A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2
Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email:
[email protected] /
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email:
[email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Eksposisi 1 Korintus 15:11 (1 Korintus 15:11)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
B
agian ini merupakan kesimpulan dari ayat 1-11. Sebagai sebuah kesimpulan, ayat 11 memiliki dua fungsi. Yang pertama adalah menegaskan kembali apa yang sudah diuraikan di ayat 1-3. Hal terpenting dalam pemberitaan para rasul adalah kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Iman jemaat Korintus dilandaskan pada pondasi ini. Fungsi yang kedua adalah mengingatkan jemaat Korintus tentang kesatuan seluruh orang percaya. Baik Paulus, semua rasul, maupun semua jemaat berbagi pondasi iman yang sama, yaitu kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Ketidakpercayaan sebagian jemaat Korintus terhadap kebangkitan orang mati (15:12) adalah hal yang aneh dan tidak dapat diterima. 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Melalui ayat yang terlihat begitu singkat dan sederhana ini, Paulus ingin mengajarkan dua kebenaran theologis yang begitu penting. Keduanya berkaitan. Keduanya berpusat pada kebangkitan Yesus Kristus.
esensi pemberitaan mereka.
Hal menarik lain adalah pemunculan “baik aku maupun mereka”. Yang dimaksud dengan “mereka” tidak lain adalah para rasul yang sudah disebutkan di ayat 5-7. Melalui penambahan “baik aku maupun mereka,” Paulus ingin menegaskan Kebangkitan merupakan esensi kesamaan antara dirinya dan semua pemberitaan para rasul (ayat rasul.
11a)
Kata “mengajar” (kēryssō) secara hurufiah berarti “memberitakan” (NRSV). Apa yang diberitakan bisa apa saja. Dalam konteks kekristenan, objek pemberitaan ini adalah injil atau firman Tuhan, sehingga kata kēryssō seringkali mengandung arti “berkhotbah” (mayoritas versi Inggris “preach”). Yang menarik dari kata ini adalah bentuk kekinian yang digunakan (kēryssomen). Hal ini menyiratkan sesuatu yang terjadi terus-menerus. Bukan hanya merujuk pada aktivitas di masa lampau. Artinya, semua rasul secara konsisten menjadikan kebangkitan Yesus Kristus sebagai
Mengapa hal ini perlu disampaikan oleh Paulus? Paulus ingin mendaratkan sebuah pesan penting bahwa perbedaan pengalaman para rasul bersama Tuhan tidak meniadakan kesatuan di antara mereka. Berbagai perbedaan di antara para rasul merupakan hal yang tidak dapat disangkal (ayat 5-8). Namun, hal-hal itu tetap tidak mengaburkan satu kesamaan yang penting: kebangkitan Yesus Kristus sebagai esensi berita injil. Beberapa orang tergolong 12 murid Tuhan Yesus. Beberapa di luar kategori ini. Beberapa orang lebih ternama daripada yang lain (Petrus, Yakobus). Tempat, waktu, dan situasi pada waktu mereka menyaksikan 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ kebangkitan Yesus Kristus juga berlainan. Jumlah penampakan yang dialami juga berbeda-beda. Beberapa orang melihat hal itu berkali-kali, sedangkan yang lain hanya sekali. Paulus bahkan baru berjumpa dengan Yesus Kristus sesudah Ia naik ke surga. Situasi pelayanan masingmasing orang pun tidak sama. Paulus harus mengalami begitu banyak kesusahan dibandingkan yang lain (ayat 10). Terlepas dari semua faktor pembeda ini, berita mereka tetap sama. Dan itulah yang terpenting. Satu kesamaan yang membuat begitu banyak perbedaan menjadi tidak berarti. Selain ingin menyampaikan pesan seperti di atas, Paulus juga hendak memberikan kritikan terhadap sikap jemaat Korintus. Mereka telah terjebak pada pengultusan individu. Ada yang mengidolakan Paulus, Kefas, maupun Apolos (1:12). Sikap ini jelas tidak dapat dibenarkan. Ketiganya sama-sama membawa pesan yang seragam. Yang mengikat seluruh jemaat bukanlah hamba Tuhan, melainkan berita injil (15:11).
Kritikan lain berhubungan dengan kesombongan jemaat Korintus. Mereka merasa diri begitu rohani dan berbeda dengan gereja-gereja lokal yang lain. Dalam banyak hal mereka ingin terlihat berbeda. Hal inilah yang ditentang beberapa kali oleh Paulus (4:17; 7:17; 11:16; 14:33). Semua gereja di segala tempat patut memiliki beberapa kesamaan fundamental. Salah satunya yang tidak tergantikan adalah kebangkitan Yesus Kristus dan orang-orang percaya. Justru poin ini yang sedang diragukan oleh jemaat Korintus.
Kebangkitan merupakan esensi iman orang percaya (ayat 11b) Di ayat 3-8 Paulus berfokus pada kebangkitan Yesus Kristus sebagai sebuah realita historis. Beragam saksi mata dengan beragam jumlah orang dan di beragam situasi cukup sebagai dukungan bahwa peristiwa itu sungguh-sungguh terjadi. Walaupun demikian, berhenti pada kebangkitan sebagai sebuah fakta merupakan sebuah kekeliruan. Kebangkitan Yesus Kristus bukan 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ hanya bersifat objektif (terjadi di dalam realita), tetapi juga subjektif (terjadi di dalam diri orang-orang percaya). Poin kedua inilah yang ingin dipertegas Paulus di ayat 11b.
Mereka merasa diri begitu rohani dan berbeda dengan gerejagereja lokal yang lain. Dalam banyak hal mereka ingin terlihat berbeda. Hal inilah yang ditentang beberapa kali oleh Paulus
Penegasan ini dilakukan melalui perubahan bentuk kata kerja dari kekinian (kēryssomen, lit. “demikian kami beritakan”) ke masa lampau (episteusate, lit. “demikianlah kamu telah percaya”). Maksudnya, Paulus sedang menyoroti dampak berita injil bagi Yahudi dan kebodohan oleh orangiman mula-mula jemaat Korintus. orang Yahudi (1:22-23) justru telah Mereka telah mempercayai berita memenangkan begitu banyak orang? injil. Berita injil bukan hanya bersifat informatif, melainkan juga transformatif. Lebih dari sekadar berita gembira, injil adalah berita yang berkuasa. Lebih dari sekadar kabar yang dikumandangkan, injil adalah kabar yang mengubahkan. Perkembangan injil dari Yerusalem sampai ke seluruh kekaisaran Romawi, termasuk di kota Korintus, merupakan buktinya. Bagaimana sebuah berita yang dianggap batu sandungan oleh orang-orang
Kuasa injil bahkan tidak ditentukan oleh siapa yang memberitakannya. Paulus adalah yang terakhir dan terkecil di antara para rasul (ayat 8-9), tetapi pemberitaannya tidak menjadi sia-sia. Yang menentukan bukanlah pemberitanya. Berita kematian dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan kuasa Allah (1:18, 24). Walaupun pemberitanya lemah, Roh Kudus akan tetap bekerja dengan penuh kuasa melalui injil (2:1-5). 7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Apa yang ditandaskan Paulus di pasal 15:11b perlu dikumandangkan terus dengan lebih giat. Ada sebagian orang yang mengaku sebagai orang Kristen tetapi menolak historisitas kebangkitan Yesus Kristus. Golongan ini mencakup mereka yang mengadopsi theologi liberal. Bagi mereka kebangkitan hanyalah mitos belaka. Golongan lain yang termasuk di sini adalah orang-orang Kristen “spiritual” yang menilai historisitas kebangkitan sebagai hal yang tidak penting. Bagi mereka, yang penting Kristus bangkit dan hidup di dalam hati. Iman, bukan pengetahuan. Pengalaman, bukan kenyataan. Ada yang mengaku sudah percaya kepada injil (kabar baik), tetapi esensi kabar itu justru adalah kemakmuran dan kesuksesan secara duniawi. Entah sudah berapa banyak gereja yang terjebak pada theologi kemakmuran. Salib sebagai tanda kehinaan dan penderitaan dikesampingkan, dan digantikan dengan berbagai janji tentang kekayaan, kesembuhan, dan kejayaan. Lagu-lagu yang bertutur tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus perlahan digantikan lagu-lagu yang menekankan berkat secara jasmani. Ada pula yang menganggap kebangkitan Yesus Kristus sebagai sebuah kebenaran, namun tidak pernah sungguh-sungguh mengalami kuasa kebangkitan itu. Mereka mungkin sangat antusias terhadap seminarseminar maupun tulisan-tulisan apologetis yang mengupas tentang historisitas kebangkitan Yesus Kristus, tetapi pengetahuan itu seolah tidak berdampak sama sekali dalam kehidupan mereka. Jika injil memang kuasa Allah, mengapa kuasa itu tidak tampak dalam diri mereka? Ini terjadi karena mereka hanya memberikan persetujuan intelektual terhadap kabar kebangkitan, tetapi tidak menjadikan kabar itu sebagai sandaran kehidupan, baik kehidupan sekarang maupun di kekekalan. Yang dikehendaki Allah bukanlah persetujuan, tetapi iman. Bukan sekadar pengetahuan, melainkan keyakinan. Bukan hanya pergulatan intelektual, namun penyerahan diri yang total. 8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Bagi kita yang sudah meyakini kebenaran historis dari kebangkitan Yesus Kristus dan mengalami kuasa kebangkitan itu, baiklah kita semakin hidup berpadanan dengan injil. Biarlah orang-orang lain melihat dengan jelas kuasa injil yang bekerja di dalam diri kita. Sama seperti Paulus, kita terus-menerus berusaha menjadikan injil sebagai pusat dan tujuan kehidupan kita. Filipi 3:10-11 berkata “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”. Soli Deo Gloria.
9
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk Ev. Lois (mahasiswa praktek 1 tahun dari STTIAA yang melayani di Tumbang Tukun) yang sedang sakit. Rencananya akan segera dipulangkan, doakan untuk perjalanan pulangnya dan rencana pengobatannya. Doakan juga untuk pengganti Ev. Lois yaitu Ev. Victoria, kiranya dapat berperan dengan efektif. 2. Doakan untuk komisi Remaja di REC Nginden. Doakan untuk pertumbuhan kerohanian anak-anak remaja. Doakan agar komisi remaja dapat memberikan kontribusi yang optimal di dalam pertumbuhan kerohanian anak-anak.
10
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 104: Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang pertama? Jawaban : Dosa yang dilarang dalam hukum yang pertama ialah: ateisme, yaitu menyangkal adanya Allah atau tidak mempunyai Allah; penyembahan berhala, dengan cara memiliki atau menyembah allah lebih dari satu, atau satu allah disamping atau sebagai ganti Allah yang sejati; tidak memiliki dan tidak mengakui Dia sebagai Allah dan sebagai Allah kita; tidak melakukan atau mengabaikan salah satu kewajiban terhadap-Nya yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum ini; tidak mengenal Dia, melupakan Dia, salah paham, pendapat keliru, atau pikiran yang tidak pantas dan buruk tentang Dia; menyelidiki rahasia-rahasiaNya dengan nekat dan karena rasa ingin tahu; kelakuan yang mencemarkan barang apa yang kudus, rasa benci terhadap Allah; egoisme, mencari kepentingan sendiri, dan semua cara lain mengarahkan batin, kemauan, atau keinginan kita dengan tidak tahu batas dan keterlaluan ke hal-hal lain sambil membelokkannya seluruhnya atau sebagian dari Dia; sikap mudah percaya, ketidakpercayaan, ajaran bidat, kepercayaan yang sesat, sikap curiga, rasa putus asa, sikap tidak mau diperingatkan dan tidak peka berhadapan dengan hukuman-hukuman Allah; kekerasan hati, keangkuhan; kesombongan; perasaan aman yang berdasarkan pertimbangan daging; mencobai Allah; memakai caracara yang 11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
tidak diizinkan dan mengandalkan cara-cara yang sah; hawa nafsu dan kegembiraan daging; semangat yang busuk, buta, dan tidak tahu batas; sikap suamsuam kuku[ag] dan mati dalam hal-hal yang mengenai Allah; menjadi terasing dari Allah dan murtad dari Dia; berdoa atau mempersembahkan ibadah keagamaan kepada orangorang kudus, malaikat, atau makhluk lain; semua kata sepakat dengan iblis, upaya mencari nasihat padanya, dan kesediaan mendengarkan bisikannya; membiarkan orang lain berkuasa atas iman dan hati nurani kita; memandang rendah dan menghina Allah serta perintah-perintahNya; menentang dan mendukakan Roh-Nya; bersungut-sungut dan bersikap tidak sabar berhadapan dengan cara Dia memimpin kehidupan kita; melancarkan tuduhan-tuduhan yang tidak patut terhadap-Nya berhubung dengan kemalangankemalangan yang didatangkan-Nya atas diri kita,[ap] dan memuji peruntungan, berhala, diri kita sendiri, atau salah satu makhluk lain karena segala kebaikan yang ada pada diri kita, dan yang kita miliki atau hasilkan.
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
SEBUAH BENTUK KETAATAN YANG BERBEDA
S
Maria | Kekuatan Dari Kesucian
ecara sekilas, pilihan Allah atas Maria ini tampak aneh. Dia masih muda. Dia belum dewasa untuk memperoleh pengalaman dan menjadi bijaksana. Dia juga berasal dari kelas sosial yang rendah. Maria hidup di dalam sebuah lingkungan yang biasa-biasa saja. Namun Maria memiliki kualitas hati dan roh yang memenuhi syarat untuk menerima rasa hormat yang tinggi dan panggilan untuk menjadi ibu Yesus. Orang-orang yang suci hatinya selalu merindukan kehadiran Allah di dalam hidup mereka.
Hati Seorang Hamba
Kepercayaan Maria merupakan sebuah bentuk rasa percaya yang sederhana yang mengalir dari sebuah hati yang suci dan murni, serta dari sebuah pengetahuan akan Allah. Kalimatnya jelas dan sederhana, serta tanpa syarat apapun, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Respon Maria ini memberi kita sebuah contoh yang sempurna dari apa artinya pengabdian yang murni dan yang sesungguhnya kepada Allah.
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Ini bukan berarti bahwa Maria memahami semua yang ada di dalam rencana Allah, sehingga dia tidak bertanya tentang bagaimana semua itu terlaksana. Bagaimanapun juga, ketidakpastian dan godaan merupakan bagian dari kondisi manusiawi. Namun di saat Maria membutuhkan peneguhan, Allah memberikan Elisabet, untuk menguatkannya menghadapi tugas yang ada di hadapannya. Harapannya bahwa Allah akan memenuhi semua yang dia perlukan sudah sepenuhnya terlaksana. “Siapakah aku ini . . . sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan.” Jawaban itu menunjukkan bahwa Maria memiliki sebuah konsep yang tepat tentang Allah. Dia memahami siapa Allah, dan siapa dirinya saat Allah menciptakan dia, yaitu hamba Allah yang Mahatinggi. Melalui pemahaman tentang siapa dirinya menurut pengertian siapa Allah, bagian kedua dari jawabannya secara logis mengikutinya: ”Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Maria sungguh-sungguh mengabdi kepada Allah sehingga dia tidak ragu. Tujuan utama hidup Maria adalah
untuk selalu melakukan segala hal yang menyenangkan Allah.
Kedamaian yang Berasal dari Konsep yang Tepat
Di sini kita melihat bahwa konsep Maria yang tepat tentang Allah – dan hubungannya dengan Yang Mahatinggi – tampak jelas. Dia memiliki suatu pengertian yang tepat bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang Baik dan dirinya merupakan hasil ciptaan-Nya. Allah menaruh di dalam drinya sebuah kebebasan untuk memilih, dan dia memilih untuk menjadi hamba Tuhan. Seperti yang kita ketahui melalui kisah di dalam Injil Matius bahwa Allah juga menyuruh malaikat untuk mendatangi Yusuf. Pesan yang disampaikan kepada Yusuf di dalamnya ada perintah yang sama seperti yang diterima Maria berkenaan dengan nama bayi itu, sehingga ketika Yusuf dan Maria bertemu, mereka masing-masing mendapatkan peneguhan satu sama lain.
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Melalui kisah di dalam Injil Lukas, jalan keluar bagi Maria tersedia melalui perintah Kaisar Agustus, yang membuat Maria dan Yusuf pergi dari Nazaret ke Betlehem pada saat Maria akan melahirkan. Setelah itu, Dia menyuruh mereka pergi ke Mesir untuk menghindari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Herodes. Dan, saat mereka kembali ke Nazaret, jarak waktu pernikahan mereka dan kelahiran Yesus tidak lagi menarik perhatian orang-orang sedesanya. Kita bisa mengetahui semua hal ini karena kita membaca kisah mereka. Tetapi, pada saat itu, Maria, saat berhadapan dengan malaikat, tentu saja tidak mengetahui semua hal itu. Melalui sudut pandang kita saat ini, maka sangatlah luar biasa bahwa Maria, dengan keterbatasannya, bisa begitu percaya kepada Allah dan tanpa ragu dia bisa sepenuhnya bersandar kepada-Nya dan mengandalkan Allah untuk melakukan setiap detail dari rencanaNya yang baik – rencana-Nya yang sempurna dan mengagumkan.
Suci Tetapi Tidak Pasif
Beberapa orang mungkin akan berargumentasi bahwa respon yang terbatas yang diberikan Maria terhadap malaikat tidak menunjukkan rasa percayanya yang tinggi kepada Allah karena Maria adalah seorang wanita sederhana yang pasif. Kita memiliki bukti bahwa hal ini tidak benar. Pikirkan situasi sekitar 30 tahun kemudian di saat Maria, bersama-sama dengan Yesus dan murid-murid-Nya, diundang ke sebuah pesta pernikahan. Saat penyelenggara pesta kehabisan anggur, Maria mendekati Anaknya untuk mengatakan hal itu. Kemudian perhatikan respon yang diberikan Yesus pada ibunya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Apakah Maria bersikap pasif, dengan menerima sikap Anaknya yang menolak permohonannya? Tentu saja tidak. Meskipun dia tidak memaksa-Nya, Maria berkata kepada para pelayan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Melihat para pelayan yang menunggu perintah-Nya, Yesus mulai bertindak untuk mengubah enam tempayan air menjadi anggur! Gambaran yang kita lihat dari Maria di dalam kisah ini bukan gambaran dari seseorang yang memiliki kepribadian pasif. Dengan demikian, satu-satunya penjelasan yang bisa diterima sampai saat ini untuk respon Maria terhadap malaikat itu adalah bahwa dia sungguhsungguh mengabdi kepada Allah dan mempercayai semua kebaikanNya.
Persiapan untuk Menuju Kesucian Salah satu aspek lainnya dari kesucian yang dimiliki Maria adalah kesediaannya untuk menerima peneguhan pesan yang diberikan Allah untuknya melalui orangorang yang jauh lebih dewasa. Dia pergi mengunjungi Elisabet,
seseorang yang memiliki iman yang dalam dan kuat. Namun tindakan Maria itu bukanlah tindakan seseorang yang meragukan Allah. Keinginannya untuk mendapatkan peneguhan merupakan tindakan dari seseorang yang percaya kepada Allah. Maria mengerti bahwa dia bertanggung jawab untuk apa yang dialaminya dan juga mengetahui bahwa Allah berjanji untuk memberikan hikmat dengan murah hati. Maria mengetahui Kitab Suci dan nubuatan-nubuatan yang ada di
Salah satu aspek lainnya dari kesucian yang dimiliki Maria adalah kesediaannya untuk menerima peneguhan pesan yang diberikan Allah untuknya melalui orang-orang yang jauh lebih dewasa 16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ dalamnya. Pikiran dan hatinya dipenuhi dengan firman Allah. Dia menyembah Allah dengan segenap hatinya. Pujian Maria yang menggambarkan perasaan cintanya yang mendalam terhadap Allahnya yang hebat dan kuat, kudus dan penuh dengan belas kasihan, Dialah Tuhan dan Juruselamat. Penggambaran Maria yang sangat spesifik menunjukkan bahwa dia adalah seorang wanita muda yang bersedia dipakai oleh Allah dengan cara yang dianggap-Nya sebagai cara yang terbaik.
Jalan Menuju Kesucian
Yesus berkata bahwa orang yang suci hatinya akan berbahagia dan diberkati karena mereka akan melihat Allah. Jika melihat Allah merupakan suatu berkat yang dinilai tinggi, maka mempertahankan kesucian hati haruslah merupakan sebuah panggilan yang dinilai tinggi pula bagi setiap orang Kristen. Kesucian yang dimiliki Maria mengingatkan kita bahwa saat kita mengenakan kebenaran Allah dan tidak bersandar pada kekuatan dan hikmat diri kita sendiri, kita akan menjadi serupa dengan gambar AnakNya. Sosok Maria mengingatkan kita, bahwa memungkinkan bagi kita untuk memiliki roh Kristus, yang Allah janjikan supaya kita bisa mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Kesetiaan dan ketaatan kepada Kristus akan membawa suatu kemerdekaan yang luar biasa ke dalam hidup kita – kemerdekaan yang berasal dari sebuah hati yang suci. Dan, pada akhirnya, kita dapat berkata bersamasama dengan Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Ringkasan tentang Maria: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse bersambung . . . 17
e
Ap ak ah b ay i yan g m at i m as u k s u r ga? #Q an d A
MAGZ
APAKAH BAYI YANG MATI MASUK SURGA? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
ertanyaan ini merupakan salah satu isu yang sukar untuk dijawab secara tuntas. Tidak ada data Alkitab yang eksplisit dan memadai untuk sampai pada jawabannya secara meyakinkan. Bagi sebagian orang yang pernah mengalami keguguran atau kematian bayi, pertanyaan ini merupakan isu yang sensitif. Kehilangan janin atau bayi sudah menjadi tekanan tersendiri yang luar biasa menyesakkan. Akankah mereka kehilangan bayi mereka kedua kalinya (dalam arti bayi-bayi itu tidak akan masuk ke surga)? Secara sekilas kita mungkin menduga bahwa bayi-bayi yang mati pasti mengalami hukuman kekal. Kita mungkin langsung teringat dengan teksteks tertentu yang mengajarkan bahwa setiap orang memiliki natur yang 18
e
Ap ak ah b ay i yan g m at i m as u k s u r ga? #Q an d A
MAGZ berdosa (Mazmur 51:7), sehingga memerlukan kelahiran baru (Yohanes 3:3-5). Semua orang pada dasarnya (secara natur) merupakan anakanak kemurkaan (Efesus 2:3b). Bahkan orang-orang fasik sudah melenceng dari rahim ibu mereka (Mazmur 58:3). Kita juga mungkin teringat bahwa semua manusia mempunyai dosa asal dari Adam. Melalui satu orang, semua orang berdosa (Roma 5:12-21).
Ada data lain dalam Alkitab yang perlu untuk dipertimbangkan pula. Salah satu yang tidak boleh dilupakan adalah intervensi Allah dalam kehidupan bayibayi selama mereka di dalam kandungan.
Jika semua manusia mempunyai dosa asal dan berada dalam natur yang berdosa, bukankah keadaan yang sama berlaku untuk bayi-bayi? Jika benar demikian, bukankah sebuah hal yang masuk akal apabila dikatakan bahwa bayi-bayi yang mati tidak akan luput dari hukuman Allah? Kita perlu berhati-hati dengan penarikan kesimpulan yang terlalu cepat seperti di atas. Ada data lain dalam Alkitab yang perlu untuk dipertimbangkan pula. Salah satu yang tidak boleh dilupakan adalah intervensi Allah dalam kehidupan bayi-bayi selama mereka di dalam kandungan. TUHAN sudah memilih Yeremia dan Paulus sejak di dalam kandungan (Yeremia 1:5; Galatia 1:15). Yohanes Pembaptis sudah penuh dengan Roh Kudus sejak di dalam kandungan (Lukas 1:15), padahal dalam theologi Lukas “penuh Roh Kudus” merupakan sebuah karya Roh pada orang-orang yang sudah percaya (Lukas 1:41, 67; Kisah Para Rasul 2:4; 4:8, 31; 6:3, 5; 9:17; 11:24). Dalam Mazmur 22:11 Daud mengungkapkan keyakinannya kepada Allah: “Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku”. 19
e
Ap ak ah b ay i yan g m at i m as u k s u r ga? #Q an d A
MAGZ Data di atas menunjukkan bahwa Allah mampu menyelamatkan manusia sejak mereka masih berada di dalam kandungan. Apa yang Dia lakukan ini bahkan tidak terhalangi oleh keberdosaan mereka. Apakah semua bayi berdosa? Benar. Alkitab sangat konsisten mengajarkan doktrin ini. Apakah keberdosaan ini menghalangi mereka untuk diselamatkan? Tidak. Allah bisa memberikan anugerah yang khusus kepada mereka. Bukankah kita juga diselamatkan berdasarkan anugerah? Bukankah alasan kita masuk ke surga bukan karena ketidakberdosaan kita? Pertanyaaannya, apakah anugerah yang diberikan Allah tersebut berlaku untuk semua bayi yang mati di dalam kandungan? Pertanyaan ini sukar untuk dijawab secara pasti. Bersambung.........
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
MISTERI YANG AGUNG (Lanjutan tgl 19 Februari 2017)
3. Penerapan
Ini berarti meskipun manusia sudah rusak total dan tidak dapat menjadi percaya dan meskipun iman adalah karunia Allah yang dihasilkan oleh karya Roh Kudus yang tidak dapat ditolak, jika seseorang mau percaya, itu tergantung pada dirinya sendiri. Manusia mempunyai kewajiban untuk menaati perintah Allah yang menyatakan bahwa ia harus percaya. Ini berarti bahwa meskipun pengudusan adalah karunia Allah dan meskipun Allah yang mngerjakan hal-hal yang baik di dalam kita, namun kita bertanggung jawab untuk menggunakan sarana-sarana karunia Allah, dan tidak menunggu Allah untuk menggerakkan kita. Ini berarti bahwa meskipun Allah telah menetapkan segala sesuatu, namun doa tetaplah sangat penting dan kita senantiasa berdoa, karena 21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ kita mengetahui bahwa dosa.” doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, Dan tepat sesudah uraian mengenai sangat besar kuasanya (Yak. 5:16). pemilihan Allah, Paulus menulis: “Karena itu, saudara-saudara, Ini berarti meskipun pemilihan Allah demi kemurahan Allah aku tidak berlaku untuk semua orang, menasihatkan kamu, supaya kamu tubuhmu dan Kristus tidak mati untuk semua mempersembahkan orang, kita harus dengan sungguh- sebagai persembahan yang hidup, sungguh menaati amanat agung yang kudus dan yang berkenan Tuhan Yesus yang memerintahkan kepada Allah: itu adalah ibadahmu kita untuk pergi ke seluruh dunia yang sejati. Janganlah kamu serupa dan menjadikan semua bangsa dengan dunia ini, tetapi berubahlah murid-Nya (Mat. 28:19). oleh pembaharuan budimu” (Rm. 12:1-2). Dengan memperhatikan Ini adalah pola Alkitab, yang dasar permintaan yang sungguhmenggabungkan dua elemen: sungguh agar orang-orang Kristen kedaulatan Allah dan tanggung berbuat – kata “Karena itu” – ditulis jawab manusia. Itulah sebabnya langsung sesuadah pokok yang Paulus sangat mengaitkan kedua hal membahas pemilihan Allah atas tersebut. bangsa Israel. Bagi Paulus, pemilihan Allah tidak memadamkan inisiatif Sebagai contoh, sebelum dan manusia, tetapi merupakan alas sesudah uraian agung Paulus yang mendasari inisiatif manusia. mengenai pemilihan Allah (Rm. 9-11), Paulus menulis tentang Perhatikanlah penggabungan yang tanggung jawab manusia. Pasal 6 dan sama antara kedaulatan Allah dan 7 berisi perintah-perintah seperti: tanggung jawab manusia yang “Hendaklah dosa jangan berkuasa dinyatakan dalam Kolose 3:12. lagi di dalam tubuhmu yang fana” Paulus menasihatkan orang-orang dan “Janganlah kamu menyerahkan percaya di Kolose untuk mengenakan anggota-anggota tubuhmu kepada hati yang penuh belas kasihan, 22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Alasannya karena mereka telah dipilih untuk menjadi baik dan kudus, mereka harus hidup sesuai dengan yang diharapkan dari mereka. Dalam 1 tesalonika 5:9 paulus menyatakan hal yang sama. Ia menganjurkan orang-orang percaya di Tesalonika untuk menguasai diri mereka, “Karena Allah tidak menetapkan mereka untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan Kita. Dan dalam 2 Tesalonika 2:15, ia mendorong para pembacanya untuk berdiri teguh karena Allah dari mulanya telah memilih mereka untuk diselamatkan (2Tes. 2:13-14). Dengan kata lain, bagi Paulus, pemilihan Allah bukannya mematikan inisiatif manusia, melainkan mendorong terjadinya tindakan-tindakan baik manusia. Bersambung……... Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
23
e
Pen cip taan m an u s i a d an t e o r i evo l u s i | #D OYO U KNOW
MAGZ
Penciptaan Manusia dan Teori Evolusi
A
sal usul manusia telah menjadi bahan perdebatan di segala jaman. Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Berbagai tulisan kuno Babilonia dan Mesir juga menegaskan hal yang sama, meskipun cara penciptaan yang ditulis sedikit bervariasi. Isu ini menjadi semakin populer bagi orang modern seiring dengan berkembangnya teori evolusi, yang dipelopori oleh Charles Darwin lewat bukunya Origin of the Species pada tahun 1859. Pemegang teori
ini memang memiliki pandangan yang sedikit beragam, namun secara umum teori evolusi bisa dipahami sebagai pandangan yang menyatakan bahwa manusia berasal dari suatu proses evolusi yang panjang, dimulai dari zat yang paling sederhana sampai terbentuknya makhluk yang sangat kompleks yang disebut “manusia”. Keberadaan zat hidup pertama ini biasanya dipahami sebagai hasil dari sebuah peristiwa alam yang kebetulan dan tiba-tiba. Proses yang diperlukan untuk evolusi ini bisa 24
e
Pen cip taan m an u s i a d an t e o r i evo l u s i | #D OYO U KNOW
MAGZ
memakan waktu berjuta- dahulu. Coba pikirkan pertanyaan juta tahun. ini: “Mengapa kita berani menyetir mobil/sepeda motor di jalanan Bagaimana kita sebagai orang tanpa kuatir kita akan mengalami Kristen meresponi hal ini? Benarkah kecelakaan?” Bukankah keberanian bumi sudah berusia jutaan tahun? tersebut disebabkan keyakinan Benarkah manusia merupakan hasil kita bahwa pengendara lain evolusi yang panjang? Isu tentang adalah orang yang tidak terganggu usia bumi akan dibahas tersendiri kejiwaannya, memiliki kemampuan pada waktu kita mempelajari silsilah mengendarai dengan baik dan di Kejadian 5 dalam hubungannya memahami peraturan lalu lintas? dengan perhitungan geologis. Semua keyakinan ini tidak pernah Bagian ini hanya akan menganalisa kita buktikan sebelumnya, tetapi kita teori evolusi berkaitan dengan menerimanya begitu saja. Begitu “penciptaan” manusia. pula dengan dunia ilmu pengetahuan dan teologi. Ilmu pengetahuan Banyak orang secara sadar atau tidak mengasumsikan adanya keteraturan sadar cenderung bersikap berat gejala alam. Sama seperti teologi, sebelah pada waktu membandingkan ilmu pengetahuan juga memiliki Alkitab dengan ilmu pengetahuan. ruang tertentu yang menuntut Mereka seringkali melihat kepercayaan atau iman dari orang kebenaran Alkitab sebagai sebuah yang menerima kebenaran tersebut. kebenaran yang subjektif dan sulit dibuktikan, sedangkan penemuan Bagaimana dengan teori evolusi? ilmu pengetahuan sifatnya objektif, Sebelum menganalisa secara detil, tanpa prasangka dan bisa dibuktikan. kita perlu mewaspadai kesalahan Kecenderungan ini tentu saja tidak istilah yang begitu sering kita bisa dibiarkan begitu saja. Dalam gunakan. Paham evolusi sebenarnya hidup ini banyak hal yang kita terima tidak layak disebut sebagai “teori”, begitu saja sebagai sebuah kebenaran karena pandangan ini belum terbukti tanpa kita perlu mengujinya terlebih secara ilmiah. Paham ini lebih tepat 25
e
Pen cip taan m an u s i a d an t e o r i evo l u s i | #D OYO U KNOW
MAGZ
disebut sebagai sebuah hipotesa (dugaan ilmiah yang masih memerlukan pembuktian). Lebih jauh daripada itu, hukum alamiah dan penemuan modern ilmu pengetahuan justru bertentangan dengan paham evolusi. Tidak heran, sebagian besar pakar ilmu pengetahuan yang ateis (tidak percaya adanya Tuhan) sekarang bahkan mencari solusi lain untuk menjelaskan misteri keberadaan manusia. Bersambung......... NK_P
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK UNTUK MERASA SUPERIOR (Lanjutan tgl 12 Februari 2017) edudukan seorang misionaris terkadang mirip dengan seorang guru. Kami datang untuk memberi tahu rakyat tentang suatu hal yang baru dan untuk memperkenalkan seorang Sahabat; yang belum pernah mereka dengar. Kami pasti tahu lebih banyak mengenai dunia dari pada mereka, baik tentang teori dan pengalaman. Kami mengetahui caracara yang lebih baik untuk hidup dan bekerja, juga bagi lingkungan
K
mereka, dari pada mereka sendiri, maka mungkinkah kami tidak tidak merasa superior? Orang-orang yang diantaranya kami bekerja, mungkin menyadari bahwa kami mengetahui tentang banyak hal yang perlu mereka pelajari dan menghormati kami sebagai makhluk yang superior. Ini membuat keadaan semakin sulit. Bagaimana bisa mengatasi perasaan superioritas yang muncul karena kebangsaannya atau karena menganggap diri sendiri berbudaya 27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ lebih tinggi atau bahkan hanya menyadari bahwa kami lebih berpendidikan dan berpengalaman dari pada orang-orang setempat. Langkah pertama untuk mengalahkan perasaan superioritas ini adalah menyadari bahwa perasaan ini memang ada. Kebanyakan dari kita mempunyai perasaan ini tanpa menyadarinya. Jika kita menyadarinya, akan lebih mudah untuk mengenalinya, jika perasaan itu tiba-tiba bergejolak. Mengenali dengan baik, adalah langkah pertama untuk mengalahkannya. Langkah ke-dua, saya rasa adalah berusaha untuk lebih akrab dan lebih mengenal orang-orang ke mana kita diutus. Mungkin bila kita mengetahui lebih banyak tentang mereka, kita tidak akan menganggap mereka begitu inferior. Pergilah dan jalanilah kehidupan mereka, selama dua puluh empat jam, jangan bertindak sebagai pengamat, tetapi cobalah melakukan apa yang mereka kerjakan. Mungkin Anda akan mendapati bahwa dalam mengerjakan kebanyakan hal, ternyata Anda bahkan tidak semahir anak-anak mereka, yang baru berusia sepuluh tahun. Jika rakyat itu masih primitif, pergilah ke hutan bersama mereka dan cobalah mencari atau membuat sendiri segala kebutuhan Anda di situ. Jika mereka tidak primitive, tetapi miskin dan terbelakang, pergilah ke rumah-rumah mereka dan jalanilah kehidupan bersama mereka. Lihatlah bagaimana mereka harus menanam sendiri untuk kebutuhan pangan mereka dan itu dilakukan tanpa peralatan mesin modern. Bagaimana mereka menggiling gandum atau padi sendiri, mengasinkan sayur mayur mereka supaya bisa awet selama masa menuai berikutnya; bagaimana mereka menenun dan membuat pakaian sendiri. Setelah Anda benar-benar akrab dengan cara hidup mereka, saya rasa Anda sudah kehilangan sebagian besar dari perasaan superioritas Anda. Ada satu hal lagi yang perlu kita lakukan untuk mengalahkan perasaan superioritas itu, yaitu kita harus menyadari bahwa menerima Kristus membuat perbedaan yang amat besar. Orang-orang yang kita layani 28
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ mungkin hidup di antara kekumuhan dan penyakit. Pikiran mereka belum terbuka dan hati mereka gelap dan penuh ketakutan. Tetapi lihatlah ketika Kristus menemukan mereka. Lihatlah mereka saat tranformasi yang terjadi. Kemudian sadarilah, lebih dari sebelumnya, bahwa Anda berutang segala sesuatu pada Kristus dan sadarilah kebesaran kuasa-Nya yang telah mengubah setiap orang menjadi “ciptaan yang baru.” Yang diperlukan orang-orang ini adalah pelatihan yang akan membawa mereka keluar dari kekumuhan dan keterbelakangan; yang mereka butuhkan bukanlah belajar menggunakan pisau dan garpu sebagai ganti sumpit, tetapi kehidupan yang akan mengubah mereka dan memampukan mereka untuk mengarungi kehidupan yang berkemenangan atas dosa dan Iblis dalam lingkungan mereka yang lama. Ada satu yang paling penting, impartasi dari kehidupan Kristus. Tidak jadi soal seberapa rendahnya, seberapa bodohnya dan hinanya orang itu, Kristus sanggup mengubah dia menjadi seorang yang jauh lebih superior daripada saya dan mungkin inilah yang telah dilakukan-Nya. Kita adalah orang berdosa dan hina yang telah ditebus oleh telah ditebus oleh Kristus, menjadi baru. Tidak selayaknya kita menganggap orang lain lebih rendah dari pada kita dan menganggap bahwa Kristus tidak sanggup mengubah mereka menjadi baru. Bersambung………..
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 27 Februari 2017 FOKUSKAN PADA KRISTUS (Bacaan: Yohanes 3:25-30)
Bagaimana respons kita kepada orang yang berprestasi lebih baik dari kita? Iri? Rendah diri? Atau menjelek-jelekkan orang tersebut? Perdebatan antara seorang Yahudi dan murid-murid Yohanes memperlihatkan adanya kebingungan tentang pembaptisan yang dilakukan oleh Yesus dan Yohanes. Apalagi pengaruh Yesus terlihat semakin kuat dengan semakin banyaknya orang yang mengikut Dia (ayat 25-26). Situasi ini mencemaskan para murid Yohanes. Memang melihat perkembangan dan popularitas pelayanan orang lain mudah menimbulkan rasa iri. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa misi kita yang sesungguhnya adalah mendorong orang untuk mengikut Kristus, dan bukan menjadi pengikut kita! Oleh sebab itu, tidak ada rasa cemas sedikit pun di dalam diri Yohanes mendengar cerita murid-muridnya. Tidak ada rasa iri di dalam hatinya. Ia sadar benar bahwa ia dipanggil untuk menjadi utusan yang bertugas mempersiapkan jalan bagi Mesias. Maka ia menjelaskan bahwa posisinya memang lebih rendah dibandingkan Yesus (Yoh. 1:29-31). Mesias adalah mempelai laki-laki (ayat 27-28) sementara Yohanes hanyalah sahabat mempelai laki-laki itu. Jelas bahwa kedudukan mempelai pria lebih penting dibandingkan sahabat-Nya (ayat 29). Itulah gambaran seorang hamba Tuhan sejati yang mengerti dengan jelas panggilan pelayanannya. Keinginan Yohanes untuk memuliakan Yesus dan membuat Yesus dikenal orang banyak menunjukkan kerendahan hatinya. Sehingga yang muncul adalah kesadaran untuk mempersembahkan kemuliaan dan kebesaran hanya kepada Tuhan yang dia layani, bukan mengambilnya untuk diri sendiri. Para pemimpin Kristen dan orang-orang yang aktif melayani dapat jatuh ke dalam pencobaan untuk lebih fokus pada 30
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ keberhasilan pelayanan mereka daripada mengumandangkan nama Kristus. Kita perlu mendoakan mereka agar mereka tidak mengejar kesuksesan pelayanan, melainkan mengutamakan pemberitaan Kerajaan Surga. Selasa, 28 Februari 2017 BERBAHAGIA KARENA MEREKA TIDAK DAPAT MEMBALAS (Bacaan: Lukas 14:12-14) Biasanya orang sangat senang menerima penghargaan, karena itu menunjukkan kemampuan dan kelebihannya. Namun bisa saja penghargaan membuat seseorang menjadi tinggi hati. Dalam perumpamaan pertama, Yesus memperingatkan bahwa penghargaan bukan merupakan sesuatu yang seharusnya menjadi ambisi, tetapi merupakan anugerah. Karena itu jangan pernah merasa layak untuk mendapatkan tempat kehormatan, atau memburu penghargaan demi gengsi, harga diri atau untuk menaikkan status sosial (8). Bisa saja itu jadi berbalik mempermalukan diri kita sendiri, terlebih bila kita berhadapan dengan orang yang memang benar-benar pantas mendapatkannya (9). Kalau memang layak untuk memperoleh penghargaan, kita pasti akan mendapatkannya (10). Maka dalam hal ini, perlu ada sikap rendah hati. Rendah hati bukan karena kurang penghargaan terhadap diri sendiri, tetapi justru karena tahu bagaimana harus menempatkan diri. Kemudian, Yesus mengembangkan gambaran kerendahhatian, saat kita sendiri yang menjadi tuan rumah dalam suatu perjamuan. Menurut Yesus, yang perlu kita undang bukanlah orang kaya dan terkenal atau kerabat kita sendiri (12). Mengundang mereka memang menyenangkan dan menguntungkan.Tetapi undanglah orang-orang yang tidak bisa membalas pemberian kita, mereka yang layak menerima belas kasih kita (13-14). Hendaknya kita menunjukkan sikap tidak membeda-bedakan kelas atau 31
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ status. Untuk kerendahhatian dan keramahtamahan semacam itu, Tuhan menjanjikan berkat (14). Rabu, 1 Maret 2017 HIDUPLAH DENGAN RENDAH HATI (Bacaan: Amsal 16:5) Istilah bahasa Yunani untuk kesombongan adalah hyperephania. Artinya, “membusungkan diri dengan angkuh.” Orang sombong berlagak dirinya lebih baik dari orang lain karena mengira dirinya lebih hebat dari yang sebenarnya. Kesombongan Raja Saul mengakibatkan dia berkali-kali berusaha membunuh Daud. Kesombongan Absalom mengakibatkan ia nekat mengkudeta Daud, menghampiri gundik-gundik ayahnya, dan tewas saat berperang. Kesombongan mengakibatkan kematian fisik pada sejumlah orang. Tetapi, terlebih penting, kesombongan mengakibatkan kematian rohani jutaan orang. Salah satu alasan Alkitab sangat tegas mencela kesombongan adalah karena pengaruhnya terhadap cara pandang kita kepada Tuhan. Saat kita membusungkan diri dalam kesombongan, kita mulai berlagak menjadi Tuhan, kita mencoba mengambil alih hak Tuhan. Hal ini sangat mematikan karena di mata Tuhan setiap orang yang sombong adalah kekejian; ia tidak akan luput dari hukuman. Alkitab sudah mencatat tokoh-tokoh yang meninggal dengan tragis karena membiarkan kesombongan menguasai hidupnya dan akhirnya menghancurkannya. Kesombongan ditaklukan dengan kerendahan hati. Saat kita melatih diri bersikap rendah hati, maka saat benih kesombongan mulai muncul, kita segera sadar dan mematikannya. Kita harus terus belajar merendahkan diri dan merendahkan hati di hadapan Tuhan, agar Dia bisa memuliakan kita dan menjadikan kita saluran berkat-Nya. Jangan sampai kesombongan bertumbuh besar dalam hidup kita. Hiduplah dengan rendah hati.—RTG 32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 2 Maret 2017 KITA BUKANLAH SIAPA-SIAPA (Bacaan: Yakobus 4:1-10)
Orang sombong sukar untuk tunduk pada otoritas! Kalau ditegur, bahkan menjadi marah! Kita harus belajar untuk mau tunduk pada waktu menerima teguran Firman Tuhan, tidak peduli siapapun yang menyampaikan Firman Tuhan itu! Raja Nebukadnezar adalah salah satu contoh orang congkak yang tertulis di dalam Alkitab. Ia berpikir bahwa segala kebesaran, kemegahan dan apa pun yang ada padanya adalah hasil dari kemampuan dan kehebatannya sendiri. Suatu saat ia berjalan di atas istananya di Babel, dan dengan sombongnya ia berkata, “Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?” (Daniel 4:30). Namun saat itu pula Tuhan menghukum Nebukadnezar karena kesombongannya, di mana ia direndahkan oleh Tuhan: “...engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!” (Daniel 4:32). Akhirnya Nebukadnezar menyadari kesalahannya dan mengakui kebesaran Tuhan sehingga Ia pun memulihkan keadaannya. Di hadapan Tuhan, kita bukanlah siapa-siapa, “...tidak lebih dari pada embusan nafas,” (Yesaya 2:22). Segala yang kita miliki, baik itu harta kekayaan, kepintaran, jabatan dan sebagainya datang dari Tuhan. Tanpa campur tangan Tuhan, kita tidak akan mampu meraihnya.
33
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 3 Maret 2017 PERJUMPAAN YANG MENGUBAHKAN (Bacaan: Lukas 19:1-10)
Perjumpaan dengan Tuhan seharusnya membawa pembaharuan hidup. Itulah yang dialami oleh Zakheus. Perjumpaan pribadi Zakheus dengan Tuhan Yesus membuatnya mengalami pembaharuan hidup yang menyeluruh. Dilihat dari standar dunia, Zakheus tergolong orang yang sukses, karena ia memiliki kedudukan, kekayaan, dan kuasa. Ia punya kedudukan sebagai kepala pemungut cukai. Ia diberi wewenang untuk mengumpulkan pajak sesuai dengan keputusannya dari orang-orang di kota Yerikho. Biasanya pemungut cukai mengambil pajak yang lebih besar dari ketentuan Roma, sehingga hidupnya kaya. Selain itu, sebagai orang yang punya kontrak kerja dengan Roma, ia juga memiliki kuasa, sehingga orang-orang takut terhadap dirinya. Zakheus sukses di mata dunia, tetapi ada sesuatu yang hilang di dalam kehidupannya. Keterhilangan itu bukan hanya karena orang-orang Yahudi menjauhi dirinya dan menganggapnya sebagai “orang berdosa” yang bekerja pada penjajah, tapi juga karena ada kekosongan di dalam batinnya. Ia menyadari adanya keterhilangan itu, sehingga ia mencarinya. Ia mencarinya pada tempat yang tepat, yaitu pada diri Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menganugrahkan keselamatan kepada Zakheus. Perjumpaan yang membawa pembaharuan hidup, sebagaimana dialami Zakheus, kiranya menjadi pengalaman berharga bagi setiap orang percaya. Jika seseorang mengatakan bahwa dirinya adalah orang Kristen atau murid Kristus yang telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, salah satu tandanya adalah pembaharuan hidup.
34
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 4 Maret 2017 KEBANGGAAN PALSU (Bacaan: Obaja 1:1-16)
Ada banyak alasan mengapa kita berbangga diri. Karena anak-anak berhasil dalam studi; karena suami atau istri yang sukses dalam pekerjaan; karena kita menerima penghargaan. Kebanggaan yang wajar. Tetapi akan menjadi hal yang salah ketika kebanggaan itu membuat kita sombong dan mulai merendahkan orang lain. Bangsa Edom membanggakan diri dengan beberapa hal, antara lain merasa diri bijaksana (ay. 8) dan kuat bak pahlawan (ay. 9). Mereka juga menganggap diri mereka sebagai bangsa yang kuat dan tidak dapat dikalahkan karena mereka tinggal di dataran tinggi atau daerah pegunungan (ay. 3-4). Bangsa Edom menyombongkan diri mereka di hadapan Yehuda (sisa bangsa Israel yang masih berada di tanah milik pusaka mereka) saat Yehuda sedang mengalami kehancuran, bukan ketika Yehuda masih dalam keadaan yang aman (ay. 12-13). Kebanggaan semacam ini nyatanya mendatangkan kehancuran bagi bangsa tersebut. Bukannya ditinggikan, mereka malah direndahkan! Sumber kebanggaan diri kita hanyalah pemberian Tuhan semata. Namun kita harus tetap menjaga hati untuk tidak sombong akibat hal-hal yang membanggakan tersebut. Ketika kita melihat ke sekeliling kita, orangorang yang mungkin tidak seberuntung kita, apakah kita lalu merasa lebih baik dari mereka? Kiranya kita dijauhkan dari sikap semacam itu. Sebaliknya, biarlah kita belajar untuk tetap rendah hati dan menyalurkan karunia Tuhan tersebut untuk menolong orang-orang di sekitar kita.— SYS
35
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 27 Februari 2017
23.00
Selasa, 28 Februari 2017
18.30
Rabu, 1 Maret 2017 Kamis, 2 Maret 2017
19.00 06.00 19.00
Jumat, 3 Maret 2017
18.30
Sabtu, 4 Maret 2017
06.00 18.30 22.00
Minggu, 5 Maret 2017
10.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM STAR: KITAB DANIEL Oleh: Yohanes Dodik Iswanto, M.A. HUT: Sdr Oyai Fredy Kromsian Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdri. Angie Nathania Irwanto KTB M2 “SEBUAH HADIAH SEMENTARA” HUT: Anak Timothy Lionel Dalton HUT: Bp. Akhung Berithel Ina HUT: Sdri. Regina P Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3 HUT: Ibu Goei Deviani Lanny Himawan HUT: Sdr.. Marthen S. Lesnussa
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 26 Februari 2017 Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Yohanes Dodik
Liturgos
Sdri. Caroline
Pelayan Musik
Sdr. Arka Sdr. Andreas Sdr. Yeyel Sdr. Faith
Pelayan LCD
Sdr. Daniel
Penyambut Sdr. Apin Jemaat Sdri. Angie
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ev. Heri Kristanto
(Pk. 10.00)
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ibu Wilis
Sdri. Henny
Sdri. Grace
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Hizkia Sdr. Irsan
TEAM
Ibu Herlin
Sdri. Melissa
Sdri. Vionatha
Sdri. Marlin
Ibu Vena Ibu Debby Bp. Yefta
Bp. Santoso Ibu Christiana Bp. Budi SG Ibu Lisa
Sdr. Nobel Sdr. Yono Sdri. Erista Sdri. Zizi
Sdri. Ester Sdri. Victory
Doa Syafaat
Sdri. Grace Ibu Vena
Bp. Santoso
Ibu Carla
Doa Pra & pasca Ibadah
Ibu Wilis
Ibu Wilis
Ev. Dodik
Singer
Ibu Santi Bp. Stevi
Bp. Stevi Sdr. Hendri
Sdri. Christin Sdri. Clara
Doa Persembahan
(07.00)
Gab. Ibadah HUT L e-4 (10.00)
EKSPOSISI 1 KORINTUS
Tema
Cab. Ba- Cab. Bavarian varian
Sdri. Angie
Sdri. Ester
Virgin, Clarine Fredy, Dita
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 5 Maret 2017
Penatalayanan Tema
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Bp. Agus SW
Pelayan Musik
Bp. Felix
Bp. Eliazar
Pelayan LCD
Singer
(Pk. 10.00)
Ev. Edo Walla, M.Div.
Ibu Ike
Ibu Lina
Ev. Edo Walla, M.Div.
Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Irsan Sdr. Hizkia
Sdr. Ishak Bp. Haryadi
TEAM
GABUNG UMUM
Sdr. Kevin T
Sdr. Evan
Sdri. Zizi
Bp. Santoso Bp. Alwen Ibu Lisa
Sdr. Daniel Sdr. Basti Sdr. Clifford Sdr. Vincent
Sdr. Kevindie Sdri. Brenda Sdri. Karina Sdr. Sebastian
Doa Syafaat
Doa Pra & pasca Ibadah
(07.00)
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Liturgos
Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarian varian
Kasih Yang Besar Bagi Umat Yang Kecil (Ulangan 7:7-8)
Pengkhotbah
Penyambut Jemaat
Ibadah Umum I
Bp. Alwen
Ev. Heri
Bp. Stevi Ibu Debby
Bp. Bobby
Ev. Dodik
Sdr. Ian Ibu Carla
Sdri. Marlin
Sdri. Suci Sdri. Clarine
Sdri. Dita Sdri. Clarine
Sdri. Lina
Ev. Edo Walla, M.Div.
Sdri. Suci
Sdri. Dita
Sdri. Victory Sdri. Ester
Sdr. Fredy Sdri. Enty
Ibu May
Ev. Heri
Sdri. Lia Sdri. Risty
38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
Keterangan
26 Februari 2017
5 Maret 2017
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Kezia
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Willy
Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM
Kak Vena
Kak Hizkia
Tema
Allah memisahkan daratan dari lautan
Allah Menciptakan Burung-burung
Bahan Alkitab
Kejadian 1:6-8
Kejadian 1:20-23
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Vena
Kak Vena
Nazareth
Kak Dessy
Kak Evelyn
Betlehem
Kak Fenny
Kak Santi
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 25 Februari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 4 Maret 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Tema Pengkhotbah
Pdt. Reyco
Litrugos
Sdr. Fredy
Pelayan Musik
TEAM
Pelayan LCD
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. Yamdo Sdr. Demsak
Petugas Doa
Sdr. Yando
Singer
Sdr. Tri
GABUNG IBADAH UMUM
39
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 19 Feb 2017
37 orang
Umum 2
Minggu, 19 Feb 2017
104 orang
Umum 3
Minggu, 19 Feb 2017
48 Orang
Sekolah Minggu
Minggu, 19 Feb 2017
33 Orang
Remaja
Minggu, 19 Feb 2017
-
Pemuda
Minggu, 19 Feb 2017
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 19 Feb 2017
23 Orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 19 Feb 2017
44 Orang
POS Batam (Gabungan)
Minggu, 19 Feb 2017
21 Orang
Keterangan
SM : 66 Orang Remaja : 46 Orang
40