MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP HASIL DAN KADAR ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa) (Kinds and doses of organic fertilizers on the yield and anthocyanin content of Roselle calyx (Hibiscus sabdariffa)) Sumarno Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57125 ABSTRACT A Roselle petal has fresh taste and attractive red color. In addition to containing high vitamin C which also contains the pigment anthocyanin, can be processed into several products that have high economic value. Drug efficacy from Rosella interest include lowering high blood pressure, lower levels of fat and cholesterol, blood circulation, stop cough and facilitate defecation. Increasing crop productivity can be done by providing additional nutrients through the selection of appropriate types of fertilizer, effective and efficient. Vermicompost and fermented organic fertilizer, besides containing the elements necessary macro plants also contains elements such as micro‐and growth hormone auxin, cytokinin and gibberellins. The research aims to find out kind of organic fertilizer and the correct dosage to improve results rosella flower petals with high anthocyanin content. Research was done in Jumantono Village, Karanganyar. Is a field trial, RAKL nested with treatment: Various Organic Fertilizers: Bokhasi, Casting, and compost. Dose of fertilizer each: 3; 6; 9 tons / ha. Conclusion, vermi fertilizer to increase growth and yield of Roselle calyx higher compared with fermented manure and compost, vermi fertilizer 9 t / ha is able to provide the highest dry weight of petals compared with the dose and under control. While fertilizer fermented 6 t / ha have been able to increase yields and high dose up to 9 t / ha increase in the result does not mean; dose of compost and fermented which gives a high anthocyanin content is 9 t / ha, while the dose of fertilizer Vermicompost 6 t / ha have been able to provide a high anthocyanin content and increased the dose to 9 t / ha increment is not significant. Keywords: anthocyanin, Hibiscus sabdariffa, organic fertilizer, Vermicompost PENDAHULUAN protein dan lemak bagi masyarakat (Yadong Tanaman Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) et al.,2005). berasal dar India. Orang India memanfaatkan Kelopak bunga rosela rasanya segar dan seratnya dipakai sebagai bahan pembuatan berwarna menarik juga dapat diolah menjadi tekstil. Pada Zaman dahulu, tanaman Rosela beberapa produk yang mempunyai nilai sudah dikenal oleh para petani di Indonesia ekonomis cukup tinggi, yaitu berupa sirup namun mereka hanya mengkonsumsi bagian atau minuman segar, selai, manisan dan daun mudanya saja. Dewasa ini tanaman produk ini merupakan produk alami tanpa Rosela telah tersebar di seluruh pelosok penambahan zat warna sehingga banyak digemari konsumen. Khasiat obat dari bunga dunia karena pemanfaatannya sebagai bahan Rosela ini adalah menurunkan tekanan darah penyegar makanan dan berkhasiat obat. tinggi, melancarkan peredaran darah, Selain mengandung viamin C yang menghentikan batuk dan memperlancar bermanfaat sebagai antioksidan kelopak buang air besar. bunga rosela juga mengandung gizi yang Antosianin merupakan pigmen yang tinggi untuk kesehatan. Biji tanaman rosela terbentuk dari hasil metabolisme sekunder mengandung protein dan lemak yang tinggi yang berasal dari metabolit primer dengan sehingga dapat menjadi pilihan sumber aktifitas enzim tertentu. Antosianin dalam Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
25
Macam dan Dosis Pupuk Organik terhadap Hasil….Sumarno
kelopak bunga rosela merupakan salah satu antioksidan yang berkhasiat menangkal radikal bebas. Sedangkan unsur‐unsur hara adalah prekursor dari metabolit sekunder.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Sidik Ragam Dosis dan Macam Pupuk Organik terhadap Parameter dan Komponen Hasil Kelopak Bunga Rosela KT Tinggi Berat Berat Jumlah Jumlah Berat Berat Antosi Sumber db tanaman brangkasan Brangkasan cabang kelopak segar kering ‐anin basah kering produktif bunga kelopak kelopak Blok 2 tn tn tn tn tn tn tn tn MP 2 ** ** ** ** ** ** ** ** DP(MP) 9 tn ** * ** ** ** ** ** Ket. **/* Berbeda sangat nyata/nyata pada tingkat signifikansi 1 % dan 5% ; tn= tidak nyata
Oleh karena itu pemupukan dapat berpengaruh pada terbentuknya pigmen dalam tanaman termasuk antosianin pada kelopak bunga rosela. Tujuan Penelitian : mendapatkan macam dan dosis pupuk organik yang tepat, mendapatkan hasil kelopak bunga rosela dengan kadar antosianin yang tinggi. METODE PENELITIAN Penelitian akan dilakukan di Desa Jumantono, Karanganyar. Merupakan percobaan RAKL Tersarang dengan perlakuan.
Tabel 1. Perlakuan Dosis pada Macam Pupuk Macam Pupuk Organik Dosis pupuk Kompos 3; 6; 9 ton/ha Bokhasi 3; 6; 9 ton/ha Kascing 3; 6; 9 ton/ha
Percobaan lapangan dengan jarak tanam 75 cm x 75 cm. Pemberian pupuk organik pada saat tanam sesuai perlakuan. Analisis kadar antosianin kelopak bunga, penghitungan total antosianin melalui ekstraksi dengan metahanol dan HCl 1%; Maserasi pada suhu 40C 24 jam; Sentrifugasi 40C, 5000 rpm, 10 menit; Peneraan absorbansi pada panjang gelombang 510 nm dan 700 nm. Analisis data : dilakukan analisis varian dan di uji dengan uji F 1% dan 5%. Beda nyata antar perlakuan diuji dengan uji Duncan 5%. 26
Peningkatan produktifitas tanaman dapat dilakukan dengan memberikan asupan hara melalui pemilihan macam pupuk yang sesuai, efektif dan efisien. Analisis tanah awal lokasi penelitian menujukkan bahwa tanah latosol Jumantono dengan kandungan hara N total 0.23% (sedang). P tersedia 6.59 ppm (rendah) dan K tertukar 0.27 me%( rendah). Pada penelitian ini pemberian kompos, bokhasi dan kascing cenderung meningkatkan KTK tanah sehingga menjadikan unsur‐unsur hara dalam tanah menjadi lebih tersedia. Hal ini dapat ditunjukkan pada pengaruh nyata perlakuan terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil. Sidik ragam pengaruh macam dan dosis pupuk organik disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik kompos, bokasi dan kascing dengan berbagai dosis berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap komponen pertumbuhan yaitu tinggi tanaman dan bobot segar dan kering brangkasan tanaman; komponen hasil yaitu jumlah cabang produktif dan jumlah kelopak bunga; dan hasil yaitu bobot segar dan kering kelopak bunga serta kandungan antosianin. Tabel 3. menyajikan rerata pengaruh macam dan dosis pupuk organik terhadap komponen pertumbuhan
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
Macam dan Dosis Pupuk Organik terhadap Hasil....Sumarno
Tabel 3. Komponen pertumbuhan tanaman Rosela Pada Berbagai Dosis dan Macam Pupuk Organik Dosis Pupuk (t/ha) Macam Rata‐rata Parameter 0 3 6 9 Pupuk (MP) Tinggi Kompos 140.0 a 142.3 a 147.5 a 155.2 a 146.3 B tanaman/cm Bokasi 193.3 p 195.0 p 183.0 p 184.8 p 189. A Kascing 184.7 x 178.0 x 195.0 x 183.3 x 185.3 A Bobot Kompos 691.7 c 1058.3 b 1491.7 a 1241.7 a 1120.8 C Brangkasan Bokasi 841.7 r 996.7 q 963.3 q 1287.5 p 1022.3 B Basah/tan Kascing 770.8 z 1414.2 y 1412.5 y 1950.0 x 1386.9 A Bobot Kompos 112.5 c 150.0 ab 145.8 b 160.4 a 142.2 B Brangkasan Bokasi 338.3 r 425.8 q 420.8 q 575.0 p 440.0 A Kering/tan Kascing 292.5 z 463.3 y 430.0 y 535.0 x 430.2 A Ket : huruf kecil (a,b.../p,q...dst) pada masing‐masing parameter berbeda , artinya ada beda nyata antara dosis masing‐masing macam pupuk. Huruf besar (A,B,C) pada masing‐masing parameter berbeda, artinya ada beda nyata antara macam pupuk
Tabel 4. Komponen pertumbuhan dan Hasil Kelopak Bunga Rosela Pada Berbagai Dosis dan Macam Pupuk Organik Parameter
Macam Pupuk Kompos Bokasi Kascing Kompos Bokasi Kascing
Dosis (t/ha)
0
3
6
9
Rata‐rata (MP) 16.33 C 20.58 B 23.08 A 43.83 B 118.67 A 116.00 A
9.33 b 17.67 a 18.00 a 20.33 a Jumlah cabang 14.33 r 21.33 q 20.00 q 26.67 p Produktif/tan 14.33 z 22.67 y 27.33 x 28.00 x 27.00 c 46.67 b 46.00 b 55.67 a Jumlah 74.67 r 120.33 q 126.00 pq 153.67 p kelopak 55.67 z 117.33 y 128.67 xy 162.33 x bunga/tan Ket : huruf kecil (a,b.../p,q...dst) pada masing‐masing parameter berbeda , artinya ada beda nyata antara dosis masing‐masing macam pupuk. Huruf besar (A,B,C) pada masing‐masing parameter berbeda, artinya ada beda nyata antara macam pupuk
Tabel 3 menunjukkan bahwa pupuk kascing dan bokasi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan nyata berbeda dengan kontrol. Peningkatan tinggi tanaman diikuti secara signifikan oleh bobot basah dan kering brangkasan tanaman. Kadar N pada kascing memberikan efek menstimulir pertumbuhan pada phase vegetatif yang juga merupakan unsur pengatur absorpsi kalium (K) dan phosphor (P). Sejalan dengan pendapat ini, Miller (1972) menyatakan tanaman menyerap N dalam bentuk NO3 dan NH4 untuk membentuk asam amino dan protein serta jaringan tanaman yang menduduki komposisi 1‐4 % bobot kering tanaman. Kascing sebagai pupuk organik dapat menyediakan bahan‐ bahan asam amino dan protein yang siap
membangun jaringan pertumbuhan tanaman termasuk mengandung zat tumbuh yaitu auksin yang berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan jaringan sehingga daya serap akar terhadap unsur hara makro dan mikro sangat efektif. Nitrogen dibutuhkan sebagai komponen asam amino dalam pembentukan protein, khlorofil serta dalam pembelahan sel‐sel / jaringan tanaman (Soepardi, 1974). Pemberian pupuk organik kascing dan bokasi dengan kandungan hara yang lebih tersedia akan meningkatkan efektifitas penyerapan hara oleh tanaman. Oleh karena itu akan berdampak positip pada peningkatan hasil fotosintesis. Peningkatan tersebut terwujud pada peningkatan bobot basah dan kering brangkasan tanaman. Peningkatan
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
27
Macam dan Dosis Pupuk Organik terhadap Hasil….Sumarno
pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini juga dipengaruhi oleh kandungan hormon pada pupuk kascing dan bokhasi. Biswas dan Choudhuri (1977) menyatakan bahwa sitokinin efektif memperlambat laju respirasi sehingga memberikan akumulasi bahan kering yang lebih tinggi pada tanaman padi. Disamping itu pemberian hormon tumbuh eksogen akan merubah nisbah fitohormon pendorong dan penghambat yang selanjutnya akan mengubah laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan memperbaiki sistem perakaran, mempercepat keluarnya akar tanaman muda dan meningkatkan kemampuan fotosintesis. (Watimena, 1980). Dosis pupuk masing‐masing macam pupuk yang diberikan terhadap komponen pertumbuhan rosela menunjukkan bahwa peningkatan dosis dari 3 t/ha sampai dengan 9 t/ha mampu meningkatkan bobot brangkasan basah dan kering tanaman serta bobot tertinggi dicapai pada dosis pupuk 9 t/ha dibandingkan dengan kontrol. Tabel 4. menyajikan rerata pengaruh macam dan dosis pupuk organik terhadap komponen hasil Tabel 4 menunjukkan bahwa pupuk kascing berpengaruh nyata terhadap peningkatan cabang produktif dan memberikan cabang produktif tertinggi dibandingkan dengan pupuk organik bokasi dan kompos. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh 2 faktor yaitu nutrisi dan hormon (Krisnamoorthy, 1981) sehingga pemberian pupuk organik kascing dan bokasi yang mengandung unsur hara mikro dan hormon tumbuh akan meningkatkan metabolisme tanaman. Tisdale dan Nelson(1975) menyatakan bahwa N adalah unsur yang sangat vital dalam pertumbuhan tanaman, karena unsur ini penyusun asam‐asam amino dan protein, sehingga unsur ini diperlukan dalam setiap perkembangan dan 28
pertumbuhan tanaman, juga unsur ini sangat berperan dalam penyusun klorofil disamping unsur‐hara yang lain. Peningkatan cabang produktif secara nyata juga meningkatkan jumlah kelopak bunga pada pemberian pupuk organik kascing dan bokasi dibandingkan dengan pupuk kompos. Perbedaan yang nyata ini diduga disebabkan oleh kandungan hara kompos yang lebih sederhana dan rendah dibandingkan dengan pupuk organik kascing dan bokasi yang mempunyai nilai tambah pada kandungan hara mikro, hormon tumbuh dan mikroorganisme. Pada penelitian ini pemberian pupuk organik kompos, kascing dan bokasi tertingi di capai pada dosis 9 t/ha meskipun dosis 9t/ha pada perlakuan kascing dan bokasi peningkatannya tidak berarti bila dibandingkan dengan perlakuan 6 t/ha. Pengaruh berbagai dosis dan macam pupuk organik terhadap hasil dan kandungan antosianin disajikan pada Tabel 5 Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian pupuk kascing menghasilkan bobot segar dan kering kelopak bunga rosela yang tinggi dibanding dengan pupuk organik bokasi dan kompos meskipun pemberian pupuk bokasi hasil bobot kering kelopak bunga yang diberikan lebih tinggi dibandingkan dengan kompos. Dosis pupuk kascing yang mampu memberikan bobot kering bunga tertinggi pada 9 t/ha dibandingkan dengan dosis dibawahnya dan kontrol. Sedangkan dosis pupuk bokasi 3 t/ha mampu meningkatkan hasil dan pemberian dosis sampai dengan 6 t/ha peningkatan hasilnya tidak berarti . Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh 2 faktor yaitu nutrisi dan hormon (Krisnamoorthy, 1981) sehingga pemberian pupuk kascing yang mengandung unsur makro, mikro dan hormon tumbuh auksin dan sitokinin akan meningkatkan metabolisme tanaman dan hasil dibanding pupuk bokasi dan kompos.
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
Macam dan Dosis Pupuk Organik terhadap Hasil....Sumarno
Tabel 5. Hasil dan Kandungan Antosianin Kelopak Bunga Rosela Pada Berbagai Dosis dan Macam Pupuk Organik
DP (t/ha)
Parameter
MP
0
3
Kompos Bokasi Kascing
138.10 c 160.50 r 284.00 y
Kompos Bokasi Kascing Kompos Bokasi Kascing
Bobot segar kelopak bunga g/tan Bobot kering kelopak bunga g/tan Antosianin (mg/100g) Ket :
6
9
214.90 b 214.90 q 471.50 x
232.60 a 232.60 pq 510.00 x
232.40 a 248.70 p 490.50 x
Rata‐rata (MP) 204.50 B 214.20 B 439.00 A
13.26 c 20.20 r 29.57 z
24.45 b 41.05 pq 67.18 y
34.08 a 55.08 p 67.17 y
32.39 a 34.12 q 95.70 x
26.04 C 37.61 B 64.91 A
7.898 d 10.605 s 6.835 z
10.277 c 11.321 r 9.928 y
11.369 b 12.437 q 13.361 x
12.229 a 13.583 p 10.808 x
10.443 B 11.986 A 10.233 B
huruf kecil (a,b.../p,q...dst) pada masing‐masing parameter berbeda , artinya ada beda nyata antara dosis masing‐masing macam pupuk. Huruf besar (A,B,C) pada masing‐masing parameter berbeda, artinya ada beda nyata antara macam pupuk
Disamping itu pemberian hormon tumbuh eksogen akan merubah nisbah fitohormon pendorong dan penghambat yang selanjutnya akan mengubah laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan meningkatkan kemampuan fotosintesis sedangkan hormon sitokinin efektif memperlambat laju respirasi sehingga memberikan akumulasi bahan kering yang lebih tinggi (Watimena, 1980;.Biswas dan Choudhuri,1977). Kandungan antosianin kelopak bunga rosela dengan perlakuan pupuk bokasi lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan pupuk kompos dan kascing (Tabel 5). Dosis pupuk kompos dan bokasi yang memberikan kandungan antosianin yang tinggi adalah 9 t/ha, sedangkan dosis pupuk kascing 6 t/ha telah mampu memberikan kandungan antosianin yang tinggi dan peningkatan dosis sampai dengan 9 t/ha peningkatannya tidak berarti. Hal ini dimungkinkan karena kandungan hara pupuk bokasi secara umum lebih tinggi dan lengkap dibandingkan dengan pupuk kompos dan kascing. Disamping itu mikrobia yang terkandung dalam pupuk bokasi akan mempengaruhi ketersediaan hara mineral untuk diserap oleh akar sehingga unsur‐unsur penyusun protein dan asam‐asam amino akan terpenuhi dan akan berpengaruh positip pada
pembentukan pigmen antosisanin. Antosianin termasuk dalam kelompok flavonoid yang penyebarannya luas diantara spesies tanaman, merupakan pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu dan biru. Sedangkan distribusinya sangat kompleks dan dipengaruhi oleh faktor dalam dan diluar tanaman (Salisbury dan Ross, 1992). Selanjutnya Zhang et al., (1998) dalam Kim dan Kim (2002) bahwa produksi antosianin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nitrogen, sinar ultra violet, cahaya, tipe gula, cekaman osmotik dan fitohormon KESIMPULAN Pupuk Kascing mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil kelopak bunga rosela lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk bokasi dan kompos Dosis pupuk kascing 9 t/ha mampu memberikan bobot kering kelopak bunga tertinggi dibandingkan dengan dosis dibawahnya dan kontrol. Sedangkan dosis pupuk bokasi 3 t/ha telah mampu meningkatkan hasil yang tinggi dan pemberian dosis sampai dengan 6 t/ha peningkatan hasilnya tidak berarti. Dosis pupuk kompos dan bokasi yang memberikan kandungan antosianin yang tinggi adalah 9 t/ha, sedangkan dosis pupuk kascing 6 t/ha
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010
29
Macam dan Dosis Pupuk Organik terhadap Hasil….Sumarno
telah mampu memberikan kandungan antosianin yang tinggi dan peningkatan dosis sampai dengan 9 t/ha peningkatannya tidak berarti. DAFTAR PUSTAKA Didiek. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk dalam O.P Engelstad (edt). Fertilizer Technology and Use. Publ by Soil Science Society of America, Inc. (3): 344‐345. Mardiah, A. Rahayu, R. W. Ashadi dan Sawarni. 2009. Budidaya dan Pengolahan Rosela Si Merah Gudang Manfaat. Agromedia Pustaka. Jakarta. Maryani, H. dan L. Kristiana. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela. Agromedia. Jakarta.Miller (1972) Poncoraharjo, S. 2008. Asupan Hara Terhadap Hasil dan Kualitas Kelopak Bunga dan Biji Rosela (Hibiscus sabdariffa). Makalah Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dana DIPA. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tarek A.El‐Adawy and Ali H.Khalil. 1994. Characteristics of Roselle Seeds as a new Source of Protein and Lipid. J. Agric. Food Chem. 42, 1896 ‐ 1900
30
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(1) 2010