SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006
?
Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat
?
Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang telah ditetapkan
?
SBI masih menjadi pilihan utama perbankan dalam menempatkan dananya bila terjadi kelebihan likuiditas
?
Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-2006 menurun sejalan dengan penurunan suku bunga SBI dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan I-200 7
KONDISI TRIWULAN IV-2006 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan IV-2006 meningkat
Menurut hasil Survei Perbankan (sebelumnya Survei Kredit Perbankan) triwulan IV-2006, permintaan masyarakat terhadap kredit baru pada triwulan IV-2006 mengalami peningkatan meskipun sedikit melambat, yaitu dari angka neto sebesar 54,0% menjadi 42,0%. Meningkatnya permintaan kredit baru tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan usahanya, menurunnya suku bunga kredit serta membaiknya prospek usaha nasabah. Permintaan kredit baru tersebut terutama terjadi pada kredit modal kerja (khususnya sektor perdagangan dan industri pengolahan) dan kredit konsumsi (khususnya KPR dan kartu kredit). Dari seluruh aplikasi kredit yang masuk, hanya sekitar 14% yang tidak disetujui oleh bank. Sementara itu, dari seluruh permintaan kredit baru yang disetujui, sebagian besar berasal dari kelompok nasabah baru (57,4%). Grafik 1 Permintaan Kredit Baru (% Angka Neto) 100 80 60 40 20 0 -20 -40 I
II
III
IV
I
II
2005 Seluruh Bank
III
IV
2006 Bank Besar
Bank Menengah
Bank Kecil
Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank- bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan email, surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah “ angka neto ”).
Tim Statistik Sektor Riil
1
Survei Kredit Perbankan Tabel 1 Prioritas Permintaan Kredit Baru Triwulan IV-2006 No.
Jenis Kredit
Rincian Kredit
1
Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi
2
Kredit Konsumsi
Prioritas 1 2
Kredit Investasi Perumahan (KPR)
3 1
Kendaraan Bermotor Multiguna
2 3
3
Sektor Ekonomi
Perdagangan, Hotel dan Restoran Jasa-Jasa Dunia Usaha Industri Pengolahan
1 2 3
4
Golongan Kredit
Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar) Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta)
1 2
5
Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor Kredit Ekspor
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
3 1 2
Realisasi Kredit Baru Hanya sebagian kecil responden yang mengalami deviasi pemberian kredit baru
Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan oleh perbankan, hanya sebagian kecil responden (37,5% responden) yang menyatakan bahwa realisasi pemberian kredit baru pada triwulan IV-2006 di bawah target yang telah ditetapkan (dengan deviasi di atas 5%). Deviasi terbesar terjadi pada kelompok bank kecil (39,2%) diikuti oleh kelompok bank menengah (33,0%). Kondisi perekonomian yang kurang mendukung serta tingginya resiko usaha nasabah merupakan faktor penyebab tidak tercapainya target pemberian kredit baru. Tabel 2 Realisasi Kredit Baru Triwulan IV-2006 di Bawah Target yang Ditetapkan No. 1
2 3
4 5
Sektor bangunan, industri pengolahan dan pertanian menjadi sektor yang dihindari oleh perbankan dalam penyaluran kredit baru
Tim Statistik Sektor Riil
Jenis Kredit Menurut Penggunaan
Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi
Golongan Kredit Orientasi Penggunaan
Rincian Kredit
(% resp.)
Kredit Modal Kerja
37,5
Kredit Investasi
37,5
Kredit Konsumsi
37,5
Perumahan (KPR)
33,3
Kendaraan Bermotor
35,4
Perdagangan, Hotel dan Restoran
25,0
Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian
25,0
Industri Pengolahan
21,0
Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta)
44,0
Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar)
38,0
Kredit Ekspor
23,0
Kredit Non Ekspor
38,0
Pada triwulan IV-2006 ada beberapa sektor yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kredit barunya, yaitu: ? Sektor bangunan terutama industri properti, karena perbankan menilai pasar pada sektor ini sudah jenuh dan terjadi over supply sehingga berpotensi untuk menimbulkan kredit macet ;
2
Survei Kredit Perbankan ? Sektor industri pengolahan khususnya tekstil/garment yang dinilai kurang mampu bersaing dengan produk impor dari China yang harganya relatif murah ;
? Sektor pertanian khususnya kehutanan (logging) dengan alasan menghindari penyalahgunaan Hak Penebangan Hutan (HPH) dan ilegal logging. Pemberian Kredit Investasi Sebagian besar responden menyatakan bahwa kebijakan pemberian kredit investasi pada triwulan IV-2006 masih akan meningkat dengan angka neto relatif kecil yaitu 17,3%. Sementara itu dari 36% responden yang menyatakan bahwa kredit investasi akan menurun menjelaskan faktor penyebabnya adalah sektor riil yang belum tumbuh serta kondisi ekonomi makro Indonesia yang kurang mendukung.
PERKIRAAN TR IWULAN I-2007 Target Pemberian Kredit Baru
Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 diperkirakan meningkat
Pada triwulan I-2007, sebagian besar responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru akan meningkat dengan angka neto lebih rendah dari perkiraan triwulan sebelumnya, yaitu dari angka neto 68,1% menjadi 62,4%. Meningkatnya likuiditas perbankan dan rasio kecukupan modal bank serta rendahnya resiko dalam penyaluran kredit diperkirakan sebagai faktor internal meningkatnya pemberian kredit baru di triwulan I-2007. Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia dalam penurunan suku bunga serta membaiknya prospek kondisi moneter dan ekonomi merupakan faktor eksternal yang ikut mendorong peningkatan pemberian kredit baru tersebut. Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru (% Angka Neto)
100 80 60 40 20 0 -20 -40 I
II
III
IV
2005
I
II
III
IV
2006 Seluruh Bank
Bank Besar
I* 2007
Bank Menengah
Bank Kecil
Prioritas pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 diperkirakan akan terfokus pada kredit modal kerja (sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan), diikuti oleh kredit investasi.
Tim Statistik Sektor Riil
3
Survei Kredit Perbankan Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No.
Jenis Kredit
1
Menurut Penggunaan
2
Kredit Konsumsi
3
Sektor Ekonomi
4
Golongan Kredit
5
Orientasi Ekspor
Rincian Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Perumahan (KPR) Kendaraan Bermotor Multiguna Perdagangan, Hotel dan Restoran Industri Pengolahan Jasa-Jasa Dunia Usaha Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar) Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta) Kredit Non Ekspor Kredit Ekspor
Prioritas Tw I-2007 Th 2007 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Untuk kredit investasi triwulan I-2007, diperkirakan akan meningkat dengan angka neto lebih tinggi dari triwulan IV-2006, yaitu dari 17,3% menjadi 74,3%. Sementara itu, berdasarkan sektor ekonomi, sektor bangunan (properti), sektor industri pengolahan (tekstil/garment ) serta sektor pertanian (kehutanan) masih merupakan sektor ekonomi yang paling banyak dihindari oleh perbankan dalam penyaluran kreditnya. Sumber dan Penggunaan Dana Dana pihak ketiga diperkirakan akan meningkat
SBI masih merupakan pilihan utama bank dalam penempatan dananya apabila kelebihan likuiditas
Pada triwulan I-2007, sebagian besar responden memperkirakan bahwa dana pihak ketiga akan meningkat meskipun sedikit melambat dibandingkan perkiraan triwulan IV-2006, yaitu dari angka neto 87,4% menjadi 82,6%. Peningkatan dana pihak ketiga tersebut disebabkan oleh meningkatnya fasilitas dan pelayanan jasa perbankan, suku bunga yang masih menarik serta adanya jaminan simpanan dari pemerintah. Peningkatan dana pihak ketiga dimaksud diperkirakan akan terjadi pada semua komponen dana pihak ketiga terutama deposito. SBI masih merupakan pilihan utama bagi perbankan dalam menempatkan dananya apabila terjadi kelebihan likuiditas (47,9% responden). Selain SBI, pinjaman antar bank, instrumen moneter lainnya (FASBI) dan obligasi pemerintah juga menjadi prioritas berikutnya bagi perbankan dalam menempatkan kelebihan dananya. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank Prioritas No.
Instrumen Tw I-2007
Th 2007
1
SBI
1
1
2
Antar Bank
2
2
3
Obligasi Pemerintah
3
3
4
Instrumen moneter lainnya (FASBI)
4
4
5
Surat Berharga lainnya
5
5
6
Aktiva dalam Valas
6
6
7
Penyertaan
7
7
Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga
Tim Statistik Sektor Riil
4
Survei Kredit Perbankan Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit menurun sejalan dengan penurunan suku bunga SBI
Sejalan dengan penurunan suku bunga SBI, suku bunga dana maupun suku bunga kredit juga menunjukkan penurunan. Penurunan ini diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan I-2007. Kebijakaan suku bunga Bank Indonesia yang tercermin dalam penetapan “BI rate” serta kebijakan suku bunga penjaminan menjadi pertimbangan utama bank dalam menetapkan suku bunga dana dan kredit. . Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Tw. III-2006
SUKU BUNGA DANA
Rata-rata
Kisaran
1. Cost of funds
9.72%
2. Cost of Loanable funds
12.85%
1. Cost of funds 2. Cost of Loanable funds
Tw. IV-2006 Rata-rata
Kisaran
7.30% - 12.14%
8.74%
9.78% - 15.91%
11.26%
3.45%
2.23% - 4.68%
4.72%
2.70% - 6.74%
Perkiraan Tw. I-2007 Rata-rata
Kisaran
6.85% - 10.64%
8.29%
6.44% - 10.14%
9.10% - 13.41%
10.69%
8.38% - 13.00%
3.43%
2.30% - 4.57%
3.37%
2.24% - 4.51%
4.46%
2.88% - 6.10%
4.39%
2.77% - 6.00%
A. Dalam Rupiah :
B. Dalam Valas :
Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Tw. III-2006
Tw. IV-2006
Perkiraan Tw. I-2007
JENIS KREDIT Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
1. Kredit Modal Kerja
16.92%
13.96% - 19.87%
15.67%
13.04% - 18.30%
15.02%
12.43% - 17.60%
2. Kredit Investasi
17.18%
14.59% - 19.77%
16.15%
13.65% - 18.66%
15.54%
13.07% - 18.01%
3. Kredit Konsumsi
17.49%
13.05% - 21.92%
17.17%
14.83% - 19.52%
16.42%
14.11% - 18.73%
1. Kredit Modal Kerja
7.95%
5.80% - 10,10%
7.74%
6.02% - 9.46%
7.61%
5.97% - 9.25%
2. Kredit Investasi
8.38%
6,96% - 9,80%
8.15%
6.47% - 9.83%
7.94%
6.34% - 9.54%
3. Kredit Konsumsi
7.86%
5,27% - 10,44%
8.06%
5.76% - 10.36%
7.95%
5.71% - 10.19%
A. Dalam Rupiah :
B. Valas :
PER KIRAAN TAHUN 2007 Target Pemberian Kredit Baru Pada tahun 2007, target pemberian kredit baru akan meningkat dan terjadi pada semua jenis kredit
Pada tahun 2007, sebagian besar responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru pada tahun 2007 akan meningkat rata-rata sebesar 22% dari target tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi pada hampir semua jenis kredit. Meningkatnya likuiditas perbankan, rendahnya resiko dalam penyaluran kredit, serta membaiknya prospek kondisi moneter dan ekonomi merupakan faktor pendorong meningkatnya pemberian kredit baru. Pemberian kredit investasi pada tahun 2007 juga meningkat dengan angka neto yang sangat signifikan 92,3%. Sementara itu, sektor bangunan (properti), sektor
Tim Statistik Sektor Riil
5
Survei Kredit Perbankan industri pengolahan (tekstil/garment) serta sektor pertanian (kehutanan) masih merupakan sektor ekonomi yang paling banyak dihindari oleh perbankan dalam penyaluran kreditnya di tahun 2007. Sumber dan Penempatan Dana Dana pihak ketiga akan meningkat pada tahun 2007
SBI masih merupakan pilihan utama bank dalam menempatkan kelebihan dananya
Dana pihak ketiga pada tahun 2007 diperkirakan akan meningkat dengan angka neto 90,6%. Meningkatnya fasilitas dan pelayanan jasa perbankan, suku bunga yang masih menarik serta adanya jaminan simpanan dari pemerintah masih merupakan faktor utama meningkatnya dana pihak ketiga. SBI masih merupakan pilihan utama bagi perbankan dalam menempatkan dananya apabila terjadi over likuiditas (46,5% responden) di tahun 2007. Pinjaman antar bank, instrumen moneter lai nnya (FASBI) dan obligasi pemerintah menjadi prioritas berikutnya bagi perbankan apabila terjadi over likuiditas. Suku Bunga Dana dan Kredit
Suku bunga dana dan kredit tahun 2007 diperkirakan menurun
Pada tahun 2007, baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit diperkirakan masih akan menurun sejalan dengan menurunnya BI rate. Tabel 7 . Perkembangan Suku Bunga Dana Tahun 2007 SUKU BUNGA DANA
Perkiraan Tahun 2007 Rata-rata
Kisaran
2. Cost of Loanable funds
8.01%
6.13% - 9.90%
10.40%
8.05% - 12.76%
B. Dalam Valas : 1. Cost of funds 2. Cost of Loanable funds
Tim Statistik Sektor Riil
Perkiraan Tahun 2007 JENIS KREDIT
Rata-rata
Kisaran
1. Kredit Modal Kerja
14.66%
12.27% - 16.99%
2. Kredit Investasi
15.16%
12.95% - 17.37%
3. Kredit Konsumsi
15.98%
13.82% - 18.13%
1. Kredit Modal Kerja
7.46%
5.93% - 8.99%
2. Kredit Investasi
7.70%
6.25% - 9.16%
3. Kredit Konsumsi
7.72%
5.71% - 9.73%
A. Dalam Rupiah :
A. Dalam Rupiah : 1. Cost of funds
Tabel 8 . Perkembangan Suku Bunga Kredit Tahun 2007
B. Valas :
3.20% 4.30%
2.07% - 4.33% 2.74% - 5.85%
6