TEKNIK SAMPLING By: ULFA LU’LUILMAKNUN (16709251022) FATYA AZIZAH (16709251039) KHOMARUDIN FAHUZAN (16709251041)
Pengertian Populasi dan Sampel POPULASI Sugiyono (2014)
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Erwan dan Diah (2011)
semua individu/unit-unit yang menjadi target penelitian.
SAMPEL Sugiyono (2014)
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Erwan dan Diah (2011)
bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Keuntungan Penelitian Menggunakan Sampel Suharsimi Arikunto (2013), Keuntungan penelitian menggunakan sampel : • Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu berkurang. • Apabila populasi terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati. • Dengan penelitian sampel akan lebih efisien (uang, waktu, dan tenaga) • Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti merusak. • Lebih teliti dalam mengolah data dibandngkan jika datanya populasi akan lebih melelahkan. • Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi.
Validitas Sampel Arikunto (2013), Pengambilan sampel harus dilakukan rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya.
Nachmias dan Nachmias dalam Erwan dan Diah (2011) Sampel dikatakan representative atau ideal apabila karakteristik sampel sama dengan karakteristik populasi. Jika karakteristik sampel tidak sama atau tidak mirip dengan karakteristik populasi maka dikatakan sampel bias atau unrepresentative sample.
Syarat-syarat Pengambilan Sampel (Arikunto, 2013) 1.Besarnya Sampel 2.Teknik Pengambilan Sampel 3.Ciri-ciri Sampel
Menentukan Jumlah Sampel Slovin dalam Sukandarrumidi (2006) 𝑁 𝑛= 𝑁𝑑2 + 1 n= jumlah sampel N= jumlah populasi d= presisi
Menentukan Jumlah Sampel Krejcie et al. dalam Purwanto dan Sulistyastuti (2011)
𝑆=
𝑋2 𝑁𝑃(1−𝑃) 𝑑2 𝑁−1 +𝑋2 𝑃(1−𝑃)
S= jumlah sampel N= jumlah populasi P= Proporsi populasi (0.5) d= derajat ketelitian (0.05) X2= nilai table yang berasal dari nilai confidence interval
Menentukan Jumlah Sampel Krejcie et al. dalam Purwanto dan Sulistyastuti (2011)
N = jumlah populasi S = jumlah sampel
Jenis-jenis Teknik Sampling
Probability Sampling / Random Sampling
Non-Probability Sampling / Non-Random Sampling
Probability Sampling / Random Sampling Adapun cara-cara atau prosedur yang digunakan untuk random sampling menurut Widi (2010) adalah: • The fishbowl draw • Program computer • Randomisasi dari table bilangan random
Probability Sampling / Random Sampling Random Sederhana Menurut Widi (2010) pada teknik random ini, setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan peneliti, yaitu: - Mengidentifikasi semua elemen dan unit sampling dalam suatu populasi dengan penomoran - Menetapkan ukuran sampel (n) - Memilih (n) menggunakan salah satu metode penarikan sampel random
Probability Sampling / Random Sampling Random bertingkat
Bertingkat Proporsional
Bertingkat tak proporsional
Probability Sampling / Random Sampling Cluster Sampling
Tingkatan tunggal
Tingkatan ganda
Multi tingkatan
Non-Probability Sampling / NonRandom Sampling Sampling Sistematis Menurut Martono (2010), sampling sistematis merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomer urut. Untuk menentukan interval nomor mahasiswa yang akan dipilih sebagai sampel, maka digunakan rumus: 𝑃 𝐼: 𝑆 Dengan, I = Interval , P = Jumlah populasi , S = Jumlah sampel 𝑃 Maka intervalnya adalah 𝐼: 𝑆 = 5 Interval nomor mahasiswa yang menjadi sampel adalah 5, selanjutnya kita dapat menentukan mahasiswa nomor berapa yang menjadi responden pertama yang akan dipiloh secara acak, selanjutnya nomor berikutnya menyesuaikan. Misalnya terpilih nomor 6 sebagai responden pertama, maka mahasiswa yang menjadi responden adalah mahasiswa nomor 11,16,21,26, ..., 91, 101 (karena jumlah populasi ada 100, jadi mahasiswa nomor 101 diganti mahasiswa nomor 1).
Non-Probability Sampling / NonRandom Sampling Sampling Kuota (Quota Sampling) Accidental Sampling Sampling Pendapat Pakar (Purposive Sampling)
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
Kesalahan Pengambilan Sample (sampling error) dan Sample Eerror Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah kesalahan yan terjadi dari kegiatan pengambilan sampel. Sample error lebih sering disebut dengan pengertian standar error atau margin of error dari sampel. Yaitu jumlah sampel yang salah yang masih dapat ditoleransi. Jadi sample error atau margin of error adalah hasil dari kejadian sampling error, namun sample error ada toleransinya. Perhitungan mengenai sampel yang bisa salah atau margin of error dari sample dapat dipertimbangkan dengan: • Jumlah sampel atau populasi • Interval kepercayaan (convidence interval) • Distribusi respon, tetapi apabila distribusi respon tidak diketahui secara pasti maka sering dianggap 50%.