LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
SYSTEMS THINKING ENDANG WIRJATMI TRILESTARI KANTOR: LAN RI JL. VETERAN NO. 10 JAKARTA TELP. 021-3800188 Email:
[email protected]. RUMAH: JL. DANGDEUR INDAH NO. 16 SURIASUMANTRI-BANDUNG TELP. 022-2020731-2002505 Jl. Pasar Minggu Raya No.2 JAKARTA SELATAN Telp. 021 7990418. HP. 0811223566
3/16/2011
1
Pokok Bahasan
1. Teori berpikir system 2. Membuat Story line-variable dan leverage 3. Diagram Simpal Causal
4. Aplikasi Systems Thinking: Percepatan Reformasi Birokrasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era ASEAN-China Free Trade Area 3/16/2011
Endang Wirjatmi
2
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
TEORI SYSTEMS THINKING
BAGIAN 1
3/16/2011
3
Latar belakang
Fenomena saat ini = EVERYTHING CHANGING .. Customer, competitor, poleksosbudtek……….., so 3/16/2011
Endang Wirjatmi
4
DECIPLINE LEARNING ORGANIZATION
“Spiritual” foundation
Genuine commitment
SHARED VISION
PERSONAL MASTERY CREATIVE ORIENTATION
TEAM LEARNING
GENERATIVE CONVERSATION
System from beliefs, assumptions, feelings
3/16/2011
ORGANISATIONAL LEARNING
SYSTEMS PERSPECTIVE
SYSTEMS THINKING
MENTAL MODELS
Endang Wirjatmi
5
Use of OL Tools
SYSTEM DAN KOLEKSI KOLEKSI Suatu kumpulan bagian atau variabel yang sama sekali tidak mempunyai hubungan.
SYSTEM hubungan antar bagian/ variabel sistem, batas suatu sistem, subsistem dalam sistem, dan input serta output sistem. Bagian/variabel subsistem
sistem
lingkungan
hubungan
output
input
3/16/2011
Endang Wirjatmi
Batas sistem dan lingkungan
7
SYSTEMS THINKING
Menurut McNamara (2003), secara mendasar systems thinking merupakan suatu cara membantu orang untuk memandang dunia, termasuk organisasinya dari perspektif yang luas melibatkan struktur-struktur, polapola dan peristiwa-peristiwa daripada hanya melihat peristiwa-peristiwanya saja. Senge (1990) mendefinisikan systems thinking sebagai suatu disiplin untuk melihat keseluruhan, mengenali pola-pola dan saling keterkaitan, dan pembelajaran bagaimana untuk menstrukturkan kesalingterkaitan ini dengan cara yang lebih efektif dan efisien. 3/16/2011
Endang Wirjatmi
8
SYSTEMS THINKING CARA PANDANG MENYELURUH DENGAN MEMPERHATIKAN KETERKAITAN VARIABEL/ KOMPONEN (hard dan soft, measurement component, variable) YANG MEMBENTUK JARINGAN SEBAB AKIBAT DAN BERINTERAKSI DALAM LINGKUNGAN YANG KOMPLEKS dan DINAMIS
3/16/2011
Endang Wirjatmi
9
MENANGANI KERUMITAN DINAMIS SYSTEMS THINKING AS TOOLS
ARCHIMEDES: “Berilah ThemeGallery is a Design Digital saya pengungkit yang Content & … Contents cukup panjang, dan mall developed by dengan Guild satuDesign tangan Inc.akan dapat memindahkan dunia” “ Give me a long lever enough …….,and single handed I can move the world “ 3/16/2011
The real leverage in most management situations lies in understanding dynamic complexity, not detail complexity. Endang Wirjatmi
10
PENANGANAN KRISIS PEMERINTAH KOREA -
Collusive tie between politicians and business +
Government interruption in + financ ial activity
+ import
+
-
+ national competitiveness + +
-
+
surplus in foreign currenc ies
export
+
transparancy and advanced tec hnology
+
+ foreign currency reserve
-
+
spec ulative - national complain of invesment credibility + labor + foreign + + + financ ial investment + +curruption + + crisis job + market flexibility in industrial + kompetition labor market restructuring + + + + Unemployment pain sharing + + grow th + between restructuring of level of first policy + financ ial employer and economic institution employee activity + + + +
Lack of democ rac y +
BIS ratio
interest rate
+bunckrupcy +
11
Endang Wirjatmi Trilestari
-
Investment Money flow +
+ Value of currenc y
+ loan
3/16/2011 Gambar: Cognitive map
Esensi Systems Thinking
ChangE !!! PERGESERAN PARADIGMA BERPIKIR REACTIVE
ANTICIPATIVE
SNAPSHOT/ POTRET SESAAT
DYNAMICS/ PROSES PERUBAHAN
LINIER/SEARAH
CAUSALITY
ANALISIS PARSIAL
KONTEKS
HIRARKI
JEJARING
STRUKUR
PROSES
3/16/2011
Endang Wirjatmi
12
Contoh fenomena rujak cingur 1.Rasa Enak
Kedatangan
2. Rasa Asin 3. Rasa manis
3/16/2011
Endang Wirjatmi
13
Contoh rujak cingur
Konsumen tidak puas Struktur
Prosedur tidak standar
Perilaku
Struktur & perilaku (Sistemik) Rasa rujak cingur Berubah / tidak konsisten
Peralatan tidak standar 3/16/2011
Endang Wirjatmi
14
ANTICIPATIVE
REACTIVE Symptom correcting process
Jenis Tindakan (Senge,1994)
Text
1. -Apa yg terjadi (kemampuan melihat)
Keberhasilan 13%
Kejadian
Reactive 2. Proses-Bagaimana (dibawah permukaan)
Kemampuan untuk Mempengaruhi (mengubah)
Anticipative
3/16/2011
3. Struktur-Framework (Dasar yang dalam)
Pola Perilaku
Struktur Sistemik
Model-Model Mental
Endang Wirjatmi
87%
15
SNAPSHOT
DYNAMICS
Fenomena “kodok Rebus”
Jika anda menempatkan seekor kondok ke dalam air panas, maka kodok akan segera mencoba melompat
Jika anda menempatkan kodok di air suhu ruang dan secara perlahan memanaskan dengan api sesuatu menarik terjadi Ketika suhu naik dari 700F 800F kodok tidak malakukan apapun Ketika suhu meningkat kodok sudah lemas dan terebus ditempatnya
3/16/2011
Endang Wirjatmi
16
LINIER
CAUSALITY
Berpikir Linier = benda mati/ mesin tidak memberikan reaksi Berpikir causal = benda hidup akan memberikan reaksi jika menerima suatu aksi
Mesin akan tidak memberi reaksi (penolakan) Terhadap kebijakan kerja lembur
3/16/2011
Manusia akan memberi reaksi (penolakan) Terhadap kebijakan kerja lembur
Endang Wirjatmi
17
Cara berpikir Otak =
Berpikir causality Posisi Keran
Tingkat Permukaan Air Yang Diinginkan
Aliran Air
Senjang Yang Dinilai
Tingkat Permukaan Air saat ini
3/16/2011
Endang Wirjatmi
18
SUATU PENDEKATAN
PARADIGMA:
cara berpikir yg dpt mendeskripsikan keterkaitandinamik dan mempengaruhi perilaku sistem (dinamik, operasional, kausalitas tertutup/sirkuler (close loop),
BAHASA:
Suatu alat utk mengubah &/ memperbesar cara berpikir yg kompleks utk mengambil keputusan dinamis,(wujud diagram: CLD, SFD, grafik, digambarkan dg nyata dg perangkat aturan yg tepat)
METODOLOGI:
seperangkat metode, prinsip-prinsip dg teknologi utk mengetahui struktur perilaku, keterkaitan diantara komponen, dan perubahan bagian-bagian yang mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
STIA-LAN BDG 3/16/2011
[email protected] Endang Wirjatmi
19
KEGUNAAN SYSTEM THIKNING UNTUK PEMIMPIN MENGARAHKAN SELURUH KEGIATAN ORG. PADA VISI
MENGEVALUASI KEGIATAN/ KEBIJAKAN YG TELAH DILAKUKAN
OPERASIONAL DIGUNAKAN UTK MEMBUAT SKENARIO/ PERENCANAAN 3/16/2011
Endang Wirjatmi
20
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
Metodologi Pemodelan Systems Thinking
2 1
Endang Wirjatmi
3/16/2011
Thinking is modeling All use models ! Tujuan Membuat Model ST Mendapatkan gambaran keseluruhan sistem Mengidentifikasi akar masalah Untuk mendapatkan pemahaman variabel pengungkit Dapat memahami dampak dari beberapa alternatif solusi
Tujuan utama adalah pemahaman terhadap persoalan yang dimodelkan dan bukan model itu sendiri. 3/16/2011
Endang Wirjatmi
22
LANGKAH MEMETAKAN MASALAH (SSM) 1. Situasi Masalah yg tidak terstruktur Perbanding an teori dan fenomena
2. Masalah yang terpilih
3. Perumusan Masalah & rancangan model 3/16/2011
6. Transformasi systemic thinking
7. Akomodasi/ model yg dihasilkan
5. Perbandingan 2 dan 4 4. Modelmodel konseptual Endang Wirjatmi
23
ELEMEN DASAR MODEL ST STORYLINE (ALUR CERITA) VARIABEL
MODEL KETERKAITAN LOOPING 3/16/2011
Endang Wirjatmi
24
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
STORY LINE DALAM Systems Thinking
2 5
Endang Wirjatmi
3/16/2011
Soft Systems Methodology
6. Feasible
Menggunakan systems thinking dan system dynamic model 1. The Problem Situation unstructured
(Tahap 1) MENGENALI SITUASI MASALAH
(Tahap VI) PRESENTASI MODEL YANG TELAH DIINTERVENSI
(Tahap II) PENELITIAN PENDAHULUAN STUDI KEPUSTAKAAN
2. The Problem situation expressed
PRAKTIK DI BERBAGAI NEGARA
TEORI & KONSEP
(Tahap V) MEMBANDINGKAN RANCANGAN MODEL DANGAN KONSEP & TEORI (Dengan menggunakan Expert Judgment: Praktisi & Scienties dilakukan secara terpisah); Validasi dan Simulasi dengan system dynamics
(Tahap VII) FINALISASI MENGHASILKAN MODEL PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA DI ERA…
Real World
5. Comparison: (Tahap III)
3. Root definitions of relevant systems
PERUMUSAN RANCANGAN MODEL (Dengan menggunakan Systems Thinking)
3/16/2011
(Tahap IV) RANCANGAN MODEL (conseptual models) (Dengan menggunakan Systems Thinking/Cognitive Mapping)
M-2 ST&SD IPDN-Endang
Systems World
2 and 4
4. Conceptual models
26
STORY LINE TEMA: Percepatan Reformasi Birokrasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era ASEANS /O China Free Trade Area REFORMASI BIROKRASI
R
DAYA SAING BANGSA
S /O
STORY LINE: Reformasi birokrasi telah dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu, namun dalam praktik belum menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan. Berbagai fenomena negatif, buruknya birokrasi dalam pelayanan, praktik KKN, dsb., dihadapan kita. Sesungguhnya, bagaimanakah persoalanan yang sulit dipecahkan dalam melaksanakan reformasi birokrasi di Indonesia?. 3/16/2011
Endang Wirjatmi
27
LANJUTAN STORY LINE Para ahli mengatakan, reformasi birokrasi merupakan bagian dari reformasi administrasi. Reformasi administrasi menyangkut pembaharuan (paradigma dan tindakan nyata) dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang terkait dengan berbagai bidang atau dimensi, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun administrasi pemerintahan (birokrasi) itu sendiri. Sementara reformasi birokrasi menyangkut proses perubahan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mendesain atau mengkonstruksi birokrasi agar mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan pemerintahan, khususnya bagi pelayanan masyarakat dan penciptaan kesejahteraan masyarakat.
3/16/2011
Endang Wirjatmi
28
Cara memodelkan
pelayanan masyarakat
ekonomi administrasi pemerintahan (birokrasi)
politik
budaya
penciptaan kesejahteraan masyarakat
sosial
3/16/2011
Endang Wirjatmi
29
LANJUTAN STORY LINE Fukuyama (2004) dalam buku “State Building”. Ia mengkritik bahwa reformasi yang dilakukan di Indonesia cenderung hanya reformasi politik, ekonomi dan sosial dan tidak ada reformasi administrasi pemerintah. Kouzes dan Posner (1997:60), birokrasi pemerintah tidak memiliki kredibilitas dalam pembuatan kebijakan dan penyelenggaraan pelayanan. Alhasil trust dari masyarakat akan kurang berpihak pada birokrasi dan pada akhirnya melahirkan negative public image (King & Stivers: 1998:6) atau negative public-feelings (Kathi & Cooper:2005:3). Image tersebut ditujukan terhadap tindakan dan perilaku birokrat pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan sehingga menimbulkan sikap sinisme masyarakat (termasuk pelaku usaha) kepada birokrasi pemerintah.
3/16/2011
Endang Wirjatmi
30
LANJUTAN STORY LINE Krisis kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah sebetulnya juga menjadi masalah fundamental yang dihadapi oleh banyak negara dan pemerintah pada dekade terakhir ini. Kepercayaan kepada pemerintah sedang mengalami kemunduran di berbagai belahan dunia dan di banyak negara baik di negara-negara sedang berkembang dan juga di negara-negara maju (Uslaner, 1999; Zhang & Zhang. 2001; Vigoda dan Yuval. 2003)
Teori tentang negara, birokrasi merupakan instrumen penting negara. Birokrasi menjadi unsur penting dalam kerangka konstelasi politik di negara berkembang termasuk penyelenggaraan administrasi negara dalam upaya melakukan perubahan sosial dan sosialisasi politik (Eiseinstad, 1965). “Problems of Emerging Beraucracies in Developing Areas and New States” dalam Industrialization and Society, Bert F. Hoselitz and Wilbert E. Moore (eds) pp. 159-174,Paris: UNESCO, 1965.
Peran penting birokrasi dalam administrasi negara, tidak hanya dalam pelayanan masyarakat tetapi juga menyangkut pengaturan, pengawasan/pengendalian, penyelenggara pemerintahan, agen pembangunan, dan pemberdaya masyarakat (Bryant & White,1987; Dwiyanto, 2005). 3/16/2011
Endang Wirjatmi
31
LANJUTAN STORY LINE peran penting birokrasi dalam administrasi negara, tidak hanya dalam pelayanan masyarakat tetapi juga menyangkut pengaturan, pengawasan/pengendalian, penyelenggara pemerintahan, agen pembangunan, dan pemberdaya masyarakat (Bryant & White,1987; Dwiyanto, 2005). Menurut Leemans (1976) karena organisasi birokrasi pemerintah itu kaku, tidak tertib dan koordinasinya kaku, tidak menarik, otokratis, korup, pegawainya tidak sanggup beradaptasi dengan kebutuhan dunia modern atau dengan arah pembangunan yang menuntut perilaku dinamis dan inovatif, serta organisasinya cenderung mendominasi semua organ politik dan terpisah dari masyarakat (eksklusif).
3/16/2011
Endang Wirjatmi
32
Caiden (1982) antara lain disebabkan oleh kekurangan kompetensi administrator, warisan budaya administrasi pemerintah terdahulu yang merasa cukup nyaman dengan sesuatu yang telah ada, pendekatan administrator yang mementingkan atasan, infrastruktur administrasi yang lemah, politisasi birokrasi, lemah dan lambatnya usaha untuk keluar dari masa transisi. Demikian juga menurut Tjokroamidjojo (1995), bahwa salah satu hambatan pokok terhadap kemampuan administrasi negara untuk mendukung tugas-tugas baru pelaksanaan pembangunan di dunia ketiga adalah karena seringkali birokrasi itu sendiri sebagai produk dari lingkungannya yang masih terbelakang.
3/16/2011
Endang Wirjatmi
33
STORY LINE Setiap peristiwa/kejadian merupakan suatu hubungan sebab akibat yang menggambarkan suatu alur cerita (story line). Alur cerita tersebut dapat diidentifikasi ke dalam variabel yang saling berkaitan.
CONTOH Dalam dunia bisnis, promosi merupakan usaha untuk menarik banyak pelanggan, akan tetapi promosi yang dilakukan secara berulang dalam bentuk yang sama akan menimbulkan kejenuhan bagi pelanggan (pembatas), sehingga mengurangi kinerja. (Limit to growth)
3/16/2011
Endang Wirjatmi
34
Variabel Variabel adalah kejadian/peristiwa yang saling terkeit dan dapat diukur 1 hard variabel: • populasi, •besarnya pendapatan pajak, •jumlah pemilih,
2 performance measure variable: • rata-rata pertumbuhan penduduk, • rasio kinerja terhadap biaya, • pangsa pasar,
CONTOH: • PROMOSI • PELANGGAN 3/16/2011
3 soft variable: • motivasi pegawai, • kepercayaan masyarakat, • reputasi pemimpin, • kepatuhan wajib pajak.
KEJENUHAN Endang Wirjatmi
35
CONTOH KETERKAITAN VARIABEL dan LOOPING VARIABEL DAN KETERKAITAN
Variabel pembatas
+ Promosi
Pelanggan
+
+
Pelanggan
Promosi
Kejenuhan
Promosi
Kejenuhan
LOOPING +
+ Promosi
Pelanggan
+
-
Promosi + Ulang
Sumber: Bab VI, hal 77-96; Endang Wirjatmi; Systems Thinking
3/16/2011
Endang Wirjatmi
36
Kualitas dari model ditentukan oleh
3/16/2011
1
2
3
Model yg dibuat dpt menjelaskan masalah yg ada. Atau sejauhmana model tsb dapat menjelaskan yg akan diketahui dan dipecahkan?
Model dpt dipahami oleh pengguna/ oleh pembaca model tsb. Sejauhmana pengguna/orang lain dpt memahami model tsb?
Kualitas model tdk ditentukan dari jml variabel/tk ke-detailan dr varia-bel yg ditemukan, ttp dari hubungan dg ukuran logis, realistis, sistematis dan humanistis.
Endang Wirjatmi
37
CATATAN: Pemilihan Nama Variabel 1
Gunakan kata benda ketika memilih suatu nama variabel. Hindarkan penggunaan kata kerja atau frasa tindakan, karena tindakan/aksi akan disampaikan dalam tanda panah.
Jumlah Pesanan
Pendapatan Peningkatan Pendap atan
38
Endang Wirjatmi
[email protected] 3/16/2011
CATATAN: Pemilihan Nama Variabel 2
Gunakan variabel-variabel yang dapat menggambarkan kuantitas yang dapat berubah terhadap waktu.
Penghargaan
Kebahagiaan
Keadaan Pikiran
Endang Wirjatmi
[email protected] 3/16/2011
Endang Wirjatmi
39
CATATAN: Pemilihan Nama Variabel 3
Pilihlah suatu nama variabel yang memiliki konotasi yang lebih positif.
Permintaan
Pertumbuhan
Endang Wirjatmi
Penyusutan
3/16/2011
Endang Wirjatmi
HP. 0811223566
40
CATATAN: PEMILIHAN KETERKAITAN VARIABEL
Kualitas
Endang Wirjatmi
4
3/16/2011
Jangan menggunakan suatu nama variabel lebih dari satu.
+
Total Biaya
Jumlah Biaya
+
Total Biaya +
Harga
Kualitas
Salah
Harga
Benar 41
Endang Wirjatmi
HP. 0811223566
Endang Wirjatmi
3/16/2011
CATATAN: PEMILIHAN KETERKAITAN VARIABEL 5
Pembentukan Loop. Pikirkan kemungkinan konsekuensi yg tdk diinginkan seperti hasil (outcome) yg diharapkan utk setiap rangkaian tindakan yg terlibat dalam diagram.
s Tekanan Terhadap Produksi
s o
Endang Wirjatmi
Outp ut Produksi Stres Kualitas
HP. 0811223566 42
KETERKAITAN (1)
Kekuatan Promosi melalui Perkataan (TM) yg Positif Penjualan Pelanggan yang Puas
Endang Wirjatmi
Keterkaitan mengindikasikan suatu hubungan sebab akibat antara dua variabel, ditunjukkan dengan tanda panah. Contoh:
3/16/2011
Penjualan Pelanggan yang Puas Kekuatan Promosi melalui Perkataan (TM) yg Positif 43
KETERKAITAN Secara umum terdapat dua jenis kemungkinan keterkaitan antar dua variabel, yaitu:
dua variabel yang bergerak dalam arah sama, diberi tanda ”s” atau „+‟ atau huruf R +
/
dua variabel yang bergerak dalam arah berlawanan, diberi tanda ”o” atau „-„ atau huruf B - / dua variabel yang bergerak dalam arah yang sama atau berlawan secara tidak langsung ”delay”, diberi + tanda ”//” Penjualan 3/16/2011
Produksi Mobil
Endang Wirjatmi
44
CARA PENETUAN LOOP Cara singkat untuk menentukan apakah suatu loop seimbang (balance) atau penguatan (reinforce) adalah dengan menghitung jumlah “o” (-) dalam loop. Jumlah ganjil dari “o” (-) mengindikasikan loop setimbang. Perhatian: Setelah Anda memberi label loop (R atau B), anda seharusnya membaca lagi loop tersebut untuk memastikan bahwa cerita yang dibuat sesuai dengan label tersebut. 3/16/2011
Endang Wirjatmi
45
Diagram Lup Balikan Positif (Reinforcing Feed Back Loop Diagram) Penjualan
Pola Perilaku
Pelanggan Yang Puas
Cash Di Bank
Kekuatan Promosi Melalui Mulut Yang Positif
Waktu 46
Endang Wirjatmi
3/16/2011
Diagram Balikan Negatif (Balancing Feed Back Loop Diagram)
Temperatur Badan Penyesuaian Pakaian
Gap Temperatur
3/16/2011
Endang Wirjatmi
Suhu
Pola Perilaku
Suhu Yang Diinginkan
Temperatur Waktu Badan Yang Diinginkan
47
Kinerja
Kinerja
Gambar Karakteristik Pola Perilaku Sistem
Waktu
Waktu
b. Pencarian Tujuan (Goal-seeking)
Kinerja
Kinerja
a. Pertumbuhan Eksponential
Waktu
Waktu
c. Kurva S (sigmoid) 3/16/2011
d. Fluktuasi (Oscillation) Endang Wirjatmi
48
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
MODEL DASAR SYSTEMS (Systems Archetype Basics) By: Endang Wirjatmi Trilestari
Sumber: Endang Wirjatmi (2008) Systems Thinking Bab VII, hal. 97-113 3/16/2011
DIKLATPIM II 2010 Endang Wirjatmi
49
8 (Delapan) POLA DASAR DALAM SYSTEMS THINKING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Perbaikan yang gagal (Fixes That Fail) Pemindahan beban (Shifting The Burden) Sasaran yang berubah (Drifting Goal) Persaingan (Escalation) Pertumbuhan yang terbatas (Limit to Success/Growth) Pertumbuhan dengan keterbatasan investasi (Growth and Under Investment) Kesulitan Bersama (Tragedy of The Commons) Sukses bagi yang sukses (Success to The Successful 3/16/2011
Endang Wirjatmi
50
Fixes That Fail/Perbaikan yang Gagal
Suatu solusi yang diambil memperlihatkan hasil yang cepat, murah, namun konsekuensinya tidak diharapkan, kemudian seiring dengan berjalannya waktu akan memperbesar masalah itu sendiri. + Gejala Masalah + -
Perbaikan (Fix)
B
Struktur sistem
R + Konsekuensi yang tidak Diinginkan 3/16/2011
Endang Wirjatmi
51
SFD & Prilaku sistem Fixes That Fail (Perbaikan yang Gagal) Stock & Flow Diagram Gejala_Masalah Konsekuensi_yang_tidak_diinginkan
Perbaikan_cepat
Tingkat_perbaikan Faktor_konsekuensi
Prilaku sistem 10
Gejala_Masalah
8
6
4
2
0 0
20
40
60
80
100
Time
3/16/2011
Endang Wirjatmi
52
Shifting the Burden Suatu masalah “diselesaikan” dengan menggunakan solusi dari gejala(simptom) (B1) yang sesungguhnya semakin lama membuat masalah tsb lebih buruk lagi berdampak dan lebih sulit untuk menyelesaikan masalah yang fundamental (R1). Dalam struktur “Addiction,” “Shifting the Burden”. Efek sampingnya menjadi sangat besar. 3/16/2011
Struktur Sistem Solusi Simptomatik
+
B1 + -
Endang Wirjatmi
Simptom Permasalahan
R1
Efek Samping
B2 Solusi Mendasar
+ -
53
CONTOH: KEMACETAN LL: MODEL SHIFTING THE BURDEN Story line: Suatu masalah kemacetan lalu lintas “diselesaikan” dg menggunakan solusi dari gejala (pembuatan jalan baru-B1), tanpa memperhatikan kualitas lingkungan (Mis: keamanan, kebersihan) sehingga membuat masalah tsb lebih buruk , yaitu ketergantungan pada mobil dan lebih sulit untuk menyelesaikan masalah yang fundamental (R1). Dalam struktur “Addiction,” “Shifting the Burden”. Efek sampingnya menjadi sangat besar. Jalan Baru +
Faktor_laju_pembuatan_jalan
Laju_pembuatan_jalan Lalu_lintas
Kemacetan_lalu_lintas
Kualitas_lingkungan_keamanan
Ketergantungan_pada_kendaraan
faktor_kebergantungan_pd_kendaraan
2
15 2
+ Kemacetan Lalu lintas
Ketergantungan pd Mobil R1
B2
2
2 1
2
1
1 51
0
1
2
Kemacetan_lalu_lintas Lalu_lintas
1 25
50
75
100
125
Time
+ -
3/16/2011
1
2
10
0
Kualitas Lingkungan
Kualitas_lingkungan
Struktur sistem
B1 --
Pembuatan_jalan
Endang Wirjatmi
54
Drifting Goal/ Sasaran Yang Berubah Struktur Drifting Goals terdiri dari dua simpal penyeimbang yang berinteraksi dalam suatu cara. Kenyataanya aktivitas dari suatu simpal secara nyata mengurangi keseimbangan simpal yang lain dalam upaya mencapai tujuan.
Target Gap Konsumsi_produksi Konsumsi_air_terbuang Produksi Konsumsi_Umum Air_terbuang
Keperluan_umum
Aktual
Laju_produksi
-
Sasaran (Goal)
B1
Tekanan untuk memperbarui sasaran
1 15.000
+ + kesenjangan (gap)
1 10.000
1 1 2
2
0
10
2
12
1
2
Aktual Target
+
Kondisi aktual
B2
Tindakan koreksi
5.000
+
3/16/2011
20
30
40
Time
Endang Wirjatmi
55
Aktivitas A +
Eskalasi +
Suatu situasi dimana kita “ merasa bahwa sesuatu berjalan dengan baik, melebihi apa yang kita inginkan. Akan tetapi kita tidak berdaya untuk menghentikannya. Struktur ini terdiri dari 2 simpal penyeimbang yang berinteraksi dalam suatu cara sehingga dapat menciptakan suatu simpal penguatan.
Dasil yg Dicapai A
B1
Ancaman Thd A -
+ -
Hasil yg dicapai A Relatif thd B
+
Hasil yg dicapai B +
B2
Ancaman Thd B
Aktivitas B +
3/16/2011
Endang Wirjatmi
56
Eskalasi “Story line: Persaingan senjata antara USA dan Sovyet. Pada saat USA memperbesar biaya untuk senjata dan memberikan kemenangan relatif USA thd Sovyet. Hal ini juga menjadikan ancaman bagi USA. Demikian juga Sovyet. Atau (A:USA) mengambil tindakan yang dirasakan oleh pihak lain sebagai ancaman. Pihak (B: Sovyet) merespon dengan cara yang sama, meningkatkan ancaman pada A dan mengakibatkan lebih banyak tindakan ancaman yang dilakukan oleh A. Loop yang memperkuat dapat dilacak dengan mengikuti garis besar gambar-8 yang dihasilkan oleh kedua balancing loop.
+ + Biaya pe rsenjataan USA
B1
+ Ancaman untuk USA
Efek_ancaman_bagi_USA Kemenangan_Persenjataan_relatif_A_thd_B
Efek_ancaman_bagi_Sovyet
Sovyet Biaya_senjata_Sovyet
Fraksi_biaya_Sovyet
100.000
2
+
Ke menangan relatif senjata USA terhadap Sovyet -
Fraksi_biaya_USA
1
Senjata Sovyet
Senjata USA
USA Biaya_Senjata_USA
B2
+
Biaya senjata Sovyet
1 2
50.000
1 2
USA Sovyet
12 12
+ Ancaman untuk Sovyet
0
1 0
2
12 20
40
60
80
100
Time
3/16/2011
Endang Wirjatmi
57
Limit to Growth/Success Daya serap pasar
Laju pembangunan ekonomi +
Pembangunan_Ekonomi Laju_pertumbuhan_ekonomi
Tekanan_laju_pertumbuhan_ekonomi
Laju_pertumbuhan_ekonomi
Usaha yang terus menerus dilakukan biasanya mengarah pada kinerja yang baik. Seiring waktu, sistem memasuki suatu batas yang menyebabkan kinerja melambat atau bahkan menurun (B1), walaupun usaha terus dilakukan. Hal ini karena adanya pembatas.
R
+ Pembangunan ekonomi -
B
+ Tekanan laju pembangunan ekonomi
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
faktor_laju_pertumbuhan_ekonomi Daya_serap_pasar
30
60
Pembangunan_Ekonomi
3/16/2011
Endang Wirjatmi
58
Growth and Underinvestment Prilaku sistem yang menggambarkan suatu pertumbuhan yang dipacu, namun tidak dapat mengikuti pertumbuhan karena adanya pembatas sumber dayanya. Untuk membuat model ini, diperlukan data tentang mesin pertumbuhan, faktor-faktor pembatasnya, standar kinerja ada, investasi yang diinginkan dan kapasitas pembatas. Penduduk
Laju pe rtumbuhan pe nduduk
Pertumbuhan_penduduk
Fraksi_pertumbuhan Faktor_penyesuaian
+
Dampak_keterbatasan_produksi
+
R
Standar_kinerja
Penyesuaian_pangan
Kebutuhan_modal
Penduduk
-
1
Produksi_pangan
+
-
B1
Dampak k eterbatasan produk si
Laju_produksi
Ketersediaan_modal
Standar k inerja +
4.000
Modal
3.000 1
+
1
2
Produk si pangan +
Ke butuhan modal
B2
2.000
3/16/2011
Produksi_pangan
1 2 1
Modal produk si
2
2
Penduduk
+
1.000 1 2 0
2
50
100
150
200
Time
Endang Wirjatmi
59
Tragedy of The Commons +
R1
Total Ke untungan A
Produk si A + +
Sumberdaya
B1
+
Total k euntungan A dan B
+
+ -
Ke untungan pe r individu
B2 Total Ke untungan B
+ R2
+ Produk si B
-
Fraksi_produksi_A Keuntung an_Perusahaan_A
Tindakan rasional yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan kinerja masing-masing bisa menghasilkan kehancuran kinerja sistem secara keseluruhan dan juga menghancurkan kemampuan individu2 tsb dalam menghasilkan kinerja karena sistem telah rusak. Contoh: Pengambilan ikan di laut. Masalah ini dapat diidentifikasi melalui: sumberdaya yang ada, total keuntungan individual pihak yang mengkonsumsi, jumlah produksi, total keuntungan keseluruhan, keuntungan per individu
Produksi_perusahaan_A
60
3
3
3
Fraksi_tunda Jumlah_Keuntung an_Total
Keuntung an_perproduksi_AB
50 40
Tambahan_produksi_B
Cadang an_SDA
1 30
Keuntung an_Perusahaan_B
20 2
2
2
2 2
3
Keuntungan_Perusahaan_A Keuntungan_Perusahaan_B Keuntungan_perproduksi_AB
Produksi_perusahaan_B
Fraksi_produksi_B
3/16/2011
10 1
1
1
1 2 3
0 Endang Wirjatmi 0 20
40
60
Time
1 80
3
1 100
60
Success to the Successful Perilaku sistem yang menggambarkan dua kelompok atau lebih yang saling memberikan keuntungan atas usaha yang dilakukannya. Misal: kegiatan yang menguntungkan yang dilakukan oleh “A” memberikan peluang terhadap keuntungan “B”. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Fraksi_Usaha_A
Keuntungan_A Usaha_A
Alokasi_A
Sumber_Daya_A Modal_A Faktor_SInergis
Peluang_Pasar Kesenjangan
Modal_B
Sumber_Daya_B
Alokasi_B
Keuntungan_B
Usaha_B Fraksi_Usaha_B
Keuntungan Perusahaan B
2
Keuntungan perusahaan A +
2 2
1.050.000
-
2 2 2
+
Peluang Pasar
R1 + Modal B
R2
1.000.000 1 2
1
1
+
2
1
Keuntungan_A Keuntungan_B
1
-
950.000
1 1
Modal A
0
5
10
15
20
25
1 30
Time
Struktur sistem 3/16/2011
Perilaku sistem Endang Wirjatmi
61
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
Inspiring your mind
Endang Wirjatmi: Jl. Dangdeur Indah No. 16 Bandung. Telp. 022-2020731-2002505 HP. 0811223566 Jl. Pasar Minggu Raya No 2 Duren Tiga-Jakarta Selatan. Tp. 021 7990418
3/16/2011
62
CLD PENGANGKATAN PNS HONORER Jumlah Penduduk Tenaga Honorer
Rasio PNS Penduduk
Kebutuhan Pegawai
-
<Jumlah PNS>
Pensiun Kinerja Organisasi Pemerintahan Beban Kerja
R2
B2
B1
Tes Pegawai dari Umum
Jumlah PNS
-
Disiplin
Rekrutmen R1 Kebijakan Rekrutmen
-
Tingkat Korupsi -
B3 Motivasi
Budaya Kerja Kualitas SDM PNS Pendidikan dan Pelatihan PNS
3/16/2011
Endang Wirjatmi
63
Sub Model Pegawai Negeri Sipil
Sub Model Penduduk
Rate_Kelahiran_Bersih
Historis_Pegawai_Total Penduduk Histori_Kebijakan_Rekrutmen_PNS
Kebutuhan_PNS
Fraksi_Kelahiran_Bersih
Masa_Kerja
Jumlah_PNS Rekrutmen_PNS
Pensiun_PNS Histori_Gol_I
Kebijakan_Rekrutmen_PNS
Rasio_Pegawai_Penduduk_Standar Kebutuhan_PNS Gap_Jml_Pegawai Pensiun_PNS
Jumlah_Pegawai_Ideal
Penduduk
Jumlah_PNS
Rasio_Pegawai_Penduduk
Sub Model Pengalaman Efektif Pegawai Negeri Sipil
Pengalaman_Efektif_PNS
Masa_Kerja Fraksi_Pengurangan_lupa
Jumlah_PNS
Tahun_Bekerja_per_tahun
Rata2_Pengalaman
Jumlah_PNS
Rata2_Peng_Rekrutmen Peng_krn_bekerja_PNS Rekrutmen_PNS
Pengurangan_krn_lupa Pengalaman_Efektif_PNS Peng_krn_rekrutmen
Pengurangan_krn_pensiun
Prosentase_Rekrutmen_Honorer Kualitas_Honorer Rekrutmen_Honorer
Pensiun_PNS Kualitas_Umum
Prosen_Rekrutmen Rekrutmen_PNSAuxiliary_87 Efek_Rekrutmen_K_SDM_PNS
Rekrutmen_Tes_Umum
Standar_Kualitas
Rata2_Pengalaman
Sub Model Kualitas SDM Pegawai Negeri Sipil
Sub Kinerja Organisasi
Kualitas_SDM_PNS Rata2_Pengal aman
Pengaruh_Produktivitas
Rata2_Pengal aman_Normal
Efek_Rekrutmen_K_SDM_PNS
T ingkat_Korupsi
Produktivitas
Fraksi _Penurunan_KSDM_PNS
Kinerj a_Organisasi
Efek_Pengalaman_thd_KSDM_PNS Kualitas_SDM_PNS
Pengaruh_Diklat
Peningkatan_KSDMPNS
Pengaruh_Korupsi
Peningkatan_Kinerja_OrganisasiPenurunan_Ki nerja_Organis asi Efek_Kualitas_SDM_thd_Ki nerja_Organis asi
Fraksi _Penurunan_Kinerja_Organisasi
Penurunan_KSDM_PNS
Gap_Kinerja_Organisasi Pengaruh_Budaya_Kerja Budaya_Kerja Standar_Kinerja_Organisas i
Gap_KSDM_PNS Jumlah_diklat_di berikan
Pengaruh_Dis iplin
Efek_Maksimum_1_kali_diklat Standar_Kuali tas_SDM_PNS Disipl in
Sub Model Beban Kerja SDM Standar Terbaik
Jumlah_PNS Jam_Efektif_Pertahun Efektivitas_Unit_Standar_Terbaik Beban_Kerja_Standar
Beban_Kerja_Standar Gap_Pegawai
Jumlah_Asumsi_PNS Jam_Efektif_Pertahun Jumlah_PNS
EU
Total_Kebutuhan_Pegawai_dari_Beban_Kerja Asumsi_Beban_Kerja
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
KASUS PENINGKATAN INDEK PENDIDIKAN PEMERINTAH DAERAH
SYSTEMS THINKING
STORY LINE PERSOALAN INDEKS PENDIDIKAN PEMDA
Human Development Indeks (HDI) merupakan suatu indikator pembangunan disetiap pemerintah Daerah. HDI tersebut mempunyai 3 (tiga) dimensi utama yaitu: Daya Beli, Indek Kesehatan dan Indek Pendidikan. Keberhasilan pendidikan yang diukur dengan indek pendidikan, pada umumnya dilakukan dengan hanya memperhatikan angka kelahiran yang memberikan pengaruh pada jumlah murid, jumlah guru, kualitas guru, jumlah sekolah, dana dari pemerintah yang digunakan untuk membiayai pendidikan itu. Padahal ukuran-ukuran tersebut tidak cukup menggambarkan permasalahan yang ada. Berbagai komponen yang mempengaruhi indek pendidikan kurang diperhatikan. Sesungguhnya potensi anak usia sekolah itu akan selalu bertambah seiring dengan tingkat kelahiran dan populasi penduduk yang dikurangi oleh tingkat kematian. Sementara itu Potensi Anak Usia Sekolah merupakan landasan untuk menghitung kebutuhan guru dan kebutuhan sekolah yang akan digambarkan melalui jumlah guru dan jumlah sekolah. Jumlah guru dan jumlah sekolah saling memberi penguatan terhadap murid, dan kualitas guru meberikan penguatan terhadap kualitas pendidikan. Besarnya jumlah murid dalam suatu Kota/Kabupaten berpengaruh terhadap peran pemerintah dan masyarakat dalam mendanai pendidikan. Kualitas pendidikan saling memberikan pengaruh secara positif terhadap pembiayaan pendidikan. Disamping itu juga memberikan pengaruh pada daya tarik pendidikan. Apabila daya tarik pendidikan ini baik, maka dalam jangka panjang dapat merubah budaya untuk bersekolah, karena secara signifikan dapat meningkatkan motif untuk bersekolah. Tinggi rendahnya motif bersekolah memberikan pengaruh secara positif pada potensi anak sekolah. Disamping itu juga memberikan penagruh pada adanya migrasi yang pada akhirnya mempengaruhi populasi di suatu Kota/Kabupaten.
CAUSAL LOOP DIAGRAM KINERJA PELAYANAN PENDIDIKAN S Potensi Usia S S Sekolah Kelahiran R1 Populasi B1 Kematian S O S O S S S Kebutuhan Kebutuhan Motif sekolah guru O Bersekolah Migrasi O B3 B2 S S R4 B4 S S R6 Guru Sekolah R2 Budaya S S Bersekolah S Peran Pemerintah Murid S S Swadaya S S R5 Masyarakat Daya Tarik Pendidikan S S Kualitas O S R3 Pendidikan S B5 Dana Pembiayaan S S
Gambar Causal Loop Diagram Kinerja Pelayanan Pendidikan
72
Endang Wirjatmi
3/16/2011
CONTOH BCS DG SYSTEMS THINKING
LOGO LU
H
U N
G W I K
A N
AG BH A K T I N
A
R A
Inspiring your mind
Endang Wirjatmi: Jl. Dangdeur Indah No. 16 Bandung. Telp. 022-2020731-2002505 HP. 0811223566 Jl. Pasar Minggu Raya No 2 Duren Tiga-Jakarta Selatan. Tp. 021 7990418
3/16/2011
74