SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY
Harga properti residensial meningkat
Pada triwulan mendatang diperkirakan harga properti masih meningkat
Triwulan IV - 2005
Perkembangan Harga Properti Residensial Harga Properti Residensial triwulan IV meningkat
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada triwulan IV-2005 yang menggambarkan perkembangan harga rumah baru di 14 kota besar Indonesia termasuk wilayah Jabotabek, terjadi peningkatan harga hingga indeks tercatat sebesar 133,42. Secara triwulanan, indeks naik sebesar 3,15% (q-t-q), kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,82%). Dilihat berdasarkan tipe rumah, secara q-t-q pertumbuhan indeks terjadi pada semua tipe rumah masing-masing tipe menengah sebesar 4,69%, tipe kecil sebesar 2,51% dan diikuti dengan tipe besar sebesar 2,25%. Berdasarkan wilayah, secara q-t-q kota Bandung merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi (sebesar 7,46%), terutama karena pertumbuhan indeks harga rumah tipe besar (sebesar 11,77%). Sedangkan untuk harga rumah di wilayah Jabotabek tumbuh sebesar 0,39%.
Grafik 1 Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial Gabungan 14 Kota Besar Di Indonesia (q-t-q) (Indeks)
(%)
140
5,0
135
4,5
130
4,0
125
3,5
120
3,0
115
2,5
110
2,0
105
1,5
100
1,0
95
0,5
90
0,0 Tw I
Tw II
Tw III
2002
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
2003
IHPR
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2004
Tw II
Tw III
2005
Tw IV
Tw I* 2006
% Perubahan
Metodologi Survei Harga Properti Residensial (SHPR) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 terhadap beberapa pengembang proyek perumahan (developer) di 12 kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Wilayah Jabotabek mulai disurvei dan sekaligus digabung dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2002. Dan pada triwulan 1 2004 ditambah 1 kota lagi yaitu Pontianak sehingga seluruhnya ada 14 kota. Pengumpulan data dilakukan secara langsung (face to face) mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan serta prakiraan harga jual rumah dalam triwulan berikutnya. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata sederhana atas harga rumah pada tiap tipe bangunan rumah (tipe kecil, tipe menengah dan tipe besar) dan selanjutnya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dihitung dengan metode indeks berantai sederhana.
Tim Statistik Sektor Riil
1
Survei Harga Properti Residensial Pada triwulan mendatang diprakirakan terjadi kenaikan harga
Para pengembang (developer) mengekspektasikan harga properti residensial pada triwulan I-2006 akan mengalami peningkatan sehingga indeks diperkirakan menjadi sebesar 135,01. Secara triwulanan, indeks diperkirakan tumbuh sebesar 1,96% (q-t-q), namun lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks pada triwulan IV-2005 (3,15%). Peningkatan indeks pada triwulan I-2006 diperkirakan terutama didorong oleh naiknya harga semua tipe rumah kecil, menengah dan besar masing-masing sebesar 2,16%, 1,86% dan 1,86%. Secara triwulanan, kota yang diperkirakan mengalami pertumbuhan harga rumah tertinggi adalah kota Banjarmasin (4,72%) terutama karena naiknya harga rumah tipe menengah sebesar 7,02%. Sementara itu, kota Denpasar, Yogyakarta, Manado dan Pontianak mengalami harga yang stabil. Khusus untuk wilayah Jabotabek, harga rumah diprakirakan mengalami kenaikan sebesar 3,5% (q-t-q).
Grafik 2 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Kecil (q-t-q) (Indeks)
(%) 6,0
145 140 135 130 125 120
5,0 4,0 3,0
115 110 105 100 95 90
2,0 1,0 0,0 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I
2002
2003
2004
IHPR - Tipe Kecil
Tw II Tw III Tw IV Tw I *
2005
2006
% Perubahan
Grafik 3 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Menengah (q-t-q) (Indeks)
(%)
160
7,0
140
6,0
120
5,0
100 4,0 80 3,0 60 2,0
40
1,0
20 0
0,0 Tw I
Tw II
Tw III
2002
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2003
IHPR - Tipe Menengah
Tim Statistik Sektor Riil
Tw II
Tw III
2004
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
2005
Tw IV
Tw I* 2006
% Perubahan
2
Survei Harga Properti Residensial
Grafik 4 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Besar (q-t-q) (%)
(Indeks) 130
5,0
125
4,5 4,0
120 3,5 115
3,0 2,5
110
2,0
105
1,5 100 1,0 95
0,5
90
0,0 Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
2002
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
2003
Kelompok Tempat Tinggal)
Tw IV
Tw I
Tw II
2004
IHPR - Tipe Besar
Kenaikan harga properti Harga barang tempat tinggal residensial memberikan indikasi pada triwulan I-2004 searah meningkat dengan IHK-BPS (Sub (inflasi)
Tw III
Tw III
Tw IV
2005
Tw I* 2006
% Perubahan
Dari hasil pengamatan terhadap indeks harga jenis sub kelompok biaya tempat tinggal pada IHK-BPS pada triwulan IV-2005 (Desember 2005) memberikan indikasi searah dengan kenaikan harga properti residensial dengan indeks sebesar 134,56 Secara triwulanan, indeks harga properti residensial menunjukkan peningkatan sebesar 3,45% (q-t-q), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,12%.
Grafik 5 Perkembangan IHPR dan Indeks Harga Biaya Tempat Tinggal (q-t-q) (%) 5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tw II
Tw III 2002
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III 2003
Perubahan IHPR
Tim Statistik Sektor Riil
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III 2004
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
2005
Tw I* 2006
Perubahan IHK Sub Kel. Biaya Tempat Tinggal
3
Survei Harga Properti Residensial Pertumbuhan IHPR secara tahunan mengalami peningkatan
Pada triwulan I-2006 pertumbuhan harga secara tahunan meningkat
Tim Statistik Sektor Riil
Secara tahunan (y-o-y), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV-2005 mencatat kenaikan sebesar 7,87%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (5,39%). Meningkatnya angka pertumbuhan tahunan tersebut terjadi pada tipe rumah kecil dan besar dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada rumah tipe menengah (9,48%), diikuti oleh rumah tipe besar (6,56%) dan tipe kecil (7,55%). Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Banjarmasin (13,57%) dan terendah di Yogyakarta (2,86%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 4,46%. Sementara pada triwulan I-2006, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) secara tahunan diprakirakan sebesar 8,03%, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan indeks pada triwulan sebelumnya (7,87%). Meningkatnya pertumbuhan tahunan tersebut diperkirakan terjadi pada semua tipe rumah, dimana rumah tipe kecil, menengah, dan besar masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 7,92%, 8,94% dan 7,21%. Menurut wilayah, pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Bandung (15,14%) dan terendah terjadi di kota Manado (0,05%). Khusus untuk wilayah Jabotabek diperkirakan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 5,10%.
4
Survei Harga Properti Residensial
Tabel 1 Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan IV-2005 TRIWULAN IV - 2005 Perubahan Triwulanan NO
Perubahan Tahunan
TIPE BANGUNAN
KOTA Kecil
Menengah
TIPE BANGUNAN
Besar
Total
Kecil
Menengah
Besar
Total
1
BANDUNG
0,82
9,78
11,77
7,46
3,78
11,56
19,28
2
BANDAR LAMPUNG
7,47
7,58
0,00
5,02
7,94
9,40
0,90
11,49 6,08
3
BANJARMASIN
3,29
2,59
0,68
2,18
15,02
15,16
10,50
13,57
4
DENPASAR
-0,32
14,22
0,00
4,63
5,39
17,00
2,42
8,33
5
PALEMBANG
0,00
4,17
4,33
2,83
4,66
6,24
12,97
7,95
6
SEMARANG
1,69
1,60
0,05
1,11
9,00
7,08
6,10
7,39
7
YOGYAKARTA
1,75
0,92
0,84
1,17
3,96
2,08
2,54
2,86
8
PADANG
8,54
1,56
5,44
5,18
11,38
5,85
10,70
9,33 9,28
9
MEDAN
5,46
8,83
0,56
4,95
11,74
14,70
1,62
10
MAKASSAR
2,74
2,96
0,00
1,90
11,67
6,69
2,62
6,99
11
MANADO
0,00
1,01
-
0,51
2,52
10,09
-
6,31
12
SURABAYA
2,96
4,89
5,46
4,44
10,44
13,15
12,97
12,20
13
PONTIANAK
0,31
4,96
0,00
1,76
2,51
8,56
0,00
3,66
14
JABOTABEK
0,49
0,59
0,08
0,39
5,65
4,32
3,41
4,46
Gabungan 14 Kota
2,51
4,69
2,25
3,15
7,55
9,48
6,56
7,87
Tabel 2 Ekspektasi Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan I-2006 PRAKIRAAN TRIWULAN I - 2006 Perubahan Triwulanan NO
Kecil
Tim Statistik Sektor Riil
Perubahan Tahunan
TIPE BANGUNAN
KOTA
Menengah
Besar
TIPE BANGUNAN Total
Kecil
Menengah
Besar
Total
1
BANDUNG
3,05
5,00
4,73
4,26
5,84
16,87
22,97
2
BANDAR LAMPUNG
2,91
0,00
0,00
0,97
11,04
8,43
0,35
15,14 6,58
3
BANJARMASIN
3,33
7,02
3,82
4,72
15,90
18,07
12,24
15,42
4
DENPASAR
0,00
0,00
0,00
0,00
3,39
16,40
3,20
7,72
5
PALEMBANG
0,00
0,00
5,72
1,91
4,66
6,24
19,43
10,00
6
SEMARANG
2,82
1,15
1,40
1,79
8,49
5,85
5,63
6,66
7
YOGYAKARTA
0,00
0,00
0,00
0,00
2,91
1,69
1,43
2,01
8
PADANG
11,29
1,41
0,75
4,48
24,69
7,35
8,75
13,49 11,85
9
MEDAN
0,00
7,30
0,00
2,43
11,43
23,30
1,46
10
MAKASSAR
0,00
0,00
1,13
0,38
5,53
2,22
3,78
3,87
11
MANADO
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,08
-
0,05
12
SURABAYA
1,32
1,59
4,10
2,34
9,35
9,89
12,37
10,55
13
PONTIANAK
0,00
0,00
0,00
0,00
1,74
4,96
0,00
2,24
14
JABOTABEK
5,50
2,50
2,50
3,50
6,85
4,75
3,69
5,10
Gabungan 14 Kota
2,16
1,86
1,86
1,96
7,92
8,94
7,21
8,03
5