SERAPAN DAN KETAHANAN AZOLLA TERHADAP KROMIUM PADA VERTISOLS DAN ENTISOLS DENGAN BERBAGAI TINGGI GENANGAN AIR The Uptake and Tolerance of Azolla to Chromium on Vertisols and Entisols at Various Water Levels Sudadii, Dwi Priyo Ariyanto, dan Erwin Purniawati Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 57126 ABSTRACT This research aims to study the effect of water level, soil kind, chromium concentration (Cr), and their interactions on uptake and tolerance of azolla to Cr. The research was done in March to May 2009 in the green house of Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University, Surakarta. The research used completely randomized design (CRD) factorial with three treatment factors, they were: soil kind (Vertisols of Jatikuwung and Entisols Colomadu, Karanganyar), water levels (0; 2; and 7 cm) and Cr concentrations (0; 5; 10; 15; and 20 ppm). There were 191 g of Vertisols and 200 g of Entisols pass to 2 mm sieve put into plastic pot and watering at various levels according to the treatments. A gram of fresh azolla was spread on each pot and incubated for three weeks. Each treatment combinations were replicated three times. Sampling was taken at 1, 2, and 3 weeks after planting for azolla biomass, Cr uptake of azolla, available Cr, and Cr toxicities symptoms of azolla. The data analyzed statistically by Kruskal Wallis test at 95% level significant, followed with Mood Median test. The result shows that soil kind has no significant effect, while water level, Cr concentration, and treatment interaction contribute highly significant influence on uptake and tolerance of azolla to Cr. The highest uptake of Cr at the Vertisols was taken at 7 cm water level and 15 ppm Cr concentration, while at the Entisols was in 2 cm of water level and 15 ppm Cr concentration. Azolla most tolerance to Cr at treatment combination of 2 cm water level and 10 ppm Cr concentration in Vertisols, and at 2 cm water level and 5 ppm Cr concentration at Entisols. Keywords: A. mycrophylla, chromium, Cr uptake and tolerance, water level i
Korespondensi:
[email protected]
PENDAHULUAN Kualitas lingkungan yang semakin buruk akibat pencemaran merupakan ancaman bagi kelangsungan kehidupan. Jika melewati ambang batas, keberadaan beberapa jenis polutan bersifat racun. Logam Kromium (Cr) mempunyai ambang batas sekitar 0,5 mg/kg, dan di atas ambang batas tersebut keberadan Cr dapat mengganggu ekositem karena Cr bersifat toksik (Giyatmi et al., 2008). Berbagai macam reaksi dapat terjadi pada logam berat yang masuk suatu ekosistem seperti lahan sawah atau lingkungan yang lain (Nugroho, 2001).
Belakangan ini telah diterapkan teknik bioremediasi untuk mengatasi pencemaran logam berat. Bioremediasi didefinisikan sebagai proses yang menggunakan mikroba, enzim mikroba, atau tanaman untuk mengurangi polutan di tanah atau lingkungan (Skipper, 1998 cit. Nugroho, 2001). Azolla selain sebagai pupuk N, juga mampu menyerap beberapa jenis logam berat sehingga berpotensi sebagai fitoabsorber (tanaman penyerap) dalam proses bioremediasi lingkungan yang tercemar limbah yang mengandung logam berat. Pengaruh faktor lingkungan (keberadaan air, sinar matahari dan tanah)
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009
99
Serapan Dan Ketahanan Azolla Terhadap Kromium....Sudadi et al.
terhadap pertumbuhan azolla sangat besar, dan diduga akan berpengaruh terhadap ketahanan dan serapannya pada logam berat khususnya kromium (Cr), BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada bulan Maret sampai Mei 2009. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah Entisol dari Colomadu dan Vertisol dari Jatikuwung, Karanganyar, Azolla microphylla, larutan Yoshida, larutan yang mengandung Cr dan khemikalia untuk analisis tanah dan jaringan tanaman. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan tiga faktor perlakuan, yaitu: macam tanah (Vertisols dan Entisols), tinggi genangan air (0; 2; dan 7 cm) dan konsentrasi logam Cr dalam media tumbuh (0; 5; 10; 15; dan 20 ppm). Pot plastik diameter 15 cm, tinggi 15 cm diisi dengan tanah halus (Ø 2 mm) setinggi 5 cm. Selanjutnya pot diairi larutan Yoshida yang mengandung Cr dengan konsentrasi sesuai perlakuan sampai pada ketinggian 0, 2 dan 7 cm. Sebanyak 1 gram azolla segar disebarkan pada setiap pot dan . dipelihara selama 3 minggu. Pengambilan sampel azolla dilakukan pada 1, 2 dan 3 minggu setelah tanam untuk analisis biomassa azolla dan serapan Cr. Data dianalisis statistik menggunakan uji Kruskal Wallis pada aras kepercayaan 95%, dilanjutkan uji Mood Median apabila ada pengaruh yang nyata dan uji korelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tanah Vertisol Jatikuwung memiliki pH yang alkalis dan kadar bahan organik sedang. Kadar Cr tersedia pada tanah Vertisol sebesar 0,041 ppm, masih di bawah ambang batas logam Cr sebesar 2,5 ppm. Sedangkan tanah Entisol menunjukkan pH agak masam dan kadar bahan organik yang tinggi. Rendahnya 100
nilai kapasitas tukar kation (KTK) disebabkan Entisol mempunyai tekstur yang kasar. Kadar Cr dalam tanah Entisol ini adalah sebesar 0,033 ppm.
Gambar 1. Pengaruh macam tanah terhadap Serapan Cr Oleh Azolla microphylla. Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji Mood Median 95% Serapan Cr oleh azolla pada tanah Entisol lebih tinggi dibanding pada tanah Vertisol, meskipun tidak berbeda nyata (Gambar 1). Hal ini diduga karena Vertisol, memiliki kadar lempung yang lebih tinggi yang dapat mengikat logam Cr lebih banyak, sehingga Cr yang berada dalam larutan tanah lebih rendah dibanding pada Entisol sehingga serapannya lebih rendah.
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi Cr pada medium pertumbuhan terhadap serapan Cr Azolla microphylla Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji Mood Median 95% Pengaruh konsentrasi Cr ditunjukkan Gambar 2. Semakin tinggi konsentrasi Cr
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009
Seerapan Dan Keetahanan Azolla a Terhadap Kro omium....Suda adi et al.
inkubaasi selama 2 minggu. Seedangkan pad da Entiso ol serapan paaling tinggi pada kombinaasi perlakkuan tinggi genangan 2 2 cm, dengaan konseentrasi 15 pp pm dan wakttu inkubasinyya selama 3 minggu.
maka serapan Cr oleh azolla juga semakkin tinggi. Serapan Cr azolla pada konsentrasi 1 15 ppm Cr merupaakan yang paling tingggi, sehinggga dapat dikatakan bahw wa konsentraasi Cr 15 5 ppm adalaah konsentrasi yang palin ng baik u untuk remediiasi logam Crr menggunakaan azollaa sebagai fitoaabsorber. n dapat meningkatkaan P Penggenanga serapan Cr oleh azolla sebagaiman na mbar 3. Penggenangaan ditunjjukkan Gam sampai 2 cm dimaana akar azo olla menyentu uh permukaan tanah namun tidakk sampai masuk ke daalam tanah, meningkatkaan serapan Cr lebih tinggi diband dingkan apab bila akar azolla mengggantung di atas perm mukaan tanaah (pengggenangan 7 7 cm). Ada kemungkingaan bahw wa pada permukaan tanah konsentrasi Cr uk merupakan kondisi yang ideal untu penyeerapan Cr yaitu tidak terlalu tinggi ataau terlalu u rendah.
bar 4. Pengaaruh Interakksi Perlakuaan Gamb terhad dap Serapaan Cr oleeh Amicrrophylla Serapan S Cr azolla meningkat dengaan laman nya waktu in nkubasi, didu uga karena p pH yang cenderung mengalam mi penurunaan (Gamb bar 5), sehinggga kelarutan n Cr lebih tingggi dan leebih tersedia bagi azolla.
Gamb bar 3. Pengaaruh Pengggenangan air a terhad dap serapan Cr Azollla micro ophylla Keterangan: Angka yang diiku uti huruf yan ng sama berbeda tidak nyata pad da uji Mo ood Median 5 5% Interaksi perllakuan tinggii genangan air a dan konsentrasi C k r pada masin ng‐masing jen nis tanah h memberikan n serapan Cr yang berbed da‐ beda (Gambar 4). Kombinasi perlakuan p yan ng memb berikan serapan Cr palin ng tinggi pad da tanah h Vertisol adalah perrlakuan tingggi genan ngan air 7 cm m (akar mengggantung 5 cm m), dengaan konsentraasi Cr 15 pp pm dan wakktu
Gamb bar 5. Perubahan pH Tanah T Vertisol Selam ma Waktu Inku ubasi Keteraangan: Angkaa yang diiku uti huruf yan ng sama berbeda tidaak nyata pad da uji Mo ood Median 9 95% Menurut M Palaar (1994) kro omium dengaan bilanggan oksidasi ++3 dapat men ngendap dalam bentu uk hidroksidaa. Krom hid droksida tidaak terlaru ut dalam airr pada kondisi pH 8,5–9,5 tetapii akan larut leebih tinggi paada pH rendaah atau asam. a Berdassarkan uji ko orelasi serapaan
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah d dan Agroklimattologi 6(2)2009 9
10 01
Serapa an Dan Ketaha anan Azolla Terrhadap Kromiu um....Sudadi et t al.
Cr berkkorelasi neggatif dengaan bobot brangkasaan segar daan kering azzolla, yang berarti semakin s tingggi serapan Cr akan menurunkkan pertumb buhannya. Hal ini karena Crr merusak jarringan azolla. . Menurut Mengel dan Kirkby (1987) bahwa dalam tanaman, Cr dapat berrfungsi sebaggai kofaktor enzim, tetapi bila jumlahnya berleb bihan akan menyebab bkan keracun nan bagi tanaman. Ketah hanan azollaa terhadap Cr dapat diukur dengan melihatt pertumbuhaannya pada media yaang mengand dung Cr. Perrtumbuhan dapat diukur dari besaarnya bobot b brangkasan segar dan n keringnya. Sifat kimia dan fisika tanah beerpengaruh terhadap t keetersediaan dan seraapan Cr azolla a sehingga akan mempenggaruhi ketahanannya terhadap logam tersebut. Jika dilihat dari Gambar 6 biomassa azolla men nunjukkan leebih tinggi pada tanaah Entisol. Dengan D demikian dapat dikatakan n bahwa ketahanan azolla teerhadap Cr lebih baik pada tanaah Entisol.
6. Pengaruh tanah Gambar 6 macam terhadap Biomassaa Azolla microphyllla Ket:eranggan: Angka yang y diikuti huruf h yang sama pada p variab ble sama berbeda tidak nyata pada uji Mood Meedian 95% Berdasarkan uji Kruskal Waallis tinggi genangan n berpengaaruh sangaat nyata terhadap biomassa azzolla. Bobot brangkasan b kering paling tinggi paada penggenaangan air 0 cm, dengaan serapan Crr paling sedikkit (Gambar 7). Meskkipun pengggenangan paada 0 cm merupakaan penggenan ngan yang memberikan m 102
bobot brrangkasan kkering tertinggi, tidak berarti ke etahanan azolla paling baik pada penggenangan tersebut. Serapaan azolla paling tingggi pada pen nggenangan 2 2 cm yang memberikkan bobot brrangkasan seegar paling tinggi, seh hingga pada p penggenangan tersebut azolla dap pat berfungssi sebagai fittoabsorber dengan baaik.
Gambar 7. Pengaruh tinggi gengggenangan terhadap Biomassaa Azolla microphylla Keterangaan: Angka pada variable sama s yang diikuti hurruf yang sam ma berbeda tidak nyaata pada uji Mood Median 95 5%. Konsentraasi berpenggaruh sangat nyata terhadap biomassa aazolla. Semaakin tinggi konsentraasi logam Cr, biomasssa azolla semakin kecil. Hal ini karena Cr dapat urut Lepp merusak jaringan azolla. Menu mpul di dalam m jaringan (1981) Cr yang terkum tumbuhan n, menetap untuk u waktu yang lama dan bersiffat racun akumulatif. Aku umulasi Cr mengakibatkan ganggu uan fisiologiss tanaman, karena akktivitas enzim m terganggu dan akan menyebab bkan tanamaan mengalami defisiensi nutrisi akibat a terhaambatnya penyerapan nutrisi ole eh tanaman. Pengaruh interakksi tinggi gen nangan air dan konse entrasi Cr pad da masing‐maasing tanah menunjukkkan ketahan nan azolla paada logam Cr yang berbeda‐beda b a. Penggandaan azolla lebih baik pada ketingggian air 2 cm. Perlakuan mberikan ketaahanan palingg baik pada yang mem tanah Verrtisol yaitu paada tinggi genangan air
Sains Tan nah – Jurnal Ilm mu Tanah dan A Agroklimatolo ogi 6(2)2009
Seerapan Dan Keetahanan Azolla a Terhadap Kro omium....Suda adi et al.
2 cm dan dengan n konsentrassi logam Cr 1 10 ppm, sedangkan n pada taanah Entiso ol, ketah hanan azolla paling baik pada p perlakuaan tinggi genangan air 2 cm dan dengaan konseentrasi logam Cr 5 ppm.
Gamb bar 8. Pengaaruh Konsenttrasi Logam Cr terhad dap Biom massa Azollla micro ophylla Keterangan: Angkaa yang diiku uti huruf yan ng sama pada vaariable sam ma berbeeda tidak nyyata pada u uji Mood d Median 95% % B Bobot branggkasan segarr, kering daan pengggandaan azzolla berkorrelasi negatif terhadap kadar Crr jaringan azo olla, serapan Cr oleh azolla dan Cr C tersedia dii dalam tanaah. Kromium tersed dia akan mempengaru m uhi serapan dan kadar Cr azolla. Semakin tingggi Cr terrsedia akan meningkatkan serapan daan kadarr Cr azolla. KESIM MPULAN DAN N SARAN Kesim mpulan Macam tanah karenaa sifat kimiia‐ fisikan nya yang berbeda mempu unyai pengaru uh yang lebih kecil dib bandingkan p pengaruh tingggi ngan air dan konsentrasi lo ogam Cr dalaam genan mediu um pertumb buhan, mau upun interakksi perlakkuan terhad dap serapan n Cr maupu un ketah hanan azolla. S Serapan Cr paling tingggi pada tanaah Vertissol adalah pada tinggi genangan air 7 ccm Cr 15 ppm yaitu sebessar dan konsentrasi k 202,4 4 µg/pot, sed dangkan padaa tanah Entissol pada tinggi genanggan 2 cm dan konsentrasi Cr
15 ppm p yaitu sebesar 641 1,821 µg/po ot. Ketahanan yang paling baikk pada tanaah Vertissol adalah paada ketinggiaan genangan 2 cm dan d konsenttrasi logam Cr 10 ppm m, sedan ngkan pada tanah Entiso ol pada tingggi genan ngan 2 cm daan konsentraasi logam Cr 5 ppm. Saran Perlu P penelittian lanjutan pada araas percobaan lapanggan dan pad da lingkungaan tercem mar, sehinggga lebih dike etahui poten nsi Azollaa sebagai fitoa absorbe Cr. UCAPA AN TERIMA K KASIH Makalah M disu usun dari sebagian s hassil Penelitian Fundaamental dengan Judul Mekanisme Penin ngkatan Rhizofiltrasi Daan Ketahanan Azolla TTerhadap Loggam Berat Pad da Kondisi Akar Beersinggungan Tanah yan ng didanai oleh DP2M M Dikti TA 20 008. Untuk ittu penulis menyampaaikan terima kasih kepad da Direkttur DP2M Dikti atass dana daan kepercayaan yang telah diberikaan. DAFTA AR PUSTAKA Anonim. 2005. Pettunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, T Tanam man, Air, dan n Pupuk. Balai Penelitian Tan P nah. Bogor. Giyatm mi. K, Z dan D D. Melati. 2008. Penuruna an Kadar K Cu,Cr dan d Ag dalam m Limbah Ca air In ndustri Pera ak di Kota agede Setela ah Diadsorpsi D d dengan Tana ah Liat da ari Daerah D Go odean. http://jurnal.sttn‐ batan.ac.id/w b pcontent/uploads/2008/1 12 /5_Giyatmi99‐‐106.pdf. Diakses tangggal 28 Mei 2009 p 2 pukul 16.21 W WIB. Gomeez, K.A. and A.A. Gomez. 1990. Statisticcal Procedures P ffor Agricultu ural Researcch. Diterbitkan ol D eh John Wiley & Sons, Inc. Lepp. 1981. Effect of Heavy Metal Pollution of Plant. P Vol I. Effect of Trrace Metal o on Plant P Funcction. Apllied Sciencce Publishers Lon P ndon.
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah d dan Agroklimattologi 6(2)2009 9
10 03
Serapan Dan Ketahanan Azolla Terhadap Kromium....Sudadi et al.
Mengel, K and E. A. Kirkby. 1987. Principles of Plant Nutrition. 4th Edition. International Potash Institute. Bern. 567 hal. Nugroho. 2001. Ekologi Mikroba pada Tanah Terkontaminasi Logam Berat. http://tumoutou.net/3_sem1_012/budi_ nugroho.htm. Diakses tanggal 1 Februari 2009 pukul 15.58 WIB. Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta. Pilon‐Smits, E. 2005. Phytoremediation. Annu. Rev. Plant Biol. 2005. 56:15–39.
104
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009