JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS DAN SELF REVIEW TERHADAP DEBIASING AUDIT JUDGMENT MENGENAI LAPORAN AUDIT DAN GOING CONCERN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Ida Nur Aeni Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak: Pengaruh Akuntabilitas dan Self Review terhadap Debiasing Audit Judgment Mengenai Laporan Audit dan Going Concern dengan Locus of Control sebagai Variabel Pemoderasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas dan Self Review terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Laporan Audit dan Going Concern dengan Locus of Control sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen dengan desain eksperimen factorial 2x2 between subject. Populasi pada penelitian ini adalah 199 mahasiswa dari 2 kelas Prodi Akuntansi 2012 FE UNY dan FE UTY. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah MANOVA dengan uji normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat. Hasil dari penelitian ini yang memberikan pengaruh adalah: (1) Self Review terbukti berpengaruh terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Going Concern, hal ini ditunjukkan dengan P value signifikan 0,001 (≤ 0,05), (2) Akuntabilitas dan Self Review secara bersama-sama berpengaruh terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Going Concern, hal ini ditunjukkan dengan P value signifikan 0,009 (≤ 0,05), dan (3) Akuntabilitas dan Self Review secara bersama-sama berpengaruh terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Going Concern dimoderasi oleh Locus of Control, hal ini ditunjukkan dengan P value signifikan 0,038 (≤ 0,05), sementara itu hipotesis yang lainnya tidak terdukung. Kata Kunci: Akuntabilitas, Self Review, Debiasing Audit Judgment, Laporan Audit, Going Concern, Locus of Control (LoC). Abstract: The Influence of Accountability and Self Review to Debiasing Audit Judgment About Audit Report and Going Concern with Locus of Control as Moderating Variable. This research aims to know the influence of Accountability and Self Review to Debiasing Audit Judgment about Audit Report and Going Concern with Locus of Control as moderating variable. This research is an experiment research with design factorial 2x2 between subject. The population were 199 students from two classes Accounting Department in 2012 at FE UNY and FE UTY. The sampling technique used purposive sampling. Methods of data analysis used MANOVA with normality and homogeneity test as a prerequesite.The results showed that there was an influence at: (1) Self Review influence of Debiasing Audit Judgment about Going Concern, as shown by a significant P value of 0.001 (≤ 0,05), (2) Accountability and Self Review influence of Debiasing Audit Judgment about Going Concern, as shown by a significant P value of 0.009 (≤ 0,05), and (3) Accountability and Self Review influence of Debiasing Audit Judgment about Going Concern with moderated by Locus of Control, as shown by a significant P value of 0.038 (≤ 0,05), while the other hypothesis were not supported. Keywords: Accountability, Self Review, Debiasing Audit Judgment, Audit Report, Going Concern, Locus of Control (LoC).
146
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
PENDAHULUAN Jasa audit terhadap laporan keuangan
objektif mengenai pernyataan-pernyataan
merupakan jasa yang sering digunakan oleh
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
pihak luar perusahaan seperti calon investor,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
investor, kreditor, Bapepam dan pihak lain
kesesuaian
yang terkait untuk menilai perusahaan dan
tersebut
mengambil
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya
keputusan-keputusan
yang
berhubungan dengan perusahaan tersebut.
sebagai
pihak
ketiga
menghubungkan
manajemen
dengan
luar
pihak
berkepentingan
kriteria
yang
telah
Dalam melakukan auditing terdapat
yang
audit judgment yang merupakan aktivitas
perusahaan
pusat dalam melaksanakan pekerjaan audit.
perusahaan
untuk
dengan
pernyataan-pernyataan
kepada pemakai yang berkepentingan.
Dalam hal ini akuntan publik (auditor) berfungsi
antara
yang
Ketepatan
judgment (pertimbangan) yang
memberikan
dihasilkan
oleh
auditor
dalam
keyakinan bahwa laporan keuangan yang
menyelesaikan pekerjaan audit memberikan
disajikan
pengaruh terhadap kesimpulan akhir (opini)
manajemen
dapat
dipercaya
sebagai dasar dalam pembuatan keputusan.
yang
Klien dapat mempunyai kepentingan yang
berbeda
atau
bahkan
mungkin
akan
dihasilkannya. juga
Ketepatan
judgment
auditor
secara
tidak
langsung
akan mempengaruhi tepat atau
bertentangan dengan kepentingan pihak
tidaknya keputusan yang akan diambil oleh
ketiga atau para pemakai laporan keuangan.
para
Demikian pula kepentingan antara pemakai
mengandalkan laporan keuangan auditan
laporan keuangan yang satu dan yang
sebagai
lainnya
keputusan.
mungkin
juga
berbeda.
Para
pihak
pemakai
acuannya Dalam
informasi
dalam
yang
pembuatan
kaitannya
dengan
pemakai laporan keuangan ini antara lain
laporan keuangan, audit judgment yang
manajemen, pemegang saham, kreditor,
dibuat oleh auditor akan bermuara pada
pemerintah,
yang
opini auditor mengenai kewajaran suatu
mempunyai kepentingan terhadap laporan
laporan keuangan. Selain itu juga auditor
keuangan klien yang diaudit. Tugas akuntan
memiliki tanggung jawab menurut SAS 59
publik adalah memberikan opini yang
(AU 341) untuk mengevaluasi apakah
independen terhadap kepentingan klien,
perusahaan mempunyai kemungkinan untuk
pemakai
tetap bertahan (going concern).
dan
laporan
masyarakat
keuangan,
maupun
kepentingan akuntan publik itu sendiri.
Hogarth dan Einhorn (1992) dalam
Menurut Mulyadi (2002: 9) Auditing adalah
suatu
proses
sistematik
Haryanto (2012) mendeskripsikan judgment
untuk
sebagai proses kognitif yang mengarahkan 147
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 perilaku
dalam
pembuatan
keputusan.
sesuatu yang sistematik dan bisa diprediksi,
Judgment merupakan suatu proses yang
maka upaya debiasing dapat mengurangi
terus menerus dalam perolehan informasi
bias dalam audit judgment adalah bukan
(termasuk
sesuatu yang mustahil.
umpan
balik
dari
tindakan
sebelumnya), pilihan untuk bertindak atau
Kennedy (1993) dalam Haryanto (2012)
tidak bertindak, penerimaan informasi lebih
mengemukakan bahwa akuntabilitas yaitu
lanjut.
suatu
mekanisme
institusional
dapat
Bazerman et al. (1997) mengakui
mengurangi bias dalam audit judgment yang
bahwa salah saji laporan keuangan dan
disebabkan oleh bias recency.Ashton dan
kegagalan audit kadang-kadang melekat
Kennedy (2002) menggunakan teknik self-
pada keputusan bias seorang auditor dimana
review dalam mengeliminasi efek kekinian
hal tersebut merupakan suatu upaya yang
untuk tugas penilaian kelangsungan hidup
disengaja untuk menyesatkan pengguna
perusahaan (going concern).
laporan keuangan. Bazerman et al. (1997)
Penelitian ini melakukan modifikasi
menggambarkan konsep keputusan bias
dengan
sebagai salah satu yang melekat dengan
pemoderasi yaitu locus of controlyang
sadar secara alami. Sebaliknya mereka
bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus
menggambarkan pertimbangan bias sebagai
of control yang dimiliki oleh setiap auditor
pelaksanaan
level
dibawah
sadar.
terhadap pertimbangan yang dibuat oleh
Pertimbangan
bias
dihasilkan
dalam
auditor. Karakteristik locus of control dari
yang
masing-masing auditor dapat mempengaruhi
kapasitas
pemrosesan
informasi
terbatas yang dimiliki oleh manusia. Upaya
variabel
pertimbangan audit yang dibuatnya. Konsep locus of control pertama kali diperkenalkan
mengeliminasi bias dalam audit judgment
oleh Julian B. Rotter (1996), seorang ahli
yang dibuat oleh auditor dapat dilakukan
teori pembelajaran sosial.Terdapat dua jenis
antara
locus
debiasing
melalui
memitigasi
suatu
dan
lain
untuk
menambahkan
suatu
of
control
yang
dimiliki
oleh
seperti
seseorang, yaitu internal locus of control
pendokumentasian
dan external locus of control. Internal locus
(Ashton dan Ashton, 1988; Kennedy, 1993;
of control adalah seseorang yang percaya
Cushing dan Ahlawat, 1996 dalam Haryanto
bahwa
2012). Ashton dan Ashton (1998) dalam
kemampuan dari dirinya sendiri, sedangkan
Haryanto (2012) mengemukakan bahwa jika
external locus of control adalah seseorang
pengaruh dari faktor seperti urutan bukti
yang percaya bahwa keberhasilan ditentukan
akuntabilitas,
(pengawabiasan)
mekanisme
dan
(order effect) bersifat tidak acak tetapi 148
keberhasilan
ditentukan
oleh
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 oleh orang lain, takdir atau faktor-faktor
B FE UNY serta kelas A dan F FE UTY.
lainnya diluar dirinya.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria
METODE PENELITIAN
mahasiswa yang sudah menempuh dan lulus
Tempat dan Waktu Penelitian
mata kuliah pengauditan 1.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
dan
Yogyakarta
Universitas (UTY).
Teknik Pengumpulan Data
Teknologi
Penelitian
Jenis
data
yang digunakan dalam
ini
penelitian ini adalah data primer. Teknik
dilaksanakan mulai tanggal 12 November
pengumpulan data dengan menggunakan
2014 sampai dengan 25 November 2014.
instrumen kasus pengambilan keputusan untuk variabel Akuntabilitas, Self Review, Debiasing
Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
jenis
Laporan
Audit Audit
Judgment dan
mengenai
Going
Concern.
penelitian eksperimen faktorial lengkap
Instrumen penelitian untuk variabel Locus of
seimbang
Control
(balance
experiment)
dan
menggunakan
complete
rancangan
rancangan
factorial eksperimen
acak
eksperimen(complete
menggunakan
kuesioner
yang
berupa pertanyaan-pertanyaan check list.
lengkap
randomized
Teknik Analisis Data
experimental design).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
Tabel 1. Desain Penelitian Eksperimen
a. Pilot Test
Factorial 2 x 2 Between Subject
Pilot test merupakan studi awal berskala
Perlakuan
Akuntabilitas
kecil yang dilakukan dalam rangka untuk
Perlakuan
Tinggi
Rendah
mengevaluasi kelayakan, waktu, biaya, efek
Self
Ada
Kasus A
Kasus C
samping,
dan
ukuran
efek
untuk
Review
Tanpa
Kasus B
Kasus D
memprediksi ukuran sampel yang sesuai dan meningkatkan atas belajar desain sebelum
Sumber: Data Primer yang Diolah
kinerja dari proyek penelitian skala penuh. Populasi dan Sampel Populasi
yang
digunakan
b. Statistik Deskriptif
dalam
penelitian ini adalah 199 mahasiswa S1
Statistik deskriptif dalam penelitian ini
Prodi Akuntansi angkatan 2012 kelas A dan
dibagi ke dalam 2 bentuk, yaitu statistik deskriptif data demografi dan statistik 149
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 deskriptif data variabel. Statistik deskriptif
signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi. Data
data
dikatakan
demografi
menggambarkan
berdistribusi
normal
jika
karakteristik demografis subjek penelitian
signifikansi lebih besar dari 0,05 (Gendro
meliputi jenis kelamin, umur, universitas,
Wiyono, 2011: 149).
IPK.
Statistik
meliputi
deskriptif
variabel-variabel
data
variabel
yang
diteliti
e. Uji Homogenitas
dalam penelitian ini.
Uji
homogenitas
digunakan
untuk
mengetahui apakah varian populasi sama c. Uji Validitas dan Reliabilitas
atau tidak. Kriteria pengujian homogenitas
Ada dua jenis validitas yang digunakan
yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari
peneliti untuk mengukur validitas instrumen.
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian
Variabel
dari dua atau lebih kelompok data adalah
Akuntabilitas,
Debiasing
Audit
Self
Judgment
Review, mengenai
homogen. (Gendro Wiyono, 2011: 152).
Laporan Audit dan Going Concernyang instrumennya berupa kasusmenggunakan
f. Multivariate
teknik face validity.
Analysis
of
variance
digunakan
untuk
(MANOVA)
Variabel Locus of Ccontrol, jenis
MANOVA
validitas yang digunakan untuk mengukur
menganalisis variabel yang berupa nilai atau
kuesioner adalah validitas isi (content
angka
validity). Uji validitas dilakukan dengan
mendasarinya untuk membandingkan rata-
cara mengkorelasikan antara skor item
rata kelompok yang ada. Pada MANOVA
dengan
Pengujian
jumlah variabel dependen lebih dari satu dan
menggunakan uji dua sisi dengan taraf
variabel independen jumlahnya satu atau
signifikansi 0,05.
lebih. Penelitian ini menggunakan aplikasi
skor
Metode
total
yang
item.
digunakan
untuk
dengan
beberapa
asumsi
yang
SPSS versi 16, untuk melakukan pengujian
menghitung reliabilitas instrumen adalah
analisis MANOVA.
dengan metode cronbach’s alpha. Instrumen
Taraf signifikansi yang digunakan pada
dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s
penelitian ini sebesar 5% (0,05). Jika p-
alpha lebih besar 0,6 (Nunnaly dalam Iman
value signifikansi ≤ 0,05, maka hipotesis
Ghozali, 2006).
dapat diterima. Sedangkan jika p-value
d. Uji Normalitas
signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak.
Dalam
melakukan
uji
normalitas
digunakan uji one sample KolmogrofSmirnov
dengan
menggunakan
taraf 150
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 HASIL
PENELITIAN
DAN
Keterangan
PEMBAHASAN
Kasus A
B
C
D
Tabel 2. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian
N
23
23
23
23
No
Min
19
19
19
19
Maks
23
21
21
23
1.
2.
Subjek
Kls
Jenis Kasus A
B
C
D
Jml
Akun-
A
6
6
7
8
27
Mean
20,22
20,09
20,09
20,17
tansi
B
7
7
7
6
27
Median
20
20
20
20
FE
Modus
20
20
20
20
UNY
SD
0,902
0,596
0,515
0,720
0,814
0,356
0,265
0,519
Akun-
A
6
6
7
6
25
Varians
tansi
F
7
6
7
7
27
Sumber: Data Primer yang Diolah
FE Rata-rata umur subjek penelitian dari
UTY 2
2
2
2
10
empat kasus berkisar 20,09 tahun sampai
6
5
8
7
6
dengan 20,22 tahun. Nilai tengah umur
tidak 4
2
5
3
14
subjek penelitian untuk 4 kasus yaitu 20
JUMLAH
Pengisian
tahun. Data umur subjek yang paling sering
lengkap Data subjek yang 2
2
2
2
didapat dan diolah
3
3
3
3
muncul untuk 4 kasus yaitu 20 tahun.
92
Standar deviasi dari data umur
subjek
berkisar dari 0,515 sampai dengan 0,902 dan
Sumber: Data Primer yang Diolah
varians berkisar dari 0,265 sampai dengan Dari tabel 2, jumlah subjek yang mengisi
0,814. Subjek dengan umur paling muda
kasus sebanyak 106 subjek. Dari 106 subjek
yaitu 19 tahun dan subjek dengan umur
tersebut, terdapat subjek yang mengisi kasus
paling tua yaitu 23 tahun.
tidak memenuhi syarat pengisian atau tidak lengkap sejumlah 14 subjek, sehingga
b) Statistik Deskriptif Jenis Kelamin
didapatkan
Tabel 4. Statistik Deskriptif Jenis Kelamin
jumlah
subjek
yang
dapat
Ket.
dijadikan sampel dalam penelitian ini
Kasus A
B
L
9
11 10 3
33
35,87 %
Statistik Deskriptif Data Demografi
P
14 12 13 20 59
64,13%
a) Statistik Deskriptif Umur
Jml
23 23 23 23 92
100 %
Tabel 3. Statistik Deskriptif Umur
Sumber: Data Primer yang Diolah
sejumlah 92 subjek.
151
C
Persentase D
Jml
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Jumlah subjek dengan jenis kelamin lakilaki sebanyak 33 orang (35,87%) sedangkan
IPK rata-rata subjek penelitian dari empat
sebjek dengan jenis kelamin perempuan
kasus berkisar 3,32 sampai dengan 3,38.
sebanyak 59 orang (64,13%).
Nilai tengah IPK subjek penelitian untuk kasus A 3,48, kasus B 3,38, kasus C 3,4, dan
c) Statistik Deskriptif Universitas
kasus D 3,4. Nilai IPK subjek yang paling
Tabel 5. Statistik Deskriptif Universitas
sering muncul untuk 4 kasus yaitu 3.
Ket.
Kasus A
B
Standar deviasi dari data umur
Jml Persentase
C
subjek
berkisar dari 0,26 sampai dengan 0, 284 dan
D
UNY
11 13 11 8
43
46,74 %
varians berkisar dari 0,07 sampai dengan
UTY
12 10 12 15 49
53,26%
0,08. Subjek dengan nilai IPK terendah
100 %
yaitu 2,75 ada pada kasus A dan D
Jumlah 23 23 23 23 92
sedangkan subjek dengan nilai IPK tertinggi
Sumber: Data Primer yang Diolah
yaitu 3,9 ada pada kasus B. Jumlah subjek asal UNY sebanyak 43 orang (46,74%) sedangkan subjek asal
Statistik Deskriptif Variabel
UTY
Tabel 7. Statistik Deskriptif Variabel
sebanyak 49 orang (53,26%).
Variabel Debiasing
d) Statistik Deskriptif IPK
N
Min Max Mean
SD
92 1
5
3,402 1,1099
92 1
6
3,88
1,1177
92 0
1
0,50
0,50274
92 0
1
0,50
0,50274
92 0
1
0,57
0,4968
Audit
Tabel 6. Statistik Deskriptif IPK
Judgment Ket.
(laporan
Kasus A
B
C
audit)
D
N
23
23
23
23
Debiasing
Min
2,75
2,82
2,98
2,75
Audit
Maks
3,71
3,9
3,8
3,86
Judgment
Mean
3,32
3,36
3,38
3,38
(going
Median
3,48
3,38
3,4
3,4
concern)
Modus
3
3
3
3
Akunta-
SD
0,26
0,28
0,28
0,28
bilitas
Varians
0,07
0,08
0,07
0,07
Self Review Locus of
Sumber: Data Primer yang Diolah 152
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Control
4
0,079
Tidak Valid
5
0,651
Valid
6
0,508
Valid
Nilai rata-rata dari Debiasing Audit
7
0,071
Tidak Valid
Judgmentmengenai Laporan Audit sebesar
8
0,517
Valid
3,402. Nilai minimumnya sebesar 1 dan
9
0,650
Valid
nilai maksimumnya sebesar 5 dengan
10
0,388
Valid
standar deviasi sebesar 1,1099, sedangkan
11
0,343
Valid
nilai
Audit
12
0,387
Valid
Judgment mengenai Going Concern sebesar
13
0,577
Valid
3,88. Nilai minimumnya sebesar 1 dan nilai
14
0,204
Valid
maksimumnya sebesar 6 dengan standar
15
0,264
Valid
deviasi sebesar 1,1177.
16
0,566
Valid
Sumber: Data Primer yang Diolah
rata-rata
Nilai
dari
rata-rata
Debiasing
dari
Akuntabilitas
Sumber: Data Primer yang Diolah
sebesar 0,50.Nilai minimumnya sebesar 0 dan nilai maksimumnya sebesar 1 dengan
Terdapat empat item pertanyaan yang
standar deviasi sebesar 0,50274. Nilai rata-
dinyatakan
rata dari Self Review sebesar 0,50. Nilai
adalah item nomer 1, 2, 4, dan 7 dengan
minimumnya
nilai
nilai pearson correlation atau nilai r hitung
maksimumnya sebesar 1 dengan standar
di bawah nilai r tabel (0,2028), sedangkan
deviasi sebesar 0,50274. Nilai rata-rata dari
item pertanyaan yang lainnya dinyatakan
Locus of Control sebesar 0,57. Nilai
valid dengan nilai pearson correlation atau
minimumnya
nilai r hitung di atas nilai r tabel (0,2028)
sebesar
sebesar
0
0
dan
dan
nilai
tidak
valid,
masing-masing
maksimumnya sebesar 1 dengan standar deviasi sebesar 0,4968.
Tabel 9. Uji Reliabilitas
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 8. Uji Validitas Item
Pearson
Pernyataan
correlation 0,103
Tidak Valid
2
0,149
Tidak Valid
3
0,236
Valid
Item
Alpha
Pertanyaan
0,673
Keterangan
1
Cronbach's
12
Keterangan
Reliabel
Sumber: Data Primer yang Diolah
153
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Nilai cronbach’s alpha dari 12 item adalah
Hasil Uji Homogenitas
sebesar 0,673, maka dapat disimpulkan
Tabel 11. Uji Homogenitas
bahwa item-item pernyataan reliabel.
Y
Hasil Uji Normalitas
Debiasing
Tabel 10. Uji Normalitas
Audit
Data
Kolmogor
Sig.
Audit
Df
1
2
7
84
Sig.
0,081
Audit) Debiasing
0,15
Data
Audit
9
Normal
Judgment
2,016
7
84
0,062
(Laporan
Concern)
Audit)
Sumber: Data Primer yang Diolah
Audit
0,42
Data
4
Normal
Data Homogen
(Going
0,878
Data Homogen
Judgment
Debiasing
Ket.
(Laporan
Smirnov Z 1,125
1,892
Df
Judgment
Ket.
ov-
Debiasing
F
Nilai signifikansi levene’s test untuk
Judgment
Debiasing
(Going
Laporan Audit sebesar 0,081 (lebih besar
Concern)
dari 0,05) dan Debiasing Audit Judgment
Locus of
0,832
Control
Audit
Judgment
mengenai
0,49
Data
mengenai Going Concern sebesar 0,062
3
Normal
(lebih besar dari 0,05), hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
Sumber: Data Primer yang Diolah
varians yang signifikan di antara kelompokkelompok data tersebut.
Semua data dalam empat jenis kasus dan data kuesioner Locus of Control yang digunakan
dalam
penelitian
Hasil Uji Hipotesis
ini
menunjukkan signifikansi lebih dari 0,05
Tabel 12. Uji Hipotesis
dan dapat disimpulkan bahwa, data-data
Variabel
F
Signifikan Keterangan
tersebut berdistribusi normal.
Akt
0,124
0,813
H1 Ditolak
Sr
1,153
0,359
H2 Ditolak
akt *sr
0,684
0,493
H3 Ditolak
akt *loc
1,733
0,436
H4 Ditolak
sr *loc
1,323
0,534
H5 Ditolak
154
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 akt *sr
1,615
0,462
bahwa auditor yang mendapat perlakuan
H6 Ditolak
*loc
Akuntabilitas tinggi maupun rendah tidak
Variabel Dependen: Debiasing Audit
terdapat perbedaan dan Akuntabilitas tidak
judgment (Laporan Audit)
memberikan pengaruh terhadap Debiasing
Variabel
F
Signifikan Keterangan
Audit Judgment mengenai Laporan Audit.
Akt
0,467
0,496
H7 Ditolak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 1
Sr
13,006 0,001
H8
dalam penelitian ini ditolak atau tidak
Diterima
terdukung.
akt *sr
7,087
akt *loc
sr *loc
1,086
2,648
akt *sr
4,451
0,009
0,3
0,107
0,038
*loc
H9 Diterima
H2: Self Review
berpengaruh terhadap
H10
Debiasing
Judgment
Ditolak
Laporan Audit
Audit
mengenai
Nilai Pvalue signifikansi (sr) sebesar
H11 Ditolak
0,359 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut
H12
menunjukkan bahwa auditor yang mendapat
Diterima
perlakuan
Self
Review
maupun
tidak
Variabel Dependen: Debiasing Audit
mendapatkan perlakuan Self Review tidak
judgment (Going Concern)
terdapat perbedaan dan Self Review tidak
Sumber: Data diolah
memberikan pengaruh terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Laporan Audit.
Keterangan:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 2
akt
: Akuntabilitas
dalam penelitian ini ditolak atau tidak
sr
: Self Review
terdukung.
loc
: Locus of Control
(*)
: Secara Bersama-sama atau Interaksi
H3: Akuntabilitas dan Self Review secara bersama-sama
H1:
Debiasing
Akuntabilitas berpengaruh terhadap
Debiasing
Audit
Judgment
Audit
berpengaruh
terhadap
Judgment
mengenai
Laporan Audit
mengenai
Nilai Pvalue signifikansi (akt*sr) sebesar
Laporan Audit
0,493 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut Dari tabel 12 dapat diketahui nilai Pvalue
menunjukkan bahwa auditor yang mendapat
signifikansi (akt) sebesar 0,813 (lebih besar
perlakuan Akuntabilitas tinggi dan Self
dari 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
Review tidak terdapat perbedaan dengan perlakuan Akuntabilitas rendah dan tanpa 155
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Self
Review.
Hasil
juga
Akuntabilitas tinggi dan hal ini sama saja
menunjukkan bahwa Akuntabilitas dan Self
dengan tipe internal locus of control
Review
pengaruh
diperlakukan dengan hal yang sama. Jadi,
Judgment
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 dalam
tidak
tersebut
memberikan
terhadap
Debiasing
mengenai
Laporan
Audit Audit.
Jadi,
dapat
penelitian ini ditolak atau tidak terdukung.
disimpulkan bahwa hipotesis 3 dalam
H5: Locus of Control memoderasi pengaruh
penelitian ini ditolak atau tidak terdukung.
Self Review terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Laporan Audit Nilai Pvalue signifikansi (sr*loc) sebesar 0,534 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa, auditor yang bertipe external locus of control dihadapkan pada kondisi
Self
cenderung
Review,
memilih
auditor
tersebut
keputusan
wajar.
Artinya, tipe external locus of control tidak Gambar 1. Interaksi Akuntabilitas dan Self
terbukti mempengaruhi Debiasing Audit
Review pada Debiasing Audit
Judgment mengenai Laporan Audit ketika
Judgment (Laporan Audit)
auditor tersebut mendapat perlakuan Self Review dan hal ini sama saja dengan tipe
H4: Locus of Control memoderasi pengaruh
internal locus of control diperlakukan
Akuntabilitas terhadap Debiasing Audit
dengan
Judgment mengenai Laporan Audit
disimpulkan bahwa hipotesis 5 dalam
hal
yang
sama.
Jadi,
dapat
penelitian ini ditolak atau tidak terdukung.
Dari tabel 12 dapat diketahui nilai Pvalue signifikansi (akt*loc) sebesar 0,436 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa, ketika auditor yang bertipe external locus of control dihadapkan pada kondisi Akuntabilitas cenderung
tinggi, memilih
auditor
tersebut
keputusan
wajar.
Artinya, tipe external locus of control tidak Gambar 2. Interaksi Self Review dan Locus
terbukti mempengaruhi Debiasing Audit
of Control pada Debiasing Audit
Judgment mengenai Laporan Audit ketika auditor
tersebut
mendapat
Judgment (Laporan Audit)
perlakuan
156
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 H6: Locus of Control memoderasi pengaruh Akuntabilitas
dan
Self
Review
secara
bersama-sama terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Laporan Audit Nilai Pvalue signifikansi (akt*sr*loc) sebesar 0,462 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa, ketika auditor
Gambar 4. Interaksi
Akuntabilitas,
Self
yang bertipe external locus of control
Review dan Locus of Control (at
dihadapkan
Akuntabilitas
LoC: External) pada Debiasing
tinggi dan Self Review, auditor tersebut
Audit Judgment (Laporan Audit)
cenderung
pada
kondisi
memilih
keputusan
wajar.
Artinya, tipe external locus of control tidak
H7: Akuntabilitas berpengaruh terhadap
terbukti mempengaruhi Debiasing Audit
Debiasing Audit Judgment mengenai Going
Judgment mengenai Laporan Audit ketika
Concern
auditor
tersebut
mendapat
perlakuan
Nilai Pvalue signifikansi (akt) sebesar
Akuntabilitas tinggi dan Self Review dan hal
0,496 (lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut
ini sama saja dengan tipe internal locus of
menunjukkah bahwa auditor yang mendapat
control diperlakukan dengan hal yang sama.
perlakuan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6
rendah tidak terdapat perbedaan dan tidak
dalam penelitian ini ditolak atau tidak
memberikan pengaruh terhadap Debiasing
terdukung.
Audit Judgment mengenai Going Concern.
Akuntabilitas
tinggi
maupun
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 dalam penelitian ini ditolak atau tidak terdukung.
Gambar 3. Interaksi
Akuntabilitas,
H8: Self Review
berpengaruh terhadap
Debiasing
Judgment
Audit
mengenai
GoingConcern
Self
Nilai
Review dan Locus of Control (at
Pvaluesignifikansi
(sr)
sebesar
LoC: Internal) pada Debiasing
0,001 (lebih kecil dari 0,05). Hasil tersebut
Audit Judgment (Laporan Audit)
menunjukkan
auditor
yang
mendapat
perlakuan Self Review cenderung memilih keputusan pasti tidak berlanjut pada kasus
157
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Going Concern daripada responden yang
H10:
mendapat perlakuan tanpa Self Review. Oleh
pengaruh Akuntabilitas terhadap Debiasing
karena
Audit Judgment mengenai Going Concern
itu,
terhadap
Self
Review
Debiasing
Audit
berpengaruh
Locus
of
Control
memoderasi
Judgment
Nilai Pvalue signifikansi (akt*loc) sebesar 0,3
mengenai Going Concern. Jadi, dapat
(lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut
disimpulkan bahwa, hipotesis 8 dalam
menunjukkan bahwa ketika auditor yang
penelitian ini diterima atau terdukung.
bertipe external locus of control dihadapkan pada kondisi Akuntabilitas tinggi, auditor
H9: Akuntabilitas dan Self Review secara
tersebut cenderung memilih keputusan pasti
bersama-sama
berlanjut. Artinya, tipe external locus of
berpengaruh
terhadap
Debiasing Audit Judgment mengenai Going
control
tidak
terbukti
mempengaruhi
Concern
Debiasing Audit Judgment mengenai Going
Nilai Pvalue signifikansi(akt*sr) sebesar
Concern ketika auditor tersebut mendapat
0,009 (lebih kecil dari 0,05). Hasil tersebut
perlakuan Akuntabilitas tinggi dan hal ini
menunjukkan bahwa auditor yang mendapat
sama saja dengan tipe internal locus of
perlakuan Akuntabilitas tinggi dan Self
control diperlakukan dengan hal yang sama.
Review cenderung memilih keputusan pasti
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 10
tidak berlanjut dalam kasus Going Concern
dalam penelitian ini ditolak atau tidak
daripada auditor yang mendapat perlakuan
terdukung.
Akuntabilitas rendah dan tanpa Self Review. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 9 dalam
penelitian
ini
diterima
atau
terdukung.
Gambar 6. Interaksi Locus
Akuntabilitas of
Debiasing
Control Audit
dan pada
Judgment
(Going Concern) Gambar 5. Interaksi Akuntabilitas dan Self Review pada Debiasing Audit
H11: Locus of control memoderasi pengaruh
Judgment (Going Concern)
Self Review terhadap Debiasing Audit Judgment mengenai Going Concern 158
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Nilai Pvalue signifikansi Self Review
ketika auditor yang bertipe external locus of
dan Locus of Control (sr*loc) sebesar 0,107
control
(lebih besar dari 0,05). Hasil tersebut
Akuntabilitas tinggi dan ada Self Review,
menunjukkan bahwa, ketika auditor yang
auditor
bertipe external locus of control dihadapkan
keputusan pasti tidak berlanjut. Artinya,
pada kondisi Self Review, auditor tersebut
Locus of Control terbukti mempengaruhi
cenderung
pasti
Debiasing Audit Judgment mengenai Going
berlanjut. Artinya, tipe external locus of
Concern ketika auditor tersebut mendapat
control
mempengaruhi
perlakuan Akuntabilitas tinggi dan ada Self
Debiasing Audit Judgment mengenai Going
Review. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Concern ketika auditor tersebut mendapat
hipotesis 12 dalam penelitian ini diterima
perlakuan Self Review dan hal ini sama saja
atau terdukung.
memilih
tidak
keputusan
terbukti
dihadapkan
tersebut
pada
cenderung
kondisi
memilih
dengan tipe internal locus of control diperlakukan dengan hal yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 11 dalam penelitian ini ditolak atau tidak terdukung.
Gambar 8. Interaksi Akuntabilitas,
Self
Review dan Locus of Control (at LoC: Internal) Gambar 7. Interaksi Self Review dan Locus of Control pada Debiasing Audit Judgment (Going Concern)
H12:
Locus
of
Control
memoderasi
pengaruh Akuntabilitas dan Self Review secara bersama-sama terhadap Debiasing Gambar 11. Interaksi Akuntabilitas, Self
Audit Judgment mengenai Going Concern
Review dan Locus of Control (at
Nilai Pvalue signifikansi Akuntabilitas, Self
Review
dan
Locus
of
LoC: External)
Control
(akt*sr*loc) sebesar 0,038 (lebih kecil dari 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa, 159
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 SIMPULAN DAN SARAN
memoderasi pengaruh Akuntabilitas dan
Simpulan
Self
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Review
terhadap
hasil analisis yang dilakukan maka dapat
secara
Debiasing
bersama-sama Audit
Judgment
mengenai Going Concern.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap
Saran
Debiasing Audit Judgment mengenai
Saran yang dapat diberikan berdasarkan
Laporan Audit dan Going Concern.
hasil penelitian ini, sebagai berikut
2. Self Review tidak berpengaruh terhadap
1. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
Debiasing Audit Judgment mengenai
menggunakan
Laporan Audit, namun Self Review
sesungguhnya bukan subjek mahasiswa
berpengaruh terhadap Debiasing Audit
walaupun sebenarnya mahasiswa sudah
Judgment mengenai Going Concern.
dapat dianggap sebagai surrogate praktisi
3. Akuntabilitas dan Self Review secara bersama-sama terhadap
tidak
Debiasing
auditor
(auditor). 2. Menggunakan kasus eksperimen yang lebih
berpengaruh
Audit
subjek
singkat dan lebih jelas.
Judgment namun
3. Penelitian selanjutnya dapat menambah
Akuntabilitas dan Self Review secara
kasus misalnya mengenai masalah piutang,
bersama-sama
risiko audit, audit kecurangan, dan lain-lain
mengenai
Laporan
Audit,
berpengaruh
terhadap
agar hasil penelitian lebih kuat.
Debiasing Audit Judgment mengenai Going Concern. 4.
DAFTAR PUSTAKA
Locus of Control tidak memoderasi pengaruh
Akuntabilitas
Al
terhadap
Alvin A. Arens, Randal Elder J., dan Mark
pengaruh Self Review terhadap Debiasing
Beasley S. (2003). Auditing and
Audit Judgment mengenai Laporan Audit
Assurance Service: An Integrated
dan Going Concern.
Approach,
Locus of Control tidak memoderasi
Audit,
namun
Locus
of
Edition,
New
Ashton, R. H., dan J. Kennedy. (2002.)
secara bersama-sama terhadap Debiasing mengenai
Ninth
Jearsey: Prentince Hall.
pengaruh Akuntabilitas dan Self Review
Judgment
Auditing
Ilmu Ekonomi YKPN.
Locus of Control tidak memoderasi
Audit
(2001).
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Laporan Audit dan Going Concern.
6.
Jusup.
(Pengauditan). Buku I. Yogyakarta:
Debiasing Audit Judgment mengenai
5.
Haryono
Eliminating
Laporan
Recency
wih
Self-
Review: The Case of Auditor’ ‘Going
Control 160
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Concern’
Judgment.
of
Review: Kasus Going Concern
Behavioral Decision Making, 15 (3):
Perusahaan. Simposium Nasional
pages 221-231.
Akuntansi X, Makasar, Juli.
Bazerman.et.al.
(1997).
Journal
Opinion:
Impossibility
of
Independence
The
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Auditor
Multivariat dengan Program IBM
Sloan
SPSS 19. Edisi 5. Semarang: Bapan
Management Review, Vol 38,
Penerbit UNDIP.
No.4 Gendro
Kennedy,
Wiyono.
(2011).
Merancang
(1993).
Debiasing
Audit
Judgment with Accountability: A
Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis
Framework
SPSS &Smart PLS. Yogyakarta: UPP
Results. Journal of Accounting
STIM YKPN.
Reseach.
Haryanto.
(2012).
Debiasing
and
Experimental
Audit
Kennedy, J. (1995). Debiasing The Curse of
Judgment: Akuntabilitas dan Tipe
Knowledge in Audit Judgment. The
Pembuat Keputusan. Jurnal Ilmiah
Accounting Reviews.
Akuntansi dan Humanika, Vol 2, No
Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. (2005).
1.
Perilaku Organisasi. Edisi 5. (Alih
I Wayan Suartana. (2005). Model Framing dan
Belief
Menjelaskan
Adjustment Bias
bahasa:
dalam
Nasional
Pengambilan
Akuntansi
VII,
Mulyadi (2002). Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Solo,
Tetlock,
September. Wayan
Suartana.
Meningkatkan
(2007).
Erly Suandy). Jakarta:
Salemba Empat.
Keputusan Pengauditan. Simposium
I
J.
P.E
dan
J.L.
Kim.
Accountanbility
and
Upaya
Procesess
in
a
Kualitas
Prediction
Task.
Pertimbangan Audit Melalui Self
1987.
Judgment personality
Journal
of
Personality and Social Psychology.
161
8
11
12
12