2/9/2014
PENDAHULUAN Dasar Filosofis
BIAYA PENDIDIKAN
Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang diharapkan, tidak mungkin terjadi secara alamiah dalam arti tanpa usaha dan pengorbanan. Mutu dari keluaran yang diharapkan banyak dipengaruhi oleh besarnya usaha dan pengorbanan yang diberikan. Semakin tinggi tuntutan mutu, akan berdampak pada jenis dan pengorbanan yang harus direlakan.
(Kajian Permasalahan & Solusi) Pengorbanan tersebut salah satunya diterjemahkan menjadi biaya, dan merupakan faktor yang tidak mungkin diabaikan dalam proses pendidikan.
Oleh: Pipin Piniman Pasca Sarjana Universitas Galuh
LOGO
LOGO www.themegallery.com
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dasar Filosofis
Dasar Teoritis
Karakteristik Biaya Pendidikan
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana. Besarnya, dalam pembahasan pembiayaan pendidikan, sumber)sumber biaya itu dibedakan dalam tiap golongan, yaitu pemerintah, masyarakat, orang tua dan sumber)sumber lain (Nanang Fattah 2006: 48).
Biaya merupakan pengorbanan ekonomis untuk tujuan pendidikan Besar Biaya berpengaruh pada hasil pendidikan Dalam penggunaan biaya dimungkinkan terjadinya penyimpangan ya Tidak seluruh masyarakat memiliki taraf ekonomi cukup u/ mendapatkan pendidikan
Menurut Levin (1987) pembiayaan sekolah adalah proses dimana pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah di berbagai wilayah geografis dan tingkat pendidikan yang berbeda)beda.
Sesuai dengan amanat UU negara memiliki kewajiban untuk membiayai pembiayaan pendidikan
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dasar Teoritis
Dasar Empiris
Dalam prosesnya, ketersediaan dan kemampuan Negara dan orang tua atau peran stake holder pendidikan dapat menimbulkan permasalahan di bidang pembiayaan pendidikan.
Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia yang menunjukkan bahwa IPM Indonesia makin menurun, di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke) 102 (1996), ke)99 (1997), ke)105 (1998), dan ke)109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke)12 dari 12 negara di Asia.
LOGO www.themegallery.com
Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke)37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.
LOGO www.themegallery.com
1
2/9/2014
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Dasar Empiris
Konsep Pendidikan
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang Apa makna tersebut? Maknanyaternyata adalah, jelas something wrong (2003) bahwadata)data dari 146.052 SD di Indonesia hanyaada delapan sekolah saja (masalah) dalam sistem pendidikan Indonesia. masalah ituProgram dapat yang mendapat pengakuan dunia dalam kategoriBerbagai The Primary Years dikategorikan dalam 2 (dua) masalah yaitu, Pertama masalah mendasar, yaitu (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang kekeliruan mendasari keseluruhan mendapat paradigma pengakuan pendidikan dunia dalamyang kategori The Middle Years penyelenggaran Program (MYP) sistem cabang, problem dan daripendidikan. 8.036 SMA Kedua, ternyatamasalah)masalah hanya tujuh sekolah sajayaitu yangberbagai mendapat pengakuan yang berkaitan dengan aspek praktis/teknis yang berkaitan dengan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP). penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraaan guru, dan Masalah pembiayaan pendidikan akan menyangkut masalah tenaga sebagainya. pendidik, proses pembelajaran, sarana prasarana, pemasaran dan aspek lain yang terkait dengan masalah keuangan.
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 ) 1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran Dari Pengertian Pendidikan diatas selaras dapat disimpulkan Pendidikan, bahwa (intellect) dan jasmani anak)anak dengan alammengenai dan masyarakatnya. Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam orang lain serta mampu hidup selaras di lingkungan sosial dimana mereka hidup. pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Konsep Biaya Pendidikan
Pembiayaan Dalam Pengembangan Pendidikan
Biaya pendidikan adalah biaya yang mencakup semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan (M. Asrori Ardiansyah: 2008). Dari beberapa pengertian biaya pendidikan di atas, dapat disimpukan bahwa pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan manajemen biaya baik dalam bentuk uang, barang maupun tenaga yang dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian Sedangkan menurut Dedi Supriadi (2004: 3) Biaya (cost) dalam pengertian yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan. ini memiliki cakupan luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang).
Dalam UUD 1945 pasal 31 “Tiap)tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.” Hal ini membuktikan adanya langkah pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia. Artinya konstitusi mengamanatkan kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan biaya untuk pendidikan. Alokasi biaya pendidikan adalah 20% dari APBN maupun APBD agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan pendidikan. Namun, dalam pelaksanaanya pemerintah belum punya kapasitas finansial yang memadai, sehingga alokasi dana tersebut dicicil dengan komitmen peningatan alokasi tiap tahunnya.
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Faktor)Faktor Biaya Pendidikan
Sumber Dana Pendidikan DANA PENDIDIKAN
Kenaikan Harga Perubahan Relatif Gaji Sumber Perubahan Populasi Anak Meningkatnya Standar dan Tuntutan Pendidikan Pemerintah
Meningkatnya Usia Anak Yang Putus Sekolah
Orang Tua
Kelompok Masyarakat
Yayasan
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com
2
2/9/2014
KAJIAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Jenis Biaya Pendidikan
Permasalahan Biaya Pendidikan Biaya Pendidikan Faktor kultural Pendidikan oleh sementara orang dianggap sebagai pemborosan atau bahkan konsumtif.
Faktor Struktural Biaya Satuan Pendidikan
Biaya Pribadi
Biaya Penyelenggaraan Pendidikan
terjadinya inkonsistensi dalam implementasi kebijakan. Kebijakan yang selalu berubah)rubah akan mengakibatkan pada biaya ekonomi tinggi.
Faktor Manajerial
LOGO www.themegallery.com
PEMBAHASAN
Pengaturan pembiayaan pendidikan serta implementasinya masih jauh dari prinsip)prinsip LOGO www.themegallery.com transparansi dan akuntabilitas.
PEMBAHASAN
Permasalahan Biaya Pendidikan (Isu Utama)
Analisa Penyebab Mahalnya Biaya Pendidikan pertama, karena dampak langsung kebijakan Pemerintah. Ketika negara abai terhadap peran serta masyarakat dalam pendidikan, pola pikir Darwinian menjadi satu)satunya cara untuk bertahan hidup. Sebab tanpa biaya, tidak akan ada pendidikan.
1. Rendahnya Alokasi Anggaran Pendidikan 2. Mahalnya Biaya Pendidikan 3. Terjadinya Korupsi Anggaran Pendidikan Rendahnya alokasi anggaran pendidikan selalu mengemuka dalam perdebatan publik. Banyak pihak menuntut dinaikkan mencapai Pendidikan bermutuagar itu alokasi mahal. anggaran Kalimat inipendidikan sering muncul untukguna menjustifikasi tujuan (1)biaya meningkatkan dan (2) memperluas akses mengenyam (pemerataan).bangku mahalnya yang harusmutu dikeluarkan masyarakat untuk pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi membuat masyarakat miskin tidak Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai modus korupsi di dunia pendidikan sejak mempunyai Di Penyimpangan luar itupilihan masihlain ada anggaran keculi beberapa tidak adalah modus bersekolah. penggunaan korupsi Pendidikan dana yang untuk sering berkualitas keperluan ditemukan, memang lain diantaranya di luar tidak Penggelapan biasa dipraktikan operasional penyelenggara dan anggaran, pengelola tahun 1999 sampai tahun 2011 pada tidak bidang mengalami perubahan, penyimpangan ketentuan kegiatan fiktif tujuan penurunan laporan mungkin dana yang murah tersebut, dimanipulasi, ataumisalnya gratis. modus penggunaan pemerasan Dana dan Alokasi modus Mark Up,dengan umumnya terjadi pada bidang pengadaan barang dan jasa. mark up dan penggelapan merupakan modus yang mendominasi praktek korupsi di pendidikan. Khusus (DAK) pungutan untuk membayar liar. utang. dunia pendidikan.
Kedua, kebijakan di tingkat sekolah yang membebankan biaya pendidikan pada masyarakat terjadi karena kebijakan pemerintah yang emoh rakyat. Ketiga, mental pejabat negara, juga swasta, terutama karena tuntutan persaingan di pasar global.
LOGO
PEMBAHASAN
LOGO
PEMBAHASAN
Dampak Mahalnya Biaya Pendidikan
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan Community-Based Education - Australia memiliki pengalaman bagus untuk membuat biaya pendidikan tidak mahal bagi masyarakat. Dengan mengembangkan konsep CBE, Community)Based Education, maka pemerintah melibatkan tokoh masyarakat, kaum bisnis, pengusaha, dan kaum berduit lainnya dalam urusan pendidikan. Mereka diminta membantu pemikiran, gagasan, dan dana untuk mengembangkan pendidikan baik melalui komite sekolah (school committee), dewan pendidikan (board of education), atau secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah.
Lemahnya Sumber Daya Manusia Lemahnya Taraf Ekonomi Masyarakat Kurangya Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan
LOGO
LOGO
3
2/9/2014
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Efisiensi Anggaran ) menyangkut cara memanfaatkan dana yang ada untuk membiayai berbagai program dan jenis kegiatan dalam penyelenggaraan pendidikan. Memahami efisiensi anggaran harus diletakkan dalam konteks organisasi penyelenggara pendidikan. Struktur organisasi Departemen Pendidikan Nasional yang besar dengan jumlah personel amat banyak jelas menuntut pembiayaan yang besar pula. Untuk itu, hal penting yang patut diperhatikan adalah bagaimana beban biaya dalam mengoperasikan organisasi raksasa ini jangan sampai menyedot anggaran yang besar.
Skala Prioritas ) Sumber daya itu kurang, sedangkan kebutuhan manusia itu banyak, kita harus mampu membuat skala prioritas dan menentukan program utama agar sasaran yang telah ditetapkan bisa tercapai.
LOGO
PEMBAHASAN
LOGO
PEMBAHASAN
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Disiplin Anggaran ) Dalam penggunaan anggaran, disiplin anggaran menjadi amat penting guna menghindari penyaluran dana yang tidak sesuai peruntukannya. Hanya dengan disiplin anggaran yang dilakukan secara ketat, kesalahan alokasi anggaran dapat dicegah.
Memperbesar Alokasi Dana Pendidikan ) Dana pendidikan sesuai undang)undang sebesar 20% dari total APBN, dalam prakteknya memang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Memberbesar dana APBN ini bukan berarti harus meningkatkan presentase dana pendidikan, melainkan juga harus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, sehingga penerimaan dana APBN menjadi lebih besar.
LOGO
PEMBAHASAN
LOGO
PEMBAHASAN
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Solusi Terhadap Permasalahan Biaya Pendidikan
Pengawasan Anggaran ) Konsep dasar pengawasan anggaran bertujuan untuk mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Dengan kata lain melalui pengawasan anggaran diharapkan dapat mengetahui sampai di mana tingkat efektifitas dan efisiensi dari penggunaan sumber)sumber dana yang tersedia. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasinya, maka perlu diambil tindakan perbaikan dan bila perlu diproses melalui jalur hukum.
Pada dasarnya beberapa solusi di atas telah dilakukan, namun kurangnya komitmen masyarakat dan pemerintah maka mengakibatkan solusi)solusi di atas tidak berjalan sesuai dengan harapan.
LOGO
LOGO
4
2/9/2014
PENUTUP
Sumber:
Pembiaaan pendidikan merupakan salah satu komponen penting di dalam dunia pendidikan. Bagaimana tidak, pembiayaan pendidikan selalu mengharapkan komitmen pemerintah agar tidak berlepas tangan dalam arti selalu memperhatikan dari segi pembiayaan dengan jalan mengeluarkan kebijakan)kebijakan terkait pembiayaan pendidikan terutama di Indonesia. Pemerintah harus memiliki kesadaran terhadap pendidikan melalui pembiayaan demi meningkatkan mutu pendidikan nasional. Selain pemerintah, kita sebagai bagian dari elemen pendidikan juga diharapkan turut dapat mencari segala permasalahan pendidikan di Indonesia terutama dari segi pembiayaan yang merupakan salah satu masalah yang ada didalam masyarakat, serta dapat mengetahui pula solusi untuk memecahkan permasalahan pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, potensi kemanusiaan yang begitu kaya pada diri seseorang dapat terus dikembangkan.
LOGO
TERIMA KASIH
1. Modus korupsi di dunia pendidikan tidak berubah dalam Kompas edisi 12 Januari 2012 2. Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Rosda Karya, Bandung, cet ke)1, 2000. 3. Pendidikan Gratis dalam kaka22mln.blogspot.com/2011/02/pendidikan pendidikan)gratis pendidikan gratis.html gratis (06 Januari 2014) 4. _________, 2005. Undang)Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Depdiknas. 5. http://www.bsnp)indonesia.org/standards)pembiayaan.php (06 Januari 2014)
6. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/03/11/makalah)pembiayaan) pendidikan)terpadu/ (06 Januari 2014)
LOGO
LOGO
5