JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 PENGARUH SKEMA KOMPENSASI DENDA TERHADAP KINERJA DENGAN RISK PREFERENCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Eksperimen pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY dan Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM) Ida Ayu Purnama Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak: Pengaruh Skema Kompensasi Denda terhadap Kinerja dengan Risk Preference sebagai Variabel Moderating (Studi Eksperimen pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNY dan Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja, (2) risk preference memoderasi pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY yang berjumlah 62 orang, mahasiswa Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM berjumlah 3 orang, dan mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM berjumlah 5 orang sehingga total sampel adalah 70 orang. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain faktorial 5 x 2 dengan instrumen Contract Frames, Risk Preference, and Performance Program. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan melalui uji validitas, uji normalitas, uji homogenitas. Hipotesis dalam penelitian ini diolah dengan two ways ANOVA untuk mengetahui pengaruh utama dari tiap variabel. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja karena nilai F hitung kelompok skema kompensasi denda adalah 0,318 sedangkan F hitung yaitu 1,036 sehingga hipotesis pertama ditolak. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa risk preference tidak memoderasi pengaruh skema kompensasi denda terhadap kinerja. Hasil nilai signifikansi ini adalah 0,171 sedangkan F hitung yaitu 1,824 sehingga hipotesis kedua ditolak. Kata kunci: skema kompensasi, denda, risk preference, kinerja Abstract: The Effect of Contract Frame Penalty to Performance with Risk Preference as Moderating Variable (Experimental Study in Faculty of Economics UNY and Faculty of Economics and Bussines UGM). This research aims to determine: (1) the effect of the penality contract frame to performance, (2) risk preference moderate the effect penaltycontract frame to performance. Samples were students of the Faculty of Economics Accounting UNY 62 people, students of Magister Accounting Faculty of Economics and Business, 3 people, and students of Magister Management Faculty of Economics and Business, 5 people, total sample was 70 people. This experimental study using 5 x 2 factorial design and the instrument use Contract instrument Frames, Risk Preference, and Performance Program. The data in this study were analyzed by means validity test, normality test, homogeneity test. The hypothesis of this research is processed by two-way ANOVA to determine the main effect of each variable.
The results of this research there is no effect on contract frame penalty to performance because the significant value contract frame penalty group is 0.318 while the F count is 1,036 so the first hypothesis is rejected. The result of second hypothesis show that the risk preference didn’t moderate the effect of contract frame penalty to performance penalty.The result the significant value of 0.171 while the F count is 1,824 so the second hypothesis is rejected. Keywords: contract frame, penalty, risk preference, performance 129
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dengan
PENDAHULUAN
tujuan
pribadi
masing-masing
Manusia merupakan mahluk sosial yang
karyawan. Karyawan biasanya menginginkan
selalu melakukan berbagai kegiatan baik
kompensasi sebanyak mungkin sedangkan
sendiri maupun dengan orang lain. Salah satu
perusahaan
kegiatan yang dilakukan oleh manusia adalah
mempertahankan
bekerja.
ini
(Govindarajan, 2005:109). Oleh karena itu,
sosial,
diperlukan sistem kompensasi yang sesuai
menghasilkan sesuatu yang pada akhirnya
dengan tujuan perusahaan dan tujuan pribadi
bertujuan
masing-masing karyawan. Karyawan dapat
Dalam
mengandung
aktivitas
unsur
untuk
bekerja
kegiatan
memenuhi
kebutuhan
akan
lebih
memilih
gaji
oleh
untuk
karyawan.
hidupnya. Sebenarnya ada alasan mengapa
dipengaruhi
insentif
yang
positif
seseorang bekerja yakni untuk mencari upah
maupun yang negatif. Suatu insentif yang
dan
gaji.
Dalam
manajemen
sebuah
positif atau “penghargaan” adalah suatu hasil
perusahaan
tingkat
keterkaitan
antara
yang meningkatkan kepuasan dari kebutuhan
seseorang dengan kompensasi sangat tinggi.
individual.
Semakin tinggi kompensasi maka semakin
tersebut negatif atau “hukuman” adalah suatu
tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya; cateris
hasil
paribus. Jika pekerjaan dikelola dengan baik,
kebutuhan tersebut. Insentif penghargaan
kompensasi dapat membantu perusahaan
adalah suatu rangsangan untuk memenuhi
untuk mencapai tujuan dalam memperoleh,
kebutuhan seseorang yang tidak mungkin
memelihara dan menjaga sumber daya yang
diperolehnya apabila tidak bergabung dalam
ada
organisasi tersebut. Menurut Govindarajan
dalam
perusahaan
tersebut
secara
optimum (Moeheriono, 2012: 247).
yang
Sebaliknya
apabila
mengurangi
insentif
kepuasan
dari
(2005) penelitian atas insentif cenderung
Individu biasanya akan melakukan hal-
mendukung hal-hal berikut ini: (a) Individu-
hal yang lebih besar untuk aktivitas-aktivitas
individu cenderung untuk lebih termotivasi
yang dihargai dan lebih sedikit untuk
oleh
aktivitas-aktivitas
daripada oleh rasa takut akan hukuman, yang
yang
tidak
dihargai.
penghargaan
pendapatan
agar
sistem
potensial
Individu sering kali mendapatkan sistem
menyarankan
kompensasi yang tidak menghargai kinerja
manajemen
karyawan yang mengarahkan pada cita-cita
penghargaan. Pernyataan ini didukung oleh
organisasi atau yang menghargai kinerja
penelitian yang dilakukan oleh Luft (1994)
karyawan yang berlawanan dengan cita-cita
yang menyatakan bahwa seseorang lebih
tersebut (Govindarajan, 2005: 249).
menyukai kontrak dengan skema bonus
sebaiknya
Perusahaan memiliki tujuan organisasi
dibandingkan
dengan
yang ingin dicapai namun tidak selalu selaras
mengandung
denda
130
pengendalian
berorientasi
kontrak (hukuman),
pada
yang (b)
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Penghargaan pribadi bersifat relatif atau
diperlukan suatu usaha untuk mencapai
situasional. Kompensasi moneter adalah
tujuan
suatu
memenuhi
menganggap pencapaian ini penting dalam
kebutuhan. Tetapi di luar tingkat kepuasan
hubungan dengan kebutuhannya, (g)Insentif
tertentu, jumlah kompensasi tidak selalu
yang disediakan oleh suatu anggaran atau
sama
pernyataan tujuan lainnya adalah paling kuat
cara
penting
pentingnya
nonmoneter,
dengan
(c)Jika
memberikan
untuk
penghargaan
manajemen
tanda-tanda
senior
tersebut
ketika
dan
manajer
ketika
individu
bekerjasama
dengan
melalui
atasannya untuk memperoleh angka-angka
tindakannya bahwa mereka menganggap
anggaran. Tujuan, cita-cita, atau standar
sistem
adalah
kemungkinan besar akan menjadi insentif
penting maka manajer operasi juga akan
yang kuat hanya jika manajer memandang
menganggapnya penting. Jika manajemen
hal tersebut sebagai adil dan berkomitmen
senior tidak terlalu memperhatikan sistem
untuk mencapainya.
pengendalian
manajemen
tersebut, manajemen operasi juga akan
Beberapa contoh perbankan dengan
melakukan hal yang sama, (d) Individu-
kompensasi karyawan yang tinggi adalah
individu sangat termotivasi ketika mereka
Bank Mandiri dan BNI. Menurut artikel
memperoleh laporan atau umpan balik
Dunia Industri (2014) Gaji dan bonus direksi
mengenai kinerja mereka. Tanpa umpan
Bank
balik semacam itu, orang-orang tidak akan
kenaikan
merasa suatu perasaan akan pencapaian atau
dengan tahun 2012. Kenaikan gaji dan bonus
realisasi
menemukan
ini terjadi karena ada peningkatan Dana
bagaimana mereka dapat mengubah perilaku
Pihak Ketiga (DPK) yang saat ini berjumlah
mereka untuk memenuhi tujuannya, (e)
Rp556.300.000.000.000,00 naik dari tahun
Insentif
ketika
2012 sebesar Rp 482.900.000.000.000,00.
periode antara tindakan dan umpan balik atas
Artikel ini juga menyebutkan bahwa dari sisi
tindakan tersebut semakin panjang. Di
kinerja keuangan membukukan pertumbuhan
tingkat yang lebih rendah dalam organisasi
positif. Pendapatan bunga dan pendapatan
tersebut, frekuensi yang optimal mungkin
syariah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik
hanya dalam hitungan jam; untuk manajemen
menjadi Rp 50.200.000.000.000 pada 2013
senior, mungkin dalam hitungan bulan, (f)
dibanding
Motivasi adalah paling lemah ketika orang
42.500.000.000.000,00
diri
atau
menjadi
untuk
kurang
efektif
Mandiri
tahun
14,5%
2013
apabila
2012
mengalami dibandingkan
sebesar
Rp
tersebut merasa yakin bahwa suatu insentif
Dari contoh kasus tersebut maka dapat
tidak dapat dicapai atau terlalu mudah untuk
disimpulkan bahwa sistem kompensasi dapat
dicapai.
memotivasi kinerja karyawan agar dapat
Motivasi
adalah
kuat
ketika 131
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
mengandung risiko. Risiko menurut Kamus
tugasnya. Apabila kinerja karyawan baik
Besar Bahasa Indonesia adalah akibat yang
maka nasabah pada bank tersebut juga akan
kurang
merasa puas bahkan sangat mungkin terjadi
membahayakan) dari suatu perbuatan atau
peningkatan jumlah nasabah. Seiring dengan
tindakan. Ada 3 macam bentuk risiko yang
peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan
dimiliki oleh masing-masing individu yakni
loyalitas nasabah maka akan menambah
risk averse (penghindar risiko), risk neutral (
pendapatan
Peningkatan
netral terhadap risiko), dan risk lover
pendapatan bank berbanding lurus dengan
(pecinta risiko). Risk averse adalah perilaku
gaji dan bonus karyawan bank tersebut.
individu yang menuntut tingkat imbal hasil
dari
bank.
Di sisi lain masih ada perusahaan yang
yang
menyenangkan
diharapkan
dari
(merugikan,
portofolio
yang
mengalami konflik dalam penetapan gaji dan
berisiko pada persentase yang pasti (atau
bonus bagi karyawan dan manajernya.
meminta imbal hasil yang diharapkan) untuk
Perusahaan itu adalah Freeport. Menurut
kompensasi. Semakin besar risiko, semakin
Dewi Aryani (2011) konflik mengenai gaji
besar
karyawan pada perusahaan ini tidak kunjung
dengan penghindar risiko, risk neutral adalah
mendapatkan titik temu dari manajemen
perilaku individu yang menilai prospek
maupun karyawan. Pada September 2011,
berisiko
karyawan Freeport sempat mogok kerja
diharapkannya. Tingkat risiko yang tidak
untuk menuntut gaji yang sesuai dengan
relevan bagi individu yang netral terhadap
kinerja mereka. Saat ini gaji pekerja Freeport
risiko berarti tidak ada tuntutan imbalan dari
di Indonesia hanya 2,1 dollar AS hingga 3,5
risiko yang ditanggung. Risk lover adalah
dollar AS dan merupakan gaji terendah
perilaku individu yang bersedia terlibat
dibanding dengan pekerja Freeport di negara
dalam tugas perjudian; individu jenis ini
lain.
menyesuaikan ekspektasi imbal hasil ke atas Pada penelitian sebelumnya peneliti
dengan
tuntutan
hanya
kompensasi.
dari
memasukkan
imbal
Berlawanan
hasil
kesenangan
yang
dalam
mengkombinasikan antara bonus dan denda,
menghadapi prospek berisiko (Bodie et al,
hasilnya adalah individu lebih tertarik untuk
2006).
memilih
kontrak
dengan
bonus
saja
Kinerja
karyawan
dipengaruhi
oleh
dibandingkan dengan kontrak yang ada unsur
faktor internal dan eksternal. Faktor internal
denda di dalamnya bahkan apabila kedua
yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi
kontrak memiliki total kompensasi yang
yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Risk
sama (Church et al, 2008). Setiap keputusan
preference yang ada dalam diri berbeda-beda
yang
antara satu dengan yang lainnya. Apabila
dilakukan
oleh
seseorang
akan 132
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dalam karyawan termasuk dalam kelompok
METODE PENELITIAN
yang menyukai risiko maka dengan skema
Jenis Penelitian
kompensasi
yang
mengandung
unsur
Jenis
penelitian
ini
adalah
kausal
hukuman di dalamnya akan cenderung
komparatf dimana karakteristik masalahnya
memperkuat pengaruh skema kompensasi
adalah hubungan sebab akibat antara dua
terhadap
kinerjanya
variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan
semakin baik, sebaliknya apabila seorang
tipe penelitian yang dilakukan pada data
karyawan masuk dalam kelompok risk
yang dikumpulkan setelah terjadinya fakta
averse dan karyawan tersebut harus bekerja
atau peristiwa (Indriantoro, 1999)
kinerja
sehingga
dalam skema kompensasi yang mengandung
Desain penelitian yang digunakan adalah
unsur hukuman di dalamnya maka akan
ekperimen. Jenis data yang digunakan dalam
cenderung bekerja tidak maksimal.
penelitian ini adalah data primer. Data primer
Penelitian yang dilakukan oleh Alisa dan Frederick
(2013)
bahwa
melakukan eksperimen yang akan dilakukan
individu yang risk averse akan cenderung
di dalam laboratorium komputer. Dalam
memiliki kinerja yang baik apabila pada
laboratorium
skema kompenasi bonus, namun individu
diberikan penjelasan mengenai penelitian ini
yang risk loving akan bekerja lebih baik
sekaligus
apabila skema kompensasi yang diterapkan
responden akan dibagi menjadi 2 kelompok
mengandung unsur yang menantang seperti
skema
bonus, denda, dan clawback.
dikumpulkan dalam suatu ruangan sehingga
Berdasarkan
menyebutkan
diperoleh langsung dari mahasiswa dengan
penjelasan
yang
telah
Pengaruh
penelitian Skema
dengan
judul:
Kompensasi
Denda
responden
memberikan
kompensasi.
akan
treatment
Responden
lalu
akan
peneliti dapat mengontrol agar tidak ada
diuraikan di atas, peneliti terdorong untuk melakukan
komputer
faktor pengganggu.
Tabel.1 Desain Eksperimen Faktorial 2x2
terhadap Kinerja dengan Risk Preference
Skema Kompensasi
sebagai
Denda
Netral
Perlakuan
Perlakuan
1
3
Risk
Perlakuan
Perlakuan
Averse
2
4
Variabel
Moderating
(Studi
Eksperimen pada Mahasiswa S1 Fakultas
Risk
Ekonomi UNY dan Mahasiswa S2 Fakultas
Risk
Preference Loving
Ekonomika dan Bisnis UGM).
133
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Responden pada perlakuan 1 dan 2 akan
Definisi Operasional Variabel Penelitian
mengerjakan permainan puzzle pada skema
a. Variabel Dependen (Y)
kompensasi denda. Pada awalnya responden
Variabel terikat adalah tipe variabel yang
akan diberi modal Rp3.000,00 sebagai gaji
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
pokok.
independen (Indriantoro, 2002). Variabel
Apabila
dapat
menyelesaikan
permainan puzzle ini responden tidak akan
terikat (Y) pada penelitian ini adalah kinerja.
mendapatkan tambahan uang. Namun apabila
Kinerja
adalah
gambaran
tidak dapat mencapai target maka responden
tingkat
akan mendapatkan potongan atau denda
program kegiatan atau kebijakan dalam
sebesar Rp1.000,00.
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
Responden pada perlakuan 3 dan 4 akan
pencapaian
mengenai
organisasi
yang
pelaksanaan
dituangkan
perencanaan
tidak ada skema kompensasi yang mereka
(Moeheriono 2012: 95). Kinerja dalam
dapatkan. Kelompok netral ini menjadi
penelitian ini adalah kinerja karyawan yang
kelompok
berada di perusahaan.
digunakan
sebagai
pengontrol pada eksperimen ini.
suatu
melalui
dikelompokkan menjadi posisi netral dimana
yang
strategis
suatu
organisasi
Dalam penelitian eksperimen ini untuk mengetahui
kinerja
dari
masing-masing
responden maka peneliti memberikan tugas
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas
yakni menyusun 12 puzzle dengan tingkat
Negeri Yogyakarta dan Universitas Gadjah
kesulitan yang berbeda-beda dan diselesaikan
Mada.
dalam
Penelitian
eksperimen
ini
akan
waktu
tertentu.
melibatkan mahasiswa S1 Program Studi
responden
Akuntansi UNY dan mahasiswa S2 Magister
kompensasi
Akuntansi dan Magister Manajemen UGM.
mengerjakan tugas yang sama. Tugas ini
Pemilihan mahasiswa akuntansi S1 UNY ini
akan menguji bagaimanakah pengaruh skema
bertujuan agar penelitian yang dilakukan ini
kompensasi terhadap kinerja masing-masing
dapat
individu.
berguna
bagi
UNY.
Pemilihan
mahasiswa S2 sebagai responden untuk
yang yang
Masing-masing
berada
Masing-masing dalam
berbeda-beda
responden
skema akan
akan
mengetahui pengaruh skema kompensasi
mengerjakan satu tugas saja dengan skema
terhadap kinerja S1 dan S2. Penelitian ini
kompensasi yang dipilih secara acak. Sampel
dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014.
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang dianggap sebagai seorang karyawan dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan tentu saja seorang karyawan memiliki tugas yang 134
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 harus
dikerjakan
penelitian
ini
setiap
untuk
harinya,
mengukur
pada
maupun negatif (Sugiyono, 2012). Dalam
kinerja
penelitian ini variabel independennya adalah
mereka maka peneliti menggunakan media
skema kompensasi.
puzzle untuk mengukur kinerja karyawan.
Skema kompensasi ini terdiri dari dua
Pemilihan permainan menyusun puzzle ini
macam yakni skema denda dan kelompok
memiliki dasar yakni permainan ini butuh
tanpa
pemikiran
Pengukuran
yang
baik,
kecermatan
dan
skema
kompensasi skema
(netral). kompensasi
ketelitian, populasi dalam penelitian ini
menggunakan instrumen Alisa dan Frederick
adalah mahasiswa yang dianggap telah
(2013) yakni responden akan secara acak
mampu mengerjakan tugas sebagai seorang
dipilih untuk berada pada salah satu skema
karyawan.
kompensasi.
Pengukuran
variabel
Variabel ini diukur dengan skala interval.
menggunakan
Skala interval adalah skala dimana setiap
menggunakan
angkanya
kompensasi denda dan 2 untuk kelompok
menunjukkan
tingkat
dengan
jenjang yang paling rendah hingga paling
kategorikal
ini
koding
1
untuk
dengan skema
netral tanpa treatment.
tinggi. Dalam penelitian ini akan digunakan skala
interval
sebagai
berikut:
tidak
Populasi dan Sampel
menyelesaikan puzzle skor 0, menyelesaikan
Populasi dalam penelitian ini adalah
puzzle level 1.1 skor 1, menyelesaikan puzzle
mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2011
level 1.2 skor 2, menyelesaikan puzzle level
dan 2012 dengan jumlah 170 orang serta
1.3 skor 3, menyelesaikan puzzle level 1.4
mahasiswa Magister Akuntansi dan Magister
skor 4, menyelesaikan puzzle level 1.5 skor
Manajemen sebanyak 325 orang.
5, menyelesaikan puzzle level 1.6 skor 6,
Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah
menyelesaikan puzzle level 2 skor 7,
bagian dari jumlah dan karakteristik yang
menyelesaikan puzzle level 3 skor 8,
dimiliki
menyelesaikan puzzle level 4 skor 9,
digunakan dalam pengambilan sampel di
menyelesaikan puzzle level 5 skor 10,
penelitian ini menggunakan convinience
menyelesaikan puzzle level 5 skor 10,
sampling.
menyelesaikan puzzle level 6 skor 11,
teknik penentuan sampel dengan preferensi
menyelesaikan puzzle level 7 skor 12.
peneliti karena periset memiliki kebebasan
oleh
populasi.
Convinience
Teknik
sampling
yang
adalah
untuk memilih siapa saja yang dapat ditemui b. Variabel Independen (X)
(Gendro Wiyono, 2011: 88).
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik positif 135
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 e.
Teknik Pengumpulan Data
Responden diminta mengerjakan tugas
Teknik pengumpulan data adalah teknik
dalam program yang telah disediakan
yang digunakan untuk memperoleh informasi
oleh peneliti. Pertama, responden akan
yang relevan dan dapat digunakan sebagai
mengerjakan
bahan penelitian. Data yang digunakan dalam
pengukuran risk preference. Kedua,
penelitian ini adalah data primer yang
responden diminta untuk mengerjakan
diperoleh langsung dari obyek penelitian.
permainan 12 puzzle dalam waktu yang
Semua
responden
dengan
jenis
telah
kompensasi yang ditentukan secara acak
ini
merupakan
f.
langkah-langkah
Peneliti
b.
c.
penjelasan
Apabila
diri
tujuan
dan
g.
responden
peneliti
Apabila
tidak
dikumpulkan
yang
berhasil
dalam
memungkinkan satu
ruangan
mengadakan eksperimen.
laboratorium komputer maka penjelasan
Responden yang dipilih secara random
akan diberikan di ruang kelas dengan
dikondisikan dalam satu ruangan dengan
presentasi dari peneliti. Setelah itu
2 skema kompensasi yang berbeda-beda.
responden akan diberi kelompok skema
Pada bagian pertama responden diminta
masing-masing lalu diberikan amplop
mengisi data demografi yang ada dalam
skema kompensasi. Responden diminta
Contract Frames, Risk Preference, and
untuk mengerjakan di rumah masing-
Performance
sudah
masing dengan treatment dan responden
disediakan oleh peneliti berupa nama
juga diberikan petunjuk penggunaan
mahasiswa, jenis kelamin, umur, IPK,
program.
Program
yang
dan mata kuliah yang sudah diambil. d.
skema
menyerahkan denda.
memperkenalkan
memberi
dengan
menyelesaikan 12 puzzle tidak perlu
prosedur eksperimen: a.
ditentukan
mengenai
kompensasi masing-masing.
harus mengikuti beberapa tahap ekperimen. Berikut
tugas
Eksperimen ini dirancang kurang
Pada bagian kedua berupa penjelasan
lebih 30 menit dari langkah pertama
mengenai tata cara mengerjakan tugas
hingga terakhir.
yang telah disiapkan oleh peneliti. Peneliti
memberikan
amplop
sesuai
Teknik Analisis Data
dengan skema kompensasi. Amplop
a.
tersebut berisi uang sebagai gaji pokok yang
berbeda-beda
ketentuan
kompensasi
sesuai yang
Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menurut Nur Indriantoro dan
dengan
Bambang
sedang
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dijalankan oleh responden.
(1999)
adalah
sejauh
mana
dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu 136
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 instrumen dikatakan valid apabila instrumen
reliabilitas instrumen adalah dengan metode
tersebut mengukur apa yang seharusnya
cronbach’s
diukur.
reliabel apabila nilai cronbach’s alpha lebih
Namun dalam penelitian ini variabel kinerja
dengan
Preference,
and
Contract
Frames,
Performance
alpha.
Instrumen
dikatakan
besar dari 0,6 (Imam Ghozali: 2006, 46). Uji
Risk
reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu
Program
alat ukur dapat diandalkan.
hanya menggunakan dua uji validitas yakni face validity dan construct validit untuk
b.
menguji valid atau tidaknya pada tampilan
Uji Asumsi ANOVA Penelitian ini menggunakan two ways
dan isi program.
ANOVA
dalam
pengujian
hipotesis.
1) Face Validity
Sebelum melakukan pengujian hipotesis
Face validity atau validitas rupa adalah
maka diperlukan tiga asumsi yang harus
validitas yang menunjukkan apakah alat
dipenuhi yakni homogenity of variances,
pengukur atau instrumen penelitian dari segi
multivariate normality, dan random sampling
rupanya nampak mengukur apa yang ingin
(Imam Ghozali, 2002: 28).
diukur, validitas ini lebih mengacu pada
1) Uji Normalitas
bentuk dan penampilan instrumen
Uji normalitas adalah pengujian tentang
2) Construct Validity Construct
kenormalan distribusi data. Uji normalitas
validity
instrumen
dirancang
construct
tertentu.
adalah untuk
suatu
merupakan
syarat
mengukur
parametrik.
Pengujian
pengujian
normalitas
untuk
validity
variabel kinerja menggunakan one sample
merupakan konsep pengukuran validitas
kolmogorov-smirnov dengan menggunakan
dengan cara menguji apakah suatu instrumen
uji two tailed dengan signifikansi sebesar
mengukur construct sesuai dengan yang
0,05. Data dapat dikatakan berdistribusi
diharapkan karena akan diuji bagaimana
normal apabila nilai signifikansi lebih dari
valid atau tidaknya pada tampilan dan isi
0,05 (Gendro Wiyono, 2011: 149). Pengujian
program.
normalitas
Uji
reliabilitas
Construct
dilakukan
adalah
uji
untuk
risk
preference
yang
menggunakan one sample binomial test
digunakan untuk menentukan sejauh mana
dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Data
suatu alat dapat diandalkan dan dipercaya
dapat
untuk mengukur suatu obyek yang akan
signifikansi lebih besar dari 0,05.
diukur. Uji ini akan dapat melihat konsistensi
2) Uji Homogenitas
dikatakan
normal
apabila
nilai
alat dalam mengukur gelajal yang sama.
Uji homogenitas adalah pengujian yang
Metode yang digunakan untuk menghitung
dilakukan untuk mengetahui varian populasi 137
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dalam
data.
Uji
inimenggunakan
5%,
peneliti
akan
dikatakan homogen atau memiliki varians
hasil uji. Hipotesis dinyatakan diterima
yang sama apabila memiliki nilai signifikansi
apabila Pvalue kurang dari 5%.
0,05.
Uji
test.
sebesar
melihat Pvalue untuk mengetahui signifikansi
dari
levene
signifikansi
Data
lebih
uji
homogenitas
homogenitas
ini
merupakan syarat sebelum melakukan uji
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
Analysis of Variances (ANOVA).
HASAN
3) Random Sampling
Statistik Deskriptif
Responden dalam setiap kelompok harus
Responden pada penelitian ini berjumlah
diambil secara acak (random) untuk menguji
28 orang yang terdiri dari mahasiswa FE
signifikansi. Random sampling dilakukan
UNY angkatan 2011 sebanyak 13 orang,
untuk menghindari bias dalam melakukan
mahasiswa
penelitian eksperimen ini.
sebanyak 11 orang, mahasiswa Maksi UGM
FE
UNY
angkatan
2012
sebanyak 2, dan mahasiswa MM UGM c.
Uji Hipotesis
sebanyak 1 orang. Responden berjenis
Tahap selanjutnya dalam penelitian ini
kelamin
adalah
analisis
penelitian.
pengujian
Pengujian
menggunakan
Two
hipotesis
hipotesis
Ways
sedangkan
ini
Analysis
laki-laki
berjumlah
responden
11
berjenis
(41%) kelamin
perempuan berjumlah 16 (59%).
of
Berikut ini merupakan statistik deskriptif
Variance (ANOVA). Pengujian ini dilakukan
variabel:
dengan two ways karena terdapat satu
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel
variabel dependen, satu variabel independen,
Ket
dan satu variabel moderating. Menurut Imam
Kinerja Skema Denda
Skema
Ghozali (2006) ANOVA merupakan suatu
Netral
metode untuk menguji hubungan antara satu
Jumlah
13
14
variabel dependen (skala metrik) dengan satu
Min
1
1
atau
Maks
7
6
Std. Dev
1,891
2,128
digunakan untuk mengetahui pengaruh utama
Mean
1,60
2,46
(main
Risk Loving 3,00
6,00
lebih
nonmetrik
variabel atau
effect)
independen
kategorikal).
dan
pengaruh
(skala
ANOVA
interaksi
(interaction effect) dari variabel independen
Mean
kategorikal (sering disebut variabel faktor)
Risk Averse
terhadap
variabel
dependen
metrik.
Sumber: Data Primer 2015, diolah
Pengujian hipotesis ini dilakukan pada batas 138
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
rata-rata variabel kinerja dalam penelitian ini
mengetahui konsistensi suatu alat dapat
berkisar antara 1,60 sampai dengan 6,00.
diandalkan untuk mengukur suatu obyek
Nilai minimum data kinerja adalah 1
yang akan diukur. Metode yang digunakan
sedangkan nilai maksimumnya adalah 7.
untuk
Nilai maksimum ini berada pada skema
dengan metode Cronbach’s Alpha lebih
denda. Standar deviasinya berkisar antara
besar dari 0,6 (Imam Gozali, 2006: 46).
menghitung reliabilitas
instrumen
1,891 sampai dengan 2,128. Tabel 3. Uji Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik pengujian kualitas data dan
Cronbach’s
Item
Alpha
Pertanyaan
analisisnya menggunakan uji validitas dan uji
0,685
reliabilitas. Instrumen yang reliabel adalah
Ket
6
Reliabel
Sumber: Data Primer 2015, diolah.
instrumen yang bila digunkan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama meskipun
Hasil perhitungan di atas menunjukkan
terdapat perbedaan waktu dan tempat yang
bahwa data reliabel karena nilai cronbach’s
digunakan
alpha lebih dari 0,6.
instrumen
tersebut
akan
memberikan hasil yang sama (konsisten) (Gendro Wiyono, 2011: 11).
Validitas
Uji Normalitas
menurut Nur Indriantoro dan Bambang
Uji
normalitas
adalah
uji
yang
(1999) adalah sejauh mana ketepatan dan
digunakan untuk mengetahui apakah data
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
yang
fungsi ukurnya, suatu instrumen dikatakan
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
valid apabila instrumen tersebut mengukur
normalitas
apa yang seharusnya diukur. Jenis validitas
menggunakan
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
smirnov dengan menggunakan uji two tailed
adalah face validity dan construct validity.
dengan signifikansi sebesar 0,05. Sedangkan
Uji validitas ini dilakukan dengan cara
untuk
berkonsultasi dengan orang yang ahli dalma
menggunakan binomial test.
bidang penelitian, dalam hal ini uji validitas
telah
uji
Berikut
dilakukan oleh dosen pembimbing untuk
dikumpulkan
untuk one
variabel sample
normalitas
ini
risk
merupakan
normalitas untuk data kinerja:
meminta masukan dana saran mengenai alat ukur instrumen penelitian.
139
oleh
peneliti
kinerja
kolmogorov-
preference
hasil
uji
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Tabel 4. Uji Normalitas Kinerja Data
Kolmogorov
Tabel 6. Uji Homogenitas
Sign
Ket
Var.
Smirnov Kinerj
F
Dep.
1,351
0,052
Data
a
Kinerja
0,03
df
df
1
2
1
68
Sig
Ket
0,86
Data
Normal
Homogen
Sumber: Data Primer 2015, diolah.
Sumber: Data Primer 2015, diolah
Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat
disimpulkan
bahwa
data
Dari hasil
kinerja
ini
di
atas dapat
disimpulkan bahwa semua data kinerja
berdistribusi normal. Berikut
pengujian
adalah homogen merupakan
hasil
uji
normalitas data risk preference:
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
Tabel 5. Uji Normalitas Risk Preference Data
Binomial
Sig
menggunakan (ANOVA).
Ket
0,5
ANOVA
of
Variance
digunakan
untuk
menguji hubungan antara variabel dependen
Test Risk
Analysis
0,00
Preference
Data
(skala metrik) dengan satu atau lebih variabel
Tidak
independen
(skala
Normal
kategorikal).
Pengujian
nonmetrik
atau
hipotesis
ini
dilakukan pada batas signifikansi sebesar
Sumber: Data Primer 2015, diolah.
5%. Hasil di atas menunjukkan bahwa data risk preference tidak normal karena nilai
Tabel 7. Uji Hipotesis
signifikansi di bawah 0,5.
Variabel dependen: Kinerja
Uji Homogenitas Uji
homogenitas
adalah
uji
yang
Variabel
F
Sign
Ket
Sk. Denda
1,036
0,318
Ditolak
Denda 1,824
0,171
Ditolak
Sk
digunakan untuk mengetahui apakah varian
*Risk
populasi sama (homogen) atau tidak. Berikut
Preference
ini merupakan hasil uji homogenitas:
Sumber: Data Primer 2015, diolah
Berdasarkan disimpulkan 140
hasil
bahwa
H1
di
atas
dapat
yakni
skema
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 kompensasi denda tidak berpengaruh pada
dengan kelompok risk loving, sedangkan
kinerja. Hasil ini mendukung penelitian yang
pada skema kompensasi netral, kelompok
dilakukan oleh Alisa dan Frederick (2013)
risk averse cenderung memiliki mean lebih
yang menyatakan bahwa skema kompensasi
tinggi dibandingkan dengan kelompok risk
denda tidak berpengaruh terhadap kinerja.
loving. Hasil skema kompensasi denda ini
Perhitungan dari nilai F adalah 1,036 dan
menunjukkan bahwa kelompok orang yang
signifikansi 0,318. Nilai signifikansi lebih
tidak suka dengan risiko justru menunjukkan
dari 0,05.
kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
Pada penelitian ini H2 ditolak yakni risk
dengan kelompok yang menyukai risiko atau
preference tidak dapat memoderasi pengaruh
tantangan akan tetapi pengaruh moderasi risk
skema kompensasi denda terhadap kinerja.
preference tidak signifikan.
Risk preference tidak dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh skema kompensasi
Pembahasan
denda terhadap kinerja. Pada tabel di atas dapat
diketahui
sedangkan
nilai
F
signifikansi
Penelitian
interaksi
bertujuan
untuk
adalah
1,824
mengetahui pengaruh skema kompensasi
0,171.
Nilai
denda
signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan
ini
skema
terhadap
kinerja
dengan
risk
preference sebagai variabel moderating.
kompensasi
Hasil
denda dan risk preference pada kinerja:
uji
hipotesis
pertama
menunjukkan bahwa skema kompensasi denda tidak berpengaruh terhadap kinerja. Nilai F hitung pada skema denda adalah 1,036 dan nilai signifikansinya adalah 0,318. Nilai signifikansi tersebt lebih dari 0,05. Mean kinerja dalam skema kompensasi denda ini adalah 1,92. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan
Gambar 1. Interaksi Skema Denda dan Risk
bahwa risk preference tidak memoderasi
Preference
pengaruh skema kompensasi denda, hal ini dapat diliha dari nilai F sebesar 1,824 dan
Mean kinerja skema kompensasi denda
signifikansinya adalah 0,171. Hasil pengujian
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga
skema netral. Pada skema kompensasi denda,
hipotesis ditolak.
kelompok risk averse cenderung memiliki
Hasil
mean kinerja lebih tinggi dibandingkan
penelitian
ini
mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Alisa dan 141
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Frederick (2013) yang menyatakan bahwa
skema
skema kompensasi denda tidak berpengaruh
hipotesis
terhadap kinerja dan risk preference tidak
siginifikansi kurang dari 0,05 sehingga
memoderasi pengaruh skema kompensasi
dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
denda terhadap kinerja.
netral
yakni
2,71.
diterima
Kriteria
adalah
nilai
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
Hasil ini mendukung teori prospek
risk
preference
tidak
memoderasi
yang menyatakan bahwa Kahneman dan
hubungan antara skema kompensasi
Tversky 1979, 1992) adalah ketika orang
denda terhadap kinerja. Hasil nilai
memiliki kecenderungan untuk melakukan
signifikansi ini adalah 0,171 sedangkan
tindakan
mau
F hitung yaitu 1,824. Mean kinerja
mempertaruhkan keuntungan (gain) daripada
dalam kelompok risk averse adalah 3,00
kerugian (loss). Seolah-olah dalam kondisi
sedangkan
rugi nilai kekalahan sejumlah uang dalam
memiliki mean 1,60. Apabila dilihat dari
suatu
mean
irasional
taruhan
untuk
tidak
lebih
menyakitkan
kelompok
antara
dua
risk
loving
kelompok
risk
dibandingkan nilai dari jumlah uang yang
preference ini dapat dikatakan bahwa
sama. Sebaliknya apabila dalam kondisi yang
kelompok risk averse
menguntungkan
akan
kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
melakukan tindakan yang cenderung rasional
risk loving namun risk preference tidak
dan memilih gain yang tinggi dengan risk
memoderasi secara signifikan. Kriteria
yang rendah.
hipotesis
maka
seseorang
diterima
memiliki mean
adalah
nilai
siginifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasakan pembahasan,
hasil dapat
pengujian ditarik
dan
Saran
kesimpulan
Saran
yang
dapat
diberikan
untuk
sebagai berikut:
penelitian-penelitian selanjutnya, antara lain:
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
1.
skema
kompensasi
denda
tidak
Penelitian sebaiknya diperluas dalam hal pemilihan sampel baik dalam segi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
kuantitas
Hasil nilai signifikansi kinerja kelompok
mengambil sampel yang sesuai dengan
skema kompensasi denda adalah 0,318
proksi penelitian.
sedangkan F hitung yaitu 1,036. Mean
2.
maupun
kualitas
yakni
Dalam satu laboratorium atau kelas
kinerja dalam skema kompensasi denda
idealnya hanya terdapat satu skema
adalah 1,92. lebih rendah dibandingkan
kompensasi yang sama sehingga peneliti 142
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dapat memberikan treatment secara lebih
Darmawi,
jelas dan tidak menimbulkan bias.
Herman.
(1999).
Manajemen
Risiko. Jakarta. Bumi Aksara. Dian Fitria H. (2013). Pengaruh Sistem
DAFTAR PUSTAKA
Pengukuran Kinerja dan Kompensasi
Abdellaoui, M., H. Bleichrodt, and O.
terhadap Kinerja Manajerial (Studi
L’Haridon.
(2008).
A
Tractable
Kasus
pada
Perusahaan
Method to Measure Utility and Loss
Manufaktur di Kota Padang). Skripsi.
Aversion under Prospect Theory.
Padang. UNP
Journal of Risk and Uncertainty 36
Fadel
(3): Hlm. 245–266
Muhammad. Government
.Alisa G Brink dan Frederick. (2013).The
(2008).
Local
(Pengalaman
dari
Daerah). Jakarta: PT Elex Media
Effects of Risk Preference and Loss
Komputindo.
Aversion on Individual Behavior
Fischbacher, U. (2007). Z-Tree: Zurich
under Bonus, Penalty, and Combined
Toolbox for Ready-Made Economic
Contract
Experiments.
Frames.
Behavioral
Research in Accounting 25: Hlm.
Frederickson, J., dan W. Waller. (2005).
Andrey Sujatmoko. (2005). Tanggung Jawab Negara
Atas
HAM:
Indonesia,
Pelanggaran Timor
Carrot Or Stick? Contract Frame and
Berat
Use
Leste.
Information in a Principal-Agent
Jakarta: Grasindo
Journal
of
Accounting
Fried, J., and S. Nitzan. (2011). Excess-pay
Street Journal
clawbacks. Journal of Corporation Marcus.
(2006).
Law 36: 722–751. Genesove, D., and
Investments Edisi 6. Jakarta: Salemba
C. Mayer. 2001.
Empat.
Gaji dan bonus direksi Bank Mandiri (2014).
Church, B. K., T. Libby, dan P. Zhang. (2008).
Decision-Influencing
Research 43 (5): Hlm. 709 –733.
bonus figure? Not accuracy. Wall
dan
of
Setting.
Bialik, C. (2009). What’s in a Wall Street
Kane,
Experimental
Economics 10 (2): Hlm. 171–178.
145-170
Bodie,
Empiris
Contracting
Frame
Diakses dari http://duniaindustri.com/gaji-
and
dan-bonus-direksi-bank-mandiri-rp-292-
Individual Behavior: Experimental
miliar/ pada tanggal 17 Mei 2014 pukul
Evidence. Journal of Management
23.15 WIB
Accounting Research 20: Hlm. 153–
Gaji dan bonus direksi BNI. (2014). Diakses
168.
dari
http://duniaindustri.com/gaji-dan-
bonus-direksi-bni-naik-84-menjadi-rp143
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 193-miliar/ pada tanggal 17 Mei 2014
Hsee, Christoper. (1998). Researching Risk
pukul 23.15 WIB Gendro
Preference.
Wiyono.
(2011),
Diakses
melalui
Merancang
http://www.chicagobooth.edu/capidea
Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis
s/sum98/hsee.htm. pada tanggal 18
SPSS dan Smart PLS. Yogyakarta: UPP
September 2014 pukul 22.52
STIM YKPN
I Gusti Agung Rai. (2008). Audit Kinerja
Handa. (1971). A Theory of Risk Preference in
Gambling.
Diakses
pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba
melalui
Empat.
http://www.jstor.org/discover/10.2307/18
Imam Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis
30273?uid=3738224&uid=2&uid=4&sid=
Multivariate dengan Program SPSS.
21104036614137 pada tanggal 18 Mei
Semarang:
2014 pukul 23.44
Universitas Diponegoro.
Badan
Penerbit
Hannan, R. L., V. B. Hoffman dan D. V.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang.
Moser. (2005). Bonus Versus Penalty:
(1999). Metodologi Penelitian Bisnis
Does
untuk Akuntansi dan Manajemen.
Contract
Employee
Frame
Effort.
Affect
Experimental
Yogyakarta: BPFE.
Business Research
Kahneman, D., J. L. Knetsch, dan R. H.
2: Hlm. 151–169.
Thaler.
(1991).
Anomalies:
The
Hasibuan, Malayu S.P. (2010). Manajemen
Endowment Effect, Loss Aversion,
Sumber Daya Manusia Edisi revisi.
and Status Quo Bias. The Journal of
Jakarta: Bumi Aksara.
Economic Perspectives 5: Hlm. 193–
Hesse
Nogi
S.
Manajemen
Tangkilisan.
(2007).
Publik.
Jakarta:
206. Kadarisman.
Grasindo.
Manajemen
Kompensasi. Jakarta: Raja Grafindo
Heuer, M., Cummings, J.L. dan Hutabarat,
Persada.
W. (1999). Cultural Stability or Change among
(2012).
Managers
Loss
Aversion.
(2010).
Diakses
dari
in
http://news.morningstar.com/classroom2/c
Indonesia? Journal of International
ourse. asp?docId=145104&page=5&CN=
Business Studies, 30 (3), Hlm. 599-
tanggal 18 September 2014 pukul 23.20
610.
WIB.
Holt, C., and S. Laury. (2002). Risk aversion
Luft, J. 1994. Bonus and penalty incentives.
and incentive effects. The American
Contract
choice
Economic Review (December): Hlm.
Journal
of
1644–1655. 144
by
employees.
Accounting
and
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Economics.
Michigan
State
Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Edisi
University. 18: Hlm. 181–206.
3. Jakarta: Rajawali Pers.
Market and News Analysis. (2012). Diakses melalui
Yenny Dwi H. (2007). Kontrak Kompensasi
http://news.investors-
antara
Klien
Pegawai
academy.co.id/?page_id=252 pada tanggal
Pertimbangan
18 September 2014 pukul 23.50.
Perencanaan Audit (Studi Eksperimen
Michael. D, F, Jhonny Deng, Yutaka Kato.
Jakarta). Tesis. Semarang. UNDIP
control system: test of direct and indirect – effect models, Accounting, Organizations and Society, 23, Hlm. 467-483. Moeheriono. (2006). Pengukuran Kinerja Kompetensi.
Jakarta:
RajaGrafindo Persada. Nevizond
Chatab.
(2007).
Diagnostic
Management. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Noh Pabundu. (2005). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara. Suci Rahayu. (2013). Aplikais Metode Trimming dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba X. Skripsi. Bandung: UPI. Sugiyono.
(2012).
Penelitian.
Staristika Bandung:
untuk Alfabeta
Bandung. Robert dan Vijay Govindarajan. (2005). Management Control System. (Alih bahasa:
Drs
F.X.
dalam
pada Kantor Akuntan Publik di
(2000). The design and affect of
Berbasis
Auditor
dan
Kurniawan
Tjakrawala, MSi, Akt dan Krista S.E, Ak) Jakarta: Salemba Empat.
145