The secret of love *Part 1 : serangga *Part 2 : biologi *Part 3 : gosip, gosip, gosip *Part 4 : menghindar *Part 5 : pengeroyokan *Part 6 : memang hidup kadang susah, bikin gelisah *Part 7 : fitnah lebih kejam dari pada mutilasi *Part 8 : nekat session 1 *Part 9 : dugaan ilham *Part 10 : Rangga cemburu *Part 11 : karena Kim Soo Hyun *Part 12 : road to japan *Part 13 : pulang dan pergi *Part 14 : apa yang terjadi pada oliv? *Part 15 : PENGUMUMAN *Part 16 : nekat session 2 *Part 17 : miracle *Part 18 : "Reza awas lo ya..." *Part 19 : nyanyian hati Bisma *Part 20 : fitnah itu datang tak dijemput *Part 21 : engagement *Part 22 :si penjahat *Part 23: perasaan bisma *Part 24 : Sakura
Part 1 : Serangga
Olivia tidak mengira hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester akan terlambat."duh gawat nih”pikir Olivia seraya mengenakan sepatu roda hijau tuanya yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke enam belas. Ia berlari menembus dinginnya pagi. Tak dipedulikannya angin nakal yang menerbangkan rambutnya. Tujuannya hanya satu. Sekolah. Untungnya ia tiba disekolah tujuh menit sebelum bel berbunyi. Namun tiba-tiba, “hei !!!!” sebuah teriakan seseorang mengagetkan Olivia dari belakang. Olivia terkejut dan berbalik. Tampaklah seseorang yang sangat disayanginya. seorang yang ia sebut sebagai teman. “ah, lo ini ngagetin gue aja.” Kata Olivia pada Luna temannya. “masuk yuk” ajak Luna. “ayo” Mereka pun masuk kedalam gedung SMA Harapan Bangsa Bandung,bangunan yang terdiri dari empat lantai yang didominasi oleh warna biru langit ,pintu gerbang sekolah tampak megah dengan sentuhan gaya klasik dan ukiran pada besi yang nampak mulai berkarat. Didepan gedung sekolah tersebut terdapat kolam air mancur yang cukup besar .tangga utama menuju lantai berikutnya ada sisi kanan gedung. Tidak jauh dari tangga utama maka akan terlihat pemandangan yang sangat sejuk dan hijau terutama bila bunga-bunga bermekaran. ialah sebuah taman sekolah yang cukup luas.pohon mangga,pinus,dan delima berderet-deret menambah hijau taman itu. Belum lagi ditambah bunga-bunga rose, jasmine, aneka palem-paleman dan boungenville aneka warna yang menambah semarak taman tersebut .sementara itu disisi kiri dan kanan koridor sekolah tampak hijau dan berwarna warni karena adanya tanaman boungenville,dan rose. Ruang-ruang kelas tampak bersih dan apik dengan jendela-jendela dari kayu bergaya klasik eropa. Seolah kontras dengan pemandangan sekolah itu anak anak remaja yang mulai menanjak dewasa mulai berdatangan dari pintu gerbang, semua itu untuk menuntut ilmu. Sebuah kata mutlak yang yang hanya bisa diraih dengan usaha dan perjuangan tanpa henti namun, bila ilmu telah digapai maka rasanya akan lebih manis dari madu, lebih indah dari pelangi dan lebih mahal dari ruby. Sehingga ilmu menjadi suatu kebutuhan manusia untuk menjaga eksistensinya sebagai makhluk yang berpikir dan berbudaya.
Sepanjang koridor sekolah mulai ramai dengan percakapan riuh para murid-murid sekolah tersebut.Olivia dan Luna berjalan kesisi kanan gedung dan menaiki tangga menuju ruang kelas mereka dilantai dua .”tidak terasa sudah satu semester kita lewati di sekolah ini” kata Olivia diantara keriuhan suara murid murid lain. “iya benar” semoga semester ini gue bisa meraih gelarmu sebagai siswa terbaik” kata Luna sambil tersenyum nakal “ hah gue akan berjuang” “Baiklah … berjuaaaang!!!!!” kata Luna bersemangat. pintu pertama yang ada setelah tangga adalah ruang biologi lalu ruang perpustakaan dan setelahnya barulah berderet ruang-ruang kelas para murid murid tersebut.saat melintas didepan perpustakaan tiba-tiba seorang anak laki-laki menyapa mereka. “selamat pagi Ol” sapa seorang anak laki –laki pada Olivia dan Luna. “selamat pagi juga kakak” kata Olivia pada anak laki laki yang ternyata kakak kelasnya. “ih kak Bisma gitu deh, Olivia aja yang disapa. Curang” kata Luna pura-pura marah. Bisma hanya tersenyum “ maafkan saya, selamat pagi nona Luna” katanya dengan nada jenaka. Meraka bertiga saling berpandangan dan tertawa bersama.namun pertemuan singkat itu harus tertunda karena bunyi bel yang berdering dengan nyaring sebagai tanda pelajaran akan segera berlangsung. Luna dan Olivia mulai berjalan menuju ruang kelas mereka yang ada diujung koridor lantai dua. Seluruh siswa kelas Sepuluh A1 telah duduk dibangku masing masing.seorang guru laki laki masuk dan memperkenalkan diri. “selamat pagi anak – anak saya Anton walikelas kalian yang baru, bagaimana persaaan kalian hari ini? Kelas baru, buku baru, wali kelas baru dan teman baru?” Seorang murid bernama Amanda mengankat tangan”maaf pak, kami semua sudah pernah sekelas pada semester satu. Jadi sama sekali bukan teman baru” semua murid mengangguk dan tanda setuju. “maksud bapak adalah benar-benar teman baru, dia ada diluar. Sebentar bapak panggil” pak guru kemudian keluar dan tiga menit kemudian kembali dengan seorang murid laki laki tampan, bertubuh tinggi, berkulit putih.
“anak –anak teman baru kalian bernama Rangga Dewa Yudhistira. Dia pindahan dari London karena ayahnya adalah pengusaha besar disana.” “salam kenal” kata murid baru itu singkat. “nah kamu duduk di bangku yang sebelah sana. “kata pak guru sambil menujuk bangku dibelakang Olivia. Olivia tersenyum pada Rangga, tapi tak disangka, Rangga hanya memberikan tatapan dingin tanpa ekspresi pada Olivia. Melihat senyumannya tak ditanggapi dingin Olivia malah cemberut “dingin amat sih, seperti es batu aja dasar Serangga.” Kata Olivia berbisik pada dirinya sendiri. Setelah pengarahan oleh pak Anton, maka guru itu keluar lalu diganti guru lain, Pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama adalah seni, seorang guru wanita masuk keruangan, usianya kira-kira 23 tahun, tubuhnya tinggi dan langsing, wajahnya juga cantik namanya bu Tiara. Pelajaran berlangsung lancar dan tenang, ia menjelaskan mengenai karya karya terkenal dari seniman eropa dan lukisan lukisan karya Leonardo Da Vinci. “nah anak anak lukisan monalisa saat ini tersimpan di museum seni paris, perancis.” Kata bu Tiara panjang lebar “Dan taukah kalian lukisan monalisa dengan senyum misteriusnya telah menarik para peneliti untuk menyibak misteri dibalik senyuman itu dan yang paling kontroversi dari lukisan lukisan da vinci adalah...” KRINGG…KRINGGGG!!!! Suara bu guru tenggelam oleh bel tanda istirahat yang nyaring terdengar. ”nah pelajaran kita sampai disini. Jangan lupa untuk membaca biografi pelukis selain Leonardo Da Vinci.” “baik bu” jawab murid serempak. Bu Tiara pun meninggalkan ruang kelas tersebut. Sesaat setelah bu Tiara meninggalkan ruangan tersebut Olivia menarik kursi dan berbalik kearah Rangga.“heh apa benar lo dari inggris??” tanya Olivia. “iya. “ kata Rangga singkat. Melihat ekspresi Rangga yang dingin itu Olivia malah cemberut dan kesal.. “Ol,kita kekantin yuk”ajak kata Luna menengahi percakapan yang mulai memanas tersebut. “lo itu nyebelin banget sih,dasar Serangga” “apa lo bilang???”Rangga melotot. “eh udah-udah” kata Luna.
Rangga lalu berdiri dan melangkah keluar kelas “heh mau kemana urusan kita belum selesai”teriak Olivia “Ol,udah deh,jangan nyari ribut ama anak baru”. “dasar Serangga nyebelin”teriak Olivia. “dari pada marah marah kita kekantin ajah yuk laper nih.”ajak Luna sambil menarik tangan Olivia yang melenguh kesal “tapi kita mampir ke perpus dulu.” Ucap Oliv. mereka pun berjalan keluar kelas lalu berbelok menuju perpustakaan, sekitar lima menit menyelesaikan urusan di perpustakaan mereka berdua berjalan menuju kantin. Kantin pada jam-jam seperti sekarang ini nyaris dipenuhi oleh para murid. “Ol,kok manggilnya Serangga sih??” “biarin,habisnya dia nyebelin sih banget.” “Ol lo mau makan apa?? Tanya Luna. “gue burger ajah deh” lanjutnya. “gue nanti aja, gak napsu”. Pandangan Olivia menyapu seluruh ruangan kantin yang luas, dominasi warna hijau menambah segar suasana kantin. Maja meja kayu bundar berwarna cokelat tampak mengkilap. Jumlah kursi pada meja-meja itu masing-masing delapan buah dengan dua bangku panjang yang masingmasing muat untuk empat orang.warna kursinya pun senada dengan meja itu.didindingnya juga dihiasi oleh lukisan-lukisan yang dibuat oleh murid kelas seni. Lantainya juga bersih,sekolah ini benar-benar menanamkan prinsip kebersihan. Kantin tampak ramai seperti biasa namun di sudut kanan kantin ada hal tidak biasa. Sebuah meja disudut kanan tampak dipenuhi oleh murid-murid perempuan. “kok heboh sih? Ada apa ya??” tanya Oliv heran “gue juga gak tau” kata Luna dengan mulut penuh burger. “kita liat yuk”ajak Oliv “males ah, paling cuma arisan gak penting” “oh,come on”kata Olivia menarik tangan Luna. Olivia lalu menerobos menuju pusat kerumunan tersebut. Ia tercekat melihat pemandangan yang ia lihat tepat didepan matanya, Helena sedang mengapit mesra lengan seorang siswa laki-laki. “SERANGGA!!!” seru Olivia tertahan sambil tangannya menunjuk kearah Rangga. Seruan itu menarik perhatian anak-anak perempuan tadi.
“Serangga??”kata murid bernama Dini. “heh jangan asal ngomong ya, jangan seenaknya memberi nama pada Rangga gue.”kata Helena galak. “namanya Rangga tau. Dia sepupu Helena yang dari london” kata Eva teman Helena. “iya kami tau kok. Kami sekelas dengannya.”kata Luna. Dan tiba-tiba KRINGGG…KRINGGG!!!! Bel tanda istirahat berbunyi nyaring. ”yaah istirahatnya selesai”. Gerutu Olivia “ gara-gara si Serangga itu istirahatku yang berharga malah terbuang sia sia.” Olivia dan Luna pun kembali ke kelas. Saat pelajaran dimulai Olivia tidak dapat berkonsentrasi karena perutnya lapar. Ditengah pelajaran ia meminta izin untuk ke kamar kecil. Olivia berjalan menuju koridor dan turun menuju lantai satu, tapi jika ia ingin kekamar kecil ia seharusnya berbelok kekanan menuju koridor belakang tapi Olivia tidak melakukannya ia justru berjalan lurus menuju taman sekolah yang sepi. Biasanya taman itu akan ramai pada pagi hari, jam istirahat,dan sepulang sekolah,tapi pada jam jam seperti sekarang ini taman amat lengang,biasanya hanya dikunjungi oleh murid laki-laki yang merokok secara sembunyisembunyi. Meskipun sebuah sekolah telah menerapkan peraturan yang amat disiplin tapi ada saja yang senang untuk melanggarnya. Olivia duduk dibangku taman yang ada di bawah pohon mangga. “aduh perutku lapar” kata Olivia meringis. Sambil menunduk Olivia memegangi perutnya yang sudah berisik meminta jatah.namun tiba-tiba ia kaget karena seorang anak lakilaki sudah duduk disampingnya, sosok yang berkulit putih,tampan , bertubuh atletis, berambut pirang, bermata teduh dan bergigi kawat itu tersenyum manis pada Olivia. “kak Bisma, se...sedang apa disini” kata Olivia terkejut. “lo sendiri ngapain ditempat seperti ini sendirian?” tanya bisma ramah, senyum manis masih tersungging dibibirnya. “he he he, tidak sedang apa–apa kok.”kata Olivia sampil tertawa sambil memukul-mukul bahu Bisma. Tanpa diduga Bisma menangkap tangan Olivia. Olivia terkejut dan cepat-cepat meraih tangannya kembali tapi Bisma terlanjur memegang tangannya kuat-kuat.lalu menarik Olivia meninggalkan taman.
“eeh ma…mau kemana kak??’’ Olivia terkejut karena tiba tiba Bisma mengajaknya pergi. Silakan beli novelnya untuk tau kelanjutan ceritanya.