PENERAPAN NILAI-NILAI HUKUM YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT OLEH HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DARI PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN DI KANTOR CATATAN SIPIL (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Kabanjahe)
TESIS
Oleh :
YAKUP GINTING NIM. 002111052
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002 Yakup Ginting : Penerapan Nilai-Nilai Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Oleh Hakim Dalam…, 2002 USU Repository © 2007
I N T I S A R I PENERAPAN NILAI-NILAI HUKUM YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT OLEH HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DARI PERKAWINAN YANG TIDAK D1CATATKAN Dl KANTOR CATATAN S1PIL (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KABANJAHE) Yakup Ginting* Rehngena Purba* Muhammad Daud* Chainur Arrasjid* Perkembangan masyarakat melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah menimbulkan pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat yang berpengaruh pada kehidupan hukum di Indonesia, akan tetapi dalam masyarakat tertentu ada nilai-nilai hukum yang tetap hidup dalam masyarakat itu. Pada dasarnya tesis ini merupakan upaya untuk memahami tentang bagaimana pengadilan (hakim) di Indonesia — khususnya di lokasi penelitian — mempraktekkan ketentuan Undang-Undang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman tentang kewajiban menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat secara konkrit melalui putusannya (penegakan hukum in-concreto) dan untuk memahami berbagai hambatan serta kekuatan alasan putusan tersebut, dikaitkan dengan nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat Karo. Hal yang sangat urgen adalah tentang bagaimana keabsahan suatu perkawinan yang tidak dicatat serta bagaimana sikap hakim dalam hal suatu undang-undang yang bertentangan dengan nilai-nilai hukum yuang hidup dalam masyarakat. Penelitian bersifat deskriptif dengan metode pendekatan juridic sosiologis. Lokasi penelitian adalah Pengadilan Negeri Kelas II Kabanjahe. Responden penelitian adalah putusan para hakim di PN Kabanjahe yang dipilih secara purposive yakni putusan hakim mengenai perkara perceraian dari perkawinan yang tidak dicatat, baik dari perkawinan secara agama saja, secara adat istiadat Karo, maupun perkara perceraian karena kematian, dan masyarakat Desa Regaji Kecamatan Merek Kabupaten Karo untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat mengenai masalah penelitian ini. Untuk melengkapi data utama di atas maka dilakukan wawancara dengan beberapa narasumber yaitu Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe, tokoh masyarakat Desa Regaji yang terletak di wilayah hukum Pengadilan Negeri Kabanjahe.
*) Hakim pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam *) Guru Besar Fakultas Hukum USU *) Guru Besar Fakultas Hukum USU *) Guru Besar Fakultas Hukum USU
Yakup Ginting : Penerapan Nilai-Nilai Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Oleh Hakim Dalam…, 2002 USU Repository © 2007
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perkara perceraian adalah berasal dari perkawinan yang tidak dicatat baik yang dilakukan hanya berdasarkan agama (Kristen) maupun secara adat istiadat Karo. Sebagian besar perkawinan yang dilakukan di lokasi penelitian ternyata tidak pernah dicatatkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan berbagai alasan. Namur demikian dalam putusannya seluruh hakim (100 %) menyatakan bahwa perkawinan tersebut adalah sah dan diakui secara hukum (legal). Terdapat beberapa alasan atau pertimbangan hakim dalam berbagai putusan tersebut terutama adalah karena masih kuatnya nilai hukum yang hidup dalam masyarakat yang berkeyakinan bahwa perkawinan tersebut adalah sah meskipun tidak dicatat. Di samping itu ada pertimbangan pragmatis yakni adanya masalah juridis besar pada masyarakat Karo karena bila tidak dinyatakan sah akan banyak sekali anak yang tidak sah (anak haram) dalam kehidupan masyarakat. Namun demikian salah satu syarat administratif yang harus dipenuhi masyarakat dalam perkawinan adalah adanya pengakuan atau surat keterangan kepala desa tentang keberadaan perkawinan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perpaduan antara tradisi masyarakat dan hukum modern. Dalam masyarakat Adat Karo di lokasi penelitian ditemukan hal yang cukup menarik yaitu adanya gugatan istri terhadap keluarga dekat almarhum suaminya, meminta agar hakim menyatakan putus perkawinannya dengan almarhum suaminya dengan jalan perceraian karena kematian; hal tersebut tetap berlaku sampai sekarang. Terdapat 20% dan perkara perceraian yang ditangani Pengadilan Negeri Kabanjahe. Kemudian hakim dalam putusannya 100% mengabulkan petitum gugatan tersebut walaupun menurut undangundang dengan meninggalnya suami perkawinan otomatis putus. Namun menurut kebiasaan adat-istiadat Karo dengan kawin jujur, perkawinan belum putus. Salah satu saran yang diajukan adalah perlunya sosialisasi peraturan perundang-undangan dalam masyarakat, khususnya mengenai pencatatan perkawinan secara kontinyu. Alternatif lain adalah dengan memberdayakan aparat informal seperti pendeta di gereja dan sekaligus agar dapat diangkat menjadi Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan di wilayah kerjanya. Kata-kata kunci: - Pertimbangan hukum - Nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat - Pencatatan perkawinan.
Yakup Ginting : Penerapan Nilai-Nilai Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Oleh Hakim Dalam…, 2002 USU Repository © 2007
A B S T R A C T I O N APL IC AT I ON O F LE GA L VA L UES O F S OC IET Y ( LIV I NG L AW) B Y JUDGES THROUGH ITS DECISION IN CASE OF THE DIVORCE OF UNREGISTERED MARRIAGE (CASE STUDY IN KABANJAHE DISTRICT COURT) Yakup Ginting* Rehngena Purba* Muhammad Daud* Chainur Arrasjid* The fast development of society through the advance of technology and science has caused values alteration that affect the life of law in Indonesia although in certain society some values are still survive and being practiced. Basically, this thesis is written to comprehend how the court (judge) in Indonesia especially at location of the research, practice the Basic Law of Justice Right on the requirement of concretely excavating, monitoring and comprehending the legal values, that are applied in the society thought its decision (legal reinforcement in concrito) and to comprehend various obstacle and legal reasons of the decision in relation with legal values that are applied in Karoneses society. The most urgent is about how the legality of an unregistered marriage and how the attitude of the judge toward a case of the law that is in contrary to the legal values that are applied in the society. The nature of this research is descriptive with juridical sociology approach. The research location is Pengadilan Negeri (District Court) Kelas II Kabanjahe. The research population is the court decisions which of religious marriage, Karonese cultural marriage or the ones of death. To complete the main data, interviews with official sources such as the judges, public figures, religious leaders and people of Regaji village which is within the legal authority of Pengadilan Negeri Kabanjahe, were performed. The result of research shows that most cases of the divorce are of unregistered marriage either of religious (Christian) or of Karonese cultural marriage. Most marriages performed within the location of the research have never been legally registered for some reasons. However, all judges (100%), in their decision, declare t h a t s u c h m a r r i a g e s a r e r i g h t f u l a n d l e g a l l y a c k n o w l e d g e d . T h e r e s o m e considerations of the judges on making their decisions. Most importantly is that the legal values of the society is still so strong that they are so convinced that such
* ) Judges in Lubuk Pakam District Court *) Professor of Law Faculty North Sumatra University *) Professor of Law Faculty North Sumatra University *) Professor of Law Faculty North Sumatra University
Yakup Ginting : Penerapan Nilai-Nilai Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Oleh Hakim Dalam…, 2002 USU Repository © 2007
marriages are rightful although they are unregistered. Besides, there is a pragmatism consideration due to a juridical problem in Karoneses society; if such marriages are not legally acknowledged, there will be many illegal children in the society. Nevertheless, one of the administrative requirements that should be fulfilled for such marriage is Marriage Certificate that is issued by the chief of the village which certifies the condition of the marriage. This shows the unity of the people's tradition and the modern law. In Karoneses cultural society of the research location an interesting case was found; a wife brought a case against the next of kind of her late husband. The wife plead the court to legally divorce her, based on the death of her husband. Such case is still happening up to now to 20% divorce cases that are handled by Pengadilan Negeri Kabanjahe. The judges 100% agree to grant such petitions. Although with the death of a husband the divorce, by law, is automatically legal, it is not so in Karonese tradition. One of the suggestions brought forward here is the need of continuous socialization of the rules in the society especially about marriage registration. Another alternative is to reinforce the influence of the informal officials like the priests and to appoint them as assistan ts o f th e marriag e administrator within their working area.
Key word: - Legal consideration - Legal values within the society - Marriage registration
Yakup Ginting : Penerapan Nilai-Nilai Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Oleh Hakim Dalam…, 2002 USU Repository © 2007