1 PENGEMBANGAN METODE PENILAIAN KONDISI JEMBATAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS KONDISI TESIS MAGISTER OLEN : BAMBANG N.I. HADI NIM : BIDA...
PENGEMBANGAN METODE PENILAIAN KONDISI JEMBATAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS KONDISI
TESIS MAGISTER
OLEN : BAMBANG N.I. HADI NIM : 25000075
BIDANG MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
ABSTRAK Metode penilaian kondisi menurut Manajemen Perawatan Jembatan ( MPJ) 1993 hanya menilai komponen-komponen saja, metode ini belum dapat menilai kondisi jembatan. Padahal di dalam pengelolaan banyak jembatan dengan anggaran pemeliharaan yang terbatas, membutuhkan penyusunan prioritas pemeliharaan jembatan berdasarkan nilai kondisi jembatan. Sehingga diperlukan metode penilaian kondisi yang dapat menentukan nilai kondisi jembatan. Fokus studi ini adalah mengembangkan metode penilaian kondisi yang dapat menilai kondisi jembatan KA, dengan cara menggunakan indeks kondisi. Indeks kondisi diukur dari Skala 1 sampai 100. Skala indeks kondisi sangat berkaitan dengan tindakan pemeliharaan yang harus dilakukan. Metode penilaian kondisi yang dikembangkan, mengukur kerusakankerusakan komponen jembatan melalui suatu pemeriksaan visual. Penilaian kondisi dimulai dengan menilai kondisi sub komponen jembatan (IKSK) berdasarkan jenis, tingkat dan kuantitas kerusakan dengan konsep nilai pengurang. Kerusakan yang terjadi dilambangkan sebagai nilai pengurang. Angka-angka pengurang tersebut dijumlahkan, dikoreksi, dan dikurangkan dari 100 untuk memperoleh indeks kondisi komponen jembatan (IKKJ). Nilai kondisi komponen jembatan (IKKJ) dari berbagai komponen digabungkan dengan bobot fungsional untuk menghasilkan indeks kondisi sistem (IKS). Bobot fungsional mencerminkan tingkat kepentingan komponen berdasarkan fungsi struktural. Bobot kepentingan tersebut diperoleh melalui pendapat ahli dan dianalisis dengan metode Proses Hirarki Analitis (PHA). Agar kegiatan pemeriksaan dan penilaian kondisi menjadi seragam dan cepat, maka digunakan teknik sampling untuk menyederhanakan proses dan menghemat waktu pemeriksaan. Pengambilan sampel harus dilakukan secara benar dan tepat untuk memperoleh nilai kondisi yang sesuai dengan kondisi sebenarnya. Di samping itu, juga dikembangkan hirarki jembatan untuk memberikan cara yang logis, konsisten, dapat berulang dan mudah dalam menentukan nilai kondisi jembatan.
ABSTRACT Condition assessment method based on Bridge Maintenance Management 1993 assesses the bridge components merely. This method cannot establish bridge condition rating. Moreover, a bridge management constantly has a limit maintenance budget. The bridge management needs to develop maintenance priority based on bridge condition rating. Thus, a more rigorous condition assessment method is needed in order to establish bridge condition rating. The study focuses on the development of condition assessment method that can calculate condition rating of railway bridges using condition index. The condition index is measured with a 1 — 100-scales. The scales relates to the maintenance program applied. The method evaluates various distress types on bridge components through a visual inspection. The condition assessment begins by evaluating sub components condition index (SCI) according to distress types, severity levels, and densities using a deduct value concept. The deduct value is summed, corrected, and subtracted from 100 to obtain a Bridge Component Condition Index (BCCI). The BCCIs from various components present are combined in a weighted factor based on structural importance. The structural importance was obtained through expert opinion and was analyzed by using Analytical Hierarchy Process ( AHP). Sampling technique is adopted in order to standardize and to shorten the inspection process and schedule. The sampling technique has to be conducted in a proper way to obtain condition rating as the real condition. In addition, bridge hierarchy is developed to provide a logical, consistent, repeatable, and easy means for assessing bridge condition.