PENGARUH KERJA LEMBUR TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Wisma Pan-Asia, Bandung)
TESIS MAGISTER
Oleh: MARCUS GARTIWA NIM : 25095013
MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1999
ABSTRAK Penerapan kerja lembur pada proyek-proyek konstruksl merupakan hal yang umum, tujuannya adalah untuk mengejar target waktu penyelesalan. Namun kontraktor -kontraktor di Indonesia maslh memillih sedikit pengetahuan mengenal sejauh mana pengaruh kerja lembur terhadap produktivitas pekerja. Padahal pemberlakuan kerja lembur dapat mengakibatkan penambahan biaya konstruksi Oleh sebab itu efektivitas penerapan kerja lembur perlu mendapat perhatlan dari kontraktor-kontraktor di Indonesia. Peneiltian Ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran umum pengaruh kerja lembur terhadap produktivltas pekerja, khususnya suatu model hubungan antara variasi Jumlah Jam kerja lembur terhadap produktivitas, dengan melakukan pengukuran langsung produktivltas pekerja secara berkesinambungan pada level pekerjaan yaitu penerapan pengecoran pelat dan balok, yang dilaksanakan oleh suatu team yang tetap pada proyek gedung bertingkat tinggi dl Bandung. Metoda pengukuran produktivltas yang digunakan adalah MPDM. Pengukuran produktivltas mencakup kerja normal dan kerja lembur, variasi selislh produktivltas ke dua jenis kerja tersebut digunakan sebagai data dasar untuk mengindentifikasi sejauh mana pengaruh kerja lembur terhadap produktivitas. Hasil penelitian yang diperoleh digunakan untuk mengkaji ulang hasil-hasil peneliti an terdahulu, untuk mendapatkan gambaran sejauh mana perbedaan perilaku produktivitas kerja lembur dengan penelitian terdahulu. Kajian diperluas dengan melibatkan berbagal parameter yang masih berkaitan dengan produktivltas yaitu kurva belajar, efesiensi, serta efektifitas. Korelasi antara parameter-parameter tersebut diharapkan secara terpadu menghasilkan suatu gambaran yang lebih utuh tentang pengaruh kerja lembur terhadap produktivitas. Manfaat peneiltian diharapkan bisa menjadi masukan bagi kontraktor agar mampu melakukan pengamatan terhadap kecenderungan produktivitas kerja lembur pada tahap-tahap awal pekerjaan, sebagal antisipasi dini terhadap kemungkinan kemungklnan yang tidak diharapkan yang terjadi pada tahap selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan produktivltas tenaga kerja, sehingga kontraktor mampu melakukan pengendalian sumber daya, khususnya tenaga kerja untuk mendapatkan produktivltas proyek yang optimal. Kata-kata kunci : Kerja lembur, Produktivltas pekerJa, Pengukuran langsung, Level-pekeraaan, MPDM
ABSTRACT The overtime application In construction project Is general, the aim is to achieve the target of completion. But contractors have little knowledge about how far overtime Influence to productivity. However the application of overtime could influence the increase of construction cost So the effectivity of overtime application must be given Intention by Indonesian contractors. The aim of research is to get general figure of the overtime influence to labour productivity, especially the correlation model between variation of overtime hour with productivity, by measuring directly on task level continously, such as: concrete work on slab and beam, that was done by permanent team on highrlse building project In Bandung . The method of productivity measurement which Is used is MPDM. The measurement Include normal work and overtime. The difference variation between both of them Is used to Indentify how far the overtime Influence to productivity. The result of research that was got Is used for reviewing the result of the previous research, to get figure how far the difference of the pattern of overtime productivity with previous research. So the research Is broadened by Involving parameters which have correlation to productivity such as learning curve phenomena, effedency, , and effectivity. Correlation among these parameters are hoped could produce overall figure about the influence of overtime to productivity. The result of research is hoped become as Input for Indonesian contractors to be able to keep watching the trend of overtime productivity In the beginning of work, as antidpation to unwillingness posisibilitkles that will be happenend at the ongoing work, especially which have correlation with productivity. So that, contractor can control resourches, especially labour to get optimal project productivity. Keywords : Overtime, labour productivity, direct measuring, task - level, MPDM