kita akan terus mempertahankan kualitas delivery kita, sambil berupaya mencapai pricing yang kompetitif.
Secondly, we will keep focusing on developing a more competitive pricing strategy without lowering the quality of delivery. We have been trusted by the market due to our relatively faster claim payment to our customers as compared with other insurance companies. We will maintain this delivery quality, while doing our best to arrive at a competitive pricing.
GCG
Untuk mencapai ketiga sasaran itu, Direksi menyusun tiga pilar, yaitu meningkatkan premi bruto (sales revenue), meningkatkan hasil underwriting (Hasil Operasi Asuransi) dan meningkatkan hasil non-Operasi. Sedangkan untuk meningkatkan premi bruto, Direksi mempunyai beberapa strategi. Pertama, mencapai keseimbangan antara produk-produk TPI, yakni antara segmen Ritel dan Konsumen dengan segmen Korporasi. Selama ini, segmen Korporasi memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan premi. Ke depannya, pertumbuhan premi di segmen Ritel dan Konsumen akan terus ditingkatkan, tanpa melemahkan kehadiran di segmen Korporasi.
CSR
The reform movement aims at primarily increasing growth of the Company’s market share, making TPI to control the biggest market share again. Secondly, we are also targeting a surge in profitability, which means an increase of added value to the shareholders. Thirdly, this movement will lead to sustainability, i.e. a sustainable highest position, which enables the Company to record growth and book net profit.
AUDITED REPORT
Tujuan dari gerakan pembaruan ini pertama-tama adalah untuk meningkatkan pertumbuhan, terutama pertumbuhan segmen pasar, sehingga TPI menjadi yang terbesar lagi dalam hal penguasaan segmen pasar. Kedua, kita juga menargetkan peningkatan profitabilitas, yang berarti peningkatan nilai tambah perusahaan kepada para pemegang saham. Sedangkan sasaran yang ketiga adalah mencapai sustainability, yakni kondisi puncak kinerja yang berkelanjutan sehingga operasi Perusahaan tetap mencetak pertumbuhan dan laba bersih.
MDNA
REPORT
PROFILE
Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
44
Strategi ketiga adalah meningkatkan distribution channel kita, terutama melalui penambahan cabang dan kemitraan dengan perusahaanperusahaan lain sehingga kita mampu memberikan ‘bundling product’ yang kompetitif. Di sinilah strategic advantage kita sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dapat menjadi leverage atau daya ungkit kemajuan kita dalam meningkatkan pendapatan dari perusahaan-perusahaan di bawah kelompok bisnis Pertamina (Grup Pertamina).
Thirdly, we will add our distribution channels, particularly through having new branches and partnerships with other companies that will enable us to offer competitive bundling of products. Here, our strategic advantage as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) can serve as a leverage for our effort to generate income from among companies under Pertamina Group.
Kita akan memaksimalkan strategic advantage ini dengan semakin konsisten memposisikan diri sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sehingga dapat bersinergi dengan induk perusahaan dan perusahaan-perusahaan di dalam Grup Pertamina.
We will maximize this strategic advantage by consistently positioning ourselves as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) to form a better synergy with both our parent company and its subsidiaries.
Sedangkan untuk meningkatkan hasil underwriting, Direksi akan melakukan sejumlah perbaikan, diantaranya melalui upaya peningkatan net retensi, memperbaiki risk assessment dan risk placement agar bisa lebih optimal, dan pengelolaan proses klaim secara efektif. Kami juga akan berupaya meningkatkan hasil non-operasi melalui penempatan pada instrumen investasi yang tepat dengan yield yang optimal, serta pengelolaan anak perusahaan dan afiliasi yang menciptakan nilai tambah yang tinggi.
As for increasing the underwriting income, the BoD will carry out some improvements, which include efforts to boost our net retention, optimize our risk assessment and risk placement, and make effective our claim management process. We will also exert more efforts to increase the non-operating income through placements in correct investment instruments, which give optimum yield, and the management of subsidiaries and affiliated companies to create high added values.
Keberhasilan dari gerakan kebangkitan kembali TPI terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itulah tahun ini kita sudah mulai dengan pembaruan Visi, Misi, dan NilaiNilai Perusahaan. Direksi berharap dengan Visi, Misi, dan Nilai-Nilai yang baru, serta sasaran dan strategi yang sudah disosialisasikan, TPI dapat melanjutkan kebangkitannya sehingga mampu mencapai posisi teratas lagi di industri perasuransian di Indonesia.
The success of TPI’s in its rise again lays on the quality of its human resources. For this reason, this year we have started with the renewal of Vision, Mission, and Corporate Values. The BoD hopes that the new Vision, Mission, Values and the already socialized targets will enable TPI to continue its upward movement so that it can regain the highest position of Indonesian insurance industry.
Kinerja Perusahaan
Company Performance
Kami menyadari bahwa dampak dari pembaruan internal di sepanjang tahun ini belum terasa maksimal pada capaian di bidang keuangan, terutama karena dampak perekonomian global dan dalam negeri pada kinerja keuangan TPI. Seperti kita ketahui, ketidakpastian
We are aware of the fact that the impacts of this internal reform done throughout the year has not optimally left its marks on our financial achievement due to, particularly, the side effect of the global and national economies on TPI’s financial performance. We all know that the
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
global economic uncertainty occurred in 2013, caused by the tapering issues by American Central Bank.
Ketidakpastian perekonomian global ini berpengaruh pada kinerja ekspor Indonesia, yang pada akhirnya berdampak pada defisit transaksi berjalan. Semakin besarnya defisit transaksi berjalan berdampak pada pelemahan mata uang Rupiah. Bila di awal tahun Rupiah masih berada pada posisi Rp9.600 per dolar Amerika Serikat (AS), maka pada akhir tahun posisi Rupiah sudah mencapai Rp12.100 per dolar AS.
This global economic uncertainty has left its impact on Indonesia’s export performance, which, in turn, caused the country’s current account deficit. The growing current account deficit has pressured the Rupiah. As we all know, the Rupiah was still at Rp9,600 per USD at the beginning of the year, but it was traded at Rp12,100 per USD by the end of the year.
Meskipun TPI menetapkan harga produknya dalam mata uang dolar AS, yang berdampak pada pendapatan premi, namun sebagian besar investasi, antara lain di obligasi, saham, dan deposito berjangka, dilakukan dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, kinerja TPI sangat terdampak oleh kondisi perekonomian global dan nasional tersebut.
Even though TPI set its product prices in the USD, which had positively impacted its revenues, but most of its investments, such as bonds, stocks and time deposits, were placed in the Rupiah. Thus, TPI’s performance was very much impacted by the global and national economic condition.
Di tengah situasi sedemikian, kami dengan gembira menyatakan bahwa selama tahun ini TPI tetap bertumbuh positif. Hal ini terlihat pada pertumbuhan Premi Bruto sebesar 42% atau Rp 601,72 miliar menjadi Rp2.139 miliar (US$251,97 juta).
Amid this situation, we could gladly announce that TPI has grown positively this year. Proving this growth, our Gross Premium Income grew 42% or Rp 601.72 billion to become Rp 2,139 billion (US$251.97 million).
Selain itu, pencapaian yang signifikan terjadi di Hasil Underwriting yang naik 17% atau Rp 38,88 miliar menjadi Rp 265.187 miliar (US$ 28,05 juta), dan Pendapatan Investasi yang naik tajam 76% atau Rp 61,65 miliar menjadi Rp210,84 miliar (US$26,41 juta), yang berdampak pada kenaikan Laba Tahun Berjalan sebesar 78% atau Rp 152,68 miliar menjadi Rp 349,03 miliar (US$8,91 juta).
In addition, we significantly increase the Underwriting Income by 17% or Rp 38.88 biillion to become Rp 265,187 billion (US$ 28.05 million), and the Income from Investment by 76% or Rp 61.65 billion to Rp210.84 billion (US$26.41 million), all of these have raised our Profit for the Year by 78% or Rp 152.68 billion to Rp349.03 billion (US$8.91 million).
Namun, penguatan mata uang dolar AS yang terjadi pada tahun 2013 menimbulkan selisih kurs yang cukup besar, khususnya dalam perolehan investasi yang dalam mata uang Rupiah. Meski demikian, Direksi bersyukur karena TPI masih mampu membukukan kenaikan Total Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan sebesar 60% dalam mata uang Rupiah atau Rp 142,31 miliar menjadi Rp378,73 miliar ( - US$ 3,30 juta).
However, the strengthening of the USD that took place in 2013 caused a significant foreign exchange loss, particularly when the Investment Income was translated into the Rupiah. Nevertheless, the BoD is happy because TPI was still able to increase a Total Comprehensive Income for the Year by 60% in Rupiah currency or Rp 142,31billion to Rp 378.73 billion (- US$ 3.30 million).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
GCG
MDNA
perekonomian global terjadi di sepanjang tahun 2013 yang ditimbulkan oleh isu penghentian stimulus moneter (tapering) yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat.
REPORT
PROFILE
45
Laporan | Reports
46
Prospek Usaha
Business Prospect
Menyambut tahun 2014, Direksi akan terus meningkatkan pembenahan internal yang sudah digulirkan pada tahun 2013, antara lain perbaikan kualitas SDM melalui pembaruan Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan.
Entering 2014, the BoD will work harder to do some internal reforms initiated in 2013, which include the improvement in the human resources quality through the renewal of Vision, Mission and Corporate values.
Dari segi eksternal, Direksi menilai bahwa prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia akan menjadi lebih baik. Tanda-tanda perbaikan sudah terlihat pada kuartal terakhir tahun 2013, terutama terjadinya surplus perdagangan terbesar pada bulan Desember sebesar US$1,52 miliar, yang merupakan surplus terbesar dalam 2 tahun terakhir. Sedangkan pada bulan November, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan sebesar US$790 juta.
On the external side, the BoD expects some improvements in Indonesia’s economic growth. The signs of such improvements were evidenced in the last quarter of 2013, particularly in the country’s trade surplus worth US$1.52 billion in December, which made up the biggest surplus in the past two years. Meanwhile in November, Indonesia also recorded a trade surplus of US$790 million.
Jumlah investasi pada bulan Oktober – Desember tahun 2013 naik 26,4%. Dari total investasi tersebut, investasi asing meningkat 25,4%, semetara investasi domestik juga naik sebesar 28,7%. Ini semua merupakan tandatanda perbaikan di kuartal keempat tahun 2013. Sementara itu, investasi di proyekproyek infrastruktur akan terus berjalan di tahun 2014, terutama proyek-proyek terkait dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
The flow of the investments in OctoberDecember 2013 into the country rose 26.4%. Of the total investments, foreign investments rose 25.4%, while domestic ones also surged 28.7%, all of these were signs of improvements in the fourth quarter of 2013. Meanwhile, investments in infrastructure projects will continue to take place in 2014, particularly in projects related to the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development (MP3EI).
Seperti kita ketahui, MP3EI yang diluncurkan tahun 2011 bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, jalan, pembangkit listrik dan telekomunikasi, di enam koridor perekonomian di seluruh Indonesia. Jumlah investasi potensial di MP3EI dari tahun 2011-2025 mencapai Rp1.653 triliun. Ini semua merupakan pasar yang menjanjikan bagi TPI.
As we all know, the MP3EI that was launched in 2011 aims at accelerating infrastructure developments, such as airports, harbors, roads, power plants and telecommunication infrastructure, in six economic corridors throughout Indonesia. The amount of potential investment in the MP3EI from 2011-2025 is to reach Rp1,635 trillion. All of these become a promising market for TPI.
Untuk dapat memaksimalkan berbagai peluang di tahun 2014, TPI akan konsisten menerapkan tiga strategi pertumbuhan yang telah dijelaskan di atas untuk mencapai tiga sasaran Perusahaan, yakni pertumbuhan segmen pasar, profitabilitas, dan sustainability (keberlanjutan). Dengan penerapan ketiga strategi tersebut, Direksi merasa optimis bahwa pertumbuhan kinerja keuangan Perusahaan akan terus meningkat di tahun 2014.
To tap into all opportunities in 2014, TPI will consistently carry out the three growth principles as mentioned above to reach three targets, namely boosting the market segment, profitability, and sustainability. By implementing the three principles, the BoD is upbeat to be able to strengthen the Company’s financial performance in 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Pasar ASEAN yang terdiri dari 10 negara, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, Laos dan Kamboja, menjadi peluang besar bagi TPI untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Seperti kita ketahui, saat ini upah buruh di China dan Korea Selatan sudah terlalu tinggi sehingga para pengusaha di dua negara tersebut semakin gencar berinvestasi di negaranegara ASEAN yang upah buruhnya relatif lebih rendah. Di tahun 2011 saja, investasi China di negara-negara ASEAN sudah meningkat 117% dari US$2,7 miliar di tahun 2010 menjadi US$5,9 miliar. Sedangkan Korea Selatan sendiri tahun lalu merupakan sumber investasi asing terbesar kelima di ASEAN. Ke depannya, investasi dari kedua negara di ASEAN akan semakin meningkat, yang akan meningkatkan kebutuhan perlindungan asuransi.
The ASEAN market consisting of 10 countries, including Vietnam, Thailand, Malaysia, the Philippines, Laos and Cambodia, will become a big opportunity for TPI to increase its market share. As we know, the current wages in China and South Korea have been too high that businesses in the two countries have increasingly invested in ASEAN countries, which still have a lower wage level than that in the two countries. In 2011 alone, Chinese investments in ASEAN countries had increased 117% from US$2.7 billion in 2010 to US$5.9 billion. While South Korea itself last year became the fifth biggest investor in ASEAN countries. In future, investments from the two countries will rise significantly in ASEAN countries, which will require insurance protections.
Dengan demikian, pemberlakukan MEA akan menjadi daya dorong bagi pertumbuhan TPI ke depannya. Untuk itu, Perusahaan terus mempersiapkan diri untuk dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya potensi yang ada di MEA.
In short, the implementation of AEC will bring an impetus for TPI’s growth in the future. Currently, the Company keeps making itself ready to use all potentials of the AEC.
MDNA
In addition to the domestic potentials, TPI will also develop well its strategy to grab every opportunity in the regional market. The presence of its subsidiary Tugu Insurance Company Ltd. in Hong Kong can leverage TPI’s effort to penetrate the regional market as well as create business networks in Southeast Asian (ASEAN) countries in anticipation of the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.
AUDITED REPORT
Di samping potensi di dalam negeri, TPI juga memantapkan strategi untuk menangkap setiap peluang di pasar regional. Kehadiran anak perusahaan Tugu Insurance Company Ltd. di Hong Kong dapat menciptakan leverage bagi TPI untuk menggarap pasar regional, dan juga dapat membantu menciptakan jejaring usaha di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dalam rangka pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015.
GCG
TPI BOOKED AN INCREASE OF PROFIT FOR THE YEAR BY 78% OR RP 152.68 BILLION TO RP349.03 BILLION (US$ 8.91 MILLION)
REPORT
TPI BUKUKAN KENAIKAN LABA TAHUN BERJALAN 78% ATAU RP 152,68 MILIAR MENJADI RP349,03 MILIAR (US$ 8,91 JUTA)
CSR
78%
PROFILE
47
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
48
Penerapan Tata Kelola
Governance Implementation
Pembaruan Visi, Misi dan Tata Nilai yang dilakukan di tahun 2013 merupakan langkah besar dalam perbaikan Tata Kelola di TPI. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut telah dan akan terus disosialisasikan sehingga menjadi bagian dari perilaku semua insan TPI, dan dengan demikian akan menjadi budaya kerja di Perusahaan.
The renewal of Vision, Mission and Values in 2013 serves as a big step in the Company’s effort to improve its governance. The Vision, Mission and Values have been socialized and will be continuously socialized to become part of the behavior of all TPI’s employees and, therefore, will form a work culture in the Company.
Direksi berkeyakinan bahwa perbaikan kualitas SDM akan menjadikan proses tata kelola di TPI berjalan dengan baik. Insan TPI yang profesional, kompetitif dan peduli, akan melakukan kegiatan usahanya sesuai dengan prosedur dan kode etik yang berlaku, serta menjauhi penyimpangan, korupsi, dan persaingan tidak sehat.
The BoD believes that the improvements in the quality of human resources will facilitate the process of good corporate governance implementation in the Company. Professional, competitive and caring employees will do their business activities in compliance with prevailing procedures and code of conduct, and avoid any irregularities, corruption, and unhealthy competition.
Perubahan Komposisi Direksi
Change in BoD Composition
Pada kesempatan ini perkenankan saya memperkenalkan struktur Direksi TPI yang baru. Setelah beberapa saat beroperasi tanpa adanya seorang presiden direktur, maka sejak Maret 2013, saya mendapat kepercayaan dari para pemegang saham untuk mengisi jabatan Presiden Direktur TPI, sedangkan Bapak Sigit Suciptoyono sebagai Direktur Pemasaran. Perkenankan saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham dan segenap jajaran Manajemen serta seluruh pegawai TPI. Semoga kita dapat lebih bersinergi dalam upaya mengembalikan TPI ke masa jayanya. Pada kesempatan ini pula saya hendak mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Choky L. Tobing atas pengabdiannya di TPI sebagai Direktur Teknik dari Oktober 2007 hingga Oktober 2013.
On this occasion, allow me to introduce the new structure of TPI BoD. The Company had been operating without a president director prior to my appointment to fill the post of TPI’s president director in April 2013. Allow me also to thank all shareholders, Management, and all employees for their trust in and support for me. Hopefully, we can form a better synergy in our efforts to bring back TPI to its golden era. On this occasion, let me express my deepest thanks too to Mr. Chocky L. Tobing for his dedication as Technical Director from October 2007 to October 2013. Today, I also happily welcome Mr. Sigit Suciptoyono to TPI BoD as the Marketing Director, the task that he has assumed since April 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Appreciation
Akhir kata, atas nama Direksi TPI, perkenankanlah saya mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris atas pengawasan dan masukan yang diberikan di sepanjang tahun 2013. Selain itu, Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan TPI atas kerja keras mereka semua di tahun 2013 sehingga Perusahaan dapat mencapai kemajuan signifikan, baik dari segi pembangunan SDM, tata kelola, maupun dalam perolehan premi. Kepada seluruh nasabah setia dan mitra bisnis, Direksi juga mengucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini kepada TPI.
Finally, on behalf of TPI BoD I would like to thank BoC for their supervision and input in 2013. In addition, the BoD would like also to thank all TPI employees for their hard works in 2013 that the Company could make significant progress, both in the development of human resources and Good Corporate Governance implementation as well as in the collection of premium. To all loyal customers and business partners, the BoD would like to thank them all for their supports to TPI.
GCG
MDNA
Apresiasi
REPORT
PROFILE
49
Jakarta, 16 April 2014
Yasril Y. Rasyid
AUDITED REPORT
CSR
Presiden Direktur/President Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
50
PROFIL DIREKSI
DIRECTORS’ PROFILE Yasril Y. Rasyid
Presiden Direktur/ President Director (14 Maret 2013 – saat ini/ 14 March 2013-now) Yasril Y. Rasyid adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 8 Juni 1959. Beliau memperoleh S1 jurusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1984, dan menjadi lulusan pertama Ajun Ahli Asuransi Indonesia sektor kerugian dengan gelar AAAI(K) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) pada ahun 1992, dan kemudian meraih gelar profesi Ahli Asuransi Indonesia atau AAIK pada tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan berbagai pendidikan nonformal, antara lain di bidang Asuransi. Komputer, SDM, dan Manajemen. Memulai karirnya sebagai Staff Management Construction di PT Elmes Epsion (1983-1984), Executive Trainee di TPI (1984-1986). Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di TPI, dari Kepala Seksi, Kepala Bagian, Kepala Divisi, sebelum diperbantukan di Tugu Reinsurance Broker, London, sebagai Deputy General Manager (1996-1998), dan kemudian dipanggil kembali ke TPI sebagai Direktur Muda Umum (1998-Juni 2000), Staf Ahli Direksi TPI (Juni-Agustus 2000), dan Direktur Pemasaran dan Umum (September 2000-Agustus 2003) sekaligus menjabat sebagai Komisaris di PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, dan PT Pratama Mitra Sejati. Kemudian, pada September 2003-Agustus 2004, Beliau diangkat sebagai Konsultan (Advisor) Asuransi pada Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas), dan kemudian Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Kresna Pratama pada Agustus 2004, sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur TPI pada Maret 2013.
Yasril Y. Rasyid is an Indonesia citizen, born in 8 June 1959. He earned an undergraduate degree in Industrial Technology from the Bandung Institut of Technology (ITB) in 1984, and among the first graduates as Ajun Ahli Asuransi Indonesia majoring in Loss Protection from The Indonesian Insurance Institute (AAMAI) in 1992, and earned a professional insurance certificate AAIK in 2011. He also completed several non-formal education in various fields, including in insurance, computer, human resources, and management. He started his career as Staff in Management Construction in PT Elmes Epsion (1983-1984), Executive Trainee in TPI (1984-1986). He previously had various positions in TPI from Sub-section Head, Section Head, Division Head, prior to being seconded to Tugu Reinsurance Broker, London, as Deputy General Manager (1996-1998), and summoned back to TPI as Direktur Muda Umum (1998-Juni 2000), Expert Staff to TPI Board of Directors (June-August 2000), and Director of Marketing and General Affairs (September 2000-August 2003) while at the same time became Commissioner in PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, and PT Pratama Mitra Sejati. In September 2003-August 2004, he was appointed Insurance Adviser in the Upstream Oil and Gas Regulatory Agency (BP Migas), and President Director of PT Asuransi Tugu Kresna Pratama in August 2004 prior to being assigned as TPI President Director in March 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
51
Sigit Suciptoyono
Marketing Director (14 Maret 2013 – saat ini/ 14 March 2013-now)
GCG
MDNA
REPORT
Sigit Suciptoyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 2 Juli 1956. Dia meraih S1 bidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta pada 1993, dan memulai karirnya di TPI sebagai karyawan Administrasi Engineering pada tahun 1982, dan dipromosikan menjadi Kepala Seksi (Kasi) Underwriting Aneka, di Divisi Non Marine pada tahun 1988. Beliau mengembangkan karir seluruhnya di TPI dan menduduki berbagai jabatan dari Kepala Bagian hingga Manager hingga Group Head. Namun pada tahun 20062008, Beliau sempat berkarir di PT. Staco Jasa Pratama General Insurance sebagai Direktur Teknik, dan kemudian kembali ke TPI sebagai Group Head hingga akhirnya menjadi Marketing Director.
AUDITED REPORT
CSR
Sigit Suciptoyono is an Indonesian citizen, born in Bandung on 2 July 1956. He earned an undergraduate degree in Economics from the Economic Faculty of Universitas Krisnadwipayana, Jakarta in 1993, and started his career in TPI as Engineering Administration Staff in 1982, and being promoted to the Miscellaneous Underwriting Section Head at the Non Marine Division in 1988. He developed his career in TPI and occupied various positions from Section Head to Manager and Group Head. In 2006-2008, he moved to PT. Staco Jasa Pratama General Insurance as Technical Director, and then returned to TPI as Group Head prior to being appointed Marketing Director.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan | Reports
52
Hendroyono
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat/ Financial & Corporate Services Director (20 April 2012, sekarang/ 20 April 2012, now) Hendroyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 9 November 1959. Beliau mendapatkan S1 jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1985. Pada tahun 1997, Beliau meraih MSc. in Accounting dari University of Illinois, Amerika Serikat. Mengawali karirnya di Bagian Akuntansi Keuangan Pertamina Daerah Kalimantan pada 1987, dan sebelum ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Jasa Korporat TPI, Beliau menjabat Vice President Enterprise Risk Management di Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko di PT Pertamina (Persero).
Hendroyono is an Indonesian citizen who was born in Yogyakarta on November 9, 1959, and completed his undergraduate study majoring in accounting in the Economic Department of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1985. In 1997, he obtained MSc. in Accounting from the University of Illinois, the USA. He started his career in the Financial Accounting Section at Pertamina Kalimantan Region in 1987, and prior to being appointed as Finance and Corporate Service Director of TPI, he had served as Vice President Enterprise Risk Management at the Investment Planning and Risk Management in PT Pertamina (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
53
Choky Leonard Tobing
REPORT
Direktur Teknik/ Technical Director 30 Oktober 2010-Oktober 2013/ 30 October 2010-October 2013)
MDNA
Choky Leonard Tobing adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 19 Oktober 1961. Beliau menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Wichita State University, Kansas, pada 1986. Choky memulai karirnya sebagai Executive Trainee di PT Asuransi Cigna Indonesia pada 1987, yang merupakan awal dari sebuah daftar pengalaman panjang beliau di dunia perasuransian Indonesia, hingga akhirnya menjabat sebagai Direktur Teknik TPI pada Oktober 2010.
AUDITED REPORT
CSR
GCG
Choky Leonard Tobing is an Indonesian citizen who was born in Jakarta, October 19, 1961. He completed his study in Business Administration in Wichita State University, Kansas, in 1986. Choky started his career as an Executive Trainee in PT Asuransi Cigna Indonesia in 1987, which was the start of his long work experiences in Indonesia’s insurance industry, after finally serving as TPI Technical Director in October 2010.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
054
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
WE TREAT CUSTOMERS AS OUR KING, THE FOCUS OF OUR WORK
REPORT
KAMI MEMPERLAKUKAN KONSUMEN SEPERTI RAJA, FOKUS DARI PEKERJAAN KAMI
AUDITED REPORT
CSR
GCG
CUSTOMER FOCUSED
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
56
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
A. Tinjauan Operasi
A. Operational Review
1. Pertumbuhan Ekonomi
1. Economic Growth
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan di kuartal II dan III berturutturut. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada kuartal pertama, Perekonomian Indonesia masih mampu bertumbuh sebesar 6,03%, namun di kuartal II, pertumbuhan tersebut melambat menjadi 5,81%, dan pada kuartal III kembali tertekan menjadi 5,62%.
The Indonesian economy was slowing down in the 2nd and 3rd quarters. Data released by the Statistic Indonesia shows that the country’s economy was still able to record 6.03% growth in the 1st quarter, but started to slide and booked lower growth of 5.81% and 5.62% respectively in the 2nd and 3rd quarters.
Perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh berkurangnya konsumsi domestik, baik dari konsumsi swasta maupun investasi. Penurunan konsumsi domestik disebabkan oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI sebesar 75 basis poin, yang berdampak pada kebaikan bunga pinjaman. Kemudian, kenaikan bunga pinjaman dari perbankan ini berdampak pada berkurangnya investasi oleh sektor swasta.
This economic slow down came about due to reduced domestic consumption from both the private and investment sectors. The drop of domestic consumption took place because of Bank Indonesia (BI) policy to increase BI reference rate of 75 basis points, which catapulted credit interest rate. The rise of bank credit rate has resulted in reduced investments from the private sector.
Meski demikian, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan perbaikan pada kuartal IV dengan pertumbuhan sebesar 5,72% YoY. BI mencatat bahwa kenaikan ini disebabkan oleh membaiknya ekspor riil sehingga neraca pembayaran pun menjadi surplus. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih rendah, yakni 5,78%, dari tahun 2012 yang sebesar 6,23%, tapi dalam konteks pertumbuhan negara-negara G-20, perekonomian Indonesia mecatat pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi setelah China.
However, the Indonesian economy started to show some improvements in the 4th quarter by recording 5.72% growth in year-on-year (YoY) basis. BI stated that this rise came about due to the improved real sector’s exports that enabled a positive current account balance. Even though the Indonesian economy grew lower in this year to 5.78% compared to 6,23% in 2012, but seen from the perspective of the G-20 economies, Indonesia has recorded the second highest growth, second only to China.
2. Pertumbuhan Sektor Asuransi
2. The Growth of Insurance Sector
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih mencatat pertumbuhan positif, sektor asuransi umum juga ikut mengalami pertumbuhan. Data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan bahwa hingga kuartal III, pertumbuhan premi bruto asuransi umum mencapai 18,7% menjadi
In line with the positive growth of Indonesian economy, thegeneral insurance sector has also experienced growth. Data released by the General Insurance Association of Indonesia (AAUI) shows that up to the 3rd quarter, the growth of gross premium income had reached 18.7% to Rp33.9 trillion compared to that in the
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
previous year. The AAUI estimated the gross premium income to grow 15% by the year end.
Dari total pencapaian premi bruto tersebut, pertumbuhan premi bruto secara nominal terbesar dicatat oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor. Namun, dalam hal pertumbuhan persentase, kenaikan terbesar terjadi di lini bisnis asuransi kredit, yakni sebesar 151,9% atau Rp881,3 miliar. Secara umum, pangsa pasar asuransi umum masih didominasi oleh asuransi kendaraan bermotor dan properti. Dengan kata lain, pertumbuhan di segmen Ritel dan Konsumen masih mendominasi pasar asuransi umum di Indonesia.
Of the total gross premium growth, the biggest portion in nominal value went to the automotive insurance business line. However, in terms of growth percentage, the largest portion went to the credit insurance business line, which enjoyed 151.9% growth or Rp881.3 billion. In general, the automotive and property insurance sectors are still controlling the largest portion of general insurance market share. In other words, the growth in the Retail and Consumer segment still dominates the market of general insurance in Indonesia.
Di bidang underwriting, AAUI memperkirakan pertumbuhan hasil underwriting mencapai 10%, atau masih di bawah pertumbuhan premi bruto. Sedangkan hasil investasi dari industri asuransi umum diperkirakan bertumbuh, meski tidak terlalu signifikan.
In terms of underwriting, AAUI estimates that the underwriting revenue will grow 10%, or still lower than the growh in gross premium income. The investment results of the general insurance industry is still expected to grow, although not too significantly.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Rp33,9 triliun dibandingkan pertumbuhan premi bruto di tahun sebelumnya. AAUI memperkirakan pertumbuhan perolehan premi bruto tersebut akan mencapai 15% di akhir tahun.
CSR
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
57
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
58
Ke depan, sektor asuransi umum diperkirakan akan terus bertumbuh. AAUI memperkirakan perolehan premi industri asuransi umum akan tumbuh sebesar 15% pada tahun 2014, sedangkan perolehan hasil investasi akan sedikit lebih tinggi dari tahun 2013. Selain asuransi kendaraan bermotor dan properti, AAUI memperkirakan akan ada penambahan pangsa pasar baru di lini usaha asuransi mikro.
In future, the general insurance sector will continue to grow. The AAUI expects premium income from the geneal insurance industry to rise 15% in 2014, while the income from investment will surge slightly higher from that in 2013. In addition to the automotive and property insurance sectors, AAUI also expects additional market share to come from the micro business insurance sector.
3. Kinerja Operasi TPI
3. TPI Operating Performance
Di tengah pembenahan internal, TPI tetap mencatat pertumbuhan usaha yang menggembirakan, khususnya di dua sumber utama pendapatan sebuah perusahaan asuransi, yaitu perolehan Premi Bruto sebesar 26,48% dan pendapatan Investasi sebesar 58,49%. Peningkatan Premi Bruto terutama berasal dari peningkatan dari segmen Korporasi maupun segmen Ritel & Konsumen.
In the midst of internal reform, TPI still recorded a promising business growth, particulary in two main sources of income, I.e. Gross Premium income that rose 26.48% and Investment Income that surged 58.49%. The increase of the Gross Premium came from the growth of the Corporate as well as Retail & Consumer segments.
Ditambah dengan pendapatan komisi neto, pendapatan premi tersebut meningkatkan Pendapatan Underwriting sebesar 14,98%. Namun, pada saat yang sama terjadi peningkatan beban klaim sebesar 39,28%, yang terutama berasal dari peningkatan estimasi klaim retensi sendiri.
Added with the income from the Net Commission, the Underwriting Income surged 14.98%. However, at the same time, Claim Expenses increased 39.28%, which mostly came from the increase in Estimated Own Retention Claims.
Secara keseluruhan rasio profitabilitas TPI bisa di lihat dalam tabel berikut:
TPI’s profitability ratio iselaborated in the below table:
RASIO PROFITABILITAS TPI/ TPI PROFITABILITY RATIO (dalam USD/ in USD)
Rasio/Ratio
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
2013
2012
TPI mencatat pencapaian dua kinerja strategis, yakni pertumbuhan Premi Bruto dan Pendapatan Investasi. Keduanya merupakan sumber pendapatan sebuah perusahaan asuransi. Pertumbuhan kedua sumber pendapatan tersebut telah menaikkan perolehan Laba Operasi yang meningkat 47,27% YoY. Namun, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS telah berdampak pada laba bersih, karena adanya selisih kurs instrumen Investasi yang sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Meski demikian, TPI tetap mencatat perolehan Laba Bersih sebesar US$8,91 juta.
TPI recorded two strategic performances, namely the growths of Gross Premium income and Investment income. Both of them are the sources of income of any insurance company. The growth in the two income sources has increased the Operating Income 47.27% YoY. However, the weakening of Rupiah exchange rate to US$ had a negative impact on the Net Income due to the foreign exchange translation adjustment in the Investment Income, which was mostly in Rupiah. Nevertheless, TPI still recorded a Net Income for the year amounting to US$8.91 million.
1. Aset
1. Assets
Jumlah aset Perseroan pada 31 Desember 2013 naik 4,15% menjadi US$682,99 juta dibandingkan dengan US$655,77 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah aset terutama disebabkan oleh kenaikan Kas & Bank sebesar 48.86% dari tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh peningkatan kas dan bank di Anak Perusahaan dengan diterimanya hasil penjualan property investasi di akhir tahun, dan juga kenaikan akun Aset Lain-lain sebesar 7,11%. Kenaikan Aset Lainlain terutama disebabkan oleh meningkatnya Piutang Premi-Bersih sebesar 35,19% menjadi US$76,22 juta dari Piutang Premi-Bersih pada tahun sebelumnya sebesar US$56,38 juta; dan kenaikan Aset Reasuransi sebesar 3,77% menjadi US$271,35 juta dari posisi di tahun sebelumnya sebesar US$261,49 juta. Jumlah asset TPI per 31 Desember 2013 adalah 108.10% dari RKAP 2013.
The Company’s assets as of 31 December 2013 rose 4.15% to US$682.99 million compared to US$655.77 million in the previous year. This asset increase was due to the surge in the Cash & Banks of 48.86% from the previous year, which was due to the income from property investment sales at the year end and also the 7.11% increase in other Assets. The rise of the Other Assets was mainly due to the increase of the Net Premium Receivables by 35.19% to US$76,22 million from US$56.38 million in the previousyear, and the surge of the Reinsurance Assets by 3.77% to US$271.35 million from US$261.49 million in the previous year. As of 31 December 2013, TPI’s total assets stood at 108.10% to the RKAP (Budget) 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
B. Financial Review
GCG
B. Tinjauan Keuangan
CSR
Due to TPI’s excellent performance in operation and its positioning as a subsidiary of PT Pertamina (Persero), this year Fitch Ratings affirmed the national Insurer Financial Strength (IFS) of ‘AA-(idn) with a stable prospect for TPI. The Company’s Annual Report of this year also became one of participants that entered into the lis of the Best Annual Report Award (ARA) in the category of Non-listed Financial Company for two consecutive years (2012-2013). Th ARA Is held by the Finance Services Authority (OJK) and related institutions.
AUDITED REPORT
Berkat kinerja operasional TPI yang bagus dan pemosisian diri sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Tahun ini Fitch Ratings menegaskan peringkat Insurer Financial Strength (IFS) Nasional untuk TPI di ‘AA-(idn)’ dengan prospek Stabil. Tahun ini juga Laporan Tahunan TPI menjadi salah satu peserta dengan nilai terbaik dalam Annual Report Award (ARA) selama 2 tahun berturut-turut (2012 dan 2013) untuk kategori Private Keuangan Non Listed, yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Negara terkait.
REPORT
PROFILE
59
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
60
Aset TPI/TPI Assets (Dalam USD dan %/In USD and %) Keterangan/Description
Total Aset/Total Assets
2013
2012
682,988,332
655,766,893
Jumlah investasi menurun sebesar 1,64% menjadi US$263,12 juta dibandingkan posisi pada tahun sebelumnya sebesar US$267,51 juta. Penurunan tersebut diantaranya disebabkan oleh penurunan pada investasi Deposito Berjangka sebesar 4,30% YoY, Penyertaan Langsung turun cukup signifikan sebesar 16,26% YoY dan Investasi pada Properti yang turun 15,58% YoY.
Naik/Increase
27,221,439
% Kenaikan/ % Increase
4.15
The amount of investments dropped 1.64% to US$263.12 million compared to US$267.51 million in the previous year. The decline was due to the decrease in Time Deposits by 4.30% on year-over-year basis (YoY), Direct Participation by 6.26% on YoY, and the investments in property by 15.58% on YoY.
PORTOFOLIO INVESTASI/ INVESTMENT PORTFOLIO (dalam USD/in USD) Portfolio
Jumlah/Total
2013
2012
Naik/Up
263,118,168
267,512,382
(4,394,214)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
% Naik/Up
(1.64)
Tahun ini terjadi kenaikan pada proporsi Investasi pada Entitas Asosiasi dari 7,44% di tahun sebelumnya menjadi 8,11%
REPORT
8.11%
PROFILE
61
The second biggest proportion of investments was in Time Deposits. However, TPI’s investment proportion in Time Deposits was down from 35.85% in 2012 to 34.88% in this year. The reduced proportion of investments in Time Deposits was due to the drop in the value of rupiah-denominated time deposits, particularly in subsidiaries due the declining of Rupiah exchange rate by the end of 2013. The third biggest proportion of investments went to the investments in associates, which rose from 7.44% in the prevous year to 81.11% in this year. This surge in proportion was due to the increase in the value of equity in associated subsidiaries caused by the surge of profit in 2013.
Berikutnya adalah proporsi Investasi pada Properti, yang tahun ini menurun dari 4,30% di tahun 2012 menjadi 3,69%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan nominal properti investasi sebagai dampak revaluasi translasi untuk gedung dan tanah dari properti investasi Anak Perusahaan. Terakhir adalah proporsi investasi dalam bentuk Penyertaan Langsung yang juga mengalami penurunan dari 3,02%
Next was the investment proportion in Property, which was down from 4.30% in 2012 to 3.69%. This drop was due to the nominal value decline in the property investment due the revaluation adjustment of buildings and land on the property investment in subsidiaries. Lastly, the investment proportion in Direct Participation was also down from 3.02% in the previous year to 2.57% in this year, which was due to
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
Proporsi terbesar kedua ditempati oleh investasi di Deposito Berjangka. Namun, proporsi investasi TPI di Deposito Berjangka turun dari 35,85% di tahun 2012 menjadi 34,88% pada tahun ini. Penurunan proporsi di Deposito Berjangka disebabkan oleh penurunan nilai deposito rupiah khususnya di anak perusahaan dengan melemahnya rupiah diakhir tahun 2013. Proporsi investasi terbesar ketiga ditempati oleh Investasi pada Entitas Asosiasi. Tahun ini terjadi kenaikan pada proporsi Investasi pada Entitas Asosiasi dari 7,44% di tahun sebelumnya menjadi 8,11% di tahun ini. Kenaikan proporsi ini disebabkan oleh peningkatan ekuitas Anak Perusahaan Asosiasi sejalan dengan peningkatan perolehan laba di tahun 2013.
CSR
In 2013, the biggest proportion of TPI’s investments was in marketable securities, i.e. 50.75% of the total investments. The proportion was up compared to 49.40% in the previous year. The increase in the proportion of investments in marketable securities was contributed by the rise in the investments in bonds from US$87.09 million to US$95.55 million in 2013.
AUDITED REPORT
Seperti halnya tahun sebelumnya, di tahun 2013 ini alokasi terbesar dari portofolio investasi masih didominasi oleh efek-efek, yakni sebesar 50,75% dari total investasi. Proporsi ini mengalami kenaikan dimana tahun lalu proporsi investasi pada efek-efek sebesar 49,40%. Peningkatan investasi pada efek-efek diantaranya dikontribusikan oleh peningkatan dari obligasi dari US$87,09 juta menjadi US$95,66 juta dengan dilakukannya pembelian obligasi disepanjang 2013.
MDNA
The proportion of investments went to the investments in associates, which rose from 7.44% in the prevous year to 8.11% in this year.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
62
di tahun sebelumnya menjadi 2,57% pada tahun ini. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penyisihan kerugian penurunan nilai (impairement) dari Cucu Perusahaan (PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri).
the reserve for impairments in PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri.
Proporsi Investasi/Investment Proportion 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Efek-efek
Deposito Berjangka
Penyertaan Langsung
Properti
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
2. Liabilitas
2. Liabilities
Jumlah Liabilitas TPI tahun ini naik sebesar 7,97% atau US$35,13 juta menjadi US$475,86 juta dari US$440,74 juta pada tahun 2013. Kenaikan Liabilitas pada tahun ini terutama disebabkan oleh kenaikan Premi Belum Merupakan Pendapatan dan kenaikan Utang Reasuransi. Uraian selengkapnya liabilitas TPI dapat dilihat di tabel berikut ini.
This year’s Laibilities of TPI rose 7,97% % or US$35.13 million to US$475,86 million from US$440,74 millionin 2013. The rise of Liabiities in this year was due to the increased Unearned Premium Reserve and Reinsurance Payables. The detailed elaboration of TPI’s liabilities can be seen in the following table.
Liabilitas TPI/TPI Liabilities (Dalam USD dan %/ In USD and %) Keterangan/Description
Jumlah/Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
2013
2012
475,864,949
440,735,050
Naik/Up
35,129,899
% Naik/Up
7.97
c. Utang Reasuransi Utang Reasuransi merupakan perubahan kewajiban kepada reasuradur selama periode asuransi. Peningkatan jumlah Utang Reasuransi berdampak positif pada arus kas dalam kegiatan operasi. Pada akhir tahun 2013, Utang Reasuransi mengalami kenaikan sebesar 36,01% menjadi US$87,93 juta dari US$64,65 juta di tahun sebelumnya, sebagai konsekuensi dari peningkatan premi diterima sebesar 26,43% YoY dan peningkatan piutang premi langsung sebesar 35,19% YoY.
c. Reinsurance Payables Reinsurance Payables represent changes in the liabilities to reinsurers during the insurance period. The increased reinsurance payables have positive impacts on the cash flow in the operation activities. By the end of 2013, the Reinsurance Payables rose 36.01% to US$87.93 million from US$64.65 million in the previous year as a consequence of the increase in premium income amounting to 26.43% on YoY and the rise in the direct premium receivables worth 35.19% on YoY.
d. Liabilitas Lainnya Utang lain-lain pada tahun ini turun 31,09% menjadi US$33,95 juta dari US$49,27 juta di tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh hutang klaim yang turun dari US$10,21 juta menjadi US$2,98 juta dan penuirunan liabilitas imbalan kerja dari US$16,18 juta menjadi US$13,73 juta diantaranya karena perubahan asumsi tingkat diskonto yang digunakan oleh Aktuaris.
d. Other Payables Other Payables was down 31.09% to US$33.95 million from US$49.27 million in the previous year, which was due to the decrease in claim payables from US$10.21 million to US$2.98 million and the decline in the employee benefit liabilities from US$16.18 million to US$13.73 million due to, among others, the change in the assumption on the discount rate used by the Actuary.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
b. Unearned Premium Reserve Unearned Premium Reserve is part of premium revenue that has not been earned because the policy still has some time to run in the current accounting period. As of 31 December 2013, the Unearned Premium Reserve increased 51.76% to US$112.76 million from US$74.30 million in 2012. This surge was due to the increase in premium incomeof 26.43% on YoY, i.e. 11.84% over the budget, and the change in the calculation method of PYMB, which had been calculated as certain percentage from the net premium, but in 2013 it was calculated by the Actuary using the method of daily reserve.
GCG
b. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi Belum Merupakan Pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada periode akuntansi. Hingga 31 Desember 2013, Premi Belum Merupakan Pendapatan mengalami kenaikan sebesar 51,76% menjadi US$112,76 juta dari US$74,30 juta di tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan premi diterima yang naik 26,43% YoY dan 11,84% diatas anggarannya, serta adanya perubahan metode perhitungan PYMB yang tahun lalu dihitung sebagai persentase tertentu dari premi netto, sedangkan tahun 2013 ini dihitung oleh Aktuaris dengan metode cadangan harian.
CSR
a. Estimated Claims Estimated claims was the amount of liabilities arising from the claims that are still in the prosess of settlement, including the claims already made but have not been reported. This year’s Estimated Claims was down 4.47% to US$241.23 million from US$252.52 million in the previous year. The decline was due to the decrease in claims in the current year compared to the ones in previous year.
AUDITED REPORT
a. Estimasi Klaim Estimasi Klaim adalah jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi Klaim pada tahun ini turun 4,47% menjadi US$241,23 juta dari US$252,52 di tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan klaim tahun berjalan dibandingkan tahun sebelumnya.
REPORT
PROFILE
63
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
64
14,97%
Pendapatan Underwriting TPI tahun ini meningkat 14,97% menjadi US$60,42 juta dari US$52,56 juta di tahun sebelumnya
This year’s TPI Underwriting Revenue increased 14.97% to US$60.42 million from US$52.56 million in the previous year.
3. Ekuitas
3. Equity
Pada akhir tahun 2013, jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar 3,68% menjadi US$207,12 juta dari US$215,03 juta. Penuruan Ekuitas disebabkan oleh Penurunan tersebut akibat kerugian yang belum direalisasikan atas efek-efek keuangan (instrumen investasi tersedia untuk dijual khususnya obligasi) sebesar US$4,22 juta seiring dengan penurunan harga obligasi ditahun 2013 dan peningkatan selisih kurs penjabaran laporan keuangan dari minus US$32,48 juta menjadi minus US$38,44 juta per 31 Desember 2013. Pada 31 Desember 2013, tingkat solvabilitas (RBC) adalah 555% jauh diatas Batasan Tingkat Solvabilias Minimum (BTSM) yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam – LK nomor PER-02/BL/2009 tentang Pedoman Penghitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Bagi Perusahaan Asuransi & Reasuransi sebesar 120%.
By the end of 2013, the amount of Equity dropped 3.68% to US$207.12 million from US$215.03 million in the previous year. This decline was due to the unrealized losses on marketable securities available for sale amounting to US$US$4.22 million in line with the decline in the prices of bonds in 2013 and the rise of translation adjustment from minus US$32.48 million to minus US$38.44 million as of 31 December 2013. By 31 December 2013, the Risk-Based Capital (RBC) was 555% or above the the limit of Minimum Solvability Limit (BTSM) set by the regulation of Bapepam-LK number PER-02/BL/2009 on Guidline for the BTSM Calculation for Insurance & Reinsurance Firms, of the value is set at 120%.
4. Pendapatan Underwriting
4. Underwriting Revenue
Pendapatan Underwriting TPI tahun ini meningkat 14,97% menjadi US$60,42 juta dari US$52,56 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan Pendapatan Underwriting ini disebabkan oleh keberhasilan TPI dalam meningkatkan Premi Bruto sebesar 26,43% menjadi US$251,97 juta dari US$199,29 juta. Pencapaian Premi
This year’s TPI Underwriting Revenue increased 14.96% to US$60.42 million from US$52.56 million in the previous year. The rise of Underwriting Revenue was due to TPI’s success in increasing its Gross Premium by 26.43% to US$251.97 million from US$199.29 million. This year’s achievement in Gross Premium
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
was 11.84% to RKAP. The rise of the Gross Premium was due to the contract with new client, i.e. Sinar Mas Group, and the increase in the amont of premiums of existing clients, particularly Pertamina Group.
Sedangkan Premi Neto pada tahun ini naik 15,09% menjadi US$53,27 juta dari US$46,29 juta di tahun sebelumnya. Jumlah Premi Neto diperoleh dari pengurangan Premi Bruto oleh Premi Reasuransi dan kenaikan Premi Belum Merupakan Pendapatan yang terjadi pada tahun ini. Pencapaian Premi Neto tahun ini sebesar 11,59% dari RKAP.
Meanwhile, this year’s Net Premium was up15.09% to US$53.27 milion from US$46.39 million in the previous year. The amount of Net Premium is the result of deduction of Gross Premium by Reinsurance Premium and the increase of Unearned Premium Reserve in this year. The achievement in this year’s Net Premium was 11.59% to the RKAP.
Perolehan Premi Bruto Per Lini Usaha/Gross
MDNA
Bruto tahun ini adalah 11,84% terhadap RKAP. Kenaikan Premi Bruto disebabkan oleh karena masuknya client baru (Sinar Mas Group) dan peningkatan premi dari existing client terutama Pertamina Group.
REPORT
PROFILE
65
Premium per Business Unit (Dalam USD dan %/In USD and %) RKAP 2013/ 2013 Budget
Premi/ Premium in 2013
Premi/ Premium in 2012
% Naik (Turun)/ Up(Down)
% RKAP 2013/2013 Budget
225,289,430
251,967,599
199,287,504
26.43
111.84
Total
Selain kenaikan pengumpulan premi, kenaikan Pendapatan Underwriting juga disebabkan oleh kenaikan Pendapatan Komisi neto sebesar 14,07% menjadi US$7,15 juta dari US$6,27 juta. Gabungan dari Pendapatan Premi dan Pendapatan Komisi ini yang menjadi Pendapatan Underwriting. Kemudian, setelah
In addition to the premium income, the surge in the Underwriting Revenue was also due to the 14.04% increase in the Net Commission Income to US$7.15 million from US$6.27 million. The total amounts of Premium Income and Commission Income represent the Underwriting Income. After being deducted
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
GCG
Lini Usaha/ Business Unit
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
66
dikurangi oleh Beban Underwriting, maka TPI menghasilkan Pendapatan Underwriting – net sebesar US$28,05 juta, atau turun 2,76% dari tahun sebelumnya sebesar US$28,85 juta. Penurunan ini disebabkan oleh naiknya Beban Klaim pada tahun ini sebesar 36.56% menjadi US$32,37 juta dari US$23,70 juta. Peningkatan beban klaim dikontribusikan oleh Anak Perusahaan karena banyaknya klaim pada tahun berjalan dan peningkatan cadangan IBNR atas justifikasi Aktuaris HK karena peningkatan trend loss rasio TIC selama beberapa tahun terakhir.
by the Underwriting Expenses, TPI could obtain a Net Underwriting Revenue amounting to US$28.05 million or down 2.76% from US$28.85 milion in the previous year. This decline was due to the increase of this year’s Claim Expenses, which rose 36.58% to US$32.37 million from US$23.70 million. The increase in Claim Expenses came from many claims to the subsidiaries in the current year and the rise in the reserve for HK actuary justification due to the increased trend in TIC loss ratio in the past years.
Pendapatan Underwriting per Segmen/ Underwriting Revenues per Segment (Dalam USD dan % /In USD and %)
Lini Usaha/ Business Unit
Jumlah/Total
RKAP 2013/ 2013 Budget
Realisasi 2013/ Realization in 2013
Realisasi 2012/ Realization in 2012
% Naik (Turun)/ Up(Down)
32,908,141
28,052,599.00
28,848,142
(2.76)
% dari RKAP/ % from Budget
85.25
5. Pendapatan Investasi
5. Investment Income
Pendapatan investasi tahun ini naik 58,52% menjadi US$26,41 juta dibandingkan dengan US$16,66 juta dari tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan RKAP 2013, maka
This year’s Investment Income surged 58.52% to US$26.41 million compared to US$16.66 million in the previous year. Compared to the 2013 RKAP, the realization of Investment
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
67
Income was 179.64%. This year’s Investment Income was still dominated by other investments amounting to US$18.96 million, which included gains from the sales of investment in property. In the meantime, other investment instruents dropped along with poor condition of the stock market in the last semester of 2013.
REPORT
realisasi Pendapatan Investasi tahun ini adalah 179,64%. Hasil investasi pada tahun ini didominasi oleh hasil dari investasi lainnya sebesar US$18.96 juta yang diantaranya merupakan gain dari penjualan property investasi. Sementara intrumen investasi lain mengalami penurunan hasil seiring dengan tidak kondusifnya iklim pasar modal di semester terakhir 2013.
RKAP 2013/ 2013 Budget
Realisasi 2013/ Realization in 2013
Realisasi 2012/ Realization in 2012
% Naik (Turun)/ Up(Down)
% dari RKAP/ % from Budget
14,701,754
26,409,963
16,664,484
58.52
179.64
6. Beban Usaha
6. Operating Expenses
Beban usaha tahun ini turun sebesar 2,70% menjadi US$32,45 juta dibandingkan dengan US$33,35 juta di tahun sebelumnya, yang antara lain disebabkan oleh melemahnya rupiah yang merupakan mayoritas original currency dari beban usaha. Bila dibandingkan dengan RKAP 2013, maka realisasi Beban Usaha adalah 83,70%, penurunan terjadi khususnya pada beban langsung sejalan dengan penurunan pendapatan usaha lainnya dari target RKAP 2013.
This year’s Operating Expenses were down 2.70% to US$32.45 million from US$33.35 million in the previous year. This drop was due to the weak rupiah, which became the majority of currency used in the operating expenses. Compared to the 2013 RKAP, the realization of Operating Expenses was 83.70%. This under performance took place due to particularly in the direct expenses in line with the under performance of other operating income relative to the 2013 Budget.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Jumlah/Total
CSR
GCG
Instrumen/Instrument
MDNA
Hasil Investasi Per Portofolio / (Dalam USD dan % / in USD and %)
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
68
Penggunaan Anggaran Beban Usaha / The Distribution of Operating Expenses (Dalam USD/In USD) Komponen/ Component
Jumlah/Total
RKAP 2013/ 2013 Budget
38,772,783
Realisasi 2013/ Realisasi 2012/ Realization in Realization in 2012 2013
32,453,186
33,354,775
% Naik (Turun)/ Up(Down)
% RKAP/ % from Budget
(2.70)
83.70
7. Laba Bersih
7. Net Income
Laba bersih tahun ini turun 42,07% menjadi US$8,91 juta dibandingkan dengan US$15,38 juta di tahun sebelumnya. Penurunan ini
This year’s Net Income declined 42.07% to US$8.91 million compared to US$15.38 million in the previous year. This drop was due to
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
69
REPORT
Realisasi 2012/ Realization in 2012
% Naik (Turun)/ Up(Down)
% RKAP/% from Budget
Laba bersih
16,814,144
8,912,556
15,379,623
(42.04)
53.01
Laba operasi
20,085,807
31,528,363
21,408,920
47.27
156.97
Laba sebelum pajak
19,817,382
11,339,795
17,721,889
(36.01)
57.22
8. Rugi Komprehensif Lain
8. Other Comprehensive Loss
Rugi Komprehensif lain untuk tahun berjalan setelah pajak pada tahun ini mencapai US$12,21 juta. Rugi Komprehensif Lain TPI terdiri atas selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar US$5,97 juta, dan kerugian yang belum direalisasikan atas efek-efek yang tersedia untuk dijual sebesar US$6,24 juta.
The Other Comprehensive Loss for the current year after tax reached US$12.21 million. TPI’s Other Comprehesive Loss consists of the foreign exchange translation adjustment amounting to US$5.97 million, and unrealized losses on available-for-sale marketable securities worth US$6.24 million.
9. Total Rugi Pendapatan Komprehensif
9. Total Comprehensive Loss
Pada akhir tahun ini, TPI mencatat Rugi Komprehensif sebesar US$3,30 juta, dibandingkan dengan US$15,7 Juta pada tahun sebelumnya. Jumlah Rugi Komprehensif ini didistribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar US$3,30 juta. Setelah dikurangi oleh pendapatan untuk Kepentingan non-pengendali sebesar US$0,002 juta.
This year, TPI recorded Comprehensive Loss amounting to US$3.30 millon, compared to US$15.7 million in the previous year. Of the amount of Comprehensive Loss, US$3.30 million was attributed to Parent Company, after being deducted by income for non-controlling interest worth US$0.002 million.
10. Arus Kas
10. Cash Flow
Laporan Arus Kas TPI terdiri dari tiga aktivitas arus kas masuk dan arus kas keluar. Ketiga kegiatan arus kas masuk dan keluar dibahas sebagai berikut:
TPI’s Cash Flow consists of three activities of incoming cash and outgoing cash. The three activities of incoming and outgoing cash are as follows:
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas masuk dari aktivitas operasi pada
a. Cash Flow from Operating Activity This year’s cash flow from operating activity
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Realisasi 2013/ Realization in 2013
GCG
RKAP 2013/ 2013 Budget
CSR
Komponen/ Component
the translation of Investment Income, most of which was in the Rupiah, to the US$. The foreign exchange difference was placed into the Other Expenses amounting to US$20.19 million compared to US$3.69 million in the previous year, or an increase in the Other Expenses by 447.15%.
AUDITED REPORT
disebabkan oleh karena terjadinya konversi pendapatan Investasi yang sebagian besar dalam mata uang Rupiah ke mata uang Dolar AS. Selisih kurs ini dimasukkan dalam Beban Lain-Lain sebesar US$20,19 juta dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$3,69 juta, atau kenaikan Beban Lain-Lain sebesar 447,15%.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
70
tahun ini antara lain dari penerimaan kas dari tertanggung reasuradur dan pelanggan sebesar US$300.888.950. Arus Kas Keluar berasal antara lain dari pembayaran kas kepada tertanggung reasuradur, pemasok dan pegawai sebesar US$279.141.360 dan pembayaran pajak penghasilan sebesar US$1.353.336. Posisi net kas dari kegiatan operasi adalah US$20.394.254 pada akhir tahun.
consists of, among others, incoming cash from reinsurers and customers amounting to US$300,888,950. While, outgoing cash represents, among others, cash payments to insured reinsurers, suppliers and employees amounting to US$279,141,360, and income tax payment worth US$1,353,336. The net cash position from operating activities was US$20,394,254 by the year end.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas masuk dari aktivitas Investasi terdiri dari penjualan/pencairan investasi sebesar US$17.185.567. Penerimaan hasil investasi sebesar US$9.262.098 dan perolehan Aset Tetap & penjualan Aset Tetap serta Investasi Properti sebesar US$18.958.717 Sedangkan Arus Kas Keluar dari aktivitas investasi berasal dari penempatan investasi sebesar US$42.950.443 Posisi net kas dari kegiatan Investasi pada akhir tahun adalah (US$6.596.375)
b. Cash Flow from Investment Activity This year’s incoming cash flow from investment activities consists of, among others, the sale/liquidation of investments worth US$17,184,567, Fixed Assets & Sales of Assets and the investment in property worth US$18,958,717. While the outgoing cash from the investment activity came from placements in investments amounting to US$42.950.443. The Cash position from the investment activity by the year end was (US$6,596,375).
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas keluar dari aktivitas pendanaan terdiri dari pembayaran dividen sebesar US$4.613.833 dan pembayaran pinjaman sebesar US$2.524.207 Sedangkan Posisi net kas untuk kegiatan pendanaan pada akhir tahun adalah (US$7.138.040)
c. Cash Flow from Financing Activity This year’s cash flow from financing activity consists of dividend payment worth US$4,613,833, and repayment of loans amounting to US$2,524,207. The net cash position for financing activity by the year end was (US$7,318,040).
Posisi Kas dan Bank pada akhir tahun 2013 adalah US$14.259.405 atau 198% dari RKAP 2013.
The Cash and Bank position by the end of 2013 was US$14,259,405 or 198% to the 2013 RKAP.
11. Kemampuan Membayar Utang
11. Solvability
Tingkat kesehatan dan kemampuan perusahaan asuransi membayar kewajiban atau solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio Risk-based Capital (RBC) seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2005 tanggal 23 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No.158/ PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008; dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Insurance company’s solvability is measured by the Risk-based Capital (RBC) as stated by the Decision of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. No. 424/KMK.06/2003 dated 30 September 2003, which had been amended for several times by the Regulation of the Ministry of Finance No.135/PMK.05/2005 dated 23 Desember 2005 and the Regulation of the Ministry of Finance No.158/PMK.010/2008 dated 28 October 2008; and the Regulation of the Ministry of Finance No.53/PMK.010/2012 dated 3 April 2012 on The Solvency of Insurance and Reinsurance Company, which started to be effective on 1 January 2013. Based on the
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2013. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut di atas maka per 31 Desember 2013, solvabilitas TPI mencapai 555%, atau jauh melampaui target solvabilitas yang ditentukan Pemerintah sebesar 120%.
above regulations, as of 31 December 2013, TPI’s solvability was 555%, or far beyond 120%, which is the solvability limit set by the Government.
REPORT
PROFILE
71
Tingkat Solvabilitas/ Solvability Ratio (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM)/ Minimum Solvability Rate Limit
C
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas/ Over Limit of Solvability Ratio
D Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam%)/ Solvability Ratio (in %)
227,136
304,749
1,032,436
760,489
555%
350%
12. Kolektibilitas Piutang
12. Collectibility
Kolektibilitas piutang tahun ini mencapai 85.63%, sedikit mengalami penurunan dari realisasi di tahun sebelumnya 86,34%. Tingkat kolektibilitas piutang tahun ini menunjukkan bahwa TPI mampu melakukan penagihan atas saldo piutang premi.
This year’s collectibility reached 85.63% , or a rise/drop of the realization in the previous year at 86.34%. This year’s collectibility shows that TPI is able to collect the balance of premium receivables from the insured.
13. Struktur Permodalan
13. Capital Structure
Manajemen TPI memiliki kebijakan bahwa untuk pembiayaan Perusahaan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber dana sendiri atau ekuitas. Per 31 Desember 2013, struktur modal TPI terdiri dari modal dasar dan modal disetor. Modal dasar sebesar US$244.212.822 sedangkan modal disetor sebesar US$78.148.103 atau Rp160 miliar. Adapun kewajiban yang disetor sesuai dengan peraturan Pemerintah bagi perusahaan asuransi adalah sebesar Rp100 miliar.
TPI Management has a policy that states that all financing needs are to be met by utilizing its own financial sources or equity. As of 31 December 2013, TPI’s capital structure consists of Authorized Shares and Paid-in Capital. The Authorized Shares amounted to US$244,212,822, while the Paid-in Capital stood at US$78,148,103 or Rp160 billion. The required capital to be paid in according to Government regulation for insurance companies was Rp100 billion.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
B
CSR
Tingkat Solvabilitas/Solvability Ratio
Tahun / Year 2012
AUDITED REPORT
A
Tahun/ Year 2013
MDNA
Keterangan/ Description
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
72
14. Ikatan Material Barang Modal
untuk
Investasi
14. Material Ties for Investment in Capital Goods
TPI tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal per 31 Desember 2013.
TPI did not have any material ties for investments in capital goods as of 31 Desember 2013.
15. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
15. Material Information and Material Facts Occurred after the Date of Accountant Report
Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
TPI did not have any material information and facts after the date of the Accountant Report. Tidak ada
16. Prospek Usaha
16. Business Prospect
Tahun 2014 merupakan tahun politik di Indonesia dengan digelarnya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Berdasarkan pengalalaman pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden di tahun 2004 dan 2009 yang berjalan relatif lancar dan aman, maka pemilihan legislatif dan pemilihan presiden di tahun 2014 diharapkan akan berlangsung dalam kondisi damai dan lancar.
2104 will be a political year in Indonesia, marked with the occurrence of a General Election and Presidential Election. Based on the previously held General Election and Presidential Election in 2004 andn 2009, which were peaceful, this year’s elections are also expected to be held smoothly and peacefully.
Proses politik yang berjalan lancar diharapkan memperkuat kepercaaan investor, baik dari dalam negeri maupun asing, terhadap prospek perekonomian Indonesia. Masuknya investasi merupakan sumber potensial bagi pertumbuhan premi di sektor investasi, karena pembangunan pabrik, infrastruktur dan transportasi barang membutuhkan perlindungan asuransi.
The peaceful political process will strengthen the confidence of both foreign and domestic investors on the prospect of Indonesian economy. The inflow of investments will serve as potential sources of premium growth from the investment sector, as the constructions of factories, infrastructure and transportation facilities need insurance protection.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pertumbuhan realisasi investasi proyek dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat 15 persen atau Rp450 triliun pada 2014. Meski demikian, kebijakan pengetatan moneter oleh Bank Indonesia yang diperkirakan masih berlanjut di tahun 2014 diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
The Investment Coordinating Board (BKPM) is targeting the realization of investment from both domestic and foreign investors to rise 15% or Rp450 trillion in 2014. However, the monetary tightening policy of Bank Indonesia, which will continue in 2014, will slow down the growth of Indonesian economy.
Di tengah situasi yang menantang tersebut, TPI memandang tahun 2014 sebagai tahun kebangkitan. Pembaruan internal sudah dimulai di tahun 2013, seperti pembaruan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan. Pembaruan
Amid this challenging situation, TPI views 2014 as the year of resurgence. The internal reforms, including the renewal of Vision, Mission and Values, have been started in 2013. This reform will be carried on in 2014 so as to bring impacts
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
17. Marketing Aspect
Perusahaan membagi produk-produk asuransi yang dipasarkan menjadi 2 (dua) segmen, yakni segmen Korporasi dan segmen Ritel & Konsumen. Saat ini segmen Korporasi masih mendominasi perolehan premi TPI, yakni sekitar 85%, sedangkan segmen Ritel & Konsumen mengumpulkan 15% dari total perolehan premi. Ke depan, TPI akan mengambil sejumlah strategi untuk membesarkan pendapatan premi dari segmen Ritel & Konsumen sehingga terjadi keseimbangan. Namun, strategistrategi tersebut tetap disertai dengan upaya peningkatan pangsa pasar di sektor Korporasi sehingga secara keseluruhan TPI akan tetap mencatat pertumbuhan dalam perolehan premi. Strategi yang diambil adalah:
The Company divides its insurance products into 2 (two) segments, i.e. Corporate segment and Retail & Consumer segment, Currently, the Corporate Segement is still dominating the collection of premium revenue, namely around 85%, while the Retail & Consumer segment still brings 15% of the total premium revenue. In future, TPI will take some strategies to boost income from the Retail & Consumer segment to balance the revenue. However, those strategies will always be coupled with the effort to increase the market share in the Corporate segment so that TPI’s total revenues from premium will grow. The strategies are:
• Memposisikan Perusahan sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) yang memberikan daya ungkit (leverage) untuk perluasan pangsa pasar ke perusahaanperusahaan sesama Grup Pertamina, sekaligus ke pasar di luar Grup Pertamina; • Kedua, perluasan distribution channels sehingga dapat menggarap berbagai wilayah pemasaran dan operasional PT Pertamina (Persero) dan perusahaan-perusahaan potensial lainnya; • Ketiga, peningkatan kualitas layanan sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah, baik korporasi maupun ritel & konsumen.
• Position the Company as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) to bring the leverage for market expansion to sister companies under Pertamina Group and other companies;
Melalui strategi-strategi tersebut, TPI bertekad meraih kembali kejayaannya ketika Perusahaan menjadi yang terbesar dalam penguasaan pangsa pasar dalam industri perasuransian nasional. Saat ini, TPI masih dalam proses untuk kembali menjadi yang terbesar dalam penguasaan pangsa pasar.
Through the above strategies, TPI is determined to regain its past glory when the Company became the biggest in terms of market share in the national insurance industry. Currently, TPI is still in the process to return to the former achievement.
• Secondly, adding the distribution channels so as to develop the markets in various sales and operational areas of PT Pertamina (Persero) and other potential companies;
MDNA
17. Aspek Pemasaran
GCG
on TPI’s performance in 2014, including service, premium revenue and investment performances. Through a well developed marketing strategy, TPI’s management believes that the Company will have increased performance in 2014.
CSR
itu akan diteruskan di tahun 2014 sehingga akan berdampak pada kinerja TPI pada tahun 2014, antara lain pada kinerja layanan, kinerja perolehan premi, dan kinerja investasi. Melalui strategi pemasaran yang sudah disusun dengan baik, Manajemen TPI yakin bahwa kinerja Perusahaan dipastikan akan meningkat di tahun 2014.
REPORT
PROFILE
73
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
• Thirdly, increase the quality of service to increase the number of customers from both corporate as well as retail & consumer segments.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
74
18. Perbandingan antara Target/ Proyeksi Pada Awal Tahun Buku
18. The Comparison beween Targets/ Projection in the Beginning of Fiscal Year and Realizations
Perbandingan dapat dilihat pada bagian pendapatan underwriting, hasil investasi, beban usaha, dan laba bersih, yang semuanya sudah memberikan perbandingan dengan RKAP.
The comparison can be seen in the sections on underwriting income, investment income, operating expenses, and net profit, all of which present comparisons with the RKAP.
19. Target/Proyeksi ke Depan
19. Target/Projection for Next Year
Perseroan telah menyusun RKAP 2014 dengan menetapkan target-target, antara lain:
The Company has developed the 2014 RKAP by setting some targets as follows:
Target/Proyeksi ke Depan (Dalam juta USD/In USDmillion)
Komponen/Components
RKAP/BUDGET 2014
20. Kebijakan Dividen
20. Dividend Policy
TPI mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dalam kebijakan pembagian dividen per tahunnya. Besaran presentase pembagian dividen tersebut ditentukan setiap tahun dalam RUPS. Pada tahun 2013, besaran dividen untuk tahun buku 2012 sebesar US$4,61 juta dibandingkan US$5,8 juta pada tahun 2012 (untuk tahun buku 2011)
TPI refers to the stipulations of the Article of Association of the Company in taking decision on annual dividend payment. The percentage of dividend payment is determined annually in the General Meeting of Shareholders. In 2013, the amount of dividend payment for the fiscal year was US$4.61 million compared to US$5.8 million in the previous year (for the 2011 fiscal year)
21. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
21. Realization in the Use of IPO Fund
TPI belum menjadi perusahaan terbuka (publik) dan karena itu belum melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat.
TPI is still a private company, not yet a listed one and, therefore, it has not done any initial public offering of its shares.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
23. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan/Dengan Pihak Afiliasi
23. Information on Material Transaction with Conflict of Interest/with Affiliates
Selama tahun 2013, Perseroan tidak mencatat adanya transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan afiliasi.
In 2013 the Company did not record any occurrence of material transactions with conflict of interest and with affiliates.
24. Perubahan Peraturan Perundangundangan Yang Berpengaruh Signifikan
24. Changes on Government Regulation and Law
Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat adanya peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan pada Perseroan.
In 2013, there was not any change in Government regulation and law that has significant impact on the Company.
25. Perubahan Kebijakan Akuntansi
25. Changes in Accounting Policy
Semua informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip dan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pada tahun 2013 diterapkan PSAK 38 (Revisi 2012)-Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 yang mana sebagai implikasinya dilakukan reklasifikasi nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke dalam akun tambahan modal disetor sesuai dengan PSAK 38 tentang Akuntasi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
All financial information issued by the Company was made in compliance with the principles of Indonesian Financial Accounting Standard and prevailing regulations and law in Indonesia. In 2013, the Company applies the Indonesian Financial Accounting Standard (PSAK) 38 (Revision of 2012) – the Combination of Business Entities under Common Control, which started to be effective in 1 Januari 2013. As a consequence, the Company reclassified the transaction value of the restructuring of entities under common control into the additional paidin capital account in line with the PSAK 39 on the Accounting of the Restructuring of Entities under Common Control.
MDNA
As of December 2013, the Company did not record any material event to be reported here.
GCG
Hingga 31 Desember 2013, Perseroan tidak mencatat adanya kejadian material.
CSR
22. Material iInformation on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Laon/Capital Restructuring
AUDITED REPORT
22. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/ Modal
REPORT
PROFILE
75
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis
76
TINJAUAN KEUANGAN TAMBAHAN SUPPLEMENTARY FINANCIAL REVIEW Pendahuluan
Foreword
Tinjauan Keuangan Tambahan ini bersifat pelengkap untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan TPI sebagai induk perusahaan, terutama kinerja keuangan dalam mata uang Rupiah. Tinjauan Keuangan Tambahan ini dinarasikan berdasarkan Informasi Keuangan Tambahan dari Laporan Auditor Independen (pwc) pada Pemegang Saham. Penyajian Laporan Keuangan Tambahan oleh Auditor Independen menggunakan Metode Ekuitas.
This Supplementary Financial Review serves as a supplement, which describes TPI’s financial performance as parent company, particularly the financial performance based in Rupiah. The Supplementary Financial Review is elaboraed based on the Supplementary Financial Information taken from The Independent Auditor’s (pwc’s) Report to the Shareholders. The presentation of the Supplementary Financial Report by the Independent Auditor uses Equity Method.
IKHTISAR KEUANGAN TPI INDUK PERUSAHAAN /FINANCIAL HIGHLIGHTS TPI PARENT COMPANY*
Keterangan/Description
2013
2012
IDR
IDR
Laba Usaha/Income from Operations
283,233,505
189,450,523
Laba Tahun Berjalan/Profit for the Year
349,032,863
196,356,488
Total Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan/ Total Comprehensive Income for the Year
378,730,955
236,420,719
Jumlah Asset/Total Assets
6,432,172,132
5,227,365,521
Jumlah Ekuitas/Total Equities
2,281,851,807
1,956,385,459
8,446,021
8,038,712
4,150,320,325
3,270,980,062
Mata uang/Currency
Aset Tetap – Bersih/Fixed Assets – Net Jumlah Kewajiban/Total Liabilities
*Dinyatakan dalam ribuah Rupiah, perhitungan menggunakan metode ekuitas. Data keuangan dan perhitungan presentase berdasarkan Informasi Keuangan Tambahan dari Laporan Auditor Independen (pwc) pada Pemegang Saham, yang sudah diterbitkan di media massa nasional/Expressed in thousand Rupiah based on equity method. The financial figures and percentages are based on the Supplementary Financial Information from the Independent Auditor’s Report to the Shareholders, which has been published on the national media.
Total Aset naik 23% atau Rp 1,20 triliun/ Total Assets were up 23% or Rp 1.20 trillion
Aset
Asset
Jumlah aset Perseroan pada 31 Desember 2013 naik 23% atau Rp 1,20 triliun menjadi Rp 6,43 triliun dibandingkan dengan Rp 5,23 triliun di tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah aset terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah Aset Reasuransi sebesar 23% atau Rp 495,54 miliar dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,64 trilliun, dan kenaikan jumlah Investasi sebesar 19% atau Rp 429,86 miliar menjadi Rp 2,70 triliun.
The Company’s total assets as of December 31, 2013, rose 23% or Rp 1.20 trillion to Rp 6.43 trillion compared to Rp 5.23 trilion in previous year. The increase of the total assets was due to particularly the surge of Reinsurance Assets by 23% or Rp 495.54 billion from previous year to Rp 2.64 trillion, and the rising total investments by 19% or Rp 429.86 billion to Rp 2.70 trillion.
Liabilitas
Liabilities
Tahun ini terjadi kenaikan Liabilitas sebesar 27% atau Rp 879,34 miliar menjadi Rp 4,15 trilliun, yang terutama disebabkan oleh
This year witnesses the increase of liabilities by 27% or Rp 879.34 billion to Rp 4.15 trillion, which was due to particluarly the rise of
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
77
Reinsurance Payables by 72% from previous year, or Rp 365.62 billion, to Rp 874.70 billion. The second factor causing the total laibilities to go up was the increase in the total Unearned Premium by 72% or Rp 364.44 billion to Rp 872.43 billion. The next biggest contributor to the increase amount of liabilities in this year was the surge of the estimated claims by 12% from previous year, or Rp 223.21 billion, to Rp 2.07 trillion.
Ekuitas
Equities
Jumlah ekuitas pada tahun ini meningkat 17%, atau Rp 325,47 milliar, dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp 2,28 miliar. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan Saldo Laba yang Belum Dicadangkan sebesar 24%, atau Rp 288,29 miliar, dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp 1,51 triliun. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan sebesar 55%, atau Rp 97,47 miliar, dari tahun sebelumnya, sehingga mencapai Rp 274,52 miliar.
This year’s total equities rose 17%, or Rp 325.47 billion, from previous year to reach Rp 2.28 billion. The increase originated particularly from the surge of Unappropriated Retained Earnings by 24%, or Rp 288.29 billion from that in the previous year to reach Rp 1.51 trillion. In addition, the surge of the Translation Adjustments by 55%, or Rp 97.47 billion, from the previous year, to reach Rp 274.52 billion.
Pendapatan
Income
Jumlah Pendapatan Underwriting pada tahun ini naik signifikan sebesar 30%, atau sejumlah Rp 91,84 miliar, sehingga mencapai Rp 400,82 miliar, dipicu oleh peningkatan Premi Bruto sebesar 42% atau Rp 601,72 miliar menjadi Rp 2,14 triliun. Setelah dikurangi Beban Underwriting sebesar Rp 135,63 miliar, maka TPI mencatat Hasil Underwriting tahun ini sebesar Rp 265,19 miliar, atau naik 17% dari tahun sebelumnya.
This year’s total Underwriting Income significantly increased 30%, or Rp 91.84 billion, to reach Rp 400.82 billion, which was triggered by the rising Gross Premium of 42% or Rp 601.72 billion to Rp 2.14 trillion. After being deducted by Underwriting Expenses amounting to Rp 135.63 billion, TPI recorded Underwriting Income of Rp 265.19 billoin, or 17% up from that in previous year.
Premi Bruto naik 42% atau Rp 601,72 miliar/Gross Premium rose 42% or Rp 601.72 billion
Sedangkan Hasil Investasi juga naik 41%, atau sebesar Rp 61,66 miliar, menjadi Rp 210,84 miliar. Kenaikan di kedua akun tersebut di atas meningkatkan jumlah Laba Usaha tahun ini sebesar 50%, atau sejumlah Rp 93,78 miliar, sehingga mencapai Rp 283,23 miliar. Ditambah dengan kenaikan Hasil Lain-Lain Bersih sebesar 253%, atau sebesar Rp 97,88 miliar, menjadi Rp 136,56 miliar, maka jumlah Laba Sebelum Pajak naik 84%, atau sebesar Rp 191,66 miliar di tahun ini, menjadi Rp 419,80 miliar.
At the same time, total investments also rose 41%, or Rp 61.66 billion. The surges in the two accounts catapulted the amount of Income from Operations in this year by 50%, or Rp 93.58 billion, to become Rp 283.23 billion. Coupled with the increase of Other Income – Net by 253%, or Rp 97.88 billion to Rp 136.56 billion, the amount of Income Before Tax was up 84%, or Rp 191.66 billion, in this year to Rp 419.80 billion.
Laba Tahun Berjalan naik 78% atau Rp 152,68 miliar/ Profit for the Year rose 78% or Rp 152.68 billion
Setelah dipotong kenaikan Beban Pajak tahun ini sebesar 123%, atau Rp 38,98 miliar dari tahun 2012, TPI mencatat Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 349,03 miliar, atau naik 78% dari tahun sebeluimnya. Ditambah dengan pendapatan dari selesih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 97,47 miliar, atau naik 233%, dari tahun sebelumnya, maka jumlah Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan TPI mencapai Rp 378,73 miliar, atau naik 60% dari tahun sebelumnya.
After being deducted by the increase of this year’s Tax Expense, which reached 123%, or Rp 38.98 billion, from 2012, TPI booked Profit for the Year amounting to Rp 349.03 billion, or 78% up from the previous year. Coupled with the income from Translation Adjustment amounting to Rp 97.47 billion, or 233% up from that in the previous year, TPI’s Total Comprehensive Income for the Year reaches Rp 378.73 billion, or 60% up from that in the previous year.
TPI bukukan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Rp 378,73 miliar/ TPI booked Total Comprehensive Income for the Year of Rp 378.73 billion
REPORT
terjadinya adalah kenaikan Utang Reasuransi sebesar 72% dari tahun sebelumnya, atau Rp 365,62 miliar, menjadi Rp 874,70 miliar, yang disusul dengan kenaikan jumlah Premi Belum Merupakan Pendapatan sebesar 72% atau Rp 364,44 miliar menjadi Rp 872,43 miliar. Faktor penyebab kenaikan Liabilitas berikutnya adalah kenaikan estimasi klaim sebesar 12% dari tahun sebelumnya, atau Rp 223,21 miliar, menjadi Rp 2,07 triliun.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
GCG
MDNA
Ekuitas naik 17% atau Rp 325,47 miliar / Total Equities were up 17% or Rp 325.47 billion
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government 78
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE REPORT MDNA
THE KEY PILLAR FOR OUR SUSTAINABILITY IS CARE FOR PEOPLE AND THE ENVIRONMENT
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
PILAR UTAMA KEBERLANJUTAN KAMI ADALAH KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
CSR
CARE
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
80
BERUBAH UNTUK MENINGKATKAN TATA KELOLA
CHANGES TO IMPROVE GOVERNANCE 1. Menyambut Perubahan Menyongsong Kebangkitan
1. Welcoming Change and Opening the Door for Resurgence
Seluruh Manajemen dan staff TPI telah membulatkan tekad untuk melakukan perubahan demi mengembalikan kejayaan Perusahaan sebagai perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Untuk itu pembenahan di dalam sistem, kerangka dan pelaksanaan tata kelola pun terus dilakukan. TPI memandang GCG sebagai sistem dan kerangka yang mengatur interaksi antara para pemangku kepentingan utama (key stakeholder) Perusahaan, seperti pemegang saham, pemerintah, Dewan Komisaris, Direksi dan staff, mitra usaha, dan nasabah, yang terkait dengan hak, peran dan tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, GCG menempati posisi yang penting dalam operasi Perusahaan.
All members of TPI Mangement and staff have decided to conduct reforms to bring back the Company to its glorious past as the biggest insurance company in terms of market share in Indonesia. For this reason, the Company continues its refoms on the system, frameworks and implementation of good corporate governance (GCG). TPI considers GCG as systems and frameworks that regulate interactions among the Company’s key stakeholders, such as Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and staff, business partners and customers, which are related with the rights, roles and responsibilities of each stakeholders. Thus, GCG has a very important position in the operations of the Company.
Direksi dan seluruh staf TPI berkomitmen melaksanakan GCG dalam seluruh operasi Perusahaan. Untuk itu, landasan Visi, Misi dan Tata Nilai yang baru telah dirumuskan dan terus disosialisasikan, terutama ke pihak internal, dan kemudian juga ke pihak eksternal, seperti mitra usaha dan nasabah. Segenap insan TPI, dari Manajemen hingga staf diharapkan semakin menginternalisasikan Visi, Misi dan Tata Nilai yang baru tersebut, sehingga menjadi bagian dari perilaku mereka dalam menjalankan roda operasi Perusahaan sehari-hari. Mitra usaha pun diharapkan memahami dan menghormati sistem GCG TPI sehingga mematuhi semua ketentuan dalam berbisnis dengan Perusahaan, termasuk pelarangan tindak penyuapan, pemberian gratifikasi, dan tindakan tidak etis lainnya.
The Board of Directors (BoD) and all staff are committed to implementing the GCG in all areas of the Company’s operation. For this purpose, the Company has developed and continuously socialized the new Vision, Mission and Values, particularly to internal parties and also to external parties, such as business partners and customers. All TPI’s employees, from the Management to staff levels, are expected to internalize the new Vision, Mission and Values so as to integrate these into their behaviors as reflected in their day-to-day actions in running the Company. Business partners are also expected to understand and respect TPI’s GCG system so that they respect all terms and conditions in doing business with the Company, including in the prohibition to do bribery, give gratification, and other unethical actions.
Pada tahap pembaruan untuk meraih kembali kejayaan Perusahaan, dukungan penuh dari induk perusahaan, PT Pertamina (Persero), menjadi sangat penting, terutama dalam mengisi sejumlah jabatan yang perlu diisi dalam organ-organ tata kelola TPI. Tahun ini, TPI mendapatkan seorang Presiden Direktur yang baru setelah jabatan ini kosong sejak
At this stage of reform to regain the Company’s past glory, full support from parent company, PT Pertamina (Persero) becomes very important, particularly for appointing people in some positions required by TPI’s governance. This year, TPI welcomed a new President Director, the position of which had been vacant since Aprl 2012. The appointment of a new President
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
2. Landasan Hukum Penerapan GCG
2. Legal Basis for GCG Implementation
Sebagai landasan untuk mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, TPI mengacu kepada dua kebijakan nasional tentang tata kelola yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Di penghujung tahun ini, TPI juga menyambut baik dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152/PMK.010/2012 mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, yang mulai berlaku pada tanggal 4 Oktober 2012. TPI sepenuhnya mendukung kebijakan ini yang diantaranya bertujuan meningkatkan pengelolaan perusahaan perasuransian secara profesional, transparan, efektif dan efisien
As a foundation for realizing the implementation of good corporate governance, TPI refers to two national policies on governance, which are elaborated in Law No. 40, 2007 on Limited Liability Company and General Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia, which was issued by The National Committee for Governance Policy (KNGK). By the end of the year, TPI also welcomed the issuance of Ministry of Finance Regulatin (PMK) Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which started to be effective on 4 October 2012. TPI fully supports this policy, which aims at, among others, enhancing the corporate governance of insurance firms professionally, transparently, effectively and efficiently.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
Director shows the full support to strengthen TPI’s Board of Directors.
AUDITED REPORT
April 2012. Penunjukan Presiden Direktur yang baru ini merupakan dukungan penuh untuk memperkuat Direksi TPI.
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
81
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
82
3. Tujuan Penerapan GCG
3. The Objectives of GCG Implementation
Tujuan utama dalam pelaksanaan Tata Kelola di TPI adalah mendukung gerakan pembaruan di lingkungan Perusahaan, sehingga TPI mampu untuk kembali menjadi perusahaan asuransi yang memiliki pangsa pasar terbesar (unggul) dan terpercaya. Untuk menyongsong era kebangkitan kejayaan Perusahaan, penerapan GCG ditujukan, antara lain: • Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan; • Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima; • Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli; • Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
The main objective in the implementation of Governance in TPI is to support the reform movement in the Company so that TPI is able to return to its previous position as an insurance company with the biggest market share (winning) and that earns trust. To welcome the era of the Company’s resurgence towards glorious future, the Company is implementing GCG with the objectives of, among others: • Optimizing the company’s value in a sustainable way; • Creating customer satisfaction through excellent insurance services; • Developing the capability and competency of human resources to transform them to be professional, competitive and caring people; • Empowering the Company to become a world class insurance company and the pride of Indonesia.
4. Prinsip-Prinsip GCG
4. GCG Principles
Untuk mencapai sasaran-sasaran penerapan GCG di era perubahan dan kebangkitan ini, Perseroan meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kelima prinsip GCG, yaitu, Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Dalam konteks sebagai perusahaan asuransi dan reasuransi, TPI menerjemahkan kelima prinsip tersebut sebagai berikut.
To reach the objectives of GCG implementation in the era of reform and resurgence, the Company enhances the understanding, internalization, and the implementation of five GCG principles, namely, Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. In the context of an insurance and reinsurance company, TPI translates the five principles as follows:
4.1. Transparansi
4.1. Transparency
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Perseroan. TPI menerapkan prinsip transparansi antara lain dengan: • Menetapkan target tahunan dan strategi perusahaan secara kolektif dan terbuka dan transparan; • Menerbitkan laporan tahunan dan neraca keuangan (balance sheet) perusahaan setiap tahun; • Memanfaatkan situs Internet untuk menjelaskan produk asuransi perseroan dan informasi lainnya kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham dan nasabah.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Transparency in decision-making and disclosure of materials and important information about the company. TPI implements this principle by, among others: • Setting the annual target and corporate strategy collectively, openly, and transparently; • Publishing annual report and balance sheet; • Utilizing the Internet to explain insurance products and other information to all stakeholders, including shareholders and clients.
4.3. Pertanggungjawaban
4.3. Responsibility
4.4. Kemandirian
TPI memahami prinsip Kemandirian sebagai pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi. Penerapan prinsip ini di TPI antara lain: • Direksi dan semua staf di bawahnya bekerja secara independen tanpa tunduk terhadap berbegai tekanan atau kepentingan;
TPI understands the Responsibility Principle as conformance in the management of the company to existing rules and regulations and healthy corporate principles, including the honoring of social and environmental responsibilities. The company implements this principle, inter alia, by:
• Fulfilling tax obligations in a good and timely manner; • Impementing corporate social responsibility (CSR) programs;
CSR
• Complying with the company’s articles of association and existing regulations, including regulations on labor, business competition, health, and work safety;
• Always adhering to agreed business ethics and code of conduct.
4.4. Independency
TPI understands the Independence Principle as managing the company professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that might violate existing regulations and corporate principles. This principle is implemented, inter alia, by: • Directors and all staff working independently without subjecting themselves to [entangling] pressures or interests;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
TPI mengartikan Pertanggungjawaban sebagai kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan dengan berbagai peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, termasuk pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan. Perseroan menerapkan prinsip Pertanggungjawaban ini antara lain dengan: • Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, persaingan usaha, kesehatan, dan keselamatan kerja; • Membayar kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu; • Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR); • Senantiasa berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.
The Accountability Principle is manifested in the clarity of function, implementation, and responsibility of each company organ so that the company can manage its operations effectively. Accountability is a prerequisite for achieving sustainable performance. TPI implements this principle, inter alia, by: • Defining clear tasks and responsibilities for the Boards of Comissioners and Directors, and other staff, in line with the company’s vision, mission, business targets, and corporate strategy; • Creating structures, systems, and standard operating procedures that ensures checks and balances; • Developing effective and efficient internal control mechanisms.
MDNA
4.2. Accountability
Prinsip akuntabilitas diwujudkan dalam kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ perusahaan sehingga Perseroan dapat mengelola operasinya secara efektif. Akuntabilitas adalah prasyarat mutlak untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. TPI menerapkan Akuntabilitas antara lain dengan: • Menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan staf lainnya sesuai dengan visi dan misi, sasaran usaha, dan strategi perusahaan; • Menciptakan struktur, sistem, dan prosedur operasi standar yang menjamin adanya mekanisme pengawasan (check and balance); • Mengembangkan sistim pengendalian internal yang efektif dan efisien.
GCG
4.2. Akuntabilitas
REPORT
PROFILE
83
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
84
• Masing-masing organ perusahaan harus menghindari pengaruh atau tekanan dari pihak manapun, bebas dari benturan kepentingan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif; • Masing-masing organ Perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar, peraturan perusahaan, dan peraturan perundangundangan.
• Each corporate organ avoids influence or pressure from any other parties, [and stays] free from conflicts of interest, to allow it to make decisions based on objective considerations; • Each corporate organ must carry out its functions and tasks in accordance with the company’s articles, company regulations, and existing laws and regulations.
4.5. Kewajaran
4.5. Fairness
Prinsip Kewajaran di TPI diartikan sebagai keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip kewajaran ini diterapkan dalam: • Perlakuan yang wajar dan setara kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan; • Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan dan pendapat bagi kepentingan Perusahaan; • Memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan pegawai, berkarir dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, serta kondisi fisik.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Fairness Principle is understood as justice and equality in respecting the rights of stakeholders that exists as a result of an agreement or existing regulations. This principle is implemented, inter alia, by: • Fair and equal treatment of all stakeholders based on their role and contribution to the company; • Providing equal opportunities to all stakeholders to give input and opinions to the company; • Providing equal opportunities to all job seekers for career development, and carrying out tasks professionally without discrimination on grounds of ethnicity, religion, race, group, gender, or physical condition.
5. Prinsip Tata Kelola Syariah
5. Sharia Principles
Sebagai perusahaan asuransi dan reasuransi yang memiliki izin usaha atau beroperasi dengan prinsip syariah, Perseroan mengembangkan GCG berdasarkan 4 (empat) prinsip, yakni Sidiq, Tabligh, Fathonah dan Amanah, yang di dalamnya juga mengandung unsur prinsipprinsip GCG seperti yang dihayati dan diamalkan di TPI. Berikut adalah uraian tentang keempat prinsip Syariah tersebut. • Sidiq memiliki arti benar/jujur; • Tabligh memiliki arti menyampaikan dengan benar; • Fathonah memiliki arti cerdas; • Amanah memiliki arti dapat dipercaya.
As an insurance and reinsurance company that has the license to operate a sharia-based business, TPI has developed GCG based on four sharia principles, namely Sidiq, Tabligh, Fathonah, and Amanah, all of which have inherent value in terms of GCG principles and are put into practice by Tugu. Briefly, the four principles are:
6. Pedoman Tata Kelola
6. Corporate Governance Code
Sebagai wujud komitmen pelaksanaan Tata Kelola, baik dalam koridor bisnis konvensional maupun syariah, Perseroan menerbitkan Pedoman Tata Kelola Perseroan untuk semua insan TPI dan anak perusahaannya. Secara garis besar, pedoman tata kelola TPI memuat sejumlah hal penting, antara lain pola hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Informasi mengenai Pedoman Tata Kelola telah disediakan untuk seluruh karyawan TPI.
As a manifestation of commitment to implementing GCG principles both in conventional insurance and sharia insurance, the Company has issued Corporate Governance Code for all staff of TPI and its subsidiaries. The Code contain several important issues such as work relations between the Boards of Commissioners and Directors, tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors. The information about the Code has been provided to all TPI employees.
7. Pakta Integritas
7. Integrity Pact
Manajemen TPI menyusun Pakta Integritas untuk mendukung pelaksanaan Tata Kelola di Perseroan. Pakta Integritas tersebut ditandatangani pada triwulan pertama sejak 2008 oleh setiap karyawan dari level Direksi hingga staf. Secara garis besar, Pakta Integritas menegaskan komitmen terhadap pelaksanaan Tata Kelola dan Tata Perilaku. Tahun ini penandatanganan Pakta Integritas dilakukan pada tanggal 7 Februari 2014.
The management has developed the Integrity Pact to support the GCG implementation in the Company. The Integrity Pact was signed in the first quarter of 2008 by every employee of all levels, i.e. from the Board of Directors to ordinary staff. Basically, the Integrity Pact confirms the commitment to the implementation of GCG and Code of Conduct. The next signing of the Integrity Pact is scheduled on 7 February 2014.
REPORT
PROFILE
85
AUDITED REPORT
CSR
GCG
MDNA
• Sidiq means truthful or honest; • Tabligh means saying truthfully; • Fathonah means intelligent ideas; • Amanah means trustworthy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
86
8. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Kode Etik)
8. Business Ethic and Code of Ethic Guidelines
Perseroan telah memiliki Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Kode Etik) yang disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan semua insan TPI dalam mengelola Perseroan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perseroan. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku bertujuan sebagai berikut:
The Company has owned the Business Ethic and Code of Ethic Guidelines, which were developed to become a reference for the Commissioners, Board of Directors, and all TPI employees in managing the Company to achieve the vision, mission and objectives of the Company. The Business Ethic and Code Of Ethic Guidelines have the following objectives: • Identifying standard values and ethics, which are in line with the company’s vision and mission; • Defining Main Execellence Values, namely, Integrity, Commitment, Openess and Togetherness, as well as Supporting Execellence Values, namely, Fear of God, Professionalism and Customercenteredness; • Setting an example to TPI’s employees in carrying out their tasks and rensponsibilities and interacting with stakeholders; • Explaining in detail the ethical standards, thus TPI’s employees could review any proposed activity and help giving consideration if stumbled upon hesitations in taking actions.
• Mengidentifikasi nilai dan standar etika selaras dengan visi dan misi Perseroan; • Menjabarkan Tata Nilai Unggulan Utama, yaitu Integritas, Komitmen, Keterbukaan dan Kebersamaan, dan Tata Nilai Unggulan Pendukung, yakni Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Profesional dan Fokus pada Pelanggan; • Menjadi acuan perilaku insan TPI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan; • Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan TPI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
Pokok-pokok Kode Etik
Kode Etik TPI memuat pokok-pokok berikut ini: • Standar Etika Usaha yang meliputi: - Etika Perseroan dengan Pekerja - Etika Perseroan dengan Pelanggan - Etika Perseroan dengan Pesaing - Etika Perseroan dengan Anak Perusahaan - Etika Perseroan dengan Mitra Kerja - Etika Perseroan dengan Pemerintah - Etika Perseroan dengan Masyarakat - Etika Perseroan dengan Pemegang Saham - Etika Perseroan dengan Media Massa - Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Industri • Standar Tata Perilaku yang meliputi - Etika Kerja Sesama Insan TPI - Tanggung Jawab Sosial Perseroan - Kerahasiaan Data dan Informasi - Asset / Harta Perseroan - Perjalanan Dinas - Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
The Code of Ethic Main Elements
The Code of Ethic contains the following main elements: • Standard of Business Ethics, comprising: - Company’s Ethics toward Employees - Company’s Ethcis toward Customers - Company’s Ethics toward Competitors - Company’s Ethics toward Subsidiaries - Company’s Ethics toward Business Partners - Company’s Ethics toward Government - Company’s Ethics toward Society - Company’s Ethics toward Shareholders - Company’s Ethics toward Mass Media - Company’s Ethics toward Professional and Industry Organizations • Standard Code of Conduct, comprising: - Working Ethics toward Other TPI Employees - Corporate Social Responsibility - Confidentiality of Data and Information - Assets - Ofice/Business Trip - Occupational Health and Safety
9. Budaya Perusahaan
9. Corporate Culture
Pembaruan Visi, Misi dan Tata Nilai ditujukan untuk membentuk insan TPI yang baru yang menjadikan semua itu sebagai landasan perilaku dan budaya TPI yang baru. Berikut ini adalah ulasan tentang Visi, Misi dan Tata Nilai yang baru.
The renewal of Vision, Mission and Values aims at forming new TPI employees who make all of those things the foundation of TPI behavior and culture. The new Vision, Mission and Values are elaborated as follows:
VISI
VISION
Arti dari Visi • Perusahaan Asuransi TPI akan fokus ke core business-nya yaitu asuransi umum, sehingga bisnis yang lain hanya sebagai penunjang bisnis asuransi tersebut.
Definition of Vision • Insurance Company TPI will focus on its core business, which is general insurance, so that other businesses serve only as supporting businesses to the insurance business.
• Unggul TPI Berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam hal penguasaan pasar dan inovasi di industri asuransi, dimana hal ini berarti TPI harus lebih maju dalam hal pengembangan ide, kualitas, produk dan jasa, maupun pasar dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya.
• Winning TPI strives to become the leader in terms of market share and innovation in the insurance industry, all of which means that TPI has to step ahead of the game in developing idea, quality, products and services, as well as the market compared to other insurance companies.
MDNA
• Upholding and Implementing - Organization - Business Ethics and Code of Conduct - Socialization and Internalization - Whistle Blowing channel - Reform of Business Ethics and Code of Conduct • Explanation and Statement of TPI Employees
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
AUDITED REPORT
Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
- Data and Reporting - Conflict of Interest and Abuse of Position - Gifts/Goodies/Gratification and Entertainment - Business Dinner/luncheon - Smooking - Gambling - Political Activity
GCG
- Data dan Pelaporan - Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan - Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi dan Entertainment - Penyelenggaraan Jamuan Bisnis - Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) serta Minuman Keras (Miras) - Merokok - Perjudian - Aktivitas Politik • Penerapan dan Penegakan - Organisasi - Penegakan Etika Usaha dan Tata Perilaku - Sosialisasi dan Internalisasi - Saluran Pengaduan Masalah - Pembaruan Etika Usaha dan Tata Perilaku • Penjelasan Pernyataan Insan TPI
REPORT
PROFILE
87
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
88
• Terpercaya TPI sebagai perusahaan asuransi mampu menjadi institusi terpercaya dimana dapat menyampaikan (delivery) segala janji/ komitmen tidak hanya untuk hal-hal yang diperjanjikan dalam polis tetapi juga atas segala hal yang telah menjadi komitmen dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik.
• Trustworthy As an insurance company, TPI is able to become a trustworthy institution which can deliver all promises/commitments, not only for things promised in the policy, but also all things that become part of the commitments in providing the best services.
• Menciptakan Nilai Tambah TPI dapat menciptakan nilai tambah yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan dimana nilai tambah ini merupakan sumber pemenuhan kepuasan dan kebutuhan para stakeholders.
• Creating Added Values TPI is able to create added values required by stakeholders, where these added values represent the source of satisfaction and and need fulfillment of the stakeholders.
• Berkelanjutan Berarti nilai tambah yang diciptakan dapat terus dipertahankan oleh TPI untuk terus dipertahankan keunggulan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
• Sustainable It means that added values that have been created could be maintained sustainably by TPI in the long term.
• Bagi Seluruh Stake Holders TPI harus dapat memenuhi keinginan, kebutuhan dan kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemegang saham, karyawan, tertanggung, masyarakat dan lainnya, sehingga tingkat keberhasilan TPI adalah mampu mempertahankan dan meningkatkan kepuasan para pemangku kepentingan tersebut.
• To all Stakeholders TPI has to be able to fulfill the demands, needs and satisfaction of stakeholders such as shareholders, employees, the insured, communities and others, so that TPI’s level of success can be measured by maintaining and increasing those stakeholders’ satisfaction.
MISI 1. Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan; 2. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima; 3. Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli; 4. Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
MISSIONS 1. Optimize the company’s values in a sustainable way; 2. Create customer satisfaction through excellent insurance services; 3. Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people; 4. Empower the company to become a worldclass insurance company and the pride of Indonesia.
Arti dari Misi • Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan Yang paling hakiki dalam pendirian perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang mana sekaligus meningkatkan nilai yang diinvestasikan oleh para pemegang saham ( s h a r e h o l d e r s ’ value) melalui penciptaan laba dan perluasan akitivitas operasional
Definition of Missions • Optimize the company’s values in a sustainable way The most essential thing in establishing a company is to enhance the values of the companys and at the same time increasing the investment value of the shareholders through the creation of profit and expansion of operational activities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
The company has owned the basic foundation to become a world-class company, as it has implemented Good Corporate Governance, in addition to having financial ability, human resources excellence, technology-mastering ability, and business network.
• Recognized as an insurance company that has become the pride of the nation and a world-class company The main characteristics of a world-class company are: • competency, i.e. the ability to operate with high standards in the dynamics of competition; • the ability to adapt; • quality culture, which prioritizes customer satisfaction; • innovative culture; • entrepreneur culture.
GCG
Perusahaan telah mempunyai modal dasar untuk menjadi perusahaan berkelas dunia karena telah menerapkan Good Corporate Governance disamping mempunyai kemampuan finansial, kehandalan sumber daya manusia, kemampuan penguasaaan teknologi, dan jaringan usaha (network)
• Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people - Professional The company’s human resources, who are experts in their field, and continuously perform their job in accordance with existing protocols and regulations in their related field, to give the best result. - Competitive The company’s human resources possess high competitive advantage but still uphold the principles of healthy good corporate governance. - Care The company’s human resources have empathy towards all needs and problems of customers and other stakeholders, while at the same time can provide the solutions.
CSR
• Create customer satisfaction through excellent insurance services Operational excellent is the key to create customer satisfaction. All resources are deployed and managed in order to provide customer satisfaction.
AUDITED REPORT
• Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima Pelayanan dengan operasional yang prima (operational excellent) merupakan kunci untuk bisa menciptakan kepuasan pelanggan. Semua sumber daya (resources) dikerahkan dan diatur untuk memberikan kepuasan tertanggung (customer satisfaction) • Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli - Profesional Sumber daya manusia perusahaan yang merupakan ahli dalam bidangnya dan senantiasa bekerja sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya untuk memberikan hasil kerja yang terbaik - Kompetitif Sumber daya manusia perusahaan memiliki daya saing yang tinggi (competitive advantage) namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat. - Peduli Sumber daya manusia perusahaan mempunyai empati atas segala kebutuhan dan masalah dari para tertanggung dan stakeholders lainnya seraya dapat mengusulkan solusinya. • Diakui sebagai perusahaan asuransi kebanggaan Bangsa Indonesia yang berkelas dunia Karakteristik utama perusahaan yang berklas dunia adalah: • kompetensi, yaitu kemampuan beroperasi dengan standar yang tinggi dalam dinamika persaingan; • kemampuan untuk beradaptasi; • budaya kualitas, yang mengutamakan kepuasan tertanggung; • budaya inovati; • budaya entrepreneur.
REPORT
PROFILE
89
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
90
Tata Nilai
Values
Clean (Bersih) Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas serta berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (GCG).
Clean Being managed professionally, avoiding any conflict of interest, not tolerating bribery, upholding trust and integrity and always referring to the principles of good corporate governance (GCG).
Competitive (Bersaing) Mampu berkompetisi, mendorong pertumbuhan, membangun individu yang kompetitif, efisien dan menghargai kinerja.
Competitive Able to compete, encourage growth, build competitive individuals, efficient and appreciate performance.
Customer Focused (Fokus pada Pelanggan) Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
Customer-Focused Customer oriented and committed to providing the best services to customers.
Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Commercial Create added values with commercial orientation; make decisions based on healthy business principles.
Commitment (Komitmen) Melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional dan sepenuh hati dengan mendayagunakan seluruh potensi serta kapabilitas yang dimiliki sehingga mendapatkan kepercayaan (trust) dari para stakeholders.
Commitment Carry out tasks and responsibilities professionally and wholeheartedly by deploying all company’s potentials and capabilities to gain trusts from stakeholders.
Care (Peduli) Memiliki kepedulian yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan dan lingkungannya, serta menjunjung kepentingan nasional
Care Have a high concern towards all stakeholders and the environment, as well as uphold the nation’s interests.
10. Struktur GCG
10. GCG Structure
Organ utama GCG di TPI adalah: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perseroan; • Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perseroan oleh Direksi; • Direksi sebagai pengurus Perseroan.
The main GCG Organs in TPI are as follows: • General Meeting of Shareholders (GMoS), which is the highest forum for Sharedholders to take decision; • The Board of Commissioners (BoC) as the supervisory body in charge of supervising the Company’s management by the Board of Directors; • The Board of Directors (BoD) as the Company’s Management.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Sepanjang tahun 2013, TPI melaksanakan 1 kali RUPS tahunan dan 8 RUPS Luar Biasa.
GMoS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. In 2013, TPI conducted 1 (one) Annual GMoS and 8 (eight) Extraordinary GMS.
RUPS tahunan TPI pada tanggal 25 Maret 2013 menghasilkan keputusan berikut: • Persetujuan Laporan Tahunan 2012; • Penetapan Laba Perseroan Tahun 2012; • Penetapan Penghargaan Kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012; • Penetapan Kantor Akuntan Publik Tahun 2013.
The Annual GMS was conducted on 25 March 2013 and issued the following resolutions: • Approval of the 2012 Annual Report; • Decision on the Company’s Profit in 2012; • Decision on the Appreciation of Board of Commissioners and Board of Directors Performance in 2012; • Decision on the Public Accountant Office for 2013.
The General Meeting of Shareholders (GMoS) is the company’s highest organ with authority that cannot be delegated to the BoC or BoD. GMS has the authority to, inter alia, appoint and terminate members of the BoC and BoD, evaluate the performance of the BoC and BoD, approve amendments to the company’s articles of association, and set the amount of remuneration for commissioners and directors. GMS is also the legitimate forum for commissioners and directors to submit reports and account for the implementation of their tasks and performance to shareholders.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
10.1. General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui anggaran dasar Perseroan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham.
AUDITED REPORT
10.1. Rapat Umum Pemegang Saham
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
91
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
92
RUPS LUAR BIASA DI TAHUN 2013 MENGHASILKANKEPUTUSAN BERIKUT/ THE EXTRAORDINARY GMOS IN 2013 ISSUED THE FOLLOWING RESOLUTIONS
No.
Tanggal/ Date
Keputusan/ Resolutions
37
23 Maret 2013
Pengangkatan Yasril Y. Rasyid sebagai Presiden Direktur dan Sigit Suciptoyono sebagai Direktur Pemasaran/Appointment of Yasril Y. Rasyid as President Director and Sigit Suciptoyono as Marketing Director.
32
25 Maret 2013
Penetapan KPI dan RKAP 2013/ Decision on the KPI and Budget of 2013.
41
20 Juni 2013
Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2012/ Board of Directors and Board of Commissioners Bonus in the 2012 fiscal year.
32
19 Juli 2013
Pengangkatan Eddy Porwanto Poo sebagai anggota Dewan Komisaris/Appointment of Eddy Porwanto Poo as Commissioner.
33
19 Juli 2013
Pengangkatan Luhur Budi Djatmiko sebagai Presiden Komisaris/ Appointment of Luhur Budi Djatmiko as President Commissioner
64
29 Juli 2013
Kenaikan Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris/ Board of Directors’ and Board of Commissioners’ salary increase.
42
27 September 2013
Pengangkatan kembali Hilda Rossieta sebagai Komisaris Independen dan M. Rudy Salahudin Ramto sebagai Komisaris/ Reappointment of Hilda Rossieta as Independent Commissioner and M. Rudy Salahudin Ramto as Commissioner.
02
2 Desember 2013
Persetujuan berakhirnya masa jabatan Chocky L. Tobing sebagai Direktur Teknik/ Approval for the end of office term of Chocky L. Tobing as Technical Director.
10.2 Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar TPI, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam menjalankan tugasnya. Kedudukan setiap anggota Dewan Komisaris TPI adalah setara. Tugas Presiden Komisaris adalah melakukan koordinasi kegiatan anggota Dewan Komisaris. Baik Presiden Komisaris maupun Komisaris TPI lainnya bertugas selama tiga (3) tahun setelah penunjukan dan penetapan mereka oleh RUPS melalui Surat Keputusan dalam bentuk akta notaris.
Proses pemilihan Komisaris TPI
anggota
Dewan
Sesuai Anggaran Dasar pasal 17 ayat 6, masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
10.2 The Board of Commissioners
According to TPI’s Article of Association, the BoC members carry out their tasks and responsibilities collectively. All members of the BOC are equal. The President Commissioner is in charge of coordinating activities of Commissioners. The term of office of all Commissioners is three years effective since the time of their appointment by GMoS, which is written in a Notary Deed.
Selection Process for TPI’s BoC
Based on TPI Article of Association, article 17 point 6, BOC’s term of office ends if they:
Candidate undergoes fit & propoer test at the Finance Ministry
If the candidate passes, shareholders request for GMS
GMS approves the candidates as BOC members
(1) Mengundurkan diri sesuai ketentuan; (2) Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; (3) Meninggal dunia; (4) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
(1) Resign pursuant to the existing rule; (2) Can no longer meet any legal requirement; (3) Pass away; (4) Be terminated by GMoS resolution.
i. Susunan dan Struktur Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris Perseroan dari Juli 2012 hingga 12 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
i. BoC Composition and Structure The composition and structure of the Company’s BoC from July 2012 to 12 June 2013 are as follows:
Pada awal tahun 2013, Dewan Komisaris TPI terdiri dari 3 orang komisaris. 1. Komisaris Utama: M. Rudy Salahuddin Ramto 2. Komisaris Utusan: Alexander Rusli 3. Komisaris Independen: Hilda Rossietta
In the beginning of 2013, TPI BoC consists of 3 Commissioners. 1. Presideng Commissioner: M. Rudy Salahuddin Ramto 2. Commissioner: Alexander Rusli 3. Independent Commissioner: Hilda Rossietta
Namun pada tanggal 12 Juni 2013 Bapak Eddy Porwanto Poo diangkat sebagai Komisaris utusan menggantikan Bapak Alexander Rusli, dan tanggal 11 Juli 2013 Bapak Luhur Budi Djatmiko diangkat sebagai Presiden Komisaris, dengan demikian susunan Dekom adalah sbb: 1. Presiden Komisaris: Luhur Budi Djamiko 2. Komisaris Utusan: Eddy Porwanto Poo 3. Komisaris Utusan: M. Rudy Salahuddin Ramto 4. Komisaaris Independen: Hilda Rossieta
On 12 June 2013, Mr. Eddy Porwanto Poo was appointed Commissioner to replace Mr. Alexander Rusli, and on 11 July 2013 Mr. Luhur Budi Djatmiko was appointed President Commissioner. Thus, the current structure and composition of BoC are as follows:
ii. Komisaris Independen Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, TPI memiliki 1 (satu) orang Komisaris Independen yang telah memenuhi semua persyaratan seperti diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan seperti disebut di atas. Komisaris Independen
ii. Independent Commissioner Based on the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, TPI has 1 (one) Independent Commissioner who has met all the requirements as stipulated in the above ministerial regulation. TPI Independent Commissioner was appointed in
1. President Commissioner: Luhur Budi Djamiko 2. Commissioner: Eddy Porwanto Poo 3. Commissioner: M. Rudy Salahuddin Ramto 4. Independent Commissioner: Hilda Rossieta
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
RUPS setujui calon yang lulus menjadi anggota Dewan Komisaris
GCG
Setelah calon lulus, pemegang saham ajukan permintaan RUPS
CSR
Shareholders propose candidates
Calon jalani tes fit & proper di Kementerian Keuangan
AUDITED REPORT
Pemegang saham ajukan calon
REPORT
PROFILE
93
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
94
TPI diangkat melalui keputusan RUPS dengan akta notaris Lenny Janis Ishak, Nomor 42 tertanggal 27 September 2013.
GMoS as written in the Notary Deed of Lenny Janis Ishak, Number 42 dated 27 September 2013.
iii. Laporan Komisaris Independen Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian mewajibkan Komisaris Independen membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugasnya terkait dengan perlindungan kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat, baik menyangkut pelayanan maupun penyelesaian klaim, termasuk laporan mengenai perselisihan yang sedang dalam proses penyelesaian pada badan mediasi, badan arbitrase, atau badan peradilan. Berikut ini adalah rangkungan dari laporan tersebut: a. Komisaris Independen telah menjalankan fungsi pengawasan, termasuk perlindungan kepentingan pemegang polis, sesuai dengan prinsip-prinsip GCG; b. Komisaris Independen yang juga berfungsi sebagai Ketua Komite Audit telah melakukan kegiatan untuk meningkatkan efisiensi yang tinggi dan mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan melalui penguatan Sistem Pengendalian Internal Perseroan; c. Komisaris Independen memastikan bahwa Perseroan telah memiliki Pedoman Prinsip Pelaksanaan Penerapan Mengenai Nasabah (P4MN) yang telah dilegalisasi melalui SK Direksi untuk memberikan kejelasan dan kecukupan informasi tentang Hak dan Kewajiban Pemegang Polis Sebelum Terikat Kontrak Asuransi; d. Komisari Indepeden telah berpartisipasi dalam Komite Kebijakan Risiko dengan melakukan analisis rasio kesehatan keuangan, khususnya rasio tingkat solvabilitas untuk memastikan terjaminnya pemenuhan pembayaran klaim secara tepat waktu; e. Dalam kaitannya dengan Pelayanan dalam Proses Pengajuan Klaim sampai Klaim Diterima Pemegang Polis, selama tahun 2013, Komisaris Independen bekerja sama dengan Satuan Pengendalian Intern dan Komite Komisaris telah melakukan pengawasan dan penelaahan atas Laporan Manajemen terkait proses pengajuan klaim sampai klaim diterima oleh Pemegang Polis.
iii. Report of Independent Commissioner The Regulation of Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 152/ PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies requires Independent Commissioner to make an annual report on the implementation of his or her duties related to the protection of the interest of policy holders, the insured, participant, and/or parties eligible to receive benefits, either in relation to services or claim settlement, including a report on any dispute that is in the settlement process in a mediation body, arbitrary body, or court body. The summary of the report is as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
a. The Independent Commissioner has done its supervision, including the protection of policy holder interest in line with the GCG principles; b. The Independent Commissioner, who also functions as the Chairperson of the Audit Committee, has done efficiency enhancement activities and prevented any possibility of fraud by strengthening the Company’s Internal Control System; c. The Independent Commissioner ensures that the Company has had the Guideline for the Principles of the Implementation on Customers (P4MN), which has been legalized by the Board of Directors Decree to provide clarification and adequacy of information on the Right and Responsibility of Policy Holder Prior to Being Bound by Insurance Contract; d. The Independent Commissioner has taken part in the work of the Risk Policy Committee by analyzing financial health ration, particularly the solvability level, to ensure that the claim payment is carried out on time; e. On the Service for Claim Submission Process until Claim Reception by the Policy Holder, in 2013 the Independent Commissioner in collaboration with the Internal Control Unit and the Commissioner Committee has supervised and reviewed the Management Report on the claim submission process until the claim has been received by the Policy Holder.
The analysis of the supervision results concluded that in 2013 the Company had conducted adequate measures to be able to meet the rights of the Policy Holders.
iv. Independensi Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Dewan Komisaris TPI bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandirian mereka dalam menjalankan tugas maupun mempengaruhi hubungan mereka antara satu sama lain, termasuk hubungan kerja mereka dengan Direksi. Berikut adalah beberapa aspek pendukung independensi Dewan Komisaris TPI: a. Anggaran Dasar TPI menyebutkan bahwa 20% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen, yang kehadirannya ditujukan untuk menciptakan suatu suasana kerja yang sedemikian rupa sehingga para Komisaris dapat bertindak secara obyektif dan memberi prioritas pada kepentingan para pemegang saham; b. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan darah dengan satu sama lain hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan.
iv. BoC Independence TPI BoC members carry out their roles and responsibility independently, i.e. without any conflict of interest that affects their independence or influences their relationships with one another or their relationships with the BoD. The BOC’s independence is supported by the following facts:
MDNA
Analisa dari hasil pengawasan menyimpulkan bahwa selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan upaya-upaya yang memadai untuk dapat memenuhi hak-hak Pemegang Polis.
REPORT
PROFILE
95
b. BoC members are not related with one another up to 3rd degree of kinship either vertically or horizontally or by marriage.
GCG
a. TPI Article of Association states that 20% of BoC are Independent Commissioners, whose presence serves to create business and working condition that enables BoC members to act objectively, fairly and prioritize the interest of shareholders;
Keterangan/ Description
Hubungan keluarga sampai derajat ketiga/ Related up to 3rd degree Dewan Komisaris/ BoC
Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
Hubungan bisnis/ utang piutang/ Debtor-creditor relationship Dewan Komisaris/ BoC
Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
CSR
TABEL HUBUNGAN KELUARGA DAN HUBUNGAN BISNIS/ UTANG PIUTANG KOMISARIS DAN DIREKSI
Luhur Budi Djatmiko
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Eddy Porwanto Poo
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Hilda Rossieta
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
M. Rudiy Salahuddin Ramto
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Dewan Komisaris/BoC
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
96
TABEL HUBUNGAN KELUARGA DAN HUBUNGAN BISNIS/ UTANG PIUTANG KOMISARIS DAN DIREKSI
Keterangan/ Description
Hubungan keluarga sampai derajat ketiga/ Related up to 3rd degree Dewan Komisaris/ BoC
Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
Hubungan bisnis/ utang piutang/ Debtor-creditor relationship Dewan Komisaris/ BoC
Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
Direksi/ BoD Yasril Y Rasyid
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Hendroyono
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Sigit Suciptoyono
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Choky Leonard Tobing
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
v. Kepemilikan Saham Komisaris Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
v. Share Ownership by Commissioners Based on the Regulation of Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, the status of share ownership by members of the BoC that reaches 5% or more in TPI and/or other firms that are based here and abroad is as follows:
% Kepemilikan Saham/ Share Ownership
Nama Perusahaan/ Name of Company
Luhur Budi Djatmiko
0 (Nol)
-
Eddy Porwanto Poo
0 (Nol)
-
M. Rudy Salahuddin Ramto
0 (Nol)
-
Hilda Rossieta
0 (Nol)
-
Komisaris/Commissioners
vi. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggara Perusahaan (RKAP) serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
vi. BoC Roles and Responsibilities BoC’s main role is to supervise the company’s management by the BoD and advise the BoD in matters such as the implementation of the company’s Long Term Plan (RJPP), company’s Work Plan and Budget (RKAP) and other stipulations of the company’s Article of Association and resolutions of the GMoS and other requirements of law.
• Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi; • Bertanggungjawab secara tanggung renteng terhadap pihak yang dirugikan karena kesalahannya membuat/menyetujui perhitungan tahunan yang tidak benar dan/ atau menyesatkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa keadaan tersebut bukan karena kesalahannya; • Mengawasi pelaksanaan RJPP serta RKAP; • Memantau dan mengevaluasi kinerja Direksi; • Mengawasi efektivitas penerapan Tata Kelola Perusahaan; • Memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal; • Menyusun pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi, sebagai pendelegasian dari RUPS;
• Supervising policies of directors in managing the company and giving advice to directors; • Collectively taking responsibility for their mistakes in making or approving wrongful or misleading annual calculations, unless they can prove that the losses were not caused by their mistakes; • Supervising and implementing the company’s RJPP and RKAP; • Monitoring and evaluating performance of directors; • Ensuring effective implementation of good corporate governance principles; • Monitoring the company’s compliance with existing regulations; • Nominating external auditor to be approved by shareholders meetings and monitoring the work of external auditors; • Clearly establishing the duties and authorities of each Company director as mandated by RUPS;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
Collectively, BoC members monitor the company’s management and advise BoD for the company’s best interest. The BoC is also responsible to ensure that the BoD always carries out their duty pursuant to the company’s Article of Association and Bylaws. Their roles are as follows:
AUDITED REPORT
Dewan Komisaris secara bersama-sama memantau manajemen Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan perusahaan. Dewan komisaris juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa dalam situasi apa pun Direksi akan selalu melakukan tugas mereka sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Perseroan. Berikut ini adalah sejumlah tugas Dewan Komisaris:
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
97
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
98
• Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Komisaris; • Membuat pedoman program pengenalan untuk Komisaris baru.
• Clearly establishing division of work among members of the BoC in line with the expertise and experience of each; • Developing guidelines for new Commissioner(s).
vii. Hak dan Wewenang Dewan Komisaris Agar Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugasnya, para anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berwenang untuk: • Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; • Bertanya kepada Direksi mengenai pengurusan kegiatan usaha Perseroan dan meminta kepada Direksi menghadiri rapat Dewan Komisaris untuk memperoleh penjelasan tentang kondisi Perseroan; • Meminta secara tertulis untuk menyelenggarakan rapat Direksi; • Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku • Berhak membentuk Komite untuk membantu pelaksanaan tugasnya. • Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; • Berwenang untuk mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat Dewan Komisaris.
vii. BoC Rights and Authorities To enable members of BoC to carry out their duties, they have the following rights either collectively or individually:
viii. Kewajiban Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris berkewajiban:
viii. BoC Obligations In carrying out their duties, the BOC has the following obligations:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Dewan
• Commissioners have the right to enter the offices, courtyard or other places used by or under the company’s control at any time during office hours and to examine the bookkeeping, documents, or other evidence; check and match cash funds and others; and have the rights to know every action or policy taken by BoD; • Have the right to ask the BoD about the company’s business activities and order BoD to attend BoC meetings in order to receive explanations regarding the status of the company; • Submit written request for BoD to hold a meeting; • Suspend one or more directors if they are deemed to have violated the company’s articles of association and/or existing regulations; • Have the right to establish a committee to help carry out their duties; • Hold BoC meetings when deemed necessary by one or more commissioners or upon a written request by one or more directors or upon the request of one or more shareholders that have at least 10 percent of the shares with voting rights;
• Have the authority to make decisions in or outside meetings.
ix. Pembagian Kerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris membagi pekerjaan di antara para komisaris dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris.
ix. Distribution of BoC Tasks BoC distributes tasks among Commissioners in carrying out its roles and responsibilities.
• Comply with the Article of Association and prevailing law; • Implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability and fairness; • Develop minutes of BoC meeting and file them; • Report about its ownership or its family ownership of the company’s shares or other companies’ shares to the company ; • Provide reports on its supervisory tasks that have been accomplished in the previous fiscal year to GMS; • Propose the limits of legal act of BoD to GMoS; • Issue decision about the limits of legal act of Directors that need the approval of BoC; • Decide on the proposals pertaining to legal act of Directors that need written approvals;
MDNA
• Supervise the BoD’s policies in carrying out the Company’s management and providing advise to BoD, including the in implementation of the Company’s RJPP, RKAP and other items written in the Article of Association and GMoS and prevailing law;
GCG
• Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan kegiatan usaha Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengawasi pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, serta kewajaran; • Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; • Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/ atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; • Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; • Mengusulkan batasan-batasan nilai perbuatan hukum Direksi kepada RUPS; • Mengusulkan batasan-batasan nilai dari perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris kepada RUPS; • Memberikan putusan terhadap usulan perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis; • Memberikan tanggapan untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS atau usulan perbuatan hukum yang akan dilaksanakan oleh Direksi yang diajukan kepada RUPS untuk mendapat persetujuan.
REPORT
PROFILE
99
President Commissioner, Luhur Budi Djamiko Carry out coordination and supervision among members of the Board of Commissioners and on the policy on management and the process of the company management in general.
Komisaris, Eddy Porwanto Poo Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya pengawasan dan koordinasi reguler terkait dengan keuangan perusahaan mencakup reviu atas audit yang bersifat
Commissioner, Eddy Porwanto Poo Carry out Commissioner’s roles and responsibilities, particularly the supervision and coordination related to the Company’s financial review on internal and external audit,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Presiden Komisaris, Luhur Budi Djatmiko Melakukan koordinasi dan pengawasan antaranggota Dewan Komisaris dan kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perseroan pada umumnya.
CSR
• Provide response to give opinion and suggestion to GMoS regarding the proposal of legal act to be implemented by the BoD that can be submitted to GMoS for approval.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
100
internal dan eksternal, memberikan arahan atas penyempurnaan sistem akuntansi dan dan keuangan Perseroan. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI)
providing direction on the enhancement of the Company’s accounting and financial system. Assessing the implementation of activities and audit results published by the Internal Control Unit (SPI).
Komisaris, M. Rudy Salahuddin Ramto Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya bidang Sumber Daya Manusia, Remunerasi dan Kebijakan Risiko, hal-hal yang terkait dengan memastikan pelaksanaan kegiatan sumber daya manusia yang berpedoman pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dan code of conduct yang ditetapkan oleh Perseroan. Melakukan reviu terhadap kinerja SDM dan Keorganisasian serta memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi.
Commissioner, M. Rudy Salahuddin Ramto Carry out the role and responsibility, particularly in the area of Human Resources, Remuneration and Risk Policy, and ensuring the implementation of human resources that is in line with the GCG principles and the Code of Conduct set by the Company. Review the Human Resources and Organization performance and monitor the implementation of the risk management developed by the Board of Directors.
Komisaris Independen, Hilda Rossieta Melakukan tugas dan kewajiban komisaris Independen, khususnya pengawasan dan koordinasi reguler terkait aspek-aspek strategis dalam akuntansi dan keuangan serta risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, memastikan bahwa pengawasan Dewan Komisaris telah mencakup pengawasan terhadap ketaatan atas peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan bertanggung jawab dalam proses penyusunan Laporan Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK
Independent Commssioner, Hilda Rossieta Carry out Independent Commissioner’s role and responsibility, particularly in the supervision and regular coordination on strategic aspects in the accounting and finance and risks that need the attention of the Board of Commissioners, ensure that the supervison of the Board of Commissioners has covered supervision related to the compliance with the regulation of the Financial Services Authority (OJK), and be responsible for the development of the Independent Commissioner Report to the OJK.
x. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan rapat rutin, termasuk rapat dengan Direksi guna membahas kinerja Direksi pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi bulan berikutnya. Pada tahun 2013, Dewan Komisaris melakukan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 5 kali, dan rapat bersama Direksi sebanyak 10 kali Rencana Kerja Dewan Komisaris dan pelaksanaannya di sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut.
x. BoC Implementation of Tasks The BoC conducted meetings, including those with the BoD to discuss about BoD’s performance in the previous month and BoD’s plan of work in the coming months. In 2013, BoC held 5 times of internal meetings and 10 times of coordination meetings with the BoD. BoC work plan and implementation in 2013 are as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
101
No. Rencana Kerja/ Work Plan
Realisasi/ Realization
4. Komite Kebijakann Risiko telah membantu manajemen serta memberikan usulan langkahlangkah strategis peningkatan produktivitas perusahaan melalui rapat yang diselenggarakan sebanyak 4 kali/ The Risk Management Committee has helped the management and provided suggestions on the strategic steps to increase the Company’s productivity through holding 4 meetings. 5. Komisaris independen telah mematuhi peraturan PMK No. 152/ 2012 terkait pelaporan Pelaksanaan tugas Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK/ The Independent Committee has complied with the Regulation PMK No.152/2012 on the reporting of the Implementation of the Roles of the Independent Commissioner, the report of which has been submitted to the OJK.
GCG
3. Komite audit telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan piagam Komite audit dan selama tahun 2013 telah dilaksanakan rapat sebanyak 4 kali/ The Audit Committee did its roles and functions in line with the Audit Committee Charter in 2013.
CSR
2. Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2013 dilaksanakan sebanyak 5 kali/ 5 meetings of the Board of Commissioners in 2013
MDNA
Implementasi GCG pada perusahaan Pemantauan GCG dilaksanakan melalui mekanisme/ dapat berjalan dengan baik dan efektif/ Supervising the GCG implementation as follows: Enhancing the proper and effective 1. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebanyak 10 implementation of the GCG in the Kali/ 10 meetings between the Board of Directors Company and the Board of Commissiones
AUDITED REPORT
1
REPORT
RENCANA KERJA DAN REALISASI/ WORK PLAN AND REALIZATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
102
RENCANA KERJA DAN REALISASI/ WORK PLAN AND REALIZATION No. Rencana Kerja/ Work Plan 2
Realisasi/ Realization
Mengawasi pelaksanan pengelolaan 1. Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada perusahaan agar efektif dan Perseroan terkait standard Operating Procedure efisien/ Supervision to enhance the penyusunan RKAP dan RJPP agar tercipta effectiveness and efficiency of the komnikasi serta koordinasi yang lebih baik antara Company management Dewan Komisaris dan Direksi/ On the Standard Operating Procedure in the development of the Budget and the Long-term Plans, the Board of Commissioners has encouraged better communication and coordination between the Board of Commissioners and the Board of Directors. 2. Terkait dengan rencana pembukaan cabang baru (Palembang, Makassar dan Semarang) Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk membuat studi kelayakan sekaligus sebagai mekanisme monitoring kinerja cabang baru tersebut/ On the plan for opening new branches (Palembang, Makassar and Semarang), the Board of Commissioners asked the management to make a feasibility study that will serve also as a monitoring mechanism on the performance of the new branches.
3
Pengoptimalan own retention khususnya pada bisnis-bisnis yang dikuasai Perseroan bersamaan dengan peningkatan kualitas manajemen risiko Perseroan/ Optimizing own-retention, particularly on businesses controlled by the Company, and increasing the quality of the Company’s risk management.
4
Pengoptimalan Investasi dan evaluasi 1.Dewan Komisaris telah memberikan arahan untuk kebijakan Investasi yang ada dan meningkatkan yield investasi agar manajemen membuka peluang-peluang investasi melakukan kajian terhadap komposisi investasi baru yang menjanjikan namun tetap pada instrumen keuangan, antisipasi terhadap prudent/ Optmizing investment and penurunan yield investasi/ The Board of existing investment policy and opening Commissioners provided directions to increase opportunities for new investments, the yield of investment by asking the management which are both promising and prudent. to review the investment composition in financial instrument, anticipate the declining yield of the investment.
Optimalisasi retensi sendiri telah dilakukan salah satunya melalui Pemetaan risiko asuransi berdasarkan class of business (COB) yang dapat memberikan hasil optimal bagi Perseroan/ Optmizing own-retention has been done by, among others, doing the mapping on the risk of insurance based on the class of business (COB) that can provide optimum result to the Company.
2.Penambahan modal pada perusahaan/ The increase of subsidiaries.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
anak-anak capital to
PROFILE
103
RENCANA KERJA DAN REALISASI/ WORK PLAN AND REALIZATION
2. Dewan Komisaris telah merespon usulan manajemen tentang perubahan struktur organisasi perseroan/ The Board of Commissioners responded to the management proposal on the changes in the Company’s organizational structure. 6
Memantau dan memberi masukkan dalam perkembangan kasus-kasus khusus yang sedang dihadapi oleh Perseroan/ Monitoring and providing input for the settlement of special cases faced by the Company.
Telah diselesaikannya kasus hukum dan tidak menimbulkan dampak finansial yang signifkan terhadap Perseroan, diantaranya beberapa kasus hukum dengan Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International dan Trichem/ Legal cases were settled without any significant financial impact on the Company, the cases of which include legal cases with Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International, and Trichem.
REPORT
Mengawasi implementasi kebijakan 1. Perseroan telah berupaya untuk meningkatkan peningkatan kualitas SDM Tugu/ kualitas SDM dengan memberikan bea siswa Supervision on the implementation of profesi, pelatihan dan pembinaan kepada a policy to enhance the quality of TPI karyawan/ The Company made efforts to human resources. increase the quality of its human resources by providing scholarships, training and guidance to the employees.
MDNA
5
Realisasi/ Realization
GCG
No. Rencana Kerja/ Work Plan
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
%
Luhur Budi Djatmiko
11 Juli (July) 2013- sekarang (now)
5
3
60
Alexander Rusli
11 Oktober (October) 201112 Juni (June) 2013
5
0
0
M.Rudy Salahuddin Ramto
16 Agustus (August) 2010sekarang (now)
5
5
100
Hilda Rossieta
18 Agustus (August) 2010sekarang (now)
5
4
80
12 Juni (June) 2013- sekarang (now)
5
4
80
Eddy Porwanto Poo
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Periode/ Period
Nama/ Name
CSR
TINGKAT KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS/ BOC ATTENDANCE RATE
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
104
TINGKAT KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT KOORDINASI DENGAN DIREKSI/ BOC ATTENDANCE RATE IN COORDINATION MEETING WITH BOD Periode/ Period
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
%
Luhur Budi Djatmiko
11 Juli (July) 2013- sekarang (now)
10
3
30
Alexander Rusli
11 Oktober (October) 201112 Juni (June) 2013
10
1
10
M.Rudy Salahuddin Ramto
16 Agustus (August) 2010sekarang (now)
10
9
90
Hilda Rossieta
18 Agustus (August) 2010sekarang (now)
10
10
100
12 Juni (June) 2013- sekarang (now)
10
5
50
Nama/ Name
Eddy Porwanto Poo
xi. Pelatihan Komisaris TPI tidak mengadakan pelatihan untuk Komisaris pada tahun 2013. xii. Remunerasi Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat No. Akta 64, tanggal 29 Juli 2013 mengenai besarnya honorarium untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, remunerasi untuk Komisaris dan Direktur terdiri dari dua komponen besar, yaitu honorarium dan fasilitas. Setelah dikurangi komponen pajak penghasilan, maka Komisaris dan Direktur mendapatkan penghasilan bersih (take home pay). Berikut adalah rincian remunerasi untuk Dewan Komisaris pada 2013:
xi. BoC Training TPI did not conduct any training for the Commissioners in 2013.
xii. Remunerasi Based on Meeting Resolution Statement Number Deed 64 dated 29 July 2013, on the amount of honorarium for BoC and BoD, remuneration for Commissioners and Directors consist of two main components, i.e. honorarium and benefits. After deducted by income tax, Commissioners and Directors earn their take home pay. Below are the details of BoC remuneration in 2013:
REMUNERASI SELURUH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM SATU (1) TAHUN (RP JUTA) Keterangan/ Description
Rp Juta/Million
Gaji Pokok/Basic Salary
Rp. 1.264.516.129
Fasilitas/Facilities
Rp. 1.048.191.781
Tunjangan Pajak/Tax Benefit Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Rp 590.260.700 Rp 2.902.968.610
10.3. Direksi
10.3 Board of Directors
i. Susunan dan Struktur Direksi Melalui keputusan RUPS No. Akta 37, tanggal 22 Maret 2013, Pemegang Saham menunjuk Bapak Yasril Y Rasyid sebagai Presiden Direktur Perseroan, dan Bapak Sigit Suciptoyono sebagai Direktur Pemasaran. Dengan demikian berikut adalah susunan Direksi Perseroan.
i. BoD Composition and Structure Through GMS resolution Deed No. 37, dated March 22, 2013, Shareholders appointed Yasril Y Rasyid as the Company’s President Director and Sigit Suciptoyono as Marketing Director. With this, the Company’s BoD composition is as follows:
Direksi adalah organ perusahaan yang berkewajiban untuk mengurus perusahaan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pemilihan anggota Direksi TPI melalui beberapa tahap seperti tahapan yang ada dalam proses penunjukkan Komisaris Perseroan. Masa jabatan Direksi adalah tiga (3) tahun setelah penunjukan dalam bentuk akta notaris, namun RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan baik presiden direktur maupun direktur bila terbukti melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/ PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, yang mewajibkan perusahaan perasuransian memiliki anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, maka Direksi TPI terdiri dari 4 (empat) orang hingga Oktober 2013, dan 3 (tiga) orang pada akhir tahun 2013.
Board of Directors (BoD) is the company’s organ whose function is to manage the company so as to achieve the company’s purpose and goals. The appointment of BoD members is done in several stages, which are similar to the ones in Commissioners’ appointment. BoD’s term of office is three (3) years effective upon appointment with notary deed, however, GMS has the authority to terminate both President Directors as well as Directors if they breach requirements of the Article of Association. Referring to the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which regulates that insurance companies are obliged to have at least 3 (three) BoD members, then TPI’s BoD consists of 4 (four) members up to October 2013 and 3 (three) members by the end of 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Facilities GMoS decision in 2008 stipulated that the Company provides the following facilities to BoC: • Religious Holiday Benefit • Bonus • Health Insurance
GCG
Fasilitas Keputusan RUPS tahun 2008 menyebutkan bahwa Perusahaan memberikan fasilitas berikut kepada anggota Dewan Komisaris: • Tunjangan Hari Raya • Tantiem • Asuransi Kesehatan
CSR
Honorarium BoC Salary components consist of monthly Basic Salary/honorarium and some benefits. The amounts of basic salary of BoC members are decided as follows: President Commissioner: Rp 43.83% of President Director’s Commissioner: Rp 41.09% of President Director’s
AUDITED REPORT
Gaji Komponen gaji Komisaris terdiri dari gaji pokok/honorarium yang diterima setiap bulan dan sejumlah tunjangan. Besaran gaji pokok anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebagai berikut: Presiden Komisaris: 43.83% gaji Presiden Direktur) Komisaris: 41.09% gaji Presiden Direktur
REPORT
PROFILE
105
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
106
Presiden Direktur: Yasril Y Rasyid (14 Maret 2013 – sekarang) Direktur Keuangan dan Jasa Korporat: Hendroyono (9 April 2012 – sekarang) Direktur Pemasaran: Sigit Suciptoyono (14 Maret 2013 – sekarang) Direktur Teknik: Chocky Lenoard Tobing (hingga Oktober 2013)
Presiden Director: Yasril Y Rasyid (14 March 2013 – present) Finance and Corporate Services Director: Hendroyono (9 April 2012 – present) Marketing Director: Sigit Suciptoyono (14 March 2013 – present) Technical Director: Chocky Lenoard Tobing (until October 2013)
ii. Independensi Direksi Susunan Direksi TPI ditentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, akurat dan cepat, serta memungkinkan mereka untuk bertindak secara independen, yakni tanpa adanya kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan Direksi untuk melakukan tugas mereka secara independen dan kritis. Direksi juga tidak memiliki hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, atau karena pernikahan.
ii. Independency of BoD TPI’s BoD composition is set to enable an effective, accurate and quick decisionmaking, as well as enabling them to act independently, i.e. without any conflicting interest that can influence BoD’s abilities to do their roles independently and critically. The BoD members are also not related to each other up to 3rd degree either vertically or horizontally, or through marriage.
iii. Kepemilikan Saham Direksi Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
iii. BoD’s Shares Ownership According to the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, below are the statuses of BoD’s shares ownership amounting to 5% (five percent) or more in TPI and/or other companies located inside and outside the country:
Anggota Direksi
% Kepemilikan Saham
Nama Perusahaan
Yasril Y Rasyid
0 (Nol) %
-
Hendroyono
0 (Nol) %
-
Sigit Suciptoyono
0 (Nol) %
-
Chocky Leonard Tobing
0 (Nol) %
-
iv. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Menurut Anggaran Dasar TPI, Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab menjalankan roda perusahaan sesuai dengan tujuan dan obyektif perusahaan. Direksi harus memimpin dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab demi kepentingan perusahaan. Berikut adalah tugas, tanggung jawab dan kewajiban Direksi:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
iv. BoD Roles and Responsibilities Based on TPI Article of Association, BoD is a company’s organ whose roles and responsibilities are to manage the company in accordance with its purpose and objectives. The BoD must lead with good intention and responsibility for the best interest of the company. The roles and responsibilities of BoD are as follows:
• Managing the company solely for the company’s interest in line with its purposes;
v. Hak dan Wewenang Direksi Agar Direksi dapat melaksanakan tugasnya, para anggota Direksi, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berwenang untuk: • Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian; • Mengikat Perseroan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perseroan; • Melakukan tindakan atas nama Perseroan, dengan batasan dan jumlah yang ditentukan RUPS;
v. BoD Rights and Authorities To enable members of BoD to carry out their duties, they have the following rights either collectively or individually: • Representing the company in and outside the court for all matters and in all cases; • Entering agreements on behalf of the company and binding the company to other parties or vice versa; • Acting on behalf of the company, with such limitations and number of cases as determined by GMS;
• Implementing the company’s RJPP and RKAP, including achievement of both financial and non-financial targets; • Following up on the findings of both internal and external auditors and reporting the findings to the BoC; • Organizing GMS and developing minutes of GMS • Preparing the RJPP, jointly signing it with BoC, and presenting it to GMS for approval;
MDNA
• Menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; • Melaksanakan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk pencapaian target keuangan dan nonkeuangan; • Menindaklanjuti temuan audit dari Auditor Internal dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Komisaris; • Menyelenggarakan RUPS dan membuat risalah RUPS; • Menyiapkan RJPP, menandatangani bersama dengan Komisaris, dan menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan; • Menyiapkan RKAP dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk ditelaah dan diserahkan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan; • Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS dan/atau Komisaris; • Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan; • Melaporkan kepada Perseroan mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perseroan dan perseroan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus dan melaporkannya dalam laporan tahunan; • Tidak dibenarkan memberikan pinjaman kepada Pemegang Saham.
REPORT
PROFILE
107
• Submitting accountability report and giving explanation on the latest condition of the company in the form of reports if so required by the GMS and/or Commissioners; • Preparing and submitting the annual report signed by the BoC and Directors to GMS for approval;
GCG
• Preparing RKAP and submitting it to BoC to be examined and submitted to GMS for approval;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
• Directors are not allowed to give loans to shareholders.
CSR
• Reporting to the company shares of TPI or its subsidiaries owned by Directors and/ or their family members to be included in the annual report;
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
108
• Menyelenggarakan rapat Direksi setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu (1) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili satu persepuluh (1/10) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; • Menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perseroan, termasuk kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan; • Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: • Terjadi perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau • Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
• Holding meeting when deemed necessary by one or more Director, or upon a written request by one or more Commissioners, or upon written request by one or more shareholders controlling at least one-tenth (1/10) of shares with voting rights;
vi. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur Tugas dan tanggung jawab Presiden Direktur mencakup: • Menetapkan RJPP (Corporate Plan) dan RKAP; • Menetapkan kebijakan umum operasional perusahaan; • Menyiapkan rencana dan program kerja serta anggaran pendapatan dan belanja perseroan, rencana investasi, dan pengembangan usaha lainnya untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan terhadap perseroan meliputi bidang administrasi umum, organisasi dan tata kerja, personil, materiil, keuangan, peraturan, hubungan masyarakat, pengamanan, dan pengelolaan data secara efektif dan efisien; • Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan perseroan; • Bertanggungjawab terhadap Laporan Keuangan Tahunan perseroan untuk kepentingan audit oleh pihak eksternal atau pihak lain yang berkompeten.
vi. President Director’s Roles and Responsibilities The President Director is responsible to: • Set goals for the company’s RJPP and RKAP; • Set the company’s general operational policy • Prepare work plans and programs as well as the company’s earning and expense budget, investment plans and other business developments to be proposed during GMS; • Arrange the company’s management and counseling that covers the purview of general administration, organization and work ethics, personnel, material, financial, regulation, public relations, security and an effective and efficient data management; • Arrange supervision and control towards the company’s activities; • Take responsibility on the company’s Annual Financial Report for audit purpose by external parties or other competent parties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Making policies relevant to the company’s management, including labor policies; • Director is not allowed to represent the company if: • He or she is involved in a legal battle against the company in court; or • The said director has a conflict of interests with the company.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
vii. Marketing Director The roles and responsibilities of Marketing Director are as follow: • Set insurance marketing policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, direct and indirect marketing, commission for insurance broker/agent, advertisement promotion/placement, client’s entertainment, etc.; • Draft work plans and programs in marketing area along with insurance sales target in both oil and gas and non oil and gas industry; • Facilitate the promotion and advertisement of insurance product; • Supervise marketing performance in head office as well as branches/representative offices towards the set targets;
• Facilitate claim settlement and administration; • Facilitate the company’s general administration, personnel, material and asset counsel; • Participate in the development of the company’s RJPP and RKAP; • Coordinate with Directorates and other related institutions.
GCG
viii. Direktur Pemasaran Tugas dan tanggung jawab Direktur Pemasaran mencakup: • Menetapkan kebijaksanaan pemasaran asuransi berdasarkan kebijaksanaan umum operasional perseroan, antara lain pemasaran direct atau indirect, komisi untuk broker/agen asuransi, promosi/ pemasangan iklan, pemberian jamuan klien, dan lain – lain; • Menyusun rencana dan program kerja bidang pemasaran beserta target penjualan asuransi baik bidang migas maupun non-migas • Menyelenggarakan kegiatan promosi dan iklan produk asuransi • Mengawasi kinerja pemasaran baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang/ Perwakilan terhadap target yang telah ditetapkan;
• Facilitate activities in Financial Accounting field (Financial Report, Accounting System, etc.) and human resources in accordance with the company’s provisions; • Facilitate organization and work ethics counseling; • Facilitate electronic data management, hardware and software support for the company’s operational smoothness;
CSR
vii. Finance and Corporate Services Director The roles and responsibilities of Finance and Corporate Services Director are as follow: • Set financial, accounting and human resources policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, policy on accounting, treasury, investment, information technology, human resources recruitment, work facilities procurement and others; • Draft work plans and programs for the implementation of tasks in the field of finance, administration and human resources;
AUDITED REPORT
vii. Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan dan Jasa Korporat mencakup: • Menentukan kebijaksanaan keuangan, akutansi dan Sumber Daya Manusia berdasarkan kebijakan umum operasional perseroan, antara lain kebijakan akutansi, perbendaharaan, investasi, kebijakan teknologi informasi, kebijakan recruitment Sumber Daya Manusia, pengadaan sarana kerja dan lain – lain; • Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas bidang keuangan, administrasi dan Sumber Daya Manusia; • Menyelenggarakan kegiatan bidang Akutansi Keuangan (Laporan Keuangan, Sistem akutansi dan lain – lain) dan sumber daya manusia sesuai ketentuan; • Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tata kerja; • Menyelenggarakan pengolahan data elektronik, dukungan perangkat keras, dan perangkat lunak untuk kelancaran operasional perseroan; • Menyelenggarakan pembayaran dan administrasi klaim; • Menyelenggarakan pembinaan administrasi umum, personil, materiil dan asset perseroan; • Ikut serta dalam menyusun RJPP / corporate plan dan RKAP; • Melakukan koordinasi dengan Direktorat dan instansi terkait lainnya.
REPORT
PROFILE
109
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
110
• Menyelenggarakan dan bertanggungjawab terhadap pemberian komisi kepada broker/ agen asuransi; • Ikut serta dalam penyusunan RJPP / corporate plan dan RKAP; • Melakukan kordinasi dengan Direktoran/ Unit terkait dan instansi Pemerintah lainnya.
• Facilitate and responsible for the commission to insurance broker/agent;
ix. Direktur Teknik Tugas dan tanggung jawab Direktur Teknik mencakup: • Menentukan kebijakan teknis perasuransian berdasarkan kebijakan umum operasional perseroan, antara lain kebijakan underwriting, penunjukan surveyor, penunjukan broker-reasuransi, penerimaan/perubahan/ penambahan/ pembatalan polis, joint placement/ koasuransi, reasuransi, penutupan excess of loss, perpanjangan pertanggungan, kebijakan klaim, dan lain-lain; • Menyusun rencana dan program kerja bidang teknik perasuransian, antara lain : underwriting, reasuransi, treaty, dan klaim; • Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pelayanan klaim dan pembayarannya; • Ikut serta dalam penyusunan RJPP / corporate plan dan RKAP; • Menyelenggarakan pembinaan operasional Kantor Cabang; • Menyelenggarakan analisa dan evaluasi serta menyusun laporan kegiatan pelayanan/pembayaran klaim; • Melakukan koordinasi dengan direktorat dan instansi terkait lainnya.
ix. Technical Director The roles and responsibilities of Technical Director are as follow: • Set insurance technical policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, policy on underwriting, surveyor appointment, broker-reinsurance appointment, acceptance/alteration or expansion/ cancellation of policy, joint placement/ co-insurance, reinsurance, the closing of excess of loss, extension of insurance, claim, etc.; • Draft work plans and programs in the fields of insurance technicality, such as underwriting, reinsurance, treaty and claim; • Facilitate supervision and control of claim and its settlement service; • Participate in the development of the company’s RJPP and RKAP; • Facilitate operational counsel in branches;
Sejak selesainya masa jabatan Bapak Choky Leonard Tobing pada Oktober 2013, posisi Direktur Teknik kosong.
Since the completion of term of office of Choky Leonard Tobing in October 2013, the position of Technical Director was vacant.
x. Pelaksanaan Tugas Direksi Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi mengadakan pertemuan minimal satu (1) kali dalam setahun. Di sepanjang tahun 2013, Direksi TPI mengadakan Rapat Direksi sebanyak 20 kali, dengan berbagai agenda strategis dan keputusan. Direksi juga menyusun rencana kerja 2013 dan melaksanakan kegiatan terakhir rencana kerja tersebut.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Participate in the development of the company’s RJPP and RKAP; • Coordinate with related Directorates/Units and other government agencies.
• Facilitate analysis and evaluation, and develop activity report of claim services/ settlements; • Coordination with Directorates and other related institutions.
x. Implementation of BoD Roles and Responsibilities In line with the company’s Article of Association, the BoD holds a meeting at the minimum once (1) in a year. Throughout 2013, TPI’s BoD held 20 meetings with various strategic agenda and resolutions. The BoD also developed 2013 work plan and implemented up to the last activity of that work plan.
PROFILE
111
Pengembangan produk Financial Lines/ Financial Lines Product Development
Terealisasi/Realized
2
Pembukaan kantor cabang baru/ Opening of new branch office
Terealisasi 3 kantor cabang, yaitu Bandung, Medan dan Balikpapan di bulan Oktober 2013/ Realized with the opening of 3 branches, i.e. in Banund, Medan dan Balikpapan in November 2013.
3
Penetapan Struktur Organisasi/ Implementation of Organizational Structure
Masih dalam proses/In progress
4
Kelanjutan People Organization Alignment (POA)/Continuation of POA
Masih dalam proses/In progress
1
TINGKAT KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT DIREKSI/ BOD ATTENDANCE RATE IN BOD MEETINGS Nama/ Name
Periode/ Period
Yasril Y Rasyid
15 Maret 2013/ 15 March 2013
Hendroyono
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
MDNA
Realisasi/ Work Plan
GCG
Rencana Kerja/ Work Plan
%
20
18
90
20
20
100
Berakhir di 30 Oktober 2013/ Per December 2013
20
9
45
Sigit Suciptoyono
15 Maret 2013/ 15 March 2015
20
18
90
AUDITED REPORT
Choky L Tobing
CSR
No.
REPORT
RENCANA KERJA DAN REALISASI/ WORK PLAN AND REALIZATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
112
TINGKAT KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT KOORDINASI DENGAN DEWAN KOMISARIS/ BOD ATTENDANCE RATE IN COORDINATION MEETING WITH BOC Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
14 Maret (March) 2013 – sekarang (now)
100
7
70
Hendroyono
9 April 2012 – sekarang (now)
100
9
90
Sigit Suciptoyono
16 Agustus (August) 2010sekarang (now)
100
8
80
Choky Leonard Tobing
14 Maret (March) – sekarang (now)
100
8
80
Nama/ Name
Periode/ Period
Yasril Y. Rasyid
xi. Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan menetapkan besarnya honorarium untuk Direksi Perseroan, yaitu sebesar Rp7.638,27 juta di tahun 2013. Berikut adalah rincian remunerasi Direksi di tahun 2013:
%
xi. Remuneration Based on the company’s Articles of Associations, AGMS determined the amount of honorarium for the BoD, which is Rp 7,638.27 million in 2013. Below are the details of BoD remuneration in 2013:
REMUNERASI SELURUH ANGGOTA DIREKSI DALAM SATU (1) TAHUN (RP JUTA)/ BOD REMUNERATION IN ONE (1) YEAR (RP MILLION) Keterangan/ Description
Rp Juta/Million
Gaji/Honorarium
2,861.66
Fasilitas/Facilities
2,852.53
Pajak/Tax Support
1,924.08
Jumlah/Total
7,638.27
Gaji Komponen gaji Direksi terdiri dari gaji pokok/ honorarium yang diterima setiap bulan dan sejumlah tunjangan. Besaran gaji pokok anggota Direksi ditetapkan sebagai berikut:
Honorarium The component of BOD’s honorarium consists of main salary/honorarium received every month and a number of benefits. The amount of BoD’s main salary is determined as follow:
Presiden Direktur: 100% x (gaji + tunjangan Presiden Direktur) Direktur: 90% x (gaji + tunjangan Presiden Direktur.
Presiden Director: 100% x (salary + President Director’s Benefits) Director: 90% x (salary + President Director’s Benefits)
Sedangkan tunjangan yang diterima oleh Direksi terdiri dari: • Perumahan • Utility
Meanwhile, benefits received by BoD include: • Housing • Utility
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Fasilitas Fasilitas bagi Direksi TPI diberikan sesuai dengan kemampuan Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Berikut ini adalah sejumlah fasilitas yang diterima Direksti TPI: • Tunjangan Perumahan • Tunjangan Listrik • Tunjangan Komunikasi sesuai pemakaian • Kendaraan Dinas
Facilities Facilities for TPI’s BoD members are provided according to the capabilities of the Company and not in any way against prevailing regulations and law. Below are a number of facilities received by TPI’s BoD:
xii. Program Pelatihan Direksi Perusahaan mendorong pimpinan seniornya untuk tetap mengikuti berbagai program pelatihan dan seminar, baik di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan kemampuan mereka. Berikut adalah daftar pelatihan atau seminar yang diikuti oleh Direksi, baik sebagai pembicara maupun peserta:
xii. BoD Training Program The company encourages senior management to take trainings and seminars inside and outside the country to enhance their capabilities. The following list is trainings or seminars in which the BoD members participated either as participants or speakers:
REPORT
PROFILE
113
MDNA
• Housing • Electricity • Communication • Office vehicle
Lokasi & Tanggal/Location & Date
Hendroyono
Certificate of Business Management (CBM) - Financial Management
Jakarta, 17 Januari (January) – 11 April 2013
Choky L. Tobing
Marketing Strategy
Jakarta, 3 Juli (July) 2013
Yasril Y. Rasyid
APEC CEO Summit Indonesia 2013
Bali, 5-7 Oktober (October) 2013
Yasril Y. Rasyid
Federation of Afro-Asian Insurers and Reinsurers (FAIR) 23rd Conference
Beijing, 16-19 September 2013
Choky L. Tobing
Managing Capital – The New Frontier
Australia, 22-23 Agustus (August) 2013
Hendroyono
Becoming a star Employee
Jakarta, 27 Februari (February) 2013
Choky L. Tobing
Becoming a star Employee
Jakarta, 27 Februari (February) 2013
Yasril Y. Rasyid
Penerapan (Implementation of) Enterprise Risk Management (ERM)
Jakarta, 16 Oktober (October) 2013
Choky L. Tobing
Penerapan (Implementation of) Enterprise Risk Management (ERM)
Jakarta, 16 Oktober (October) 2013
Hendroyono
Penerapan (Implementation of) Enterprise Risk Management (ERM)
Jakarta, 16 Oktober (October) 2013
Sigit Suciptoyono
Penerapan (Implementation of) Enterprise Risk Management (ERM)
Jakarta, 16 Oktober (October) 2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
Pelatihan/ Training
AUDITED REPORT
Nama/ Name
GCG
PELATIHAN DIREKSI TPI 2012/ TPI BOD TRAINING 2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
114
xiii. Penilaian Kinerja Komisaris dan Direksi Salah satu wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah melakukan evaluasi kinerja Dewan Komisaris. Oleh karena itu, para pemegang saham melakukan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dalam RUPS.
xiii. BoC and BoD Performance Evaluation One of the authorities of GMS is to evaluate the performance of BoC. Therefore, shareholders conduct evaluation on BoC and BoD performances in GMS.
a) Kriteria Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Setiap kali melakukan penilaian atau evaluasi kinerja Dewan Komisaris, para pemegang saham berpedoman pada kriteria, antara lain pemenuhan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris atas Direksi Perseroan, kinerja komitekomite yang dipimpin oleh komisaris, dan kinerja keuangan TPI.
a) Evaluation Criteria of BoC Performance When conducting assessment or evaluation on BoC performance, shareholders always refer to specific criteria, among others, the fulfillment of supervisory function by BoC on the Company’s BoD, Committes’ performance led by BoC, and TPI’s financial performance.
b) Kriteria Penilaian Kinerja Direksi Kinerja Direksi dinilai pertama-tama oleh Dewan Komisaris, dan kemudian oleh para pemegang saham dalam RUPS. Pengukuran kinerja Direksi dilakukan sesuai dengan berbagai kriteria dalam Key Performance Indicator (KPI) yang terdiri dari indikator sebagai berikut: • Individual Performance Contract, yang terdiri dari: - Indikator Finansial - Indikator Operasional - Indikator Pengembangan Usaha/ Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) • Kinerja Keseluruhan yang mencakup antara lain Pelaksanaan Kepatuhan GCG • Matriks operasional lainnya
b) Evaluation Criteria of BoD Performance BoD performance is firstly evaluated by BoC, and later on by shareholders in GMS. The evaluation on BoD performance is done in accordance with various criteria stated in Management Work Contract that consists of the following targets: • Individual Performance consisting of: - Financial Indicator - Operational Indicator -Business Development/ Satisfaction Indicator
Contract
Customer
• Overall performance, including the Imlplementation of GCG Complilance • Other Operational Metrics
11. Komite Audit
11. Komite Audit
Komite Audit bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa struktur pengendalian internal Perseroan telah dapat dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. Anggota Komite Audit TPI terdiri dari ahli independen
Audit Committee functions as a facilitator for BoC to ensure that the structure of the company’s internal control can be well-implemented, internal and external audit implementation have been carried out in accordance with applicable auditing standard and the follow ups of audit findings have been carried out by the management. TPI Audit Committee members comprise independent experts who do not
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
have any affiliation or business interest, both at management and operational level. Audit Committee carried out its tasks based on Audit Committee Charter.
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Audit Komite Audit terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota dengan komposisi sebagai berikut: a. Ketua Komite Audit adalah salah satu anggota Komisaris Independen; b. Anggota Komite Audit dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris dan atau dari pihak luar perseroan yang independen.
i. Composition and Structure of Audit Committee The Audit Committee has one Chairperson and at least two members with the following composition: a. Chairperson of Audit Committee is an Independent Commissioner; b. Audit Committee members can come from members of BoC or those from outside the company who are independent.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/SKK-TPI/X/2013, susunan Komite Audit TPI untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. Hilda Rossieta - Ketua b. Eddy Porwanto Poo –Wakil Ketua c. Aria Farahmita - Anggota
Based on BoC Decree No. 01/SKKTPI/X/2013, the composition of TPI Audit Committee for 2013 is as follow:
Berikut ini adalah kualifikasi anggota Komite Audit TPI: • Anggota Komite Audit harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis dalam bidang tugasnya; • Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya; • Ketua dan Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Komisaris dengan masa kerja satu tahun yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktuwaktu.
Below are the qualifications of TPI Audit Committee members: • Members of the Audit Committee must have strong commitment and high integrity, ability to communicate effectively, and knowledge, experience and technical expertise in their field of duties;
ii. Tugas dan Tanggung Jawab • Membantu Dewan Komisaris dalam mendorong terbentuknya sistem pengendalian internal yang memadai; • Membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan;
ii. Roles and Responsibilities • Assist the BoC in establishing an adequate internal controls;
MDNA
dan tidak memiliki keterkaitan atau kepentingan tugas, baik di tingkat manajemen maupun operasional. Komite Audit melaksanakan tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit.
REPORT
PROFILE
115
• Assist the BoC in improving quality of openness and financial reporting;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR AUDITED REPORT
• Members of the Audit Committee must not have interests that conflict with those of the company in carrying out their tasks; • Appointments and dismisall of the chairperson and other Audit Committee members are carried out by the President Commissioner with tenure of one year and can be extended; without prejudice to Commissioners’ rights to terminate them any time.
GCG
• Hilda Rossieta - Chairperson • Eddy Porwanto Poo – Deputy Chairperson • Aria Farahmita -Member
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
116
• Membantu Dewan Komisaris dalam menilai efektivitas kegiatan audit, baik yang dilaksanakan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal; • Mengkaji ulang secara berkala Piagam Komite Audit; • Mengidentifikasi hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; • Mengevaluasi pengelolaan risiko; • Mengevaluasi ketaatan Perseroan pada peraturan internal dan perundangundangan; • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
• Help the BoC in assessing effectiveness of audits, either performed by internal or external auditors;
iii. Piagam Komite Audit Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Audit serta hubungan kelembagaan antara Komite Audit dengan Auditor Internal, Direksi dan Auditor Eksternal dituangkan dalam Piagam Komite Audit dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Audit.
iii. Audit Committee Charter Positions, roles and responsibilities of Audit Committee, as well as institutional relationship among Audit Committee and Internal Auditor, BoD and External Auditor, were stated in Audit Committee Charter and signed by the President Commissioner and Audit Committee Chairperson.
iv. Profil Anggota Komite Audit
iv. Profiles of Audit Committee Members
Hilda Rossieta – Ketua Komite Audit/Chairman of Audit Committee Silakan melihat di bagian profil komisaris
Hilda Rossieta – Chairman of Audit Committee Please see the commissioner profile section
Eddy Porwanto Poo - Wakil Ketua Silakan melihat di bagian profil komisaris
Eddy Porwanto Poo - Wakil Ketua Please see the commissioner profile section
Aria Farahmita - Anggota Aria Farahmita adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 2 Maret 1978. Dia ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 22 November 2011. Lulusan Program Magister di bidang Manajemen Keuangan Universitas Indonesia ini adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit di Bank Jabar Banten Tbk., Manajer Audit KAP Amir, Abadi, Jusuf dan rekan, Asisten Direktur keuangan Universitas Indonesia, dan Manajer Keuangan Universitas Indonesia.
Aria Farahmita - Member Aria Farahmita is an Indonesian citizen who was born in Jakarta on March 2, 1978. She was appointed member of the Audit Committee on November 22, 2011. Completing a postgraduate study program in financial management from the University of Indonesia, she lectured in the Economics Department of the University of Indonesia. Prior to that, she had served as a member of the Audit Committee in Bank Jabar Banten Tbk., Audit Manager in KAP Amir, Abadi, Yusuf and associates, Assistant to Finance Director in the University of Indonesia, and Finance Manager in the University of Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Conduct periodical analysis on the Audit Committee Charter; • Identify issues that require the attention of the BoC; • Evaluate the company’s existing risk management; • Evaluate the company’s compliance with internal regulations and existing regulations and laws; • Doing other duties assigned by the Commissioners in line with existing regulations; • Reporting the results of implementation of their duties to Commissioners periodically or as needed.
v. Independency of Audit Committee To ensure their independence, an Independent Commissioner leads the Committee, while its members have no business affiliation with the company.
vi. Frekuensi Pertemuan Sepanjang tahun 2013, Komite mengadakan 4 (empat) kali rapat.
Audit
v. Meeting Frequency Throughout 2013, the Audit Committee held as many as 4 (four) committee meetings
vii. Laporan Kegiatan Komite Audit Komite Audit telah menyusun kegiatannya untuk tahun 2013 dan telah melakukan beberapa kegiatan untuk melaksanakan rencana kegiatan tersebut.
vii. Implementation of Tasks of Audit Committee The Audit Committee has drafted its activities for 2013 and has carried out a number of activities to implement the plan.
MDNA
v. Independensi Komite Audit Untuk menjaga independensinya, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan.
REPORT
PROFILE
117
Evaluasi atas Laporan Keuangan Rutin Bulanan/ Evaluation on Monthly Annual Report
Evaluasi Laporan Manajemen setiap bulan dan menyusun laporan hasil evaluasi tersebut untuk dibawa ke Dewan Komisaris sebagai salah satu bahasan dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Evaluate monthly Management Report and draft the report of said evaluation to be submitted to the BoC as one of the agenda for BoC and BoD meeting
2
Seleksi Penunjukan dan • Melakukan seleksi auditor dan memberi rekomendasi Pengawasan Pekerjaan kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan auditor/ Auditor Independen/ Conduct auditor selection and give recommendation to Appointment and BoC for auditor appointment; Supervision of Independent • Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan auditor Auditor Selection eksternal melalui rapat-rapat dengan manajemen dan auditor/Conduct supervision on external auditor performance through series of meetings with the management and auditor; • Mengkaji ulang perencanaan dan kecukupan program audit/Re-evaluate the planning and adequacy of audit program;
CSR
1
GCG
No. Rencana Kerja/ Work Plan Pelaksanaan/ Implementation
• Membahas pembahasan temuan audit/Discuss audit findings;
AUDITED REPORT
• Memastikan laporan keuangan auditan dikaji kembali terlebih dahulu oleh Komite Audit sebelum diterbitkan/ Ensure that the audited financial report has been evaluate by Audit Committee before being published.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
118
No. Rencana Kerja/ Work Plan Pelaksanaan/ Implementation 3
Penelaahan terhadap Efektivitas Pengendalian Internal/ Evaluation of the Effectiveness of Internal Control
Berkoordinasi dengan Audit Internal melalui/Coordinated with Internal Audit through: • Mengkaji ulang Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) Audit Internal/Re-evaluate Work Plan Annual Evaluation (RKPT) of Internal Audit; • Rapat Rutin berkala untuk membahas hasil audit dan mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal/Conduct regular meetings to disscuss audit results and identify weakneesess of internal control; • Memberikan masukan kepada Manajemen mengenai struktur organisasi dan personil untuk mengisi struktur tersebut/Give input to the Management on organization structure and personnels to fill in the positions.
4
Memantau Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan yang Berlaku/ Monitor Compliance Towards Prevailing Law
Memantau untuk memastikan bahwa kegiatan operasi Perusahaan dijalankan dengan mematuhi peraturan serta perundangan yang berlaku di bidang perasuransian, dan peraturan serta perundangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasi Perusahaan, misalnya peraturan tentang tarif premi, tingkat kesehatan perusahaan asuransi dan tata kelola yang baik/Monitor to ensure that the Company’s operational activities are carried out by complying to prevailing law on insurance industry, and other regulation and law related with the Company’s operation, such as regulation of premium fee, insurance company health level and good corporate governance
5
Pelaporan Resiko dan Pelaksanaan Manajemen Resiko/Risk Reporting and Implementation of Risk Management
Bersama dengan Komite Manajemen Resiko melakukan overview terhadap proses identifikasi resiko dan pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Manajemen. Komite Audit memastikan bahwa Internal Audit dalam perencanaan auditnya telah memperhatikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang memiliki risiko tinggi/Along with Risk Management Committee conduct overview towards risk identification process and risk management implementation done by the Management. Audit Committee ensures that Internal Audit has taken into account high-risk company’s activities in its audit planning.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Risk Management Committee is responsible for assisting BoC in supervising the implementation of risk management set by BoD, as well as assessing risk tolerance that can be taken by TPI. Furthermore, Risk Management Committee also supervises policy on risk management, especially efforts and strategies carried out by BoD, which include risk identification, analysis, assessment and mitigation. Risk Management Committee also ensures compliance on GCG principles and the Company’s code of condutct.
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Kebijakan Risiko Komite Kebijakan Risiko terdiri dari seorang Ketua dan 2 orang anggota dengan komposisi sebagai berikut: a. Ketua Komite Kebikan Risiko adalah salah satu anggota Komisaris; b. Anggota Komite Kebijakan Risiko berasal dari pihak luar yang independen.
i. Composition and Structures of Risk Management Committee Risk Management Committee comprises a Chairperson and 2 members with composition as follows: a. Risk Management Committee Chairperson is one of BoC members; b. Members of Risk Management Committee come from outside the company and independent.
ii. Tugas dan TanggungJawab • Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang manajemen risiko; • Menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perseroan; • Memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan di semua direktorat berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perseroan; • Melakukan kajian ulang terhadap kinerja semua direktorat; • Menyusun Pedoman Kerja Komite Kebijakan Risiko TPI.
Based on BoC’s Decree No. 02/SKKTPI/XII/2013, the structures of TPI Risk Management Committee for 2013 is as follows: a. M. Rudy Salahuddin Ramto - Chairperson b. Muhammad Jauhary - Member c. Hary Noegroho Soelistianto - Member ii. Roles and Responsibilities • Assist BoC in carrying out its risk management-related tasks; • Evaluate risk tolerance set by the Company; • Ensure that activities in all directorates is referring to GCG principles and Code of Conduct set by the Company; • Conduct re-evaluation on performances of all directorates; • Draft TPI Risk Management Committee Work Guideline.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 02/SKK-TPI/XII/2013, susunan Komite Kebijakan Risiko TPI untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. M. Rudy Salahuddin Ramto - Ketua b. Muhammad Jauhary - Anggota c. Hary Noegroho Soelistianto - Anggota
MDNA
Komite Kebijakan Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh TPI. Lebin lanjut Komite kebijakan risiko juga mengawasi kebijakan atas pengolaan risiko, khususnya usaha dan strategi yang dilakukan Direksi, mencakup identifikasi, analisis, penilaian dan mitigasi risiko. Komite Kebijakan Risiko juga memastikan dipatuhinya prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan code of conduct Perseroan.
GCG
12. Risk Management Committee
CSR
12. Komite Kebijakan Risiko
REPORT
PROFILE
119
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
120
iii. Piagam Komite Kebijakan Risiko Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Risiko serta hubungan kelembagaan antara Komite Kebijakan Risiko dengan Manajemen dituangkan dalam Piagam Komite Kebijakan Risiko dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Kebijakan Risiko.
iii. Risk Management Charter Position, duties and responsibilitys of Risk Management Committee as well as institutional relationship between Risk Management Committee and the Management is made into Risk Management Committee Charter, signed by President Commissioner and Risk Management Committee Chairperson.
iv. Profil Anggota Komite Kebijakan Risiko M. Rudy Salahuddin Ramto – Ketua Komite Kebijakan Risiko Silakan melihat di bagian profil komisaris
iv. Profiles of Risk Management Committee M. Rudy Salahuddin Ramto – Chairperson Please see the commissioner profile section
Muhamad Jauhary – Anggota/ Member Muhammad Jauhary adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Palembang, 15 Januari 1976. Bergabung di TPI sebagai anggota Komite Pemasaran sejak tahun 20112012 dan Staf Komite Manajemen Risiko sejak tahun 2013. Beliau adalah seorang profesional perbankan dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di konsultan Manajemen Strategis dan Perbankan Nasional. Beliau memperoleh Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan MBA dari Ateneo De Manila Graduate School of Business serta telah mendapatkan sertifikasi Indonesia Banking Risk Management Level III dan Examiner of Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Telah terlibat dalam beberapa proyek strategis perbankan yaitu Proses Reengineering Operasional Bank, Perencanaan Strategis, Pengembangan Key Performance Indicator Business Unit berdasarkan Balanced Scorecard dan Pengembangan Distribution Channel.
Muhamad Jauhary – Anggota/ Member Muhammad Jauhary is an Indonesian Citizen who was born in Palembang, January 15, 1976, and joined TPI as a member of Marketing Committee since 2011. He is a Banking professional with more than 12 years of experiences in Strategic Management and National Banking consultant. With education background as a Bachelor of Accounting from Trisakti University and MBA from Ateneo De Manila Graduate School of Business, and certifications such as Indonesia Banking Risk Management Level III and Examiner of Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. He had involved in various strategic banking projects such as Banking Operational Reengineering Process, Strategic Planning, Key Performance Indicator Development in Business Units based on Balanced Scorecard and Distribution Channel Developments.
Hary Noegroho Soelistianto – Anggota Hary Noegroho Soelistianto adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Cilacap, 14 November 1968. Beliau ditunjuk menjadi anggota Komite Kebijakan Risiko sejak November 2012 TPI. Sejak Desember 2011– November 2012 beliau sebagai anggota Komite Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Remunerasi TPI. Lulusan dari Program Magister di bidang Manajemen Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 dan Insinyur Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung 1993. Memiliki berbagai pengalaman kerja sebagai Anggota Komite Kepatuhan pada
Hary Noegroho Soelistianto – Member Hary Noegroho Soelistianto is an Indonesian citizen who was born in Cilacap, November 14, 1968. He was appointed as a member of TPI Risk Management in November 2012, where previously he was a member of TPI HR, Organization and Remuneration Committee since December 2011 to November 2012. He graduated from Magister Program in Management from Bogor Agricultural University in 2001 and Geodesy Engineer from Civil and Planning Faculty, Bandung Institute of Technology in 1993. He possessed various work experiences as a member of Compliance Committee at PT PJB and a member of Audit
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
v. Independensi Komite Kebijakan Risiko Untuk menjaga independensinya, anggota dari Komite Kebijakan Risiko tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan.
v. Independency of Risk Management Committee To maintain its independency, members of Risk Management Committee have no affiliations with the Company.
vi.Laporan Kegiatan Komite Kebijakan Risiko Komite Kebijakan Risiko telah menyusun kegiatannya untuk tahun 2013 dan telah melakukan beberapa kegiatan untuk melaksanakan rencana kegiatan tersebut.
vi. Implementation of Tasks of Risk Management Committee Risk Management Committee conducted 4 (four) meetings throughout 2013. It has drafted its activities for 2013 and carried out a number of activities to implement the plan.
Pelaksanaan/ Implementation
Bersama dengan Komite lain membantu Dewan Komisaris Review kinerja keuangan untuk mengkaji laporan bulanan yang disampaikan Direksi kepada TPI/ TPI financial performance Dewan Komisaris/Along with other review Committees assist BoC in evaluating the monthly report submitted by BoD to BoC
Keterangan/ Description Review terkait kinerja keuangan vs target 2013/Review related to financial performance vs 2013 targets
2
RKAP 2014/2014 RKAP
Bersama dengan Komite yang lain membantu Dewan Komisaris untuk mengkaji RKAP 2014 yang Telah disampaikan disampaikan Direksi kepada kepada komisaris/Has Dewan Komisaris/ Along with other been submitted to BoC Committees assist BoC in evaluating RKAP 2014 submitted by BoD to BoC
3
Memberikan tanggapan terhadap pembuatan cabang TPI/ Give feedback on TPI branch establishment
Tanggapan terhadap feasibility study cabang Bandung dan Cabang Semarang/Provide feedback on feasibility study for Bandung and Semarang branches
Telah disampaikan kepada komisaris tanggapan terhadap feasibility study/ Feedback on feasibility study has been submitted to BoC
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
1
Rencana Kerja/ Work Plan
AUDITED REPORT
No.
MDNA
Committee at PT Berau Coal Energy Tbk. He had serves as a Commissioner of PT. Bukit Kausar since February 2008 and Stateowned Minister Specialized Staff Assistant in legal division since 2007-2011 and in Financial Management division. He had also participated in various GCG courses and trainings.
GCG
PT PJB dan Anggota Komite Audit PT Berau Coal Energy,Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Bukit Kausar sejak Februari 2008. Beliau pernah menjadi Asisten Staf Khusus Menteri Negara BUMN di bidang hukum sejak 2007-2011 dan di bidang Keuangan Manajemen. Beliau juga mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Good Corporate Governance (GCG).
REPORT
PROFILE
121
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
122
No.
4
Rencana Kerja/ Work Plan
Keterangan/ Description
Pelaksanaan/ Implementation
Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Telah dibuatkan alur proses dan Pembuatan RKAP TPI/ kesepakatan timeline/Work flow and Draft Implementation timeline agreement Guideline on TPI RKAP Development
Telah disetujui oleh Komisaris alur proses pembuatan RKAP TPI/ TPI RKAP work flow has been approved by BoC
Kegiatan yang dilakukan: • Membuat asumsi rata-rata biaya per cabang per tahun; • Membuat proyeksi penerimaan premi per cabang per tahun;
5
• Mengidentifikasi sumber-sumber Membuat Kajian Simulasi penerimaan premi; Potensi Penerimaan • Membuat proyeksi penerimaan Premi per Cabang TPI premi dari asuransi kredit/ agar Break Even Point/ Make Potential Premium Activities done: Revenue Simulation per • Make assumptions on average cost Branch Office until Break per branch per year; Even Point • Make revenue projections on premium per branch per year;
Telah disampaikan ke Ketua Komite Manajemen Risiko/ Has been submitted to Management Committee Chairperson
• Identify sources of premium income; • Make revenue projections premium credit insurance.
of
Kegiatan yang dilakukan: • Identifikasi potensi bisnis cabang • Identifikasi kebutuhan infrastruktur cabang • Mappping bisnis cabang
6.
Sharing Risiko antara Tim Pembentukan Cabang dengan Komite Komisaris/ Risk Sharing between Branch Establishment Team and Commissioner Committee
• Identifikasi risiko • Membuat solusi/ Activities done: • Identify business branches • Identify infrastruce branches
potential needs
• Map branches’ businesses • Identify risks • Provide solutions
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Telah disampaikan solusi secara lisan kepada Tim dan rekomendasi kepada Komisaris/Verbal of solutions have been reported to the Team and of recommendation to BoC
10.
Identifikasi terhadap klaim cukup besar kepada TPI/ Identify sizeable amount of claim to TPI
Melakukan identifikasi risiko baik pada proses penerbitan polis maupun proses pembayaran klaim/ Conduct risk identifications on policy issuance process as well as claim settlement
Memberikan masukan kepada Komisaris/ Provide recommendation to BoC
Bersama Komite yang lain membantu Dewan komisaris menyusun laporan Komisaris/BoC Dewan Komisaris Tahun 2012/Along with other Committees assist BoC in drafting BoC Report 2012
Telah disampaikan kepada Dewan Komisaris/Has been submitted to BoC
Laporan Komite/ Committee Report
Menyusun Laporan Komite untuk dicantumkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan 2012 sebagai bagian dari laporan Dewan Komisaris/Draft Committee Report to be put in the Company’s Annual Report 2012 as part of BoC Report
Telah disampaikan kepada Dewan Komisaris/Has been submitted to BoC
GCG
Bersama Komite yang lain menyusun rencana tindak lanjut/ Telah dibahas/Has been Along with other Committee draft discussed. follow-up plan.
Laporan Report
13. Sekretaris Perusahaan
13. Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary Group Head) adalah pejabat perseroan yang diangkat oleh Direksi untuk bertindak sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat dan media massa (liaison officer), sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum dan mengadministrasikan dokumen penting Perseroan.
The Corporate Secretary Group Head is appointed by the Directors to act as a liaison officer between the BoD and BoC, shareholders, regulator, the society, and mass media, as coordinator of legal compliance, ethics and CSR and responsible to file important documents of the company.
i. Kedudukan, dan Kualifikasi • Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur; • Memiliki pengetahuan mengenai peraturan yang berkaitan dengan Perseroan, hubungan masyarakat, ketrampilan administratif, dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugasnya.
i. Position and Qualification • The Corporate Secretary is appointed, terminated, and is directly responsible to the President Director; • Have knowledge on laws and regulations dealing with the Company, public relations, administrative skills, and other experiences supporting execution of his or her duties.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan • Sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat, media massa
ii. Roles and Responsibilities of Corporate Secretary • As a liaison officer between the BoD and BoC, Shareholders, regulator, mass media, etc. (representing the company in dealing
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
9.
Keterangan/ Description
GCG
8.
Pelaksanaan/ Implementation
CSR
7.
Rencana Kerja/ Work Plan
AUDITED REPORT
No.
REPORT
PROFILE
123
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
124
• • • • • •
•
• •
• •
•
•
(mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator, lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perseroan). Sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, administrasi, pelaporan dan komunikasi Sebagai administrator yang mengelola dokumen tertentu Perseroan Menyiapkan penyelenggaraan RUPS; Mengkoordinasikan dan menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksi; Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan menyusun risalah rapat; Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perseroan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Komisaris, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perseroan dan dokumen-dokumen Perseroan yang penting lainnya; Mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan keluarganya baik dalam Perseroan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perseroan; Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perseroan; Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada pemangku kepentingan, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik; Memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan atas setiap informasi relevan yang dibutuhkan; Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Perseroan yang melibatkan pihak eksternal yang bertujuan untuk membentuk citra Perseroan; Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perseroan yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya; Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundangundangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perseroan dan menganalisis
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
with the public, regulator, other institutions or associations related to the company); • As coordinator in legal compliance, administration, and reporting and communication system; • As administrator in managing certain documents of the company; • Preparing and facilitating GMS; • Coordinating and attending Directors’ Meetings and joint meetings between BoD and BoC; • Preparing invitation, schedule, agenda, material, and minutes of meetings; • Managing and filing company documents such GMS documents, minutes of BoD meetings, minutes of joint BoD and BoC meetings, list of shareholders, and other important documents; • Keeping Special Lists of Directors and their family members and Commissioners and their family members, both in the holding company and its subsidiaries, particularly regarding share ownership, business deals, and other activities that may cause conflict of interests with the company; • Representing the company in communicating with parties that have stakes with the Company; • Determining types of and information materials that can be given to stakeholders, including information that can be presented as public document; • Providing relevant information needed by stakeholders; • Initiating and leading company activities involving external parties with the aim of enhancing the company’s image; • Maintaining and updating information given to stakeholders, both through its website and other information means; • Reviewing current changes and developments on law and regulation that may affect the company’s business industry and analyzing its effects towards the company;
• Ensuring that the company has complied with regulations on information transmission according to prevailing law;
• Ensuring that the company’s Annual Report has stated GCG implementation in the company’s environment.
MDNA
• Reporting his or her tasks implementation periodically or at any time needed by BoD;
GCG
iii. Corporate Secretary Activities The Corporate Secretary has drafted his Activities/Work Plan for 2013 and has carried out a number of activities to implement the plan.
CSR
iii. Kegiatan Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan telah menyusun Rencana Kegiatan/Kerja untuk tahun 2013 dan telah melakukan sejumlah kegiatan terkait dengan rencana kerja tersebut.
• Providing input and report to BoD and BoC on the development analysis of the said law;
AUDITED REPORT
dampaknya terhadap Perseroan; • Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundangundangan tersebut; • Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi ketentuan penyampaian informasi sesuai peraturan perundangundangan; • Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala maupun sewaktu-waktu bila dibutuhkan oleh Direksi; • Memastikan bahwa Laporan Tahunan Perseroan (Annual Report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perseroan.
REPORT
PROFILE
125
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
126
No. Rencana Kerja/ Work Plan
Pelaksanaan/ Implementation
Keterangan/ Description
1
Proses dimulai dari bulan Oktober 2013 dan akan Pelaksanaan Revitalisasi Corporate diluncurkan pada 1 April Redesign redevelopment www. Website/ The Implementation of 2014/The process started tugu.com Corporate Website Revitalization in October 2013 and the website would be launched in April 1, 2014.
2
Mendapatkan 118 Respondent, hasil dan analisa Pelaksanaan Project Customer diberikan kepada BoD & Satisfaction Survey 2013/The BoC pada Awal Maret 2014/ Implementation of the Customer Collecting 118 respondents, Satisfaction Survey 2013 Project the result and analysis of the survey would be submitted to BoD & BoC in March 2014.
3
Mengundang para Ex Presiden Direktur, Pemegang Saham, Komisaris dan Direktur Anak Perusahaan/ Inviting former President Directors, Shareholders, Commissioners and Directors of subsidiaries.
4
Penyelenggaraan Event Internal Celebration HUT TPI ke-32 pada 25 November 2012 di Wisma Tugu I/ Conducting TPI’s 32nd Birthday Celebration
TPI Sports & Fun Game
Oktober (October) November 2013
Penyelenggaraan Kompetisi sports & Fun Games khusus internal TPI, dan pemenangnya diumumkan di Internal – Celebration/ Conducting sports & Fund Games Competition internally in TPI, the winners were announced in the Internal Celeberation.
5
TPI 5Miles Fun Run & Fun Walk (HUT 24 November 2013 TPI ke-32/TPI’s 32nd Birthday)
6
Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersinergi dengan Pertamina dan Anak Perusahaannya/ Conducting activities in synergy with Pertamina and subsidiaries.
7
Berupa poster2 yang Sosialisasi dari Revitalisasi Visi, Misi dan diletakkan di Kantor Pusat Tata Nilai Perusahaan yang baru/ The dan Kantor Cabang/ Creating Socialization of the Revitalized Vision, posters posted on Head Mission and Corporate Values Office and Branch Offices
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Kegiatan ini dilakukan oleh Unit PR dan berkoordinasi dengan user-user terkait lainnya tanpa menggunakan konsultan dari luar/ Done by PR unit in cooperation with related users without hiring external consultants.
APSA, Operasi Katarak dalam rangka HUT TPI ke 32, Rakor Pertamina Group/ APSA, Catarac Operation on TPI’s 32nd Birthday/ Pertamina Group Coordination Meeting
Mengundang seluruh internal & external stakeholder, termasuk Valued Client and Business Partner/Inviting all internal & external stakeholders, including baik Valued Client and Business Partners
PROFILE
127
8
Kompetisi internal dalam rangka revitalisasi Corporate Identity yang baru/ The Internal Competition in the context of the revitalization of new Corporate Identity
Competitions of Corporate Tagline, Corporate Values Icon, Corporate Uniform & Corporate Sticker.
9
Melakukan Relaunching Ceremony atas Upgrading Status Kantor Cabang/ Relaunching Ceremony for the Upgraded Status of Branch Office.
Dilaksanakan di Bandung, Medan dan Balikpapan/ Done in Bandung, Medan and Balikpapan
10
Penempatan Iklan Korporat, Iklan Kuping, Iklan HUT, Ditempatkan di mainstream Melakukan publikasi di Media Massa/ Lipsus Insurance Day/ media targeted/ Placements in Publicities in mass media Advertisements about the the targeted mainstream media Corporate, Birthday, special coverage on Insurance Day
11
Implementasi kegiatan implementation
Di bidang Pendidikan, Kesehatan, Economic & Development, Budaya dan CSR Kepemudaan/ Done in the fields of Education, Health, economic & development, culture and youth
12
Mempersiapkan dan mengkoordinasikan penyelenggaran RUPS/ Preparation and coordination for GMoS
Rencananya diadakan pada tanggal 16 April 2014/To be held on April 16, 2014
13
Mempersiapkan dan mengkoordinasikan penyelenggaran Rapat Kerja dan Rakor TUGU Group dan Pertamina Group/Preparation and coordination on the Working Meeting and Coordination Meetin of TUGU Group
Rapat Kerja BOD & BOC setiap bulan/ Monthly BoD & BoC Working Meeting
14
Penanganan Kasus-kasus Hukum Perusahaan/ Handling Company’s legal cases
iv. Profil Sekertaris Perusahaan Direksi mengangkat Ronny Suhendi Kartawidjaya menjadi Corporate Secretary Group Head TPI sejak Mei 2010. Sebelumnya, beliau adalah Group Head untuk Sumber Daya Manusia (HRD) dan General Affairs (GA)TPI. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1961 ini adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan telah memegang berbagai posisi di berbagai bidang industri, antara lain perbankan, manufacturing & trading sebelum bergabung dengan TPI tahun 2001. Dan
GCG CSR
CSR/
Pemenang diumumkan pada saat Internal Celebration Event/ The winners were announced in the Internal Celeberation.
REPORT
Keterangan/ Description
MDNA
Pelaksanaan/ Implementation
iv. Profile of Corporate Secretary The Board of Directors appointed Ronny Suhendi Kartawidjaya as Corporate Secretary Group Head TPI on May 2010. Prior to that, Ronny was the Group Head for HRD and General Affairs of TPI. Born on January 21, 1961, Ronny graduated from the Faculty of Psychology, University of Indonesia, and had held various important corporate positions in various industry sectors, including banking, manufacturing & trading, prior to joining TPI in 2001. As a concrete manifestation of a
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
No. Rencana Kerja/ Work Plan
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
128
sebagai manifestasi semangat pembelajaran sepanjang hidup (life-long learning), Ronny juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seperti Pendidikan dan Pelatihan Corporate Secretary, leadership, personal development dan financial statement analysis. Bapak dua putri ini juga aktif berorganisasi seperti di HRD Club, Indonesian Insurance Association Council, di mana dia menjabat sebagai chairman pada tahun 2001- 2003 dan anggota dari Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (Indonesian Psychologist Association) sejak 1987. Adapun sejak tahun 2011 beliau aktif di keanggotaan Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas dan Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
life-long learning, Ronny also joined some trainings, including Corporate Secretary Education and Training, leadership, personal development and financial statement analysis. Being a father of two daughters, he is actively involved in organizations such as the HRD Club, Indonesian Insurance Association Council in which he served as chairman in 2001-2003; he is also a member of Indonesian Psychologist Association since 1987. Since 2011, he has become a member of Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas and Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
14. Sistem Pengendalian Internal
14. Internal Control System
Perseroan memiliki Sistem Pengendalian Internal yang dijalankan oleh Internal Audit Group yang dipimpin oleh seorang Internal Audit Group Head. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Internal Audit Group adalan memastikan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dalam operasi Perseroan benarbenar mematuhi prosedur standar operasi (SOP) atau manual yang ada di setiap bagian/ divisi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Internal Audit Group bekerja sama dengan Komite Audit yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris. Kerja sama antara Internal Audit Group dan Komite Audit mencakup pembahasan temuan audit, pembahasan tindak lanjut temuan audit, hingga ke penetapan kantor akuntan Perseroan.
The company has an Internal Control System that is carried out by Internal Audit Group, led by an Internal Audit Group Head. In general, the roles and responsibilities of Internal Audit Group is to ensure that every piece of work conducted within the company’s operational has complied with existing SOPs or manuals in every division. In carrying out its roles, Internal Audit Group is partnering with Audit Committee, which is the extension of BoC. Partnership between Internal Audit Group and Audit Committee includes discussion of audit findings, follow-up discussion of audit findings, until the appointment of the company’s accounting office.
i. Internal Audit Group TPI membentuk Internal Audit Group untuk melakukan pemeriksaan di seluruh kegiatan operasional perusahaan dan memastikan kepatuhan setiap kegiatan operasional terhadap SOP yang ada.
i. Internal Audit Group TPI established Internal Audit Group to conduct evaluation in all Company’s operational activities and ensure their compliance towards existing SOP.
a) Kedudukan dan Kualifikasi • Internal Audit Group merupakan unit kerja Perseroan yang melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang dilakukan secara independen dan obyektif dengan tujuan memberikan nilai tambah kegiatan operasi Perseroan, membantu Perseroan dalam mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, proses tata kelola, dan implementasi etika bisnis;
a. Positions and Qualifications • Internal Audit Group is the company’s working unit that carries out assurance and consultation activities independently and objectively, striving to give added values to the company’s operation, support the company in achieving its goals through a systematic and an organized approach in evaluating and improving the effectivity of risk management, controlling, corporate governance and business ethics implementation;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
c) Perangkat-Perangkat Kerja Internal Audit Internal Audit Group memiliki perangkatperangkat kerja, yaitu: • Internal Audit Charter • Komite Audit Charter • Pedoman Umum Pemeriksaan • Pedoman Pemeriksaan Khusus
c. Tools of Internal Audit Group The Internal Audit Group has some working tools as follows: • Internal Audit Charter; • Audit Charter Committee; • Supervision Guidelines; • Special Supervision Guidelines.
d) Jumlah SDM di Internal Auditor Group Per akhir tahun ini, total tenaga auditor termasuk Internal Auditor Group Head
d. Internal Audit Group’s Personnel Number As per year-end, the total number of auditor experts including Auditor Group Head is 5,
• Ensure that the company’s internal control mechanism works effectively and efficiently; • Supervise all business activities; • Conduct audits that are aimed at encouraging employees’ and management’s compliance with the existing laws and regulations; • Conduct special audit (investigation audit) to unveil possible abuses of power, embezzlement, and fraud; • Offer suggestions for necessary improvements and objective information regarding activities being audited to all level of management; • Provide consultations towards all management levels regarding efforts to boost effectiveness of internal control system and efficiency, risk management, and other endeavors aimed at improving the company’s performance; • Support the implementation of GCG principles in the company; • Report results of its monitoring activities directly to the President Director.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
b. Roles and Responsibilities of Internal Audit Group • Develop Annual Supervision Program (PKPT); • Monitor the follow-up of audit findings;
GCG
b) Tugas dan Tanggung Jawab Internal Auditor Group • Membuat Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); • Memonitor tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan; • Menilai sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi secara efektif dan efisien; • Melaksanakan tugas pemeriksaan pada seluruh aktivitas operasi Perusahaan; • Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik kepada pekerja maupun kepada manajemen perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan (fraud); • Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit pada semua tingkatan manajemen; • Memberikan konsultasi kepada seluruh jajaran manajemen mengenai upaya peningkatan efektivitas pengendalian intern, peningkatan efisiensi, manajemen risiko, dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan kinerja; • Mendukung penerapan GCG di lingkungan Perusahaan; • Melaporkan seluruh hasil kegiatan pemeriksaan langsung kepada Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya serta ke Kkomite Audit.
• Internal Auditor Group Head is appointed and terminated by the President Director with the approval of BoC.
CSR
• The Internal Auditor is directly under the President Director to ensure its independence from other activities or units being audited;
AUDITED REPORT
• Internal Auditor Group mempunyai kedudukan langsung di bawah Presiden Direktur untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit; • Kepala Internal Auditor Group (Internal Auditor Group Head) internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan dari Komisaris
REPORT
PROFILE
129
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
130
berjumlah 5 orang yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan. Berikut ini adalah kualifikasi atau sertifikasi dari SDM Internal Auditor Group: Pendidikan Formal/ Formal Education
coming from different education backgrounds. Below are the qualifications or certifications from Internal Auditor Group members:
SMU/ High School
D3/Diploma
S1/Under Graduate
S2/Graduate
-
-
4
1
Tingkat Dasar/ Basic Level
Tingkat Lanjutan/ Advance
Manajeria/ Managerial
Quality Audit
Total
2
-
1
2
Pendidikan Profesi Asuransi/ Insurance Professional Education
-
-
-
-
Total Pendidikan Profesi Audit/ Auditor Professional Education
ii. Profil Ketua Internal Audit Hilman Sulaeman menjabat Ketua Internal Audit perusahaan sejak tahun 2008. Pria kelahiran Jakarta 15 Mei 1957 tersebut bergabung dengan TPI dengan membawa serta berbagai pengalaman, termasuk sebagai auditor di lembaga pemerintah. Setelah lulus sebagai akuntan 1989 dari STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) - Kementerian Keuangan RI, Hilman bertugas di Tim Pemeriksaan Gabungan Direktorat Jenderal Pajak & BPKP dan bergabung dengan PT Pertamina (Persero) pada tahun 1993. Hilman adalah pemegang sertifikat Qualified Internal Audit (QIA) yang dikeluarkan Yayasan Pendidikan Internal Audit Jakarta dan Certified Risk Management Professional (CRMP).
ii. Profile of Internal Audit Chairman Hilman Sulaeman served as the company’s Head of Internal Audit since 2008 and joined TPI with extensive work experiences, including experience as an auditor in a government body. After graduating in 1989 from the Indonesian State College of Accountancy (STAN) as an accountant, and obtained accountant registration number 7968, Hilman was accepted to work in the joint team of Directorate General of Taxation & of Board of Supervisors Finance and Development (BPKP) and joined PT Pertamina (Persero) in 1993. Hilman is a holder of Qualified Internal Audit (QIA) certificate and Certified Risk Management Professional (CRMP).
iii. Kegiatan Internal Audit Group Internal Audit Group telah menyusun Rencana Kegiatan selama tahun 2013 dan telah melaksanakan kegiatan terkait dengan Rencana Kegiatan tersebut.
iii. Internal Audit Group Activities Internal Audit Group has drafted its Activities Plan for 2013 and has carried out a number of activities to implement the plan.
No.
Rencana Kerja/ Work Plan
Pelaksanaan/ Implementation
Keterangan/ Description
1
Corporate Secretary Group
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester I/ Done in Semester I
2
Representative Office : Medan, Bandung & Balikpapan
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester I/ Done in Semester I
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
3
Reinsurance Group
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester II/ Done in Semester II
4
Pengadaan Barang & Jasa
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester II/ Done in Semester II
5
SOP (Standar Operating Procedure)
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester II/ Done in Semester II
6
Pertanggungjawaban Uang Muka
Pemeriksaan/ Evaluation
Dilakukan pada Semester II/ Done in Semester II
iv. Pelatihan Internal Audit Group Untuk meningkatkan kemampuan para anggota Internal Audit Group, Perseroan memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi mereka untuk mengikuti berbagai pelatihan/pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. Berikut ini adalah jumlah peserta dan jenis pelatihan yang diikuti oleh anggota Internal Audit Group:
No. Jenis Pelatihan/Training Type
iv. Internal Audit Group Training To improve the capabilities of Internal Audit Group personnel, the company gave opportunity and fund support for them to participate in various trainings/further educations held by external parties. Below are the number of participants and training types where the Internal Audit Group personnels participated in: Jumlah Peserta
Tanggal
Tempat Pelatihan
1
Diskusi Panel “Kinerja Barang & Jasa dan Mekanisme Hubungan Kerja Induk dan Anak Perusahaan
30
3 s/d 6 May 2013
Bandung
2
Seminar Audit bertema Excellent Auditor
400
29 s/d 31 May 2013
Medan
3
Basic Petroleum Engineering for Non Petroleum Engineers
24 s/d 26 September 2013
Jakarta
4
Risk & Governance Summit 2013 oleh OJK
4 Desember 2013
Jakarta
5
Konferensi Nasional Profesional Manajemen Risiko untuk Memelihara Kompetensi Pemengang Sertifikasi CRMP
12 s/d 13 Desember 2013
Bali
6
Serifikasi Qualified Internal Auditor (QIA)
September s/d November 2013
Jakarta
v. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perseroan melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Pengendalian Internal melalui pengkajian atas perbaikan atau tindak lanjut
50
20
v. Evaluation of the Effectiveness of Internal Control System The Company has evaluated the effectiveness of its Internal Control System by reviewing on the improvement or follow-ups of Internal
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Keterangan/ Description
GCG
Pelaksanaan/ Implementation
CSR
Rencana Kerja/ Work Plan
AUDITED REPORT
No.
REPORT
PROFILE
131
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
132
hasil temuan tim SPI pada berbagai user di Perusahaan.
Control System’s findings to various users in the Company.
15. Komite Investasi
15. Investment Committee
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, Direksi membentuk Komite Investasi dengan tugas membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.
Referring to Indonesian Finance Minister’s Regulation No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, BoD established Investment Committee with responsibilities, among others, assisting BoD in formulating investment policies and supervise the implementation of the set investment policies.
i. Susunan Keanggotaan Berdasarkan Surat Keputusan No. 025/SKD/ CSG/TPI/VII/2013, tanggal 1 Juli 2013, Yasril Y. Rasyid selaku Presiden Direktur telah menetapkan Basuni yang saat ini menjabat Accounting Group Head sebagai Ketua Komite Investasi. Susunan keanggotaan Komite Investasi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
i. Structure of Investment Committee Based on Decree No. 025/SKD/CSG/TPI/ VII/2013, dated 1 July 2013, Yasril Y. Rasyid as President Director has appointed Basuni, who is currently Accounting Group Head, as Investment Committee Chairperson. The structures of Investment Committee up to yearend 2013 is as follows:
Hendroyono - Penasehat Basuni - Ketua Khusnun Arief - Anggota Kristy Damayanti - Anggota
Hendroyono - Advisor Basuni - Chairperson Khusnun Arief - Member Kristy Damayanti - Member
ii. Tugas dan TanggungJawab a) Menetapkan sasaran investasi dan tingkat risiko yang dapat diterima atau ditanggung; b) Menetapkan batasan investasi, kebijakan investasi sesuai dengan aturan, ketentuan Pemerintah dan Undang-undang yang berlaku; c) Bersama-sama dengan Investment Group Head menetapkan kebijakan alokasi portofolio investasi yang diperkirakan akan dapat memenuhi target hasil investasi yang telah ditetapkan; d) Menetapkan syarat-syarat/kualifikasi yang harus dipenuhi dalam memilih tenaga ahli/ manajer investasi dari luar Perusahaan; e) Menetapkan institusi tempat penitipan harta (kustodian); f) Mengawasi kegiatan Investment Group Head maupun kegiatan Manajer Investasi yang berasal dari luar Perusahaan; g) Mengevaluasi dinamika pasar dan mengevaluasi pencapaian hasil investasi untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
ii. Roles and Responsibilities a) Set the investment targets and the level of risk at the acceptable level; b) Set the investment limit, the investment policy in line with the prevailing regulation and Government’s policy and law; c) In collaboration with Investment Group Head set the policy on the investment portofolio allocation predicted to be capable of meeting the investment income target; d) Set the requirements/qualifications for selecting external investment experts/managers; e) Select Custodian; f) Supervise the activities of the Investment Group Head and external Investment Managers; g) Evaluate the market dynamics and the investment income for providing recommendations to the Board of Directors.
iii. Profil Anggota Komite Investasi
iii. Profiles of Investment Committee Members
Hendroyono Profil bisa dibaca di bagian Profil Direktur Keuangan dan Jasa Korporat.
Hendroyono Profil bisa dibaca di bagian Profil Direktur Keuangan dan Jasa Korporat.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Kristy Damayanti Kristy Damayanti adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 2007, dan setelah menyelesaikan Program Professional Trainee di TPI, Kristy ditempatkan di Investment Group, dan kemudian bertugas di Bagian Budget Performance Analyst di Accounting Group. Saat ini Kristy juga tergabung dalam Tim Tenaga Ahli Perusahaan. Kristy adalah Sarjana Pertanian program studi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor, dan meraih Master of Finance and Insurance dari University of Florence, Italia. Dia juga telah menyelesaikan pendidikan profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK), Ahli Asuransi Kerugian (AAIK), dan sejumlah kursus dan seminar, antara lain IFRS PT. Pertamina dan AP Functional Currency
Kristy Damayanti Kristy Damayanti is an Indonesian citizen, joining TPI since 2007. After finishing Professional Trainee Program in TPI, Kristy was assigned in Investment Group, and then moved to the Budget Performance Analyst Section in the Accounting Group. Currently, she was with the Company Expert Team. Kristy earned an undergraduate degree majoring in Agribusiness from IPB, and Master of Finance and Insurance from the University of Florence, Italy. She has also obtained some insurance certificates, i.e. AAK, AAIK, and completed some courses and seminars, including IFRS PT. Pertamina and AP Functional Currency & Financial Reporting held by PT Pertamina, di Bandung, Accounting Application Training by Indonesian Accountant
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Khusnun Arief Khusnun Arief is and Indonesian citizen, joining TPI since 1998. Previously, he worked in PT Asuransi Bintang, and PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief earned an undergraduate degree from Bogor Agriculture Institute (IPB) and obtained the insurance expertise certificates, i.e. AAI-K, FIIS and AAK. Working in TPI, he completed various courses and training, including Maritime Law & Marine Insurance Claims, Training and Understanding ISO 9000, Understanding ISO Management Training, Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, and Coaching Skills for Greater Performance.
GCG
Khusnun Arief Khusnun Arief adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT Asuransi Bintang, dan PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief meraih S1 dari Institut Pertanian Bogor dan mendapatkan sertifikat keahlian asuransi, yakni Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian (AAI-K), FIIS dan Ahli Asuransi Kesehatan (AAK). Setelah bergabung dengan TPI, dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Maritime Law & Marine Insurance Claims, Pelatihan Pemahaman ISO 9000, Understanding ISO Management Training, Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, dan Coaching Skills for Greater Performance.
CSR
Basuni Basuni is an Indonesian citizen, and joined TPI in 1992 as administrative staff. Previously, he worked as staff in the University of Indonesia’s Economics Faculty, PT Papan Sejahtera, Bank Industri and PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni earned an undergraduate study degree majoring in Accounting from the Economics Faculty of the University of Indonesia. After joining TPI, he completed some courses and training, which included the Insurance Practice Principles in Jakarta Insurance Institute, Basic Supervisory Management by PT Muladaya Adipratama, Jakarta, Profit Analysis & Performance Evaluation, Management Competence Standard, and Fund Manager Training.
AUDITED REPORT
Basuni Basuni adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1992 sebagai karyawan administrasi. Sebelumnya bekerja sebagai staf di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, PT Papan Sejahtera, Bank Industri dan PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni meraih S1 dari Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, setelah bergabung dengan TPI dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Prinsip-Prinsip Praktek Asuransi di Jakarta Insurance Institute, Basic Supervisory Management oleh PT Muladaya Adipratama, Jakarta, Profit Analysis & Performance Evaluation, Standar Kompetensi Manajemen, dan Fund Manager Training.
REPORT
PROFILE
133
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
134
& Financial Reporting yang diselenggarakan oleh PT Pertamina, di Bandung, Pelatihan Aplikasi Akuntansi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta, dan Seminar Penerapan PSAK 50 & 55 oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.
Association in Jakarta, and PSAK 50 & 55 Implementation by the General Insurance Association of Indonesia.
iv. Laporan Kegiatan Komite Investasi
iv. Implementation of Tasks of Investment Committee Investment Committee has drafted its Activities Plan for 2013 and has carried out a number of activities to implement the plan.
Komite Kebijakan Risiko telah menyusun kegiatannya untuk tahun 2013 dan telah melakukan beberapa kegiatan untuk melaksanakan rencana kegiatan tersebut.
No. 1.
Rencana Kerja/ Work Plan
Pelaksanaan/ Implementation
Rutin/Routine: a. Review usulan Kebijakan investasi tahun 2014/ Review on the Proposed Investment Policy for 2014
1. Pematangan usulan kebijakan investasi dilakukan dibulan Desember dalam dua kali meeting yang juga dihadiri oleh Direksi/Finalizing the proposed Investment Policy in twice meetings held in December attended by the BoD; 2. Usulan kebijakan investasi tahun 2014 disahkan oleh Presiden Direktur tanggal 1 Januari 2014/Approval of the 2014 Investment Policy by President Director on January 1.
b. Review usulan penempatan investasi dari Tim Investasi/ Review on the Investment Placement by the Investment Team
Sejak Juli sampai Desember 2013 Tim Investasi telah mengajukan 7 usulan kepada Direktur keuangan khususnya terkait dengan penempatan investasi khususnya yang terkait dengan obligasi, reksadana dan deposito (non rutin)/ Since July 7 up to December 2013, the Investment Team had submitted 7 proposals to Finance Director regarding the investment placements, especially in bonds, mutual funds and time deposits (non-routine)
c. Review Kajian Anak Perusahaan Triwulanan/ Review on Subsidiary Quarterly Studies
Tim dan Komite investasi telah membuat kajian dan melaporkan kinerja keuangan Anak Perusahaan (Interindo (konsolidasi), Tugu Insurance Company dan Samsung Tugu) kepada Direktur Keuangan untuk posisi Triwulan II dan Triwulan III/ The Team and the Investment Committee have reviewed and reported on the financial performances of subsidiaries (Consolidated Interindo), Tugu Insurance Company, and Samsung Tugu, to Finance Director for the position in Quarter II and Quarter III
d. Menghadiri pemaparan Market Update & Analisis dari Securitas/ Attended Market Update & Analysis Presentation by Securities Company
Market Update dan Analisis Pasar Saham oleh Indo Premier Securities/Market Update and Stock Market Analysis by Indo Premier Securities
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Keterangan/ Description
PROFILE
135
Non Rutin: disesuaikan dengan kebutuhan/ permasalahan yang timbul/ Non-Routine: adjusted with the needs or emerging issues
Keterangan/ Description
Pelaksanaan/ Implementation Review Pengelolaan komposisi asset USD/IDR/ Review on the USD/IDR Asset Composition Management; 1. Tim Investasi memberikan beberapa scenario opsi untuk komposisi asset USD/IDR dengan variable pertimbangan Standar Deviasi, Value at Risk, Portotolio Return dan Coeficient Variation/ The Investment Team provided some option scenarios for the USD/IDR asset composition using the variables of Standard Deviation Consideration, Value at Risk, Portotolio Return dan Coefficient Variation; 2. Direksi pada akhirnya menyetujui menaikkan komposisi USD:IDR dari 26:74 menjadi sebesar 33:67 dengan plus minus 10 persen yang dituangkan dalam Memo Presdir no.101/M/ PD/IX/2013 mengenai Langkah Antisipatif Menghadapi Gejolak Nilai Tukar/The BoD finally approved to raise the composition of USD:IDR from 26:74 to 33:67 with a plus-minus of 10 percent as stated in the President Director Memo no.101/M/PD/IX/2013 on Anticipatory Initiatives to Overcome Forex Fluctuation
1. Dilakukan dua kali meeting di bulan Agustus (tanggal 28 dan 30) yang juga dihadiri oleh Direksi
REPORT
2.
Rencana Kerja/ Work Plan
MDNA
No.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 124/PMK.010/2008 tentang Penyelenggaraan Lini Usaha Asuransi Kredit Dan Suretyship, maka Perseroan harus memiliki tenaga ahli asuransi kerugian. Saat ini perusahaan memiliki 90 orang yang memiliki gelar profesi asuransi kerugian atau sektiar 37% dari seluruh pegawai.
In accordance with the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 124/PMK.010/2008 on the Implementation of Credit Insurance and Suretyship Business Line, the Company is obliged to have general insurance experts. At the moment, the Company has 90 people with general insurance qualification or around 37% of the total employees.
i. Kualifikasi • Memiliki kualifikasi sebagai ahli manajemen asuransi kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari AAMAI; • Memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko; • Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi; • Terdaftar sebagai tenaga ahli asuransi kerugian di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan.
i. Qualifications • Have qualifications as a management expert in the general insurance issued by the Association of Indonesian Insurance Management Experts (AAMAI) or similar association overseas endorsed by the AAMAI; • Have work experiences in risk management industry; • Not under sanctions by any professional association; • Listed as a technical staff in general insurance in the Directorate General of the Financial Institution, Finance Ministry.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asuransi Kerugian • Melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penyelenggaraan usaha asuransi kerugian;
ii. Roles and Responsibilities • Evaluating all technical aspects of the general insurance management;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
16. General Insurance Experts
AUDITED REPORT
16. Tenaga Ahli Asuransi Kerugian
GCG
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
136
• Dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada standar praktik dan kode etik profesi yang berlaku.
• In carrying out their duties, the general insurance experts must comply with existing standard practice and code of ethics of the profession.
17. Dewan Pengawas Syariah
17. Sharia Board of Supervisors
Sebagai perusahaan yang memiliki izin usaha asuransi berdasarkan prinsip syariah, maka Perseroan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yaitu badan independen yang bertugas melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan perseroan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Regulasi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Dalam mealaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab kepada Direksi Perseroan.
As a company that has a sharia-based insurance business license, then the Company should possess Sharia Board of Supervisors (DPS), which is and independent body tasked with directing, consulting, evaluation and supervising company’s activities, so as to comply with sharia prinricples as regulated by Majelis Ulama Indonesia (MUI) and Indonesia Sharia Insurance Association (AASI). In implementing its duties, the Sharia Board reports to the Board of Directors of the Company.
i. Susunan Keanggotaan Direksi Perusahaan melalui keputusan nomor 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, telah mengangkat kembali anggota Dewan Pengawas Syariah TPI periode sebelumnya untuk kembali menduduki jabatan masing-masing di Dewan Pengawas Syariah TPI untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
i. Composition and Structures The Board of Directors through its decision number 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 dated on March 22, 2013 reappointed members of the Sharia Board of the previous period for a new three-year term.
Berikut adalah susunan keanggotaan Dewan Pengawas Syariah TPI:
Below are the structures of TPI Sharia Board of Supervisors:
DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – ketua/ Chairperson DRS. Hasanudin, Mag – Member/Anggota
DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – Chairperson DRS. Hasanudin, Mag – Anggota /Member
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah • Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah; • Memastikan produk, jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, investasi atau proyek yang ditangani serta pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah; • Memberikan pernyataan bahwa
ii. Roles and Responsibilities of Sharia Board of Supervisors • Assess and ensure the sharia principles are applied on the operational guidelines and the products of the Syariah Group;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Supervise the process of new product development of the Syariah Group so as to be in line with the fatwa of the National Sharia Board of the Indonesia Ulema Concil (DSN MUI); • Request the fatwa from the DSN MUI for
Rencana Kerja No. Pengawasan/ Supervision Work Plan
Pelaksanaan/ Implementation
1.
Aspek Pengelolaan Pengawasan/Supervision Kekayaan dan Kewajiban/ Asset Management and Responsibility Aspect
Telah sesuai prinsip Syariah/ Sharia principle compliance
2.
Aspek Produk yang Pengawasan/Supervision Dipasarkan/Products being Marketed
Telah sesuai prinsip Syariah/ Sharia principle compliance
3.
Aspek Praktik Kegiatan Pengawasan/Supervision Pemasaran/Marketing Activity Practice Aspect
Telah sesuai prinsip Syariah/ Sharia principle compliance
4.
Kegiatan Lainnya/Other Activities
Telah sesuai prinsip Syariah/ Sharia principle compliance
Operasional Pengawasan/Supervision Operational
MDNA
Keterangan/ Description
18. Manajemen Risiko
18. Risk Management
TPI menyadari bahwa Perusahaan menghadapi sejumlah risiko dalam menjalankan operasi usahanya. Untuk dapat mewujudkan visi dan misinya, Perusahaan merasa perlu menangani dan mengelola risiko-risiko baik yang sudah ada maupun yang masih berupa potensi. Saat ini, pengelolaan dan penanganan risiko di TPI dilakukan melalui kerja sama sejumlah organ dan fungsi perusahaan berikut ini:
TPI is fully aware that in carrying out its business operation, the company is facing a number of risks. In order to achieve its vision and mission, the company feels it is necessary to handle and manage both existing and potentional risks. At the moment, the management and handling of risks in TPI were done through a synergy among the company’s organs and functions as follow:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
Dewan Pengawas Syariah TPI telah menyusun rencana kegiatan untuk tahun 2013 dan melakukan sejumlah kegiatan terkait rencana kegiatan tersebut.
iii. Implementation of Tasks of Sharia Board of Supervisors TPI Sharia Board of Supervisors has drafted its Activities Plan for 2013 and has carried out a number of activities to implement the plan.
CSR
iii. Pelaksanaan Tugas
Syariah Group’s new products, which have no fatwa yet; • Provide a sharia-based opinion on new products • Review regularly about the sharia-principle fulfilment of the mechanism for collecting insurance premium, reinsurance premium disbursement and insurance services; • Request information related to the sharia aspects from the Syariah Group unit.
AUDITED REPORT
penyelenggaraan usaha syariah sesuai atau menyimpang dari prinsip syariah bersamaan dengan penyampaian laporan operasional Perseroan; • Melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan Perseroan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh fatwa dan syariah Islam.
REPORT
PROFILE
137
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
138
i. Dewan Komisaris Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dalam rapat-rapatnya, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, menghasilkan sejumlah hasil pengawasan, termasuk sejumlah risiko yang harus diwaspadai dan ditindaklanjuti oleh manajemen.
i. Board of Commissioners In line with their roles and responsibilities, through its internal and joint meetings with BoD, BoC generated several supervision results, including a number of risks that need to be on the alert and followed up by the management.
ii. Dewan Direksi Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi menjalankan pengurusan Perusahaan sehari-hari untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. Dalam kepengurusan ini, Direksi menerima masukan dari Dewan Komisaris, dan berkewajiban menindaklanjuti setiap masukan mengenai risiko yang dihadapi Perusahaan. Selain itu, dalam melaksanakan manajemen risiko, Direksi juga dibantu oleh Internal Audit Group yang membantu memantau kegiatan operasional Perusahaan. Dalam penanganan risiko, Direksi berhak menetapkan kebijakan untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran di bawahnya hingga ke Group Head Portofolio.
ii. Board of Directors In line with their roles and responsibilities, BoD runs the management of the company on a daily basis, aiming at achieving the company’s intentions and goals. In managing the company, BoD received input and feedback from BoC, and is obliged to follow up every input on risks being faced by the company. Aside from that, in implementing risk management, the BoD is also supported by Internal Audit Group, which helped supervising the company’s operational activities. In risk management, BoD has the authority to set policies to be implemented by its subordinates up to Group Head Porfolio.
iii. Internal Audit Group Dengan tugas dan tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan setiap bagian/divisi pada SOP dalam menjalankan kegiatan masingmasing, Internal Audit Group memainkan peran penting dalam manajemen risiko Perusahaan, baik risiko keuangan maupun risiko underwriting dan operasional lainnya.
iii. Internal Audit Group With roles and responsibilities to ensure compliance of each division towards SPI in executing each activity, Internal Audit Group played an important role in the company’s risk management, including financial, underwriting and other operational risks.
iv. Group Head Portofolio Setiap Group Head Portofolio memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengidentifikasi risiko untuk masing-masing Class of Business, dan membantu Underwriter memberi pertimbangan atas risiko apa yang terdapat dalam penutupan asuransi dengan mengacu pada hasil survei Risk Engineer.
iv. Group Head Portofolio Each Group Head Portfolio carries roles and responsibilities to identify risks in each Class of Business, and help underwriter by giving considerations on risks which may occur in insurance closing, referring to the result of Risk Engineer survey.
Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan selama 2013 telah diidentifikasi dengan kerja sama dari semua organ dan fungsi manajemen risiko tersebut. Sejumlah risiko tersebut antara lain:
Risks that were being faced by the company throughout 2012 have been identified through a well-established synergy of all organs and functions of risk management. Some of the risks are:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
2
Operational
Meningkatkan Kualitas Underwriting Assessment dan Manajemen kontrol Klaim/Increase the Qualities of Underwriting Assessment and Claim Control Management
3
Strategic
Diversifikasi produk dan melakukan ekspansi bisnis dengan membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia/Product diversifications and conduct business expansion by establishing branch offices in a number of big cities in Indonesia
4
Financial
Portfolio Asset Management dan mengurangi Capital Charge/ Asset Management Portfolio and decrease Capital Charge
Perseroan melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Manajemen Risiko melalui sejumlah langkah berikut ini: a) Memetakan dan menilai seluruh risiko Perusahaan pada format baku Risk Register untuk dapat mengelola besaran Inherent Risk yang dapat dikurangi. b) Mengeluarkan Kebijakan Underwriting berdasarkan hasil evaluasi risiko untuk menghasilkan underwriting result yang konsisten. c) Melakukan sosialisasi pelaksanaan maupun evaluasi manajemen risiko dan menerima feed back dari seluruh Unit Kerja yang ada di Perusahaan.
The Company conducted evaluations to assess the effectiveness of Risk Management system through several steps below: a) Map and assess all the Company’s risks in Risk Register standard format to be able to manage the amount of Inherent Risk that could be reduce. b) Issue an Underwriting Policy based on risk evaluation result in order to product a consistent underwriting result. c) Conduct socialization on risk management implementation and evaluation, as well as receiving feedback from all Working Units in the Company.
19. Akuntan Perseroan
19. Akuntan Perseroan
Berpedoman pada peraturan Undang-Undang Perseroan No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK 01/2009 Pasal 3 ayat (11) tentang Jasa Akuntan Publik yang menyatakan, “Pemberian Jasa Audit Umum atas Laporan Keuangan dari suatu entitas sebagaiman dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tahun buku berturut-turut.” RUPS no.33 tertanggal 23 Maret 2013 yang dicatat oleh notaris Lenny Janis Ishak, SH memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.
Referring to the law No. 40, year 2007 on Limited Liability Company and the Regulation of Finance Ministry No.17/PMK.01/2009 Article 3 point (11) on Public Accountant Service that states, “The General Audit Service on Financial Statement of an entity as referred to by article 2 point (1) alphabet a is done by Public Accounting Firm (KAP) for a maximum of 6 consecutive years and by a Public Accountant for a maximum of 3 consecutive years,” GMS number 33 dated March 23, 2012, recorded by public notary Lenny Janis Ishak, SH, decided to appoint Public Accounting Firm (KAP) Tanudiredja Wibisana & Partners (PwC) to audit the Financial Report of Fiscal Year 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Technical
GCG
1
Risk Based Pricing, memperluas cakupan “Terms and Condition” Penutupan dan meningkatkan Nilai Pertanggungan Treaty/Risk Based Pricing, expand the scope of Closing “Terms and Condition” and increase Insurance Value Treaty
CSR
Tindakan Pengelolaan Risiko/ Risk Management Action
AUDITED REPORT
Jenis Risiko/ Type of Risk
No.
REPORT
PROFILE
139
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
140
KAP Tanudiredja Wibisana & Rekan (PwC) telah melakukan audit laporan keuangan tahunan Perseroan selama 3 (tiga) kali.
KAP Tanudiredja Wibisana & Partners has audited the Company’s Financial statement for 3 (three) consecutive years.
Fee Audit Besarnya fee audit telah mengalami peningkatan karena penerapan PSAK 62, 28 dan 36 serta pembuatan Laporan Syariah yang terpisah. Adapun besaran fee tersebut adalah sebagai berikut: • Tahun 2013: Rp 2,844,789,728 • Tahun 2012: Rp 1,925,000,000
Fee Audit The amount of audit fee increased due to the implementation of the PSAK 62, 28 and 36 as well as the publication of a separete Sharia Report. The audit fees were as follows:
Jasa Lain yang Non-Financial Audit KAP PwC tidak memberikan jasa lain selain jasa audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.
Non-Financial Audit Services KAP Tanuredja Wibisana & Partners did not serve non-financial audit services for the calendar year 2013.
20. Perkara Penting Yang Dihadapi
20. Important Cases
Di sepanjang tahun 2013, Perusahaan, Dewan Komisaris atau Direksi tidak menghadapi perkara di pengadilan yang berpengaruh pada kondisi Perseroan.
Throughout 2013, the Company, BoC or BoD did not face any cases in court that affected the Company’s condition.
21. Sanksi Administratif dalam Tahun Buku
21. Administrative Sanction in the Calender Year
Hingga akhir tahun 2013, Perseroan tidak menerima sanksi administratif apapun dari pihak yang berwenang.
Up to the end of 2013, the Company did not receive any administration sanction from the authorities.
22. Whistleblowing System
22. Whistleblowing System
Perseroan selalu terbuka menerima masukan dan keluhan dari para pemangku kepentingan, termasuk nasabah. Saat ini sistem Whistleblowing masih dalam proses pembentukannya, dan selama ini semua masukan dan keluhan yang masuk ditampung di email:
[email protected], atau untuk keluhan terkait klaim di salurkan ke email: tpiclaim@ tugu.com.
The Company is always open for inputs and complaints from stakeholders, including customers. Currently, as the Whistleblowing system is still under development, all feedbacks and complaints were received through this email address:
[email protected], while for claim-related complaints were addressed at: tpiclaim@tugu. com.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
• Year 2013: Rp 2,844,789,728 • Year 2012: Rp 1,925,000,000
24. Penilaian atas Penerapan GCG
24. Self-Assessment on GCG Implementation
i. Hasil Penilaian Sendiri atas Penerapan Tata Kelola di TPI Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 152/PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian, setiap tahunnya TPI melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas Penerapan Tata Kelola di TPI. Berdasarkan hasil penilaian sendiri atas penerapan tata kelola perusahaan, dapat dikatakan bahwa TPI telah memiliki kebijakan tertulis mengenai Pertanyaan/ Pernyataan yang dimaksud, kebijakan tersebut dilaksanakan secara konsisten. Untuk melihat lembar Penilaian Sendiri atas Penerapan Tata Kelola di TPI, silakan melihat Lampiran I.
i. Result of Self-Assessment on TPI’s GCG Implementation In line with the stipulation of the Regulation of Finance Minister of the Republic of Indonesia Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Ccmpany, TPI conducts self assessment every year on the corporate governance implementation in the Company. Based on the self assessment, TPI has possessed its own written statement as required by the above regulation and that the written statement has been implemented consistently. To read the contents of the Self Assessment on the Good Corporate Governance in TPI, please see Attachment I.
ii. Hasil Penilaian Pihak Ketiga atas Penerapan Tata Kelola di TPI PT Sinergi Daya Prima sebagai pihak ketiga (External Assessor) telah melakukan penilaian (assessment) terhadap penerapan GCG di TPI pada tahun 2013 untuk periode penilaian dari tahun 2012 sampai dengan Agustus 2013. Pihak External Assessor melakukan assessment dengan menggunakan metodologi yang telah ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, yaitu berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN : SK-
ii. Third Party Assessment on the Implementation of GCG in TPI PT Sinergi Daya Prima, as an External Assessor, has performed an assessment on the implementation of GCG in TPI during the year of 2013 for the period of 2012 up to August 2013. The External Assessor performed the assessment using a methodology established by SOE’s Office Ministry, which is based on the SOE’S Minister’s Decree: SK-16/SMBU/2012 dated June 6th, 2012, regarding the assessment and evaluation parameters
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
As a company that upholds transparency and accountability principles, TPI and its subsidiaries openly disclose their access of information to cutomers and other stakeholders. A delivery of current information in a complete, fast, on time, easy and reliable is expected can increase the company’s image. For that, TPI provides a website www.tugu.com, which contained information about the company that is regularly updated. Aside from that, the company also issuess financial reports every year in at minimum two national mass media.
GCG
Sebagai sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi asas transparansi dan akuntabilitas, TPI dan anak usahanya membuka seluasluasnya akses informasi baik kepada nasabah maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan bisa meningkatkan citra perusahaan. Untuk itu, TPI menyediakan situs website www.tugu.com yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui secara berkala. Selain itu, Perseroan juga menerbitkan laporan keuangan setiap tahunan minimal di 2 (dua) buah media massa nasional.
CSR
23. Access to Company’s Information and Data
AUDITED REPORT
23. Akses Informasi dan Data Perusahaan
REPORT
PROFILE
141
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Government
142
No
Aspek Pengujian GCG Assessment/ GCG Assessment Aspect
Tingkat Nilai Maksimal/ Skor Pencapaian Pemenuhan TPI/ Maximum Score TPI/ TPI Score TPI Fulfilment
1.
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan/ Commitment to Sustainable GCG Implementation
7
5.082
72.69%
2.
Pemegang Saham dan RUPS/ Shareholders and GMoS
9
8.067
89.63%
3.
Dewan Komisaris/ The Board of Commissioners
35
27.784
79.38%
4.
Direksi/ The Board of Directors
35
29.530
84.37%
5.
Pengungkapan Informasi dan Transparansi/ Disclosure of Information and Transparency
9
8.065
89.61%
6.
Aspek Lainnya/ Other Aspects
5
3.750
75%
100
82.277
82.28%
Total 16/S-MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan rekomendasi perbaikan sesuai dengan praktek-praktek terbaik (best practices) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan metodologi assessment tersebut, Perseroan dipandang telah memiliki kecukupan sistem dan infrastruktur yang mendukung implementasi prinsip-prinsip GCG. Pencapaian nilai (score) TPI adalah 82,28% atau mencapai kualifikasi BAIK.
of the implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Companies and the recommendation of improvements based on best practices and the legistlation in force. Based on the assessment methodology, companies are assumed to already possess adequate system and infrastructure, which will support the implementation of GCG principles. A score of 82.28% was achieved by TPI or qualified as GOOD.
iii. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penerapan GCG Sampai saat ini, Perseroan masih belum mempunyai Direktur Teknis yang merupakan tulang punggung bisnis asuransi terkait aktivitas utama dalam fungsi Claim, Underwriting, Portfolio/ Risk Management dan Reinsurance. Di tahun 2013, ada Direktur Perseroan yang masih menjabat sebagai komisaris pada 2 (dua) anak perusahaan Perseroan. Hal ini tidak sejalan dengan Pasal 11 PMK No. 152/2012, bahwa Direksi Perusahaan Asuransi dilarang merangkap jabatan pada perusahaan lain kecuali sebagai anggota Dewan Komisaris pada 1 (satu) Perusahaan Perasuransian lain.
iii. Current GCG Implementation Challenges Faced To date, the Company has yet to appoint a technical director, who is the backbone of the major insurance-related activities especially in the context of claiming, underwriting, portofolio/ risk management and reinsurance. During 2013, there are Directors who are also still functioning as a commissioner on two of the company’s subsidiaries. Such condition contradicts with the article 11 of the PMK No.152/2012, in which the Board Directors of an Insurance Companies are prohibited to assume another function within other Companies, except as a member of Board of Comissioners in 1 (one) other Insurance Companies.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MEMBANGUN SDM YANG PROFESIONAL
PROFILE
143
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, TPI perlu menyiapkan tenaga-tenaga muda yang siap untuk pada saatnya melanjutkan kinerja dari para ahli tersebut. Selain itu, kondisi pasar perasuransian nasional yang kian menantang menuntut Perusahaan untuk terus membangun dan memperkuat SDM-nya. Untuk itu dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2012-2016, TPI menekankan bahwa pembangunan SDM akan difokuskan pada pengembangan SDM yang berorientasi pada kinerja dengan mempekerjakan orang-orang yang terbaik di bidangnya. Berikut ini adalah sasaran TPI dalam pembangunan SDM:
However, as time goes by, TPI needs to prepare young people to take over the works of those experts. In addition, the increasingly challenging situation of the national insurance market demands that the Company continues to build up and strengthen its HR. Thus, the Company’s Long-Term Plan 2012-2016 emphasizes that the HR building will focus on the performanceoriented HR development through hiring the best people in their respective fields. TPI aims at the following HR development objectives:
• Melakukan penataan organisasi dan pengelolaan SDM sesuai dengan kebutuhan dan tantangan bisnis, yang berorientasi pada kinerja; • Membangun budaya Perusahaan yang kuat; • Menyiapkan SDM yang profesional, berorientasi pada kinerja.
• Restructure the organization and the management of HR based on the needs and challenges, all of which are oriented to performance; • Develop a strong Corporate Culture; • Prepare professional and performanceoriented HR;
Untuk mencapai sasaran tersebut, TPI merumuskan strategi berikut ini: • Membangun organisasi, SDM dan Budaya Perusahaan secara berkesinambungan; • Menyiapkan SDM yang profesional dan berintegritas tinggi sesuai dengan standar perusahaan terbaik secara berkesinambungan; • Program Mutasi/Rotasi SDM antar-Grup (internal) dan dalam TUGU Group;
To arrive at the objectives, TPI formulates the following strategies: • Build continuousl the organization, HR and Corporate Culture; • Prepare continuously professional HR with a strong integrity in line with the best corporate standard; • HR Rotation/Transfer Program within TUGU Group;
Dengan adanya program Mutasi/Rotasi SDM
By having the HR Rotation/Transfer Program
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Professional human resources (HR) with integrity are needed to facilitate and accelerate TPI resurgence to reclaim its status as the biggest insurance company in terms of market share in Indonesia. Currently, TPI is known as an insurance company that has employees with expertise and experiences in the energy sector, particularly in the oil and gas segment. Based on years of experience, TPI underwriters are known to have the capability to handle complicated underwriting risks. They are the ones who were able to bring TPI to its glory.
GCG
Sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan berintegritas sangat diperlukan untuk memperlancar dan mempercepat kebangkitan TPI untuk kembali menjadi perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Saat ini TPI dikenal sebagai perusahaan asuransi yang memiliki SDM dengan keahlian dan pengalaman di bidang energi, khususnya minyak dan gas bumi. Dengan pengalaman bertahun-tahun, para underwriter TPI dikenal mampu menangani pekerjaan underwriting risiko yang rumit. Mereka inilah yang dahulu membawa TPI ke masa kejayaannya.
CSR
1. Human Resources Development
AUDITED REPORT
1. Pembangunan SDM yang Berkesinambungan
REPORT
BUILDING UP PROFESSIONAL HUMAN RESOURCES
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
144
hingga ke TUGU Group, maka organisasi dan pengelolaan SDM TPI akan dipadukan dan diselaraskan dengan anak perusahaan agar terjadi sinergi yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada. Untuk itu, proses pengelolaan SDM TPI dan anak perusahaan, mulai dari sistem perencanaan, rekrutmen, penempatan, pelatihan, remunerasi, pembinaan karir dan kepangkatan pekerja akan dipadukan dan diselaraskan secara bertahap.
within TUGU Group, TPI’s organization and management of HR are integrated and harmonized with the programs in its subsidiaries to enable optimum synergy to take place in line with the existing needs and challenges. Thus, TPI’s and subsidiaries’ HR management process, starting from the stages of planning, recruitment, placement, training, up to the stages of formulating remuneration, career development and determining the level of each employee, will be integrated and harmonized in some stages.
Saat ini TPI telah memberlakukan pendekatan fair reward & punishment untuk meningkatkan kinerja pekerjanya. Untuk itu, Perusahaan memberlakukan sistem penilaian kinerja dengan menggunakan Performance Management System (PMS) di seluruh fungsi yang di TPI. Ke depan pelaksanaan PMS akan terus disempurnakan dan dipadukan dengan PMS di anak perusahaan.
Currently, TPI has applied the fair reward & punishment approach to raise the employees’ performance. Therefore, the Company implements performance appraisal based on the Performance Management System (PMS) in all functions in TPI. The PMS implementation will be continuously improved and integrated with the existing PMS in subsidiaries.
Tabel Proses Pengelolaan SDM/HR Management Process Table Kriteria/Criteria: a) Memiliki integritas tinggi dan perilaku yang positif/ Strong integrity and positive conducts; Recruitment & People Development
b) Bersumber dari berbagai universitas terkemuka/ Graduates from leading universities; c) Pengembangan metodologi pendidikan atau pelatihan/ Developing education or training methodology; d) Menciptakan tenaga professional dan perilaku yang positif/ Creating professional employees with positive conducts; e) Pengembangan kompentensi dan perilaku kerja yang positif/ Development of compentency and positive conducts. Aspek/Aspect:
Remuneration System
a) Atraktif & kompetitif dalam industri/ Attractive & competitive in industry; b) Penerapan azas meritokrasi/ Implementation of meritocracy principle.
Career Path Development
Komponen/Component: a) Menyediakan 2 jalur karir: Struktural & Fungsional/ providing 2 career paths: Structural & Functional; b) Pertimbangan karir berdasar pada kompetensi & kinerja/ Career assessment based on competence & performance; c) Mengutamakan kompetensi dan kinerja/ Prioritize competence and performance.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
145
Komponen/Component:
Corporate Culture
a) Peningkatan integritas pekerja, termasuk loyalitas, kejujuran dan bebas dari KKN/ Strengthening employee integrity, including loyalty, honesty and being free from corruption;
REPORT
Tabel Proses Pengelolaan SDM/HR Management Process Table
b) Penerapan program Reward & Punishment/ Implementation of Reweard & Punishment program;
Arah/Direction: a) Struktur organisasi yang dinamis, tepat guna, efektif, dan efisien/ Dynamic, useful, effective and efficient organization structure;
Throughout 2013, TPI conducted some activities in line with the stages set in the Company Longterm Development Plan 2 (RJPP 2).
Program (Kebijakan) SDM dalam RJJP 2012-2016/ Hr Program (Policies) in 2012-2016 RJJP
Realisasi di 2013/ Realization in 2013
Program “People & Organization Alignment” (POA)/ POA Program
Program telah diimplementasikan dengan baik/ Program was well implemented.
Program Transformasi Corporate Culture/ Transformation of Corporate Culture Program
Visi dan Misi yang baru sudah dirumuskan dan disosialisasikan untuk diinternalisasikan sehingga diharapkan memunculkan budaya baru/ The new Vision and Mission have been developed and socialized for internalization so as to trigger the emergence of a new culture.
Membangun SDM di kantor cabang Perusahaan/Developing HR in Company’s branch offices
Perekrutan SDM dan pelatihan untuk ditempatkan di kantor cabang/ Human Resources recruitment and training to be assigned in branch offices.
2. Profil SDM
2. HR Profile
Per 31 Desember 2013, pekerja TPI berjumlah 246 orang. Pegawai TPI ditempatkan di sejumlah direktorat dan bagian menurut bidang pendidikan dan keahlian masing-masing. Tabel-
Per 31 December 2013, the number of TPI employees reached 246. TPI employees are assigned in some directorates and sections in accordance with their respective educational
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
Di sepanjang tahun 2013, TPI menjalankan sejumlah kegiatan sesuai dengan tahapan yang ditetapkan di dalam RJPP 2.
GCG
b) Berorientasi pada strategi jangka panjang perusahaan/ Oriented to the company’s long-term strategy.
AUDITED REPORT
Organizational Development
MDNA
c) Internalisasi nilai-nilai dan budaya perusahaan/ Internalization of corporate values and culture.
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
146
tabel di bawah ini memberikan gambaran mengenai profil pegawai TPI, baik menurut pendidikan, umur, dan bidang pekerjaan.
background and expertise. The following tables show TPI employee profiles based on education, age and jobs.
Tabel Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2013/Employees Based on Education Level Tahun/ Year
SMA/ High School
Diploma
S2/ Post Graduate
S1/ Undergraduate
Lain/ other
2013
22
24
160
33
7
2012
25
26
162
33
7
Tabel Pegawai Berdasarkan Umur/Employees Based on Age Group Tahun/Year
< 30
31-40
41-50
>50
2013
33
64
98
51
2012
31
64
100
58
Tabel Pegawai Berdasarkan Gelar Profesi/Employees Based on Professional Degrees Tahun
Non-Gelar/ Nondegree
Gelar Profesi Asuransi/ Insurance Profession Degree
Gelar Profesi Nonasuransi/ Non-insurance Degree
2013
123
91
32
2012
152
80
21
3. Perekrutan Pegawai
3. Recruitment
Sesuai dengan kebutuhan Perusahaan yang mengacu pada rencana pengembangan usaha (Business Plan) serta memperhitungkan pengurangan pekerja karena pensiun dan sebab-sebab lainnya, maka pada tahun ini, TPI melakukan perekrutan 4 (empat) pekerja baru. Perekrutan dilakukan oleh bagian HRD Perseroan.
Based on the Company’s need that refers to the Business Plan and takes into account the reduced number of employees due to retirement and other reasons, this year TPI recruited 4 new employees. The recruitment was done by the Company’s HRD.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
147
2012
SMU/ Senior High School
-
-
Diploma 1-3
-
-
Sarjana Strata I (S1)/ Undergraduate
3
17
Sarjana Strata 2 (S2)/ Postgraduate (Master degree)
1
2
Sarjana Strata 3 (S3)/ Doctoral degree
-
-
Jumlah/Total
4
19
MDNA
2013
4. HR Training
Pembangunan SDM TPI bertujuan menyediakan pekerja dalam jumlah serta kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Selain memenuhi persyaratan pendidikan formal, pekerja TPI menjalani berbagai pelatihan terkait keahlian profesi dan pembekalan pendidikan pendidikan bersertifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Perusahaan.
TPI HR Development aims at providing employees in adequate number and qualification based on the Company’s need. In addition to meeting the formal education requirements, TPI employees have to undergo some training related to their profession, including certified training, to meet the Company’s current needs and challenges.
Peningkatan pendidikan formal terutama ditujukan bagi pekerja pemula di level Officer agar mereka menyelesaikan pendidikan formal S-1. Selain itu, Perusahaan juga memberi pendidikan formal lanjutan bagi pekerja yang dinilai memiliki potensi sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
Newly hired employees in the Officer Level need to increase their education level to obtain undergraduate degrees. In addition, the Company also provides further formal study for potential employees in line with the Company’s need.
CSR
4. Pelatihan SDM
GCG
Pendidikan/Education
REPORT
Tabel Profil Pegawai Baru/New Employee Profile
No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta/ Participants
Level Peserta/ Participant Level
1
Certificate of Business Management-Financial Management
1
Direksi/Director
2
Marketing Strategy
1
Direksi/Director
3
APEC CEO Summit Indonesia 2013
1
Direksi/Director
5
Federation of Afro-Asian Insurers and Reinsurers (FAIR) Conference
1
Direksi/Director
6
Managing Capital – The New Frontier
1
Direksi/Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
148
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta/ Participants
7
Asian Claims Convention
1
Manager
8
Marine P&I Insurance
4
Manager, Officer, Staff
9
Financial Accounts and Reinsurance Statistic
1
Officer
10
Marine Cargo The A-Z of Safely Insuring Goods from A-B
1
Officer
11
Marsh Aviation Technical Training Course
1
Staff
12
Swiss Re Marine Intermediate Course
1
Officer
13
Dynamic Analysis of Risk & Reinsurance Techniques
1
Officer
14
ACR Marine & Energy Seminar 2013
1
Officer
15
Key Elements of Shipping
1
Staff
16
Kursus Bahasa Inggris (English Course) EPT Preparation Level 1
19
Manager, Officer
17
Kursus Bahasa Inggris (English Course) EPT Preparation Level 2
28
Manager, Officer
18
Kursus Bahasa Inggris (English Course) EPT Preparation Level 3
13
Manager, Officer
19
Becoming a star Employee
244
Direksi, Group Head, Manager, Officer, Staff
20
Tutorial AAMAI
53
Manager, Officer, Staff
21
Sosialisasi Peraturan OJK Mengenai Asuransi Kend Bermotor dan Aplikasinya pada TIS/ Socialization of OJK Regulation on Automotive Insurance and Application on TIS
27
Manager, Officer, Staff
22
Reinsurance Treaty
22
Manager, Officer, Staff
23
Surety Bond & Kontra Bank Garansi
35
Manager, Officer, Staff
24
Inhouse Training Pekerja Kantor Perwakilan
2
Staff
25
Information Technology Infrastructure Library
9
Manager, Officer, Staff
26
Petrochemical Risk
12
Manager, Officer, Staff
27
Keselamatan Usaha Penerbangan terkait Risiko Asuransi Aviasi/Aviation Business Survival related with Aviation Risk Insurance
21
Manager, Officer, Staff
28
Basic Petroleum Engineering for Non Petroleum Engineers
29
Manager, Officer, Staff
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Level Peserta/ Participant Level
PROFILE
149
29
Tugu Health Insurance Information System
22
Manager, Officer, Staff
30
Training Induksi (Induction Training), GCG, P4MN, dan K3
7
Manager, Officer, Staff
31
Penerapan (Implementation of) Enterprise Risk Management
56
Group Head, Manager, Officer, Staff
32
Petrochem Risk – Part 2
21
Manager, Officer, Staff
33
Engineering Training - Scor Re
26
Manager, Officer, Staff
34
Pembekalan Pekerja Kantor Cabang Baru/ New Branch Office Employee Induction
6
Officer, Staff
35
MWS Licensed Trainer
2
Group Head
36
Kursus Bahasa Inggris (TBI)/ English Course (TBI)
2
Staff
37
The Evolution of New Strategies of Public Relations and Communication Management
1
Staff
38
Kursus Bahasa Inggris (LIA)/ English Course (LIA)
2
Manager
39
Disaster Recovery Planning (DRP)
2
Manager
41
Effective Leadership
1
Manager
42
Financial Management for Non Financial Management
1
Group Head
43
Implementing Holding Company Management
1
Group Head
44
Kursus Bahasa Inggris (EF)/ English Course (EF)
1
Staff
45
Marketing Strategy in The Hyper Competition Era
2
Manager, Officer
46
Mastering IT Problem Management and Effective IT Helpdesk
1
Manager
47
New Social Media Management and Public Relations: Cyber PR in the Digital Age
1
Staff
48
Peran OJK dalam Transformasi Industri Perasuransian di Indonesia/ OJK Role in Insurance Industry Transformation in Indonesia
1
Manager
49
Strategic IT Architecture Planning
1
Manager
50
Aviation Insurance Conference
4
Manager
51
Bedah (Review of) Polis Cash in Safe
1
Staff
52
Bedah (Review of) Polis Cash in Transit
1
Staff
53
Developing Web Applications with MS Visual Studio 2010
1
Staff
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
Level Peserta/ Participant Level
GCG
Jumlah Peserta/ Participants
CSR
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
AUDITED REPORT
No.
REPORT
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
150
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta/ Participants
Level Peserta/ Participant Level
54
IFRS atas Impairment Asset/ IFRS on Asset Impairment
1
Staff
55
Kursus Bahasa Inggris/ English Course
2
Staff
56
Medical Management
2
Manager, Staff
57
New Ways to Build Effective Talent Pool
3
Manager, Officer
58
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/ Training on OHS
1
Officer
59
Pelatihan Penyusunan Dokumen Aplikasi PQA/ Training on PQA Application Document Development
2
Officer
62
Sosialisasi OJK tentang “Peraturan ketua Bapepam LK yang dikeluarkan akhir tahun 2012”/ OJK Socialization on “Bapepam LK Chairman Regulation issued at the end of 2012”
8
Group Head, Manager, Officer
63
Workshop Surety Bond dan Kontra Bank Garansi/ Surey Bond and Contra Bank Guarantee Workshop
1
Staff
64
Asuransi Minyak dan Gas Bumi Lanjutan/ Advanced Oil and Gas Insurance
2
Manager, Officer
65
Asuransi Uang/ Money Insurance
3
Officer, Staff
66
Brevet A&B/ A&B Accounting Certificate
7
Manager, Officer, Staff
67
Building Powerful Brand
1
Officer
68
Business Continuity Communication: Dealing With Conflict Management Issues, Risks and Crises to Secure Corporate Reputation
1
Staff
69
CFSES (Computerized Fire Safety Evaluation System)”
1
Officer
70
Effective Leadership
3
Manager
72
Employee Engagement Survey
1
Manager
73
Financial for Non Financial People
1
Officer
74
Marketing Manager Development Program
1
Manager
75
MS Excel 2010 - Advance
3
Officer, Staff
76
Peran HR Dalam Membangun Kebangaan dan Kecintaan Pengemudi Terhadap Profesinya (sharing pengalaman Blue Bird Group)/ HR Role in Developing Pride and Love of Drivers to Their Profession
2
Officer
77
Sosialisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik/ E-Procurement)/Socialization on Electronic Procurement
3
Manager
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE
151
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013
1
Manager
79
Training Financial Instrument & Penurunan Nilai Piutang - IFRS 2013
5
Manager, Officer, Staff
80
Training of Trainers (TOT) GCG Champion Batch 3
2
Manager, Officer
81
Microsoft Excel 2010 Advanced
1
Staff
82
Aspek Syariah Dalam Audit Asuransi Syariah/ Sharia Aspect in Sharia Insurance Audit
1
Staff
83
Asuransi Marine Cargo Tinjauan dari Aspek Transportasi dan Peraturan-Peraturan Terkini/ Marine Cargo insurance from the Aspect of Transportation and Latest Regulation
1
Staff
84
Basic Petroleum Engineering For Non Petroleum Engineers
2
Manager, Officer
85
Bedah Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia dan Penerapan PMK No.74/ PMK.010/2007/ Automotive insurance Policy Review and the Implementation of PMK No.74
2
Officer, Staff
86
IFRS Leasing & Properti Investasi/ IFRS Leasing & Properti Investment
3
Manager, Officer, Staff
87
IFRS Pajak Tangguhan (Deffered Tax)
3
Group Head, Manager, Staff
88
Legal Understanding of Project Finance
1
Manager
89
Multicultural PR: Managing Diversity in CrossCultural Communication
1
Staff
90
NEBOSH International Technical Certificationin Oil & Gas Operation Safety
1
Manager
91
On Becoming Local Champion
3
Officer, Staff
92
Seminar dan Kuliah Lapangan MAIPARK 2013/ Seminar and Field Study on MAIPARK 2013
1
Staff
93
Start-Up Manajemen Risiko yang efektif pada Perusahaan Perasuransian/ Effective Corporate Risk Management Start-Up
2
Group Head, Manager
94
Communications Audit: Investigation Management Measuring Relationship and Reputation
1
Staff
95
IFRS atas Investasi/ IFRS on Investment
1
Officer
96
Audit Intern Tingkat Dasar 1/ Basic 1 - Internal Audit
1
Manager
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
78
The Evolution of the Legal Function in Indonesia: Perspectives on Compliance, Risk and Working Practice from both External and In-House Counsel from South East Asia and beyond
REPORT
Level Peserta/ Participant Level
GCG
Jumlah Peserta/ Participants
CSR
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
AUDITED REPORT
No.
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
152
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
97
Certified Risk Management Professional
1
Officer
98
Upskilling PMS Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero)/ PT Pertamina Subsidiaris Upskilling
2
Manager, Officer
99
Kesiapan Arsitektur IT Perusahaan Asuransi Dalam Rangka Memenuhi Regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ Preparedness of IT Architecture of Insurance Firms
1
Officer
100
Pension, Retirement & Health Care Planning
1
Manager
101
Seminar (on) Arbitrase
1
Manager
102
Workshop Manajemen Asuransi Kesehatan Kumpulan/ Group Insurance Management Workshop
2
Manager, Staff
103
Tutorial Ujian Gelar Assoc CIP ANZIIF Subyek FSI404 Introduction to Underwriting/ Tutorial for Thesis Defense, Assoc CIP ANZIIF FSI404 Introduction to Underwriting Subject
10
Manager, Officer
104
Tutorial Ujian Gelar Assoc Sr. CIP ANZIIF Subyek GI502 Liability Underwriting Management/ Tutorial for Thesis Defense, Assoc Sr. CIP ANZIIF G1502 Liability Underwriting Management
5
Manager, Officer
105
Applied Marketing Research
1
Officery
106
Green PR: Corporate Sustainable Responsibility in Practice:CSR2.0 the New DNA of Business
1
STaff
107
Membuat dan Mengembangkan Audit Program untuk Menguji Kecukupan Penerapan Manajemen Risiko/Create and Make Audit Program to Test the Adequacy of Risk Management Implementation
1
Manager
108
Mengikuti Training of Trainers Pengisian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) AP Pertamina Batch 3/Training on LHKPN AP Pertamina, Batch 3
3
Manager
109
Pelatihan & Sertifikasi QIA Manajerial 2013/ Training & Certification of QIA Managerial 2013
1
Manager
110
Seminar Internasional RBC
2
Group Head, Manager
111
SOP Lifecycle
2
Staff
112
Tutorial Mata Ujian A.10 Matematika Keuangan/ Tutorial on A.10 Finance Mathematic Test
1
Officer
113
Advanced Microsoft Excel 2010/2013 Technique for Accountant
1
Staff
114
Risk Assessment - Marine Cargo
1
Staff
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Jumlah Peserta/ Participants
Level Peserta/ Participant Level
PROFILE
153
Tabel Pelatihan Pekerja 2013/ Table of Employee Training in 2013 Level Peserta/ Participant Level
115
Pelatihan Pajak Terapan Brevet C
2
Manager
116
Associateship Malaysian Insurance Institute (AMII)
1
Officer
117
Compliance & Whistleblowing Governance
3
Komite Komisaris
118
Konferensi Nasional Profesional Manajemen Risiko
2
Group Head, Manager
119
Marine Hull Insurance
8
Officer, Staff
120
Pelatihan Pengisian Format Laporan Keuangan Triwulanan
5
Manager, Officer, Staff
121
Seminar HR Expo 2013
3
Manager, Staff
122
Software Quality Assurance Training
1
Staff
123
The Dynamics of Ethical Public Relations and Politics
1
Staff
5. Prestasi Pegawai
5. Employee Achievement
TPI selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga memungkinkan para pegawainya untuk mengembangkan keahlian, bakat, dan hobi mereka, baik yang terkait dengan profesi dan pekerjaan maupun di luar lingkungan kerja. Semua ini ditujukan untuk menciptakan SDM yang menjadi manusia yang utuh dan terpenuhi kebutuhan ekspresi dirinya.
TPI always creates a good working environment to enable its employees to develop their expertise, talents and hobies that are either related to their work or not. This policy aims to create fully satisfied human resources.
REPORT
Jumlah Peserta/ Participants
MDNA
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
GCG
No.
Bidang/Field
Keterangan/ Description
Juara III Gerak Jalan Beregu AAUI Cup 2013
Olahraga
Diselenggarakan tanggal 6 Oktober 2013 di Jakarta
Juara IV Sepeda Santai AAUI Cup 2013
Olahraga
Diselenggarakan tanggal 6 Oktober di Jakarta
AUDITED REPORT
Prestasi/Achievement
CSR
Tabel – Prestasi Pegawai TPI 2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
154
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY
Teknologi Informasi (TI) saat ini merupakan salah satu faktor terpenting pendorong keberlanjutan bisnis. Karena itu, kemajuan TI menjadi salah satu fokus utama TPI dalam meraih kembali kejayaannya di pangsa pasar asuransi Indonesia. Sebagai pilar bisnis utama, sistem TI di TPI selalu diperbarui dan ditingkatkan setiap tahunnya agar dapat membawa manfaat optimal terhadap kinerja Perusahaan. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya seperti peningkatan Manajemen TI dan Strategic IT Architecture Planning (SITAP) secara berkala.
Information Technology (IT) nowadays is one of the most important factors of which can drive business sustainability. Therefore, IT advancement became one of TPI’s main focuses in reclaiming its glory in Indonesia’s insurance market share. As one of the business’ main pillars, IT system in TPI is always continuously updated and improved yearly, so it could bring optimum benefits towards the Company’s performance. This is done through various efforts such as periodic improvements on IT Management and Strategic IT Architecture Planning (SITAP).
Sejalan dengan itu, Perusahaan juga merekrut SDM berkualitas yang memiliki keahlian khusus di bidang TI. Karenanya, TPI mampu mengembangkan sistem internal terintegrasi seperti sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang diberi nama Tugu Insurance Solution (TIS), yang dapat diandalkan dalam melakukan berbagai fungsi operasional dan keuangan Perusahaan. Dengan kemampuan serta peran sistem TI yang cukup signifikan dalam mendukung kinerja bisnis Perusahaan, TPI yakin Perusahaan dapat mampu kembali berjaya sebagai perusahaan asuransi umum terdepan di Indonesia.
Along with that, the Company also recruits qualified HR with special expertise in IT. For that, TPI is able to develop an integrated internal system such as information management system Enterprise Resource Planning (ERP), namely, Tugu Insurance Solution (TIS) – a reliable system for various operational and financial functions in the Company. For its IT system’s ability and significant role in supporting the Company’s business performance, TPI believed that the Company could strengthen its presence as a leading general insurance company in Indonesia.
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) dan TIS Finance
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) dan TIS Finance
TIS terdiri dari TIS.Net dan TIS Finance. TIS.Net mengintegrasikan berbagai fungsi operasional seperti marketing, underwriting, reinsurance, dan klaim, sedangkan TIS Finance menyatukan fungsi keuangan seperti treasury, investasi, dan akuntansi.
TIS consists of TIS.Net and TIS Finance. TIS. Net integrates various operation functions such as marketing, underwriting, reinsurance and claim, while TIS Finance integrates various financial functions such as treasury, investment and accounting.
TIS.Net dan TIS Finance memungkinkan Perusahaan melakukan pencatatan hasil produksi (premi dan klaim), utang-piutang,
TIS.Net and TIS Finance enable the Company to record production results (premiums and claims), receivables, investment management,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
155
tax administration, fixed-asset management, annual budget plans, as well as accounting process to produce financial reports.
2. Tugu Web Access (TWA)
2. Tugu Web Access (TWA)
TIS Web Access (TWA) merupakan sebuah aplikasi untuk pelanggan, yang memungkinkan pelanggan melakukan proses penutupan asuransi ke TPI dimana saja dan kapan saja, hanya dengan menggunakan internet.
TIS Web Access (TWA) is an application for customers, which enables them to process the closing of insurance deal in TPI anytime and anywhere, just by using the Internet.
Hingga akhir 2013, TPI telah mengembangkan TWA dengan sejumlah klien seperti Pertamina, Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Up to the end of 2013, TPI had developed TWA for several corporate clients such as Pertamina, Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) and Permodalan Nasional Madani (PNM).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
pengelolaan investasi, administrasi perpajakan, pengelolaan aset tetap, perencanaan angggaran tahunan, sekaligus proses akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan keuangan.
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
156
3. Keamanan TI
3. IT Security
Untuk menjamin keamanan data, TPI menggunakan perangkat lunak (software) keamanan dengan lisensi resmi untuk anti-virus, anti-spam dan firewall.
To safeguard its data security, TPI is using official-licensed security software for anti-virus, anti-spam and firewall.
TPI memiliki intranet untuk mendistribusikan informasi dari pihak manajemen, Sekretaris Perusahaan dan organisasi/unit internal pendukung usaha Perusahaan kepada seluruh pegawai. Selain penyebaran informasi, intranet digunakan untuk mendistribusikan aplikasi internal, baik aplikasi bisnis maupun aplikasi pendukung untuk pengguna.
TPI has intranet to distribute information from the management, Corporate Secretary and other internal supporting organizations/units to all employees. In addition to the distribution of information, the intranet is also used to distribute internal applications, both businesses as well as supporting applications to users.
Selain ketiga hal di atas, TPI juga memiliki sejumlah kemajuan lainnya di bidang TI yang ditandai oleh:
Aside from the above-mentioned systems, TPI also had a number of other IT improvements marked with:
a. Pengembangan Aplikasi 1. Pengembangan Tugu Heath Insurance Information System (THIIS), guna mendukung proses penutupan dan administrasi klaim pada unit Asuransi Kesehatan; 2. Pengembangan modul-modul yang berhubungan dengan Financial Lines; 3. Peningkatan berkelanjutan pada setiap modul yang terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Bapepam LK, dan Otoritas Jasa Keuangan, agar sistem yang digunakan selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku; 4. Peningkatan berkelanjutan pada setiap aplikasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perusahaan yang selalu berkembang.
a. Application Development 1. Development of Tugu Health Insurance Information System (THIIS), in order to support the closing and administration process of claim on Health Insurance unit; 2. Development of Financial Lines-related modules; 3. Continuous improvement on every module related to Financial Minister’s Regulation, Bapepam LK’s Regulation, as well as Indonesia Financial Services Authority, so that the applied system is always in accordance with prevailing regulations; 4. Continuous improvement on every application in order to fulfill the everevolving Company’s business needs.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
c. Tata Kelola TI 1. Penyusunan Disaster Recovery Plan (DRP); 2. Penyusunan IT Service Management (ITSM); 3. Peningkatan berkelanjutan pada SITAP dan IT Policy.
c. IT Governance 1. Drafting of of Disaster Recovery Plan (DRP); 2. Drafting of IT Service Management (ITSM); 3. Continuous improvement on SITAP and IT Policy.
MDNA
b. Infrastructure Development 1. Server upgrading to become a high-end server with high capacity; 2. Server operation system upgrading to the newest version and virtualization technology development; 3. Bandwith upgrading and hot spot area development; 4. Continuous improvement on IT Management, monitoring device, security device, and other devices.
AUDITED REPORT
CSR
GCG
b. Pengembangan Infrastruktur 1. Peremajaan server menjadi server highend berkapasitas tinggi; 2. Pembaruan sistem operasi server dengan versi terbaru dan pengembangan teknologi virtualisasi; 3. Penambahan bandwith dan pengembangan area hot spot; 4. Peningkatan berkelanjutan pada Manajemen TI, perangkat pengawasan, perangkat keamanan, dan perangkat lainnya.
REPORT
PROFILE
157
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tata kelola perusahaan | Good Corporate Government
158
ERP IT & SUPPORT IT DALAM AKTIFITAS BISNIS TPI
REPORT MANAGEMENT
MANAGEMENT
REGULATOR
TWA
MEKANISME PENANGANAN KLAIM
TWA REPORTING, TUGU GROUP INTGRATION
CLIENTS
MEKANISME PENAGIHAN PREMI, PEMBAYARAN KLAIM, PENCATATAN & PELAPORAN HRMS, TMS
MEKANISME PENUTUPAN ASURANSI
TUGU GROUP
HR & GA TIS FINANCE
PARTNER/ SUPLIER
REMINDER
KLAIM
MARKETING
REMINDER
AKUTANSI/ KEUANGAN
TISNET CLAIM REMINDER
P4MN, FILING SYSTEM
TISNET ACCEPTANCE
UNDERWRITING
REASURANSI
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
INTERNAL AUDIT
IT TISNET REASURANSI
REMINDER
CORP. SEC
SITAP, IT POLICY, HELPDESK
PROFILE
159
REPORT
TOPOLOGI JARINGAN IT TPI
MEDAN
BANDUNG
BALIKPAPAN
MDNA
TWA CLIENT & VPN REP OFFICE CAB. SURABAYA
LS
CSR
TA
CAB. SURABAYA ENVIRONMENT
GCG
MP OM
AR
LK
TAS
TE
LIN
NAP INFO
EMAIL & INTERNET
AUDITED REPORT
SERVER
TUGU PUSAT ENVIRONMENT
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
160
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE GCG
MDNA
WE ARE TRUSTED BECAUSE WE ARE COMMITTED TO DELIVER OUR BEST
REPORT
KAMI TERPERCAYA KARENA KAMI BERKOMITMEN UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK
AUDITED REPORT
COMMITMENT
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
162
BERUBAH UNTUK LEBIH BERTANGGUNG JAWAB SOSIAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggung Jawab Sosial (CSR) merupakan komponen penting bagi keberlanjutan Perusahaan, karena di dalamnya terpatri visi Perusahaan yang baru, yaitu, menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Berdasarkan visi tersebut, TPI mencanangkan berbagai program CSR yang berkelanjutan, baik program baru maupun program lanjutan dari tahun sebelumnya.
Corporate Social Responsibility (CSR) is such an important component for TPI’s sustainability, as it carries the Company’s new vision, which is creating sustainable added values to all stakeholders. Based on that vision, TPI established a number of continuous CSR programs, both new programs and consecutive programs from last year.
Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup menantang, dengan kondisi pertumbuhan ekonomi negara yang melambat, melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing, serta sejumlah bencana alam di dalam negeri. Banyak sektor terkena dampak dari peristiwa-peristiwa itu. Oleh karenanya, TPI mencoba membawa solusi dengan menjalankan program-program CSR yang relevan dan dapat membawa perubahan jangka pendek maupun jangka panjang kepada penerimanya.
2013 is quite a challenging year, with the slowing of country’s economic growth, the weakening of Rupiah towards foreign currencies and various natural disasters in the country. Many sectors affected from those events. Therefore, TPI tried to provide solutions by implementing relevant CSR programs, which may bring short-term and long-term benefits to its beneficiaries.
Dengan semakin tingginya kesadaran TPI untuk menjalankan program CSR, tak hanya pemangku kepentingan yang berada di lingkungan kantor saja yang dijangkau, tapi juga sampai ke pelosok negeri. Hal ini semakin memperkuat peran TPI sebagai agen perubahan dalam masyarakat yang mampu menjawab permasalahan nasional maupun global, melalui pendekatannya terhadap lingkungan. TPI yakin dan memahami bahwa peran dan tanggung jawab sosialnya akan semakin menantang dari tahun ke tahun, oleh karena itu, TPI terus meningkatkan program CSR-nya baik secara implementasi maupun evaluasinya.
With a higher awareness in implementing CSR programs, TPI is not only reaching out to stakeholders around office’s environment, but also in various locations in Indonesia. This strengthen TPI’s role as an agent of change in the society who is able to answer both national and global problems, through its approach towards environment. TPI believes and understands that its social role and responsibility will getting more challenging each year, thus, TPI is continuously improving its CSR programs in terms of implementation and evaluation.
Corporate Secretary Group merupakan penanggung jawab utama program CSR Perusahaan sejak 2004. Agar dapat menjalankan program CSR yang relevan dan berkelanjutan, Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti PT Pertamina (Persero), RS Pertamina Jaya,
Corporate Secretary Group is the main person in charge for the Company’s CSR program since 2004. In order to implement relevant and sustainable CSR programs, the Company also cooperated with several related parties, such as PT Pertamina (Persero), Pertamina Jaya Hospital, and Nururrazaq Mosque. The
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Seperti tahun-tahun sebelumya, program CSR TPI tahun ini juga dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan bentuk bantuannya, yang meliputi bidang-bidang berikut: (1) Lingkungan Hidup; (2) Sosial dan Kemasyarakatan; (3) Kepuasan Pelanggan; dan (4) Ketenagakerjaan.
Like in previous years, TPI’s CSR programs this year are also being categorized into a number of categories based on the type of assistance given, including: (1) Environment; (2) Social and Society; (3) Customer’s Satisfaction; and (4) Employee.
Berikut adalah program CSR TPI selengkapnya yang dijalankan sepanjang tahun 2013:
Below are the complete TPI’s CSR programs implemented throughout 2013:
1. Bidang Lingkungan Hidup
1. Environment
Fokus program CSR TPI di bidang lingkungan hidup pada tahun 2013 adalah menggalakkan kembali program-program yang telah berjalan di tahun sebelumnya. Pada 2012, TPI mengeluarkan kebijakan internal perihal
The focus of TPI’s programs in 2013 programs that have year. In 2012, TPI regarding electricity
CSR environment-related was to promote existing been running the previous issued an internal policy and water usage saving,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
CSR
effectiveness of various programs implemented last year were also evaluated once again, and used as benchmarks in drafting 2013 CSR programs, in addition to conducting needs mapping. CSR fund allocated in 2013 reached Rp1,183,200,000.- and the realization was Rp1,069,255,183.-.
AUDITED REPORT
dan Mushalla Nururrazaq. Berbagai program yang dijalankan tahun lalu juga kembali diukur keefektifannya untuk dijadikan tolak ukur dalam menyusun program CSR tahun 2013, selain juga dengan melakukan pemetaan kebutuhan secara terpisah. Anggaran dana CSR yang dicanangkan pada 2013 adalah sebesar Rp1.183.200.000.- dan realisasinya adalah sebesar Rp1.069.255.183.-.
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
163
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
164
penghematan penggunaan listrik dan air, mengikuti Surat Edaran (SE) Menteri Negara BUMN tanggal 2 Februari 2012 yang isinya menginstruksikan penghematan penggunaan energi di lingkungan perusahaan BUMN. Hal ini juga sejalan dengan dikeluarkannya disposisi Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) tanggal 20 Maret 2012 tentang Penghematan Energi dan Air.
following State-Owned Enterprises (SOE) Minister’s Circulation Letter that instructed energy usage saving in SOEs environments. This is also in line with the issuance of PT Pertamina (Persero) President Director disposition date March 20, 2013, on Energy and Water Saving.
Sebagai acuan untuk program penghematan tersebut, TPI mengeluarkan Internal Memo pada 29 Maret 2012 sebagai berikut:
As a reference for the saving program, TPI issued an Internal Memo on March 29, 2012, as follows:
Memo Penghematan Energi dan Air
Memo on Energy and Water Saving
Berdasarkan Internal Memo dari HRD & GA Group Head tertangal 29 Maret 2012, yang mengacu pada Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-01.MBU/WK/2012 tanggal 2 Februari 2012 dan Surat Edaran PT Pertamina (Persero) No. 157/H00200/2012-SO tanggal 20 Maret 2012, serta disposisi Presiden Direktur tanggal 22 Maret 2012 perihal Penghematan Air dan Energi di TPI, berikut adalah sejumlah target penghematan tersebut:
Based on an Internal Memo from HRD & GA Group Head dated March 29, 2012, which referred to SOE Minister’s Circulation Letter No. SE-01.MBU/WK/2012 dated February 2, 2012, PT Pertamina (Persero)’s Circulation Letter No. 157/H00200/2012-SO dated March 20, 2012, as well as President Director’s disposition dated March 22, 2012, on Energy and Water Saving in TPI, below are a number of saving targets to be achieved:
a. Penghematan listrik sebesar 20% dihitung rata-rata penggunaan listrik di lingkungan masing-masing dengan kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden; b. Penghematan air sebesar 10% dihitung ratarata penggunaan air di lingkungan masingmasing daengan kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden; c. Penghematan BBM Bersubsidi sebesar 10% melalui pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan operasional kantor.
a. Electricity saving up to 20%, calculate the average energy usage in own environment within 6 (six) months period prior to the issuance of President’s Instruction; b. Water saving up to 10%, calculate the average water usage in own environment within 6 (six) months period prior to the issuance of President’s Instruction; c. Subsidized fuel saving up to 10% through regulations on subsided fuel usage limitation for the company’s operational vehicles.
Kemudian, menindaklanjuti SE Direktur Umum PT Pertamina (Persero) No. 007/100000/2012SQ tanggal 18 April 2012 tentang Penghematan Energi dan Air yang sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia No. 13 tahun 2011 dan SE Menteri BUMN No. SE-01. MBU/WK/2012, maka Direktur Keuangan & Jasa Korporat TPI mengeluarkan surat No. 48/S/DKJ/TPI/VI/2012 mengenai lingkup penghematan energi dan air dan mewajibkan seluruh pegawai TPI untuk melaksanakannya.
Subsequently, to follow up PT Pertamina (Persero) General Director’s Circulation Letter No.007/100000/2012-SQ, dated April 18, 2012, on Energy and Water saving that is in accordance with the President of Indonesia’s Instruction No. 13 year 2011 and SOE’s Circulation Letter No. SE-01.MBU/WK/2012, TPI Financial and Corporate Services Director issued letter No. 48/S/DKJ/TPI/VI/2012 on the scope of energy and water saving, and obliged all TPI employees to comply with the regulations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Upaya penghematan energi dan air yang dilakukan oleh Perusahaan tak lain adalah untuk memperlambat proses pemanasan global – yang merupakan masalah dunia saat ini. Dengan memperhatikan penggunaan energi dan air dengan lebih seksama, diharapkan TPI dapat ikut berkontribusi dalam mengurangi jumlah pembakaran bahan bakar seperti batubara dan solar (diesel).
The energy and water saving efforts carried out by the Company is no other than to slow down global the warming process – which currently is a worldwide problem. By paying attention to energy and water usage more carefully, TPI is hoped to contribute in reducing the amount of fuels such as coal and solar (diesel).
Memasuki tahun kedua sejak dikeluarkannya Memo Internal perihal penghematan energi dan air, penggunaan listrik TPI pada tahun 2013 mencapai 677.044,90 KWH dari 652.172,70 KWH di tahun 2012 karena adanya peningkatan kegiatan usaha Perusahaan. Sedangkan untuk penggunaan air Perusahaan, TPI berhasil menurunkan penggunaan airnya dari tahun 2012 yang sebesar 41,446m3 menjadi 32,946 di tahun 2913.
Entering the second year since the issuance of Internal Memo on energy and water saving, TPI increased its energy usage by 3.70% from 652,172.70 KWH in 2012 to 677,044.90 KWH in 2013 due to increased Company’s business activities. Meanwhile, for the Company’s water usage, TPI succeeded to lower its water usage from 2012, which was 41,446m3, to 32,946 in 2013.
Dua tolak ukur kesuksesan di atas menjadi cerminan bahwa TPI telah benar-benar menjalankan kebijakan lingkungan hidupnya secara terarah dan terukur. Diharapkan di tahun-tahun mendatang, TPI dapat terus merekam penggunaan energi dan air yang bijak dan sesuai dengan porsinya. Di samping program lingkungan hidup di lingkungan internal, TPI juga menjalankan beberapa program eksternal. Salah satunya adalah program penghijauan di Desa Binaan Kampung Cipereu, Sukabumi, yang merupakan program jangka panjang TPI sejak tahun 2008. Kali ini, TPI menanam bibit pohon manggis sebanyak 175 pohon dan bibit pohon jabon sebanyak 1.635 pohon, dengan dana yang dianggarkan sebesar Rp. 50,000,000.- (lima puluh juta rupiah). Perusahaan juga melakukan program penghijauan di Gunung Merapi
The above two success measurements reflected that TPI has seriously implemented its environmental policy in the right direction and measurable. It is hoped that in the coming years, TPI could continuously record water and energy usage wisely according to their portion. Aside from the above internal environment program, TPI also implemented a number of external programs. One of them is a restoration program in Cipereu Village, Sukabumi, which is one of TPI’s long-term programs since 2008. This time, TPI planted the seeds of mangosteen and jabon trees (Neolamarckia cadamba) as many as 175 and 1,635 Trees respectively, with allocated funds amounting to Rp. 50,000,000.. The Company also did restoration in Merapi Mountain by planting around 2,000 guava and soursop seeds in the area with allocated fund
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
MDNA
1. Lights and air conditioners in the office building and/or building; 2. Office equipment, supplies and equipment that are using electricity or fuel for office building and/or building, including operational vehicles; 3. Activities that are using water in its execution.
GCG
1. Penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan; 2. Peralatan kantor, perlengkapan dan peralatan yang menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan operasional; 3. Kegiatan atau aktivitas yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan air.
CSR
Below are the energy and water saving targets in TPI:
AUDITED REPORT
Adapun sasaran penghematan energi dan air di TPI adalah:
REPORT
PROFILE
165
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
166
dengan menanam bibit jambu biji dan sirsak di daerah tersebut sebanyak 2.000 pohon dan dana sebesar Rp. 50,000,000.- (lima puluh juta rupiah).
amounting to Rp. 50,000,000.-.
2. Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
2. Social and Society Development
Program CSR TPI di bidang sosial dan kemasyarakatan merupakan bentuk kepedulian Perusahaan terhadap berbagai permasalahan tahunan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, mulai dari bencana banjir besar yang melanda ibu kota Jakarta, pelayanan kesehatan bagi kaum duafa yang kurang memadai, serta tingginya biaya pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi TPI sebagai Perusahaan yang telah mendarah daging di Indonesia selama lebih dari 31 tahun, karena Perusahaan sadar betul bahwa kesejahteraan masyarakat dari tahun ke tahun harus selalu ditingkatkan.
TPI’s CSR program in social and society development is addressing the Company’s concerns towards a number of rooting problems faced by Indonesians, starting from heavy floods that came into the capital city Jakarta, inadequate health services for the unfortunate, to high education cost and the lack of job opportunities. As a Company that has ingrained in Indonesia for more than 31 years, these problems became serious concerns for TPI because the Company acknowledges that the society’s welfare from year to year has to be increased.
Program pilihan yang dijalankan oleh Perusahaan tidak semata-mata dicanangkan tanpa dasar yang kuat, melainkan hasil dari pemetaan kebutuhan yang dilakukan oleh Perusahaan. Dengan banyaknya program yang dapat dijalankan oleh Perusahaan, TPI senantiasa memilih program yang tepat guna dan tepat sasaran, agar dampak dan manfaat dari program itu dapat benar-benar dirasakan oleh penerima manfaat.
Selected programs carried out by the Company is not merely planned without a strong basis, but resulted from careful needs mapping. With various programs implemented by the Company, TPI always choose right-targeted programs, so that the impacts and benefits of the program could really be felt by the beneficiaries.
Agar semakin terarah dalam memetakan program-programnya, TPI membagi program CSR-nya di bidang sosial dan kemasyarakatan menjadi tiga bagian, yaitu:
Aiming at having a more directed programs, TPI divided its CSR programs in social and society development into three parts, namely:
A. Bidang Keagamaan dan Kesehatan
A. Religion and Health
a. Program pengobatan gratis pasca banjir di wilayah Penjaringan-Pluit bekerjasama dengan RS Pertamina Jaya dengan dana anggaran sebesar Rp13.970.000.-; b. Operasi Katarak Gratis untuk masyarakat tidak mampu sejumlah 100 orang bekerjasama dengan RS Pertamina Jaya dengan dana anggaran sebesar Rp275.000.000.-; c. Baksos Ramadhan di Desa Waled Asem, Cirebon bekerjasama dengan Mushalla
a. Free Post-Flood Treatment program in Penjaringan-Pluit Area, in cooperation with Pertamina Jaya Hospital with allocated budget of Rp13,970,000; b. Free cataract surgery for 100 of underprivileged people, cooperating with Pertamina Jaya Hospital with allocated budget of Rp275,000,000; c. Joint Ramadhan social service in Waled Asem village, Cirebon, with Nururrazaq Mushalla with allocated budget of Rp50,000,000;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
B. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
B. Education and Culture
a. Beasiswa pendidikan Diploma III STIMRA senilai Rp268.611.385.- dan kesempatan magang kerja (honorer); b. Beasiswa pendidikan Sekolah Tinggi Asuransi Trisakti senilai Rp118.568.568.c. Beasiswa pendidikan Perbanas senilai Rp31.009.230.-; d. Pertamina Mengajar “Kuliah Umum” bersama dengan STIMRA (Ayo Indonesia Mendunia) dengan dana anggaran sebesar Rp100.000.000.-
a. Diploma III STIMRA scholarship amounting to Rp268,611,385.- and honorary work apprenticeship opportunities; b. Scholarships in Trisakti’s Insurance High School amounting to Rp118,568,568; c. Perbanas scholarship, amounting to Rp31,009,230; d. Pertamina teaches “Public Lecture” in collaboration with STIMRA (Ayo Indonesia Mendunia) with allocated budget of Rp100,000,000.
C. Bidang Pemuda dan Olahraga
C. Youth and Sport
a. Dukungan asuransi untuk pendakian ke-2 pencapaian puncak gunung “Mount Everest” dalam ekspedisi 7th Summit Wanadri senilai Rp19.256.000.-; b. Dukungan dana sebesar Rp25.000.000.untuk kegiatan Kepemudaan “Lampung Conservation Journey”
a. Insurance support for the 2nd climbing to the top of Mount Everest in the 7th Summit Wanandri Expedition amounting to Rp19,256,000.-; b. A total of Rp25,000,000.- funding support for “Lampung Conservation
CSR
Total Dana Kegiatan CSR 2013/ CSR Funding 2013
JUMLAH/TOTAL
Realisasi Pendanaan/Funding
Rp. 1,069,255,183
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Bidang/Area
MDNA
d. Idul Adha funding amounting to Rp45,000,000 allocated in two village region (Cipereu-Sukabumi dan Subang); e. A total of Rp10,000,000 funding for children with cancer (Anyo Indonesia Foundation); f. A total Rp12,840,000 funding for the procurement of tapestry in Mushalla AAUI.
GCG
Nururrazaq dengan dana anggaran sebesar Rp50.000.000.d. Bantuan dana Idul Adha sebesar Rp45.000.000.- di dua wilayah desa binaan (Cipereu-Sukabumi dan Subang); e. Bantuan dana sebesar Rp10.000.000.untuk anak-anak penderita kanker (Yayasan Anyo Indonesia); f. Bantuan dana sebesar Rp12.840.000.untuk pengadaan permadani mushalla AAUI.
REPORT
PROFILE
167
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
168
Dari tahun ke tahun, TPI tidak pernah lepas melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap setiap program yang dijalankan. Hingga tahun 2013, hasil evaluasi dari masingmasing program menunjukkan hasil yang menggembirakan, bahwa program itu telah berjalan sesuai dengan rencana dan penerima manfaatnya dapat mendapatkan manfaat jangka panjang seperti yang diharapkan.
From year to year, TPI never stop monitoring and evaluating its program periodically. Until 2013, the evaluation result of each program showed a satisfying result, that the program has been running according to plans and its beneficiaries could receive the long-term benefits as hoped by the Company.
3. Bidang Kepuasan Pelanggan
3. Customer Satisfaction
Tanpa pelanggan, TPI tidak akan dapat menjadi Perusahaan yang memiliki keberlanjutan. Memahami hal itu, TPI menempatkan pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama yang harus dijamin kepuasannya. Hal ini juga tertuang dalam salah satu misi Perusahaan yang baru, yaitu, menciptakan kepuasan pelanggan melalui jasa asuransi yang prima. TPI mengedepankan pelayanan operasional yang prima sebagai kunci untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Untuk itu, seluruh sumber daya yang dimiliki Perusahaan dikerahkan dan diatur sedemikian rupa agar dapat memberikan kepuasan tertinggi bagi pelanggannya.
Without customers, TPI will not be a sustainable Company. With that understanding, TPI puts its customers as one of the most important stakeholders whose satisfaction must be guaranteed. This is also stated in the Company’s new mission, which is, creating customers’ satisfactions through premium insurance services. TPI prioritizes premium operational services as a key to create customers satisfactions. For that, all resources that the Company has are deployed and managed in a certain manner that can deliver highest satisfactions to its customers.
Berikut adalah sejumlah program di bidang kepuasan pelanggan yang dijalankan oleh Perusahaan selama tahun 2013:
Below are a number of customer satisfactions programs run by the Company throughout 2013:
A. Edukasi dan Sosialisasi Informasi TPI membuat brosur-brosur baru yang memberi penjelasan mengenai produk dan jasa baik untuk klien maupun untuk ke khalayak luas.
A. Education and Information Socialization TPI printed new brochures providing information on products and services and distributed them to both exisitng clients as well as the general public.
B. Survei Kepuasan Pelanggan TPI melakukan survei kepuasan pelanggan dengan tujuan memperoleh persepsi para klien terhadap Perusahaan, khususnya tentang kualitas pelayanan, produk dan peringkat Perusahaan dalam persepsi klien. Selain itu, survei bertujuan, antara lain, mengidentifikasi kebutuhan potensial klien dan harapan mereka. Metode yang digunakan adalah pengumpulan informasi melalui ‘electronic interview’, yaitu pengiriman kuesioner lewat email dari PR Officer – Corporate Secretary Group kepada responden yang menjadi target. Profil responden dapat di lihat pada diagram berikut ini.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
B. Customers Satisfactions Survey TPI conducted a customer satisfaction survey to know client perception to, particularly, service and product quality and the Company rating by them. The survey also aims to, among others, identifying client potential needs and expectation. The survey used the method of electronic interview in which the PR Officer - Corporate Secretary Group sent emails containing a list of questions to target respondents. The following chart shows the respondent profiles.
PROFILE
169
Responden Profile (per Company)
REPORT
Responden Profile (per Individu)
18% 37%
37% 50%
15%
16%
MDNA
10%
17%
Others
Survei dilakukan dalam 4 tahap, dan dimulai pada Desember 2013. Tahap ke- II hingga keIV dilakukan setelah tahun buku 2013, yakni dari awal tahun 2014 hingga 24 Februari 2014. Dengan demikian, hasil dari survei tersebut akan dilaporkan pada Laporan Tahunan 2014.
The survey was done in 4 stages, started in December 2013. The second to fourth stages would be carried out after the end of the 2013 fiscal year, i.e. from early 2014 to February 2014. Thus, the survey results would be reported in the 2014 Annual Report.
4. Bidang Ketenagakerjaan
4. Employee
Pegawai merupakan aset Perusahaan yang harus dipertahankan dan diperhatikan kesejahteraannya, karena mereka adalah kunci keberlanjutan Perusahaan. Terutama dalam tahap ini, dimana TPI tengah memfokuskan diri untuk kembali menjadi yang terdepan dan menguasi pangsa pasar asuransi Indonesia, peran pegawai menjadi semakin penting lagi. Oleh karena itu, TPI berkomitmen untuk mengembangkan kapabilitas dan kompetensi pegawainya agar dapat menjadi insan Perusahaan yang profesional, kompetitif, dan peduli.
Employees are Company’s assets that must be retained and fulfilled the welfare, as they are keys to Company’s sustainability. Most importantly in this stage, where TPI is focusing to once again become the leader and lead Indonesia’s insurance market, employees’ role are becoming more important than ever. Therefore, TPI is committed to develop the capabilities and competencies of its employees, enabling them to be a professional, competitive, and caring employee of the Company.
TPI menyadari bahwa agar dapat mewujudkan komitmen tersebut, pegawai harus terlebih dahulu merasa nyaman bekerja dengan Perusahaan. Mulai dari lingkungan pekerjaan, remunerasi, tunjangan hingga jaminan kesehatan, semuanya harus mampu mendorong kinerja pegawai ke arah yang lebih baik. Budaya
TPI acknowledges that in order to realize that commitment, employees must at first feel comfortable working for the Company. Starting from working environment, remuneration, compensation, to health benefits, altogether must be able to drive employees’ performances towards a better direction. Company’s culture
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
GCG
Broker Insurance
CSR
SKK MIGAS
AUDITED REPORT
PERTAMINA GROUP
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
170
Perusahaan pun tak luput dari perhatian TPI agar pegawainya dapat mendapatkan suasana kerja yang kondusif. Terbukti dengan komitmennya yang tersebut, TPI berhasil menekan jumlah pegawai yang keluar pada tahun 2013 menjadi lebih kecil dari jumlah pegawai yang bergabung bersama Perusahaan.
is also part of the Company’s concerns so that employees could get a conducive working environment. It is proved that with commitment, TPI has succeeded to make the number or resigning employees in 2013 lower than the number of employees joining the Company.
Berikut adalah data kepegawaian TPI berdasarkan sejumlah faktor pada tahun 2013:
Below are TPI’s employees’ data based on a number of factors in 2013:
Grafik Pegawai Berdasarkan Masa Kerja/ Employee Based on Working Period <5 Tahun/ Years
69
6 - 10 Tahun/ Years
27
11 - 15 Tahun/ Years
20
16 - 20 Tahun/ Years
40
21 - 25 Tahun
58
>25 Tahun
32
13% 28%
24%
11%
Grafik Pegawai Berdasarkan Direktorat/ Employee Based on Directorate Dit. Pemasaran/ Marketing
70
Dit. Teknik/ Technical
71
Dit. Keuangan dan Jasa Korporat/ Finance and Corporate Service
75
Dit. Presiden Direktur/ President Director
22
Non Direktorat (Pekerja yang diperbantukan ke AP)
8
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
8%
16%
9%
3% 28%
31%
29%
PROFILE
171
Grafik Pegawai Berdasarkan Jender/Employee Based on Gender
175
Perempuan/ Female
71
29%
REPORT
Laki-laki/ Male
MDNA
71%
Tabel - Pegawai Keluar dan Masuk 2013/ Employee Turn-over in 2013
Jumlah/Total
Keterangan
GCG
Komponen/Component
a. Health Insurance and Benefit Health insurance and benefit given by TPI to all employees and their families are given without considering group, gender, religion, and background. Each employee is provided with the same rights to receive benefits given by the Company, among others: Health insurance such as hospital treatments; Eye treatment; Teeth treatment; Giving birth charges; Radiology, hospitalization and operation charges; • Annual leave up to 12 days per year after serving 12 months working period;
CSR
a. Jaminan dan Manfaat Kesehatan
26
• • • • •
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
Total
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
172
• cuti panjang sebanyak 22 hari per tahun setelah menjalani masa kerja 4 tahun dan berlaku setiap kelipatan 3 tahun masa kerja; • cuti melahirkan untuk pegawai wanita selama 3 bulan yang dapat diambil selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal persalinan, sesuai hasil pemeriksaan dokter; • Program asuransi jiwa dan program pensiun.
• Optional leave up to 22 days per year after serving 4 years of working period, and applied every 3 years working period; • Maternity leave for women employees up to 3 months, which can be taken at the latest 2 weeks prior to the due date, according to the doctor’s pregnancy test; • Life insurance program and pension program.
Sebagai tambahan, Perusahaan juga mewajibkan pegawainya yang berusia sampai dengan 40 tahun untuk mengikuti Micturating Cysto Uretherogram (MCU) setiap 2 tahun sekali, dan pegawai di atas 40 tahun untuk mengikuti MCU setiap satu tahun sekali. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesehatan pegawai sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih optimal.
In addition, the Company also obliged its employees up to 40 years old to take Micturating Cysto Uretherogram (MCU) once every 2 year, and employees above 40 years old once a year. It is hoped that this effort may increase employees’ health level so that they can work more optimally.
b. Pemberian Remunerasi di Atas UMR Seluruh pegawai organik TPI menerima remenurasi di atas Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah kota Jakarta, kurang lebih 56% di atas UMR untuk golongan upah terendah. TPI menerapkan gaji dan hak-hak yang sama terhadap pegawai baru, baik pria maupun wanita, sesuai dengan golongan atau kepangkatannya. Pada tahun 2013, Perusahaan menerima 15 pegawai organik baru untuk mendukung operasinya.
b. Remuneration Above Regional Minimum Wage (UMR) All TPI organic employees receive remuneration above UMR set by Jakarta’s government, more or less 40% above UMR for the lowest wage group. TPI implements the same salary and rights for new employees, male or female, according to their categories and positions. In 2013, the Company hired XX new organic employees to support its operations.
Pegawai Baru 2013 Berdasarkan Jender dan Kelompok umur/ New Employees 2013 Based on Gender and Age Groups
Jender/Gender Laki-laki/Male
Perempuan/Female
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Kelompok Umur/Age Groups
Jumlah/Total
<30 tahun/years old
6
30-50 tahun/years old
1
<30 tahun/years old
8
30-50 tahun/years old
-
c. Collective Labor Agreement
Seluruh pegawai organik TPI juga tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sehingga hak dan kewajiban masing-masing pegawai maupun hak dan kewajiban perusahaan berada dalam satu pedoman yang jelas. Adapun PKB tersebut mengatur beberapa hal berikut ini:
All of TPI’s organic employees are also covered by a Collective Labor Agreement (PKB), so that the rights and obligations of each employee, as well as the Company’s, are stated in one clear guideline. The PKB regulates a number of factors below:
1. Tunjangan kesehatan yang diterima oleh pegawai (rawat jalan dan rawat inap); 2. Upah yang diterima pegawai selama mengalami sakit yang berkepanjangan; 3. Izin Meninggalkan Pekerjaan (IMP) karena bencana alam, kebakaran dan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIBNAS); 4. Mekanisme penyelesaian keluhan dan perselisihan hubungan industrial; 5. Mekanisme pembinaan dan konseling bagi pegawai.
1. Health benefit for employees (outpatient and inpatient) and other benefits; 2. Salaries for employees who have been sick for a long period of time; 3. Regulation on working hour and Permission to Leave Office due to natural disaster, fire and disruption of peace and order;
Untuk menghindari risiko cidera dalam bekerja, TPI selalu menghimbau pegawainya agar senantiasa mematuhi segala peraturan perusahaan maupun PKB yang telah disepakati bersama. Selama tahun 2013, tercatat tidak ada pegawai yang mengalami cidera ataupun menderita penyakit serius dalam bidang tugasnya. Sebagai tindakan pencegahan, TPI juga mengadakan pelatihan penyelamatan diri ketika kebakaran secara berkala.
To avoid any working injury, TPI encourages its employees to always follow the agreed company’s regulations and PKB. In 2012, TPI recorded zero accident and serious diseases in the working environment. As a precaution, TPI also held fire drilling on a regular basis.
4. Mechanism to settle industrial disputes;
CSR
c. Perjanjian Kerja Bersama
GCG
MDNA
REPORT
PROFILE
173
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
5. Mechanism for education and counseling for employees.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
174
d. Pegawai Outsourcing
d. Outsourced Employees
Perusahaan mempercayakan beberapa fungsi kerja yang bersifat sangat teknis seperti urusan administrasi, penerima tamu, satpam, supir, office boy, serta cleaning service kepada pegawai dari perusahaan alih daya (outsourcing). Hal ini dikarenakan berbagai kebutuhan operasional tersebut membutuhkan SDM yang siap kerja dan kompeten.
The Company entrusted some technical functions, such as administrative, receptionist, security, drivers, office boys and clearning service, to outsourcing companies, which provided the Company with competent and ready-to-work employees.
Karena sifatnya outsourcing, maka TPI tidak bertanggung jawab secara langsung kepada kesejahteraan pegawai yang berasal dari perusahaan outsourcing. Namun, sesuai dengan komitmen Perusahaan terhadap kesejahteraan pegawainya, TPI memastikan bahwa perusahaan outsourcing yang ditunjuk benar-benar mempekerjakan pegawai sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya mengenai hak dan usia pegawai.
Consequently, TPI is not reponsible directly for their wellbeing. However, as the Company is committed to the wellbeing of its employees, TPI ensured that the outsourcing companies comply with the Manpower Law of Indonesia, particularly on the rights and minimum age of employees.
Pada tahun 2013, jumlah pegawai outsourcing yang dipekerjakan oleh Perusahaan berjumlah 58 orang, dengan keterangan sebagai berikut:
In 2013, the number of outsourced employees working in the Company reached 58 with the following description:
Tabel Deskripsi Pegawai Outsourcing/ Description on Outsourced Employees
No.
Kriteria
/ CRITERIA
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Jumlah/Total
PROFILE REPORT MDNA GCG CSR AUDITED REPORT PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
176
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
PROFILE REPORT
NILAI TAMBAH KAMI TERCERMIN BAIK PADA GARIS DASAR
CSR
GCG
MDNA
OUR ADDED VALUES ARE WELL REFLECTED IN THE BOTTOM LINE
COMMERCIAL
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Tugu Pratama Indonesia dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini pada bulan April 2014.
PROFILE
179
This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are the responsibility of the Management of PT Tugu Pratama Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below signed in April 2014.
M. Rudy Salahuddin Ramto Komisaris/Commissioner (16 Agustus 2010 – saat ini)
Alexander Rusli Komisaris/Commissioner (11 Oktober 2010 – 26 Juni 2013)
MDNA
Eddy Porwanto Poo Komisaris/Commissioner (12 Juni 2013 – saat ini)
Hilda Rossieta Komisaris Independen/ Independent Commissioner (18 Agustus 2010 – saat ini)
GCG
Luhur Budi Djatmiko Presiden Komisaris/President Commissioner (11 Juli 2013 – saat ini)
REPORT
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Yasril Y. Rasyid Presiden Direktur/President Director (14 Maret 2013 – saat ini)
Sigit Suciptoyono Direktur Marketing/Marketing Director (14 Maret 2013 – saat ini)
Hendroyono Direktur Keuangan dan Jasa Korporat/ Finance and Corporate Service Director (20 April 2012 – saat ini)
Choky Leonard Tobing Direktur Teknik/Technical Director (30 Oktober 2007 – 30 Oktober 2013)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA/ANNUAL REPORT/2013
AUDITED REPORT
CSR
Dewan Direksi/Board of Directors
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2013 DAN/AND 2012
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran –1/1 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
2013 ASET Kas dan bank
14,259,405
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
5
2012
9,579,227
ASSETS Cash and banks
95,894,673 132,131,961 8,085,228 19,896,365 11,504,155
Investments Time deposits Marketable securities Direct participation Investment in associates Investment property -
Investasi - Deposito berjangka - Efek-efek - Penyertaan langsung - Investasi pada entitas asosiasi - Investasi properti
91,773,490 133,519,768 6,770,926 21,342,171 9,711,813
Jumlah investasi
263,118,168
4
267,512,382
Total investments
Piutang premi - bersih
76,222,034
6
56,382,349
Premium receivables - net
Piutang reasuransi - bersih
17,056,740
7
19,020,406
Reinsurance receivables - net
Piutang lain-lain
9,786,217
10
5,398,880
Other receivable
Tagihan kelebihan pembayaran pajak
2,020,224
16
309,762
Claim for tax refund
Biaya dibayar di muka dan uang muka
2,541,261
2,664,891
Prepaid expenses and advances
Aset lain-lain
1,674,844
2,127,494
Other assets Fixed assets - net
Aset tetap - bersih
14,156,141
8
17,655,725
187,409,681
12
206,823,616
83,936,836
13
54,661,644
Reinsurance assets Estimated claims Unearned premium reserve
Aset tidak berwujud
5,847,577
9
6,792,117
Intangible assets
Aset pajak tangguhan
4,959,204
16
6,838,400
Deferred tax assets
655,766,893
TOTAL ASSETS
Aset reasuransi - Estimasi klaim - Premi belum merupakan pendapatan
JUMLAH ASET
682,988,332
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran –1/2 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Akrual Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Utang bank Pendapatan premi ditangguhkan Estimasi klaim Premi belum merupakan pendapatan Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (nilai penuh) - Modal dasar - 5.000.000 saham biasa - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.600.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek - efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba yang telah dicadangkan Saldo laba yang belum dicadangkan
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES Accrued expenses Current taxes payable Other taxes payable Reinsurance payables Commissions payable Claims payable Other payables Leases payable Bank loans Deferred premium income Estimated claims
3,373,129 221,969 540,912 87,928,418 2,263,016 2,979,567 3,929,961 4,268,950 241,234,386
18 16 16 14 15 11 19 22 21 12
4,208,928 1,335,251 683,712 64,648,544 2,514,774 10,212,111 4,949,926 2,930,462 353,560 3,283,567 252,516,394
112,755,061
13
74,301,615
2,634,193 13,735,387
17 20
2,611,112 16,185,094
Unearned premium reserve Deferred commission income - net Employee benefit liabilities
440,735,050
Total liabilities
475,864,949
78,148,103 (2,748,756)
(188,999,150)
23 25
25
EQUITY Equity attributable to equity holders of the parent: Share capital - par value Rp 100 per share (full amount) Authorised - 5,000,000 ordinary shares Issued and fully paid 78,148,103 1,600,000 ordinary shares Additional paid in capital Difference in value of restructuring transaction between entities (2,748,756) under common control Adjustment related to (188,999,150) implementation of SFAS 10
(38,445,418)
(32,479,796)
(4,220,394) 45,415,999
2,021,167 44,647,027
Translation adjustments Unrealised (losses)/gains on available-for-sale marketable securities - net Appropriated retained earnings Unappropriated retained earnings
317,966,999
314,439,577
207,117,383
215,028,172
6,000
3,671
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
207,123,383
215,031,843
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
682,988,332
655,766,893
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan non-pengendali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran –2/1 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
2013 Pendapatan underwriting Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - (Kenaikan)/penurunan premi belum merupakan pendapatan
251,967,599 (189,514,648) (9,178,254) 53,274,697
Pendapatan komisi neto
7,147,625
Beban underwriting Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - (Kenaikan)/penurunan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim
Catatan/ Notes
2012
26
Pendapatan premi neto
Jumlah pendapatan underwriting
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
199,287,504 (153,373,794) 13
27
60,422,322
372,364 46,286,074
Net premium income
6,265,919
Net commission income
52,551,993 28
(67,104,467) 42,866,671 (8,131,927)
(100,256,882) 74,493,326 12
Underwriting revenues Premium income Gross premium Reinsurance premium (Increase)/decrease in unearned premium reserves
2,059,705
Total underwriting income Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims (Increase)/decrease in estimated own retention claims
(32,369,723)
(23,703,851)
Pendapatan underwriting - net
28,052,599
28,848,142
Underwriting income - net
Hasil investasi
26,409,963
29
16,664,484
Investment income
9,518,987
30
9,251,069
Other operating revenues
Beban usaha
(32,453,186)
31
(33,354,775)
Laba operasi
31,528,363
Pendapatan usaha lainnya
Beban lain-lain - bersih
(20,188,568)
Laba sebelum pajak penghasilan
11,339,795
Beban pajak penghasilan
(2,427,239)
21,408,920 32
(3,687,031) 17,721,889
16
(2,342,266)
Total claim expenses
Operating expenses Operating income Other expenses - net Income before tax Income tax expense
Laba bersih tahun berjalan
8,912,556
15,379,623
Net income for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
8,910,227 2,329
15,379,442 181
Total income attributable to: Parent company Non-controlling interest -
8,912,556
15,379,623
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran –2/2 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
2013 LABA TAHUN BERJALAN (Rugi)/pendapatan komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual (Rugi)/pendapatan komprehensif lain untuk tahun berjalan setelah pajak TOTAL (RUGI)/PENDAPATAN KOMPREHENSIF (Rugi)/pendapatan komprehensif diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
8,912,556
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012 15,379,623
NET INCOME OF THE YEAR Other comprehensive (loss)/ income:
(5,965,622)
(1,071,196)
(6,241,561)
1,389,502
Translation adjustment Unrealised (losses)/gains on available-for-sale marketable securities
(12,207,183)
318,306
Other comprehensive (loss)/ income for the year - net of tax
(3,294,627)
15,697,929
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS)/INCOME
(3,296,956) 2,329
15,697,748 181
Comprehensive (loss)/income attributable to: Parent company Non-controlling interest -
(3,294,627)
15,697,929
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 3/1 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Reklasifikasi saldo laba anak perusahaan Jumlah pendapatan komprehensif setelah pajak - Laba bersih tahun berjalan - (Rugi)/pendapatan komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual
Dividen Penyisihan untuk cadangan wajib Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
2m,24
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction between entities under common control
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
78,148,103
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
78,148,103
-
(2,748,756)
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10/ Adjustment related to implementation of SFAS 10
-
(2,748,756)
(188,999,150)
-
(188,999,150)
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual - bersih/ Unrealised (loss)/gain on available- forsale marketable securities - net
Kepentingan non pengendali/ Non controling interest
Saldo laba/ Retained earnings Belum dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
631,665
43,917,327
305,032,813
204,573,402
3,490
204,576,892
Balance as at 1 January 2012
-
-
-
556,804
556,804
-
556,804
Reclassification of subsidiaries retained earnings
-
-
-
15,379,442
15,379,442
181
15,379,623
-
-
-
1,389,502
-
-
1,389,502
-
1,389,502
1,389,502
-
15,379,442
15,697,748
181
15,697,929
-
-
(5,799,782)
(5,799,782)
(31,408,600)
(1,071,196)
(1,071,196) -
-
(32,479,796)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
729,700
2,021,167
44,647,027
(729,700)
314,439,577
(1,071,196)
-
-
(1,071,196)
(5,799,782)
Total comprehensive income:net of taxes Net income for the year Other comprehensive (loss)/income: Translation adjustments Unrealised gain on available-for-sale merketable securities
Dividends
-
-
-
Appropriation for statutory reserves
215,028,172
3,671
215,031,843
Balance as at 31 December 2012
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 3/2 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
78,148,103
Penerapan PSAK 38
-
Jumlah rugi komprehensif setelah pajak - Laba bersih tahun berjalan - Rugi komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual
Dividen Penyisihan untuk cadangan wajib Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Modal saham/ Share capital
2m,24
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction between entities under common control
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
(2,748,756)
(2,748,756) 2,748,756
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10/ Adjustment related to implementation of SFAS 10
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
(188,999,150) -
(32,479,796) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
78,148,103
(2,748,756)
-
(188,999,150)
-
(5,965,622)
(5,965,622)
(38,445,418)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual - bersih/ Unrealised (loss)/gain on available- forsale marketable securities - net
Kepentingan non pengendali/ Non controling interest
Saldo laba/ Retained earnings Belum dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
2,021,167
44,647,027
314,439,577
215,028,172
3,671
215,031,843
Balance as at 1 January 2013
-
-
-
-
-
-
Implementation of SFAS 38
-
-
8,910,227
8,910,227
-
-
-
(5,965,622)
2,329
8,912,556
-
(5,965,622)
(6,241,561)
-
-
(6,241,561)
-
(6,241,561)
(6,241,561)
-
8,910,227
(3,296,956)
2,329
(3,294,627)
-
-
(4,613,833)
(4,613,833)
-
(4,613,833)
-
768,972
(768,972)
(4,220,394)
45,415,999
317,966,999
Total comprehensive loss net of taxes Net income for the year Other comprehensive loss Translation adjustments Unrealised loss on available-for-sale merketable securities
Dividends
-
-
-
Appropriation for statutory reserves
207,117,383
6,000
207,123,383
Balance as at 31 December 2013
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4 – Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2013
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari tertanggung, reasuradur dan pelanggan Pembayaran kas kepada tertanggung, reasuradur, pemasok dan karyawan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 300,888,950
299,507,301
(279,141,360)
(291,818,469)
Kas diperoleh dari operasi
21,747,590
7,688,832
Pembayaran pajak penghasilan
(1,353,336)
(2,081,331)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
20,394,254
5,607,501
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi Penerimaan bunga Pelepasan investasi Penerimaan dividen Pemberian pinjaman subordinasi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Perolehan aset tetap dan properti investasi Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi
dividen bunga utang bank utang sewa pembiayaan
Jumlah kas digunakan untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK PENYESUAIAN ATAS SELISIH KURS
Cash paid to insured, reinsurers, suppliers and employees Cash generated from operations Income tax paid Net cash provided from operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(42,950,443) 6,498,335 17,185,567 116,590 (3,613,832) 2,647,173
(36,006,488) 14,874,473 28,038,452 79,126 2,342,164
(5,438,482)
(3,882,722)
18,958,717
3,079,070
Placements of investments Interest received Investment withdrawal Dividends received Disbursement subordinated loan Share of associates’ net income Acquisitions of fixed assets and investment property Proceeds from sale of fixed assets and investment property
(6,596,375)
8,524,075
Net cash (used for)/provided from investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Pembayaran Pembayaran Pembayaran
Cash receipts from insured, reinsurers and customers
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (4,613,833) (56,019) (353,560) (2,114,628) (7,138,040) 6,659,839
(1,979,661)
(5,799,782) (559,568) (2,516,109) (1,149,088)
Dividends paid Payment of interest Payment of bank loan Payment of lease payable
(10,024,547) Net cash used in financing activities 4,107,029
(363,284)
NET INCREASE IN CASH AND BANKS ADJUSTMENT OF FOREIGN EXCHANGES DIFFERENCES
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
9,579,227
5,835,482
CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
14,259,405
9,579,227
CASH AND BANKS AT END OF YEAR
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/1 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 1.
GENERAL
PT Tugu Pratama Indonesia (”Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 25 November 1981 dari Tan Thong Kie, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/177/20 tanggal 15 Maret 1982 serta diumumkan dalam Tambahan No. 845 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1982. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-55996 Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013.
PT Tugu Pratama Indonesia (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 9 dated 25 November 1981 of Notary Tan Thong Kie, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A5/177/20 dated 15 March 1982 and was published in Supplement No. 845 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated 6 July 1982. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 of Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn dated 2 December 2013 concerning the change in the Company’s Board of Directors. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-55996 Year 2013 dated 24 December 2013.
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas (UU PT) yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 27 tanggal 25 Juni 2008 dari Lenny Janis Ishak, S.H. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU51110.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 14 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 25 November 2008, Tambahan No. 25141.
The Company’s Articles of Association have conformed with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT) based on Notarial Deed No. 27 dated 25 June 2008 of Lenny Janis Ishak, S.H. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-51110. AH.01.02.Year 2008 dated 14 August 2008 and was published in the Supplement No. 25141 to State Gazette of Republic of Indonesia No. 95 dated 25 November 2008.
Kantor pusat Perseroan berkedudukan di Gedung Wisma Tugu I, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, kantor cabang di Jalan Raya Darmo no 64, Surabaya dan kantor pemasaran di Bandung, Balikpapan dan Medan (tidak diaudit).
The Company’s head office is located in Wisma Tugu I building, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, its branch office is located in Jalan Raya Darmo no 64, Surabaya and its representatives offices in Bandung, Balikpapan and Medan (unaudited).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah dalam bidang industri asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah. Perseroan memperoleh izin usaha dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. Kep-5572/MD/1981 tanggal 9 Desember 1981 dan Kep-8014/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986. Perseroan memperoleh izin pembukaan divisi yang beroperasi dengan prinsip syariah berdasarkan Surat Rekomendasi No. U044/DSN-MUI/III/2005 tanggal 20 Maret 2005 dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 tanggal 18 April 2005. Jumlah karyawan Perseroan 246 orang untuk tahun 2013 dan 251 untuk tahun 2012 (tidak diaudit).
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general insurance, reinsurance and sharia business. The Company obtained its business license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Domestic Monetary Affairs in his Decision Letter No. Kep-5572/MD/1981 dated 9 December 1981 and Kep-8014/MD/1986 dated 8 December 1986. The Company obtained a license to open a division that would operate in accordance with syariah principles from Dewan Sharia Nasional - Majelis Ulama Indonesia in its Recommendation Letter No. U044/DSN¬MUI/III/2005 dated 20 March 2005 and Decision Letter of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 dated 18 April 2005. The Company had an average total number of employees of 246 in 2013 and 251 in 2012 (unaudited).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/2 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Komisaris
The Company’s Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Sharia Supervisory Board as at 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Luhur Budi Djatmiko*) Hilda Rossieta Eddy Purwanto Poo M.Rudy Salahuddin Ramto
Hilda Rossieta Alexander Rusli**) M.Rudy Salahuddin Ramto
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Yasril Y. Rasyid***) Sigit Suciptoyono***) Hendroyono -
Hendroyono Choky Leonard Tobing****)
Directors: President Director Director Director Director
Direktur: Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur *) **) ***) ****)
GENERAL (continued)
Ditunjuk pada tanggal 19 Juli 2013 Mengundurkan diri pada tanggal 19 Juli 2013 Ditunjuk pada tanggal 22 Maret 2013 Mengundurkan diri pada tanggal 31 Oktober 2013
Komite Audit: Ketua Wakil ketua Anggota Anggota
*) **) ***) ****)
Appointed on19 July 2013 Resigned on19 July 2013 Appointed on 22 March 2013 Resigned on 31 October 2013
2013
2012
Hilda Rossieta Eddy Purwanto Poo Aria Farahmita -
Hilda Rossieta Alexander Rusli Aria Farahmita Yogi Ariananda
2013
2012
Jafril Khalil Hasanudin
Sofyan Syafri Harahap Hasanudin
Dewan Pengawas Syariah: Ketua Anggota
Audit Committee Chairman Co-chairman Member Member
Sharia Supervisory Board: Chairman Member
Entitas anak yang dikonsolidasi
Consolidated subsidiaries
Perseroan memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham pada entitas anak berikut:
The Company has direct or indirect ownership interests of more than 50% in the following subsidiaries: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Entitas anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Tugu Pratama Interindo (TPInt)
Jakarta
PT Pratama Mitra Sejati (PMS) *)
Jakarta
TRB (London) Limited (TRB) *)
London
Investasi saham/ Investment in shares of stock Real estat, persewaan, pengembangan real estat, perdagangan dan jasa sarana/ Real estate, rental, real estate development, trading and services Broker dan konsultan reasuransi/ Brokerage and reinsurance consultancy Asuransi kerugian/ General insurance Manajemen risiko, surveyer dan valuasi/Risk management, surveyor and valuation Jasa komputer/Computer services
Tugu Insurance Company Limited (TIC) **) PT Synergy Risk Management Consultants *) TIMS Systems Solutions Limited (TIMS) ***) *) **) ***)
Hong Kong Jakarta Hong Kong
Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak, TPInt. Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak TPInt sebesar 72,5% dan pemilikan langsung sebesar 27,5%. Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak Tugu Insurance Company Limited sebesar 100%.
*) **) ***)
2013
2012
Jumlah asset/ Total assets 2013
2012
99.99%
99.99%
226,779,888
195,804,889
99.99%
99.99%
34,992,634
25,657,540
100.00%
100.00%
357,024
404,946
100.00%
100.00%
164,596,240
145,624,631
99.90% 100.00%
99.90% 100.00%
1,360,850 -
1,258,535 309,761
Indirect ownership through subsidiary, TPInt. Indirect ownership through subsidiary TPInt of 72.5% and direct ownership of 27.5%. Indirect ownership through subsidiary Tugu Insurance Company Limited of 100%.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/3 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued)
Pada tanggal 9 Juli 2013, TIMS telah dilikuidasi secara sukarela. Seluruh aset dan kewajiban TIMS telah didisposisi dan sisa kas telah dialihkan kepada TIC sebagai pengembalian saham investasi sebesar HKD 2.415.444 (nilai penuh). Kepemilikan TIC di TIMS adalah sebesar HKD 1.560.000 atau secara metode biaya USD 200.000.
On 9 July 2013, TIMS has been voluntarily winded up. All assets and liabilities of TIMS have been disposed off and the remaining cash has been transfered to TIC as repayment of shares investments amounting to HKD 2,415,444 (full amount). The share ownership of TIC in TIMS is amounting to HKD 1,560,000 or at cost method of USD 200,000.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Keuangan Pertamina No. 330/H0000/2000 tanggal 7 Juli 2000 kepada Perseroan telah menyatakan bahwa TRB tidak lagi melakukan aktivitas normal usaha.
According to the Finance Director of Pertamina Letter No. 330/H0000/2000 dated 7 July 2000 to the Company notified that TRB was no longer doing normal business activities.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak (“Grup”) disusun dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 1 Maret 2014.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared and authorised by the Directors on 1 March 2014.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal of accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis for preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention except for financial assets classified as available-forsale and at fair value through profit or loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“USD”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are expressed in US Dollars (“USD”), unless otherwise stated.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/4 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi i.
Standar dan pencabutan standar yang berlaku efektif pada tahun 2013 Berikut ini adalah standar akuntansi baru, pencabutan standar akuntansi, dan penyesuaian atas standar akuntansi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013:
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies i.
Standards and withdrawal standards effective in 2013
The followings are new accounting standards, withdrawal of standard and enhancement to the standard, which became effective starting 1 January 2013:
-
PSAK 38 (Revisi 2012) – Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
-
-
Pencabutan PSAK 51 – Kuasi Reorganisasi Penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010)
-
-
of
-
SFAS 38 (Revised 2012) – Business Combinations on Entities under Common Control The Revocation of SFAS 51 (Withdrawal) – Quasi Reorganisation The Enhancement to the SFAS 60 (Revised 2010)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan PSAK, PPSAK, dan penyesuaian PSAK di atas terhadap laporan keuangan Grup:
The following are the impacts of revised SFAS, revocation of SFAS and enhancement to the SFAS to Group’s financial statements:
PSAK 38 (Revisi 2012): “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
SFAS 38 (Revised 2012): “Accounting for Restructuring Value of Transaction of Entities under Common Control“
Pada laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah melakukan reklasifikasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke dalam akun tambahan modal disetor sesuai dengan penerapan PSAK 38 tentang Akuntasi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 (lihat Catatan 25).
In the financial statements for the year ended 31 December 2013, the Company has reclassed the difference in restructuring value of transaction of entities under common control into additional paid-in capital account, in line with the application of SFAS 38 about Accounting for Restructuring Value of Transaction of Entities under Common Control which is effective since 1 January 2013 (see Note 25).
Pada saat ini, tidak terdapat dampak yang signifikan atas penyesuain PSAK 60 (Revisi 2010) terhadap laporan keuangan Perseroan.
At this time, there is no significant impact with regards to the enhancement of SFAS 60 (Revised 2010) to the Company’s financial statements.
Pada saat ini, tidak terdapat dampak atas penerapan PPSAK 51 terhadap laporan keuangan Perseroan.
At this time, there is no impact on the application of revocation of SFAS 51 to the Company’s financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/5 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi ii.
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2014
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies ii.
Standards and effective in 2014
interpretations
Pada tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan:
In 2013, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued:
-
-
-
-
ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" PSAK 102 “Akuntansi Murabahah"
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan interpretasi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup. iii. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2015 Pada tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan: -
-
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
-
-
IFAS 27 “Transfer assets from customer” IFAS 28 “Extinguishing financial liabilities with equity instrument” SFAS 102 “Murabahah Accounting”
As at the authorisation date of these financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these interpretations.
iii. Standards effective in 2015
In 2013, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued:
-
-
SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements” SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits” SFAS 65 “Consolidated financial statements” SFAS 66 “Joint arrangements” SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” SFAS 68 “Fair value measurement”
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup.
As at the issuance date of these financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/6 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
Prinsip konsolidasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitasentitas anak di mana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung (kecuali Perseroan tidak memiliki kontrol atas entitas anak), atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, namun Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas anak. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian beralih secara efektif kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak Perseroan tidak lagi memiliki kontrol.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights (unless the Company is unable to control the subsidiary), or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the subsidiary. The subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date when the Company is no longer able to control.
Kepentingan non-pengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Non-controlling interest represents the equity in a subsidiary not directly or indirectly attributable to the parent.
Kepentingan non-pengendali atas laba bersih entitas anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk menyajikan jumlah laba yang menjadi hak Perseroan. Kepentingan non-pengendali atas aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Non-controlling interest in net income of subsidiaries is presented as a deduction of consolidated net income in order to present the Company’s income. Non-controlling interest in net assets is presented as part of equity.
Saldo dan transaksi antar entitas dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
Intercompany balances and transactions are eliminated in the consolidated financial statements.
Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter company transactions, balances and unrealised gains on transactions between the Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas-entitas anak, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Penjabaran mata uang asing i.
Mata uang pelaporan Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (”USD”).
d.
Foreign currency translation i.
Reporting currency The consolidated financial statements are presented in US Dollars (“USD”).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/7 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii.
e.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Foreign currency translation (continued) ii.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang lain dijabarkan ke dalam mata uang USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau penilaian. Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang lain dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang lain diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Other currencies transactions are translated into US Dollar using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions or valuation where items are remeasured. Exchange gains or losses resulting from the settlement of such transactions in other currencies and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in other currencies are recognised in the consolidated statements of income.
Mata uang fungsional dan pelaporan TRB adalah Poundsterling (GBP), sedangkan mata uang fungsional dan pelaporan PT Pratama Mitra Sejati (PMS) adalah Rupiah (IDR). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas TRB, dan PMS pada tanggal pelaporan dijabarkan menjadi USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The functional and reporting currency of TRB is Poundsterling (GBP), while the functional and reporting currency PT Pratama Mitra Sejati (PMS) is Rupiah (IDR). For consolidation purposes, assets and liabilities of TRB, and PMS at reporting date are translated into USD using the exchange rates prevailing at that date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The resulting translation adjustments are shown as part of equity under the "Translation Adjustments" account.
Penjabaran mata uang asing dicatat sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.
Foreign currency translation is recorded in accordance with SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
Instrumen keuangan i.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Aset keuangan
e.
Financial instruments i.
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Group classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit or loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Grup memiliki aset keuangan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group has financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity, available-for-sale and loans and receivables.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/8 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Group as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan ini diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek” dan ”Keuntungan/(kerugian) pelepasan investasi”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of income. Gains or losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “Change in market value of investment in marketable securities” and “Gains/(losses) from disposal of investments”.
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan yang diperdagangkan termasuk di dalam “Pendapatan investasi”. Pendapatan investasi diakui berdasarkan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai pendapatan investasi.
Interest income on financial instruments held for trading are included in “Investment income”. Investment income is recognised on an accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) on investments are reported in investment income.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/9 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Group designates as available-for-sale; and
those that meet the definition of loans and receivables.
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to the need for liquidity or changes in interest rates, foreign exchange rates or those that are not classified as loans and receivables, heldto-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/10 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale (continued)
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statements of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statements of changes in equity is recognised in the statements of income.
Namun pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
However, interest is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale is recognised in the statements of income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
those that the Group intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Group upon initial recognition designates as availablefor-sale; and those for which the Group may not recover substantially all of its initial investment, other than the deterioration of loans and receivables.
yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
financial
assets
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/11 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
ii.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam pendapatan investasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the investment income. In case of impairment, the impairment of loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statement of income as “Alowance for impairment losses”.
Pengakuan
Recognition
Grup menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Group uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Group classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised costs.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transactions cost (if any). After initial recognition, the Group measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/12 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) iii. Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. iv. Klasifikasi instrumen keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) iii. Derecognition Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Group tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
iv. Classification of financial instrument The Group classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: Golongan (ditentukan oleh Grup)/ Class (as determined by the Group)
Sub-golongan/ Sub-classes Saham/Shares
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds Saham/Shares
Aset keuangan/ Financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Financial assets available-for-sale
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds
Penyertaan langsung/Direct participations Deposito berjangka/Time deposits Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo/Financial assets held to maturity
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/13 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) iv. Klasifikasi (lanjutan)
instrumen
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011)
Financial instruments (continued) iv. Classification of financial instrument (continued)
Golongan (ditentukan oleh Grup)/ Class (as determined by the Group)
Sub-golongan/ Sub-classes
Piutang premi/Premium receivables Piutang reasuransi/Reinsurance receivables Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Piutang hasil investasi/Interest receivables Piutang lain-lain/Other receivables Uang muka/Advances Aset lain-lain/Other assets
Uang jaminan/Refundable deposits
Utang reasuransi/Reinsurance payable Utang komisi/Commissions payable Utang klaim/Claims payable Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Utang lain-lain/Other payables Utang bank/Bank loans Utang sewa pembiayaan/Leases payables Akrual dan utang lain-lain/Accrued expenses and other payables
v.
Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
v.
Off setting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/14 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. vii. Penentuan nilai wajar
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) vi. Impairment of financial assets The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial assets or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
vii. Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang handal pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari Interdealer Market Association (”IDMA”) atau harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources. This includes Interdealer Market Association (“IDMA”) quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan atau hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/15 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
vii. Penentuan nilai wajar (lanjutan)
f.
vii. Determination of fair value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.
Investasi pemegang reksadana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price).
Investment in mutual funds are stated at market value in accordance with the net value of assets of the mutual fund at the statement of financial position date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the bid price.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs existing at the dates of the statements of financial position.
Kas dan bank
f.
Investasi
Cash and bank Cash and bank include cash on hand and cash in Banks, which are not restricted.
Kas dan bank mencakup kas dan kas di Bank, yang tidak dibatasi penggunaannya. g.
Financial instruments (continued)
g.
Investment
Deposito berjangka
Time deposits
Deposito berjangka dicatat sebesar nilai nominal.
Statutory deposits and time deposits are stated at nominal value.
Efek-efek
Marketable securities
Efek-efek terdiri dari obligasi, saham, dan reksadana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen.
Marketable securities consist of bonds, shares and mutual funds. Marketable securitas are classified based on the management’s purpose and intention of maintaining such instruments.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/16 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Investasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Investment (continued)
Efek-efek (lanjutan)
Marketable securities (continued)
Investasi dalam efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in held-to-maturity securities are stated at amortised cost. An impairment loss in the carrying amount of the security is recognised in the statement of income for the period.
Untuk menghitung laba atau rugi direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
To calculate realised gain or loss, cost of securities sold is determined using the weighted average method.
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Keuntungan/kerugian belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laba rugi konsolidasian tahun berjalan untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam ekuitas untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Investments in mutual fund units are stated at net asset value. Unrealised gain/loss due to increase/decrease in net asset of mutual fund is reflected in the consolidated statement of income for the period for mutual fund classified as financial assets at fair value through profit or loss and in the equity for mutual fund classified as financial assets available-for-sale.
Penyertaan langsung
Direct participations
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.
Investment in shares represents long-term investment in non-publicly-listed companies.
Grup memiliki investasi pada saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat sebesar harga perolehan karena kisaran estimasi yang signifikan atas nilai wajar yang realistis dan probabilitas berbagai estimasi tidak dapat dinilai secara handal mengakibatkan tidak memungkinkan bagi Grup untuk melakukan pengukuran investasi pada saham pada nilai wajarnya.
The Group has investment in shares which is classified as available-for-sale financial asset. This investment is recorded at cost because of the significant estimation range of the realistic fair value and the probability of various estimation could not be assessed reliably and therefore the Group is unable to measure the investment in shares at its fair value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
The carrying amount of the investments is written down to recognise a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current period statement of comprehensive income.
Lihat Catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Refer to Note 2e for the accounting policy of financial assets.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/17 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets. Fixed assets are depreciated using the straight line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk peolehan aset tersebut. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut: Tahun/Years Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubelair dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan computer
20 4-8 4-8 4-8 4-8
Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures office Machines and equipment Computer equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan manfaat ekonomi dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance expenses are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditure which extends the useful lives of the assets or provides further economic benefits are capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and any resulting gain or losses are recognised in the consolidated statement of income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction is complete. Depreciation is charged from such date.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance lease are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/18 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Properti investasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Investment properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dimiliki untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif.
Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in providing service or for administrative purpose.
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful life of the investment properties as follows:
Tahun/Years Gedung dan fasilitas gedung Mesin dan perlengkapan Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan. j.
20 - 40 8
Building and buildings facilities Machinery and equipment Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Investasi pada entitas asosiasi
j.
Investments in associates
Entitas Asosiasi adalah semua entitas di mana Perseroan dan entitas anak mempunyai hak kepemilikan paling sedikit sebesar 20% tetapi pada umumnya tidak melebihi 50%, baik langsung maupun tidak langsung dan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak dapat mengendalikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
Associates are all entities over which the Company and its subsidiaries have ownership interests of at least 20% but generally not more than 50%, directly or indirectly, and have the ability to exercise significant influence, but not control. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost.
Berdasarkan metode tersebut, biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perseroan atau entitas anak atas laba atau rugi bersih dan akumulasi pendapatan/(rugi) komprehensif lainnya (jika ada) entitas asosiasi sejak tanggal perolehan berdasarkan persentase yang dimiliki dikurangi dividen tunai yang diterima sejak tanggal perolehan.
Based on this method, the cost of investments is increased or decreased by the Company’s or subsidiaries’ share of the net income or loss and accumulated other comprehensive income or loss (if any) of the associates from the date of acquisition based on the percentage of ownership less any cash dividends received from the date of acquisitions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/19 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Changes in the investments in subsidiaries or associates from transactions resulting in changes in the equity of the investees which do not result from transactions between the company and subsidiaries and the investees are recorded in equity as “Differences arising from transactions resulting in changes in the equity of subsidiaries and associates”.
Perubahan investasi pada entitas anak atau entitas asosiasi yang berasal dari transaksi yang mengakibatkan perubahan ekuitas investee yang bukan berasal dari transaksi antara Perseroan dan entitas anak dengan investee, dicatat di bagian ekuitas sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak dan entitas asosiasi”. k.
Biaya dibayar dimuka
k.
Kontrak asuransi
Prepaid expenses Prepaid expenses are brought to account on a straight-line basis over the expected period of benefit.
Biaya dibayar dimuka diakui sebagai beban selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Investments in associates (continued)
l.
Insurance contracts
Kontrak asuransi adalah kontrak di mana penanggung menerima risiko asuransi yang signifikan dari tertanggung. Risiko asuransi yang signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi.
Insurance contract is a contract under which the insurer accepts significant insurance risk from the insured. Significant insurance risk is referred as the possibility of paying significantly more benefit to the insured upon the occurrence of insured event compared to the minimum benefit in a scenario where the insures event does not occur.
Grup menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Grup mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan Grup menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti tertentu (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis.
The Group issues insurance contracts that accepted significant insurance risk from the policyholders. The Group defines significant insurance risk as the possibility of the Group agrees to compensate policyholders of the contract for the specified uncertain future events that adversely affect the policyholder and whole amount and timing is unknown.
i)
i)
Pendapatan underwriting
Underwriting income
Pendapatan underwriting diakui sejak berlakunya polis.
Underwriting income is recognised upon inception of the policy.
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Grup.
Premium from insurance and reinsurance contracts are recognised as income during the period of policies (contracts) in proportion to the insurance coverage provided. Premium from coinsurance policy is recognised based on the Group’s proportionate share of the premium.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/20 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Kontrak asuransi (lanjutan) i)
Pendapatan underwriting (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) i)
Underwriting income (continued)
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi diperoleh.
Premium due to reinsurance entity is recognised as reinsurance premium during the period of reinsurance contracts in proportion to the insurance coverage received.
Grup mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
The Group reinsures part of its total accepted risk with other insurance and reinsurance companies. Premium paid or share in premium on prospective reinsurance contracts are recognised over the period of the reinsurance contracts based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retrospective reinsurance contracts are recognised as reinsurance receivables in amount equivalent to the recorded liability for the reinsurance contracts.
Premi belum merupakan pendapatan merupakan bagian dari premi yang berkaitan dengan persyaratan belum berakhirnya cakupan perlindungan. Premi belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dari premi bruto.
The unearned premium reserves represent the portion of the premium written relating to the unexpired terms of coverage protection. Unearned premium is calculated based on the aggregate percentage without considering policy inception date of gross premium.
(Kenaikan)/penurunan premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu dan diakui secara bersih pada laporan laba rugi konsolidasian.
(Increase)/decrease in unearned premium represents the difference between the balance of unearned premium for the current and prior periods and is recognised in net in the consolidated statement of income.
Porsi aset reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan diakui bersamaan pada saat timbulnya premi belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset of unearned premium are recognised simultaneously when the unearned premium arisen.
Porsi reasuransi aset atas premi belum merupakan pendapatan diukur berdasarkan kontrak reasuransi terkait konsisten dengan metode pengukuran premi belum merupakan pendapatan.
The reinsurance asset portion of unearned premium is measured in accordance with the reinsurance contracts, consistent with the unearned method.
Penyajian pendapatan premi neto dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan premi belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Net premium income in the statements of income represents gross premium, reinsurance premium and (increase)/ decrease in unearned premium. Reinsurance premium is presented as deduction from gross premium.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/21 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Kontrak asuransi (lanjutan) ii)
Reasuransi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) ii)
Reinsurance
Grup mempunyai kontrak reasuransi proporsional dan non-proporsional dengan perusahaan asuransi dan reasuransi di dalam maupun di luar negeri. Tujuan reasuransi ini adalah untuk membagi risiko yang melebihi kapasitas retensi Grup. Premi reasuransi, klaim reasuransi dan diskon reasuransi dikurangkan dari premi bruto, klaim bruto dan komisi bruto.
The Group has proportional and nonproportional reinsurance contracts with domestic and overseas insurance and reinsurance companies. The objective of the reinsurance is to cede the risk exceeding the Group’s retention capacity. Reinsurance premium, reinsurance claims and reinsurance discounts are deducted from the gross written premium, gross claims and gross commissions.
Grup mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
The Group reinsures a portion of its risk with reinsurance companies. The amount of premium paid or portion of premium from prospective reinsurance transactions is recognised over the reinsurance contract in proportion with the protection received.
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk ceded estimasi klaim reasuransi, dan ceded premi belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang yang ditanggung oleh reasuradur diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Reinsurance assets include balances expected to be recovered from reinsurance companies for ceded estimated reinsurance claims and ceded unearned premium. Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy.
Perseroan menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas premi belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim.
The Company presents separately reinsurance assets of unearned premium and estimates claim liabilities.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat dan mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti objektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, bahwa Grup tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak, dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
If a reinsurance asset is impaired, the Group reduces the carrying amount accordingly and recognises that impairment losses in the statements of income. A reinsurance asset is impaired if there is objective evidence, as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset, that the Group may not receive all amounts due to it under the terms of the contract, and the impact on the amounts that the Group will receive from the reinsurers can be reliably measured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/22 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Kontrak asuransi (lanjutan) iii) Biaya akuisisi Biaya akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan kepada pialang asuransi, agen dan entitas asuransi lain. Biaya akuisisi ini ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan dengan periode berlakunya polis asuransi, sesuai dengan metode premi belum merupakan pendapatan. iv) Beban klaim
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) iii) Acquisiton costs Acquisition costs represent costs incurred to obtain premium income, such as commission paid to insurance brokers, agencies and other insurance companies. This acquisition cost is deferred and amortised over the period of the insurance policy, based on the unearned premium methods.
iv) Claims expenses
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, termasuk estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR) dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Claims consist of settled claims, outstanding claims including claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognised as expenses when incurred. Reinsurance claims received from reinsurance companies are recognised as deduction from claim expenses in the same period as the recognition of claim expenses. Subrogated rights are recognised as deduction from claim expenses upon realisation.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Claim expenses in the statements of income represent gross claims, reinsurance claims and (increase)/ decrease in estimated own retention claims. Reinsurance claims are presented as deduction from gross claims.
Cadangan atas estimasi klaim bruto dibuat berdasarkan taksiran beban klaim yang akan dibayar sesuai dengan klaim yang diterima Grup sampai dengan tanggal laporan. Pemulihan klaim dari reasuradur untuk cadangan atas estimasi klaim bruto dicatat sebagai estimasi klaim reasuransi pada aset reasuransi.
A provision for estimated gross claims is made for the full estimated costs of claims to be paid in respect of claims notified to the Group until the date of the reporting period. Reinsurance recoveries of the provision for estimated gross claims is recorded as estimated reinsurance claims in reinsurance assets.
Perubahan jumlah estimasi klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya perubahan.
Changes in the amount of estimated total claim liabilities as a result of further review, and differences between estimated claims and claims paid, are recognised in the consolidated statements of income in the periode when the changes occur.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/23 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Kontrak asuransi (lanjutan) v)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
v)
Pengujian kecukupan liabilitas
The Group assess at each reporting date whether its recognised insurance liabilities are adequate, using current estimates of future cash flows under its insurance contract. If the assessment shows that the carrying amount of its insurance liabilities (less deferred acquisition cost asset and intangible assets related to contract) is inadequate in the right of the estimated future cash flows, the entire deficiency is recognised in statement of income.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah diestimasi dan manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and management believes that the amount recorded are adequate.
m. Dividends Dividend distribution to the shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared.
Pembagian dividen kepada pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Grup dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan.
o.
Liability adequacy test
Grup menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan beban akuisisi tangguhan terkait dan asset tak berwujud terkait) tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
m. Dividen
n.
Insurance contracts (continued)
Aset tak berwujud
n.
Intangible assets
Aset tak berwujud terdiri dari beban perpanjangan Hak Guna Tanah dan Bangunan.
Intangible assets consists of cost related to renewal of land and building use rights.
Beban yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Charges occurred in respect of landrights is deferred and amortised using straight line method over the landrights period.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada langganan.
o.
Revenue and expense recognition Revenue from services is recognised when the service is rendered.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/24 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
beban
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Sewa
expense
recognition
Payment for rental and services charge received upfront are presented in other payables (liabilities) in the consolidated statement of financial position as deferred revenue and recognised as revenue proportionally according to the rental and service period in the rental agreement. Other income and expense are recognised as incurred on accrual basis.
Pembayaran sewa dan jasa pemeliharaan yang diterima dimuka disajikan sebagai pendapatan diterima dimuka pada utang lainlain (liabilitas) dalam laporan posisi keuangan yang diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan periode perjanjian sewa dan jasa pemeliharaan. Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual. p.
Revenue and (continued)
p.
Leases
Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. All other are classified as finance leases.
Perseroan sebagai lessor
The Company as lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognised on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognised on a straight-line basis over the lease term.
Perseroan sebagai lessee/penyewa
The Company as lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perseroan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognised as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statement of financial position as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurang dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant interest rate on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognised as expenses in the periods in which they are incurred.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/25 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
Sewa (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Leases (continued)
Perseroan sebagai lessee/penyewa (lanjutan)
The Company as lessee (continued)
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognised as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognised as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Imbalan kerja
q.
Employee benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya dihitung berdasarkan peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Long-term and post employment benefits, such as pension, severance payments service payments, and other benefits are calculated in accordance with the Company’s Regulation and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
i.
i.
Liabilitas pensiun
Pension obligations
pensiun
The Company has defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti merupakan program pensiun dimana Perseroan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas yang terpisah dan Perseroan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity and the Company has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
Perseroan memiliki program imbalan pasti dan iuran pasti.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/26 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Imbalan kerja (lanjutan) i.
Liabilitas pensiun (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Employee benefits (continued) i.
Pension obligations (continued)
Grup diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No.13/2003. secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Grup akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Group will provide provision for such shortage.
Sehubungan dengan program pensiun imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan nilai wajar aset program bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period, less the fair value of plan assets together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised pastservice costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas pensiun.
The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to income over the employees expected average remaining working lives.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/27 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Imbalan kerja (lanjutan) i.
ii.
r.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Employee benefits (continued) i.
Liabilitas pensiun (lanjutan)
Pension obligations (continued)
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang atau polis asuransi yang memenuhi syarat. Aset program tersebut tidak boleh dipakai untuk menyelesaikan liabilitas kepada kreditur Grup dan tidak dapat dibayarkan kepada Grup. Nilai wajar ditentukan berdasarkan informasi harga pasar.
Plan assets are assets that are held by a long-term employee benefit fund or qualifying insurance policies. Plan assets are not available to the creditors of the Group, nor can they be paid to the Group. Fair value is determined based on market price information.
ii.
Liabilitas jangka panjang lainnya
Other long-terms obligations
Beberapa entitas di dalam Grup memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan pengabdian dan cuti berimbalan.
Some entities within the Group provide other long-term defined benefits including long-service award and long-term paid leave.
Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini dicadangkan selama masa kerja dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama seperti yang digunakan dalam program pensiun imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi pada periode terjadinya. Liabilitas ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.
The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment using the same accounting methodology as used for defined benefit pension plans. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to the profit or loss in the period in which they arise. These obligations are valued annually by independent qualified actuaries.
Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
r.
Taxation The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/28 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation (continued)
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as of reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Correction to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Management provides provision for future taxliability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as of the date of consolidated statement of financial position. Assumption and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/29 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Income subject to final income tax is recognised as permanent difference in the corporate income tax calculation and there is no deferred tax asset or liability is recognised.
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui. s.
Akuntansi transaksi syariah
Taxation (continued)
s.
Accounting for sharia transactions
Grup menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Premi yang dibayarkan pada asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Grup. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Grup selama periode kontrak asuransi.
The Group uses wakalah bil ujrah sharia insurance contract. Premium paid on sharia insurance are recognised as tabarru fund and not recognised as premium income by the Group. Fees or ujrah in managing the product are recognised as income by the Group over the insurance contract period.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk syariah diakui sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Grup dalam rangka mengelola pendapatan dari produk syariah.
Funds received from customers for sharia products are recognised as liabilities in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Group’s fees (ujrah) in managing the sharia product revenue.
Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetapkan berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait cukup untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Grup atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Grup, dan dana tabarru sesuai dengan akad kontrak asuransi.
The distributable surplus will be determined based on whether the premium contribution received and its related investment return are sufficient to cover for the expenses on claims paid and reserve set up. Any excess, after deduction the portion to repay the loan or qardh from the Group, if any, will be distributed to the policyholders, to the Group, and to the tabarru fund in accordance with insurance contract.
Ketika dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Grup akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabarru memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Grup menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan.
When the tabarru fund is insufficient to cover all claims incurred, the Group will settle under qardh (non-bearing interest loans). The qardh is to be repaid first when tabarru fund have an underwriting surplus before the Group declares the distributable surplus.
Penyisihan teknis diakui pada saat akhir periode pelaporan sebagai beban dalam laporan surplus dan defisit underwriting dana tabarru.
Technical reserve is recognised as expense at the end of the reporting period in the statements of underwriting surplus and deficit of tabarru’s fund.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/30 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Definisi pihak berelasi adalah antara lain:
The Group enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures”. Related parties are principally defined as:
i.
entitas di bawah pengendalian Perseroan dan entitas anak; ii. entitas asosiasi; iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; iv. entitas di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam poin iii di atas; dan v. personil manajemen kunci.
i.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Pemegang saham utama Grup adalah PT Pertamina (Persero) yang berada dibawah pengendalian Pemerintah Republik Indonesia, dengan demikian semua instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan entitas lain dimana Pemerintah memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, merupakan pihak berelasi dengan Grup.
The Group's main shareholders are PT Pertamina (Persero) which is controlled by the Indonesian Government, hence all the government agencies, BUMN, BUMD and other entities where the Government has control or significant influence, either directly or indirectly, is a related parties of the Group.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
ii. iii.
entities under the control of the Company and its subsidiaries; associate entities; investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
iv. entities controlled by investors under point iii above; and v.
3.
key management personnel.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh standar akuntansi keuangan adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimations and assumptions required in conformity with financial accounting standard are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/31 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a.
a.
b.
Estimasi klaim
Estimated claim
Perseroan wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada tanggal laporan posisi keuangan.
The Company is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding as of the statement of financial position date.
Perseroan menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan ("IBNR").
The Company establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan untuk klaim yang sudah dilaporkan didasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Perseroan membentuk cadangan IBNR dengan menggunakan data historis IBNR yang diproyeksikan terhadap premi bruto tahun berjalan, untuk mengakui perkiraan biaya dari klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan.
The Company’s establishes IBNR reserves using historical data of IBNR that is projected to the current year gross premium, to recognise the estimated cost of losses for claim which have already occurred but not yet reported.
Aset reasuransi Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode di atas. Selain itu, pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perseroan tidak dapat menerima jumlah yang terhutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal.
b.
Reinsurance assets Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the above methods. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflective of the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognised where there is objective evidence that the Company may not receive amounts due to it and these amounts can be reliably measured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/32 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber (lanjutan) c.
utama
ketidakpastian
estimasi:
Penyisihan kerugian penurunan nilai
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) Key sources (continued) c.
e.
Liabilitas imbalan kerja
estimation
AND
uncertainty:
Allowance for impairment losses The Company reviews premium receivables and reinsurance receivable at each reporting date to assess whether impairment should be recognised in the consolidated statements of comprehensive income. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Company makes the justification of the insurer's financial situation. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the provision for impairment in the future.
Perseroan meninjau kembali piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Secara khusus, justifikasi manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perseroan membuat justifikasi tentang situasi keuangan tertanggung atau entitas asuransi. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di masa datang. d.
of
ESTIMATES
d.
Employee benefits liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria (lihat Catatan 19). Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program, tingkat diskonto yang relevan, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions (refer to Note 19). The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets, the discount rate future salary increases, mortality rate, resignation rate and other. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumption is determined on a uniform basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns.
Penurunan nilai aset merupakan aset keuangan
yang
Dalam mengidentifikasi terdapat tidaknya penurunan nilai aset, mempertimbangkan hal-hal berikut ini: (i)
bukan atau Grup
terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset; (ii) telah atau akan terjadi perubahan signifikan yang bersifat merugikan sehubungan dengan cara penggunaan aset; (iii) terdapat bukti bahwa kinerja ekonomi asset tidak memenuhi harapan atau lebih buruk dari yang diharapkan; (iv) arus kas aktual secara material lebih kecil dari arus kas estimasi, sebelum diperhitungkan diskonto.
e.
Impairment of financial assets
assets
value
of
non-
In identifying whether or not there is an impairment over asset, the Group considers the following matters: (i)
there is evidence of obsolescence or physical damage to assets; (ii) has or will occur detrimental to significant changes with respect to how the assets used; (iii) there is evidence that the economic performance of the asset does not meet expectations or worse than expected; (iv) actual cash flow is materially smaller than the estimated cash flow, before discount taken into account.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/33 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber (lanjutan) f.
g.
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
utama
ketidakpastian
estimasi:
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) Key sources (continued)
Perpajakan
f.
of
ESTIMATES
estimation
AND
uncertainty:
Taxation
Pajak penghasilan badan
Corporate income tax
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak.
Significant judgement is required determining the provision for taxes.
Grup menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba rugi.
The Group provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit and loss.
Pengujian kecukupan liabilitas
g.
in
Liability adequacy testing
Pengujian kecukupan liabilitas asuransi dilakukan dengan menggunakan perhitungan teknik aktuarial dimana digunakan asumsi dan estimasi aktuaris masa depan.
Liability adequacy testing is calculated using actuarial technic with using of actuarial assumptions and estimations such as cashflow.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dan Direksi meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and the Directors believes that the amount recorded are adequate.
INVESTASI a.
3.
4.
Deposito berjangka
a. 2013
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mega Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Unit Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank DKI, Unit Syariah
INVESTMENTS Time deposits 2012
11,189,384 2,083,846 1,511,683
4,900,765 2,626,680 1,158,221
1,050,127
8,130,817
918,861
548,087
820,412
-
656,329
879,007
492,247
206,825
412,667
341,261
407,289 381,081
452,065 5,396,070
246,124
310,238
102,552 82,041 82,041
25,853 413,650 103,413
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mega Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Sharia Unit PT Bank Syariah Bukopin PT Bank DKI, Sharia Unit
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/34 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) a.
4.
Deposito berjangka (lanjutan)
a. 2013
Rupiah (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Syariah PT Bank ICB Bumiputera Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Hongkong Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wing Hang Bank
Poundsterling Inggris Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Yuan China Standard Chartered Bank Jumlah deposito berjangka Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
INVESTMENTS (continued) Time deposits (continued) 2012 Rupiah (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Unit PT Bank ICB Bumiputera Tbk
82,041
103,413
61,531
77,561
41,021 -
51,706 206,825
20,621,277
25,932,457
19,995,489 18,370,000 12,295,835 3,750,516
41,427,042 5,000,000 8,053,169 5,542,059
1,006,637 5,000
1,004,600 5,000
2,941
2,930
55,426,418
61,034,800
7,421,425 3,103,699 2,579,680 206,747
5,613,216 715,377 204,983
13,311,551
6,533,576
1,634,769 198,873 -
1,944,262 195,817 253,761
1,833,642
2,393,840
580,602
-
Chinese Yuan Standard Chartered Bank
91,773,490
95,894,673
Total time deposits
3.50% - 10.50% 0.25% - 3.00%
2.75% - 8.50% 0.13% - 2.60%
Interest rate per annum Rupiah US Dollar
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Hongkong Dollar Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wing Hang Bank
Great Britain Poundsterling Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk dalam deposito berjangka adalah deposito wajib yang dimiliki oleh unit bisnis syariah sebesar USD 410.206, yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri (2012: USD 517.063).
As at 31 December 2013, included in time deposits is statutory deposit of sharia business unit amounted to USD 410,206, placed in PT Bank Syariah Mandiri (2012: USD 517,063).
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/35 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan)
4.
b. Efek-efek
b. 2013
Saham Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual
2012
8,891,224 5,281
7,538,298 7,452
8,896,505
7,545,750
Fair value through profit or loss Available-for-sale
Bonds
Reksadana Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
(i)
Marketable securities
Shares
Obligasi Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah efek-efek
INVESTMENTS (continued)
15,580,930 58,641,625 21,439,562
18,876,928 27,146,179 41,065,636
95,662,117
87,088,743
Fair value through profit or loss Available-for-sale Held-to-maturity
Mutual funds 23,934,277 4,960,901 65,968
37,394,055 103,413
28,961,146
37,497,468
133,519,768
132,131,961
Saham
(i)
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Rupiah PT Astra International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Tambang Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk
Total marketable securities
Shares The shares are listed in the capital market, with details as follows:
Saham yang dimiliki adalah saham di perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal, dengan rincian sebagai berikut: 2013
Fair value through profit or loss Available-for-sale Held-to-maturity
2012
474,198 445,020 286,685
668,046 578,811 342,544
280,017 144,835 98,121
297,143 222,354 99,183
86,246 66,289 61,477 27,840 27,074 20,750 16,087
104,214 80,424 75,951 36,585 30,248 30,486 23,389
13,861 11,151
20,517 6,827
Fair value through profit or loss Rupiah PT Astra International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Tambang Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/36 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
4.
Efek-efek (lanjutan)
b.
(i) Saham (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat Manulife Financial Corporation Regal Real Estate Investment Trust China Life Insurance Co. Ltd Petrochina Co. Ltd Sun Hung Kai Properties Ltd Link (The) Real Estate Investment Trust HSBC Holdings PLC Bank of China Ltd Swire Pacific Ltd China Construction Bank Corp New World Development Co.Ltd Agricultural Bank of China Ltd China Resources Enterprise Ltd Sino Land Co.Ltd AIA Group Ltd
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi
Marketable securities (continued) (i) Shares (continued)
2013 Nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Rupiah (lanjutan) PT Medco Energi Internasional Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Itamaraya Tbk
INVESTMENTS (continued)
2012 Fair value through profit or loss (continued) Rupiah (continued) PT Medco Energi Internasional Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Itamaraya Tbk
5,858 4,350 3,029
5,731 5,483 4,473
1,684 148 1 -
2,123 205 196 20,683
2,074,721
2,655,616
982,207
-
862,516 781,933 657,741 634,272
859,410 283,373 749,726
606,209 490,595 483,361 457,256 339,492 198,704
624,234 361,185 244,098
147,390
148,268
99,636 75,191 -
108,201 98,935 1,405,252
6,816,503
4,882,682
8,891,224
7,538,298
Total fair value through profit or loss
US Dollar Manulife Financial Corporation Regal Real Estate Investment Trust China Life Insurance Co. Ltd Petrochina Co. Ltd Sun Hung Kai Properties Ltd Link (The) Real Estate Investment Trust HSBC Holdings PLC Bank of China Ltd Swire Pacific Ltd China Construction Bank Corp New World Development Co.Ltd Agricultural Bank of China Ltd China Resources Enterprise Ltd Sino Land Co.Ltd AIA Group Ltd
Tersedia untuk dijual Rupiah Pihak ketiga: PT Petrosea Tbk PT Metrodata Electronics Tbk PT Bank Artha Graha Tbk
5,019 261 1
7,262 189 1
Available-for-sale Rupiah Third parties: PT Petrosea Tbk PT Metrodata Electronics Tbk PT Bank Artha Graha Tbk
Jumlah tersedia untuk dijual
5,281
7,452
Total available-for-sale
Jumlah saham
8,896,505
7,545,750
Total shares
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/37 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 4.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi
Marketable securities (continued) (ii) Bonds
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Fair value through profit or loss Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Republic of Indonesia RI0018 PT Adaro Indonesia PLN 2042 Republic of Indonesia RI0016 Majapahit Holding BV Macquarie Group Ltd Republic of Indonesia RI0015 Standard Chartered Republic of Indonesia RI0014 Bumi Investment Bumi Capital Bank of Scotland Medco Energi HutchisonWhampoa Int'l
17Januari 2018/ 17 January 2018 22 Oktober 2019/ 22 October 2019 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 15 Januari 2016/ 15 January 2016 28 Juni 2017/ 28 June 2017 10 Agustus 2017/ 10 August 2017 20 April 2015/ 20 April 2015/ 27 April 2015/ 27 April 2015 10 Maret 2014/ 10 March 2014 6 Oktober 2017/ 6 October 2017 10 November 2016/ 10 November 2016 19 Januari 2016/ 19 January 2016 29 Oktober 2013/ 29 October 2013 13 Februari 2013/ 13 February 2013
2013 Nilai wajar/ Fair value
2012 Nilai wajar/ Fair value
4,475,500
4,876,250
1,586,250
1,668,750
1,500,000
2,055,000
1,100,000
1,166,250
1,095,000
1,186,250
1,073,000
1,077,000
1,069,600
1,123,750
1,038,500
1,051,250
1,015,000
1,060,000
680,000
882,500
675,000
945,000
273,080
279,708
-
1,003,430
-
501,790
15,580,930
18,876,928
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0070 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0071 Obligasi Berkelanjutan II SMF Tahap II Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap II Tahun 2012 Seri A Obligasi berkelanjutan I SMF Tahap II Tahun 2012 Berjamin Aset Piutang KPR Seri C Obligasi Berkelanjutan Bumi Serpong Damai Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap II Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Tahap II Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0063 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0064 Obligasi BerkeIanjutan Bank BTPN Tahap III Tahun 2013 Seri A Obligasi Berkelanjutan Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0056 Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0063 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A
15 Maret 2024/ 15 March 2024 15 Maret 2029/ 15 March 2029 21 Maret 2018/ 21 March 2018 31 Oktober 2015/ 31 October 2015 25 April 2017/ 25 April 2017 5 Juni 2018/ 5 June 2018 20 November 2018/ 20 November 2018 30 Oktober 2017/ 30 October 2017 3 Agustus 2017/ 3 August 2017 14 Desember 2021/ 14 December 2021 15 Mei 2023/ 15 May 2023 15 Mei 2028/ 15 May 2028 5 Maret 2016/ 5 March 2016 20 Desember 2017/ 20 December 2017 15 September 2026/ 15 September 2026 31 Mei 2017/ 31 May 2017 15 Mei 2023/ 15 May 2023 6 Juli 2015/ 6 July 2015
2013 Nilai wajar/ Fair value
2012 Nilai wajar/ Fair value
3,270,391
-
2,474,674
-
2,452,646
-
2,412,011
3,164,426
2,271,474
3,102,378
2,249,815
-
2,086,923
-
1,958,733
2,585,315
1,542,374
2,068,252
1,516,795
2,233,713
1,344,573
-
1,270,539
-
1,091,148
-
824,675
1,034,126
783,879
-
767,085
1,033,609
672,287
-
165,313
-
29,155,335
15,221,819
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/38 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 4.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale (continued) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Republik of Indonesia Bond Bond Pertamina Global Bond Bank Rakyat Indonesia 2013 Bond Pertamina Majapahit Holdings Bond Pertamina Obligasi Negara Republik Indonesia Seri USDFR0001 Republik of Indonesia Bond Bond Pertamina Majapahit Holdings Bond Pertamina Bond PLN Persero, PT FRN Republik Indonesia
15 Apr 2023/ 15-April 2023 20 Mei 2023/ 20 May 2023 28 Maret 2018/ 28 March 2018 20 Mei 2043/ 20 May 2043 17 Oktober 2016/ 17 October 2016 27 Mei 2041/ 27 May 2041 15 Mei 2017/ 15 May 2017 17 Oktober 2023/ 17 October 2023 3 Mei 2022/ 3 May 2022 28 Juni 2017/ 28 June 2017 3 Mei 2042/ 3 May 2042 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 21 November 2022/ 21 November 2022
Jumlah/total
2013 Nilai wajar/ Fair value
2012 Nilai wajar/ Fair value
5,117,340
-
4,316,720
-
3,741,600
-
3,169,940
-
2,745,750
2,956,850
2,181,825
2,961,625
2,111,680
-
1,985,140
-
1,825,760
1,100,000
1,094,020
1,185,160
823,590
1,132,300
372,925
515,625
-
2,072,800
29,486,290
11,924,360
58,641,625
27,146,179
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi wajib/Statutory bonds Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0026 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0028 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0031 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0033
Obligasi biasa/Ordinary bonds Rupiah Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap I Tahun 2011 Seri C Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 Obligasi XV Bank BTN Tahun 2011
15 Oktober 2014/ 15 October 2014 15 Juli 2017/ 15 July 2017 15 November 2020/ 15 November 2020 15 Maret 2013/ 15 March 2013
20 December 2018/ 20 December 2018 23 Februari 2014/ 23 February 2014 14 Desember 2021/ 14 December 2021 11 Juni 2020/ 11 June 2020 28 Juni 2021/ 28 June 2021
2013 Nilai wajar/ Fair value
2012 Nilai wajar/ Fair value
820,412
-
410,206
517,063
410,206
517,063
-
517,063
1,640,824
1,551,189
4,922,471
6,204,757
4,225,121
5,325,750
2,625,318
3,309,204
1,640,824
2,068,252
1,640,824
2,068,252
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/39 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
4.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Held-to-maturity (continued) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi biasa/Ordinary bonds (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Seri C Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM -10 Tahun 2010 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0034 Obligasi II Jaya Ancol Tahun 2012 Seri A Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0026 Obligasi Sarana Multigriya Financial Persero IV 2011 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Obligasi Sarana Multigriya Financial Persero III 2010 B Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0020 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0019
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Sukuk Global RI 2022
21 Desember 2014/ 21 December 2014 12 Oktober 2020/ 12 October 2020 15 Juni 2021/ 15 June 2021 27 Desember 2015/ 27 December 2015 15 Oktober 2014/ 15 October 2014 5 April 2013/ 5 April 2013 11 Februari 2013/ 11 February 2013 8 Juli 2013/ 8 July 2013 15 Desember 2013/ 15 December 2013 15 Juni 2013/ 15 June 2013
21 November 2022/ 21 November 2022
Jumlah/total Premi/(diskonto) belum diamortisasi/ Unamortised premium/(discount) Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo-dikurangi porsi belum diamortisasi/ Total held-to-maturity bonds–net unamortised portion Jumlah obligasi/Total bonds
Tingkat bunga per tahun/Interest rate per annum Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk dalam obligasi adalah obligasi yang ditempatkan sebagai obligasi wajib sebesar USD 1.640.824 (2012: USD 1.551.189).
2013 Nilai wajar/ Fair value
2012 Nilai wajar/ Fair value
1,230,618
1,551,189
1,066,535
1,344,365
246,124
310,238
246,124
310,238
-
1,034,127
-
5,170,631
-
5,170,631
-
3,102,378
-
1,551,189
-
1,034,127
17,843,959
39,555,328
2,000,000
-
21,484,783
41,106,517
(45,221)
(40,881)
21,439,562
41,065,636
95,662,117
87,088,743
8.10% - 14.28%
5.25% - 14.28%
As at 31 December 2013, bonds include bonds placed as statutory bonds of USD 1,640,824 (2012: USD 1,551,189).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/40 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
4.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(iii) Reksadana
Marketable securities (continued) (iii) Mutual funds
2013
2012
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Rupiah BNP Paribas Rupiah Plus RDT Danareksa Proteksi II Schroder Dana Mantap Plus II Trimegah Kas 2 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 4 Mandiri Investa Pasar Uang BNP Paribas Solaris Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5 BNP Paribas II Gebyar Dana Likuid
Dolar Amerika Serikat Reksa Dana Danareksa Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat RDPT Investa Dolar
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi
Fair value through profit or loss 5,424,331 3,818,610 3,701,906 2,590,151
4,813,344 5,333,576 5,841,323
2,151,539 1,265,540 768,463
4,279,386 1,303,649 -
674,695 -
1,072,866 7,793,120 3,568,339
20,395,235
34,005,603
3,539,042 -
3,388,452
3,539,042
3,388,452
23,934,277
37,394,055
Tersedia untuk dijual Rupiah Trim Dana Tetap 2 Danareksa Gebyar Indonesia II Reksa Dana Premier ETF IDX30 Reksa Dana Gap Equity Fund Jumlah tersedia untuk dijual
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah reksadana
US. Dollar Reksa Dana Danareksa Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat RDPT Investa Dolar
Total fair value through profit or loss Available-for-sale
2,274,048 1,516,265
-
1,135,362
-
Rupiah Trim Dana Tetap 2 Danareksa Gebyar Indonesia II Reksa Dana Premier ETF IDX30
35,226
-
Reksa Dana Gap Equity Fund
4,960,901
-
Total available-for-sale
Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5
Rupiah BNP Paribas Rupiah Plus RDT Danareksa Proteksi II Schroder Dana Mantap Plus II Trimegah Kas 2 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 4 Mandiri Investa Pasar Uang BNP Paribas Solaris Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5 BNP Paribas II Gebyar Dana Likuid
Held-to-maturity
65,968
103,413
Rupiah Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5
65,968
103,413
Total held to maturity
28,961,146
37,497,468
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Total mutual funds
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/41 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) c.
4.
INVESTMENTS (continued) c. Direct investments
Penyertaan langsung
Presentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2013 2012
Nama Entitas/Name of Entity PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) PT Staco Mandiri (Staco) PT Asuransi Maipark Indonesia
17.19 6.86 11.24
2013
17.19 6.86 11.36
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ allowance for impairment losses
2012
6,732,714 751,523 601,736
6,732,715 751,523 600,990
8,085,973
8,085,228
(1,315,047)
-
6,770,926
The Company evaluated its long term investment in shares with no quoted market price and the Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on impairment of investment in associates.
Perseroan melakukan evaluasi atas investasi jangka panjang atas saham yang tidak tersedia nilai pasarnya dan Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi. d.
Investasi pada entitas asosiasi
Nama Entitas/ Name of Entity PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi SamsungTugu
d. Investment in associates
Jenis usaha/ Business type
Jakarta Jakarta
Reasuransi/Reinsurance Asuransi/Insurance
2013
Saldo akhir PT Asuransi Samsung Tugu Saldo awal Bagian laba bersih entitas asosiasi Selisih transaksi perubahan ekuitas yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dividen
34.72 30.00
38.46 30.00
2013
2012
15,174,872 6,167,299
14,044,475 5,851,890
21,342,171
19,896,365
Changes in investments under the equity method:
Mutasi investasi dengan metode ekuitas:
Saldo akhir
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2013 2012
Tempat kedudukan/ Domicile
PT Tugu Reasuransi Indonesia Saldo awal Tambahan penyertaan Bagian laba bersih entitas asosiasi Selisih transaksi perubahan ekuitas yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dividen
8,085,228
14,044,475 529,911 2,267,575
(1,595,085) (72,004)
2012 12,215,220 1,878,447
487,200 (536,392)
PT Tugu Reasuransi Indonesia Beginning balance Additional investment Share of associates’ net income Differences from changes of equity due to change of fair value of available-for-sale marketable securities Dividend received
15,174,872
14,044,475
Ending balance
5,851,890 379,598
5,340,424 463,716
PT Asuransi Samsung Tugu Beginning balance Share of associates’ net income
47,750 -
Differences from changes of equity due to change of fair value of available-for-sale marketable securities Dividend received
5,851,890
Ending balance
66,100 (130,289) 6,167,299
Direksi berpendapat tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas investasi pada entitas asosiasi.
The Directors believe there is no permanent diminution in investments in associates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/42 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) d.
4.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) d. Investment in associates (continued) Assets and liabilities of associates are as follows:
Aset dan liabilitias dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2013 Aset : - PT Tugu Reasuransi Indonesia - PT Asuransi Samsung Tugu
123,826,926 56,230,672
Assets : 107,261,608 PT Tugu Reasuransi Indonesia 59,370,437 PT Asuransi Samsung Tugu -
Jumlah aset
180,057,598
166,632,045
Liabilitas - PT Tugu Reasuransi Indonesia - PT Asuransi Samsung Tugu
102,855,808 44,832,525
Jumlah liabilitas
147,688,333
Total assets
Liabilities 82,437,355 PT Tugu Reasuransi Indonesia 45,552,401 PT Asuransi Samsung Tugu 127,989,756
Total liabilities
Pendapatan - bersih : - PT Tugu Reasuransi Indonesia - PT Asuransi Samsung Tugu
5,001,574 3,289,476
Total income - net : 5,598,605 PT Tugu Reasuransi Indonesia 4,391,073 PT Asuransi Samsung Tugu -
Jumlah pendapatan - bersih
8,291,050
9,989,678
Beban : - PT Tugu Reasuransi Indonesia - PT Asuransi Samsung Tugu
6,464,012 5,456,578
Expenses : 6,604,925 PT Tugu Reasuransi Indonesia 3,710,911 PT Asuransi Samsung Tugu -
Jumlah beban
e.
2012
11,920,590
Total income - net
10,315,836
Total expenses
Laba bersih : - PT Tugu Reasuransi Indonesia - PT Asuransi Samsung Tugu
6,270,336 1,265,326
Net profit : 4,884,159 PT Tugu Reasuransi Indonesia 1,545,720 PT Asuransi Samsung Tugu -
Jumlah laba bersih
7,535,662
6,429,879
Properti investasi
Total net - profit
e. Investment property 2013
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Akumulasi penyusutan Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Nilai buku bersih
Dampak revaluasi translasi/ Translation Saldo akhir/ Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending Additions Deductions revaluation balance
6,650,187 10,928,990
-
989,026
2,705
18,568,203
2,705
6,440,717
83,577
623,331 7,064,048 11,504,155
(383,298) -
(1,037,666) (1,001,562)
5,229,223 9,927,428
(204,394)
787,337
(2,243,622)
15,943,988
-
(876,150)
5,648,144
89,519
-
(128,819)
584,031
173,096
-
(1,004,969)
6,232,175
(383,298)
9,711,813
Cost Land Building and facilities Office machines and equipment
Accumulated depreciation Building and facilities Office machines and equipment
Net book value
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/43 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) e.
4.
Properti investasi (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) e. Investment property (continued)
2012
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Akumulasi penyusutan Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Nilai buku bersih
Dampak revaluasi translasi/ Translation Saldo akhir/ Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending Additions Deductions revaluation balance
6,983,523 11,250,728
-
-
(333,336) (321,738)
6,650,187 10,928,990
1,047,627
6,795
-
(65,396)
989,026
19,281,878
6,795
-
(720,470)
18,568,203
6,453,312
264,635
-
(277,230)
6,440,717
538,332
121,684
-
(36,685)
623,331
6,991,644
386,319
-
(313,915)
7,064,048
12,290,234
11,504,155
Cost Land Building and facilities Office machines and equipment
Accumulated depreciation Building and facilities Office machines and equipment
Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anak (PMS) melakukan penjualan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan di Kelurahan Karet, Rasuna Said, Jakarta 2 Selatan seluas 5.555 m kepada PT Pertamina (Persero) pada harga USD 16.204.082, dengan biaya penjualan sebesar USD 968.393. Nilai tercatat tanah tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar USD 383.298, sehingga keuntungan atas penjualan tanah tersebut adalah sebesar USD 17.482.714, termasuk selisih kurs sebesar USD 2.630.323 yang dicatat sebagai selisih kurs penjabaran laporan keuangan di ekuitas konsolidasi.
On 31 December 2013, subsidiary (PMS) sold 2 5,555 m plot of land with Building Right to Use Title located in Karet, Rasuna Said, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) at USD 16,204,082, with transaction cost of USD 968,393. The net carrying value of the land on 31 December 2013 is amounting to USD 383,298, hence the gain from sales of the land is amounting to USD 17,482,714, including foreign exchange differences of USD 2,630,323 which is recorded as translation adjustments in consolidated equity.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tanah dan bangunan milik entitas anak (PMS) yang berlokasi di Kebon Sirih, Jakarta, dijadikan jaminan utang bank (Catatan 21).
As at 31 December 2012, land and building owned by subsidiary (PMS) located in Kebon Sirih, Jakarta, are used as collateral to bank loan (Note 21).
Beban penyusutan sejumlah USD 173.096 dan USD 386.319 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, dicatat sebagai beban usaha.
Depreciation expense amounting to USD 173,096 and USD 386,319 for 2013 and 2012, respectively, were recorded under operating expenses.
Pendapatan sewa dari properti investasi entitas anak (PMS) sejumlah USD 3.361.355 dicatat sebagai pendapatan usaha sewa di dalam akun “Pendapatan usaha lainnya”.
Rental income from subsidiary’s investment property (PMS) amounting to USD 3,361,355 were recorded as rental business income in account “Other operating revenue”.
Direksi berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas properti investasi tersebut.
The Directors believe there is no indication of impairment on such investment property.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/44 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
5. 2013
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG PT Bank DKI PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Citibank N.A PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Citibank N.A. Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank HSBC Merrill Lynch (Asia-Pacific) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dah Sing Bank
Yen Jepang Citibank N.A Standard Chartered Bank
Poundsterling Inggris Lloyd TSB Dolar Hongkong Dah Sing Bank Merrill Lynch (Asia-Pacific) Wing Hang Bank Citibank N.A. HSBC PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
CASH AND BANKS 2012
32,691
27,194
5,027,171 2,046,522 709,748
284,762 1,223,455 1,149,611
493,663 133,789 41,035
543,883 3,712 93,251
29,038 26,026
26,050
22,284
23,085
20,818 15,620
517 651
14,429 8,274
35,827 12,569
3,504 1,116
4,376 1,415
8,593,037
3,403,164
388,057 378,416 286,585 207,617 107,910 105,917 50,230 7,341
203,165 89,582 130,975 1,008 3,251,383 70,602 34,840 7,486
3,819 -
1,076 1,130,650
1,535,892
4,920,767
73,969 39,008
1,526 10,586
112,977
12,112
1,063,362
824,937
1,664,402 20,713 1,015 323 243
309,594 1,055 -
99 (11,966) 1,674,829
310,649
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG PT Bank DKI PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Citibank N.A PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Sharia Unit
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Citibank N.A. Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank HSBC Merrill Lynch (Asia-Pacific) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dah Sing Bank
Japanese Yen Citibank N.A. Standard Chartered Bank
Great Britain Poundsterling Lloyd TSB Hongkong Dollar Dah Sing Bank Merrill Lynch (Asia-Pacific) Wing Hang Bank Citibank N.A. HSBC PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/45 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
5. 2013
CASH AND BANKS (continued) 2012
Kas (lanjutan)
Cash on hand (continued)
Bank (lanjutan) Yuan China Standard Chartered Bank
142,237
80,404
Dolar Singapura Standard Chartered Bank
1,104,380
-
14,259,405
9,579,227
Jumlah
PIUTANG PREMI
Pihak ketiga Pihak berelasi
6.
2012
53,839,952 27,935,741
47,408,902 14,177,457
81,775,693
61,586,359
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(5,553,659)
(5,204,010)
Bersih
76,222,034
56,382,349
2013 Dolar Amerika Serikat Rupiah Dolar Hong Kong Mata uang lain
Third parties Related parties
Allowance for impairment losses Net
The premium receivables based on currencies are as follows: 2012
65,835,061 6,435,305 7,537,072 1,968,255
49,579,603 7,553,548 3,289,282 1,163,926
81,775,693
61,586,359
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(5,553,659)
(5,204,010)
Bersih
76,222,034
56,382,349
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Total
PREMIUM RECEIVABLES
2013
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Singapore Dollar Standard Chartered Bank
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 6.
Cash in banks (continued) Chinese Yuan Standard Chartered Bank
US Dollar Rupiah Hongkong Dollar Other currencies
Allowance for impairment losses Net
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2013
2012
Saldo awal tahun Penambahan Dampak revaluasi mata uang Pemulihan
5,204,010 232,540 640,657 (523,548)
4,876,814 Balance at beginning year 525,197 Additions (173,180) Effect of exchange rate revaluation (24,821) Recovery
Saldo akhir tahun
5,553,659
5,204,010
Ending balance
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/46 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
PIUTANG PREMI (lanjutan)
6.
PREMIUM RECEIVABLES (continued)
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang premi.
The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible premium receivables.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 33 details of related parties balances and transactions.
PIUTANG REASURANSI
7.
REINSURANCE RECEIVABLES
2013
2012
14,838,169 6,357,577
15,148,525 8,872,255
21,195,746
24,020,780
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(4,139,006)
(5,000,374)
Jumlah
17,056,740
19,020,406
Pihak ketiga Pihak berelasi
Piutang reasuransi berdasarkan adalah sebagai berikut:
mata
uang 2013
Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Rupiah Mata Uang lainnya
21,195,746
24,020,780
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(4,139,006)
(5,000,374)
Jumlah
17,056,740
19,020,406
Saldo akhir tahun
Total
2012 21,251,272 491,377 820,468 1,457,663
Saldo awal tahun Penambahan Dampak revaluasi mata uang Pemulihan
Allowance for impairment losses
The reinsurance receivables based on currencies are as follows:
17,678,548 1,745,317 943,340 828,541
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Third parties Related parties
US Dollar Hong Kong Dollar Rupiah Other currencies
Allowance for impairment losses Total
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2013
2012
5,000,374 205,668 (1,067,036) -
4,653,693 Balance at beginning of year 659,982 Additions (289,714) Effect of exchange rate revaluation (23,587) Recovery
4,139,006
5,000,374
Balance at end of year
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang reasuransi.
The Director believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible reinsurance receivables.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/47 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
2013 Saldo awal/
Begining balances Harga perolehan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Aset dalam penyelesaian Sewa guna usaha kendaraan
Akumulasi penyusutan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Sewa guna usaha kendaraan
Nilai Bersih
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
2,395,985 13,674,757
191,074
1,459,956
27,586
1,162,688 2,340,991 59,879
81,141 82,451 5,053,525
10,601,744
1,886,720
31,696,000
7,322,497
1,272,952 6,476,901
53,928 1,059,580
1,275,269
195,189
863,489 1,938,808
120,046 134,431
2,212,856
1,123,298
14,040,275
2,686,472
Penyesuaian translasi/
Saldo akhir/
Translation adjustment
Ending balances
3,590,602
(2,792,779)
2,272,818 6,603,286
22,353
(117,566)
1,392,329
(201,144)
1,593,294 2,425,912 471,604
Cost Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer Construction in progress
473,096
(2,462,443)
10,499,117
Leased asset vehicle
(8,186,205)
-
(5,573,932)
25,258,360
(64,663) (3,878,810)
1,327,518
(1,113,221)
1,262,217 3,871,968
-
(4,124)
1,466,334
-
(72,619) -
908,246 2,073,238
Accumulated depreciation Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer
(488,421)
1,520,215
Leased asset vehicle
(1,678,385)
11,102,219
(123,167) (8,060,368) (2,670) -
352,135 2,470 (4,440,656)
-
(2,670) -
(1,327,518)
(3,946,143)
-
17,655,725
14,156,141
Net book value
2012 Saldo awal/
Begining balances Harga perolehan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Aset dalam penyelesaian Sewa guna usaha kendaraan
Akumulasi penyusutan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Sewa guna usaha kendaraan
Nilai Bersih
2,395,985 15,020,437
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
265,626
(4,735,511)
3,323,057
1,530,042
2,730
(77,613)
13,837
1,260,324 1,989,312 59,879
117,805 384,202 40,441
(78,181) (59,127) -
26,604 (40,441)
10,924,946
3,024,682
(23,112)
(3,323,057)
33,180,924
3,835,486
(4,973,544)
-
Penyesuaian translasi/
Saldo akhir/
Translation adjustment
Ending balances
(9,040)
1,459,956
(137,260) -
1,162,688 2,340,991 59,879
Cost Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer Construction in progress
(1,715)
10,601,744
Leased asset vehicle
(347,867)
31,696,000
(198,852)
2,395,985 13,674,757
1,211,815 5,790,826
61,137 1,813,746
(2,289,753)
1,256,176
(94,094)
1,272,952 6,476,901
1,273,255
69,010
(66,964)
-
(32)
1,275,269
955,030 1,849,449
114,140 148,486
(177,031) (59,127)
-
(28,650) -
863,489 1,938,808
Accumulated depreciation Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer
2,231,300
1,246,395
(2,346)
(6,317)
2,212,856
Leased asset vehicle
13,311,675
3,452,914
(2,595,221)
(129,093)
14,040,275
19,869,250
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas asset tetap tersebut.
(1,256,176) -
17,655,725
Net book value
The Directors believe that there is no indication of impairment on such fixed assets.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/48 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As at 31 December 2013 and 2012, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no fixed asset pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.
ASET TIDAK BERWUJUD
9.
INTANGIBLE ASSETS
Aset tidak berwujud terdiri dari beban pembaharuan hak guna atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan. Hak guna atas tanah dan bangunan ini dimiliki oleh TIC dan PMS (entitas anak).
Intangible assets consist of deferred renewal cost for land and building use rights. The land use rights belong to TIC and PMS (subsidiaries).
TIC Hak guna atas tanah TIC berlokasi di Hong Kong, berjangka waktu antara 60 - 70 tahun dengan jatuh tempo antara tahun 2049 dan 2060. Beban amortisasi hak guna atas tanah TIC per tahun adalah sebesar USD 123.766, dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
TIC Land use rights of TIC is located in Hong Kong, with terms ranging between 60 - 70 years and expiring between 2049 and 2060. TIC land use right amortisation expense annually amounted to USD 123,766 was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PMS Hak guna atas tanah dan bangunan PMS adalah Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta, dengan jangka waktu antara 20 dan 30 tahun dan jatuh tempo antara tahun 2017 dan 2028.
PMS Land and building use rights of PMS are for Building to Use Rights located in Karet, Setiabudi, South Jakarta and Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta with terms ranging between 20 and 30 years and expiring between 2017 and 2028.
Pada tanggal 31 Desember 2013, PMS menjual sebagian tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan (lihat Catatan 4e) dan oleh karenanya, sisa beban pembaharuan hak atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan sebesar USD 403.263 diakui seluruhnya di laporan laba rugi tahun 2013.
On 31 December 2013, PMS sold part of the land with Building to Use Right Title, located in Karet, Setiabudi, South Jakarta (refer to Note 4e) and as a results, the remaining deferred cost related to the renewal of the land use rights amounting to USD 403,263 is recognised in 2013 profit and loss.
Untuk Hak Guna Bangunan lainnya, beban amortisasi Hak Guna Bangunan PMS untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah sebesar USD 48.024 (2012: USD 53.924), dan dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
For the remaining lands, PMS Building to Use Right amortisation expense for the year ended 31 December 2013 is amounted to USD 48,024 (2012: 53,924) and was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/49 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
10. PIUTANG LAIN-LAIN
10. OTHER RECEIVABLES 2013
2012
Piutang usaha Piutang subordinasi Piutang bunga
3,672,499 3,609,812 804,464
2,623,506 682,517
Piutang direksi dan karyawan Lain-lain
646,993 1,509,575
715,662 1,887,568
10,243,343
5,909,253
Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang - Dari piutang usaha - Dari piutang lainnya
Jumlah
Piutang subordinasi merupakan diberikan entitas anak (TPInt) asosiasi (PT Tugu Reasuransi AJTM sebesar masing - masing dan USD 984.494.
(250,340) (206,786)
(249,720) (260,653)
(457,126)
(510,373)
9,786,217
pinjaman yang kepada entitas Indonesia) dan USD 2.625.318
11. UTANG KLAIM
Total
Subordinated receivables represents loan provided by subsidiary (TPInt) to associates company (PT Tugu Reasuransi Indonesia) and AJTM amounting to USD 2,625,318 and USD 984,494, respectively.
2012
2,939,714 39,853
10,002,388 209,723
2,979,567
10,212,111
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2013 Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Rupiah Poundsterling Inggris Dolar Singapura Mata uang lain
Less : Allowance for impairment losses of receivables From trade receivables From other receivables -
11. CLAIMS PAYABLE 2013
Pihak ketiga Pihak berelasi
5,398,880
Trade receivables Subordinated receivables Interest receivables Directors’ and employees’ receivables Others
Third parties Related parties
The claims payable based on currencies are as follows: 2012
1,452,755 550,872 102,000 51,970 161 821,809
8,257,333 354,870 876,629 54,943 78,659 589,677
2,979,567
10,212,111
US Dollar Hongkong Dollar Rupiah Great Britain Poundsterling Singapore Dollar Other currencies
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/50 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
12. ESTIMASI KLAIM Kotor/ Gross Offshore Kebakaran Rangka Kapal Pengangkutan Rekayasa Penerbangan Onshore Lainnya Jumlah
12. ESTIMATED CLAIMS 2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
Bersih/ Net
(81,421,268) (34,138,110) (11,586,001) (15,238,141) (12,577,156) (11,606,227) (773,136) (20,069,642)
2,630,379 6,372,597 6,739,110 1,940,473 1,407,399 221,479 343,489 34,169,779
75,311,091 52,828,469 19,021,626 23,571,344 11,271,214 21,150,681 1,912,483 47,449,486
(72,892,195) (42,058,088) (10,683,488) (18,309,792) (9,748,399) (20,854,043) (1,318,751) (30,958,860)
2,418,896 10,770,381 8,338,138 5,261,552 1,522,815 296,638 593,732 16,490,626
Offshore Fire Marine hull Marine cargo Engineering Aviation Onshore Others
241,234,386
(187,409,681)
53,824,705
252,516,394
(206,823,616)
45,692,778
Total
13. PREMI BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Kotor/ Gross
Jumlah
2012 Reasuransi/ Reinsurance
84,051,647 40,510,707 18,325,111 17,178,614 13,984,555 11,827,706 1,116,625 54,239,421
Pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk dalam estimasi klaim adalah estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan sebesar USD 34.477.018 (2012: USD 32.524.056).
Offshore Kebakaran Rangka Kapal Pengangkutan Rekayasa Penerbangan Onshore Lainnya
Kotor/ Gross
2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
At as 31 December 2013, included in estimated claims is includes estimated claims incurred but not yet reported amounting to USD 34,477,018 (2012: USD 32,524,056). 13. UNEARNED PREMIUM RESERVE Kotor/ Gross
2012 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
11,937,805 33,652,040 7,920,605 8,489,914 3,606,221 17,309,965 754,620 29,083,891
(10,844,072) (28,635,367) (5,919,019) (4,418,207) (2,614,075) (16,935,136) (725,848) (13,845,112)
1,093,733 5,016,673 2,001,586 4,071,707 992,146 374,829 28,772 15,238,779
7,181,001 21,888,443 8,296,836 4,412,228 3,416,683 10,853,167 741,170 17,512,087
(6,683,381) (18,392,670) (6,331,012) (2,130,163) (2,768,817) (10,472,009) (713,577) (7,170,015)
497,620 3,495,773 1,965,824 2,282,065 647,866 381,158 27,593 10,342,072
Offshore Fire Marine hull Marine cargo Engineering Aviation Onshore Others
112,755,061
(83,936,836)
28,818,225
74,301,615
(54,661,644)
19,639,971
Total
14. UTANG REASURANSI
14. REINSURANCE PAYABLES 2013
2012
Pihak ketiga Pihak berelasi
70,258,285 17,670,133
52,098,354 12,550,190
Third parties Related parties
Jumlah
87,928,418
64,648,544
Total
Utang reasuransi berdasarkan mata pembayarannya adalah sebagai berikut:
uang
The reinsurance payable based on currencies are as follows:
2013
2012
Dolar Amerika Serikat Dolar Hongkong Rupiah Mata uang lainnya
72,580,238 10,520,080 3,380,520 1,447,580
53,785,109 5,698,007 3,933,391 1,232,037
US. Dollar Hongkong Dollar Rupiah Other currency
Jumlah
87,928,418
64,648,544
Total
15. UTANG KOMISI Akun ini merupakan utang komisi kepada perusahaan broker asuransi atau perusahaan asuransi lain.
15. COMMISSIONS PAYABLE This account represents insurance commissions payable to insurance brokers and other insurance entities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/51 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION
Tagihan kelebihan pembayaran pajak
a. 2013
Perseroan Pajak penghasilan badan: - Tahun pajak 2012 - Tahun pajak 2013
2012
309,762 1,710,462
309,762 -
2,020,224
309,762
b. Pajak dibayar dimuka
b. 2013
Perseroan - Pasal 23 Entitas anak
c.
The Company Corporate income tax Fiscal year 2012 Fiscal year 2013 -
Prepaid tax 2012
12,729
13,133
The Company Article 23 -
357,157
377,063
Subsidiaries
369,886
390,196
Liabilitas pajak
c.
Taxes liabilities Taxes liabilities consist of:
Liabilitas pajak terdiri dari: 2013 Perseroan Pajak penghasilan badan - Pasal 25 - Pasal 29
Claim for tax refund
2012 The Company Corporate income tax Article 25 Article 29 -
165,737 -
169,448 196,407
165,737
365,855
123,089 295,886 25,152 467 47,609
110,600 193,425 4,596 35,217
492,203
343,838
Jumlah
657,940
709,693
Total
Entitas anak
474,827
1,699,466
Subsidiaries
1,132,767
2,409,159
Pajak lainnya - Pasal 26 - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 4(2) final - Pajak Pertambahan Nilai
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
(369,886)
(390,196)
762,881
d. Beban pajak penghasilan
Perseroan Kini Tangguhan Final
785,568 938,777 1,724,345
Less: Prepaid tax
2,018,963
d. 2013
Other taxes Article 26 Article 21 Article 23 Article 4(2) final Value Added Tax -
Income tax expense 2012 2,004,097 (1,158,209) 965,234 1,811,122
The Company Current Deferred Final
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/52 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
d. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
d. 2013
Entitas anak Kini Tangguhan Final
Konsolidasian Kini Tangguhan Final
2012
329,082 (7,436) 381,248
336,100 (64,142) 259,186
702,894
531,144
329,082 778,132 1,320,025
2,340,197 (1,222,351) 1,224,420
2,427,239
2,342,266
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Beda tetap: - Pendapatan investasi yang dikenakan pajak final - Biaya yang tidak diperkenankan
(Rugi)/Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak dibayar di muka - Pasal 23 - Pasal 25 Tagihan kelebihan pembayaran pajak
Subsidiaries Current Deferred Final
Consolidated Current Deferred Final
The reconciliation between profit before income tax and the taxable income for the year is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Keuntungan anak perusahaan sebelum pajak Eliminasi konsolidasian
Income tax expense (continued)
2013
2012
11,339,795
17,721,889
(12,365,714) 787,313
(4,504,626) 1,649,788
(238,606)
14,867,051
Consolidated income before tax Gain before tax from subsidiaries Consolidation elimination (Loss)/income before tax
(150,037)
1,086,240
Timing differences: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses
(4,041,597) 839,876
1,769,240 1,672,347
Unearned premium reserve Employee benefit liabilities -
(3,142,274)
4,458,654
209,484
(69,173)
Permanent differences: Investment income subject to final tax
(8,734,087)
(12,913,948)
2,258,104
1,604,630
(6,475,983)
(11,309,318)
(9,856,863)
8,016,387
Taxable (loss)/income
-
2,004,097
1,710,462
13,133 2,300,726
Income tax expense Less: Prepaid tax Article 23 Article 25 -
(1,710,462)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
(309,762)
Non-deductible expenses -
Claim for tax refund
The corporate income tax calculation for the year 2013 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Group lodges its annual corporate tax return.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/53 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d.
Saldo awal/ Beginning balance Perseroan: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Entitas anak:
Entitas anak:
31 Desember/December 2013 (Dibebankan) Dampak dikreditkan/ revaluasi ke laporan mata uang/ laba rugi/ Effect of (Charged)/ exchange creditted rate to profit and revaluation loss
399,118
(89,472)
52,371
1,989,953
(109,278)
(37,509)
192,916
-
3,792,816
(811,845)
6,374,803
(1,010,399)
Saldo akhir/ Ending balance
362,017 1,843,166 (817,483)
209,969
3,190,940
(1,010,595)
(785,568)
4,578,640
463,597
(90,469)
7,436
380,564
6,838,400
(1,101,064)
(778,132)
4,959,204
Saldo awal/ Beginning balance Perseroan: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Deferred tax assets
31 Desember/December 2012 (Dibebankan) Dampak dikreditkan/ revaluasi ke laporan mata uang/ laba rugi/ Effect of (Charged)/ exchange creditted rate to profit and revaluation loss
(24,869)
42,162
399,118
1,858,877
(122,327)
253,403
1,989,953
442,310
192,916
-
3,608,053
(235,571)
420,334
3,792,816
5,599,361
(382,767)
1,158,209
6,374,803
427,752
(28,297)
64,142
463,597
6,027,113
(411,064)
1,222,351
6,838,400
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Subsidiaries:
Saldo akhir/ Ending balance
381,825
(249,394)
The Company: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses Unearned premium reserves Employee benefit liabilities
The Company: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses Unearned premium reserves Employee benefit liabilities
Subsidiaries:
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of selfassessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/54 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 16. TAXATION (continued)
Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan dari rugi fiskal karena manajemen berpendapat bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat dikompensasikan dengan laba fiskal di masa datang.
Group did not recognise deferred tax asset from tax losses because the management believes that such fiscal loss cannot be compensated to future taxable profit.
Surat ketetapan pajak Perseroan
The Company’s tax assessment letters
Tahun Pajak 2006
Fiscal Year 2006
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan pasal 29 tahun 2006 sebesar USD 736.314, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 4(2) final, 23, 21, 26 dan PPN untuk tahun 2006 sebesar USD 2.468.928.
On 28 May 2008, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 29 amounting to USD 736,314 and Tax Underpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 4(2) final, 23, 21, 26 and VAT amounting to USD 2,468,928.
Perseroan menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pasal 21 sebesar USD 184.053 dan pajak pasal 4(2) sebesar USD 13.662. Namun, Perseroan tidak menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pasal 23, 26, dan PPN sebesar USD 2.271.213 dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak tanggal 26 Agustus 2008.
The Company agreed with the tax underpayment article 21 amounting to USD 184,053 and article 4(2) amounting to USD13,662. However, the Company disagreed with the tax assessment article 23, 26, and VAT amounting to USD 2,271,213 and has filled tax objection letter to the Tax Office dated 26 August 2008.
Perseroan menerima Surat Keputusan Pajak atas keberatan pajak penghasilan pasal 23, 26, dan PPN, dimana Kantor Pajak menolak keberatan yang diajukan Perseroan. Menanggapi surat keputusan pajak tersebut, Perseroan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 23 November 2009.
The Company received Tax Decision Letter on tax objection of income tax article 23,26 and VAT, in which Tax Office rejected the objection submitted by the Company. In response to the tax decision letter, the Company submitted an appeal to the tax court on 23 November 2009.
Pada tanggal 22 Juli 2011, Perseroan telah menerima Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak tentang Keberatan atas SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 26 dan 23 yang menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding. Selanjutnya, Perseroan mencatat selisihnya sebagi beban tahun berjalan. Perseroan juga menerima keputusan tentang SKPKB Pajak Pertambahan Nilai yang menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Perseroan.
On 22 July 2011, the Company had received an official copy of the Tax Court Decision regarding objection letter on underpayment tax assessment of income tax article 26 and 23 that granted part of the appeal. Subsequently, the Company charged the difference as expense in the profit and loss. The Company also received the decision regarding the tax underpayment assessment’s objection of Value Added Tax which granted the appeal of the Company, entirely.
Pada bulan November 2011, Kantor Pajak mengajukan Peninjauan Kembali atas SKPKB Pajak Penghasilan pasal 26. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, surat keputusan dari Mahkamah Agung RI belum diterima.
In November 2011, Tax Office filed judicial review on the underpayment tax assessment of Income Tax article 26. Up to issuance date of the consolidated financial statements, the decision from Supreme Court is not yet received.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/55 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PENDAPATAN KOMISI DITANGGUHKAN
17. DEFERRED COMMISSION INCOME 2013
Komisi reasuransi ditangguhkan/ Deferred reinsurance commissions
Komisi dibayar ditangguhkan/ Deferred commissions paid
Pendapatan komisi ditangguhkan neto/ Net deferred commissions income
Pengangkutan Penerbangan Rangka kapal Offshore Onshore Kebakaran Rekayasa Lain-lain
1,417,626 694,929 1,307,509 1,036,771 93,056 3,232,567 67,856 624,046
(235,188) (180,818) (646,741) (472,985) (8,248) (2,125,648) (406,717) (1,763,822)
1,182,438 514,111 660,768 563,786 84,808 1,106,919 (338,861) (1,139,776)
Jumlah
8,474,360
(5,840,167)
2,634,193
Marine cargo Aviation Marine hull Offshore Onshore Fire Engineering Miscellaneous Total
2012 Komisi reasuransi ditangguhkan/ Deferred reinsurance commissions
Komisi dibayar ditangguhkan/ Deferred commissions paid
Pendapatan komisi ditangguhkan neto/ Net deferred commissions income
Pengangkutan Penerbangan Rangka kapal Offshore Onshore Kebakaran Rekayasa Lain-lain
635,202 332,804 1,066,127 999,064 69,519 2,239,448 413,721 525,625
(183,325) (142,481) (688,587) (589,465) (10,153) (1,421,793) (255,580) (379,014)
451,877 190,323 377,540 409,599 59,366 817,655 158,141 146,611
Marine cargo Aviation Marine hull Offshore Onshore Fire Engineering Miscellaneous
Jumlah
6,281,510
(3,670,398)
2,611,112
Total
18. AKRUAL
18. ACCRUED EXPENSES 2013
2012
Bonus dan remunerasi Jasa profesional Lain-lain
2,441,388 144,530 787,211
2,598,084 260,121 1,350,723
Bonus and remuneration Professional fee Others
Total
3,373,129
4,208,928
Total
19. UTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLES 2013
2012
Pendapatan diterima di muka Utang usaha Uang jaminan sewa Lainnya
1,085,212 465,376 294,790 2,084,583
947,649 93,670 360,824 3,547,783
Unearned revenue Trade payables Rental deposits Others
Jumlah
3,929,961
4,949,926
Total
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan entitas anak (PMS) dari penyewa yang diterima di muka oleh entitas anak dari penyewa gedung.
Unearned revenue represents subsidiary’s rental and service charge income (PMS) received in advance from buliding tenants.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/56 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA
20. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Imbalan pensiun
Pension benefits
Perseroan dan entitas anak mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen. Pada tahun 2013, perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo untuk Perseroan, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama dan PT Padma Radya Aktuaria untuk entitas anak, sedangkan pada tahun 2012, perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo untuk Perseroan, PT KIS Aktuaria, PT JAPA dan PT Padma Radya Aktuaria untuk entitas anak
The Company and its subsidiaries recorded employee benefits based on benefits calculated by independent actuaries, In 2013, employee benefits calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo for the Company, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama and PT Padma Radya Aktuaria for the subsidiaries, whilst in 2012 employee benefits calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo for the Company, PT KIS Aktuaria, PT JAPA and PT Padma Radya Aktuaria for the subsidiaries.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions are as follows:
2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengembalian aset Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal Umur pensiun dini Umur pensiun normal
8.70% 5.65% 10% 10% 8.70% 5.65% TMIII, Standar Komisaris 1980 (CSO'80)/TMIII Commissioner Standard Ordinary 1980 (CSO'80) 5% - 10% dari tingkat kematian/ 5% - 10% of mortality rate 5% per tahun pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 1% pada usia 45 dan seterusnya/ 5% per annum at age 20 years old and reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter 100% pada usia pensiun normal/ 100% at normalretirement age 45 tahun/years old 55 - 60 tahun/years old
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
2012
11,553,304 2,182,083
12,966,687 3,218,407
13,735,387
16,185,094
2013
Discount rate Future salary increment rate Expected return on plan assets Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement rate Early retirement age Normal retirement age
The liabilities recognised in the consolidated statement of financial position are as follows:
2013
Beban bersih imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
2012
Pension benefits Other long term benefits
The net expense recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2012
2,291,460 (163,042)
2,164,859 924,775
2,128,418
3,089,634
Pension benefits Other long term benefits
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/57 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
20. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Labor Law No. 13/2003
Beban yang diakui konsolidasian adalah:
di
laporan
laba
rugi
2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu dan kerugian aktuarial bersih
Liabilitas bersih
975,547 851,436
277,814
139,274
2,113,228
1,966,257
Current service cost Interest cost Amortisation of past service cost and net actuarial loss
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2013
2012
11,122,471 (273,385)
17,311,815 (536,715)
Present value of unfunded obligations Unrecognised past service cost
(105,211)
(4,683,882)
Unrecognised actuarial gain
10,743,875
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Pembayaran selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
2012
954,612 880,802
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
The expenses recognised in the consolidated statement of income are as follows:
12,091,218
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2013
2012
12,091,218 (782,824) 2,113,228 (2,677,747)
11,491,769 (616,215) 1,966,257 (750,593)
10,743,875
12,091,218
Perseroan dan entitas anak juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 353 karyawan di tahun 2013 dan 355 karyawan di tahun 2012.
Net liability
Balance at the beginning of the year Benefit payment during the year Expense during the year Effect of exchange rate revaluation
The Company and its subsidiaries also established defined post-employment benefit based on the prevailing Labor Law. The number of employees entitled to the employment benefits is 353 employees in 2013 and 355 employees in 2012.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/58 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
20. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfat pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 60 tahun dan mempunyai masa kerja tidak kurang dari satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
The Company established a defined contribution pension plan covering all permanent employees who are not more than 60 years old and have a minimum working period of one year since they became permanent employees. The pension plan is managed by PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Pendanaan program ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan.
The pension plan is mainly funded contributions from employer and employees.
Dalam program ini, tingkat kontribusi Perseroan (pemberi kerja) ditelaah setiap tahun oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada awal tahun, sedangkan kontribusi karyawan adalah 5% dari gaji pokok.
On this plan, the Company’s contribution rate is reviewed annually by PT Asuransi Jiwasraya (Persero) at the beginning of financial year, whilst the employee contribution 5% of basic salary.
Kontribusi Perseroan untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD 41.708 dan USD 57.494.
The Company contributions paid in 2013 and 2012 amounted to USD 41,708 and USD 57,494, respectively.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Beban yang diakui di laporan laba konsolidasian adalah sebagai berikut:
rugi 2013
Biaya bunga Biaya jasa kini Kontribusi karyawan Amortisasi kerugian aktuarial yang belum diakui Hasil yang diharapkan dari aset program
Liabilitas bersih
2012 118,512 128,913 (15,831)
10,038
16,700
(38,894)
(49,692)
178,232
198,602
2013 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian/(keuntungan) aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
101,619 119,154 (13,685)
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
1,189,828 121,542
by
Interest cost Current service cost Employee contribution Amortisation of unrecognised actuarial loss Expected return on plan assets
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows: 2012 1,999,180 171,748
106,108 (608,049)
(541,344) (754,115)
809,429
875,469
Present value of benefit obligations Unrecognised past service cost Unrecognised actuarial loss/(gain) Fair value of plan assets Net liability
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/59 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
20. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (lanjutan)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (continued)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognised in consolidated statements of financial position are as follows:
2013 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
875,469 178,232 (45,657) (198,615)
Saldo akhir tahun
809,429
2012 783,216 Balance at the beginning of the year 198,602 Expense during the year (53,817) Benefit payment during the year (52,532) Effect of exchange rate revaluation 875,469
Balance at the end of the year
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Perseroan memberikan imbalan jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan pengabdian dan cuti berimbalan.
The Company also established other long-term benefits including long-service award and longterm paid leave.
Beban yang diakui konsolidasian adalah:
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
di
laporan
laba
rugi 2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan (keuntungan)/kerugian aktuarial bersih Biaya jasa lalu yang belum diakui Harapan dari hasil investasi
2012
259,122 164,343
285,187 169,359
(562,587) (23,920)
443,138 24,466 2,625
(163,042)
924,775
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2013
Current service cost Interest cost Recognition of net actuarial (gain)/loss Unrecognition past service cost Expected return on plan assets
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows: 2012
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Kontribusi perusahaan Beban tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
3,218,407 (264,926) (163,042) (608,356)
2,677,813 (256,608) (17,884) 924,775 (109,689)
Saldo akhir tahun
2,182,083
3,218,407
Balance at the beginning of the year Benefit payment Company contribution Amount charged to income Effect of exchange rate revaluation Balance at the end of the year
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/60 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
20. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term benefits (continued)
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2013 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
2012
2,163,588 (80,539) 99,034 2,182,083
Pengalaman penyesuaian dalam periode dua tahun untuk entitas induk adalah sebagai berikut:
3,311,658 186 (93,437)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program
13,372,127 608,049
21,151,590 (754,115)
Defisit program
13,980,176
20,397,475
(747,294)
Aset program per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri atas reksadana, deposito berjangka dan obligasi. 21. UTANG BANK
Net liability
The forecast of adjustment in two years period for the parent company are as follows: 2012
1,580
Unrecognised actuarial (gain)/loss Fair value of plan assets
3,218,407
2013
Penyesuaian pengalaman pada aset program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
Present value of unfunded obligations
(44,798) (1,773,480)
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets Deficit in the plan Experience adjustments on plan assets Experience adjustments on plan liabilities
Plan assets as at 31 December 2013 and 2012 are consist of mutual funds, time deposits and bonds.
21. BANK LOAN
Entitas anak
Subsidiary
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tanggal 4 September 2009, entitas anak (PMS) memperoleh kredit pembiayaan Al – Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri dengan limit pembiayaan sebesar Rp 100 miliar (nilai penuh). Pinjaman ini dikenakan tingkat margin efektif sebesar 22% dan akan dibayar kembali dengan angsuran bulanan berikut marjinnya selama 42 bulan. Pada tanggal 13 Oktober 2009, PMS mencairkan dana sebesar Rp 50.545.460.000 (nilai penuh). Pada tanggal 14 Januari 2010, PMS mencairkan dana kembali sebesar Rp 3.903.725.000 (nilai penuh).
On 4 September 2009, a subsidiary (PMS) obtained a financing facility in the form of Al Murabahah financing from PT Bank Syariah Mandiri with maximum facility limit of Rp 100 billion (full amount). This financing facility bears effective margin rates of 22% and will be repaid with monthly instalments including its margin during 42 month period. On 13 October 2009, PMS drawndown this facility which amounted to Rp 50,545,460,000 (full amount). On 14 January 2010, PMS made another drawndown which amounting to Rp 3,903,725,000 (full amount).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/61 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
21. UTANG BANK (lanjutan)
21. BANK LOAN (continued)
Entitas anak (lanjutan)
Subsidiary (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (continued)
Pencairan pembiayaan pertama ini dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan dengan bukti kepemilikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 209/Kebon Sirih seluas 1.016 m² di Kecamatan Menteng, Kelurahan Kebon Sirih, pemberian jaminan secara fidusia atas seluruh kendaraan ringan milik nasabah dan piutang usaha kepada pihak ke tiga.
The first financing drawdown facility is collateralised by a piece of land and building with certificate of Building Use Right (HGB) No. 209/Kebon Sirih measuring 1,016 m² located in kecamatan Menteng, Kelurahan Kebon Sirih, fiduciary transfer of all light vehicles owned by the customers and receivables from third party.
Pencairan pembiayaan kedua dijamin dengan Gedung Wisma Tugu, yang berlokasi di Jl. Wahid Hasyim No. 100-102, Jakarta, seluruh kendaraan yang dibiayai, dan seluruh piutang usaha kepada pihak ketiga.
The second financing drawdown is collateralised by Wisma Tugu Building, Jl. Wahid Hasyim No. 100-102, Jakarta, all vehicles under financing, and all receivables from third parties.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain: membatasi hak entitas anak untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus dan pemegang saham, melunasi utang kepada pemegang saham dan membayar dividen, mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman ke pihak lain, meminta pembiayaan baru dari bank lainnya untuk proyek yang sama, melakukan penjualan atau mengalihkan sebagian atau seluruh aset, melakukan merger dengan perusahaan lain, meminta dinyatakan pailit kepada pihak berwenang, dan menggunakan dana pihak Perseroan untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan bisnis utama.
The credit agreement contains several covenants among others: limiting the subsidiary to change its articles of association, management and shareholders, pay the liability of shareholders and pay dividends; act as guarantor to other entities, obtain new loans from other banks using the same project, sell or dispose a portion or all its assets, conduct merger, request for bankruptcy from authorised parties and use the subsidiary funds on activities not related to the core business.
PMS telah melakukan pembayaran pelunasan penuh pinjaman ini pada Februari 2013.
PMS has settled all of the outstanding loans in February 2013.
untuk bulan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 26 November 2013, PMS memperoleh kredit pembiayaan kendaraan bermotor termasuk alat berat dengan limit pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,25%. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, PMS belum melakukan pencairan atas fasilitas kredit tersebut.
On 26 November 2013, PMS obtained financing facility for vehicles and heavy equipments with maximum facility of Rp 50,000,000,000 (full amount) with effective margin rate of 10.25% for period of 36 month. Until the date of issuance of this financial statements, PMS has not withdrawn the loan facility.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/62 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
22. LEASES PAYABLE 2013
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun 2013 2014 2015 2016
2,337,952 1,938,914 709,431
1,930,033 986,232 504,788 -
4,986,297
3,421,053
Beban bunga yang belum jatuh tempo Beban asuransi yang belum jatuh tempo Jumlah
2012 Payment due in: 2013 2014 2015 2016
(496,888)
(162,290)
Not yet due interest expense
(220,460)
(328,301)
Not yet due insurance expense
4,268,950
2,930,462
Total
Direksi entitas anak (PMS) menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan melalui sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif berkisar antara 11,00% - 12,50% per tahun. Semua utang sewa didenominasi dalam USD yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
The Directors of the subsidiary (PMS) issued a policy to buy vehicles through leasing. The lease term is 3 years with effective interest rate ranging from 11.00% to 12.50% per year. All leases payable were denominated in USD which is payable monthly in a fixed amount. This payables are secured with related asset.
Semua sewa pembiayaan di tahun 2013 dan 2012 diperoleh dari PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia dan PT Mandiri Tunas Finance.
All lease financing in 2013 and 2012 were obtained from PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia and PT Mandiri Tunas Finance.
Jumlah pembayaran utang sewa pembiayaan selama tahun 2013 adalah sebesar USD 2.114.628.
Total lease payable payment during 2013 is amounting to USD 2,114,628.
23. MODAL SAHAM
Pemegang saham PT Pertamina (Persero) PT Sakti Laksana Prima Nona Siti Taskiyah Tuan Mohamad Satya Permadi
23. SHARE CAPITAL 31 Desember/December 2013 dan/and 2012 Jumlah Persentase saham/ pemilikan/ Number Percentage Jumlah/ of shares of ownership Total 1,040,000,000 281,600,000 194,400,000 84,000,000
65.00 17.60 12.15 5.25
50,796,267 13,754,066 9,494,995 4,102,775
1,600,000,000
100.00
78,148,103
24. DIVIDEN Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Maret 2013, yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No. 1 tanggal 25 Maret 2013 dari notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar USD 4.613.833 atau USD 0,003 per saham untuk hasil operasi tahun 2012.
Name of shareholder PT Pertamina (Persero) PT Sakti Laksana Prima Ms. Siti Taskiyah Mr. Mohamad Satya Permadi
24. DIVIDENDS Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 25 March 2013, which was notarised by Notarial Deed No. 1 dated 25 March 2013 of notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the declaration of dividends of USD 4,613,833 or USD 0.003 per share for 2012 operating result.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/63 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
24. DIVIDEN (lanjutan)
24. DIVIDENDS (continued)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Grup tanggal 1 Juni 2012, yang telah dinotariskan dengan Akta No. 1 tanggal 1 Juni 2012 dari notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar USD 5.799.782 atau USD 0,004 per saham untuk hasil operasi tahun 2011.
Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 1 June 2012, which was notarised by Deed No. 1 dated 1 June 2012 of notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the declaration of dividends of USD 5,799,782 or USD 0.004 per share for 2011 operating result.
25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (SNTRES)
25. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (SNTRES)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 15 April 2010, telah dilakukan transaksi jual beli saham Tugu Insurance Group Limited (TIC) antara PT Tugu Pratama Interindo, entitas anak, dengan pihak berelasi yaitu PT Pertamina (Persero), sebanyak 9.500.000 saham atau senilai USD 28.954.095. Karena pembelian saham TIC dilakukan dengan pihak yang berelasi, transaksi ini merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga perolehan (pembelian) sebesar USD 2.748.756 dengan nilai buku disajikan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.
Based on the Deed of Sale and Purchase of shares dated 15 April 2010, PT Tugu Pratama Interindo, a subsidiary and PT Pertamina (Persero), a related party entered into sale and purchase transaction of shares of Tugu Insurance Group Limited (TIC) for 9,500,000 shares amounting to USD 28,954,095. Since the purchase of TIC shares was done with related party, this transaction is accounted as a restructuring transaction between entities under common control. The differences of USD 2,748,756 between the acquisition cost and the net book value was recorded as “Difference in value of restructuring transactions with entities under common control”.
Pada tanggal 1 Januari 2013, sesuai dengan penerapan PSAK 38, saldo SNTRES direklasifikasi ke dalam akun “Tambahan modal disetor”.
As at 1 January 2013, in line with the implementation of SFAS 38, SNTRES balance is reclassified into account “Additional paid in capital”.
26. PENDAPATAN PREMI
26. PREMIUM INCOME 2013
Premi bruto/ Gross premium Kebakaran Penerbangan Offshore Pengangkutan Rangka kapal Rekayasa Onshore Lain-lain Jumlah
Premi reasuransi/ Reinsurance premium
(Kenaikan)/ penurunan premi belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premium reserves
Pendapatan premi neto/ Net premium income
75,542,453 42,385,763 29,231,311 22,380,626 20,572,648 8,830,315 1,847,787 51,176,696
(63,033,223) (41,467,946) (26,553,160) (11,876,878) (14,983,856) (6,400,913) (1,777,336) (23,421,336)
(1,520,900) 6,330 (596,113) (1,789,643) (35,761) (344,280) (1,178) (4,896,709)
10,988,330 924,147 2,082,038 8,714,105 5,553,031 2,085,122 69,273 22,858,651
Fire Aviation Offshore Marine cargo Marine hull Engineering Onshore Miscellaneous
251,967,599
(189,514,648)
(9,178,254)
53,274,697
Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/64 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
26. PENDAPATAN PREMI (lanjutan)
26. PREMIUM INCOME (continued) 2012
Premi bruto/ Gross premium Kebakaran Penerbangan Rangka kapal Offshore Pengangkutan Rekayasa Onshore Lain-lain Jumlah
(Kenaikan)/ penurunan premi belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premium reserves
Premi reasuransi/ Reinsurance premium
Pendapatan premi neto/ Net premium income
56,906,105 32,852,823 23,372,912 21,737,079 15,441,463 10,342,389 2,243,542 36,391,191
(46,782,326) (31,699,046) (18,977,177) (20,230,771) (7,819,283) (8,381,283) (2,160,016) (17,323,892)
(857,047) (36,541) (601,790) 758,534 (499,389) (190,136) 198,176 1,600,557
9,266,732 1,117,236 3,793,945 2,264,842 7,122,791 1,770,970 281,702 20,667,856
Fire Aviation Marine hull Offshore Marine cargo Engineering Onshore Miscellaneous
199,287,504
(153,373,794)
372,364
46,286,074
Total
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 27. PENDAPATAN KOMISI NETO
27. NET COMMISSION INCOME 2013 Komisi reasuransi diterima/ Reinsurance commissions received
Komisi dibayar/ Commissions paid
Pendapatan komisi neto/ Net commission income
Kebakaran Rangka kapal Offshore Pengangkutan Penerbangan Rekayasa Onshore Lain-lain
10,606,222 3,431,946 2,500,967 3,388,695 1,339,503 601,584 232,485 5,158,443
(6,598,700) (2,701,486) (1,274,646) (1,252,604) (404,420) (934,328) (50,264) (6,895,772)
4,007,522 730,460 1,226,321 2,136,091 935,083 (332,744) 182,221 (1,737,329)
Jumlah
27,259,845
(20,112,220)
7,147,625
Fire Marine hull Offshore Marine cargo Aviation Engineering Onshore Miscellaneous Total
2012 Komisi reasuransi diterima/ Reinsurance commissions received Kebakaran Rangka kapal Offshore Pengangkutan Penerbangan Rekayasa Onshore Lain-lain Jumlah
Komisi dibayar/ Commissions paid
Pendapatan komisi neto/ Net commission income
9,080,213 2,981,126 3,623,312 2,407,051 1,217,807 1,233,984 274,421 1,692,125
(6,342,754) (2,253,255) (2,261,545) (964,575) (514,487) (672,682) (166,516) (3,068,306)
2,737,459 727,871 1,361,767 1,442,476 703,320 561,302 107,905 (1,376,181)
22,510,039
(16,244,120)
6,265,919
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Fire Marine hull Offshore Marine cargo Aviation Engineering Onshore Miscellaneous Total
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/65 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
28. BEBAN UNDERWRITING
28. UNDERWRITING EXPENSES 2013
Klaim bruto/ Gross claims
Klaim reasuransi/ Reinsurance claims
Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Beban underwriting/ Underwriting expenses
Rangka kapal Kebakaran Rekayasa Offshore Pengangkutan Penerbangan Onshore Lainnya
7,616,492 13,687,443 7,500,930 8,993,817 11,925,941 3,098,501 479,368 13,801,975
(4,286,547) (9,487,210) (5,637,208) (8,262,205) (10,404,588) (2,869,446) (301,346) (1,618,121)
2,460,878 355,001 (115,417) 211,483 (836,741) (51,001) (250,242) 6,357,966
5,790,823 4,555,234 1,748,305 943,095 684,612 178,054 (72,220) 18,541,820
Jumlah
67,104,467
(42,866,671)
8,131,927
32,369,723
Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Beban underwriting/ Underwriting expenses
Marine hull Fire Engineering Offshore Marine cargo Aviation Onshore Miscellaneous Total
2012
Klaim bruto/ Gross claims Rangka kapal Kebakaran Rekayasa Offshore Pengangkutan Penerbangan Onshore Lainnya Jumlah
Klaim reasuransi/ Reinsurance claims
12,966,372 24,223,982 5,792,916 32,037,473 10,166,128 836,137 100,566 14,133,308
(9,728,391) (19,780,371) (5,176,538) (27,729,238) (8,737,357) (585,310) (59,003) (2,697,118)
(959,712) (1,854,149) 722,559 (4,587,231) 1,537,719 (3,916) 333,657 2,751,368
2,278,269 2,589,462 1,338,937 (278,996) 2,966,490 246,911 375,220 14,187,558
100,256,882
(74,493,326)
(2,059,705)
23,703,851
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 29. HASIL INVESTASI
Jumlah
Total
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions. 29. INVESTMENT INCOME
2013 Keuntungan pelepasan properti investasi (Catatan 4e) Penghasilan bunga - Obligasi - Deposito berjangka Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek Keuntungan pelepasan investasi Penghasilan dividen Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing dari investasi - bersih Penyisihan kerugian penurunan nilai investasi (Catatan 4c) Lain-lain
Marine hull Fire Engineering Offshore Marine cargo Aviation Onshore Miscellaneous
2012
(1,315,047) (127,542)
1,000,373
Gain on disposal of investment property (Note 4e) Interest income Bonds Time deposits Share of associates’ net income Unrealised gain on changes in fair value of marketable securities Gain on disposal of investments Dividend income Gain/(loss) on foreign exchange resulting from investment - net Allowance for impairment losses of investments (Notes 4c) Others
26,409,963
16,664,484
Total
17,482,714
-
5,718,993 1,208,165 2,647,173
6,808,405 2,028,713 2,342,164
520,061 128,614 116,590
3,459,805 969,996 79,126
30,242
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
(24,098)
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/66 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN USAHA LAINNYA
30. OTHER OPERATING REVENUES 2013
2012
Usaha sewa Jasa survey
8,951,183 567,804
8,905,448 345,621
Rental business Survey fee
Jumlah
9,518,987
9,251,069
Total
31. BEBAN USAHA
Pegawai Beban manajemen entitas anak Imbalan kerja (Catatan 20) Umum Pemasaran Jasa profesional Penyusutan dan amortisasi Penyisihan kerugian penurunan nilai Perlengkapan kantor Supervisi Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain Jumlah
Beban manajemen entitas anak beban langsung usaha entitas anak.
31. OPERATING EXPENSES 2013
2012
15,058,613
14,632,448
8,361,084 2,128,418 2,091,484 1,302,818 1,184,993 604,488 438,208 341,400 312,563 256,967 372,150
8,722,135 3,089,634 1,204,307 1,296,015 1,235,669 731,285 1,211,894 536,358 378,013 293,706 23,311
Personnel Subsidiaries’s management expenses Pension benefits (Note 20) General Marketing Professional services Depreciation and amortization Allowance for impairment losses Office supplies Supervision Repairs and maintenance Others
32,453,186
33,354,775
Total
merupakan
32. BEBAN LAIN-LAIN – BERSIH
Subsidiaries’ management expenses represent direct cost of subsidiaries’ business. 32. OTHER EXPENSES – NET
2013
2012
Beban bunga pinjaman Keuntungan penjualan aset tetap Kerugian kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih
(56,019) 748,191 (19,273,775) (1,606,965)
(559,568) 482,972 (4,559,913) 949,478
Interest expense Gain on sale of fixed assets Loss on foreign exchange - net Others - net
Jumlah
(20,188,568)
(3,687,031)
Total
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into transactions with related parties.
Sifat hubungan berelasi
Nature of related parties
Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham utama Badan Usaha Milik Negara.
Government of the Republic of Indonesia is the ultimate shareholder of the State Owned Enterprises.
PT Pertamina merupakan entitas induk, termasuk di dalamnya seluruh entitas yang dikendalikan oleh PT Pertamina serta entitas di mana PT Pertamina memiliki pengaruh signifikan.
PT Pertamina is a the parent entity, including entities that were controlled by PT Pertamina and also entities where PT Pertamina has significant influence.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/67 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan berelasi (lanjutan)
Nature of related parties (continued)
Entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta entitas di mana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
Entities that are controlled by Government of the Republic of Indonesia and also entities where Government of the Republic of Indonesia have significant influence.
Transaksi dengan pihak berelasi
Transactions with related parties
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows:
a.
a.
Deposito berjangka 2013
Time deposits 2012
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
b.
Time deposits 33,764,553 2,088,846
47,296,945 2,631,680
1,050,127
8,130,817
1,413,926
1,456,665
415,608
344,191
246,124
310,238
492,247 82,041
206,825 103,413
820,412
-
40,373,884
60,480,774
Efek-efek
b. 2013
Obligasi-nilai wajar melalui laporan laba rugi Pihak berelasi: Pemerintah RI PT PLN (Persero) Majapahit Holding BV
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Marketable securities 2012
7,660,100 1,500,000 1,095,000
8,226,250 2,055,000 1,186,250
10,255,100
11,467,500
Bonds- fair value through profit or loss Related parties: Pemerintah RI PT PLN (Persero) Majapahit Holding BV
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/68 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
b.
b.
Efek-efek (lanjutan) 2013 Obligasi-tersedia untuk dijual Pemerintah RI PT Pertamina PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT PLN (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Obligasi-dimiliki hingga jatuh tempo Pemerintah RI PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pembangunan Jaya Ancol PT Bank Ekspor Indonesia
Reksadana PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment Management
Saham-nilai wajar melalui laporan laba rugi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Tambang Timah (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Marketable securities (continued) 2012 Bonds-available-for-sale Government RI PT Pertamina PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT PLN (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
19,030,503 12,317,835
2,072,800 5,193,925
4,724,120 4,212,695
3,102,378 4,657,635
3,741,600 1,516,795
2,233,713
165,313
-
45,708,861
17,260,451
8,112,069
15,977,249
3,281,648 2,625,318
4,136,504 3,309,204
1,230,618 1,066,535 246,124 4,922,471
9,824,198 1,344,365 310,238 6,204,757
21,484,783
41,106,515
4,157,742
6,759,314
8,873,917
11,770,135
13,031,659
18,529,449
445,020
578,811
280,017
297,143
86,246 66,289 20,750 16,087
104,214 80,424 30,486 23,389
Share through profit or loss PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Tambang Timah (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk
13,861
20,517
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
928,270
1,134,984
Bonds-held-to-maturity Government RI PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pembangunan Jaya Ancol PT Bank Ekspor Indonesia
Mutual funds PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment Management
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/69 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
c.
c.
Kas dan bank 2013 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) PT Bank DKI, Unit Syariah
d.
2012
5,415,228 1,088,164
487,927 1,239,193
497,581 41,035
544,959 93,251
22,284
23,085
3,504 1,116
4,376 1,415
7,068,912
2,394,206
Piutang premi
d. 2013
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Elnusa Tbk PT Krida Upaya Tunggal PT Pertamina Gas PT Caraka Mulia Insurance Broker PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Bina Dana Sejahtera Lainnya (dibawah USD 100.000)
e.
2012 6,503,631 2,856,100 970,138 144,282 1,534,357 495,220 11,575 498,566
316,676 80,701 1,386,321
409,659 210,556 543,373
27,935,741
14,177,457
e. 2013
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) PT Bank DKI, Sharia Unit
Premium receivables
10,937,314 7,759,588 2,839,127 1,526,357 1,232,342 805,512 730,000 321,803
Piutang reasuransi
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Mandiri AXA General Insurance PT Asuransi Samsung Tugu PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero) PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) Lainnya (dibawah USD 100.000)
Cash and banks
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Elnusa Tbk PT Krida Upaya Tunggal PT Pertamina Gas PT Caraka Mulia Insurance Broker PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Bina Dana Sejahtera Others (below USD 100,000)
Reinsurance receivables 2012
2,262,136 824,279
1,076,562 1,446,222
808,405 777,438
840,231 835,657
576,106
420,645
297,152
-
205,488
60,492
182,117 424,456
182,129 4,010,317
6,357,577
8,872,255
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Mandiri AXA General Insurance PT Asuransi Samsung Tugu PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero) PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) Others (below USD 100.000)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/70 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
f.
f.
Utang klaim 2013 TRB (London) Ltd PT Pertamina Patra Niaga PT Asuransi Samsung Tugu PT Pertamina (Persero)
g.
2012
38,585 890 378 -
209,723
39,853
209,723
Utang reasuransi
g. 2013
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Reasuransi International Indonesia PT Asuransi Samsung Tugu Lainnya (dibawah USD 100.000)
h.
2012
5,728,537 2,798,710
1,035,621
1,028,807
932,753 10,765 565,471
899,084 1,292,418 802,634
17,670,133
12,550,190
h. 2013
i.
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Pertamina Driling Services Indonesia Tbk PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Patra Niaga Personil Manajemen Lainnya
2012 749,006 262,926 382,141 1,751,772
2,558,860
3,145,845
i. 2013
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Reasuransi International Indonesia PT Asuransi Samsung Tugu Others (below USD 100,000)
Estimated claims
544,632 500,000 1,514,228
Piutang lain-lain
TRB (London) Ltd PT Pertamina Patra Niaga PT Asuransi Samsung Tugu PT Pertamina (Persero)
Reinsurance payables
12,183,160 2,942,363
Estimasi klaim
PT Pertamina (Persero) PT Transportasi Gas Indonesia BPMIGAS - PSC PT Pertamina EP Lainnya
Claim payables
PT Pertamina PT Transportasi Gas Indonesia BPMIGAS - PSC PT Pertamina EP Others
Other receivables 2012
2,625,318
-
1,563,876 984,494 391,605 290,188 205,604 1,297,738
719,727 331,702 201,031 244,919 617,041
7,358,823
2,114,420
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Pertamina Driling Services Indonesia Tbk PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Patra Niaga Management Personnel Others
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/71 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
j.
j.
Pendapatan premi 2013
Premium income 2012
Premi bruto PT Pertamina (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina Drilling Service Indonesia PT Pelita Air Services PT Pertamina EP PT Rekayasa Industri (Persero) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Pertamina Gas PT Dirgantara Indonesia (Persero) Lainnya (dibawah USD 500.000)
k.
Gross premium 51,101,729
40,392,999
30,979,248
22,571,343
5,246,838 4,690,124 1,165,472 365,520 789,363 373,413 12,598,465
4,107,048 3,687,225 1,079,730 1,297,330 981,189 766,150 578,665 18,590,494
107,310,172
94,052,173
Beban underwriting
k. 2013
PT Pertamina (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina Drilling Service Indonesia PT Pelita Air Services PT Pertamina EP PT Rekayasa Industri (Persero) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Pertamina Gas PT Dirgantara Indonesia (Persero) Others (below USD 500,000)
Underwriting expense 2012
Klaim bruto PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Rekayasa Industri (Persero) PT Pertamina (Persero), Tbk BPMIGAS - PSC PT Pertamina EP Lainnya
l.
Gross claim
4,749,996 1,663,317 492,798 3,678,341
9,208,346 15,459,411 140,028 4,752,956
10,584,452
29,560,741
Kompensasi personil manajemen kunci
l.
Compensation personnel
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Rekayasa Industri (Persero) PT Pertamina (Persero), Tbk BPMIGAS - PSC PT Pertamina EP Others
of
key
management
Personil manajemen kunci adalah orangorang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup, sacara langsung atau tidak langsung. Personil manajemen kunci Grup adalah Direktur dan Komisaris Grup.
Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Group, directly or indirectly. Key management personnel of the Group are Directors and Commissioners of the Group.
Sifat transaksi meliputi kompensasi manajemen.
pemberian
Nature of transactions include management compensation.
Jumlah besarnya kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Grup untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar USD 1.483.046 (2012: USD 1.012.888).
Total of compensation given to the Group’s Board of Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2013 was amounting to USD 1,483,046 (2012: USD 1,012,888).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/72 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 34. TRANSAKSI NON KAS Transaksi non kas yang penting adalah perolehan aset berupa kendaraan melalui mekanisme sewa pembiayaan sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Catatan 8. 35. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 34. NON CASH TRANSACTION Non cash transaction represents acquisition of asset in the form of vehicles through finance lease mechanism, as described in Note 8.
35. INSURANCE RISK MANAGEMENT
Risiko asuransi
Insurance risk
Risiko utama yang dihadapi Grup terkait dengan kontrak asuransi adalah perbedaan antara jumlah klaim yang terjadi, klaim yang dibayarkan dan waktu terjadinya klaim dengan yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, tingkat keparahan (severity) dari klaim, klaim aktual yang dibayarkan, dan perkembangan dari klaim jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan Grup adalah untuk memastikan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk memenuhi semua liabilitas tersebut.
The principal risk the Group faces under insurance contracts is the difference between actual claims, claim payments and claim dates from the one predicted previously. This is influenced by the frequency, severity of claims, actual claim paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Group is to ensure that sufficient reserves are made to cover those liabilities.
Eksposur risiko yang terkait dengan kontrak asuransi dapat dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi. Keberagaman risiko diperbaiki juga melalui pemilihan risiko dengan hati-hati dan implementasi dari pedoman underwriting serta pengaturan program reasuransi.
The risk exposure related to insurance contracts is mitigated by diversification of insurance contracts portfolio. The variability of risks is also improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategy guidelines, as well as reinsurance program arrangements.
Sebagai bagian dari program mitigasi risiko, Grup mempunyai proteksi reasuransi yang dialokasikan secara proporsional maupun non proporsional. Sebagian besar reasuransi proporsional adalah reasuransi quota share yang bertujuan untuk mengurangi eksposur risiko Grup ke beberapa lini bisnis tertentu. Sedangkan reasuransi non proporsional kebanyakan adalah reasuransi excess of loss yang dibentuk untuk memitigasi eksposur bersih Grup terhadap kerugian katastropik. Limit retensi untuk reasuransi excess of loss berbeda-beda tergantung pada jenis produk dan wilayah penutupan.
As part of its risks mitigation program, the Group holds reinsurance protection, which is ceded both proportionally and non-proportionally. The majority of proportional reinsurance is quota share reinsurance with the purpose of reducing the risks exposure of the Group to certain line of business. Whilst for non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Group’s net exposure to catastrophic losses. Retention limits for excess of loss reinsurance vary depending on the product line and territory covered.
Jumlah ganti rugi yang diperoleh dari reasuransi dihitung secara konsisten dengan perhitungan cadangan klaim yang belum dibayar dan sesuai dengan kontrak reasuransi yang disepakati. Meskipun Grup memiliki program reasuransi, Grup tidak terbebas dari kewajiban langsungnya kepada pemegang polis. Masih terdapat risiko kredit yang potensial terkait dengan pihak reasuradur jika tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam kontrak reasuransi. Grup melakukan diversifikasi pada penempatan reasuransinya sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kegiatan operasional.
Amounts recoverable from the reinsurers are estimated consistently with the outstanding claims reserves calculation and in accordance with the agreed upon reinsurance contracts. Although the Group has reinsurance arrangements, it is not relieved from its direct obligations to its policyholders. There are still potential credit risks related to the reinsurers if they are unable to meet their obligations assumed under such reinsurance agreements. The Group diversified its reinsurance placement as such so to avoid any disruption in its operation.
Grup tidak tergantung pada satu reasuradur ataupun satu kontrak reasuransi tertentu secara signifikan. Tidak ada satupun perusahaan reasuransi yang memiliki eksposur di atas 5% dari total aset reasuransi pada tanggal pelaporan.
The Group is not significantly dependent upon any single reinsurance company or reinsurance contract. There is no single reinsurance company whose exposure exceeds 5% of the total reinsurance assets as at the reporting date.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/73 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 35. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Kontrak asuransi
Insurance contracts
Jenis kontrak asuransi kerugian Grup yang utama adalah polis asuransi Pengangkutan, Penerbangan, Rangka kapal, Offshore, Onshore, Kebakaran, Rekayasa dan Lain-lain. Risiko-risiko yang ditutup oleh polis asuransi kerugian biasanya berjangka waktu dua belas bulan.
The Group principally issues the following types of insurance contracts of Marine cargo, Aviation, Marine hull, Offshore, Onshore, Fire, Engineering and Others. Risks covered by loss insurance policies normally have duration of twelve months.
Paparan risiko di atas dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi dalam jumlah besar dan karakteristik risiko. Variabilitas risiko diperbaiki dengan melakukan pemilihan risiko secara hati-hati dan implementasi dari strategi underwriting, yang dibuat untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi baik menurut jenis risiko maupun tingkat manfaat yang diberikan ke tertanggung. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan diverisifikasi sektor industri dan geografis.
The above risk exposure is mitigated by diversification across a large portfolio of insurance contracts and risks characteristic. The variability of risks is improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategies, which are designed to ensure that risks are diversified in terms of type of risk and level of benefits to the insured. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography.
Kebijakan kajian klaim yang ketat, baik terhadap perhitungan klaim baru maupun yang sedang terjadi, kajian detail terhadap prosedur penanganan klaim secara berkala dan investigasi rutin terhadap kemungkinan kecurangan dalam klaim asuransi merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk menurunkan eksposur risiko Grup. Grup juga menerapkan kebijakan untuk secara aktif mengelola dan menindaklanjuti klaim agar menurunkan risiko terhadap perkembangan yang tidak terprediksi yang berdampak negatif bagi bisnis. Di dalam memproyeksikan liabilitas kontrak asuransi Grup, Grup telah memasukkan asumsi tingkat inflasi untuk memitigasi risiko inflasi.
Prudent claim review policies for new or ongoing claims, regular detailed review of claims handling procedures and routine investigation on possibility of fraudulent claims are the policies and procedures put in place to reduce the Group’s risks exposure. The Group further enforces to actively manage and promptly follows up claims, in order to reduce its risks to unpredictable developments that can negatively impact the business. In projecting its insurance contract’s liabilities, the Group has taken into account expected inflation to mitigate any inflation risk.
Grup juga menekan penyebaran risiko dengan menetapkan nilai maksimum klaim untuk kontrak asuransi tertentu dan menyusun program reasuransi untuk membatasi risiko terhadap eksposur katastropik, seperti kerusakan akibat badai, gempa bumi dan banjir.
The Group also suppressed the risk expansion by imposing maximum claim limit for certain insurance risks and prepare reinsurance arrangements as to limit its risks on catastrophic exposure, such as damages from hurricane, earthquake and floods.
Tujuan dari strategi underwriting dan reasuransi ini adalah untuk membatasi eksposur risiko katastropik, yang didasarkan pada tingkat toleransi Grup terhadap risiko sesuai dengan arahan Manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk menekan dampak dari kejadian katastropik tunggal hingga mendekati 50% dari ekuitas secara kotor dan 10% secara net. Pada kejadian katastropik, eksposur untuk satu reasuradur diproyeksikan tidak lebih dari 2% dari ekuitas. Manajemen dapat memutuskan untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat toleransi maksimum berdasarkan kondisi pasar atau faktor lainnya.
The purpose of these underwriting and reinsurance strategies are to limit exposure to catastrophies based on the Group’s risk appetite as decided by Management. The overall aim is currently to suppress the impact of a single catastrophic event to approximately 50% of equity on gross basis and 10% on net basis. In the catastrophic event, the exposure to a single reinsurer is estimated not to exceed 2% of the equity. The Management may decide to increase or decrease the maximum limit based on market conditions and other factors.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/74 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan)
35. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Asumsi utama
Main assumptions
Asumsi utama yang menjadi dasar dalam perhitungan estimasi kewajiban klaim yaitu bahwa pembentukan klaim masa depan Grup akan memiliki pola yang sama dengan pembentukan klaim yang terjadi di masa lampau. Termasuk asumsi dari rata-rata beban klaim, beban penanganan klaim, faktor inflasi klaim, dan jumlah klaim untuk setiap tahun kecelakaan. Justifikasi kualitatif tambahan digunakan untuk memperkirakan tingkat di mana tren masa lampau tidak akan terulang lagi di masa depan, misalnya; kejadian khusus yang hanya terjadi sekali, perubahan yang terjadi di pasar seperti sikap masyarakat terhadap klaim, kondisi ekonomi maupun faktor internal seperti campuran portofolio, syarat dan ketentuan polis dan prosedur penanganan klaim.
The principal assumption in calculating the claim reserve estimations is that the Group’s future claims development will follow a similar pattern to historical claims development. This includes assumptions on average claim costs, claim handling costs, claim inflation factors and claim numbers for each accident year. Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which historical trends may not apply in the future, for example: specific one–off occurrence, changes in market factors such as public attitude to insurance claims, economic conditions, as well as internal factors such as portfolio mix, policy terms and conditions and claims handling procedures.
Justifikasi lebih lanjut digunakan untuk menghitung tingkat di mana faktor eksternal seperti keputusan peradilan dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi estimasi besaran klaim.
Further justification is required to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government regulations affect the claim estimates.
Kondisi utama yang mempengaruhi keandalan dari asumsi yang digunakan adalah rasio kerugian, keterlambatan dalam penyelesaian dan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Other key conditions affecting the reliability of assumption used are loss ratio, delay in settlement and changes in foreign currency exchange rates.
Sensitivitas
Sensitivities
Liabilitas klaim sangat sensitif terhadap asumsi utama yang digunakan. Hingga saat ini adalah hal yang tidak mungkin untuk dapat menentukan tingkat sensitivitas dari beberapa asumsi seperti perubahan perundangan atau ketidakpastian dalam proses estimasi.
Claim liabilities are very volatile to key assumptions used. It is not possible to quantify the sensitivity of certain assumptions such as regulation change or uncertainty in the estimation process.
Liabilitas klaim Grup tidak terpengaruh secara signifikan terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dikarenakan sebagian besar liabilitas klaim bersifat undiscounted.
The Group’s claim liabilities has no significant impact to the fluctuative interest rates due to most of claim liabilities is undiscounted.
Pengaruh pada laba bersih/ Impact on net income +1% -1% 31 Desember 2013
(214,204)
214,204
31 December 2013
Pengaruh pada laba bersih/ Impact on net income +1% -1% 31 Desember 2012
(236,333)
236,333
31 December 2012
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/75 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Grup mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko tersebut, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The core functions of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in market, products and best market practice.
i.
i.
Risiko pasar
Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Grup menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Volatilitas yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang asing umumnya dikelola dengan mencocokkan liabilitas dan aset dengan nilai tukar yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur mata uang asing diminimalkan. Liabilitas asuransi dan liabilitas Grup lainnya yang utama adalah dalam Rupiah dan USD yang akan dicocokkan dengan aset dalam Rupiah dan USD sehingga mengurangi risiko mata uang asing.
The Group is exposed to foreign currency risk in respect of foreign currency exposures. The volatility arising from changes in foreign exschange rates are generally managed by matching liabilities with assets of the same currency thus ensuring that any exposures to overseas currencies are minimised. The insurance liabilities and other liabilities of the Group are primarily in Indonesia Rupiah and USD which are matched by assets in Rupiah and USD, thus reducing currency risk.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan yang menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing:
The table below summarised the Group’s financial assets and liabilities which exposed to foreign exchange risk: 2013
Rupiah*) Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Obligasi Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang lain-lain
Bersih
HKD*)
Lain-lain/ Others*)
GBP*)
8,607,076 20,621,277
1,690,540 13,311,551
1,063,409 1,833,642
1,362,489 580,602
48,594,897 2,080,002 25,422,104 6,770,926 6,435,305 943,340 8,850,479
7,537,072 1,745,317 35,322
347 271,033 2,371
1,967,908 557,508 1,484
Financial assets Cash and banks Time deposit Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables
115,928 454,309
-
-
-
Prepaid and advance payment Other assets
128,895,643
24,319,802
3,170,802
4,469,991
3,380,520 204,999 102,000 4,640,796
10,520,080 550,872 -
32,380 47 51,970 -
1,415,200 7,324 821,647 -
8,328,315
11,070,952
84,397
2,244,171
120,567,328
13,248,850
3,086,405
2,225,820
Financial liabilities Reinsurance payables Commission payables Claim payables Other payables
Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/76 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued) Foreign exchange risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) 2012 Rupiah*) Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Deposito Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang lain-lain
Bersih *)
HKD*)
Lain-lain/ Others*)
GBP*)
3,430,357 25,932,458
310,650 6,533,576
824,937 2,393,839
92,516 -
56,287,454 2,663,068 34,109,016 8,085,228 7,553,548 820,468 4,281,401
4,882,682 3,289,282 491,377 -
2,459 309,234 -
1,161,467 1,148,424 -
Financial assets Cash and banks Time deposit Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables
115,957 469,558
-
-
-
Prepaid and advance payment Other assets
143,748,513
15,507,567
3,530,469
2,402,407
3,933,391 1,202,730 876,629 3,280,907
5,698,007 354,870 4,060,204
33,316 89 54,942 -
83,725 4,061 668,336 -
9,293,657
10,113,081
88,347
756,122
134,454,856
5,394,485
3,508,754
1,813,735
Financial liabilities Reinsurance payables Commission payables Claim payables Other payables
Net
Saldo diatas adalah ekuivalen USD/All are equivalent in USD
Sensitivitas Grup terhadap mata uang asing diperhitungkan dengan menggunakan informasi Posisi Devisa Neto yang ditranslasikan ke dalam mata uang asing utama Grup, yaitu Rupiah (IDR), Hong Kong Dolar (HKD), dan Poundsterling (GBP).
The Group's sensitivity on foreign currencies is determined using the Net Open Position information that translated into the Group's main foreign currency, which is Rupiah (IDR), Hong Kong Dolar (HKD), and Poundsterling (GBP).
Pengaruh pada laba rugi/ Impact on profit loss Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 5% 5% 31 Desember 2013
6,956,420
(6,956,420)
31 December 2013
Pengaruh pada laba rugi/ Impact on profit loss Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 5% 5% 31 Desember 2012
7,246,887
(7,246,887)
31 December 2012
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/77 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul dari fluktuasi suku bunga pasar atas aset keuangan. Manajemen mengelola risiko tersebut dengan cara membentuk komite investasi untuk mengawasi secara seksama dan mengembangkan portofolio investasi.
Interest rate risk is risk relating primarily to fluctuation of interest rate on interest- earning financial assets. The Management manages the exposure by closely monitoring the portfolio of investment through the setup of investment committee to diversify the investment portfolio.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak memiliki risiko tingkat suku bunga yang signifikan. Sebagian besar aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah tidak dikenakan bunga atau berbunga tetap, sehingga tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
As at 31 December 2013 and 2012, the Group has no significant interest rate risk. Most of the Group’s financial assets and financial liabilities are non interest bearing or fixed interest rate, thus no exposure in the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cashflows risks.
Risiko harga
Price risk
Grup menghadapi risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek-efek yang tersedia untuk dijual yang mempengaruhi bagian ekuitas, dan efek – efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang mempengaruhi laporan laba rugi.
The Group is exposed to price risk because of investment in available-for-sale marketable securities that has impact in equity section and investment in fair value through profit or loss that has impact in the profit and loss.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual dan investasi diukur pada nilai wajar melalui labar rugi. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual Grup dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup.
The Group does not hedge available-for-sale investments and fair value through profit or loss investment. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans.
ii. Risiko likuiditas Grup terekspos atas kegiatan harian atas ketersediaan sumber kas terutama dari klaim - klaim yang terjadi atas kontrak asuransi jangka pendek. Risiko likuiditas adalah risiko di mana kas tidak tersedia untuk memenuhi liabilitas di saat jatuh tempo. Risiko ini diminimalisasi dengan mengelola profil jatuh tempo liabilitas keuangan dan memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah piutang premi dan investasi yang jatuh tempo serta memiliki deposito berjangka sebagai investasi terbesar Grup.
ii.
Liquidity risk The Group is exposed to daily calls on its available cash resources mainly from claims arising from short-term insurance contract. Liquidity risk is the risk that cash may not be available to pay obligation when due. This risk has been minimised by managing the maturity profile of financial liabilities and ensuring the availability of funding from matured premium receivable and investment portfolio and taking time deposits as the Group major investment.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/78 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) ii.
ii. Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Sebagian besar ketersedian dana Grup ditempatkan pada deposito berjangka yang tersebar dalam berbagai tanggal jatuh tempo di dalam periode berjalan. Kebijakan untuk menjaga investasi pada dana yang likuid dapat membantu kebutuhan likuiditas yang tidak terduga.
Most of the Group available funds are placed in time deposit spread over various maturity dates within a period. The policy of keeping investment in liquid funds helps to meet any unexpected liquidity requirement.
Tabel dibawah ini menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cashflows.
The table below shows the remaining contractual maturities of the Group’s financial liabilities based on undiscounted cashflows. 2013
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contract maturity
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Liabilitas keuangan Akrual dan utang lain-lain Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang sewa pembiayaan
7,303,090 87,928,418 2,263,016 2,979,567 2,203,197
2,065,753
-
7,303,090 87,928,418 2,263,016 2,979,567 4,268,950
102,677,288
2,065,753
-
104,743,041
Financial liabilities Accrued expenses and other payables Reinsurance payables Commissions payable Claims payable Leases payable
2012
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contract maturity
Jumlah/ Total
Liabilitas keuangan Akrual dan utang lain-lain Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang sewa pembiayaan
9,158,854 64,648,544 2,514,774 10,212,111 1,655,302
1,275,160
-
9,158,854 64,648,544 2,514,774 10,212,111 2,930,462
88,189,585
1,275,160
-
89,464,745
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, mayoritas liabilitas Grup tidak mengandung tingkat suku bunga sehingga tidak ada perhitungan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan. iii. Risiko kredit Grup terekspos atas risiko kredit dimana terdapat kemungkinan terjadinya penurunan nilai atas piutang atau aset keuangan lainnya yang dikarenakan pihak ketiga tidak dapat memenuhi pembayaran atau liabilitas lainnya.
Financial liabilities Accrued expenses and other payables Reinsurance payable Commissions payable Claims payable Leases payable
As of 31 December 2013 and 2012, most of the Group’s liabilities did not consist of interest rate, therefore no disclosure on contractual undiscounted cash flows.
iii. Credit risk The Group is exposed to credit risk which is the possibility that the value of receivable or other financial assets being impaired because the counterparties cannot meet their payment or other performance obligations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/79 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) iii. Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
Credit risk (continued)
Reasuransi dilakukan untuk mengelola risiko asuransi. Hal ini tidak menghilangkan liabilitas Grup sebagai penjamin utama apabila reasuradur tidak mampu membayar klaim dengan alasan apapun, Grup tetap mempunyai liabilitas atas pembayaran kepada pemegang polis. Kredibilitas para reasuradur dipertimbangkan setiap tahun dengan memeriksa kekuatan keuangan sebelum finalisasi dari setiap kontrak.
Reinsurance is issued to manage insurance risk. This does not discharge the Group’s liability as primary insurer in which if reinsurer fails to pay a claim for any reason whatsoever, the Group remain liable for the payment to the policyholder. The creditworthiness of reinsurers is considered on an annual basis by reviewing their financial strength prior finalisation of any contract.
Komite manajemen risiko menilai kredibilitas dari setiap reasuradur dan perantara dengan memeriksa nilai kredit yang disediakan oleh biro penilai dan informasi keuangan publik lainnya. Komite juga memeriksa rincian pembayaran historis dan status dari setiap negosiasi antara Grup dan pihak ketiga. Informasi ini digunakan untuk memperbaharui strategi kerjasama reasuradur apabila diperlukan.
Risk management committee assesses the creditworthiness of all reinsurers and intermediaries by reviewing credit grade provided by rating agencies and other publicly available financial information. The committee also reviews details of recent payment history and the status of any ongoing negotiations between Group and these third parties. This information is used to update the reinsurance purchasing strategy whenever necessary.
Grup mengelola catatan pembayaran dari pemegang kontrak yang signfikan dimana Grup melakukan bisnis yang konstan. Paparan atas pemegang polis perorangan dan grup dikumpulkan di dalam proses pengawasan berkelanjutan dalam laporan mingguan.
The Group maintain record of the payment history for significant contract holders with whom they conduct regular business. Exposure to individual and group policy holders are collected within ongoing monitoring control, a weekly report.
Dalam investasi keuangan, Grup hanya melakukan transaksi dengan rekan bisnis dan bank yang memiliki nilai dan/atau reputasi yang baik. Saldo bank ditempatkan pada berbagai bank dengan kondisi keuangan yang sehat. Grup beranggapan bahwa risiko kredit atas setiap bank tersebut rendah.
In financial investment, the Group is engaging transaction only with business partner and banks with good rating and/or reputation. Bank balances are placed in various banks with strong financial positions. The Group consider the credit risk of such banks is low.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Grup pada tanggal 31 Desember 2013. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The table below describes the Company’s maximum credit risk exposure and risk concentration as of 31 December 2013. The maximum exposure is recorded based on net carrying value recorded in statements of financial position.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/80 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
iii. Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
31 Desember/December 2013
BUMN/ BUMN Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Obligasi Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Swasta/ Private owned
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Pemerintah/ Government
7,068,912 40,373,884
7,190,493 51,399,606
-
14,259,405 91,773,490
42,757,096 928,270 13,031,659 1,353,259 27,935,741 6,357,577 3,471,517
18,258,595 7,968,235 15,929,487 6,732,714 53,839,952 14,838,169 5,740,616
34,646,426 629,064
95,662,117 8,896,505 28,961,146 8,085,973 81,775,693 21,195,746 9,841,197
17,733
115,928 436,576
-
115,928 454,309
143,295,648
182,450,371
35,275,490
361,021,509
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Prepaid expenses and advances Other assets
11,007,712
Less: Allowance for impairment losses
350,013,797
Net
31 Desember/December 2012
BUMN/ BUMN Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Obligasi Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
Swasta/ Private owned
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Pemerintah/ Government
2,394,206 60,480,774
7,185,021 35,413,899
-
9,579,227 95,894,673
31,459,375 1,134,984 10,224,240
26,276,299 -
14,160,098 8,900,146 -
29,353,069 6,410,766 27,273,228 8,085,228 47,472,358 15,120,634 5,398,880
53,903 -
87,088,743 7,545,750 37,497,468 8,085,228 61,586,359 24,020,780 5,398,880
-
115,957 2,060,482
-
115,957 2,060,482
128,753,823
183,889,522
26,330,202
338,973,547
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Prepaid expenses and advances Other assets
10,204,384
Less: Allowance for impairment losses
328,769,163
Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/81 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
iii. Risiko kredit (lanjutan)
The Group’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows:
Konsentrasi risiko kredit Grup berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Obligasi Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Credit risk (continued)
31 Desember/December 2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not Impaired Impaired
14,259,405 91,773,490
-
-
14,259,405 91,773,490
95,662,116 8,896,505 28,961,146 1,353,259 38,216,080 10,256,054 9,841,197
38,005,954 6,800,686 -
6,732,715 5,553,659 4,139,006 -
95,662,116 8,896,505 28,961,146 8,085,974 81,775,693 21,195,746 9,841,197
115,928 454,309
-
-
115,928 454,309
299,789,489
44,806,640
16,425,380
361,021,509
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek Obligasi Saham Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Langsung Broker Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lain-lain
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
Jumlah/ Total
31 Desember/December 2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not Impaired Impaired
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivable Reinsurance receivables Other receivables Prepaid expenses and advances Other assets
11,007,712
Less: Allowance for impairment losses
350,013,797
Net
Jumlah/ Total
9,579,227 95,894,673
-
-
9,579,227 95,894,673
87,088,743 7,545,750 37,497,468 8,085,228
-
-
87,088,743 7,545,750 37,497,468 8,085,228
35,323,128 1,548,988 109,192 5,398,880
16,157,848 3,352,386 20,332,397 -
1,578,003 3,626,006 3,579,191 -
53,058,979 8,527,380 24,020,780 5,398,880
115,957 2,060,482
-
-
115,957 2,060,482
290,247,716
39,842,631
8,783,200
338,873,547
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivable Direct Broker Reinsurance receivables Other receivables Prepaid expenses and advances Other assets
8,783,200
Less: Allowance for impairment losses
330,090,347
Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/82 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Semua aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi mempunyai jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatatnya merupakan perkiraaan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan liabilitas yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan nilai tercatatnya. Untuk aset keuangan yang dimiliki nilai wajar aset keuangan yang dimiliki hingga jauh tempo mendekati nilai tercatatnya.
All financial assets classified as loan and receivables and financial liabilities at amortised cost have a short term maturity, therefore, the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. The fair value of financial assets and liabilities classified at fair value through profit or loss are same with carrying amount. The fair value of financial assets held to maturity are approximate of the carrying value.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a.
Tingkat 1 Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang terkait;
a.
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for associated assets or liabilities;
b.
Tingkat 2 Input selain harga kuotasi yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b.
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (unobservable input).
c.
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tidak terdapat aset keuangan yang signifikan yang harga kuotasinya tidak bisa diukur melalui pasar aktif (Tingkat 1).
There is no significant financial assets which cannot be measured by quoted price in active market (Level 1).
Kenaikan atau penurunan sebesar 0,1% terhadap harga pasar atas efek-efek tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laba bersih Grup.
Increase or decrease by 0.1% to market price of marketable securities do not impact significantly to the Group’s net income.
Manajemen risiko permodalan
Capital risk management
Regulator menentukan tingkat solvabilitas pada entitas asuransi sebagai tolak ukur kemampuan entitas dalam memenuhi modal minimum yang ditentukan. Dalam hal ini, Grup mengelola modalnya atas dasar 120% dari modal minimum yang ditentukan regulator. Direksi mempertimbangkan ambang batas kuantitatif dari 120% untuk memaksimalkan laba pemegang saham dan untuk mendukung modal yang diperlukan untuk menjalankan operasional.
Regulator determines the level of solvency in insurance companies as a benchmark of the Group's ability to meet minimum capital requirement. In this case the Group manages its capital on the basis of 120% of the minimum capital required by regulator. The Directors considers the quantitative threshold of 120% sufficient to maximise shareholders’ return and to support the capital required to operational activity.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 5/83 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
Capital risk management (continued)
Tujuan Grup mengelola modal adalah:
The Group’s objectives when managing capital are:
Untuk menjaga kemampuan terus beroperasi sebagai bentuk dari kelangsungan usaha Grup, sehingga dapat terus memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan manfaat bagi para pemangku kepentingan lainnya; dan
To safeguard the Group’s ability to continue as a going concern, so that it can continue to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders; and
Untuk memberikan pengembalian yang memadai bagi pemegang saham dalam menentukan tingkat premi asuransi dan investasi yang sepadan dengan tingkat risiko yang dimiliki.
To provide an adequate return to shareholders by pricing insurance and investment contracts commensurately with the level of risk.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Grup memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia PMK No.53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%.
Consistant with other in the industry, the Group monitors solvency ratio which is calculated in accordance with Regulation of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.53/PMK.010/2012 regarding the Financial Soundness of the insurance and reinsurance companies. Minimum solvency ratio is 120%.
Grup telah memenuhi ketentuan minimum dari peraturan di atas.
The Group has fulfilled the minimum requirement of the regulation above.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 6/1 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam USD, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Metode biaya/Cost method 2013 2012 ASET Investasi Deposito berjangka Efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana Penyertaan langsung
33,548,843
48,525,450
2,074,721 56,979,125 21,316,499 24,768,178 107,708,112
2,655,617 40,910,515 27,146,180 30,738,155 107,707,363
ASSETS Investments Time deposits Marketable securities Fair value through profit or loss Held-to-maturity Available-for-sale Mutual funds Direct participations
Jumlah investasi
246,395,478
257,683,280
Total investments
3,088,125
2,043,321
67,927,402 8,340,277 2,409,042 1,951,684 2,020,224 226,396,872
52,202,915 14,140,196 3,164,270 1,462,108 309,762 223,979,680
888,558 4,578,641 1,564,529
835,794 6,374,802 428,435
Cash on hand and in banks Premium receivables - net of allowance for doubtful accounts Reinsurance receivables Other accounts receivables Prepaid expenses and advances Claim for tax refund Reinsurance assets Property and equipment - net of accumulated depreciation Deferred tax assets Other assets
565,560,832
562,624,563
TOTAL ASSETS
Kas dan bank Piutang premi - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Tagihan kelebihan pembayaran pajak Aset reasuransi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset pajak tangguhan Aset lain-lain JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Utang klaim Estimasi klaim retensi Premi belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Pendapatan premi ditangguhkan Pendapatan komisi ditangguhkan Utang lain-lain Liabilitas imbalan kerja
426,112 170,140,489 83,609,108 71,761,218 2,263,016 645,211 4,377,719 3,011,100 12,763,758
8,523,530 191,193,084 54,054,966 52,645,069 2,514,774 696,561 3,283,567 2,611,112 4,276,476 15,171,262
LIABILITIES Claims payable Estimated claims Unearned premium Reinsurance payables Commissions payables Taxes payable Deferred premium income Deferred commission income Other accounts payable Employee benefit obligations
Jumlah liabilitas
348,997,731
334,970,401
Total liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham modal dasar 5.000.000.000 saham modal ditempatkan dan disetor 1.600.000.000 saham Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10
78,148,103
78,148,103
(3,426,830)
1,087,446
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorised capital 5,000,000,000 shares Issued and paid-up 1,600,000,000 shares Changes in fair value of available-for-sale financial assets Retained earnings Appropriated Unappropriated Adjustment related to implementation of SFAS 10
45,415,999 267,524,914
44,647,027 274,870,671
(171,099,085)
(171,099,085)
Jumlah ekuitas
216,563,101
227,654,162
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
565,560,832
562,624,563
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 6/2 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam ribuan USD, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand USD, unless otherwise stated) Metode biaya/Cost method 2013 2012
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi belum merupakan pendapatan Jumlah pendapatan premi Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Penurunan/(kenaikan) estimasi klaim retensi sendiri
204,728,079 (167,641,438)
163,625,809 (137,596,257)
(6,546,800)
(917,080)
UNDERWRITING REVENUES Premium income Gross premium Reinsurance premium Increase in unearned premium
30,539,841
25,112,472
8,952,823
8,506,762
Net commission income
39,492,664
33,619,234
Total underwriting revenues
(41,677,844) 31,426,090 462,445
(72,921,174) 60,042,833 4,697,611
Net premium income
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Decrease/(increase) in estimated own retention claims
Jumlah beban underwriting
(9,789,309)
(8,180,730)
Total underwriting expenses
HASIL UNDERWRITING
29,703,355
25,438,504
UNDERWRITING INCOME
8,704,188
12,913,948
INCOME FROM INVESTMENTS
(18,727,546)
(19,890,564)
19,679,997
18,461,888
(19,918,603)
(3,594,837)
HASIL INVESTASI BEBAN USAHA LABA USAHA BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH (RUGI)/LABA SEBELUM PAJAK
(238,606)
14,867,051
OPERATING EXPENSES INCOME FROM OPERATIONS (EXPENSE) - NET (LOSS)/INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(1,724,345)
(1,811,122)
TAX EXPENSE
(RUGI)/LABA TAHUN BERJALAN
(1,962,951)
13,055,929
(LOSS)/PROFIT FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak : (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual
(4,514,277)
865,800
Other comprehensive income - net of tax: Unrealised (loss)/gains on available-for-sale marketable securities
TOTAL (RUGI)/LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(6,477,228)
13,921,729
TOTAL COMREHENSIVE (LOSS)/ INCOME FOR THE YEAR
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 6/5 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Metode ekuitas/Equity method 2013 2012
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah pendapatan premi Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting
UNDERWRITING REVENUES Premium income Gross premium Reinsurance premium Decrease (Increase) in unearned premium
2,139,440,027 (1,750,096,606)
1,537,716,312 (1,293,416,537)
(77,003,182)
(13,262,415)
312,340,239
231,037,360
88,475,906
77,940,890
Net commission income
400,816,145
308,978,250
Total underwriting revenues
Net premium income
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - Penurunan estimasi klaim retensi sendiri
(439,100,945) 332,038,853
(686,929,929) 567,010,104
(28,565,417)
37,259,153
Jumlah beban underwriting
(135,627,509)
(82,660,672)
Total underwriting expenses
HASIL UNDERWRITING
265,188,636
226,317,578
UNDERWRITING INCOME
HASIL INVESTASI
210,843,231
149,187,960
INCOME FROM INVESTMENTS
(192,798,362)
(186,055,015)
LABA USAHA
283,233,505
189,450,523
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
136,564,920
38,688,898
OTHER INCOME/(EXPENSE) - NET
LABA SEBELUM PAJAK
419,798,425
228,139,421
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(70,765,562)
(31,782,933)
LABA TAHUN BERJALAN
349,032,863
196,356,488
BEBAN USAHA
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - Bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi Pendapatan komprehensif lain untuk tahun berjalan - setelah pajak TOTAL LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Decrease in estimated own retention claims
OPERATING EXPENSES
TAX EXPENSE PROFIT FOR THE YEAR Other comprehensive income - net of tax:
97,471,248
29,295,125
(67,773,156)
13,312,432
-
(2,543,326)
Translation adjustment Unrealised gains on available-for-sale marketable securities Other comprehensive income of associate entity
29,698,092
40,064,231
Other comprehensive income for the year - net of tax
378,730,955
236,420,719
TOTAL COMREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 6/6.1 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam ribuan USD, kecuali dinyatakan lain)
Pengangkutan/ Marine cargo PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - (Penurunan)/kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban underwriting HASIL UNDERWRITING
20,749,177 (10,799,028)
(1,799,190)
Penerbangan/ Aviation
42,385,763 (41,467,946)
6,330
UNDERWRITING REVENUES, EXPENSES AND INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand of USD, unless otherwise stated)
Rangka kapal/ Marine hull
Offshore
Onshore
Kebakaran/ Fire
Jumlah/Total 2013
2012
29,231,311 (26,553,160)
1,847,786 (1,777,336)
68,739,314 (58,226,035)
8,830,315 (6,400,913)
18,357,919 (9,509,853)
204,728,079 (167,641,438)
163,625,809 (137,596,257)
(557,814)
(596,113)
(1,178)
(1,393,197)
(344,280)
(1,861,358)
(6,546,800)
(917,080)
6,986,708
30,539,841
25,112,472
454,071
8,952,823
8,506,762
7,440,779
39,492,664
33,619,234
924,147
1,121,513
2,082,038
69,272
9,120,082
2,166,756
935,083
1,684,480
1,226,321
182,221
2,636,635
10,317,715
1,859,230
2,805,993
3,308,359
251,493
11,756,717
3,219,784 (2,990,729)
Lain-lain/ Miscellaneous
14,586,494 (12,907,167)
8,150,959
7,394,936 (6,274,042)
Rekayasa/ Engineering
1,794,343 (1,529,961)
8,448,648 (7,717,036)
437,014 (258,992)
10,535,861 (7,201,970)
(592,080)
(43,731)
141,270
299,904
(247,170)
45,838
528,814
185,324
405,652
1,031,516
(69,148)
3,379,729
9,788,901
1,673,906
2,400,341
2,276,843
320,641
8,376,988
2,085,122 (332,744) 1,752,378
7,159,796 (5,296,074) (93,462) 1,770,260 (17,882)
2,687,462 (157,286) 26,986
41,677,844 (31,426,090)
72,921,174 (60,042,833)
(462,445)
(4,697,611)
UNDERWRITING REVENUES Own retention premium Gross premium Reinsurance premium Decrease/(increase) in unearned premium
-
Total Net commission income Total underwriting income UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance premium (Decrease)/increase in estimated own retention claims
2,557,162
9,789,309
8,180,730
Total underwriting expenses
4,883,617
29,703,355
25,438,504
NET UNDERWRITING INCOME
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 6/6.2 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pengangkutan/ Marine cargo PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - (Penurunan)/kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
Penerbangan/ Aviation
UNDERWRITING REVENUES, EXPENSES AND INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) Rangka kapal/ Marine hull
Offshore
Onshore
Kebakaran/ Fire
Rekayasa/ Engineering
Lain-lain/ Miscellaneous
Jumlah/Total 2013
2012
219,514,495 (112,077,782)
475,785,918 (466,127,308)
145,485,249 (129,646,473)
296,228,733 (269,599,943)
19,392,835 (18,671,295)
706,242,940 (595,213,614)
86,116,203 (61,403,752)
190,673,653 (97,356,439)
2,139,440,026 (1,750,096,606)
1,537,716,312 (1,293,416,537)
(22,118,708)
(323,222)
(5,317,001)
(6,228,800)
(17,256)
(17,365,407)
(4,008,769)
(21,624,018)
(77,003,181)
(13,262,415)
9,335,388
10,521,775
20,399,990
704,284
93,663,919
20,703,682
71,693,196
312,340,239
231,037,360
85,318,005
UNDERWRITING REVENUES Own retention premium Gross premium Reinsurance premium Decrease/(increase) in unearned premium
-
Total
22,834,542
9,578,931
16,610,918
12,146,554
1,887,331
26,166,164
(4,142,193)
3,393,659
88,475,906
77,940,890
Net commission income
108,152,547
18,914,319
27,132,693
32,546,544
2,591,615
119,830,083
16,561,489
75,086,855
400,816,145
308,978,250
Total underwriting income
80,746,985 (68,348,676)
35,620,145 (33,290,296)
17,982,632 (15,366,136)
90,491,857 (82,463,603)
4,257,790 (2,528,404)
107,515,655 (73,337,284)
75,068,723 (55,139,850)
27,417,158 (1,564,604)
439,100,945 (332,038,853)
686,929,929 (567,010,104)
(1,514,142)
14,094,486
2,438,623
2,329,791
28,565,417
(37,259,153)
(1,890,123)
97,818
3,481,099
9,527,865
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance premium (Decrease)/increase in estimated own retention claims
Jumlah beban underwriting
10,508,186
2,427,667
6,097,595
17,556,119
215,244
48,272,857
22,367,496
28,182,345
135,627,509
82,660,672
Total underwriting expenses
HASIL UNDERWRITING
97,644,361
16,486,652
21,035,098
14,990,425
2,376,371
71,557,226
(5,806,007)
46,904,510
265,188,636
226,317,578
NET UNDERWRITING INCOME
PT TUGU PRATAMA INDONESIA HEAD OFFICE Wisma Tugu I Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 8-9 Jakarta 12920, Indonesia Phone: [62-21] 529 61 777 [hunting] Fax: [62-21] 529 61 555/529 62 555 email:
[email protected] www.tugu.com Network Offices: SURABAYA • BANDUNG • MEDAN • BALIKPAPAN • SEMARANG • HONG KONG