Makalah:
ANALISIS ERGONOMI DENGAN TIME MOTION STUDY TERHADAP PERBAIKAN METODE KERJA PADA PEKERJAAN LAS DI GALANGAN KAPAL
OLEH: RINA HARYANI NRP. 4107203703
TEKNIK PRODUKSI DAN MATERIAL KELAUTAN PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA - 2009
LATAR BELAKANG 1.Kinerja ketepatan waktu kerja merupakan salah satu ukuran kualitas yang dib ik perusahaan diberikan h k kepada d pelanggan. l 2.Untuk industri galangan kapal pada kegiatan operasionalnya para pekerja sering b i t berinteraksi k i dengan d mesin-mesin i i dan d peralatan l t k j yang berat kerja b t dan d li k lingkungan kerja yang penuh dengan resiko untuk itu perlu pelaksanaan kerja yang tepat sesuai prosedur yang telah ditetapkan. 3.Untuk mendapatkan Model Estimasi waktu yang berfungsi sebagai sarana meramalkan jadwal kerja dan mengestimasi kebutuhan SDM dalam suatu proyek pengelasan dibutuhkan suatu analisis model yang mampu memprediksi waktu kerja pengelasan dengan pendistribusian kerja yang tepat.
PERUMUSAN MASALAH • Bagaimana mengembangkan permodelan pengaruh aspek ergonomi d dengan variable bl input materiall yaitu panjang pengelasan, l d dan ketebalan pelat terhadap waktu pengelasan pekerja las pada masingmasing posisi pengelasan di Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan S Surabaya? b ? • Bagaimana aplikasi model ergonomi dengan variable input material yaitu panjang pengelasan, dan ketebalan pengelasan, Terhadap waktu pengelasan pekerja las dengan metode penditribusian kerja kepada masing-masing welder dalam meningkatkan produktivitas kerjanya?
TUJUAN PENELITIAN • Membuat p permodelan p pengaruh g aspek p ergonomic g dengan g panjang p j g pengelasan, dan ketebalan pelat, Terhadap waktu pengelasan pekerja las pada masing-masing posisi pengelasan di Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.
• Membuat Perbaikan metode kerja pada pekerjaan las di galangan kapal, kapal terkait dengan pendistribusi jadwal tugas kerja pengelasan harian berdasarkan model estimasi waktu kerja welder yang dihasilkan.
BATASAN MASALAH • Penelitian dilakukan di PT. Dok dan p perkapalan p Surabaya y • Penelitian dibatasi pada pekerja las (welder) pada bengkel konstruksi badan kapal (Hull Construction) bagian Assembly dan Erection dan welder dianggap mempunyai kemampuan yang normal dalam melaksanakan tugasnya. • Metode kerja yang digunakan adalah Time Motion Study dengan pengukuran waktu kerja untuk posisi 1G, 2G,3G, 4G dengan cara manual yaitu pada proses pengelasan SMAW SMAW. • Masalah penelitian ini dibatasi pada aspek ergonomi pada proses pengelasan l manual. l • Metode kerja yang akan diobservasi adalah rencana waktu, dan distribusi pekerjaan kepada masing-masing welder.
Penjelasan Singkat Tentang Ergonomi
Penjelasan Singkat Tentang Ergonomi
POSISI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGELASAN
Posisi Datar (Horizontal)
Posisi dibawah tangan g ((down hand)
Posisi dibawah tangan (down hand)
Posisi Tegak (Vertikal)
Posisi di Atas p ((Over Kepala Head) ‡From: Torner et al, 1991
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam henti (Stop-watch Time Study) Perencanaan sistem kerja bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam melaksanakan l k k operasi-operasi i i kerja k j yang diperlukan di l k dalam d l proses produksi. d ki ¾maksud dan tujuan melakukan perancangan kerja untuk meningkatkan pproduktivitas dan pperformansi kerja j dapat p dicapai p melalui: • Pengembangan tata cara kerja (work methods) yang lebih efektif dan efisien terutama ditujukan untuk aktivitas operasional yang diperlukan dalam proses produksi. • Pengaturan kondisi lingkungan kerja yang lebih ergonomis sehingga mampu memberikan kenyamanan dalam arti fisik maupun social psikologis. • Pemanfaatan dan pendayagunaan secara maksimal semua potensi sumber daya manusia secara terorganisir
Posisi Pengelasan Yang Digunakan Dalam Pengukuran:
¾ Dalam D l penelitian li i pemecahan h proses kerja k j dibagi berdasarkan posisi pengelasan yang digunakan yaitu : •1G : Posisi pengelasan datar •2G : Posisi p pengelasan g horizontal •3G : Posisi pengelasan vertical •4G : Posisi pengelasan overhead
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel penelitian ini adalah pekerja di lambung utara dan selatan, selatan dimana berdasarkan teknik purposive sampling, diperoleh total sebanyak 84 sampel, dimana masing-masing posisi pengelasan yaitu 1G, 2G, 3G dan 4G diwakili oleh 7 orang pekerja. Masing-masing sampel melakukan 3 item pengelasan yang berbeda-beda berdasarkan dengan diameter elektroda masing-masing 3,2 - 4mm. Proses pengumpulan data dilakukan di dua temat yaitu di bagian assembly (1G, (1G dan 2G) dan erection (3G dan 4G). 4G)
ANALISA DAN PEMBAHASAN Teknik analisis data • T Teknik k ik analisis li i data d t yang digunakan di k pada d penelitian liti i i adalah ini d l h teknik analis regresi linear berganda, pengembangan model teknik analisis pada penelitian ini adalah sebgai berikut . Waktu kerja = β1 panjang + β2 ketebalan + e • S Setelah t l h mengembangkan b k model d l penelitian liti akan k dil k k dilakukan proses penentuan titik optimis dan titik pesimis dalam penentuan waktu kerja. • terakhir adalah waktu kerja.
mengembangkan
metode
pendistribusian
ANALISA DAN PEMBAHASAN Teknik Analisis Statistik • Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis Komputer Statistik guna memproses data yang ada dengan memakai Program Aplikasi p Analisis Multivariate SPSS 13. • Metode analisis data yang dipakai adalah teknik least squares linear regression g untuk mendapatkan p model p prediksi kebutuhan waktu per masing-masing kerja kedepan. Hasil Analisis menganalisis hasil penelitian awal dengan hasil penelitian usulan, dimana diharapkan hasil penelitian usulan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil penelitian pendahuluan sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Teknik least squares linear regression, diterapkan pada penelitian ini karena asumsi regresi linear yaitu data berdistribusi normal terpenuhi dalam penelitian ini. berikut adalah table 1. gambaran deskriptif dan uji normalitas data penelitian. Tabel 1. analisis deskriptif dan normalitas data Descriptive Statistics N Statistic datar 84 horizotal 84 vertikal tik l 84 overhead 84 panjang cm 84 ketebalan plat mm 84 Valid N (listwise) 84
Minimum Statistic 6.00 6.07 14 89 14.89 11.67 30 8.00
Maximum Statistic 24.85 25.12 81 90 81.90 76.85 100 12.00
Mean Statistic 14.4986 15.0001 48 0375 48.0375 42.3008 65.00 10.0000
Std. Statistic 6.22347 6.25554 25 90817 25.90817 24.38225 27.088 1.64280
Variance Statistic 38.732 39.132 671 233 671.233 594.494 733.735 2.699
Skewness Statistic Std. Error .265 .263 .240 .263 .013 013 .263 263 .160 .263 .000 .263 .000 .263
Berdasarkan table 1 diketahui bahwa rata-rata waktu kerja untuk posisi pengelasan datar baik panjang 30,50,80 dan 100mm maupun untuk ketebalan plat 8,10 dan 12mm adalah sebesar 14.49 menit per kerja, posisi horizontal sebesar 15 menit , vertical sebesar 48.03 menit, dan overhead sebesar 42.3 menit. indikasi ini menunjukan bahwa posisi vertikal adalah posisi pengerjaan yang mengkonsumsi waktu kerja terbesar kemudian diikuti oleh overhead, horizontal dan terakhir posisi dengan konsumsi waktu kerja terkecil adalah posisi datar. Berdasarkan hasil table 1. menunjukan bahwa nilai skewness seluruh variabel yaitu datar (0.265), horizontal (0.240), (0 240) vertical (0.013), (0 013) overhead (0.160) (0 160) dan panjang serta ketebalan plat masing masing-masing masing sebagai variabel memiliki sebaran normalitas (0.00) yang kesemuanya berada dibawah titik cut off ± (1), sehingga disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Berikut table 2. adalah hasil analisis korelasi (zero order hypothesis) masing-masing variabel : panjang cm ketebalan plat mm datar horizotal vertikal tik l overhead
•
0.000 11.000 000 0.978 0.000 0.981 0.000 0 998 0.998 0.000 0.995 0.000
ketebalan plat mm
0.113 0.305 0.104 0.347 0 031 0.031 0.779 0.034 0.757
datar
horizotal
vertikal
overhead
1.000 0.996 0.000 0 972 0.972 0.000 0.981 0.000
1.000 00.975 975 0.000 0.984 0.000
1 000 1.000 0.996 0.000
1.000
Setelah melalui proses uji asumsi maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji regresi linear antara waktu kerja di masing-masing posisi sebagai variabel observasi dengan variabel prediksi adalah panjang dan ketebalan plat, dengan rumus regresi linear berganda g sebagai g berikut : Waktu kerja = β1 panjang + β2 ketebalan + e
ANALISA DAN PEMBAHASAN Karena masing-masing ukuran menggunakan standarisasi yang berbeda maka interpretasi dari model regresi akan menggunakan koefisien yang distandarisasi (Standardized Coefficients). Berikut table 3. adalah hasil pengembangan model ergonomi masing-masing posisi kerja. Tabel 3. Analisis Regresi Linear Data normal
Panjang cm Ketebalan plat mm
Datar Standardized Coefficients β t
Horizontal Standardized Coefficients β
0.978
49.67**
0.981
53.402**
0.998
142.935**
0.995
99.338**
0.113
5.754**
0.104
5.658**
0.031
4.461**
0.034
3.413**
t
R 0.984 0.986 2 R 0.969 0.973 F 1250.34** 1441.937** Ket : ** variabel berpengaruh signifikan
¾
¾
¾
Vertical Standardized Coefficients β
t
Overhead Standardized Coefficients β
t
0.998 0.996 0.996 0.992 10225.201** 4939.803** pada α =1 % (p < 0.001)
Variabel V i b l Panjang P j di diperoleh l h hasil h il masing-masing i i posisi, i i datar d t (β= (β 0.978 0 978 p<0.05), 0 05) horizontal h i t l (β (β= 0.981 0 981 p<0.05), 0 05) vertical (β= 0.998 p<0.05) dan Overhead (β= 0.995 p<0.05) dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 gagal ditolak. disimpulkan panjang pengelasan berpengaruh positif signifikan terhadap waktu kerja pengelasan pada masing-masing posisi. dan H1 diterima. Variabel ketebalan diperoleh hasil masing masing-masing masing posisi, datar (β (β= 0.113 p<0.05), horizontal (β (β= 0.104 p<0.05), vertical (β= 0.031 p<0.05) dan Overhead (β= 0.034 p<0.05) dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 gagal ditolak. disimpulkan ketebalan pengelasan berpengaruh positif signifikan terhadap waktu kerja pengelasan pada masing-masing posisi, dan H2 diterima. Berdasarkan hasil kesimpulan model dengan memperhatikan nilai koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa masing-masing kemampuan panjang plat dan ketebalan plat menjelaskan variasi waktu kerja untuk posisi datar sebesar 96.9 %, kemudian posisi horizontal 97.3%, vertical 99.6 % dan overhead 99.2 % yang kesemuanya mendekati seratus persen, indikasi ini menunjukan bahwa model yang dikembangkan robust secara statistic.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Memprediksi batas atas dan batas bawah (Uji sensitivitas) Hasil analisis nilai rata-rata dalam least squares linear regression telah mampu memberikan b ik estimasi ti i waktu. kt Ak Akan t t i nilai tetapi il i rata-rata t t saja j masih ih belum b l cukup k yang juga dibutuhkan oleh designer adalah memprediksi titik “Pesimistis” dan titik “Optimistis”, guna memberikan gambaran varian yang diduga terjadi dalam praktek lapangan. Langkah awal dalam uji sensitivitas adalah mengembangkan model penentuan waktu pengelasan welder dari dua titik, titik optimis (µ-3σ) dan titik pesimis (µ+3σ) Berdasarkan hasil pengolahan data pesimis diketahui bahwa model yang dikembangkan adalah valid dimana variabel prediksi (panjang pengelasan) dan (ketebalan pengelasan) mampu memprediksi secara signifikan variabel observasi pada masing masing posisi Begitu juga data optimis. Berikut adalah tabel 4. hasil uji Sensitifitas Model Posisi Datar Horizonta l Vertical Overhead
R 0.984
R psm 0.99
R opt 0.98
% 0.6
0.986 0.998 0.996
0.99 0.99 0.996
0.98 0.999 0.996
0.6 0 0
R2 0.969
R2psm 0.97
R2opt 0.96
% 0.1
0.973 0.998 0.996
0.98 0.99 0.992
0.96 0.997 0.992
0.7 0 -0.4
S b Sumber: L Lampiran i di l h diolah
Indikasi dari dua hasil perhitungan pada tabel 4. juga menunjukan bahwa pada titik optimis terjadi penurunan keeratan hubungan antara variabel prediksi dan variabel observasi pada posisi datar dan horizontal dimana nilai R pesimis (0.99) menjadi R optimis (0.98), dan nilai kemampuan dua variabel menjelaskan variasis perubahan observasi atau nilai R2 pada posisi datar dan horizontal masing masing-masing masing terjadi perubahan sebesar 0.1 dan 0.7 akan tetapi karena kedua nilai R mendekati titik 1 dan nilai R2 yang mengalami perubahan relatif kecil maka dapat dikatakan bahwa keseimbangan model tetap baik pada titik optimis dan pesimis. Sebaliknya pada dua posisi yaitu vertical dan overhead nilai R kedua titik relative sama.
ANALISA DAN PEMBAHASAN •
• •
Untuk menentukan kualitas dari nilai sensitivitas akan dilihat dari sebaran standart deviasi distribusi error, sebab dengan sebaran standart deviasi yang besar akan menyebabkan limit toleransi yang besar. besar berdasarkan pandangan Hoaglin and Mosteller (1983) dalam (Schreve, 1997), bahwa batas toleransi standart deviasi error adalah sebesar 2.7 dari nilai rata-rata. Untuk itu maka harus dilakukan perbandingan antara titik estimasi berdasarkan model pengukuran yang telah dibuat dengan nilai pengukuran yang telah dikumpulkan. Tabel 5. Kesimpulan Distribusi Error masing-masing posisi pengelasan Proses Error datar Error horizontal Error vertical Error overhead
Min -14.76 14 76 % -11.25 % -9.70 % -25.26 %
Max 15 32 % 15.32 15.85 % 8.82 % 15.39 %
Mean -0.076 0 076 % -0.024 % -0.421 % -1.60 %
Std. Dev 7 029 % 7.029 6.616 % 5.129 % 10.524 %
Variance 49 409 % 49.409 43.781 % 26.308 % 110.77 %
Sumber: Lampiran data diolah
Berdasarkan hasil kesimpulan statistik dari distribusi error masing-masing variabel diketahui bahwa posisi datar memiliki distribusi error secara rata-rata sebesar 7.029%, kemudian horizontal sebesar 6.616 6 616 %, % vertical sebesar 5.129 5 129 % dan overhead sebesar 10.524 10 524 %. %
Indikasi table 5. diketahui bahwa Seluruh standart deviasi distribusi error berada dibawah jarak 2.7 standart deviasi ke mean, dimana nilai distribusi error tertingi adalah error h i horizontal t l 15.85 15 85 % yang masih ih dibawah dib h (2.7 (2 7 x 6.616 6 616 %), %) sehingga hi dik t h i bahwa diketahui b h model d l tidak tid k mengandung observasi yang outlier / ekstrim, dimana implikasinya model dikembangkan akan menghasilkan nilai toleransi yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dapat p ditarik kesimpulan p sebagai g berikut : • Panjang pengelasan dan ketebalan plat berpengaruh positif signifikan terhadap waktu kerja welder dimana pada posisi Datar (1G) model yang dihasilkan adalah (Waktu kerja 1G = 0.978 panjang + 0.113 ketebalan), posisi horizontal (2G) model yang dihasilkan dih ilk adalah d l h (Waktu (W kt kerja k j Horizontal H i t l = 0.981 0 981 panjang j + 0.113 0 113 ketebalan), kemudian posisi vertical (3G) model yang dihasilkan adalah (Waktu kerja Vertical = 0.998 panjang + 0.031 ketebalan) dan terakhir untuk posisi overhead adalah (Waktu kerja Overhead = 0.995 panjang + 0.034 ketebalan).
Upaya untuk membuat Perbaikan metode kerja pada pekerjaan las di galangan kapal, p , terkait dengan g p pendistribusi jjadwal tugas g kerja j p pengelasan g harian berdasarkan model estimasi waktu kerja welder yang dihasilkan dapat dilakukan dengan mengaplikasikan model kedalam kerangka kerja database, yang mengikuti urutan proses dengan mendeskripsikan serta menjabarkan proyek dengan estimasi model, model hingga akan menghasilkan proses waktu kerja yang dibutuhkan, dibutuhkan ouput dari waktu kerja adalah mendistribusikan tugas harian kepada masingmasing individu welder.
KESIMPULAN DAN SARAN
•
Sakit pada pergelangan tangan kiri dan kanan merupakan keluhan terbesar bagi pekerja dengan posisi horizontal, sebaliknya pada posisi downhand Sakit pada bagian punggung adalah keluhan yang mendominasi pekerja dimana sebanyak 80 % pekerja mengalami e ala i gangguan a a pada ada posisi i i tubuh t b h tersebut. te eb t Dimana Di a a khusus kh untuk posisi downhand sebagai posisi pengelasan yang paling efektif, variasi posisi dan gerak pengelasan paling menguntungkan dari sisi waktu adalah posisi duduk, kemudian berdiri, diikuti j jongkok k k dan d terakhir t khi dari d i posisi i i membungkuk. b k k
•
Sakit pada leher bagian atas dan bawah serta Sakit pada lengan bawah bagian kiri merupakan keluhan terbesar bagi pekerja dengan posisi vertikal , sebaliknya pada posisi overhead Sakit pada leher bagian atas dan bawah serta Sakit pada lengan bawah adalah keluhan yang mendominasi pekerja. Posisi overhead sakit kornea mata juga menjadi keluhan terbesar pekerja. pekerja
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Saran
•
Berdasarkan hasil analisis dengan mengembangkan model time motion study dapat diberikan saran- saran sebagai berikut : Galangan dapat menghitung waktu kerja baku dari masing-masing welder berdasarkan beban kerja dalam hal ini yaitu panjang area pengelasan dan ketebalan plat, karena dua variabel ini berpengaruh signifikan dalam menentukan variasi waktu kerja welder manual.
•
Karena tingginya keluhan pada dua posisi yaitu overhead dan vertical tersebut maka diharapkan galangan meminimalisir tingkat aplikasi posisi vertikal dan overhead kecuali pada posisi posisi yang benarbenar membutuhkan pengelasan pada posisi tersebut. tersebut
•
Penelitian kedepan dapat menghitung keseluruhan waktu proses produksi untuk mengestimasi biaya dan waktu kerja proses produksi d perbaikan dan b ik k kapal. l
•
Penelitian kedepan dapat menggunakan kombinasi peramalan waktu berbasis Robust regression. regression