SURVEI PERBANKAN
Triwulan I-2008
Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 70,4%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (86,8%) Sebanyak 66,7% responden menyatakan bahwa realisasi kredit pada triwulan I-2008 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,9%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (86,2%). Secara nominal, rata-rata target pertumbuhan kredit baru pada triwulan II–2008 diperkirakan sebesar 11,9% (q-t-q) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (7,4%). Secara keseluruhan selama tahun 2008, target pertumbuhan kredit baru diperkirakan sebesar 29,8% (y-o-y). Secara umum, suku bunga rupiah dan valas pada triwulan I-2008 mengalami penurunan, dan diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II-2008.
KONDISI TRIWULAN I-2008 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 70,4%
Berdasarkan hasil survei triwulan I-2008, permintaan kredit baru menunjukkan peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 70,4%, namun masih lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 86,8% (grafik 1). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh tingginya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan usaha dan diikuti dengan membaiknya prospek usaha nasabah. Permintaan terbesar berupa kredit modal kerja, sementara pada kredit konsumsi mayoritas permintaan adalah untuk pembelian kendaraan bermotor. Sementara, secara sektoral permintaan kredit terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti dengan sektor pertambangan. Sementara itu, jumlah aplikasi permohonan kredit yang tidak disetujui oleh bank rata- rata sebanyak 19,1%, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan lalu sebesar 16,9%. Grafik 1 Permintaan Kredit Baru (%) 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 -20.0 -40.0 I
II
III
IV
2005 Seluruh Bank
I
II
III 2006
Bank Besar
IV
I
II
III 2007
Bank Menengah
IV
I 2008
Bank Kecil
M eto d olo g i Survei P erbanka n dilaksanak an seca ra triw ulanan terha dap ba nk-bank u m um yang berk antor pusa t di Jak arta yang m ew akili sekita r 80% to tal k redit nasional. Pen girim an d an peng um pula n kuesione r dilakuka n de nga n m e nggun a kan sura t, fa ksim ili dan em ail. M etode p engolaha n da ta dilak ukan dengan m enggunakan m etode saldo bersih te rtim ban g (net balance w eig hte d), ya k ni jaw a ban responde n dik alikan den gan b obo t kreditnya (to tal 1 00% ), selanjutnya dihitu ng selisih antara persentase jum lah resp on den yang m e m berika n jaw aba n m e ningkat de nga n p ersentase jum lah respo nde n yan g m em berikan ja w ab an m en urun atau dise but de nga n istilah ”a ngka ne to tertim ba ng” (sebelum nya m en ggunaka n istila h ”angka ne to”)
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Survei Perbankan Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Triwulan I-2008 No. a.
b.
c.
d.
e.
Jenis Kredit Menurut Penggunaan
Kredit Konsumsi
Sektor Ekonomi
Golongan Kredit
Orientasi Penggunaan
Rincian Kredit
Prioritas IV-07
I-08
Kredit Modal Kerja
1
1
Kredit Investasi
2
2
Kredit Konsumsi
3
3
Kendaraan Bermotor
1
1
Multiguna
2
2 3
Perumahan (KPR)
3
Perdagangan, Hotel dan Restoran
1
1
Pertambangan
3
2
Jasa Dunia Usaha
2
3
Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta)
3
1
Kredit Menengah (500 juta s.d Rp 5 miliar)
-
2
Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar)
1
3
Kredit Mikro (s.d Rp 50 juta)
2
-
Kredit Non Ekspor
1
1
Kredit Ekspor
2
2
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Deviasi Penyaluran Kredit Sekitar 66,7% responden menyatakan penyaluran kreditnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan I-2008, sekitar 66,7% responden menyatakan bahwa penyaluran kredit barunya sesuai dengan target yang telah ditetapkan, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (76,7%). Faktor utama penyebab deviasi ini adalah karena masih relatif tingginya tingkat suku bunga kredit. Berdasarkan penggunaannya, deviasi tertinggi terjadi pada kredit modal kerja (38,3%), sementara secara sektoral deviasi tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 29,8%. Tabel 2 Realisasi Kredit Baru di Bawah Target yang Ditetapkan No. a.
b. c.
d.
e.
Jenis Kredit Menurut Penggunaan
Rincian Kredit
(% responden) IV-2007
I-2008
Kredit Modal Kerja
20.7
38.3
Kredit Investasi
18.0
36.2 25.5
Kredit Konsumsi
31.1
Kredit
Kendaraan bermotor
27.4
23.4
Konsumsi
Properti/perumahan
17.8
23.4
Sektor
Industri Pengolahan
17.8
29.8
Ekonomi
Pertanian
17.8
27.7 27.7
Bangunan
17.8
Golongan
Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar)
20.0
29.8
Kredit
Kredit Mikro (s.d Rp. 50 juta)
20.0
27.7
Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta)
20.0
27.7
Kredit di atas Rp.5 Miliar
17.8
25.5
Orientasi
Kredit Non Ekspor
8.9
14.9
Penggunaan
Kredit Ekspor
6.7
12.9
23.3
33.3
TOTAL
Sementara itu, sektor-sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya selama triwulan I-2008 relatif tidak mengalami perubahan, yaitu: • sektor industri pengolahan, terutama industri tekstil/garment (pada beberapa jenis tekstil tertentu) dan industri pengolahan kayu. Hal ini disebabkan oleh sulitnya bersaing dengan produk tekstil impor yang berasal dari Cina. Sementara itu, penyaluran kredit kepada industri pengolahan kayu dihindari karena terkait dengan upaya menghindari ilegal logging. • sektor bangunan (properti khususnya mall) karena dinilai sudah over supply sehingga beresiko cukup tinggi
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
Survei Perbankan Pemberian Kredit Investasi Pemberian kredit investasi pada triwulan I-2008 meningkat, dengan angka neto tertimbang 89,7%
Mayoritas responden menyatakan bahwa pemberian kredit investasi pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang sebesar 89,7%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2007 (86,3%).
Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit rupiah pada triwulan I-2008 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV-2007
Suku bunga dana dan kredit pada triwulan I-2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan IV-2007. Rata-rata cost of funds (rupiah) pada triwulan I-2008 sebesar 6,27%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (6,41%) sementara rata-rata cost of loanable funds (rupiah) sebesar 8,62% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,87% (tabel 5). Seperti halnya suku bunga dana, rata-rata suku bunga kredit rupiah dan valas (kecuali kredit konsumsi) pada triwulan I-2008 juga menunjukkan penurunan (tabel 6).
PERKIRAAN TRIWULAN II - 2008
Target Pemberian Kredit Baru
Target pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 diperkirakan meningkat dengan angka neto tertimbang 92,9%, dan rata-rata target pertumbuhan kredit (nominal) sebesar 11,9% (q-t-q)
Mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,9%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 lalu yang sebesar 86,2% (grafik 2). Secara nominal, rata-rata target pertumbuhan kredit baru pada triwulan II2008 mendatang diperkirakan sebesar 11,9% (q-t-q), lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan triwulan I-2008 sebesar 7,4% (q-t-q). Alasan internal dari peningkatan target pemberian kredit baru tersebut didorong oleh masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta membaiknya kualitas portofolio kredit. Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong penurunan suku bunga, kemampuan nasabah dalam membayar pinjaman lama serta persaingan dengan bank lain merupakan alasan eksternal yang turut mendorong peningkatan tersebut. Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru (%) 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 -20,0 -40,0 I
II
III
IV
I
2005
* perkiraan
II
III
IV
2006 Semua Bank
Bank Besar
I
II
III 2007
Bank Menengah
IV
I
II* 2008
Bank Kecil
Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan II-2008 diperkirakan masih pada kredit modal kerja, sementara secara sektoral diperkirakan dominan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan (tabel 3).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
Survei Perbankan Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No a.
J enis Kredit
Menurut P enggunaan
b. Kredit Konsumsi
c. S ektor E konomi
d. Golongan Kredit
e.
Orientasi P enggunaan
Prioritas Triwulanan
Rincian Kredit
I-2008
II-2008
Prioritas Tahun 2008
Kredit Modal Kerja
1
1
1
Kredit Inves tasi
3
2
3
Kredit Kons ums i
2
3
2
P erumahan (KP R )
1
1
1
Kendaraan Bermotor
2
2
2
Kredit Multiguna
3
3
3
P erdagangan, Hotel dan R es toran
1
1
2
Industri P engolahan
3
2
1
J asa-jasa Dunia Us aha
2
3
3
Kredit Besar (diatas R p.5 miliar)
1
1
1
Kredit Menengah (> R p 500 juta s.d. R p 5 miliar)
2
2
2
Kredit Kecil (R p.50 s .d 500 juta)
3
3
3
Kredit Non E kspor
1
1
1
Kredit E ks por
2
2
2
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 91,9%
Khusus untuk pemberian kredit investasi, pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 91,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2008 sebesar 83,5%. Sementara itu, sektor industri pengolahan tekstil/garment, sektor pertanian (pengolahan produk kayu dan turunannya, serta HPH), sektor properti (mall) diperkirakan masih akan menjadi sektor yang dihindari oleh bank dalam menyalurkan kreditnya.
Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan DPK pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan lalu
Sebagian besar responden memperkirakan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan II-2008 masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto 72,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I-2008 (75,6%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh perbankan dan ditambah dengan adanya pemberian insentif diluar suku bunga, merupakan faktor utama yang diperkirakan akan mendorong penghimpunan dana tersebut. Sementara itu, SBI masih menjadi prioritas utama bagi penempatan dana perbankan pada saat mengalami kelebihan likuiditas. Selain SBI, instrumen moneter lainnya (FASBI), dan surat berharga lainnya menjadi prioritas berikutnya bagi bank dalam menempatkan kelebihan dananya. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank No.
Instrumen
Prioritas Triwulanan I-2008
II-2008
Prioritas Tahun 2008
1
SBI
1
1
1
3
Obligasi Pemerintah
-
2
2
2
Antar Bank
2
3
3
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
4
Survei Perbankan Suku Bunga Dana dan Kredit Penurunan suku bunga dana dan kredit (rupiah) diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II-2008. Untuk suku bunga penghimpunan dana rupiah diperkirakan rata-rata sebesar 6,20%, sedangkan rata-rata terendah suku bunga kredit rupiah diperkirakan pada kredit modal kerja sebesar 12,98%. Seperti halnya suku bunga dana dan kredit rupiah, rata-rata suku bunga dana dan kredit valas pada triwulan II-2008 menunjukkan penurunan (kecuali kredit konsumsi). Rata-rata suku bunga dana diperkirakan sebesar 3,11%, sedangkan ratarata terendah suku bunga kredit valas diperkirakan pada kredit modal kerja, sebesar 7,18%. Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Tw II-2007
SUKU BUNGA DANA
Tw III-2007 Rata-rata
Tw IV-2007
Kisaran
Rata-rata
Tw I-2008
Tw II-2008*
Rata-rata
Kisaran
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
1. Cost of funds
7,14%
5,44% - 8,85%
2. Cost of loanable funds
9,27% 6,78% - 11,77% 9.05% 6,83% - 11,28% 8.87% 6,39% - 11,36% 8,62% 6,35% - 10,89% 8,49% 6,27% - 10,71%
4,66% - 8,15%
6,27%
4,57% - 7,98%
6,20%
4,80% - 7,61%
A. Dalam Rupiah : 6.84% 5,19% - 8,49% 6.41%
B. Dalam Valas : 1. Cost of funds
3,63%
2,23% - 5,04%
3.90% 1,95% - 5,86% 3.55% 2,51%% - 4,58% 3,28%
2,47% - 4,09%
3,11%
2,24% - 3,97%
2. Cost of loanable funds
4,55%
2,81% - 6,28%
4.77% 2,98% - 6,56% 4.92%
2,96% - 6,36%
4,55%
2,76% - 6,35%
3,32% - 6,52%
4,66%
* perkiraan
Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Tw III-2007
SUKU BUNGA KREDIT Rata-rata
Kisaran
Tw IV-2007 Rata-rata
Kisaran
Tw I-2008 Rata-rata
Kisaran
Tw II-2008* Rata-rata
Kisaran
A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja
13,53% 10,70% - 16,36% 13.32% 10,84% - 15,80% 12,94% 10,23% - 15,64% 12,98% 10,23% - 15,73%
2. Kredit Investasi
13,65% 10,99% - 16,31% 13.75% 11,31% - 16,18% 13,21% 10,80% - 15,62% 13,17% 10,74% - 15,60%
3. Kredit Konsumsi
14,02% 10,20% - 17,84% 16.25%
8,65% - 23,84%
14,99%
7,96% - 22,02%
15,34%
8,02% - 22,67%
B. Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja
8,18%
6,37% - 9,99%
7.57%
5,85% - 9,29%
7,30%
5,48% - 9,13%
7,18%
5,03% - 9,34%
2. Kredit Investasi
8,23%
6,49% - 9,97%
7.75%
6,26% - 9,24%
7,73%
6,01% - 9,44%
7,67%
5,78% - 9,57%
3. Kredit Konsumsi
7,47%
4,46% - 10,48%
7.03%
4,90% - 9,15%
7,30%
4,59% - 10,01%
7,39%
4,60% - 10,17%
* perkiraan
PERKIRAAN TAHUN Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan angka neto 94,5%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 sebesar 29,8% (y-o-y)
Berdasarkan hasil survei triwulan I-2008, mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru selama tahun 2008 akan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 94,5%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 diperkirakan sebesar 29,8% (y-o-y). Masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta membaiknya kualitas portfolio kredit merupakan alasan internal utama yang akan mendorong peningkatan ekspektasi tersebut. Sementara itu, arah kebijakan BI dalam mendorong penurunan suku bunga serta semakin kompetitifnya persaingan antar bank, merupakan alasan eksternal utama yang turut mendorong peningkatan tersebut.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
5
Survei Perbankan Sejalan dengan perkembangan tersebut, target pemberian kredit investasi pada tahun 2008 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 97,3%. Secara sektoral, pemberian kredit kepada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran akan mendorong peningkatan kredit di tahun 2008.
Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan dana pihak ketiga masih akan mengalami peningkatan, dengan angka neto 78,7%, namun lebih rendah dibandingkan hasil survey triwulan IV-2007 (93,5%)
Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga pada tahun 2008 diperkirakan akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto 78,7%, lebih rendah dibandingkan hasil survei triwulan IV-2007 (93,5%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank, disertai dengan adanya pemberian insentif diluar tingkat suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Berdasarkan jenis simpanannya, sebagian besar peningkatan dana tersebut diperkirakan berasal dari simpanan giro. Sementara itu, penempatan dana di SBI masih menjadi pilihan utama pada saat bank mengalami kelebihan likuiditas, diikuti dengan obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank
Suku Bunga Dana dan Kredit Untuk suku bunga penghimpunan dana Rupiah pada tahun 2008 diperkirakan rata-rata 6,11%, sementara rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan pada kredit modal kerja sebesar 12,85%.
Tabel 7 Perkiraan Suku Bunga Dana Tahun 2008 Tahun 2008
SUKU BUNGA DANA
Rata-rata A.
Kisaran
Dalam Rupiah :
1. Cost of funds
6,11%
4,74% - 7,48%
2. Cost of loanable funds
8,38%
6,17% - 10,59%
1. Cost of funds
3,06%
2,17% - 3,95,%
2. Cost of loanable funds
4,55%
2,74% - 6,37%
B.
Dalam Valas :
Tabel 8 Perkiraan Suku Kredit Tahun 2008 SUKU BUNGA KREDIT
Perkiraan Tahun 2008 Rata-rata
Kisaran
1. Kredit Modal Kerja
12,85%
10,20% - 15,50%
2. Kredit Investasi
13,09%
10,80% - 15,37%
3. Kredit Konsumsi
15,18%
7,96% - 22,40%
1. Kredit Modal Kerja
7,13%
4,88% - 9,37%
2. Kredit Investasi
7,70%
5,68% - 9,72%
3. Kredit Konsumsi
6,31%
3,38% - 9,24%
A. Dalam Rupiah :
B. Dalam Valas :
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
6