SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY
Harga properti residensial melambat
Pada triwulan mendatang diperkirakan harga properti masih melambat
Triwulan I – 2006
Perkembangan Harga Properti Residensial Harga Properti Residensial triwulan I melambat
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada triwulan I-2006 yang menggambarkan perkembangan harga rumah baru di 14 kota besar Indonesia termasuk wilayah Jabotabek, terjadi peningkatan harga hingga indeks tercatat sebesar 135,67. Secara triwulanan, indeks naik sebesar 2,46% (q-t-q), kenaikan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya(3,15%). Dilihat berdasarkan tipe rumah, secara q-t-q pertumbuhan indeks terjadi pada semua tipe rumah masing-masing tipe kecil sebesar 3,01%, tipe besar sebesar 2,34% dan diikuti dengan tipe menengah sebesar 2,03%. Berdasarkan wilayah, secara q-t-q kota Banjarmasin merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi (sebesar 6,12%), terutama karena pertumbuhan indeks harga rumah tipe menengah (sebesar 7,42%). Sedangkan untuk harga rumah di wilayah Jabotabek tumbuh sebesar 2,50%.
Grafik 1 Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial Gabungan 14 Kota Besar Di Indonesia (q-t-q) (Indeks)
(%) 9 .0
14 5 14 0
8 .0
13 5 7 .0 13 0 6 .0
12 5 12 0
5 .0
115
4 .0
110
3 .0
10 5 2 .0 10 0 1.0
95 90
0 .0 Tw I
T w II
T w III
2002
T w IV
Tw I
T w II
T w III
2003
IH P R
T w IV
Tw I
T w II
T w III
T w IV
Tw I
T w II
2004
T w III
2005
%
T w IV
Tw I
T w II*
2006
Pe ru b a h a n
Metodologi Survei Harga Properti Residensial (SHPR) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 terhadap beberapa pengembang proyek perumahan (developer) di 12 kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Wilayah Jabotabek mulai disurvei dan sekaligus digabung dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2002. Dan pada triwulan 1 2004 ditambah 1 kota lagi yaitu Pontianak sehingga seluruhnya ada 14 kota. Pengumpulan data dilakukan secara langsung (face to face) mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan serta prakiraan harga jual rumah dalam triwulan berikutnya. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata sederhana atas harga rumah pada tiap tipe bangunan rumah (tipe kecil, tipe menengah dan tipe besar) dan selanjutnya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dihitung dengan metode indeks berantai sederhana.
Tim Statistik Sektor Riil
1
Survei Harga Properti Residensial
Kenaikan harga pada triwulan II - 2006 diprakirakan masih melambat
Para pengembang (developer) mengekspektasikan harga properti residensial pada triwulan II-2006 akan mengalami peningkatan sehingga indeks diperkirakan menjadi sebesar 138,30. Secara triwulanan, indeks diperkirakan tumbuh sebesar 1,94% (q-t-q), namun lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks pada triwulan I-2006 (2,46%). Peningkatan indeks pada triwulan II-2006 diperkirakan terutama didorong oleh naiknya harga semua tipe rumah kecil, menengah dan besar masing-masing sebesar 2,64%, 1,02% dan 2,15%. Secara triwulanan, kota yang diperkirakan mengalami pertumbuhan harga rumah tertinggi adalah kota Makassar (5,34%) terutama karena naiknya harga rumah tipe besar sebesar 8,34%. Sementara itu, kota Denpasar, Bandar Lampung mengalami harga yang stabil. Khusus untuk wilayah Jabotabek, harga rumah diprakirakan mengalami kenaikan sebesar 2,19%(q-t-q).
Grafik 2 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Kecil (q-t-q) (Indeks)
(%) 6.0
150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 90
5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II*
2002
2003
2004
IHPR - Tipe Kecil
2005
2006
% Perubahan
Grafik 3 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Menengah (q-t-q) (Indeks)
(%)
160
7.0
140
6.0
120
5.0
100 4.0 80 3.0 60 2.0
40
1.0
20 0
0.0 Tw I
Tw II
Tw III
2002
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
2003
IHPR - Tipe Menengah
Tim Statistik Sektor Riil
Tw III
2004
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
2005
Tw IV
Tw I
Tw II*
2006
% Perubahan
2
Survei Harga Properti Residensial
Grafik 4 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Besar (q-t-q) (%)
(Indeks) 135
5.0
130
4.5 4.0
125
3.5
120
3.0
115
2.5 110
2.0
105
1.5
100
1.0
95
0.5
90
0.0 Tw I
Tw II
Tw III Tw IV
Tw I
Tw II
2002
Tw III Tw IV
Tw I
Tw II
2003
Tw III Tw IV
Kelompok Tempat Tinggal)
Tw II
2004
Tw III Tw IV
Tw I
2005
IHPR - Tipe Besar
Kenaikan harga properti Harga barang tempat tinggal residensial memberikan indikasi pada triwulan I-2004 searah meningkat dengan IHK-BPS (Sub (inflasi)
Tw I
Tw II*
2006
% Perubahan
Dari hasil pengamatan terhadap indeks harga jenis sub kelompok biaya tempat tinggal pada IHK-BPS pada triwulan I-2006 (Maret 2006) memberikan indikasi searah dengan kenaikan harga properti residensial dengan indeks sebesar 137,51 Secara triwulanan, indeks harga properti residensial menunjukkan peningkatan sebesar 2,19% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,45%.
Grafik 5 Perkembangan IHPR dan Indeks Harga Biaya Tempat Tinggal (q-t-q) (%) 5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Tw II
Tw III 2002
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III 2003
Perubahan IHPR
Tim Statistik Sektor Riil
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III 2004
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2005
Tw II* 2006
Perubahan IHK Sub Kel. Biaya Tempat Tinggal
3
Survei Harga Properti Residensial
Pertumbuhan IHPR secara tahunan mengalami peningkatan
Secara tahunan (y-o-y), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I2006 mencatat kenaikan sebesar 8,56%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (7,87%). Meningkatnya angka pertumbuhan tahunan tersebut terjadi pada tipe rumah kecil, menengah dan besar dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada rumah tipe menengah (9,13%), diikuti oleh rumah tipe kecil (8,82%) dan tipe besar(7,72%). Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Banjarmasin (16,95%) dan terendah di Manado (0,81%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 4,08%.
Pada triwulan II-2006 pertumbuhan harga secara tahunan diprakirakan meningkat
Sementara pada triwulan II-2006, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) secara tahunan diprakirakan sebesar 8,62%, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan indeks pada triwulan sebelumnya (8,56%). Meningkatnya pertumbuhan tahunan tersebut diperkirakan terjadi pada semua tipe rumah, dimana rumah tipe kecil, menengah, dan besar masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 9,65%, 8,88% dan 7,31%. Menurut wilayah, pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Medan (13,97%) dan terendah terjadi di kota Manado (2,18%). Khusus untuk wilayah Jabotabek diperkirakan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 6,33%.
Tim Statistik Sektor Riil
4
Survei Harga Properti Residensial
Tabel 1 Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan I-2006 TRIWUL AN I - 2006
NO
Perubahan Triwulanan
Perubahan Tahunan
TIPE BANGUNAN
TIPE BANGUNAN
KOTA Kec il
Menengah
Bes ar
Total
Kecil
Menengah
Bes ar
Total
1
BANDUNG
3.05
5.00
4.58
4.21
5.84
16.87
22.78
2
BANDAR L AMPUNG
1.39
0.00
0.64
0.68
9.40
8.43
12.55
10.44 5.56
3
BANJ ARMAS IN
5.11
7.42
5.82
6.12
17.90
18.51
14.40
16.95
4
DENPAS AR
0.00
0.00
0.00
0.00
3.39
16.40
3.20
7.72
5
PAL EMBANG
4.39
1.25
5.72
3.78
9.25
7.56
19.43
12.03
6
S EMARANG
2.49
0.00
0.81
1.10
8.14
4.65
5.01
5.93
7
Y OGY AKARTA
1.72
0.72
0.41
0.95
4.68
2.42
1.84
2.97
8
PADANG
9.14
0.00
1.24
3.46
22.29
5.85
9.28
12.38
9
MEDAN
2.30
6.21
3.66
4.05
13.99
22.04
5.17
13.62
10
MAKAS S AR
2.25
3.34
1.21
2.27
7.91
5.63
3.86
5.82
11
MANADO
0.73
0.80
-
0.76
0.73
0.88
-
0.81
12
S URABAY A
1.18
1.24
3.82
2.08
9.20
9.51
12.06
10.27
13
PONTIANAK
5.88
0.00
0.00
1.96
7.73
4.96
0.00
4.25
14
J ABOTABEK
2.50
2.50
2.50
2.50
3.81
4.75
3.69
4.08
Gabungan 14 Kota
3.01
2.03
2.34
2.46
8.82
9.13
7.72
8.56
Tabel 2 Ekspektasi Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan II-2006 PRAKIRAAN TRIWUL AN II - 2006
NO
KOTA Kec il
Perubahan Triwulanan
Perubahan Tahunan
TIPE BANGUNAN
TIPE BANGUNAN
Menengah
Bes ar
Total
Kecil
Menengah
Bes ar
Total
1
BANDUNG
2.81
1.70
1.10
1.87
8.21
18.53
18.79
2
BANDAR L AMPUNG
0.00
0.00
0.00
0.00
8.96
7.58
12.61
13.07 5.16
3
BANJ ARMAS IN
1.66
3.33
1.70
2.23
13.30
17.43
8.34
12.99
4
DENPAS AR
0.00
0.00
0.00
0.00
1.60
16.34
0.00
5.95
5
PAL EMBANG
5.97
0.00
0.00
1.99
11.83
6.53
11.87
10.13
6
S EMARANG
2.38
0.00
0.45
0.94
7.43
1.81
1.32
3.50
7
Y OGY AKARTA
2.46
0.47
0.91
1.28
6.69
2.70
2.34
3.90 13.71
8
PADANG
13.21
0.00
0.00
4.40
34.45
1.56
6.75
9
MEDAN
1.72
1.04
9.91
4.22
10.27
16.87
14.38
13.97
10
MAKAS S AR
2.54
5.14
8.34
5.34
10.58
11.97
9.65
10.78
11
MANADO
1.19
0.00
-
0.60
1.93
2.44
-
2.18
12
S URABAY A
1.11
2.07
0.00
1.06
7.89
11.07
11.41
10.13
13
PONTIANAK
0.00
0.00
1.47
0.49
7.73
4.96
1.47
4.76
14
J ABOTABEK
1.98
0.52
4.08
2.19
5.86
5.20
7.90
6.33
Gabungan 14 Kota
2.64
1.02
2.15
1.94
9.65
8.88
7.31
8.62
Tim Statistik Sektor Riil
5