Teori Relativitas Khusus Agus Suroso (
[email protected]) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso102.wordpress.com
18 April 2017
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
1 / 39
Materi
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
2 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
3 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
Prinsip Relativitas Galileo Prinsip relativitas Galileo: ”Hukum-hukum mekanik haruslah berbentuk sama menurut semua kerangka acuan inersial.” Kerangka acuan inersial adalah kerangka acuan yang tidak dipercepat (diam atau bergerak dengan kecepatan konstan). Contoh: stasiun dan kereta yang bergerak dengan kecepatan konstan
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
4 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
Prinsip Relativitas Galileo Seseorang berdiri di dalam kereta yang bergerak dengan kecepatan konstan (v ).
ys
yk
Stasiun (s)
Kereta (k)
v xk
xs vt
xk xs
Posisi ruangwaktu orang menurut kedua kerangka adalah: ts = tk ,
ys = yk ,
zs = zk ,
(1)
xs = xk + vt.
(2)
(transformasi Galileo) Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
5 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
Prinsip Relativitas Galileo Jika kemudian orang berjalan dalam kereta dengan kecepatan uk relatif terhadap kereta,
Kecepatan orang menurut kedua kerangka adalah: us =
dxs , dts
uk =
xk . dtk
(3)
Dari transformasi Galileo, us = uk + v . Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
(4) 18 April 2017
6 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
Prinsip Relativitas Galileo Bagaimana jika ada berkas cahaya yang merambat dalam kereta dengan kecepatan c menurut kereta?
Kecepatan cahaya menurut stasiun menjadi: cs = c + v .
(5)
Kecepatan cahaya menurut kedua kerangka berbeda! Ini bertentangan dengan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik, bahwa c = √µ10 ε0 (konstan). Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
7 / 39
Relativitas, Galileo vs Einstein
Prinsip Relativitas Einstein
Einstein: 1
2
Prinsip relativitas: hukum-hukum Fisika haruslah berbentuk sama di semua kerangka acuan inersial. Laju cahaya konstan: Laju cahaya dalam vakum bernilai sama c = 3.00 × 108 m/s, bagi semua kerangka inersial, tidak bergantung pada kecepatan pengamat atau kecepatan sumber yang memancarkan cahaya.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
8 / 39
Transformasi Lorentz
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
9 / 39
Transformasi Lorentz
Kereta dan Stasiun (lagi)
Menurut Lorentz, hubungan antara koordinat menurut kereta dan stasiun seharusnya berbentuk t = γ t 0 + vx 0 /c 2 , x = γ (x 0 + vt 0 ) , y = y 0, z = z 0.
(6) (7) (8)
dengan γ disebut faktor Lorentz. Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
10 / 39
Transformasi Lorentz
Faktor Lorentz dan parameter kecepatan
Faktor Lorentz
1 γ=p , 1 − β2
(9)
parameter kecepatan,
v . c Untuk laju kerangka yang rendah, v << c:
Agus Suroso (FTETI-ITB)
β=
(10)
β ≈ 0,
(11)
γ ≈ 1.
(12)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
11 / 39
Transformasi Lorentz
Koordinat kereta dinyatakan dalam koordinat stasiun Tulis kembali pers.(6) t = γ t 0 + vx 0 /c 2 .
(13)
Bagi pers. (7) dengan v , x =γ v
x0 0 +t . v
(14)
Kurangkan dua persamaan terakhir, x x0 x0 t − = γ vx 0 /c 2 − = γ v 2 /c 2 − 1 . v v v
(15)
Selesaikan untuk mendapatkan x 0 = γ (x − vt) . Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
(16) 18 April 2017
12 / 39
Transformasi Lorentz
Koordinat kereta dinyatakan dalam koordinat stasiun Dengan cara yang mirip seperti sebelumnya, didapat t 0 = γ t − vx/c 2 .
(17)
F Jadi secara total: t = γ t 0 + vx 0 /c 2 , x = γ x 0 + vt 0 ,
t 0 = γ t − vx/c 2 , x 0 = γ (x − vt) ,
y = y 0,
y0 = y,
z = z 0.
z 0 = z.
Untuk β = v /c kecil, persamaan tersebut akan kembali ke transformasi Galileo t 0 = t, Agus Suroso (FTETI-ITB)
x = x 0 + vt.
Teori Relativitas Khusus
(18) 18 April 2017
13 / 39
Relativitas dari Keserentakan
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
14 / 39
Relativitas dari Keserentakan
Relativitas dari Keserentakan Salah satu konsekuensi dari laju cahaya konstan adalah dua orang yang bergerak relatif satu sama lain tidak akan sepakat apakah dua kejadian terjadi serentak (simultan) atau tidak.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
15 / 39
Relativitas dari Keserentakan
Relativitas dari Keserentakan Jika ada dua kejadian berurutan (misalnya dua petir yang terjadi berurutan), maka kerangka kereta dan stasiun masing-masing mengamati selang waktu dua kejadian tersebut sebagai ∆t 0 dan ∆t. Hubungan keduanya mengikuti pers. (6): ∆t = γ ∆t 0 + v ∆x 0 /c 2 . (19) Jika seseorang di kereta mengamati kedua petir terjadi secara serentak, maka ∆t 0 = 0, dan menurut persamaan di atas, ∆t 6= 0. Demikian juga jika sebaliknya, ∆t = 0 ⇒ ∆t 0 6= 0. Jadi, serentak atau tidak itu relatif!
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
16 / 39
Relativitas Kecepatan
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
17 / 39
Relativitas Kecepatan
Relativitas kecepatan Dari pers.(6) dan (7), diperoleh ∆x = γ (∆x 0 + v ∆t 0 ) , 0
0
∆t = γ ∆t + v ∆x /c
(20) 2
.
(21)
Dengan sedikit aljabar, diperoleh u=
Agus Suroso (FTETI-ITB)
u0 + v u−v ⇔ u0 = . 1 + u 0 v /c 2 1 − uv /c 2
Teori Relativitas Khusus
(22)
18 April 2017
18 / 39
Relativitas Kecepatan
Relativitas kecepatan Jika lampu dalam kereta memancarkan cahaya, maka laju cahaya menurut orang di kereta adalah u 0 = c dan menurut orang di stasiun u=
c +v = c. 1 + cv /c 2
(23)
Artinya, laju cahaya menurut pengamat di stasiun juga c.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
19 / 39
Relativitas Kecepatan
Relativitas kecepatan Jika lampu dalam kereta memancarkan cahaya, maka laju cahaya menurut orang di kereta adalah u 0 = c dan menurut orang di stasiun u=
c +v = c. 1 + cv /c 2
(23)
Artinya, laju cahaya menurut pengamat di stasiun juga c. Demikian juga sebaliknya, jika u = c maka u0 =
c −v = c. 1 − cv /c 2
(24)
Jadi, c konstan bagi semua pengamat.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
19 / 39
Relativitas Kecepatan
Relativitas Kecepatan
1
Dua benda bergerak saling mendekat dengan kecepatan masing-masing 0, 5c. Berapakah kecepatan relatif satu benda terhadap lainnya? Bagaimana pula jika kecepatan kedua benda 0, 9c?
2
Sebuah mobil yang sedang bergerak dengan kecepatan v menyalakan lampu depan. Berapakah kecepatan cahaya menurut orang yang diam di tepi jalan?
Apa kesimpulan Anda?
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
20 / 39
Kontraksi Panjang
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
21 / 39
Kontraksi Panjang
Tinjau posisi jendela kereta
Ahmad berada di dalam kereta. Menurutnya, posisi kursi jendela ke-1 dan ke-3 masing-masing x10 dan x30 , dan jarak kedua jendela adalah LA ≡ ∆x 0 = x10 − x30 .
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
(25)
22 / 39
Kontraksi Panjang
Tinjau posisi jendela kereta Budi, yang berada di stasiun, mengukur jarak antarjendela dengan menentukan posisi kedua jendela saat t tertentu dan menghitung selisihnya. Gunakan transformasi Lorentz, ! ∆t 0 LA 0 ∆t = γ ∆x − v |{z} ∆t ⇒ LB = ∆x = = . (26) γ γ 0
y
y'
Stasiun (O)
O
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Kereta (O')
v x x1 x2
O'
Teori Relativitas Khusus
x' L
18 April 2017
23 / 39
Kontraksi Panjang
Kontraksi panjang
Panjang yang diukur oleh Ahmad adalah panjang proper, L0 . Benda sepanjang L0 , jika bergerak dengan laju v akan mengalami kontraksi, hingga panjangnya berubah menjadi L=
L0 γ
(27)
Karena γ ≥ 1, maka L ≤ L0 . Besaran L0 disebut sebagai panjang proper (proper length), yaitu panjang suatu benda yang diukur oleh pengamat yang ikut bergerak bersama benda.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
24 / 39
Dilasi waktu
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
25 / 39
Dilasi waktu
Dilasi waktu
Ahmad menyantap makan siangnya di dalam kereta selama waktu ∆t 0 . Selama makan, Ahmad tetap duduk di kursinya (dengan demikian perubahan posisi Ahmad selama makan, menurut kerangka kereta, adalah ∆x 0 = 0). Selang waktu Ahmad makan menurut Budi (yang berada di stasiun) adalah ! ∆t = γ
∆t 0 − v |{z} ∆x 0 /c 2
= γ∆t 0 .
(28)
0
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
26 / 39
Dilasi waktu
Dilasi waktu
Jika ∆t0 adalah selang waktu dua kejadian yang terjadi di dalam kereta, diukur oleh pengamat di dalam kereta, maka selang waktu dua kejadian tersebut, diukur oleh orang di stasiun adalah ∆t = γ∆t0 .
(29)
Karena γ ≥ 1, maka ∆t ≥ ∆t0 . Besaran ∆t0 disebut sebagai waktu proper (proper time), yaitu selang waktu dua kejadian yang diukur oleh pengamat yang ikut bergerak bersama kejadian tersebut.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
27 / 39
Dilasi waktu
Dilasi waktu: waktu hidup Muon
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
28 / 39
Momentum
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
29 / 39
Momentum
Konsep-baru Momentum (Mekanika klasik) Misal dalam suatu laboratorium terjadi peristiwa tumbukan elastik dua benda. Peristiwa tsb diamati oleh pengamat A yang diam di lab dan pengamat B yang bergerak dengan kecepatan konstan terhadap lab. Momentum yang diukur oleh A dan B akan berbeda, namun keduanya sepakat bahwa kekekalan momentum berlaku. (Relativitas) Jika definisi momentum tetap p = m ∆x ∆t , maka efek relativitas menyebabkan kekekalan momentum pada peristiwa tumbukan di atas tidak berlaku. Solusi: definisikan momentum sebagai p=m
Agus Suroso (FTETI-ITB)
∆x ∆x ∆t =m = γmv ⇒ ~p = γm~v . ∆t0 ∆t ∆t0
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
(30)
30 / 39
Energi
1
Relativitas, Galileo vs Einstein
2
Transformasi Lorentz
3
Relativitas dari Keserentakan
4
Relativitas Kecepatan
5
Kontraksi Panjang
6
Dilasi waktu
7
Momentum
8
Energi
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
31 / 39
Energi
Energi relativistik
Tinjau suatu benda yang dipercepat dari keadaan diam hingga memiliki kecepatan sebesar u. Usaha yang diperlukan untuk melakukan hal tsb adalah Z x2 Z x2 dp dx. W = Fdx = x1 x1 dt
(31)
Dengan mengingat definisi momentum (30), diperoleh dp d mu dv m p = . = 3/2 2 2 dt dt 1 − v /c (1 − v 2 /c 2 ) dt
(32)
Ingat pula bahwa dx = vdt.
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
32 / 39
Energi
Energi relativistik
Akhirnya, Z t W =
m (1 −
0
Z
v 2 /c 2 )3/2
u
dv (vdt) dt
v
=m
(1 − v 2 /c 2 )3/2 mc 2 =p − mc 2 1 − v 2 /c 2
dv
0
mc 2 = γmc 2 − |{z} | {z } Eakhir
(33)
Eawal
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
33 / 39
Energi
Energi relativistik
Hasil ini menunjukkan bahwa benda yang diam memiliki energi sebesar mc 2 , dan setelah mencapai laju v energi totalnya menjadi γmc 2 . Energi kinetik benda, didapat dari energi total dikurangi energi diam, K = (γ − 1) mc 2 .
Agus Suroso (FTETI-ITB)
(34)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
34 / 39
Energi
Untuk kecepatan rendah, v << c Ingat bahwa untuk nilai x → 0, berlaku (1 + x)2 = 1 + 2x + x 2 3
≈ 1 + 2x, 2
(1 + x) = 1 + 3x + 3x + x
3
(1 + x)4 = 1 + 4x + 6x 2 + 4x 3 + x 4
≈ 1 + 3x, ≈ 1 + 4x,
. . . dst. Secara umum, untuk x → 0, (1 + x)n ≈ 1 + nx.
(35)
− 21 v2 1 v2 γ = 1− 2 ≈1+ . c 2 c2
(36)
Sehingga
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
35 / 39
Energi
Untuk kecepatan rendah, v << c
Sehingga, (γ − 1) ≈ 1 +
1 v2 1 v2 − 1 = . 2 c2 2 c2
(37)
Jadi,
1 v2 1 × mc 2 = mv 2 , 2 2c 2 sama dengan energi kinetik pada fisika klasik.
(38)
K=
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
36 / 39
Energi
Energi relativistik
Suku mc 2 tidak bergantung pada kecepatan benda, disebut energi diam, Ediam = mc 2 (39) Energi total adalah jumlah dari energi kinetik K dengan energi diam Ediam , Etotal = K + Ediam = γmc 2 . (40) Hubungan energi dan momentum, 2 Etotal = p 2 c 2 + m2 c 4 .
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
(41)
18 April 2017
37 / 39
Energi
Penutup
The relativity theory arose from necessity, from serious and deep contradictions in the old theory from which there seemed no escape. The strength of the new theory lies in the consistency and simplicity with which it solves all these difficulties.1
1 A. Einstein and L. Infield, The Evolution of Physics (New York: Simon and Schuster, 1961). Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
38 / 39
Energi
Ada pertanyaan? Kontak saya via:
[email protected]
Agus Suroso (FTETI-ITB)
Teori Relativitas Khusus
18 April 2017
39 / 39