2010 Laporan Tahunan Annual Report
The Beginning of Out Performance Awal Kinerja Luar Biasa yang Berkesinambungan
Daftar Isi
Table of Contents 01 02
Awal Sebuah Kinerja Luar Biasa yang Berkesinambungan The Beginning of Out Performance Visi & Misi Vision & Mission
03 Kekuatan dan Strategi Strengths & Strategies 04 Sejarah dan Jejak Langkah Perseroan Corporate History and Milestones 06 Profil Perusahaan Corporate Profile 10 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 15 Sambutan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Message 19 Laporan Presiden Direktur/CEO President Director/CEO’s Message 28
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors
29 Informasi Umum Perusahaan General Information on the Company 31 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 34 Profil Direksi Board of Directors’ Profile 38 Sumber Daya Manusia Human Resources
44 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information 50 Peristiwa Penting di Tahun 2010 Significant Events in 2010 52 Penerimaan Penghargaan di tahun 2010 An Award Received in 2010 53 Lembaga Penunjang Supporting Institutions 56 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 78 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 98 Laporan Komite Audit Report from the Audit Committee 99 Rencana Strategis MNC di Tahun 2011 MNC’s Strategic Plan in 2011 102 Kegiatan Sosial Perusahaan Corporate Social Activities 108 Keterbukaan Informasi Information Disclosure 110 Press Release Press Release 111 Anak Perusahaan Subsidiaries 113 Laporan Keuangan Financial Statements
The Beginning of Out Performance Awal Kinerja Luar Biasa yang Berkesinambungan Belanja iklan (“adspend”) di Indonesia berada pada jalur peningkatan karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya konsumsi dan investasi. Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 4,5% tetapi pada tahun 2010 kondisi ekonomi bergairah kembali dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,1% yang terutama dimotori oleh konsumsi. 2010 merupakan sebuah tonggak penting dalam perekonomian Indonesia dengan pencatatan nominal PDB per kapita yang melebihi AS$3.000. Investasi langsung dari luar negeri tumbuh secara signifikan sebesar 60% dan banyak perusahaan-perusahaan di industri konsumer yang menaikkan jumlah investasi dan meningkatkan anggaran untuk adspend. Para ekonom mengartikan pencapaian nominal PDB per kapita sebesar AS$3.000 sebagai titik batas akan dimulainya sebuah periode panjang percepatan pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia juga memiliki optimisme yang tinggi terhadap harapan akan semakin menguatnya pertumbuhan ekonomi dengan memproyeksikan tingkat pertumbuhan antara 6% hingga 6,5% untuk tahun 2011 dan 6,1% hingga 6,6% untuk tahun 2012. Pada 13 tahun terakhir adspend mengalami pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dan hanya sekali mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 1998 karena krisis multi-dimensi yang terjadi di Indonesia. Walaupun adspend telah mengalami pertumbuhan yang tinggi di masa lalu namun adspend masih akan mengalami pertumbuhan yang kuat karena adspend meningkat dari nilai yang relatif rendah dan ukuran-ukuran penetrasi pada sektor media di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Indonesia. Proyeksi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi yang kuat yang dimotori oleh konsumsi dan investasi akan melonjakkan adspend ke tingkat yang lebih tinggi. Media Partners Asia telah memproyeksikan pertumbuhan adspend di Indonesia sebesar 11,8% CAGR (2010 hingga 2015), lebih tinggi dari Filipina sebesar 7,8%, Thailand sebesar 7,2%, Malaysia sebesar 7%, dan Singapura sebesar 4,3%. MNC berada pada posisi yang terbaik di industrinya untuk secara penuh meraih keuntungan terhadap prospek kondisi ekonomi yang cerah yang akan berimbas pada prospek pertumbuhan yang sangat baik di industri media yang ditopang oleh kepemilikan Perseroan pada platform media yang terintegrasi dan yang lebih penting adalah keberadaan MNC yang signifikan pada penyiaran TV.
Advertising spending (“adspend”) in Indonesia is on the rise due to strong economic growth and the rise in consumption and investments. In 2009, the economy slowed to 4.5% but it was revitalized in 2010 with 6.1% growth rate, driven mostly by consumption 2010 marked a major milestone in Indonesia’s economy through the recording of a nominal GDP per capita in excess of US$3,000. Foreign direct investment grew significantly by 60% and many companies in the consumer industry are ramping up investments and increasing the budget for adspend. Many economists signify the US$3,000 nominal GDP per capita as the tipping point for long periods of accelerated economic growth. Bank Indonesia shared the high optimism of stronger economic outlook by projecting growth rates between 6% to 6.5% for 2011 and 6.1% to 6.6% for 2012. During the last 13 years adspend grew by a factor of more than 2 times the economic growth and had only once contracted in 1998 due to Indonesia’s multi dimensional crisis. Despite adspend’s historically high growth rates, there are still ample of rooms for further growth as it is rising from a relatively low base and the penetration metrics of Indonesia’s media sector are relatively low compared to other countries in the region. The forecasted strong economic growth rates driven by consumption and investment should propel adspend to new heights. Media Partners Asia has projected Indonesia’s adspend to grow at 11.8% CAGR ( 2010 to 2015), much higher as compared to 7.8% for the Philippines, 7.2% for Thailand, 7% for Malaysia and 4.3% for Singapore. MNC is in the best position in the industry to fully capitalize on the bright economic outlook and the ensuing prospects of a burgeoning media industry by leveraging on its fully integrated media platforms and more importantly its significant presence in broadcast TV. In 2010, MNC’s advertising revenues had outperformed the market by growing at 31% versus the adspend growth rate of 23%. 2010 represents the beginning of out performance.
Pada tahun 2010 pendapatan MNC dari iklan mengalami pertumbuhan yang melebihi pasar dengan pertumbuhan sebesar 31% dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan adspend sebesar 23%. 2010 merupakan awal kinerja luar biasa yang berkesinambungan. Laporan Tahunan 2010 Annual Report
1
Visi Vision Menjadi grup media dan multimedia yang terintegrasi dengan fokus pada penyiaran dan content berkualitas melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. To be the leading integrated media and multimedia group with the focus on broadcast and high quality contents by means of suitable technologies to meet the market demand
Misi Mission Untuk menyajikan konsep hiburan keluarga terlengkap yang terkemuka dan sebagai sumber berita dan informasi yang terpercaya di Indonesia. To deliver one stop family entertainment concept and as the most notable and credible source of news and information for the nation.
2
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Kekuatan Strengths • • • • • •
Perusahaan media massa terbesar di Indonesia dan salah satu penyedia media paling terintegrasi dengan berbagai platform media yang saling mendukung. Content Library yang luas dan berkembang yang dapat digunakan dan diadopsi di berbagai platform media. Memiliki reputasi yang baik sebagai lembaga penyiaran dengan program-program yang menarik dengan rating dan pangsa pemirsa tinggi. Manajemen yang tangguh dan terbukti sukses. Memiliki skala ekonomi dan sistem operasional yang efisien. Saat ini merupakan pemimpin dalam pasar televisi Free-To-Air di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa dan pangsa belanja iklan kotor, yang memberikan basis kuat untuk mengambil manfaat dari ekspektasi tumbuh pesatnya periklanan di Indonesia.
• • • • • •
The largest mass media company in Indonesia and one of the most integrated media provider with various supporting media platforms. An extensive and growing content library that can be applied and adapted to any media platform. Excellent reputation as broadcasters of compelling television programs with high ratings and high audience share. A strong management team with proven track records of success. Possessing economies of scale and an efficient operational system. Currently the market leader of Free-To-Air television in Indonesia based on combined audience share and gross advertising spending that can be leveraged to fully capitalize on the expected rapid growth in advertising spending.
Strategi Strategies •
• •
• •
• •
Fokus yang kuat dalam membangun dan mengembangkan media penyiaran TV untuk meningkatkan pangsa pemirsa dan belanja iklan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas content melalui produksi in-house. Mengembangkan TV lokal berjaringan untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi dan merambah belanja iklan lokal. Mengoptimalkan content library dengan menjual lisensi untuk tiap program dan saluran serta mengemas ulang content ke dalam bentuk channel khusus untuk didistribusikan ke stasiun siaran lainnya. Meningkatkan sirkulasi dan pendapatan iklan dari media cetak, khususnya harian Seputar Indonesia. Mengembangkan dan mengelola dengan baik portal online kami www.okezone.com sebagai bentuk antisipasi bergesernya industri media di Indonesia pada masa mendatang. Selain itu, kami akan terus mempertahankan kepemimpinan kami dengan aktif mengantisipasi transformasi yang berkelanjutan dalam industri media; Mengoptimalkan pendapatan dan mengatur pengeluaran biaya demi meraih laba yang memadai dengan terus menciptakan sinergi antar unit bisnis. Mengembangkan dan memperluas bisnis VAS (Value Added Services) dan mobile gaming melalui Linktone Ltd. di Indonesia dan Republik Rakyat China.
•
• •
• •
• •
Strong focus on developing and expanding broadcast TV to increase audience share and share of advertising spending as well focusing on increasing the quantity and quality of content through our in-house productions; Developing and expanding local television networks to capitalize on the high economic growth of regional economies and tap into local advertising spending; Monetizing content library by selling licenses for individual programs and channels and repackaging content in the form of specialize channels for distribution to other broadcasters; Enlarging the circulation and advertising revenue of print media, particularly our daily newspaper Seputar Indonesia; Developing and maintaining our on-line portal www. okezone.com to anticipate the shift in Indonesia’s future media industry. Moreover, we will maintain our leadership by actively anticipating the continuing transformation of the media industry; Optimizing revenue and managing costs to achieve healthy profit margins by continuously creating synergies among business units; Developing and expanding value added services (“VAS”) and mobile gaming activities through Linktone Ltd in Indonesia and the People’s Republic of China.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
3
Sejarah dan Jejak Langkah Perseroan Corporate History and Milestones
1989
1991
1997
2001
RCTI didirikan sebagai stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia. RCTI was established as the first private national TV station in Indonesia.
MNCTV (d/h TPI) didirikan sebagai stasiun TV swasta nasional ketiga di Indonesia. MNCTV (formerly known as TPI) was established as the third private national TV station in Indonesia.
MNC didirikan sebagai perusahaan induk media. MNC was established as a media holding company.
MNC mengakuisisi 70% saham Global TV. MNC acquired 70% of Global TV’s shares.
2004
2005
Januari – MNC mulai membangun Content Library melalui produksi in-house dan akuisisi program. January - MNC commenced the building up its content library through inhouse productions and programs acquisitions. Maret – MNC mengakuisisi RCTI. March – MNC acquired RCTI.
MNC mulai distribusi content kepada pihak ketiga. MNC started licensing content to the third parties. Januari – GTV memperluas cakupannya untuk pangsa pasar anak muda dan keluarga muda. January – GTV broadened its coverage to youth and young families. Maret – Kepemilikan MNC dalam GTV meningkat menjadi 100%. March – MNC’s stake in GTV has increased to 100%. Juni – PT Media Nusantara Informasi didirikan dan meluncurkan surat kabar Seputar Indonesia. June – PT Media Nusantara Informasi was formed and launched Seputar Indonesia newspaper.
4
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
September –PT MNC Networks diluncurkan melalui empat merek radio terpisah. September – PT MNC Networks was launched under four separate radio brands. Desember – MNC mengakuisisi MNI Global, penerbit tabloid mingguan Genie. December – MNC acquired MNI Global that publishes the weekly tabloid, Genie.
2002 Global TV (“GTV”) dikonsolidasikan ke dalam MNC dan mulai menyiarkan program-program MTV Asia selama 24 jam secara eksklusif di Indonesia. Global TV (“GTV”) was consolidated into MNC and commenced the broadcast of MTV Asia’s programs exclusively in Indonesia on a 24 hours basis.
2006 Januari – MNC memulai bisnis Value Added Services untuk pemirsa TV (SMS Call TV). January – MNC started the commercial operation of Value Added Services (SMS Call TV). Februari – GTV memulai penyiaran program anakanak Nickelodeon selama delapan jam per hari secara eksklusif di Indonesia. February – GTV commenced the broadcast of the Nickelodeon, children programming, exclusively in Indonesia for eight hours daily. Juni – MNC meluncurkan MNC News. June – MNC launched MNC News. Juli – MNC mengakuisisi 75% saham MNCTV (d/h TPI) dan meluncurkan MNC Entertainment melalui Indovision. July – MNC acquired 75% of MNCTV (formerly known as TPI) shares and launched MNC Entertainment through Indovision. Agustus – MNC menerbitkan tabloid Mom&Kiddie August – MNC launched tabloid Mom&Kiddie. September – MNC BV menerbitkan obligasi (guaranteed secured bonds) senilai US$168.000.000 untuk investor internasional. September – MNC BV issued a guaranteed secured bonds to international investors with face value of US$168,000,000.
2007
Maret – MNC meluncurkan media on-line yang pertama, Okezone.com, sebuah situs berisi berita on-line dan hiburan. March – MNC launched its first on-line media, Okezone.com, a news and entertainment on-line website. Juni – MNC melakukan penawaran saham perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. June – MNC completed an Initial Public Offering and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. Juni – MNC membeli kembali senilai US$25 juta dari total obligasi (Eurobond) sebesar US$168 juta pada harga 101%. June – MNC redeemed US$25 million out of the total of US$168 million Eurobond at price of 101%.
2008
2009
Oktober – RCTI melunasi hutang obligasi senilai Rp220 miliar. October – RCTI fully settled the Rp220 billion of its outstanding bond.
Januari - Linktone Ltd. bersinergi dengan MNC VAS di Indonesia. Linktone Ltd. created synergy with MNC VAS in Indonesia.
November – MNC The Indonesian Channel disiarkan di Timur Tengah dengan potensi pemirsa sekitar 3,5 juta orang Indonesia. November – MNC The Indonesian Channel was broadcasted in the Middle East with potential viewership of 3.5 million Indonesians.
Maret - Harian Seputar Indonesia dan Tabloid Genie meluncurkan logo dan tampilan barunya. March - Daily newspaper Seputar Indonesia and Genie tabloid launched their new logo and layout design.
Desember - MNC mendistribusikan dividen sebesar Rp5/saham dengan total sejumlah Rp68,75 miliar. December - MNC distributed dividend of Rp5/share with a total dividens of Rp68.75 billion.
November – MNC menandatangani perjanjian dengan Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON), dimana MNC melalui anak usaha miliknya akan membeli minimal 51% saham Linktone Ltd. dengan menggunakan cara penggabungan dari penawaran tender terhadap American Depository Shares (ADSs) yang beredar dan pembelian saham baru. November – MNC entered into a definitive agreement with Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON), under which MNC, through one of its wholly owned subsidiaries, will purchase not less than 51% of Linktone’s outstanding shares using a combination of a tender offer for existing American Depository Shares (ADSs) and a subscription for newly issued ordinary shares.
Maret - MNC dan lima perusahaan media ternama lainnya di Asia Tenggara membentuk SMART Alliance, sebuah komunitas yang beranggotakan perusahan media di kawasan regional yang bersatu untuk menciptakan dan memberikan manfaatmanfaat yang sifatnya komersil kepada para anggotanya. March - MNC and five other well-known media companies in South East Asia region has formed an alliance, called SMART Alliance, a community of regional media companies united to create and deliver commercial benefits to its members. September - MNC mengubah logonya. Perubahan ini juga diikuti oleh perubahan nama gedung kantornya dari “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower”. September - MNC changed its logo, followed by changing its building name from “Menara Kebon Sirih” to “MNC Tower”. Oktober - MNC mendistribusikan dividen sebesar Rp5/saham dengan total sejumlah Rp68,15 miliar. October - MNC distributed dividend of Rp5/share with a total devidens of Rp68.15 billion.
2010
Januari - Linktone Ltd mengakuisisi saham pengendali dari Letang Game Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Cina yang memiliki spesialisasi dalam mobile games dan PC on-line games yang inovatif dengan yang menggunakan teknologi canggih. January - Linktone Ltd acquired controlling stake of Letang Game Ltd, a private company based in the People’s Republic of China specializing in mobile games and PC on-line games with innovative games by utilizing cutting edge technologies. Maret - PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) bersama Linktone, Ltd (“Linktone”) berhasil mengakuisi 75% saham ordinary InnoForm Media Pte., Ltd (“InnoForm”). MNC mendapatkan 25% kepemilikan, sedangkan Linktone mendapatkan 50% kepemilikan, yang masing-masing direalisasi melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di UEA. March - PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”), together with Linktone, Ltd (“Linktone”), completed the acquisition for 75% of the ordinary shares in the share capital of InnoForm Media Pte., Ltd (“InnoForm”). MNC was apportioned with 25% shareholding while Linktone was assigned with 50% shareholding, each executed through its wholly owned subsidiary located in UAE.
Maret - Makamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali dari Crown Capital Global Limited (“CCGL”). Keputusan tersebut menguatkan keputusan Makamah Agung pada 15 Desember 2009 untuk membatalkan keputusan pailit TPI yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga. Permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung merupakan upaya hukum CCGL yang terakhir untuk mempailitkan TPI. Keputusan yang diberikan oleh mahkamah agung ini mengakhiri segala usaha CCGL dikemudian hari untuk memperkarakan hal sama. March - Supreme Court rejected the appeal for a judicial review by Crown Capital Global Limited (“CCGL”). The decision reaffirmed the Supreme Court’s ruling on 15th December 2009 to nullify the decision made by the Commercial Court concerning the bankruptcy of TPI. The appeal for a cassation to the Supreme Court was the final legal avenue for CCGL to claim bankruptcy against TPI. The Supreme Court’s ruling has ended any future attempt by CCGL to file for the same legal proceedings against TPI.
Juli - Peluncuran majalah Just For Kids. July - The launch of Just For Kids magazine. Oktober - Pergantian nama TPI menjadi MNCTV pada tanggal 20 Oktober 2010. October - Relaunching of TPI to become MNCTV on 20th October 2010. Desember - MNC mendistribusikan dividen untuk tahun buku 2009 sebesar Rp7 per saham dengan total sejumlah Rp93.996 miliar. December - MNC distributed dividend for fiscal year 2009 in the amount of Rp7 per share totalling Rp93.996 billion. Desember - Peluncuran stasiun V Radio. December - The launch of V Radio station.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
5
Profil Perusahaan Corporate Profile “MNC adalah grup perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Indonesia dengan platform media yang meliputi stasiun penyiaran televisi, media cetak, radio jaringan, value added services, media on-line, produksi in-house, biro iklan, manajemen artis, produksi content, dan distribusi content”
“MNC is the largest and the most integrated media company in Indonesia with operations encompassing national freeto-air televisions, print media, radio networks, value added services, on-line media, in-house production, ad agencies, talent management, content production and distribution.”
Saat ini, kami memiliki content library terbesar di Indonesia dengan lebih dari 100.000 jam yang terdiri atas content hiburan dan berita. Content Library kami terus meningkat lebih dari 10.000 jam per tahunnya.
Currently, we have the largest content library in Indonesia with more than 100,000 hours comprising of entertainment and news content. Our content library is enlarged by over 10,000 hours per year.
Sejarah dan Latar Belakang
History and Background
PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) terdiri dari berbagai unit usaha media yang dinaungi dan dikelola di bawah satu payung induk perusahaan demi terciptanya bisnis grup media yang dinamis, inovatif, dan menggunakan keunggulan kompetitif dari sinergi dalam menghadapi tantangan di tengah ketatnya bisnis media yang kompetitif. MNC melaksanakan penawaran umum saham perdana pada tanggal 22 Juni 2007 dengan menawarkan 4.125.000.000 lembar saham yang mewakili 30% (dimana 20% nya adalah saham baru) dari saham yang diterbitkan dengan harga Rp900 per lembar saham.
PT Media Nusantara Citra, Tbk. (“MNC”) is comprised of various business units that are sheltered and managed under the umbrella of a holding company to create an integrated media business group that is dynamic, innovative and leveraging on the competitive advantages in synergies to overcome any challanges in the highly competitive media industry. MNC conducted an IPO on 22nd June 2007 by offering 4,125,000,000 shares representing 30% (20% are new shares) of the shares issued at Rp900 per share.
Saham MNC tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan mayoritas kepemilikan dan kendali oleh PT Global Mediacom Tbk (“MNC Group”). Saat ini, MNC merupakan perusahaan multimedia terintegrasi yang terdepan di Indonesia. MNC mencapai posisi tersebut melalui implementasi strategi yang efektif dan penuh perhitungan yang memberikan nilai tambah pada Perusahaan dan pemegang saham.
MNC’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange, with the majority ownership and control by PT Global Mediacom,Tbk (“MNC Group”). Currently, MNC is the leading integrated multimedia company in Indonesia. MNC achieved this position by implementing effective and calculated strategies that generate value to the Company and shareholders.
6
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Stasiun Penyiaran Televisi
Television Broadcasting Station
MNC memiliki dan mengelola operasional untuk tiga stasiun televisi nasional Free-To-Air yang terdiri dari RCTI, MNCTV, dan Global TV dengan pangsa rata-rata pemirsa gabungan sebanyak 39% per Desember 2010 (sumber AGB Nielsen Media research).
MNC owns and manages the operations of three free-to-air national television stations consisting of RCTI, MNCTV, and Global TV with a combined average audience share of 39% as at December 2010 (source AGB Nielsen Media Research).
RCTI didirikan pada tahun 1989 sebagai stasiun jaringan televisi swasta nasional pertama dengan target pemirsa kelas menengah ke atas (ABC 5+) yang menyajikan program sinetron dan reality show berkualitas dan memiliki rating tinggi, acara olahraga bergengsi, berita, musik dan hiburan. RCTI memiliki cakupan terbesar di antara semua stasiun TV nasional yang menjangkau lebih dari 190 juta pemirsa di 473 kota di seluruh Indonesia. RCTI adalah pemimpin pasar dengan pangsa pemirsa rata-rata sekitar 22% di akhir tahun 2010.
RCTI was established in 1989 as the first privately held national TV network by targeting viewers in the middle to upper income group (ABC 5+) with programs consisting of high quality and highly rated drama series, reality shows, high profile sporting events, news, music and entertainment. RCTI has the largest coverage among all national TV stations by reaching over 190 million viewers in 473 cities across Indonesia. RCTI is the market leader with an average audience share of approximately 22% as at year ending 2010.
TPI telah diganti namanya menjadi MNCTV pada 20 Oktober 2010 dan membidik pemirsa pada segmen menengah (BCD). Program-program MNCTV disiarkan secara nasional dan menjangkau 180 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. Pada Desember 2010, MNCTV menduduki peringkat nomor 4 dengan rata-rata pangsa pemirsa sebesar 10%.
TPI was relaunched as MNCTV in 20 October 2010 and caters to viewers in the middle income segment (BCD). MNCTV’s programs are nationally broadcasted to reach 180 million viewers in 185 cities throughout Indonesia. As at December 2010, MNCTV was ranked number 4 with an average audience share of 10%.
Target pemirsa Global TV adalah kelas menengah ke atas dengan siaran eksklusif dari Viacom meliputi Nickelodeon, VH-1 dan MTV serta program asing maupun lokal yang berkualitas tinggi. Global TV memiliki jangkauan siaran secara nasional di 219 kota, mencakup 170 juta pemirsa. Rata-rata pangsa pemirsa Global TV pada Desember 2010 adalah 7% dengan target pemirsa yang terdiri dari anak-anak, keluarga muda, dan profesional muda.
Global TV targets viewers in the middle to upper income segment (ABC) through the broadcasts of exclusive Viacom produced programs consisting of Nickelodeon, VH-1 and MTV and other high quality foreign produced programs as well as local programs. Global TV has a national broadcast coverage in 219 cities reaching 170 million viewers. Global TV’s average audience share as at December 2010 was 7% with targeted viewers consisting of children, young families and young professionals.
Koran
Newspaper
Koran harian kami, Seputar Indonesia, diluncurkan pada 30 Juni 2005 yang terbagi dalam beberapa bagian meliputi: news, ekonomi & bisnis, lifestyle dan olahraga. Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional dan 6 edisi lokal. Edisi lokal kami terbitkan karena kami percaya bahwa komunitas lokal memiliki preferensi yang lebih besar dalam membaca informasi dan berita lokal ketimbang berita nasional atau global. Kami berkeinginan untuk menerbitkan edisi lokal di seluruh provinsi di Indonesia.
Our daily newspaper Seputar Indonesia was launched on 30th June 2005 with separate sections on in-depth news, economy & business, lifestyle and sports. Seputar Indonesia is available as a national edition and 6 local editions. Local editions were published as we believe that regional communities have greater preference in reading local news and information rather than national or global news. We intend to publish local editions in all provinces in Indonesia.
Tabloid
Tabloid
MNC memiliki 2 tabloid yang membidik 2 segmen pembaca yang berbeda. Tabloid mingguan Genie adalah tabloid dengan sirkulasi terbesar ke tiga yang fokus pada gaya hidup dan gosip selebritis. Pada Agustus 2006, MNC meluncurkan tabloid Mom&Kiddie yang fokus terhadap informasi dan artikel yang mengulas tentang ibu dan anak dan terbit setiap dua minggu.
MNC has 2 tabloids catering to 2 distinct readers. The weekly Tabloid Genie is the third largest circulated tabloid by focusing on lifestyle and celebrity gossips. In August 2006, MNC launched the tabloid Mom&Kiddie which focuses on information and articles related to motherhood and child rearing and it is published on a fortnightly basis.
Majalah
Magazines
MNC memiliki 3 majalah yang terdiri dari HighEnd, HighEnd Teen dan Just For Kids. HighEnd terbit secara bulanan yang berisikan artikel eksklusif dengan mengusung motto: People, Luxuries and Beyond. HighEnd Teen terbit secara bulanan yang menargetkan pembaca muda dari kalangan keluarga menengah ke atas. Sementara Just For Kids adalah majalah bulanan yang diluncurkan pada Juli 2010 dengan artikel-artikel menarik yang dirancang untuk mendidik, meningkatkan imajinasi dan membangun karakter anak-anak dengan baik.
MNC has 3 magazines consisting of HIghEnd, HighEnd Teen and Just For Kids. HighEnd is published monthly containing exclusive articles through the motto: People, Luxuries and Beyond. HighEnd Teen is a monthly publication targeting at youth from families in the upper income group. While Just For Kids is a monthly magazine launched in July 2010 with interesting articles designed to educate, increase the imagination and build the children’s good character.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
7
Jaringan Radio
Radio Networks
MNC mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia melalui MNC Networks, yang menaungi empat radio yaitu Trijaya FM sebagai stasiun radio nomor satu dengan program beritanya; Radio Dangdut Indonesia sebagai stasiun radio terdepan untuk segmen menengah ke bawah; V-Radio sebagai pilihan utama para wanita dan Global Radio untuk para kalangan muda.
MNC operates and manages one of the largest radio networks in Indonesia through MNC Networks, which includes four radio stations: Trijaya FM as the number one radio station for its news program; Radio Dangdut Indonesia as the leading station for the middle-to-lower class segment; V-Radio as the top choice for women, and Global Radio for the youths.
Manajemen Artis
Talent Management
PT Star Media Nusantara dibentuk untuk mencari, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi bintang berikutnya di dunia hiburan.
PT Star Media Nusantara was established to identify, promote, and manage talented artists to become the next generation of stars in the entertainment world.
Media On-line
On-line Media
Okezone.com diluncurkan pada bulan Maret 2007 sebagai portal Internet yang memberikan platform on-line untuk mendistribusikan content berita dan non-berita termasuk content dari televisi Free-To-Air, radio dan media cetak yang sudah ada. Saat ini, Okezone.com memiliki 8 juta pembaca yang membuka situs tersebut setiap hari.
Okezone.com was launched in March 2007 as an Internet portal that provides an on-line platform to distribute news and non-news content, including existing content from free-to-air televisions, radio and print media. Currently, Okezone.com has 8 million page views per day.
Value Added Services (VAS)
Value Added Services (VAS)
Value Added Services dioperasikan oleh Linktone Ltd untuk pasar di Republik Rakyat Cina guna menyajikan portfolio content nirkabel dan aplikasi dengan platform teknologi yang beragam meliputi SMS, MMS, WAP dan JAVA / BREW. Layanan Linktone termasuk media personal seperti nada dering, ring back tones, screen saver, permainan nirkabel dan hiburan. PT Linktone Indonesia mengoperasikan VAS untuk pasar di Indonesia dengan menggunakan konten dan aplikasi VAS yang canggih dari Linktone Ltd.
8
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Value added services is operated by Linktone Ltd for the market in the People’s Republic of China to provide a diverse portfolio of wireless content and applications across a wide variety of technology platforms consisting of SMS, MMS, WAP and Java/ BREW. Linktone’s services includes personalized media such ring tones, ring back tones, screen savers, wireless games and entertainment. PT Linktone Indonesia operates VAS for the Indonesian market by leveraging on Linktone Ltd’s sophisticated VAS content and applications.
Agen Periklanan Kreatif dan Rumah Produksi
Creative Ad Agencies and Production House
Channel Program TV
Television Program Channels
MNC melakukan bisnis agensi periklanan melalui Cross Media International (CMI). CMI menyediakan layanan komunikasi terpadu, mulai dari media kreatif, produksi hingga aktifasi dalam satu paket untuk menjawab kebutuhan klien. MNC memproduksi film-film layar lebar, FTV dan sinetron melalui MNC Pictures, yang didukung oleh tenaga ahli dan platform media yang bernaung di bawah MNC.
MNC telah menciptakan chanel sebagai berikut dari content library: • MNC News – program berita 24 jam, berita - infotainmen, berita olahraga dan berita gaya hidup. • MNC Entertainment – channel program hiburan 24 jam terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, reality show dan content hiburan lainnya. • MNC Music Channel – program musik 24 jam. • MNC International – content umum 24 jam dengan target distribusi pada negara dengan komunitas Indonesia dan Malaysia yang cukup besar. • MNC Lifestyle – content program 24 jam untuk wanita yang berhubungan dengan tren terkini dari sisi fesyen, kecantikan, kesehatan dan berita selebritis Indonesia. • MNC Business – content program 24 jam yang berhubungan dengan bisnis dan investasi. • Kami akan menciptakan lebih banyak lagi content program di masa mendatang sebagai bagian dari strategi untuk mengkomersilkan content library kami yang besar.
MNC engages in the operations of an advertising agency through Cross Media International (CMI). CMI provides integrated communications services, ranging from creative media production to activation, in one package to address the needs of clients. MNC produces feature films, FTV and soap operas through MNC Pictures, with the support from expert personnel and media platforms under MNC.
MNC has created the following channels from its vast content library: • MNC News – 24-hour news program - infotainment, sports and lifestyle news. • MNC Entertainment – 24-hour entertainment channel comprising of drama series, local films, sitcoms, reality shows, and other entertainment content. • MNC Music Channel – 24-hour music program. • MNC International – 24-hour general content channel with target distribution to overseas countries with a sizeable Indonesian and Malaysian communities. • MNC Lifestyle – 24-hour channel featuring female programs related to the latest trends in fashion, beauty, health and Indonesian celebrities news. • MNC Business – 24-hour program related to business and investment. • We will create more program channels in the future as part of our strategy to monetize our extensive content library.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
9
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiah
Laba Rugi Konsolidasi
2010
2009
2008
2007 2006
Pendapatan Usaha Iklan Content dan Value Added Services Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
Consolidated Income Statement Revenues
4,048 747 61 4,856
3,096
3,083
2,629 1,987
767
776
220
61
63
60
3,924
3,922
Advertisements
43 Content and Value Added Services 66
Others
2,909 2,096
Total Revenues
Beban Usaha
Operating Expenses
2,465 956 246
2,225
2,269
925
863
605
386
General and Administrative
166
145
111
84
Depreciation and Amortization
Jumlah Beban Usaha
3,667
3,316
3,277
2,069 1,548
Total Operating Expenses
Laba Usaha
1,189 (164) 1,025 (281) 744
608
645
840
548
Income from Operations
(47)
(409)
(269)
(163)
Other Charges - Net
561
236
571
385
Income Before Tax
(164)
(71)
(127)
(76)
Tax Expense
397
165
444
309
Income Before Minority Interest
(11)
2
(17)
(19)
Minority Interest
386
167
427
290
Net Income
Beban Langsung Umum dan Administrasi Penyusutan dan Amortisasi
Beban Lain- lain Bersih Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Sebelum Hak Minoritas Hak Minoritas Laba Bersih
10
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
(14) 730
1,352 1,077
Direct Costs
Dalam Miliar Rupiah
Neraca Konsolidasi
In Billion Rupiah
2010
2009
2008
2007 2006
Consolidated Balance Sheet
Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aktiva
Assets
5,201 2,996 8,197
4,786
5,026
4,236 2,311
Current Assets
2,855
2,989
2,152 1,256
Noncurrent Assets
7,641
8,015
6,388 3,567
Total Assets
Kewajiban Dan Ekuitas Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Liabilities And Equity
2,605 156 2,761
1,352
1,488
1,106
574
Current Liabilities
1,403
1,589
1,345 1,863
Noncurrent Liabilities
2,755
3,077
2,451 2,437
Total Liabilities
669 4,767 8,197
600
672
4,286 7,641
48
27
Minority Interests
4,266
3,889 1,103
Total Equity
8,015
6,388 3,567
Total Liabilities and Equity
Rasio Keuangan
Financial Ratio
8.9
5.1
2.1
6.7
8.1
Return on Assets (%)
15.3
9.0
3.9
11.0
26.3
Return on Equity (%)
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar (x)
199.7
354.0
337.8
383.0 402.6
Current Ratio (x)
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva (x)
33.7
36.1
38.4
38.4
68.3
Total Liabilities to Total Assets (x)
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas (x)
57.9
64.3
72.1
63.0 220.9
Total Liabilities to Total Equity (x)
Laba Kotor Terhadap Pendapatan (%) Laba Usaha Terhadap Pendapatan (%) Marjin EBITDA (%)
49.2
43.3
42.1
53.5
48.6
Gross Profit Margin (%)
24.5
15.5
16.4
28.9
26.2
Operating Profit Margin (%)
29.6
19.7
20.1
32.7
30.2
EBITDA Margin (%)
Laba Bersih Terhadap Pendapatan (%)
15.0
9.8
4.3
14.7
13.8
Net Profit Margin (%)
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva (%) Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas (%)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
11
Laba Bersih | Net Income (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
800
730
700 600 500 400 300
427
386
290 167
200 100 0 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Usaha | Income from Operations (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
1.400
1189
1.200 1.000
840
800 600
645
548
608
400 200 0 2006
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar | Current Ratio (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
450 400
402,6
383,0 337,8
350
354,0
300 250
199,7
200 150 100 50 0 2006
12
2007
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
2008
2009
2010
2007
2008
2009
2010
Total Aset | Total Assets (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
9.000 8.000
8,015
7,641
2008
2009
8,197
6,388
7.000 6.000 5.000 4.000
3,567
3.000 2.000 1.000 0 2006
2007
2010
Pendapatan Usaha | Revenues (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
6.000
4,856
5.000
3,922
3,924
2008
2009
2010
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
13
4.000
2,909
3.000
2,096 2.000 1.000 0 2006
2007
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas | Liabilities to Equity Ratio (Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah)
250
220,9
200 150 100
63,0
72,1
64,3
57,9
50 0 2006
2007
2008
2009
2010
Rosano Barack Komisaris Utama | President Commissioner
14
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Sambutan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Message
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, PT Media Nusantara Citra Tbk berhasil tumbuh dengan kuat dan tetap menjadi pemimpin di industri media. Perusahaan telah memperkuat kinerja bisnis pada kedua sektor mencakup pasar lokal dan luar negeri, dan telah mencapai pertumbuhan yang membanggakan di mana sektor penyiaran menjadi penyumbang terbesar dari laba perusahaan. Along with Indonesia’s improved economy, PT Media Nusantara Citra Tbk has achieved a strong growth while remaining the leader in media industry.
The Company has strengthened its business performance in both local and overseas market, achieving a staggering growth in which broadcast has contributed to the Company’s major revenue.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Izinkan saya memulainya dengan mengucap syukur kepada Allah S.W.T karena telah memberikan kita kesempatan yang luar biasa pada tahun 2010
Allow me to commence this report by expressing my highest appreciation and humbleness to Allah S.W.T for giving us another grateful opportunity of achieving an exceptional financial results in 2010.
Kondisi perekonomian selama tahun 2010 dipenuhi harapan yang gemilang, menunjukan perekonomian global yang kondusif memang berpengaruh positif pada banyak negara, termasuk Indonesia.
The economic condition during the year 2010 glimmered with hopes, revealing a favorable global economy that exerted positive influences to many countries especially Indonesia.
Perekonomian Indonesia tumbuh 6,1% pada tahun 2010 dan Bank Indonesia memprediksikan pertumbuhan tahun 2011 berkisar 6,5%. Keadaan perekonomian yang bergairah ini, membuat banyak ahli ekonomi percaya jika Indonesia akan menjadi salah satu negara berpengaruh dalam perekonomian dunia.
The Indonesian economy grew at 6.1 percent in 2010 and the Central Bank predicts that this year’s economic growth will be around 6.5 percent. The economic outlook in 2011 seem vibrant and many experts believe that Indonesia is heading towards becoming one of the world’s major economic contributors.
Sejalan dengan pemulihan perekonomian, kami berhasil menunjukkan kinerja yang sangat mengagumkan pada 2010. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) menutup tahun dengan pertumbuhan yang signifikan dan tetap menjadi pemimpin di dalam industri media.
In line with the country’s improved economy, we have successfully accomplished a strong performance in 2010. PT Media Nusantara Citra Tbk closed the year with a record of significant growth and gratefully remains as the leader in Indonesian media industry.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
15
Perseroan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,86 triliun pada tutup tahun 2010, tercatat peningkatan 24% dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp3,92 triliun. Pendapatan iklan meningkat sebesar 31% pada tahun 2010.
The Company recorded Rp4,86 trillion of consolidated revenues for year ending 2010, an increase of 24% compared to the consolidated revenues in 2009 of Rp3,92 trillion. There was an increase of 31% in the advertising revenues in 2010.
PT Media Nusantara Citra Tbk tidak hanya telah memperkuat lingkup bisnisnya di Indonesia, tetapi juga telah mengembangkan sayapnya sampai pasar internasional.
PT Media Nusantara Citra Tbk has empowered its business performance not only in the Indonesian market, but also in the foreign market.
Kunci sukses MNC di tahun 2010 adalah keberhasilan strategi bisnis Perseroan yang bijaksana, yang dijalankan secara solid. Strategi yang dimplementasikan selama 2010 telah membawa pertumbuhan signifikan dimana bisnis TV memberikan kontribusi sebesar 80% kepada pendapatan Perseroan.
Our success in 2010 was mainly due to our prudent strategies, which was translated into solid executions. The strategy implemented during 2010 achieved a staggering growth in our TV business, which contributed 80% of the Company’s consolidated revenue.
Peluncuran layanan dan fasilitas yang inovatif serta peningkatan kualitas program di dalam MNC adalah langkah strategis yang diambil Perseroan untuk meningkatkan daya tarik dan kepuasan pelanggan.
The launch of more innovative services and facilities as well as the enhancement of program quality in companies within MNC are the strategic steps initiated to increase the attractiveness and customer satisfaction.
Pendapatan yang lebih tinggi pada 2010 akan membawa harga saham yang lebih baik, dan pada akhirnya akan memberikan imbal balik investasi yang lebih baik. Kita patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Indonesia telah meningkatkan daya beli penduduknya. Kondisi tersebut sangat kondusif bagi MNC yang mencatat pertumbuhan signifikan pada pendapatan iklan. Sejalan dengan kondisi tersebut, paket penjualan MNC telah membuat pendapatan Perseroan melonjak.
The exceptional increase in revenues generated in 2010 has successfully reflected to better stock price performance, which yielded to higher returns on investment. Thanks to the proliferating Indonesian economic growth that today’s emerging affluent individuals have contributed to the country’s stronger purchasing power. Such condition is indeed conducive to MNC that recorded a significant growth in advertising income. Correspondingly, the strategic exploitations of the Company’s bundle marketing package allow MNC to generate even greater dynamics to its revenue stream. Reflecting to last year’s business performance, the preparation that has been commenced since the last quarter of 2010 as well as the commitment and professionalism of the Board of Directors, we are convinced that a better business outlook will be realized in fiscal year 2011.
Dengan melihat kinerja usaha tahun 2010, persiapan Perseroan sejak triwulan keempat tahun 2010, serta komitmen dan profesionalisme Direksi, Dewan Komisaris yakin bahwa prospek bisnis Perseroan akan lebih baik di tahun buku 2011.
Dalam menjalankan tugas, tanggung jawabnya, dan kesesuaian dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris akan terus mengingatkan manajemen agar selalu meningkatkan kebijakan Perseroan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan meningkatkan pedoman baku operasional dan kode etik perusahaan yang diterapkan pada seluruh unit bisnis Grup MNC.
In conducting duties and bearing responsibilities, and in accordance with the implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners will keep reminding the management to always improve the Company’s policies. One way to do this is by empowering the standard operating procedures and code of ethics that can be applied to all business units within MNC Group.
Untuk mengoptimalkan dan mempertahankan kinerja Perseroan yang baik, Dewan Komisaris sangat berkomitmen untuk membuat peningkatan kualitas di semua sektor, seperti
MNC is strongly committed to continually making improvement in all sectors in order to maintain and optimize our operations, which encompasses infrastructure, services, and especially
16
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
infrastruktur, pelayanan, dan khususnya sumber daya manusia, yang sangat penting untuk meraih pencapaian yang lebih baik dalam usaha.
human resources all of which are crucial for us to gear up for achieving a better outcome in this lucrative business.
Kami berkeyakinan bahwa sumber daya manusia di dalam Grup MNC adalah aset yang sangat berharga bagi Perseroan untuk berkembang dan bertumbuh dalam bisnis. Seluruh pencapaian yang telah dicapai Perseroan adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen segenap karyawan MNC.
We have the strongest conviction that a human resource in MNC Group is an invaluable asset for the company’s development and business growth. All achievements made by the Company are the fruits of labor, dedication and commitment of all employees working together to improve and develop the business as a whole.
Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Direksi dan karyawan yang telah memberikan usaha terbaik dan dedikasi selama tahun buku 2010. Penghargaan yang sama juga, kami tujukan kepada para pemegang saham dan masyarakat umum yang telah memberikan dan mendukung Perseroan.
At last, we would like to express our gratitude to all members of the Board of Directors and all of the Company’s employees who have shown their best efforts and dedication during the fiscal year 2010. Our appreciation is also addressed to shareholders and communities at large, all of whom have put their trust and have given constant support to the Company.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Rosano Barack Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
17
Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur/CEO MNC Group President Director/CEO MNC Group 18
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Presiden Direktur/CEO President Director/CEO’s Message
PT Media Nusantara Citra Tbk telah menghasilkan kinerja yang luar biasa dengan tumbuh lebih cepat dari industri dengan pertumbuhan dari pendapatan iklan sebesar 31% dibandingkan dengan pertumbuhan dari belanja iklan sebesar 23%. PT Media Nusantara Citra Tbk have excelled in its business performance by outperforming the market with 31% growth from advertising revenues as compared to the 23% growth of total advertising spending.
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji dan syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan kasih, kebijaksanaan, berkat dan perlindungan sepanjang tahun 2010 yang memungkinkan Perseroan untuk kembali menghasilkan kinerja yang istimewa pada tahun ini. Pada tahun 2010, keadaan ekonomi sangat baik dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan yang semakin kuat pada tahun-tahun mendatang. Biro Pusat Statistik (“BPS”) melaporkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 adalah sebesar 6,1% dibandingkan dengan 4,5% pada tahun 2009. Bank Indonesia telah memprediksikan bahwa ekonomi akan semakin menguat di tahun 2011 dengan pertumbuhan antara 6%-6,5% dan pertumbuhan antara 6,1% hingga 6,6% untuk tahun 2012.
Praised the Lord, His Majesty whom abundant love, wisdom, blessings and protection have flourished throughout the year 2010 and made it possible for the Company to achieve another year of exceptional performance. In 2010, our economy was buoyant with stronger expected growth rate in the future. Indonesia’s Central Bureau of Statistics (“CBS”) reported an economic growth rate of 6.1% in 2010 as compared to 4.5% in 2009. Bank Indonesia predicts the economy to grow stronger in 2011 at between 6%-6.5% and in the range of 6.1% to 6.6% for 2012.
BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 di motori oleh konsumsi, perdagangan dan investasi dimana lebih dari 56% di kontribusikan oleh konsumsi. BPS selanjutnya melaporkan bahwa untuk pertama kalinya Indonesia telah melampaui PDB nominal per kapita sebesar AS$3.000 pada tahun 2010. Kami sangat bergembira atas prospek pertumbuhan MNC karena PDB per kapita sebesar AS$3.000 dipandang oleh banyak ekonom sebagai titik batas untuk menuju pertumbuhan yang semakin menguat yang akan meningkatkan standar kehidupan dan meningkatkan persentase
CBS reported that the economic growth in 2010 was driven by consumption, trade and investments of which over 56% of the economic growth was fueled by consumption. CBS further reported that for the first time, Indonesia had surpassed the nominal GDP per capita of US$3,000 in 2010. We are very excited on the growth prospects of MNC as the US3,000 GDP per capita is regarded by many economists as the tipping point for the path to accelerated growth that will raise the standard of living and lifting a higher percentage of the middle class income group. The middle income group is projected to grow from 36% of the
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
19
kelompok penduduk berpendapatan menengah. Porsi kelompok penduduk berpendapatan menengah di proyeksikan tumbuh dari 30% pada tahun 2010 menjadi 56% di tahun 2020 (sumber: Euromonitor International, 29 Maret 2010). Oleh karena itu kami yakin bahwa semua ini hanyalah awal dari sebuah potensi yang besar.
total population in 2010 to 56% by 2020 (source: Euromonitor International, 29th March 2010). Hence it is believed that we have only seen the tip of the iceberg.
Prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dan PDB per kapita yang meningkat telah mendorong perusahaan lokal dan multinasional yang saat ini beroperasi untuk meningkatkan jumlah investasi dan telah memikat banyak perusahaan multinasional untuk mendirikan usaha pada industri konsumen di Indonesia. Semakin banyak jumlah pemain di industri konsumen maka akan meningkatkan persaingan yang akan semakin meningkatkan jumlah belanja iklan (“adspend”) dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat positif untuk industri media.
The aforementioned robust economic outlook and higher GDP per capita had also pushed existing domestic and multinational companies to ramp up investments and had attracted many multinational companies to establish operations in Indonesia’s consumer industry. Higher number of players in the consumer industry will increase competition that will further boost higher advertising spending (“adspend”) which is indeed very positive for the media industry.
Semua hal yang telah disebutkan diatas memberikan sinyal akan dimulainya tren kenaikan siklus yang akan memicu pertumbuhan yang sangat baik pada industri media untuk beberapa tahun mendatang.
All of the above are bullish signals for the start of an upward cycle that will trigger a booming media industry few years ahead.
Di industri dimana hanya ada 10 pemain yang mengoperasikan TV free-to-air dan kemungkinan yang sangat rendah terhadap hadirnya pemain baru karena tidak adanya spektrum untuk mengoperasikan TV free-to-air, maka kami yakin bahwa Perseroan akan semakin tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang sangat baik. Walaupun adspend di tahun-tahun yang silam telah mengalami tingkat pertumbuhan yang melampaui tingkat pertumbuhan ekonomi (tahun lalu adspend tumbuh sebesar 23%) namun kami memiliki beberapa alasan bahwa adspend belum mencapai potensi pertumbuhan yang maksimal pada industri media di Indonesia. Kami berkeyakinan bahwa adspend akan cenderung melanjutkan pertumbuhan pada tingkat yang lebih tinggi untuk beberapa tahun mendatang karena saat ini adspend berada pada basis yang relatif rendah bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan regional. Pada tahun 2010, adspend (bersih) per kapita di Indonesia diperkirakan sebesar AS$6 dibandingkan dengan Filipina (AS$11), Thailand (AS$14), Malaysia (AS$32), dan Singapura (AS$162).
In an industry where there are only 10 national free-to-air (“FTA”) televisions and a very low degree of probability of new entrants due to the unavailability of spectrum for a national FTA TV, we believe the Company can flourish at a remarkable growth rate. Although adspend has historically been growing at a much higher rate than the economy (where last year alone adspend grew by 23%) we have reasons to believe that adspend has yet reached its full growth potential in Indonesia’s media industry. In fact, adspend will likely continue to grow at a much higher rate than the economy for many years to come as adspend is currently at a relatively low base as compared to other countries in the region. In 2010, Indonesia’s net adspend per capita was estimated at US$6 as compared to the Philippines (US$11), Thailand (US$14), Malaysia (US$32), and Singapore (US$162).
Media Partners Asia memproyeksikan bahwa adspend di Indonesia akan tumbuh sebesar 11,8% CAGR (2010 hingga 2015), lebih besar dibandingkan dengan Filipina sebesar 7.8%, Thailand sebesar 7.2%, Malaysia sebesar 7%, dan Singapura sebesar 4.3%.
Media Partners Asia has projected that Indonesia’s adspend will grow at 11.8% CAGR (2010 to 2015), much higher as compared to 7.8% for the Philippines, 7.2% for Thailand, 7% for Malaysia and 4.3% for Singapore.
Promosi produk di televisi kami semakin dihargai. Jumlah produk yang beriklan di RCTI terus tumbuh dari lebih dari 1,400 merek di tahun 2009 menjadi lebih dari 1,800 merek pada tahun 2010. Kami akan melakukan penyesuaian setiap tahun secara bertahap terhadap rate card (biaya untuk slot iklan selama 30 detik) sebagai reaksi terhadap meningkatnya permintaan.
We are experiencing increasing appreciation for the promotion of products on TV. Number of brands that were advertised on RCTI have grown from over 1,400 in 2009 to over 1,800 in 2010. We shall implement annual gradual adjustments to our rate cards (the costs for a 30 second slot on TV) in response to the higher demand.
20
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Kunci Pencapaian Perseroan dan Strategi Pada Tahun 2010
Key Corporate Achievements and Strategies in 2010
PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) adalah perusahaan media yang terintegrasi dengan kehadiran yang signifikan pada industri media di Indonesia sebagai hasil dari strategi yang efektif dan penuh perhitungan pada tahun-tahun yang lampau. Pada tahun 2010, kinerja usaha kami telah melesat dimana kami telah melampaui pasar dengan pertumbuhan pendapatan dari penyiaran sebesar 31% dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah adspend sebesar 23%. Kami yakin bahwa MNC berada pada jalur untuk mengalami sebuah seri pertumbuhan yang luar biasa karena berada di posisi yang terbaik untuk secara maksimal meraih semua kesempatan dan meraup keuntungan pada kondisi ekonomi yang kembali membaik dan prospek pertumbuhan yang optimis.
PT Media Nusantara Citra Tbk. (“MNC”) is a fully integrated media company with significant presence in Indonesia’s media industry due to past execution of effective and calculated strategies. In 2010, we have excelled in our business performance where we have outperformed the market with 31% growth from our advertising revenue as compared to the 23% growth of total adspend. We believe that MNC is on the path to record sequential performances of achieving higher growth rates than the market as we are in the best position to fully capitalize and reap the full benefits on the country’s revitalized economy and optimistic outlook.
Pada tahun 2010, pendapatan konsolidasi tumbuh sebesar 24% menjadi Rp4,8 triliun, EBITDA tumbuh sebesar 85% menjadi Rp1,4 triliun, dan laba bersih meningkat sebesar 89% menjadi Rp730 miliar. Pada tahun 2010, marjin EBITDA mengalami perbaikan menjadi 30% dari sebelumnya sebesar 20% pada tahun 2009.
In 2010, consolidated revenues grew by 24% to Rp4.8 trillion, EBITDA grew by 85% to Rp1.4 trillion and net income soared by 89% to Rp730 billion. In 2010, The EBITDA margin improved to 30% as compared to 20% in 2009.
Pada tahun 2010, pendapatan dan EBITDA dari penyiaran televisi masing-masing adalah sebesar 80% dari konsolidasi pendapatan dan 84% dari jumlah EBITDA. Sedangkan pendapatan dari content termasuk value added services memberikan kontribusi sebesar 15% terhadap konsolidasi pendapatan dan 14% terhadap jumlah EBITDA.
In 2010, revenues and EBITDA from broadcast TV account for approximately 80% of consolidated revenues and 84% of EBITDA respectively. While revenues from content including value added services contributed 15% to consolidated revenues and 14% to EBITDA.
Ketiga TV free-to-air (“TV FTA”) milik kami yang terdiri dari RCTI, MNCTV dan Global TV telah mencapai kinerja yang sangat baik dengan jumlah rata-rata pangsa pemirsa sebesar 39% per 31 Desember 2010. RCTI bertahan sebagai penyiar nomor satu dengan rata-rata pangsa pemirsa sebesar 22% per Desember 2010. Sementara rata-rata pangsa pemirsa MNCTV telah mengalami kenaikan menjadi 10% per Desember 2010 dan ratarata pangsa pemirsa Global TV adalah 7% per 31 Desember 2010.
Our three free-to-air TV (“FTA TV”) consisting of RCTI, MNCTV and Global TV have achieved a remarkable performance with a combined audience share of 39% as at December 2010. RCTI remains as the number one broadcaster with 22% audience share as at December 2010. While MNCTV’s average audience share have increased to 10% as at December 2010 and Global TV’s average audience share was at 7% as at December 2010.
Pendapatan konsolidasi tumbuh karena TV FTA kami secara konsisten meraih pangsa pemirsa yang tertinggi yang selanjutnya memberikan kemampuan kepada RCTI dan MNCTV untuk meningkatkan rate card untuk slot prime-time pada waktu tertentu.
The growth in consolidated revenues were mainly due to the consistently high audience shares from our FTA TVs that had subsequently enabled RCTI and MNCTV to perform hikes in rates cards for selected prime time slots.
Kami telah berhasil mendapatkan hasil yang sangat baik karena kami menekankan untuk melebarkan dan mengembangkan bisnis penyiaran dan content melalui penajaman pada segmen dan posisi pasar, perbaikan pada kualitas program acara, meningkatkan produksi in-house, dan yang terpenting adalah meningkatkan sinergi antar unit usaha. Bisnis pendukung di media cetak, radio, situs on-line, dan value added services juga telah menghasilkan kinerja yang baik dan semakin kuat.
We have accomplished the exceptional results due to our emphasis in expanding and developing the broadcast and content businesses through sharpening market segmentation and positions, improvements in program quality, expanding inhouse productions and most importantly, enhancing synergies. Our supporting businesses in print, radio, on-line portal and value added services have also performed well and are gaining strengths.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
21
Penyiaran Televisi Mayoritas dari bisnis kami berfokus pada penyiaran TV free-to-air karena penyiaran televisi menerima sekitar 70% dari keseluruhan adspend dan menurut Media Partners Asia proporsi tersebut akan stabil hingga tahun 2015. Penyiaran televisi kami dilebarkan dan dikembangkan dengan berfokus pada content, promosi, penerimaan, dan jangkauan (“CARR”: content, awareness, reception, and reach). CARR dilaksanakan melalui perbaikan pada kualitas program, promosi program dengan cara on-air dan off-air, perbaikan pada stasiun transmisi dan fasilitas penyiaran, dan melebarkan cakupan penyiaran.
Broadcast Television The majority of our business is focused on the broadcast of freeto-air (“FTA TV”) as it receives approximately 70% of total industry adspend and according to Media Partners Asia the proportion will remain stable up to 2015. Our broadcast TVs are expanded and developed by focusing on content, awareness, reception and reach (“CARR”). CARR was implemented by improving programming qualities. promoting programs both on-air and offair, improvements in transmission stations and broadcast facilities and expanding the broadcast coverage.
Pada tahun 2010, kami telah menguatkan kualitas cakupan penyiaran televisi melalui perbaikan pada stasiun transmisi terutama untuk daerah JABODETABEK. Sebagai tambahan, Perseroan telah menajamkan segmen pasar dan posisi.
In 2010, we have strengthened the broadcast coverage quality through improvements in our transmission stations particularly in the greater Jakarta area. In addition, the Company have sharpened the market segmentations and positions.
Segmentasi pasar Global TV telah ditajamkan dengan memfokuskan pada content yang digemari oleh kalangan menengah ke atas atau ABC. Segmentasi pasar MNCTV telah dinaikkan dari CDE menjadi BCD. Tujuan utama dari peningkatan sasaran pemirsa adalah untuk menghasilkan kenaikan pendapatan dengan menargetkan pada pengiklan dengan kualitas lebih baik. Kami dengan gembira melaporkan bahwa pergantian nama TPI menjadi MNCTV pada bulan Oktober 2010 memberikan dampak posiif dengan meningkatnya jumlah pengiklan dan adspend. Saat ini produk yang di iklankan di MNCTV menjadi semakin banyak oleh karena pergantian nama beserta dengan perbaikan pada kualitas program yang telah secara efektif merubah persepsi MNCTV sebagai TV untuk pemirsa yang berada di kalangan bawah.
The market segmentations of Global TV was sharpened through focusing on content that appeal to the middle to upper segment or ABC. The market segmentation of MNCTV was upgraded from CDE to BCD. The main purpose for the higher targeted viewers was to generate higher revenues by tapping into higher quality advertisers. We are pleased to report that the relaunched of TPI to become MNCTV in 2010 had a significant positive impact of increasing the number of advertisers and adspend. Many more products are now advertised on MNCTV as the relaunch along with improved quality programming had effectively altered the perception of MNCTV as the broadcaster for low income viewers.
Perbaikan yang signifikan pada kualitas program adalah sesuai dengan strategi kami untuk melakukan penajaman pada posisi pasar dari masing-masing sasaran pemirsa TV free-to-air. Kami menawarkan kepada pemirsa program-program internasional dan lokal yang menarik yang dapat diandalkan untuk meraih rating yang tinggi.
Significant improvements in program qualities is in line with our strategy of sharpening the market positions of the respective target viewers of our FTA TVs. We have offered viewers compelling international and local programs that have been reliable in producing high ratings.
Pada jadwal program internasional, program-program dari Walt Disney Company dan Fox memulai penyiaran secara ekslusif di TV FTA kami dan ditanggapi dengan baik oleh pemirsa kami. Pada tahun 2010, kami adalah penyiar eksklusif untuk acara olah raga bergengsi sepert Piala Dunia FIFA 2010, Barclays Premier League 2010, dan Asia Federation Cup 2010. Acara-acara olah raga yang terkenal tersebut telah menghasilkan rating yang luar biasa tinggi dan merupakan salah satu sumber yang baik untuk konsolidasi pendapatan dan laba akan tetapi acara-acara tersebut bukan merupakan kontributor yang besar terhadap konsolidasi pendapatan dan laba. Acara prime-time yang rutin tetap merupakan sumber utama pendapatan untuk penyiaran televisi kami.
On the international programming schedule, programs from The Walt Disney Company and Fox made their initial exclusive broadcast on our FTA TVs and were well received by our viewers. In 2010, we were the exclusive broadcaster of major sporting events such as FIFA’s World Cup 2010, Barclays Premier League 2010 and AFF Suzuki Cup 2010. High profile sporting events have generated exceptionally high ratings and are good sources of revenues and income but they are not major contributors to our consolidated revenues and income. Regular prime-time programs remain the bread and butter of our broadcast TV businesses.
Acara lokal kami terutama program yang dihasilkan oleh produksi in-house telah mengalami sukses yang sangat baik. Putri yang Ditukar merupakan seri drama dengan rating yang tinggi dan saat ini memiliki rate card yang tertingg diantara semua acaraacara seri drama. Acara lain yang diproduksi in-house yang patut disinggung adalah acara The Master yang memiliki rating yang tinggi yang merupakan acara reality yang mencari pesulap yang paling digemari oleh pemirsa. Acara-acara televisi yang tidak rutin seperti “Duel Mahakarya Magicians” dan Limbad Truck a Thon” merupakan terobosan dari The Master yang telah ikut serta menghasilkan rating yang tinggi. Program-program produksi inhouse yang sukses telah menghasilkan marjin keuntungan yang
Our local programs particularly our in-house programs have been very successful. Putri yang Ditukar is a highly rated drama series and is currently the program with the highest rate card amongst all drama series on TV. Another noteworthy in-house program is The Master, a highly rated reality show in search for a magician that is most favored by our viewers. Non-regular programs such as “Duel of the Magicians” and “Limbad Truck a Thon” which were spinoffs from The Master have also generated high ratings. Successful in-house programs have generated higher margins due to the relatively lower costs of production as compared to local programs purchased from third parties.
22
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
tinggi karena biaya produksi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan program lokal yang dibeli dari pihak ketiga. Saat ini, mayoritas dari program-program kami telah diproduksi in-house dan kami berniat untuk mempertahankan porsi yang optimal antara program produksi in-house dan program yang dibeli dari pihak ketiga untuk mencapai suatu content program yang beragam dan menghasilkan tingkat marjin keuntungan yang sehat.
Currently, a good majority of our programs are produced in-house and we intend to maintain an optimal proportion between in-house programs and programs purchased from third parties to achieve a well diversified programming contents and healthy profitability margins.
Strategi kami adalah tetap melanjutkan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengurangi biaya untuk meningkatkan marjin. MNC adalah perusahaan media yang terintegrasi dengan beragam platform media dan kami berusaha untuk meraup kesempatan atas keunggulan tersebut dengan secara penuh mengeksploitasi sinergi diantara unit-unit usaha.
Still, our strategy continues to be on optimizing revenue and reducing costs towards improving margins. MNC is an integrated media company with various media platforms and we endeavor to fully capitalize on this advantage by fully exploiting synergies among business units.
Kami telah diuntungkan dengan adanya manfaat dari sinergi selama bertahun-tahun melalui pemakaian gedung dan peralatan secara bersama-sama seperti gedung kantor, stasiun transmisi, dan studio, membagi keahlian dan manajemen dan sinkronisasi program untuk menghasilkan rating dan pangsa pemirsa yang optimal pada setiap program yang disiarkan oleh ketiga TV FTA kami.
Over the years we have been fortunate to enjoy the benefits of synergies through the sharing of buildings and equipments such as office buildings, transmission stations and studios; sharing of management and expertise and synchronization of programming to generate optimal ratings and audience share on each programs that are broadcasted from our three FTA TVs.
Kami telah merancang sinergi dalam bentuk lain sebagai berikut: 1. Kami telah memusatkan penyiaran berita dalam satu lokasi sehingga semua berita di edit di satu lokasi, investasi pada aktiva tetap di minimalkan, kami mendapatkan akses yang lebih terkoordinasi terhadap penyiar berita , berita dan informasi dapat langsung di bagi bersama-sama sehingga pada akhirnya menghasilkan sebuah laporan mengenai suatu peristiwa yang lebih menyeluruh dan lebih efisien.
We have established other types of synergies as follows: 1. We have centralized our news broadcasts into one location thereby centralizing news editing, minimizing investment in fixed assets, permitting us to have a more coordinated access to more reporters, real time sharing of news and information that have ultimately resulted in a more comprehensive and timely reporting of events in an efficient manner.
2.
Kami telah memperbaiki sistem negosiasi harga untuk pembelian content dari pihak ketiga untuk TV FTA kami dengan cara negosiasi sebagai satu entitas dan bukan dikuasakan pada masing-masing perusahaan sehingga dengan demikian menghasilkan ketentuan-ketentuan yang lebih menguntungkan dan biaya yang lebih rendah
2. We have improved on the pricing for the supply of contents from third parties for our FTA TVs by negotiating as one entity rather than on an individual company basis thereby resulting in better terms and lower costs.
3.
Kepemilikan kami pada beragam platform media telah membuka kesempatan untuk melakukan penjualan dan promosi menyilang untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengurangi biaya-biaya. Sebagai contoh, program acara yang dipromosikan melalui penyiaran TV yang disertai dengan promosi lewat jaringan radio kami yang luas akan lebih efektif dalam menjangkau pemirsa di daerah sehingga meningkatkan dampak yang diinginkan dari keseluruhan kampanye.
3. Our ownership of many media platforms have opened up opportunities to perform cross selling and cross promotions to optimize revenues and minimized costs. As an example, programs that were promoted through our broadcast TVs and were supplemented by promotions through our vast radio networks have been more effective in reaching local viewers thereby enhancing the impact on the overall campaigns.
Content dan Value Added Services Hasil baik yang dicapai pada pangsa pemirsa adalah karena ditunjang oleh peran yang signifikan dari content. Platform media dapat berubah menjadi tidak layak dan digantikan oleh bentuk platform media yang lebih canggih namun content akan selamanya dapat digunakan karena dapat diadaptasikan dan diaplikasikan ke dalam berbagai tipe format yang tersedia. Content yang berkualitas tinggi beserta jumlahnya merupakan faktor pembeda yang signifikan di tengah persaingan ketat pada industri media di Indonesia. Kami adalah yang pertama di industri media yang menghargai peran yang signifikan dari content dengan penekanan pada peningkatan jumlah content library yang saat ini sebesar 100.000 jam dan meningkat setiap tahun sebesar 10.000 jam. Hal yang penting adalah bahwa
Content and Value Added Services Underlying the favorable results of our reported audience share is the significant role of content. Media platforms may become obsolete over time and replaced by a more advanced type of media platform but content will survive as it can be adapted and applied to any type of format. The quantity of high quality content is a significant differentiating factor in Indonesia’s highly competitive media industry We are the first in the media industry to appreciate the significant role of content by emphasizing on enlarging our content library which is currently over 100,000 hours and increasing yearly by 10,000 hours. As of significance is that we have been able to monetize our content
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
23
kami mampu untuk mengkomersilkan content tersebut dengan cara penjualan program kepada stasiun televisi yang lain dan mempaketkan content library kami yang besar tersebut menjadi channel-channel khusus. Pada tahun 2010, kami meluncurkan 2 channel tambahan yang terdiri dari MNC Lifestyle dan MNC Business sehingga meningkatkan portfolio channel khusus menjadi 6 channel lainnya terdiri dari MNC News, MNC Entertainment, MNC International dan MNC Music. Saat ini semua channel khusus tersebut disiarkan oleh operator pay-TV yang dioperasikan oleh MNC Sky Vision melalui Indovision, Top TV, Okevision.
by selling programs to other broadcasters and repackaging our vast content library into specialized channels. In 2010, we launched two more channels consisting of MNC Lifestyle and MNC Business thereby increasing the portfolio of specialized channels to six. Other channels consisted of MNC News, MNC Entertainment, MNC International and MNC Music. Currently, our entire specialized channels are broadcasted on MNC Sky Vision’s pay TVs under the brands Indovision, TOP TV and Okevision.
AC Nielsen telah mulai melaksanakan rating terhadap saluransaluran di pay TV dengan hasil yang menggembirakan. AC Nielsen melaporkan bahwa channel khusus kami mendapatkan rating yang lebih tinggi dari channel asing yang lebih terkenal dan lebih lama beroperasi. Kami yakin bahwa hasil tersebut adalah karena pada hakekatnya content lokal lebih disukai dari pada content asing.
AC Nielsen have initiated ratings on pay TV channels with very encouraging results. AC Nielsen reported that our specialized channels have exceeded the ratings of well known and more established foreign channels. We believe the results were due to the fact that local content is still being more preferred than foreign content.
Value Added Services Value added services (“VAS”) dioperasikan oleh Linktone Ltd, sebuah perusahaan yang sahamnya tercatat di NASDAQ dan berbasis di Republik Rakyat Cina (“RRC”). Linktone memiliki akses ke portofolio content nirkabel dan aplikasi melalui platform SMS. MMS/WAP/Java yang canggih dan beragam yang merupakan keunggulan kompetitif untuk menyediakan VAS di Indonesia melalui PT Linktone Indonesia. Kombinasi antara jumlah penduduk yang besar dan relatif muda dimana 70% dari penduduk di Indonesia berumur kurang dari 40 tahun disertai dengan penghasilan yang semakin meningkat merupakan pasar yang luas dan berpotensi besar untuk pengembangan produk dan jasa VAS. Produk dan jasa VAS memerlukan platform yang efektif untuk dipromosikan dan kepemilikan terhadap 3 TV freeto-air adalah keunggulan yang signifikan untuk pengembangan produk dan jasa VAS. Jasa VAS telah digunakan di TV free-to-air kami dalam bentuk kuis dan partisipasi pemirsa pada program reality show.
Values Added Services Our value added services (“VAS”) is operated under Linktone a NASDAQ listed company based in the People’s Republic of China (“PRC”). Linktone has access to more sophisticated and diverse portfolio of wireless content and applications through SMS, MMS/WAP/Java platforms which represents a competitive advantage for the provision of VAS in Indonesia through PT Linktone Indonesia. The combination of Indonesia’s relatively large young population in which 70% of the population are below 40 years old and a growing disposable income provides a vast potential market for VAS products and services. VAS products and services require an effective platform for promotion and our ownerships of three FTA TVs is a significant advantage to develop VAS products and services. VAS services have been utilized on our FTA TVs in the form of quizzes and viewer participation on our reality show programs.
Media Cetak Menurut Media Partners Asia, media cetak menerima pangsa sekitar 25% dari keseluruhan adspend di tahun 2010 dan sekitar 22% dialokasikan untuk koran. Di negara maju, koran sedang mengalami tahap penurunan namun di Indonesia koran masih akan menikmati pangsa pasar yang cukup besar seiring dengan meningkatnya persentase penduduk yang bisa membaca serta meningkatnya tingkat standar pendidikan di Indonesia. Saat ini hanya 4% dari jumlah penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan hanya 29% yang lulus sekolah menengah tingkat atas (“SMA”). Kami yakin bahwa seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan maka penghargaan terhadap media cetak khususnya koran akan semakin meningkat.
Print Media According to Media Partners Asia, print media received approximately 25% share of total adspend in 2010 of which about 22% was allocated to newspapers. Unlike developed countries where newspaper is on a diminishing phase, newspaper in Indonesia will still enjoy a good share of adspend in line with higher literacy rate and advancement in higher education standard of the general population. At the moment, only 4% of the population have completed tertiary education and only 29% have graduated from high school. We believe that higher education level will heightened the appreciation for print media particularly daily newspapers.
24
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Seputar Indonesia adalah koran harian kedua terbesar di JABODETABEK dan ketiga terbesar di Indonesia dalam hal sirkulasi. Strategi kami untuk koran adalah menyediakan edisi lokal beserta edisi nasional karena berdasarkan riset kami penduduk di daerah lebih menyukai membaca berita dan informasi yang berasal dari daerahnya. Saat ini, kami memiliki 6 edisi lokal dan berencana untuk menyediakan edisi lokal di setiap propinsi.
Seputar Indonesia is the second largest daily newspaper in the greater Jakarta area and third largest in Indonesia in terms of circulation. The strategy for our newspaper is to provide local editions in addition to the national edition as our research reveals that regional areas prefer more coverage on local news and information. We have 6 local editions and intend to have more local editions in each provinces.
Bentuk media cetak lainnya terdiri dari 2 tabloid dan 3 majalah. Tabloid Genie yang terbit sekali seminggu merupakan tabloid kedua terbesar yang dibaca diantara tabloid infotainmen lainnya di Indonesia. Tabloid Mom&Kiddie memiliki pembaca terbesar untuk kalangan ibu-ibu yang modern.
Our other types of print media include 2 tabloids and 3 magazines. Our weekly Tabloid Genie has the second largest readership among infotainment tabloids in Indonesia. Tabloid Mom & Kiddie has the largest readership in the modern mothers market segment.
HighEnd dan HighEnd Teen merupakan majalah premium milik Perseroan yang terbit sekali dalam sebulan yang dicetak dalam bahasa Inggris. Profil dari kedua majalah tersebut ditingkatkan melalui penyiaran program mingguan HighEnd di Indovision (pay-TV yang dioperasikan oleh MNC Sky Vision).
HighEnd and HighEnd Teen are the Company’s two premium monthly magazines printed in the English language. The profile of the magazine is enhanced through the broadcast of the weekly HighEnd programs on Indovision (MNC Sky Vision’s pay TV) called HighEnd TV.
Just For Kids diluncurkan pada bulan Juli 2010 sebagai majalah yang terbit sekali dalam sebulan untuk menstimulasi daya pikir anak-anak melalui artikel-artikel yang membangun karakter, imajinasi, dan menambah pengetahuan.
Just For Kids was launched in July 2010 as a monthly publication to stimulate the kids minds through articles that build character, imagination and add knowledge.
Radio Keempat stasiun radio milik kami telah menunjukkan perbaikan dalam menyiarkan program yang berkualitas. Trijaya FM masih menduduki tempat teratas untuk program berita. Radio Dangdut Indonesia masih menjadi pilihan pertama pendengar yang berada di lapisan menengah. Global Radio semakin terkenal di kalangan pendengar kawula muda. V-Radio sebagai radio pilihan utama para wanita.
Radio Our four radio stations have shown improvements in airing quality programs. Trijaya FM is still on the top position for its news program. Radio Dangdut Indonesia remains the number one choice for the middle market segment. Global Radio is increasingly popular among young listeners. V-Radio is the top choice radio for women.
Portal On-Line Portal on-line mendapatkan pangsa adspend sebesar 2% dan hanya sedikit melampaui radio yang mendapatkan pangsa sebesar 1,6% pada tahun 2010. Kontribusi dari bisnis portal on-line masih kecil namun selama ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Di banyak negara maju portal on-line merupakan sebuah platform yang signifikan untuk menyerap adspend dan tidak bisa dipungkiri akan menjadi platform media yang signifikan di Indonesia. Sebagai reaksi terhadap akan terjadinya pengalihan platform media, kami telah meluncurkan media on-line dengan nama Okezone.com (www. okezone.com) yang diluncurkan pada bulan Maret 2007 dimana saat ini menerima sekitar 8 juta orang yang membaca situs tersebut setiap hari.
On-Line Portal On-line portal marginally surpassing radio for its share of adspend at 2% versus radio at 1.6% in 2010. The contribution from our on-line portal business is still quite small but it has been enjoying magnificent growths. On-line portal in many developed countries is a significant platform to attract adspend and undoubtedly it will become one of the major media platform in Indonesia. In response to the future shift in media platform, we had launched an on-line media called Okezone.com (www.okezone.com) in March 2007 where it currently receives about 8 million page views per day.
Perseroan telah mengakuisisi dua perusahaan di kuartal pertama 2010 sebagai berikut:
The Company had acquired two companies in the first quarter of 2010 as follows:
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
25
a. Linktone Ltd telah mengakuisisi mayoritas saham Letang Game Limited, sebuah perusahaan swasta di RRC yang memiliki keahlian dalam pengembangan mobile games dan on-line games pada PC dengan menggunakan content yang inovatif dan teknologi yang terdepan. Letang memiliki kekuatan dalam keahlian di bidang riset dan pengembangan pada pasar game terutama pada mobile game. Kombinasi dari keahlian Letang dengan kemampuan distribusi Linktone yang luas diharapkan akan memperbaiki posisi Linktone untuk meraup kesempatan pada pertumbuhan yang terjadi di pasar lokal dan internasional.
a. Linktone Ltd acquired a controlling interest in Letang Game Limited, a private PRC based company specializing in the development of mobile games and PC on-line games by utilizing innovative content and leading technologies. Letang has strong expertise in research and development in the gaming market particularly mobile games. The combination of Letang’s expertise with Linktone’s broad distribution capabilities is expected to improve Linktone’s position to further leverage growth opportunities in both the domestic and overseas markets.
b. Linktone Ltd dan Perseroan secara bersama-sama mengakuisisi Innoform Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dengan kantor regional di Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong. Innoform Group akan kami gunakan untuk memperluas usaha distribusi content kami dan untuk pembelian content.
b. Linktone Ltd and the Company have jointly acquired Innoform Group, a Singapore based company with regional offices in Malaysia, Taiwan and Hong Kong. We intend to utilize Innoform Group to expand our content distribution efforts and for procurements.
Strategi Pada Tahun 2011
Strategies for 2011
Strategi kami di tahun 2011 merefleksikan penekanan yang berkelanjutan pada pengembangan dan perluasan di bisnis penyiaran televisi dan content.
Our strategies in 2011 reflects our continued emphasis on developing and expanding our broadcast TV and content.
Kami akan melanjutkan penguatan pada content library dengan penekanan yang lebih berat pada kuantitas dan kualitas produksi in-house. Produksi in-house akan tetap menjadi sumber utama content untuk penyiaran program sehingga memungkinkan kami untuk menjaga kualitas dan biaya produksi. Berhubungan dengan produksi content, kami berniat untuk mendukung sepenuhnya bisnis manajemen artis untuk memastikan ketersediaan talent yang berkualitas secara berkesinambungan.
We intend to continuously strengthen our content library by placing heavy emphasis on both quantity and quality of in-house productions. In-house productions shall continue to be the major source of content for our broadcast programs to enable us to have better control on the quality of production and costs. Related to content production is our intention to strongly support the talent management business to ensure the continuity to a pool of high quality talents.
Kami berencana untuk membangun beberapa studio tambahan yang berlokasi di satu tempat untuk memproduksi program yang lebih besar dan lebih berkualitas. Masih dalam proses penyelesaian adalah relokasi terhadap operasional penyiaran yang akan di pusatkan dalam satu lokasi untuk meningkatkan sinkronisasi pemprograman diantara TV free-to-air kami.
We plan to construct several additional studios located in one location to enable the production of larger and higher quality programs. Still in progress is the relocation of our broadcast operations to be centralized in one location to enhance the synchronization of programming among our FTA TVs.
Kami telah mendapatkan hak siar eksklusif untuk beberapa program yang terkenal di tahun 2011 seperti versi lokal dari X-Factor dan MasterChef. Kami juga telah mendapatkan hak siar eksklusif untuk beberapa ajang olah raga terkenal termasuk Barclays Premier League untuk tahun 2011, 2012 dan 2013, Euro Cup untuk tahun 2012 dan 2016 dan Champions League dan AFF Cup.
We have secured the exclusive broadcast to a number of high profile programs for 2011 such as the localized versions of the X-Factor and MasterChef. We have also secured the exclusive broadcast of high profile sporting events which included Barclays Premier League for 2011, 2012 and 2013, Euro Cup for 2012 and 2016, Champions League and the AFF Cup.
Kami telah melakukan investasi secara finansial dan membentuk kerjasama untuk pengembangan dan perluasan SUN TV. SUN TV merupakan perusahaan induk untuk 16 televisi lokal berjaringan yang berlokasi di semua kota besar yang masuk dalam cakupan
We have made financial investments and formed a cooperation to develop and expand SUN TV. SUN TV is the holding company for 16 local TV networks that are located in major cities including all cities in the rating scope of AC Nielsen. Our local TV is served
26
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
rating AC Nielsen. TV lokal berguna untuk menyerap pengiklan yang tidak ingin produknya di promosikan secara nasional tetapi hanya di wilayah tertentu. Namun demikian TV lokal kami melayani iklan untuk cakupan regional dan juga cakupan secara nasional. Kami berencana untuk mengoperasikan TV lokal di seluruh propinsi di Indonesia kemudian TV lokal tersebut akan di tata dalam satu jaringan. Mayoritas program yang disiarkan akan seragam dan disiarkan secara serentak sehingga memungkinkan penyiaran dalam skala nasional. Pengembangan nasional TV lokal berjaringan memerlukan investasi yang minim karena kami dapat menggunakan stasiun transmisi dan peralatan penyiaran yang ada saat ini.
to absorb advertisers that do not wish to have their products promoted nationally but only in certain regions. However, it is worth noting that our local TVs will cater to both regional advertising as well as advertising on a national scale. The national coverage is derived as we intend to operate local TVs in all provinces throughout Indonesia and assemble the local TVs as one network with a major portion of the programming schedules consisting of common simulcast programs. The investment in developing a national local TV network will be minimal as we can leverage on existing transmission stations and broadcasting equipments.
Kami akan terus mengakumulasi content yang berkualitas tinggi untuk semakin membesarkan content library. Di tahun 2011, kami telah menambah dua channel khusus yang disiarkan oleh pay-TV MNC Sky Vision yang terdiri dari MNC Muslim dan Life dan menyusul akan diluncurkan MNC Sports, MNC Kids, dan MNC Travel and Living. Kami berencana untuk meluncurkan lebih banyak channel khusus lainnya untuk meningkatkan penghasilan dari content library.
We will continue to accumulate high quality content to further enlarge our content library. In 2011, we have added two more specialized channels to be broadcasted on MNC Sky Vision’s pay TVs consisting of MNC Muslim Channel and Life and will soon launch MNC Sports, MNC Kids, and MNC Travel and Living. We intend to create many more specialized channels to further monetized our content library.
Strategi kami untuk tahun 2011 akan semakin memperkuat dan mempertahankan posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam bisnis penyiaran dan sebagai perusahaan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia. Kami tentunya akan menghadapi tantangan yang berat dan ringan di tengah pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan adspend yang relatif tinggi. Berdasarkan pengalaman yang telah kami lalui, kami yakin bahwa MNC memiliki kapasitas, keuletan, dan keinginan yang kuat untuk mengatasi setiap tantangan secara inovatif dan merubah setiap tantangan menjadi sebuah keunggulan.
Our strategies for 2011 will further strengthen and maintain the Company as the leading broadcaster and the largest integrated media company in Indonesia. We will certainly face challenges whether it be great or small in the midst of the relatively high economic growth and adspend growth. Based on our track records we are highly confident that MNC has the capacity, tenacity and determination to innovatively overcome any challenges and to covert those challenges to our advantage.
Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada semua pemegang saham, rekan bisnis, dan karyawan atas saran, kerja keras, dan dukungan selama tahun 2010. Marilah kita bekerjasama dengan lebih efektif dan efisien di tahun 2011 untuk semakin memperkokoh posisi MNC sebagai perusahaan media terintegrasi yang terdepan di Indonesia.
On behalf of the Board of Directors, I would like to convey my highest appreciation and express my gratitude to all shareholders, business partners, and employees for the advice, hard work and support during 2010. Let us cooperate more effectively and efficiently in 2011 to further strengthen MNC’s position as the leading integrated media company in Indonesia.
Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur/CEO MNC Group President Director/CEO MNC Group
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
27
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan DireksiGroup President Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors Manajemen PT Media Nusantara Citra Tbk bertanggung jawab atas Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, yang telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masingmasing di bawah ini.
The Management of PT Media Nusantara Citra Tbk is responsible for this Annual Report including the accompanying financial statements and related financial information which have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Rosano Barack Komisaris Utama President Commissioner
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner
Lucas Chow Komisaris Commissioner
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris Independen Independent Commissioner
Irman Gusman Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi The Board of Directors
28
Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur/CEO MNC Group President Director/CEO MNC Group
Agus Mulyanto Direktur Director
Nana Puspa Dewi Direktur Director
Oerianto Guyandi Direktur Director
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Informasi Umum Perusahaan General Information on the Company Nama Perusahaan : Company Name
PT Media Nusantara Citra Tbk
Pendirian Perusahaan : Founded :
17 Juni 1997 17th June 1997
Pencatatan Saham : Shares Listed :
22 Juni 2007 pada Bursa Efek Indonesia 22nd June 2007 in Indonesia Stock Exchange
Bidang Usaha : Line of Businesses :
Investasi di bidang multimedia termasuk distribusi dan produksi content Investment in multimedia sector including content distribution and production
Kode Saham : Ticker Code
MNCN
Alamat :
MNC Tower 27th floor. Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19
Address
Jakarta Pusat 10340, Tel. +62 21 3900885, Fax. +62 21 3909207 www.mncgroup.com
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
29
Content Library
Television Broadcasting
Online
Print Media
Talent Management
Radio Stations
VAS
Advertising Agency
Production House
Content Distribution
Media Platforms
Target Audience Age Group Genre
ABC
BCD
ABC
ABC
5+
5+
5 - 39
5+
Jaringan TV tak berbayar: drama serial lokal, film lokal & internasional, komedi situasi, variety show, dan reality shows. Free-To-Air (FTA) TV: local drama series, local & international movies, sitcoms, variety show, and reality shows.
Jaringan TV tak berbayar: drama religi, ‘dangdut’, komedi, dan hiburan umum. FTA TV: religious related drama, ‘dangdut’, comedy, and general entertainment.
Jaringan TV tak berbayar: program keluarga muda dan profesional muda, hak siar eksklusif MTV dan Nickelodeon. FTA TV: young family and young professional programs, exclusive broadcaster of MTV and Nickelodeon.
Siaran relay 18 jam dari Jakarta dan 2 jam konten lokal dengan komposisi program hiburan 70% dan berita 30%. 18-hour relay from Jakarta, 2-hour local content with programs’ composition of 70% entertainment and 30% news..
Nasional, dengan 48 stasiun relai di 473 kota, menjangkau 190 juta pemirsa terluas di Indonesia. Nationwide with 48 relay stations, in 473 cities, that captured 190 million viewers - widest in Indonesia.
Nasional, dengan 32 stasiun relai di 185 kota, menjangkau 180 juta pemirsa. Nationwide with 32 relay stations, in 185 cities, that captured 180 million viewers.
Nasional, dengan 35 stasiun relai di 219 kota, menjangkau 170 juta pemirsa. Natiowide with 35 relay stations, in 219 major cities, that captured 170 million viewers.
TV lokal berjaringan di 16 kota dengan jumlah 16 stasiun TV. Local TV network in 16 cities with total of 16 TV stations.
ABC
AB
ABC
15 +
20+
5+
Kanal Musik 24 jam. 24 hours Music Channel.
Program Kanal 24 jam: berita umum, infotainmen, berita olahraga, berita gaya hidup. 24 hours Program Channel: general news, infotainment, sport news, lifestyle news.
Saluran 24 jam yang menyiarkan konten yang berhubungan dengan bisnis dan investasi. 24 hours program channel: business and investment.
Kanal Indonesia 24 jam: konten lokal seperti drama, komedi situasi, variety shows, reality shows, berita, infotainmen, gaya hidup, yang ditujukan untuk pemirsa di luar negeri. 24 hours program Channel: local content such as dramas series, sitcoms, variety shows, reality shows, news, infotainment, lifestyle, targeted at overseas Indonesian and Malay speaking communities.
Program Kanal 24 jam: drama serial lokal, film lokal, komedi situasi, reality show. 24 hours Program Channel: local drama series, local movies, sitcoms, reality shows.
Saluran 24 jam dengan program acara yang berhubungan dengan tren fesyen terkini, kecantikan, kesehatan, dan berita selebritis Indonesia 24-hour female channel with programs relating to the latest trends in fashion, beauty, health and Indonesian celebrity news
Surat kabar harian: berita umum, bisnis, olahraga, dan gaya hidup. Daily newspaper: general news, business, sport, and lifestyle.
Tabloid mingguan: infotainmen, gosip selebritis. Weekly tabloid: Infotainment, celebrity gossip.
Tabloid dwimingguan: panduan kesehatan dan pendidikan anak-anak untuk para ibu. Biweekly tabloid: health and educational guide for mothers.
Majalah eksklusif bulanan: fokus pada mode dan gaya hidup. Monthly exclusive magazine: focusing on fashion and lifestyle.
Majalah bulanan khusus remaja. Monthly magazine for teenagers
Majalah dua bahasa yang mengangkat topik seputar berita, ilmu pengetahuan, game, komik, dan tokoh terkenal, dll. Bilingual kids magazine with articles on news, science, games, comics, well known figures, etc.
Portal berita dan informasi on-line. On-line news and information portal.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Nasional dengan satelit atau kabel Nationwide by satellite or cable
Cakupan internasional dengan target distribusi di luar negeri. International coverage targeted at overseas distribution.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Nasional dengan satelit atau kabel Nationwide by satellite or cable
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Sirkulasi nasional Nationwide circulation
World wide web. World wide web.
14 - 34
ABC
Coverage
ABC
15 +
AB
25+
ABC
10 +
ABC
ABC
15 - 34
10 +
A
25 +
AB
13 - 24
AB
5 - 12
ABC
18 - 55
ABC
5+
ABC
BCD
AB
ABCDE
ABCDE
25 - 40
5+
5+
Mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan, dan mengatur artis berbakat hingga menjadi bintang di industri hiburan. Identify, secure, promote, and manage talented artists to be the next generation of superstars in the entertainment industry.
Penyedia konten dan program SMS berlangganan. Content and program provider for SMS based subscription.
5 - 39
5+
Radio berita 24 jam di 104.6 FM 24 hours news radio on 104.6 FM
Radio 24 jam bagi pendengar yang berusia muda pada 88.4 FM 24 hours radio for young listeners on 88.4 FM
Radio 24 jam bagi segmen menengah bawah pada 97.1 FM 24 hours middle to low income segments radio on 97.1 FM
Radio 24 jam bagi wanita yang disiarkan di 106.6 FM 24-hour female radio aired on 106.6 FM
Nasional dengan 18 stasiun milik sendiri dan 43 jaringan. Nationwide with 18 owned radios and 43 networks.
Nasional dengan 18 stasiun milik sendiri dan 43 jaringan. Nationwide with 18 owned radios and 43 networks.
Nasional dengan 18 stasiun milik sendiri dan 43 jaringan. Nationwide with 18 owned radios and 43 networks.
Nasional dengan 18 stasiun milik sendiri dan 43 jaringan. Nationwide with 18 owned radios and 43 networks.
Akses ke semua operator telekomunikasi. Access to all telecommunication operators.
ABCDE
5+ Rekan layanan komunikasi menyeluruh. Total communications solution partner.
ABCDE
5+ Rumah produksi yang bergerak di bidang produksi film layar lebar, film TV, dan drama serial atau sinteron. Production house engaged in the production of widescreen movies, TV film, and drama series.
ABCDE
5+ Distributor dari produk-produk edukasi dan hiburan termasuk pembuatan dan lisensi produkproduk edukasi untuk anak-anak, mendistribusikan produk-produk film dan musik. A distributor of edutainment and entertainment products that includes the development and licensing of children’s edutainment products, sourcing of film/music, publishing & distribution, contents distribution and procurement.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Struktur Bisnis Perusahaan Corporate Structure
Print Media
Broadcasting Media Radio
TV
RCTI
Global TV
MNC TV
Newspaper
MNC Networks National & Regional
SUN TV Networks
Tabloid and magazine
Content & Value Added Services
VAS & New Media Linktone Ltd
Content Production & Distribution
Other
Advertising & Talent Agency
MNC Pictures
InnoForm Media Okezone
MNC Channels
Dari kiri - kanan (from left to right) 1. Irman Gusman 2. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo 3. Rosano Barack 4. Djoko Leksono Sugiarto 5. Lucas Chow
30
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Rosano Barack Komisaris Utama
President Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak Maret 2004 dan merupakan Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk (MNC Group), posisi yang dijabat sejak tahun 2000. Beliau juga memegang posisi sebagai anggota Direksi di beberapa perusahaan afiliasi MNC Group, antara lain sebagai Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk sejak tahun 2000. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Waseda University, Tokyo, Jepang pada tahun 1979.
Born in Jakarta in 1953. He has been the President Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since March 2004 and concurrently is the President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk (MNC Group), a position he has held since 2000. In addition, he holds positions as Directors and Commissioners of several affiliated companies of MNC Group, including as President Director of PT Plaza Indonesia Realty Tbk since 2000. He graduated from Waseda University, Tokyo, Japan in 1979.
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris
Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1964. Saat ini, menjabat sebagai Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak Maret 2004 dan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk (MNC Group) sejak tahun 2002. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak Maret 2004. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT MNC Sky Vision, Komisaris PT Bhakti Investama Tbk, dan Presiden Komisaris PT Dosniroha. Beliau lulus dari Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar MBA dari Universitas San Francisco, San Francisco, Amerika Serikat.
Born in Jakarta in 1964. Currently, serving as a Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since March 2004 and as Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk (MNC Group) since 2002. In addition, he has been the Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since March 2004. Currently, occupying positions as President Director of PT MNC Sky Vision, Commissioner of PT Bhakti Investama Tbk, and President Commissioner of PT Dosniroha. He graduated from Carleton University, Ottawa, Canada, and obtained a MBA degree from San Francisco University, San Francisco, USA.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
31
Lucas Chow Komisaris
Commissioner
Beliau menjabat sebagai Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak April 2008. Beliau bergabung di MediaCorp sebagai CEO pada bulan Desember 2005 dan menjabat sebagai dewan direksi. Beliau memiliki karir di Hewlett Packard (HP) selama hampir 20 tahun sebelum bergabung dengan SingTel pada tahun 1998.
Lucas has been a Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since April 2008. He joined MediaCorp as CEO in December 2005 and sits on its board of directors. He was at Hewlett Packard (HP) for almost 20 years before joining SingTel in 1998.
Beliau adalah ketua Dewan Promosi Kesehatan Singapura dan juga menjabat di berbagai dewan direksi dan komite penasihat. Beliau adalah anggota dari Dewan Pengawas National University of Singapore dan merupakan ketua Komite Kewirausahaan.
Lucas chairs the Singapore Health Promotion Board and holds positions at various other boards of directors and advisory committees. He is a member of the National University of Singapore’s Board of Trustees and is the Chairman of the Entrepreneurship Committee.
Beliau lulus dengan gelar Bachelor of Science (honours) dari Universitas Aston, Birmingham (Inggris).
Lucas graduated with a Bachelor of Science (honours) degree from the University of Aston, Birmingham (United Kingdom).
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris Independen
Independent Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1949. Beliau menjabat sebagai Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak April 2008. Sebelum bergabung dengan MNC, beliau menjabat sebagai Direktur di PT Global Mediacom Tbk (MNC Group) sejak tahun 2004. Di luar MNC Group, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Hyundai Mobil Indonesia. Meraih gelar Bachelor di bidang teknik industri dari Munich University, Jerman pada tahun 1971.
Born in Jakarta in 1949. He has been a Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since April 2008. Prior to joining MNC, he was a Director at PT Global Mediacom Tbk (MNC Group) since April 2004. Outside of the MNC Group, he is a President Director of PT Hyundai Mobil Indonesia. Completed a Bachelor degree in Technical Engineering degree from Munich University, Germany in 1971.
32
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Irman Gusman Komisaris Independen
Independent Commissioner
Lahir di Sumatera Barat pada tahun 1962. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak April 2007. Sebelum beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2009-2014, beliau menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPD RI periode 2004-2009, Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah (FUD) MPR RI periode 2002-2004 dan Anggota FUD MPR RI (1999-2004). Beliau menjadi Ketua Komite Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) pada tahun 2006 dan 2008 dan menjadi Ketua SC World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-5 pada tahun 2009. Beliau lulus dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1985 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA), dari Universitas Bridgeport, Amerika Serikat, pada tahun 1987. Pada tanggal 4 Juli 2009, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat ke-233, beliau memperoleh penghargaan atas Prestasi Kepemimpinan yang Luar Biasa dari Pemerintah Amerika Serikat untuk peran beliau di Dewan Perwakilan Daerah RI dan pada tanggal 13 Agustus 2010, menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-65, beliau memperoleh Gelar Tertinggi dari Negara Republik Indonesia, Bintang Mahaputera Adipradana yang disematkan oleh Presiden RI.
Born in Sumatra Barat in 1962. He has been serving as the Independent Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since April 2007. Prior to occupying the post as the chairman of the Regional Representative Council of the Republic Indonesia (DPD RI) for the period 20092014, he served as vice chairman of DPD RI for the period 2004-2009, deputy chairman of regional representative (FUD) MPR RI for the period 2002-2004 and member of FUD MPR RI (1999- 2004). He became the committee chairman of the Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) in 2006 and 2008 and Chief SC of the 5th World Islamic Economic Forum (WIEF) in 2009. He graduated from Universitas Kristen Indonesia in 1985 and completed his MBA from Bridgeport University , USA in 1987. On 4th July 2009, in conjunction with the United States of America’s 233rd Independence Day, he received the Leadership Extraordinary Achievement award from the US government for his role at DPD RI; and on 13th August 2010, in commemoration of the Independence Day of the Republic of Indonesia 2010, Irman was awarded Bintang Mahaputra Adiprana, the country’s highest civilian honor given by the Indonesian government, inaugurated by the president of Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
33
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Dari kiri - kanan (from left to right) 1. Nana Puspa Dewi 2. Oerianto Guyandi 3. Hary Tanoesoedibjo 4. Agus Mulyanto
34
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur/CEO MNC Group
President Director/CEO MNC Group
Beliau menjabat sebagai Group President dan CEO di PT Media Nusantara Citra Tbk (“Perseroan”) sejak tahun 2004. Beliau juga menjabat sebagai Group President dan CEO di PT Global Mediacom Tbk (“MNC Group”) sejak tahun 2002. Beliau adalah pendiri dan merupakan CEO di Bhakti Investama Group sejak perusahaan itu didirikan pada tahun 1989. Dengan latar belakang sebagai investment banker yang ternama, beliau memegang peran kunci sebagai pemimpin dalam pengembangan bisnis model MNC Group yang berkelanjutan melalui berbagai akuisisi, restrukturisasi organisasi, dan merintis berbagai bisnis baru, termasuk MNC Sky Vision, RCTI, MNCTV dan Global TV beserta pengembangan bisnis content di MNC dan lain-lain.
He is the Group President and CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk (“Company”), a position he has held since 2004. Also, since 2002 he has been occupying the position as the Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk (“MNC Group”). He is the founding shareholder as well as the CEO of Bhakti Investama Group since its establishment in 1989. With his background as a prominent investment banker, he is the key in leading the continuous development of MNC Group’s business model through various major acquisitions, corporate restructurings and establishment of new businesses, including MNC Sky Vision, RCTI, MNCTV and Global TV as well as the development of content businesses within MNC and many others.
Selanjutnya, beliau berperan dalam pengembangan, penentuan dan pelaksanaan strategi Perseroan secara keseluruhan mulai dari bisnis content ke penyiaran freeto-air di RCTI, MNCTV, Global TV dan SUN TV Network. Di bawah kepemimpinan beliau, Perseroan telah menjadi sebuah perusahaan group media yang terbesar dan terintegrasi di Indonesia dalam waktu yang relatif singkat.
He develops and oversees the overall Company’s strategies and its implementations from the content business to free-to-air broadcasts of RCTI, MNCTV, Global TV and Sun TV Network. Under his leadership, the Company became the largest and most integrated media group in Indonesia within a relatively short period of time ,
Beliau adalah salah satu pendiri dan anggota Steering Committee di SMART Alliance (aliansi yang didirikan oleh enam perusahaan media terbesar di Asia Tenggara).
He is a co-founder and a member of SMART Alliance’s Steering Committee (an alliance founded by six of the largest media companies in South East Asia).
Beliau aktif menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan mengajar corporate finance, investasi dan strategi manajemen untuk program sarjana strata dua di berbagai universitas.
He actively participates as a speaker at various seminars as well as lectured at post graduate programs in various universities on corporate finance, investment, and strategic management.
Beliau menyelesaikan gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Universitas Carleton, Ottawa, Kanada pada tahun 1988 dan gelar MBA dari Universitas Ottawa, Ottawa, Kanada pada tahun 1989.
He was awarded a Bachelor of Commerce (Honours) degree from Carleton University, Ottawa, Canada, in 1988 and a MBA degree from Ottawa University, Ottawa, Canada, in 1989.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
35
Agus Mulyanto Direktur
Director
Lahir pada tahun 1948 di Surabaya. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak tahun 2006 dan menjadi Komisaris MNC TV dan MNC Sky Vision (Indovision) sejak tahun 2009. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Infokom Elektrindo sejak 2009. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Eksekutif Senior dan anggota Direksi PT Surya Citra Televisi (19892003) dengan posisi terakhir sebagai Direktur Utama. Meraih gelar Insinyur Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, pada tahun 1972 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana di bidang Telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, pada tahun 1976. Beliau meraih gelar Master of Science di bidang Teknik Telekomunikasi dengan fokus tambahan dalam bidang Manajemen Bisnis pada tahun 1978, serta meraih gelar Doktor dalam bidang Teknik Telekomunikasi pada tahun 1982, keduanya dari Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat.
Born in Surabaya in 1948. He has held the position as a Director of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since 2006 and is a member of the Board of Commissioners of MNCTV and MNC Sky Vision since 2009. He has been serving as the President Director of PT Infokom Elektrindo since 2009. He was a Senior Executive and a member of the Board of Directors of PT Surya Citra Televisi (19892003) with the last position as the President Director. Earned a degree in Electrical Engineering majoring in Telecommunication from Institute Technology of Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, in 1972 and completed a Post Graduate Study Program in Telecommunication from Institute Technology of Bandung (ITB), Bandung, in 1976. He completed a Master of Science degree in Telecommunication Engineering with a Minor in Business Management in 1978 and a Doctorate of Philosophy in Telecommunication Engineering in 1982, both from the University of Wisconsin, Madison, USA.
36
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Oerianto Guyandi Direktur
Director
Lahir di Jember pada tahun 1966. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak tahun 2009 dan juga merangkap sebagai Chief Financial Officer PT Global Mediacom Tbk (MNC Group). Sebelumnya, beliau pernah menduduki beberapa posisi penting, antara lain sebagai Direktur/ Wakil Direktur Utama di PT MNC Sky Vision (Indovision), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), dan PT Global Informasi Bermutu (Global TV) serta menjabat sebagai Direktur di PT Bhakti Investama Tbk (2004 – 2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2000 – 2002). Beliau mengawali kariernya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen) dan di grup Salim. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia dan Sarjana di bidang Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor di Indonesia.
Born in Jember in 1966. He has been a Director of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since 2009 as well as Chief Financial Officer of PT Global Mediacom Tbk (MNC Group). Previously, he held several important positions including as the Director/Vice President Director of PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), and PT Global Informasi Bermutu (Global TV). He was a former Director of PT Bhakti Investama Tbk. (20042008) and PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000–2002). He started his career in a Public Accounting Firm of Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen) as well as Salim Group. Obtained a Bachelor degree in Accounting from the University of Indonesia and a Bachelor degree in Agricultural Engineering from Institute Pertanian Bogor in Indonesia.
Nana Puspa Dewi Direktur
Director
Lahir di Tabanan, Bali pada tahun 1963. Beliau bergabung dengan MNC Group di tahun 2007 sebagai Direktur MNCTV dan menjabat posisi sebagai Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak tahun 2010. Sebelum bergabung dengan MNC, beliau memiliki 20 tahun pengalaman kerja di beberapa perusahaan FMCG seperti Procter & Gamble, Mars Inc., Mayora dan Cadbury. Jabatan terakhir beliau sebelum bergabung di MNC Group adalah sebagai Managing Director di Cadbury Indonesia. Beliau memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang riset pasar, pemasaran dan penjualan, dan manajemen umum. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali dengan jurusan Management pada tahun 1985.
Born in Tabanan, Bali in 1963. She joined MNC Group in 2007 as a Director of MNCTV and has been a Director of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) since 2010. Prior to joining MNC,she has 20 years of working experiences in FMCG companies such as Procter & Gamble, Mars Inc., Mayora and Cadbury. Her last position before taking the post in MNC Group was as Managing Director of Cadbury Indonesia. She has many years of experiences in market research, marketing and sales, and general management. She graduated from the Faculty of Economy at the University of Udayana, Bali majoring in Management in 1985.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
37
Sumber Daya Manusia Human Resources MNC menerapkan kebijakan yang transparan dalam hal penilaian kinerja sumber daya manusia. Di tahun 2010, sistem Balance Scorecard (BSC) digunakan untuk memberikan penilaian yang objektif kepada level Manajer ke atas dengan menggunakan aspek Financials, Customer, Process dan People. Platform BSC terus ditingkatkan guna mendorong produktivitas dan memotivasi karyawan untuk lebih berprestasi.
MNC implements a transparent policy for the performance appraisals of human resources. In 2010, the Balance Scorecard (BSC) system was utilized to objectively appraised managerial level and upward from the aspects of Financials, Customer, Process and People. BSC’s platform is continuously enhanced in order to improve productivity and motivate employees to achieve better performances.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu fondasi penting dalam mendukung sasaran organisasi. Berbagai kegiatan dan inisiatif dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki SDM yang handal dan kompeten untuk menjalankan bisnis dalam kompetisi yang semakin ketat. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM) di tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Human Resources (HR) is an important foundation to support the goals of an organization. Various activities and initiatives were undertaken to ensure that the organization has a reliable and competent human resources to run the business in the midst of tougher competition. In 2010, the strategic steps that were taken by Human Resources Management (HRM) were as follows:
Manajemen Kinerja dan “Reward for Performance Culture”
Performance Management and “Reward for Performance Culture”
Dari tahun ke tahun proses penilaian kinerja dilakukan dengan lebih baik dan transparan. Di tahun 2010, sistem Balance Scorecard (BSC) digunakan untuk menilai kinerja level Manajer ke atas dengan aspek Financials, Customer, Process dan People yang diharapkan dapat menilai kinerja karyawan secara lebih obyektif. Sistem BSC terus ditingkatkan untuk dapat dipakai sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas dan memotivasi karyawan untuk lebih berprestasi. Melalui mekanisme BSC, penilaian bukan hanya dilakukan atas karyawan sebagai individu namun pengembangan setiap individu diidentifikasi secara lebih sistematis dalam Individual Development Plan (IDP), yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan BSC format. Selanjutnya input dari identifikasi pengembangan individu diteruskan ke bagian Learning and Development (L & D) untuk dapat melakukan
38
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
The process of implementing a performance appraisal is continuously improved and is increasingly more transparent from year to year. In 2010, the system of Balance Scorecard (“BSC”) was utilized to appraised the performance of managerial level and above on the aspect of Financials, Customer, Process, and People in order to obtain a more objective approach in appraising the performance of employees. BSC is continuously improved to serve as a guide to increase productivity and motivate employees to obtain higher achievements. Through the mechanism of BSC, the individual will not only be appraised but each employee’s development needs will be systematically outlined on the Individual Development Plan (“IDP”) which is part and parcel of the BSC format. Subsequently, the individual’s development needs are identified and forwarded to the Learning and
program pengembangan karyawan baik untuk aspek “soft skill” maupun aspek “Hard skill”, sehingga proses evaluasi kinerja dan pengembangan karyawan dapat terintegrasi dengan baik.
Development center to execute development programs in the form of soft skill and hard skill to achieve integration between the process of performance evaluation and employee development.
Pengembangan Organisasi
Organization Development
Kebijakan SDM yang terintegrasi Koordinasi dan sinergi antara fungsi SDM di Perusahaan dengan fungsi SDM unit usaha secara intensif dilaksanakan untuk dapat merealisasikan standarisasi kebijakan SDM antar unit bisnis. Kebijakan SDM yang distandarisasi antara lain : Peraturan/Prosedur SDM, HR database/HRIS, Employee Portal, Peraturan Perusahaan, Kebijakan Compensation & Benefits, Job portal MNC, dll. Disamping itu untuk menyeragamkan cara bertingkah laku dan kejelasan Do and Don’ts di organisasi, dibuat panduan dalam bentuk handbook “Code of Conduct“, yang mengatur etika kerja di Perusahaan, meliputi tanggung jawab Perusahaan terhadap karyawan, kewajiban karyawan, tata cara berhubungan dengan pihak ketiga dan aturan mengenai “Privacy/Confidentiality”.
Integrated Human Resources Policy Coordination and synergies between the HR functions in the Company and the HR functions in Operational Units are intensively conducted to realize a standardized HR policies across business units. The standardized HR policies, among others, are: HR Policies/Procedures, HR database/ HRIS, Employee Portal, Company’s Rules, Compensation & Benefits Policies, MNC’s Job portal, etc. In addition, to ensure uniformity in behavior and clarity on the Dos and Don’ts in the organization, the guidelines in the form of the “Code of Conduct” was created to regulate the Company’s work etiquette which encompasses the Company’s responsibilities to its employees, the obligations of the employees, procedures for dealing with third parties and rules concerning “Privacy / Confidentiality”.
Selain Kebijakan (HR Policies/Procedures) mengenai bekerja dan bertingkah laku di Perusahaan, kebijakan untuk meningkatkan motivasi dan evaluasi atas produkstifitas kerja serta pemberian insentifnya, juga dibuat dan
In addition to the policies (HR Policies / Procedures) and behavior in the Company, the policies encourages motivation and evaluation on productivity as well as the awarding of incentives was also drafted and
Sejalan dengan perkembangan usaha di hampir seluruh unit-unit bisnis di MNC, tahun 2010 difokuskan pada pemantapan desain dan struktur organisasi di unitunit bisnis untuk menghasilkan Perusahaan yang lebih terstruktur dan mampu mencapai target bisnis lebih cepat. Sejalan dengan pemantapan organisasi, penambahan personil dilakukan di beberapa bisnis inti terutama di bagian penjualan, marketing, produksi, programming dan distribusi untuk memperkuat tim dalam menjalankan tugas operasional dan stratejik. Perubahan desain organisasi juga diikuti dengan pembuatan proses dan peraturan-peraturan yang mendukung agar struktur dan desain organisasi dapat berjalan dengan sistematis dan terpadu serta sejauh mungkin terstandarisasi. Integrasi dan konsolidasi antara fungsi SDM di unit bisnis dengan Perusahaan disempurnakan secara terus menerus, agar implementasi sistem SDM di seluruh unit bisnis dapat selaras dengan Perusahaan. Peran Divisi HR di masing-masing unit juga lebih ditingkatkan untuk tidak hanya menjalankan fungsi administratif tetapi lebih menjadi rekan bisnis dalam mencapai tujuan dan target usah tertentu. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di tahun 2010, jumlah karyawan MNC juga meningkat, oleh karena itu kualifikasi HR senantiasa terus dikembangkan.
In 2010, in line with the business development in nearly every business units within MNC, the focus was on strengthening the design and the organizational structure of each business units to result in a Company that is more structured and able to expedite the achievement of business targets. In line with the effort of strengthening the organization, new personnel were recruited in several core business units, particularly in sales, marketing, production, programming, and distribution in order to strengthen the team in completing operational and strategic duties. The modification to the organizational design was followed by the establishment of processes and policies that will support the structure and design of the organization in a systematic, integrated and as much as possible in a standardized manner. Integration and consolidation between the function of HR in the business unit and the Company is being continuously improved such that the implementation of the HR system in all business units are in line with the Company. The role of the HR Division in each units will not only have an administrative function but will be enhanced to become business partners of reaching a certain purpose and achieving business targets. In the midst of the economic growth in 2010 the total number of employees within MNC has increased thereby necessitating continuous improvements in the qualifications of HR.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
39
diselaraskan terutama di bidang Penjualan, Produksi, Programing, News, baik untuk bidang penyiaran ataupun percetakan. Kebijakan tentang insentif untuk unit-unit usaha juga telah diselaraskan dan diseragamkan untuk kebijakan mengenai rotasi, mutasi sementara, mutasi penuh dan penugasan dari satu unit ke unit usaha yang lain. Penugasan dilakukan secara terintegrasi antar unit-unit usaha dengan pengaturan dari Perusahaan, sehingga proses rotasi dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi secara sentral.
aligned particularly in the areas of Sales, Production, Programming and News, for broadcast, portal or print businesses. In addition to the policy on incentives for business units, policies that have been aligned and unified are policies on rotation, temporary reassignment, reassigned duties, and appointment of duties from business unit to another business unit. Appointment of duties is performed in an integrated manner among business units and regulated by the Company such that the process of rotation is performed systematically and centrally documented.
Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan Promosi karyawan yang berprestasi serta Penempatan/ Rotasi SDM yang berkualitas di beberapa unit usaha dilakukan melalui Perusahaan terutama untuk karyawan level Manajer ke atas. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis usaha dan memberikan kesempatan bagi pengembangan kompetensi dan karir karyawan. Melalui mekanisme ini, karyawan diberikan peluang yang sangat besar untuk memperkaya ilmu dan pengalaman dengan mutasi/rotasi/promosi, sehingga dapat menjadi tenaga profesional yang handal bagi Perusahaan. Komitmen Perusahaan untuk mengembangkan SDM juga dilakukan dengan cara mengikutsertakan karyawan yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut di MNC Training Center. Hal ini menjadikan training tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan kompetensi tetapi juga sebagai Reward atas prestasi yang telah dicapai oleh karyawan. Program training yang diberikan tidak hanya mengembangkan “hard skill” tetapi juga “soft skill”. Program training yang sifatnya “hard skill” dilakukan melalui kurikulum dari “Management Academy”, seperti Salesmanship, Collections management, presenter development, reporter development, dll yang sebagian besar di sampaikan oleh para instruktur dari dalam Perusahaan, sedangkan program pengembangan yg sifatnya “soft skills” dilakukan dengan mengundang pihak luar, seperti training untuk leadership, supervisory management, problem solving and decision making, motivation, Will power, dll. Agar Training Centre mampu berperan lebih strategis dan mengarah kepada kebutuhan bisnis -business oriented- Perusahaan telah mempersiapkan kurikulum untuk pengembangan fungsi utama (core competencies) di unit bisnis strategis melalui pembentukan akademi, seperti News Academy, Free to Air Academy, Print Academy, Sales Academy serta Leadership Academy.
Training and Development Policy The promotion of outstanding employees as well as the Placement/Rotation of qualified HR in several business units are implemented through the Company, particularly for managerial level and above. This is undertaken to meet the needs of a growing business and provide opportunities for the development of competencies and career of employees. By means of this mechanism, employees are provided with a very wide opportunity to enrich knowledge and experience through mutation/ rotation/promotion in order to be transformed into a reliable and professional employee for the Company. The Company’s commitment to develop its human resources is also performed by referring employees with good potential to be further developed at MNC’s Training Center. Training is not only viewed as enhancing competencies but also as a reward to the employee for accomplishing achievements. The training program will not only develop “hard skills” but also “soft skills”. Training programs for the enhancement of “hard skills” is performed through a curriculum from “Management Academy ”, such as Salesmanship, Collections management, presenter development, reporter development, etc where the majority of the training is performed by instructors from within the Company whereas training for the development of “soft skills” is performed by inviting instructors from outside the Company to provide training on leadership, supervisory management, problem solving and decision making, motivation, Will power,etc. In order to increase the strategic role of the Training Centre by being more business oriented, the Company has developed a curriculum for the development of core competencies in strategic business units through the establishment of academies such as News Academy, Free to Air Academy, Print Academy, Sales Academy and Leadership Academy.
Integrated Hiring Management Fokus utama Perusahaan di tahun 2010 adalah untuk memenuhi jumlah karyawan yang diminta di core functions sehingga Perseroan dapat melakukan
Integrated Hiring Management The main focus of the Company in 2010 was to fulfill the required number of employees in core functions thereby permitting the Company to quickly penetrate a market
40
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
penetrasi ke market dengan cepat dan juga membangun Perusahaan menjadi organisasi yang solid dan tangguh dalam bersaing di industri. Untuk menunjang tujuan tersebut, Perusahaan mencoba mengkonsolidasikan fungsi hiring dengan mengintegrasikan seluruh proses rekrutmen, sourcing, database, interview dan job offering untuk dilaksanakan secara tersentral di Perusahaan. Pada tahun lalu, telah dibangun portal khusus untuk karyawan dimana lowongan pekerjaan di Perusahaan dapat diakses oleh karyawan secara terbuka, dan kebijakan hiring internal dan job posting telah dikeluarkan untuk panduan bagi karyawan yang melamar. Selain job posting internal yang dapat diakses di employee portal, Perusahaan juga sedang mengintegrasikan proses sourcing dari beberapa unit-unit usaha menjadi centrally managed sourcing management process dilakukan oleh Perusahaan dengan dikembangkannya JobMNC melalui web. Dengan demikian proses pencarian calon tenaga kerja disemua level dapat dilakukan secara terintegrasi untuk Perseroan dan selanjutnya diproses secara terpadu oleh unit-unit usaha dalam lingkungan Perseroan, sesuai dengan kebutuhan hiringnya di masing-masing unit usaha. Dengan demikian proses hiring dan sourcing dari Perusahaan dapat dilakukan secara tepat sasaran, tepat biaya, tepat waktu dan tepat jumlah.
and build the Company into a stronger organization to compete in the industry. To support such purpose, the Company has initiated steps to consolidate the hiring functions by integrating the overall recruitment process, sourcing process, database, interview and job offering that is centrally integrated within the Company. A special portal for employees was established last year that allows employees to openly access information on job vacancies in the Company and policies on internal hiring and job posting were issued as guidelines for job applicants. In addition to the internal job posting that can be accessed on the employees portal, the Company is in the process to integrate the sourcing process from several business units to create a ‘centrally managed sourcing management process’ through the development of JobMNC on the web. Therefore, the recruitment process at all levels of the Company can be performed in an integrated manner and subsequently processed by each business unit within the Company, in accordance with the hiring requirements of each business unit. Therefore, the Company’s hiring and sourcing process are accurately targeted, efficient, timely and at the correct amount.
Integrated HRIS dan HR Reporting Proses integrasi yang dilakukan untuk bidang HRM juga dilakukan dengan membuat HRIS dan pelaporan yang tersentral di level Perusahaan. Setiap bulan, data dari seluruh unit-unit usaha baik data total karyawan/ headcount detail, jumlah karyawan masuk, jumlah karyawan keluar, karyawan yang pindah, rotasi ataupun promosi dapat dilihat di laporan HRIS untuk seluruh Perseroan. Laporan bulanan ini dikeluarkan oleh Perusahaan, dan dapat diakses oleh masing-masing unit usaha karena ditunjang oleh sistem on line melalui desain web, sedangkan proses input data dapat dilakukan secara desentralisasi. Dengan demikian, proses pengumpulan database, pengolahan dan distribusi data dapat dilakukan jauh lebih cepat dan tepat kapan saja dibutuhkan.
Integrated HRIS and HR Reporting An integrated process is also performed by HRM through HRIS and reports are centralized at the Company level. Every month, data from all business units, such as total number of employees/ headcount details; the number of new employees; the number of employees leaving the Company; employees who are moved, rotated or promoted are shown in the HRIS report for the entire Company. This monthly report is issued by the Company and can be accessed by each business unit as it is supported by the on-line system through web design; while the process of inputting the data are decentralized. Therefore, the process of collecting the database, compiling, and distribution can be completed quickly and accurately whenever it is required.
Employee Communications/Events Perusahaan memandang perlu pentingnya keterbukaan informasi dan efektif komunikasi antara manajemen dan karyawan. Selain penyediaan employee portal, di tingkat Manajer ke atas dilakukan Forum rutin yang disebut dengan Manager Forum yang diadakan oleh Perusahaan di setiap kuartal. Pada event tersebut yang umumnya dihadiri sekitar 400 posisi Direksi dan Manajer keatas akan disampaikan tentang pencapaian organisasi dan arahan dari Group CEO mengenai fokus kedepan dari Perusahaan. Disamping itu para Direksi/Manajer di event ini juga diharapkan dapat diberikan pembekalan/
Employee Communications/Events The Company believes in the importance of information disclosure and effective communication between management and employees. Apart from providing the access to an employee portal, forums are routinely conducted in the form of Manager Forum that is held every quarter and attended by employees in the managerial level and above, The event was usually attended by approximately 400 people at the Director level and in the managerial position and above. The Forum conveys the achievement of the organization and directions by the Group CEO on the Company’s
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
41
sharing tentang materi tertentu yang bisa berupa sharing tentang Leadership dari pembicara luar, ataupun sharing dari Business Leaders internal dari unit tertentu yang berhasil mencapai standard pencapaian tertentu yang disesuaikan dengan tema acara pada waktu event tersebut berlangsung. Melalui manajer forum ini, diharapkan juga networking antara para Direksi dan Manajer ke atas dapat tercapai. Selain melalui Forum Manajer, diharapkan komunikasi dan interaksi antar karyawan lintas unit usaha juga dapat terus ditingkatkan. Pembangunan employee portal yang berisi informasi dan komunikasi antar karyawan juga menampilkan “BOD insight ” seperti ”pemahaman pentingnya CSR bagi Perusahaan” dan “pentingnya membangun leadership dalam sebuah organisasi.” Selain berfungsi sebagai forum komunikasi, employee portal juga diberikan akses atas policies Perusahaan melalui Web juga diharapkan dapat lebih mempercepat proses pembelajaran dan komunikasi dan interaksi karyawan satu dengan lainnya, baik dilingkungan unitnya masing-masing maupun lintas unit-unit usaha. Di level unit usaha/Perusahaan, tentunya meeting rutin dan “townhall” yang umumnya dihadiri oleh seluruh staff, Direksi, manajer keatas dapat juga mempererat tali ikatan dan komunikasi antara karyawan dengan karyawan lainnya dan juga antara karyawan dengan manajemen. Diharapkan dengan komunikasi dan interaksi secara efektif, pekerjaan dapat lebih lancar dalam eksekusinya karena tidak ada hambatan pemahaman dan komunikasi.
prospects. In addition, Board of Directors / Managers attending the event are expected to be able to share their experiences on a certain topic or are enlightened by guest speakers on leadership or sharing through the topic on Business Leaders by internal speakers or from certain business units that have accomplished certain standard of achievement that is adapted to the theme of the event. The Manager Forum serves to foster networking between Directors and employees in the managerial level and above. In addition to the Manager Forum, the communication and interaction of employees across business units is also expected to be enhanced. The development of the employee portal, which contains information and communication amongst employees, also features “BOD insight” such as understanding the importance of CSR for the Company, and the importance of building leadership in an organization. Aside from functioning as a communication forum, the employee portal also provides access to the Company’s policies through the Web facilities with the hope of expediting the learning process as well as the communication and interaction amongst employees within their respective units and across business units. At the Company / business units level, regular meetings and “town hall” are generally attended by all staff, directors and managerial level and above to form closer ties and communication amongst employees and between employees and management. The effective interaction and communication is expected to result in the smooth completion of tasks due to better comprehension and communication.
Kompensasi dan Benefits Perusahaan secara terus menerus memperbaiki paket kompensasi dan benefits kepada seluruh karyawan di seluruh level sesuai dengan kinerja organisasi, individu dan/atau disesuaikan dengan praktek di industri. Proses evaluasi kinerja karyawan telah dilakukan sesuai dengan cycle yang seragam antar unit-unit usaha, dan implementasinya dalam bentuk penyesuaian salary dan benefits juga pemberian bonus dilakukan secara terpadu sesuai dengan cycle review dan setelah melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), baik RUPS circular ataupun meeting. Disamping performance and rewards cycle review per tahun, perusahaan juga mereview secara berkala benefits untuk karyawan yang dilakukan untuk perbaikan. Salary structure, grading allowances structure, health insurance, Car Ownership Plan policy, travel policy, dll telah distandarkan dan disesuaikan dengan posisi tier karyawan tersebut di perusahaan. Disamping itu Perusahaan juga telah mendapatkan
Compensation and Benefits The Company shall continuously improve the compensation and benefit packages to every employees at every level in accordance with organizational and individual work performance and/or adjusted to the industry’s practice. The process of evaluating the performance of an employee is undertaken based on a cycle that is uniform across all business units and the implementation shall be in the form of salary and benefit adjustment and bonuses are disbursed in an integrated manner in accordance with the cycle review and upon the approval from the General Meeting of Shareholders (“GMS”), either GMS circular or meetings. In addition to the annual performance and rewards cycle review, the Company also implements periodic review to improve on the benefits received by employees. The employee’s salary structure, grading allowances structure, health insurance, Car Ownership Plan policy, travel policy, and many others have been standardized and adjusted
42
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
persetujuan RUPS untuk memberikan EMSOP bagi karyawan yang telah memenuhi kriteria tertentu.
according to the tier level in the Company. Additionally, the Company has obtained approvals from the GMS to provide EMSOP for employees that have satisfied certain criteria.
Komposisi Karyawan Tetap dan Kontrak Berdasarkan Tingkat Jabatan
Composition of Permanent and Contract Employees Based on Position
42 48
657
10
191 556 BOD SVP/ VP/GM Sr. Manager Manager Ass. Manager/SH/SPV Officer Staff
5,631
Total
42 48 10 191 556 4,127 657 5,631
4,127 Composition of Permanent and Contract Employees Based on Education
Komposisi Karyawan Tetap dan Kontrak Berdasarkan Pendidikan
1 81
1,574
3,064
5,631 911
S3 S2 S1 Diploma Others
1 81 3,064 911 1,574
Total
5,631
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
43
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
350,000,000
1,000
300,000,000
600
250,000,000
500
200,000,000
400
150,000,000
300
100,000,000
200
50,000,000
100
0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Harga Saham per Kuartal Selama Tahun 2010 Quarterly Stock Price in 2010 Periode
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Akhir Kuartal End of Quarter
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
0
Harga Penutupan (dalam Rp) / Closing Price (in Rp)
Volume Harian (dalam juta) / Daily Volume (in million)
Kode Saham/Ticker Code : MNCN
Sumber/ Source : Company, Bloomberg Jumlah Volume Perdagangan Total Volume Traded
Period
Triwulan 1
350
210
325
1,990,312,000
Quarter 1
Triwulan 2
470
320
360
2,533,817,000
Quarter 2
Triwulan 3
430
280
420
1,078,500,000
Quarter 3
Triwulan 4
950
410
940
1,763,734,000
Quarter 4
Harga Saham per Kuartal Selama Tahun 2009 Quarterly Stock Price in 2009 Periode
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Akhir Kuartal End of Quarter
Sumber/ Source : Company, Bloomberg Jumlah Volume Perdagangan Total Volume Traded
Period
Triwulan 1
156
113
131
103,171,000
Quarter 1
Triwulan 2
310
127
285
3,378,765,000
Quarter 2
Triwulan 3
320
255
280
2,386,070,500
Quarter 3
Triwulan 4
280
196
210
980,274,000
Quarter 4
44
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Harga/Price Volume/Volume
Ikhtisar Obligasi Bond Highlights Penerbit Issuer Media Nusantara Citra BV
Jumlah Amount US$ 168 juta/million
Obligasi yang Masih Terhutang Outstanding Bonds US$ 142,7 juta/million
Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2010 Registered Shareholders as per 31st December 2010
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Date 12th September 2011
Tingkat Bunga Interest Rate Fixed 10.75% p.a
Sumber/ Source: BSR Indonesia
No
Nama Pemegang Saham Name of Shareholders
Jumlah Total
Persentase Percentage
1
Global Mediacom Tbk, PT
9,876,576,798
71.71
2
Mediacorp Investments Pte Ltd
942,382,000
6.84
3
UBS AG SINGAPORE
603,389,500
4.38
4
UOB
400,000,000
2.90
5
Prudential Life Insurance, PT
141,658,500
1.03
11,964,006,798
86.86
1,809,497,702
13.14
13,773,504,500
100.0
SUBTOTAL Publik (Public) TOTAL
Keterbukaan Informasi Kepemilikan Saham Anggota Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2010 Disclosure of Share Ownerships by the Board of Commissioners and Board of Directors as per 31st December 2010 No
Nama Name
Jumlah Total
%
1
Hary Tanoesoedibjo (Presiden Direktur / CEO MNC Group)
43,000,000
0.31
2
Rosano Barack (Komisaris Utama / President Commissioner)
11,000,000
0.08
3
Oerianto Guyandi (Direktur / Director)
3,433,000
0.02
4
Agus Mulyanto (Direktur/ Director)
833,000
0.01
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
45
Jumlah konversi EMSOP Tahap-II menjadi saham MNC yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2010, adalah sebagai berikut:
Total number of EMSOP conversion Phase-II into shares of MNC which was held on 30th December 2010, were as follows:
1.
Jumlah EMSOP Tahap-II yang diterbitkan Total number of EMSOP Phase II issued
82,500,000
2.
Jumlah EMSOP Tahap-II yang telah di konversikan menjadi saham Total number of EMSOP Phase-II that has been converted into shares
23,504,500
3.
Jumlah EMSOP Tahap-II yang belum dikonversikan menjadi saham Total number of EMSOP Phase-II that has not been converted into shares
58,995,500
Dari pelaksanaan EMSOP Tahap II menjadi saham MNC tersebut di atas maka komposisi kepemilikan saham pada Daftar Pemegang Saham yang ada dalam pembukuan Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
From the execution of EMSOP Phase II into shares of MNC, the Shareholders Composition in the shareholders list recorded in the Company’s bookkeeping was amended as follows:
Jumlah saham yang Tercatat Number of Listed Shares
Jumlah Saham Lokal Number of Local Shares
Jumlah Saham Asing Number of Foreign Shares
13,773,504,500
11,374,591,877
2,398,912,623
Hasil RUPS Tahunan Tahun Buku dan RUPS Luar Biasa
The Result of 2009 AGMS and EGMS
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC atau Perseroan) tahun buku 2009 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 27 April 2010.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC or the Company) conducted its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary Annual General Meeting of Shareholders (EGMS) on 27th April 2010.
Hasil keputusan RUPS Tahunan ini menghasilkan beberapa keputusan, antara lain:
The AGMS has approved the following agenda:
1.
Menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan serta Lapran Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
1.
Accepted the Annual Report from the Company’s Board of Directors and the Duty Monitoring Report of the Company’s board of Commissioners concerning the Company’s business operation for the financial year ended 31st December 2009.
2.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan
2.
Approved and granted the Company’s Financial Report for the financial year ended 31st December 2009, which has been audited by Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Partner, as well as granted the full release and discharge (acquit et de charge) to the Company’s board of Commissioners and Directors from their operational
46
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Tahun Buku 2009, serta dengan mengingat Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 3.
and supervisory duties conducted during the financial year ended 31st December 2009, so long as such duties are reflected in the Financial Report in financial year 2009, relying on the Annual Report of the Company’s board of Directors for financial year ended 31st December 2009.
A. Menyetujui penggunaan keuntungan bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sebagai berikut: • Sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) akan dibukukan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; • Dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp7,- (tujuh Rupiah) dengan nilai total sebesar Rp96.250.000.000,- (sembilan puluh enam miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah), belum memperhitungkan kemungkinan penambahan saham akibat pelaksanaan program kepemilikan saham Perseroan oleh Karyawan, Direksi dan Komisaris Perseroan. • Sisa laba Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
3. A. Approved to use the Company’s net income for financial year ended 31st December 2009, as follows: •
•
•
In the amount of Rp1,000,000,000 (one billion Rupiah) to be booked as reserve funds to comply with the Company’s Articles of Association and regulation No. 40 Year 2007 pertaining to limited liability company; Distributed as cash dividend to the Company’s shareholders with the requirement that every 1 (one) share is entitled to receive cash dividend of Rp7,- (seven Rupiah) with the total amount of Rp96,250,000,000,- (ninety six billion two hundred fifty million rupiah). This does not include the possibility of having additional shares due to the program implementation of the Company’s shares ownership by Employees, board of Directors and Commissioners. The Company’s remaining income will be booked as retained earnings to strengthen the Company’s capital.
B. Menetapkan pembagian bonus dimana kewenangan untuk menentukan mengenai besarnya bonus tersebut serta pelaksanaan pembagiannya diberikan kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan; dan
B. Determined the distribution of bonuses where the authority to decide the amount of the bonus as well as the distribution realization given to the Company’s board of Directors upon the approval of the Board of Commissioners; and
C. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan penggunaan keuntungan sebagaimana disebutkan di atas, termasuk untuk menentukan jadwal dan tata cara dari pelaksanaan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan, satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.
C. Gave the authority to the Company’s board of Directors to implement the use of the aforementioned earnings, including determining schedule and procedure of the implementation of cash dividend distribution to the Company’s shareholders, one way or another without any exception.
4.
a. Menerima pengunduran diri Bapak Sutanto Hartono sebagai Direktur Perseroan, yang telah efektif pada tanggal 20 Januari 2010.
4. a. Accepted the resignation of Sutanto Hartono as director of the Company, effective on 20th January 2010.
b. Mengangkat Ibu Nana Puspa Dewi sebagai Direktur Perseroan, yang berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS ini untuk sisa masa jabatan anggota Direksi Perseroan yang sedang menjabat.
b. Appointed Nana Puspa Dewi as director of the Company, effective since the closing of AGMS for the remaining incumbency member of the board of Directors.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
47
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehingga menjadi sebagai berikut:
The composition of the board of Commissioners and Directors is therefore as follows:
Komisaris Utama | President Commissioner
Rosano Barack
Komisaris | Commissioner
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris | Commissioner
Lucas Chow
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Djoko Leksono Sugiarto
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Irman Gusman
Presiden Direktur | CEO MNC Group
Hary Tanoesoedibjo
Direktur | Director
Agus Mulyanto
Direktur | Director
Muliawan P Guptha
Direktur | Director
Oerianto Guyandi
Direktur I Director
Nana Puspa Dewi
c. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perseroan dengan memperhatikan masukan dari Komite Remunerasi, dan memberikan wewenang kepada Rapat Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan masukan dari Komite Remunerasi.
d. Memberikan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pengangkatan anggota Direksi Perseroan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas pada untuk membuat atau meminta untuk dibuatkan, serta menandatangani segala akta sehubungan dengan pengangkatan anggota Direksi tersebut, dan untuk mendaftarkan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.
5. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut dan persyaratan lain penunjukkannya.
48
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
c. Gave the authority to the Company’s board of Commissioners to determine salaries and incentives for members of the Company’s board of Directors, with due regard to advices from Remuneration Committee and giving authority to the Meeting of the Company’s board of Commissioners to determine honorarium for all members of the Company’s board of Commissioners, with due regard to advices from Remuneration Committee.
d. Gave authority with substitution right to the Company’s board of Directors to take all the actions in regard to the appointment of member of the Company’s board of Directors as mentioned above, including but not limited to making or requesting, as well as signing all the deeds in line with the appointment of that particular member of the board of Directors; and to register the composition of member of the board of Directors and the board of Commissioners in the Company’s list in accordance with regulations No. 3 Year 1982 pertaining to the Mandatory Registration of Company
5. Approved to give the authority to the Company’s board of Directors with the approval of the Company’s board of Commissioners, to appoint Independent Public Account to audit the Company’s book for the financial year ended 31st December 2010, as well as giving the authority to the Company’s board of Directors to determine honorarium of the Independent Public Accountant and other requirements appointed.
Pada hari yang sama, MNC juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan: 1. a. Menyetujui rencana pemberian jaminan Perseroan (corporate guarantee). untuk mendukung kebutuhan pembiayaan kembali (refinancing), serta untuk melakukan ekspansi kegiatan usaha Perseroan.
On the same day, MNC also held the Extraordinary and Annual General Meeting of Shareholders that decided: 1. a. Approved the Company’s plan on corporate guarantee to support the needs to refinance, and to expand the Company’s business activities.
b. Pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris, untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan guna melaksanakan keputusan tersebut di atas.
2.
Menyetujui kembali penyerahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan pengeluaran saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 3% (tiga persen) dari seluruh Modal Disetor Perseroan dalam rangka program kepemilikan saham Perseroan oleh Komisaris, Direksi dan Karyawan.
2. Reapproved the authority giving to the Company’s board of Commissioners in relation to the issuance of the Company’s new shares of at most 3% (three percent) out of all the Company’s paid in capital, in applying the Company’s shares ownership program by Commissioners, Directors and Employees.
b. Gave the authority and grant to the Company’s board of Directors with the approval of the board of Commissioners, to do all the actions needed in order to make decisions pertaining to the matters mentioned above.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
49
Peristiwa Penting di Tahun 2010 Significant Events in 2010
Januari January
• Ulang Tahun MNCTV ke-19 dengan sajian musik “Sejuta Wajah Indonesia”. • MNC Pictures released its big screen movie “Hari Untuk Amanda”.
• MNCTV’s 19th anniversary featuring a musical callled “Sejuta Wajah Indonesia”. • MNC Pictures released its big screen movie “Hari Untuk Amanda”.
Maret
Mei
March
May
Penambahan Daya Transmisi Jakarta. Mulai Maret 2010, stasiun televisi kami mengudara dengan daya pemancar baru sebesar 120 KW. Peningkatan ini dilakukan agar masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati siaran televisi MNC dengan tampilan lebih jelas dan jernih.
Increase the transmission power in Jakarta. Begining in March 2010, our television stations are broadcasting with a new 120 KW transmission power. The improvement was made to enhance the picture quality in Jakarta and surrounding areas.
MNC Group memperoleh penghargaan “Anugerah Peduli Pendidikan” dari Kementerian Pendidikan Nasional RI. MNC Group received the “Anugerah Peduli Lingkungan” award from the Ministry of National Education RI.
April April
Juni June
• MNC menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang ke-3 di Jakarta. • Penghargaan Program Trijaya First Channel sebagai media elektronik terbaik oleh Pertamina • MNC held its third Extraordinary and Annual General Shareholders Meeting in Jakarta. • Pertamina awarded Trijaya First Channel as the best electronic media.
50
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
• RCTI memperoleh IMAC Awards 2010. Kategori The Best on Building and Managing Corporate Image. • Penghargaan Program POLEMIK sebagai program radio yang memberikan pencerahan ke publik tentang ‘demokrasi dan pemberantasan korupsi’. • HighEnd menyelenggarakan acara fashion show The Masterpiece yang ke-3 dengan tema “Unity in Diversity” dari 13 perancang busana papan atas Indonesia dengan koleksi terbaru mereka. • HighEnd Teen mengadakan ajang pencarian remaja berprestasi Starteen yang ke-3 dengan tema “Be a Green Teen”.
• RCTI received an IMAC Award 2010 as the Best in Building and Managing a Corporate Image. • POLEMIK receved an award for the radio program that enlightens the public on democracy and corruption eradication. • HighEnd held its third annual fashion show, The Masterpiece, to increase the magazine’s brand awareness. The show’s theme was “Unity in Diversity”, that featured 13 Indonesian leading designers showcasing their latest collections. • HighEnd Teen organized the third Starteen under the theme “Be a Green Teen”. This annual event is aimed at searching for talented teenagers.
Juli July
• Peluncuran Majalah Just For Kids. • Meluncurkan MNC Lifestyle menampilkan program- program untuk wanita yang berhubungan dengan tren terkini dari sisi fesyen, kecantikan. • Launched Just For Kids Magazine. • Launched MNC Lifestyle – presenting programs for women on the latest fashion trends and beauty.
Agustus August
• Meluncurkan MNC Business ChannelChannel tersebut berisi berbagai informasi bisnis, ekonomi, dan investasi. Channel ini merupakan channel lokal pertama yang mengulas bisnis secara menyeluruh di Indonesia. • Ulang tahun RCTI ke 21 dengan menyajikan 2 mega program yaitu “Mahakarya 21 tahun RCTI” dan “Duel Mahakarya Magician”. • Launched MNC Business Channel. The business channel features comprehensive information on business, the economy and invesment. This channel is the first local channel broadcasting a comprehensive business content in Indonesia. • RCTI’s 21st anniversary features 2 mega programs called “Mahakarya 21 tahun RCTI” and “Duel Mahakarya Magician”.
Oktober October
• Pergantian nama dan logo TPI menjadi MNCTV pada tanggal 20 Oktober 2010. • Pergantian nama dan logo Radio Dangdut TPI menjadi Radio Dangdut Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2010. • Ulang tahun Global TV ke-8 dengan pesta musik bertema “Kilau Sempurna”. • Relaunched TPI’s name and logo to MNCTV on 20th October 2010. • Changed Radio Dangdut TPI’s name and logo to Radio Dangdut Indonesia on 20th October 2010. • Global TV’s 8th anniversary showcasing the musical “Kilau Sempurna”.
Nopember November
RCTI memperoleh penghargaan dari Superbrands Indonesia, sebagai Superbrand 2010-2011.
RCTI received an award as the Superbrand for 2010-2011 from Superbrand Indonesia.
Desember December
• Peluncuran stasiun V radio. • MNC Group meluncurkan logo baru di masing MNC Channels yang terdiri dari MNC News, MNC Business, MNC Music, MNC Lifestyle, MNC Entertainment, dan MNC International untuk mencerminkan karakter masing-masing channel.
• Launched V radio station. • MNC Group launched new logos for each MNC Channels consisting of MNC News, MNC Business, MNC Music, MNC Lifestyle, MNC Entertainment, and MNC International to reflect the individualized character of each channel.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
51
Penerimaan Penghargaan di Tahun 2010 An Award Received in 2010
Dimulai pada awal tahun 2010, MNC Group tergerak untuk melakukan kegiatan kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia yang dirasa masih belum merata, yang disebabkan oleh sarana dan jarak yang tidak memadai bagi seseorang untuk meraih pendidikan yang layak dan tepat. Untuk itu, MNC Group berinisiatif mengajak kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengadakan Kelas Jarak Jauh bersertifikasi secara gratis. Kelas Jarak Jauh ini ditargetkan bagi masyarakat tidak mampu yang sudah menyelesaikan pendidikan SMU akan tetapi tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan/atau belum mempunyai pekerjaan. Sehingga diharapkan masyarakat yang memperoleh pendidikan Kelas Jarak Jauh ini dapat menciptakan peluang kerja bagi dirinya sendiri. Dalam kerjasama ini, MNC Group berkewajiban menyediakan sarana pendidikan berupa modul keterampilan, yang pada saat ini telah dibuat keterampilan merangkai bunga, tata busana dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain itu, MNC Group juga memfasilitasi sarana untuk menyiarkan modul tersebut ke daerah-daerah di seluruh Indonesia dengan menggunakan decoder dan parabola yang disediakan oleh PT MNC Sky Vision (Indovision), sebagai unit usaha MNC Group yang bergerak di bidang media berbasis pelanggan. Saat ini, telah terpasang sarana fasilitas decoder dan parabola tersebut sebanyak 136 dari 150 titik yang diberikan oleh Kemendiknas. Pada tanggal 25 September 2010, MNC Group diberikan penghargaan “Anugerah Peduli Pendidikan” dari Kementerian Pendidikan Nasioal, atas inisiatif untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Pengharggan tersebut diberikan kepada MNC Group berdasarkan komitmen yang dimiliki untuk membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dengan membuat program kegiatan sosial yang berhubungan dengan pendidikan. Perolehan penghargaan tersebut lebih memacu kepedulian MNC Group untuk merencanakan program-program pendidikan lainnya.
MNC Group is concerned about the inequality in receiving a proper and suitable education in Indonesia as many people are living in remote areas and existing facilities are deemed inadequate. At the start of 2010, MNC Group was motivated to establish charitable programs on education. MNC Group took the initiative to form a cooperation with the Ministry of National Education to provide a certified Long Distance Classroom for free. The Long Distance Classroom is targeted at people that have completed a high school education but could not afford to continue to tertiary level education and/or is unemployed. Those that have completed courses offered by the Long Distance Classroom is expected to be empowered to create opportunities for themselves. Based on the cooperation with the Ministry of National Education, MNC Group shall be providing educational facilities in the form of modules that are designed to develop skills. Currently, MNC Group has offered courses on flower arrangement, fashion, and Early Childhood Education. In addition, MNC Group through PT MNC Sky Vision (a business unit of the MNC Group that is engaged in subscriber based media) has provided the necessary facilities to broadcasts the modules to regions throughout Indonesia by utilizing decoders and satellite dishes. The Ministry of National Education has identified 150 recipients of the decoders and satellite dishes and installations have been performed in 136 locations. On 25th September 2010, MNC Group was awarded with the “Anugerah Peduli Pendidikan” from the Minister of National Education due to the initiative of improving the education in Indonesia. The award was bestowed to the MNC Group based on the commitment of assisting the government in improving the intellectual capacity of the nation through the establishment social programs related to education. The award has motivated MNC Group to organize other educational programs.
52
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Lembaga Penunjang Supporting Institutions Akuntan Publik Public Accountant Osman Bing Satrio dan Rekan (Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) Wisma Antara, Lt. 12 Jl. Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 Notaris Notary Kantor Notaris Sutjipto, S.H Menara Sudirman, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Sekretaris Perseroan Corporate Secretary Arya M. Sinulingga email:
[email protected] Hubungan Investor Investor Relations Robert Satrya email:
[email protected] Mulana Hutabarat email:
[email protected]
Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Bhakti Share Registrar Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E 1, No. 10 - 11 Jl. KH. Hasyim Azhari Jakarta 10150
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
53
Televisi mendapatkan porsi terbesar dari keseluruhan belanja iklan sebesar 70% dan pangsa tersebut di proyeksikan akan stabil hingga 2015. Saat ini MNC memiliki dan mengoperasikan tiga nasional TV freeto-air yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV dengan rata-rata pangsa pemirsa secara kolektif sebesar 39%.
54
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Television receives the largest share of total advertising spending at 70% and the share is expected to remain stable up to 2015. MNC currently owns and operates three national free-to-air TV namely RCTI, MNCTV and Global TV. with combined average audience share of 39%.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
55
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis “Saat ini MNC memiliki portofolio bisnis media yang terdiri dari jaringan televisi free-to-air 24-jam, produksi dan distribusi content, harian umum nasional, tabloid, majalah, jaringan radio, media on-line, value added service, agen periklanan, dan manajemen artis. MNC juga terus berinvestasi dengan cara memproduksi program in-house dan memperoleh program berkualitas dari media partner, khususnya dari Disney, Fox, Warner dan Viacom” Currently, MNC has a portfolio of media businesses comprising of 24-hour free TV networks, production and content distribution, national daily, tabloids, magazines, radio networks, on-line media, value added service, advertising agency and talent management. MNC also continues investing by means of producing its own programs and obtaining quality programs from media partners, especially from Disney, Fox, Warner and Viacom
1. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Business Overview
MNC di Tahun 2010 MNC adalah perusahaan media terintegrasi terbesar di Indonesia dengan fokus utama pada pengembangan dan perluasan usaha di bidang content dan televisi freeto-air (“FTA”). Kami telah menghasilkan pendapatan yang optimal melalui kepemilikan di berbagai platform media dan khususnya pangsa dari belanja iklan dapat dimaksimalkan karena keberhasilan dalam mendapatkan dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dalam bisnis penyiaran TV FTA dengan content library yang terbesar dan sangat berharga. Selanjutnya, MNC menjalankan bisnis dengan marjin laba yang sehat karena melaksanakan strategi yang senantiasa menciptakan sinergi diantara unit-unit usaha di dalam Perseroan. MNC berada dalam posisi yang terbaik untuk secara penuh meraih semua kesempataan yang ada pada saat prospek pertumbuhan ekonomi yang menguat dan industri media yang akan tumbuh dengan sangat baik sebagai hasil dari bertahun-tahun meraih kesuksesan dalam menjalankan strategi yang efektif dan penuh perhitungan.
MNC in 2010 MNC is the largest integrated media company in Indonesia with a major focus on developing and expanding the businesses in content and free-to-air televisions (“FTA TV”). We have achieved revenue optimization through our ownerships in various media platforms and in particular the share of advertising spending is maximized due to our success in garnering and maintaining the position as the market leader in FTA TV with the largest and highly valuable content library. Moreover, MNC has been able to operate with healthy profit margins due to the strategy of continuously creating synergies within various business units of the Company. MNC is in the best position to fully capitalize on the prospects of strong economic growths and a booming media industry as a product of many years of having successfully implementing effective and calculated strategies.
Saat ini MNC mengoperasikan tiga TV FTA, membesarkan dan menjual content library yang terbesar di Indonesia, sebuah harian umum nasional, dua tabloid, tiga majalah, jaringan radio terbesar, media on-line, value added services, agen periklanan, dan manajemen artis.
Currently, MNC is engaged in the operations of three FTA TV, enlarging and monetizing the largest content library, a daily national newspaper, two tabloids, three magazines, the largest radio networks, media online, value added services, advertising agency, and talent management.
Fokus utama bisnis kami adalah melakukan perluasan dan pengembangan pada bisnis TV FTA beserta content karena saat ini dan hingga tahun 2015 (sumber: Media Partners Asia) TV FTA akan tetap menerima sekitar 70% dari keseluruhan belanja iklan (“adspend”) di industri media. Media cetak menyerap sekitar 25% dari keseluruhan adspend, radio
Our main focus is to expand and develop the businesses in FTA TV as well as content as FTA TV receives approximately 70% of total advertising spending in the media industry and the proportion will remain stable until 2015 (source: Media Partners Asia). Print media absorbs about 25% of
56
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
menerima sekitar 1.6% dan on-line media sekitar 2%. Bisnis media cetak dan radio merupakan lini bisnis strategis yang berguna untuk memberikan solusi penempatan iklan yang menyeleruh kepada pengiklan dan sebagai pendukung dalam bisnis FTA TV Perseroan untuk penjualan silang dan promosi silang. STASIUN PENYIARAN TELEVISI Televisi TV FTA menyerap sekitar 70% pangsa adspend yang merupakan pangsa terbesar dibandingkan dengan platform media lain. Oleh sebab itu kami menitik-beratkan fokus pada pengembangkan dan perluasan usaha di bidang TV FTA. Saat ini MNC memiliki dan mengoperasikan tiga stasiun dari sepuluh TV FTA swasta nasional yang terdiri dari RCTI, MNCTV, dan Global TV. Laporan yang dikumpulkan dari AGB Nielsen mengungkapkan bahwa ketiga TV FTA kami secara kolektif meraih rata-rata pangsa pemirsa sebesar 39% (Desember 2010). Pada Minggu terakhir bulan Desember 2010, secara kolektif rata-rata pangsa pemirsa ketiga TV FTA kami meningkat menjadi 42% karena hak siar ekslusif pertandingan final AFF Suzuki Cup 2010 antara Indonesia dan Malaysia. Di tahun 2010, kami juga menyiarkan secara eksklusif ajang olah raga bergengsi lainnya yang terdiri dari Piala Dunia FIFA 2010 dan Barclays Premier League 2010. Kekuatan kami bukan hanya mendapatkan hak siar eksklusif untuk ajang olah raga bergengsi yang dapat diandalkan untuk meraih rating yang tinggi untuk periode yang terbatas tetapi kami lebih kuat dalam penyiaran program rutin pada periode prime-time yang sangat berharga. Kami memiliki hak penyiaran eksklusif program-program dari The Walt Disney Company Warner Brothers, Viacom dan Fox dan yang lebih penting adalah bahwa produksi in-house kami telah sangat sukses dalam memproduksi program-program yang sangat menarik yang secara konsisten meraih rating pemirsa yang tinggi seperti sinetron Putri Yang Ditukar dan reality show The Master. Putri Yang Ditukar merupakan sinetron dengan rate card tertinggi diantara seluruh sinetron di TV FTA di Indonesia.
total adspend, radio obtains about 1.6%, and on-line media is about 2%. Print media and radio are strategic business lines to provide a comprehensive solutions to advertisers and support the Company’s FTA TV for cross selling and cross promotion. TELEVISION STATIONS FTA TV absorbs approximately 70% share of total advertising spending, the largest share compared to other media platforms. We have therefore emphasized the focus in developing and expanding our FTA TV as well as content. Currently, MNC owns and operates three of ten private national FTA TV stations consisting of RCTI, MNCTV, and Global TV. A report compiled from AGB Nielsen revealed that our three TV stations have a combined average audience shares of 39% (December 2010). On the last week of December 2010, the combined average audience share reached 42% due to the exclusive right to broadcast the final match between Indonesia and Malaysia in the AFF Suzuki Cup 2010. In 2010, we had the exclusive rights to broadcast other high profile sporting events consisting of FIFA World Cup 2010 and Barclays Premier League 2010. However, our strengths lies not only in securing high profile sporting events which are reliable in producing high ratings for a limited period but we are even stronger in broadcasting routine programs particularly during the lucrative prime-time period. We are the exclusive broadcaster of programs from the Walt Disney Company Warner Brothers, Viacom and Fox and more importantly, our in-house productions have been very successful in producing compelling programs with consistently high audience ratings such as the drama series Putri Yang Ditukar and the reality show The Master. Currently, Putri Yang Ditukar is the drama series with the highest rate card among all drama series on FTA TV in Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
57
RCTI RCTI berdiri pada tahun 1989 dan merupakan TV FTA swasta pertama di Indonesia. RCTI memiliki cakupan yang terbesar diantara TV FTA nasional yang menjangkau 190 juta pemirsa di 473 kota melalui 48 stasiun relay.
RCTI RCTI was established in 1989 as the first national private FTAV TV in Indonesia. RCTI has the largest coverage amongst all national FTA TV reaching 190 million viewers in 473 cities through 48 relays.
RCTI adalah TV FTA nomor satu di Indonesia dengan rata-rata pangsa pemirsa sekitar 22% yang membidik pemirsa pada segmen menengah ke atas atau kategori ABC 5+.
RCTI is the number one FTA TV in Indonesia with an average audience share of approximately 22% by targeting viewers in the middle to upper income segment or ABC 5+ category.
RCTI memiliki susunan program yang menarik yang terdiri dari acara sinetron yang sangat dinantikan pemirsa, reality show yang inovatif dan memiliki rating tinggi, acara berita dengan rating tinggi, ajang olah raga bergengsi, musik, acara anak-anak, film dokumenter dan lain-lain.
RCTI’s compelling list of programs include highly anticipated drama series, innovative and highly rated reality shows, , highly rated news programs, high profile sporting events, music, children’s programs, documentary films and many others.
MNCTV Pada tanggal 20 Oktober 2010, TPI resmi mengganti namanya menjadi MNCTV untuk meningkatkan dan memperkuat citra perusahaan sebagai TV FTA nasional yang kompetitif. Perubahan nama tersebut serta peningkatan mutu acara menghasilkan peningkatan terhadap jumlah pengiklan dan adspend. Pada tahun 2010, MNCTV mampu untuk menaikkan rate card pada time slot tertentu karena secara konsisten mendapatkan rating yang tinggi. MNCTV berada pada peringkat keempat diantara TV FTA nasional dengan rata-rata pangsa pemirsa sebesar 10% pada periode bulan Desember 2010.
MNCTV On October 20, 2010, TPI was officially re-launched as MNCTV in order to enhance and strengthen the image as a competitive national FTA TV. The re-launched along with improved programming quality had produced favorable results of increasing the number of advertisers and adspend. In 2010, MNCTV was able to increase its rate cards for selected time slots due to consistently high ratings. MNCTV is ranked number 4 among the national FTA TVs with an average audience share of 10% for the month of December 2010.
MNCTV memiliki 32 stasiun relay yang menjangkau 180 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. MNCTV diposisikan untuk menarik konsumen di kalangan menengah hingga menengah ke bawah (kategori BCD 5+).
MNCTV has 32 relay stations reaching 180 million viewers in 185 cities throughout Indonesia. MNCTV is positioned to attract the middle to lower income segments (category BCD 5 +).
Program-program favorit yang ditayangkan oleh MNCTV adalah cerita rakyat, acara komedi, musik dangdut dan masih banyak lagi.
The types of favorite programs being broadcasted by MNCTV are folklores, comedies, dangdut music shows and many others.
Global TV Global TV merupakan stasiun televisi yang menjaring pemirsa remaja, keluarga muda dan professional muda dalam kategori ABC (5-39).
Global TV Global TV is a television station catering to younger viewers, young families and young professionals in the middle to middle upper income segment (ABC ages 5 to 39 category).
Global TV merupakan saluran utama MNC untuk menyiarkan content MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asia LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd.
Global TV has the exclusive rights to broadcast Viacom’s programs comprising of VH-1, MTV, and Nickelodeon in the Indonesian language under the exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd.
Global TV memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di seluruh Indonesia dengan pangsa pemirsa sebesar 7% untuk tahun bulan Desember 2010.
Global TV has a wide national broadcast coverage reaching approximately 170 million viewers in 219 cities throughout Indonesia with a market share of 7% for the month of December 2010.
SUN TV MNC telah melakukan investasi finansial dan membentuk kerjasama untuk mengembangkan dan memperluas SUN TV. SUN TV merupakan sebuah perusahaan induk untuk 16 nasional TV FTA lokal berjaring yang mulai mengudara sejak Juni 2009 di Surabaya. Awalnya, TV FTA ini menyiarkan program nasional selama 8 jam dan program lokal selama 4 jam. Pada bulan November 2009, SUN TV mulai mengudara di Jakarta dengan melakukan siaran relay selama 18 jam dan content lokal selama 2 jam. Komposisi acara SUN TV terdiri dari program hiburan sebesar 70% dan berita sebesar 30%.
SUN TV MNC has committed a financial investment and formed a cooperation to develop and expand SUN TV. SUN TV is a holding company for 16 national FTA TV local networks that made its first broadcast in June 2009 in Surabaya. Initially, this FTA TV broadcasted 8-hours of national programs and 4-hours of local programs. In November 2009, SUN TV began airing programs in Jakarta with an 18-hour relay program and broadcasting 2-hours of local content. SUN TV’s programming line-up comprised of 70% entertainment and 30% news.
Keberadaan SUN TV dapat menggairahkan industri periklanan dengan memikat pengiklan baru yang memiliki fokus untuk mempromosikan produk atau jasanya pada daerah tertentu.
SUN TV may stimulate the advertising industry by attracting new advertisers with a focus on promoting products or services on certain regions.
58
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
SUN TV memiliki nasional TV FTA lokal berjaring yang berlokasi di 16 kota besar di Indonesia, termasuk 10 kota dalam cakupan rating AC Nielsen yang terdiri dari Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Denpasar, Makassar, Yogyakarta, Banjarmasin. Enam kota lainnya adalah Padang, Batam, Lampung, Pontianak, Banyumas dan Magelang. Pangsa pasar pemirsa di dua kota besar utama telah mencapai 5% berdasarkan rata-rata pemirsa (data mingguan) dengan target pemirsa di golongan ABC.
Currently, SUN TV Network has a national FTA TV local network in 16 major cities in Indonesia, including 10 cities in the rating scope of ACNielsen, comprising of Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Denpasar, Makassar, Yogyakarta, Banjarmasin The other 6 cities are Padang, Batam, Lampung, Pontianak, Banyumas and Magelang. The average audience share in two major cities reached 5%, based on an average weekly audience share with the target at the ABC category.
MEDIA CETAK
PRINT MEDIA
Koran Harian Seputar Indonesia pertama kali terbit pada 30 Juni 2005 dengan bagian terpisah untuk news, ekonomi& bisnis, lifestyle, dan olah raga. Pada bulan Desember 2010, Seputar Indonesia meluncurkan Hattrick yaitu bagian khusus yang secara komprehensif meliput berita dan informasi menarik mengenai sepakbola.
Newspaper The daily newspaper Seputar Indonesia was first published on June 30, 2005 with separate sections on news, economy & business, lifestyle and sports. In December 2010, Seputar Indonesia launched Hattrick, a special section offering comprehensive coverage on news and information on soccer.
Koran Seputar Indonesia dicetak dalam edisi nasional dan enam edisi lokal untuk propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Setiap edisi lokal memiiliki halaman depan yang berbeda di setiap daerah. Oleh karena itu, Seputar Indonesia dapat memberikan liputan yang lebih mendalam mengenai berita nasional dan lokal kepada para pembaca. Strategi untuk mencetak edisi nasional dan berbagai edisi lokal memberikan keunggulan kepada Seputar Indonesia karena mampu untuk memenuhi beragam permintaan pengiklan yang memiliki fokus untuk mempromosikan produk dan/atau jasanya pada daerah tertentu atau secara nasional.
Seputar Indonesia is published as a national newspaper and six local newspapers for North Sumatera, South Sumatera, West Java, Central Java dan Yogyakarta, East Java and South Sulawesi. Each local editions have a distinct front page. Seputar Indonesia can thereby provide readers with in-depth coverage on national and local news. Also, the strategy of providing a newspaper in a national edition and local editions provides a competitive advantage for Seputar Indonesia as it is able to meet the various demands of advertisers with particular focus on promoting products and/or services only in certain regions and/or on a national scale.
Kami yakin bahwa bisnis koran di Indonesia akan tetap tumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bisa membaca dan jumlah penduduk yang menyelesaikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini, porsi penduduk yang telah menyelesaikan sekolah menengah atas hanya 29%, tingkat akademi 3%, dan tingkat universitas 4%.
We believe newspapers in Indonesia will continue to grow with higher literacy rates and advancement in the education level of the population. Currently, only 29% of the population have completed high school education, 3% completed diploma level education, and 3% have completed university level degrees.
Target pembaca utama Koran Seputar Indonesia adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas yang berada di kelompok ekonomi kelas menengah ke atas dengan pendidikan setingkat universitas. Pada tahun 2010, koran Seputar Indonesia telah menjadi koran kedua terbesar di Jakarta dan ketiga di Indonesia.
Seputar Indonesia targets readers 18 years old and above in the middle and upper income class with a university level education In 2010, Seputar Indonesia became the second largest newspaper in Jakarta and the third largest in Indonesia.
Tabloid Genie merupakan tabloid infotainmen yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti. Menurut data dari Nielsen Media Research, Genie adalah tabloid kedua terbesar dalam hal sirkulasi untuk infotainmen dan gosip artis lainnya.
Tabloid Genie is an infotainment tabloid focusing on reporting celebrities’ lifestyle and gossips. According to Nielsen Media Research, Genie is the second largest tabloid in terms of circulation for infotainment and celebrity gossip.
Tabloid Mom&Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang menarik untuk ibu dan anak.
Tabloid Mom & Kiddie focuses on providing appealing information and articles to mothers and children.
Majalah MNC mempublikasikan tiga jenis majalah yang terdiri dari HighEnd, HighEnd Teen, dan Just For Kids.
Magazine MNC produces three magazines consisting of HighEnd, HighEnd Teen, and Just For Kids.
HighEnd adalah majalah premium yang di publikasikan setiap bulan dalam bahasa Inggris yang mengulas tentang gaya hidup, mode dan individu yang memberikan inspirasi dengan semboyan “People, Luxuries and Beyond”. Majalah ini pertama kali diluncurkan pada bulan April 2008 dengan target pembaca pada segmen kalangan atas di Indonesia. HighEnd memiliki program acara mingguan dengan nama yang sama yang disiarkan di pay-TV MNC Sky Vision.
HighEnd are premium monthly magazines published in English with high quality articles and information on lifestyle, fashion, and inspiring people under the moto “People, Luxuries and Beyond,”. The magazine was first launched in April 2008 targeting readers in the upper income class segment in Indonesia. HighEnd has a weekly program that is broadcasted on the payTV of MNC Sky Vision.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
59
Sejak Januari 2010, HighEnd menyajikan 16 halaman rubrik mengenai Wealth Management yang membahas artikel-artikel tentang bisnis, manajemen, dan investasi.
In January 2010, HighEnd added 16-pages to discuss issues relating to Wealth Management. The new section contains articles related to business, management, and investment.
Sedangkan HighEnd Teen memiliki moto “Smart, Up-to-Date and Beyond”. Majalah eksklusif berbahasa Inggris ini meliputi artikelartikel menarik yang membidik remaja dari keluarga kelas atas.
Meanwhile, HIghEnd Teen’s motto is “Smart, Up-to-Date and Beyond”. This exclusive magazine features interesting articles printed in English targeting youth from upper income class families.
Majalah Just For Kids (JFK) diluncurkan pada bulan Juni 2010. Majalah ini membidik pembaca yang berusia 5 hingga 12 tahun di dalam kelompok ekonomi menengah dan menengah keatas (kategori ABC). Majalah ini memiliki sirkulasi di daerah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Indonesia bagian Timur. Majalah ini menyajikan artikel-artikel dalam bahasa Indonesia dan beberapa artikel dalam bahasa Inggris untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan anakanak, menambah imajinasi, dan membangun karakter yang baik.
Just For Kids (JFK) magazine was launched in June 2010 targeting readers ages 5 to12 years old in the middle to upper income group (ABC category). The magazine is circulated in the greater areas of Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Sumatra, and East Indonesia. The magazine provides articles in the Indonesian language and several articles in English to enrich the children’s knowledge, develop imagination, and build good character.
STASIUN RADIO
RADIO STATIONS
MNC Networks mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 5 juta pendengar dengan menggunakan 31 jaringan di Indonesia. Bisnis radio memiliki nilai strategis untuk mendukung bisnis TV FTA dan sebagai pelengkap solusi iklan kepada para pengiklan, penjualan silang dan promosi silang.
MNC networks operates the largest radio networks in Indonesia with 5 million listeners by utilizing 31 networks in Indonesia. The radio business has a strategic value to support the FTA TV business in providing a comprehensive advertising solutions to advertisers, cross selling and cross promotions.
Bisnis radio Perseroan terdiri dari empat format sebagai berikut:
The Company’s radio business is comprised of four formats as follows:
•
Trijaya FM Pemimpin dalam segmen berita dan musik dengan 16 jaringan stasiun radio yang tersebar di Indonesia.
•
Trijaya FM The leader in news and music programs with 16 radio stations across Indonesia.
•
Radio Dangdut Indonesia Dahulu dikenal dengan nama Radio Dangdut TPI. Radio Dangdut Indonesia adalah stasiun radio nomor satu untuk musik dangdut dengan 14 jaringan stasiun radio yang menjangkau lebih dari 3,5 juta pendengar.
•
Radio Dangdut Indonesia Formerly known as Radio Dangdut TPI. It is the number one radio station for dangdut music with 14 radio stations to reach over 3.5 million listeners.
•
V Radio Diluncurkan pada tahun 2010 untuk menggantikan Women Radio yang menyiarkan berita dan informasi yang menarik mengenai kesehatan dan lifestyle kepada pendengar wanita aktif.
•
V Radio Launched in 2010 to replace Women Radio with a focus on providing appealing news and information on health and lifestyle to the active female listeners.
•
Global Radio Stasiun radio dengan semboyan “muda, dinamis dan kreatif” dan ditargetkan untuk generasi muda.
•
Global Radio The radio station with a motto “young, dynamic and creative” is targeting younger listeners.
60
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Portal On-line Okezone.com
On-line Portal Okezone.com
MNC meluncurkan Okezone.com (www.okezone.com) secara komersil pada bulan Maret 2007 sebagai langkah untuk mengantisipasi akan semakin pentingnya peranan platform media ini di masa depan. Di negara-negara maju on-line portal memiliki keberadaan yang signifikan dan menyerap pangsa adspend yang cukup besar. Di Indonesia, pangsa adspend untuk portal on-line hanya sebesar 2% dan diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 5,5% pada tahun 2015 (sumber: Media Partners Asia).
MNC commercially launched Okezone.com (www.okezone. com) in March 2007 to anticipate the increasing importance of this type of media platform in the future. On-line portal in many developed countries have a significant presence and absorbs a relatively large share of adspend. In Indonesia, the adspend share of on-line portal is only 2% and was projected to reach approximately 5.5% by 2015 (source: Media Partners Asia).
Okezone.com memiliki 20 channel on-line yang terdiri dari berita umum, politik, internasional, ekonomi, gaya hidup, selebritis, olahraga, sepakbola, otomotif, teknologi, dan berita lainnya yang sedang populer. Portal ini juga menyediakan content lewat mobile site dan aplikasi ponsel, seperti BlackBerry, Nokia, dan Android.
Okezone.com has 20 on-line canals comprising of general news, politics, international affairs, economy, lifestyles, celebrities, sports, automotive, technology, and other popular news. It also provides contents through mobile sites and cellular phone applications, such as Blackberry, Nokia, and Android.
Okezone.com memiliki manfaat sinergis yang dapat melakukan penjualan menyilang dan promosi menyilang dengan platform media lainnya milik MNC untuk meningkatkan pendapatan dan profil Perseroan di masyarakat. Pada tahun 2010, jumlah pengunjung unik di Okezone.com tumbuh sebesar 70%. Saat ini, Okezone.com mendapatkan sekitar 8 juga pengunjung setiap hari.
Okezone.com has synergistic advantages in terms of cross selling and cross promotions with other MNC’s media platforms to increase revenue and awareness. In 2010, Okezone.com’s unique visitors grew by70%. Currently, Okezone.com receives approximately 8 million page views per day.
VALUE ADDED SERVICES
VALUE ADDED SERVICES
Linktone Ltd adalah perusahaan yang sahamnya tercatat di NASDAQ yang berbasis di Republik Rakyat Cina (“RRC”). Linktone Ltd adalah salah satu pemimpin dalam penyedia jasa hiburan interaktif nirkabel untuk konsumen dan korporasi di RRC yang merupakan pasar terbesar pemakai handphone berdasarkan jumlah pelanggan. Linktone Ltd menyediakan beragam portofolio jasa nirkabel dengan fokus khusus pada media, hiburan, dan komunikasi dengan menggunakan teknologi SMS, MMS, WAP dan Java/BREW.
Linktone Ltd. is a NASDAQ listed company that is based in the People’s Republic of China (“PRC”). Linktone Ltd is one of the leading providers of wireless interactive entertainment services to consumers and corporate customers in PRC, the largest mobile phone market in the world as measured by the total number of subscribers. Linktone Ltd provides a diverse portfolio of services with a particular focus on media, entertainment and communications by using SMS, MMS, WAP and Java/BREW technologies.
Linktone melayani jasa untuk program khusus di Star TV seperti memilih melalui SMS. Kesepakatan dengan Cartoon Network milik Time Warner Turner memberikan hak kepada Linktone untuk menggunakan kartun dan animasi milik Turner yang dikembangkan oleh Linktone berupa produk yang dapat di download dan Java games melalui teknologi WAP dan MMS. Linktone adalah salah satu perusahaan di PRC paling disukai dalam menyediakan games nirkabel dan hiburan.
Linktone provides services for specific programs for STAR TV, such as SMS voting. An agreement with Timer Warner Turner Cartoon Network grants Linktone the rights to use Turner’s cartoons and animation which Linktone utilize to develop downloads and Java games across WAP and MMS. Linktone is one of PRC’s most popular providers of wireless games and entertainment.
Layanan VAS milik MNC dioperasikan oleh PT Linktone Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dimana sekitar 70% dari jumlah penduduk berusia dibawah 40 tahun yang merupakan potensi
MNC’s VAS services in Indonesia is operated by PT Linktone Indonesia. Indonesia has the fourth largest population in the world with approximately 70% of the population aged below 40 years old which thereby provides a sizable potential
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
61
pasar yang cukup besar untuk menyediakan VAS dengan menggunakan portolio produk dan jasa yang canggih milik Linktone Ltd.
market to offer VAS by leveraging on Linktone Ltd’s portfolio of sophisticated products and services.
BISNIS KONTEN
CONTENT BUSINESS
MNC juga menitik-beratkan usahanya dalam mengembangkan dan memperluas content library terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2010, MNC memiliki lebih dari 100.000 jam content berupa berita dan non berita dan jumlah content meningkat setiap tahun sekitar 10.000 jam. MNC telah sukses mengkomersilkan content library dengan menjual program kepada FTA TV pihak ketiga.
MNC also place great emphasis on developing and expanding the largest content library in Indonesia. As at year ended 2010, MNC has more than 100,000 hours of news and non-news content and increasing annually by approximately 10,000 hours. MNC has been successful in monetizing our content library by selling programs to other third party FTA TVs.
Content library yang besar tersebut juga dikomersilkan dengan menghasilkan channel milik sendiri dengan content yang unik. Pada tahun 2010, Perseroan memiliki enam channel milik sendiri yang terdiri dari MNC News, MNC Entertainment, MNC International, MNC Music, MNC Lifestyle dan MNC Business dimana dua channel terakhir diluncurkan pada tahun 2010.
The vast content library is also monetized by repackaging the content and creating proprietary channels with its own unique content. In 2010, the Company had six proprietary channels consisting of MNC News, MNC Entertainment, MNC International, MNC Music, MNC Lifestyle and MNC Business where the last two channels were launched in 2010.
•
•
• • •
•
MNC News adalah channel yang menyiarkan program berita, infotainment, olah raga, dan lifestyle selama 24 jam; MNC Entertainment menyiarkan program hiburan yang terdiri dari reality show, sinetron, film lokal, sitcom, dan content hiburan lainnya selama 24 jam; MNC Music Channel menyiarkan program musik selama 24 jam; MNC International menyiarkan content umum selama 24 jam. MNC International khusus ditargetkan pada TV FTA yang berada di luar negeri yang memiliki komunitas Indonesia dan Malaysia yang cukup besar. Saat ini, MNC International disiarkan di Singapura dan Timur Tengah. MNC Lifestyle menyiarkan tren fesyen terkini, kecantikan kesehatan, dan berita mengenai selebriti Indonesia selama 24 jam.
•
• •
•
MNC News is 24-hour channel featuring news, infotainment, sports and lifestyle MNC Entertainment is a 24-hour channel broadcasting entertainment programs comprising of reality shows, drama series, local movies, situational comedy, reality shows and other entertainment contents. MNC Music Channel is a 24-hour music program. MNC International is a 24-hour general content for international distribution. MNC International is specifically targeted for overseas based television stations that has a sizable population of Indonesians or Malaysians. Currently, MNC International is being broadcasted in Singapore and the Middle East. MNC Lifestyle is a 24-hour channel featuring the latest trend in fashion, beauty, health and news on Indonesian celebrities.
Pada tahun 2011, MNC meluncurkan dua channel tambahan yaitu MNC Muslim and Life. Perseroan akan meluncurkan lebih banyak lagi channel di masa mendatang.
In 2011, MNC created two additional channels i.e. MNC Muslim and Life. The Company shall create many more specialized channels in the future.
RUMAH PRODUKSI
PRODUCTION HOUSE
MNC Pictures memproduksi film layar lebar, film televisi (FTV), dan sinetron.Film layar lebar yang telah diproduksi oleh MNC Pictures adalah “Asmara Dua Diana” (2009) dan “Hari Untuk Amanda” (2010).
MNC Pictures produces wide screen movies, television films (FTV) and drama series. MNC Pictures have produced two wide screen movies namely “ Asmara Dua Diana” (2009) and “ Hari Untuk Amanda” (2010).
MANAJEMEN ARTIS
TALENT MANAGEMENT
Star Media Nusantara (SMN) membidangi manajemen artis dengan mengindentifikasi, mengembangkan, mempromosikan, dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi artis-artis
Star Media Nusantara (SMN) is engaged in talent management by identifying, developing, promoting, and managing talented artists to become the next star in the entertainment world.
62
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
terkemuka dalam dunia hiburan. Dengan demikian, artis yang berada dibawah SMN mendapatkan kesempatan yang besar untuk mengembangkan karir di berbagai platform media milik MNC melalui TV, radio, dan media cetak.
Artists under SMN are given ample of opportunities to develop careers in various MNC’s media platforms be it through TV, radio or print media.
Sampai pada akhir tahun 2010, SMN telah mengelola lebih dari 80 artis. Fokus MNC pada pengembangan dan perluasan produksi in-house adalah sejalan dengan komitmen SMN untuk senantiasa menyediakan artis yang berbakat melalui rekrutmen.
In 2010, SMN had more than 80 artists under management. MNC’s focus in developing and expanding its in-house production is in line with SMN’s commitment to secure a pool of talented artists by performing continuous recruitment process.
AGEN PERENCANAAN (PEMBELIAN) MEDIA
AGEN PERENCANAAN (PEMBELIAN) MEDIA
Cross Media International (CMI) memiliki dua bisnis utama yang terdiri dari PT Mediate Indonesia yang mengkhususkan pada kegiatan iklan above the line (TV, media cetak, dan radio) dan Cross Media Services untuk kegiatan below the line.
Cross Media International (CNI) has two main businesses consisting of PT Mediate Indonesia that is engaged in above the line advertisements (TV, print media, and radio) and Cross Media Services for below the line activities.
2. TINJAUAN KEUANGAN Laporan keuangan konsolidasi Perseroan merupakan laporan keuangan atas seluruh kegiatan PT Media Nusantara Citra Tbk dan anak-anak perusahaan yang dimiliki Perseroan dengan kepemilikan diatas 50%, baik langsung maupun tidak langsung.
2. FINANCIAL OVERVIEW The consolidated financial statements of the Company represent the financial statements for the entire activities of PT Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries with direct and indirect shareholdings above 50%.
A. Ulasan Laporan Laba Rugi
A. Overview of Profit and Loss Statements
a. Pendapatan Usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) mencatat total pendapatan sebesar Rp4,86 triliun Per 31 Desember 2010. Pendapatan ini meningkat sebesar 24% dibandingkan dengan 31 Desember 2009. Sumber pendapatan usaha MNC adalah dari iklan, content dan Value Added Services, dan pendapatan lainnya. Kontribusi tertinggi terhadap pendapatan usaha masih disumbangkan oleh pendapatan iklan sebesar 83%, meningkat sebesar 4% dibandingkan pencapaian 2009, yaitu 79%. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin kuatnya posisi MNC dan anak-anak perusahaannya sebagai media iklan yang efektif. Pendapatan iklan adalah pendapatan usaha MNC dari penjualan iklan di televisi, media cetak, radio, dan media on-line. Pendapatan iklan MNC untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 adalah Rp4,05 triliun, meningkat sebesar 31% bila dibandingkan dengan pencapaian per 31 Desember 2009. Pendapatan iklan per segmen adalah televisi: Rp3,85 triliun; media cetak: Rp0,17 triliun dan radio: Rp0,03 triliun.
a. Revenues PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) has recorded consolidated revenues in the amount of Rp4.86 trillion per 31st December 2010, an increase of 24% as compared to the amount per 31st December 2009. The sources of revenues were from advertisements, content and value added services, and other revenues. Advertising revenues maintains the largest contributor to consolidated revenues at 83%, an improvement of 4% as compared to the achievement in 2009 of 79%. The increase was due to the strengthening of MNC and its subsidiaries’ position as an effective advertising medium. Revenues from advertisements are revenues from the sale of advertising slots on televisions, print media, radio, and on-line portal. Total revenues from advertisements per 31st December 2010 was Rp4.05 trillion, an increase of 31% as compared to the achievement per 31st December 2009. Revenues from advertisements from each segments were as follows: television contributed Rp3.85 trillion, print media contributed Rp0.17 trillion, and radio contributed Rp0.03 trillion.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
63
b. Beban Usaha Beban usaha adalah beban langsung, beban umum dan administrasi, dan beban depresiasi dan amortisasi. Perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp3,67 triliun pada 31 Desember 2010. Beban ini meningkat sebesar 11% jika dibandingkan beban usaha yang dicatat pada akhir 2009.
b. Operating Expenses Operating expenses are direct expenses, general and administrative expenses, and depreciation and amortization. The Company recorded operating expenses in the amount of Rp3.67 trillion per 31st December 2010, an increase of 11% as compared to the year ended 2009.
Beban Langsung Beban langsung perseroan adalah biaya-biaya produksi Perseroan untuk menunjang operasional bisnis perusahaan. Beban langsung terdiri dari pembelian program, biaya produksi program atau produksi inhouse, layanan pesan singkat, radio, dan media cetak. Untuk tahun buku 2010, Perseroan mencatat beban langsung sebesar Rp2,46 triliun, meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan tahun 2009, yang mencatat Rp2,22 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah content program asing. Hal tersebut terlihat dari peningkatan yang signifikan pada beban program asing yang meningkat dari Rp290,02 miliar pada akhir tahun buku 2009 menjadi Rp469,77 miliar pada 31 Desember 2010. Pos ini mengalami peningkatan sebesar 161,98% dibandingkan beban yang dicatat pada 31 Desember 2009. Ke depannya salah satu langkah strategis Perseroan adalah tetap berfokus pada jumlah produksi in-house, baik program atau acara, di lingkungan anak-anak perusahaannya.
Direct Costs The Company’s direct costs are production costs to support the business operations of the Company. Direct costs consisted of program acquisitions, production costs for programs or in-house productions, short messaging system, radio and print media. For the fiscal year ended 2010, the Company had recorded direct costs in the amount of Rp2.46 trillion, an increase of 11% as compared to the 2009 amount of Rp2.22 trillion. The rise in direct costs was due to the rise in the quantity of foreign contents. This can be seen through the significant rise in the costs for foreign programs from Rp290.02 billion for the year ended 2009 to Rp469.77 billion per 31st December 2010. This account grew by 161.98% as compared to the amount per 31st December 2009. Going forward, one of the strategic initiative of the Company is to focus on in-house productions in the form of programs or shows across subsidiaries.
Gambar 1: Grafik Laporan Laba Rugi dalam Miliar Rupiah Exhibit 1 : Graphic of Profit & Loss in Billion Rupiah
2009
+24% 4,856
2010
3,924 +85% 1,435 774
Revenue
64
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
EBITDA
+89% 368
730
Net Income
Beban Umum dan Administrasi MNC mencatat beban umum dan administrasi pada 31 Desember 2010 sebesar Rp956,39 miliar, meningkat sebesar 3% dibandingkan tahun 2009 yang mencatat beban ini sebesar Rp925,40 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan gaji dan insentif.
General and Administrative Expenses MNC recorded expenses for general and administrative per 31st December 2010 in the amount of Rp956.39 billion, a rise of 3% as compared to the 2009 amount of Rp925.40 billion. The rise was due to the increase in salaries and incentives.
Penyusutan dan Amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang menjadi beban Perseroan selama tahun 2010 sebesar Rp245,80 miliar. Beban ini meningkat 48% dikarenakan adanya penyusutan dan amortisasi dari penambahan anak usaha jika dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp166,34 miliar.
Depreciation and Amortization Depreciation and amortization expenses during 2010 totaled Rp245.80 billion. This expense account had increased by 48% as compared to the 2009 amount of Rp166.34 billion due to additional depreciation and amortization from new subsidiaries.
c. Laba Usaha Laba usaha per 31 Desember 2010 sebesar Rp1,19 triliun, meningkat 96% dibandingkan hasil yang dicapai pada tahun 2009, yaitu Rp607,22 miliar. Peningkatan signifikan ini disebabkan oleh berhasilnya strategi bisnis yang diambil oleh MNC antara lain dengan meningkatkan program produksi in-house, meningkatkan sinergi promosi dan penjualan silang, memperkuat posisi pasar, dan mengelola biaya dengan baik untuk meningkatkan laba Perseroan.
c. Income From Operations Income from operations per 31st December 2010 amounted to Rp1.19 trillion, a 96% improvement as compared to the 2009 amount of Rp607.22 billion. The significant rise was due to the success in the execution of MNC’s business strategies which comprised of increasing in-house productions, enhancing synergistic promotions and cross selling, strengthening market positions, and managing costs to increase the Company’s earnings.
d. Beban Lain-Lain Bersih MNC mencatat beban lain-lain bersih sebesar Rp164,06 miliar meningkat signifikan 252% dibandingkan 2009 sebesar Rp46,67 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh faktor eksternal yaitu perubahan kurs pada tahun 2009 dan 2010. Pada 31 Desember 2009 keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp230,19 miliar, menurun 74% pada tahun buku 2010, yang dicatat sebesar Rp59,32 miliar.
d. Net Other Charges MNC recorded net other charges in the amount of Rp164.06 billion, a significant rise of 252% as compared to the 2009 amount of Rp46.67 billion. The increase was due to an external factor i.e. fluctuations in the exchange rates in 2009 and 2010. Per 31st December 2009, the gain on foreign exchange amounted to Rp230.19 billion, a 74% decrease as compared to the amount for fiscal year 2010 of Rp59.32 billion.
e. Beban Pajak Beban pajak yang menjadi tanggungan Perseroan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp280,85 miliar, meningkat 71% dari tahun 2009, yang mencatat sebesar Rp164,02 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang signifikan pada beberapa unit bisnis khususnya RCTI, MNCTV dan Global TV.
e. Tax Expense Per 31st December 2010T, the Company was liable to pay for taxes in the amount of Rp280.85 billion, an increase of 71% as compared to the 2009 amount of Rp164.02 billion. The increase was due the recording of significant growths in the earnings of several subsidiaries particularly from RCTI, MNCTV, and Global TV.
f. Laba Bersih Laba bersih pada 31 Desember 2010 sebesar Rp730,22 miliar, meningkat 89% dibandingkan pencapaian tahun 2009 sebesar Rp385,62 miliar. Laba bersih per saham pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp54 per saham yang dikalkulasikan berdasarkan jumlah ratarata tertimbang saham beredar 13.455.712.220 lembar saham.
f. Net Income Net income per 31st December 2010 was Rp730.22 billion, an increase of 89% as compared to the 2009 amount of Rp385.62 billion. Earnings per share per 31st December 2010 was Rp54 per share calculated based on the weighted average outstanding shares of 13,773,504,500 shares.
B. Ulasan Neraca Keuangan MNC a. Jumlah Aset Jumlah aset konsolidasi Perseroan pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8,20 triliun, meningkat 7% dibandingkan aset per 31 Desember 2009 sebesar Rp7,64 triliun.
B. Overview of MNC’s Balance Sheets a. Total Assets Total consolidated assets per 31st December 2010 was Rp8.20 trillion, an increase of 7% as compared to the amount per 31st December 2009 of Rp7.64 trillion.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
65
-
Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2010, total aset lancar yang dimiliki perseroan sebesar Rp5,20 triliun, peningkatan sebesar 9% dibandingkan yang tercatat pada 31 Desember 2009, sebesar Rp4,79 triliun. Penyebab peningkatan aset ini karena adanya peningkatan piutang usaha pihak ketiga yang dihasilkan dari kenaikan pendapatan usaha. Hal ini juga menunjukkan semakin membaiknya kinerja Perseroan dan unit usaha MNC sebagai media massa pilihan untuk promosi produk dan jasa yang efektif. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, piutang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp1,93 triliun, meningkat signifikan sebesar 28% jika dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2009 sebesar Rp1,51 triliun.
-
Current Assets Total current assets per 31st December 2010 was Rp15.20 trillion, an increase of 9% as compared to the amount per 31st December 2009 of Rp4.79 trillion. The growth in assets was due to the rise in trade account receivables from third parties comprising of clients for broadcast TV and print media. The increase signifies improvements on the performance of the Company as the preferred choice for the effective promotion of goods and services. Per 31st December 2010, trade account receivables from third parties amounted to Rp1.93 trillion, an increase of 28% as compare to the position per 31st December 2009 of Rp1.51 trillion.
-
Aset Tidak Lancar Total aset tidak lancar Perseroan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp2,99 triliun. Aset tidak lancar mengalami pertumbuhan yang relatif stabil dengan peningkatan sebesar 5% dibandingkan tahun 2009 yang mencatat sebesar Rp2,86 triliun.
-
Noncurrent Assets Noncurrent assets per 31st December 2010 amounted to Rp2.99 trillion. The growth in noncurrent assets was relatively stable at 5% as compared to the 2009 amount of Rp2.86 trillion.
b. Jumlah Kewajiban Pada 31 Desember 2010 jumlah kewajiban konsolidasi sebesar Rp2,76 triliun, tumbuh sebesar 0,20% dibandingkan dengan Rp2,75 triliun pada 31 Desember 2009. -
Kewajiban Lancar Kewajiban lancar Perseroan pada akhir 2010 sebesar Rp2,60 triliun, meningkat sebesar 93% dari tahun 2009 yang mencatat sebesar Rp1,35 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya reklasifikasi hutang obligasi dari kewajiban tidak lancar menjadi kewajiban lancar karena jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
-
Current Liabilities The Company’s current liabilities per 31st December 2010 was Rp2.60 trillion, an increase of 93% from the 2009 amount of Rp1.35 trillion. The rise was due to the reclassification of bonds from noncurrent liabilities to current liabilities as the principal amount is due in less than one year.
-
Kewajiban Tidak Lancar Pada 31 Desember 2010, Perseroan mencatat jumlah kewajiban tidak lancar sebesar Rp155,76 miliar mengalami penurunan sebesar 89% dari tahun 2009 yang mencatat sebesar Rp1,31 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh adanya reklasifikasi akun seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
-
Noncurrent Liabilities The Company recorded noncurrent liabilities in the amount of Rp155.76 billion per 31st December 2010, a decrease of 89% as compared to the 2009 amount of Rp1.31 trillion. The decrease was due to the aforementioned reclassification of an account.
c. Ekuitas Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp4,77 triliun, meningkat
66
b. Total Liabilities Per 31st December 2010, total liabilities amounted to Rp2.76 trillion, an increase of 0.20% as compared to Rp2.75 trillion per 31st December 2009.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
c. Equity The Company’s equity was recorded at Rp4.77 trillion per 31st December 2010, an increase of 11% as compared to
sebesar 11% jika dibandingkan dengan tahun buku 2009. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada laba ditahan Perseroan. Pada akhir 2010, saldo laba ditahan Perseroan berjumlah Rp1,48 triliun, meningkat sebesar 75% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp846,02 miliar.
fiscal year 2009. There was a significant rise in retained earnings. As at year end 2010, retained earnings amounted to Rp1.48 trillion, a 75% increase as compared to the 2009 amount of Rp846.02 billion.
C. Ulasan Kas dan Arus Kas Perseroan Posisi kas MNC pada akhir Desember 2010 adalah Rp1,08 triliun, relatif stabil dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp1,12 triliun.
C. Overview of the Company’s Cash Flow MNC’s cash position as at year end 2010 amounted to Rp1.08 trillion, relatively stable as compared to the 2009 amount of Rp1.12 trillion.
a. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Pada akhir tahun 2010, arus kas bersih dari aktivitas operasi adalah Rp383,65 miliar. Arus kas tersebut berasal dari penerimaan kas dari klien sebesar Rp5,08 triliun. Arus kas keluar digunakan untuk membayar pemasok dan karyawan, bunga, dan pajak penghasilan; berturutturut adalah Rp4,34 triliun, Rp185,99 miliar, dan Rp174,13 miliar. Sedangkan untuk tahun 2009, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp153,19 miliar. Penerimaan kas dari pelanggan, yang merupakan arus kas masuk, mencapai Rp4,04 triliun pada 31 Desember 2009. Arus kas keluar pada tahun 2009 digunakan untuk keperluan yang sama pada tahun 2010, yaitu pembayaran kas kepada pemasok & karyawan, bunga, dan pajak penghasilan. Masing-masing besarnya secara berurutan adalah Rp3,53 triliun; Rp245,99 miliar; dan Rp110,98 miliar.
a. Cash Flows From Operating Activities As at year ended 2010, total cash flows from operating activities amounted to Rp383.65 billion. Cash flows generated from clients amounted to Rp5.08 trillion. The cash flows were used to pay suppliers & employees, interest charges, and income taxes in the amount of Rp4.34 trillion, Rp185.99 billion, and Rp174.13 billion, respectively. Meanwhile in 2009, the net cash flows from operating activities amounted to t Rp153.19 billion. Cash from clients are cash inflows that amounted to Rp4.04 trillion per 31st December 2009. Cash outflows were disbursed for the same reasons as in 2010 i.e. payments to suppliers & employees, interest charges, and income taxes in the amount of Rp3.53 trillion, Rp245.99 billion, and Rp110.98 billion, respectively.
b. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp289,83 miliar yang digunakan untuk memperoleh aset tetap sebesar Rp174,35 miliar dan akuisisi anak perusahaan sebesar Rp319,47 miliar. Sementara arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2009 berjumlah Rp207,05 miliar digunakan untuk memperoleh aset tetap sebesar Rp210,03 miliar; dan penambahan aset lain dan uang muka Rp24,09 miliar.
b. Cash Flows From Investing Activities Net cash used for investing activities in 2010 amounted to Rp289.83 billion that was employed to acquire fixed assets in the amount of Rp174.35 billion and the acquisition of subsidiaries in the amount of Rp319.47 billion. Meanwhile cash flows used for investing activities in 2009 amounted to Rp207.05 billion that was employed for acquiring fixed assets totaling Rp210.03 billion and additions to other assets and advance payments in the amount of Rp24.09 billion.
c. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2010 sebesar Rp131,90 miliar. Kas ini digunakan untuk memperoleh kembali saham sebesar Rp100,30 miliar dan membayar dividen sebesar Rp93,99 miliar.
c. Cash Flows From Financing Activities In 2010, cash flows used for financing activities amounted to Rp131.90 billion. The cash was utilized to purchase treasury stocks totaling Rp100.30 billion and dividend payments in the amount of Rp93.99 billion.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan pada 2010 meningkat 92% jika dibandingkan dengan tahun 2009. Tahun lalu, MNC menggunakan dana
In 2010, net cash used to finance activities had increased by 92% as compared to 2009. Last year, MNC employed cash for financing activities in the amount of Rp68.61
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
67
untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp68,61 miliar yang terutama digunakan untuk memperoleh kembali saham sebesar Rp21,26 miliar dan pembayaran dividen Rp68,15 miliar.
billion that was utilized to purchase treasury stocks in the amount of Rp21.26 billion and dividend distributions in the amount of Rp68.15 billion.
d. Penanaman Modal MNC melakukan penanaman modal investasi pada tahun 2010 sebesar Rp174,35 miliar. Investasi tersebut bertujuan untuk memperkuat aktiva perseroan.
d. Capital Expenditures In 2010, MNC’s capital expenditures amounted to Rp174.35 billion. The purpose of the investment was to strengthen the Company’s assets.
e. Pinjaman Pada 31 Desember 2010, posisi hutang MNC sebesar Rp1,61 triliun yang terdiri dari pinjaman jangka pendek sebesar Rp310,36 miliar dan hutang obligasi sebesar Rp1,27 triliun dan hutang jangka panjang sebesar Rp28,38 miliar.
e. Liabilities Per 31st December 2010, MNC’s liabilities amounted to Rp1.61 trillion which consisted of short-term loans in the amount of Rp310.36 billion, bond payable in the amount of Rp1.27 trillion, and long-term liabilities in the amount of Rp28.38 billion.
Pada bulan Desember 2010, Standard & Poor’s Rating Services memastikan kembali peringkat B+ Stabil terhadap US$142,7 juta obligasi (Eurobond) yang diterbitkan oleh anak usaha milik MNC, Media Nusantara Citra BV. Nota pinjaman dijaminkan sepenuhnya oleh MNC dan anak perusahaannya. f. Kebijakan Pembayaran Dividen Perseroan bermaksud untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dimulai pada tahun buku 2007. Dengan mempertimbangkan bahwa Perseroan adalah induk dari beberapa anak usaha, maka besarnya pembagian dividen tunai akan dihitung berdasarkan keuntungan dari anak usaha dan/atau pendapatan dividen yang diterima oleh Perseroan dari anak usaha pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dan anak usahanya, dan tetap memperhatikan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Manajemen Perseroan telah mengusulkan dasar perhitungan pembagian dividen tunai, mana yang lebih rendah, sebagai berikut: - 15% dari laba bersih anak usaha yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan lebih dari 50% untuk tahun buku sebelumnya; atau - 25% dari keseluruhan dividen yang diterima Perseroan dari seluruh anak-anak usahanya.
68
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
In December 2010, Standard & Poor’s Rating Services reaffirmed the B+ rating with stable outlook on the US$142.7 million bond (Eurobond) that was issued by Media Nusantara Citra BV, a subsidiary of MNC. The bonds are fully guaranteed by MNC and its subsidiaries. f. The dividend payment policy We intend to distribute cash dividends to our shareholders at least once a year commencing with a dividend payment for fiscal year 2007. because we hold controlling interest in several operating subsidiaries, the amount of cash dividend payable at each dividend distribution will be calculated based on the profits of our operating subsidiaries and/or amounts which we have received in dividends from our subsidiaries during the relevant fiscal year, taking into consideration our financial condition and the financial conditions of our subsidiaries, but in any case subject to any decisions made in a duly convened General Meeting Shareholders. management has proposed certain baseline measures for the amount of cash dividends which we will pay annually, being the lower of the following: - 15% of the net income of our subsidiaries in which we have more than 50% ownership for the previous fiscal year; or - 25% of the aggregate dividends received by us from our subsidiaries.
Sejarah Pembayaran Dividen Perusahaan
History of the Company Dividend Payment
Tahun Buku Fiscal Year
Dalam Rp Juta In Million Rp.
Dividen per saham Dividend per share
2007
68,750
Rp 5,-
2008
68,147
Rp 5,-
2009
93,996
Rp 7,-
3. Tinjauan Operasional Segmen Usaha
3. Overview of Operational Business Segments
Ulasan Industri Media Industri media di indonesia adalah salah satu industri yang tumbuh dengan cepat di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun 2010, Indonesia mengalami pertumbuhan belanja iklan tertinggi di Asia, meningkat sebesar 23% (sumber: Nielsen Company). Di masa depan, pasar ini diperkirakan akan meningkat dengan rata-rata sebesar 12% per tahun pada periode 2010–2015, tertinggi di Asia (mohon lihat Gambar 2).
Media Industry Overview The media industry in Indonesia is one of the fastest growing in the Asia Pacific region. In 2010, Indonesia had the highest advertising spending growth in Asia, growing by 23% (source: Nielsen Company). Going forward, the market is expected to expand by 12% on average per year during 2010 – 2015, amongst the highest in the Asia Pacific (please see Exhibit 2).
Pada 2010, Televisi mendapat porsi sebesar 68% untuk belanja iklan bersih. Dominasi televisi ini disebabkan oleh popularitas jaringan televisi free-to-air, yang mendapat pangsa pasar sebesar 66% dari jumlah pasar iklan bersih pada 2010. Televisi free-to-air menjangkau lebih kurang 35 juta keluarga atau 56% dari jumlah keluarga di Indonesia.
In 2010, TV accounted for 68% of total net media advertising spending. The dominance of television is due to the popularity of free-to-air (FTA) terrestrial TV networks, which had a 66% share of the total net advertising market in 2010. FTA television reaches approximately 35 million households or 56% of households in Indonesia.
Perekonomian Indonesia masih tetap kondusif karena didukung oleh konsumsi domestik. Permintaan ini akan meningkatkan permintaan belanja iklan televisi free-to-air, terutama dari perusahaan barang-barang cepat konsumsi atau perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) companies. MPA memperkirakan tren ini akan berlanjut karena televisi free-to-air memiliki keunggulan pada jangkauan nasional dan harga yang kompetitif bagi para pemasang iklan.
The Indonesian economy remains strong, fuelled by domestic consumption. This demand increases the demand for FTA television advertising, particularly from fast moving consumer goods (FMCG) companies. MPA expects this trend to continue as FTA television benefits from national reach and favorable pricing for advertisers.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
69
Gambar 1: Indikator Kunci Media dan Ekonomi Indonesia Exhibit 1: Indonesia, Key Media and Economic Indicators
2009 PDB Riil
(US$ miliar) (billion US$)
Pertumbuhan PDB Riil
(%)
PDB Nominal
(US$ miliar)
2010
2011
2012
2013
209.2
221.7
235.7
250.8
265.8
4.5
6.1
6.3
6.4
6.0
539.4
695.1
777.0
850.1
932.0
2014 282.7 Real GDP 6.3 Real GDP growth Nominal GDP 1,020.3
(billion US$)
Pendapatan Iklan Bersih
(US$ miliar) (billion US$)
1.3
1.6
1.7
2.0
2.2
2.4 Net Advertising Revenue
Pertumbuhan Pendapatan Iklan Bersih
(%)
7.7
23.0
15.8
14.2
11.8
9.3 Net Advertising Revenue Growth
Persentase Iklan Bersih tehadap PDB Nominal
(%)
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2 Net Advertising As % Nominal GDP
Source/Sumber: Indonesia Central Bureau of Statistics, MPA and Nielsen Company
Gambar 2: Perbandingan Regional di Indonesia Exhibit 2: Regional Comparison of Indonesia Negara Country
Pertumbuhan Iklan, 2010 Ad Growth, 2010
Negara Country
Pertumbuhan Iklan, CAGR 2010–15 Ad Growth, CAGR 2010-15
Indonesia
23.0%
India
12.9%
Philippines
19.2%
Indonesia
11.8%
China
15.0%
China
10.3%
India
12.8%
Philippines
7.8%
Thailand
11.2%
Malaysia
6.8%
Malaysia
5.6%
Thailand
7.2%
Source/Sumber: MPA and Nielsen Company
Latar Belakang Makro Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan rata-rata 6,2% per tahun dalam lima tahun ke depan, melewati pertumbuhan perekonomian Asia. Pada saat yang sama, PDB riil per kapita juga diperkirakan meningkat secara signifikan. Kunci pertumbuhan perekonomian Indonesia termasuk konsumsi sektor swasta yang tinggi, peningkatan harga komoditas, dan peningkatan masuknya investasi bersih. Lingkungan ekonomi makro secara umum dinilai stabil, walaupun peningkatan inflasi menjadi perhatian khusus sebagaimana yang diungkapkan oleh Bank Indonesia. Konsumsi swasta masih memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan saat ini terhitung sebesar 60% dari PDB. Peranan investasi juga terus bertumbuh.
70
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Macro background The Indonesian economy is expected to grow at an average annual rate of 6.2% in real terms over the next five years, outpacing most Asian economies. At the same time, real GDP per capita is also expected to increase significantly. The key drivers of Indonesia’s economic growth include strong private consumption, rising commodity prices and an increase in net investment inflows. In general, the macroeconomic environment is stable although there are concerns over rising inflation, which is expected to be addressed adequately by Bank Indonesia, the country’s central bank. The role of private consumption in economic growth remains pivotal and currently accounts for 60% of GDP. The role of investment is also growing.
Industri Periklanan Televisi free-to-air memiliki jangkauan yang luas dari seluruh media di Indonesia dengan biaya yang murah. Hal ini menarik perhatian bagi para pemasang iklan penting seperti perusahaan barang konsumsi, termasuk provider telekomunikasi, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
Advertising Industry FTA television has the widest reach of various media in Indonesia and offers inexpensive rates. This is attractive to key advertisers such as fast growing consumer goods companies, including telecommunications providers, financial services providers and IT providers.
Menurut Nielsen Company, pasar iklan Indonesia tumbuh sebesar 23% pada tahun 2010, tertinggi di kawasan Asia Pasifik pada saat itu. Perekonomian diperkirakan akan tumbuh lebih dari 6% per tahun selama dua tahun ke depan, yang didorong oleh konsumsi swasta dan aliran investasi ke Indonesia. Pertumbuhan jangkauan media penting, termasuk media televisi nasional dan media on-line yang tumbuh diperkirakan meningkat dengan pesat. Kombinasi dari pertumbuhan ekonomi, kekuatan konsumsi domestik, dan peningkatan jangkauan media diharapkan akan memberikan hasil pada pertumbuhan industri periklanan di Indonesia pada masa depan.
According to Nielsen Company, Indonesia’s advertising market grew by approximately 23% in 2010, the highest growth in the Asia Pasific region that year. The economy is expected to further grow by more than 6% annually over the next two years, driven by private consumption and net investment inflows. At the same time, the reach of key media including large national television platforms and emerging on-line platforms is expected to grow rapidly. The combination of economic growth, robust domestic consumption and increased media reach is expected to result in strong advertising growth in Indonesia in the future.
Televisi Industri televisi free-to-air swasta di Indonesia dimulai pada 1990. Saat ini, terdapat 10 jaringan televisi nasional dan 60 stasiun televisi lokal, di masa yang akan datang hanya boleh ada satu stasiun televisi lokal yang beraktivitas di satu provinsi. Pemerintah tidak lagi mengeluarkan izin untuk stasiun televisi free-to-air nasional lagi karena tidak tersedianya frekuensi dan kompetisi berlebihan. Selain itu, telah terjadi konsolidasi dan pengelompokan industri dalam lima tahun terakhir.
Television Indonesia’s private FTA industry was established in 1990. There are 10 private national networks and 60 local stations, the latter each licensed to broadcast in one province only. The government no longer issues national FTA broadcasting licenses due to concerns over spectrum availability and overcompetition. Accordingly, some industry consolidation and regrouping has taken place over the past five years.
Pemasang iklan di Indonesia lebih menyukai televisi free-toair sebagai saluran utama untuk menjangkau masyarakat dan ceruk segmen sosial-ekonomi. Media ini sangat menarik bagi pemasang iklan karena: • Jaringan televisi free-to-air memiliki jangkauan terbesar (38 juta rumah bertelevisi) dibandingkan media lainnnya. • CPM (cost per minute) relatif masih rendah dibandingkan media dan kompetisi lainnya, yang memperlambat tingkat harga periklanan serta berpotensi tumbuh di masa depan. • Pemirsa televisi free-to-air terus bertumbuh dan terdiri dari individu yang menghabiskan waktu menyaksikan televisi freeto-air. Rata-rata orang dewasa menonton selama 185 menit per hari. • Stasiun televisi free-to-air lokal tumbuh dan terafiliasi pada jaringan free-to-air nasional. • Jaringan televisi free-to-air berkonsolidasi di bawah pemilik yang telah diketahui umum. • Pengelolaan jaringan televisi free-to-air membaik.
Advertisers in Indonesia deem FTA television the main channel to reach mass and niche socioeconomic segments and the medium is attractive to them because: • National FTA television networks have the furthest reach (38 million TV homes) compared to other media providers. • CPM (cost per minute) remains low relative to other media and competition slows increases in advertising rates, which also leaves potential for future growth. • The FTA television audience is growing and individuals spend more time viewing FTA television, with the average urban adult viewing 185 minutes per day. • Local FTA television networks are growing as affiliates of national FTA networks. • FTA television networks are consolidating under common owners. • The management of FTA television networks is improving.
Karakter industri televisi free-to-air Indonesia adalah harga substansial kompetisi dan diskon yang besar. CPM televisi Indonesia yang rendah menunjukan potensi pertumbuhan melalui perbaikan harga, yang hanya berlaku pada grup televisi yang terkonsolidasi dengan tingkat diferensiasi dan kombinasi demografis, seperti MNC. Di Indonesia, televisi free-to-air telah menerima lebih dari 65% dari belanja iklan bersih, MPA
The Indonesian FTA television industry is characterized by substantial price competition and severe rate card discounting. Indonesia’s low television CPMs suggest scope for potential future growth through rate card rerating however, this may only be relevant for consolidated television groups with a level of differentiation and combined mass / upscale demographics including MNC. Historically, FTA television has received more
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
71
memperkirakan rasio ini akan relatif konstan selama lima tahun tahun ke depan. Selama 2010, beberapa pemasang iklan besar berdasarkan total belanja iklan, seperti Unilever, Gudang Garam, dan Mayora, akan meningkatkan belanja iklan dan promosi sebesar 30% sampai 40%. Sebagian besar belanja iklan akan dialokasikan pada televisi free-to-air.
than 65% of net advertising expenditures in Indonesia, and MPA expects this ratio is expected to remain relatively constant over the next five years. During 2010, some of the largest advertisers in terms of expenditures such as Unilever and Gudang Garam and Mayora increased advertising and promotion expenditure by approximately 30% to 40%, with a majority of this expenditure spent on FTA television.
Gambar 3: Pangsa Pasar Iklan Bersih di Indonesia (%) Exhibit 3: Indonesia Net Advertising Market Share (%)
TV FTA
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
66.6
67.0
66.8
66.1
65.8
65.7
65.7
FTA
TV berbayar
1.7
1.7
1.8
2.0
2.1
2.2
2.3
Pay-TV
Surat Kabar
23.2
22.3
21.7
21.2
20.9
20.4
20.0
Newspaper
Majalah
3.2
3.1
2.9
2.9
2.8
2.8
2.8
Magazine
On-line
1.5
2.0
3.0
3.9
4.6
5.1
5.5
On-line
Luar Ruang
2.2
2.2
2.2
2.3
2.3
2.2
2.2
Outdoor
Radio
1.7
1.6
1.6
1.5
1.5
1.5
1.5
Radio
Source: MPA analysis
Empat besar grup televisi di Indonesia adalah: • Media Nusantara Citra (MNC) adalah penyedia televisi terbesar dan memiliki tiga stasiun: RCTI, MNC TV dan Global TV. Ketiga stasiun televisi ini memiliki pangsa pemirsa sebesar 39% dan pangsa pasar iklan kotor di Indonesia pada 2010, dipimpin oleh RCTI–stasiun televisi free-to-air terdepan Indonesia. • Surya Citra Media (SCM) dimiliki oleh Emtek (86,0%) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Anak perusahaannya adalah Surya Citra Televisi (SCTV), 99% sahamnya dimiliki oleh SCM, diluncurkan pada 1990. SCTV memiliki pangsa pemirsa Indonesia sebesar16% pada 2010 dan pangsa pasar iklan kotor sebesar 14%. Pada saat ini SCM sedang menjajaki kemungkinan mengakuisisi Indosiar. • Trans Corp adalah unit bisnis media dari grup Para, dengan Trans TV sebagai stasiun televisi utamanya. Stasiun televisi ini mulai mengudara pada Desember 2001, sedangkan stasiun lainnya, Trans 7, diluncurkan pada Agustus 2006 setelah mengakuisisi TV7 dari Kompas–Gramedia. • PT Visi Media memiliki dua aset televisi free-to-air, TvOne dan ANTV. Pemegang saham mayoritas grup ini adalah Bakrie Group.
72
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
The four largest TV groups in Indonesia are: • Media Nusantara Citra (MNC) is the largest television provider and owns three stations: RCTI, MNC TV and Global TV. These three stations have a combined 39% share of the audience and gross advertisement market in Indonesia in 2010, led by RCTI, Indonesia’s leading FTA television station. • Surya Citra Media (SCM) is 86.0%-owned by Emtek and is listed on the Indonesian Stock Exchange. Subsidiary Surya Citra Television (SCTV), which is 99.9% owned by SCM, was launched in 1990. SCTV had a 16% share of Indonesia’s television audience in 2010 and a 14% share of the gross advertisement market and is currently in talks to acquire Indosiar. • Trans TV is the main television station of Trans Corpora, the Para group’s media arm. The station began broadcasting in December 2001, with a sister station, Trans 7, launched in August 2006 after the group acquired a controlling stake in TV7 from Kompas-Gramedia. • PT Visi Media combines two FTA television assets in tvOne and ANTV. Its main shareholder is the Bakrie group.
Gambar 4: Pangsa Pemirsa, Matrik berdasarkan Stasiun TV Exhibit 4: Key Metrics by TV Station, Audience Share Stasiun | Station
2010
RCTI
22
SCTV
16
Trans TV
13
MNC TV
10
Indosiar
9
Trans 7
10
Global TV
7
ANTV
6
TVOne
4
Metro TV
2
Source/Sumber: MPA
Gambar 5: Pangsa Pemirsa, Matrik berdasarkan Stasiun TV, Belanja iklan Kotor Exhibit 5: Key Metrics by TV Station, Share of Gross TV Advertising Stasiun | Station
2010
RCTI
16
SCTV
14
Trans TV
12
MNC TV
11
Indosiar
8
Trans 7
10
Global TV
10
ANTV
8
TVOne
7
Metro TV
4
Source/Sumber: MPA
Media Cetak Iklan bersih pada media cetak, termasuk surat kabar dan majalah, diperkirakan akan bertumbuh sebesar CAGR 9,5% dalam lima tahun ke depan dan meraih AS$599 juta pada 2015, dengan komposisi surat kabar sebesar AS$525 juta dan majalah sebesar AS$74 juta. Hal ini terlepas dari penurunan jangkuan dan pembaca pada surat kabar dan majalah akibat peningkatan harga bahan bakar dalam lima tahun terakhir. Pada akhir 2010, Indonesia memiliki: • Lebih-kurang 600 surat kabar yang terdiri dari 250 harian dan 350 non-harian. • Sirkulasi 5,5 juta surat kabar harian, termasuk 3,2 juta sirkulasi surat kabar nasional dan 2,3 juta sirkulasi surat kabar regional dan daerah.
Print Net advertising on print, including newspapers and magazines, is expected to grow at a CAGR of 9.5% over the next five years to reach approximately US$599 million by 2015 with newspapers accounting for US$525 million and magazines, US$74 million. This is despite the decrease in overall reach and readership for both newspapers and magazines following rises in fuel prices within the last five years. At the end of 2010, Indonesia had: • Approximately 600 newspaper titles, consisting of 250 daily titles and 350 non-daily titles. • 5.5 million daily newspapers in circulation, including 3.2 million circulation for national newspapers and 2.3 million for regional and local newspapers.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
73
• Sirkulasi surat kabar non harian mencapai 6,4 juta, yang terdiri dari 4,2 juta surat kabar nasional dan 2,2 juta surat kabar regional dan daerah. • lebih dari 500 majalah, dari kategori umum sampai khusus. Tabel berikut ini menggambarkan tren dan CAGR iklan media cetak di Indonesia dari tahun 2009 dan seperti yang diestimasikan oleh MPA sampai tahun 2014:
• Mon-daily newspapers had a circulation of 6.4 million, consisting of 4.2 million national newspapers and 2.2 million regional and local newspapers. • More than 500 magazines, from general to specific interest. The following table presents Indonesia print media advertising trends and CAGR from 2009 and as estimated by MPA through 2014:
Gambar 6: Belanja Iklan Media Cetak Bersih di Indonesia Exhibit 6: Indonesia Net Printing Advertising Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
CAGR 10-15
Year
Media Cetak
(US$ mil.)
381.0
427.0
478.0
526.0
564.0
599.0
9.5% Print
Koran
(US$ mil.)
335.0
376.0
421.0
463.0
495.0
525.0
9.4% Newspapers
Majalah
(US$ mil.)
46.0
51.0
57.0
63.0
68.0
74.0
9.8% Magazines
Pemain kunci di pasar media cetak meliputi: Grup Jawa Pos, Grup Kompas Gramedia, (Kompas), MNC dan Tempo Inti Media (Tempo).
Key print players in the marketplace include: Jawa Pos Group, Kompas Gramedia Group (Kompas), MNC and Tempo Inti Media (Tempo).
Berbasis di Surabaya Grup Jawa Pos memiliki jaringan media lokal yang ekstensif, termasuk jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, Jawa Pos News Network yang terdiri lebih dari 100 surat kabar lokal, dan 12 stasiun televisi lokal.
Surabaya-based Jawa Pos Group owns an extensive local media network, including Indonesia’s largest newspaper network, the Jawa Pos News Network comprising more than 100 local newspapers, and 12 local television stations.
Kompas adalah perusahaan besar di Indonesia, yang memiliki dan mengoperasikan bisnis dengan jangkauan yang luas, termasuk: majalah, buku, dan percetakan surat kabar dan penerbitan, manajemen properti dan hotel, manufaktur dan distribusi. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 1963 dengan menerbitkan majalah umum, Intisari. Surat kabar Kompas diluncurkan pada tahun 1965. Sejak saat itu perusahaan ini berkembang menjadi sebuah penerbit besar melalui surat kabar nasional, Kompas, yang paling populer di Indonesia; 12 surat kabar daerah dan 83 majalah konsumen selain juga menerbitkan buku.
Kompas is an Indonesian conglomerate, owning and operating a wide range of businesses, including: magazine, book, and newspaper printing and publishing; hotel and property management; manufacturing and distribution. The company began in 1963 with the publication of general interest magazine, Intisari. A newspaper, Kompas, was launched in 1965. Since then the company has developed into a large publisher with a national newspaper, Kompas, the most popular in Indonesia; 12 regional newspapers and 83 consumer magazines in addition to a book publishing arm.
MNC memulai bisnis media cetak pada bulan Juni 2005 dengan meluncurkan koran Seputar Indonesia, surat kabar harian nasional yang fokus pada liputan berita, bisnis, gaya hidup, dan olahraga. Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Seputar Indonesia telah berkembang menjadi surat kabar ketiga terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah pembaca dan berada di urutan kedua terpopuler di area metropolitan Jakarta. Basis pembaca surat kabar ini terus meningkat selama tiga tahun terakhir. MNC juga memiliki dua tabloid: Genie, sebuah tabloid infotainment yang fokus pada gaya hidup dan selebriti, dan Mom & Kiddie. MNC juga menerbitkan HighEnd dan HighEnd Teen, majalah premium berbahasa Inggris yang fokus pada kemewahan dan gaya hidup.
MNC started its print business in June 2005 by launching a newspaper called Seputar Indonesia, a national daily newspaper with coverage focusing on news, business, lifestyle, and sports. Since its launch in 2005, Seputar Indonesia has grown to become the third-largest newspaper in Indonesia by readership with a daily circulation of over 150,000 (after Jawa Pos and Kompas) and the second most popular in the Jakarta metropolitan area. The newspaper has increased reach and readership over the past three years. MNC also operates two tabloid titles: Genie, an infotainment tabloid focusing on lifestyle and celebrities and Mom & Kiddie. MNC also publishes HighEnd and HighEnd Teen, which are English language premium magazines focusing on luxury and lifestyle.
Didirikan pada tahun 1996, PT Tempo Inti Media Tbk adalah perusahaan media di Indonesia yang mempekerjakan lebih dari 700 orang. Perusahaan ini memiliki dua anak perusahaan: PT Temprint, yang menawarkan jasa percetakan, dan PT Tempo Inti Media Harian, yang menerbitkan surat kabar nasional Koran
Founded in 1996, PT Tempo Inti Media Tbk is an Indonesian media company employing more than 700 people. The company has two subsidiaries: PT Temprint, which offers printing services, and PT Tempo Inti Media Harian, which publishes national newspaper Koran Tempo, the popular Tempo Weekly News
74
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Tempo, majalah mingguan terkenal Tempo, dan U Magazine. Perusahaan ini juga memproduksi TNR (Tempo Newsroom).
magazine, and U Magazine. The Company also produces TNR Tempo Newsroom.
Radio Di Indonesia terdapat lebih dari 1.200 radio komersial. Stasiun radio domestik sangat tersegmentasi dan program dirancang untuk menjangkau pendengar yang spesifik, seperti wanita, komunitas bisnis, remaja, dan komunitas masyarakat Cina. Kepada pengiklan, radio menawarkan sebuah kendaraan iklan yang menargetkan 2,0% dari pasar iklan setiap tahun. MPA mengestimasi iklan radio akan tumbuh pada CAGR sebesar 10,3% selama lima tahun ke depan.
Radio There are 1,200 commercial radio stations registered in Indonesia. Domestic radio stations are highly segmented and programs are designed to target specific listeners such as women, the business community, teenagers and the Chinese community. Radio offers advertisers an effective targeting vehicle and as such captures approximately 2.0% of the advertising market every year. MPA estimates that radio advertising will grow at a CAGR of 10.3% over the next five years.
MNC memiliki, membuat program dan mengoperasikan 10 stasiun radio di 10 kota besar Indonesia dalam format yang berbeda. Selain itu, MNC juga memiliki 6 stasiun radio yang dioperasikan melalui perjanjian kerja sama, dan memasok content kepada 12 radio milik independen dan 7 radio dengan kepemilikan minoritas.
MNC owns, programs and operates ten radio stations in multiple formats located in Indonesia’s largest cities and programs and operates six radio stations through joint operation agreements, and supply content to an additional twelve independentlyowned and seven minority-owned radio stations.
Pasar Internet Tingkat penetrasi layanan internet di Indonesia masih rendah, sebesar 18% per 31 Desember 2010, dibandingkan dengan Thailand dan Vietnam yang mencapai 20-30% atau Malaysia dan Singapura yang mencapai 60–70%. Meskipun begitu, infrastruktur internet di Indonesia telah meningkat dari perkiraan 5 juta pengguna, pada 31 Desember 2003, menjadi 44 juta pengguna pada 31 Desember 2010. MPA memproyeksikan bahwa Indonesia akan memiliki lebih dari 80 juta pengguna internet pada tahun 2015.
Internet Market The penetration rate of Internet services in Indonesia is low at 18% as of 31st December 2010 compared to approximately 20–30% in Thailand and Vietnam and 60–70% in Malaysia and Singapore. Nonetheless, Internet infrastructure is improving and the number of Internet users in Indonesia has increased from approximately 5 million users as of 31st December 2003 to approximately 44 million as of 31st December 2010. MPA projects that Indonesia will have more than 80 million Internet users by 2015.
Lingkup pertumbuhan tersebut berdasarkan peningkatan permintaan untuk jejaring sosial, aplikasi, dan content di antara jaringan on-line. Pesan instant adalah aplikasi on-line yang populer, kemudian diikuti oleh jejaring sosial dan game. Indonesia memiliki pengguna Facebook lebih banyak daripada negara lain selain Amerika Serikat. Content berita dan olahraga juga populer di kalangan pengguna internet dan layanan ponsel.
There is scope for future growth based on the increasing demand for social media, applications and content across on-line networks. Instant messaging is a popular on-line application, followed by social networking and gaming. Indonesia has more Facebook users than any country other than the United States. News and sports content are also popular with Internet and mobile users.
MPA memproyeksikan bahwa pasar iklan on-line akan tumbuh sebesar 20–30% setiap tahun antara 2010 dan 2015, dan bernilai bersih sebesar US$145 juta pada tahun 2015, atau diperkirakan 5,5% dari belanja iklan indonesia. Pengguna broadband yang tumbuh bersamaan dengan adopsi internet dan komputer pada segmen menengah bawah akan diperkirakan akan memfasilitasi pertumbuhan iklan on-line di masa depan.
MPA projects that the on-line advertising market will grow by approximately 20–30% each year between 2010 and 2015 and reach approximately US$145 million in net terms by 2015, or approximately 5.5% of advertising expenditure in Indonesia. Broadband user growth along with increased computer and Internet adoption in middle-to-lower income segments is expected to facilitate the on-line advertising market’s future growth.
Gambar 7: Indikator Kunci Internet di Indonesia Exhibit 7: Indonesia, Key Internet Indicators
Pengguna users
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Populasi Internet
Juta million
38.2
43.9
50.1
56.6
63.4
71.0
79.5
Internet population
Penetrasi Internet
(%)
15.7
17.8
20.1
22.3
24.7
27.3
30.3
Internet penetration
Source/Sumber: MPA
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
75
Saat ini, kami memiliki content library terbesar di Indonesia dengan lebih dari 100.000 jam yang terdiri atas content hiburan dan berita. Content Library kami terus meningkat lebih dari 10.000 jam per tahunnya.
76
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Currently, we have the largest content library in Indonesia with more than 100,000 hours comprising of entertainment and news content. Our content library is enlarged by over 10,000 hours per year.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
77
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
1. PENDAHULUAN
1. FOREWORD
GCG merupakan barometer sistem sekaligus struktur dalam menanamkan kepercayaan bagi semua elemen yang berkepentingan. Intinya menunjukkan bahwa perusahaan dikelola dan diawasi secara baik untuk melindungi kepentingan seluruh elemen (stakeholders) sesuai prinsip dan perundangundangan yang berlaku.
GCG is a barometer of the system, which also instills confidence in the structure for all concerned elements. The bottom line shows that the company is well-managed and monitored to protect the interests of all elements (stakeholders) in accordance with the principles and prevailing laws.
MNC memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal dalam implementasinya. Salah satu fasilitatornya adalah Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis MNC (Code of Conduct MNC). Code of Conduct MNC merupakan pernyataan tertulis tentang langkah strategis aplikasi GCG, baik di lingkungan karyawan dan manajemen.
MNC is fully committed of implementing a consistent and comprehensive GCG. The facilitators are the Code of Conduct and MNC’s Business Ethics. MNC’s Code of Ethics is a written statement on the strategic steps for the application of GCG; by staff and management.
Hal ini dilakukan dengan budaya, etika, nilai, sistem, proses, kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung tercapainya: a. Pertumbuhan bisnis. b. Manajemen sumber daya yang efisien dan efektif. c. Tanggung jawab Perseroan terhadap pemegang saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
This is performed through the organization’s culture, ethics, values, systems, processes, policies and organizational structure that supports the achievements of: 1. Business growth 2. An efficient and effective resource management 3. Corporate responsibility to shareholders and other interested stakeholders
Nilai-nilai Budaya Kerja tersebut merupakan nilai-nilai untuk membangun Kode Etik MNC sehingga mempunyai acuan yang jelas dan terukur dan dapat membawa MNC pada tujuan GCG.
The cultural values of work is used to create MNC’s code of conduct that has a clear and measurable reference and can bring forth the goals of GCG.
Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas sumber daya, Perseroan harus memiliki fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: a. Perencanaan Perseroan, Investasi dan Divestasi b. Audit Internal c. Akuntansi dan Keuangan d. Sumber Daya Manusia e. Informasi dan Pelaporan f. Operasional Perseroan
To achieve the level of efficiency and effectiveness of resources, the company must have the following features plans :
2. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
2. CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (“GMS”)
RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam Perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. RUPS dilaksanakan
RUPS is the highest authority within the company and holds all the authority that is not delegated to the Board of Directors or Commissioner. GMS is held at least once a year, Annual General
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menjadi kebutuhan sekaligus tuntutan yang tidak dapat dihindari dalam perkembangan bisnis global dan peningkatan citra perusahaan. Perseroan bertekad untuk melaksanakan prinsip-prinsip praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik guna mencapai pengambilan keputusan yang efektif.
78
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Good Corporate Governance (GCG) has become a necessity and a requirement that cannot be avoided when developing a global and improving corporate image. The Company strives to implement the principles of Good Corporate Governance in order to ensure an effective decision-making process.
a. Investments and divestments plans b. Internal audit c. Accounting and Finance d. Human resources e. Information and Reporting f. Company operations
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, RUPS Tahunan harus diselenggarakan dalam jangka enam bulan setelah berakhirnya tahun buku.
Meeting of Shareholders must be held within six months after the end of the fiscal year.
DEWAN KOMISARIS
Commissioners
a. Susunan Dewan Komisaris
a. Board Composition of MNC Commissioners
No.
Nama/ Name
Jabatan/ Position
1.
Rosano Barack
Komisaris Utama | President Commissioner
2.
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris | Commissioner
3.
Lucas Chow
Komisaris | Commissioner
4.
Djoko Leksono Sugiarto
Komisaris Independen | Independent Commissioner
5.
Irman Gusman
Komisaris Independen | Independent Commissioner
b. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
b. Duties and Responsibilities of Commissioners
-
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan perusahaan yang dilakukan Direksi serta memberikan arahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), strategi perseroan jangka panjang, serta ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS.
-
The Board of Commissioners is responsible for overseeing the management of the Company’s policy by the Board of Directors and providing the direction for the Work Plan and Articles of Association of the Company (RKAP), a long-term corporate strategy, as well as statutory provisions and decisions of the GMS.
-
Dalam melakukan tugasnya, berhak meminta penjelasan dari Direksi atau pejabat terkait dalam hal pengelolaan perusahaan yang dibantu dengan komite-komite pendukung Tata Kelola Perusahaan.
-
In performing their duties, clarification must be sought from the Board of Directors or the relevant officials in the event that management is assisted by supporting committees for Good Corporate Governance.
-
Dewan Komisaris berkewajiban memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP), strategi Perseroan jangka panjang, serta rencana kerja lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Kewajiban lainnya, antara lain mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan Perseroan
-
The Board of Commissioners shall provide advice and approved Work Plan and Articles of Association of the Company (RKAP), a long-term company strategies, as well as other work plans prepared by the Board of Directors, in accordance with the provisions of the Articles of Association. Other obligations, among others, are to propose to the GMS the appointment of a Certified Public Accountant who will prepare the Company’s financial statements.
c. Pedoman Perilaku Dewan Komisaris Jajaran komisaris hendaknya menjadi panutan sebagai contoh perilaku bagi karyawan. Komisaris harus menghindari segala bentuk timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung serta menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi perusahaan.
c. Board of Commissioner’s Code of Conduct The members of the commissioners should be role models for employees. Commissioners should avoid any kind of conflict of interests, both directly and indirectly and maintain the security and confidentiality of corporate information.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
79
Interaksi antara Komisaris dengan pemegang saham harus harmonis dengan mengacu kepada pedoman sebagai berikut: - Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perusahaan. - Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan. Sementara itu, kewajiban Komisaris dalam rangka harmonisasi visi dengan Direksi sebagai berikut: - Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan. - Melakukan pengawasan dan memberikan saran atas pengelolaan perusahaan.
d. Rapat Dewan Komisaris Anggaran Dasar Perusahaan tidak menentukan adanya persyaratan minimum dalam rangka menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris. Dalam rapat tersebut Dewan Komisaris juga berhak mengundang Direksi sesuai agenda rapat.
Interaction between the Commissioners with shareholders should be harmonious with reference to the following guidelines: - Keeping track on the Company’s activities, provide advice and recommendations to the GMS on any issues deemed important to effectively manage the Company. - To promptly report to the GMS on lacklustre corporate performance.
Meanwhile, in order to be aligned with the vision of Directors, the obligations of Commissioners are as follows: - To examine and review the periodic reports and annual report prepared by the Board of Directors and to sign the annual report. - Overseeing and providing advice on the management of the company
d. Board of Commissioners Meeting The Company’s Articles of Association does not specify the minimum requirements in organizing the Board of Commisioners‘ meeting. In the meeting, the Board of Commissioners also reserves the right to invite the Board of Directors, in accordance with the agenda of the meeting. Agenda of joint meetings of Board of Commisioners and
Agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi:
Directors: Tanggal Date
Agenda
3 Maret 2010 3rd March 2010
1. Pengembangan Usaha Terkini, Laporan Keuangan 2009 (belum audit), Anggaran 2010 2. Penjelasan tentang pengembangan PT MNC Sky Vision 3. Presentasi oleh IT, HR & Audit, Sekretaris Perusahaan & Hukum 4. Usulan agenda Rapat Umum Pemegang Saham 5. Lain-lain
1. Current Business Development, Financial Statement 2009 (unaudited), Budget 2010 2. Explanation on development of PT MNC Sky Vision 3. Presentation by IT, HR & Audit, Corporate Secretary & Legal 4. Proposed agenda for General Meeting of Shareholders 5. Others
26 April 2010 26th April 2010
1. Ulasan Bisnis dan Kinerja Keuangan Q1 2010: • Laporan Keuangan per 31 Desember 2009 dan anggaran 2010 • Penyiaran dan Content • Media Berbasis Pelanggan • Jasa Layanan Tambahan, koran (Seputar Indonesia), Radio dan Okezone • Informasi Teknologi dan Teknik • Sumber Daya Manusia • Sekretaris Perusahaan dan Hukum 2. Proposal Employee and Management Stock Option Program (EMSOP) 3. Usulan pembagian Dividen dan Struktur Organisasi (Holding) 4. InnoForm Media – Anggaran 2010 dan Rencana Bisnis 20102012 5. Hal lainnya
1. Financial Performance and Business Review Q1 2010: • Financial Statement per 31 December 2009 dan Budget 2010 • Broadcast and Content • Subscriber Based Media • Value Added Services, Newspaper (Seputar Indonesia), Okezone dan Radio • Information Technology and Technic • Human Resources • Corporate Secretary and Legal 2. Employee and Management Stock Option Program (EMSOP) Proposal 3. Proposed Dividend Distribution and Organization Structure (Holding) 4. InnoForm Media – Budget 2010 and Business Plan 2010-2012 5. Other matters
80
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
28 Oktober 2010 28th October 2010
1. Ulasan bisnis dan Kinerja Keuangan: • Hasil Keuangan per 30 September 2010 • Penerbitan Obligasi Update: MNC dan Indovision • Ulasan bisnis penyiaran MNC dan Content Jan-Sep 2010 • Bisnis internasional MNC Group: Linktone dan Roadmaps Strategis InnoForm • HR, Kebijakan dan Audit 2010 • Hukum dan Sekretaris Perusahaan • Teknologi penyiaran dan laporan kemajuan TI • Media Cetak (Seputar Indonesia) 2. Hal Lainnya
• DIREKSI
1. Financial Performance and Business Review: • Financial Results per 30th September 2010 • Bonds Issuance Update : Indovision dan MNC • Business Review MNC Broadcast and Content Jan-Sep 2010 • MNC Group International Business : Linktone and InnoForm Strategic Roadmaps • HR, Policies and Audit 2010 • Legal and Corporate Secretary • Broadcast Technology and IT Progress Report • Print Media (Seputar Indonesia) 2. Other Matters
• BOARD OF DIRECTORS
a. Susunan Direksi :
a. Composition of the Board of Directors
Jumlah anggota Direksi MNC adalah 5 orang yang masing-masing telah memiliki pengalaman di bidang operasional media. Seluruh anggota Direksi MNC berdomisili di Indonesia dan memiliki integritas serta kompetensi yang memadai.
There are five members of MNC’s Board of Directors, each of them have experiences in media operations. All members of MNC’s Board of Directors were based in Indonesia and have sufficient integrity and competence in accordance with the requirements.
Susunan Direksi MNC 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of MNC’s 2010 Board of Directors were as follows:
No
Nama / Name
Jabatan / Title
1
Hary Tanoesoedibjo
Presiden Direktur / CEO MNC Group
2
Agus Mulyanto
Direktur / Director
3
Oerianto Guyandi
Direktur / Director
4
Nana Puspa Dewi
Direktur / Director b. Duties and Responsibilities of the Board of Directors
b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
-
-
-
-
-
-
Memastikan pelaksanaan keputusan yang disepakati pada RUPS. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) dan rencana kerja lainnya. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan praktik yang umum berlaku bagi perusahaan. Menyiapkan laporan tahunan termasuk laporan keuangan. Mengawasi proses manajemen yang baik untuk menilai kecukupan sistem manajemen risiko dan pengendalian intern, pelaporan keuangan dan kepatuhan.
-
-
- -
-
-
Ensuring implementation of decisions agreed at RUPS. Preparation of workplan and budget of the Company (RKAP) and other personnel plans. Holding the General Meeting of Shareholders (GMS). Establishing and maintaining accounting and administration of the Company in accordance with generally accepted practices for the Company. Preparing annual reports. including financial statements. Overseeing the process of good management to assess the adequacy of risk management systems and internal controls, financial reporting and compliance.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
81
-
-
-
Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasuk pengangkatan manajemen. Mengembangkan rencana kerja untuk setiap bidang tanggung jawab dan unit kerja yang dipimpin oleh setiap Direktur. Mengkoordinasi dan mengawasi setiap alokasi tanggung jawab dan unit kerja.
-
-
-
c. Board of Director’s Code of Conduct
c. Pedoman Perilaku Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berkewajiban untuk mencapai target sesuai visi dan misi Perseroan. Kewajiban Direksi adalah sebagai berikut: - Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud, tujuan dan kegiatan usahanya. - Menyiapkan pada waktunya rencana jangka panjang Perseroan, rencana kerja dan anggaran Perseroan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan serta menyampaikannya pada Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham. - Memelihara risalah rapat serta menyelenggarakan pembukuan Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perseroan. - Direksi harus profesional, berintegritas dan memiliki pengalaman serta kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. - Anggota Direksi harus memahami dan mematuhi anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya. - Anggota Direksi harus menjalankan asas tata kelola perusahaan sesuai standar yang berlaku.
d. Rapat Direksi
82
Creating an organizational structure, with clear set of duties and responsibilities including the appointment of management. Developing a work plan for each area of responsibilities and work units, each headed by a Director. Coordinating and monitoring every allocation of responsibilities and work units
In carrying out their duties, Board of Directors are required to achieve the objective in line with the vision and mission. Obligations of the Board of Directors are as follows: - Developing and ensuring the implementation of the business and affairs of the Company are in accordance with the aims, objectives and business activities. - Preparing the Company’s long term plan, budget plan, including any other plans relating to the implementation of business and enterprise activities and submit it to the Board of Commissioners and Shareholders to obtain approval from the General Meetings of Shareholders. - Maintaining minutes of meetings and keep accounting records in accordance with the prevailing norm of the Company. - Board of Directors are required to act professionally, full of integrity and having experience in performing their duties. - Board of Directors are required to know and obey the Company’s Articles of Association and regulations related to their duties - Board of Directors are required to implement good corporate governance’s common practices. d. Director’s Meeting
Direksi secara berkala mengadakan pertemuan internal untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan juga membahas rencana strategis lainnya.
Directors regularly hold internal meetings to discuss matters, which require the consideration of the Board of Directors, as well as to discuss other strategic plans.
Rapat Direksi selama tahun 2010 dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan agenda sebagai berikut:
Board of Director’s meeting was held 6 times with the following agenda:
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Tanggal Date
Agenda
15 Februari 2010 15th February 2010
Membahas kinerja kuarter 4 tahun 2009 dan rencana di tahun 2010 pada bidang: • Tekhnik dan IT • Legal dan Corporate Secretary • Keuangan MNC • Audit • Peraturan Perusahaan • Sumber Daya Manusia
Discuss work performances in the fourth quarter of 2009 and plans in 2010 in the fields of: • IT and Technic • Legal and Corporate Secretary • MNC Finance • Audit • Company Regulation • Human Resources
17 Maret 2010 17th March 2010
Membahas perkembangan kinerja Perusahaan pada bidang: • Tekhnik dan IT • Legal dan Corporate Secretary • Keuangan MNC • Audit • Peraturan Perusahaan • Sumber Daya Manusia
Discuss the Company’s work performances in the fields of: • IT and Technic • Legal and Corporate Secretary • MNC Finance • Audit • Company Regulation • Human Resources
20 May 2010 20th May 2010
Membahas perkembangan kinerja Perusahaan pada bidang: • Televisi • Media cetak dan on-line • Persiapan dan panduan untuk bisnis internasional
Discuss the Company’s work performances in the fields of: • Television • On-line and Print Media • Preparation and Guideline for International Business
8 Juni 2010 8th June 2010
Membahas perkembangan kinerja Perusahaan pada bidang: • Tekhnik dan IT • Legal dan Corporate Secretary • Keuangan MNC • Audit • Peraturan Perusahaan • Sumber Daya Manusia
Discuss the Company’s work performances in the fields of: • IT and Technic • Legal and Corporate Secretary • MNC Finance • Audit • Company Regulation • Human Resources
11-12 Agustus 2010 11-12th August 2010
Membahas perkembangan kinerja Perusahaan pada bidang: • Tekhnik dan IT • Legal dan Corporate Secretary • Keuangan MNC • Audit • Peraturan Perusahaan • Sumber Daya Manusia • Bisnis Internasional • Innoform
Discuss the Company’s work performances in the fields of: • IT and Technic • Legal and Corporate Secretary • MNC Finance • Audit • Company Regulation • Human Resources • International Business • Innoform
26 Oktober 2010 26th October 2010
Membahas perkembangan kinerja Perusahaan pada bidang: • Tekhnik dan IT • Legal dan Corporate Secretary • Keuangan MNC • Audit • Peraturan Perusahaan • Sumber Daya Manusia • Bisnis Internasional
Discuss the Company’s work performances in the fields of: • IT and Technic • Legal and Corporate Secretary • MNC Finance • Audit • Company Regulation • Human Resources • International Business
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
83
3. KOMITE AUDIT
3. AUDIT COMMITTEE
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan. Peranan dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris sebagai Pengawas Perseroan, dengan cara memberikan pendapat atas laporan yang disampaikan oleh Manajemen, yaitu melakukan identifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas lainnya yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, meliputi :
The Audit Committee was established by the Board of Commissioners to assist the implementation of their supervisory duties. Roles and responsibilities of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners as Trustees of the Company, by way of giving an opinion on the reports submitted by management, which is to identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, and to do other related duties of the Board of Commissioners, as well as other tasks that include :
•
•
• • • •
Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Perseroan. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan Eksternal. Memantau sistem penggendalian internal melalui pertemuan reguler. Melakukan penelaahan pengelolaan risiko usaha dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
• • • •
Conducting a review of financial reports issued by the Company Reviewing the Company’s compliance with laws and regulations of the capital market and other regulations relating to the activities of the Company. Conducting a review on the implementations of internal and external audit functions Monitoring the internal monitoring system through regular meetings Reviewing the management of business risk and apply risk management measures.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris No. MNC/020-LGL/ KEP/XI/09 Susunan Anggota Komite Audit periode 2009 – 2012 adalah sebagai berikut : Ketua : Djoko Leksono Sugiarto (Komisaris Independen) Anggota : Irman Gusman (Komisaris Independen) John A. Prasetio
Based on the decision of the Board of Commissioners MNC/020-LGL/KEP/XI/09 No. 2009-2012, the structure of the Audit Committee was as follows: Chairman : Djoko Leksono Sugiarto (Independent Commissioner) Member : Irman Gusman (Independent Commissioner)
Profil Anggota Komite Audit
Profiles of the Audit Committee
Djoko Leksono Sugiarto Lahir di Jakarta pada tahun 1949. Menjabat posisi sebagai Komisaris Independen MNC sejak April 2008. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Hyundai Mobil Indonesia. Beliau meraih gelar Bachelor di bidang Teknik Industri dari Munich University, Jerman pada tahun 1971.
Djoko Leksono Sugiarto Born in Jakarta in 1949. Appointed as Independent Commissioner of MNC since April 2008. He previously served as President Director of PT Hyundai Mobil Indonesia. He holds a bachelor’s degree in Industrial Engineering from the University of Munich, Germany in 1971.
Irman Gusman
Irman Gusman
Lahir di Sumatera Barat pada tahun 1962. Menjabat sebagai Komisaris Independen MNC sejak April 2007. Sebelum beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2009-2014, beliau menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPD RI periode 2004-2009, Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah (FUD) MPR RI periode 2002-2004 dan Anggota FUD MPR RI (1999-2004). Menjadi Ketua Komite Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) tahun 2006 & 2008 dan Ketua SC World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-5 tahun 2009. Beliau lulus dari Universitas
Born in West Sumatra in 1962. Appointed as Independent Commissioner of MNC since April 2007. He previously served as Chairman of the Regional Representative Council of the Republic of Indonesia (DPD RI) in the period 2009-2014, he served as Vice Chairman of DPD RI 2004-2009 period, the Vice Chairman of the Regional Representatives Faction (FUD) FUD MPR period 2002-2004 and Member of Parliament RI (19992004). He became chairman of the Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) in 2006 & 2008 and Chairman of the SC World Islamic Economic Forum (WIFE) to-5 in 2009.
84
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Kristen Indonesia pada tahun 1985 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA), Graduate School of Business dari Universitas Bridgeport, Amerika Serikat, pada tahun 1987. Pada tanggal 4 Juli 2009 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Amerika Serikat ke-233, beliau memperoleh Penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat atas Prestasi Kepemimpinan yang Luar Biasa di Dewan Perwakilan Daerah RI dan pada tanggal 13 Agustus 2010, menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-65, beliau memperoleh Gelar Tertinggi dari Negara Republik Indonesia, Bintang Mahaputera Adipradana yang disematkan oleh Presiden RI. John A. Prasetio Lahir di Semarang pada tahun 1950. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Selain itu, beliau adalah Pimpinan CBA Asia, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan konsultasi bisnis, Ketua ABAC (Apec Business Advisory Council) Indonesia, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, dan juga anggota UNESCAP Advisory Council, Anggota Komite Investasi pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), anggota Dewan Penasihat pada Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dan anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
He graduated from Indonesian Christian University in 1985 and a Master of Business Administration (MBA), Graduate School of Business at the University of Bridgeport, USA, in 1987. On 4th July 2009 to coincide with the 233nd anniversary of the United States Independence, the U.S. Government awarded him with an Outstanding Achievement Award for his role in the Leadership Council of Regional Representatives of Indonesia and on 13th August 2010, to commemorate the 65th anniversary of Indonesia’s Independence he was presented with the Star Mahaputera Adipradana, the highest recognition from the Republic of Indonesia, which was pinned by the President of the Republic of Indonesia. John A. Prasetio Born in Semarang in 1950. Currently serving as Commissioner. In addition, he is the Chairman of CBA Asia, a company engaged in investment and business consultancy, the Chairman of ABAC (APEC Business Advisory Council), Indonesia, the Vice Chairman of Indonesian Chamber of Commerce (Kadin), and also a member of UNESCAP Advisory Council, Member of Investment Committee on the Investment Coordinating Board ( BKPM), a member of the Advisory Board of Indonesian Listed Companies Association (AEI), and member of the National Committee on Governance (NCG).
Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris sebagai pengawas perseroan, adapun tugas dan tanggung jawab yang ada meliputi hal-hal berikut ini : • Melakukan penelaahan atas laporan keuangan, proyeksi dan laporan keuangan lainnya yang dikeluarkan oleh Perseroan. • Menelaah ketaatan Perseroan terhadap perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan fungsi Audit Internal • Memantau sistem penggendalian internal melalui pertemuan reguler. • Melakukan penelaahan pengelolaan risiko usaha dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
The Audit Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners as the supervisor of the Company, with the following duties and responsibilities: • To review the financial statements, projections and other financial reports issued by the Company. • Review the Company’s compliance with laws and regulations of the capital market and other regulations relating to the activities of the Company. • Conduct a review of the internal audit function • Monitor the internal control system through regular meetings • Review the management of business risk and apply risk management measures.
Rapat Komite Audit
Audit Committee’s Meeting
Sepanjang tahun 2010, telah diselenggarakan 4 rapat Komite Audit dengan agenda sebagai berikut :
During 2010, four meetings were held with the following agenda of the Audit Committee:
•
•
5 April 2010 - Komunikasi dengan Komite Audit dan Eksternal Auditor sehubungan dengan Audit Laporan Keuangan Konsolidasi 2009 Perseroan dan Anak Perusahaan dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut: - Pembahasan tentang transaksi signifikan perusahaan - Pembahasan tentang kontijensi
5th April 2010 - Communication with Audit Committees and External Auditors in relation to the Financial Audit, Report 2009, the Company and its subsidiaries with the following scope of discussions: • Discussions on significant corporate transactions • Discussions on contingency
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
85
-
•
Pembahasan tentang kejadian penting setelah tanggal neraca
Discussions on important events after the balance sheet date
•
26 April 2010 - Pembahasan Aktivitas Internal Audit dan Kinerja Perusahaan Kuartal I 2010 Perseroan dan Anak Perusahaan dengan agenda sebagai berikut: - Pembahasan mengenai aktivitas Internal Audit selama kuartal 1 dengan pendekatan Risk Based Audit - Pembahasan tentang pergerakan harga saham yang diprediksi akan semakin membaik. - Pembahasan tentang dividend policy terkait dengan rencana perusahaan kedepan. - Pembahasan tentang ketentuan Undang-undang PT terbaru tentang mandatory reserve
•
26th April 2010 - Discussions on Activities of Internal Audit and Corporate Performance in the First Quarter of 2010 for the Company and its Subsidiaries with the following agenda: • Discussions about the internal audit activity for the First quarter with Risk-Based Audit approach • Discussions about the improved predictions on the stock price • Discussions on dividend policy issues relating to the Company’s future • Discussion on the provisions of recent legislation concerning the mandatory reserve
•
4 Agustus 2010 - Pembahasan kinerja perusahaan kuartal II 2010 dan aktivitas Internal Audit dengan agenda sebagai berikut: - Kinerja Analisa laporan keuangan Perseroan dan Anak perusahaan per kuartal II 2010. - Pembahasan mengenai hasil audit yang dilakukan oleh unit internal audit sampai dengan kuartal II 2010 yang meliputi area finance administration, sales marketing, operasional, serta melakukan monitoring atas rekomendasi hasil audit periode sebelumnya. - Penjelasan Manajemen untuk TPI.
•
4th August 2010 - Discussion of the company’s performance the second quarter of 2010 and the activities of Internal Audit with the following agenda: • Performance Analysis of the financial statements of the Company and its Subsidiaries in the second quarter of 2010. • Discussions on the results of audits conducted by the internal audit unit for the second quarter of 2010, which includes the fields of financial administration, sales marketing, operations, and monitoring of conduct on the recommendation of the audit results in the previous period. • Management explanation for TPI
•
28 Oktober 2010 - Pembahasan kinerja perusahaan kuartal III 2010, Pembahasan aktivitas Legal dan pembahasan aktivitas Internal Audit, dengan agenda sebagai berikut: - Analisa laporan keuangan Perseroan dan Anak perusahaan per kuartal III 2010. - Penjelasan Manajemen untuk kasus MNCTV - Penyampaian laporan aktivitas Internal Audit sampai dengan akhir kuartal III 2010 yang meliputi review resiko financial dan operasional diseluruh anak perusahaan perseroan.
•
28th October 2010 - Discussions on the Company’s 2010 performance during the quarter, law and the internal audit activities, with the following agenda: • Analysis of the financial statements of the Company and its Subsidiaries in the third quarter of 2010. • Management’s explanation on the legal case of MNCTV. • Submission of the Internal Audit activity report at the end of the third quarter of 2010, which included reviews of financial and operational risk across subsidiaries.
4. KOMITE EMSOP
4. EMSOP Committee
A. Struktur Keanggotaan Komite EMSOP PT Media Nusantara Citra Tbk : Hary Tanoesoedibjo Nana Puspa Dewi Agus Mulyanto Oerianto Guyandi
86
: : : :
Ketua Anggota Anggota Anggota
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
A. Structure of EMSOP Committee Membership at PT Media Nusantara Citra Tbk : Hary Tanoesoedibjo Nana Puspa Dewi Agus Mulyanto Oerianto Guyandi
: : : :
Chairman Member Member Member
B. Tugas dan tanggung jawab Komite EMSOP adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui rancangan dan rencana Employee Management Stock Option Program (EMSOP) di lingkungan perusahaan yang diajukan oleh Direksi, termasuk di dalamnya persetujuan terhadap jumlah saham perusahaan yang dialokasikan untuk EMSOP dan harga jual saham untuk EMSOP. 2. Melakukan kajian tentang teknis pelaksanaan EMSOP Perseroan, di antaranya pengalokasian opsi kepemilikan saham Perseroan baik kepada karyawan kunci Perseroan maupun di anak perusahaan. 3. Mengawasi pelaksanaan EMSOP.
5. SEKRETARIS PERUSAHAAN
B. Duties and responsibilities of EMSOP Committee are as follows: 1. Approve the draft and plans of Employee Management Stock Option Program (EMSOP) in the Company’s premise, which are proposed by the Board of Directors, including the approval to the number of the Company’s shares allocated for EMSOP and selling price of EMSOP’s shares. 2. Review on technical implementations of the Company’s EMSOP, such as the allocation of the Company’s shares ownership option, to the Company’s key employees and subsidiaries. 3. Supervise the implementations of EMSOP.
5. CORPORATE SECRETARY
Perseroan telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.IX.1.4, fungsi Sekretaris Perusahaan pada hakekatnya menjadi penghubung Perseroan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang bersifat material kepada stakeholders secara tepat waktu, akurat, bertanggung jawab, serta menjunjung asas keterbukaan.
The company has appointed a Corporate Secretary. Referring to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam) No. IX. 1.4, the function of a Corporate Secretary is to uphold communications with shareholders, agencies and entities of the financial market capital, as well as other stakeholders. The Corporate Secretary is responsible for communicating information that is essential for timely, accurate, responsible, and to respect the principle of openness.
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Ir. Arya Mahendra Sinulingga
Ir. Arya Mahendra Sinulingga
Lahir di Kaban Jahe, Sumatera Utara, pada tanggal 18 Februari 1971. Beliau lulus dengan gelar sarjana teknik dari Institute Teknologi Bandung (1989-1995). Mengawali karirnya di Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2010. Hingga saat ini, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di beberapa unit usaha dibawah MNC Group, yaitu PT MNC Sky Vision dan PT Media Nusantara Citra Tbk, Direktur di Global TV dan Direktur Utama di Majalah Trust. Sebelum bergabung di Perseroan, beliau adalah anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara pada tahun 2004-2007, Staff Ahli DPRD Provinsi Sumatera Utara dan Konsultan Tata Ruang Sumatera Utara pada tahun 2001-2004.
Born in Kaban Jahe, North Sumatera, 18th February 1971. He graduated with a bachelor’s degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology (1989-1995). Started his career in the Company as Corporate Secretary since the year 2010. Currently, he is also working as Corporate Secretary in subsidiary companies such as PT MNC Sky Vision and PT Media Nusantara Citra Tbk, Director of Global TV and President Director of Trust Magazine. Prior to joining the MNC Group, he was a member of the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) of North Sumatra during 2004-2007, an Expert Staff to the Chairman of Regional Legislative Council (DPRD) of North Sumatra Province and a Spatial Planning Consultant, North Sumatra from 2001-2004.
Beliau juga aktif dalam beberapa kegiatan diantaranya menjadi anggota Tim Kecil Perunding antara KPI dengan Pemerintah untuk regulasi penyiaran (2006), anggota Tim Perumus Peraturan KPI untuk Peraturan Perizinan Penyiaran (2006), anggota Tim Perumus Rakernis untuk Penyusunan Peraturan Perizinan (2006), dan sebagai Pembicara dalam
He is also actively involved in professional activities such as the Small Team of KPI negotiators with the Government Regulation of Broadcasting (2006), The KPI Formulation Team for Regulation Licensing Regulations (2006), the KPI Formulation Team for the Presentation Licensing Regulations (2006), the speaker at the AMIC Annual Meeting in Penang,
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
87
Workshop tentang Penyiaran Indonesia di Universitas Wollongong, Australia (2007), dan sebagai Konsultan Kelautan, Rawa dan Transport di Bandung (1995-2001)
Malaysia (2007), and a lecturer at a workshop on Indonesian Broadcasting at the University of Wollongong, Australia (2007), and served as a consultant of marine, wetlands and transport in Bandung, west java (1995-2001).
Kinerja 2010
2010 Performance
Sepanjang tahun 2010 Sekretaris Perusahaan telah menjalankan program kerja yang berhubungan dengan kegiatan Internal, Eksternal dan Sosial/kepedulian, sebagai berikut:
During the year 2010, the Corporate Secretary executed work programs related to internal, external and social, as follows:
Kegiatan Internal 1. Mengembangkan intra-web perusahaan dengan tujuan memberikan informasi lintas unit usaha sehingga dapat diketahui dan diakses oleh seluruh karyawan. 2. Melakukan sinergi atas tugas dan berperan untuk memaksimalkan kinerja bisnis meliputi Corsec MNC Group. 3. Membuat analisa media yang terkait dengan pemberitaan perusahaan untuk kebutuhan informasi internal. 4. Mengadakan kegiatan nobar (nonton bareng) Piala AFF dalam rangka menumbuhkan kekompakan seluruh karyawan.
Internal Activities 1. Developed the Company’s intra-web for the purpose of delivering information across business units that can be accessed by all employees within the group. 2. Worked the synergism of tasks and roles to maximize business performance within all MNC Group’s CorSec. 3. Created analysis that contributes to the Company’s publications for internal information needs. 4. Held a nobar (communal viewing) on the AFF Cup so as to unify all the Company’s employees.
Kegiatan Eksternal 1. Mengorganisir kunjungan media diluar MNC Group. 2. Membuat program aktivitas dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 3. Menyempurnakan website Perseroan dan unit-unit usaha dibawah MNC Group.
External Activities: 1. Organized a media visit outside the Group. 2. Held activity programs, to maintain relationship with stakeholders. 3. Improved the Company’s website and business units at best.
Aktivitas Sosial 1. Menggalang dana masyarakat korban letusan gunung Merapi melalui lembaga Peduli dari tiga stasiun televisi MNC di acara Dahsyat – RCTI bersama-sama MNCTV dan GTV. 2. Menggalang dana masyarakat korban banjir bandang di Wasior, Papua, dan gempa di Mentawai, Sumatera Barat, melalui lembaga Peduli dari tiga stasiun televisi MNC Group. 3. Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk mengadakan Kelas Jarak Jauh bersertifikasi secara gratis. 4. Melaksanakan kegiatan sosial rutin lainnya.
Social Activities 1. Held a fund raising for disaster victims of Mount Merapi eruption victims through Peduli institutions of the Company’s three television stations through RCTI’s program “Dahsyat” - in corporation with MNCTV and Global TV. 2. Organized public fund raising for disaster victims of flood in Wasior, Papua and earthquake in Mentawai, Sumatra Barat, through Peduli institutions of the Company’s three television stations. 3. Cooperated with the Ministry of National Education of the Republic of Indonesia to hold a free Certified Long Distance Class. 4. Held activities related to other issues.
88
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Dalam menyambut tahun 2011 Sekretaris Perusahaan menyiapkan beberapa program, yaitu:
For 2011 the Corporate Secretary is preparing several programs, which are:
Kegiatan Internal 1. Mengadakan workshop bagi para Sekretaris Perusahaan meliputi MNC Group, sampai dengan tingkat Staff. Workshop tersebut diselenggarakan dalam rangka menyamakan persepsi dan visi ke depan terhadap peran Corsec bagi perusahaan. 2. Menyempurnakan struktur organisasi divisi Sekretaris Perusahaan baik di Perseroan maupun di unit usaha. 3. Meningkatkan SOP bagi tugas dan peran Sekretaris Perusahaan. 4. Merancang standarisasi SOP Sekretaris Perusahaan di MNC Group. 5. Menyusun program kerja seluruh bagian Sekretaris Perusahaan di bawah MNC Group, dalam rangka menyelaraskan sinergi meliputi lintas unit dan lintas departemen.
Internal Activities 1. Organized workshops for all Corporate Secretaries within the Group, including their staff. The workshop aims to better realize the future vision of Corsec’s roles in the Company. 2. Improve Corporate Secretary Division’s organization structure in the Company as well as business units. 3. Improve Standard Operation Procedures of Corporate Secretary’s tasks and roles. 4. Create Corporate Secretary Standard Operation Procedures in the Company. 5. Formulate work programs for all Corporate Secretaries within the Company, in response to the cross synergy within units and departments.
Kegiatan Eksternal 1. Merancang program kerja terkait dengan bidang media relations, di antaranya mengadakan kegiatan kunjungan media di luar MNC. 2. Membuat program kerja terkait dengan bidang government relations untuk mendukung pekerjaan yang berhubungan dengan regulator. 3. Membuat program kerja yang berhubungan dengan bidang regulator, yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai undang-undang yang terkait dengan bisnis MNC Group.
External Activities 1. Formulate work programs pertaining to media relations, with media visits to non affiliated companies. 2. Hold government related work programs as means of supporting the regulator’s related task. 3. Create work program pertaining to regulations, with the objective of obtaining information on the Company’s related regulations.
Kegiatan Sosial 1. Menggalang dana masyarakat melalui lembaga-lembaga Peduli untuk kegiatan sosial yang bersifat bencana. 2. Merancang program kerja sosial yang bekerjasama dengan Jalinan Kasih bagi penderita hernia, katarak dan bibir sumbing. 3. Membina hubungan baik dengan Departemen Sosial, dalam rangka kebutuhan informasi terkait tentang dana dan sumbangan serta penggalangan dana, sehingga meminimalisir informasi yang salah terhadap lembagalembaga Peduli.
Social Activities 1. Perform fund raising through Peduli for social activities related to natural disasters. 2. Formulate social work programs in corporation with Jalinan Kasih for people with hernia, cataract and harelip. 3. Maintain good relations with the Social Department, for in information on funds and donations as well as fund raising, thus minimizing misinformation concerning Peduli.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
89
6. HUBUNGAN INVESTOR
6. INVESTOR RELATIONS
Tugas Hubungan Investor Perseroan diantaranya adalah: - Mengikuti perkembangan bursa saham. - Menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan (investor, analis serta media massa). - Memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham perusahaan. - Memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam bidang keuangan.
The duties of Investor Relations of the Company are as follows: - Following the progress of the stock market. - Provide information on the condition of the Company to the financial communities (investors, analysts and fund managers). - Provide advice to management in relation to the Company’s stock. - Provide answers to many questions related to the financial information.
Pejabat Hubungan Investor Perusahaan adalah: - Robert Satrya – Group Head of Investor Relations MNC Email:
[email protected] - Mulana Hutabarat – Head of Investor Relations MNC Email:
[email protected]
Investor Relations of the Company is held by: - Rober Satrya – Group Head of Investor Relations MNC Email:
[email protected] - Mulana Hutabarat – Head of Investor Relations MNC Email:
[email protected]
Profil Investor Relations:
The profile of Investor Relations as follows:
1. Robert Satrya Lahir pada tahun 1963 di Jakarta, saat ini beliau menjabat sebagai Senior Vice President & Group Head of Investor Relations MNC Group sejak Maret 2010. dan menjabat sebagai Senior Vice President & Group Head of Investor Relations di Bhakti Group sejak September 2007. Sebelum bergabung dengan MNC Group, beliau pernah menjadi partner di Trust Capital (2005-2006), dan sebagai Direktur/CRO The Indonesian Recovery Company Limited (2003-2005), serta Managing Director di Asia Media International (2001-2003). Meraih gelar Bachelor of Science in Financial Management dari California State University of Long Beach, California, USA pada tahun 1986 dan meraih gelar Master of Applied Finance dari University of Western Sydney, Singapore pada tahun 1999.
1. Robert Satrya Born in Jakarta in 1963, Robert Satrya was appointed as a Vice President & Group Head of Investor Relations MNC Group since March 2010 and as Senior Vice President & Group Head of Investor Relations of Bhakti Group since September 2007. Prior to that he was a partner in Trust Capital (2005-2006), and as Director/CRO in The Indonesian Recovery Company Limited (2003-2005), as well as Managing Director in Asia Media International (2001-2003). Earned a Bachelor of Science in Financial Management from California State University of Long Beach, California, USA in 1986 and a Master of Applied Finance from University of Western Sydney, Singapore in 1999.
2. Mulana Hutabarat Lahir di Jakarta pada tahun 1966, saat ini beliau menjabat sebagai Head of Investor Relations MNC sejak bulan Agustus 2010. Sebelum itu, pernah menjabat sebagai Personal Assistant Group President & CEO Perseroan (2009-2010), Head of Research Division (2005-2008) di Bhakti Securities dan pernah menjabat sebagai Vice President di The Indonesian Recovery Company Limited (IRCL) – (2000-2005), dan sebagai Assistant Vice President di lembaga yang sama (1999-2000). Beliau meraih gelar Bachelor of Business, di bidang keuangan dan ekonomi, dari Charles Darwin University (dahulu Northern Territory University) pada tahun 1993, dan Master of Business Administration, khusus di keuangan, dari Northeastern University, Boston, Massachusetts, USA pada tahun 1996.
2. Mulana Hutabarat Born in Jakarta in 1966, Mulana Hutabarat was appointed as a Head of Investor Relations MNC since August 2010. Prior to that he was a Personal Assistant to Group President & CEO of the Company (2009-2010), as Head of Research Division (2005-2008) at Bhakti Securities; Vice President of The Indonesian Recovery Company Limited (IRCL)-(2000-2005) and Assistant Vice President at the same institutions (1999-2000). Earned a Bachelor of Business, majoring in finance and economics from Charles Darwin University (formerly called Northern Territory University) in 1993 and a Master of Business Administration, concentration in finance, from Northeastern University, Boston, Massachusetts, USA, in 1996.
90
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
7. LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
7. GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION REPORT
Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), ada beberapa prinsip atau batasan yang harus dilakukan. Prinsip dan batasan tersebut meliputi:
In the implementation of good corporate governance (GCG), there are some guidelines and principles that should be applied. The guidelines and principles include:
-
Transparansi ; yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan memberikan informasi material yang relevan mengenai perusahaan kepada pemegang saham.
- Transparency; the open decision-making process and disclosure in providing the Company’s relevant information to its shareholders.
-
Akuntabilitas: yaitu pengaturan fungsi secara jelas dalam hal pelaksanaan dan pertanggungjawaban insan perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan berjalan dengan efektif.
- Accountability: the clarity of function in terms of implementation and accountability for the Company’s business, so the management of the Company can be applied effectively.
-
Pertanggungjawaban; yaitu pengelolaan perusahaan yang selaras terhadap kebijakan korporasi. Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat merupakan prisip pertanggungjawaban yang harus dipedomani oleh pelaku bisnis-bisnis perusahaan.
- Responsibility; the suitability in the management of the Company’s corporate policy, legislation in force and healthy corporate principles. All are the principles that must be followed by the Company.
-
Kemandirian ; yaitu gambaran tentang pengelolaan perusahaan secara profesional guna mencapai tujuan tanpa mengalami benturan kepentingan atau tekanan dari pihak mana pun yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.
- Independence; description of the management of the Company performed in a professional manner in order to achieve the Company’s goal without having to experience conflict of interest or pressure from certain parties which are contrary to the applicable laws and regulations.
-
Kewajaran; yaitu kesetaraan yang adil guna memenuhi hak para pemegang saham yang merujuk kepada perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan.
- Fairness: equality to fulfill the rights of shareholders that refer to the applicable laws and legislations as well as the Company’s policy.
a. Share Option
a. Share Option
Dalam rangka program kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan dan kepemilikan saham Perseroan oleh Direksi dan Komisaris (“EMSOP”). Perseroan melakukan penambahan Modal Tanpa HMETD sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No IX. D4 tanggal 8 Desember 2009.
Programs includes Employees Stock Ownership and Stock Ownership by Directors and Commissioners (“EMSOP”), the Company had additional capital without pre-emptive rights issued in accordance with provisions as stipulated in Rule No. IX. D4 on 8 December 2009.
Pada bulan November 2010, Perseroan melaksanakan program EMSOP Tahap II sebanyak – banyaknya 82.500.000 saham yang dibagi menjadi 3 alokasi sampai dengan tahun 2012, sesuai dengan persetujuan pra pencatatan saham dari Direksi BEI sebagaimana ternyata dalam surat Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. S-04394/ BEI-PJS/08-2009 tanggal 25 Agustus 2009.
In November 2010, the Company held EMSOP Program Phase II for as 82,500,000 shares being allocated into three tranches until the year 2012, in accordance with the approval of the preliminary listing of shares from the Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange No. S-04394/BEI-PJS/08-2009 dated 25th August 2009.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
91
b. Sistem Pelaporan Pelanggaran Untuk mendukung pelaksanaan GCG di semua aktifitas bisnisnya, perusahaan membuat kebijakan tentang sistem pelaporan bila terjadi suatu pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan. Sistem ini dikenal dengan sebutan TER (Timely Escalation Report). Dengan sistem pelaporan ini, semua karyawan yang bekerja di perusahaan dapat menyampaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan atau permasalahan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian.
b. Reporting System for Violations To support the implementation of GCG throughout the Company’s business activities, the Company established a reporting system policy for rule violations in the Company. This system is known as the TER (Timely Escalation Report). With this reporting system, all employees who work in the Company can convey job-related problems and other problems that can cause damage.
Dengan menggunakan fasilitas email / aplikasi khusus yang disediakan untuk memfasilitasi proses Timely Escalation Report, karyawan dapat menyampaikan permasalahan yang ada untuk disampaikan kepada CEO Unit Bisnis terkait dan di-CC-kan ke bagian Internal Audit Perseroan dan Human Resources (HR) dari masing-masing Unit Bisnis.
By using email facilities / special applications that are provided to facilitate the Timely Escalation Report, the employee can address issues to be submitted to the CEO of the related Business Unit and CC the Internal Audit and Human Resources (HR) of each business units.
Identitas Karyawan yang melaporkan akan dilindungi oleh semua pihak yang terlibat dalam penanganan permasalahan yang dilaporkan.
The identity of employees that have submitted reports will be protected from all parties.
8. PERMASALAHAN HUKUM
8. LEGAL ISSUES
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, MNC tidak terlepas dari tuntutan hukum yang merupakan bagian dari kegiatan operasional. Selama tahun 2010 jumlah perkara perdata dengan nilai gugatan materiil di atas Rp. 1.000.000.000,- yang ditangani oleh MNC adalah antara lain :
In conducting its business, MNC cannot be separated from lawsuits related to operational activities. During the year 2010 the number of civil cases with claims of material value above Rp. 1.000.000.000,- were as follows :
1. Perkara Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara No. 96/G/2010/PTUN.JKT
1. State Administrative Case in the State Administrative Court No. 96/G/2010/PTUN.JKT
Pada perkara ini, kebijakan Tata Usaha Negara yang dipermasalahkan adalah Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 (“Surat 8 Juni”) yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (“PLH”) Direktur Perdata. Surat ini digunakan oleh pemegang saham lama untuk mengklaim bahwa PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) adalah milik pemegang saham lama, karena menurut pemegang saham lama, Surat 8 Juni membatalkan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. CTPI tertanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”) (yang selanjutnya dialihkan kepada Perusahaan dari Berkah pada tanggal 21 Juli 2006).
92
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
In this case, the disputed state administrative decision was the letter of the Director General of General Law Administration (“DirGen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04114 A dated June 8, 2010 (“June 8 Letter”) which was signed by the Daily Executor of the Civil Director. The June 8 Letter was used by the old shareholder to claim that PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) is its property because according to the old shareholder, the June 8 Letter annuls the subscription of 75% shares in PT. CTPI, by PT Berkah Karya Bersama (“Berkah”) on an Extraordinary General Meeting of Shareholders of CTPI dated 18 March 2005 (“18 March 2005 EGMS”) (which then was transfered to the Company from PT. Berkah on 21 July 2006).
Perusahaan selanjutnya mendaftarkan gugatan untuk menggugat Dirjen AHU (“Tergugat”) untuk membatalkan Surat 8 Juni. Namun demikian, Tergugat memberikan jawaban atas gugatan yang pada pokoknya menyatakan, Surat 8 Juni bukanlah keputusan Tata Usaha Negara, dikarenakan surat tersebut hanyalah saran kepada Menteri Hukum dan HAM yang menjelaskan akan adanya kemungkinan cacat hukum pada pengesahan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh Berkah. Tergugat juga menyatakan bahwa dikarenakan Surat 8 Juni hanyalah saran, oleh karenanya maka tidak final dan mengikat, dan hingga saat ini Menteri hukum dan HAM belum membuat keputusan apapun terkait dengan penyetoran saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pada 12 Agustus 2010, Perusahaan mendaftarkan permintaan untuk mencabut gugatan, karena sudah terbukti bahwa Surat 8 Juni bukanlah keputusan untuk membatalkan penyetoran 75% saham CTPI oleh Berkah. Pada 26 Agustus 2010, Majelis Hakim Tata Usaha Negara mengabulkan pencabutan gugatan. 2. Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10) Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardijanti Rukmana, dkk. (“Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (anak perusahaan), selaku Turut Tergugat I dan enam Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Suplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang Perusahaan. Namun demikian, sampai dengan saat ini belum ada putusan pengadilan atas Perkar No. 10 tersebut, dimana perkara tersebut masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam Perkara No. 10 tersebut Perusahaan juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara No. 10 tidak mengikat Perusahaan dan tidak merubah posisi kepemilikan saham Perusahaan atas CTPI saat ini.
The Company then registered a claim against Dirjen AHU (“the Defendant”) to annul the June 8 Letter. However, the Defendant submitted a response stating that principally, the June 8 Letter is not a decision by the state administrator, because it is merely an advice to the Minister of Law and Human Rights explaining the possibility a legal defect on the registration of 75% CTPI shares by Berkah. The Defendant also responded that the June 8 Letter is merely an advice, thus it is not a final and binding decision, and until now the Minister of Law and Human Rights has not made any decision concerning such share transfer. Upon such response, on August 12, 2010 the Company submitted a request to revoke the claim, because it has been provened that the June 8 Letter is not a decision to annul the subscription for 75% shares of CTPI by Berkah. On August 26, 2010, the Panel of Judges of the State Administrative Court granted the revocation.
2. Civil Claim No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“Case No. 10”)
This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (the Company’s subsidiaries) as the 1st Co-Defendant, and 6 (six) other Co-Defendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the 18 March 2005 EGMS. 18 March 2005 EGMS is the implementation of the Investment Agreement in 2002 and the Supplemental Agreement in 2003 that granted the rights for 75% (seventy five percent) sharesholdings in CTPI to Berkah, which was later acquired by the Company in 2006. Nonetheless, Case No. 10 is currently still continuing in the District Court of Central Jakarta and there has been no decision. The Company is not a party in this therefore legally any decision of the Court will not bind the Company and will not change the ownership status of the Company over CTPI.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
93
9. LAPORAN INTERNAL AUDIT
9. INTERNAL AUDIT
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
An Internal Audit is an activity providing confidence (assurance) and an independent and objective consulting, with the aim to enhance value and improve operations, through a systematic approach, to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Perseroan memiliki Satuan Kerja Internal Audit yang telah mengikuti Keputusan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal nomor: KEP-496/BL/2008. Saat ini Head Internal Audit perseroan dijabat oleh Anton Prioutomo.
The Company has an Internal Audit Unit that has followed the Decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency(BAPEPAM-LK) on the Establishment and Development Guidelines for the number of Internal Audit Charter: Kep-496/BL/2008. Head of the Company’s Internal Audit is currently held by Anton Prioutomo
Berdasarkan Piagam Internal Audit Perseroan yang telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Agustus 2009, dinyatakan bahwa fungsi Internal Audit adalah sebagai berikut : • Menyusun serta melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan system manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemassaran teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. • Melakukan pemeriksaan kepatuhan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang terkait. • Memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiataan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Bekerja sama dengan Komite Audit/mendukung pelaksanan tugas Komite Audit. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Based on the company’s internal audit Charter, which was approved by the Board of Directors and Board of Commissioner of the Company in August 2009, the function of the internal audit are as follows: • Formulating and implementing an annual internal audit plan • Testing and evaluating the implementation of the system on internal control and risk management in accordance with the Company’s policy. • Conducting examination and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities. • Performing inspections and compliance of the related laws and regulations. • Providing recommendations for improvements and objective information on activities which were inspected at all levels of management. • Preparing audit reports and submitting the reports to the CEO and Board of Commissioners. • Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of revisions repairs that have been proposed. • Cooperating with the audit committee to support the duties of the audit committee. • Putting together a program to evaluate the quality of the internal audit’s activities. • Conducting a special inspection if necessary
Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal di MNC adalah sebagai berikut : • Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal / Chief Audit Executive (CAE). • CAE diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
94
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
The structure and position of the Internal Audit Unit in MNC are as follows: • Internal Audit Unit is headed by a Chief Audit Unit Internal Audit / Chief Audit Executive (CAE). • CAE is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
•
•
CAE bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara administratif pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Group Governance & Organization Development. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal Perusahaan maupun anak perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada CAE.
•
•
CAE is responsible to the President Director and in performing their administrative duties is also responsible to the Director of Group Governance & Organization Development. Auditors who sit in the Internal Audit Unit of the Company and its subsidiaries are directly responsible to the CAE.
Metode pelaksanaan audit di MNC menggunakan metodologi RBA (Risk Based Audit). Dengan metode ini Internal Audit melakukan penilaian / scoring terhadap semua aktifitas pada setiap proses yang sedang diaudit. Aktifitas yang dianggap memiliki resiko tinggi berdasarkan hasil penilaian akan menjadi focus dalam penugasan audit.
The audit methodology at MNC is through RBA (Risk Based Audit). With this method, Internal Audit conducts assessments / scoring all activities within each process to be audited. Activities that are considered high risk will be the focus of the audit assignment.
Internal Audit memiliki sebuah master plan yang merupakan rencana kerja Internal Audit dalam satu tahun. Internal audit melakukan audit operasional dan financial di semua unit perusahaan sesuai master plan yang telah dibuat. Selain mengaudit berdasarkan master plan, Internal Audit juga melakukan special audit bila ada permintaan khusus dari Direksi / Komisaris.
Internal Audit has a master plan which is the Internal Audit work plan for one year. The Internal Audit performs operational and financial audit of all units of the Company in accordance with the master plan. In addition to audit in accordance with the master plan, Internal Audit also conducts special audit if there is a special request from the Board of Directors / Commissioners.
Sebagai sarana koordinasi antara holding dengan unit, Unit Internal Audit secara rutin melakukan pertemuan / rapat, antara lain rapat mingguan untuk membahas progress audit di semua unit, rapat bulanan dengan Direksi, rapat kuartalan dengan Komite Audit.
As a form of coordination between the operating unit, the internal audit unit regularly conducts meetings, including weekly meetings to discuss progress on the audit in all units, monthly meetings with the Board of Directors and quarterly meetings with the Audit Committee.
Dalam rangka menunjang aktivitas Internal Audit, Perseroan telah menggunakan program aplikasi komputer khusus dalam mendokumentasikan hasil audit dan berfungsi sebagai library serta sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai panduan oleh Internal Audit.
In order to support the activities of the Internal Audit, the Company has used a special computer application programs to document the audit results and serves as a library as well as working papers used as a guide by the Internal Audit.
Sepanjang tahun 2010 telah dilakukan 50 penugasan audit yang mencangkup di seluruh unit bisnis di dalam Grup Perusahaan.
In 2010, 50 audits covering all business units in the Group of companies were conducted.
10. MANAJEMEN RESIKO Kegiatan usaha MNC senantiasa dihadapkan pada risikorisiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, sehingga operasional bisnis MNC harus dikelola tanpa adanya kemungkinan menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan MNC. Resiko bisnis yang ada di Industri Media dapat muncul baik dari faktor eksternal maupun internal perusahaan. Biaya investasi yang tinggi, persaingan yang ketat merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam berbisnis di industri media.
10. RISK MANAGEMENT MNC’s operations are faced by risks associated with its function as an intermediary. Therefore, MNC’s business activities must be managed without the possibility of incurring losses that exceed the ability of MNC. These include the following risks: Business risk in the Media Industry can arise from both external and internal factors. High investment costs and fierce competition are among the challenges faced by companies doing business in the media industry
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
95
Resiko yang ada di industri media antara lain meliputi : - Resiko persaingan didalam industri seperti posisi perusahaan di dalam industri, resiko kehilangan pasar dan ancaman dari produk subtitusi yang mungkin dihadapi. - Resiko Operasional perusahaan, apakah perusahaan sudah efisiensi dan fleksibilitas dalam menentukan harga jual produk bisnisnya. Bagaimana pengelolaan modal dilakukan dan program kerja perusahaan serta kualitas sumber daya perusahaan dan aset yang dimiliki perusahaan dalam bersaing di industri. - Resiko kemampuan perusahaan untuk mengelola diversifikasi dalam berbagai program dari segi isi dan segmentasi pasar (kelompok pemirsa) untuk media elektronik, jenis media dan keberagaman daerah untuk media cetak, yang pasti akan membantu keberlanjutan pendapatan perusahaan/ usaha. Kemampuan untuk mendiversifikasi sumber program penyiaran juga dapat membantu perusahaan mengontrol biaya operasi. - Resiko menyangkut pemasaran. Dalam hal ini bagimana kemampuan perusahaan untuk mengelola hubungan baik dengan pelanggan, pengiklan dan biro iklan, yang merupakan faktor penting untuk menjaga aliran pendapatan. Seberapa jauh perusahaan melakukan variasi atas program dan inovasi untuk media elektronik, pengembangan portofolio media, yang dapat membantu perusahaan menarik pelanggan baru / pemirsa dan pengiklan untuk mendukung operasi mereka serta memperoleh hasil rating yang bagus.
Risks that exist in the media industry include the following: - The risk associated with competition that relates to the company’s position in the industry, the risk of losing markets and the threat of substitute products that may be encountered. - Operational Risk that includes the company’s efficiency and flexibility in determining selling prices on its business products. How the company utilizes its capital management and work program, as well as the quality of corporate resources and assets in competing in the industry. - The risk on the Company’s ability to manage diversification in a variety of programs in terms of content and market segmentation (the viewers) to electronic media, types of media and various areas for the print media, which certainly will help the sustainability of corporate earnings / business. The ability to diversify its sources of broadcasting programs can also help the company control costs. - The marketing risk, which in this case relates to the Company’s ability to manage relationships with customers, advertisers and advertising agencies; all of which are important factors to preserve the revenue stream. How far the company provides variations on programs and innovations for electronic media as well as developing media portfolio could help the company attract new customers / viewers and advertisers to support operations and obtain good ratings.
Namun, MNC menyadari bahwa masih terdapat risiko lain yang perlu dikelola yaitu risiko hukum, kepatuhan, strategik dan reputasi.
However, MNC realize there are other risks that need to be managed, which include legal risk, compliance, strategic and reputation.
Dalam upaya mengimplementasikan manajemen risiko di seluruh unit kerja MNC, maka Divisi Manajemen Risiko telah menyusun target, strategi dan program kerja yang mendukung pencapaian tujuan. Divisi Manajemen Risiko telah menjalankan beberapa program kerja penting antara lain meliputi:
In an effort to apply risk management in all work units of MNC, the Risk Management Division has set goals, strategies and programs that support the achievement of objectives.
96
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
The Risk Management Division has held a number of important work programs, among others, are:
Top Functional Risks
Top Functional Risks
Perusahaan dalam rangka mengelola resiko yang dihadapinya didalam persaingan di industry media perusahan telah menetapkan Resiko-resiko utama yang harus diperhatikan didalam mempertahankan kelangsungan usahanya yaitu : • “Compliance to law and regulation” adalah resiko yang timbul akibat ketidak patuhan terhadap kebijakan, peraturan baik yang dikeluarkan oleh Perusahaan, Pemerintah, maupun pihak berwenang lainnya. • “System breakdown” adalah resiko yang timbul akibat adanya kesalahan atau penyalahgunaan kerja system. • “Failure in safeguarding assets” adalah resiko yang timbul akibat adanya kelemahan dalam manajemen asset. • “Production failure” adalah resiko yang timbul akibat kegagalan produksi. • “Low distribution coverage” adalah resiko yang timbul akibat kegagalan atau rendahnya pendistribusian hasil produksi kepada konsumen. • “Changing in customer orientation” adalah resiko yang timbul akibat adanya perubahan orientasi pelanggan. • “Customer complaint” adalah resiko yang timbul akibat adanya keluhan / ketidakpuasan pelanggan terhadap perusahaan. • “Error processing” adalah resiko yang timbul akibat kesalahan proses. • “Tax exposure” adalah resiko yang timbul akibat transaksi kena pajak yang tidak dikelola secara baik.
In managing risks faced in the media industry, companies have acknowledged major risks that must be considered in maintaining the continuity of their business, namely: • “Compliance to law and regulation”, the risk that arises from disobedience to the policies and regulations, either issued by the Company, the Government, or other agencies. • “System breakdown”, the risk arose from errors or abuse of working system. • “Failure in safeguarding assets”, the risk arose because of weakness in asset management. • “Production failure”, the risk caused by the failure risks of production. • “Low coverage distribution”, the risk that comes from failure or lack of distribution of products to consumers. • “Changing in customer orientation”, the risk faced due to changes in customer orientation. • “Customer complaint” the risk arose from complaints / dissatisfaction of customers to the company. • “Error processing”, the risk arose from processing errors. • “Tax Exposure”, the risk arose from taxable transactions that are not properly managed.
Penerapan dari kegiatan pengendalian resiko-resiko tersebut diatas dilakukan oleh perusahaan melalui : Proses audit yang berbasis pendekatan resiko, Proses pembuatan kebijakan/ policy yang tersentralisasi, dengan tujuan konsistensi dan keseragaman prosedur untuk setiap proses di semua unit bisnis perusahaan, proses pengambilan keputusan di unit usaha dilakukan berdasarkan matrix approval yang diketahui oleh manajemen di perusahaan, koordinasi antara setiap unit bisnis perusahaan dengan perusahaan didalam proses pengembangan dan pengaturan sumber daya manusia.
The implementation of control activities over the aforementioned risks can be carried out by the company through: the process-based audit approach to risk, policymaking process / centralized policy that aims to result in consistency and uniformity on procedures applied to all business units of the Company, decision making process in business units which are made based on matrix approval of the Company’s management, coordination of business units in the Company for the business development process and human resources management.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
97
Laporan Komite Audit Report from the Audit Committee Komite Audit telah mengadakan pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan informasi laporan keuangan Perseroan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaannya serta fungsi pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan hal-hal lain yang dianggap relevan dengan kondisi Perseroan pada tahun 2010.
The Audit Committee has held discussions related to the information on the Company’s financial report and operational activities held by the Company and its subsidiaries, as well as supervisory functions in accordance with applicable regulations and other matters deemed relevant to the conditions of the Company in 2010.
Adapun pembahasan yang telah dilakukan selama tahun ini meliputi: 1. Kondisi kegiatan operasional dan finansial Perseroan yang tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan pada kuartal I, II dan III. 2. Komunikasi dengan Eksternal Auditor dan Manajemen Perseroan sehubungan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi 2010 Perseroan dan transaksi signifikan 3. Pergerakan harga saham 4. Ketentuan Undang-Undang PT tentang mandatory reserve 5. Pelaksanaan fungsi Internal Audit dengan pendekatan Risk Based Audit 6. Penjelasan mengenai kasus hukum 7. Beberapa peristiwa penting lainnya selama 2010.
The discussion held during the year include: 1. The condition of the Company’s operational and financial activities as reflected in the Company’s Financial Statements for the first, second and third quarters. 2. Communication with External Auditors and Management of the Company in connection with the 2010 Consolidated Financial Statements of the Company and significant transactions 3. Stock price movement 4. Provision of the Regulation of Limited Liability about the mandatory reserve 5. Implementation of Internal Audit with Risk Based Audit approach 6. Description of litigation cases 7. Several other important events during 2010.
Dalam hal pembahasan maupun pengawasan yang berkaitan dengan operasional Perseroan, Komite Audit berpendapat bahwa tidak ditemukan adanya hal-hal yang kurang sesuai maupun bertentangan dengan ketentuan Perseroan.
In the event of discussion and supervision related to the Company’s operation, the Audit Committee believes that there were no matters that were not appropriate and contrary to the provisions of the Company.
Dalam pelaksanaan tugasnya dimana Komite Audit membutuhkan informasi dan klarifikasi, pihak yang berkepentingan senantiasa kooperatif dan hadir dalam setiap rapat yang diselenggarakan oleh Komite Audit.
In carrying out tasks in which the Audit Committee requires information and clarification, the relevant parties were always cooperative and were present in every meeting held by the Audit Committee.
Komite Audit secara independen melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.
The independent audit committee have made reports and is responsible to the Board of Commissioners in performing their duties.
Susunan Anggota Komite Audit periode 2009 – 2012 adalah sebagai berikut :
Members of the Audit Committee for the period 2009 - 2012 are as follows:
Ketua : Djoko Leksono Sugiarto Anggota : Irman Gusman Anggota : John A. Prasetio
Chairman : Djoko Leksono Sugiarto Member : Irman Gusman Member : John A. Prasetio
98
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Rencana Strategis MNC di Tahun 2011 MNC’s Strategic Plan in 2011 Strategi di 2011 dicerminkan pada fokus kami dalam mengembangkan dan memperluas penyiaran televisi dan content.
Our strategies in 2011reflects our continued focus on developing and expanding television broadcast and content.
Kami berencana untuk membangun beberapa studio tambahan yang terletak di satu lokasi agar dapat memproduksi program lebih besar dan berkualitas. Relokasi operasional penyiaran, yang sedang berjalan, akan kami satukan dalam satu lokasi untuk meningkatkan sinkronisasi program diantara stasiun televisi free-to-air kami.
We are planning to construct several additional studios located in one location to enable the production of larger and higher quality programs. Still in progress is the relocation of our broadcast operations to be centralized in one location to enhance the programming synchronization among our FTA TVs.
Kami telah memegang beberapa program siaran eksklusif untuk 2011, seperti X-Factor dan MasterChef versi lokal. Kami juga telah memegang hak siar eksklusif beberapa event olahraga terbesar, seperti Barclays Premier League for 2011, 2012 and 2013, Euro Cup for 2012 dan 2016, Champions League, serta AFF Cup.
We have secured the exclusive broadcasts to a number of high profile programs for 2011 such as the localized versions of the X-Factor and MasterChef. We have also secured the exclusive broadcast of high profile sporting events that include Barclays Premier League for 2011, 2012 and 2013, Euro Cup for 2012 and 2016, Champions League and the AFF Cup.
Kami telah melakukan investasi finansial dan membentuk kerjasama untuk membangun serta mengembangkan SUN TV. SUN TV adalah induk perusahan untuk 16 jaringan televisi lokal yang terletak di kota-kota besar, termasuk di semua kota dalam lingkup peringkat AC Nielsen. Stasiun televisi lokal kami digunakan untuk menyerap pengiklan yang tidak ingin produk mereka dipromosikan secara nasional, tetapi hanya di beberapa daerah tertentu saja. Namun, sangat disayangkan jika televisi lokal kita tidak diarahkan untuk menakomodir iklan daerah dan nasional. Jangkauan nasional dicapai pada saat kami menginginkan mengoperasikan televisi lokal di seluruh provinsi di Indonesia dan menggabungkan televisi lokal menjadi satu jaringan dengan sebagian besar program merupakan jadwal acara yang berisi program-program umum. Investasi dalam membangun jaringan nasional televisi lokal akan minimal ketika kita dapat memaksimalkan stasiun transmisi dan peralatan penyiaran yang ada.
We have made financial investments and formed a cooperation to develop and expand SUN TV. SUN TV is the holding company for 16 local TV networks that are located in major cities including all cities within the rating scope of AC Nielsen. Our local TV is served to absorb advertisers that do not wish to have their products promoted nationally but only in certain regions. However, it is worth noting that our local TVs will cater to both regional advertising as well as advertising on a national scale. The national coverage is derived as we intend to operate local TVs in all provinces throughout Indonesia and assemble the local TVs as one network with a major portion of the programming schedules consisting of common simulcast programs. The investment in developing a national local TV network will be minimal as we can leverage on existing transmission stations and broadcasting equipment.
Kami akan terus memperkuat perpustakaan content dengan fokus pada kuantitas dan kualitas dalam memproduksi program in-house. Produksi in-house akan terus berlangsung untuk menjadi sumber content utama bagi program siaran kami dan memberikan kendali pada kualitas dan biaya yang lebih baik. Terkait dengan produksi content, kami memberikan dukungan kuat bagi bisnis manajemen artis untuk memastikan keberlangsungan artis berbakat.
We are continuing to strengthen our content library by focusing on both quantity and quality of in-house productions. The in-house productions continues to be the major source for our broadcasting programs, enabling us to have better control on the quality of production and costs. Related to content production is our intention to strongly support the talent management business to ensure continuity to a pool of high quality talents.
Di tahun 2011, kami telah menambah dua channel khusus yang disiarkan oleh pay-TV MNC Sky Vision yang terdiri dari MNC Muslim dan Life dan menyusul akan diluncurkan MNC Sports, MNC Kids, dan MNC Travel and Living. Kami berencana untuk meluncurkan lebih banyak channel khusus lainnya untuk meningkatkan penghasilan dari content library.
In 2011, we have added two more specialized channels to be broadcasted on MNC Sky Vision’s pay TVs consisting of MNC Muslim Channel and Life and will soon launch MNC Sports, MNC Kids, and MNC Travel and Living. We intend to create many more specialized channels to further monetized our content library.
Strategi kami di 2011 akan memperkuat dan mengelola Perusahaan sebagai pemimpin penyiaran serta perusahaan media terintegrasi terbesar di Indonesia. Tentu saja kami akan menghadapi tantangan, baik besar maupun kecil, ditengah pertumbuhan ekonomi dan belanja iklan yang tinggi. Atas dasar pengalaman kami, kami sangat percaya jika MNC memiliki kapasitas, ketekunan, dan tekad untuk mengatasi tantangan dan dengan inovatif mengubah tantangan tersebut menjadi keuntungan kita.
Our strategies for 2011 will further strengthen and maintain the Company as the leading broadcaster and the largest integrated media company in Indonesia. We will certainly face challenges, be it great or small in the midst of the relatively high economic and adspend growth. Based on our track records, we are highly confident that MNC has the capacity, tenacity and determination to innovatively overcome any challenges and to convert those challenges into our advantages.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
99
Media cetak menyerap sekitar 25.5% dari keseluruhan belanja iklan dimana sekitar 22.4% ditempatkan pada koran. Koran harian nasional kami yang bernama Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nastional dan 6 edisi lokal. Saat ini Seputar Indonesia telah menjadi koran kedua terbesar di Jakarta dan ketiga di Indonesia menurut Nielsen Media Index. Sementara itu, menurut data dari Nielsen Media Research, Tabloid Genie berada di peringkat kedua dalam hal sirkulasi diantara tabloid infotainment dan gosip artis lainnya”
100
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Print media absorbs approximately 25.5% of total advertising spending out of which about 22.4% are placed in newspapers. Our daily newspaper Seputar Indonesia is available as a national edition and 6 local editions. Currently, Seputar Indonesia is the second largest newspaper in Jakarta and the third largest in Indonesia, according to Nielsen Media Index. Meanwhile, according to data from Nielsen Media Research, Tabloid Genie is ranked second in terms of circulation among other infotainment and celebrity gossip tabloids.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
101
Kegiatan Sosial Perusahaan Corporate Social Activities
Selain memberikan konsep hiburan dan informasi bagi bangsa, MNC beserta anak perusahaannya telah memfasilitasi partisipasi masyarakat untuk membantu mereka yang kekurangan. Kegiatan ini merupakan bentuk aktivitas kepedulian sosial perusahaan pada masyarakat.
In addition to providing the concept of entertainment and information for the nation, MNC and its subsidiaries have facilitated the means for the public to participate in assisting the unfortunate and needy individuals. The activities are in the form of corporate social activities.
Dalam pelaksanaannya, MNC melalui anak perusahaannya membentuk berbagai program acara sosial yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Dana ini dikumpulkan dan disalurkan langsung kepada yang membutuhkan, sedangkan biaya operasional penyaluran bantuan, termasuk biaya produksi acara, ditanggung seluruhnya oleh Perseroan.
MNC, through its subsidiaries, has established various social programs, in which funds from communities across the archipelago are distributed to those in need. The funds are collected and distributed directly to the needy. Whilst, distribution costs, including event production costs, are borne entirely by the Company.
RCTI Peduli
RCTI Peduli
Bencana Alam
Natural Disaster
•
Bantuan Tsunami Mentawai di Kepulauan Mentawai. RCTI Peduli menyalurkan bantuan pemirsa RCTI kepada korban Tsunami Mentawai senilai Rp45 juta. Bantuan tersebut berbentuk pakaian, selimut, tikar plastik, dan perlengkapan sekolah.
• Mentawai Tsunami Relief on Mentawai Islands. RCTI Peduli channeled Rp45 million worth of aids from RCTI viewers to victims of Tsunami on Mentawai Islands. The aids were in the forms of clothes, blankets, plastic mats and school supplies.
•
RCTI Peduli bersama MNCTV Peduli dan Indovision Peduli memberikan bantuan tanggap darurat kepada pengungsi Gunung Merapi. Bantuan dari pemirsa RCTI, MNCTV, dan Indovision ini disalurkan langsung melalui Posko Desa Wukirsari, Sleman, Yogyakarta. Bantuan RCTI Peduli yang diberikan berupa Masker, mantel, sarung, tikar, pakaian layak pakai, senter, biskuit dan air mineral.
• RCTI Peduli together with MNCTV Peduli and Indovision Peduli, provided emergency relief aids to refugees of Mount Merapi. The aids, were collected from viewers of RCTI, MNCTV and Indovision and were directly channeled through the Command Post at Wukirsari Village, Sleman, Yogyakarta. RCTI Peduli’s assistance was in the form of masks, coats, gloves, mats, clothing, flashlights, biscuits and mineral water.
RCTI Peduli adalah program pengumpulan dana pemirsa RCTI yang dikumpulkan untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia. Penyaluran dana dalam program ini terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu bencana alam dan bantuan sosial. Beberapa bantuan yang disalurkan antara lain:
RCTI Peduli (RCTI Care) is a fundraising program that collects funds from RCTI’s viewers to be distributed to needy communities in Indonesia. The distribution of funds in this program are divided into two major categories, namely natural disasters and social assistance. Aids are distributed among others as follows:
Bantuan Sosial
Social Assistance
Bidang Kesehatan RCTI Peduli mengadakan pengobatan gratis bagi warga Kota Jambi
Health Sector RCTI Peduli conducted free medical treatment for communities in Jambi.
102
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Bidang Pendidikan RCTI Peduli bekerjasama dengan Yayasan Nusatenggara Centre Mataram, membantu perbaikan fasilitas sarana pendidikan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah NW Raudlatussibyan di Desa Belencong, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok, Barat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Education Sector RCTI Peduli, in cooperation with the Nusa Tenggara Center Foundation Mataram, assisted on the renovation of educational facilities at Madrasah Ibtidaiyah NW Raudlatussibyan in Belencong Village, District of Gunung Sari, Lombok Regency, West Nusa Tenggara.
RCTI Peduli meresmikan dan menyerahterimakan tiga bangunan sekolah di Kota Padang, Sumatera Barat. Ketiga sekolah tersebut adalah: SDN 14 Tabing Bandar Gadang, SDN 16 Tanjung Aur, SDN 39 Mata Air Barat.
RCTI Peduli officiated and handed over three school buildings in Padang, West Sumatra. The three schools were: Tabing Bandar Gadang Primary State School 14, Tanjung Aur Primary State School 16 and Mata Air Barat Primary State School 39.
Bidang Kesejahteraan
Welfare Sector
Jalinan Kasih RCTI
Jalinan Kasih RCTI
Jalinan Kasih adalah sebuah program tanpa iklan di RCTI yang bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Jalinan Kasih mengkhususkan diri dalam bidang kesehatan.
Jalinan Kasih is a non-commercial RCTI program aimed to raise funds from the public and channel them to communities in need. Jalinan Kasih specializes in providing medical attention.
Kegiatan di tahun 2010 terbagi atas 3 jenis bantuan pengobatan, yaitu: 1. Pengobatan masal umum & gigi 2. Pengobatan Non Reguler (Operasi masal Hernia/Sumbing/ Katarak) 3. Pengobatan Reguler (Operasi perorangan Jantung, Tumor/ kanker, Atresia ani, dll )
Activities in 2010 consisted of 3 (three) types of medical assistance, namely: 1. Mass general medical and dental treatment 2. Non-regular medical treatment (mass surgery for patients with Hernia/Harelip/Cataract) 3. Regular medical treatment (individual surgery for heart disease, tumor/cancer, atresia, etc.)
Selain Jabodetabek, selama tahun 2010 bantuan juga disediakan di Semarang, Palembang / Prabumulih, Balikpapan dan Tarakan.
In addition to the Greater Jakarta area, during 2010 medical attention was also provided in Semarang, Palembang/ Prabumulih, Balikpapan and Tarakan.
MNCTV Peduli
MNCTV Peduli
MNCTV Peduli adalah program kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh MNCTV yang bertujuan untuk menghimpun dan menyalurkan dana yang berasal dari para pemirsa MNCTV. Dahulu program ini bernama TPI Peduli, namun seiring dengan berubahnya nama TPI menjadi MNCTV maka program ini pun berubah namanya menjadi MNCTV Peduli.
MNCTV Peduli is a social activities program held by MNCTV for the purpose of collecting and distributing funds derived from MNCTV ‘s viewers. Formerly named TPI Peduli, the name of the program was changed to MNCTV Peduli in line with the change of the company’s name from TPI to MNCTV.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
103
Distribusi dana bantuan pemirsa ini terdiri dari bantuan bencana alam dan non bencana alam. Selama tahun 2010, MNCTV telah menyalurkan dana bantuan pemirsa, antara lain kepada:
The distribution of funds from viewers consisted of natural disaster and non-natural disaster reliefs. During 2010, MNCTV’s viewers channeled funds, to the following areas:
Bencana Alam •
Bantuan Banjir Karawang MNCTV Peduli memberikan bantuan tanggap darurat dan 30 paket sembako kepada para korban Banjir Karawang, Jawa Barat.
Natural Disaster •
Flood Assistance, Karawang MNCTV Peduli provided emergency assistance and 30 daily staple food to victims of flood in Karawang, West Java.
•
Bantuan Banjir Wasior Korban Banjir Wasior, Papua, mendapatkan bantuan tanggap darurat dari MNCTV Peduli.
•
Flood Assistance, Wasior Flood victims in Wasior, Papua received emergency assistance from MNCTV Peduli.
•
Bantuan Gunung Merapi MNCTV Peduli mendistribusikan bantuan tanggap darurat kepada korban letusan Gunung Merapi, Yogyakarta. Bantuan yang diserahkan langsung melalui Posko pengungsi di Desa Glagaharjo, Sleman, Yogyakarta, ini berupa: perlengkapan, makanan bayi, perlengkapan mandi, dan air mineral.
•
Humanitarian Assistance, Mt. Merapi MNCTV Peduli distributed emergency aids to victims from the eruption of Mount Merapi in Yogyakarta. Assistance was directly delivered to the refugee command post in Glagaharjo Village, Sleman, Yogyakarta. The assistance included equipments, baby food, toiletries and mineral water.
Bantuan Sosial
Social Assistance
Bidang Pendidikan • Bantuan biaya pendidikan kepada anak asuh Yayasan Mutiara Bangsa • Bantuan perlengkapan sekolah kepada siswa-siswi SDN 3 Kotagede pada kegiatan sosial group bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) • bantuan perlengkapan sekolah untuk anak tidak mampu di desa Purwa Bhakti Kp. Cigarehong, Kec. Pamijahan, Bogor, Jawa Barat • Bantuan paket pendidikan ke dua sekolah dasar di Nusa Penida, Bali • Bantuan paket pendidikan kepada siswa SD Asam Tiga, Kec. Naibonat, Kupang, NTT • Pemberian 300 paket tas dan alat sekolah di Aceh dalam rangkan peringatan 6 tahun tsunami dan HUT Kodam Iskandar Muda Banda Aceh
Education Sector • Assistance in education to the foster children of Mutiara Bangsa Foundation • Provided school supplies to students at Kotagede Primary State School 3 during group social activities in collaboration with the school of dentistry from Gadjah Mada University. • Provided school supplies to the unfortunate children in Purwa Bhakti Village, Cigarehong, District of Pamijahan, Bogor, West Java. • Provided education packages to two primary schools in Nusa Penida, Bali. • Assistance in the form of education packages to students at Asam Tiga Primary School, District of Naibonat, Kupang, NTT. • Distributed 300 packages consisting of bags and school supplies in Aceh for the 6th year remembrance of the tsunami disaster and the anniversary of the Military District in Iskandar Muda, Banda Aceh
104
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
• • •
Bantuan penyediaan kelas belajar anak-anak jalanan asuhan Yayasan Himmata, Plumpang, Jakarta, dari Program Dana dan Nada Bantuan pendidikan untuk School Of Nurse di Tangerang dari Program Dana dan Nada Bantuan dari Program Dana dan Nada untuk anak-anak jalanan asuhan Daarul Aitam di Tangerang
• • •
Assisted in providing learning classes to foster street children of Himmata Foundation, Plumpang, Jakarta, through Dana dan Nada (Funds and Sound) Program Education assistance for Nursing School in Tangerang from Dana dan Nada Program Assistance from Dana dan Nada Program to foster street children of Daarul Aitam in Tangerang
Bidang Kesehatan • Bantuan biaya operasi Bilqis • Bantuan biaya operasi pembuatan anus dua orang balita tidak mampu di Bojonegoro, Jawa Timur
Health Sector • Assistance in operational cost in Bilqis • Assistance in operational cost of the imperforate anus repair of two unfortunate toddlers in Bojonegoro, East Java
Bidang Agama Dana kegiatan bidang agama dihimpun dari masyarakat dari Dana SMS DAI. Selama tahun 2010, dana ini didistribusikan untuk: • Pembangunan dan renovasi tempat ibadah - Bantuan dana untuk renovasi Masjid Al-Baroqah, Kampung Cigarehong, Desa Purwa Bhakti, Kec. Pamijahan Kab. Bogor - Bantuan dana untuk pembangunan Masjid Al-Hidayah, Karawaci - Tangerang - Bantuan dana untuk renovasi Mushola As Sa’adah, Kel. Lubang Buaya - Bantuan dana untuk pembangunan Masjid Besar Cisarua, Bandung - Bantuan dana untuk pembangunan Mushola Babussalam - Bantuan dana untuk pembangunan Masjid Al-Musayyar, Perumahan Mega sentul Rw 07 desa sukaraja, kec. Sukaraja, Kab. Bogor - Bantuan dana untuk pembangunan Mushola SDN Lubang Buaya 01,02 dan 05
Religion Sector Funds for religious activities were collected from communities through Dana SMS DAI (SMS DAI Funds). During 2010, the funds were distributed for: • Construction and renovation for places of worship - Funds for the renovation of Al-Baroqah Mosque, Kampung Cigarehong, Bhakti PUrwa Village, District of Pamijahan, Bogor Regency - Funds for the construction of Al-Hidayah Mosque, Karawaci – Tangerang - Funds for the renovation of Mushola As Sa’adah, subDistrict of Lubang Buaya - Funds for the construction of the Great Mosque Cisarua, Bandung - Funds for the construction of Babussalam Mosque - Funds for the construction of Al-Musayyar, Hega Mosque Sentul Housing Neighborhood Unit 07, Sukaraja Village, District of Sukaraja, Bogor Regency - Funds for the construction of Mosques at Lubang Buaya Primary State Schools 01, 02 and 05
•
•
Pembinaan dan pengembangan Komunitas - sumbangan dana untuk Al-Islamiyah Foudation untuk “Lomba Ceramah Agama Islam se-Jabotabek” - sumbangan dana untuk Maulid Nabi Muhammad SAW “Majelis Daarul Ishlah, Kel. Lubang Buaya - sumbangan dana untuk Maulid Nabi Muhammad SAW “Masjid Al-Barokah - Kramat Jati
Mentoring and Community Development - Donations to Al-Islamiyah Foundation for “Islamic Lecture Competition for the Greater Jakarta areas and its vicinity”. - Donations commemorating the birthday of Prophet Muhammad at Majelis Daarul Ishlah, sub-District of Luban Buaya - Donations commemorating the birthday of Prophet Muhammad at Al-Barokah Mosque in Kramat Jati
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
105
- - •
-
sumbangan untuk Tafakur Alam SMAN 34, Pndok Labu, Cilandak sumbangan untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kepada Majelis Ta’lim Syifaus Shudur, Lubang Buaya
Santunan - Bantuan bagi anak yatim Nurul Jannah - Bantuan untuk anak cacat Loka Bina Karya - Bantuan untuk keberangkatan Haji Indonesia - Bantuan Idul Fitri untuk kel. Lansia - Bantuan bagi anak yatim piatu Yayasan Piatu Yusufiyah - Bantuan bagi anak yatim piatu Yayasan Piatu Muslimin
- •
Donations for Tafakur at State Senior High School 34, Pondok Labu, Cilandak Donations commemorating the Prophet Muhammad to Majelis Ta’lim Syifaus Shudur, Lubang Buaya
Donations - Donations to orphans at Nurul Jannah - Donations to children with disabilities at Loka Bina Karya - Assistance to departing Indonesian hajj pilgrims - Idul Fitri donations to elders - Donations to orphans of Yusufiyah Orphans Foundation - Donations to orphans of Muslimin Orphans Foundation
Bidang Pembinaan Komunitas • Bantuan kegiatan sosial di Lampung • Bantuan MNCTV Peduli untuk kaum duafa Program News “Di Antara Kita” • Bantuan MNCTV Peduli Khitanan Massal di Baleendah • Khitanan massal MNCTV Peduli kepada anak tidak mampu di Cilincing, Depok, dan Bantar Gebang • Bantuan bakti sosial, bekerjasama dengan YAPENA untuk Hari Anak Nasional (HAN) 2010 • MNCTV Peduli Ramadhan : Ngabuburit Brg Ust. Chepot, Santunan Ke Panti Asuhan, Santunan Arus Mudik
Community Development Sector • Assistance in social activities in Lampung • MNCTV Peduli assisted the unfortunate and needy people through the News Program Di Antara Kita • MNCTV Peduli assisted the mass circumcision in Baleendah • MNCTV Peduli assisted the mass circumcision of unfortunate children in Cilincing, Depok and Bantar Gebang • Social service assistance in cooperation with YAPENA to commemorate National Children Day 2010 • MNCTV Peduli Ramadhan: Awaiting fast-breaking with Ustadz Chepot, donations to orphans and donations to those traveling back to their villages
Global TV Peduli
Global TV Peduli
Bencana Alam
Natural Disaster
Global TV menyalurkan bantuan dana masyarakat pemirsa Global TV kepada korban bencana letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Bantuan yang disalurkan melalui posko pengungsi di Kelurahan Hargobinagun, Pakem. Bantuan yang diberikan berupa emergency lamp, perlengkapan bayi, sepatu boot, kertas pembungkus nasi, lampu sorot, sabun pencuci piring, pembersih dan pengharum ruangan, serta mainan anak-anak. Selain itu, Global TV Peduli juga membuka posko kesehatan yang bekerja sama dengan dokter dan tim kesehatan Group 2 Kopassus.
Global TV Peduli channeled viewers funds to assist victims of the eruption of Mount Merapi in Yogyakarta. The assistance was channeled through the refugee command post in sub-District of Hargobinagun, Pakem. The assistance was in the form of baby supplies, boots, rice paper wrappers, torch, dishwashing soap, cleaners and air fresheners, as well as toys. In addition, Global TV Peduli also established a health command post in collaboration with doctors and healthcare team of Group 2 from the Army’s Special Forces (Kopassus).
Non Bencana Alam
Non Natural Disaster
• • •
• • •
Global TV Peduli merupakan program penggalangan dana pemirsa dalam bentuk donasi yang akan disalurkan oleh Global TV kepada masyarakat yang membutuhkan. Selama tahun 2010, Global TV telah menyalurkan donasi pemirsa kepada masyarakat korban bencana alam dan non bencana alam, sebagai berikut:
Bidang Pendidikan Bidang Agama Pengembangan Komunitas
106
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Global TV Peduli is a fundraising program in the form of donations from viewers, which are distributed by Global TV to needy communities. During 2010, Global TV distributed viewer donations to victims of natural disasters and non-natural disasters, as follows:
Education related assistance Religious related assistance Community Development
Sindo Peduli
Sindo Peduli
MNCN Peduli
MNCN Peduli
Bantuan Sosial
Social Assistance
Bidang Kesehatan - MNCN mengadakan kegiatan donor darah yang diadakan sebanyak 2 kali dalam setahun dan diikuti sekitar 150-175 peserta dalam satu kali kegiatan.
Health Sector - MNCN held blood donations twice a year, and were participated by around 150 – 175 donors.
Bidang Agama - Kegiatan bertajuk Darling RDI, yaitu acara dakwah keliling sekaligus pengobatan umum gratis yang diadakan di masjid dan pesantren. Acara ini diadakan sebanyak 4 kali dalam setahun. - CSR Ramadhan, yaitu program Ramadhan berupa siaran langsung dari beberapa Panti Asuhan dan Mal, sekaligus memberi sumbangan dan hiburan bagi anak yatim piatu. - CSR Natal, yaitu kegiatan pemberian sumbangan untuk panti asuhan, di mana tahun 2010 ini bantuan disalurkan kepada 3 panti asuhan.
Religion Sector - Activity using the theme Darling RDI covering mobile Islamic lecture as well as free public medical program organized in mosque and pesantren (Islamic school). The activity were held 4 times a year. - CSR Ramadhan, a program held during the fasting month of Ramadhan with live broadcast from a number of orphanages and malls. The program also includes distributions of donations and entertainment for orphans. - CSR Christmas, distributed donations to orphanage. In 2010, the donation was channeled to 3 orphanages.
Bencana alam MNCN aktif melakukan kegiatan sosial dalam rangka pemulihan efek bencana gunung Merapi meletus. Bantuan tersebut meliputi: - Pengobatan Gratis bagi masyarakat di 5 titik sekitar Lereng Gunung Merapi - Pembelian Hewan kurban bagi pengunsi korban merapi. - Pembelian Buku cerita anak untuk korban Merapi - Membangun sarana umum berupa Irigasi untuk korban Merapi
Natural Disasters MNCN had actively organized social activities for the recovery due to the eruption of Mount Merapi. The assistance included: - Free public health program in 5 spots around Mount Merapi. - The purchase of animal sacrifices for refugees of the victims of Merapi. - The purchase of children’s books for the victims of Merapi. - Constructing public facilities such as irrigation for the victims of Merapi.
Kegiatan sosial Sindo Peduli tahun 2010 meliputi pembangunan dan Penyerahan Sekolah Tahan Gempa di Kampung Norogtog Wetan, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung yang diserahkan pada 23 September 2010. Pembangunan sekolah tersebut didukung oleh Pembaca Harian Seputar Indonesia dan mitra strategis Swiss Bell Hotel dan GE Electric, dimana pembangunan sekolah dilakukan oleh Urbane Indonesia.
Program MNCN Peduli merupakan program kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT MNC Networks melalui Radio Trijaya Network, Radio Dangdut Indonesia, Woman Radio, dan ARH Global Radio. Pada 2010, program ini telah melakukan, antara lain:
Social activities held by Sindo Peduli in 2010 include the construction and hand over of an earthquake Proof School in Norogtog Wetan, Village of Margamulya, district of Pangalengan in Bandung Regency. The school was handed over on 23rd September 2010. The construction of the school was supported by readers of Seputar Indonesia and strategic partners consisted of Swiss Bell Hotel and GE Electric, while the construction was performed by Urbane Indonesia.
MNCN Peduli is a social activity program held by PT MNC Networks through Radio Trijaya Network, Radio Dangdut Indonesia, Woman Radio and ARH Global Radio. In 2010, the program organized activities such as:
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
107
Keterbukaan Informasi Information Disclosure
Tgl. Surat Date Letter
No. Surat No. Letter
Perihal Description
Jenis Surat Type of Letter
21/01/2010 03:10:19
S-00387/BEI.PPJ/01-2010
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Media Massa Exchange Confirmation Request about Mass Media Notice
Masuk In
26/01/2010 03:44:42
080/MNC-IR/I/2010
Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Mengenai Perseroan Di Media Massa Explanation for Exchange Confirmation Request about Company News Coverage in Mass Media
Keluar Out
04/02/2010 04:56:15
S-00701/BEI.PPJ/02-2010
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Media Massa Exchange Confirmation Request about Mass Media Notice
Masuk In
08/02/2010 01:29:39
002/CORSEC-MNC/II/2010
Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Mengenai Perseroan Di Media Massa Explanation for Exchange Confirmation Request about Company News Coverage in Mass Media
Keluar Out
23/02/2010 05:30:40
01133/BEI.PPJ/02-2010
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Request Explanation for Volatility Transactions
Masuk In
02/03/2010 11:54:20
048-BEI/MNC-DIR/II/10
Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Explanation of Volatility Transactions
Keluar Out
19/03/2010 06:38:13
066-Bapepam/MNC-DIR/III/10
Pemberitahuan RUPS Notice of General Meeting of Shareholders
Keluar Out
26/03/2010 02:11:17
070-BEI/MNC-DIR/III/10
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Commercial Proof
Keluar Out
05/04/2010 10:42:19
027/HT-DIRUT/MNC/IV/10
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Commercial Proof
Keluar Out
05/04/2010 07:35:44
073-BEI/MNC-DIR/IV/10
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Submission of Financial Annual Report
Keluar Out
12/04/2010 02:55:54
074-BEI/MNC-DIR/IV/10
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Commercial Proof
Keluar Out
13/04/2010 01:21:32
076-BEI/MNC-DIR/IV/10
Penyelenggaraan Public Expose Organizing Public Expose
Keluar Out
15/04/2010 04:14:38
032/HT-DIRUT/IV/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
22/04/2010 09:48:14
081-BEI/MNC-DIR/V/10
Penyampaian Materi Public Expose Submission of Public Expose Content
Keluar Out
28/04/2010 12:50:51
82-BAPEPAM/MNC-DIR/IV/10
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Yang Tidak Diaudit Submission of Interim Unaudited Financial Statements
Keluar Out
30/04/2010 04:50:09
084-BEI/MNC-DIR/IV/10
Laporan Hasil Public Expose Public Expose Report
Keluar Out
108
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
07/05/2010 10:20:49
074-BEI/MNC-DIR-IV/10
Panggilan RUPS General Meeting of Shareholders Call out
Keluar Out
10/05/2010 02:44:11
037/HT-DIRUT/MNC/MNC/IV/10
Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Results of General Meeting of Shareholders
Keluar Out
19/05/2010 05:42:21
044/HT-DIRUT/MNC/V/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
19/05/2010 05:48:18
046/HT-DIRUT/MNC/V/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
25/05/2010 09:43:37
095/Bapepam/MNC-Dir/V/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
02/06/2010 02:35:27
047/HT-DIRUT/MNC/V/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
21/06/2010 02:10:55
050/HT-DIRUT/MNC/VI/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
29/06/2010 08:03:38
S-03988/BEI.PPJ/06-2010
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Media Massa Exchange Confirmation Request about Mass Media Notice
Masuk In
29/06/2010 06:20:51
100-Bapepam/MNC-DIR/VI/10
Pembelian Kembali Saham Share Buy Back
Keluar Out
30/06/2010 05:59:10
008/CORSEC-MNC/VI/2010
Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Mengenai Perseroan Di Media Massa Explanation for Exchange Confirmation Request about Company News Coverage in Mass Media
Keluar Out
30/07/2010 04:59:44
108/BAPEPAM/MNC-DIR/VII/10
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Yang Tidak Diaudit Submission of Interim Unaudited Financial Statements
Keluar Out
30/07/2010 05:01:56
109-BEI/MNC-DIR-VII/10
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Commercial Proof
Keluar Out
02/08/2010 04:33:13
087/MNC-IR/VIII/10
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik Public Disclosure Information
Keluar Out
07/09/2010 05:36:31
S-05564/BEI.PPJ/09-2010
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Explanation Request for Volatility Transactions
Masuk
14/09/2010 05:46:46
118-BEI/MNC-DIR/IX/10
Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Explanation of Volatility Transactions
Keluar Out
29/10/2010 04:55:04
109/BAPEPAM/MNC-DIR/X/10
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Yang Tidak Diaudit Submission of Interim Unaudited Financial Statements
Keluar Out
10/11/2010 12:17:54
137/BEI/MNC-DIR/XI/10
Pembagian Dividen Tunai Final Final Cash Dividend Distribution
Keluar Out
11/11/2010 06:18:10
138-BPPM/MNC-Dir/XI/10
Penyampaian Bukti Iklan Submission of Commercial Proof
Keluar Out
21/12/2010 06:21:00
098-BEI/MNC-CSMCOM/XII/10
Perubahan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) The Change of Corporate Secretary
Keluar Out
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
109
Press Release Press Release
Tanggal Date
Perihal Description
4 Januari 2010 4th January 2010
Program Buyback Buyback Program
15 Januari 2010 15th January 2010
Penjelasan Hasil Keputusan Makamah Agung kepada Bapepam Explanation on the Supreme Court’s Decision to Bapepam
15 Januari 2010 15th January 2010
Linktone Mengakuisisi Saham Letang Game Ltd dengan kepemilikan 50,01% Linktone Acquired 50.01% Controlling Stake of Letang Game Ltd
19 Maret 2010 19th March 2010
MNC & Linktone Bersama-Sama Mengakuisisi Innoform Media Pte ltd Dengan Kepemilikan 75% MNC & Linktone Together Acquired 75% Controlling Stake of Innoform Media Pte Ltd
29 Maret 2010 29th March 2010
TPI Menang, Makamah Agung Menolak Peninjauan Kembali TPI Wins As the Supreme Court Rejected the Appeal for a Juridicial Review
31 Maret 2010 31st March 2010
MNC Disiapkan Untuk Memanfaatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi dengan Kinerja yang Baik di Dua Bulan Pertama 2010 MNC is set to Capitalize on Higher Economic Growth with a Solid Performance in The First Two Months of 2010
27 April 2010 27th April 2010
MNC Menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB 2009 MNC Has Convened 2009 AGMS and EGMS
30 Juni 2010 30th June 2010
MNC Memiliki Bukti Kuat Sebagai Pemilik TPI, Klaim Lainnya Tidak Cukup Kuat Ample Evidences to Support MNC’s Legitimate Ownership in TPI, Other Claims are Unwarranted
2 Agustus 2010 2nd August 2010
EBITDA MNC Melonjak 62%, Kinerja Luar Biasa di Semester I 2010 MNC EBITDA Soars 62%, an Extraordinary Performance in 1H 2010
9 Desember 2010 9th December 2010
Peluncuran Logo Baru MNC Channel The Launching of MNC Channels’ New Logos
110
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Anak Perusahaan Subsidiaries
PT Media Nusantara Citra Tbk Corporate Headquarter MNC Tower 27th floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 0885 Fax. +62 21 390 9207 www.mncgroup.com PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Jl. Raya Perjuangan, Kebon Jeruk Jakarta 11530 Tel. +62 21 530 3540/ 530 3550 Fax. +62 21 532 0906 www.rcti.tv PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) Jl. Pintu II – TMII Jakarta 13810 Tel. +62 21 841 2473 - 83 Fax. +62 21 841 2464 www.mnctv.tv PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Ariobimo Sentral Tower, 12th floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-2 No. 5 Kuningan, Jakarta 12950 Tel. +62 21 5292 1115 Fax. +62 21 5292 1771 www.globaltv.co.id PT Media Nusantara Informasi Seputar Indonesia Daily Newspaper MNC Tower, 22nd floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 392 6955 Fax. +62 21 392 9758/ 392 7721 www.seputar-indonesia.com PT MNI Global Genie, Mom&Kiddie Tabloid and Just For Kids HighEnd Building, 4th floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 391 8610 Fax. +62 21 3192 7943 PT MNI Entertainment HighEnd & HighEnd Teen Magazine HighEnd Building, 1st floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3989 9888 Fax. +62 21 315 4987 www.highendmagz.com www.highendteen.com Laporan Tahunan 2010 Annual Report
111
PT MNC Networks Radio Trijaya, ARH Global, Radio Dangdut Indonesia & V Radio MNC Tower, 15th floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 392 3555 Fax. +62 21 392 7001 www.mncnetworks.net PT Star Media Nusantara Talent Management HighEnd Building, 3rd floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 0065 Fax. +62 21 390 4645 www.starmedianusantara.com PT Cross Media International Advertising Agency & Event Organizer Tiara Buncit 88 SOHO (Rukan), Blok E-17 Jl. Kemang Utara IX Jakarta 12990 Tel. +62 21 791 93520 Fax. +62 21 791 93550 Okezone.com HighEnd Building, 4th floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 2275 Fax. +62 21 390 2295 www.okezone.com PT MNC Pictures T V and Movie Production House HighEnd Building, 3rd floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3190 0001 Fax. +62 21 3190 0015 Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON) Value Added Services RCTI Complex Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta 11530 Tel. +62 21 530 7072 Fax. +62 21 549 3844 Beijing Office: 27/F, Building 1, Landmark Towers 8 North East 3rd Ring Road Chaoyang District Beijing 100004, China Tel. +86 10 6539 6888 www.linktone.com Innoform Media Content Distribution 10 Ubi Crescent No. 05 - 88 Ubi Techpark (Lobby E) Singapore 408564 Tel : +65 6848 1212 Tel : +65 6848 1133 www.innoform.com.sg
112
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Keuangan Financial Statements
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
113
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
114
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
115
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
116
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
117
118
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
119
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2010
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 31.367 juta tahun 2010 dan Rp 26.825 juta tahun 2009 Piutang lain-lain - bersih Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Uang muka program Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.312.780 juta tahun 2010 dan Rp 1.154.857 juta tahun 2009 Aset tetap kerjasama - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.505 juta tahun 2010 dan Rp 20.625 juta tahun 2009 Goodwill Aset lain-lain
1.080.409 781.117
2i,3 2f,2j,4 2f,5 2e,36
57.786
1.927.838
2f,6 2e,36
11.401 205.969 915.310 58.056 6.489 156.728
2k,7 2u,8 2l
5.201.103
1.118.477 624.657 119.749
1.509.173 3.049 201.416 951.030 95.389 32.519 130.536 4.785.995
558 33.830 174 860.173
2e,36 2u,30 2j,9 2f,10
55.454 1.217 985.726
1.037.298
2m,2o,11
1.006.376
2.867 863.843 196.697
2n,12,40 2c,13,34
3.093 662.634 140.869
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 31,367 million in 2010 and Rp 26,825 million in 2009 Other accounts receivable - net Related parties Third parties Inventories Program advances Prepaid taxes Advances and prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Accounts receivable from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,312,780 million in 2010 and Rp 1,154,857 million in 2009 Property and equipment under joint operations - net of accumulated depreciation of Rp 22,505 million in 2010 and Rp 20,625 million in 2009 Goodwill Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.995.440
2.855.369
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
8.196.543
7.641.364
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
120
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2010
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang pembelian aset tetap Hutang jangka panjang Hutang obligasi - bersih
5.648 4.671 1.271.552
Jumlah Kewajiban Lancar
2.604.665
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang jangka panjang Hutang pembelian aset tetap Hutang obligasi - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban imbalan pasca kerja Hutang jangka panjang lainnya
310.364
14 15 2e,36
34.761 389.072 236.361 43.682 148.215
2u,16 2r 2r 17 2e,36
2.679 157.660
18 1d,2f,20
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
155.762
HAK MINORITAS
669.079
2u,30
18 1d,2f,20 2e,36 2t,33 19
Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali - 395.761.500 saham tahun 2010 dan 130.557.500 saham tahun 2009
5.907 51.839 3.220 -
10.964
4.678 1.311.368 1.381 73.019 1.521 1.402.931
2b,21
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 5.700.000.000 saham seri A dan 34.300.000.000 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 5.700.000.000 saham seri A tahun 2010 dan 2009, 8.073.504.500 saham seri B tahun 2010 dan 8.050.000.000 saham seri B tahun 2009 1.377.350 Tambahan modal disetor 2.089.028 Modal lain-lain - opsi saham karyawan 2.536 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (54.431) Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual 758 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 1.000 Tidak ditentukan penggunaannya 1.481.241 Jumlah
47.394 554.119 211.895 28.414 181.245
1.351.966
36.089
9.291 8.766 2.013 84.638 14.965
267.933
22 2t,23 2t,35 2d,25
600.291
1.375.000 2.083.303 12.005 -
32
4.897.482
846.019 4.316.327
(130.445)
2q,24
(30.151)
CURRENT LIABILITIES Short term loans Trade accounts payable Related parties Third party Taxes payable Unearned revenues Accrued expenses Other accounts payable Related parties Third parties Current maturities of long-term liabilities Purchase of property and equipment Long term liability Bonds payable - net Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Long-term liabilities net of current maturities Long-term liabilities Purchase of property and equipment Bonds payable - net Accounts payable to related parties Post-employment benefits obligation Other long-term liabilities Total Noncurrent Liabilities MINORITY INTERESTS EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 5,700,000,000 series A shares and 34,300,000,000 series B shares Issued and paid-up - 5,700,000,000 series A shares in 2010 and 2009, and 8,073,504,500 series B shares in 2010 and 8,050,000,000 series B shares in 2009 Additional paid-up capital Other capital - employee stock option Translation adjustments Unrealized gain on available for sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Less costs of treasury stocks 395,761,500 shares in 2010 and 130,557,500 shares in 2009
Jumlah Ekuitas
4.767.037
4.286.176
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8.196.543
7.641.364
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
121
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2010
PENDAPATAN USAHA Iklan Content and Value Added Service Lainnya
4.048.359 747.100 60.448
Jumlah Pendapatan Usaha
4.855.907
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi
2.464.580 956.394 245.801
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
REVENUES Advertisements Content and Value Added Service Others
3.923.845
Total Revenues
2.224.875 925.403 166.343
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administrative Depreciation and amortization
3.666.775
3.316.621
Total Operating Expenses
1.189.132
607.224
INCOME FROM OPERATIONS
230.193 29.435 (262.937) (36.498) (6.865)
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on foreign exchange - net Interest income Interest and financial charges Amortization of goodwill Others - net
59.318 33.720 (217.357) (40.010) 266
Beban Lain-lain - Bersih
(164.063)
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
-
2r,26
2r,27 2r,28 2m,2n,11,12
2d 2r,29 2b,2c,13
(46.672) 2j,9
140
1.025.069 (280.850)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
744.219
HAK MINORITAS
(14.001)
LABA BERSIH
730.218
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah Penuh) Dasar Dilusian 13.773.854.002
560.692 2u,30
1b,2b,21
54 54
Other Charges - Net EQUITY IN NET INCOME OF ASSOCIATES INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE
396.668
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS
(11.051)
MINORITY INTERESTS
385.617
NET INCOME
28 -
EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
(164.024)
2v,31
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
122
2009
3.095.677 766.895 61.273
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
123
2.089.028
-
-
1.377.350
-
-
2f 32 32
-
2.083.303 5.725 -
-
2.083.303 -
-
1.375.000 2.350
-
1.375.000 -
-
-
-
-
-
-
2.536
2.536
Modal lain-lainopsi saham Tambahan karyawan/ modal disetor/ Other capital Additional employee stock paid-up capital option
2d,25
2q,24
2d,25 32
2q,24
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2010
Saldo per 31 Desember 2009 Tambahan modal disetor Saham diperoleh kembali Pelaksanaan opsi saham karyawan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Dividen tunai Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2009 Saham diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
(54.431)
-
-
(66.436)
12.005 -
(275.790) -
287.795 -
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
-6-
-
-
-
-
-
758
758 -
-
-
-
-
-
1.000
1.000
1.481.241
(93.996) (1.000) 730.218
-
-
846.019 -
(68.147) 385.617
-
528.549 -
4.767.037
758 (93.996) 730.218
(66.436)
4.286.176 5.725 (100.294) 4.886
(275.790) (68.147) 385.617
4.265.752 (21.256)
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance at December 31, 2010
Balance at December 31, 2009 Additional paid-up capital Treasury stocks Employee stock option Translation adjustments Unrealized gain on available for sale securities Cash dividends Allocation for general reserve Net income for the year
Balance at January 1, 2009 Treasury stocks Translation adjustments Cash dividends Net income for the year
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
(130.445)
-
-
(100.294) -
(30.151)
-
(8.895) (21.256)
Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk Saldo laba Saldo laba Modal dijual/ yang ditentukan belum ditentukan saham diperoleh Unrealized gain penggunaannya/ penggunaannya/ kembali/ on available for Retained earnings Retained earnings Treasury sale securities - appropriated - unappropriated stock
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Pencairan investasi jangka pendek Perolehan (pembayaran) uang muka investasi Perolehan anak perusahaan Perolehan aset tetap dan aset tetap kerjasama Hasil pelepasan aset tetap Hasil pelepasan investasi Penambahan aset lain dan uang muka Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek Penerimaan pinjaman jangka panjang Saham diperoleh kembali Penerimaan (pembayaran) hutang pembelian aset tetap Pembayaran hutang obligasi Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees
5.084.932 (4.341.162)
4.040.114 (3.529.954)
743.770 (185.986) (174.130)
510.160 (245.990) (110.977)
383.654
153.193
33.720 24.428 149.265 (319.467)
29.435 17.430 (20.400) -
(174.346) 3.797 2.000 (9.224)
(210.025) 600 (24.086)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Proceeds of in short term investments Proceed (payment) of investment advance Acquisition of subsidiaries Acquisition of property and equipment and property and equipment under joint operations Disposal of property and equipment Proceeds on sale of investment Additions to other assets and advances
(289.827)
(207.046)
Net Cash Used in Investing Activities
42.431 13.448 (100.294)
25.358 (21.256)
6.516 (93.996)
(1.039) (3.525) (68.147)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term loan Proceeds from long-term liability Purchase of treasury stock Refund (payment) of liabilities for purchase of property and equipment Payment of bonds payable Dividend distribution
(131.895)
(68.609)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(38.068)
(122.462)
Cash generated from operations Interest paid Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.118.477
1.240.939
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.080.409
1.118.477
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap melalui: Hutang pembelian aset tetap Uang muka pembelian aset tetap
ADDITIONAL DISCLOSURES
4.834 1.895
2.686 1.702
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
124
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Non cash investing and financing activities: Additions to property and equipment through: Liabilities for purchase of property and equipment Advance for purchase of property and equipment
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
UMUM a.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Media Nusantara Citra Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 48 tanggal 17 Juni 1997 dari H. Parlindungan L. Tobing, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-15092.HT.01.01.TH2000 tanggal 25 Juli 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 19 Maret 2002 Tambahan No. 2780. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 117 tanggal 15 Mei 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-19615.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009.
PT. Media Nusantara Citra Tbk (the Company) was established based on Deed No. 48 dated June 17, 1997 of H. Parlindungan L. Tobing, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C-15092.HT.01.01.TH2000 dated July 25, 2000, and was published in Supplement No. 2780 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23 dated March 19, 2002. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 117 dated May 15, 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-19615.AH.01.02.Year 2009 dated May 8, 2009.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di MNC Tower, Jalan Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta Pusat 10340. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada Desember 2001. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masingmasing sebanyak 246 karyawan dan 253 karyawan.
The Company’s head office is located at MNC Tower, Jalan Kebon Sirih Kav. 17-19, Central Jakarta 10340. The Company started its commercial operations in December 2001. The Company has a total of 246 and 253 employees as at December 31, 2010 and 2009, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in general trading, construction, industrial, agricultural, transportation, printing, multimedia through satellite and other telecommunications peripheral, services and investments.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Mediacom. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Company is part of Mediacom Group. At December 31, 2010, the Company’s management consisted of the following:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Rosano Barack Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Didi Lucas Chow Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman Hary Tanoesoedibjo Agus Mulyanto Muliawan P. Gupta Oerianto Guyandi Nana Puspa Dewi Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman John A. Prasetio
-8-
Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
125
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Jumlah remunerasi komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp 12.191 juta tahun 2010 dan Rp 14.757 juta tahun 2009. b.
Total remuneration of the Company’s commissioners and directors amounted to Rp 12,191 million in 2010 and Rp 14,757 million in 2009.
Anak Perusahaan
b.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Anak perusahaan/ The subsidiaries Penyiaran/Broadcasting PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) PT Global Informasi Bermutu (GIB) PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) PT MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT Radio Trijaya Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) PT Radio Mancasuara (RM) *) PT Radio Swara Caraka Ria (RSCR)*) PT Radio Efkindo (RE) *) PT Radio Citra Borneo Madani (RCBM) *) PT Radio Suara Banjar Lazuardi (RSBL) *) PT Radio Suara Monalisa (RSM) *) PT Radio Mediawisata Sariasih (RMS) *) PT Radio Cakra Awigra (RCA) *) PT Radio Arief Rachman Hakim (RARH) Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.)
The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Domisili/ Domicile
Agensi periklanan/Advertising agency PT Cross Media Internasional (CMI) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT Mediate Indonesia (MI) *) PT Multi Advertensi Xambani (MAX) dan anak perusahaan/and its subsidiary *) PT Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS)
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember/ Total assets before elimination December 31, 2010 2009
100,00% 100,00% 75,00%
100,00% 100,00% 75,00%
1989 2002 1990
2.176.945 792.109 906.966
1.789.949 817.899 903.950
Jakarta
98,50%
95,00%
2005
110.941
83.251
Jakarta
95,00%
95,00%
1971
27.564
28.448
Medan Bandung Semarang Yogyakarta Banjarmasin Banjarmasin Jakarta Bandung Surabaya Jakarta Belanda/ Netherlands
91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 80,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 80,00% 100,00% 65,3% 25,00% 100,00%
1978 1971 1971 1999 2007 2007 1971 2007 2007 2007 2006
3.644 766 641 964
2.964 794 574 896
10.755 5.208 3.990 5.208 1.337.738
4.563 2.869 1.381.250
100,00%
100,00%
2007
2.271.004
2.174.102
100,00%
100,00%
2007
1.118.655
1.374.923
58,20% 50,01% 100,00% 87,5%
57,06% -
2002 2009 2009 2001
1.610.870 22.162 50.563 369.137
1.320.188 1.839 17.092 190.892
100,00%
-
1999
52.299
47.396
100,00%
100,00%
2007
1.547
559
Jakarta Jakarta
99,00% 100,00%
99,00% 100,00%
2005 2005
181.010 14.118
177.910 13.925
Jakarta Jakarta Jakarta
99,00% 99,97% 51,20%
99,99% 99,97% 51,20%
2001 2001 1996
206.718 166.469 7.542
206.176 153.504 10.499
-
-
7.077
Jakarta
80,00%
80,00%
2004
4.045
6.849
Managemen artis/Talent management PT Star Media Nusantara (SMN)
Jakarta
70,00%
70,00%
2008
4.935
5.968
Produksi content/Content production PT MNC Pictures (MNCP)
Jakarta
70,00%
70,00%
2009
23.392
21.800
*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership.
126
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010 2009
Jakarta Jakarta Jakarta
MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries Dubai MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Cayman Island Linktone Ltd (LTON) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) Cayman Island Letang Game Ltd (Letang) China PT. Linktone Indonesia (Linktone) Jakarta Innoform Media Pte., Ltd (Innoform) dan anak Singapura/ perusahaan/and its subsidiaries Singapore Alliance Entertainment Singapore Pte. Ltd (Alliance) Singapura/ Singapore MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai Media cetak/Print PT Media Nusantara Informasi (MNI) PT MNI Global (MNIG)
Subsidiaries
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
-9-
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
d.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tahun 2010, Perusahaan melalui anak perusahaan LTON, telah mengakuisisi 50,01% kepemilikan saham Letang Game Ltd yang bergerak dalam bidang Mobile Games dan PC Online Games di China (Catatan 34).
In 2010, the Company through its subsidiary, LTON, has acquired 50.01% ownership in Letang Games Ltd, a company that specializes in the development of Mobile Games and PC Online Games in China (Note 34).
Pada tahun 2010, Perusahaan melalui anak perusahaan MIMEL and LTON telah mengakuisisi 87,5% kepemilikan saham Innoform Media., Ltd (Innoform) yang bergerak dalam pembuatan, distribusi dan lisensi produk edukasi dan hiburan (Catatan 34).
In 2010, the Company through its subsidiaries, MIMEL and LTON, has acquired 87,5% ownership in Innoform Media., Ltd (Innoform), a company that, specializes in the development, distribution and licensing of development products (Note 34).
Pada tahun 2010, Perusahaan bersama MIMEL and LTON telah mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT. Linktone Indonesia (Linktone) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi Value Added Services (VAS) (Catatan 34).
In 2010, the Company together with MIMEL and LTON has acquired 100% ownership PT. Linktone Indonesia (Linktone), a company that specializes in providing telecom Value Added Services (VAS) (Note 34).
Pada tahun 2010, Perusahaan melalui MNCN, anak perusahaan, telah mengakuisisi 75% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) dan 34,7% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Cakra Awigra (RCA), Perusahaan yang bergerak dalam bidang radio (Catatan 34).
In 2010, the Company through its subsidiary, MNCN, has acquired additional 75% ownership in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) and additional 34,7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA), companies that are engaged in radio industry (Note 34).
Penawaran Umum Saham Perusahaan
c.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Surat Keputusannya No. S-2841/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 4.125.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 900 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 22 Juni 2007.
On June 13, 2007, the Company obtained the effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) in his Decision Letter No. S-2841/BL/2007 for the Initial Public Offering of 4,125,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 900 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on June 22, 2007.
Saham Perusahaan sebanyak 13.773.504.500 dan sebanyak 13.750.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
The Company’s shares totalling to 13,773,504,500 shares and 13,750,000,000 shares as of December 31, 2010 and 2009, respectively, have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Penawaran Perusahaan
Umum
Obligasi
Anak
d.
Pada tanggal 5 September 2006, MNC B.V. menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 168.000.000 dengan tingkat bunga tetap 10,75% per tahun, yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Saldo notes pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta (Catatan 20).
Public Bonds Offering of the Subsidiary On September 5, 2006, MNC B.V. issued Guaranteed Secured Notes amounting to US$ 168,000,000 with fixed interest rate of 10.75% per annum, which are listed on the Singapore Stock Exchange. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of these notes amounts to US$ 142.7 million (Note 20).
- 10 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
127
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 2.
IKHTISAR PENTING
a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
b.
128
KEBIJAKAN
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 2.
AKUNTANSI
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company. Control is achieved where the Company and its subsidiaries has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 11 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan Usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method for 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as income on a straight-line method over 20 years.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
- 12 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
129
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan d.
e.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali MIMEL, LTON dan Innoform (“anak perusahaan diluar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for MIMEL, LTON and Innoform, (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current options.
Pembukuan MIMEL dan LTON diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat sedangkan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.
The books of accounts of MIMEL and LTON are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan diluar negeri dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of foreign subsidiaries are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
130
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 13 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 5)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
f.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit (FVTPL) Available-for-Sale Loans and Receivables
Or
Loss
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, meliputi investasi di dana kelolaan dan reksadana.
Financial assets held for trading are classified as at FVTPL, comprising of investment in manage funds and mutual fund.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
- 14 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
131
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
132
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in statements of income. The net gain or loss recognised in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Aset keuangan milik Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Financial assets held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value.
Apabila aset keuangan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan tidak tersedia nilai wajar yang andal, aset keuangan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Termasuk dalam aset keuangan ini adalah investasi di saham yang tidak tercatat di bursa, obligasi konversi, obligasi wajib tukar obligasi yang dijamin dan bersifat senior dan uang muka investasi.
Where the financial assets are not quoted in active market and there is no reliable measure of fair value, the financial assets are classified as AFS, measured of cost less impairment. These financial assets include investment in non-listed shares, convertible bonds, mandatory exchangeable bonds senior secured guaranteed notes and investment advance.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in statements of income when the Company’s right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Simpanan bank, piutang usaha, piutang lainlain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Deposits held in banks, trade and other receivables, and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 15 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan metode suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
Objective include:
nilai
termasuk
evidence
of
impairment
could
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
- 16 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
133
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
134
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 17 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
g.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
g.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company and its subsidiaries after deducting all of their liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan hutang lain-lain obligasi, pinjaman bank dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payable, bond payable, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
- 18 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
135
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
h.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Sebelum 1 Januari 2010, biaya transaksi atas hutang obligasi diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
Prior to January 1, 2010, transaction on bonds payable was amortized using straightline method.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Penggunaan Estimasi
h.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. i.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
i.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. j.
136
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Investasi
j.
Investments
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau membayar kewajiban perusahaan asosiasi yang dijamin, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results, assets and liabilities of associate are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associate in excess of the Company’s interest in the associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associate to satisfy obligations of the associate that the Company has guaranteed, in which case, additional loss is recognized to the extent of such obligations or payments.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 19 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
k.
l.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of investment, and are measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the income (loss) of an associate.
Perubahan ekuitas anak perusahaan
Change of equity in subsidiaries
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries and recognized as income or expenses in the period the investments are disposed of.
Persediaan
k.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the specific identification method.
Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50% - 70% pada penayangan pertama dan 50% - 30% pada penayangan kedua. Persediaan program non film dan non sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50% - 70% for the first telecast and 50% 30% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
m. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
m.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and Equipment – Direct Acquisitions Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
- 20 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
137
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer
138
20 - 30 10 8 - 10 4- 8 4- 8 8 5 5 4 4 4
Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or over the lease period if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 21 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan n.
o.
p.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued n.
Aset Tetap Kerjasama
Property and Operations
Equipment
Under
Joint
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Property and equipment under joint operations represent assets owned jointly by RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Aset tetap kerjasama disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap – pemilikan langsung (Catatan 2m).
RCTI’s share in property and equipment under joint operations are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed based on the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment (Note 2m). o.
Penurunan Nilai Aset
Impairment of Asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam catatan 2f.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 2f. p.
Sewa
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments.
- 22 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
139
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
q.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Saham Diperoleh Kembali
q.
Jika Perusahaan memperoleh instrumen ekuitasnya yang telah dikeluarkan, instrumen ekuitas tersebut (treasury stock) harus dijadikan pengurang dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas. r.
140
Treasury Stock If the Company reaquires its own equity instruments, those instruments (treasury stock) shall be deducted from equity. No gain or loss shall be recognized in the profit or loss on the puchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own stocks. Consideration paid or received shall be recognized directly in equity.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
r.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2k). Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan (accrual basis).
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired is recorded as program inventory (Note 2k). Other expenses are recognized when incurred (accrual basis).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 23 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan s.
t.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued s.
Imbalan Pasca Kerja
Post-employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI dan anak perusahaan asing, memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company and its subsidiaries, except RCTI and foreign subsidiaries, provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
RCTI menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya, dan memberikan imbalan pasca kerja lain sesuai dengan kebijakan RCTI. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan pensiun normal berdasarkan kebijakan RCTI diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja manfaat pasti tanpa pendanaan.
RCTI has a defined benefit pension plan covering all its permanent employees, and also provides other post-employment benefits in accordance with its policy. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). The shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy is accounted for as unfunded defined postemployment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and 10% of the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortised on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, or as reduced by the fair value of plan assets.
Program Opsi Saham Karyawan
t.
Program opsi saham karyawan diberikan untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting.
Employee Stock Option Plan Employee stock option plan is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of option granted and charged to operations during the vesting period.
- 24 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
141
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan u.
v.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued u.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except when deferred tax assets and liabilities are for different entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba per Saham
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
w. Instrumen Keuangan Derivatif
142
Income Tax
w.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 25 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
x.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan resiko dan karakteristik kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary reporting segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 26 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
143
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 3.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 3.
KAS DAN SETARA KAS
2010 Kas Bank Rupiah US Dollar Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Bumiputera Bank Muamalat Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga US Dollar Union Bank of Switzerland Maybank Nusa United Overseas Bank Lainnya Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
2009
11.275
8.741
433.428 325.236
189.279 630.809
180.650 16.388 11.976 3.000 1.750 -
124.150 504 11.000 1.850
42.320 27.104 27.098 184
87.564 28.251 28.239 8.090
1.080.409
1.118.477
5,50% - 7,00% 2,25% - 2,5%
5,75% - 14% 1% - 7%
Seluruh bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga. 4.
Cash on hand Cash in banks Rupiah US Dollar Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Bumiputera Bank Muamalat Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga US Dollar Union Bank of Switzerland Maybank Nusa United Overseas Bank Others Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
2010
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009
Dana kelolaan Reksadana Obligasi yang dijamin dan bersifat senior Deposito berjangka
252.373 221.931
212.330 207.931
Managed funds Mutual funds
180.888 125.925
204.396
Senior secured guaranteed notes Time deposits
Jumlah
781.117
624.657
Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
144
CASH AND CASH EQUIVALENTS
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
7% -
8% - 12,5% 0,07% - 4,5%
- 27 -
Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Dana Kelolaan MNC Asset Management (MNC (d/h PT. Bhakti Asset Management (BAM))
Managed Funds AM)
MNC Asset Management (MNC AM) (formerly PT. Bhakti Asset Management (BAM))
Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk MNC AM (d/h BAM) sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai aset bersih KPD tersebut adalah sebesar Rp 212.330 juta. Pada tahun 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mencairkan seluruh investasi tersebut.
The Company and its subsidiaries appointed MNC AM (formely BAM) as fund manager to invest fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. These contracts have various terms less than one (1) year, starting on contract date. As of December 31, 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 212,330 million. In 2010, the Company and its subsidiaries has redeemed all the investments.
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever) dan Herst Investment Ltd (Herst)
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever) and Herst Investment (Herst)
Perusahaan menunjuk Reliancever dan Herst sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Perusahaan dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The Company appointed Reliancever and Herst as fund managers to invest the fund into marketable securities, with condition that if the return on investment is higher than the target agreed by both parties, the Company and fund managers shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment return derived from the fund.
Kontrak dengan Reliancever memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir 12 Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 131.575 juta.
The fund management contract with Reliancever has a term of one (1) year and will mature on July 12, 2011. As of December 31, 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 131,575 million.
Kontrak dengan Herst memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir 14 September 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 26.500 juta.
The fund management contract with Herst has a term of one (1) year and will mature on September 14, 2011. As of December 31, 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 26,500 million.
Express Cyber Ltd
Express Cyber Ltd
Perusahaan menunjukkan Express Cyber Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi surat berharga dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Perusahaan dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The Company appointed Express Cyber Ltd as fund manager to invest fund into marketable securities, with condition that if the return on investment is higher than the target agreed by both parties, the Company and fund manager shall be entitled to received 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the fund.
- 28 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
145
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
146
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Kontrak dengan Express Cyber Ltd memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir tanggal 30 Nopember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar US$ 4,5 juta atau ekuivalen dengan Rp 40.336 juta.
The fund management contract with Express cyber Ltd has term of one (1) year and will mature on November 30, 2011. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to US$ 4.5 million or equivalent to Rp 40,336 million.
Apical Asset Management Pte Ltd
Apical Asset Management Pte Ltd
Anak perusahaan menunjuk Apical Asset Management Pte., Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk saham pada Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII sejumlah 5.000 lembar saham dengan nilai aset bersih per lembar saham tersebut adalah US$ 1.200. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih investasi tersebut adalah sebesar Rp 53.962 juta.
A subsidiary appointed Apical Asset Management Pte., Ltd to invest fund into shares of Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII amounting to 5,000 shares with net assets value per share of US$ 1,200. As of December 31, 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 53,962 million.
Reksadana
Mutual Funds
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki penyertaan pada unit reksadana. Nilai wajar unit penyertaan reksa dana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 11.508 juta dan Rp 18.107 juta diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The Company and its subsidiaries have investment in mutual fund units. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of December 31, 2010 and 2009. Unrealized gain on mutual funds recognized in the consolidated statements of income amounted to Rp 11,508 million and Rp 18,107 million in 2010 and 2009, respectively.
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Notes
Pada tanggal 20 Desember 2010, anak perusahaan membeli obligasi dari pasar sekunder yang dijamin dan bersifat senior yang diterbitkan Aerospace Satellite Corporation Holding B.V (pihak hubungan istimewa) sejumlah Rp 180.888 juta dengan tingkat bunga 12,75% per tahun.
On December 20, 2010, a subsidiary purchased from secondary market senior secured guaranteed notes amounting to Rp 180,888 million issued by Aerospace Satellite Corporation Holding B.V (a related party) with fixed interest rate of 12.75% per annum.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan masing-masing sebesar Rp 50.463 juta dan Rp 156.216 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, time deposits with maturities of more than three months amounted to Rp 50,463 million and Rp 156,216 million, respectively.
Deposito berjangka sebesar Rp 75.462 juta pada tahun 2010 dan Rp 48.180 juta pada tahun 2009 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek anak perusahaan (Catatan 14).
Time deposits amounted to Rp 75,462 million in 2010 and Rp 48,180 million in 2009 were used as collaterals for subsidiaries’ short-term loans (Note 14).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 29 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 5.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 5.
PIUTANG USAHA
2010 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa PT. MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang iklan PT. Wira Pamungkas Pariwara PT. Optima Media Dinamika PT. Inter Pariwara Global PT. Quantum Pratama Media PT. Chou Senko Indonesia Lainnya
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2009
30.959 23.717 3.110
23.104 57.409 34.396 4.840
57.786
119.749
a. By customer Related parties PT. MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo PT. Optima Media Dinamika Others Total related parties Third parties Advertisements PT. Wira Pamungkas Pariwara PT. Optima Media Dinamika PT. Inter Pariwara Global PT. Quantum Pratama Media PT. Chou Senko Indonesia Others
248.325 67.894 62.092
218.000 61.206
44.467 43.171 1.444.220
60.075 29.730 824.513
1.910.169 49.036
1.193.524 342.474
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.959.205 (31.367)
1.535.998 (26.825)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah pihak ketiga
1.927.838
1.509.173
Total third parties
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
1.985.624
1.628.922
Total Accounts Receivable - Net
847.059
620.542
394.429 207.834 129.468 438.201
387.565 203.857 152.165 291.618
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.016.991 (31.367)
1.655.747 (26.825)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.985.624
1.628.922
Net
1.764.801 252.146 44
1.366.298 289.237 212
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.016.991 (31.367)
1.655.747 (26.825)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.985.624
1.628.922
Net
Jumlah piutang iklan Piutang non iklan
b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya
- 30 -
Total advertisements Non-advertisements
b. By age category Not yet due Past due 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days > 90 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
147
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. 6.
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate.
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2010
Pihak hubungan istimewa PT. Media Nusantara Press PT. Global Mediacom Tbk PT. MNC Skyvision Lainnya Jumlah pihak hubungan istimewa
7.
2009
7.487 632 13 3.269
2.376 673
Related parties PT. Media Nusantara Press PT. Global Mediacom Tbk PT. MNC Skyvision Others
11.401
3.049
Total related parties
Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
206.060 (91)
201.507 (91)
Third parties Allowance for doubtful accounts
Jumlah piutang pihak ketiga - bersih
205.969
201.416
Total third parties - net
Jumlah Piutang Lain-Lain - Bersih
217.370
204.465
Total Other Receivables - Net
7.
PERSEDIAAN 2010 Produksi sendiri dan program dibeli Produksi jadi Produksi dalam proses Subjumlah Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih
INVENTORIES
2009
2.412.714 22.782
2.593.439 12.202
2.435.496
2.605.641
(1.555.264)
(1.673.412)
In-house production and purchased programs Finished programs Programs in process Subtotal Less charged to current year expense
880.232
932.229
Non program Kertas Kaset Tabloid Lainnya
5.678 1.070 1.702 26.628
5.152 4.883 2.685 6.081
Non program Paper Cassettes Tabloid Others
Subjumlah
35.078
18.801
Subtotal
915.310
951.030
Jumlah Persediaan
Persediaan program tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Perusahaan dan anak perusahaan dapat meminta kembali copy film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
148
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Net
Total Inventories
Inventories for programs were not insured against risks of loss from fire or theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. If such risks occur, the Company and its subsidiaries can request a new copy of the film from distributor as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
- 31 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 8.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2010
9.
PREPAID TAXES
2009
Perusahaan Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 30) Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 30) Pajak pertambahan nilai - bersih
-
485
28.815 3.538
The Company Value added tax - net Overpayment of corporate income tax (Note 30) Subsidiaries Overpayment of corporate income tax (Note 30) Value added tax - net
Jumlah
6.489
32.519
Total
6.004
-
-
166
9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Investasi pada sebagai berikut:
perusahaan
Perusahaan asosiasi/Associates
asosiasi
Domisili/ Domicile
adalah
Investments in associates are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying amount 2010 2009
PT. Radio Panji Artha Swara Palembang PT. Media Nusantara Press Jakarta PT. Radio Tiara Gempita Buana Palembang PT. Radio Pesona Nanda Poespita Pekanbaru PT. Liiur Persada Tulungagung PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang Manado PT. Swara Manusa Indah Pontianak PT. Radio Kalender Angkasa Dumai PT. Optima Media Dinamika Jakarta
-
46 38 27 25 21 10 5 2
46 38 27 25 21 10 5 2 1.043
Jumlah/Total
174
1.217
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
Saldo akhir tahun
Aktivitas utama/ Principal activity
30,00 38,00 21,00 25,00 21,00 21,00 21,00 21,00 25,00
Penyiaran/Broadcast Media cetak/Print Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Agensi periklanan/Advertising agency
2009
1.217 (1.043) 174
Pada tahun 2010, saham investasi PT. Optima Media Dinamika dengan menjual seluruh saham kepada PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana dan Ny Judy Uway sebesar Rp 2.000 juta.
1.077 140 1.217
Beginning of year Equity in net income Sale of investment End of year
In 2010, the investment in shares of PT. Optima Media Dinamika were sold to PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana and Ny Judy Uway for Rp 2,000 million.
10. INVESTASI LAIN
Obligasi konversi Uang muka investasi Obligasi wajib tukar Jumlah
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
The changes in investments in associates are as follows:
2010 Saldo awal tahun Bagian laba bersih Pelepasan investasi
INVESTMENTS IN ASSOCIATES
10. OTHER INVESTMENTS
2010
2009
515.162 325.599 19.412 860.173
457.000 509.315 19.411 985.726
- 32 -
Convertible bonds Investment advances Mandatory exchangeable bonds Total
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
149
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 58.162 juta dan dapat dipertukarkan dengan 58.162 saham STN dan akan jatuh tempo 22 Desember 2013.
On December 22, 2010, the Company purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 58,162 million which are convertible into 58,162 shares and will be due on December 22, 2013.
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, the Company purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, the Company purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due in 3 years from the date the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, PT. Media Nusantara Informasi (MNI) membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP, jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang. Obligasi konversi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi kepada Perusahaan seharga Rp 49.000 juta.
On April 5, 2007, PT. Media Nusantara Informasi (MNI) purchased convertible bonds amounting to Rp 49,000 million which was issued by MNP, due on April 4, 2009 and can be extended. These bonds are convertible into 49,000 shares of MNP on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to the Company amounting to Rp 49,000 million.
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi, sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries investment advances, as follows:
Investasi pada usaha penyiaran Proyek pengembangan bisnis Aset restrukturisasi CTPI Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing (MNIP) Jumlah
150
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2010
2009
216.424 103.500
400.290 103.500
5.675
5.525
325.599
509.315
have
Investment in broadcasting business Project business development Restructuring asset of CTPI Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing (MNIP) Total
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. MIMEL menempatkan dana ini pada Marco Prince Corp dan Merlin Investment Fund masing-masing sejumlah US$ 19 juta dan US$ 40 juta. Pada tahun 2010, MIMEL mencairkan penempatan dananya pada Merlin Investment Fund.
Project business development represent funds for developing media asset in broadcasting and programs. MIMEL placed these funds in Marco Prince Corp and Merlin Investment Fund amounting to US$ 19 million and US$ 40 million, respectively. In 2010 MIMEL redeemed the fund in Merlin Investment Fund.
Perusahaan mempunyai aset restrukturisasi CTPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
The Company has restructuring assets of CTPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investment in media and broadcasting business.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 33 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Obligasi Wajib Tukar
Mandatory Exchangeable Bond
MNI mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga).
MNI has investment in a mandatory exchangeable bond amounting to Rp 19,411 million which is exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party).
11. ASET TETAP
11. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari 2010/ January 1, 2010
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan
183.465 186.603 9.993 1.309.610 148.522 73.621 5.897 17.495 179.431 669 35 19.932
Penambahan/ Additions
-
99.833 4.062 26.682 46.012 11.410
Pengurangan/ Deductions
-
-
10.172
622 7.378 13.804 1.702 252 7.476
9.485
26.846
27.282
16.475
9.265
2.161.233
247.362
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
1.006.376
-
-
2.592 10.461 27
Reklasifikasi/ Reclassifications
-
-
188 1.171 1.147 1.351 1.205
-
-
183.465 286.624 14.055 1.336.841 188.303 72.578 5.897 18.385 190.845 696 35 22.628 9.049
(5.063)
58.516
31 Desember 2010/ December 31, 2010
20.677 2.350.078
Acquisition cost Direct acquisitions Land Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Construction in progress Total acquisition costs
8.039
-
128.679 4.236 815.411 134.136 45.404 2.296 13.855 147.081 281 32 15.672
4.045
3.558
-
5.697
193.699
35.776
-
1.312.780
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Total accumulated depreciation
1.037.298
Net Book Value
123.460 2.830 716.451 108.894 44.355 1.559 10.912 129.359 146 29 11.652
9.234 1.406 99.099 30.730 8.820 737 9.457 17.974 135 3 12.059
5.210 1.154.857
-
-
4.015 139 5.488 7.771 6.514 252
<, ,
- 34 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
151
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 1 Januari 2009/ January 1, 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
152
Penambahan/ Additions
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pengurangan/ Deductions
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
-
31 Desember 2009/ December 31, 2009
181.847 179.714 9.096 1.146.376 154.938 71.017 6.313 16.060 164.885 204 34 15.751
1.618 6.339 897 119.570 8.702 9.419 1.435 12.598 343 4.181
6.106
1.993
-
1.386
9.485
21.380
48.092
-
(52.997)
16.475
1.973.721
215.187
5.832 15.360 5.957 416 110 -
27.675
116.791 1.875 619.473 101.251 42.550 847 8.826 112.233 65 21 7.842
6.669 955 102.278 15.187 9.396 712 2.086 17.173 81 8 3.810
-
3.164
1.607
-
1.014.938
159.962
-
5.300 7.544 7.152
-
47
20.043
958.783
-
-
-
550 49.496 242 (858) 2.058 122 1
-
-
2.161.233
(439)
439 -
183.465 186.603 9.993 1.309.610 148.522 73.621 5.897 17.495 179.431 669 35 19.932
Acquisition cost Direct acquisitions Land Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Construction in progress Total acquisition costs
1.154.857
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Total accumulated depreciation
1.006.376
Net Book Value
123.460 2.830 716.451 108.894 44.355 1.559 10.912 129.359 146 29 11.652 5.210
Beban penyusutan tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 171.280 juta dan Rp 159.962 juta.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 171,280 million and Rp 159,962 million in 2010 and 2009, respectively.
Penambahan aset tetap termasuk aset yang diperoleh dari akuisisi bisnis seperti dijelaskan di Catatan 34.
Addition to property and equipment includes assets acquired in business acquisition as detailed in Note 34.
Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan gedung studio di Jakarta, dan pembangunan stasiun transmisi berikut instalasinya yang diperkirakan selesai tahun 2011.
Construction in progress represents construction of studio building in Jakarta, and installation of transmission station which are estimated to be completed in 2011.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Anak perusahaan memiliki beberapa aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek (Catatan 14).
Certain property and equipment are used as collateral for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 14).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 35 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Rincian dari keuntungan (kerugian) penjualan aset adalah sebagai berikut:
Details of gain (loss) on disposal of property and equipment are as follows:
2010
2009
Hasil penjualan aset tetap
3.797
Nilai sisa bersih Harga perolehan Akumulasi penyusutan
9.622 (6.361)
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap
536
600
1.787 (1.005)
Proceeds from sale of property and equipment Net carrying amount Acquisition cost Accumulated depreciation
(183)
Gain (loss) on sale of property and equipment
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap termasuk aset tetap kerjasama (Catatan 12), kecuali tanah, diasuransikan kepada perusahaan asuransi yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Ramayana, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT. Asuransi AIU Indonesia, dan Tenet Insurance Company Fire SA, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.559.624 juta dan US$ 13.291.323.
As of December 31, 2010, property and equipment including property and equipment under joint operations (Note 12), except land, were insured with PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Ramayana, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT. Asuransi AIU Indonesia and Tenet Insurance Company Fire SA, against fire, theft and other possible risks for Rp 1,559,624 million and US$ 13,291,323.
Pada tanggal 31 Desember 2009 aset tetap termasuk aset tetap kerjasama (Catatan 12), kecuali tanah, diasuransikan kepada perusahaan asuransi pihak ketiga yaitu PT. Asuransi Ramayana, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT. Asuransi AIU Indonesia dan PT. Asuransi Jasa Indonesia, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.558.559 juta dan US$ 1.910.446. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, property and equipment including property and equipment under joint operations (Note 12), except land, were insured with PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Ramayana, PT. Asuransi Raksa Pratikara, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT. Asuransi AIU Indonesia and PT. Asuransi Jasa Indonesia, third parties, against fire, theft and other possible risks for Rp 1,558,559 million and US$ 1,910,446. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
12. ASET TETAP KERJASAMA
12. PROPERTY AND EQUIPMENT UNDER JOINT OPERATIONS
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama (Catatan 39b). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 39a). Rincian aset tetap kerjasama adalah sebagai berikut:
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities (Note 39b). Further RCTI, SCTV and INDOSIAR also have a joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR each assumed 1/3 each of the cost of relay stations which were built (Note 39a). The details of assets under joint operations are as follows:
- 36 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
153
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2010 Aset atas nama/Assets under the name of Jumlah/ RCTI SCTV INDOSIAR Total Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
626 3.576 20.220 9 148 4.257 28.836 (14.418) 14.418 (12.773)
1.082 3.692 12.696 71 90 3.795 21.426 (11.337) 10.089 (8.973)
1.645
1.116
67 594 1.539 10 19 365 2.594 (1.729) 865 (759) 106
1.775 7.862 34.455 90 257 8.417 52.856 (27.484) 25.372 (22.505) 2.867
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment Total SCTV's and INDOSIAR'S share RCTI's share Accumulated depreciation Net Book Value
2009 Aset atas nama/Assets under the name of Jumlah/ Total RCTI SCTV INDOSIAR Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain
1.040 2.845 11.099 71 77 3.434
205 1 364
1.686 6.626 31.319 80 226 8.012
Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR
28.813 (14.406)
18.566 (9.432)
570 (393)
47.949 (24.231)
Total SCTV's and INDOSIAR'S share
Bagian RCTI Akumulasi penyusutan
14.407 (12.624)
9.134 (7.966)
177 (35)
23.718 (20.625)
RCTI's share Accumulated depreciation
1.783
1.168
142
3.093
Jumlah Tercatat
Bagian RCTI atas beban penyusutan aset tetap kerjasama untuk tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 1.880 juta dan Rp 667 juta.
154
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment
646 3.576 20.220 9 148 4.214
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Net Book Value
RCTI’s share of depreciation on property and equipment under joint operations which was charged to operations amounted to Rp 1,880 million and Rp 667 million in 2010 and 2009, respectively.
- 37 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 13. GOODWILL
13. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan.
This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries acquired.
2010
2009
MIMEL dan anak perusahaan CTPI MNCN dan anak perusahaan CMI dan anak Perusahaan MNIG
634.945 242.718 51.153 18.636 3.677
385.719 242.718 39.598 18.636 3.677
MIMEL and subsidiaries CTPI MNCN and subsidiaries CMI and its subsidiaries MNIG
Jumlah
951.129
690.348
Total
43.435
62.997
(90.711) (40.010)
(54.213) (36.498)
Akhir tahun
(130.721)
(90.711)
Jumlah tercatat
863.843
662.634
Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi
Translation adjustment Accumulated amortization Beginning of year Amortization End of year Net carrying amount
14. SHORT TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2010
2009
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Panin
243.676 45.139 13.771 4.000 3.778
220.000 40.033 4.000 3.900
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Panin
Jumlah
310.364
267.933
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
RCTI
RCTI
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga cost of fund + 3% per tahun yang jatuh tempo 30 September 2010.
On September 12, 2008, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum, and which was due on September 30, 2010.
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were change to a short term loan with a maximum credit of Rp 220 billion and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
- 38 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
155
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan Sehubungan dengan hutang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in the agreement.
Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok sesuai dengan jadwal pembayaran untuk bulan Januari dan Pebruari 2011 sejumlah Rp 55.000 juta.
The Company has paid its loan as scheduled for January and February 2011 installment amounting to Rp 55,000 million.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 220.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 220,000 million.
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan anak perusahaan menadatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Standard Chartered Bank yang terdiri dari:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into credit facilities with Standard Chartered Bank, which consist of:
156
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate. Fasilitas trade finance sampai sejumlah S$10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari. Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 (dua belas) bulan. Fasilitas pinjaman jangka pendek sampai sejumlah S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 6 (enam) bulan.
Overdraft facilities up to S$ 3 million at prime rate interest. Trade finance facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of 90 days. Bond and guarantees facility up to S$ 5 million. This facility has a term of twelve (12) months. Short-term loan facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of six (6) months.
Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 23,675 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 23,675 million.
Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
MNI
MNI
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang kembali hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 27 Oktober 2010, fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2011 dengan tingkat bunga 8% per tahun.
On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility was again extended until December 26, 2010, with interest at 9% per annum. On October 27, 2010 the loan facility was extended again until December 26, 2011, with interest at 8% per annum.
Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta dan dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010 dan akan diperpanjang hingga tanggal 3 September 2011, dengan tingkat bunga 11,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik Perusahaan sebesar Rp 23.750 juta (Catatan 4).
On September 3, 2009, MNI obtained an additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum. This facility matured on September 3, 2010 and was extended until September 3, 2011, with interest at 11,25% per annum.The loan is secured by time deposit owned by the Company amounting to Rp 23,750 million (Note 4).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 39 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 20.144 juta dan Rp 22.033 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 20,145 million and Rp 22,033 million, respectively.
GIB
GIB
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari BRI berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2011 dan 3 Juli 2011. Fasilitas ini dikenakan bunga 8% per tahun. Fasilitas kredit dijamin dengan deposito sebesar Rp 21.080 juta pada tahun 2010 dan sebesar Rp 20.430 juta pada tahun 2009 (Catatan 4).
GIB obtained short-term loan facilities from BRI, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit of Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, and will be due on June 5, 2011 and July 3, 2011, respectively. The loan facilities bear interest of 8% per annum. The loan facilities are secured by time deposits amounting to Rp 21,080 million in 2010 and Rp 20,430 million in 2009 (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 13.000 juta dan Rp 18.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance Rp 13,000 million and Rp 18,000 million respectively.
MNCN
MNCN
Pada tanggal 15 September 2010, MNCN memperoleh pinjaman kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan jatuh tempo tanggal 15 September 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 8 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia dijamin dengan deposito milik Perusahaan sebesar Rp 12.632 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 11.995 juta.
On September 15, 2010, MNCN obtain bank loan credit working capital from BRI with a maximum credit limit of Rp 12,000 million loan will be due on September 15, 2011, the bears interest of 8% per annum, and secured by time deposit owned by the Company amounting to Rp 12,632 million. As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 11,995 million.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI juga memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Perpanjangan terakhir dilakukan tanggal 3 Mei 2010 dan jatuh tempo 4 Mei 2011. Tingkat bunga pinjaman adalah 1% di atas bunga deposito per tahun pada tahun 2010 dan 14,25% per tahun pada tahun 2009. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama Perusahaan sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 4). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 4.000 juta.
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. The last extension was done on May 3, 2010 and wil be due on May 4, 2011. Interest rate is 1% above interest on time deposit per annum in 2010 and 14.25% per annum in 2009. The loan is secured by time deposit owned by the Company of Rp 4,000 million in 2010 and 2009 (Note 4). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 4,000 million.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 25 Nopember 2010, MNCN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Central Asia dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga 6,5 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Central Asia dijamin dengan deposito milik Perusahaan sebesar Rp 14.000 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 13.771 juta.
On November 25, 2010, MNCN obtain loan overdraft facility from Bank Central Asia with a maximum credit limit of Rp 14,000 million with a term of one (1) year. The loan facility bear interest of 6.5% per annum, and secured by time deposit owned by the Company amounting to Rp 14,000 million. As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,771 million.
- 40 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
157
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum sebesar Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 13,5% per tahun pada tahun 2010 dan 15% per tahun pada tahun 2009 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 meter persegi di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 3.778 juta dan Rp 3.899 juta.
On November 4, 2008, CMI obtained a loan facility from Bank Panin with maximum amount of Rp 4,000 million and interest at 13.5% per annum in 2010 and 15% per annum in 2009 with a term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta (Note 11). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,778 million and Rp 3,899 million, respectively.
15. HUTANG USAHA
15. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2010
2009
a. Berdasarkan pemasok Program lokal PT. Sinemart Indonesia PT. Tripar Multivision Plus PT. Cipta Imaji Design PT. Rapi Film Lainnya, masing-masing di bawah 5% dari jumlah hutang usaha
Local programs PT. Sinemart Indonesia PT. Tripar Multivision Plus PT. Cipta Imaji Design PT. Rapi Film
22.633 12.952 8.210 -
56.593 20.100 53.428
49.605
283.091
Others, each below 5% of total trade accounts payable
93.400
413.212
Total local programs
Program asing Buena Vista Intl Inc. United Champ Assets Ltd. 20th Century Fox Lainnya
11.513 2.389 1.084 4.681
1.783 1.559 2.375
Foreign programs Buena Vista Intl Inc. United Champ Assets Ltd. 20th Century Fox Others
Jumlah program asing
19.667
5.717
Total foreign programs
Jumlah program lokal
Non program Pihak hubungan istimewa PT. Infokom Elektrindo PT. Global Mediacom Tbk PT. Media Nusantara Press PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNC Sky Vision Lainnya
Non programs Related parties PT. Infokom Elektrindo PT. Global Mediacom Tbk PT. Media Nusantara Press PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNC Sky Vision Others
24.636 5.741 2.351 692 76 1.265
37.101 4.277 316 4.441 518 741
34.761
47.394
Pihak ketiga
276.005
135.190
Third parties
Jumlah non program
310.766
182.584
Total non programs
423.833
601.513
Jumlah pihak hubungan istimewa
Jumlah
158
a. By supplier
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 41 -
Total related parties
Total
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2010
2009
b. Berdasarkan umur
b. By age category
Belum jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Lebih dari 90 hari
85.050 91.814 45.822 13.825 187.322
174.288 94.485 83.301 27.687 221.752
Not yet due 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days
Jumlah
423.833
601.513
Total
c. Berdasarkan mata uang
c. By currency
Rupiah US Dollar Euro Lainnya
318.739 101.144 3.337 613
503.527 95.916 1.602 468
Rupiah US Dollar Euro Others
Jumlah
423.833
601.513
Total
16. HUTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
2010 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan badan Anak perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun berjalan (Catatan 30) Tahun sebelumnya Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
2009
71 1.665 692 115 8.556 2.574
-
144 416 726 85 1.010
92.333 -
43.363
5.818 14.268 11.058 24.876 55.876 18.459
5.981 15.074 23.420 33.883 75.007 12.786
236.361
211.895
- 42 -
The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2) Value added tax - net Current income tax Subsidiaries Current income tax Current year (Note 30) Prior year Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax - net Others Total
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
159
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
17. HUTANG LAIN-LAIN
17. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2010 Pihak hubungan istimewa PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Infokom Elektrindo PT. Global Mediacom Tbk Lainnya
2009 Related parties PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Infokom Elektrindo PT. Global Mediacom Tbk Others
1.701 458 268 252
2.865 606 1.297 1.139
2.679
5.907
Pihak ketiga
157.660
51.839
Third parties
Jumlah Hutang Lain-lain
160.339
57.746
Total other accounts payable
Jumlah
Total
Dalam hutang pihak ketiga termasuk hutang kepada SCTV sebesar Rp 1.928 juta tahun 2010 dan Rp 6.352 juta tahun 2009 merupakan biaya penggantian aset tetap kerjasama.
Other payables to third parties include payable to SCTV amounting to Rp 1,928 million in 2010 and Rp 6,352 million in 2009 which represents reimbursements for property and equipment under joint operations.
Akun ini termasuk bagian jangka pendek dari hutang sehubungan dengan akuisisi Letang (Catatan 34).
The account also includes the current portion of payable to Letang’s shareholders in relation to the acquisition of Letang (Note 34).
18. HUTANG JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM LIABILITY
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform menandatangani term loan facility sebesar S$ 2 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 4% di atas cost of fund per tahun dengan pembayaran secara triwulan selama 3 (tiga) tahun mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2013.
On August 25, 2010, Innoform entered into a S$ 2 million Term loan facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% above cost of fund with quarterly repayments of over three (3) years commencing from first drawdown date, and which will mature on October 19, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas yang telah dicairkan oleh Innoform sebesar S$ 2 juta (setara dengan Rp 13.962 juta).
As of December 31, 2010, Innoform has withdrawn S$ 2 million (equivalent to Rp 13,962 million) from this facility.
2010 Jatuh tempo dalam setahun Pada tahun kedua Pada tahun ketiga Jumlah Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
160
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
4.663 4.663 4.636
Due in one year In the second year In the third year
13.962
Total
(4.671)
Less: current maturities
9.291
- 43 -
Non-current
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
19. HUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA
19. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
Pada tahun 2010, akun ini terutama merupakan hutang kepada pemegang saham Letang sehubungan dengan transaksi akuisisi Letang (Catatan 34).
In 2010, this account mainly represents payable to Letang’s shareholders in relation to the acquisition of Letang (Note 34).
20. HUTANG OBLIGASI – BERSIH
20. BONDS PAYABLE – NET 2010
Guaranteed Secured Notes, US$ 142,7 juta tahun 2010 dan 2009 setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi
2009
1.271.552
1.311.368
Guaranteed Secured Notes, US$ 142.7 million in 2010 and 2009 net of unamortized discount and debt issuance cost
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan, menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The Notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Nilai wajar hutang obligasi ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.242.774 juta.
As of December 31, 2010 the fair value of these bonds amounted to Rp 1,242,774 million.
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga Notes dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Notes ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila Perusahaan gagal meningkatkan kepemilikan saham pada CTPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of face value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011 with purchase option of up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of face value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if the Company fails to increase its equity interest in CTPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
- 44 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
161
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
162
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Notes ini dijamin oleh Perusahaan dan anak perusahaan, yaitu RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan CTPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada Perusahaan, RCTI dan CTPI; (iii) pengalihan hak atas bank yang dibatasi penggunaannya sejumlah US$ 25 juta; dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Sebagai tambahan, masing-masing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham CTPI akan dijadikan jaminan pada saat Perusahaan mengakuisisi tambahan 25% saham CTPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by the Company and its subsidiaries, which are RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and CTPI; (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to the Company, RCTI and CTPI; (iii) bank escrow of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of CTPI shall be pledged when the Company acquires such remaining stock of CTPI, and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bond obligations shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Cabang Hong Kong sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang CTPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta; dana untuk tambahan akuisisi 25% saham CTPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of CTPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in CTPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, Perusahaan belum meningkatkan kepemilikan saham di CTPI. Pada bulan Juni 2007, Perusahaan membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank yang dibatasi penggunaannya di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali notes tersebut, bank yang dibatasi penggunaannya dibebaskan sebagai jaminan.
The Company had not increased its equity interest in CTPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, the Company redeemed the notes of US$ 25 million using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan membeli kembali notes sebesar US$ 300.000.
In February 2009, the Company redeemed the notes of US$ 300,000.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204, termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes, periode sebelum 2010 dan dengan metode suku bunga efektif untuk periode dimulai 1 Januari 2010. Diskonto dan biaya emisi pinjaman yang belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes, for the period before 2010 and with effective interest rate method for the period starting January 1, 2010. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the Notes’ face value.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Notes ini memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of December 31, 2010 and 2009, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 45 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
21. HAK MINORITAS
21. MINORITY INTERESTS
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Minority interests in net assets of subsidiaries are as follows:
2010
2009
MIMEL dan anak perusahaan CTPI MNCP MNCN dan anak perusahaan CMI dan anak perusahaan SMN
578.472 79.856 6.038 3.080 1.054 579
529.833 62.654 2.819 3.124 1.488 373
MIMEL and its subsidiaries CTPI MNCP MNCN and its subsidiaries CMI and its subsidiaries SMN
Jumlah
669.079
600.291
Total
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih adalah sebagai berikut:
Minority interests in net subsidiaries are as follows:
2010
income
(loss)
of
2009
CTPI MNCP SMN MNCN and anak perusahaan CMI dan anak perusahaan MIMEL dan anak perusahaan
17.203 218 206 4 (433) (3.197)
10.260 (181) 202 271 6 493
CTPI MNCP SMN MNCN and its subsidiaries CMI and its subsidiaries MIMEL and its subsidiaries
Jumlah
14.001
11.051
Total
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK
Pemegang saham/ Name of stockholders
Jumlah saham/ Number of shares Series A
Series B
2010
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah/ Total
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
PT. Global Mediacom Tbk Mediacorp Investment Pte., Ltd. PT. Infokom Elektrindo Masyarakat/Public
4.324.999.000 1.000 1.375.000.000
5.551.577.798 942.382.000 702 1.579.544.000
9.876.576.798 942.382.000 1.702 2.954.544.000
71,70525 6,84182 0,00001 21,45292
987.658 94.238 295.454
Jumlah/Total
5.700.000.000
8.073.504.500
13.773.504.500
100,00000
1.377.350
Pemegang saham/ Name of stockholders
Jumlah saham/ Number of shares Series A
Series B
2009
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah/ Total
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
PT. Global Mediacom Tbk Mediacorp Investment Pte., Ltd. PT. Infokom Elektrindo Masyarakat/Public
4.324.999.000 1.000 1.375.000.000
5.514.077.978 942.382.000 702 1.593.539.320
9.839.076.978 942.382.000 1.702 2.968.539.320
71,55692 6,85369 0,00001 21,58938
983.908 94.238 296.854
Jumlah/Total
5.700.000.000
8.050.000.000
13.750.000.000
100,00000
1.375.000
- 46 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
163
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perubahan modal saham Perusahaan pada tahun 2010 berasal dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan (Catatan 35).
Changes in the Company’s capital stock in 2010 resulted from the exercise of the employee stock options (Note 35).
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-UP CAPITAL
Akun ini merupakan tambahan modal disetor yang berasal dari
This account represents additional paid-up capital from
2010 Penerbitan saham baru melalui Penawaran umum saham tahun 2007 Pelaksanaan opsi saham karyawan tahun 2010 Dikurangi: Nilai nominal saham Biaya emisi saham Tambahan modal disetor
2009
2.475.000 5.725 (275.000) (116.697) 2.089.028
24. SAHAM DIPEROLEH KEMBALI
(275.000) (116.697) 2.083.303
Issuance of new shares through public offering of shares in 2007 Exercise of the employee stock option in 2010 Less: Par value of shares Share issuance cost Additional paid-up capital
24. PURCHASE OF TREASURY STOCK
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham sebanyak 265.204.000 saham atau 1,93% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 100.294 juta.
In 2010, the Company repurchased 265,204,000 shares or 1.93% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 100,294 million.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham sebanyak 80.000.000 saham atau 0,58% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 21.256 juta.
In 2009, the Company repurchased 80,000,000 shares or 0.58% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 21,256 million.
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham sebanyak 50.557.500 saham atau 0,37% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.895 juta.
In 2008, the Company repurchased 50,557,500 shares or 0.37% of its issued and paid up capital with acquisition cost of Rp 8,895 million.
25. SELISIH KURS KEUANGAN
PENJABARAN
25. TRANSLATION ADJUSTMENTS
LAPORAN
Akun ini merupakan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan MIMEL dan anak perusahaan.
164
2.475.000
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
This account represents foreign exchange difference resulting from the translation of the financial statements of MIMEL and its subsidiaries.
- 47 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
26. PENDAPATAN USAHA
26. REVENUES
2010
2009
Iklan Televisi Media cetak Radio
3.846.993 169.059 32.307
2.942.735 122.797 30.145
Subjumlah
4.048.359
3.095.677
747.100
766.895
Lainnya
60.448
61.273
Jumlah
4.855.907
3.923.845
Content and value added services
Advertisements Television Print Radio Subtotal Content and value added services Ohers Total
Pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha bersih berasal dari PT. Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp 746.660 juta atau 15,38% dan Rp 589.827 juta atau 15% dari jumlah pendapatan usaha masing-masing tahun 2010 dan 2009.
Revenues from customers which individually represent more than 10% of the total revenues came from PT. Wira Pamungkas Pariwara Rp 746,660 million or 15.38% and Rp 589,827 million or 15% of total revenues in 2010 and 2009, respectively.
Pendapatan usaha dari pihak hubungan istimewa sebesar Rp 30.003 juta tahun 2010 dan Rp 147.134 juta tahun 2009 (Catatan 36).
Revenues from related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp 30,003 million and Rp 147,134 million, respectively (Note 36).
27. BEBAN LANGSUNG
27. DIRECT COSTS 2010
2009
Beban program dan penyiaran Program lokal Program asing Layanan pesan singkat Jasa satelit dan transponder Radio Kaset dan rekaman Lainnya Media Cetak
1.360.075 469.771 385.605 7.403 5.560 536 118.253 117.377
1.324.952 290.018 488.341 8.470 5.294 987 8.037 98.776
Program and broadcasting expenses Local program Foreign program Short messaging services Satellite and transponder services Radio Cassettes and recording Others Print
Jumlah
2.464.580
2.224.875
Total
- 48 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
165
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
28. UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE 2010
2009
Gaji dan tunjangan Promosi dan periklanan Listrik Sarana dan pemeliharaan Sewa Jasa profesi Pajak dan perizinan Perjalanan dan transportasi Perlengkapan dan alat kantor Imbalan pasca kerja Kendaraan Komunikasi Penagihan Asuransi Lainnya
458.766 125.543 59.776 55.108 45.400 37.587 23.217 22.939 19.561 17.228 14.663 12.053 7.046 6.141 51.366
380.201 172.524 45.983 45.091 45.624 39.664 15.271 23.073 27.692 25.487 12.005 13.129 4.524 6.356 68.779
Salaries and allowances Advertising and promotion Electricity Facility and maintenance Rental Professional fees Taxes and licenses Travelling and transportation Supplies and office equipment Post-employment benefits Motor vehicles Communication Collection Insurance Others
Jumlah
956.394
925.403
Total
29. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES
29. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
2010
2009
Beban bunga Arrangement fee dan premi swap Amortisasi biaya emisi pinjaman
185.986 18.918 12.453
216.122 34.346 12.469
Interest expense Arrangement fee and swap premium Amortization of debt issuance cost
Jumlah
217.357
262.937
Total
30. PAJAK PENGHASILAN
30. INCOME TAX
Beban pajak terdiri dari:
Tax expense consists of the following:
2010 Pajak kini Perusahaan Anak Perusahaan
2.574 256.022
142.746
Current tax The Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
258.596
142.746
Total current tax
11.280 9.998
Deferred tax The Company Subsidiaries
Pajak tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah pajak tangguhan Jumlah
166
2009
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
23.798 (1.544) 22.254
21.278
280.850
164.024
- 49 -
Total deferred tax Total
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pajak kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
2009
1.025.069
560.692
(932.898)
(548.784)
92.171
11.908
460 1.800 807
518 2.690 -
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja Amortisasi biaya pinjaman Beban penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Kesejahteraan karyawan Beban bunga Beban pajak Representasi Keuntungan investasi Penghasilan bunga Lain-lain
680
(730)
558 9.636 5.481 638 (13.423) (24.370) 34.797
30 22.765 10.279 472 (7.480) (29.465) 6.598
Nondeductible (nontaxable) items Employee welfare Interest expense Tax expenses Representation Gain on investment Interest income Others
Laba fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya
109.235 (98.941)
17.585 (116.526)
Taxable income of the Company Prior year fiscal loss
Laba (rugi) fiskal Perusahaan
10.294
(98.941)
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Income before tax of the Company Temporary differences Post-employment benefits Amortization of debt issuance cost Provision for doubtful account expense Depreciation of property and equipment
Tax income (fiscal loss) of the Company
Current tax expense and income tax payable are computed as follows:
2010
2009
2.574 256.022
142.746
Corporate income tax The Company Subsidiaries
(8) (71.156) (92.956)
(51) (49.030) (57.248)
Less income tax paid: Income taxes Article 22 Article 23 Article 25
Jumlah Pajak penghasilan lebih bayar tahun sebelumnya
94.476
36.417
Jumlah
94.422
Beban pajak kini anak perusahaan Perusahaan Anak perusahaan Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
(54)
(22.035) 14.382
- 50 -
Total Prior year prepaid tax Total
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
167
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2010
168
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2009
Terdiri dari: Pajak lebih bayar (Catatan 8) Perusahaan Anak perusahaan Tahun berjalan Tahun sebelumnya Pajak kurang bayar (Catatan 16) Perusahaan Anak perusahaan
2.574 92.333
43.363
Consist of: Tax overpayment (Note 8) The Company Subsidiaries Current year Previous year Tax underpayment (Note 16) The Company Subsidiaries
Jumlah
94.422
14.382
Total
(431) (54)
(166) (509) (28.306)
Pada tanggal 27 April 2010, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 905 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21, PPh 23 dan PPh 4 (2) dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 133 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 780 juta.
On April 27, 2010, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 905 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax and Income Tax article 21, 23 and 4 (2) totalling Rp 123 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 780 million.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21 dan PPh 23 dengan total Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax and Income Tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
Pada bulan April 2010, CTPI menerima Surat Ketetapan Pajak untuk semua jenis pajak tahun 2008, dengan jumlah pajak kurang bayar sebesar Rp 16.027 juta. CTPI telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi keberatan masih dalam proses.
On April 2010, CTPI received Tax Assessment Letter covering all 2008 taxes, with total underpayment of Rp 16,027 million. CTPI filed an Objection Letter and as of the issuance date of these consolidated financial statements, the objection is still in process.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 51 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2010 Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Beban penyisihan piutang ragu-ragu Akumulasi rugi fiskal Biaya pinjaman
-
Jumlah Anak perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Persediaan Lain-lain Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih
796 594 202 (560)
2009
626 479
24.735 (1.010)
1.032
24.830
10.750 9.054 9.657 4.982 (1.645)
7.988 1.589 5.346 3.388 320 11.993
32.798
30.624
33.830
55.454
Deferred tax assets - net The Company Property and equipment Post-employment benefits obligation Provision for doubtful account Accumulated fiscal losses Debt issuance cost Total Subsidiaries Post-employment benefits obligation Allowance for doubtful accounts Accumulated fiscal loss Property and equipment Inventory Others Total Net deferred tax assets
Kewajiban pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja Amortisasi biaya pinjaman Aset tetap Lain-lain
9.816 (2.076) (21.766) (22.063)
9.803 (4.224) (13.961) (2.582)
Deferred tax liabilities - net Subsidiaries Post-employment benefits obligation Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(36.089)
(10.964)
Net deferred tax liabilities
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Based on Tax Law No. 36 year 2008, an amendment of Tax Law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at a flat rate of 28% effective from January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, the deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or liability is settled.
- 52 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
169
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:
2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
2009
(932.898)
(548.784)
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
92.171
11.908
Income before tax of the Company
23.043
2.977
1.025.069
Laba sebelum pajak Perusahaan Beban (manfaat) pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Penyesuaian kompensasi rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan di masa mendatang Beban pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
3.330
800
26.373 254.477
7.503 11.280 152.744
Fiscal loss applied to taxable income Tax expense of the Company Tax expense of subsidiaries
Beban pajak - bersih
280.850
164.024
Tax expense - net
31. LABA PER SAHAM
Tax expense (benefit) at effective tax rates Tax effect of non deductible expenses (non taxable income)
31. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Below are the data used for the computation of basic earnings per share:
Laba
Earnings
Laba bersih tahun berjalan
2010
2009
730.218
385.617
Net income for the year
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The weighted average number of outstanding shares (denominator) for the computation of basic earnings per share are as follows:
Saldo awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham diperoleh kembali Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dilusian
170
560.692
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
2010
2009
13.750.000.000
13.750.000.000
1.127.568 (318.261.645) 13.432.865.923 22.846.297 13.455.712.220
- 53 -
(32.524.400) 13.717.475.600 13.717.475.600
Beginning balance Weighted average number of shares issued through the employee stock option Weighted average number of treasury stock Total weighted average number of shares for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Total weighted average number of shares outstanding for the purpose of diluted earnings per share
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian pada tahun 2009 karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham dilutif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
The Company did not compute the diluted earnings per share in 2009 as the Company has no dilutive potential ordinary shares for the year ended December 31, 2009. 32. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVED
32. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM a.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 304 tanggal 27 April 2010 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 7 per saham dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.000 juta.
a.
Jumlah pembayaran dividen yang dilakukan Perusahaan sebesar Rp 93.996 juta. b.
Based on the Minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 304 dated April 27, 2010 of Sutjipto S.H., M.Kn., notary in Jakarta the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2009 amounting to Rp 7 per share and the appropriation of general reserve amounting to Rp 1.000 million. Dividends paid by the Company amounted to Rp 93,996 milion.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 147 tanggal 17 Juni 2009 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 5 per saham.
b.
Jumlah pembayaran dividen yang dilakukan Perusahaan sebesar Rp 68.147 juta.
Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No.147 dated June 17, 2009 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounting to Rp 5 per share. Dividends paid by the Company amounted to Rp 68,147 million.
33. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA
33. PENSION PLAN BENEFITS
AND POST-EMPLOYMENT
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
RCTI menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom dan RCTI merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi RCTI dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
RCTI established a defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. This plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founder is Mediacom and RCTI as co-founder. The pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employee’s basic salary.
- 54 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
171
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Amount charged to consolidated statements of income with respect to pension plan are as follows:
2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Hasil yang diharapkan dari aset program
10.081 9.392 14.170 (459)
8.603
6.768
Current service cost Interest expense Net actuarial losses Adjustment for restriction on plan asset Expected return on plan assets Total
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2010
2009
131.889 (9.612) 28.482 (160.371)
96.609 (9.612) 28.941 (125.550)
(9.612)
(9.612)
Mutasi biaya pensiun dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
Present value of obligations Unrecognized actuarial loss Unrecognized assets Fair value of plan assets Net onpension plan asset plan asset
Movements in prepaid pension expense as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Beban pensiun Kontribusi dibayar
(9.612) 8.603 (8.603)
(9.612) 6.768 (6.768)
Balance at beginning of year Amount charged to income Contributions paid
Saldo akhir tahun
(9.612)
(9.612)
Balance at end of year
Aset program pensiun terutama terdiri dari rekening giro bank, deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana dan surat berharga yang diperdagangkan di bursa.
The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits, shares of stock, bonds, mutual funds, and government securities traded in the stock exchange.
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi utama sebagai berikut:
The cost of providing the defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuary, using the Projected Unit Credit method with the following key assumptions:
2010 Tingkat bunga per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas
Umur pensiun normal (tahun)
172
4.806 (26.053)
Saldo yang termasuk dalam neraca konsolidasi yang sesuai dengan program pensiun adalah sebagai berikut:
Aset program pensiun bersih
7.105 10.896 10.014
(24.581)
Jumlah
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program
2009
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
2009
10,0% 10,0% 8,0% 8,0% Commissioners Commissioners Standard Ordinary Standard Ordinary Tables 1980 Tables 1980 (CSO 1980) (CSO 1980) 55 55 - 55 -
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate
Normal pension age (years)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Perusahaaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and its subsidiaries, except for RCTI, also calculate and record estimated postemployment benefits for all of their qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakan berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI also recognized the cost of providing postemployment benefits other than pension plan in accordance with the policy which represents the shortage of benefits provided by the pension plan and the benefits based on RCTI’s policy.
Beban imbalan pasca kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2010
2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya pemutusan kontrak kerja Biaya jasa lalu Koreksi aktuarial Selisih pembayaran
13.379 8.426 1.338 342 302 1
11.768 6.738 813 2.054 4
Amortisasi laba/rugi yang tidak diakui Kerugian aktuarial Keuntungan curtailment Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian penyelesaian
(65) (404) (875) (5.216) -
-
Jumlah
17.228
20.584
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui dalam neraca konsolidasi sebagai berikut:
-
(312) (497) 16
Current service cost Interest expense Termination cost Past service cost Actuarial correction Excess Payment Amortization of unrecognized gain or loss Actuarial loss Curtailment gain Amortization of past service cost Settlement loss Total
The post-employment benefits obligation in the consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui
84.432 (581) 787
89.629 (14.389) (2.221)
Kewajiban bersih
84.638
73.019
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost Net liability
Movement in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat
73.019 17.228 (5.609)
56.335 20.584 (3.900)
Beginning of the year Amount charged to income Benefits payment
Jumlah
84.638
73.019
Total
- 56 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
173
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja lain dihitung oleh PT. Eldridge Gunaprima Solution, PT. Rileos Pratama dan PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal (tahun)
The cost of providing other post-employment benefits is calculated by PT. Eldridge Gunaprima Solution, PT. Rileos Pratama and PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the following assumptions:
2010
2009
8,1% - 10,5%
10% - 12%
Discount rate per annum Salary increment rate 5% - 10% 5% - 10% per annum CSO 1980 dan/and TMII CSO 1980 dan/and TMII Mortality rate Normal retirement 55 55 age (years)
RCTI memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti besar untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.774 juta dan Rp 1.557 juta. Imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
RCTI provides other long-term benefits such as grand leaves amounting to Rp 1,774 million and Rp 1,557 million in 2010 and 2009, respectively. Other long-term benefit was determined based on years of service.
34. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
34. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada tanggal 13 Januari 2010, LTON, anak perusahaan, telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd (Letang). Pembayaran secara tunai sebesar US$ 3,315 juta dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2011 dan 2012, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
On January 13, 2010, LTON, a subsidiary, has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang), with payment of US$ 3.315 million in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2011 to 2012 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
Letang Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban Nilai wajar aset bersih
7.782 712 22.283 (2.606) 28.171
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Goodwill
14.088 48.596
Fair value of the net assets acquired: Goodwill
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
30.331 32.353
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
174
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
(30.331) 539 (29.792)
- 57 -
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersamasama dengan LTON telah mengakuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd (Innoform), senilai S$ 9,75 juta. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan LTON sebesar 50%. Pada Juni 2010, LTON menambah kepemilikan dengan membeli 25% saham baru yang diterbitkan oleh Innoform. Sehingga kepemilikan MIMEL turun menjadi 12,5% dan LTON meningkat menjadi 75%.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with LTON acquired 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform), for a total amount of S$ 9.75 million. MIMEL was apportioned 25% ownership and LTON, was assigned 50%. In June 2010, LTON increased ownership by 25% through purchased of new shares issued by Innoform. The MIMEL ownership decreased to 12.5% and LTON increased to 75%.
Innoform Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
14.012 29.213 73.083 (55.058)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
61.250
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
38.282 26.269
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
64.551
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh
(64.551) 14.012
Arus kas keluar bersih
(50.539)
Pada tanggal 31 Agustus 2010, Perusahaan bersama dengan MIMEL dan LTON telah mengakuisisi 100% saham PT. Linktone Indonesia (Linktone). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset Linktone.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On August 31, 2010, the Company, MIMEL and LTON acquired 100% shares PT. Linktone Indonesia (Linktone). This acquisition was accounted for using the purchase method base on the fair value of the net assets of Linktone.
Linktone Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban Nilai wajar aset bersih
39.600 3.459 59.993 (44.326) 58.726
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
58.726 174.361
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
233.087
Total acquisition cost
- 58 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
175
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Linktone Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
233.087
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
233.087
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(233.087) 3.245 (229.842)
Pada tanggal 12 September 2010, MNCN telah mengakuisisi 34,7% saham PT. Radio Cakra Awigra (RCA). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RCA.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On September 12, 2010, MNCN acquired 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA). This acquisition was accounted for using the purchase method base on the fair value of the net asset of RCA.
RCA Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tidak lancar Kewajiban
Fair value of the net assets acquired: Current assets Non current assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
1.150
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
399 1.101
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
500 1.000
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
176
2.510 1.390 (2.750)
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
(500) 128 (372)
- 59 -
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 15 Desember 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% saham PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan merode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RARH.
On December 15, 2010, MNCN acquired 75% shares in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). This acquisition was accounted for using the purchase method base on the fair value of the net asset of RARH.
RARH Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Kewajiban
5.385 21 (7.345)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Liabilities
Nilai wajar aset bersih
(1.939)
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
(1.454) 10.454
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
9.000
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(9.000) 78
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired
(8.922)
35. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
Net cash outflows
35. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan tertanggal 20 April 2007, Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk melaksanakan Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan Manajemen Perseroan (“EMSOP”). EMSOP dilaksanakan Perseroan dengan cara memberikan hak opsi kepada karyawan dan manajemen Perseroan untuk membeli dan memiliki saham perseroan (“Hak Opsi”).
Based on the Decision of Shareholders of the Company dated 20 April 2007, the Company's shareholders approved to implement the Employee and Management Stock Ownership Program ("EMSOP"). The Company implemented the EMSOP by granting stock options to its employees and management to purchase and own shares of the Company ("Option Rights").
EMSOP akan dialokasikan dalam 5 tahap dengan ketentuan sebagai berikut :
EMSOP will be allocated in 5 stages with the following conditions:
1. Tahapan Pertama sebanyak 20% dari jumlah Opsi dan akan diberikan pada tahun 2007. 2. Tahapan Kedua sebanyak 20% dari jumlah Opsi dan akan diberikan pada tahun 2008. 3. Tahapan Ketiga sebanyak 20% dari jumlah Opsi dan akan diberikan pada tahun 2009. 4. Tahap Keempat sebanyak 20% dari jumlah Opsi dan akan diberikan pada tahun pada tahun 2010. 5. Tahap Kelima sebanyak 20% dari jumlah Opsi dan akan diberikan pada tahun 2011.
1. 2. 3. 4. 5.
- 60 -
First Stages of as much as 20% of the Option and will be awarded in 2007. Second Stage as much as 20% of the Option and will be given in the year 2008. Third stage as much as 20% of the Option and will be awarded in 2009. Fourth stage as much as 20% of the Option and will be given during the year in 2010. Fifth stage as much as 20% of the Option and will be awarded in 2011.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
177
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Harga pelaksanaan EMSOP untuk tahap I adalah sama dengan harga Penawaran Umum Saham Perseroan, yaitu Rp 900 per saham. Sedangkan harga pelaksanaan EMSOP untuk tahap II,III, IV dan V adalah sebesar harga rata – rata penutupan saham Perseroan di Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut – turut dipasar regular sebelum tanggal dilakukannya pemberitahuan mengenai periode pelaksanaan hak opsi oleh Perseroan kepada Bursa Efek Jakarta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
The exercise price of the EMSOP for phase I is equal to the Company's Initial Public Offering price of Rp 900 per share. While the exercise price EMSOP for stage II, III, IV and V is the average closing price of the Company’s shares on the Stock Exchange where shares the Company are listed during the 25 consecutive regular trading days prior to the Company’s notification to the Jakarta Stock Exchange of the exercise of the option, taking into consideration the prevailing regulations.
Berdasarkan Keputusan Komite EMSOP No. 087Kom EMSOP/MNC-HR/X/10, Komite EMSOP memutuskan untuk melaksanakan program kepemilikan saham perseroan tahap kedua opsi saham sebanyak 82.500.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 dan tahap ketiga sebanyak 82.500.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 255.
Under Circular No. EMSOP Committee. 087Kom EMSOP/MNC-HR/X/10, EMSOP Committee decided to implement the second phase of the stock option for as much as 82,500,000 shares at an exercise price of Rp 250 and the third stage as many as 82,500,000 shares at an exercise price of Rp 255.
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option was estimated on the grant date using the Black-Scholes model of Option Pricing. Key assumptions used in calculating the fair value of the option are as follows:
2010 Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan
0,00% 6,009% 2 tahun/years 55,48% 2,42%
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend Changes in outstanding options are as follows:
Jumlah opsi/ Number of rights Opsi beredar 1 Januari 2010 Opsi diberikan selama tahun 2010 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
82.500.000 (23.504.500)
Opsi beredar 31 Desember 2010
58.995.500
Pada tanggal 31 Desember 2010, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masingmasing sebesar Rp 2.536 juta 36. SIFAT DAN ISTIMEWA
178
TRANSAKSI
Outstanding options at January 1, 2010 Options granted in 2010 Options exercised in 2010 Outstanding options at December 31, 2010 As of December 31, 2010, other capital in relation to options exercised amounted to Rp 2,536 million.
HUBUNGAN
36. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
a.
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 61 -
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) is the majority stockholder of the Company.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
b.
Mediacom merupakan pemegang saham mayoritas PT. MNC Sky Vision (MNCSV) dan PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
b.
Mediacom is the majority stockholder of PT. MNC Sky Vision (MNCSV) and PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
c.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan pemegang saham utama Mediacom. PT. Bhakti Capital Indonesia (BCI), PT. MNC Asset Management (MNC Asset) (d/h PT Bhakti Asset Management), PT. MNC Finance (d/h PT. Bhakti Finance) dan PT. MNC Securities (d/h Bhakti Securitas) merupakan pihak hubungan istimewa karena pemegang sahamnya sama atau pada akhirnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan.
c.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the ultimate stockholder of Mediacom. PT. Bhakti Capital Indonesia (BCI), PT. MNC Asset Management (MNC Asset) (formerly PT. Bhakti Asset Management), PT. MNC Finance (formerly PT. Bhakti Finance) and PT. MNC Securities (d/h Bhakti Securitas) are related parties that have the same stockholder or ultimate stockholder as the Company.
d.
RCTI merupakan pendiri Koperasi Karyawan RCTI.
d.
RCTI is the founder of Koperasi Karyawan RCTI.
e.
PT. Usaha Gedung Bimantara merupakan perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan.
e.
PT. Usaha Gedung Bimantara has the same members of management as the Company.
f.
CMI merupakan pemegang saham mayoritas PT. Optima Media Dinamika (Optima) pada tahun 2009.
f.
CMI is the majority stockholder of PT. Optima Media Dinamika (Optima) in 2009.
Pada tahun 2010 CMI telah melepas saham Optima (Catatan 9), maka Optima bukan pihak hubungan istimewa dengan Perusahaan. g.
In 2010, CMI has released shares of Optima (Note 9), thus, it is not considered a related party of the Company.
MNI merupakan pemegang saham minoritas PT. Media Nusantara Press.
g.
MNI is the minority stockholder of PT. Media Nusantara Press.
Transaksi dan Saldo Hubungan Istimewa
Transactions and Balances with Related Parties
a.
a.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh pendapatan usaha dari pemasangan iklan dan layanan pesan singkat dari pihak hubungan istimewa yang dilakukan dengan syarat-syarat normal sebagaimana halnya transaksi dengan pihak ketiga. Rincian pendapatan dan piutang usaha hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pendapatan/ Revenues MNCSV Infokom Optima Lainnya/Others Jumlah/Total Persentase terhadap total pendapatan/Percentage of total revenue
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries obtained revenues from advertisement and short messaging services with related parties which, according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The details of revenues and accounts receivable with related parties are as follows:
2010 Piutang usaha/ Accounts receivable
25.177 4.605 221 30.003
30.959 23.717 3.110 57.786
0,62%
Persentase terhadap total aset/ Percentage of total assets
Pendapatan/ Revenues
2009 Piutang usaha/ Accounts receivable
14.036 52.038 69.766 11.294 147.134 3,75%
0,75%
- 62 -
23.104 57.409 34.396 4.840 119.749
1,57%
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
179
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
b.
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama pembangunan dan pemberian jasa layanan operasional stasiun transmisi dengan Infokom, dengan jangka waktu 7 tahun (Catatan 40c).
b.
In 2005, GIB entered into a cooperation agreement in developing and servicing operational transmission station with Infokom, with a term of 7 years (Note 40c).
c.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
c.
The Company and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties among others, as follows:
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from payments of expenses of the Company and its subsidiaries paid on their behalf by related parties or vice versa.
RCTI mempunyai hubungan rekening koran dengan Koperasi Karyawan RCTI.
RCTI has current accounts Koperasi Karyawan RCTI.
Perusahaan, MNI, MNIG dan MNCN mempunyai transaksi pembiayaan pembelian aset tetap dengan PT. MNC Finance (d/h PT. Bhakti Finance).
The Company, MNI, MNIG and MNCN entered into a financing transactions on the purchase of property and equipment with PT. MNC Finance (formerly PT. Bhakti Finance).
Perusahaan mempunyai hutang kepada Infokom atas biaya perawatan peralatan studio.
The Company has a payable to Infokom for studio equipment maintenance.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah piutang dan hutang pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Piutang pihak hubungan istimewa
As of December 31, 2010, accounts receivable from and accounts payable to related parties were as follows:
20 538
MNCSV Others
Jumlah
558
Total
Hutang kepada pihak hubungan istimewa
Accounts payable to related parties
2010
2009
Infokom Lainnya
1.076 937
1.381
Jumlah
2.013
1.381
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yang dijelaskan di Catatan 6.
d.
37. INFORMASI SEGMEN
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Infokom Others Total
The Company and its subsidiaries also entered into other transaction with related parties as mentioned in Note 6.
37. SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu televisi, radio, media cetak dan agensi periklanan.
180
Accounts receivable from related parties
2010
MNCSV Lainnya
d.
with
The business segment of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services which are television, radio, print media and advertising agency.
- 63 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Televisi/ Television
Radio/ Radio
Media Cetak/ Print
The segment information of the Company and its subsidiaries is as follows: 2010 Agensi periklanan/ Advertising Agency
PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan
4.767.980 46.715 4.814.695
35.255 819 36.074
207.899 27.131 235.030
366.850 3.079 369.929
HASIL SEGMEN
1.168.844
3.492
10.700
6.096
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
(522.077) (77.744) (599.821) -
4.855.907 4.855.907
REVENUES External revenues Intersegment revenues Total revenues
1.189.132
SEGMENT RESULTS
Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan kurs mata uang asing Amortisasi goodwill Beban lain-lain bersih tidak dapat dialokasi Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
266 (280.850) 744.219 (14.001)
Unallocated other expenses - net Tax expense Income before minority interests Minority interests
Laba bersih
730.218
Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan
33.720 (217.357) 59.318 (40.010)
HASIL SEGMEN
9.638.533
48.678
67.388
146.249
(1.704.305)
8.196.543 8.196.543
4.206.551
45.598
67.389
145.194
(1.704.305)
2.760.427 2.760.427
LIABILITIES Segment liabilities Consolidated Total Liabilities
160.246
3.829
6.584
Radio/ Radio
Media Cetak/ Print
621
2009 Agensi periklanan/ Advertising Agency
3,608,678 100,640 3,709,318
33,677 346 34,023
170,054 2,032 172,086
340,552 11,049 351,601
583,367
4,328
12,790
6,739
-
Eliminasi/ Elimination (229,116) (114,067) (343,183) -
171.280
3,923,845 3,923,845
REVENUES External revenues Intersegment revenues Total revenues
607,224
SEGMENT RESULTS
29,435 (262,937)
Interest income Interest expense and financial charges
230,193 (36,498)
Gain on foreign exchange Amortization of goodwill Equity in net income of associates
(6,865) (164,024) 396,668 (11,051)
Laba bersih
385,617
140
9,127,596
45,702
67,956
150,567
(1,750,457)
Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan
2,696,375
42,578
45,922
141,178
(1,750,457)
3,591
7,590
931
- 64 -
-
Unallocated other expenses - net Tax expense Income before minority interests Minority interests Net income
7,641,364
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
7,641,364
Consolidated Total Assets
1,175,596 1,579,301 2,754,897
154,231
Depreciation
Jumlah/ Total
Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan kurs mata uang asing Amortisasi goodwill Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban lain-lain bersih tidak dapat dialokasi Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
Gain on foreign exchange Amortization of goodwill
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Consolidated Total Assets
Televisi/ Television PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan
Interest income Interest expense and financial charges
166,343
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated segment liabilities Consolidated Total Liabilities Depreciation
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
181
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 38. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
38. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah nosional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah nosional US$ 100 juta, tergantung pada kurs USD/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada Perusahaan. Pada tahun 2009, Perusahaan mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on a Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the USD/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights and obligations under the hedge transaction to the Company. In 2009, the Company transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
39. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
39. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan, selain MIMEL, LTON, Letang dan Innoform mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries, except elain MIMEL, LTON, Letang and Innoform had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
2010 Mata Uang Asing/ Foreign currencies (Nilai penuh/ Full amount Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha
Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain
USD Lainnya/ Others USD USD Lainnya/ Others USD USD USD
Jumlah aset
182
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Ekuivalen/ Equivalent Rp
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Ekuivalen/ currencies (Nilai penuh/ Equivalent Rp Full amount
3.624.134
32.585
83.372.746
783.685
Assets Cash and cash equivalents
4.486.297 3.306.685
204 40.336 29.730
19.702.747 30.769.906
257 185.206 289.237
Short-term investments Trade accounts receivable
44 245
13.744.109
212 129.195
43.684.865 470.315
410.638 4.421
27.297 -
103.144
- 65 -
1.802.851
Other accounts receivable Advance and prepaid expenses Other assets Total assets
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2010 Mata Uang Asing/ Foreign currencies (Nilai penuh/ Full amount Kewajiban Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Hutang obligasi - bersih
USD SGD EUR USD EUR GBP USD EUR SGD USD
Ekuivalen/ Equivalent Rp
8.273.294 18.723 279.097 3.280.690 97.649 18.969 25.670 1.040 -
74.385 131 3.337 29.497 1.167 264 231 12 -
Jumlah kewajiban
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Ekuivalen/ currencies (Nilai penuh/ Equivalent Rp Full amount 10.203.767 56.192 118.610 10.508.802 97.647 33.239 850.842 1.040 1.917 139.507.195
109.024
Jumlah Aset (Kewajiban) Bersih
1.517.891
(5.880)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
95.916 376 1.602 98.783 1.319 502 7.998 14 13 1.311.368
284.960
Liabilities Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Bonds payable - net Total liabilities Net Asset (Liabilities)
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 2009 Rp Rp GBP 1 Euro 1 US$ 1 S$ 1 RM 1 HKD 1 JPY 100
13.894 11.956 8.991 6.981 2.916 1.155 10.029
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan selisih kurs sebesar Rp 59.318 dan Rp 230.193 juta masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
15.114 13.510 9.400 6.699 2.747 1.212 10.170
1 GBP 1 Euro 1 US$ 1 S$ 1 RM 1 HKD 100 JPY
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange amounting to Rp 59,318 and Rp 230,193 million in 2010 and 2009, respectively.
- 66 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
183
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 40. COMMITMENTS
40. IKATAN a. Pada tanggal 29 September 2009, MNC Group mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan / atau diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini berlaku sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, MNC Group juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang.
a. On September 29, 2009, MNC Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid from September 25, 2008 and for a few years ahead and subject to extension. In addition to such Program, it has also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 and for a few years ahead and subject to extension.
b.
b.
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
1)
Perjanjian kerjasama dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
184
RCTI entered into agreements with the following parties: Agreement with Televisi (SCTV)
PT.
Surya
Citra
RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities. A summary of such agreement is as follows :
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% untuk seluruh stasiun transmisi yang dibangun, dalam hal penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut.
RCTI and SCTV collaborated to equally finance the acquisition of all transmission stations which were established, by procuring land, building and facilities.
Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi.
Such cooperation consists of several transmission stations.
Kepemilikan atas tanah-tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya adalah milik RCTI dan SCTV secara bersama-sama dengan bagian yang sama.
RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon.
RCTI dan SCTV menanggung secara bersama-sama, yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% seluruh beban operasi stasiun transmisi.
RCTI and SCTV shall equally bear the expenses related to transmission station operations.
Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 24 Agustus 1993.
The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 67 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 2)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perjanjian kerjasama dengan SCTV dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
2)
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun relay. Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
3)
Agreement PT. Indosiar (INDOSIAR)
with SCTV and Visual Mandiri
RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating relay station. A summary of such agreement is as follows:
RCTI, SCTV dan INDOSIAR, menyetujui untuk melaksanakan pembangunan dan pembelian peralatan stasiun relay dimana biaya pembangunan dan pembelian peralatan tersebut ditanggung bersama dan dibagi sama rata.
RCTI, SCTV and INDOSIAR, agreed to the acquisition and development of a relay station equipment. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses related with the acquisition and development of the equipment.
Biaya operasional akan ditanggung bersama, pengeluaran biaya operasional akan ditanggung terlebih dahulu oleh stasiun pengelola.
Operational expenses are borne equally by the RCTI, SCTV and INDOSIAR. Operational expenses are advanced by the station administrator.
Perjanjian kerjasama jasa transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
3)
Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
Berdasarkan perjanjian No. 001/STL/NIA3/III/95 tanggal 16 Maret 1995 dan telah diubah dengan amandemen kesatu No. 001/STL/NIA-3/I/97 tanggal 1 Januari 1997 dan amandemen kedua No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 tanggal 15 Juli 1999 serta amandemen ketiga No. PKS 003/STL/NIA-3/I/00 tanggal 27 Januari 2000, RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder palapa dengan PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dimulai sejak tanggal mulai operasi.
Based on agreement No. 001/STL/NIA3/III/95 dated March 16, 1995 as amended initially by agreement No. 001/STL/NIA-3/I/97 dated January 1, 1997, secondly by agreement No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 dated July 15, 1999 and thirdly No. PKS 003/STL/NIA3/I/00 dated January 27, 2000, RCTI had rented the Palapa Transponder of PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) until June 30, 2006 starting from the date of its operation.
Berdasarkan amandemen ke empat tanggal 18 Juli 2006, disebutkan bahwa Satelindo berubah nama menjadi Indosat. Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan telah memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
Based on the fourth amendment dated July 18, 2006, Satelindo changed its name to Indosat. Based on last amendment dated June 1, 2010, the Company extended the agreement until June 30, 2013.
Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian Transponder dengan pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 dengan 0 Bujur Timur atau lokasi orbit 113 penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-Preemptible Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
Indosat, Tbk provides services to RCTI for the rental of 1/4 of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H Horizontal Polarization in Satellite 0 Palapa C2 with orbit located at 113 East Bujur or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-Preemptible Basis and in accordance with technical condition as verified in Technical Memorandum.
- 68 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
185
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 4)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 4)
Perjanjian sewa tower dan ruangan dengan PT. Media Televisi Indonesia (MTI) Berdasarkan perjanjian sewa tower dan ruangan No. RCTI/PK-LGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/Lgl-Corp/VIII/01 tanggal 3 Agustus 2001 antara RCTI dengan MTI, RCTI setuju untuk menyewakan kepada MTI berupa tower pemancar dan ruangan yang terletak dikawasan perkantoran RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, Jawa Barat; dan Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, Sumatera Utara. Obyek sewa akan digunakan oleh MTI hanya untuk penempatan Antena, Transmitter dan Microwave serta peralatan dan perangkat siar milik MTI dalam rangka menjalankan usaha MTI sebagai News Station. Terhadap kontrak tersebut sudah diadakan beberapa kali perubahan. Perjanjian terakhir masih dalam tahap perpanjangan.
5)
Based on tower and office rental agreement No. RCTI/PKLGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/LglCorp/VIII/01 dated August 3, 2001 between RCTI and MTI, RCTI agreed to rent out to MTI transmitter tower and office spaces which are located in Kebon Jeruk, West Jakarta; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, West Java; and Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, North Sumatera. Rental objects shall be used by MTI solely for Antenna, Transmitter and Microwave site and airing equipment of MTI in conducting its activities as Newscast Station. For this contract, there have been some amendments. The last agreement is still in process.
Perjanjian kerjasama jasa transponder dengan PT Telekomunikasi Indonesia
5)
Berdasarkan perjanjian sewa tower satelit No. K.TEL.835/HK810/TESC-00/2006 tanggal 13 September 2006 antara RCTI dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom setuju untuk memberikan jasa layanan transponder dengan menyewakan transponder untuk RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem TELKOM-1. RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder dengan Telkom untuk masa 1 Juli 2006 sampai dengan 30 Juni 2007. Berdasarkan amandemen pertama, No. K. TEL/1206/HK820/DES-00/ 2007 tanggal 12 Desember 2007, RCTI setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
186
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Tower and Office Rent Agreement with PT. Media Televisi Indonesia (MTI)
Transponder Joint Operation Agreement with PT Telekomunikasi Indonesia Based on satellite transponder rental agreement No. K.TEL.835/HK810/TESC00/2006 dated September 13, 2006 between RCTI and PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom agree to provide transponder services renting out to RCTI with bandwidth of eight (8) MHz on TELKOM-1 system. The lease period started from July 1, 2006 and expired on June 30, 2007. Based on first amendment No. K.TEL/1206/HK820/DES00/2007 dated December 12, 2007, RCTI has agreed to extend the agreement for five (5) years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
- 69 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 6)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perjanjian lisensi dengan United European Football Association (UEFA)
6)
Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNC SV dan Perusahaan (sebagai penjamin), mengadakan Licensed Agreement dengan United European Football Association untuk UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship yang berlangsung di tahun yang bersangkutan. Perusahaan dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas programprogram tersebut sesuai dengan cicilan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari Perusahaan. 7)
Perjanjian lisensi dengan FOX
7)
License agreement with FOX On December 20, 2006, RCTI entered into an agreement with FOX for license of Current Films, Current Television Programming and Library Films (“Pictures”) owned and/or produced by FOX. This agreement shall be valid from April 1, 2007. And pursuant to the Notice of Extension from FOX dated August 12, 2010, it has been extended for a few years ahead and subject to extension.
c.
GIB mengadakan perjanjian dengan pihakpihak sebagai berikut: 1)
with United Association
On July 14, 2010, RCTI, MNCSV and the Company (as the Guarantor), entered into a License Agreement with United European Football Association for UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. This agreement shall be valid from 14 July 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on 31 December of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both The Company and MNCSV have to pay a certain amount for the license for the program according to the installment schedule stated in the agreement. This agreement were secured by corporate guarantee of the Company.
Pada tanggal 20 Desember 2006, RCTI mengadakan perjanjian dengan Fox untuk lisensi Current Films, Current Television Programming dan Library Films (“Pictures”) yang dimilki dan/atau di produksi olef FOX. Perjanjian ini berlaku sejak 1 April 2007. Sesuai dengan pemberitahuan dari FOX tanggal 12 Agustus 2010, perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang. c.
License agreement European Football (UEFA)
GIB entered into various agreements as follows: 1)
Perjanjian Kerjasama dengan PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH). Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan NAH menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masing-masing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
Business contract with PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH). On December 14, 2005, the Company entered into Business Contract with MTVI, MTVA and NAH to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours during at workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
- 70 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
187
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
188
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows:
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biaya-biaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi noneksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and the Company dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar persentase tertentu dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by a new agreement which became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) certain percentage of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) certain percentage of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of certain percentage of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
Pada tanggal 25 Pebruari 2010, GIB bersama-sama dengan Perusahaan dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang.
On February 25, 2010, GIB along with the Company and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block as well as the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for a few years ahead and subject to extension.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 71 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Para Pihak di dalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 (enam) jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar persentase tertentu dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar persentase tertentu dari Viacom. 2)
The Parties has agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of six (6) hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate certain percentage of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive certain percentage revenue share from Viacom.
Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat).
2)
Berdasarkan perjanjian No. PKS 001/STL/NIA-3-DB/I/2002 tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC: ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa II dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Pada 24 Pebruari 2010, berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2010. 3)
Rental Agreement of Digi Bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat). Based on agreement No. PKS 001/STL/NIA-3-DB/I/2002, dated January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite II with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years, commencing from January 15, 2010.
Perjanjian Sewa Menyewa Ruang dan Menara Transmisi dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7).
3)
Berdasarkan perjanjian No. 70/DirVII/2002 tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan TV7 untuk masa 20 (dua puluh) tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Leasing Agreement of Transmission Tower and Office Space with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7). Based on agreement No. 70/Dir-VII/2002 dated June 1, 2002, GIB entered into an agreement with TV7, for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for twenty (20) years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area.
- 72 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
189
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 4)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perjanjian Sewa Menara dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV).
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan TransTV untuk masa sepuluh (10) tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 5)
Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with TransTV for ten (10) years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pemberian Jasa Pelayanan Operasional Stasiun Transmisi dengan PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
5)
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama dengan Infokom untuk membangun stasiun transmisi di 12 (dua belas) daerah di Indonesia berikut seluruh kebutuhan infrastrukturnya, melakukan pengadaan peralatan siar dan sarana pendukung sesuai permintaan dan kebutuhan teknis GIB dan memberikan jasa layanan pengoperasian stasiun transmisi selama tujuh (7) tahun. Sebagai kompensasinya, GIB akan membayar biaya pembangunan dan biaya jasa layanan operasional dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
41. CONTINGENCIES
Perkara Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara No. 96/G/2010/PTUN.JKT
a.
Pada perkara ini, kebijakan Tata Usaha Negara yang dipermasalahkan adalah Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 (“Surat 8 Juni”) yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (“PLH”) Direktur Perdata. Surat ini digunakan oleh pemegang saham lama untuk mengklaim bahwa PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) adalah milik pemegang saham lama, karena menurut pemegang saham lama, Surat 8 Juni membatalkan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. CTPI tertanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”) (yang selanjutnya dialihkan kepada Perusahaan dari Berkah pada tanggal 21 Juli 2006).
190
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Cooperation Agreement on the Development and Provision of Transmission Station Operational Service with PT. Infokom Elektrindo (Infokom). In 2005, GIB entered into agreements with Infokom to build transmission stations including the infrastructures in twelve (12) regions within Indonesia; to provide airing equipment and backup facilities in accordance to GIB’s requests and needs; and to provide operational services in transmission station for seven (7) years. As compensation, GIB will pay the development and operational servicing cost in amounts as stated in the agreements.
41. KONTINJENSI a.
Leasing Agreement of Transmission Tower with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV).
State Administrative the State Administrative No. 96/G/2010/PTUN.JKT
Case
in Court
In this case, the disputed state administrative decision was the letter of the Director General of General Law Administration (“DirGen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A dated June 8, 2010 (“June 8 Letter”) which was signed by Daily Executor of Civil Director. This June 8 Letter was used by the old shareholder to claim that PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) is its property because according to the old shareholder, the June 8 Letter annuls the subscription of 75% shares of PT. CTPI, by PT Berkah Karya Bersama (“Berkah”) on an Extraordinary General Meeting of Shareholders CTPI dated 18 March 2005 (“18 March 2005 EGMS”) (which then was transfered to the Company from Berkah on 21 July 2006).
- 73 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan selanjutnya mendaftarkan gugatan untuk menggugat Dirjen AHU (“Tergugat”) untuk membatalkan Surat 8 Juni. Namun demikian, Tergugat memberikan jawaban atas gugatan yang pada pokoknya menyatakan, Surat 8 Juni bukanlah keputusan Tata Usaha Negara, dikarenakan surat tersebut hanyalah saran kepada Menteri Hukum dan HAM yang menjelaskan akan adanya kemungkinan cacat hukum pada pengesahan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh Berkah. Tergugat juga menyatakan bahwa dikarenakan Surat 8 Juni hanyalah saran, oleh karenanya maka tidak final dan mengikat, dan hingga saat ini Menteri Hukum dan HAM belum membuat keputusan apapun terkait dengan penyetoran saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pada 12 Agustus 2010, Perusahaan mendaftarkan permintaan untuk mencabut gugatan, karena sudah terbukti bahwa Surat 8 Juni bukanlah keputusan untuk membatalkan penyetoran 75% saham CTPI oleh Berkah. Pada 26 Agustus 2010, Majelis Hakim Tata Usaha Negara mengabulkan pencabutan gugatan. b.
The Company then claimed against Dirgen AHU (“the Defendant”) to annul the June 8 Letter. However, the Defendant submitted its response to the Company’s memorandum of claim stating that principally, the June 8 Letter is not a state administrative decision, because it is merely an advice to the Minister of Law and Human Rights explaining the possibility of legel defect on the recordation of 75% CTPI shares subscription by Berkah. The Defendant also responded that as the June 8 Letter is merely an advice, thus it is not a final and binding decision, and until now the Minister of Law and Human Rights has not made any decision concerning such share transfer. Upon such response, on August 12, 2010 the Company submits its request to revoke the claim, because it is already proven that the June 8 Letter is not a decision to annul the subscription of 75% shares of CTPI by Berkah. On August 26, 2010, the Panel of Judges of the State Administrative Court granted the revocation.
b.
Gugatan Perdata terhadap Perusahaan oleh Abdul Malik Jan No. 29/PDT.G/PN/JKT/PST pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Civil Claim against the Company filed by Abdul Malik Jan, registered under case number 29/PDT.G/PN/JKT/PST at the Central Jakarta District Court.
Pada perkara ini Penggugat mendaftarkan gugatan untuk mengugat Perusahaan dan para mantan anggota Direksi Perusahaan, para mantan anggota Dewan Komisaris Perusahaan, penjamin pelaksana emisi efek pada waktu Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) dan penjamin emisi pada waktu Perusahaan melakukan IPO (Pihak Lain) terkait dengan proses IPO Perusahaan pada tahun 2007. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa selama proses IPO, Perusahaan tidak mengungkapkan fakta material mengenai sengketa CTPI sebagai anak perusahaannya selama proses IPO pada tahun 2007. Namun demikian, selama proses IPO pada tahun 2007 tidak terdapat keberatan yang diajukan oleh pihak manapun dan proses IPO pada tahun 2007 berjalan dengan lancar.
In this case, the Plaintiff filed a civil dispute against the Company and ex member of Board of Director of the Company, ex member of Board of Commissioners of the Company, underwriter for the Initial Public Offering (IPO) process of the Company, and securities underwriter of the IPO (Other Parties) challenging the Company’s 2007 IPO process. Essentially, the Plaintiff asserted that during the IPO process, the Company did not disclose material facts regarding the potential dispute related to PT. CTPI, its subsidiary, during the IPO process in 2007. During the IPO process however, there were no objections filed by any party and the IPO process in 2007 went smooth and successful.
Berdasarkan jawaban konfirmasi dari penasehat hukum Perusahaan, ditegaskan bahwa Penggugat tidak membeli saham Perusahaan pada saat IPO, melainkan jauh setelah proses IPO. Lebih lanjut, dalil dari Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak memiliki dasar hukum. Sejak tanggal Penggugat membeli saham Perusahaan hingga tanggal gugatan didaftarkan, terdapat kenaikan harga saham Perusahaan di pasar. Oleh karenanya, unsur “kerugian” yang diperlukan untuk mendaftarkan gugatan perbuatan melawan hukum tidaklah terpenuhi.
Based on the confirmation received from the Company’s lawyer, it is confirmed that the Plaintiff did not buy the Company’s shares at the time of the IPO, instead he purchased the shares far after the IPO process. Furthermore, the Plaintiff’s claim is groundless and legally unfounded. From the date the Plaintiff purchased the Company’s shares until the date the claim was filed, there was an increase of the share price in the market. Therefore, the element of “loss suffered” to validly submit a tort claim was not fulfilled. - 74 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
191
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan c.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10)
c.
Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardijanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (anak perusahaan), selaku Turut Tergugat I dan enam Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Supplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang Perusahaan. Namun demikian, sampai dengan saat ini belum ada putusan pengadilan atas Perkara No. 10 tersebut, dimana perkara tersebut masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam Perkara No. 10 tersebut Perusahaan juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara No. 10 tidak mengikat Perusahaan dan tidak merubah posisi kepemilikan saham Perusahaan atas CTPI saat ini. d.
192
Civil Claim No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (”Case No. 10”) This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (the Company’s subsidiaries) as the 1st Co-Defendant, and 6 (six) other Co-Defendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the 18 March 2005 EGMS. 18 March 2005 EGMS is the implementation of the Investment Agreement year 2002 and the Supplemental Agreement year 2003 that grant the rights of 75% (seventy five percent) shares of CTPI shares to Berkah, which is later acquired by the Company in 2006. Nonetheless, Case No. 10 is currently still continuing in the District Court of Central Jakarta and there has been no decision. The Company is not a party in this Case No. 10, therefore legally any decision of the Court will not bind the Company and will not change the ownership status of the Company over CTPI.
Pada tanggal 5 September 2006, CTPI digugat secara perdata oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. TVRI mengklaim bahwa CTPI telah menyalahi perjanjian No. 145/SP/DIR/TV/ 1990 dan No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 tanggal 16 Agustus 1990 antara CTPI dan TVRI, dan atas hal ini CTPI digugat untuk membayar ganti rugi kepada TVRI sebesar Rp 21.561 juta ditambah bunga 1,5 % per bulan.
d.
On September 5, 2006 Televisi Republik Indonesia (TVRI) filed a civil lawsuit against CTPI in Central Jakarta District Court. TVRI claims that CTPI had violated the agreement No. 145/SP/DIR/TV/1990 and No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 dated August 16, 1990 between CTPI and TVRI, and therefore CTPI must pay to TVRI in the amount of Rp 21,561 million plus interest of 1.5% per month.
Terkait dengan gugatan tersebut, pada tanggal 16 April 2007 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan menghukum perusahaan untuk membayar ganti rugi kepada TVRI sebesar Rp 1.981 juta ditambah dengan bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
In relation to those lawsuit, on April 16, 2007, the Central Jakarta District Court has issued a court decision which declared that CTPI should pay punitive damages to TVRI in the amount of Rp 1,981 million plus interest of 6% per annum since July 1, 2000.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 27 Juni 2007 TVRI mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 24 September 2007, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan, yaitu menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
For such decision, on June 27, 2007 TVRI lodge a memorandum of appeal to High Court of Jakarta. On September 24, 2007, the High Court upheld the decision made by the Central Jakarta District Court.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 75 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
e.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 26 Januari 2010, CTPI menerima keputusan kasasi dari Mahkamah Agung yang isinya menolak permohonan kasasi dari TVRI. Pada tanggal 19 Januari 2011 TVRI mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung yang hingga saat ini masih dalam proses.
On January 26, 2010, CTPI received from the Supreme Court. a letter which rejected an appeal from TVRI. On January 19, 2011 TVRI filled a Civil Review to Supreme Court that until now is still in process.
Dengan demikian CTPI membukukan kewajiban sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
CTPI recorded its liability to TVRI amounting to Rp 1,981 million plus interest of 6% per annum since July 1, 2010.
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit CTPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. CTPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan CTPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap CTPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, CTPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tingkat kasasi ini MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009, tanggal 15 Desember 2009, sehingga status CTPI kembali seperti sebelum permohonan pailit.
e.
Pada tanggal 14 Januari 2010, Pemohon Pailit mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA tersebut, namun Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali (PK) tersebut pada tanggal 22 Maret 2010. Putusan MA ini memperkuat status CTPI bukan sebagai perusahaan pailit.
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for bankcruptcy against CTPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. CTPI denied the claim which was nowhere to be found in the CTPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Commercial Court approved the bankcruptcy petition filed by CCGL against CTPI. CTPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision with the Indonesian Supreme Court. Subsequently the Supreme Court (MA) had cancelled those bankruptcy petition its ruling, dated December 15, 2009, thus CTPI’s status returned to its condition prior to the date of the bankruptcy petition (not in bankruptcy).
On January 14, 2010, Petitioner filed a Civil Review (Peninjauan Kembali or PK) to MA, however the Supreme Court (MA) refuse a Civil Review (PK) on March 22, 2010. The decision of Supreme Court (MA) had upheld CTPI's status which in a going concern Company.
42. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
42. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Pada tanggal 7 Maret 2011, Perusahaan mengumumkan rencana penjualan atas saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sebanyak 395.761.800 saham. Perusahaan menunjuk PT. MNC Securities sebagai anggota bursa yang akan melakukan penjualan saham tersebut. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham adalah 18 (delapan belas) bulan dimulai sejak tanggal 7 Maret 2011.
a.
On March 7, 2011, the Company announced its intention to sell its repurchased shares (treasury stock) amounting to 395,761,800. The Company appointed PT. MNC Securities as a member of the stock exchange that will be responsible for the selling. The selling period is eighteen (18) months, commencing from March 7, 2011.
b.
Pada tanggal 8 Maret 2011, MNC Group membuat komitmen untuk Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Maret 2011. Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk program-program milik Warner dan akan melakukan pembayaran kepada Warner secara 3 (tiga) bulanan dimuka.
b.
On March 8, 2011, MNC Group entered into an agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. This Deal Terms shall be valid from March 15, 2011. Under this Deal Terms, MNC Group will be granted a license to Warner’s Program and shall pay Warner on quarterly basis in advance.
- 76 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
193
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
43. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
43. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company and its subsidiary’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiary operate within defined guidelines that are approved by the Board of Director.
i.
i.
ii.
194
a.
Manajemen risiko mata uang asing
Foreign currency risk management
Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian program dari luar negeri dan hutang obligasi dalam mata uang asing.
The Company and its subsidiaries are exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchases of programs and bond denominated in foreign currency.
Perusahaan dan anak perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan melakukan penyesuaian pada harga yang diterapkan kepada kosumen. Untuk membantu mengelola resiko, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang asing dalam batasan yang ditetapkan (Catatan 38).
The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by adjusting the prices charged to customers. In addition the Company and its subsidiaries also entered into forward foreign exchange contracts within established parameters (Note 38).
ii.
Manajemen risiko tingkat bunga
Interest rate risk management
Perusahaan dan anak perusahaan juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Perusahaan dan anak perusahaan memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
The Company and its subsidiaries are exposed to interest rate risk because the Company and its subsidiaries have borrowing with both floating and fixed interest rate.
Nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:
The carrying amount of the Company and its subsidiaries’ financial instruments that are exposed to interest rate risk, which include fixed value arrangements that exposed to fair value interest rate risk and floating interest rate arrangements that are exposed to cash flow interest rate risk, are detailed below:
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 77 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Instrumen Keuangan Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain Investasi jangka pendek Investasi lainnya
Bunga mengambang/ Floating rate
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Bunga tetap/ Fixed rate
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
Jumlah/ Total
Financial Instrument Financial Assets Cash and cash equivalents Trade and other receivables Short-term investments Other investments
1.069.134 125.923 -
180.888 -
11.275 2.202.994 474.306 860.173
1.080.409 2.202.994 781.117 860.173
Kewajiban keuangan Hutang jangka pendek Hutang usaha dan hutang lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi
247.676 -
62.688 1.271.552
584.172 148.215 -
310.364 584.172 148.215 1.271.552
Hutang pembelian aset tetap Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang lainnya
14.414 13.962 -
14.965
14.414 13.962 14.965
-
Financial Liabilities Short-term loans Trade and other payable Accrued expenses Bonds payable Purchase of property and equipment Long-term liability Other long-term liabilities
Selain bagian jangka panjang hutang jangka panjang sebesar Rp 9.291 juta, hutang jangka panjang lainnya sebesar Rp 14.965 juta dan bagian jangka panjang hutang pembelian aset tetap sebesar Rp 8.766 juta, aset keuangan yang menghasilkan bunga dan kewajiban keuangan yang berbunga akan jatuh tempo dalam satu tahun, jadual pembayaran pokok pinjaman hutang jangka panjang dijelaskan pada Catatan 18.
Except for the long term partion of longterm liability of Rp 9,291 million, and other long-term liabilities of Rp 14,965 million and long term portion of purchase of property and equipment liability of Rp 8,766 million, the interest bearing financial assets and liabilities are due within one year, the principal repayment schedule of long term liabilities is detailed in Note 18.
Untuk kewajiban suku bunga mengambang, analisa sensitivitas di susun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.761 juta. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variable lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 100 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased (decreased) income before tax of the Company and its subsidiaries in 2010 by Rp 2,761 million. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehinngga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
To manage the interest rate risk, the Company and its subsidiaries have a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling the Company to pay the loan if there is a significant increase with the rate.
- 78 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
195
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan iii.
iv.
196
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries.
Risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama melekat pada piutang usaha simpanan bank, investasi jangka pendek dan investasi lainnya. Risiko kredit pada simpanan bank dan investasi jangka pendek diperhitungkan minimal karena ditempatkan dengan institusi keuangan terpercaya yang telah memiliki catatan yang baik. Investasi lain dan piutang usaha pihak ketiga ditempatkan pada pihak ketiga yang terpercaya dan memiliki catatan yang baik. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direview dan disetujui oleh komite manajemen risiko secara tahunan.
The Company and its subsidiaries’ credit risk is primarily attributed to their trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy financial institutions. Other investments and trade accounts receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Company and its subsidiaries exposure and its counterparties are continuosly monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiaries’ exposure to credit risk.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests at the board of directors, which has build a risk liquidity management framework that suits the liquidity management requirement and short, medium and long term funding for the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan dan anak perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Company and its subsidiaries maintain sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 79 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying amount and fair value of financial instruments as of December 31, 2010 are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha dan piutang lain Investasi lainnya
1.080.409 781.117 2.202.994 860.173
1.080.409 781.117 2.202.994 860.173
(i) (i)(ii) (i) (iii)
Kewajiban keuangan Pinjaman jangka pendek Hutang usaha dan hutang lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi
310.364 584.170 148.215 1.271.552
310.364 584.170 148.215 1.271.552
(i) (i) (i) (i)
Hutang pembelian aset tetap Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang lainnya (i) (ii) (iii) (iv)
14.414 13.962 14.965
nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek. nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih. tidak tersedia nilai wajar yang andal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan.
14.414 (iv) 13.962 (iv) 14.965 (iv)
Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade and other receivables Other investments Financial Liabilities Short-term loans Trade and other payable Accrued expenses Bonds payable Purchase of property and equipment Long-term liability Other long-term liabilities
(i)
carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity.
(ii)
carrying amount includes fair value of investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund. No reliable measure of fair value because the underlying assets are not quoted in active market. Fair value is determined by discounting future cash flows.
(iii) (iv)
44. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
Nilai wajar/ Fair value
44. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Revised standard current year
effective
in
the
Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company and subsidiaries adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements - 80 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
197
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
b.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan set kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company and its subsidiaries measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif i.
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Laporan Keuangan
i.
Penyajian
PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011: PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
198
Standards and Interpretations in issue but not yet effective
- 81 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities - Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
ii.
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012: PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
- 82 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
199
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
45. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
200
LAPORAN
KEUANGAN
45. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2011.
The consolidated financial statements were approved by the Directors and authorized for issue on March 23, 2011.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 83 -
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Media Nusantara Citra Tbk Corporate Headquarter MNC Tower 27 th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 0885 Fax. +62 21 390 9207 www.mncgroup.com