SURVEI PERBANKAN
Triwulan II-2008
Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (70,4%) Hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan bahwa realisasi kredit pada triwulan II-2008 dibawah target yang telah ditetapkan. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian kredit baru pada triwulan III-2008 akan meningkat, dengan angka neto tertimbang 83,9%. Secara nominal, rata-rata ekspektasi pemberian kredit baru pada triwulan III–2008 diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q). Secara keseluruhan selama tahun 2008, ekspekstasi pertumbuhan kredit baru diperkirakan sebesar 26,0%. Secara umum, suku bunga dana dan kredit dalam Rupiah pada triwulan II2008 masih relatif stabil dibandingkan dengan triwulan I-2008, peningkatan suku bunga Rupiah diperkirakan akan terjadi pada triwulan III-208.
KONDISI TRIWULAN II-2008 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 92,5%
Berdasarkan hasil survei triwulan II-2008, permintaan kredit baru menunjukkan peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 70,4% (grafik 1). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh tingginya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan usaha serta masih cukup baiknya prospek usaha nasabah. Permintaan kredit baru tersebut didominasi oleh kredit modal kerja. Secara sektoral, permintaan kredit terbesar berasal dari sektor bangunan, diikuti dengan sektor jasa dunia usaha. Sementara itu, mayoritas permintaan terhadap kredit konsumsi berupa kredit kepemilikan rumah (KPR). Khusus untuk kredit investasi, mayoritas responden menyatakan bahwa penyaluran kredit investasi pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 91,8%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008, sebesar 89,7% Dari seluruh permintaan kredit baru yang disetujui oleh bank, sebagian besar adalah dari kelompok nasabah lama (55,3%). Sementara itu, jumlah aplikasi permohonan kredit yang tidak disetujui oleh bank rata- rata sebanyak 20,0%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan lalu sebesar 19,1%. Grafik 1 Permintaan Kredit Baru (%) 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 -20.0 -40.0 I
II
III
IV
2005 Seluruh Bank
I
II
III 2006
Bank Besar
IV
I
II
III 2007
Bank Menengah
IV
I
II 2008
Bank Kecil
M etodolo gi Survei Perbankan dilaksanakan secara triw ulanan terhadap bank-bank um u m yang berkantor pusat di Jakarta yang m ew akili sekitar 80% total kredit nasional. Pengirim an d an peng um pulan kuesioner dilakukan dengan m eng gunakan surat, faksim ili dan em ail. M eto de p engolahan data dilakukan den gan m enggunakan m etode sald o bersih tertim ban g (net balance w eig hted), yakni jaw aban respo nden dikalikan deng an b obot kreditnya (to tal 100% ), selanjutnya dihitung selisih antara persentase jum lah resp onden yang mem berikan jaw aban m eningkat dengan persentase jum lah respo nden yan g m em berikan jaw ab an men urun atau disebut dengan istilah ”angka neto tertim bang” (sebelum nya m enggu nakan istilah ”angka neto” )
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Survei Perbankan Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Triwulan II-2008 No. a.
b.
c.
d.
e.
Type of Loan Based on Usage
Consumption Loan
Economic Sector
Group of Loan
Usage Orientation
Rincian Kredit
Prioritas I-08
II-08
Working Capital Loan
1
1
Invesment Loan
2
2
Consumption Loan
3
3
Housing/Property
3
1
Motor Vehicle
1
2
Credit Card
-
3
Construction
-
1
Business Service
3
2
Trade, Hotels, Restaurants
1
3
Small Loan (Rp 50 million up to Rp 500 million)
1
1
Middle Loan (Rp.500 million s.d Rp 5 billion)
2
3
Large Loan ( above Rp 5 billion)
3
2
Non-Export Loan
1
1
Export Loan
2
2
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Deviasi Penyaluran Kredit Hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan penyaluran kreditnya dibawah target yang telah ditetapkan, menurun dibandingkan triwulan lalu (33,3%)
Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan II-2008, hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan bahwa penyaluran kredit barunya dibawah target yang telah ditetapkan (deviasi >5%), menurun dibandingkan triwulan lalu sebesar 33,3%. Faktor utama penyebab deviasi ini adalah karena kondisi perekonomian yang kurang mendukung, diikuti dengan meningkatnya resiko usaha nasabah. Menurut penggunaannya, mayoritas responden (36,2%) menyatakan bahwa deviasi tertinggi terjadi pada kredit investasi, sementara secara sektoral sebagian besar responden (29,8%) menyatakan terjadi pada sektor pertambangan. Tabel 2 Realisasi Kredit Baru di Bawah Target yang Ditetapkan No. a.
Jenis Kredit Menurut Penggunaan
Rincian Kredit
(% responden) I-2008
II-2008
Kredit Investasi
36.20
36.17
Kredit Modal Kerja
38.30
27.66
Kredit Konsumsi
25.50
23.40
b.
Kredit Konsumsi
Kendaraan Bermotor
27.40
21.28
Properti/perumahan
17.39
19.15
c.
Sektor Ekonomi
Pertambangan
27.70
29.79
Pertanian
27.70
27.66
d.
e.
Golongan Kredit
Industri Pengolahan
29.80
25.53
Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta)
27.70
27.70
Kredit Mikro (s.d Rp.50 juta)
27.70
25.50
Kredit di atas Rp. 5 miliar
25.50
25.50
Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar)
29.80
25.50
Orientasi
Kredit Non Ekspor
14.89
Penggunaan
Kredit Ekspor
12.88
17.02 6.38
33.30
29.08
TOTAL
Sementara itu, sektor-sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya selama triwulan II-2008 relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan I-2008, yaitu: • sektor industri pengolahan, terutama industri tekstil/garment (pada beberapa jenis tekstil tertentu) dan industri pengolahan kayu. Hal ini disebabkan karena tingkat persaingan usaha dengan produk tekstil impor yang berasal dari Cina. Sementara itu, penyaluran kredit kepada industri pengolahan kayu dihindari karena terkait dengan upaya menghindari ilegal logging. • sektor bangunan (property) khususnya mall karena dinilai sudah over supply sehingga beresiko cukup tinggi
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
Survei Perbankan Pemberian Kredit Investasi Pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 meningkat, dengan angka neto tertimbang 91,8%
Mayoritas responden menyatakan bahwa pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang sebesar 91,8%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 (89,7%).
Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit Rupiah pada triwulan II-2008 masih relatif stabil dibandingkan triwulan I-2008
Suku bunga dana dan kredit pada triwulan II-2008 relatif stabil dengan dibandingkan dengan triwulan I-2008. Rata-rata cost of funds (Rupiah) pada triwulan II-2008 sebesar 6,39%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (6,27%) sementara rata-rata cost of loanable funds (rupiah) sebesar 8,46%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,62% (tabel 5). Rata-rata suku bunga kredit Rupiah masih relatif stabil, sementara rata-rata suku bunga kredit dalam valas cenderung menunjukkan penurunan (kecuali kredit konsumsi) dibandingkan dengan triwulan I-2008. (tabel 6).
PERKIRAAN TRIWULAN III - 2008
Target/Ekspektasi Pemberian Kredit Baru Ekspektasi realisasi pemberian kredit baru pada triwulan III2008 diperkirakan meningkat dengan angka neto tertimbang 83,9%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) triwulan III diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q)
Mayoritas responden mengekspektasikan bahwa realisasi pemberian kredit baru pada triwulan III-2008 masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 83,9%, meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan II-2008 lalu, yang sebesar 92,9% (grafik 2). Secara nominal, rata-rata target/ekspektasi pertumbuhan kredit baru pada triwulan III-2008 mendatang diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan dengan target/ekspektasi pertumbuhan triwulan II-2008 yang sebesar 11,9% (q-t-q). Alasan internal dari peningkatan ekpektasi pemberian kredit baru tersebut didorong oleh masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta cukup baiknya kualitas portofolio kredit (non performing loans) Sementara itu, persaingan usaha dengan bank lain serta kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan tingkat suku bunga (SBI), merupakan alasan eksternal yang turut mendorong peningkatan tersebut. Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru (%) 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 -20.0 -40.0 I
II
III
IV
I
II
2005
* perkiraan
III
IV
2006 Semua Bank
I
II
III 2007
Bank Besar
Bank Menengah
IV
I
II
III*
2008 Bank Kecil
Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan III-2008 diperkirakan masih didominasi oleh kredit modal kerja, sementara secara sektoral diperkirakan didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan (tabel 3).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
Survei Perbankan Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No a.
Menurut P enggunaan
b. Kredit Kons umsi
c. S ektor E konomi
d. Golongan Kredit
e.
Orientas i P enggunaan
P rioritas Triwulanan II-2008
III-08*
P rioritas Tahun 2008*
Kredit Modal Kerja
1
1
1
Kredit Inves tas i
2
2
2
Kredit Kons ums i
3
3
3
P erumahan (KP R )
1
1
1
Kendaraan B ermotor
2
2
2
J enis Kredit
R inc ian Kredit
Kredit Multiguna
3
3
3
P erdagangan, Hotel dan R es toran
1
1
1
Indus tri P engolahan
2
2
2
J as a-jas a Dunia Us aha
3
3
3
Kredit B es ar (diatas R p.5 miliar)
1
1
1
Kredit Menengah (> R p 500 juta s .d. R p 5 miliar)
2
2
2
Kredit Kecil (R p.50 s .d 500 juta)
3
3
3
Kredit Non E kspor
1
1
1
Kredit E ks por
2
2
2
* perkiraan
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Pemberian kredit investasi pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 84,2%
Khusus untuk pemberian kredit investasi, pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 84,2%, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2008 sebesar 91,9%. Sementara itu, sektor industri pengolahan terutama untuk produk tekstil/garment dan pengolahan produk kayu dan turunannya, serta sektor bangunan, terutama property berupa mall diperkirakan masih akan dihindari oleh bank dalam menyalurkan kreditnya.
Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan DPK pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, dan peningkatan tersebut diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu
Sebagian besar responden memperkirakan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan III-2008 akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto 76,6%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan II-2008 (72,3%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh perbankan ditambah dengan adanya pemberian insentif diluar suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Sementara itu, SBI masih menjadi prioritas utama bagi penempatan dana perbankan pada saat mengalami kelebihan likuiditas. Selain SBI, obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank menjadi prioritas berikutnya bagi bank dalam menempatkan kelebihan dananya. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank No.
Ins trumen
Prioritas Triwulanan II-2008
III-08*
P rioritas Tahun 2008*
1
S BI
1
1
1
3
Obligas i P emerintah
2
2
2
2
Antar B ank
3
3
3
* perkiraan Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
4
Survei Perbankan Suku Bunga Dana dan Kredit Tingkat suku bunga dana dan kredit dana triwulan III-2008 mendatang diperkirakan akan sedikit mengalami peningkatan. Untuk penghimpunan dana Rupiah rata-rata suku bunga dana diperkirakan sebesar 6,66%, sedangkan rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan terjadi pada kredit investasi sebesar 13,34%. Seperti halnya suku bunga dana rupiah, rata-rata suku bunga dana valas pada triwulan III-2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan rata-rata sebesar 3,07%. Namun demikian, suku bunga kredit valas diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Rata-rata terendah suku bunga kredit dalam valas diperkirakan pada kredit modal kerja, yaitu sebesar 7,17%. Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Tw III-2007
SUKU BUNGA DANA
Rata-rata
Tw IV-2007
Kisaran
Rata-rata
Tw I-2008
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Tw II-2008 Rata-rata
Kisaran
Tw III-2008* Rata-rata
Kisaran
A. Dalam Rupiah : 1. Cost of funds
6,84%
5,19% - 8,49%
6,41%
4,66% - 8,15%
6,27%
4,57% - 7,98%
6,39%
4,89% - 7,89%
6,66%
5,10% - 8,21%
2. Cost of loanable funds
9,05%
6,83% - 11,28%
8,87%
6,39% - 11,36%
8,62%
6,35% - 10,89%
8,46%
6,22% - 10,70%
8,59%
6,15% - 11,02%
1. Cost of funds
3,9%
1,95% - 5,86%
3,55%
2,51%% - 4,58%
3,28%
2,47% - 4,09%
2,91%
2,07% - 3,75%
3,07%
1,91% - 4,24%
2. Cost of loanable funds
4,77%
2,98% - 6,56%
4,92%
3,32% - 6,52%
4,66%
2,96% - 6,36%
4,20%
2,29% - 6,10%
4,35%
2,35% - 6,35%
B. Dalam Valas :
* perkiraan
Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Tw III-2007
SUKU BUNGA KREDIT Rata-rata
Kisaran
Tw IV-2007 Rata-rata
Kisaran
Tw I-2008 Rata-rata
Kisaran
Tw II-2008 Rata-rata
Kisaran
Tw III-2008* Rata-rata
Kisaran
A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja
13,53%
10,70% - 16,36% 13.32% 10,84% - 15,80% 12,94% 10,23% - 15,64% 13,05% 10,62% - 15,47% 13,43% 11,08% - 15,77%
2. Kredit Investasi
13,65%
10,99% - 16,31% 13.75% 11,31% - 16,18% 13,21% 10,80% - 15,62% 13,05% 10,75% - 15,36% 13,34% 10,07% - 15,60%
3. Kredit Konsumsi
14,02%
10,20% - 17,84% 16.25%
8,65% - 23,84%
14,99%
7,96% - 22,02%
14,81% 8,75% - 20,87%
15,2%
9,11% - 21,29%
B. Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja
8,18%
6,37% - 9,99%
7.57%
5,85% - 9,29%
7,30%
5,48% - 9,13%
7,19%
5,11% - 9,27%
7,17%
5,15% - 9,19%
2. Kredit Investasi
8,23%
6,49% - 9,97%
7.75%
6,26% - 9,24%
7,73%
6,01% - 9,44%
7,44%
5,36% - 9,53%
7,36%
5,66% - 9,06%
3. Kredit Konsumsi
7,47%
4,46% - 10,48%
7.03%
4,90% - 9,15%
7,30%
4,59% - 10,01%
8,52%
6,15% - 10,90%
7,47%
5,59% - 9,34%
* perkiraan
PERKIRAAN TAHUN 2008 Target/Ekspektasi Pemberian Kredit Baru Ekspektasi pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan angka neto 94,7%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 sebesar 26,0%
Berdasarkan hasil survei triwulan II-2008, mayoritas responden mengekspektasikan bahwa realisasi pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 94,7%, dengan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 diperkirakan sebesar 26,0%, lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan triwulan I-2008 sebesar 29,8%. Masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta masih cukup baiknya kualitas portfolio kredit merupakan alasan internal utama yang akan mendorong peningkatan ekspektasi tersebut. Sementara itu, semakin kompetitifnya persaingan antar bank serta arah kebijakan BI dalam menetapkan tingkat suku bunga (SBI), merupakan alasan eksternal utama yang turut mendorong peningkatan tersebut.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
5
Survei Perbankan Target pemberian kredit investasi pada tahun 2008 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,3%. Secara sektoral, pemberian kredit kepada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan akan berperan dalam mendorong peningkatan kredit di tahun 2008.
Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan dana pihak ketiga masih akan mengalami peningkatan, dengan angka neto 91,5%, lebih tinggi dibandingkan hasil survey triwulan I-2008 (78,7%)
Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga pada tahun 2008 diperkirakan akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto 91,5%, lebih tinggi dibandingkan hasil survei triwulan I-2008 (78,7%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank, disertai dengan adanya pemberian insentif diluar tingkat suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Berdasarkan jenis simpanannya, sebagian besar dana tersebut diperkirakan berasal dari simpanan deposito. Sementara itu, penempatan dana di SBI masih menjadi pilihan utama pada saat bank mengalami kelebihan likuiditas, diikuti dengan obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank.
Suku Bunga Dana dan Kredit Untuk suku bunga penghimpunan dana Rupiah pada tahun 2008 diperkirakan rata-rata 6,74%, sementara rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan pada kredit investasi sebesar 13,52%. Tabel 7 Perkiraan Suku Bunga Dana Tahun 2008
SUKU BUNGA DANA A.
Tahun 2008* Rata-rata
Kisaran
Dalam Rupiah :
1. Cost of funds
6,74%
5,14% - 8,35%
2. Cost of loanable funds
8,79%
6,47% - 11,11%
1. Cost of funds
3,11%
2,32% - 3,90%
2. Cost of loanable funds
4,32%
2,30% - 6,34%
B.
Dalam Valas :
* perkiraan
Tabel 8 Perkiraan Suku Kredit Tahun 2008 S UKU B UNGA KR E DIT
P erkiraan T ahun 2008* R ata-rata
Kis aran
1. Kredit Modal Kerja
13,64%
11,39% - 15,88%
2. Kredit Inves tas i
13,52%
11,26% - 15,79%
3. Kredit Kons ums i
15,51%
9,28% - 21,73%
A. Dalam R upiah :
B . Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja
7,25%
5,28% - 9,21%
2. Kredit Inves tas i
7,92%
4,80% - 11,04%
3. Kredit Kons ums i
7,44%
5,57% - 9,30%
* perkiraan
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
6