The Most Romantic Hotel in West Sumatera
2011
PT. Grahamas Citrawisata. Tbk
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN
Daftar Isi
Surat Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Visi dan Misi
iii
Informasi Ringkas Perusahaan
1
Riwayat Singkat Perusahaan
2
Struktur Manajemen Perusahaan
9
Iktisar Keuangan Penting
11
Laporan Dewan Komisaris
13
Laporan Dewan Direksi
15
Laporan Komite Audit
17
Informasi Saham Perusahaan
20
Peristiwa Penting Tahun 2011
22
Analisis dan Pembahasan Kinerja Perusahaan
24
Risiko Usaha
35
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
37
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
38
Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan
42
Prospek Usaha Perseroan
43
Rencana Kerja Tahun 2012
45
Laporan Keuangan Audit Tahun Buku 2011
47
ii
VISI Menjadi perusahaan penyedia akomodasi dan property yang memberikan produk dan pelayanan yang lengkap, berkelas dan tumbuh secara berkesinambungan
MISI Menyajikan produk yang terbaik, bermutu dan memberikan pelayanan yang bagus sehingga memberikan kepuasan yang maksimal kepada setiap pelanggan. Dengan senantiasa berlandaskan filsafah nilai-nilai luhur perusahaan dan kedaerahan, Perseroan mengabdi untuk membangun sebuah organisasi berkelas yang secara konsisten memberikan nilai tambah kepada para tamu, pelanggan, pemegang saham dan karyawan. Berkarya secara berkelanjutan untuk membangun industri pariwisata di Indonesia untuk memberikan kontribusi dan pemasukan bagi daerah khususnya dan negara umumnya. Menjadi ikon dan pelopor dibidangnya untuk Wilayah Sumatera Barat bagi pariwisata dan properti serta penyelenggara eksibisi/konvensi yang bertaraf international.
iii
INFORMASI PERUSAHAAN
Nama Emiten
: PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk.
Kode Efek
: GMCW
Bidang Usaha
: Usaha Jasa Akomodasi Perhotelan
Kantor Pusat
: Gedung Medco Jalan Ampera Raya Nomor 18-20 Jakarta 12560 Telepon : 62 21 7822057 Faximili : 62 21 7804836
Produk
: Hotel dan Properti
Unit Hotel
: The Hills Bukittinggi Hotel and Convention Jalan Laras Datuk Bandaro Bukittinggi 26115 Sumatera Barat Telepon : 62 752 35000 Faximili : 62 752 23800 Email :
[email protected] Web : www.thehillshotel.com
Susunan Pengurus Perusahaan Dewan Komisaris Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Komisaris Independen :
Irsan Budianto Darmadji Ery Yunasri, SH EM. Masdi Syahar Noprian Fadli Ir. Zulhefi
Direksi Direktur Utama Direktur
: Yusadha Adhimukti : Ngakan Putu Adhiriana
Sekretaris Perusahaan
: Ngakan Putu Adhiriana
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Noprian Fadli : Azwir Anwar : Agung Nurmansyah
Akuntan Publik
: Bayudi Watu & Rekan Jl. Sangihe No 10 Jakarta 10150
1
Biro Administrasi Efek
: PT Blue Chip Mulia Gedung Bina Mulia I Lt. 4 Jl. HR Rasuna Said Kav 10 Kuningan Jakarta Selatan
Notaris
: Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lt. 6C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav 1 & 2 Kuningan Jakarta Selatan
Perusahaan Penilai
: KJPP Maulana Andesta dan Rekan Komp. Perkantoran Jl. Wijaya I No 9 G Jakarta Selatan
Saham tercatat pada
: PT Bursa Efek Indonesia
2
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN A. UMUM Perseroan adalah perusahaan swasta terbuka nasional yang tercatat di PT Bursa Efek Jakarta, yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa akomodasi atau perhotelan yang satu-satunya di Sumatera Barat. Perseroan berkantor pusat di Gedung Medco, Jalan Ampera Raya No 18-20 Jakarta dengan unit usaha hotel yang bernama The Hills Bukittinggi Hotel and Convention yang berlokasi di jantung kota Bukittinggi yaitu terletak bersebelahan dengan Istana Bung Hatta Bukittinggi di Jalan Laras Datuk Bandaro Bukittinggi Sumatera Barat. PT Grahamas Citrawisata Tbk. (Perseroan) berkedudukan di Jakarta, dengan unit usaha hotel berlokasi di Bukittinggi Sumatera Barat, didirikan pada tahun 1989 dengan Akta Pendirian PT Grahamas Citrawisata No. 78 tanggal 14 September 1989, dibuat dihadapan Drs. H. Saidus Sjahar, S.H., Notaris di Jakarta, yang bergerak di bidang usaha perhotelan dan properti. Hotel milik Perseroan mulai dibangun pada tahun 1991 dan Perseroan untuk pertama kalinya memulai kegiatan usaha komersialnya dengan membuka hotel tersebut pada bulan November 1995 dan memperolah sertifikat Hotel Berbintang Empat pada tanggal 9 November 1995. Hotel milik Perseroan diberi nama Novotel Bukittinggi. Perusahaan memperoleh ijin usaha tetap hotel dengan Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 483/T/PARIWISATA/2001 tanggal 11 Desember 2001. Grand opening hotal dilaksanakan pada tanggal 11 November 1995 oleh Menteri Pariwisata, Post dan Telekomunikasi Republik Indonesia pada waktu itu Bapak Joop Ave, sekaligus pada saat yang sama diresmikan pula nama Convention Hall terbesar di Sumatera Barat yang dioperasikan oleh Perseroan, menjadi Balai Sidang Bung Hatta.
Pada tahun 1994 Perseroan ingin mengembangkan kegiatan usahanya, oleh karena itu Perseroan melakukan penawaran dan penjualan saham Perseroan kepada masyarakat di Bursa Paralel Indonesia, pada saat itu di Bursa Efek Surabaya. Jumlah saham yang dicatatkan waktu itu adalah sebanyak 8.750.000 lembar saham dengan nominal Rp 800 atau dengan total nilai Rp 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah) dan berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-2065/PM/1994 tanggal 23
3
Desember 1994 yang ditujukan kepada Direksi GRAHAMAS, diberitahukan telah efektifnya Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan. Pada tahun 1999 atas persetujuan RUPS yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya, Perseroan telah membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi Agio Saham sebesar Rp. 1.750.000.000 (satu milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Sejak tahun 1996 pendapatan usaha Perseroan dari pengoperasian hotel terus meningkat, walaupun pada waktu krisis moneter yang melanda Negara ini pada tahun 1997 sempat membuat pertumbuhan pendapatan perusahaan menurun, tetapi setelah tahun 1999 tingkat pertumbuhan pendapatan Perseroan kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dalam menjalankan usahanya, unit hotel Perseroan tidak hanya memfokuskan kepada para tamu yang datang dengan tujuan pariwisata saja, tetapi pada saat ini lebih menfokuskan lagi kepada pelanggan yang bertujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exibition). B. ANAK PERUSAHAAN Perseroan hanya memiliki satu anak perusahaan yang benama PT Minang Nagari Mandiri (MNM) yang masih dalam tahap pengembangan dan belum mempunyai kegiatan operasional. MNM didirikan di Sumatera Barat berdasarkan Akta Pendirian PT MNM nomor 16 tanggal 19 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor C1598.HT.01.01.Th 2009 tanggal 6 November 2009. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh MNM adalah sebesar 5.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar sahamnya atau seluruhnya sebesar Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dengan susunan sebagai berikut : Pemegang Saham PT Grahamas Citrawisata Tbk. Ericho Jauhari D
Jumlah Saham 4.999 1 5.000
Nilai Nominal % 4.999.000.000 99,98 1.000.000 0,02 5.000.000.000 100,00
Susunan pengurus MNM per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
: Dr. Fahmi Idris : EM. Masdi Syahar : Ery Yunasri, S.H. : Irsan Budianto Darmadji
Direksi : Direktur Utama Direktur
: Dedi Sjahrir Panigoro : Ngakan Putu Adhiriana 4
C. KRONOLOGIS PENAWARAN UMUM EFEK PERUSAHAAN Pada tanggal 23 Desember 1994, Perseroan memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam suratnya No. 5-2065/PM/1994 untuk menawarkan 8.750.000 lembar sahamnya di Bursa Efek Surabaya, dan mencatatkan seluruh sahamnya yaitu sebesar 17.500.000 lembar saham pada tanggal 14 Februari 1995. Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1999 yang dibuat dihadapan H. Asmawel Amin, SH, Notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan menyetujui dilakukannya pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sebanyak 2.187.458 saham dengan nilai nominal Rp 800 per saham, dimana setiap pemilik atas setiap kelipatan 200 saham akan mendapat 25 saham bonus dan kepemilikan atas kurang dari 200 saham akan memperoleh saham bonus dalam jumlah yang proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki yakni jumlah saham yang dimiliki dibagi 200 dikali 25 saham bonus, sehingga jumlah saham Perseroan meningkat menjadi 19.687.458 lembar saham. Bonus saham ini diumumkan di Bursa Efek Surabaya tanggal 30 September 1999. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Grahamas Citrawisata No. 22, tanggal 29 September 2005 dibuat oleh Yurisa Martanti, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan telah melakukan konversi dari hutang menjadi modal, dimana jumlah hutang sebesar Rp 31.322.000.000 dikonversi menjadi 39.152.500 lembar saham yang diberikan kepada Pihak Tophams Finance Limited mendapatkan 21.533.875 lembar saham dan Pihak McCloud Investment Limited mendapatkan 17.618.625 lembar saham, sehingga jumlah saham Perseroan menjadi 58.839.958 lembar saham. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Grahamas Citrawisata No. 77 tanggal 28 Juni 2007, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, tentang penurunan nilai nominal saham Perseroan dari Rp 800,(delapan ratus rupiah) menjadi Rp 100,- (seratus rupiah), sehingga didalam buku Perseroan jumlah saham perseroan yang ditempatkan meningkat dari 58.839.958 saham menjadi 470.719.664 saham dan modal dasar perseroan terbagi menjadi 1.500.000.000 saham. Namun berdasarkan Surat dari Bursa Efek Indonesia No. S-02223/BEI.PSJ/042008 tanggal 24 April 2008, dinyatakan bahwa, penurunan nilai saham tersebut belum disetujui otoritas Bursa Efek untuk penerapannya di Bursa Efek, sehingga nilai nominal saham Perseroan harus dikembalikan dari Rp 100,- (seratus rupiah) menjadi Rp 800,(delapan ratus rupiah). Dan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Grahamas Citrawisata No. 20 tanggal 13 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, tentang peningkatan kembali nilai nominal saham perseroan dari Rp 100,- (seratus rupiah) menjadi Rp 800,- (delapan ratus rupiah), maka dengan demikian jumlah saham perseroan yang ditempatkan dan tercatat pada buku Perseroan maupun di Bursa Efek Indonesia berubah kembali dari 470.719.664 menjadi 58.839.958 saham. 5
Peristiwa Penawaran umum perdana Saham Bonus Penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Pemecahan nilai saham
Peningkatan kembali nilai saham
Tanggal
Jumlah Saham
Keterangan
23 Desember 1994
8.750.000
-
30 Juni 1999
2.187.458
-
29 September 2005
39.152.500
-
28 Juni 2007
470.719.664
Hanya didalam buku Perseroan, karena tidak mendapat persetujuan PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).
13 Mei 2009
58.839.958
Hanya didalam buku Perseroan.
D. IKATAN PEROLEHAN BARANG MODAL Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat lagi perikatan selain yang disajikan dalam laporan keuangan audit yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan, seperti yang disajikan dibawah ini: a. PT Astrido Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp 171.900.000,dengan jangka waktu pembiayaan selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan berakhir pada tanggal 1 Juli 2014. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pokok pinjaman adalah sebesar Rp 153.100.141,-, b. PT Astrido Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp 171.900.000,dengan jangka waktu selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan berakhir pada tanggal 1 Juli 2014. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pokok pinjaman adalah sebesar Rp.153.100.141,-, c. PT Astrido Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp 92.919.000,dengan jangka waktu selama 24 (dua puluh empat) bulan dan berakhir pada tanggal 24 April 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pokok pinjaman adalah sebesar Rp 17.306.926,Selain daripada yang sudah disajikan di atas, tidak terdapat lagi perikatan lainnya yang dilakukan oleh Perseroan untuk perolehan barang modal yang diperuntukkan untuk menunjang operasional hotel Perseroan. Sumber dana utama yang digunakan oleh Perseroan untuk memenuhi kewajiban tersebut adalah bersumber dari kas yang dihasilkan dari operasional Perseroan. Dan seluruh kewajiban tersebut di atas adalah dalam mata uang Rupiah sepenuhnya.
6
STRUKTUR MANAJEMEN PERUSAHAAN
Dewan Komisaris Komite Audit Dewan Direksi Administrasi General Manager
Residence Manager
Front Office
House Keeping
Food & Beverage
Security
Engineering
Financial & Accounting
Sales & Marketing
Jumlah karyawan Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebanyak 116 orang yang terdiri dari unit hotel sebanyak 98 orang karyawan dan kantor pusat berjumlah 18 orang karyawan.
7
STRUKTUR MANAJEMEN
DEWAN KOMISARIS Irsan Budianto Darmadji Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1966, menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2009 hingga saat ini. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Sasana Angkasa Transit Hotel sejak tahun 2004 hingga saat ini, sebagai Komisaris PT Astrido Pacific Finance sejak tahun 2004 hingga saat ini, menjabat sebagai Komisaris PT Hotel Citra Rapi sejak tahun 2007 hingga sekarang, Komisaris PT Creo Planer sejak tahun 1998 hingga saat ini.
EM. Masdi Syahar Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1953, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2000 hingga saat ini. Menjabat Managing Director PT Gaya Sastra Indah.
Ery Yunasri, SH Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007 hingga saat ini. Menjabat Partner Utama dari Ery Yunasri Law Firm sejak didirikan hingga saat ini.
Zulhefi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1963, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 hingga saat ini. Menjabat Komisaris Utama di PT Bumi Niaga Pratama sejak tahun 2003 hingga saat ini. Menjabat Direktur PT Hefima Bumi Niagatama sejak tahun 2001 hingga saat ini serta pada saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Kakao di PT Bursa Berjangka Jakarta.
8
DIREKSI
Yusadha Adhimukti Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1981, menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011 hingga saat ini, menjabat sebagai Direktur Utama PT Aventurine Prana Asia Power Rental sejak tahun 2010 hingga saat ini dan Direktur PT Jimbaran Inti Mandiri sejak tahun 2012.
Ngakan Putu Adhiriana Direktur Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1981, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007 hingga saat ini. Menjabat Direktur PT Sasana Angkasa Transit Hotel sejak tahun 2005 hingga saat ini. Direktur PT Hotel Citra Rapi sejak tahun 2008 hingga saat ini, Direktur PT Terra Development International sejak tahun 2010 hingga saat ini.
9
KOMITE AUDIT Zulhefi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1963, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 hingga saat ini. Menjabat Komisaris Utama di PT Bumi Niaga Pratama sejak tahun 2003 hingga saat ini, Menjabat Direktur PT Hefima Bumi Niagatama sejak tahun 2001 hingga saat ini serta pada saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Kakao di PT Bursa Berjangka Jakarta.
Azwir Anwar Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1955, menjabat anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini menjabat sebagai komisaris pada PT Micro Resources, menjabat Direktur pada PT Havita Multi Karya sejak tahun 2003 sampai dengan 2007, menjabat Finance and Administration Manager pada PT Daikin Clutch Indonesia sejak tahun 1986 sampai dengan 2003. Agung Nurmansyah, SE Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1979, menjabat anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010, menjabat sebagai Corporate Financial Associate di The Peak Securities sejak tahun 2007 hingga sekarang, menjabat Business Development Officer di PT Samudera Shipping Services sejak tahun 2005 sampai dengan 2007, menjabat sebagai Financial Consultan pada PT Goldmany Asset Management sejak tahun 2005 sampai sekarang.
10
IKHTISAR KEUANGAN PENTING (dalam ribuan Rupiah) 2011 Neraca Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Kepentingan Non Pengendali Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Departemen Operasi Laba Departemen Operasi Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) LainLain Laba (Rugi) Sebelum Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum PPh Penghasilan (Beban) PPh Hak Minoritas Laba ( Rugi ) Bersih Laba Bersih per Saham* Operasional Hotel Harga Rata-rata Kamar* Tingkat Hunian Kamar Pendapatan per kamar tersedia* Rasio-rasio Rasio Pertumbuhan Pendapatan Bersih Laba Departemen Operasi Beban Operaional Laba Usaha Laba Bersih Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
2010
2009
2008
2007
8.294.616 11.330.915 19.625.532 6.302.867 2.437.287 8.740.154 1.000
3.066.696 12.348.103 15.414.799 4.758.439 2.172.687 6.931.126 1.000
3.466.652 13.370.642 16.837.294 5.727.240 4.602.184 10.329.425 1.000
2.792.838 15.013.656 17.806.494 3.056.728 10.203.011 13.259.739 -
2.704.181 18.248.809 20.952.991 6.549.127 8.716.428 15.265.555 -
10.884.377 19.625.532
8.482.673 15.414.799
6.506.869 16.837.294
4.546.754 17.806.494
5.687.436 20.952.991
21.012.445 5.376.552
18.899.682 4.849.005
17.930.433 4.423.194
13.827.624 3.662.385
10.437.191 2.894.068
15.637.893 11.899.728 3.738.164
14.050.677 11.120.706 2.929.970
13.507.239 10.491.691 3.015.548
10.165.239 9.021.577 1.143.661
7.543.123 7.746.975 (203.852)
552.288
75.299
70.109
134.883
(484.987)
3.185.875 3.185.875 (784.172) 2.401.703 40,81
2.854.671 2.854.671 (878.867) 1.975.803 33,58
3.085.658 3.085.658 (1.125.542) 1.960.115 33,31
1.278.544 644.103 1.922.648 (3.063.329) (1.140.681) (2,42)
(688.840) (688.840) (63.280) (752.120) (1,60)
412.815 85,81% 573.546
385.965 82,79% 512.672
387.684 78,47% 489.675
405.432 61,25% 398.008
387.704 47,68% 291.786
11,18% 11,30% 7,01% 27,58% 21,56% 27,32% 26,10% 28,31%
5,41% 4,02% 6.00% -2,84% 0,80% -7,69% -31,99% 30,36%
29,67% 32,88% 16,30% 163,67% -5,44% -22,10% 43,11%
32,48% 34,76% 16,45% -15,02% -13,14% -20,06%
-20,64% -23,49% -1,28% -10,51% -10,07% -11,68%
11
Rasio Keuangan Margin Operasi Margin Bersih Laba Terhadap Ekuitas Laba Terhadap Aset Rasio Lancar Total Liabilitas terhadap Ekuitas Total Liabilitas terhadap Jumlah Aset Modal Kerja Bersih Jumlah Saham Beredar
17,79% 11,43% 22,06% 12,24% 131,60%
15,50% 10,45% 23,29% 12,82% 64,45%
16,82% 10,93% 30,12% 11,64% 60,53%
8,27% -8,25% -25,09% -6,41% 91,37%
-1,95% -7,21% -13,22% -3,59% 41,29%
80,29%
81,71%
158,75%
291,63%
268,41%
44,53% 1.991.750 58.839.958
44,96% (1.691.742) 58.839.958
61,35% (2.260.579) 58.839.958
74,47% (263.890) 58.839.958
72,86% (3.844.945) 58.839.958
*) dalam Rupiah penuh
12
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Para pemegang saham yang terhormat, Puji dan Syukur kita panjatkan kehadapan_Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan karunia-Nya lah kami dapat mempersembahkan Laporan Tahunan 2011 ini. Perseroan secara terus menerus dan konsisten telah menunjukkan kinerja yang baik. Perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2.401.703.838, yang meningkat sebesar 21,56% dari tahun 2010 serta peningkatan pendapatan Perseroan sebesar 11,18% dari tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 yang membukukan 6,5 % menciptakan demand yang meningkat sehingga seiring dengan hal tersebut terjadi imbasnya pada pendapatan operasional Perseroan. Untuk masa mendatang, Manajemen terus berbenah diri dan terus menerus berusaha menyempurnakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh hotel Perseroan, baik fisik, fasilitas, pelayanan, maupun kinerja hotel secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, prospek usaha Perseroan yang disusun oleh Dewan Direksi dapat diterima serta direalisasikan pada kegiatan operasional Perseroan. Saat ini hotel milik Perseroan merupakan Hotel terbaik di Sumatera Barat, yang telah menerima berbagai penghargaan dan Predikat sebagai Hotel berbintang Terbaik di Sumatera Barat. Pada saat ini, komite yang berada di bawah Dewan Komisaris hanya Komite Audit yang akan dijelaskan dalam Laporan Tahunan ini. Selain daripada itu, tidak terdapat komite lainnya yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajarannya yang telah berupaya keras dalam memaksimalkan kinerja selama tahun 2011. Sukses Perseroan adalah sukses dari kita semua, Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Para Pemegang Saham, Seluruh Jajaran Karyawan dan stakeholder lainnya atas kerjasama, kerja keras dan dedikasinya bagi Perseroan.
13
LAPORAN DIREKSI
Para pemegang saham yang terhormat, Pertama-tama, marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan Berkat-Nya Perseroan dapat mempersembahkan Laporan Tahunan 2011 PT Grahamas Citrawisata Tbk. (”Perseroan”). Tahun 2011 Perseroan mengakhirinya dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 2.401.703.838. Semua didasarkan atas kerja keras Direksi dan seluruh jajaran manajemen operasional hotel Perseroan. Kinerja Perseroan pada tahun 2011 menunjukkan peningkatan yang signifikat dibandingkan dengan kondisi tahun 2010. Laba Bersih Perseroan menigkat 21,56% diatas laba bersih periode yang sama pada tahun 2010, yaitu dari Rp 1.975.803.879 pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 2.401.703.838 pada tahun 2011. Peningkatan signifikan terjadi pada pendapatan hotel dari paket meeting dari penjualan kepada tamu perusahaan dan dari tamu biro perjalanan. Kondisi pariwisata Sumatera Barat yang mulai pulih setelah terjadinya bencana alam, serta promosi yang terus menerus dilakukan oleh Perseroan bersama intansi-instansi lainnya, mendorong angka kedatanga tamu yang menginap di hotel milik Perseroan. Harga kamar rata-rata pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 412.815 dibanding tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 384.965. Operasional hotel Perseroan telah memperbaiki efisiensi dan penekanan terhadap biaya operasional. Pertumbuhan Perseroan merupakan imbas dari peningkatan aktifitas transaksi perhotelan yang dikarenakan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung seiring dengan membaiknya iklim pariwisata di daerah Sumatera Barat. Dan manajemen Perseroan terus menerus melakukan inovai baik dalam segi marketing maupun perbaikan untuk menyempurnakan operasional, dalam hal produk dan jasa yang ditawarkan. Lokasi hotel yang berada di jantung kota Bukittinggi yang merupakan obyek wisata utama di Sumatera Barat, dan unit hotel milik Perseroan saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu ikon Kota Bukittinggi selain Jam Gadang yang terkenal. Hotel milik Perseroan menjadi hotel tujuan utama dari para wisatawan yang melancong ke Bukittinggi. Bagi bagi para pebisnis, hotel milik perseroan merupakan tempat yang nyaman dan memiliki standar tinggi hotel berbintang dalam pelayanannya, sehingga prospek usaha unit hotel Perseroan akan sangat bagus di masa depan. Direksi meyakini bahwa apapun usaha-usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja Perseroan, haruslah tetap berpedoman pada Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), oleh karena itu Perseroan terus meningkatkan dan menyempurnakan penerapannya dan mengoptimalkan seluruh fungsi yang ada, mulai dari fungsi pengawasan komisaris melalui komite audit sampai dengan fungsi-fungsi yang berada di bawah direksi. Dengan demikian budaya Good Corporate Governance akan menjadi budaya yang melekat pada diri Komisaris, Direksi dan karyawan diseluruh organisasi, khususnya dalam hal transapansi serta akuntabilitas pada setiap program maupun kegiatan yang akan dilakukan Perseroan. Perseroan secara terus menerus melakukan perbaikan dan pembenahan diri. Sukses Perseroan adalah sukses dari kita semua, untuk itu Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan
15
15
LAPORAN KOMITE AUDIT
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang terhormat, Sebelumnya ijinkan kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya atas kepercayaan Komisaris yang diberikan kepada kami menjadi Komite Audit PT Grahamas Citrawisata Tbk. Komite Audit Perseroan melaksanakan tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit tertulis yang disahkan oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan Piagam Audit, Komite Audit harus terdiri atas sekurang-kurangnya satu orang komisaris Independen dan dua tenaga ahli independen sebagai anggota. Salah seorang anggota Komisaris Independen diangkat sebagai Ketua. Susunan Komite Audit Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Ketua : Noprian Fadli Anggota : Azwir Anwar Anggota : Agung Nurmansyah LAPORAN KEGIATAN KOMITE AUDIT Sejak terbentuknya Komite Audit, dan selama tahun 2011 Komite Audit telah melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan tanggungjawab Komite Audit sebagaimana diatur dalam Ketentuan-ketentuan Peraturan Bapepan-LK dan Bursa Efek Indonesia. Tugas-tugas tersebut antara lain: 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan peninjauan ulang atas draft final laporan keuangan triwulanan yaitu periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011, September 2011 dan 31 Desember 2011 sesuai jadwal dengan memberikan beberapa saran perbaikan. Berkenaan laporan keuangan auditan untuk tahun buku 2011, Komite Audit telah secara aktif melakukan diskusi dengan manajemen dan akuntan publik yang ditunjuk oleh manajemen, mengenai masalah-masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi 380 (PSA No. 48) perihal komunikasi dengan Komite Audit. 2. Kewaspadaan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komite meminta Manajemen untuk menelaah kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memperoleh keyakinan dari Manajemen bahwa di tahun 2011, sepengetahuan mereka, tidak melihat adanya ketidakpatuhan oleh Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundangundangan.
17
Sebagai tambahan, Komite juga meminta auditor Independen Eksternal dari Perseroan untuk menelaah hal yang sama, dan memperoleh opini sesuai dengan penugasan mereka berdasarkan standar audit Ikatan Akuntansi Indonesia SA 317 mereka tidak melihat adanya ketidak-patuhan Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan penelaahan ini, Komite sepengetahuannya tidak melihat adanya ketidakpatuhan oleh Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundangundangan yang berlaku di tahun 2011. 3. Pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka penyusunan keuangan, kontrol internal dan independensi dari auditor Perseroan:
laporan
Manajemen Perseroan bertanggung-jawab atas proses akuntansi, pengendalian internal dan pelaporan keuangan, termasuk penyusunan laporan keuangan Perseroan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”). Auditor Eksternal Perseroan bertanggung-jawab untuk mengaudit laporan keuangan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlaku umum dan memberikan opini apakah laporan keuangan tersebut telah menyajikan secara wajar, dalam hal-hal yang material, posisi keuangan, dan hasil kegiatan dan arus kas perusahaan sesuai dengan “SAK”. Komite bertanggung-jawab untuk menelaah, dalam peranan pengawas, proses pelaporan dan pemeriksaan keuangan sesuai dengan Pedoman Kerja Komite. Komite mencatat opini tanpa syarat Auditor bahwa laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaannya untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 disajikan dengan wajar, dalam seluruh aspek material, posisi keuangan Perseroan dan anak perusahaannya per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang umum berlaku di Indonesia. Berdasarkan penelaahan, Komite, sejauh pengetahuan mereka, tidak melihat adanya kekeliruan material dalam laporan keuangan dan pernyataan keuangan. Dan Komite berpendapat bahwa Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit tahun 2011 telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang umum berlaku; dan bahwa hasil audit konsisten dengan rencana dan spesifikasi audit seperti tercantum dalam kontrak penugasan audit. Komite telah merekomendasikan kepada Dewan Komisaris agar laporan keuangan yang diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dimasukkan dalam Laporan Tahunan Perseroan kepada Pemegang Saham. 4. Pada tahun 2011, Komite Audit memperoleh beberapa penugasan khusus oleh Komisaris, antara lain: a. Evaluasi kinerja manajemen secara keseluruhan atas operasional Hotel The Hills Bukittinggi, dimana Komite Audit turun langsung ke Hotel untuk menganalisa dan menilai system pengendalian internal kegiatan hotel yang dilakukan sedikitnya dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sekali.
18
19
INFORMASI SAHAM PERUSAHAAN A. PERKEMBANGAN SAHAM PERSEROAN Sebelum saham PT Grahamas Citrawisata Tbk. dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia yaitu sebagai bursa hasil penggabungan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan Desember 2007, saham PT Grahamas Citrawisata sebelumnya dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Selama tercatat di Bursa Efek Surabaya, saham PT Grahamas Citrawisata Tbk. tidak mengalami pergerakan dan perdagangan, namun setelah diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia kemudian terjadi transaksi perdagangan saham PT Grahamas Citrawisata Tbk. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Grahamas Citrawisata Tbk. nomor 20 tertanggal 13 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia nomor AHU-0060848.AH.01.09 Tahun 2009 tertanggal 14 September 2009, dimana RUPS telah sepakat dan setuju untuk meningkatkan kembali nilai nominal saham dari Rp 100,- menjadi Rp 800,-, agar sesuai dengan nilai nominal saham yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia yang sebelumnya secara hukum dan di dalam pembukuan Perseroan telah diturunkan nilai nominalnya dari Rp 800,- menjadi Rp 100,- berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Grahamas Citrawisata Tbk. nomor 77 tertanggal 28 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia nomor AHU-39154.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 8 Juli 2008, namun rencana penurunan nilai nominal saham Perseroan tersebut tidak mendapat persetujuan dari PT Bursa Efek Indonesia berdasarkan Surat dari Bursa Efek Indonesia No. S-02223/BEI.PSJ/04-2008 tanggal 24 April 2008, PT Bursa Efek Indonesia belum memberikan izin penerapannya di Bursa, sehingga saat ini Nilai Nominal saham pada buku Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia adalah sama yaitu sebesar Rp 800,- per lembar saham. Jumlah saham beredar pada tanggal 31 Desember 2011 di buku Perseroan adalah sebanyak 58.839.958 lembar saham, dimana dari jumlah tersebut termasuk saham masyarakat sebanyak 8.995.008 lembar saham. Berikut adalah ikhtisar pergerakan dan perkembangan harga saham PT Grahamas Citrawisata Tbk. Berikut ini adalah harga dan jumlah saham Perseroan yang diperdagangkan dalam 2 tahun terakhir : Tahun Triwulan Harga Harga Harga Volume Tertinggi Terendah Penutupan
2011
I II III IV
860 860 860 860
860 860 800 860 20
860 860 860 860
-
2010
I II III IV
860 860 800 860
860 860 860 860
860 860 860 860
-
Berikut ini adalah struktur Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebagai berikut : Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
1. PT Martel (d/h Meta Archipelago Hotel)
10.692.450
8.553.960.000
18,17
2. Tophams Finance Limited
21.533.875
17.227.100.000
36,60
3. Mc Cloud Investments Limited
17.618.625
14.094.900.000
29,94
8.995.008
7.196.006.400
15,29
58.839.958
47.071.966.400
100,00
5. Masyarakat Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
B. DIVIDEN Jumlah dividen yang dibagikan tergantung pada jumlah laba bersih yang diperoleh Perseroaan, keadaan keuangan Perseroan dan laporan keuangan Perseroan, serta diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan Perusahaan. Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006 Perseroan belum dapat membagikan dividen. C. ASET TETAP PERSEROAN Aset tetap Perseroan berupa tanah, bangunan, perlengkapan hotel dan peralatan terletak di : Lokasi The Hills Hotel and Convention Jl. Laras Datuk Bandaro, Kelurahan Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat
Jenis Tanah Bangunan Perlengkapan hotel Peralatan
Luas 9.127 m2
Gedung Medco Jl. Ampera Raya No. 18- 20 Jakarta Selatan
Peralatan Kantor
Nihil
21
PERISTIWA PENTING TAHUN 2011 KEIKUTSERTAAN PERSEROAN DALAM KEGIATAN KEMASYARAKATAN Pada tahun 2011 Perseroan sedikit banyak melakukan kegiatan sosial seperti pemberian beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa yang tidak mampu, namun mempunyai prestasi yang dapat membuat mereka menjadi warga yang berguna bagi bangsa dan negara. Program ini telah dilakukan setiap tahun oleh Perusahaan. Perseroan juga memberikan bantuan untuk pembangunan sekolah dan bantuan untuk pesantren-pesantren untuk meningkatkan kegiatan pendidikan. Pada tanggal bulan Agustus 2011 Perseroan melakukan kegiatan silahturahim yaitu dengan mengadakan acara Ramah Tamah, Pemberian Bantuan serta Santunan dengan memberikan bantuan sumbangan, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka, dengan biaya sebesar Rp 25.000.000.
Perseroan juga melaksanakan kegiatan sosial seperti khitanan masal bagi kaum yang kurang mampu duafa, disamping meningkatkan tali sirahturahmi dengan penduduk dilingkungan hotel.
Pada tanggal 6 November 2011 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Perseroan melakukan kegiatan amal kurban kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah operasional hotel. Biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam kegiatan ini adalah sebesar Rp 28.000.000.
22
KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga bagi Perseroan, oleh karena itu Perseroan terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan masyarakat di sekitar unit usaha Perseroan. Dalam rangka membentuk team work yang solid di lini operasional hotel Perseroan, Perseroan mengikutsertakan karyawan perseroan dalam workshop, seminar dan training baik training yang diadakan sendiri oleh Perseroan maupun mengikuti training-training yang diadakan oleh pihak luar di luar wilayah unit operasi Perseroan. Perseroan juga mengadakan outbound untuk melatih kemampuan di team lini staff operasional serta melatih kebersamaan agar memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat diantara manajemen hotel.
Saat ini juga, Perseroan mengelola sebuah sekolah yang berada di bawah yayasan milik Perseroan yang bernama Institute Pendidikan dan Pelatihan Perhotelan Alternatif (IP3A), dimana Perseroan ingin mengembangkan kempetensi masyarakat di sekitar unit usaha Perseroan agar mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia baik bagi Perseroan dan masyarakat lainnya terutama di sektor Perhotelan dan Pariwisata.
23
ANALISIS DAN PEMBAHASAN KINERJA PERSEROAN Pada analisis dan pembahasan kinerja Perseroan berikut ini disajikan perkembangan Perseroan : KEUANGAN Analisis keuangan berikut disajikan berdasarkan angka-angka dari ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan, Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan, Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh Soewondo & Rekan, dan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan. Tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tingkat penjualan Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,18% dibanding penjualan yang sama pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan terjadi pada pendapatan dari paket meeting Hotel dari tamu korporasi dan tamu dari agen biro perjalanan peningkatan penjualan tak lepas dari usaha seluruh manajemen Perseroan untuk meningkatan pendapatan hotel serta efisiensi terhadap biaya operasional hotel. Manajemen hotel terus-menerus meningkatkan efisiensi, sehingga pada tahun 2011, Perseroan berhasil membukukan laba bersih yang meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. a. Penjualan Bersih Pendapatan bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 21.012.445.717 yaitu meningkat sebesar 11,18% dari pendapatan periode yang sama pada tahun 2009. Promosi dan kegiatan pemasaran yang terus menerus dilakukan perseroan untuk membantu memulihkan sektor pariwisata paska bencana Gempa yang terjadi pada akhir tahun 2009 memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan Perseroan, terbukti dari meningkatnya pendapatan dari tamu Korporasi dan tamu agen biro perjalan. Pendapatan bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 18.899.682.649 yaitu meningkat sebesar 5,41% dari pendapatan periode yang sama pada tahun 2009. Sedangkan pendapatan periode setahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 17.930.433.457 atau meningkat sebesar Rp 4.102.808.476 atau 29,67% dari pendapatan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 13.827.624.981 karena peningkatan pendapatan dari paket meeting yang didominasi oleh pemakaian instansi-instansi Pemerintahan Sumatera Barat. Sedangkan pendapatan bersih pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp 3.390.434.017 atau sebesar 32,48% dari pendapatan bersih yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang disebabkan oleh
24
pemulihan kondisi di wilayah Sumatera akibat bencana alam yang melanda pada tahun 2007. Komponen-komponen substansial dari pendapatan adalah terdiri dari 2 (dua) hal terbesar yaitu Pendapatan dari penyewaan kamar hotel dan Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman. Komposisinya masing-masing pada tahun 2011 adalah 61,76% dan 36,74% atau secara keseluruhan telah mewakili 98,50% dari total pendapatan Perseroan, sedangkan biaya-biaya subtansial untuk dapat mengetahui hasil usaha Perseroan yaitu biaya langsung sebesar 25,58%, biaya gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar 14,72%, biaya energi sebesar 10,85% serta biaya usaha lainnya seluruhnya sebesar 31,07%. b. Beban Departemen Operasi : 1. Beban Pokok Departemen Operasi Beban pokok departemen operasi untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.370.382.199 meningkat sebesar Rp 280.662.129 atau sebesar 13,43% dari periode yang sama pada tahun 2010 yang mencapai sebesar Rp 2.989.720.070, hal tersebut dikarenakan biaya pokok departemen operasi merupakan biaya variable pembelian bahan-bahan pokok untuk produk makanan dan minuman serta lainnya yang dihasilkan oleh hotel. Beban pokok departemen operasi untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.089.720.070 meningkat sebesar Rp 208.054.788 atau sebesar 11,06% dari periode yang sama pada tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 1.881.665.282. Beban pokok departemen operasi untuk periode setahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.881.665.282 meningkat sebesar Rp 449.231.793 atau sebesar 31,36% dari periode yang sama pada tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp 1.432.433.489. Beban pokok departemen operasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 meningkat sebesar Rp 337.066.299 atau sebesar 35,73% dari beban pokok departemen operasi pada tanggal 31 Desember 2007 yang mencapai Rp 1.055.367.190. Seiring dengan meningkatnya pendapatan hotel Perseroan maka akan terjadi peningkatan pada komponen biaya pokok departemen operasi. 2. Beban Upah Langsung Beban upah langsung untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.714.569.874, meningkat sebesar Rp 56.656.550 atau sebesar 3,41% dari periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang mencapai Rp 1.657.569.874. Setiap tahun Pemerintah menetapkan kenaikan upah minimum regional serta penambahan tenaga karyawan harian dan lainnya seiring dengan peningkatan volume usaha hotel, namun hotel perseroan tetap dapat melakukan efisiensi dari biaya ini, terbukti manajemen dapat menekan pertumbuhan biayanya. Beban upah langsung untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.657.569.874, meningkat sebesar Rp 225.421.150 atau sebesar 15,74% dari periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang mencapai Rp 1.432.148.724. Beban upah langsung untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.432.148.724, meningkat sebesar Rp 108.398.168 atau sebesar 8,19% dari periode 25
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang mencapai Rp 1.323.750.556. Beban upah langsung periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 meningkat sebesar Rp 237.660.001 atau sebesar 21.88% dari beban upah langsung periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang mencapai Rp 1.086.090.555. 3. Beban Lain-lain Departemen Operasi Beban lain-lain departemen operasi juga merupakan biaya variable departemen operasional hotel, untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah mencapai Rp 1.290.034.886, meningkat sebesar Rp 188.319.600 atau 17,09% dari periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 1.101.715.286. Biaya tersebut terdiri dari biaya penunjang kamar lain-lain, biaya makanan dan minuman lain-lain pendukung departemen unit hotel. Beban lain-lain departemen operasi untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah mencapai Rp 1.101.715.286, menurun sebesar Rp 7.664.927 atau -0,69% dari periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan angka sebesar Rp 1.109.380.213. Beban lain-lain departemen operasi untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah mencapai Rp1.109.380.213, meningkat sebesar Rp 203.178.308 atau mencapai 22,42% dari periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dengan angka sebesar Rp 906.201.905. Biaya lain-lain departemen operasi untuk periode yang berahir pada tanggal 31 Desember 2008 ini meningkat sebesar Rp 153.591.722 atau sebesar 20,41% dari beban lainnya departemen operasi pada tanggal 31 Desember 2007 yang mencapai Rp 752.610.183. c. Beban Usaha Jumlah beban usaha Perseroan periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah mencapai Rp 11.899.728.944, meningkat sebesar Rp 779.021.956 atau sebesar 7,01% dari Beban usaha pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang mencapai Rp 11.120.706.988. Peningkatan biaya terjadi pada komponen biaya energi, listrik dan air, beban gaji dan upah, serta pembayaran kepada Pemda Sumatera Barat. Beban usaha Perseroan periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah mencapai Rp 11.120.706.988, meningkat sebesar Rp 629.015.981 atau sebesar 6,00% dari Beban usaha pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang mencapai Rp 10.491.691.007. Beban usaha Perseroan periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah mencapai Rp 10.491.691.007, meningkat sebesar Rp1.1470.113.471 atau sebesar 16,30% dari Beban usaha pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang mencapai Rp 9.021.577.536 dikarenakan peningkatan biaya pemeliharaan aset Perseroan dan biaya pemulihan keadaan hotel akibat dampak bencana yang melanda daerah usaha Perseroan. Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 meningkat dibandingkan dengan beban usaha Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp 1.274.602.109 atau 16,45% dari Rp 7.746.975.427.
26
Grafik Pendapatan, Beban Departemen Operasi dan Beban Usaha Tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 (Dalam jutaan Rupiah) 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 2011 Pendapatan
2010
2009
Beban Departemen Operasi
2008
2007 Beban Usaha
d. Laba/Rugi Usaha Pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 3.738.164.264 atau meningkat sebesar Rp 808.193.832 atau 27,58% dibanding Laba Usaha Perseroan pada tahun 2009 yang mencapai Rp 2.929.970.431. Hal tersebut dikarenakan peningkatan biaya promosi untuk pemulihan citra pariwisata dan citra hotel Perseroan akibat bencana besar yang mengguncang Sumatera Barat. Laba usaha untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.929.970.431 atau menurun sebesar Rp 85.577.800 atau -2,84% dibanding Laba Usaha Perseroan pada tahun 2009 yang mencapai Rp 3.015.548.231. Pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 3.015.548.231 atau meningkat sebesar Rp 1.871.886.736 atau 163,67% dibanding Laba Usaha Perseroan pada tahun 2008 yang mencapai Rp 1.143.661.495. Dan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 1.143.661.495 dibanding pada tahun buku 2007 dimana Perseroan membukukan rugi usaha sebesar - Rp 203.852.391.
27
Grafik Laba/Rugi Usaha Tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 (Dalam jutaan Rupiah)
4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 (500)
2011
2010
2009
2008
2007
e. Laba/Rugi Bersih Pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2.401.703.838 atau meningkat sebesar 21,56% dibanding laba bersih pada tahun 2010 yang ditutup sebesar Rp 1.975.803.879 dan pada tanggal 31 Desember 2010 laba bersih Perseroan adalah sebesar Rp 1.975.803.879 atau meningkat sebesar 0,80% atau sebesar Rp 15.688.472 dari laba bersih periode yang sama pada tahun 2009. Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 1.960.115.407 dibandingkan pada periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dimana Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1.140.681.468. Rugi bersih pada periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 disebabkan karena pembebanan aktiva pajak tangguhan yang pada tahun buku 2008 ini tidak bisa dimanfaatkan lagi, sehingga sesuai ketentuan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, maka aktiva pajak tangguhan tersebut harus dibebankan pada saat habis masa berlakunya. Untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Perseroan juga membukukan rugi bersih sebesar Rp 752.119.525.
28
Grafik Laba/Rugi Bersih Tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 (Dalam jutaan Rupiah) 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 (500)
2011
2010
2009
2008
2007
(1,000) (1,500)
f. Aset 1) Aset Lancar Jumlah Aset Lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.294.616.782 meningkat 170,47% dari aset lancar per tanggal 31 Desember 2010 yang mencapai Rp 3.066.696.542, karena peningkatan jumlah kas dan bank Perseroan serta peningkatan piutang usaha kepada pelanggan Perseroan dan komponen biaya dibayar dimuka untuk pengadaan barang-barang hotel. Aset Lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.066.696.542 menurun 11,54% dari aset lancar per tanggal 31 Desember 2009* yang mencapai Rp 3.466.652.865, Aset Lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2009* menunjukkan angka sebesar Rp 3.466.652.865, mengalami peningkatan sebesar Rp 673.823.391 atau sebesar 24,13% hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah uang kas Perseroan yang terjadi dari hasil penagihan piutang hasil penjualan hotel perseroan dari klien yang menggunakan jasa hotel Perseroan dan akan digunakan dalam membiayai operasional hotel Perseroan. Jumlah aset lancar Perseroan per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 2.792.838.653 sedikit meningkat dibandingkan dengan aset lancar Perseroan pada tahun 2007 sebesar 3,28% dari Rp 2.704.181.333. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
2) Aset Tidak Lancar Jumlah aset tidak lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 mendapat Rp 11.330.915.280, yaitu menurun akibat depresiasi dan penyerahan kembali kepada Pemerintah Tingkat I Sumatera Barat karena habis masa pemakaian Balai Sidang Bung Hatta. Penurunan sebesar -8,24% dari aset tidak lancar Perseroan per tanggal 29
31 Desember 2010 sebesar Rp 12.348.103.391. Aset tidak lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2009* adalah sebesar Rp 13.370.642.134, menurun sebesar Rp 1.643.023.100 atau sebesar 10,94% dari aset tidak lancar Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 15.013.656.055 dikarenakan penyusutan atas aset tidak lancar berupa biaya perolehan hak atas tanah, bangunan hotel, peralatan hotel serta perlengkapan hotel dan kantor. Aset tidak lancar per tanggal 31 Desember 2008 menurun dibandingkan dengan aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp 18.248.809.483. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
3) Total Aset Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 19.625.532.063 naik sebesar Rp 4.210.732.131 atau 27,32% dari total aset tahun 2010. Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 mencapai Rp 15.414.799.933 menurun sebesar Rp 1.284.384.679 atau 7,69% dari total aset tahun 2009. Total Aset milik Perseroan per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 16.699.184.611 atau menurun sebesar 6,63% dibanding total aset per 31 Desember 2008 sebesar Rp 17.806.494.708. Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 menurun dibandingkan dengan total aktiva Perseroan pada tahun 2007 sebesar 15,02% dari Rp 20.952.990.816, penurunan tersebut sebagai akibat dari kerugian yang diderita oleh Perseroan pada tahun 2008.
g. Kewajiban 1. Jumlah liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 6.302.867.075 meningkat sebesar 32,46% dari tahun 2010 yang mencapai Rp 4.758.439.175 karena penurunan utang pajak dan komponen utang lain-lain. Liabilitas jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 tersebut menurun sebesar 968.801.542 atau 16,92% dari liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2009*. Pada tahun 2010 Perseroan telah membayar kewajiban Pajak Perseroan pada tahun 2009 dan pembayaran kewajiban kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Barat. Liabilitas jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2009* adalah sebesar Rp 5.727.240.717 atau meningkat 87,37% dibanding liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 3.056.728.890 disebabkan karena Perseroan sudah mulai membayar Pajak Badan sehingga muncul kewajiban perpajakan yang segera harus diselesaikan serta peningkatan kewajiban kepada Pemerintah Daerah Sumatera Barat atas kerjasama bagi hasil pengelolaan Balai Sidang Bung Hatta. Liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2008 menurun dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp 6.549.126.777. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
2. Jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 adalah mencapai Rp 2.437.287.592 atau meningkat sebesar Rp 264.600.395 atau sebesar 12,18% dibanding liabilitas jangka panjang tahun 2010 yang mencapai Rp 30
2.172.687.198. Liabilitas jangka panjang per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.172.687.198 atau menurun sebesar Rp 2.429.497.403 atau 52.79% dari tahun 2009* yang mencapai Rp 4.602.184.601. Pada tahun 2010 Perseroan telah menyelesaikan kewajibannya kepada Pihak Hubungan Istimewa yaitu kepada Westin Castle Limited sebesar Rp 2.101.269.198 dan Bavarna Limited sebesar Rp 497.400.000. Liabilitas jangka panjang Perseroan per tanggal 31 Desember 2009* menunjukkan angka sebesar Rp 4.602.184.601 atau menurun 54,89% dibanding liabilitas jangka panjang Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 10.203.011.544 dikarenakan Perseroan telah membayar kepada Pihak Hubungan Istimewa atas hutang Perseroan. Liabilitas jangka panjang Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 meningkat sebesar Rp 1.486.583.247 atau sebesar 17,05% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang Perseroan pada tahun 2007 yang mencapai sebesar Rp 8.716.428.297. Hal ini diakibatkan adanya restrukturisasi hutang jangka pendek kepada pihak terafiliasi Perseroan yaitu PT Semen Gombong yang berubah menjadi hutang jangka panjang setelah diambil alih oleh Westin Castle Ltd dan Bavarna Limited. Hutang yang diambil alih adalah sebesar USD 500.000 yang diambil alih masing-masing sebesar 55% oleh Westin Castle Limited dan 45% oleh Bavarna Limited. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
3. Jumlah Liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 8.740.154.668 atau meningkat sebesar Rp 1.809.028.295 atau 26.10% dari jumlah liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2010. Jumlah liabilitas Perseroan pada tahun 2010 adalah mencapai Rp 6.931.126.373 menurun signifikan sebesar Rp 3.260.188.557 atau 31,99% dari jumlah liabilitas pada tahun 2009, sedangkan jumlah liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.329.425.318 menurun 22,10% dibanding total jumlah liabilitas per tanggal 31 Desember 2008 yang mencapai Rp 13.259.740.434. Pada tahun 2010 dan 2009 Perseroan Perseroan telah melunasi dan membayar hutang kepada pihak hubungan istimewa. Jumlah liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 menurun sebesar 13,14% atau sebesar Rp 2.005.814.640 dari jumlah liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2007. Perseroan beritikad baik untuk mendisiplinkan diri untuk mengurangi beban akibat kewajiban yang ditanggung oleh Perseroan. 4. Dalam menyelesaikan kewajiban Perseroan, sampai saat ini dana yang digunakan oleh Perseroan adalah berasal dari sumber dana intern yaitu dari hasil operasional Perseroan, dimana dalam EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) periode 2011 menunjukkan angka sebesar Rp 4.928.948.617. h. Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 10.884.377.398 atau meningkat sebesar 28,31% dari ekuitas Perseroan pada tahun 2010 yang mencapai Rp 8.482.673.560, karena Perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2.401.703.838. Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.482.673.560 atau meningkat sebesar 30,36% dari jumlah ekuitas per tanggal 31 Desember 2009. Jumlah ekuitas per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 31
6.506.869.681 meningkat sebesar 43,11% dari posisi ekuitas per tanggal 31 Desember 2008 yang disebabkan Perseroan mampu membukukan keuntungan bersih pada tahun buku 2009, sedangkan posisi ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 4.546.754.274 atau menurun sebesar -20,06% dari ekuitas per tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 5.687.435.742 yang diakibatkan kerugian Perseroan pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang disebabkan oleh akibat adanya pembebanan pajak tangguhan. Manajemen Perseroan secara terus menerus melaksanakan rencana strategis yang telah disusun oleh Perseroan antara lain : -
Terus menerus memperbaiki kinerja hotel, dengan memperbaiki kualitas produk dan pelayanan hotel kepada tamu, termasuk perbaikan SDM hotel dengan pergantian pengurus hotel yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hotel yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan Perseroan.
-
Kemungkinan Perseroan untuk menerbitkan saham baru dengan melaksanakan right issue untuk memperoleh dana segar apabila keadaan pasar modal di Indonesia telah memungkinkan Perseroan untuk melaksanakannya.
Grafik Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan Tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 (Dalam jutaan Rupiah) 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 2011 Aset
2010
2009 Liabilitas
32
2008
2007 Ekuitas
i. Likuditas Rasio likuiditas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya dengan penggunaan aset lancar. Rasio likuiditas perusahaan untuk periode 31 Desember 2011, 2010, 2009*, 2008 dan 2007 adalah masing-masing 131,60%; 64,45%; 60,53%*; 91,37% dan 41,29%. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
j. Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas ekuitas Perseroan untuk periode 31 Desember 2011, 2010, 2009*, 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar 80,29%; 81,71%; 158,75%; 291,63% dan 268,41%, sedangkan solvabilitas aset Perseroan untuk periode 31 Desember 2011, 2010, 2009*, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 44,53%; 44,96% 61,35%; 74,47% dan 72,86%. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
k. Imbal Hasil Aktiva Imbal hasil aktiva atau Return on Asset (ROA) menunjukkan tingkat kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dimilikinya. Imbal hasil aktiva Perseroan untuk periode 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 adalah 12,24%; 12,82%; 11,64; -6,41% dan -3,59%. l. Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas atau Return on Equity (ROE) menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang diinvestasikan. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan untuk periode 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 masingmasing adalah 22,06%; 23,29%; 30,12%; -25,09%; -13,22%. m. Modal Kerja Bersih Modal kerja bersih menunjukkan tingkat selisih dari aktiva lancar setelah dikurangi kewajiban lancar Perseroan pada akhir tahun buku Perseroan. Modal kerja bersih Perseroan per tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009*, 2008 dan 2007 masing-masing adalahRp 1.991.749.707; –Rp 1.691.742.633; –Rp 2.260.578.673; -Rp 263.890.237 dan Rp 3.844.945.444. *) sebelum reklasifikasi akun pada penyajian Laporan Audit per tanggal 31 Desember 2010
n. Kemampuan Membayar Hutang Kemampuan membayar hutang Perseroan seperti ditunjukkan dalam tabel berikut: No 1. 2. 3. 4.
Rasio Debt to Equity Ratio Debt to Total Asset Ratio Current Cash Debt Coverage Ratio Cash Debt Coverage Ratio 33
2011 80,29% 44,53% 18,38% 13,25%
2010 81,71% 44,96% 65,99% 45,31%
o. Tingkat Kolektibilitas Piutang perseroan Perbaikan juga terlihat di dalam tingkat kolektibilitas piutang dagang perseroan, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, lama hari penagihan piutang usaha Perseroan adalah mencapai 17 hari, sedikit menurun daripada tahun buku 2009 ditutup dengan waktu 13 hari. p. Pengelolaan Kas Perseroan Kas yang dihasilkan dari operasional hotel The Hills Bukittinggi milik Perseroan ditransfer ke Head Office Jakarta, setelah diterima di Head Office Jakarta, sebagian besar diperuntukkan untuk pembayaran operasional Perusahaan seperti, biaya sosial dan promosi untuk marketing, pembayaran ke supplier/kontraktor yang ditunjuk dari Head Office Jakarta, biaya-biaya yang berkaitan dengan status Perseroan sebagai perusahaan terbuka dan perpajakan. Hal utama yang menjadi prioritas penggunaan dana kas Perseroan adalah membayar kewajiban kepada Kreditor Perseroan. q. Resiko Perubahan Harga Pasar. Perubahan harga tidak akan berdampak besar bagi Pendapatan Perseroan, karena tarif yang berlaku bagi hotel milik perusahaan telah ditetapkan oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia), sehingga Perseroan tidak bisa menetukan sendiri harga produk Perseroan.
34
RESIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan menghadapi beberapa risiko usaha baik faktor mikro maupun makro yang dapat mempengaruhi Kinerja Perseroan. Risiko usaha tersebut adalah sebagai berikut : A. RESIKO ALAM Faktor resiko alam masih merupakan risiko utama bagi kelangsungan hidup Perseroan oleh karena posisi unit usaha Perseroan yang berlokasi di luar wilayah kantor pusat Perseroan. Risiko merupakan risiko dihadapai oleh Perseroan dalam periode jangka pendek terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu bisa menimpa daerah tempat unit usaha Perseroan yaitu di Bukittinggi. Kota Bukittinggi terletak di Propinsi Sumatera Barat, dimana daerah ini dilewati oleh susunan gugusan gunung-gunung yang dikenal dengan nama Bukit Barisan yang terjajar dari Sumatera Utara sampai dengan Sumatera Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi beberapa bencana alam yang mengguncang daerah ini dan sekitarnya. Pariwisata sangat erat kaitannya dengan kenyamanan dan keselamatan, sehingga faktor bencana alam sangat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Upaya Perseroan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut adalah dengan megalakkan promosi bersama-sama dengan Dinas Pariwisata Sumatera Barat agar para wisatawan dan calon wisatawan tidak takut untuk berkunjung ke Sumatera Barat sekaligus menampik isu-isu tentang bencana yang lebih besar lagi yang akan terjadi di Sumatera Barat. B. RESIKO GEJOLAK SOSIAL POLITIK DAN KEAMANAN Stabilitas politik di Indonesia dan kebijakan pemerintah baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibidang sosial politik dan keamanan, baik yang langsung berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan, ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perseroan. Kebijakan di bidang politik dan keamanan yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya jumlah kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke tanah air dan ke Sumatera Barat pada khususnya. Pariwisata sangat tergantung pada kondisi keamanan suatu negara, jika negara tersebut dapat memberikan jaminan keamanan bagi wisatawan yang akan berkunjung, maka pariwisata itu akan dapat berjalan dengan baik, namun jika keamanan tidak ada, mustahil bagi wisatawan untuk datang ke negara tersebut. C. RESIKO MENINGKATNYA PERSAINGAN DI SEKTOR YANG SAMA Sektor pariwisata merupakan investasi yang menarik saat ini. Sektor ini sangat menggiurkan bagi mereka yang memiliki permodalan yang cukup serta mendapat posisi aset yang sangat strategis. Usaha akomodasi akan menjadi sangat kompetitif dengan banyakya perusahaan yang menjalankan usaha sejenis yaitu dibidang perhotelan. Kondisi seperti itu tentu akan menciptakan suasana persaingan yang sangat ketat dari hotel-hotel yang ada dan yang akan dibangun pada masa mendatang, pengaruh utamanya akan terlihat pada persaingan produk, pelayanan dan yang paling penting pada harga rata-rata per kamar hotel (average room rate). Dalam persaingan, efisiensi dan kualitas produk memegang peranan yang sangat penting. Apabila perseroan tidak mampu menjalankan 35
usaha secara efisien, serta menjaga kualitas produk dan pelayanannya, maka dapat berpotensi mengakibatkan turunnya pangsa pasar pendapatan perseroan.
D. RESIKO PERUBAHAN PERATURAN DAN PENEGAKKAN HUKUM Kegiatan usaha Perseroan diatur secara ketat oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan, adanya perubahan atas peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan tersebut, seperti misalnya perubahan Undang-undang perseroan terbatas, ketenagakerjaan, ijin-ijin yang menyangkut penjualan minuman keras, hiburan dan mengenai tarif Pajak Pembangunan I, dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan kinerja Perseroan. E. RESIKO SUMBER DAYA MANUSIA Jumlah karyawan tetap Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebanyak 93 orang. Secara umum karyawan Perseroan memulai karir dari bawah, namun ketika Perseroan mulai tumbuh dan berkembang muncul kebutuhan akan posisi tertentu, dan karyawan yang mempunyai prestasi akan dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi. Perseroan percaya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu kunci untuk untuk menggerakkan jalannya usaha dan pertumbuhan Perseroan. Perseroan berusaha untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional dan bertanggung jawab dan menciptakan sistim komunikasi yang tepat serta berorientasi pada kerjasama tim. F. RESIKO DEPRESIASI MATA UANG RUPIAH Resiko ini timbul apabila perseroan mengambil hutang dalam bentuk valuta asing maupun bila perseroan menerima pembayaran dalam valuta asing dari tamu yang menggunakan jasa hotel. Mengingat jumlah tamu yang menggunakan jasa hotel tidak seluruhnya tamu domestik, transaksi dengan mata uang asing tidak dapat dihindari, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan mata uang asing lainnya akan membawa dampak terhadap pendapatan perseroan.
36
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal Laporan Keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan Keuangan Audit oleh Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan, telah dilakukan kesepakatan sewa menyewa area antara The Hills Hotel dengan PT. Aplikanusa Lintasarta dan telah disepakati mengenai masa sewa selama 3 ( Tiga ) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian.
37
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Dalam upaya melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dan disesuaikan dengan Anggaran Dasar, pengurusan Perseroan dilakukan sepenuhnya oleh Direksi dan diawasi oleh komisaris yang berfungsi sebagai penasehat Direksi. DEWAN KOMISARIS Anggota Dewan Komisaris mempunyai tanggung jawab pengawasan terhadap Direksi dalam mengelola Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi, Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan bertanggung jawab pada RUPS. Komisaris Perseroan terdiri dari 5 (lima) orang, 60% (enam puluh persen) diantaranya adalah Komisaris Independen. Dengan demikian Perseroan telah memenuhi Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) nomor SE03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 dan Peraturan BEJ nomor 1-A tanggal 19 Juli 2004 yang mensyaratkan bahwa jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari total jumlah Komisaris dan juga telah memenuhi seluruh kualifikasi mengenai Komisaris Independen sesuai peraturan BAPEPAM-LK Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 Lapiran Peraturan IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Anggota Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang segera diangkat pada saat berakhirnya jabatan anggota Dewan Komisaris sebelumnya. Calon Anggota Dewan Komisaris diajukan oleh Para pemegang Saham dan penetapan keputusan dilaksanakan dengan keputusan yang musyawarah dan mufakat atau cara lain yang disetujui dan disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan komisaris mengadakan pertemuan sekali setiap tiga bulan untuk membahas kinerja Perseroan yang dilaksanakan oleh Dewan Direksi yang dihadiri minimum oleh 2 (dua) orang atau seluruh anggota Dewan Komisaris. Komisaris Perseroan melakukan juga rapat selain rapat rutin juga atas permintaan dari : a. Komisaris Utama b. Satu atau lebih anggota Komisaris c. Direksi d. Pemegang Saham Pada tahun 2011 Dewan Komisaris mengadakan pertemuan sebanyak 9 (sembilan) kali pertemuan yang dihadiri minimum oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris untuk membahas hasil pelaksanaan kegiatan operasional hotel, pembahasan perbandingan antara prospek usaha yang disusun oleh Dewan Direksi serta pembahasan mengenai kelanjutan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Barat, masukan dari Dewan Komisaris atas strategi yang akan diambil oleh manajemen hotel, serta beberapa hal luar 38
biasa seperti halnya pembahasan kegiatan usaha Perseroan akibat bencana alam yang melanda daerah tempat usaha Perseroan. Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama tahun 2011 adalah sebesar lebih kurang Rp 180.000.000. Jumlah remunerasi tersebut ditetapkan berdasarkan kinerja Perusahaan, tingkat inflasi dan faktor ekonomi lainnya.
DIREKSI Direksi Perseroan memegang tanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan serta mewakili Perseroan dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Selain hal tersebut Direksi bertugas untuk memimpin Perseroan dalam mencapai tujuan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, melaksanakan keputusan RUPS Perseroan dan mematuhi peraturan perundang-undangan. Direksi Perseroan terdiri dari dua orang, yaitu Direktur Utama dan Direktur, dengan tanggung jawab sebagai berikut : a. Direktur Utama bertanggung jawab secara keseluruhan atas kelancaran kegiatan usaha Perseroan, dan memastikan semua organ-organ yang berada dibawahnya yaitu di operasional berfungsi pada tempatnya. b. Direktur bertanggung jawab juga sebagai corporate secretary yang menginformasikan kepada khalayak umum tentang aktivitas Perseroan, bertanggung jawab atas akuntansi dan keuangan Perseroan, bertanggung jawab atas ketaatan Perseroan pada peraturan Bursa, Bapepam-LK, Perpajakan dan kegiatan operasional hotel, kegiatan pemasaran hotel Perseroan. Struktur Direksi dipandang cukup efektif dengan ukuran Perseroan, terlihat dari efisiensi alur perintah yang lebih singkat. Direksi Perseroan melakukan rapat sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam sebulan, disamping itu, Direksi juga melakukan rapat atas permintaan : a. Direktur Utama b. Komisaris c. Pemegang Saham Dalam rapat Direksi biasanya mengundang Komisaris dalam rangka memberikan nasehat dan masukan atas pembahasan masalah yang sedang dibicarakan. Dewan Direksi secara terus menerus melakukan interaksi guna membahas kinerja operasional hotel Perseroan. Oleh karena Dewan Direksi beranggotakan 2 (dua) orang Direktur, maka setiap pertemuan selalu dihadiri oleh keduanya. Dewan Direksi juga dibekali program-progran pelatihan yang mampu meningkatkan kompetensi Dewan Direksi dengan mengikuti seminar-seminar bertema ekonomi, perpajakan dan Perhotelan dan melakukan perbandingan-perbandingan dengan mendatangi properti hotel lain. Pada tahun 2011 Direksi mengadakan setiap dua minggu sekali untuk membahas kinerja operasional dan strategi Perseroan.
39
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi selama tahun 2011 adalah sebesar lebih kurang Rp 112.500.000. Jumlah remunerasi tersebut ditetapkan berdasarkan kinerja Perusahaan, tingkat inflasi dan faktor ekonomi lainnya
KOMITE AUDIT Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan peraturan Pencatatan Efek nomor 1-A tentang ketentuan umum pencatatan efek bersifat ekuitas di bursa yang merupakan lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/072001 tanggal 20 Juli 2001.
Berdasarkan Surat Ketetapan Komisaris No 001/DK/GC/VII/2011 tertanggal 14 Juli 2011, tentang Pembentukan susunan Komite Audit PT Grahamas Citrawisata Tbk., maka susunan komite Audit adalah sebagai berikut : Ketua Anggota
: Noprian Fadli : Azwir Anwar Agung Nurmansyah, S.E.
Komite Audit melakukan penelahaan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit Perseroan beranggotakan 3 (tiga) orang termasuk Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit antara lain : - Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan; - Melakukan penelahaan atas pelaksanaan tugas pemeriksaan oleh Internal Audit; - Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan Pasar Modal; - Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada komisaris atas resiko yang dihadapi Perseroan dan masalah lain yang terkait dengan kegiatan Perseroan.
Komite Audit mengadakan pertemuan sekali setiap tiga bulan untuk membahas temuan dan fakta serta masalah dalam kinerja Perusahaan yang dilaksanakan oleh Dewan Direksi serta manajemen operasional hotel, yang dihadiri minimum oleh 2 (dua) orang atau seluruh anggota Komite Audit. Pada tahun 2011 Komite audit mengadakan rapat anggota sebanyak 6 (enam) kali yang membahas hasil temuan dari penelaahan lapangan di hotel dan kantor pusat milik Perseroan, prosedur kerja, audit operasional hotel serta diskusi dengan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Perseroan.
40
Perseroan menerapkan sistem pengendalian interen baik di unit operasional hotel maupun di kantor pusat Jakarta untuk melindungi Perseroan terhadap penyelewengan hukum dan finansial, serta untuk mengidentifikasi dan menangani resiko dengan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya Perseroan secara efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran Perseroan. Selain Komite Audit, tidak ada komite lain lagi yang dimiliki oleh Perseroan.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan memegang peranan penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dalam memperlancar hubungan antara organ Perseroan serta hubungan antara Perseroan dengan stakeholders. Oleh karena itu Perusahaan mempunyai Sekretaris Perusahaan yang tercatat di BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia yaitu Sdr. Ngakan Putu Adhiriana yang juga Direktur Perseroan, dengan fungsi pokok sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan investor termasuk urusan ketatausahaan serta penyimpanan dokumen Perseroan; b. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan masyarakat atau humas; c. Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang baik dalam memastikan telah dipenuhinya semua ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di pasar modal, bursa efek serta telah berusaha memenuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah; d. Mengelola kesekretariatan Direksi untuk memberikan tugas dukungan bagi Direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
41
PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Pada saat Laporan Tahunan dibuat, Perseroan tidak menghadapi perkara apapun.
42
PROSPEK USAHA PERSEROAN
Hingga saat ini, unit usaha hotel Perseroan yang bernama ”The Hills Bukittinggi Hotel and Convention ”adalah hotel bintang empat yang “termegah” di Bukittinggi, dibangun dengan kombinasi gaya arsitektur antara Artdeco dengan Timur Tengah sehingga Nuansa Islami sangat dominan pada design hotel ini yang dibangun pada tahun 1994 dan mulai beroperasi pada tahun 1995. Secara arsitektur, ada tiga hal yang menonjol dari hotel ini: - Bangunan hotel dirancang dan digambar oleh Arsitektur bertaraf Internasional dan special perancang bangunan hotel yaitu Bunnag Architect International; - Sosok bangunan memiliki gaya arsitektur Fungsionalisme Monumental dan Islami; - Gaya arsitektur fungsionalisme itu dipadukan dengan art deco gaya Indian Astec dan Middle East, sehingga dapat disimpulkan bahwa THE HILLS BUKITTINGGI merupakan Monumen arsitektur hotel yang merupakan perpaduan yang harmonis antara budaya & alami, ditambah dengan posisi hotel yang sangat stategis yang berada di pusat jantung kota Bukittinggi dan berbagai obyek wisata yang ada di Bukittinggi, seperti Jam Gadang, Istana Bung Hatta, Ngarai Sianok, Benteng Fort de Kock, Goa Jepang, Danau Maninjau yang indah, Harau yang mempesona dan sebagainya. Hal ini yang membuat minat para wisatawan untuk mengunjungi Bukittinggi sangat tinggi;
Manajemen The Hills Bukitinggi Hotel &Convention
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Barat masih relatif kecil bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Namun, dengan populasi lebih dari 220 juta jiwa, dengan kegiatan promosi pariwisata yang sering dilakukan dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, hal ini akan menciptakan pasar yang sangat potensial di masa yang akan datang. 43
Perseroan dalam meningkatkan kegiatan usahanya, telah melakukan berbagai hal yang dapat meningkatkan pendapatan hotel. Perseroan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini Pemerintah Daerah Sumatera Barat melaksanakan kegiatan promosi pariwisata yang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke Sumatera Barat.
44
RENCANA KERJA TAHUN 2012 Perseroan menyusun rencana kerja yang akan diambil dalam rangka memperbaiki kinerja Perseroan terutama dalam segi keuangan untuk menutupi akumulasi kerugian yang menurunkan permodalan Perseroan antara lain : A. OPERASIONAL Manajemen senantiasa untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kinerja hotel, dengan memperbaiki kualitas produk dan pelayanan hotel kepada tamu, termasuk perbaikan SDM hotel dengan pergantian pengurus hotel yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hotel yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuantungan Perseroan. Perbaikan juga pada fisik hotel milik Perseroan, dimana setiap tahunnya Perseroan mengalokasikan sebagian dana untuk memperbaharui fasilitas hotel Perseroan secara bertahap, mulai dari perbaharuan kamar hotel, penggantian barang-barang modal yang sudah rusak serta penambahan fasilitas-fasilitas pendukung termasuk pada rencana penambahan jumlah unit kamar hotel. Hal tersebut dapat diharapkan untuk meningkatkan pendapatan hotel sehingga pada akhirnya dapat diharapkan meningkatkan keuntungan Perseroan.
Hotel Perseroan telah menerima beberapa anugerah “The Best Hotel in Sumatera Barat” dari Dinas Pariwisata Sumatera Barat. B. PEMASARAN Pada tahun 2011 Perseroan membuat perwakilan pemasaran di Jakarta untuk mengadakan program-program pemasaran, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap akomodasi di hotel Perseroan dan menjaring calon-calon pelanggan dari luar wilayah Sumatera terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Perputaran perekonomian di wilayah jawa menciptakan peluang pasar yang sangat menjanjikan, karena sebagian besar calon pelanggan korporasi berada di wilayah tersebut.
45
Strategi pemasaran peroduk Perseroan yang akan dilakukan oleh manajemen hotel Perseroan, yaitu sebagai berikut: 1) Untuk pangsa pasar luar negeri, Perusahaan berupaya untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pariwisata seperti, travel agent luar negeri, mengukuti expo dan pameran kepariwisataan yang ada di luar negeri dan melakukan kunjungan rutin bagi pelanggan-pelanggan Perusahaan yang ada diluar negeri untuk mempertahankan kerjasama yang telah terjadi serta untuk mencari pelangganpelanggan baru. 2) Untuk pangsa pasar dalam negeri, Perusahaan berupaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan-pelanggannya, dengan mengadakan gathering-gathering dengan pelaku pariwisata lokal, travel agent, perusahaan airline serta Dinar Pariwisata. Serta Perusahaan aktif mengikuti berbagai expo-expo yang bertajukkan pariwisata di Indonesia.
46
LAPORAN KEUANGAN AUDIT TAHUN BUKU 2011 Berikut ini adalah Laporan Keuangan Audit Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan.
47
LAPORAN AUDIT PT. GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 NO : 11/AUD/GWC/BW2/III/2012
PT. GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk & ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Per Tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Halaman Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
i
Laporan Auditor Independen
1
Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
2-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Tahun Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
4
Laporan Perubahan Ekuitas Tahun Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
5
Laporan Arus Kas Tahun Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7 - 39
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET
Catatan
2011 (Rp)
2010 (Rp)
1 Januari 2010 (Rp)
Aset Lancar Kas & Setara Kas Piutang Usaha setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu sebesar
2c, 2d, 2u, 3
5,024,655,412
1,852,162,541
2,043,849,892
2e, 2u, 4
1,003,761,957
665,483,281
631,061,405
2e, 2u, 5
7,690,492 995,115,746 448,860,925 814,532,251
10,868,280 10,094,672 265,274,063 262,813,705
1,998,407 9,382,634 306,565,660 278,176,634
8,294,616,782
3,066,696,542
3,271,034,632
765,318,644
265,885,506
57,507,845
9,774,962,886 790,633,750
12,014,397,884 67,820,000
13,350,712,955 19,929,179
Jumlah Aset Tidak Lancar
11,330,915,280
12,348,103,390
13,428,149,979
JUMLAH ASET
19,625,532,063
15,414,799,932
16,699,184,611
Rp. 17.017.146,- ( 2010 : Rp 15.138.411,- 1/1/2010 Rp. 12.730.466,- )
- Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang Lain-lain - Pihak berelasi - Pihak ketiga Persediaan Biaya Dibayar Dimuka
2f, 2o, 6 2s, 7
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Pihak Yang Berelasi 2u, 8 Aset Tetap 2g, 2h, 2r, 9 setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 24.138.576.612,- ( 2010 : Rp 24.191.166.759,- 1/1/2010 : Rp. 22.534.523.908,-) Aset Lain-lain
10
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS & EKUITAS
2011 (Rp)
2010 (Rp)
2009 (Rp)
2k, 11 2q, 14 15
422,560,913 431,925,045 2,624,275,030
100,332,445 927,930,736 2,606,495,382
167,546,822 1,431,098,450 1,573,782,702
2r, 12 2n, 2r, 17 13
120,905,336 804,333,329 1,898,867,422
163,830,899 175,916,666 783,933,047
241,792,217 61,983,471 2,174,910,138
6,302,867,075
4,758,439,175
5,651,113,800
263,396,848 446,312,872 202,601,872 1,524,976,000
390,051,794 468,825,478 17,306,926 1,296,503,000
3,011,962,773 288,975,224 106,279,133 1,132,984,000
Jumlah Liabilitas jangka panjang
2,437,287,592
2,172,687,198
4,540,201,130
Jumlah Liabilitas
8,740,154,668
6,931,126,373
10,191,314,930
47,071,966,400 33,600 (36,187,622,602) 10,884,377,398
47,071,966,400 33,600 (38,589,326,440) 8,482,673,560
47,071,966,400 33,600 (40,565,130,319) 6,506,869,681
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman Jangka Pendek Utang Usaha Pihak ketiga Utang Pajak Akrual Bagian jangka pendek dari Utang jangka panjang Utang Sewa Pembiayaan Pendapatan Diterima Dimuka Utang Lain-lain
Catatan
Jumlah Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Utang Pihak Berelasi Liabilitas Pajak Tangguhan Utang Sewa Pembiayaan Provisi
2u, 16 2r, 12 2l, 18
Ekuitas Modal dasar 187.500.000 saham, nilai nominal Rp. 800 (dalam 1, 2t, 20, 29 satuan Rupiah) per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 58.839.958 saham biasa. Premi Saham Saldo Rugi Ekuitas yang dapat diatribusikan Kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali 1c, 21
1,000,000
1,000,000
1,000,000
Jumlah Ekuitas
10,885,377,398
8,483,673,560
6,507,869,681
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
19,625,532,063
15,414,799,932
16,699,184,611
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
Pendapatan Bersih Kamar Makanan dan Minuman Departemen Operasi Lain Jumlah Beban Departemen Operasi Beban Pokok Pendapatan Makanan dan Minuman Departemen Operasi Lain Jumlah Beban Pokok Pendapatan Beban Gaji Beban Lain-lain
2010 (Rp)
2p, 2v, 22, 27 12,977,660,541 7,719,880,094 314,905,082
11,748,751,593 6,772,925,003 378,006,053
21,012,445,717
18,899,682,649
2,299,201,210 71,180,989 2,370,382,199 1,714,135,424 1,290,034,886
2,005,817,451 83,902,619 2,089,720,070 1,657,569,874 1,101,715,286
5,374,552,509 15,637,893,208
4,849,005,229 14,050,677,420
11,899,728,944 3,738,164,264
11,120,706,988 2,929,970,431
2p, 23
Jumlah Beban Departemen Operasi Laba Bruto Departemen Operasi Beban Usaha Laba Usaha
2011 (Rp)
2p, 24
Beban (Pendapatan) Lain-lain Selisih Kurs - Bersih Pendapatan Bunga Lain-lain - Bersih Biaya Bank Beban Bunga Leasing Pendapatan Sewa Jumlah Beban (Pendapatan) Lain-lain
(22,128,694) 730,309,722 13,161,049 30,529,540 (199,583,337) 552,288,280
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
3,185,875,983
4
(13,717,489) 80,481,451 7,213,661 47,809,279 (46,487,604) (75,299,298) 2,854,671,133
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Penghasilan (Beban) Pajak Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
2011 (Rp)
2010 (Rp)
2q, 14 (806,684,750) 22,512,605 (784,172,145)
Laba Bersih Tahun Berjalan
2,401,703,838
Pendapatan Komprehensif lain
-
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Laba Bersih Laba per saham - dasar dan dilusian ( dalam satuan rupiah )
1,975,803,879 -
2,401,703,838
1,975,803,879
2,401,703,838 -
1,975,803,879 -
2,401,703,838
1,975,803,879
40.81
33.58
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
(699,017,000) (179,850,254) (878,867,254)
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 ( 31 Desember 2009 )
Modal Saham
Saldo laba - telah ditentukan penggunaannya
47,071,966,400
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
Jumlah Total
(40,565,096,719)
6,506,869,681
1,975,803,879
1,975,803,879
Kepentingan non Pengendali
1,000,000 -
Jumlah Ekuitas
6,507,869,681 1,975,803,879
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 ( 31 Desember 2010 )
47,071,966,400
(38,589,292,840)
8,482,673,560
1,000,000
8,483,673,560
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 ( 31 Desember 2010 ) disajikan kembali
47,071,966,400
(38,589,292,840)
8,482,673,560
1,000,000
8,483,673,560
2,401,703,838
2,401,703,838
(36,187,589,002)
10,884,377,398
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
47,071,966,400
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
2,401,703,838
1,000,000
10,885,377,398
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 (Rp) Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas dari Operasional Pembayaran Kepada Pihak Ketiga Pembayaran Kepada Pegawai Pembayaran Beban Usaha Pembayaran Lainnya Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
19,692,323,756 (5,235,910,903) 1,020,537,288 (13,038,546,213) (1,280,177,836) 1,158,226,091
Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi Perolehan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Arus Kas Aktivitas Investasi Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan Pembayaran Utang Pihak Yang Berelasi Penerimaan Utang Yang Berelasi Pembayaran Sewa Pembiayaan Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
2010 (Rp)
18,979,193,969 (3,564,092,672) (4,736,378,761) (6,312,459,644) (1,225,988,585) 3,140,274,308
2,292,025,144
(334,739,493)
2,292,025,144
(334,739,493)
(126,654,946) (499,433,138) 348,329,778
(2,830,288,640) (166,933,525)
(277,758,306)
(2,997,222,165)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas
3,172,492,870
Kas Dan Setara Kas Awal Tahun
1,852,162,541
2,043,849,892
Kas Dan Setara Akhir Tahun
5,024,655,412
1,852,162,541
Aktivitas Investasi Non - Kas : Perolehan aset lain-lain melalui utang
653,833,750
Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari : Kas Bank
-
11,000,000 5,013,655,412
12,000,000 1,840,162,541
5,024,655,412
1,852,162,541
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
(191,687,351)
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1
UMUM a. Pendirian PT. Grahamas Citrawisata Tbk. (Perusahaan) didirikan di Jakarta dengan Akta Notaris Saidus Sjahar, SH No. 74 tanggal 14 September 1989. Akte tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1367.HT.91 tanggal 18 April 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 69 tanggal 27 Agustus 1991 Tambahan No. 2722. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, yaitu : 1. Akte Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peningkatan Modal Dasar agar sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal, yang dibuat dengan Akta Notaris Yurisa Martanti, SH., No. 04 tanggal 27 Juni 2002. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusannya No. C-14788 HT.01.01.Tahun 2002 tanggal 8 Agustus 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 78 tanggal 27 September 2002, Tambahan No. 11686. 2.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 22 tanggal 29 September 2005, yang dibuat dihadapan Yurisa Martanti, SH., Notaris di Jakarta Timur. Dalam akte Notaris Yurisa Martanti, No. 22 disebutkan tentang penambahan modal dasar perusahaan dari 70.000.000 lembar saham menjadi 150.000.000 lembar saham, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-10963 HT.01.04.TH.2006 Tanggal 19 April 2006.
3.
Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 77 tanggal 28 Juni 2007, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta. Dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH No. 77 disebutkan tentang penurunan nilai nominal saham perseroan dari Rp. 800,- ( delapan ratus rupiah ) menjadi Rp. 100,- ( seratus rupiah ), maka jumlah saham perseroan yang ditempatkan meningkat dari 58.839.958 saham menjadi 470.719.664 saham dan modal saham perseroan terbagi menjadi 1.500.000.000 saham, dan sampai laporan ini diterbitkan belum mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.
4.
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Grahamas Citrawisata Tbk No. 26 tanggal 10 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta. Dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 26 disebutkan tentang perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan antara penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang anggaran dasarnya sebagaimana ternyata dalam lampiran akta nomor 36 tertanggal 25 Maret 2008, perubahan nama baru hotel menjadi The Hills Bukit tinggi Hotel & Convention, nilai nominal saham Perusahaan Rp. 100,- jumlah saham Perusahaan ditempatkan sejumlah 470.719.664 saham dan modal dasar Perusahaan terbagi menjadi 1.500.000.000 saham, dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-39154.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 8 Juli 2008.
7
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan luar biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 20 tanggal 13 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta. Dalam tersebut disebutkan tentang peningkatan kembali nilai nominal saham Perusahaan dari Rp. 100,- (seratus rupiah) menjadi Rp. 800,- (delapan ratus rupiah), dengan perubahan nilai nominal tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dari 470.719.664 menjadi 58.839.958 saham, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0060848.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 14 September 2009. Tambahan No. 846. Akta ini merubah Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan. Pengembalian nilai nominal ini dikarenakan berdasarkan Surat dari Bursa Efek Indonesia No. S02223/BEI.PSJ/04-2008 tanggal 24 April 2008, dinyatakan bahwa, penurunan nilai saham tersebut belum disetujui otoritas Bursa Efek untuk penerapannya di Bursa Efek.
6.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan luar biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 65 tanggal 31 Mei 2010, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta. Dalam tersebut disebutkan tentang perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Rapat tersebut juga memutuskan menyetujui pencabutan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan memberi kuasa kepada direksi Perusahaan untuk melakukannya.
7.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan luar biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 71 dan 72 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta. Dalam tersebut disebutkan tentang laporan tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, dan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Rapat tersebut juga memutuskan menyetujui penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2011 dan memberi wewenang kepada direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium.
b.
Maksud dan Tujuan Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha meliputi : 1. Berusaha dalam bidang pariwisata dan jasa. 2. Melaksanakan kegiatan : a. Usaha jasa biro perjalanan wisata. b. Usaha hotel. c. Jasa pengelolaan hotel. d. Jasa konsultasi bidang perhotelan. e. Jasa rumah makan/ restoran. f. Jasa kebersihan. g. Jasa pengelolaan kegiatan dan sarana kesehatan olah raga. h. Jasaboga. i. Jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran. j. Jasa pelayanan kebugaran. k. Jasa pertunjukan hiburan musik. l. Jasa pelaksanaan perkawinan atau wedding organizer. m. Jasa informasi kepariwisataan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Gedung Medco II lantai 4, Jl. Ampera raya No. 20, Jakarta. Sedangkan unit usaha hotelnya berlokasi di Jl. Laras Datuk Bandaro, Bukittinggi, Sumatera Barat.
8
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Perusahaan memulai kegiatan usahanya komersialnya pada bulan Nopember 1995 dan memperoleh sertifikat Hotel Berbintang Empat pada tanggal 9 Nopember 1995. Perusahaan memperoleh ijin usaha tetap hotel dengan Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 483/T/PARIWISATA/2001 tanggal 11 Desember 2001. c.
Perusahaan Anak PT Minang Nagari Mandiri PT. Minang Nagari Mandiri telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik lain sesuai dengan opini No. 10/LAI/KAP-BM&W/III/2012 tanggal 27 Maret 2012. PT. Minang Nagari Mandiri ( Perusahaan Dalam Tahap Pengembangan) di Sumatera Barat didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal 19 Juli 2008 dari Fathiah Helmi, SH di Jakarta dengan modal dasar berjumlah Rp. 20.000.000.000,- yang terdiri dari 20.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- per lembar saham, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor C1598.HT.01.01-Th 2009 tanggal 6 Nopember 2009. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 50.000 saham dengan nominal sebesar Rp. 5.000.000.000,- dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham (lembar)
Nilai Nominal (Rp)
Persentase (%)
PT. Grahamas Citrawisata Tbk Ericho Jauhari D
4,999 1
4,999,000,000 1,000,000
99.98% 0.02%
Total
5,000
5,000,000,000
100.00%
Maksud dan tujuan pendirian anak perusahaan tersebut adalah bergerak dalam bidang pariwisata dan properti, dengan kegiatan usaha utama yaitu meliputi perhotelan, biro perjalanan dan bidang properti, dan sampai saat ini perusahaan belum beroperasi. Modal ditempatkan dan disetor penuh direalisasikan pada tahun 2009, sehingga laporan keuangan konsolidasian disajikan dimulai pada tahun 2009. Jumlah aset dan pendapatan perusahaan anak sebelum jurnal dieliminasi adalah sebagai berikut : Aset 2011 PT. Minang Nagari Mandiri
Pendapatan Usaha 2010
5,004,083,001
4,999,820,076
2011
2010 -
-
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Notaris Fathiah Helmi, SH Nomor 10 tanggal 28 September 2008, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. Minang Nagari Mandiri adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris/Independen Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama : Dedi Sjahrir Panigoro Direktur : Ngakan Putu Adhiriana
: Tjiptono Darmadji : E.M. Masdi Syahar : Ery Yunasri S.H.
9
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Akte perubahan pengurus PT. Minang Nagari Mandiri No. 22 tanggal 30 September 2010 dalam akte Notaris Erning Tri Irjayanti, SH, MK, notaris di kota Depok menyebutkan pergantian Susunan Pengurus PT. Minang Nagari Mandiri adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
d.
: : : :
Dr. Fahmi Idris E.M. Masdi Sjahar Ery Yunasri Irsan Budianto Darmadji
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
: Dedi Sjahir Panigoro : Ngakan Putu Adhiriana
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 23 Desember 1994, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM) dalam suratnya No. 5-2065/PM/1994 untuk menawarkan 8.750.000 lembar sahamnya di bursa efek. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 14 Februari 1995, sejak bulan Desember 2007 telah terjadi penggabungan antara Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Indonesia, sehingga demikian saham perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1999 yang diaktakan dengan Akta Notaris H. Asmawel Amin, SH No. 95, pemegang saham perusahaan selanjutnya menyetujui dilakukannya pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sebanyak 2.187.458 saham dengan nilai nominal Rp. 800 per saham. Bonus saham ini diumumkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30 September 1999. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT. Grahamas Citrawisata No. 22 tanggal 29 September 2005 dibuat oleh Yurisa Martanti, SH. Notaris di Jakarta. Perseroan telah melakukan konversi dari Utang menjadi modal, dimana jumlah uang hilang sebesar Rp. 31.322.000.000 dikoversi menjadi 39.152.500 lembar saham yang diberikan kepada Pihak Tophams Finance Limited mendapatkan 21.533.875 saham dan Pihak McCloud Investment Limited mendapatkan 17.618.625 saham, sehingga jumlah saham Perusahaan menjadi 58.839.958 lembar saham.
e.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Notaris Fathiah Helmi, SH Nomor 72 tanggal 21 Juni 2011 susunan Dewan Komisaris tahun 2011 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Irsan Budiarto Darmadji Ery Yunasri E.M. Masdi Syahar Noprian Fadli Zulhefi
10
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
: Yusadha Adhimukti : Ngakan Putu Adhiriana
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Berdasarkan Pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Notaris Fathiah Helmi, SH Nomor 65 tanggal 31 Mei 2010 susunan Dewan Komisaris tahun 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi : Irsan Budiarto Darmadji : Ery Yunasti : E.M. Masdi Syahar : Indri Hapsari
Direktur Utama Direktur
: Dedi Sjahrir Panigoro : Ngakan Putu Adhiriana
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris No. 001/DK/GC/VII/2011 tanggal 14 Juli 2011, susunan komite audit perusahaan adalah sebagai berikut : : Noprian Fadli Ketua : Azwir Anwar Angota Agung Nurmansyah Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 180.000.000. Sedangkan Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 112.500.000,-. Jumlah remunerasi tersebut ditetapkan berdasarkan kinerja Perusahaan, tingkat inflasi dan faktor ekonomi lainnya. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 & 2010 adalah Ngakan Putu Adhiriana. Jumlah karyawan Perusahaan pada akhir tahun buku 2011 dan 2010 masing-masing sebanyak 116 orang dan 113 orang ( tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan entitas anak disusun oleh Direksi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diselesaikan tanggal 30 Maret 2012. a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
11
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2011. Perseroan melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Perseroan dan menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari: -
PSAK 1 ( Revisi 2009 )
: "Penyajian Laporan Keuangan"
PSAK No. 1 menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan, pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum dalam penyajian laporan keuangan. Laporan utama yang baru, yaitu Laporan Laba Rugi Komprehensif, telah disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini. Perseroan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk satu laporan (laporan laba rugi komprehensif). -
PSAK 4 ( Revisi 2009 ) : "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan Kombinasi Bisnis" dan PSAK No. 22 PSAK No. 4 dan PSAK No. 22 memberikan panduan dalam menerapkan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis. Perubahan signifikan dari standar sebelumnya, antara lain meliputi a. semua biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban b. pengukuran kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap c. induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan d. perubahan kebijakan akuntansi untuk goodwill Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang akuisisinya dilakukan sebelum tanggal 1 Januari 2011, tidak perlu disesuaikan. -
PSAK 5 (Revisi 2009 )
: "Segmen Operasi"
PSAK No. 5 mensyaratkan pengungkapan segmen operasi entitas dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. -
PSAK 7 ( Revisi 2010 )
: "Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi"
PSAK No. 7 menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak - pihak berelasi. Pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diungkapkan pada Catatan 24 telah disusun sesuai dengan standar ini dan perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif.
12
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Lain - lain Penerapan dari standar, interprestasi baru/revisi dan pencabutan standar berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah : -
PSAK 2 ( Revisi 2009 ) PSAK 3 ( Revisi 2010 ) PSAK 8 ( Revisi 2010) PSAK 15 ( Revisi 2009 ) PSAK 19 ( Revisi 2010) PSAK 23 ( Revisi 2010 ) PSAK 25 ( Revisi 2009 ) PSAK 48 ( Revisi 2009 ) PSAK 57 ( Revisi 2009 ) ISAK 7 ( Revisi 2009 ) ISAK 9 ISAK 10 ISAK 11 ISAK 12 ISAK 14 ISAK 17
: "Laporan Arus Kas" : "Laporan Keuangan Interim" : "Peristiwa Setelah Tanggal Neraca" : "Investasi Pada Entitas Asosiasi" : "Aset Tak Berwujud" : "Pendapatan" : "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi & Kesalahan" : "Penurunan Nilai Aset" : "Provisi, Liabilitas Kontijensi & Aset Kontijensi" : "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus" : "Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi & Liabilitas Serupa" : "Program Loyalitas Pelanggan" : "Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik" : "Pengendalian Bersama Entitas; Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer" : "Aset Tak Berwujud; Biaya Situs Web" : "Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai"
Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak meyebabkan perusahaan signifikan terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan tidak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya : -
PSAK 6 PSAK 21 PSAK 40 ISAK 1 ISAK 2 ISAK 3
: " Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan ". : " Akuntansi Ekuitas". : " Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak atau Asosiasi". : "Penentuan Harga Pasar Deviden" : "Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham" : "Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan".
13
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi, serta pencabutan standar berikut, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan, telah dipublikasikan dan akan efektif pada tahun 2012 adalah: -
PSAK No. 10 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 13 PSAK No. 16 ( Revisi 2011 ) PSAK No. 26 PSAK No. 24 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 28 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 30 ( Revisi 2011 ) PSAK No. 33 ( Revisi 2011 )
-
PSAK No. 34 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 46 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 50 ( Revisi 2010 ) PSAK No. 55 (Revisi 2011 ) PSAK No. 56 (Revisi 2010 ) PSAK No. 60 PSAK No. 62 PSAK No. 63 PSAK No. 64
-
ISAK No. 15 - PSAK 24 ISAK No. 16 ISAK No. 20
-
ISAK No. 22 ISAK No. 23 ISAK No. 24
-
ISAK No. 25 ISAK No. 26 PPSAK No. 11
: "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". : "Property Investasi". : " Aset Tetap ". : " Biaya Pinjaman ". : " Imbalan Kerja " : " Akuntansi untuk Asuransi Kerugian " : " Sewa " : " Aktivitas Pengupasan lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum " : " Kontrak Kontruksi " : "Akuntansi Pajak Penghasilan" : "Instrumen Keuangan : Penyajian" : "Intrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" : "Laba Per Saham" : "Intrument Keuangan: Pengungkapan" : "Kontrak Asuransi". : "Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi". : "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral". : " Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan minimum & Interaksinya" : " Perjanjian Konsesi Jasa" : " Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham" : " Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan" : " Sewa Operasi - Insentif" : " Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi uang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa" : " Hak atas Tanah" : " Penilaian Ulang Derivative Melekat" : " Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing"
Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
14
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) b.
Prinsip - Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak adalah entitas dimana Perseroan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Metode akuisisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas anak oleh Perseroan . Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi. Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Perseroan mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi. Pengendalian bersama entitas adalah suatu entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Perseroan memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Setiap akhir periode pelaporan, Perseroan melakukan pengujian penurunan nilai, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas mengalami penurunan nilai. Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Perseroan
Hasil usaha entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasian masing-masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelepasan c.
Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying asset.
15
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek. Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam ekuitas. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah): Jenis mata uang US Dollar d.
31 Desember 2011 9.068
31 Desember 2010 8.991
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
e.
Piutang Usaha dan Piutang lain-lain Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang ( atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang ), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai. Tidak terdapat efek material atas penurunan nilai wajar atas piutang usaha.
f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
g.
Aset Tetap Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap untuk penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap.
16
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Aset tetap secara keseluruhan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut : Jenis Aset Tetap
Taksiran Masa Manfaat
Hak atas Tanah Bangunan dan Prasarana Peralatan Kantor Perlengkapan Hotel Kendaraan
30 20 10 5 5
tahun tahun tahun tahun tahun
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang " Akuntansi Tanah" yang merupakan pelengkap dari PSAK No. 16 tentang "Aset Tetap", tanah diukur berdasarkan biaya prolehan dan tidak disusutkan kecuali bila kualitas tanah tidak layak lagi digunakan atau sifat operasi utama meninggalkan tanah begitu saja apabila proyek selesai. Biaya yang berhubungan dengan proses pembaharuan hak hukum atas tanah meliputi biaya legal audit, biaya notaris, dan biaya-biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum atau umur ekonomis aset tanah, yang mana lebih pendek dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Hak atas tanah diamortisasi selama masa berlakunya hak yang didasarkan atas perjanjian dengan Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan aset tetap yang telah dimiliki, sepanjang tidak menambah masa manfaat atau kapasitas asset yang bersangkutan, dibebankan sebagai biaya tahun berjalan. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran yang dapat menambah masa manfaat atau kapasitas aset yang bersangkutan, dikapitalisasi sebagai aset tetap. Nilai residu dan umur manfaat asset ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. h.
Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset takberwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
17
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) i.
Utang Usaha Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
j.
Provisi Provisi diakui apabila Perseroan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal Provisi diukur sebesar nilai kini pengeluaran yang diharapkan untuk diperlukan dalam penyelesaian kewajiban.
k.
Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian (“qualifying asset ”), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
l.
Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca - kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiu, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainya, dihitung berdasarkan " Peraturan Perseroan " yang telah sesuai dengan Undang - Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (" UU 13/2003 "). Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui dilaporan posisi keuangan dihitung berdasarkan nilai kini dari estimasi kewajiban imbalann pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris indpenden dengan metode Projected-unit-credit . Ketika imbalan pasca - kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan kedalam laporan laba rugi komprehensife dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method) selama rata - rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca - kerja menjadi hak karyawan (Vested. Imbalan pasca - kerja menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensife. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasca - kerja pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja rata - rata karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
18
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya. Perseroan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa tunjangan cuti besar yang ditentukan sesuai dengan peraturan perseroan. Perkiraan beban imbalan ini dihitung dan diakui sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam menghitung kewajiban imbalan pasca - kerja. Kewajiban ini dihitung minimum satu tahun sekali oleh aktuaris independen. Imbalan kerja jangka panjang lainnya yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif. Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon ketika perseroan menunjukan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana normal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. m.
Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi
n.
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka diamortiasi selama masa manfaatnya.
o.
Cadangan untuk Penggantian Perabot dan Peralatan Hotel Perusahaan membentuk cadangan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel pada saat pendapatan terealisasi sebesar 3% dari pendapatan. Penyisihan untuk penggantian peralatan usaha (barang dan perlengkapan hotel) dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian berdasarkan taksiran nilai penggantian dari peralatan yang hilang atau rusak.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa telah direalisasi, baik yang sudah maupun yang belum dibuatkan faktur. Sedangkan pembebanan biaya pada periode yang sama dengan pendapatan yang bersangkutan.
q.
Perpajakan Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk item uang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain. Beban pajak kini adalah Utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
19
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Perseroan menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan menggunakan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juaga mengharuskan pengakuan manfaat pajak dimasa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan ralisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar ( probable ). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan dan/atau banding, ketika hasil keberatan dan/atau banding sudah diputuskan. r.
Sewa i. Sewa pembiayaan – Perseroan merupakan pihak yang menyewa Perseroan menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Perseroan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. ii.
Sewa operasi – Perseroan merupakan pihak yang menyewakan Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2n dan 17 atas aset sewaan untuk sewa operasi
s.
Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
t.
Laba Per Saham Laba/rugi bersih per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
u.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
20
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) v.
Pelaporan Segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
w.
Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan perusahaan membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan komprehensif konsolidasian, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlahjumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian komprehensif. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi, pertimbangan dan asumsi akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang ktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar
21
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS Saldo Kas dan Bank sebagai berikut : Kas Bank Pihak Ketiga Rupiah : PT. Bank Central Asia Tbk. PT. Bank Bukopin PT Bank BNI 46 Tbk Sub Jumlah Saldo Bank Pihak Berelasi Rupiah : PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Jumlah Bank Jumlah Kas dan Setara Kas
4.
2011 11,000,000
2010 12,000,000
2009 11,240,821
310,101,444 2,058,142,001 2,287,424,257 4,655,667,702
122,217,198 1,075,076 1,670,997,057 1,794,289,331
84,043,282 1,733,157,525 1,817,200,807
357,987,710 5,013,655,412
45,873,210 1,840,162,541
215,408,264 2,032,609,071
5,024,655,412
1,852,162,541
2,043,849,892
PIUTANG USAHA Merupakan tagihan perusahaan atas jasa penyewaan kamar, penjualan makanan, minuman dan produk hotel lainnya sebagai berikut : 2011 2010 922,443,151 565,251,338 City Ledger 98,335,952 115,370,354 Guest Ledger Sub Jumlah 1,020,779,103 680,621,692 (17,017,146) (15,138,411) Penyisihan piutang ragu - ragu Piutang Usaha bersih 1,003,761,957 665,483,281
2009 454,252,957 189,538,914 643,791,871 (12,730,466) 631,061,405
Berdasarkan Umur Piutang Usaha adalah sebagai berikut : Umur Piutang Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Saldo Akhir
22
2011 90,756,863
2010 110,148,915
755,392,806 131,401,210 1,040,000 42,188,224 1,020,779,103
488,936,103 9,370,824 17,522,199 54,643,651 680,621,692
2009
472,355,463 132,227,144 23,414,218 15,795,046 643,791,871
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ikhtisar perubahan penyisihan piutang ragu - ragu adalah sebagai berikut : 2011 15,138,411 1,878,735 17,017,146
Saldo Awal Tahun Penghapusan Tahun Berjalan Penambahan tahun berjalan Saldo Akhir
2010 12,730,466 2,407,945 15,138,411
2009 10,021,910 (1,080,000) 3,788,556 12,730,466
Manajemen berkeyakinan bahwa besarnya Penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha pihak ketiga. 5.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2011 Berelasi Piutang Karyawan Pihak ketiga PT. Indosat, Tbk PT. Telekomunikasi Selular Lainnya
Jumlah
2010
2009
7,690,492
10,868,280
1,998,407
648,000,000 180,000,000 167,115,746 995,115,746
10,094,672 10,094,672
9,382,634
1,002,806,238
20,962,952
11,381,041
2010 171,552,167 214,906,784 90,511,652 (211,696,540) 265,274,063
2009 172,328,655 190,254,421 82,092,972 (138,110,388) 306,565,660
Piutang karyawan dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan. 6.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 2011 206,422,364 261,495,503 91,173,682 (110,230,624) 448,860,925
Makanan dan Minuman Persediaan Umum Persediaan Teknis Cadangan Kehilangan & Kerusakan Persediaan Jumlah
Manajemen berkeyakinan cadangan kehilangan dan kerusakan dipersediaan cukup untuk menutup kerugian bila terjadi kehilangan dan kerusakan.
23
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap kerugian atas resiko kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan yang tergabung dalam asuransi aset tetap dengan periode polish dari tanggal 10 September 2011 s/d 10 Oktober 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. 7.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari : 2011 122,908,204 25,277,555 666,346,492 814,532,251
Asuransi Dibayar Dimuka Uang Muka Beban Dibayar Dimuka Jumlah
2010 180,901,831 74,071,100 7,840,774 262,813,705
2009 115,442,795 153,275,100 9,458,739 278,176,634
2010 178,377,661 30,000,000 57,507,845 265,885,506
2009
Asuransi dibayar dimuka merupakan biaya asuransi atas aset dan karyawan perusahaan. 8.
PIUTANG PIHAK YANG BERELASI Merupakan Piutang kepada : 2011 430,318,644 110,000,000 225,000,000 765,318,644
Ngakan Putu Adhiriana Dedi Sjahrir Panigoro Tjiptono Darmadji ( Ahli Waris ) PT. Satria Balitama Jumlah
24
57,507,845 57,507,845
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : 2011 Mutasi
Saldo Keterangan Harga Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Perlengkapan Hotel Peralatan Kantor Kendaraan Sub jumlah
31 Desember 2010
Saldo Pengurangan/ reklasifikasi
Penambahan
31 Desember 2011
7,990,102,775 23,926,092,807 1,718,619,042 1,859,494,137 190,655,882 35,684,964,643
42,500,000 42,500,000
2,118,609,013 127,546,583 88,369,548 2,334,525,144
7,990,102,775 21,807,483,794 1,633,572,459 1,771,124,589 190,655,882 33,392,939,499
Sewa Pembiayaan Kendaraan Sub Jumlah Jumlah Perolehan
520,600,000 520,600,000 36,205,564,643
42,500,000
2,334,525,144
520,600,000 520,600,000 33,913,539,499
Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Perlengkapan Hotel Peralatan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Nilai Buku
3,720,775,380 17,518,988,183 1,346,209,944 1,179,632,896 425,560,356 24,191,166,759 12,014,397,884
266,336,759 1,196,304,640 5,504,833 133,850,585 110,546,276 1,712,543,094
1,630,567,619 127,206,018 7,359,548 1,765,133,185
3,987,112,139 17,084,725,204 1,224,508,759 1,306,123,933 536,106,632 24,138,576,612 9,774,962,886
Keterangan Harga Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Perlengkapan Hotel Peralatan Kantor Kendaraan Sub jumlah
2010 Mutasi
Saldo 31 Desember 2009
Penambahan
7,990,102,775 23,926,092,807 1,268,619,042 1,654,166,357 190,655,882 35,029,636,863
25
205,327,780 205,327,780
Saldo 31 Desember 2010
Pengurangan
-
7,990,102,775 23,926,092,807 1,268,619,042 1,859,494,137 190,655,882 35,234,964,643
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Sewa Pembiayaan Kendaraan Perlengkapan hotel Sub Jumlah Jumlah Perolehan
405,600,000 450,000,000 855,600,000 35,885,236,863
115,000,000 115,000,000 320,327,780
Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Perlengkapan Hotel Peralatan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Nilai Buku
3,454,438,620 16,322,683,535 1,391,617,893 1,044,186,744 321,597,116 22,534,523,908 13,350,712,955
266,336,760 1,196,304,648 7,412,656 134,059,458 100,962,943 1,705,076,465
-
52,820,605 (1,386,694) (3,000,297) 48,433,614
520,600,000 450,000,000 970,600,000 36,205,564,643
3,720,775,380 17,518,988,183 1,346,209,944 1,179,632,896 425,560,356 24,191,166,759 12,014,397,884
Beban penyusutan untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 1.712.543.094,- ,- dan Rp. 1.705.076.465 dialokasikan pada beban umum dan administrasi. Hak atas tanah diperoleh untuk masa 30 tahun terhitung sejak dimulainya kegiatan operasional hotel (Nopember 1995). Masa hak ini adalah sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani oleh Perusahaan dengan Pemerintah Daerah Sumatera Barat ( Pemda Sumber ) tanggal 27 Agustus 1990. Perjanjian dapat diperpanjang dengan kesepakatan dari kedua belah pihak. Apabila perjanjian dan status Hak Guna Bangunan (HGB) telah berakhir, maka HGB dan bangunan hotel akan menjadi milik Pemda Sumbar. Aset tetap beserta persediaan, kecuali Hak atas Tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis asuransi tertentu kepada PT. Kurnia Insurance Indonesia dan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar USD 1.304.275,- dan Rp. 250.000.000,- untuk periode 10 September 2011 sampai dengan 10 September 2012 sesuai Polis Asuransi No. 1BR08031100002, JKT00-G-0709-04O0018412 dan JKT00-G-0709-04E0018059. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Sesuai dengan perjanjian dengan PEMDA Sumbar bahwa dijelaskan untuk kontrak kerja sama pemakaian Balai Sidang Hatta telah berakhir di bulan Oktober 2011 sehingga semua aset yang berada dalam Balai Sidang Hatta menjadi milik dari PEMDA Sumbar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap.
26
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.
ASET LAIN - LAIN Akun ini terdiri dari : 2011 11,420,000 125,380,000 653,833,750 790,633,750
Jaminan PLN Biaya praoperasional anak Perusahaan Aset dalam pelaksanaan Jumlah 11.
2010 11,420,000 56,400,000 67,820,000
2009 11,420,000 8,509,179 19,929,179
UTANG USAHA Akun ini merupakan saldo Utang usaha pada pihak ketiga yang terjadi atas transaksi pembelian bahan baku untuk restoran dan bar serta mini shop, laundry.
12.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN Akun ini merupakan saldo Utang sewa pembiayaan sebagai berikut : 2011 384,682,000 61,174,792 323,507,208 120,905,336 202,601,872
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga pembiayaan Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan Bagian jatuh tempo 1(satu) tahun Bagian Jangka Panjang
2010 189,870,710 8,732,885 181,137,825 163,830,899 17,306,926
2009 377,566,349 29,494,999 348,071,350 241,792,217 106,279,133
Utang sewa pembiayaan yang diperoleh untuk pengadaan 1 unit kendaraan bermotor dan pinjaman dengan agunan 2 buah kendaraan dari lembaga pembiayaan sebagai berikut : (a)
PT. Astrido Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp. 171.900.000,- dengan jangka waktu pembiayaan selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan berakhir pada tanggal 1 Juli 2014. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp. 153.100.141,-
(b)
PT. Astrido Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp. 171.900.000,- dengan jangka waktu pembiayaan selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan berakhir pada tanggal 1 Juli 2014. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp. 153.100.141,-
(c)
PT. Arsindo Pacific Finance dengan pokok pinjaman sebesar Rp. 92.919.000,- dengan jangka waktu pembiayaan selama 24 ( Dua Pulu Empat ) bulan dan berakhir pada tanggal 24 April 2012. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp. 17.306.926,- dan 64.858.692,-.
27
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2011 106,641,741 738,982,753 174,272,666 45,250,000 9,867,402 28,412,500 66,000,000 562,500,000 1,664,959 16,731,326 10,660,000 117,259,075 20,625,000 1,898,867,422
Pemda Sumatera Barat Deposit Service Charges Yayasan Bina anak Pertiwi PT. Surya Abadi Corporation Pesantren Raudhatul Falah ATS CV. Tarso Tamara SPA Sponshorship Supplier Utang Karyawan STIA Banten PT. Evirotama Karya Mandiri Lainnya Jumlah 14.
2010 124,757,460 313,828,207 168,631,791 58,273,000 6,710,537 14,032,826 10,660,000 57,128,870 29,910,356 783,933,047
2009 318,167,270 788,849,272 177,844,203 4,133,921 19,220,827 61,267,484 73,937,726 2,174,910,138
PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari : Utang Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/29 Pasal 26 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pembangunan I Jumlah
28
2011
2010
31,036,388 3,527,897 183,527,283 3,973,986 209,859,490 431,925,045
183,377,068 3,469,913 523,885,016 3,973,986 7,709,875 205,514,877 927,930,736
2009
42,265,440 3,779,559 1,111,931,809 3,973,986 47,884,411 221,263,245 1,431,098,450
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 Perhitungan PPh Pasal 29 : Laba(Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Perbedaan Waktu : Beban Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain Beban Penyusutan aset tetap Beban Penyisihan Manfaat Pensiun Perbedaan Tetap : Beban yang tidak dapat Dikurangkan Pendapatan yang telah dikenakan Pajak Final Taksiran Penghasilan Kena Pajak Kompensasi kerugian fiskal tahun sebelumnya Taksiran Penghasilan Kena Pajak Beban pajak pada tarif pajak yang berlaku 25% 25% Beban pajak kini
3,185,875,983
2,796,068,000 3,226,739,000
2010 2,854,671,133
2009 3,085,658,006
1,878,735 (127,330,316) 184,292,000
2,407,945 (275,149,049) 164,045,000
2,708,556 (313,584,964) 194,510,000
4,151,359 (22,128,694) 3,226,739,067 3,226,739,067
54,735,478 (4,642,424) 2,796,068,083 2,796,068,083
154,057,806 (64,918,986) 3,058,430,418 3,058,430,418
806,684,750 806,684,750
699,017,000 699,017,000
858,914,000
Pajak tangguhan : Aset (Liabilitas) 31 Desember 2010
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain Penyusutan Aset Manfaat Pensiun
3,784,602 (799,978,580) 327,368,500
Jumlah Aset (Liabilitas)
(468,825,478)
29
Dibebankan pada Laporan laba rugi 469,684 (31,832,579) 53,875,500 22,512,605
31 Desember 2011
4,254,287 (831,811,159) 381,244,000 (446,312,872)
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2009
3,182,616 (575,403,840) 283,246,000
Dibebankan pada Laporan laba rugi 601,986 (224,574,740) 44,122,500
(288,975,224)
(179,850,254)
(468,825,478)
2011
2010
2009
139,100,000 1,912,000 9,542,365 1,428,010,432 1,265,000 598,101,757 123,645,495 1,500,000 6,850,000 314,347,982
410,582,750 1,631,000 9,341,586 818,188,710 2,317,300 15,000,000 604,587,126 125,799,339 1,500,000 273,712,737 343,834,835
110,000,000 1,835,000 10,060,089 293,128,119 2,609,959 48,000,000 243,973,122 166,239,329 1,500,000 5,590,000 122,184,833
Jumlah
2,624,275,030
2,606,495,382
1,573,782,702
Jumlah
2011 177,695,926 32,024,938 53,675,984 263,396,848
2010 197,046,956 132,024,938 10,979,900 50,000,000 390,051,794
2009 112,262,250 77,405,508 3,011,962,773
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain Penyusutan Aset Manfaat Pensiun Akumulasi Rugi Fiskal Jumlah Aset (Liabilitas)
15.
31 Desember 2010
3,784,602 (799,978,580) 327,368,500
AKRUAL Akun ini terdiri dari :
Profesional Utilities SSA-5% Cadangan penggantian perabot dan peralatan Tree for Child Program Promosi dan publikasi Bonus dan loyalitas Air, listrik, telepon dan internet Fotokopi Pemeliharaan Lainnya
16.
UTANG KEPADA PIHAK BERELASI Rincian pinjaman kepada pihak berelasi : Dedi Sjahrir Panigoro PT. Medco Intidinamika Irsan Budianto Meta Archipelago Hotels
30
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA Akun ini terdiri dari : 2011 PT. Telekomunikasi Selular PT. Indosat, Tbk PT. BNI (Persero) Hutchison CP Telecom Indonesia / Siement PT. Satelindo Jumlah
2010
2009
165,000,000 540,000,000 41,000,000 58,333,329 -
8,750,000 20,833,333 53,000,000 93,333,333 -
61,983,471
804,333,329
175,916,666
61,983,471
Sesuai perjanjian Addendum II No. 743/C00-C0DE/LGL/11-NSRO telah disepakati mengenai penyewaan lahan, ruang, tempat dan ukuran antara Pihak PT. GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk dengan PT. TELEKOMUNIKASI SELULER. Telah disepakati sesuai dengan perjanjian adalah selama 5 ( Lima ) tahun terhitung sejak tanggal 07 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 06 Agustus 2016 dengan total sebesar Rp. 180.000.000,- ( Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah ). Berdasarkan Perjanjian kontrak lahan New Existing untuk penempatan Antenna Outdoor dan Shelter lokasi The Hills Jl. Laras Datuk Bandaro Bukittinggi Sumatera Barat antara PT. GRAHAMAS CITRA WISATA Tbk dengan PT. IINDOSAT telah disepakati untuk jangka waktu sewa 3 ( Tiga ) tahun berlaku mulai 23 Juni 20 11 sampai dengan 22 Juni 2014 dengan nilai sebesar Rp. 720.000.000,- ( Tujuh Ratus Dua Puluh Juta Rupiah ) harga tersebut sudah termasuk PPh 10 % dipotong langsung oleh Div Finance PT. Indosat di bulatkan menjadi Rp. 648.000.000,- ( Enam Ratus Empat Puluh Delapan Juta Rupiah ). Berdasarkan perjanjian kerja sama penempatan mesin anjungan tunam mandiri ( ATM ) antara PT. GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk dengan PT. BANK NEGARA INDONESIA ( Persero) Tbk Cabang Bukittinggi. Telah disepakati perjanjian kerjasama berlaku untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun terhitung mulai tanggal 01 Juli 2010 sampai dengan 30 Juni 2015 dengan nilai sebesar Rp. 66.666.667,0 ( Enam Puluh Enam Jua Enam Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus Enam Puluh Tuju Rupiah ) dengan PPh pasal 4 ayat 2 sebesar 10 ( sepuluh persen ) dipungut, dipotong dan disetor oleh PT. BANK NEGARA INDONESIA ( Persero) Tbk Cabang Bukittinggi.
Sesuai dengan Berita Acara Kesepakatan No. 030504 A/ 2008/ 504/ 0808 telah disepakati antara pihak PT. GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk dengan HUTCHISON CP Telecom Indonesia mengenai penyewaan tempat selama 5 ( Lima ) Tahun terhitung dari 15 September 2008 sampai dengan 15 September 2013 dengan nilai sewa Net sebesar Rp. 35.000.000,- per tahun.
31
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.
PROVISI Perusahaan memberikan program manfaat PHK karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perusahaan setiap tahun mencadangkan donasi kepada peserta/pegawai yang akan pensiun guna memberikan kompensasi atas hak ganti rugi, pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai UU No. 13 tahun 2003. Penilaian kewajiban manfaat pegawai dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT. Gemma Mulia Inditama per 31 Desember 2011 dan 2010 , dengan perhitungan sebagai berikut : 2011 8.5% 6% 55 CSO-'80
Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Usia pensiun normal ( tahun) Mortality
2010 8.5% 6% 55 CSO-'80
2009 8.5% 6% 55 CSO-'80
2011 (1,122,839,000) (1,122,839,000) 10,168,000 (412,305,000) (1,524,976,000)
2010 (977,819,000) (977,819,000) 13,780,000 (332,464,000) (1,296,503,000)
2009 (805,291,000) (805,291,000) (242,034,000) (85,659,000) (1,132,984,000)
2011 160,188,000 83,114,000 (14,829,000) 228,473,000
2010 114,926,000 67,944,000 (19,351,000) 163,519,000
2009 127,619,000 69,287,000 (2,396,000) 194,510,000
Rekonsiliasi asset (Kewajiban) Manfaat Kesejahteraan Karyawan adalah sebagai berikut : a. Jumlah kewajiban yang berlum diakui di neraca Nilai Kini Kewajiban Manfaat Karyawan Nilai Wajar asset Program Manfaat Karyawan Biaya Jasa lalu yang belum diakui Kerugian Aktuarial yang belum diakui Kewajiban Program Manfaat Karyawan b. Beban manfaat karyawan pada tahun berjalan adalah sebagai berikut : Beban Jasa Beban Bunga Amortisasi Kewajiban Transisis Jumlah Beban Manfaat Karyawan c.
Perubahan pada kewajiban yang diakui di neraca : 2011 1,296,503,000 228,473,000 1,524,976,000
Kewajiban awal tahun Pembayaran manfaat Beban manfaat karyawan yang diakui pada tahun berjalan Kewajiban akhir tahun
32
2010 1,132,984,000 163,519,000 1,296,503,000
2009 938,474,000 194,510,000 1,132,984,000
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
MODAL SAHAM Berdasarkan akta No. 77 tanggal 28 Juni 2007 dari Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta disebutkan tentang penurunan nilai nominal saham perseroan dari Rp. 800,- per saham menjadi Rp. 100,- per saham, dari tanggal 13 Mei 2009 dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam akta nomor 19 dari Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta dinyatakan mengembalikan nilai nominal saham per lembar dari Rp. 100,menjadi Rp. 800,- dengan kepemilikan komposisi modal saham sebagai berikut :
Tophams Finance Ltd Mc Cloud Investment Ltd Meta Archipelago Hotels Masyarakat Jumlah 21.
Jumlah Lembar Saham 21,533,875 17,618,625 10,692,450 8,995,008
Jumlah (Rp) 17,227,100,000 14,094,900,000 8,553,960,000 7,196,006,400
Persentase Kepemilikan 36.60 29.94 18.17 15.29
58,839,958
47,071,966,400
100.00
KEPENTINGAN NON PENGENDALI Merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan belum terdapat bagian laba atau rugi perusahaan anak yang dikonsolidasi dikarenakan perusahaan anak dalam tahap pengembangan dan pengeluaran untuk beban maupun pendapatan lainnya tidak material.
22.
PENDAPATAN BERSIH Rincian pendapatan usaha untuk tahun berjalan adalah sebagai berikut : Kamar Makanan dan Minuman Departemen Operasi lain
Uraian pendapatan usaha untuk tahun 2011 dan 2010 adalah : Kamar Makanan Minuman Pendapatan lain makanan dan minuman Sarana Olah raga dan Rekreasi Telepon / telex / Fax Laundry Pusat bisnis Toko & lainnya
33
2011 12,977,660,541 7,719,880,094 314,905,082 21,012,445,717
2010 11,748,751,593 6,772,925,003 378,006,053 18,899,682,649
2009 11,140,086,284 5,973,879,416 816,467,757 17,930,433,457
12,977,660,541 6,941,565,402 372,852,179 246,219,251 146,520,735 4,289,550 78,376,573 3,317,393 241,644,093 21,012,445,717
11,748,751,593 6,011,781,202 460,871,250 207,616,915 144,558,255 3,111,295 82,787,208 11,575,914 228,629,018 18,899,682,649
11,140,086,284 5,421,641,267 552,238,149 425,799,308 246,586,280 6,252,742 95,745,365 24,629,478 17,454,584 17,930,433,457
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23.
BEBAN DEPARTEMEN OPERASI Rincian beban departemen operasi untuk tahun berjalan adalah sebagai berikut : 2011 Beban Pokok Penjualan Makanan dan Minuman Depertemen Operasi lain Beban Gaji Beban Lain - lain
2,299,201,210 71,180,989 1,714,135,424 1,290,034,886 5,374,552,509
Jumlah
2010
2009
2,005,817,451 83,902,619 1,657,569,874 1,101,715,286 4,849,005,229
1,849,754,382 31,910,900 1,432,148,724 1,109,380,213 4,423,194,219
2010 611,176,413 470,778,616 19,612,640 147,617 1,101,715,286
2009 660,398,676 420,861,320 340,027 27,780,190 1,109,380,213
Beban departemen operasi merupakan beban yang dibayarkan terkait dengan operasional hotel. Beban lain-lain tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 2011 710,488,781 559,104,497 19,751,251 690,357 1,290,034,886
Kamar Makanan dan Minuman Laundry tamu Olahraga dan rekreasi Jumlah 24.
BEBAN USAHA 2011
2010
2009
Beban Pemasaran : Iklan, Promosi dan Publikasi Gaji Upah dan Kesejahteraan Karyawan Lain - lain Sub Jumlah
616,307,266 222,012,083 59,791,526 898,110,875
970,871,904 219,947,618 73,448,805 1,264,268,327
509,063,925 196,780,656 72,008,944 777,853,525
Beban Umum dan Administrasi : Penyusutan Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Air, listrik dan Bahan Bakar Perbaikan dan Pemeliharaan Asuransi Beban Kantor Personel dan Training Pajak dan Perijinan
1,712,543,094 2,870,122,414 2,279,444,246 1,466,313,679 159,121,348 347,540,080 42,502,444 89,122,616
1,705,076,465 2,713,344,158 1,880,073,912 506,421,969 146,332,594 316,033,027 27,509,709 147,299,814
1,651,523,100 2,141,438,170 1,808,740,933 1,543,364,469 147,819,891 288,798,926 36,881,050 102,137,598
34
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Honorarium Tenaga Ahli Telepon Sewa kantor Perjalanan dinas Bagi hasil Imbalan manfaat kerja Beban Credit Card Seragam, perlengkapan dan lainnya Beban Sosial dan Lingkungan Administrasi Efek Sub Jumlah Jumlah Beban Usaha 25.
151,100,000 49,538,711 42,660,750 192,598,316 395,160,780 228,473,000 64,001,343 47,810,111 807,865,137 55,700,000
453,354,250 68,041,324 53,390,425 204,777,100 200,000,000 163,519,000 63,792,748 31,938,739 1,100,253,000 75,280,428
194,850,004 85,655,557 42,903,575 651,434,067 272,589,084 194,510,000 80,258,132 38,824,836 369,000,000 63,108,091
11,001,618,069 11,899,728,945
9,856,438,661 11,120,706,988
9,713,837,483 10,491,691,007
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut : 2011
2010
2009
Aset Rekening Bank - PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Piutang pihak berelasi Ngakan Putu Adhiriana Dedi Sjahrir Panigoro - Tjiptono Darmadji PT. Satria Balitama Jumlah Liabilitas Liabilitas tidak lancar - PT. Medco Intidinamika - Dedi Sjahrir Panigoro - Irsan Budianto - Meta Archipelago Hotels Jumlah
35
357,987,710
45,873,210
215,408,264
430,318,644 110,000,000 225,000,000 1,123,306,354
178,377,661 30,000,000 57,507,845 311,758,716
32,024,938 177,695,926 53,675,984
132,024,938 197,046,956 10,979,900 50,000,000
77,405,508 112,262,250 -
263,396,848
390,051,794
3,011,962,773
57,507,845 272,916,109
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut :
26.
Pihak yang Berelasi
Sifat Relasi
PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Mc Cloud Investment Ltd PT. Satria Balitama Dedi Sjahrir Panigoro Tjiptono Darmadji Ngakan Putu Adhiriana Meta Archipelago Hotels Irsan Budianto
Perusahaan Afiliasi Pemegang Saham Kelompok perusahaan Pemegang saham Pemegang saham Direksi Pemegang saham Komisaris utama
Transaksi Penempatan rekening giro Tagihan biaya operasional Tagihan biaya operasional Tagihan biaya operasional Tagihan biaya operasional Tagihan biaya operasional Tagihan biaya operasional
RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN Perseroan menyusun beberapa langkah yang akan dijadikan dasar oleh Perseroan dimasa yang akan datang. Langkah-langkah tersebut diambil oleh manajemen dalam rangka menutupi akumulasi kerugian yang menurunkan permodalan PT. Grahamas Citrawisata, Tbk antara lain : *
Memperbaiki kinerja hotel, dengan memperbaiki kualitas produk hotel, penggantian manajemen baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan hotel dan pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Rencana ini telah dilakukan dan akan tetap dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan hotel perusahaan. Pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan telah berhasil melakukan berbagai perbaikan dalam manajemen hotel, dan hal tersebut dicerminkan pada peningkatan pendapatan perusahaan sebanyak 11,18% dari tahun sebelumnya.
*
Melaksanakan right issue untuk memperoleh dana segar apabila keadaan pasar modal memungkinkan. Pada saat laporan ini diterbitkan, Perusahaan sedang melakukan persiapan pelaksanaan right issued dan dharapkan tahun 2012 hal tersebut dapat terwujud.
Hal utama yang dilaksanakan dari rencana yang telah disusun oleh Perseroan diatas adalah, Perseroan tetap memfokuskan diri pada perbaikan kinerja operasional hotel perseroan, memperbaiki sumber daya manusia (SDM) dan kualitas produk dan jasa hotel. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan hotel.
36
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.
INFORMASI SEGMEN Informasi Segmen tentang Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
a.
b.
28.
SEGMEN PRIMER Pendapatan Usaha : Pendapatan kamar Pendapatan Makanan dan Minuman Pendapatan Departemen lain Jumlah Pendapatan Usaha
12,977,660,541 7,719,880,094 314,905,082 21,012,445,717
11,748,751,593 6,772,925,003 378,006,053 18,899,682,649
11,140,086,284 5,973,879,416 816,467,757 17,930,433,457
SEGMEN SEKUNDER Berdasarkan Pengunjung : Perusahaan Instansi Pemerintahan Agen Biro Perjalanan Walk in Jumlah
8,691,186,553 4,073,889,259 3,819,897,804 4,427,472,101 21,012,445,717
6,933,660,941 5,193,753,215 2,512,975,916 4,259,292,578 18,899,682,650
4,203,276,747 9,710,717,385 2,934,506,735 1,081,932,590 17,930,433,457
PERJANJIAN, PERIKATAN PENTING DAN PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA. *
Pada tanggal 27 Agustus 1990, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pemda Sumatera Barat. Dilegalisasi oleh Yuyu Trisanti, SH, Notaris di Padang. Tanggal 27 Agustus 1990 No. 12.090/L/1990 untuk mengadakan kerjasama dalam membangun dan mengelola hotel yang bertaraf international berbintang 3 (tiga), dan mengembangkan industri pariwisata Sumatera Barat, masa berlaku 30 (tiga puluh ) tahun lamanya, terhitung sejak tanggal dioperasikannya hotel dan dapat diperpanjang kembali. Kepada perseroan diberikan hak dan kesempatan terdahulu (prioritas) untuk memperpanjang perjanjian ini, pengajuan perpanjangan tersebut diatas harus dilakukan selambatlambatnya 1 (satu) tahun sebelum perjanjian berakhir, dengan membuat perjanjian baru yang syarat-syaratnya akan ditentukan oleh kedua belah pihak.
*
Pada tanggal 19 Oktober 1991, perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pemda Sumatera Barat untuk mengelola Gedung Convention Hotel yang dimiliki oleh Pemda. Pada saat perjanjian ditandatangani, Gedung tersebut dalam kondisi 50% selesai dan perusahaan harus menyelesaikan pembangunan Gedung tersebut. Kerjasama berlaku untuk masa 20 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang dengan kesepatan kedua belah pihak.
37
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan melakukan addendum perjanjian kerjasama tersebut, yang dibuat dihadapan Notaris Yuyu Tristanti. Perjanjian tersebut menyebutkan tentang pembagian pendapatan dimana pihak Pemda Sumatera Barat akan mendapatkan 20% dari keuntungan bersih Perusahaan atau minimal mendapat pendapatan tetap Rp. 200.000.000,- setiap tahun buku yang sudah diaudit. Pelaksanaan pembayaran hasil kerjasama tersebut terhitung mulai 1 Januari 2010. Apabila perjanjian kerjasama telah berakhir, perusahaan berkewajiban untuk menyerahkan kembali Gedung tersebut kepada Pemda.
29.
*
Pada tanggal 22 Februari 2010, Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap yang dilakukan oleh Penilai Independen KJPP Maulana, Andesta & Rekan. Berdasarkan laporan penilai tersebut, nilai aset tetap tanah dan bangunan hotel berikut sarana dan prasarananya per 15 Februari 2010 adalah Rp. 15.748.000.000,-. Dan pada tanggal 31 Desember 2011 telah dilakukan kembali penilaian kembali oleh Penilai yang sama. Berdasarkan laporan penilaian teresebut, nilai tetap tanah dan bangunan hotel berikut sarana dan prasarananya per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 16.257.000.000,- . Perusahaan melakukan penilaian kembali tersebut hanya untuk tujuan persiapan corporate action , bukan untuk tujuan akuntansi sehingga laporan keuangan yang ada belum menyesuaikan hasil penilaian aset tetap tersebut.
*
Sesuai dengan perjanjian No. 200/LA/30300/2011 pada tanggal 2 Januari 2012, telah dilakukan kesepakatan sewa menyewa area antara The Hills Hotel dengan PT. Aplikanusa Lintasarta. Dan telah disepakati mengenai masa sewa selama 3 ( Tiga ) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian dengan nilai sebesar Rp. 162.000.000,- ( Seratus Enam Puluh Dua Juta Rupiah ).
LABA BERSIH PER SAHAM 2011 Laba (rugi) bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar Laba (rugi) bersih per saham
30.
2,401,703,838 58,839,958 40.82
2010 1,975,803,879 58,839,958 33.58
2009 1,960,115,407 58,839,958 33.31
MANAJEMEN RESIKO Berbagai aktivitas Perseroan menyebabkan Perseroan terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar ( risiko harga, risiko suku bunga dan fluktuasi kurs), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perseroan dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perseroan.
38
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Faktor - faktor risiko keuangan yang relevan terhadap Perseroan : Risiko pasar i. Dalam mengelola risiko-risiko yang Perseroan hadapi dalam mengoperasikan bisnis, Perseroan percaya bahwa Perseroan menerapkan kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan yang baik. Usaha perhotelan akan menjadi sangat kompetitif dengan banyakya perusahaan yang menjalankan usaha sejenis. Kondisi seperti itu tentu akan menciptakan suasana pesaingan yang sangat ketat dari hotel-hotel yang ada dan yang akan dibangun pada masa yang akan datang, pengaruh utamanya akan terlihat pada persaingan produk, pelayanan dan yang paling penting pada harga rata-rata per kamar hotel (average room rate). Dalam persaingan, efisiensi dan kualitas produk memegang peranan yang sangat penting. Apabila perseroan tidak mampu menjalankan usaha secara efisien, serta menjaga kualitas produk dan pelayannanya, maka dapat berpotensi mengakibatkan turunnya pangsa pasar dan pendapatan Perseroan.
ii.
31.
Risiko Suku Bunga Dan Fluktuasi Kurs Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam suku bunga yang berlaku di Negara ini. Perseroan pada saat ini tidak memiliki transaksi dan pengaturan nilai lindung atau fasilitas penukaran suku bunga, dikarenakan dikarenakan Perseroan tidak memiliki pinjaman dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing lainnya. Penerimaan Perseroan seluruhnya dalam bentuk Rupiah. Adapun seluruh pembelian bahan-bahan yang dipergunakan dalam operasional juga dilaksanakan dalam mata uang Rupiah. Kebijakan lindung nilai tidak ada dikarenakan sepanjang transaksi penerimaan dan pembayaran dalam bentuk mata uang Rupiah. Namun tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan transaksi lindung nilai, atas fluktuasi dan depresiasi mata uang Rupiah atau transaksi sejenisnya di masa mendatang.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING. Perseroan tidak memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sehingga tidak terdapat efek atas perubahan nilai mata uang asing.
39
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk ( INDUK PERUSAHAAN SAJA ) LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET
2011 (Rp)
2010 (Rp)
1 Januari 2010 (Rp)
2,962,072,411
1,846,342,465
2,042,859,071
1,003,761,957 1,768,124,882 448,860,925 814,532,251
665,483,281 286,848,458 265,274,063 262,813,705
631,061,405 444,676,048 278,176,634
6,997,352,425
3,326,761,972
3,396,773,158
4,999,000,000
4,999,000,000
68,888,886 4,999,000,000
9,774,962,886 665,253,750
12,014,397,884 11,420,000
13,350,712,955 11,420,000
Jumlah Aset Tidak Lancar
15,439,216,636
17,024,817,885
18,430,021,841
JUMLAH ASET
22,436,569,062
20,351,579,857
21,826,794,999
Aset Lancar Kas & Setara Kas Piutang Usaha Piutang Usaha setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu sebesar Rp. 17.017.146,- ( 2010 : Rp 15.138.411,1/1/2010 Rp. 12.730.466,- ) - Pihak berelasi - Pihak ketiga
Piutang Lain-lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Lancar Lainnya Investasi Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 24.138.576.612,( 2010 : Rp 24.191.166.759,- 1/1/2010 : Rp. 22.534.523.908,) Aset Lain-lain
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk ( INDUK PERUSAHAAN SAJA ) LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS & EKUITAS
2011 (Rp)
2010 (Rp)
1 Januari 2010 (Rp)
Liabilitas Lancar Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman Jangka Pendek Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Pajak Akrual Bagian jangka pendek dari Utang jangka panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Lain-lain
422,560,913 431,925,045 2,624,275,030
100,332,445 927,930,736 2,606,495,382
167,546,822 1,431,098,450 1,573,782,702
120,905,336 1,898,867,422
163,830,899 783,933,047
241,792,217 2,313,020,526
5,498,533,746
4,582,522,509
5,727,240,717
263,396,848 2,812,036,995 804,333,329 446,312,872 202,601,872 1,524,976,000
390,051,794 4,937,779,924 175,916,666 468,825,478 17,306,926 1,296,503,000
3,011,962,773 4,990,500,000 61,983,471 288,975,224 106,279,133 1,132,984,000
6,053,657,916
7,286,383,788
9,592,684,601
47,071,966,400 33,600 (36,187,622,602)
47,071,966,400 33,600 (38,589,326,440)
47,071,966,400 33,600 (40,565,130,319)
Jumlah Ekuitas
10,884,377,398
8,482,673,560
6,506,869,681
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
22,436,569,062
20,351,579,857
21,826,794,999
Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Utang Hubungan Pihak yang Berelasi Utang Pada Perusahaan Anak Pendapatan Diterima Dimuka Liabilitas Pajak Tangguhan Utang Sewa Pembiayaan Provisi Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Ekuitas Modal dasar 187.500.000 saham, nilai nominal Rp. 800 (dalam satuan Rupiah) per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 58.839.958 saham biasa. Premi Saham Saldo Rugi
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk ( INDUK PERUSAHAAN SAJA ) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 (Rp) Pendapatan Bersih Kamar Makanan dan Minuman Departemen Operasi Lain
2010 (Rp)
12,977,660,541 7,719,880,094 314,905,082
11,748,751,593 6,772,925,003 378,006,053
Jumlah Beban Departemen Operasi Beban Pokok Pendapatan Makanan dan Minuman Departemen Operasi Lain Jumlah Beban Pokok Pendapatan Beban Gaji Beban Lain-lain
21,012,445,717
18,899,682,649
2,299,201,210 71,180,989 2,370,382,199 1,714,135,424 1,290,034,886
2,005,817,451 83,902,619 2,089,720,070 1,657,569,874 1,101,715,286
Jumlah Beban Departemen Operasi Laba Bruto Departemen Operasi
5,374,552,509 15,637,893,208
4,849,005,229 14,050,677,420
Beban Usaha Laba Usaha
11,899,728,944 3,738,164,264
11,120,706,988 2,929,970,431
Beban (Pendapatan) Lain-lain Selisih Kurs - Bersih Pendapatan Bunga Lain-lain - Bersih Biaya Bank Beban Bunga Leasing Jumlah Beban (Pendapatan) Lain-lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan Penghasilan (Beban) Pajak Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Laba Bersih Tahun Berjalan
(22,128,694) 530,726,385 13,161,049 30,529,540 552,288,280 3,185,875,983
(806,684,750) 22,512,605 (784,172,145) 2,401,703,838
(13,717,489) 33,993,847 7,213,661 47,809,279 75,299,298 2,854,671,133
(699,017,000) (179,850,254) (878,867,254) 1,975,803,879
Pendapatan Komprehensif lain
-
-
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
-
-
Laba Bersih
Laba per saham - dasar dan dilusian ( dalam satuan rupiah )
2,401,703,838
1,975,803,879
40.81
33.58
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk ( INDUK PERUSAHAAN SAJA ) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 ( 31 Desember 2009 ) Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
47,071,966,400 -
Agio Saham
Saldo Laba(Rugi)
Jumlah
33,600
(40,565,130,319)
6,506,869,681
-
1,975,803,879
1,975,803,879
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 ( 31 Desember 2010 )
47,071,966,400
33,600
(38,589,326,440)
8,482,673,560
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 ( 31 Desember 2010 ) Disajikan kembali
47,071,966,400
33,600
(38,589,326,440)
8,482,673,560
-
2,401,703,838
2,401,703,838
33,600
(36,187,622,602)
10,884,377,398
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
47,071,966,400
PT GRAHAMAS CITRAWISATA Tbk ( INDUK PERUSAHAAN SAJA ) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 (Rp) Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi Penerimaan Kas dari Operasional Pembayaran Kepada Pihak Ketiga Pembayaran Kepada Pegawai Pembayaran Beban Usaha Pembayaran Lainnya Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi Perolehan Aset Tetap Aktivitas Investasi Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan Pembayaran Utang Pihak Berelasi Penerimaan Utang Pihak Berelasi Pembayaran Sewa Pembiayaan Utang pada anak perusahaan Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas Kas Dan Setara Kas Awal Tahun Kas Dan Setara Akhir Tahun Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari : Kas Bank
19,192,890,617 (5,235,910,903) 1,089,517,288 (13,038,546,213) (1,280,177,836) 727,772,952
2,292,025,144 2,292,025,144
(126,654,946.00)
2010 (Rp)
18,979,193,969 (3,724,579,514) (4,736,378,761) (6,362,424,464) (1,177,014,584) 2,978,796,646
(334,739,493) (334,739,493)
348,329,777.66 (2,125,742,929)
(2,621,910,979) (166,933,525) (52,720,076)
(1,904,068,097)
(2,841,564,580)
1,115,729,999 1,846,342,465 2,962,072,411
(197,507,427) 2,043,849,892 1,846,342,465
11,000,000 2,951,072,411 2,962,072,411
12,000,000 1,834,342,465 1,846,342,465
PT. Grahamas Citrawisata. Tbk Gedung Medco II Lantai 4 Jalan Ampera Raya No.20 jakarta Selatan 12560 Phone : 021 782 2057 Fax : 021 780 4836
Jalan Laras Datuk Bandaro Bukit Tinggi 26115 Sumatera Barat Phone : 0752 35 000 Fax : 0752 23 800 Email :
[email protected] www.thehillshotel.com