Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
EXECUTIVE SUMMARY. (A)
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP);
(B)
311 Halaman, 5 Tabel, 25 Gambar;
(C)
Kata Kunci
: Konsep Standar, Sumber Daya Manusia (SDM), Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI), Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP);
(D)
Daftar Acuan
: 39 (1978 – 2012);
(E)
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP), adalah Penelitian yang dikonstruksikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan dengan Pihak Ketiga dalam hal ini PT. Indo Desain Nusantara, tahun anggaran 2012; PERMASALAHAN : Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP) belum tersusun. Padahal peningkatan kualitas pelayanan transportasi SDP tidak hanya dilakukan dengan peningkatkan sarana dan prasarana saja, tetapi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya. Oleh karena itu perlu adanya standar yang jelas mengenai SDM transportasi sungai, danau, dan penyeberangan sehingga kualitas pelayanan dapat ditingkatkan. Secara rinci rumusan masalah di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran mengenai kompetensi SDM Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan pada unit kerja pemerintah dan penyelenggara ASDP? (2) Bagaimana rumusan standar kompetensi SDM Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan pada unit kerja pemerintah dan penyelenggara ASDP? MAKSUD DAN TUJUAN STUDI : Maksud kegiatan adalah melakukan studi penyusunan konsep standar di bidang SDM transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan. Adapun tujuan studi ini adalah: (1) Untuk mengetahui gambaran mengenai kompetensi SDM Transportasi 1
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Sungai Danau dan Penyeberangan pada unit kerja pemerintah dan penyelenggara ASDP; (2) Merumuskan standar kompetensi SDM Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan pada unit kerja pemerintah dan penyelenggara ASDP, dalam hal ini adalah penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP).
KEGUNAAN STUDI : Kegunaan dari studi ini sebagai sumbangan pemikiran bagi Kementerian Perhubungan sebagai aparatur dalam penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP). RUANG LINGKUP PENELITIAN : 1. Inventarisasi kegiatan - kegiatan penyelenggaraan transportasi SDP; 2. Inventarisasi kebijakan di bidang SDM transportasi SDP; 3. Melakukan studi literatur/benchmarking SDM transportasi SDP dari negara lain 4. Merumuskan minimal 10 (sepuluh) naskah akademis konsep standar di bidang SDM transportasi SDP, yang meliputi: a. Standar kompetensi tenaga pengoperasian sarana SDP; b. Standar kompetensi tenaga pengawas sarana SDP; c. Standar kompetensi tenaga penguji sarana SDP; d. Standar kompetensi tenaga pengoperasian prasarana SDP; e. Standar kompetensi tenaga pengawas prasarana SDP; f. Standar kompetensi tenaga penguji prasarana SDP; g. Standar SDM pemelihara rambu SDP; h. Standar SDM pelaksanaan pemeliharaan dan pengerukan alur SDP; i. Standar ABK angkutan SDP; j. Standar ABK angkutan Sungai yang mengangkut Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 5. Obyek Penelitian dilakukan pada wilayah Jakarta, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Biak, dan Jayapura,.
PROSES PEMAHAMAN DALAM PENYELESAIAN STUDI : Kualifikasi dan Kompetensi SDM Bidang ASDP merupakan komponen yang penting dalam mendukung efektivitas dan efisiensi 2
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
kegiatan pelayanan jasa transportasi SDP. Dalam rangka pemberian pelayanan yang efektif dan efisien tersebut pemerintah perlu menyusun konsep standar terkait dengan kualifikasi dan kompetensi SDM bidang ASDP. Kualifikasi dan kompetensi SDM bidang ASDP yang disusun ke dalam suatu standar pada hakikatnya akan mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Kemampuan atau kompetensi memiliki banyak pengertian yang masing-masing menyoroti aspek dan penekanan yang berbeda.. Namun pada dasarnya terdapat suatu kesepakatan umum mengenai elemen kompetensi yang terdiri dari pengetahuan (Knowledge), keahlian (Skill), dan tingkah laku (personal attributs). Skill dan knowledge dipertimbangkan sebagai karakteristik penting yang dibutuhkan setiap orang agar efektif dalam pekerjaan. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan. Hal yang lebih penting lagi melalui standar Kualifikasi dan kompetensi SDM bidang ASDP ini, menjadikan pemerintah mempunyai kemampuan melakukan pengaturan, pengendalian, acuan pengawasan dan pedoman dalam mengukur efektivitas dan efisiensi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di bidang ASDP. Pada akhirnya pemerintah dapat mengevaluasi atas kemampuan, keahlian, keterampilan, perilaku dan tanggungjawab SDM di bidang ASDP berdasarkan standar tersebut. Kemudian meningkat atau menurunnya tingkat kepuasan masyarakat atau stake holder dapat dipengaruhi oleh kualitas jasa pelayanan transportasi ASDP yang diberikan oleh Aparatur Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berserta Unit Kerja di lapangan. Gambaran Kerangka Berpikir di atas dan Pola Pikir Pemecahan Masalah tertuang pada Gambar 1 dan Gambar 2 dengan Pola pikir pemecahan masalah studi ini, dengan mengikuti beberapa tahapan sebagai berikut:
3
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
INSTRUMENTAL INPUT Kebijakan Transportasi Sungai dan danau serta penyeberangan: Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 1999 Tentang Angkutan di Perairan; PP No. 69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan International Maritime Organization (IMO); Keputusan Menteri Perhubungan No. 73 Tahun2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai; Kepmenhub No. 53 Tahun 2002 tentang TatananKepelabuhanan; Kepmenhub No. 52 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan; Kepmenhub No. 32 tahun 2001 Tentang Angkutan Penyeberangan.
INPUT
Standar kompetensi sdm Di bidang Transportasi sungai dan danau serta penyeberangan yang ada saat ini
1.
SUBYEK Kementrian Perhubungan
2.
Pemda
3.
Penyelenggara ASDP
OBYEK Standar kompetensi SDM di bidang transportasi sungai dan danau serta penyebrangan
METODA Metoda penelitian kualitatif; Pengumpulan data (deskriptif dokumen, catatan lapangan, dll) FGD
ENVIRONMENTAL INPUT Iptek perkapalan, tingkat kecelakaan kapal, pencemaran, adanya otonomi daerah, lemahnya pengawasan, lemahnya koordinasi antar instansi. FeedSDM Back Rendahnya tingkat pendidikan ASDP
GAMBAR 1 :
Kerangka Berpikir Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
4
OUTPUT Tersusunnya Konsep Standar kompetensi SDM di bidang Transportasi sungai dan danau serta penyeberangan
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KEBUTUHAN PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI SDM BIDANG TRANSPORTASI SDP LOKASI PENELITIAN 5 DAERAH DENGAN RESPONDEN PEJABAT PEMERINTAH DAN PENYELENGGARA ASDP BAGAIMANA GAMBARAN KOMPETENSI KERJA SDM ASDP SAAT INI?
BAGAIMANA RUMUSAN STANDAR KOMPETENSI SDM ASDP PADA UNIT KERJA PEMERINTAH DAN PENYELENGGARA ASDP ANALISIS DAN PEMBAHASAN
REKOMENDASI : TERSUSUNNYA KONSEP STANDARDISASI SDM BIDANG TRANSPORTASI SDP
Gambar 2 : Alur Pikir Penyelesaian Masalah
METODOLOGI PENELITIAN : Secara umum, metodologi studi ini jenis penelitiannya kualitatif dengan metode Analisis Model Spradley (Sugijono, 2009:345) yaitu Analisis Domain, Taksonomi, Komponensial dan Tema Kultural sebagai berikut : a. Kajian Kepustakaan yang meliputi review studi terdahulu, studi literatur dan kebijakan yang berkaitan dengan standar kompetensi SDM SDP. b. Pengumpulan data, karena pendekatan penelitian kualitatip maka menggunakan istilah situasi sosial (Sugijono 2009:297) yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity), Pengumpulan sampel sumber data dalam penelitian kualitatip masih bersifat sementara oleh karena itu teknik pengambilan sumber data penelitian kualitatip bersifat purposive dan snowball (Sugijono, 2009:302)
5
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
G
B
A
D
C
Gambar 3
I
E
H
J
F
: Proses Pengambilan Sampel Sumber Data DalamPenelitian Kualitatif (Purposive dan Snowball)
Kemudian pelaksanaan pengumpulan data dengan tehnik penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada atau disebut triangulasi, tepatnya triangulasi sumber yaitu dengan satu teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada bermacam-macam sumber data, (Sugijono, 2009:331). A WAWANCARA MENDALAM
B C
Gambar 4 : Triangulasi Sumber Berkaitan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatip maka tahapan analisis dan evaluasi data dilakukan dengan model Spradley (Sugijono, 2009:345) yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial dan tema cultural. Tahapan Penelitian KualitatipSpradley adalah sebagai berikut: 1. Memilih Situasi Soaial (Place, Actor, Activiy) 2. Melakukan Observasi Partisipan 3. Mencata hasil Observasi dan Wawancara 4. Melakukan Obesrvasi Deskriptif 5. Melalkukan Analisis Domain
6
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
6. Melakukan Observasi Terfokus 7. Melakukan Analisis Taksonomi 8. Melakukan Observasi Terseleksi 9. Melakukan Analisis Komponensial 10.Melakukan Analisis Tema 11. Temuan Budaya 12. Menulis Laporan Penelitian Kualitatip Mengingat studi ini penyusunan standar kompetensi SDM SDP, maka ada 2 (dua) cara yang dilakukan yaitu: a. Benchmarking dengan mengambil contoh bentuk standar kompetensi dari bidang-bidang lainnya. b. Brainstorming atau Focus Group Discussion (FGD) dengan nara sumber informan setingkat manajer atau ahli (Para Pakar SDP dan Masyarakat/Stake Holder SDP. Penelitian ini dilakukan pada unit kerja pelayanan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan unit kerja Dinas Perhubungan Pemda/kab/kota berkaitan dengan kebutuhan data sekunder dan primer untuk pelaksanaan penyusunan konsep standar SDM bidang ASDP, yang mayoritas mewakili ciri pelaksanaan penyusunan konsep standar tersebut yaitu pada 6 (enam) kota di Indonesia, yaitu: Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Jayapura, Biak, dan Jakarta. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian meliputi : 1. Inventarisasi kebijakan tranportasi ASDP sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Inventarisasi kebijakan pelaksanaan tugas kerja aparat di bidang tranportasi ASDP pada Direktorat Jenderal Perhubungan DaratKementerian Perhubungan; 3. Inventarisasi standar profesi,kompetensi, keahlian SDM di bidang sungai dan danau serta penyeberangan sesuai bidang kerjanya masing-masing; 4. Penyusunan konsep persiapan pelaksanaan rencana kerjastudi (tujuan untuk pemantapan metodologi penelitian) 5. Survai data sekunder meliputi tugas pokok dan fungsi aparat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, mekanisme kerja dan fasilitas peralatan pendukung dan standar yang ada. 6. Analisis dan evaluasi standar SDM di bidang ASDP dan penyusunan format standar SDM di bidang ASDP dalam mendukung efektivitas dan efisiensi jasa pelayanan transportasi laut.
7
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
7. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi konsep standar SDM bidang ASDP diharapkan memberikan efektivitas dan efisiensi jasa pelayanan transportasi bagi kepentingan masyarakat/stake holders. A. AKTIVITAS
INVENTARISASI KEBIJAKAN
INVENTARISASI KEBIJAKAN PELAKSANAAN TUGAS KERJA INVENTARISASI STANDAR KOMPETENSI SDM
PENYUSUNAN KONSEP PERSIAPAN PELAKSANAAN RENCANA KERJA STUDI (PEMANTAPAN METLIT)
C. PRODUK
B. TAHAPAN
SURVAI DATA SEKUNDER
KAJIAN KEBIJAKAN BIDANG SDP
TUPOKSI MEK.KERJA FAS, ALAT, DUKUNGAN STANDAR YG ADA
KAJIAN KOMPETENSI DAN KEAHLIAN SDM
SURVAI DATA KUALITATIF PROFESIONAL, KOMPETENSI, AHLI KOMPILASI DATA SURVAI GAMBARAN PROF, KOMP DAN AHLI SDM TRANS. SDP
FGD KAJIAN FORMAT STANDAR SDM TRANS SDP
PENYUSUNAN REKOMENDASI STANDAR KOMPETENSI SDM BID, TRANSPORTASI SDP
GAMBARAN ATAS STANDAR YANG ADA
TAHAP LAPORAN
TAHAP LAPORAN
TAHAP LAPORAN
TAHAP LAPORAN
PENDAHULUAN
ANTARA
SEMI RAMPUNG
AKHIR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DAN EVALUASI
REKOMENDASI
PERSIAPAN
Gambar 5 : Rancangan dan Tahapan Penelitian
8
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
RINGKASAN HASIL SURVEY a. Kompetensi SDP yang ada lebih ke Penyeberangan, sementara Sungai dan Danau relatif belum ada standar kompetensinya. Peraturan dan perundangan yang terbaru sudah memisahkan Sungai Danau dengan Penyeberangan. b. Kompetensi SDP secara umum merujuk ke kompetensi pelayaran dan pelabuhan laut, sesuai dengan STCW dan IMO, demikian juga dengan pelatihan-pelatihan kompetensi dan kecakapan pelaut. c. Secara umum kompetensi SDP dapat dibagai ke dalam 3 bidang, yaitu: Sarana / Kapal, Prasarana / Pelabuhan / Dermaga, dan lain-lain / khusus, seperti: pengerukan, perambuan, pengangkutan barang berbahaya dll. (Pada PP No. 8 Tahun 2010 tentang Angkutan Multimoda, disebutkan Barang Berbahaya atau Dangerous Goods mengikuti standar internasionl. Barang Beracun sudah termasuk bagian Barang Berbahaya / IMDG). d. Bidang kompetensi sarana dan prasarana / kapal dan pelabuhan lebih memiliki standar kompetensi SDM, sedangkan bidang khusus, seperti pengerukan dan perambuan belum ada. Sebagai dasar penyusunan kompetensi menggunakan aturan perundangan yang berlaku. e. Tugas pokok dan fungsi berikut pencapaian masing-masing bidang kompetensi sudah ada, namun untuk uraian kerja dan SOP yang lebih rinci masih belum ada. f. Survei dilaksanakan di instansi pemerintah Pemda: Dinas perhubungan provinsi / Kabupaten, Adpel, Kanpel; PT ASDP – Ferry Persero; dan BP2TD / D.III LLSDP. Instansi Pemda yang paling kurang SDM yang memiliki kompetensi / kualifikasi SDP. g. Banyak petugas di lapangan yang belum mengetahui aturan terbaru serta belum mempunyai kompetensi dan kecakapan yang sesuai dengan jabatan yang diembannya. h. Komposisi Kapal / Sarana berdasarkan umur: 40% di bawah 20 tahun dan 51 % di atas 20 tahun. i. Mayoritas pengelola sarana adalah pihak swasta sebanyak 51%,
kemudian PT. ASDP Ferry (persero) 44%, dan PEMDA sebanyak 5%. j. Pelabuhan penyeberangan / prasarana umumnya dikelola oleh Pemda sebanyak 76 pelabuhan. Diikuti oleh PT ASDP Ferry (Persero) sebanyak 34 unit, terakhir UPT Pelabuhan Penyeberangan hanya mengeloala 3 unit pelabuhan penyeberangan. k. Pada tahun 2011 dan 2012 terdapat beberapa regulasi baru yang berkaitan dengan angkutan sungau danau dan penyeberangan. Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. 9
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
85 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan, maka pengelolaan pelabuhan penyeberangan akan dikelola oleh kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan. Dengan demikian pengelolaan pelabuhan / prasarana, termasuk dengan pengawasan penyebrangan sudah bukan di PT ASDP lagi, semuanya akan dikelola oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan. Pada saat survey ini dilaksanakan, otoritas pelabuhan penyeberangan belum diterapkan. l. Di dalam Peraturan Pemerintah terbaru mengenai SDM Transportasi, sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia Di Bidang Transportasi, SDM SDP tidak dibahas. Di dalam PP tersebut SDM SDP dikategorikan di dalam SDM di bidang pelayaran dan perairan. Sumber daya manusia di bidang transportasi, meliputi: 1) sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; 2) sumber daya manusia di bidang perkeretaapian; 3) sumber daya manusia di bidang pelayaran; 4) sumber daya manusia di bidang penerbangan; dan; 5) sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi m. Dari PP Nomor 51 Tahun 2012 tentang SDM Transportasi dapat dikembangkan suatu gambar besar 22 subsektor SDM transportasi berikut kode 2 huruf unik yang dapat dipergunakan sebagai kodifikasi kompetensi SDM Tranportasi sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 di bawah.
10
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Tabel 1: Kode 2 huruf 22 Subsektor SDM Transportasi
No
Rincian .
1
Kode 2 Huruf LJ
2
a. sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan a. lalu lintas jalan;
3
b. angkutan umum;
UM
4
c. kendaraan;
KE
5
d. prasarana lalu lintas jalan; dan
PL
6
e. keselamatan lalu lintas jalan
KL
7
b. sumber daya manusia di bidang perkeretaapian
KA
8
a. sarana kereta api; dan
SK
9
b. prasarana kereta api.
PK
10
c. sumber daya manusia di bidang pelayaran
AL
11
a. angkutan di perairan / Sungai Danau Penyeberangan
SD
12
b. kepelabuhanan;
KP
13
c. keselamatan dan keamanan pelayaran; dan
KK
14
d. perlindungan lingkungan maritim
LM
15
d. sumber daya manusia di bidang penerbangan
TE
16
a. pesawat udara;
PU
17
b. angkutan udara;
AU
18
c. kebandarudaraan;
BU
19
d. navigasi penerbangan;
NP
20
e. keselamatan penerbangan; dan
SP
21
f. keamanan penerbangan.
AP
22
MM
1
e. sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi a. bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
LL
LL
7
b. bidang perkeretaapian;
KA
10
c. bidang pelayaran; dan/atau
LA
15
d. bidang penerbangan.
TE
11
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Untuk memudahkan kodifikasi dan klasifikasi kompetensi SDM SDP dapat dipetakan menjadi : SDM SDP pada bidang Sarana (Kapal pengangkut) dan SDM SDP Prasarana (Pelabuhan SDP) sebagai berikut:
Gambar 6: Pemetaan Kompetensi ASDP Klasifikasi SDM SDP menjadi dua bagian: sarana dan prasarana SDP ini akan dipergunakan dalam kodifikasi kompetensi. RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (RSKKNI) DI BIDANG SDM SDP Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), terdapat empat tahapan di dalam penetapannya, meliputi: a. Perencanaan penyusunan RSKKNI ; b.Penyusunan RSKKNI; c. Pembakuan RSKKNI; d.Penetapan SKKNI ;
12
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Studi Konsep awal Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) di bidang SDM SDP ini, mencoba penyusunannya dengan mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas nomor : Kep.297/LATTAS/XII/2007, tentang Pedoman Tata Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Dalam menyusun SKKNI, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain adalah : 1. Komite SKKNI sangat perlu melakukan pemetaan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi lingkup sektor, sub sektor, bidang dan sub bidang pekerjaan yang akan disusun RSKKNI nya, sehingga diperoleh kejelasan bidang pekerjaan apa saja yang menjadi target penyusunan RSKKNI nya, untuk menghindari dibelakang hari terjadi duplikasi dan tumpang tindih. Disamping itu bagi instansi Pembina akan lebih mudah untuk mengadakan pemantauan, pembinaan dan pengendalian aspek kelanjutan setelah disahkannya RSKKNI menjadi SKKNI. 2. Acuan untuk melakukan pemetaan terhadap sektor, sub sektor, bidang dan sub bidang menggunakan pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 3. Penentuan Sektor, sub sektor, bidang dan sub bidang pekerjaan akan sangat membantu mengindentifikasi jumlah dan jenis unit kompetensi serta ruang lingkup cakupan kompetensi untuk suatu bidang pekerjaan yang akan disusun dan dituangkan dalam RSKKNI nya. 4. Departemen Teknis Pembina sektor sebagai instansi pembina melalui Komite Teknis di sektornya dianggap pihak yang paling mengetahui dan wajib melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap Tim Penyusun/konsultan yang ditunjuk untuik melakukan penyususn RSKKNI yang menjadi domain pembinaannya . 5. Struktur SKKNI dalam penyusunannya mempunyai urutan sebagai berikut : a. Sektor ; b. Sub Sektor ; c. Bidang ; d. Sub Bidang ; e. Pekerjaan /Bidang keahlian/profesi ; f. Unit Kompetensi; g. Elemen kompetensi ; h. Kriteria untjuk kerja ; i. Batasan variabel ; j. Panduan penilaian dan k. Kompetensi Kunci ;
13
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Struktur SKKNI lebih jelas digambarkan sebagaimana bagan di bawah ini : Gambar 7 Bagan Struktur SKKNI 1. Sektor
2. Sub Sektor
3. Bidang
4. Sub Bidang
5.Pekerjaan/Jabatan/Profesi
6.Unit Kompetensi
8. Kriteria Unjuk Kerja
9. Batasan Variabel 10. Panduan Penilaian
11. Kompetensi Kunci
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ini disusun berdasarkan acuan pola RMCS (Regional Model Competency Standard) sebagaimana yang telah disepakati oleh negara dikawasan Asia Pasifik Penyusunan Unit Kompetensi dengan menggunakan pola RMCS, memuat unsur-unsur : 1. Kode unit 2. Judul unit
14
13. Kualifikasi Kompetensi
12. Level Kompetensi Kunci
7. Elemen Kompetensi
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Deskripsi unit Elemen kompetensi Kriteria unjuk kerja Batasan variabel Panduan penilaian Kompetensi kunci
Unsur-unsur tersebut dalam unit kompetensi harus tercermin pada SKKNI, karena unit kompetensi tersebut akan ditindaklanjuti dalam langkah selanjutnya, untuk keperluan penyusunan program pelatihan, materi uji kompetensi dalam rangka jaminan kualitas tenaga kerja. Pengelompokan unit kompetensi pada SKKNI untuk satu bidang keahlian/pekerjaan dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu: 1. Kelompok Kompetensi Umum (General) Pada Kelompok Kompetensi Umum ini mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan pada hampir semua sub bidang keahlian/pekerjaan. Sebagai contoh kompetensi yang terkait dengan penerapan dan pelaksanaan kebijakan Keselamatan Pelayaran oleh unit kerja, perencanaan tugas yang bersifat rutin, penerapan prosedur-prosedur baku/mutu, komunikasi kerja sesama petugas di tempat kerja dan/atau sesuai kondisi bidang pekerjaan tertentu. 2. Kelompok Kompetensi Inti (Fungsional) Kelompok Kompetensi Inti ini mencakup unit-unit kompetensi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas pokok fungsi pada bidang keahlian/pekerjaan tertentu dan merupakan unit-unit yang harus /wajib tercantum pada bidang keahlian/pekerjaan dimaksud. Sebagai contoh: menerapkan sistem mutu, mengatur dan menganalisis informasi, membuat laporan, membuat rencana kegiatan yang lengkap dan dipersyaratkan pada bidang pekerjaan/keahlian/profesi tersebut. Unit kompetensi inti keberadaannya tidak bisa ditawar dan harus tercantum serta harus dilaksanakan oleh setiap orang/individu yang akan menyandang profesi tersebut. 3. Kelompok Kompetensi Khusus (Spesifik) Kelompok Kompetensi Khusus ini mencakup unit-unit kompetensi yang dapat ditambahkan ke dalam sub bidang keahlian/pekerjaan tertentu yang memerlukan kekhususan/spesialisasi dan memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur. Unit-unit ini sebagai tambahaan khusus yang diperlukan oleh setiap pengguna yang berbeda pada sektor tersebut (muatan lokal). Sebagai contoh pada keahlian pengukuran kapal sektor tertentu memerlukan tambahan persyaratan, misal untuk sektor perhubungan/sub sektor perhubungan laut pekerja pengukuran kapal harus menguasai
15
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
4.
kompetensi pengukuran konstruksi kapal secara teknis (panjang, lebar, dan lain sebagainya dan sebagainya). Kelompok Kompetensi Pilihan (Optional) Kompetensi Pilihan ini mencakup unit kompetensi yang dipilih oleh pekerja, pengguna, sektor tertentu yang bersifat sangat penting dan pada keahlian tertentu/kualifikasi tinggi. Kompetensi pilihan biasanya dipakai untuk mencapai kualifikasi yang dipersyaratkan pada jenis keahlian. Sebagai contoh seorang yang dipersyaratkan untuk menduduki jenjang kualifikasi/jabatan tertentu harus menguasai kompetensi dari salah satu disiplin ilmu, keahlian dan pengalaman di bidangnya selama kurun waktu tertentu. Kerangka Kualifikasi pada dasarnya adalah penetapan terhadap tingkat/jenjang kualifikasi pada suatu bidang pekerjaan yang akan disusun Rancangan SKKNI nya. Berdasarkan amanat PP No. 31 Tahun 2006 tentang Sislatkernas pasal 5 ayat (2), bahwa Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ditetapkan sebanyak 9 (sembilan) jenjang yaitu dari jenjang terendah sertifikat I sampai dengan jenjang tertinggi sertifikat IX. Sebagai acuan penuangan kerangka kualifikasi, berikut ini kisi-kisi parameter nya ( lihat tabel dibawah ini) . Tabel 2 Rumusan parameter KKNI berdasarkan PP 31 Tahun 2006.
KUALIFIKASI
KEGIATAN
PARAMETER-PARAMETER PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
I
Melaksanakan kegiatan: Lingkup terbatas Berulang dan sudah biasa Dalam konteks yang terbatas
Mengungkap kembali Menggunakan pengetahuan terbatas Tidak memerlukan gagasan baru
II
Melaksanakan kegiatan : Lingkup agak luas Mapan dan sudah biasa Dengan pilihanpilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin
Menggunakan pengetahuan Dasar operasional Memanfaatkan informasi yang tersedia Menerapkan pemecahan masalah yang sudah baku Memerlukan 16
Terhadap kegiatan sesuai arahan Dibawah pengawasan langsung Tidak ada tanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain Terhadap kegiatan sesuai arahan Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu Dapat diberi tanggung jawab
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KUALIFIKASI
III
KEGIATAN
Melaksanakan kegiatan:
Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku Dengan pilihanpilihan terhadap sejumlah prosedur Dalam sejumlah konteks yang sudah biasa
PARAMETER-PARAMETER PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
sedikit gagasan baru Menggunakan pengetahuanpengetahuan teoritis yang relevan Menginterpretasi kan informasi yang tersedia Menggunakan perhitungan dan pertimbangan Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku
membimbing orang lain
Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan otonomi terbatas Di bawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu Bertanggung jawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja Dapat diberi tanggung jawab terhadap hasil kerja orang lain
IV
Melakukan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan kete-rampilan dan penalaran khusus Dengan pilihanpilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa
Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis Membuat interpretasi analisis terhadap data yang tersedia Pengambilan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalah-masalah yang konkrit dan kadang-kadang tidak biasa
Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas dan mutu hasil kerja Dapat diberi tanggung jawab terhadap kualitas dan mutu hasil kerja orang lain
V
Melakukan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan
Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang
Melakukan : Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain
17
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KUALIFIKASI
VI
VII
KEGIATAN
PARAMETER-PARAMETER PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
penalaran teknis cukup di khusus beberapa area (spesialisasi) Membuat Dengan pilihaninterpretasi analitik pilihan yang terhadap sejumlah sangat luas data yang tersedia terhadap yang memiliki sejumlah cakupan yang luas prosedur yang Menentukan baku dan tidak metode-metode dan baku prosedur yang tepat Yang guna dalam memerlukan pemecahan banyak pilihan sejumlah masalah prosedur standar yang konkrit yang maupun non mengandung standar unsur-unsur teoritis Dalam konteks yang rutin maupun non rutin Melakukan Menggunakan kegiatan : pengetahuan Dalam ruang khusus yang lingkup yang mendalam pada sangat luas dan beberapa bidang memerlukan Melakukan keterampilan analisis, mem-buat penalaran teknis ulang dan khusus mengevaluasi Dengan pilihaninformasipilihan yang informasi yang sangat luas cakupannya luas terhadap Merumuskan sejumlah langkah-langkah prosedur yang pemecahan yang baku dan tidak tepat, baik untuk baku serta masalah yang kombinasi konkrit maupun prosedur yang abstrak tidak baku Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah-ubah sangat tajam Mencakup keterampilan pengetahuan dan
18
Dengan pedoman atau fung-si umum yang luas Kegiatan memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja Dapat diberi tanggung jawab terhadap pencapaian hasil kerja kelompok
Melaksanakan : Pengelolaan kegiatan/ proses kegiatan Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tertentu Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok Dapat diberi tanggung jawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi
tanggung jawab yang
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KUALIFIKASI
VIII
IX
KEGIATAN
PARAMETER-PARAMETER PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
memungkinkan seseorang untuk: Menjelaskan secara sistemik dan koheren atas prinsip-prinsip sesama dari suatu bidang dan, Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri di suatu bidang, menunjukkan kemandirian intelektual secara analisis yang tajam dan komunikasi yang baik Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggung jawab yang memungkinkan seseorang untuk: Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggung jawab yang memungkinkan seseorang untuk: Mengembangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI disusun untuk menyediakan satu set kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi yang komprehensif di Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data statistik menurut kegiatan ekonomi, serta untuk mempelajari keadaan atau perilaku ekonomi menurut kegiatan ekonomi. Dengan penyeragamanan tersebut, data statistik kegiatan ekonomi dapat dibandingkan dengan format yang standar pada tingkat internasional, nasional, maupun regional. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 yang diterbitkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia merupakan revisi dari KBLI Tahun 2005. Revisi klasifikasi dilakukan karena terjadinya pergeseran lapangan usaha dan munculnya beberapa lapangan usaha baru, yang menyebabkan banyak kegiatan ekonomi belum ada klasifikasinya. Revisi juga menghasilkan klasifikasi yang lebih rinci dan lebih lengkap dibandingkan versi sebelumnya untuk mengidentifikasi pergeseran lapangan usaha dan munculnya kegiatan ekonomibaru. Dengan demikian data ekonomi dapat dikumpulkan dan disajikan dalam format yang didesain untuk tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan kebijakan, yang dapat lebih merefleksikan fenomena perekonomian terkini.
19
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Struktur dan pemberian kode KBLI adalah sebagai berikut : a. Kategori, menunjukkan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi. Penggolongan ini diberi kode satu digit kode alfabet. Dalam KBLI, seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U. b. Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori. Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa golongan pokok (sebanyak-banyaknya lima golongan pokok, kecuali industri pengolahan) menurut sifat masing-masing golongan pokok. Setiap golongan pokok diberi kode dua digit angka. c. Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari golongan pokok (butir b). Kode golongan terdiri dari tiga digit angka, yaitu dua digit angka pertama menunjukkan golongan pokok yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan ekonomi dari setiap golongan yang bersangkutan. Setiap golongan pokok dapat diuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan golongan. d. Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonomi yang tercakup dalam suatu golongan (butir c). Kode Subgolongan terdiri dari empat digit, yaitu kode tiga digit angka pertama menunjukkan golongan yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan ekonomi dari Subgolongan bersangkutan. Setiap golongan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi sebanyakbanyaknya sembilan Subgolongan. e. Kelompok, dimaksudkan untuk memilah lebih lanjut kegiatan yang dicakup dalam suatu ’Subgolongan’ menjadi beberapa kegiatan yang lebih homogen. Sehingga kodifikasi SDP menjadi:
20
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
H
50
(1)
(2)
02 (3) KBLI
01 (4)
02 (5)
01 (6)
00 (7)
I (8)
01 (9)
Pakar, Praktisi dan LDP/Stakeholder
(1)
H
Kategori, kegiatan JASA TRANSPORTASI DAN : PERGUDANGAN diisi dengan kategori H
(2)
50
:
(3)
02
Golongan,. 02: Angkutan Sungai Danau dan : Penyeberangan
01
Sub Golongan : 01: ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN : PENYEBERANGAN UNTUK PENUMPANG
(4)
(5)
(6)
02 01
00 (7)
I
(8)
(9)
01
Golongan Pokok: 50 ANGKUTAN AIR
Kelompok: . 02: ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU : UNTUK PENUMPANG DENGAN TRAYEK TIDAK TETAP DAN TIDAK TERATUR Sub Kelompok: : 01: Sarana Angkutan / Kapal 02: Prasarana / Pelabuhan SDP Bagian: 00 Semua Golongan 01 Golongan A, Perahu kecil : 02 Golongan B. Perahu sedang 03 Golongan C, Perahu besar, > 7 GT 04 Golongan D, Penyeberangan Kualifikasi kompetensi, untuk menetapkan jenjang kualifikasi kompetensi kerja dan yang terendah s/d yang tertinggi untuk masing-masing nama pekerjaan/jabatan/profesi, diisi dengan 1 digit angka romawi dengan mengacu pada perjenjangan KKNI, yaitu: : - Kualifikasi I untuk Sertifikat 1 - Kualifikasi II untuk Sertifikat 2 - Kualifikasi III untuk Sertifikat 3 - Kualifikasi IV untuk Sertifikat 4 - Kualifikasi V s/d IX untuk Sertifikat 5 s/d 9 Versi, untuk Paket SKKNI diisi dengan nomor urut versi dan : menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02 dan seterusnya.
21
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Standar Kompetensi Kerja disusun menggunakan format standar kompetensi kerja. Untuk menuangkan standar kompetensi kerja menggunakan urutan-urutan sebagaimana struktur SKKNI. Dalam SKKNI terdapat daftar unit kompetensi yang terdiri atas unit-unit kompetensi yang sebelumnya telah teridentifikasi dan disepakati masuk dalam cakupan bidang pekerjaan yang disusun RSKKNI nya. Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari susunan daftar unit kompetensi sebagai berikut : a. Kode Unit Kompetensi Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi., yaitu : T
R A (1)
.
S D (2)
1 1 (3)
.
0
0 (4)
1
.
0 1 (5)
1) Sektor/Bidang Lapangan Usaha : Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 huruf kapital dari nama sektor/bidang lapangan usaha. TRANSPOR & PERGUDANGAN (TRA). 2) Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha : Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang. SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN: SD 3) Kelompok Unit Kompetensi : Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 1 digit angka pertama untuk masing-masing kelompok, yaitu : 1: Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general) 2: Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional). 3. Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifik) 4. Untuk kode kelompok unit kompetensi pilihan (optional) Satu digit angka kedua untuk pilihan : 1: Untuk kode Kelompok Sarana SDP 2: Untuk kode Kelompok Prasarana SDP 4) Nomor urut unit kompetensi Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor urut unit kompetensi ini 22
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
disusun dari angka yang paling rendah ke angka yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung jawabnya ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek. 5) Versi unit kompetensi Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan penyusunan/penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali, revisi dan atau seterusnya. b. Judul Unit Kompetensi Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang terukur. 1) Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi diberikan contoh antara lain : memperbaiki, mengoperasikan, melakukan, melaksanakan, menjelaskan, mengkomunikasikan, menggunakan, melayani, merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain. 2) Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi sedapat mungkin dihindari penggunaan kata kerja antara lain : memahami, mengetahui, menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan atau yang sejenis. c. Diskripsi Unit Kompetensi Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat menjelaskan secara singkat isi dari judul unit kompetensi mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaan dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.
yang yang yang yang
d. Elemen Kompetensi Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2 sampai 5 elemen kompetensi.
23
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Kandungan dari elemen kompetensi pada setiap unit kompetensi dapat mencerminkan unsur : ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”. e. Kriteria Unjuk Kerja Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Untuk setiap elemen kompetensi dapat terdiri 2 s/d 5 kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif. Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus memperhatikan keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis dengan memperhatikan level taksonomi Bloom dan pengembangannya yang terkait dengan aspek-aspek psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit kompetensi. f. Batasan Variabel Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan: 1) Konteks variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu, dan kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. 2) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi. 3) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi. 4) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi. g. Panduan Penilaian Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi: 1)
Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain : prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi tertentu, dan unit kompetensi yang
24
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
2)
3)
4)
5)
harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit kompetensi lain. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagai contoh pengujian dilakukan dengan metode test tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di tempat kerja dan menggunakan alat simulator. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang untuk menemukenali sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.
h. Kompetensi Kunci Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci antara lain:
1) Mengumpulkan, 2) 3) 4) 5) 6) 7)
menganalisa dan mengorganisasikan informasi. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Masing-masing dari ketujuh kompetensi kunci tersebut, memiliki tingkatan dalam tiga katagori. Katagori sebagaimana dimaksud tertuang dalam tabel gradasi kompetensi kunci berikut (Lihat tabel gradasi kompetensi kunci). Tabel gradasi kompetensi menggambarkan:
kunci
merupakan
Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci) Tingkat/nilai (1, 2 dan 3).
25
daftar
yang
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Tabel 3 Gradasi (Tingkatan) Kompetensi Kunci KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT 1 “Melakukan Kegiatan”
TINGKAT 2 “Mengelola Kegiatan”
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi
Mengikuti pedoman yang ada dan merekam dari satu sumber informasi
Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi
2. Mengkomunikasika n informasi dan ideide
Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi kontek komunikasi sesuai jenis dan gaya berkomunikasi.
Menerapkan gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai.
3. Merencanakan dan meng-organisasikan kegiatan
Bekerja di bawah pengawasan atau supervisi
4. Bekerjasama dengan orang lain & kelompok
Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami /aktivas rutin
Mengkoordinir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
Melaksanakan tugastugas yang sederhana dan telah ditetapkan
6.
Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan /supervisi
Memecahkan masalah
Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang komplek Memecahkan masalah untuk tugas rutin secara mandiri berdasarkan pedoman/ panduan
26
TINGKAT 3 “Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses” Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi kualitas informasi Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi. Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan dan prioritas kerja. Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek. Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik dan matematis Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metoda yang sistimatis
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KOMPETENSI KUNCI 7. Menggunakan teknologi
TINGKAT 1 “Melakukan Kegiatan”
TINGKAT 2 “Mengelola Kegiatan”
Menggunakan teknologi untuk membuat barang dan jasa yang sifatnya berulang-ulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/ supervisi
Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, meng-organisasikan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain
TINGKAT 3 “Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses” Menggunakan teknologi untuk membuat desain/merancang, menggabungkan, memodifikasi dan mengembangkan produk barang atau jasa
Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan SKKNI, kemampuan telusur, dan ekivalensi dengan sistem diklat sertifikasi, SOP industri, serta penerapan pada aparatur, maka dapat dibuat matriks sebagai berikut:
Pada dasarnya kompetensi berdasarkan jabatan serta pendidikan dan pelatihan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu: (1) kompetensi berdasarkan diklat untuk masyarakat (non-aparatur); (2) kompetensi berdasarkan diklat untuk aparatur.
27
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
Variabel kompetensi aparatur banyak ditentukan dan diatur oleh pemerintah, sehingga dalam penelitian ini lebih ditekankan kompetensi berdasarkan diklat untuk masyarakat / non-aparatur. Sebagaimana telah dibahas di atas, khusus untuk kompetensi SDM transportasi SDP dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: (1) Kelompok kompetensi SDM Sarana / Kapal SDP (2) Kelompok kompetensi SDM Prasarana / Pelabuhan SDP Berdasarkan pengelompokkan tersebut dapat disusun kompetensi SDP sebagai berikut: KOMPETENSI SDM SARANA SDP Secara umum, SDM sarana SDP adalah awak kapal atau petugas yang pernah menjadi awak kapal untuk SDM pengawas dan penguji. Susunan dan jabatan awak kapal SDP terdiri dari: a. Nakhoda, yaitu pimpinan tertinggi diatas kapal dan bertanggung jawab atas pengoperasian kapal beserta muatannya b. Juru Mudi, yaitu pembantu utama nakhoda untuk mengemudikan kapal dan bertanggungjawab atas muatan kapal c. Juru Mesin, yaitu pembantu nakhoda yang bertanggungjawab untuk mengoperasikan mesin penggerak kapal dan mesin-mesin lain yang ada. d. Awak kapal lainnya, yaitu awak kapal selain nakhoda, Juru Mudi dan Juru Mesin 1. Unit Kelompok Kompetensi Umum (6) No. 1 2 3 4 5 6
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
TRA.SD.11.001.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di atas Kapal TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau
28
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √ √ √ √ √
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
2. Unit Kelompok Kompetensi Inti (13) No.
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
7
TRA.SD.21.001.01
8 9
TRA.SD.21.002.01 TRA.SD.21.003.01
Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar
10
TRA.SD.21.004.01
11
TRA.SD.21.005.01
Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP
12 13
TRA.SD.21.006.01 TRA.SD.21.007.01
Melakukan Berbagai Jenis Komunikasi di Kapal Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal
14 15
TRA.SD.21.008.01 TRA.SD.21.009.01
Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek
16
TRA.SD.21.010.01
17
TRA.SD.21.011.01
Memberikan dan memonitor pelayanan kepada pelanggan (pengguna jasa SDP) Mengidentifikasi Konstruksi Bangunan Kapal Dan Menghitung Stabilitas Kapal SDP
18
TRA.SD.21.012.01
19
TRA.SD.21.013.02
Merencanakan Trek Pelayaran, Menentukan Posisi Dan Arah Haluan Kapal Mengoperasikan sistem kelistrikan
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
mengoperasikan perlengkapan pemindahan muatan tetap/dapat bergerak membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar
3. Unit Kelompok Kompetensi Khusus (2) No. 20 21
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
TRA.SD.31.001.01 Penerapan hukum pelayaran sungai , danau, dan penyeberangan TRA.SD.31.002.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
29
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √ √
√
√
√
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
KOMPETENSI SDM PRASARANA SDP 1. Unit Kelompok Kompetensi Umum (4) No. 1 2 3 4
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja TRA.SD.12.002.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran TRA.SD.12.003.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR TRA.SD.12.004.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
2. Unit Kelompok Kompetensi Inti (6) No.
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
5
TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya
6
TRA.SD.22.002.01 mengelola urusan administrasi pelabuhan
7
TRA.SD.22.003.01 melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan;
8 9
10
Level Kualifikasi 1 2 3 4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan TRA.SD.22.008.01 Memahami Sistem Komunikasi
30
√ √
√
√
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
3. Kelompok Kompetensi Khusus (5) No.
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
11 12
TRA.SD.32.001.01 Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau TRA.SD.32.002.01 Melakukan pengujian Sarana SDP
13 14 15
TRA.SD.32.003.01 Melakukan Pengerukan Alur TRA.SD.32.004.01 Melakukan Perawatan Perambuan TRA.SD.32.005.01 Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √
√
√
√
√
√ √
√ √
√
v
HASIL PENELITIAN : 1.
2.
3.
4.
Pada laporan akhir (Final Report) telah disusun sebanyak 36 (tiga puluh enam) Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) di bidang Transportasi perairan Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP) pengembangan dari kerangka acuan kerja yang ada. Sesuai dengan aturan perundangan, kompotensi SDM transportasi SDP termasuk dalam subsektor Pelayaran, bidang Angkutan Perairan, sehingga ketentuan nasional dan internasional kelautan (IMO dan ILO) yang dipergunakan sebagai acuan dasar penyusunan standar kompetensi ini. Khusus untuk kompetensi pelaut sudah terdapat standar kompetensi serta sertifikat kecakapan dan keterampilan sesuai STCW. Demikian pula dengan standar kompetensi SDM Penyeberangan antar pulau (ferry) mengikuti standar STCW. Sehinggga kajian ini lebih memfokuskan standar kompetensi SDM SDP untuk kualifikasi Awak Kapal Di Bawah GT.7 – 35 GT Yang Berlayar Tidak Melebihi 12 – 30Mil dari Garis Pantai. Konsep awal Rancangan Studi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) di bidang SDM transportasi, sungai, danau, dan penyeberangan diusun mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas nomor: Kep.297/LATTAS/XII/2007, tentang Pedoman Tata Cara Penyusunan
31
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
5.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sebagaimana yang tertuang pada Bab VI laporan studi ini. Sebelum dituangkan ke dalam format SKKNI, terlebih dahulu dilakukan proses penelusuran dan harmonisasi dengan sistem sertifikasi pendidikan pelatihan yang diadakan oleh Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut struktur organisasi yang ada, serta identifikasi dari dunia industri, termasuk Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 dengan tetap mengikuti kerangka acuan kerja yang ada. Namun demikian, masalah klasifikasi dan kodifikasi SKKNI SDM Transportasi perlu didiskusikan bersama agar diperoleh gambaran besar mengenai kodifikasi SDM Transportasi secara keseluruhan.
REKOMENDASI HASIL PENELITIAN UNTUK KEMENTERIAN PERHUBUNGAN : 1. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) SDM di bidang SDP yang telah tersusun dalam laporan Draft Final ini perlu ditindaklanjuti lebih jauh di dalam Rapat Teknis dan Pra Konvensi untuk kemudian dibakukan dan ditetapkan menjadi SKKNI. 2. Konsep Awal Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) SDM di bidang SDP perlu ditindak-lanjuti dengan melibatkan direktorat teknis terkait, dalam hal ini Direktorat Jenderal perhubungan Darat, sebagai unit kerja yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi aparatur di bidang Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan sekaligus sebagai pembina di bidang transportasi SDP. 3. Perlu pula dilibatkan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat dan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut sebagai dasar pengembangan RSKKNI di bidang Transportasi SDP. 4. Konsep awal Rancangan Studi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) di bidang SDM SDP ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu dimohon masukan dan koreksi.
32
Studi Penyusunan Konsep Standar Di Bidang SDM Transportasi SDP
LAMPIRAN NASKAH RSSKNI SDM SDP
33
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP) mempunyai peran yang sangat besar dalam menghubungkan daerah-daerah di Indonesia, termasuk daerah terpencil dan perairan pedalaman. Sebagai negara kepulauan, penduduk, sumber daya alam, dan kekuatan ekonomi tersebar di sejumlah wilayah (pulau-pulau), sehingga membutuhkan sarana penghubung, dan salah satunya berupa angkutan sungai danau dan penyeberangan. Angkutan penyeberangan berperan sebagai jembatan yang menyambungkan sistem jaringan jalan raya ataupun jalur kereta api yang terputus karena adanya perairan, sedangkan Angkutan Sungai dan Danau adalah kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan untuk mengangkut penumpang dan barang yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai dan danau. Tersedianya sumber daya manusia SDP yang kompeten memerlukan dukungan pendidikan dan pelatihan serta pengalaman. Kondisi ini menjadi tantangan yang dihadapi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan tangguh dalam menjalankan tugas dan fungsi yang dibebankannya. Guna mendorong dan merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara sistematis antara lain dalam hal sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya, termasuk melalui standardisasi dan sertifikasi kompetensi. Untuk hal ini diperlukan kerjasama dunia usaha/industri, pemerintah dan lembaga diklat baik formal maupun non formal untuk merumuskan suatu standar kompetensi kerja yang bersifat nasional, khususnya pada Sektor Transportasi Sub Sektor Sungai, Danau, dan Penyeberangan. Standardisasi yang dapat menyamakan persepsi, diakui oleh semua pihak, dapat digunakan untuk mendokumentasikan, dan mengimplementasikan syarat-syarat sebagai panduan dalam menentukan siapa yang mampu memangku suatu jabatan tertentu, sehingga memastikan bahwa yang bersangkutan mampu memberikan pelayanan yang prima. Penetapan standardisasi kompetensi kerja merupakan upaya agar pegawai yang memenuhi standar tersebut mempunyai kualitas,
1
sehingga dapat bekerja efektif dan efisien sesuai dengan 5 (lima) Citra Manusia Perhubungan : -
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman. Tangguh menghadapi tantangan Terampil dan berprilaku gesit,ramah,sopan serta ligas Tanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan jasa perhubungan.
Undang-undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran dan Undangundang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan yang sesuai. Selain itu Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional: prinsip dasar pelatihan kerja berbasis pada kompetensi kerja dan program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah uraian kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menduduki jabatan tertentu yang berlaku secara nasional. Dengan dirumuskannya SKKNI ini terjadi suatu hubungan timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga Diklat yaitu bagi perusahaan/industri harus dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan, untuk menjamin kesinambungan usaha atau industri. Sedangkan pihak lembaga diklat akan menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam mengembangkan progam dan kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sementara pihak pemerintah menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara menyeluruh. Dengan adanya SKKNI Sektor Transportasi Subsektor Sungai, Danau, dan Penyeberangan, diharapkan kompetensi SDM SDP dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan secara berkesinambungan.
2
B. TUJUAN Penyusunan Standar kompetensi Sektor Transportasi Sub Sektor Perairan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan mempunyai tujuan yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian SDP sesuai dengan kebutuhan masingmasing pihak di antaranya : 1.
Institusi pendidikan dan pelatihan Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
2.
Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja Membantu penilaian unjuk kerja Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan Untuk membuat uraian jabatan
3.
Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
Selain tujuan tersebut di atas, tujuan lain dari penyusunan standar ini adalah untuk mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah : 1.
Menyesuaikan penyusunan standar kompetensi tersebut dengan kebutuhan industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan skunder secara komprehensif.
2.
Menggunakan referensi dan rujukan dari standar–standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Agreement– MRA).
3.
Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional.
3
C. PENGERTIAN SKKNI Pengertian SKKNI diuraikan sebagai berikut : 1. Kompetensi Berdasarkan pada arti estimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja.Sehingga dapat dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan. 2. Standar Kompetensi Standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar diartikan sebagai ”Ukuran” yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan dalam suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. 3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dikuasainya standar kompetensi seseorang, maka yang bersangkutan mampu :
tersebut
oleh
a) Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. b) Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan c) Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula
4
d) Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
D. PENGGUNAAN STANDAR NASIONAL INDONESIA
KOMPETENSI
KERJA
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk : - Menyusun uraian pekerjaan. - Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. - Menilai unjuk kerja seseorang. - Sertifikasi profesi di tempat kerja. Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu : - Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. - Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. -
Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda
E. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Transportasi Sub Sektor Sungai, Danau, dan Penyeberangan mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Per.21/Men/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sebagai berikut : 1. Kode Unit Kompetensi. Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu : X
X X (1)
X
X (2)
0
0 (3)
0 0 0 (4)
0 0 (5)
5
0 a. Sektor /Bidang Lapangan Usaha. Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 huruf kapital dari nama sektor/bidang lapangan usaha. b. Sub Sektor /Sub Bidang Lapangan Usaha : Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang. c. Kelompok Unit Kompetensi. Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angka untuk masing- masing kelompok, yaitu : 01 02 03 04
Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general). Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional) Untuk kode Kelompok unit kompetensi khusus (spesifik) Untuk kode Kelompok unit kompetensi pilihan (optional).
d. Nomor urut unit kompetensi. Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003, dan seterusnya pada masingmasing kelompok unit kompetensi. Nomor urut unit kompetensi inidisusun dari angka yang paling rendah ke angka yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung jawabnya ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek. e. Versi unit kompetensi. Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01,02, dan seterusnya versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan penyusunan/penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali, revisi dan/atau seterusnya.
2. Judul Unit Kompetensi.
6
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalah sebagai bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang terukur. a. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi diberikan contoh antara lain : memperbaiki, mengoperasikan, menggunakan, melayani, merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain. b. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi sedapat mungkin dihindari penggunaan kata kerja antara lain : memahami, mengetahui, menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan atau yang sejenis. 3. Diskripsi Unit Kompetensi. Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara singkat isi dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaan yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi. 4. Elemen Kompetensi. Elemen Kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang mengindentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2 sampai 5 elemen kompetensi. Kandungan dari keseluruhan elemen kompetensi pada setiap unit kompetensi harus mencerminkan unsur : ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”. 5. Kriteria Unjuk Kerja. Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Untuk setiap
7
elemen kompetensi dapat terdiri 2 s/d 5 kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif. Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus memperhatikan keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis dengan memperhatikan level taksonomi Bloom dan pengembangannya yang terkait dengan aspek-aspek prikomotorik, kognitif dan efektif sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit kompetensi. 6. Batasan Variabel. Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan : a. Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu, dan kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi. c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi. d. Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi. 7. Panduan Penilaian. Panduan penilaianini digunakan untuk membantu penilaian dalam melakukan penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi : a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain : prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi tertentu, dan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit kompetensi lain. b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup penilaian mana yang
8
seharusnya dilakukan, sebagai contoh pengujian dilakukan dengan metode test tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di tempat kerja dan menggunakan alat simulator. c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu. d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu. e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang untuk menemukenali sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu. 8. Kompetensi Kunci. Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci antara lain : a. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi. b. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide. c. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. d. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok. e. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis. f. Memecahkan masalah. g. Menggunakan teknologi. Masing-masing dari ketujuh kompetensi kunci tersebut, memiliki tingkatan dalam tiga kategori. Kategori sebagaimana dimaksud tertuang dalam tabel gradasi kompetensi kunci berikut (lihat tabel gradasi kompetensi kunci). Tabel gradasi kompetensi kunci merupakan daftar yang menggambarkan : a. Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci); b. Tingkat /nilai (1, 2 dan 3). Dari Tabel Gradasi kompetensi kunci, setelah dilakukan analisis terhadap masing- masing nilai kompetensi kunci, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan penjumlahan nilai setiap kompetensi kunci yang digunakan sebagai pedoman penetapan tingkat/derajat kemudahan atau kesulitan dari unit kompetensi tertentu.
9
F. GRADASI KOMPETENSI KUNCI TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT I ”Melakukan Kegiatan”
TINGKAT 2 ”Mengelola Kegiatan”
TINGKAT 3. ”Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses”
1.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi.
Mengikuti pedoman yang ada dan merekam dari satu sumber informasi.
Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi.
Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi kualitas informasi.
2.
Mengkomunikasika n informasi dan ideide.
Menerapkan bentuk Komunikasi untuk mengantisipasi Kontek komunikasi sesuai jenis dan gaya berkomunikasi.
Menerapkan gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai.
Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi.
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
Bekerja di pengawasan supervisi.
Mengkoordinir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja.
Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan dan prioritas kerja.
4.
Bekerjasama dengan orang lain & kelompok.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami /aktivitas rutin.
Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan.
Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatankegiatan yang bersifat komplek.
5.
Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.
Melaksanakan tugastugas yang sederhana dan telah ditetapkan.
Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugastugas yang komplek.
Bekerjasama dalam Menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik dan matematis.
6.
Memecahkan masalah.
Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan/ supervisi.
Memecahkan masalah untuk tugas rutin secara mandiri berdasarkan pedoman/panduan.
Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metode yang sistimatis.
7.
Menggunakan teknologi.
Menggunakan teknologi untuk membuat barang dan jasa yang sifatnya berulang-ulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/ supervisi.
Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain.
Menggunakan teknologi untuk membuat desain / merancang, menggabungkan, memodifikasikan dan mengembangkan produk barang atau jasa.
bawah atau
10
G. RUMUSAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA. KUALIFIKAS I KEGIATAN
I
II
III
IV
Melaksanakan kegiatan : Lingkup terbatas. Berulang dan sudah biasa. Dalam konteks yang terbatas.
PARAMETER PENGETAHUAN Mengungkap kembali. Menggunakan pengetahuan yang terbatas. Tidak memerlukan gagasan baru.
Melaksanakan kegiatan : Menggunakan Lingkup agak luas. pengetahuan dasar operasional. Mapan dan sudah biasa. Memanfaatkan informasi yang Dengan pilihan-pilihan tersedia. yang terbatas terhadap Menerapkan sejumlah tanggapan pemecahan masalah rutin. yang sudah baku. Memerlukan sedikit gagasan baru.
TANGGUNG JAWAB Terhadap kegiatan sesuai arahan. Dibawah pengawasan langsung. Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain. Terhadap kegiatan sesuai arahan. Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu. Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu. Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku. Dengan pilihan-pilihan terhadap sejumlah prosedur. Dalam sejumlah konteks yang sudah biasa.
Menggunakan Pengetahuan – pengetahuan teoritis yang relevan. Menginteprestasikan informasi yang tersedia. Menggunakan perhitungan dan pertimbangan. Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.
Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan otonomi terbatas. Dibawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu. Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja. Dapat diberi tanggung jawab terhadap hasil kerja orang lain.
Melakukan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis. Dengan pilihan-pilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur. Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa.
Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis. * Membuat interpretasi analistis data yang tersedia. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidahkaidah yang berlaku. Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalahmasalah yang kongkrit dan kadangkadang tidak biasa.
Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri. Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas. Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja. Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
11
KUALIFIKAS I KEGIATAN
V
VI
PARAMETER PENGETAHUAN
Melakukan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialis). Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku. Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar. Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.
Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area. Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas. Menentukan metoda – metoda dan prosedur yang tepat guna, dalam pemecahan sejumlah masalah yang kongkrit yang mengandung unsurunsur teoritis.
Melakukan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus. Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta kombinasi prosedur yang tidak baku. Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah-ubah sangat tajam.
Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang. Melakukan analisis, mem- format ulang dan Mengevaluasi informasi-informasi yang cakupannya luas. Merumuskan langkahlangkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrit maupun abstrak.
TANGGUNG JAWAB Melakukan : Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain. Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas. Kegiatan yang memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja. Dapat diberi tanggung jawab terhadap pencapaian hasil.
Melaksanakan : Pengelolaan kegiatan/ proses kegiatan. Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tertentu. Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok. Dapat diberi tanggung jawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi.
VII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : Menjelaskan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang, menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik.
VIII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional.
IX
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.
12
H. KELOMPOK KERJA Untuk menetapkan kelompok kerja penyusun RSKKNI yang dibentuk oleh Departemen Teknis Pembina Sektor menggunakan format sebagai contoh dibawah ini. 1. Format Komite SKKNI. Informasi yang dimasukka dalam pembentukan komite SKKNI terdiri dari Nomor, Nama, Jabatan di instansi, Jabatan dalam tim dan keterangan. NO
NAMA
JABATAN DI INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
KETERANGAN
1
2
3
4
5
2. Format Panitia Teknis. Informasi yang dimasukkan dalam pembentukan panitia teknis terdiri dari Nomor, Nama, Jabatan di instansi, Jabatan dalam tim dan keterangan. NO
NAMA
JABATAN DI INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
KETERANGAN
1
2
3
4
5
3. Format Tim Penyusun SKKNI. Informasi yang dimaksudkan dalam pembentukan tim penyusun SKKNI terdiri dari Nomor, Nama, Jabatan di instansi, Jabatan dalam tim dan keterangan. NO
NAMA
JABATAN DI INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
KETERANGAN
1
2
3
4
5
4. Format Pembentukan Panitia Konvensi RSKKNI. Informasi yang dimasukkan dalam pembentukan panitia konvensi RSKKNI terdiri dari Nomor, Nama, Jabatan di instansi, Jabatan dalam tim dan keterangan. NO
NAMA
JABATAN DI INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
KETERANGAN
1
2
3
4
5
Keterangan : Kolom keterangan diisi hal-hal lain yang dianggap penting.
13
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA.
A.
KODIFIKASI PEKERJAAN/PROFESI. Pemberian kode pada suatu kualifikasi pekerjaan/berdasarkan hasil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi, diisi dan ditetapkan dengan mengacu dengan “Format Kodifikasi Pekerjaan/Jabatan “ sebagai berikut : H (1)
50 (2)
02 (3)
0 (4)
0 (5)
1 (6)
2 (7)
III (8)
01 (9)
(1)
H
: dengan huruf kapital dari kategori lapangan usaha
(2)
50
: dengan 2 digit angka sesuai nama golongan pokok Angkutan
Kategori H, merupakan garis pokok penggolongan kegiatan Transportasi ekonomi, diisi Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori, diisi
(3)
02
(4)
0
(5)
(6)
(7)
0
1
2
:
:
:
:
:
(8)
III
:
(9)
01
:
Perairan Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari golongan pokok, diisi dengan 2 digit angka sesuai nama golongan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Sub Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonomi yang tercakup dalam suatu golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama sub golongan lapangan usaha: 0 Semua; 1 Angkutan Penumpang; 2 Angkutan Barang Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub golongan menjadi beberapa kegiatan yang lebih homogen, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama kelompok lapangan usaha 0 Umum; 1 Nautika; 2 Teknika; 3 Lain-lain Sub Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu kelompok, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama sub kelompok lapangan usaha: 1 Umum; 2 Inti, 3 Khusus; 4 Pilihan Bagian, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub kelompok menjadi nama-nama pekerjaan (paket SKKNI), diisi dengan 1 digit angka sesuai nama bagian lapangan usaha 0 Umum; 1 Perencana; 2 Operasional; 3 Pemeriksa/ Pengawas; 4 Lain-lain Kualifikasi kompetensi, untuk menetapkan jenjang kualifikasi kompetensi kerja dan yang terendah s/d yang tertinggi untuk masing-masing nama pekerjaan/jabatan/profesi, diisi dengan 1 digit angka romawi dengan mengacu pada perjenjangan KKNI, yaitu: - Kualifikasi I untuk Sertifikat 1 - Kualifikasi II untuk Sertifikat 2 - Kualifikasi III s/d IX untuk Sertifikat 3 s/d 9 Versi 01, untuk Paket SKKNI diisi dengan nomor urut versi dan menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02 dan seterusnya.
14
Nomor (1) s/d (4) pada berpedoman pada UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan mengacu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Keterangan:
B.
Peta KKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang. Sektor Sub Sektor Bidang Penyeberangan Subbidang dan Barang)
: Transportasi : Angkutan Air : Sungai, Danau, dan : Semua (Penumpang Area Bidang/Sub Bidang Pekerjaan atau Jabatan
Jenjang /Level KKNI
1
Kualifikasi Berjenjang
Kualifikasi Tertentu pada Profesi Tertentu
1. Sarana < 7 - 35 GT
2. Prasarana
3. Lain-lain
2
3
4
5
Sertifikat IX
S3
Sertifikat VIII
S2 / Spesialis
Sertifikat VII
Profesi
Sertifikat VI
D IV / S1
AN II / AT II AN III / AT III
Sertifikat V
Syahbandar
Inspektor keselamatan ASDP
D III
Sertifikat IV
Pembantu Syahbandar
Penguji / Pengawas
D II
AN I / AT I
Sertifikat III
Nakhoda
Petugas pemegang fungsi keselamatan SD
Petugas sertifikasi kelaikan kapal
DI
Sertifikat II
Operator Dek / Mesin
Petugas pemberi persetujuan pemberangkatan kapal
Petugas pengukuran dan Penerbitan surat ukur kapal SDP
SMK /SMA
AN VI / AT IV
Sertifikat I
Kelasi N/T
Petugas operasional pelabuhan
Petugas Pemeriksa Barang Berbahaya
PD / SMP
ANV / ATV/ Dasar
15
C.
Paket RSKKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang, Nama Pekerjaan.
PEMAKETAN JENJANG KUALIFIKASI PETUGAS SARANA SDP / AWAK KAPAL SDP Sektor : Transportasi Sub Sektor : Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Nama Pekerjaan/Profesi : Petugas Sarana SDP / Awak Kapal SDP Area Pekerjaan : Angkutan Penumpang dan Barang Jenjang KKNI : Operator dan Teknisi Sertifikat : I – IV (Pendidikan Dasar/SMP – D.III) Kode Pekerjaan H 50 2 0 0 1 2 III 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) KELOMPOK KOMPETENSI UMUM No
Kode Unit
1
TRA.SD.11.001.01
2
TRA.SD.11.002.01
3
TRA.SD.11.003.01
No
Kode Unit
4
TRA.SD.11.004.01
5
TRA.SD.11.005.01
6
TRA.SD.11.006.01
Nama Unit Kompetensi Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di atas Kapal Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Level Kualifikasi
Nama Unit Kompetensi 1
2
3
4
Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR
√
√
√
√
√
√
√
√
Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau
√
√
√
√
16
KELOMPOK KOMPETENSI INTI No.
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
7
TRA.SD.21.001.01
8
TRA.SD.21.002.01
Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar
9
TRA.SD.21.003.01
Level Kualifikasi 1
10
11
TRA.SD.21.004.01
TRA.SD.21.005.01
Merencanakan Trek Pelayaran, Menentukan Posisi dan Arah Haluan Kapal
13
TRA.SD.21.007.01
Melakukan Berbagai Jenis Komunikasi di Kapal Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal
14
TRA.SD.21.008.01
Melakukan Dinas Jaga Mesin
15
TRA.SD.21.009.01
Melakukan Dinas Jaga Dek
16
TRA.SD.21.010.01
17
TRA.SD.21.011.01
Memberikan dan memonitor pelayanan kepada pelanggan (pengguna jasa SDP) Mengidentifikasi Konstruksi Bangunan Kapal Dan Menghitung Stabilitas Kapal SDP
19
TRA.SD.21.013.02
4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP
TRA.SD.21.006.01
TRA.SD.21.012.01
3
Mengoperasikan sistem kelistrikan
12
18
2
mengoperasikan perlengkapan pemindahan muatan tetap/dapat bergerak membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS
No.
Kode Unit
20
TRA.SD.31.001.01
21
TRA.SD.31.002.01
Nama Unit Kompetensi Penerapan hukum pelayaran sungai , danau, dan penyeberangan Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √ √
√
√ √
17
D.
PEMAKETAN JENJANG KUALIFIKASI PETUGAS PRASARANA SDP / OPERATOR PELABUHAN SDP
Sektor : Sub Sektor : Penyeberangan Nama Pekerjaan/Profesi : Pelabuhan SDP Area Pekerjaan : Danau Jenjang KKNI : Sertifikat : Kode H 52 2 (1) (2) (3)
Transportasi Penunjang Transpor Sungai, Danau, dan Petugas Prasarana SDP / Petugas Jasa Pelayanan Kepelabuhanan Sungai Dan Operator dan Teknisi I – V (Pendidikan Dasar/SMP – D.III) Pekerjaan 2 2 2 0 III 1 (4) (5) (6) (7) (8) (9)
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM
No.
Kode Unit
Nama Unit Kompetensi
1
TRA.SD.12.001.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR
2
TRA.SD.12.002.01
3
TRA.SD.12.003.01
4
TRA.SD.12.004.01
Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau
Level Kualifikasi 1 2 3 4 √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
18
KELOMPOK KOMPETENSI INTI
No.
Kode Unit
5
TRA.SD.22.001.01
6
TRA.SD.22.002.01
Nama Unit Kompetensi
Level Kualifikasi 1 2 3 4
Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya
8
9 10
TRA.SD.22.003.01
TRA.SD.22.004.01
TRA.SD.22.007.01 TRA.SD.22.008.01
√
√
√
√
√
√
√
mengelola urusan administrasi pelabuhan √
7
√
√
melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan
√
Memahami Sistem Komunikasi
√
√
√
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS No.
Kode Unit
11
TRA.SD.32.001.01
12
Nama Unit Kompetensi
Level Kualifikasi 1 2 3 4
TRA.SD.32.002.01
Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau Melakukan pengujian Sarana SDP
√
√
13
TRA.SD.32.003.01
Melakukan Pengerukan Alur
√
√
14
TRA.SD.32.004.01
Melakukan Perawatan Perambuan
√
√
15
TRA.SD.32.005.01
Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
√
√
√
√
√
19
E.
UNIT UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.11.001.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Atas Kapal Unit ini berguna dalam menerapkan penyelenggaraan praktik keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal SDP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Menyelenggarakan 1.1 dan menerapkan peraturan praktikpraktik keselamatan 1.2 dan kesehatan kerja awak kapal 1.3
Tindakan pencegahan keselamatan awak kapal saat pengoperasian alat tangkap diperagakan sesuai prosedur Tindakan menyelamatkan awak kapal diperagakan sesuai prosedur Menerapkan usaha menjaga kesehatan dan keselamatan
02
Menerapkan 2.1 ketentuan ILO/IMO tentang awak kapal SDP 2.2
Langkah-langkah keselamatan pada kapal SDP diperagakan sesuai prosedur Langkah-langkah teknik operasi penangkapan yang aman didemonstrasikan sesuai prosedur
03
Menggunakan dan merawat peralatan 3.1 keselamatan kerja
3.2
04
Tindakan pencegahan 4.1 untuk memasuki ruangan tertutup 4.2 4.3
Perlengkapan keselamatan kerja yaitu: wear pack, sepatu kerja, helm kerja, sarung tangan, dan masker pelindung digunakan sesuai prosedur kerja Penggunaan perlengkapan keselamatan kerja didemonstrasikan sesuai prosedur Alat-alat keselamatan dirawat sesuai dengan standar keselamatan Alat pelindung pernafasan disiapkan dan digunakan sesuai prosedur Alat pelindung untuk menolong korban digunakan sesuai prosedur Alat pelindung untuk memadamkan api kecil digunakan sesuai prosedur
20
05
Melakukan tindakan 5.1 pencegahan kecelakaan di atas kapal 5.2 5.3
Terjadinya proses kecelakaan ditunjukkan sesuai keselamatan kerja diatas kapal Penggunaan konsep penanggulangan diterapkan sesuai prosedur Tindakan pencegahan kecelakaan dilakukan sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL 1.
2.
Ruang lingkup unit kompetensi ini mencakup : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Menyelenggarakan praktik-praktik keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal SDP 1.2 Menerapkan ketentuan ILO/IMO tentang awak kapal SDP 1.3 Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya kecelakaan 1.4 Menggunakan peralatan keselamatan kerja 1.5 Tindakan pencegahan untuk memasuki ruangan tertutup 1.6 Penerapan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di atas kapal sesuai SOLAS dan SCTW 1.7 Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan di atas kapal 1.8 Dalam menerapkan penyelenggaraan praktek keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal SDP dilakukan sesuai dengan SOP K3 dengan konsisten Peralatan yang diperlukan : 2.1 Peralatan kerja deck dan mesin 2.2 Peralatan keselamatan kerja
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), teknik penyelamatan diri perorangan, bahan berbahaya dan beracun, pencegahan pencemaran lingkungan, aturanaturan lain yang relevan
21
2.
Konteks Penilaian 2.1 Kondisi-kondisi diatas kapal selama kurun waktu pelatihan 2.2 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.3 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan menerapkan penyelenggaraan praktekpraktek keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal SDP 3.2 Kemampuan untuk menerapkan ketentuan ILO/IMO tentang awak kapal SDP 3.3 Kemampuan menerapkan ketentuan ILO/IMO tentang awak kapal SDP 3.4 Kemampuan menggunakan peralatan keselamatan kerja 3.5 Kemampuan menerapkan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja diatas kapal
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.2 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.3 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.4 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.5 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.6 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.7 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.8 TRA.SD.21.003.01 Mengoperasikan sistem kelistrikan 4.9 TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP 4.10 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.11 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.12 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.13 TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.14 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
22
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
3 3 3 3 3 3
TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Laut Unit ini berguna dalam menerapkan prosedur teknik penyelamatan diri apabila terjadi keadaan darurat di atas kapal meliputi : prinsip bertahan hidup di laut, menggunakan pesawat luput maut, menggunakan alat penolong perorangan, mengoperasikan perlengkapan radio darurat dan prosedur evakuasi di atas kapal
ELEMEN KOMPETENSI 01
TINGKAT 3
KRITERIA UNJUK KERJA
Penerapan prinsip 1.1 umum bertahan hidup di laut dengan jenis 1.2 tindakan keadaan darurat 1.3
1.4 1.5
1.6 1.7
Petunjuk keselamatan dan prinsip hidup dilaut diterapkan sesuai prosedur Prinsip untuk bertahan hidup di laut diterapkan dengan cara yang dipersyaratkan Jenis keadaan darurat, tindakan pencegahan keadaan darurat, dan sijil isyarat keadaan darurat diidentifikasi Perlengkapan penyelamatan diri di laut diidentifikasi menurut SOLAS Cara-cara meninggalkan kapal sesuai prosedur didemonstrasikan menurut SOLAS Teknik penguasaan diri mengatasi kepanikan didemonstrasikan Teknik menjauhkan diri dari kapal didemonstrasikan
23
02
Penggunaan alat-alat penolong perorangan 2.1 2.2 2.3
03
04
Melakukan 2.4 penyelamatan diri di laut dan melaksanakan 3.1 pembagian tugas 3.2 Mengoperasikan permesinan sekoci 3.3 dan perlengkapannya dengan penggunaan pesawat luput maut 4.1 4.2 4.3
ELEMEN KOMPETENSI 05
Bahaya-bahaya dalam mempertahankan hidup di laut diidentifikasi Cara-cara bertahan hidup selama berada di pesawat luput maut ditunjukkan sesuai prosedur Sistem pembangian tugas dalam kondisi darurat diatur dalam sijil bahaya Cara kerja mesin sekoci diidentifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku Mesin sekoci dioperasikan sesuai dengan petunjuk manual Sekoci penolong, rakit penolong, dan pesawat luput maut diidentifikasi dan digunakan sesuai prosedur KRITERIA UNJUK KERJA
Pengoperasian 5.1 perlengkapan radio darurat 5.2 5.3
06
Pelampung penolong digunakan sesuai dengan prosedur Jaket penolong dikenakan sesuai dengan prosedur Pakaian cebur dikenakan sesuai prosedur Pakaian pelindung panas digunakan sesuai prosedur
Tindakan penyelamatan diri di 6.1 atas pesawat luput maut 6.2 6.3
Instalasi radio jinjing untuk sekoci penolong diidentifikasi dan dioperasikan sesuai manual dan ketentuan itu Radio jinjing untuk pesawat luput maut dioperasikan Rambu radio darurat petunjuk posisi (EPIRB) didemonstrasikan
Tugas penyelamatan secara prosedur di demonstrasikan Perlengkapan pesawat luput maut di demonstrasikan penggunaannya Cara-cara pembagian makanan dan air minum di atas pesawat luput maut didemonstrasikan
24
BATASAN VARIABEL 1.
2.
3. 4. 5.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 1.1 Penerapan prinsip umum bertahan hidup di laut 1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tindakan keadaan darurat dan evakuasi 1.3 Penggunaan pesawat luput maut dan sekoci penyelamat 1.4 Penggunaan alat-alat penolong perorangan 1.5 Melakukan penyelamatan diri di laut dan melaksanakan pembagian tugas 1.6 Pengoperasian permesinan sekoci dan perlengkapannya 1.7 Pengoperasian perlengkapan radio darurat 1.8 Tindakan penyelamatan diri di atas pesawat luput maut Peralatan yang diperlukan : 2.1 Denah keadaan darurat 2.2 Perlengkapan alarm 2.3 Denah peralatan pemadaman kebakaran 2.4 Organisasi keadaan darurat 2.5 Sekoci penolong 2.6 Inflatable life raft 2.7 Life jacket 2.8 Pelampung penolong 2.9 Immersion suit 2.10 Perlengkapan sekoci 2.11 SAR tranponder 2.12 Tali penolong, self ignition light, smoke signal 2.13 Lampu senter 2.14 Tangga darurat 2.15 Rakit penyelamat Kegiatan dapat di lakukan pelatihan di lab/tempat praktek/kapal Waktu sesuai situasi dan kondisi/terjadwal Dilakukan latihan dalam penggunaan alat dan menolong korban
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1 Menerapkan prosedur teknik penyelamatan diri di laut
bukti
25
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama dengan rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan menerapkan jenis-jenis tindakan keadaan darurat dan evakuasi di atas kapal 3.2 Kemampuan untuk menerapkan jenis-jenis tindakan keadaan darurat dan evakuasi di atas kapal 3.3 Kemampuan menggunakan sekoci penolong dan pesawat luput maut 3.4 Kemampuan menggunakan peran alat-alat penolong perorangan 3.5 Kemampuan melakukan cara-cara penyelamatan diri di laut dan melaksanakan pembagian tugas 3.6 Kemampuan mengoperasikan mesin sekoci dan perlengkapannya
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.11.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.3 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.4 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.5 TRA.SD.21.001.00 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.6 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.7 TRA.SD.21.006.00 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.8 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.9 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.10 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
26
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
3 3 3 3 3 3
TRA.SD11.003.01 Melakukan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Unit ini berguna dalam melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran dengan menggunakan berbagai jenis pemadam kebakaran, menggunakan bermacam-macam perlengkapan kebakaran dan mengorganisasikan peran-peran pemadaman kebakaran
ELEMEN KOMPETENSI 01
TINGKAT 3
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.1 klasifikasi api dan memilih media pemadamnya 1.2 1.3
1.4
Segitiga api, bahan (material) yang mudah terbakar, bahan (material) yang meluaskan api diidentifikasi Eksplosidemo dilakukan sesuai prosedur Klasifikasi kebakaran diidentifikasi sesuai dengan standar Indonesia dan NFPA Empat jenis media pemadam diidentifikasi
27
02
Mendemonstrasikan cara pencegahan 2.1 terjadinya bahaya 2.2 kebakaran 2.3
03
Melakukan 3.1 pengamatan dini sebelum terjadinya 3.2 kebakaran 3.3
04
Mengidentifikasi 4.1 sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap 4.2 4.3
Denah ruangan kapal diidentifikasi Denah penempatan alat-alat pemadam kebakaran diidentifikasi Peralatan kapal yang dapat menimbulkan api dipastikan dalam keadaan aman Alat-alat detektor kebakaran diamati secara berkala Isyarat dini adanya bahaya kebakaran dapat dikendalikan Jenis isyarat dini diidentifikasi pada kontrol panel Komponen sistem pemadam kebakaran instalasi tetap diidentifikasi menurut jenisnya Cara kerja berbagai sistem kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur Jenis sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap.
28
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
05
Baju tahan api digunakan sesuai ketentuan NFPA Peralatan bantu pernapasan digunakan di ruang berasap atau smoke chamber sesuai prosedur Selang penyemprot kebakaran digunakan sesuai prosedur Alat-alat pemadam api ringan digunakan sesuai prosedur Selimut-selimut api digunakan sesuai prosedur
Menggunakan macam- 5.1 macam perlengkapan pemadam kebakaran 5.2
5.3 5.4 5.5
06
Menerapkan 6.1 organisasi pemadam kebakaran di kapal 6.2 6.3 6.4
07
Mendemonstrasikan 7.1 metode pemadaman kebakaran 7.2
7.3
7.4
7.5
Signal kebakaran dan uraian tugasnya diidentifikasi Bagan pengendali kebakaran dan sijil kebakaran ditunjukkan Cara keselamatan perorangan didemonstrasikan sesuai prosedur Sistim penjagaan didemonstrasikan sesuai prosedur Persiapan keselamatan kebakaran direncanakan sesuai prosedur pemadaman api (STCW-F) Tindakan awal saat terjadi kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur pemadaman api Teknik pemadam kebakaran didemonstrasikan sesuai dengan prosedur Teknik latihan menggelar dan menggulung selang didemonstrasikan sesuai prosedur Teknik latihan pemadaman dengan berbagai macam media pemadam pada obyek kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi meliputi:
29
1.1 1.2
2.
3. 4.
Eksplosidemo didemonstrasikan sesuai prosedur Mendemonstrasikan cara pencegahan terjadinya bahaya kebakaran 1.3 Melakukan pengamatan dini sebelum terjadinya kebakaran 1.4 Mengidentifikasi sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap 1.5 Menggunakan macam-macam perlengkapan pemadam kebakaran 1.6 Menjelaskan organisasi pemadam kebakaran di kapal 1.7 Mendemonstrasikan metode pemadaman kebakaran 1.8 Melakukan latihan pemadaman kebakaran 1.9 Dilakukan di atas kapal Peralatan yang diperlukan : 2.1 Denah ruangan kapal 2.2 Alat pemadaman kebakaran menggunakan instalasi tetap 2.3 Pemadam kebakaran yang dapat dijinjing 2.4 Alat pelindung pernafasan 2.5 Alat-alat eksplosidemo 2.6 Detektor kebakaran dan alarm 2.7 Selimut api atau fireblanked 2.8 Baju tahan api Kegiatan dilakukan di kapal/di tempat latihan yang tidak membahayakan Bahan–bahan seperti : air, pasir, Co2, Foam, Bubuk kimia
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1. 1 Macam-macam bahan yang mudah terbakar, mudah meledak
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama dengan rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1Kemampuan mengidentifikasi dan membuat klasifikasi api dan memilih media pemadamnya 3.2Kemampuan untuk menguraikan sebab-sebab terjadinya kebakaran dan cara penanggulangannya
30
3.3Kemampuan untuk melakukan pengamatan dini sebelum terjadinya kebakaran 3.4Kemampuan menggunakan macam-macam perlengkapan kebakaran lainnya 4.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.11.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.3 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.4 TRA.SD.21.001.00 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.5 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.6 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 3 3 3 3
31
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.11.004.01 Penerapan Pelayanan Medis di Atas Kapal Unit ini berguna dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di atas kapal yang berkaitan dengan pendarahan, resusitasi paru, jantung dan penanganan goncangan/shock
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
Mengidentifikasi susunan anatomi tubuh manusia dan fungsinya untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan Pertolongan pada pendarahan, resusitasi paru, jantung dan penanganan goncangan/shock
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 1.2 1.3
2.1 2.2 2.3
2.4 2.5 03
04
Pertolongan pada korban pingsan/tidak sadarkan diri dalam keadaan darurat 3.1 3.2 Pertolongan pada luka bakar, luka 3.3 terkena air panas dan kecelakaan yang disebabkan oleh aliran listrik 4.1 4.2
Susunan tubuh dan anatomi manusia diidentifikasi Fungsi bagian/organ tubuh manusia diidentifikasi Melakukan tes kesehatan
Penyebab pendarahan diidentifikasi Tindakan pertolongan pendarahan dilakukan sesuai prosedur Bantuan pernafasan buatan dan pemijatan jantung baik seorang diri mauapun dengan bantuan orang lain, dilakukan sesuai prosedur Faktor penyebab shock diidentifikasi Pertolongan penderita shock dan tandatanda shock dilakukan sesuai prosedur
Korban pingsan saat keadaan darurat ditempatkan dengan posisi melintang Tanda-tanda korban tidak sadarkan diri dikenali Penanganan orang pingsan dilakukan sesuai dengan SOP
Tanda-tanda luka bakar dan terkena air panas diidentifikasi sesuai prosedur Pertolongan korban luka bakar yang terkena air panas dilakukan sesuai
32
4.3
4.4 4.5
ELEMEN KOMPETENSI 05
KRITERIA UNJUK KERJA
Penyelamatan dan pengangkatan 5.1 korban/ penderita akibat kecelakaan 5.2 5.3
06
07
prosedur Pertolongan korban luka bakar dan terkena racun laut dilakukan sesuai prosedur Pertolongan korban luka bakar akibat zat kimia dilakukan sesuai prosedur Pertolongan korban kecelakaan akibat terkena listrik dilakukan sesuai prosedur
Identifikasi dan penerapan prosedur dasar pelayanan medis dan P3K 6.1 Mengidentifikasi prosedur untuk 6.2 memperoleh layanan medis melalui radio 6.3 dan penggunaan buku panduan medis internasional 7.1 7.2 7.3
Pengangkatan korban seorang diri dan dengan bantuan orang lain dilakukan sesuai prosedur Alat pengangkutan korban digunakan sesuai prosedur Tindakan penyelamatan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di atas kapal
Prosedur penerapan dasar medis diidentifikasi Tindakan pertolongan dalam situasi darurat dilakukan sesuai SOP Pelayanan medis diidentifikasi sesuai prosedur Prosedur untuk memperoleh pelayanan medis melalui radio diidentifikasi Buku panduan medis internasional untuk kapal digunakan sesuai prosedur Pelayanan medis melalui radio dan buku panduan medis internasional diidentifikasi sesuai SOP
33
BATASAN VARIABEL 1.
2.
3.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 1.1 Menguraikan susunan anatomi tubuh manusia dan fungsinya 1.2 Penerapan prinsip umum P3K 1.3 Pertolongan pada pendarahan, resusitasi paru, jantung dan penanganan goncangan/shock 1.4 Pertolongan pada korban pingsan/tidak sadarkan diri dalam keadaan darurat 1.5 Pertolongan pada luka bakar, luka terkena air panas dan kecelakaan yang disebabkan oleh sengatan aliran listrik dan binatang berbisa 1.6 Penyelamatan dan pengangkutan korban/penderita akibat kecelakaan Peralatan yang diperlukan : 2.1Model susunan tubuh manusia 2.2Boneka peraga 2.3Stetoskop dan tensimeter 2.4Resusisator 2.5Tandu 2.6Pisau, gunting 2.7Berbagai macam bandage bidai dan mitella 2.8Contoh obat-obatan Kompetensi ini dapat dilakukan jika alat dan bahan pertolongan P3K dilengkapi
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1Penggunaan bermacam obat-obatan, anatomi tubuh manusia 1.2Macam-macam binatang laut yang berbisa
2.
Konteks Penilaian: 2.1Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan menerapkan prinsip umum P3K
34
3.2 3.3 3.4
3.5
4.
Kemampuan untuk memberikan pertolongan yang berkaitan dengan pendarahan, resusitasi paru, jantung dan penanganan goncangan/shock Kemampuan memberikan pertolongan pada korban pingsan/tidak sadarkan diri dalam keadaan darurat Kemampuan memberikan pertolongan pada luka bakar, luka terkena air panas dan kecelakaan yang disebabkan oleh sengatan aliran listrik, luka akibat racun binatang berbisa Kemampuan melakukan penyelamatan dan pengangkutan korban/penderita akibat kecelakaan
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1TRA.SD.11.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan Dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat Dan SAR 4.3TRA.SD.11.002.01 Menerapkan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Laut 4.4TRA.SD.31.002.01 Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Atas Kapal
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 2 3 3 3
35
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR Unit ini berguna dalam penanggulangan keadaan darurat di atas kapal dan melakukan SAR untuk kapal lain yang sedang mengalami keadaan darurat.
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.4 jenis-jenis keadaan darurat 1.5
1.6 02
Prosedur-prosedur darurat
2.1
2.2
2.3 03
Menanggulangi keadaan darurat
2.4
3.1 04
Menggunakan isyarat bahaya
3.2
3.3
4.1
Membuat klasifikasi prosedur kapal dalam keadaan darurat Jenis-jenis keadaan darurat meliputi : orang jatuh ke laut, kemudi darurat, kapal kandas, kapal tubrukan, kapal terbakar, kapal tenggelam dan kapal bocor diidentifikasi Prosedur SAR sebagai mana manual yang diterapkan pada kapal niaga Tugas-tugas umum dan kewajibankewajiban di atas kapal berkaitan dengan keadaan darurat direncanakan Persiapan keadaan darurat di atas kapal dan perlengkapan-perlengkapannya direncanakan Merencanakan satuan tugas dalam keadaan darurat di atas kapal Membuat laporan mengenai kecelakaan kerja
Peralatan yang berhubungan dengan keselamatan kerja dipastikan berfungsi baik Data dari peralatan dikompilasi sesuai dengan petunjuk operasional yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya Mekanisme kerja dipatuhi menurut SOP yang diberlakukan
Peralatan disiapkan sesuai SOP (Code Signal International)
36
4.2 4.3
ELEMEN KOMPETENSI 05
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengorganisasi tindakan dalam 1.1 keadaan darurat 1.2 1.3
06
1.4 Mengidentifikasi merkah-merkah lintas 1.5 penyelamatan diri
5.1
07
Kode isyarat diidentifikasi sesuai ketentuan yang diberlakukan Prosedur pengisyaratan, isyarat bahaya dilakukan sesuai ketentuan.
Melakukan SAR 5.2 untuk menolong orang dan kapal lain sesuai SOP 5.3
7.4
7.5
7.6
Latihan-latihan bahaya/darurat diorganisasi signal darurat diterapkan sesuai dengan ketentuan Tata cara khusus dalam keadaan darurat diterapkan sesuai SOP yang berlaku Tempat kerja disiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan Prosedur pengisyaratan bahaya dilakukan
Merkah-merkah lintas penyelamatan diri difamiliarisasikan berdasarkan pada ketentuan yang berlaku Lintas penyelamatan diri didemonstrasikan/ dilakukan sesuai SOP yang berlaku Komunikasi intern dan sistem alarm dilakukan sesuai SOP yang berlaku
Kebutuhan peralatan untuk pertolongan orang jatuh ke laut, pertolongan dan penyelamatan kapal dalam keadaan bahaya disiapkan sesuai SOP Tempat berkumpul (Muster Station) disiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan Perlengkapan K-3 serta langkah pengamanan dilakukan sesuai SOP
37
BATASAN VARIABEL 1.
2.
Ruang lingkup pekerjaan unit kompetensi meliputi: 1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis keadaan darurat 1.2 Prosedur-prosedur darurat 1.3 Menanggulangi keadaan darurat 1.4 Menerapkan pengenalan isyarat bahaya 1.5 Mengorganisasi tindakan dalam keadaan darurat 1.6 Mengidentifikasi merkah-merkah lintas penyelamatan diri 1.7 Melakukan SAR untuk kapal lain sesuai SOP Code Signal International 1.8 Menerapkan SAR di atas kapal 1.9 Dilakukan di atas kapal Peralatan yang diperlukan : 2.1 Denah keadaan darurat di atas kapal 2.2 Isyarat isyarat bahaya : red hand flare, buoyant smoke signal and parachute signal 2.3 Life jacket 2.4 Inflatable life raft 2.5 Line throwing apparatus 2.6 Sekoci penolong 2.7 Emergency radio portable 2.8 EPIRB 2.9 Immersion suit 2.10 Thermal protective aid 2.11 Kotak Peralatan P3K
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1 Teknik penyelamatan diri dan bertahan hidup di laut, konvensi MARPOL, P2TL, SOLAS
2.
Konteks Penilaian : 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian : 3.1 Kemampuan membuat prosedur dalam keadaan darurat di atas kapal 3.2 Kemampuan untuk menggunakan denah keadaan darurat
38
3.3 3.4
4.
Kemampuan menerapkan pola penanggulangan keadaan darurat Kemampuan menerapkan isyarat bahaya dan melakukan tindakan dalam keadaan darurat
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.11.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Laut 4.3 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.4 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.5 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Berbagai Jenis Komunikasi di Kapal 4.6 TRA.SD.21.008.01 Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Atas Kapal 4.7 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
TINGKAT 2 3 2 2 1 2 1
TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Laut
39
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini menjelaskan dalam melakukan pencegahan polusi lingkungan laut. Kompetensi ini memerlukan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pencegahan polusi lingkungan laut
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Penyebab pencemaran laut, klasifikasi tumpahan minyak dan penyebab tumpahan minyak serta tingkat pencemaran diidentifikasi Pencegahan pencemaran lingkungan laut, bahan penyebab pencemaran dan pengaruhnya serta hukum dan perundang undangan tentang polusi laut dipelajari Jenis dan pengaruh bahan pencemar sesuai ketentuan marpol 73/74 serta cara pencegahannya diidentifikasi Ketentuan hukum dan perundangundangan mengenai polusi diimplementasikan sesuai ketentuan perundangan atau konvensi
Mengidentifikasikan 1.1 sumber pencemaran serta melakukan pencegahan pencemaran 1.2 lingkungan laut
1.3
1.4
02
Melakukan pola penanggulangan 2.1 pencemaran lingkungan laut 2.2 2.3
03
Pengoperasian dan 2.4 perawatan peralatan pencegah pencemaran laut
3.1
Tindakan pencegahan terhadap pencemaran laut diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan SOP Marpol 73/74 Oil record book diisi dengan teliti Pelampung pencegah menyebarnya tumpahan minyak digunakan dengan cermat Tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran setelah kegiatan bunker dilakukan sesuai prosedur
Prinsip kerja pemisahan minyak dengan air, prinsip kerja secara graviti, prinsip kerja oli water separator dan prinsip kerja incenerator di pelajari dengan cermat
40
3.2
3.3
Bagian-bagian peralatan pencegahan pencemaran laut dikenali dengan cermat sesuai manual Bagian-bagian peralatan pencegahan pencemaran lingkungan laut dikenali dan dikuasai
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
04
Peralatan pencegahan pencemaran laut dioperasikan sesuai manual dan SOP Peralatan pencegahan pencemaran lingkungan laut dirawat dengan cermat sesuai manual/SOP Peralatan pencegahan pencemaran laut dioperasikan sesuai SOP
Pengenalan peralatan 5.1 pencegah pencemaran laut 5.2
5.3
05
Pencegahan penanggulangan pencemaran laut
dan 6.1
6.2
6.3
Prosedur pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut dilikuti sesuai SOP Berbagai peralatan dan bahan pencemaran laut seperti oil boom, alat pengumpul pencemaran, chemical dispersant, sinking agent dan sorbent diidentifikasi dan digunakan Pembersihan tumpahan minyak di kapal dilakukan dengan cermat dan akurat serta sesuai dengan ketentuan pencegahan pencemaran (Marpol 73/74)
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompotensi ini meliputi : 1.1 Melakukan pencegahan pencemaran lingkungan laut, sesuai dengan marpol 73/74 1.2 Mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran lingkungan sungai, danau, dan laut 1.3 Melakukan pola penanggulangan pencemaran lingkungan sungai, danau, dan laut
41
2. 3. 4. 5.
Pengenalan peralatan pencegah pencemaran sungai, danau, dan laut Pengoperasian dan perawatan peralatan pencegah pencemaran sungai, danau, dan laut Pengenalan peralatan pencegah pencemaran laut Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Jenis-jenis bahan kimia, bahan pencemar dan atau bahan berbahaya beracun, karakteristik lingkungan laut, kerusakan lingkungan akibat pencemaran, ketentuanketentuan berkaitan dengan pencemaran dan pencegahannya
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspeks penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan melakukan pencegahan pencemaran lingkungan laut 3.2 Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran lingkungan laut 3.3 Kemampuan mengenali dan menggunakan peralatan pencegahan pencemaran laut
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.2 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.3 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
42
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TINGKAT 2 2 3 3 3 3 3
TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Unit ini berguna dalam mengidentifikasi peraturan-peraturan di pelabuhan, prosedur yang berkenaan aturan-aturan khusus, persiapan keluar/masuk pelabuhan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Mengidentifikasi 1.1 peraturan-peraturan di pelabuhan dan 1.2 aturan–aturan khusus 1.3
Peraturan kesyahbandaran dijalankan dan diterapkan sesuai prosedur Administrasi pelabuhan dijalankan dan diterapkan sesuai prosedur Aturan–aturan khusus dijalankan dan ditetapkan sesuai aturan yang berlaku
02
Merencanakan 2.1 persiapan keluar pelabuhan 2.2
Dokumen-dokumen kapal diidentifikasi sesuai SOP yang berlaku Administrasi pelabuhan dipraktekkan dan diterapkan sesuai SOP yang berlaku Laporan persiapan keluar pelabuhan disiapkan sesuai prosedur yang berlaku Trek pelayaran dibuat dan ditentukan sesuai aturan menjangka peta
2.3 2.4
43
03
Merencanakan 3.1 Jam sandar ditentukan sesuai order dan persiapan memasuki SOP yang berlaku pelabuhan 3.2 Tempat sandar ditentukan sesuai order ukuran kapal dan SOP yang berlaku 3.3 Komunikasi dengan stasiun darat diterapkan sesuai dengan prosedur komunikasi 3.4 Administrasi perkapalan disiapkan sesuai prosedur pelabuhan kapal
BATASAN VARIABEL 1.
2
3
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup unit kompetensi ini dilakukan di atas kapal yang meliputi: 1.1 Mengidentifikasi peraturan-peraturan di pelabuhan 1.2 Mengidentifikasi aturan-aturan khusus 1.3 Merencanakan persiapan keluar pelabuhan 1.4 Merencanakan persiapan memasuki pelabuhan 1.5 Dilakukan di atas kapal Dalam mengidentifikasi peraturan-peraturan di pelabuhan, prosedur yang berkenaan dengan aturan-aturan khusus dan persiapan keluar/masuk pelabuhan dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku di pelabuhan setempat Peralatan yang diperlukan : 3.1 Peraturan tentang pelabuhan
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1Peraturan perundangan yang terkait 1.2Pelabuhan dan administrasi perkapalan
bukti
2.
Konteks Penilaian 2.1Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1Kemampuan mengidentifikasi peraturan-peraturan di pelabuhan
44
3.2Kemampuan mengidentifikasi aturan-aturan khusus 3.3Kemampuan merencanakan persiapan keluar/masuk pelabuhan 4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.11.006.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4 TRA.SD.22.002.01 4.5 TRA.SD.22.003.01
4.6 TRA.SD.22.004.01
4.7 TRA.SD.22.007.01 4.8 TRA.SD.32.005.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar mengelola urusan administrasi pelabuhan melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 3 2 2 1 2 1
45
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.21.002.01 Melakukan Pekerjaan Awal Sebelum Berlayar Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan awal yang merupakan pekerjaan persiapan sebelum melakukan kegiatan pelayaran di sungai, danau, dan Penyeberangan
ELEMEN KOMPETENSI 01
03
KRITERIA UNJUK KERJA
Mempersiapkan 1.1 Rancangan jadwal yang akan pekerjaan terkait dilaksanakan kelaikan kapal 1.2 Metode kegiatan berlayar yang dengan melakukan akan digunakan sehingga pekerjaan pemeriksaan kapal terlaksana secara efektif dan effisien; 1.3 Peralatan berlayar dan lingkungan kerja dipersiapkan guna kelancaran pelaksanaan tugas. 02 Melakukan input 2.1 Melakukan perhitungan manifestasi manives (daftar terhadap rencana kegiatan berlayar; manives) kapal sungai dan danau); 2.2 Koreksi ulang terhadap jumlah manifest kapal SDP Melaporkan hasil kegiatan sebelum berlayar ke syahbandar.
3.1 Hasil input data yang dilakukan dilaporkan sesuai dengan prosedur dan kondisi kerja; 3.2
Infrormasi lainnya mengenai pelaksanaan kegiatan sebelum berlayar diberikan sesuai dengan prosedur dan kondisi kerja.
BATASAN VARIABEL 1. Unit ini berhubungan dengan uraian tentang pekerjaan persiapan sebelum berlayar yang merupakan pekerjaan awal; 2. Standar pelaksanaan kegiatan persiapan sebelum berlayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna keselamatan, keamanan dan kenyamanan; 3. Aturan dan etika prosfesi sesuai dengan yang berlaku; 4. Peralatan yang dibutuhkan antara lain : alat bantu guna pengecekan kondisi kapal sungai dan danau serta peralatan pendukung lainnya.
46
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Pengetahuan yang dibutuhkan : - Pengetahuan administrasi; - Pengetahun teknis (permesinan). 1.2 Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dan berkomunikasi yang baik
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Membuat perencanaan kerja 2.3 Permasalahan-permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang berdampak pada unjuk kerja unit ini tidak dapat dipakai
3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan kualifikasi Lembaga Penguji telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. 3.2 Kemampuan kualifikasi Assesor 3.3 Kemampuan Assesor dalam melakukan pengujian sesuai dengan apa yang akan diujikan dalam kompetensi ini. 3.4 Kemampuan Assesor dalam melaksanakan proses penilaian sesuai prosedur penilaian. 3.5 Kemampuan melakukan penilaian di tempat kerja/DU-DI atau di tempat diklat. 4.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.11.006.01
4.3
TRA.SD.21.001.01
4.4
TRA.SD.21.002.01
4.5
TRA.SD.21.003.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan
47
4.6
TRA.SD.21.004.01
4.7
TRA.SD.21.006.01
4.8 TRA.SD.21.007.01 4.9 TRA.SD.21.008.01 4.10 TRA.SD.21.012.01 4.11 TRA.SD.31.002.01
Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1
48
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.21.003.01 Merencanakan Trek Pelayaran, Menentukan Posisi dan Arah Haluan Kapal Merencanakan trek pelayaran, menentukan posisi dan arah haluan kapal
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.1 pada perairan yang dipengaruhi arus pasang surut, 1.2 terhadap bahaya navigasi 1.3
1.4
1.5
02
Merencanakan trek 2.1 pelayaran pada perairan dengan jarak pandangan terbatas 2.2
2.3
2.4
Peralatan untuk membuat trek pelayaran dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku Data dan informasi pasang surut dihimpun dan dianalisa untuk merencanakan pelayaran Pengaruh arus pasang surut terhadap haluan kapal dilukis di peta dengan tepat sesuai SOP merencanakan trek pelayaran Data dan informasi tentang perairan dangkal, berkarang, dan bahaya navigasi lainnya diidentifikasi untuk merencanakan pelayaran Trek pelayaran pada perairan yang terhalang oleh bahaya navigasi dilukis di peta sesuai prosedur yang berlaku Peralatan untuk membuat trek pelayaran dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku Sikap kapal dalam keadaan pandangan terbatas diidentifikasi pada buku (Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut) P2TL Kaidah sikap kapal bertahan, tindakan menyusul kapal lain, mendekati tikungan, alur pelayaran sempit dalam kondisi pandangan terbatas diterapkan dalam merencanakan trek pelayaran sesuai dengan ketentuan P2TL aturan 9, 13, 17 dan 19 Langkah-langkah untuk bertahan, menyusul kapal lain dan mendekati tikungan, alur pelayaran sempit pada keadaan pandangan terbatas
49
03
2.5
Perlengkapan isyarat perhatian digunakan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan
Merencanakan trek 3.1 pelayaran pada alur pelayaran sempit, perairan samudera 3.2
Peralatan untuk membuat trek pelayaran dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku Sikap kapal saat bertahan, menyusul dan mendekati tikungan alur pelayaran sempit diidentifikasi pada buku P2TL Langkah-langkah untuk bertahan, menyusul kapal lain dan mendekati tikungan pada alur pelayaran sempit dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan Perlengkapan isyarat perhatian digunakan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan Peta bumi, bahaya navigasi, informasi oseanografi dan meteorologi serta jarak jelajah kapal diidentifikasi dan dipertimbangkan dari publikasi navigasi
3.3
3.4
3.5
04
Merencanakan trek 4.1 pelayaran pada perairan ber-es 4.2
4.3 4.4
05
Penentuan posisi 5.1 kapal dengan bantuan benda-benda angkasa
5.2
Peralatan untuk membuat trek pelayaran dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku Sikap kapal berlayar di perairan ber-es berdasarkan pada informasi dari NTM ( Notice To Mariner ) Langkah-langkah untuk berlayar pada perairan ber-es dilakukan sesuai SOP Berlayar di perairan ber-es harus mempertimbangkan informasi tentang formasi es dan cuaca Peralatan berupa katalog peta, peta laut, daftar pasang surut, daftar arus pasang, mistar jajar, penggaris segi tiga, jangka potlot, jangka semat, pensil dan karet penghapus untuk membuat trek pelayaran dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku Sekstan digunakan untuk mengukur
50
5.3
5.4 06
Penggunaan benda- 6.1 benda darat untuk navigasi perairan pantai 6.2 6.3 6.4
6.5
07
Menggunakan alat 7.1 bantu navigasi elektronik untuk 7.2 menentukan posisi sejati kapal
tinggi benda angkasa dan merubahnya menjadi tinggi sejati Tinggi hitung dan arah azimuth dicari dari tabel reduksi (Sight reduction tables) Melukis arah garis tinggi pada peta Alat bantu navigasi, rambu-rambu navigasi dan baringan transit/geseran digunakan untuk keselamatan navigasi Peta laut dibaca dan diinterpretasikan untuk bernavigasi di perairan pantai Garis baringan dilukis untuk menentukan posisi kapal Prosedur penentuan posisi duga diterapkan untuk menentukan posisi kapal NTM dan publikasi navigasi lainnya digunakan untuk menentukan posisi sejati yang akurat Alat navigasi elektronik dioperasikan sesuai manual book Posisi kapal ditentukan dengan tepat menggunakan alat bantu navigasi elektronik Prosedur-prosedur pengoperasian navigasi elektronik untuk menentukan posisi sejati kapal dilakukan sesuai ketentuan
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 5.1 Merencanakan trek pelayaran dalam segala kondisi perairan 5.2 Penentuan posisi dengan bantuan benda-benda angkasa 5.3 Penggunaan benda-benda darat untuk navigasi perairan pantai 5.4 Menggunakan alat bantu navigasi elektronik untuk menentukan posisi sejati kapal
51
2.
3. 4. 5.
Dalam merencanakan trek pelayaran untuk setiap kondisi perairan dilakukan sesuai dengan SOP untuk setiap daerah/perairan masingmasing Menerapkan P2TL dengan konsisten sesuai aturan–aturan yang terkait Menggunakan seluruh publikasi navigasi yang diperlukan Peralatan yang diperlukan : 5.1 Buku Kepanduan Bahari, katalog peta, peta, jangka semat dan jangka biasa, mistar jajar, pensil, karet penghapus, pemberat peta, binocular dan publikasi navigasi, daftar pelayaran 5.2 Alat navigasi konvensional : tabel reduksi, almanak nautika, azimuth circle, azimuth mirror, pelorus, magnetic compass, chronometer, stop watch dan sekstan 5.3 Alat navigasi elecktronik : Radar, RDF, GPS,Gyro compas, Peta elektronik dan Echosounder
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 P2TL 1.2 Navigasi pantai dan navigasi radar/ARPA
bukti
2.
Konteks Penilaian 1.1 Diatas kapal selama kurun waktu pelatihan 1.2 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa Simulasi 1.3 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan menyalakan radar dan menjaga tampilan radar 3.2 Kemampuan untuk melaksanakan baringan, mengukur jarak dan target dengan akurat 3.3 Gema-gema kritis yang dapat membahayakan pelayaran dapat dikritisi dengan tepat
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja
52
4.2
TRA.SD.21.001.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4 4.5
TRA.SD.21.003.01 TRA.SD.21.004.01
4.6
TRA.SD.21.006.01
4.7 4.8 4.9
TRA.SD.21.007.01 TRA.SD.21.008.01 TRA.SD.21.012.01
4.10
TRA.SD.31.002.01
Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 2 3 3 3
53
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan Sistem Kelistrikan Unit ini berkaitan dengan pekerjaan pengoperasian sistem kelistrikan pada kapal sungai, danau, dan penyeberangan
ELEMEN KOMPETENSI 01
Mempersiapkan pekerjaan mengoperasikan sistem kelistrikan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
1.2
1.3
1.4
1.5 1.6
Prinsip kerja sistem kelistrikan diidentifikasi dari sistem pembangkit listrik, sistem instalasi daya, dan sistem instalasi penerangan. Data dan informasi dari log book pengoperasian sebelumnya dipelajari dan diidentifikasi alternatif langkah pengoperasian. Pemeriksaan terhadap fungsi dan kondisi komponen instalasi meliputi : - Pembangkit listrik : stator, rotor, slipring, carbone brush, sistem penguatan arus magnetisasi, peralatan ukur, peralatan sinkron, panel utama, penghubung utama, sistem pengaman, sistem alarm. - Instalasi daya : panel pembagi, MCB, pengawatan, pengukuran beban, motor listrik, reostart, transformer, relay, rectifyer, NFB, sistem pengaman beban sampai motor. - Instalasi penerangan : grup panel pembagi, penghubung, pengaman, instalasi pengawatan, saklar dan stop contac sampai lampu. - Dilakukan sesuai dengan SOP atau manual yang ditetapkan. Kebutuhan suku cadang kelistrikan dan bahan bantu lainnya di hitung dan disediakan sesuai dengan kebutuhan dikonsultasikan kepada perwira jaga. Persiapan pengoperasian dilaporkan dan disediakan sesuai dengan kebutuhan Tindakan keselamatan kerja dipersiapan untuk pengoperasian
54
02
03
04
05
Mengoperasikan sistem pembangkit listrik
2.1 Starting sistem pembangkit listrik dikoordinasikan kepada pihak yang berwenang/perwira jaga dek. 2.2 Starting sistem kelistrikan dilakukan sesuai dengan urutan dan prosedur yang ditetapkan manual/SOP. 2.3 Kondisi operasi pembangkit listrik dijaga pada keadaan normal, sesuai dengan parameter yang ditetapkan dalam SOP Menjaga kondisi 3.1 Perubahan parameter kerja generator operasi set akibat pembebanan diamati dan dicatat pada log book termasuk semua aktivitas yang dilakukan. 3.2 Semua sistem yang terkait dengan kerja sistem kelistrikan dijaga kondisi kerjanya meliputi : beban kerja, hubungan bumi, kualitas listrik, 3.3 Pemaralelan dua buah generator untuk memindah atau memikul beban bersama dilakukan sesuai manual. 3.4 Kondisi kerja abnormal dilaporkan kepada perwira jaga/KKM. Melaksanakan jaga 4.1 Kondisi operasi sistem kelistrikan sistem kelistrikan dijaga pada keadaan normal, sesuai dengan parameter yang ditetapkan dalam SOP. 4.2 Pemeriksaan selama beroperasi dilakukan sesuai dengan SOP yang diberlakukan 4.3 Kondisi abnormal dicatat dan dilaporkan kepada perwira jaga mesin Mengatasi gangguan 5.1 Gangguan sistem kelistrikan yang terjadi dianalisa secara tepat sesuai dengan manual. 5.2 Alternatif mengatasi gangguan ditetapkan, sesuai dengan hasil analisa dan dikonsultasikan kepada perwira jaga mesin. 5.3 Perbaikan kerusakan atau penanggulangan gangguan dilakukan sesuai dengan alternatif yang ditetapkan 5.4 Kegiatan mengatasi gangguan dicatat dalam log book sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
55
06
Membuat laporan
6.1
6.2
Data informasi pengoperasian dihimpun dan dituangkan dalam log book, sesuai prosedur yang ditetapkan Laporan log book diselesaikan dengan penandatangan oleh perwira jaga, sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
BATASAN VARIABEL 1. 2. 3 4. 5. 6.
Peraturan K3 untuk awak kapal sungai danau. Watchkeeping (dinas jaga) 5.2.3 STCW amandemen 1995 Environment Act for Marine Pollution 73/78. Manual instruction dan SOP untuk mesin kapal Job description Kebijakan perusahaan berkaitan dengan pekerjaan perencanaan perawatan dan perbaikan mesin penggerak utama kapal 7. Log book mesin 8. Peralatan dan bahan bantu pengoperasian : kunci-kunci, obeng, palu, tang, alat tulis, multi tester, lampu senter, majun lap, solar, oli, carbon brush, MCB, kawat, reostrat, NFB. 9. Sistem kelistrikan kapal dengan motor penggerak diesel atau jenis lainnya PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan dan keterampilan di bidang berikut ini : 1.1 Teori motor pembakaran dalam (diesel). 1.2 Teori transmisi (prime over). 1.3 Teori pompa. 1.4 Listrik kapal sungai danau 1.5 Pesawat bantu kapal sungai danau 1.6 Teknik pengendalian dan otomatisasi. 1.7 Teknik pengukuran. 1.8 Penggunaan peralatan tangan dan power tool. 1.9 Penggunaan peralatan ukur dan instrumen listrik.
2. Konteks Penilaian Kompetensi harus diujikan di kapal atau di tempat kerja lainnya yang dikondisikan seperti di kapal secara simulasi. 3. Aspek penting penilaian
56
3.1 3.2
3.3
Kemampuan mengidentifikasi prosedur pengoperasian yang tidak tepat Kemampuan mengidentifikasi kurangnya penguasaan fungsi komponen komponen dari berbagai sistem yang berkaitan. Kemampuan mengidentifikasi pengaruh interkoneksitas antar sistem
4. Kaitan dengan Unit-unit lain 4.5 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.6 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.7 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.8 TRA.SD.21.003.01 Mengoperasikan sistem kelistrikan 4.9 TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP 4.10TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.11TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.12TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.13TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.14TRA.SD.31.002.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 2 2 2 1 2 2
57
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.12.005.01 Pengoperasian Instalasi Tenaga Penggerak Utama Kapal Unit ini berguna dalam mengoperasikan cara kerja mesin penggerak utama kapal dan menghitung kebutuhan bahan bakar dan pelumas
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengoperasikan dan 1.1 merawat motor penggerak utama 1.2
1.3
02
Mengoperasikan motor tempel
2.1 2.2 2.3
03
Menghitung kebutuhan bahan bakar minyak 3.1
3.2
3.3
Prinsip dasar pengoperasian motor penggerak kapal diidentifikasi Pengoperasian mesin dilakukan sesuai dengan prosedur dan manual operasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya Perawatan mesin penggerak utama kapal dikoordinasikan dengan petugas jaga mesin
Prinsip dasar pengoperasian motor tempel diidentifikasi Motor tempel dioperasikan sesuai dengan standar prosedur Prosedur pengoperasian motor tempel sesuai manual book
Kebutuhan bahan bakar minyak dihitung menggunakan standar pendekatan baku sesuai rumus Kebutuhan Oli dihitung dengan pendekatan rumus standar pendekatan baku Sistem perbandingan bahan bakar minyak dihitung sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan unit kompetensi ini meliputi : 1.1 Mengoperasiakan dan merawat motor penggerak utama 1.2 Mengoperasikan motor tempel
58
2. 3. 4. 5.
Peralatan yang diperlukan : mesin penggerak utama kapal, motor tempel, tool set. Bahan dan alat : manual book Menghitung kebutuhan bahan bakar Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan meliputi : dasardasar permesinan kapal
2.
Konteks Penilaian 1.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi. 1.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan mengoperasikan mesin penggerak utama kapal dan motor tempel 3.2 Kemampuan menggunakan sistem kontrol di atas kapal 3.3 Kemampuan menghitung kebutuhan bahan bakar dan pelumas
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.21.001.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4 4.5
TRA.SD.21.003.01 TRA.SD.21.004.01
4.6
TRA.SD.21.006.01
4.7 4.8
TRA.SD.21.007.01 TRA.SD.21.008.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek
59
4.9
TRA.SD.21.012.01
4.10 TRA.SD.31.002.01
membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
1 2 2 1 2 1
TRA.SD.21.006.01 Melakukan Berbagai Jenis Komunikasi di Kapal Unit ini berguna dalam melakukan berbagai jenis dan prosedur komunikasi baik antar kapal dengan kapal maupun antara kapal dengan stasiun pantai dengan menggunakan isyarat visual, bunyi, dan radio sesuai dengan ketentuan yang belaku
ELEMEN KOMPETENSI 01
TINGKAT 1
KRITERIA UNJUK KERJA
Melakukan 1.1 komunikasi dgn kode isyarat visual 1.2 1.3 1.4
Komunikasi dengan isyarat morse bendera tangan dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat cahaya dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat semaphore dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat bendera internasional dilakukan sesuai prosedur
60
02
Melakukan 2.1 komunikasi dengan radio telephoni dan 2.2 radio telegrafi dan kode isyarat bunyi 2.3
Komunikasi dengan radio telephoni dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan radio telegraph dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat morse bunyi dilakukan sesuai prosedur
03
Mengidentifikasi 3.1 jenis dan fungsi tanda-tanda bahaya 3.2 sesuai standar IMO 3.3
Parachute signal digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya Red hand flare digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya Smoke signal digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya
04
Menggunakan isyarat 4.1 bahaya darurat yang sesuai dengan standar 4.2 IMO 4.3
Tanda bahaya kapal tenggelam diisyaratkan sesuai prosedur Tanda kapal minta pertolongan diisyaratkan sesuai prosedur Tanda bahaya kapal terbakar diisyaratkan sesuai prosedur Tanda kapal yang sedang kandas diisyaratkan sesuai prosedur Tanda kapal tidak terkendali diisyaratkan sesuai prosedur menolong orang jatuh ke laut dilakukan sesuai dengan prosedur Menolong kapal dalam keadaan bahaya dilakukan sesuai dengan prosedur Penyelamatan kapal dalam keadaan bahaya dilakukan sesuai dengan prosedur
4.4 4.5 05
Melakukan SAR 5.1 untuk kapal lain sesuai standar 5.2 prosedur yang ditentukan 5.3
06
Mengidentifikasi 6.1 sistem peringatan dini mengenai meterologi dan 6.2 navigasi dan dampak kekeliruan 6.3 perlengkapan komunikasi
Sistem peringatan dini mengenai meterologi dan navigasi diidentenfikasi dengan cermat Dampak kekeliruan perlengkapan komunikasi diidenfitikasi Pengaruh meteorologi dan navigasi terhadap komunikasi di atas kapal
61
BATASAN VARIABEL 1.
2.
3. 4.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 1.1 Komunikasi dengan kode isyarat visual (bendera, sinarl, semaphore) 1.2 Komunikasi dengan kode isyarat bunyi (morse bunyi, radio) 1.3 Komunikasi dengan telepon dan komunikasi radio 1.4 Mengidentifikasi jenis dan fungsi tanda-tanda bahaya sesuai standar IMO 1.5 Menggunakan isyarat bahaya darurat yang sesuai dengan standar IMO 1.6 Melakukan SAR untuk kapal lain sesuai standar prosedur yang ditentukan STCW-F 1.7 Mengidentifikasi sistem peringatan dini mengenai meteorologi dan navigasi Peralatan yang diperlukan : 2.1 Radio SSB. Bendera semaphore 2.2 Bendera kode internasional 2.3 Aldis 2.4 Parachute signal 2.5 Red hand flare 2.6 Smoke signal Komunikasi dilakukan sesuai kondisi cuaca siang/malam Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Melakukan komunikasi di atas kapal 1.2 Tanda-tanda bahaya di atas kapal
bukti
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan :
62
3.1 3.2 3.3
4.
Kemampuan melakukan komunikasi dengan kode isyarat visual Kemampauan untuk melakukan komunikasi dengan kode isyarat bunyi Kemempuan melakukan komukasi denagn telepon dan komunikasi radio
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.21.001.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4 4.5
TRA.SD.21.003.01 TRA.SD.21.004.01
4.6
TRA.SD.21.006.01
4.7 4.8 4.9
TRA.SD.21.007.01 TRA.SD.21.008.01 TRA.SD.21.012.01
4.10
TRA.SD.31.002.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 2 2 1 1 1 1
63
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.21.007.01 Mengolah-gerak dan Mengendalikan Kapal Unit ini berguna untuk mengolah gerak dan mengendalikan kapal dengan mudah dan aman sehingga tercapai keselamatan pelayaran
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.1 teknik mengolah gerak dan mengendalikan kapal pada saat sandar, lepas sandar di 1.2 pelabuhan, berlabuh jangkar dan antar 1.3 kapal di laut
1.4
02
Mengidentifikasi olah 2.1 gerak kapal dan dan pengaruh angin, arus, 2.2 pasang surut pada pengendalian kapal 2.3 2.4
2.5
03
Mengidentifikasi dan 3.1 mengolah gerak kapal di perairan dangkal 3.2 3.3
Faktor-faktor yang berkaitan dengan sandar lepas sandar, di pelabuhan dan antar kapal di laut diidentifikasi, dengan atau tanpa angin dan arus,diterapkan sesuai prosedur Prosedur olah gerak saat sandar/lepas sandar dipelabuhan dan antar kapal laut Sandar, lepas sandar dipelabuhan dan antar kapal dilaut dilakukan sesuai prosedur, baik dengan atau tanpa angin dan arus Pengaruh angin, arus dan ombak pada saat operasi penangkapan diperhitungkan Prosedur olah gerak kapal pada saat operasi diidentifikasi Pengaruh angin, arus, dan ombak pada saat operasi penangkapan diperhitungkan Prosedur olah gerak kapal diterapkan sesuai ketentuan Pengaruh angin, arus, pasang surut pada saat pengendalian kapal diidentifikasi Teknik untuk mempertahankan pengendalian kapal akibat pengaruh angin, arus, pasang surut Keterbatasan yang berkaitan dengan kemampuan olah gerak kapal di perairan dangkal diidentifikasi Kecepatan aman saat berlayar di perairan dangkal diidentifikasi Teknik mempertahankan haluan dan kecepatan kapal di perairan dangkal
64
3.4
04
Mengidentifikasi hal- 4.1 hal yang berkaitan dengan olah gerak 4.2 kapal dan pengendalian kapal pada cuaca buruk, pengaruh angin, 4.3 arus,pasang surut 4.4 4.5
05
Mengidentifikasi hal- 5.1 hal yang berkaitan dengan pertolongan orang-orang dan 5.2 kapal dalam keadaan bahaya dan hal–hal yang berkaitan dengan menunda dan 5.3 ditunda 5.4 5.5
06
Mampu 6.1 mengidentifikasi halhal yang berkaitan dengan prosedur olah gerak kapal dan 6.2 pengendalian kapal saat menolong orang jatuh ke laut dan menaikan orang dari 6.3 Sekoci atau Life Crafr
diidentifikasi Kondisi kapal ketika memasuki perairan dangkal harus memperhatikan under keel clearence (UKC). Prosedur olah gerak dan pengendalian kapal pada cuaca buruk diidentifikasi Persiapan kapal menghadapi cuaca buruk sesuai aturan P2TL dan prosedur lain yang direkomendasikan diidentifikasi Pengaruh angin, arus, pasang surut pada pengendalian kapal diperhitungkan Olah gerak dan pengendalian kapal pada cuaca buruk dilakukan sesuai SOP Kapal dipersiapkan untuk menghadapi cuaca buruk sesuai SOP Prosedur menolong korban jatuh ke laut dan pencariannya dilakukan dengan tepat, cepat dan sesuai SOP Prosedur menolong kapal dalam keadaan bahaya dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan pertimbangan-pertimbangan Prosedur penggunaan kemudi darurat diidentifikasi dengan tepat Prosedur menunda dan ditunda diidentifikasi Prosedur dalam melakukan olah gerak dan pengendalian kapal yang menunda, ditunda diterapkan sesuai dengan aturan P2TL Peralatan dan bahan olah gerak dan pengendalian kapal untuk menolong orang jatuh ke laut dipersiapkan sesuai SOP yang berlaku Penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja serta langkah pengamanan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku Peralatan dan bahan dipersiapkan sesuai SOP yang berlaku menurut P2TL (pengendalian hasil)
65
6.4 6.5
Peralatan dan bahan dipersiapkan pada tempat yang aman Kebutuhan peralatan dan bahan diidentifikasi sesuai SOP yang berlaku
BATASAN VARIABEL 1.
2. 3.
4
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 1.1 Mengidentifikasi teknik mengolah gerak dan mengendalikan kapal selama berlayar 1.2 Mengolah gerak dan mengendalikan kapal pada segala kondisi/cuaca Dalam mengolah gerak kapal dilakukan sesuai dengan SOP secara konsisten dalam P2TL aturan pengendalian kapal Peralatan yang diperlukan : 3.1 Kapal 3.2 Tali bandul dan clinometer 3.3 General arrangement kapal 3.4 Baling-baling tunggal dan ganda 3.5 Penataan perangkat kemudi otomatik Kegiatan dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 3.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Vektor 1.2 Stabilitas 1.3 Bangunan kapal
bukti
2.
Konteks Penilaian 2.4 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.5 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.6 Kemampuan mengolah gerak kapal saat sandar, lepas sandar dan menunda-ditunda kapal lain di laut 3.7 Kemampuan untuk mengolah gerak kapal pada saat operasi penangkapan ikan
66
3.8 3.9
4.
Kemampuan mengolah gerak kapal saat sandar, lepas sandar, labuh jangkar pada berbagai kondisi angin dan arus Kemampuan mengolah gerak kapal dengan kecepatan aman untuk menghindari kerusakan kapal akibat ombak samping dan ombak belakang
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.3 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.4 TRA.SD.21.003.01 Mengoperasikan sistem kelistrikan 4.5 TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP 4.6 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.7 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.8 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.9 TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.10 TRA.SD.31.002.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 3 3 3 3
67
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
ELEMEN KOMPETENSI
TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin Unit ini berkaitan dengan pekerjaan dinas jaga mesin di kapal sungai dan danau
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Mempersiapkan pekerjaan dinas jaga
1.1 Prinsip kerja dinas jaga dipahami dari aspek tanggung jawab pekerjaan, waktu dan administrasi guna kelancaran operasional permesinan 1.2 Data dan informasi pekerjaan dinas jaga dari log book sebelumnya dipelajari dan diidentifikasi alternatif langkah pengoperasian 1.3 Pemeriksaan terhadap fungsi dan kondisi seluruh permesinan dan sistem yang terkait dilakukan sesuai dengan SOP atau manual yang ditetapkan. 1.4 Kebutuhan bahan bakar, minyak lumas, bahan bantu lainnya disiapkan dan disediakan sesuai dengan kebutuhan. 1.5 Tindakan keselamatan kerja dipersiapkan untuk melaksanakan dinas jaga.
02
Melaksanakan dinas 2.1 Selama melaksanakan dinas jaga jaga berkoordinasi dengan perwira jaga mesin dan perwira jaga dek 2.2 Mengamati kerja mesin seperti temperatur gas buang, air pendingin, minyak pelumas, tekanan air pendingin, minyak pelumas, bahan bakar, booster, jumlah bahan bakar, minyak pelumas serta parameter kelistrikan dan lainnya sesuai dengan urutan dan prosedur yang ditetapkan manual/SOP. 2.3 Kondisi idle runing mesin dijaga selama dinas jaga pada keadaan normal, sesuai dengan parameter yang ditetapkan dalam SOP. 2.4 Semua kondisi operasi mesin disampaikan kepada perwira jaga mesin guna menunjang pengoperasian
68
03. Menjaga kondisi 3.1 Perubahan-perubahan parameter kerja operasi Permesinan permesinan diamati dan dicatat pada log book termasuk semua aktifitas yang dilakukan 3.2 Semua sistem yang terkait dengan kerja permesinan dijaga kondisi kerjanya meliputi : temperatur, tekanan, parameter kelistrikan dan penggunaan bahan bakar, minyak lumas, dan refrigerant. 3.3 Kondisi kerja abnormal dilaporkan kepada perwira jaga/KKM. 04 Mengatasi gangguan permesinan
05 Membuat laporan
4.1 Gangguan operasi permesinan yang terjadi selama dinas jaga didiagnosa secara tepat sesuai dengan manual. 4.2 Alternatif mengatasi gangguan permesinan ditetapkan, sesuai dengan hasil diagnosis dan dikonsultasikan kepada perwira jaga mesin. 4.3 Perbaikan kerusakan atau penanggulangan gangguan permesinan dilakukan sesuai dengan alternatif yang ditetapkan 4.4 Kegiatan mengatasi gangguan dicatat dalam log book sesuai dengan prosedur yang ditetapkan 5.1 Data informasi kinerja permesinan dihimpun dan dituangkan dalam log book, sesuai prosedur yang ditetapkan. 5.2 Laporan log book diselesaikan dan ditandatangi oleh perwira jaga mesin, sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
BATASAN VARIABEL 1. Ruang lingkup unit kompetensi ini dilakukan di atas kapal dan setiap waktu diterapkan yang meliputi : 1.1 Menerapkan P2TL (prinsip umum peraturan menjadi berlayar) 1.2 Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan jaga navigasi 1.3 Menerapkan prosedur kerja kelompok kerja anjungan yang efektif 1.4 Menentukan rute pelayaran
69
2. Dalam melakukan dinas jaga harus melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam P2TL dan Marpol (Marine polution) di atas kapal dan STCW 3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan dinas jaga dalam kelompok kerja anjungan yang efektif dan dengan konsisten 4. Peralatan yang diperlukan : 4.1 Buku harian kapal (log book) 4.2 Buku kode isyarat/semboyan internasional 4.3 Buku-buku publikasi navigasi 4.4 Radar, Gyro compass, Course recorder, GPS, RDF, Echosounder. Kompas magnet, sekstan, chronometer, stop watch, penjera celah, azimuth circle dan azimuth mirror 4.5 Peraturan K3 untuk awak kapal 4.6 Watchkeeping (dinas jaga) 4.7 Environment Act for Marine Pollution 73/78. 4.8 Manual instruction dan SOP untuk permesinan kapal 5.
Job description
6.
Kebijakan perusahaan berkaitan pekerjaan dinas jaga mesin
7.
Log book mesin
8. Bahan dan peralatan bantu pengoperasian permesinan antara lain : kunci–kunci, obeng, tang, lampu senter, alat–alat tulis, majun lap, minyak lumas, solar
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan dan keterampilan di bidang berikut ini : 1.1 Teori motor pembakaran dalam (internal combustion engine). 1.2 Teori pompa. 1.3 Teknologi mekanik 1.4 Teknik pengukuran 1.5 Teknik reparasi 1.6 Pengetahuan bahan 1.7 Penggunaan peralatan tangan dan power tool 1.8 Pembacaan parameter temperatur, tekanan dan kelistrikan 1.9 Penggunaan peralatan ukur dan instrumen
70
1.10 Penggunaan indera sebagai alat kontrol (penglihatan, pendengaran, peraba). 2.
Konteks Penilaian : 2.1 Kompetensi harus diujikan di kapal perikanan atau di tempat kerja lainnya yang dikondisikan seperti di kapal secara simulasi. 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian : Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan dalam akurasi pembacaan parameter temperatur, tekanan dan volume. 3.2 Kemampuan dalam mengikuti prosedur pengoperasian mesin 3.3 Kemampuan dalam penguasaan fungsi-fungsi dan komponenkomponen sistem-sistem yang berkaitan. 3.4 Kemampuan dalam mengikuti peraturan dinas jaga mesin 3.5 Kemampuan dalam memenuhi persyaratan K3
4.
Kaitan dengan Unit-unit Lain : 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.21.001.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4
TRA.SD.21.003.01
4.5
TRA.SD.21.004.01
4.6
TRA.SD.21.006.01
4.7 4.8 4.9
TRA.SD.21.007.01 TRA.SD.21.008.01 TRA.SD.21.012.01
4.10
TRA.SD.31.002.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
71
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 1 2 2 1 2 1
72
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.21.009.01 Melakukan Dinas Jaga Di Kapal Unit ini berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia, kapal, muatan dan lingkungan baik saat kapal berada di pelabuhan maupun saat berlayar
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Menerapkan P2TL
1.1
1.2
1.3
02
Menerapkan prinsip- 2.1 prinsip penyelenggaraan jaga navigasi 2.2
03
Menerapkan prosedur kelompok anjungan efektif
3.1 kerja kerja 3.2 yang
04
Menentukan pelayaran
rute 4.1
4.2
4.3
Prinsip umum yang diatur pada peraturan 1–3 dari P2TL 1972 dijalankan sesuai dengan ketentuan Prinsip dasar tentang peraturan mengemudi dan berlayar aturan 4–8 dari P2TL 1972 Prinsip mengemudi dan berlayar aturan 9–18 dari P2TL 1972 dijalankan sesuai dengan ketentuan Ketentuan tentang pemasangan penerangan dan sosok benda aturan 20– 30 dan 27-31 dari P2TL 1972 dijalankan dan diterapkan Ketentuan tentang isyarat bunyi dan cahaya aturan 32–34 dan 36–37 dari P2TL 1972 dijalankan dan diterapkan Pengamatan saat jaga laut dijalankan dan diterapkan sesuai aturan dinas jaga Tim kerja anjungan dan manajemen tim anjungan dilakukan dengan sungguh-sungguh sesuai aturan dinas jaga kapal Buku kepanduan bahari digunakan dengan cermat berdasarkan manual yang berlaku Untuk keselamatan pelayaran, NTM dan BPI digunakan dan diterapkan sesuai manual yang tersedia Laporan berita cuaca dapat digunakan sesuai dengan karakteristik peta
73
BATASAN VARIABEL 1. Ruang lingkup unit kompetensi ini dilakukan di atas kapal dan setiap waktu diterapkan yang meliputi : 1.1 Menerapkan P2TL (prinsip umum peraturan berlayar) 1.2 Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan jaga navigasi 1.3 Menerapkan prosedur kerja kelompok kerja anjungan yang efektif 1.4 Menentukan rute pelayaran 2.
3. 4.
Dalam melakukan dinas jaga harus melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam P2TL dan Marpol (Marine polution) di atas kapal dan STCW Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan dinas jaga dalam kelompok kerja anjungan yang efektif dan dengan konsisten Peralatan yang diperlukan : 4.1 Buku harian kapal (log book) 4.2 Buku kode isyarat/semboyan internasional 4.3 Buku-buku publikasi navigasi 4.4 Radar, Gyro compass, Course recorder, GPS, RDF, Echosounder. 4.5 Kompas magnet, sekstan, chronometer, stop watch, penjera celah, azimuth circle dan azimuth mirror
PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1Berlayar pada perairan padat lalulintas 1.2Menggunakan alat kemudi otomatik dan menggantikannya 1.3Saat menunda dan ditunda 1.4Berlayar di perairan tampak terbatas
bukti
kapan
2.
Konteks Penilaian : 2.3Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.4Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian : Aspek yang harus di perhatikan : 3.1Kondisi kebugaran dari petugas dinas jaga 3.2Petugas dinas jaga bebas dari pengaruh alkohol
74
3.3Kedisiplinan petugas dinas jaga 4.
Kaitan dengan Unit-unit Lain : 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.21.001.01
4.3
TRA.SD.21.002.01
4.4 4.5
TRA.SD.21.003.01 TRA.SD.21.004.01
4.6
TRA.SD.21.006.01
4.7 4.8 4.9
TRA.SD.21.007.01 TRA.SD.21.008.01 TRA.SD.21.012.01
4.10
TRA.SD.31.002.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar Mengoperasikan sistem kelistrikan Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Melakukan Dinas Jaga Mesin Melakukan Dinas Jaga Dek membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 3 3 3 3
75
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
ELEMEN KOMPETENSI 01
TRA.SD.21.010.01 Memberikan dan memonitor pelayanan kepada pelanggan (pengguna jasa SDP) Unit ini mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan, memberikan pelayanan,dan memonitor dan melaporkan terhadap pelayanan yang diberikan KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.1 Kebutuhan dan harapan pelanggan kebutuhan pelanggan diklarifikasi dan diidentifikasi secara akurat menggunakan 1.2 ketrampilan antar personel yang sesuai.Kebutuhan pelanggan dinilai terhadap urgensinya untuk menentukan prioritas pemberian pelayanan sesuai dengan persyaratan organisasi 1.3 Pelanggan diberi informasi tentang tersedianya pilihan-pilihan untuk pemenuhan kebutuhannya dan terbantu dalam pemilihan pilihan-pilihan yang disukai.
02
1.4 Batasan-batasan yang ditujukan terhadap kebutuhan pelanggan diidentifikasi dan bantuan yang sesuai dicari dari individu yang ditunjuk Memberikan 2.1 Pelayanan diberikan dengan segera pelayanan kepada kepada pelanggan untuk memenuhi pelanggan kebutuhan yang teridentifikasi sesuai dengan persyaratan organisasi. 2.2 Pelayanan yang sesuai ditetapkan dan dipertahankan dengan pelanggan untuk memastikan penyelesaian kualitas pelayanan yang diberikan 2.3 Keluhan pelanggan ditangani secara sensitif dan ramah sesuai dengan persyaratan organisasi
76
2.4 Pelanggan dengan kebutuhan khusus atau bantuan direspons sesuai dengan persyaratan organisasi 2.5 Kesempatan yang tersedia diidentifikasi dan digunakan untuk mempromosikan dan meningkatkan jasa serta produk kepada pelanggan
ELEMEN KOMPETENSI 03
KRITERIA UNJUK KERJA
Memonitor dan 3.1 melaporkan terhadap pelayanan yang diberikan 3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan secara berkala dilakukan tinjauan dengan menggunakan bukti yang dapat diperiksa kebenarannya sesuai dengan persyaratan organisasi. Kesempatan untuk meningkatkan kualitas jasa dan produk diidentifikasi dan diikuti sesuai persyaratan organisasi. Aspek prosedural pelayanan yang diberikan dimonitor keefektipannya dan kesesuaiannya terhadap persyaratan pelanggan Umpan balik pelanggan secara berkala dicari dan digunakan untuk memperbaiki pemberian produk atau jasa Keputusan untuk memodifikasi kesatuan bukti produk atau jasa kepuasan pelanggan sesuai dengan persyaratan organisasi Laporan secara jelas, terperinci dan berisi rekomendasi yang berfokus pada aspek kritis pemberian pelayanan
BATASAN VARIABEL Rentang pernyataan memberikan masukan untuk menginterprestasikan lingkup dan kontek unit kompetensi ini, diijinkan terhadap perbedaan perusahaan dan tempat kerja. Hal itu berkaitan terhadap unit ini secara
77
keseluruhan dan memfasilitasi penilaian secara holistik. Variabel-variabel berikut mungkin dijelaskan terhadap unit khusus ini. Perundang-undangan, aturan dan standar nasional yang relevan terhadap tempat kerja bisa meliputi : - Keputusan dan perjanjian perusahaan serta instrumen industri yang relevan - Perundang-undangan yang relevan dari semua level pemerintah yang mempengaruhi operasi bisnis, khususnya yang berkenaan dengan isuisu K3 dan lingkungan, kesempatan yang sama, hubungan industrial dan anti diskriminasi. - Aturan praktek industri yang relevan Kebutuhan pelanggan dan harapan bisa berkaitan dengan : - Advis atau informasi umum - Informasi khusus - Informasi lanjutan - Membuat perjanjian - Keluhan - Pembelian produk dan jasa - Pengembalian produk dan jasa - Keakuratan informasi - Keadilan/kesantunan - Harga/nilai. Ketrampilan antar personel yang sesuai bisa meliputi : + Penggunaan bahasa tubuh yang tepat + Perangkuman dan penjelasan dengan kata untuk memeriksa pemahaman pesan pelanggan + Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menetapkan permintaan + Mencari umpan balik dari pelanggan untuk menetapkan pemahaman kebutuhan + Menanyakan untuk mengklarifikasi dan menetapkan kebutuhan pelanggan + Mendengar secara aktip apa yang dikomunikasikan oleh pelanggan Pelanggan dapat : + Dari dalam atau dari luar + Agen lain + Anggota individu organisasi + Korporat pelanggan + Anggota individu masyarakat. Persyaratan organisasi bisa meliputi :
78
+ Jaminan mutu dan/atau manual prosedur + Tujuan, sasaran, rencana-rencana, sistem dan proses + Perundang-undangan dan kebijakan/pedoman organisasi serta persyaratanpersyaratan + Kebijakan, prosedur K3 dan program-programnya. + Anti diskriminasi dan kebijakan yang berkaitan. + Akses dan prinsip-prinsip kesamaan serta prakteknya. + Mutu dan proses perbaikan secara terus menerus dan standarnya + Parameter sumber yang ditetapkan + Siapa yang bertanggung jawab terhadap produk atau jasa + Harga dan kebijakan potongan + Penggantian dan kebijakan serta prosedur ganti rugi + Pembayaran dan pilihan penyerahan Individu yang ditunjuk bisa meliputi : + Pengawas + Pelanggan + Kolega + Manajemen lini Keluhan pelanggan bisa meliputi : + Kerusakan barang atau barang yang tidak diserahkan + Kesalahan administratip seperti invoice atau harga yang tidak tepat + Kesalahan penyimpanan seperti ketidak tepatan produk yang diserahkan + Kesalahan pelayanan + Kesalahan penyerahan + Produk yang diserahkan dengan tidak tepat waktu + Kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan Pelanggan dengan kebutuhan khusus bisa meliputi : + Cacat tubuh + Bahasa + Kepercayaan/nilai + Agama/spiritual yang dijalani + Gender, usia + Budaya + Usia Kesempatan untuk meningkatkan mutu pelayanan atau produk bisa meliputi : + Prosedur untuk menyerahkan barang + Kebijakan pengembalian + Sistem untuk pencatatan keluhan + Perpanjangan kerangka waktu
79
+ +
Prosedur pengepakan Perbaikan piagam pelayanan pelanggan
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi, memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang ini mencakup: 1.1 Perundang-undangan yang relevan dari semua level pemerintah yang mempengaruhi operasi bisnis khususnya berkaitan dengan isu-isu K3 dan lingkungan, kesempatan yang sama, hubungan industrial dan anti diskriminasi. 1.2 Pengetahuan prinsip-prinsip pelayanan pelanggan yang baik (excelent) 1.3 Pemahaman struktur bisnis organisasi, produk dan jasa. 1.4 Pemahaman kebijakan dan prosedur organisasi terhadap pelayanan pelanggan yang meliputi penanganan keluhan pelanggan 1.5 Metode konsultasi, teknik dan protokol 1.6 Teknik-teknik yang berurusan dengan pelanggan, meliputi pelanggan dengan kebutuhan khusus 1.7 Ketrampilan baca tulis untuk membaca dan memahami berbagai teks, persiapan informasi umum dan tulisan sesuai dengan target pendengar, mengeja dengan akurat, menggunakan tata bahasa dan tanda baca secara efektip sebagai bantuan untuk pemahaman. 1.8 Ketrampilan mengoreksi dan mengedit untuk memastikan kejelasan arti dan kesesuaian dengan persyaratan organisasi, pemeriksaan keakuratan dan konsistensi informasi 1.9 Ketrampilan menulis laporan untuk mengidentifikasi dan mengerjakan dengan teliti dalam strategi pelayanan, menilai informasi untuk relevansi dan keakuratannya, sumber informasi tambahan sesuai kebutuhan 1.10 Ketrampilan teknologi yang meliputi kemampuan untuk memilih dan menggunakan teknologi yang sesuai untuk tugas-tugas 1.11 Ketrampilan menyelesaikan masalah untuk berurusan dengan permintaan atau keluhan pelanggan 1.12 Kemampuan berhubungan dengan orang dari berbagai rentang sosial, budaya dan latar belakang etnis dan kemampuan fisik serta mental.
80
2.
Konteks Penilaian 2.1 Kompetensi didemonstrasikan melalui unjuk kerja seluruh kriteria yang dinyatakan, meliputi pemberian perhatian khusus terhadap aspek kritis dan pengetahuan dan ketrampilan yang dikerjakan dengan teliti dalam Petunjuk Bukti dan dengan lingkup yang ditetapkan oleh Rentang Pernyataan 2.2 Penilaian harus memperhitungkan pedoman penilaian yang telah diendorse dalam Paket pelatihan pelayanan bisnis 2.3 Penilaian persyaratan unjuk kerja dalam unit ini seharusnya dilakukan dalam tempat kerja nyata atau lingkungan yang disimulasikan 2.4 Penilaian seharusnya memperkuat integrasi kompetensi kunci dan Kompetensi pelayanan bisnis umum terhadap Level AQF khusus. Acuan level kompetensi kunci pada akhir unit ini. Implikasi sumber Akses yang diperlukan untuk memberi kesempatan baik :Baik pelajar ataupun pengajar seharusnya memiliki akses atau kemudahan atas dokumen dan sumber daya lainnya yang biasa digunakan di tempat kerja Konsisten unjuk kerja. Untuk mendapatkan suatu ketetapan Unjuk Kerja, maka beberapa bukti atau keterangan penunjang sebaiknya dikumpulkan dalam rentang waktu tertentu, dan cukup untuk digunakan dalam menghadapi berbagai macam situasi
3.
Aspek penting penilaian : Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Pengidentifikasian kebutuhan dan prioritas pelanggan 3.2 Membedakan antara tingkat kepuasan pelanggan yang berbeda 3.3 Memperlakukan pelanggan denga ramah dan sopan 3.4 Pengidentifikasian dan pemenuhan terhadap persyaratan organisasi 3.5 Merespons dan melaporkan dalam umpan balik pelanggan
4.
Kaitannya dengan Unit–Unit Lain Unit kompetensi ini harus dinilai dalam gabungannya dengan unit mandatory yang membentuk bagian dari peran tugas yang terintegrasi.
81
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 2 2 2 1 2 1
82
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.21.011.01 Mengidentifikasi Konstruksi Bangunan Kapal Dan Menghitung Stabilitas Kapal SDP Unit ini berguna dalam mengidentifikasi teknik damage control karena pengaruh permukaan bebas, trim kapal, bongkar muat dan stowage faktor kapal
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi dan 1.1 mendeskripsikan fungsi bagian-bagian 1.2 utama bangunan kapal untuk penangkapan ikan
1.3
1.4
02
Menjaga kapal
stabilitas 2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Bagian-bagian utama bangunan kapal SDP diidentifikasi dan dideskripsikan Bagian bangunan kapal meliputi : kulit kapal, penataan balas, dimensi kapal, haluan, buritan, ruang kemudi, ruang mesin, dek, palka dan lambung timbul sesuai tata letak dan fungsinya di atas kapal Teknik dan prosedur damage control diidentifikasi sesuai dengan contingency plan Konstruksi dan bangunan kapal sesuai aturan SOLAS sesuai dengan keselamatan pelayarankapal diidentifikasi Data dan informasi stabilitas kapal dan tabel trim sesuai dengan spesifikasi stabilitasnya dipersiapkan Pengaruh permukaan bebas diidentifikasi dan dihitung dengan akurat untuk menjaga stabilitas kapal Pengaruh genangan air di atas dek diidentifikasi dan dihitung dengan akurat untuk menjaga stabilitas kapal Peranan dinding kedap air dan kedap udara diidentifikasi dengan akurat menjaga stabilitas kapal Faktor-faktor lain yang mempengaruhi trim dan stabilitas kapal diidentifikasi dengan akurat
83
3.1 03
Pengaturan muatan ikan hasil tangkap 3.2
3.3
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pemuatan yang berkaitan dengan keselamatan kapal diidentifikasi dengan akurat Pemuatan serta pengikatan hasil tangkapan dan alat tangkapnya dilakukan sesuai prosedur yang berkaitan dengan kesalamatan kapal diidentifikasi dengan akurat Pemuatan dan pembongkaran dilakukan sesuai prosedur yang direkomendasikan
BATASAN VARIABEL 1.
2.
3.
Ruang lingkup pekerjaan unit kompetensi ini meliputi 1.1 Mendeskripsikan dan memfungsikan bagian-bagian utama bangunan kapal 1.2 Menjaga stabilitas kapal perhitungan kondisi stabilitas positif 1.3 Pengaturan muatan Peralatan yang diperlukan : 2.1 Model irisan melintang dan membujur kapal (peraga) 2.2 Data stabilitas kapal dan daftar trim kapal 2.3 Clinometer 2.4 Hydrostatic Curve Diagram (HCD) Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1 Ilmu bangunan kapal 1.2 Stabilitas kapal
bukti
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama dengan rekaman yang dikumpulkan
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan :
84
3.1 3.2 3.3
4.
Penataan muatan disusun sesuai kondisi stabilitas yang menyelamatkan kapal Dalam mengidentifikasi stabilitas kapal SDP dilakukan sesuai dengan SOP Pengaruh permukaan bebas, pengaruh trim terhadap stabilitas dihitung dengan cermat
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.3 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.4 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.5 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.6 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.7 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.8 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.9 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.10TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.11TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.12TRA.SD.31.001.01 Penerapan Hukum Laut dan Peraturan SDP
KOMPETENSI KUNCI NO 1. 2. 3. 4. 5 6. 7
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan Ide dan Teknik Matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 2 3 3 3
85
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.21.012.01 Mengoperasikan Perlengkapan Pemindahan Muatan Tetap/Dapat Bergerak Unit ini mencakup kompetensi untuk mengoperasikan perlengkapan pemindahan muatan tetap/dapat bergerak, termasuk menggunakan tali dalam pengoperasian pengangkat
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Menghubungkan 1.1 operasi rutin dan Memeriksa 1.2 keamanan perlengkapan pemindah 1.3 muatan
02
Mengangkut muatan
2.1 2.2
2.3
03
Memindah muatan
3.1
3.2 04
Place load
4.1 4.2
Prinsip-prinsip operasional perlengkapan pemindah muatan dipahami. Pemeriksaan rutin sebelum penggunaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi pabrik dan peraturan syarat keamanan Spesifikasi yang tidak terpenuhi dilaporkan menggunakan prosedur pelaksanaan baku Peralatan pengangkut muatan yang tepat dipilih. Alat pemindah muatan dioperasikan didalam spesifikasi rancangan dan beban kerja aman. Muatan diangkat/diputar, dipastikan seimbang, sudut pandang operasi, keamanan personil dan perlindungan muatan Jika diperlukan, muatan dipindahkan pada kecepatan yang tepat dan aman dengan jalur yang aman dan efisien. Jalur gerakan dimonitor dari rintangan dan bahaya selama proses pemindahan. Muatan diturunkan dengan kecepatan yang tepat dan aman. Muatan diletakkan dengan jaminan kestabilan, keterlindungan material dan di tempat yang terhindar dari bahaya
86
BATASAN VARIABEL Unit kompetensi berlaku dalam pengerjaan mengoperasikan perlengkapan pemindahan muatan tetap/dapat bergerak. Pekerjaan dilakukan mandiri atau dalam suatu kelompok. Perlengkapan pemindah muatan dioperasikan di dalam batas-batas prosedur yang disarankan pabrik dan beban kerja aman. Pemindah muatan yang dapat bergerak atau tetap termasuk derek anting (pendant crane), yard, workshop dan store travelling overhead cranes, katrol rel tunggal dan rantai (manual, udara atau elektrik dll.), pivoting slewing jib rails dll. Seluruh pekerjaan dan praktek kerja sesuai dengan peraturan dan persyaratan hukum.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi, memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang ini mencakup: 1.1 Pengetahuan peraturan maritim yang relevan 1.2 Undang-undang dan kebijakan K3 yang relevan 1.3 Jenis pengunci (knot), tekukan (bend) dan pengait (hitch) dalam penggunaan umum, karakteristiknya, aplikasi dan batasan, metode penaliannya menggunakan tali sintetis dan fibre dari berbagai konstruksi dan ukuran. 1.4 Prosedur penyambungan tali sintetis fibre 1.5 Regangan patah dan muatan kerja aman terhadap tali dan peralatan 1.6 Prinsip-prinsip kerusakan tali dan menjaga serta persyaratan pemeliharaan terhadap jenis tali dan kawat yang berbeda 1.7 Prinsip-prinsip dan batasan peralatan angkat dan komponen 1.8 Prosedur untuk memeriksa dan mengoperasikan peralatan angkat meliputi slinging load dan berbagai perlengkapan angkat dan pengaturannya 1.9 Peringatan dan prosedur untuk bekerja keatas dan kesamping 1.10 Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan peralatan yang digunakan apabila bekerja diatas dan kesamping. 1.11 Prosedur untuk rigging dan persiapan jalan akses personel 1.12 Prinsip-prinsip dan prosedur untuk penalian dan pengikatan muatan yang meliputi persyaratan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap peralatan penalian (lashing) 1.13 Teknik-teknik komunikasi pelayaran
87
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi harus memenuhi persyaratan penilaian dari peraturan pelayaran yang relevan 2.2 Penilaian unit ini harus dilakukan dengan kewenangan marine yang relevan yang disetujui serta pengaturan yang teraudit oleh RTO 2.3 Sekurang-kurangnya penilaian pengetahuan harus dilaksanakan melalui latihan tulis/lisan secara memadai 2.4 Penilaian praktek yang memadai harus terjadi - Pada RTO dan/atau - Pada pekerjaan yang memadai atau pelatihan di kapal
Implikasi sumber Akses yang diperlukan untuk memberi kesempatan baik : - Partisipasi dalam kesesuaian rentang rigging yang disimulasikan secara memadai, pengangkatan dan latihan penalian muatan, situasi dan studi kasus dan sumber-sumber yang disatukan dan/atau - Membantu dalam rigging, pengangkatan dan operasi penalian muatan dalam bekerja di kapal Konsisten unjuk kerja Mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan ilmu pelayaran apabila : - Penggunaan dan pemeliharaan tali (rope) dan kawat (wire) - Pengoperasian gir pengangkat (lifting gear) - Melakukan tugas keatas dan ke samping kapal - Mengikat dan mengencangkan muatan - Mengaplikasikan peringatan keselamatan selama operasi rigging - Menunjukkan bukti aplikasi prosedur ditempat kerja yang relevan meliputi : + Bagian yang relevan dari peraturan marine + Prosedur sistem manajemen keselamatan + Peraturan K3 dan kebijakan serta prosedur pencegahan bahaya + Prosedur kerja dan instruksi kerja + Pedoman manufaktur yang relevan yang berkaitan dengan penggunaan tali, kawat, kabel, rantai, peralatan dek dan permesinan termasuk instruksi pada kemampuan peralatan dan batasannya + Proses kebersihan di kapal + Tindakan diambil segera untuk melaporkan dan/atau memperbaiki kejadian (incident) dan pengoperasian permasalahan sesuai dengan peraturan dan prosedur
88
+ Bekerja lengkap secara sistimatis dengan memperhatikan rincian yang diperlukan 3.
Aspek penting penilaian : Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Penggunaan dan pemeliharaan tali dan kawat 3.2 Pengoperasian lifting gear 3.3 Rig dan memelihara jalan akses personel 3.4 Melaksanakan tugas-tugas keatas dan kesamping kapal 3.5 Penalian dan mengencangkan muatan 3.6 Membantu dalam rigging dan lashing komponen permesinan 3.7 Latihan seluruh keselamatan yang disyaratkan dan prosedur kontrol bahaya apabila melaksanakan operasi rigging 3.8 Berkomunikasi secara efektip dengan pihak lain selama operasi rigging
4.
Kaitannya dengan Unit–Unit Lain Unit kompetensi ini harus dinilai dalam gabungannya dengan unit mandatory yang membentuk bagian dari peran tugas yang terintegrasi.
KOMPETENSI KUNCI NO 1. 2. 3. 4. 5 6. 7
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan Ide dan Teknik Matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 2 2 2 1 1 2
89
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.21.013.01 Membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membantu kegiatan penambatan dan lego jangkar.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Melaksanakan penambatan dan tugas penanganan jangkar
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
1.2
1.3
1.4 1.5 1.6 1.7
02 Mengikuti prosedur kontrol keselamatan dan bahaya
2.1
2.2
2.3
Tugas-tugas yang diperlukan dalam mengintegrasikan tingkat persiapan untuk kedatangan dan pemberangkatan dari lego jangkar dan penambatan diselesaikan sesuai dengan prosedur di kapal. Penanganan tali tambat, stoppering dan tugas-tugas pengangkatan tali dilakukan sesuai dengan prosedur di kapal Pengoperasian penambatan dan pelepasan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Pengoperasian jangkar dilaksanakan sesuai dengan prosedur di kapal Kapal dikencangkan ke buoy Penarikan dikencangkan menggunakan tali kapal sesuai dengan prosedur di kapal Komunikasi selama penambatan dan operasi penanganan jangkar secara jelas dan dalam waktu serta melibatkan peralatan komunikasi yang tepat apabila disyaratkan. Seluruh peringatan keselamatan yang diperlukan dan peraturan-peraturan diikuti apabila melaksanakan tugas-tugas penambatan dan lego jangkar rutin. Pengoperasian dalam bahaya diidentifikasi dan tindakan diambil dalam gabungannya dengan officer, engineer dan anggota tim lainnya untuk meminimalkan atau mengeliminir resiko terhadap personel, kapal dan lingkungannya. Rencana darurat kapal
90
03 Melaksanakan tugas- 3.1 tugas ke atas dan ke samping kapal 3.2 3.3
3.4 3.5
04 Melaksanakan penalian dan memastikan muatan serta akses jalan terhadap kapal kecil
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5. 4.6.
Tempat dan peralatan untuk kerja ke atas dan dipersiapkan sesuai dengan praktek praktek dan standar yang diakui Peringatan yang disyaratkan dilakukan apabila bekerja ke atas dan ke samping Kursi, pijakan (stage), aba-aba keselamatan dan peralatan keselamatan yang memadai digunakan sesuai dengan praktek dikapal dan standar yang diakui Tangga portable digunakan secara benar dan dipelihara Peralatan yang digunakan apabila bekerja ke atas dipelihara secara benar dan disimpan. Peralatan penali diperiksa dan dipelihara sesuai dengan praktek dikapal dan standar yang dikui Peralatan yang salah dalam penalian diidentifikasi dan diisolasi, dilaporkan dan dipelihara sesuai dengan praktek dikapal dan standar yang diakui Muatan ditali dan dipastikan/dikencangkan sesuai dengan praktek dikapal dan standar yang diakui Pertimbangan yang memadai diberikan terhadap pengaruh gerak kapal pada saat penempatan muatan apabila dilakukan penalian muatan Peralatan penalian digunakan secara benar setelah digunakan Jalan akses personel pada saat penalian dan pengencangan sesuai dengan praktek di kapal dan standar yang diakui.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks Umum 1.1. Pekerjaan harus dilakukan dengan mengikuti peraturan yang relevan 1.2. Pekerjaan yang dilakukan dengan prosedur yang disebutkan dengan tanggung jawab terhadap keluaran yang dimiliki dalam kaitannya dengan standar mutu khusus. Hal itu tercakup dalam melaksanakan operasi rigging secara rutin dan menggunakan gabungan peralatan sesuai dengan praktek kerja yang aman. 2. Lingkungan di tempat kerja
91
3.
4.
5.
6.
7.
2.1. Kapal bisa meliputi kapal komersil di bawah 24 meter 2.2. Operasi rigging mungkin dilaksanakan Siang atau malam dalam situasi pengoperasian normal 3.1. Dibawah kondisi laut dan cuaca normal dan berlawanan 3.2. Saat jalan 3.3. Selama operasi penambatan dan tidak dalam penambatan 3.4. Ketika buang sauh 3.5. Apabila ditambatkan 3.6. Kondisi cuaca yang berlawanan Pengoperasian rigging bisa meliputi : 4.1. Penggunaan dan pemeliharaan tali (rope), kawat (wire) dan rantai (chain) 4.2. Sambungan tali fiber natural dan sintetis 4.3. Pengecekan dan penggunaan peralatan angkat, tali, rantai dan gir rigging apabila mengangkat muatan 4.4. Menangani muatan 4.5. Memastikan gangway, brows dan tangga untuk akses keselamatan Pengunci dan sambungan bisa meliputi : 5.1. Gambaran delapan (figure of eight) 5.2. Sambungan reef (reef knot) 5.3. Pengait cengkeh (clove hitch) 5.4. Pengait rol (rolling hitch) 5.5. Tekukan sheet (sheet bend) 5.6. Sheep shank 5.7. Tali depan (bwline) pada bite 5.8. Carrick bend 5.9. Marline spike hitch 5.10. Sambungan mata tali (eye splice) 5.11. Sambungan pendek (short splice) 5.12. Common whipping 5.13. West country whipping 5.14. Sail makers whipping 5.15. Common seizing 5.16. Racking seizing Peralatan akses personel bisa meliputi : 6.1. Gangway 6.2. Brows 6.3. Tangga Gir pengangkat (lifting gear) bisa meliputi : 7.1. Crane 7.2. Derrick 7.3. Winch 7.4. Hoist 7.5. Grab 7.6. Spreader
92
8.
9.
10.
11.
12.
7.7. Trawl boom 7.8. Pot/trap winch Komponen lifting gear bisa meliputi : 8.1. Segel (shackle) 8.2. Hook 8.3. Sling 8.4. Block 8.5. Takal (tackle) 8.6. Hoist 8.7. Beam clamp 8.8. Trolley 8.9. Pot/trap line 8.10. Long line 8.11. Set line 8.12. Trawl wire 8.13. Rantai (chain) Peralatan untuk pekerjaan keatas dan kesamping kapal bisa meliputi : 9.1. Gantline 9.2. Kursi bosum 9.3. Aba-aba keselamatan 9.4. Pijakan Muatan yang yang ditali bisa meliputi : 10.1. Muatan umum (general cargo) 10.2. Kontainer 10.3. Kendaraan RO-RO 10.4. Muatan kayu deck 10.5. Ikan (fish) dan fishing gear 10.6. Sumber-sumber informasi/dokumen Sumber informasi dan dokumen bisa meliputi : 11.1. Prosedur sistem manajemen keselamatan 11.2. Prosedur rigging di kapal 11.3. Peraturan K3 11.4. Instruksi manufaktur dan prosedur yang direkomendasikan 11.5. Standar Internasional yang relevan 11.6. Manual pengencangan muatan Pengaplikasian peraturan dan undang-undang 12.1. Pengaplikasian peraturan dan undang-undang bisa meliputi : 12.2. Sistem manajemen keselamatan 12.3. Undang-undang K3 yang relevan
93
PANDUAN PENILAIAN 1
Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang 1.1 Penilaian harus memastikan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk : 1.1.1 Penggunaan dan pemeliharaan tali dan kawat 1.1.2 Pengoperasian lifting gear 1.1.3 Rig dan memelihara jalan akses personel 1.1.4 Melaksanakan tugas-tugas keatas dan kesamping kapal 1.1.5 Penalian dan mengencangkan muatan 1.1.6 Membantu dalam rigging dan lashing komponen permesinan 1.1.7 Latihan seluruh keselamatan yang disyaratkan dan prosedur kontrol bahaya apabila melaksanakan operasi rigging 1.1.8 Berkomunikasi secara efektip dengan pihak lain selama operasi rigging 1.2
2
Ketergantungan unit penilaian Unit kompetensi ini harus dinilai dalam gabungannya dengan unit mandatory yang membentuk bagian dari peran tugas yang terintegrasi.
Kontek penilaian 2.1 Penilaian kompetensi harus memenuhi persyaratan penilaian dari peraturan pelayaran yang relevan 2.2
Penilaian unit ini harus dilakukan dengan kewenangan marine yang relevan yang disetujui serta pengaturan yang teraudit oleh RTO 2.2.1 Sekurang-kurangnya penilaian pengetahuan harus dilaksanakan melalui latihan tulis/lisan secara memadai 2.2.2 Penilaian praktek yang memadai harus terjadi 2.2.2.1 Pada RTO dan/atau 2.2.2.2 Pada pekerjaan yang memadai atau pelatihan di kapal.
2.3
Pengetahuan dan ketrampilan yang disyaratkan 2.3.1 Pengetahuan peraturan maritim yang relevan 2.3.2 Undang-undang dan kebijakan K3 yang relevan 2.3.3 Jenis pengunci (knot), tekukan (bend) dan pengait (hitch) dalam penggunaan umum, karakteristiknya, aplikasi dan batasan, metode penaliannya menggunakan tali sintetis dan fibre dari berbagai konstruksi dan ukuran.
94
2.3.4 2.3.5 2.3.6
2.3.7 2.3.8
2.3.9 2.3.10 2.3.11 2.3.12
2.3.13 3
Prosedur penyambungan tali sintetis fibre Regangan patah dan muatan kerja aman terhadap tali dan peralatan Prinsip-prinsip kerusakan tali dan menjaga serta persyaratan pemeliharaan terhadap jenis tali dan kawat yang berbeda Prinsip-prinsip dan batasan peralatan angkat dan komponen Prosedur untuk memeriksa dan mengoperasikan peralatan angkat meliputi slinging load dan berbagai perlengkapan angkat dan pengaturannya Peringatan dan prosedur untuk bekerja keatas dan kesamping Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan peralatan yang digunakan apabila bekerja diatas dan kesamping Prosedur untuk rigging dan persiapan jalan akses personel Prinsip-prinsip dan prosedur untuk penalian dan pengikatan muatan yang meliputi persyaratan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap peralatan penalian (lashing) Teknik-teknik komunikasi pelayaran
Aspek penting penilaian: 3.1 Implikasi sumber Akses yang diperlukan untuk memberi kesempatan baik : 3.1.1 Partisipasi dalam kesesuaian rentang rigging yang disimulasikan secara memadai, pengangkatan dan latihan penalian muatan, situasi dan studi kasus dan sumber-sumber yang disatukan dan/atau 3.1.2 Membantu dalam rigging, pengangkatan dan operasi penalian muatan dalam bekerja di kapal 3.2
Konsistensi unjuk kerja Mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan ilmu pelayaran apabila : 3.2.1 Penggunaan dan pemeliharaan tali (rope) dan kawat (wire) 3.2.2 Pengoperasian gir pengangkat (lifting gear) 3.2.3 Rigging fishing gear 3.2.4 Melakukan tugas keatas dan kesamping kapal 3.2.5 Menali dan mengencangkan muatan 3.2.6 Mengaplikasikan peringatan keselamatan selama operasi rigging
95
5.
3.3
Menunjukkan bukti aplikasi prosedur di tempat kerja yang relevan meliputi : 3.3.1 Bagian yang relevan dari peraturan marine 3.3.2 Prosedur sistem manajemen keselamatan 3.3.3 Peraturan K3 dan kebijakan serta prosedur pencegahan bahaya 3.3.4 Prosedur kerja dan instruksi kerja 3.3.5 Pedoman manufaktur yang relevan yang berkaitan dengan penggunaan tali, kawat, kabel, rantai, peralatan dek dan permesinan termasuk instruksi pada kemampuan peralatan dan batasannya 3.3.6 Proses kebersihan dikapal
3.4
Tindakan diambil segera untuk melaporkan dan/atau memperbaiki kejadian (incident) dan pengoperasian. Permasalahan sesuai dengan peraturan dan prosedur
3.5
Bekerja lengkap secara sistimatis dengan memperhatikan rincian yang diperlukan
Kaitannya dengan Unit–Unit Lain 4.1 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.2 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.3 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.4 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.5 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.6 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.7 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.8 TRA.SD.21.003.01 Mengoperasikan sistem kelistrikan 4.9 TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP 4.10 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.11 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.12 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.13 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
96
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
02
2 2 1 1 1 2
TRA.SD.31.001.01 Penerapan Hukum Laut dan Peraturan SDP Unit ini berguna dalam menerapkan ketentuanketentuan atau konvensi hukum laut di atas kapal baik yang ditetapkan oleh IMO maupun oleh masing-masing Negara Maritim mengenai perairan pedalaman.
ELEMEN KOMPETENSI 01
TINGKAT 2
Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab kapal SDP untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP Mengidentifikasi dan menerapkan tanggung jawab hukum yang berkaitan dengan P2TL
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1
1.2
1.3
2.1 2.2 2.3 2.4
Tugas dan tanggungjawab sebuah kapal dijelaskan dan diterapkan sesuai aturan P2TL Kelengkapan dokumen kapal diidentifikasi berdasarkan aturan administrasi pelabuhan Pengurusan administrasi kapal dilakukan berdasarkan aturan kesyahbandaran Ketentuan-ketentuan P2TL dijelaskan sesuai aturan 1 dan 2 Penerapan alur pelayaran sesuai aturan 9 penerapan P2TL th 1972 Perlengkapan navigasi ditunjukkan sesuai aturan 20 penerapan P2TL 1972 Tugas jaga dilakukan sesuai aturan
97
03
04
Mengidentifikasi peraturan perundangan
3.1
3.2
Persyaratan lisensi/surat ijin diidentifikasi berdasarkan SOP yang berlaku Persyaratan sertifikasi bagi awak kapal dikualifikasi dan diidentifikasi sesuai peraturan Menteri perhubungan yang berlaku
Mengidentifikasi dan 4.1 menerapkan persyaratan resmi yang mengacu pada deklarasi maritim dan ketentuan konvensi 4.2 internasional tentang 4.3 pencegahan polusi dari kapal
Persyaratan resmi yang mengacu pada deklarasi maritim dan penerapan ketentuan konvensi internasional tentang pencegahan polusi di laut diidentifikasi sesuai prosedur Polusi dilaut diidentifikasi sesuai SOP Penerapan konvensi internasional tentang pencegahan polusi dilaut dilakukan sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL 1. Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini dilakukan di atas kapal yang meliputi : 1.1 Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal SDP untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP 1.2 Mengidentifikasi tanggungjawab hukum yang berkaitan dengan P2TL di atas kapal 1.3 Menerapkan P2TL sesuai situasi dan kondisi pada saat itu 1.4 Mengidentifikasi ketentuan umum peraturan nasional yang berkaitan dengan kapal SDP 1.5 Mengidentifikasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan seluruh aspek ASDP 2. Peralatan yang diperlukan : 2.1 Naskah konvensi internasional tentang hukum laut 2.2 Perjanjian bilateral dengan negara asing
98
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Konvensi hukum laut internasional 1.2 Regulasi hukum laut nasional
bukti
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal SDP untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP 3.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi ketentuan peraturan nasional yang berkaitan dengan kapal SDP
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.3 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.4 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.5 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.6 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.7 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.8 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.9 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.10 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.11 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek
99
4.12 TRA.SD.21.012.01 4.13 TRA.SD.31.002.01
membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
100
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.31.002.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya Unit ini berguna dalam melakukan pengangkutan barang berbahaya sesuai konvensi atau aturan internasional tentang pengangkutan barang berbahaya, terutama International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Mengenal, mengetahui klasifikasi, dan mengidentifikasi barang berbahaya
KRITERIA UNJUK KERJA
1.4 1.5 1.6
1.7
Mengetahui 9 klasifikasi barang berbahaya Mengenal label atau tanda barang berbahaya Mengetahui aturan dan ketentuan terbaru mengenai pengangkutan barang berbahaya Dapat menggunakan dan terbiasa dengan manual IMDG dalam mengenal dan mengindetifikasi barang berbahaya
02
Memberikan tanda 3.3 tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkut 3.4 sebagaimana diatur dalam The International Maritime Dangerous Goods (IMDG)
03
Mengetahui pengemasan, 2.5 Kelengkapan dokumen pengangkutan penumpukan, dan barang berbahaya diidentifikasi penyimpanan di berdasarkan aturan administrasi pelabuhan pelabuhan, dan 2.6 Pengurusan administrasi dokumen dapat melaksanakan pengangkutan barang berbahaya dilakukan penanganan bongkar berdasarkan aturan kesyahbandaran muat, serta 2.7 Menangani bongkar muat, serta penumpukan dan penumpukan dan penyimpanan barang penyimpanan barang berbahaya selama berada di kapal
Persyaratan lisensi/surat ijin pengangkutan barang berbahaya diidentifikasi berdasarkan SOP yang berlaku Memberikan label atau tanda tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkut sebagaimana diatur dalam The International Maritime Dangerous Goods (IMDG)
101
berbahaya selama berada di kapal;.
ELEMEN KOMPETENSI 04
2.8 Mengatur dan menempatkan parkir kendaraan pengangkut barang berbahaya di atas kapal. 2.9 Mengutamakan keselamatan sesuai dengan peraturan dan standar, baik nasional maupun internasional bagi kapal pengangkut barang berbahaya. 2.10 Mengetahui “kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya”, yaitu kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut barang berbahaya yang antara lain berupa gas, minyak bumi, bahan kimia (chemical), dan radioaktif.
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengisi formulir dan melaporkan 4.1 Kelengkapan dokumen pengangkutan pengangkutan barang berbahaya dilengkapi berdasarkan barang berbahaya di aturan administrasi pelabuhan tujuan pelabuhan tujuan 4.2 Pengurusan administrasi dokumen pengangkutan barang berbahaya dilakukan berdasarkan aturan kesyahbandaran tujuan
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini dilakukan di pelabuhan dan di atas kapal yang meliputi : 1.1 Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal SDP dalam mengangkut barang berbahaya 1.2 Melaksanakan pengemasan, penumpukan, dan penyimpanan di pelabuhan, penanganan bongkar muat, serta penumpukan dan penyimpanan selama berada di kapal 1.3 Menerapkan aturan nasional dan internasional pengangkutan barang berbahaya 1.4 Pemilik, operator, dan/atau agen perusahaan angkutan laut yang mengangkut barang berbahaya dan barang khusus wajib menyampaikan pemberitahuan kepada Syahbandar
102
1.5
2.
sebelum kapal pengangkut barang khusus dan/atau barang berbahaya tiba di pelabuhan. Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukan barang berbahaya dan barang khusus untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas barang di pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap penyusunan sistem dan prosedur penanganan barang berbahaya dan barang khusus di pelabuhan. Pelaksanaannya diawasi oleh Syahbandar
Peralatan yang diperlukan : 2.1 Manual IMDG 2.2 Formulir dan dokumen terkait 2.3 Kelengkapan pengepakan / packaging 2.4 Label atau tanda barang berbahaya 2.5 Peralatan bongkar muat barang berbahaya
PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code 1.2 Regulasi hukum laut nasional dan internasional berkaitan dengan kecelakaan pengangkutan barang berbahaya
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal pengangkut barang berbahaya untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP yang mengangkut barang berbahaya. 3.2 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab awak kapal pengangkut barang berbahaya untuk memperoleh sertifikat dan dokumen yang harus dimiliki dalam mengangkut barang berbahaya
103
3.3
4.
Kemampuan untuk mengidentifikasi ketentuan peraturan nasional dan internasional yang berkaitan dengan pengangkutan barang berbahaya dengan kapal SDP
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.3 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.4 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.5 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.6 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.7 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.8 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.9 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.10 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.11 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.12 TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.13 TRA.SD.31.001.01 Penerapan Hukum Laut dan Peraturan SDP
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
104
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di Tempat Kerja Unit ini menunjukkan kemampuan para pekerja untuk memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Unit kompetensi yang penting untuk kualifikasi Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) serta merupakan kompetensi generik
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Memenuhi prosedur 1.4 di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di 1.5 tempat kerja
1.6
1.7
1.8
1.9
02
Melakukan tindakan 2.3 kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi berbahaya/darurat
Unsur/bahan-bahan berisiko tinggi diidentifikasi berdasarkan label dan lembar data keselamatan Komponen keselamatan kerja dilakukan pemeriksaan pada awal sebelum mengoperasikan semua mesin, sarana angkut dan bahan-bahan berbahaya. Pakaian pelindung atau peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja diidentifikasi sesuai tugas-tugas yang ditetapkan di tempat bekerja Sebelum melakukan penanganan secara manual, risiko pekerjaan dinilai dan pekerjaan dilaksanakan sesuai rekomendasi yang aman Risiko peserta dalam melakukan suatu pekerjaan diidentifikasi dan tindakan antisipasi dilakukan untuk mengurangi risiko yang berhubungan dengan pekerjaan di tempat kerja Semua prosedur dan instruksi kerja untuk pengendalian pekerjaan berbahaya diikuti secara seksama Pengetahuan dan kemampuan untuk mengikuti prosedur yang berhubungan dengan kecelakaan, api dan kondisi darurat termasuk komunikasi di lokasi dan petunjuk untuk bahaya pribadi dipelihara sesuai ketentuan di dunia
105
2.4
2.5
2.6
ELEMEN KOMPETENSI 03
usaha Prosedur penanganan darurat diikuti sesuai standar perusahaan di tempat kerja Peralatan darurat digunakan sesuai spesifikasi pabrik dan persyaratan di tempat kerja Otoritas yang sesuai diberitahukan sesuai kebijakan perusahaan
KRITERIA UNJUK KERJA
Memelihara 3.1 infrastruktur dan lingkungan kerja 3.2
Kontribusi semua komponen kesehatan dan keselamatan kerja diusahakan terus menerus dan dilaksanakan untuk keseluruhan infrastruktur Bantuan kesehatan dan keselamatan kerja disiapkan untuk antisipasi efektif dalam mengendalikan risiko yang berhubungan dengan tugas/pekerjaan di tempat kerja
BATASAN VARIABEL 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi keselamatan dan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan meliputi aplikasi kesehatan, prinsip-prinsip keselamatan, kecocokan dengan perundang-undangan dan kode praktik masing-masing status termasuk tugas-tugas dan tanggungjawab semua kelompok dibawah manajer pemeliharaan Risiko di tempat kerja termasuk pengoperasian alat tangkap dan alat navigasi penanganan manual Pakaian atau alat-alat perlindungan pada tempat kerja yang berisiko sangat dibutuhkan Menangani secara manual tugas yang berisiko termasuk pengoperasian alat tangkap Risiko peserta termasuk luka-luka akibat alat tangkap/penanganan hasil tangkap Tingkatan yang sesuai untuk kesehatan dan kebugaran diperlukan untuk semua tugas di dalam bidang angkutan SDP. Kebijakan prosedur termasuk kebijakan mengandung risiko dan prosedur, kebijakan keadaan darurat, prosedur menggunakan pakaian dan peralatan perlindungan, mengidentifikasi dan prosedur
106
isu resolusi langkah kerja dan lembar kerja Kesehatan dan keselamatan keadaan darurat di tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN 2.
Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 2.1 Risiko yang penting di tempat kerja 2.2 Penanganan kondisi darurat 2.3 Persyaratan kebugaran dan kesehatan personil 2.4 Mengikuti prosedur identifikasi risiko dan pengendalian risiko di tempat kerja 2.5 Bertindak dalam kondisi darurat 2.6 Menangani pertolongan pertama 2.7 Memelihara kesehatan dan kebugaran
2.
Konteks Penilaian 2.1 Melaksanakan penilaian berdasarkan prosedur penilaian 2.2 Pengukuran untuk memasukkan penilaian yang konsisten
3.
Aspek penting penilaian : Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan pekerja melakukan induksi 3.2 Kemampuan melakukan kegiatan dengan memperhatikan kesehatan dilatih dan dinilai 3.3 Kemampuan dalam mengidentifikasi dan membuat laporan dalam mengambil risiko kesehatan dan keselamatan kerja 3.4 Kemampuan untuk memastikan bahwa risiko dinilai oleh pekerja yang relevan 3.5 Kemampuan untuk memastikan bahwa risiko pengukuran jangka pendek dan jangka panjang diimplementasikan secara efektif 3.6 Kemampuan mengidentifikasi keamanan dan prosedur penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia dan unsurunsur berbahaya, mempertimbangkan level keracunan dan pencemaran lingkungan 3.7 Kemampuan mengidentifikasi prosedur keselamatan untuk kerja diluar termasuk perlindungan dari radiasi matahari, debu dan suara 3.8 Kemampuan memilih, menggunakan dan memelihara pakaian dan peralatan untuk perlindungan diri 3.9 Kemampuan akan kebutuhan identifikasi dan tindakan korektif untuk bekerja keras
107
6.
Kaitannya dengan Unit–Unit Lain 4.14 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.15 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.16 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.17 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.18 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.19 TRA.SD.21.001.01 Melaksanakan Kegiatan di Pelabuhan Sesuai Peraturan Yang Berlaku 4.20 TRA.SD.21.002.01 Melakukan pekerjaan awal sebelum berlayar 4.21 TRA.SD.21.003.01 Mengoperasikan sistem kelistrikan 4.22 TRA.SD.21.004.01 Mengoperasikan mesin penggerak utama kapal SDP 4.23 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.24 TRA.SD.21.007.01 Melakukan Dinas Jaga Mesin 4.25 TRA.SD.21.008.01 Melakukan Dinas Jaga Dek 4.26 TRA.SD.21.012.01 membantu dalam kegiatan penambatan dan lego jangkar 4.27 TRA.SD.31.004.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1
108
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD12.002.01 Melakukan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Unit ini berguna dalam melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran dengan menggunakan berbagai jenis pemadam kebakaran, menggunakan bermacam-macam perlengkapan kebakaran dan mengorganisasikan peran-peran pemadaman kebakaran
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi 1.1 klasifikasi api dan memilih media pemadamnya 1.2 1.3
1.4
Segitiga api, bahan (material) yang mudah terbakar, bahan (material) yang meluaskan api diidentifikasi Eksplosidemo dilakukan sesuai prosedur Klasifikasi kebakaran diidentifikasi sesuai dengan standar Indonesia dan NFPA Empat jenis media pemadam diidentifikasi
109
02
Mendemonstrasikan cara pencegahan 2.1 terjadinya bahaya 2.2 kebakaran 2.3
Denah ruangan kapal diidentifikasi Denah penempatan alat-alat pemadam kebakaran diidentifikasi Peralatan kapal yang dapat menimbulkan api dipastikan dalam keadaan aman
03
Melakukan 3.1 pengamatan dini sebelum terjadinya 3.2 kebakaran 3.3
Alat-alat detektor kebakaran diamati secara berkala Isyarat dini adanya bahaya kebakaran dapat dikendalikan Jenis isyarat dini diidentifikasi pada kontrol panel
04
Mengidentifikasi 4.1 sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap 4.2
Komponen sistem pemadam kebakaran instalasi tetap diidentifikasi menurut jenisnya Cara kerja berbagai sistem kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur Jenis sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap.
4.3
110
ELEMEN KOMPETENSI 05
KRITERIA UNJUK KERJA
Menggunakan macammacam perlengkapan 5.1 pemadam kebakaran 5.2
5.3 5.4 5.5
06
Menerapkan 6.1 organisasi pemadam kebakaran di kapal 6.2 6.3 6.4
07
Mendemonstrasikan 7.1 metode pemadaman kebakaran 7.2
7.3
7.4
7.5
Baju tahan api digunakan sesuai ketentuan NFPA Peralatan bantu pernapasan digunakan di ruang berasap atau smoke chamber sesuai prosedur Selang penyemprot kebakaran digunakan sesuai prosedur Alat-alat pemadam api ringan digunakan sesuai prosedur Selimut-selimut api digunakan sesuai prosedur Signal kebakaran dan uraian tugasnya diidentifikasi Bagan pengendali kebakaran dan sijil kebakaran ditunjukkan Cara keselamatan perorangan didemonstrasikan sesuai prosedur Sistim penjagaan didemonstrasikan sesuai prosedur Persiapan keselamatan kebakaran direncanakan sesuai prosedur pemadaman api (STCW-F) Tindakan awal saat terjadi kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur pemadaman api Teknik pemadam kebakaran didemonstrasikan sesuai dengan prosedur Teknik latihan menggelar dan menggulung selang didemonstrasikan sesuai prosedur Teknik latihan pemadaman dengan berbagai macam media pemadam pada obyek kebakaran didemonstrasikan sesuai prosedur
111
BATASAN VARIABEL 1.
2.
3. 4.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi meliputi: 1.1 Eksplosi demo didemonstrasikan sesuai prosedur 1.2 Mendemonstrasikan cara pencegahan terjadinya bahaya kebakaran 1.3 Melakukan pengamatan dini sebelum terjadinya kebakaran 1.4 Mengidentifikasi sistem pemadaman kebakaran instalasi tetap 1.5 Menggunakan macam-macam perlengkapan pemadam kebakaran 1.6 Menjelaskan organisasi pemadam kebakaran di pelabuhan 1.7 Mendemonstrasikan metode pemadaman kebakaran 1.8 Melakukan latihan pemadaman kebakaran 1.9 Dilakukan di atas kapal Peralatan yang diperlukan : 2.1 Denah pelabuhan 2.2 Alat pemadaman kebakaran menggunakan instalasi tetap 2.3 Pemadam kebakaran yang dapat dijinjing 2.4 Alat pelindung pernafasan 2.5 Alat-alat eksplosidemo 2.6 Detektor kebakaran dan alarm 2.7 Selimut api atau fireblanked 2.8 Baju tahan api Kegiatan dilakukan di kapal/di tempat latihan yang tidak membahayakan Bahan–bahan seperti : air, pasir, Co2, Foam, Bubuk kimia
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1. 1 Macam-macam bahan yang mudah terbakar, mudah meledak
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama dengan rekaman
112
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1Kemampuan mengidentifikasi dan membuat klasifikasi api dan memilih media pemadamnya 3.2Kemampuan untuk menguraikan sebab-sebab terjadinya kebakaran dan cara penanggulangannya 3.3Kemampuan untuk melakukan pengamatan dini sebelum terjadinya kebakaran 3.4Kemampuan menggunakan macam-macam perlengkapan kebakaran lainnya
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.3 TRA.SD.22.003.01 melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan 4.4 TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan 4.5 TRA.SD.22.008.01 Memahami Sistem Komunikasi 4.6 TRA.SD.32.001.01 Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau 4.7 TRA.SD.32.005.01 Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 3 3 3 3 3 3 3
113
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.12.003.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR Unit ini berguna dalam penanggulangan keadaan darurat di atas kapal dan melakukan SAR untuk kapal lain yang sedang mengalami keadaan darurat.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Mengidentifikasi 1.1 jenis-jenis keadaan darurat 1.2
Membuat klasifikasi prosedur kapal dalam keadaan darurat Jenis-jenis keadaan darurat meliputi : orang jatuh ke laut, kemudi darurat, kapal kandas, kapal tubrukan, kapal terbakar, kapal tenggelam dan kapal bocor diidentifikasi 1.3 Prosedur SAR sebagai mana manual yang diterapkan pada kapal niaga 2.1 Tugas-tugas umum dan kewajibankewajiban di atas kapal berkaitan dengan keadaan darurat direncanakan 2.2 Persiapan keadaan darurat di atas kapal dan perlengkapan-perlengkapannya direncanakan 2.3 Merencanakan satuan tugas dalam keadaan darurat di atas kapal 2.4 Membuat laporan mengenai kecelakaan kerja
02
Prosedur-prosedur darurat
03
Menanggulangi keadaan darurat
04
Menggunakan isyarat bahaya
3.1 Peralatan yang berhubungan dengan keselamatan kerja dipastikan berfungsi baik 3.2 Data dari peralatan dikompilasi sesuai dengan petunjuk operasional yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya 3.3 Mekanisme kerja dipatuhi menurut SOP yang diberlakukan 4.1 Peralatan disiapkan sesuai SOP (Code Signal International) 4.2 Kode isyarat diidentifikasi sesuai ketentuan yang diberlakukan 4.3 Prosedur pengisyaratan, isyarat bahaya dilakukan sesuai ketentuan.
114
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
05
Mengorganisasi 5.1 Latihan-latihan bahaya/darurat tindakan dalam diorganisasi keadaan darurat 5.2 signal darurat diterapkan sesuai dengan ketentuan 5.3 Tata cara khusus dalam keadaan darurat diterapkan sesuai SOP yang berlaku 5.4 Tempat kerja disiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan 5.5 Prosedur pengisyaratan bahaya dilakukan
06
Mengidentifikasi 6.1 Merkah-merkah lintas penyelamatan diri merkah-merkah lintas difamiliarisasikan berdasarkan pada penyelamatan diri ketentuan yang berlaku 6.2 Lintas penyelamatan diri didemonstrasikan/ dilakukan sesuai SOP yang berlaku 6.3 Komunikasi intern dan sistem alarm dilakukan sesuai SOP yang berlaku
07
Melakukan SAR 7.1 Kebutuhan peralatan untuk pertolongan untuk menolong orang jatuh ke laut, pertolongan dan orang dan kapal lain penyelamatan kapal dalam keadaan sesuai SOP bahaya disiapkan sesuai SOP 7.2 Tempat berkumpul (Muster Station) disiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan 7.3 Perlengkapan K-3 serta langkah pengamanan dilakukan sesuai SOP
BATASAN VARIABEL 3.
Ruang lingkup pekerjaan unit kompetensi meliputi: 3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis keadaan darurat 3.2 Prosedur-prosedur darurat 3.3 Menanggulangi keadaan darurat 3.4 Menerapkan pengenalan isyarat bahaya 3.5 Mengorganisasi tindakan dalam keadaan darurat 3.6 Mengidentifikasi merkah-merkah lintas penyelamatan diri 3.7 Melakukan SAR untuk kapal lain sesuai SOP Code Signal International 3.8 Menerapkan SAR di atas kapal
115
4.
3.9 Dilakukan di atas kapal Peralatan yang diperlukan : 4.1 Denah keadaan darurat di atas kapal 4.2 Isyarat isyarat bahaya : red hand flare, buoyant smoke signal and parachute signal 4.3 Life jacket 4.4 Inflatable life raft 4.5 Line throwing apparatus 4.6 Sekoci penolong 4.7 Emergency radio portable 4.8 EPIRB 4.9 Immersion suit 4.10 Thermal protective aid 4.11 Kotak Peralatan P3K
PANDUAN PENILAIAN 5.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang : Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 1.1 Teknik penyelamatan diri dan bertahan hidup di laut, konvensi MARPOL, P2TL, SOLAS
6.
Konteks Penilaian : 6.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 6.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
7.
Aspek penting penilaian : 7.1 Kemampuan membuat prosedur dalam keadaan darurat di atas kapal 7.2 Kemampuan untuk menggunakan denah keadaan darurat 7.3 Kemampuan menerapkan pola penanggulangan keadaan darurat 7.4 Kemampuan menerapkan isyarat bahaya dan melakukan tindakan dalam keadaan darurat
8.
Kaitan dengan Unit-unit lain : 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.3 TRA.SD.22.003.01 melaksanakan koordinasi dalam
116
4.4 TRA.SD.22.004.01
4.5 TRA.SD.22.007.01 4.6 TRA.SD.22.008.01 4.7 TRA.SD.32.005.01
penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan Memahami Sistem Komunikasi Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
TINGKAT 2 3 2 2 1 2 1
117
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.12.004.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Laut Unit ini menjelaskan dalam melakukan pencegahan polusi lingkungan laut. Kompetensi ini memerlukan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pencegahan polusi lingkungan laut
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Penyebab pencemaran laut, klasifikasi tumpahan minyak dan penyebab tumpahan minyak serta tingkat pencemaran diidentifikasi Pencegahan pencemaran lingkungan laut, bahan penyebab pencemaran dan pengaruhnya serta hukum dan perundang undangan tentang polusi laut dipelajari Jenis dan pengaruh bahan pencemar sesuai ketentuan marpol 73/74 serta cara pencegahannya diidentifikasi Ketentuan hukum dan perundangundangan mengenai polusi diimplementasikan sesuai ketentuan perundangan atau konvensi Tindakan pencegahan terhadap pencemaran laut diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan SOP Marpol 73/74 Oil record book kapal yang berlabuh diteliti Pelampung pencegah menyebarnya tumpahan minyak digunakan dengan cermat Tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran setelah kegiatan bunker dilakukan sesuai prosedur
Mengidentifikasikan 1.1 sumber pencemaran serta melakukan pencegahan pencemaran 1.2 lingkungan laut
1.3
1.4
02
Melakukan pola penanggulangan pencemaran lingkungan laut
2.1
2.2 2.3
2.4
118
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 03 Pengoperasian dan 3.1 Prinsip kerja pemisahan minyak dengan perawatan peralatan air, prinsip kerja secara graviti, prinsip pencegah pencemaran kerja oli water separator dan prinsip laut kerja incenerator di pelajari dengan cermat 3.2 Bagian-bagian peralatan pencegahan pencemaran laut dikenali dengan cermat sesuai manual 3.3 Bagian-bagian peralatan pencegahan pencemaran lingkungan laut dikenali dan dikuasai 04
Pengenalan peralatan 4.1 Peralatan pencegahan pencemaran laut pencegah pencemaran dioperasikan sesuai manual dan SOP laut 4.2 Peralatan pencegahan pencemaran lingkungan laut dirawat dengan cermat sesuai manual/SOP 4.3 Peralatan pencegahan pencemaran laut dioperasikan sesuai SOP
05
Pencegahan penanggulangan pencemaran laut
dan 5.1 Prosedur pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut dilikuti sesuai SOP 5.2 Berbagai peralatan dan bahan pencemaran laut seperti oil boom, alat pengumpul pencemaran, chemical dispersant, sinking agent dan sorbent diidentifikasi dan digunakan 5.3 Pembersihan tumpahan minyak di kapal dilakukan dengan cermat dan akurat serta sesuai dengan ketentuan pencegahan pencemaran (Marpol 73/74)
BATASAN VARIABEL 1.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompotensi ini meliputi : 1.1 Melakukan pencegahan pencemaran lingkungan laut, sesuai dengan marpol 73/74 1.2 Mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran lingkungan sungai, danau, dan laut
119
1.3
2. 3. 4. 5.
Melakukan pola penanggulangan pencemaran lingkungan sungai, danau, dan laut Pengenalan peralatan pencegah pencemaran sungai, danau, dan laut Pengoperasian dan perawatan peralatan pencegah pencemaran sungai, danau, dan laut Pengenalan peralatan pencegah pencemaran laut Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Jenis-jenis bahan kimia, bahan pencemar dan atau bahan berbahaya beracun, karakteristik lingkungan laut, kerusakan lingkungan akibat pencemaran, ketentuanketentuan berkaitan dengan pencemaran dan pencegahannya
2.
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
3.
Aspeks penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan melakukan pencegahan pencemaran lingkungan laut 3.2 Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran lingkungan laut 3.3 Kemampuan mengenali dan menggunakan peralatan pencegahan pencemaran laut
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1
TRA.SD.12.001.01
4.2
TRA.SD.12.004.01
4.3
TRA.SD.22.001.01
4.4
TRA.SD.22.002.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya mengelola urusan administrasi pelabuhan
120
4.5
TRA.SD.22.003.01
4.6
TRA.SD.22.004.01
4.7
TRA.SD.22.007.01
4.8 4.9
TRA.SD.22.008.01 TRA.SD.32.001.01
4.10 TRA.SD.32.002.01 4.11 TRA.SD.32.003.01
melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan Memahami Sistem Komunikasi Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau Melakukan pengujian Sarana SDP Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 6. Memecahkan masalah 7 Menggunakan teknologi
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
TINGKAT 2 2 3 3 3 3 3
TRA.SD.22.008.01 Melakukan Berbagai Jenis Komunikasi
121
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini berguna dalam melakukan berbagai jenis dan prosedur komunikasi baik antar kapal dengan kapal maupun antara kapal dengan stasiun pantai dengan menggunakan isyarat visual, bunyi, dan radio sesuai dengan ketentuan yang belaku.
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Melakukan 1.5 komunikasi dgn kode isyarat visual 1.6 1.7 1.8
02
Melakukan 2.4 komunikasi dengan radio telephoni dan 2.5 radio telegrafi dan kode isyarat bunyi 2.6
03
Mengidentifikasi 3.4 jenis dan fungsi tanda-tanda bahaya 3.5 sesuai standar IMO 3.6
04
Komunikasi dengan isyarat morse bendera tangan dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat cahaya dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat semaphore dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat bendera internasional dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan radio telephoni dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan radio telegraph dilakukan sesuai prosedur Komunikasi dengan isyarat morse bunyi dilakukan sesuai prosedur
Parachute signal digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya Red hand flare digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya Smoke signal digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya Menggunakan isyarat 4.6 Tanda bahaya kapal tenggelam bahaya darurat yang diisyaratkan sesuai prosedur sesuai dengan standar 4.7 Tanda kapal minta pertolongan IMO diisyaratkan sesuai prosedur 4.8 Tanda bahaya kapal terbakar diisyaratkan sesuai prosedur 4.9 Tanda kapal yang sedang kandas diisyaratkan sesuai prosedur 4.10 Tanda kapal tidak terkendali diisyaratkan sesuai prosedur
122
ELEMEN KOMPETENSI 05
Melakukan SAR 5.4 untuk kapal lain sesuai standar 5.5 prosedur yang ditentukan 5.6
06
Mengidentifikasi sistem peringatan dini mengenai 6.4 meterologi dan navigasi dan dampak kekeliruan 6.5 perlengkapan komunikasi 6.6
KRITERIA UNJUK KERJA menolong orang jatuh ke laut dilakukan sesuai dengan prosedur Menolong kapal dalam keadaan bahaya dilakukan sesuai dengan prosedur Penyelamatan kapal dalam keadaan bahaya dilakukan sesuai dengan prosedur
Sistem peringatan dini mengenai meterologi dan navigasi diidentenfikasi dengan cermat Dampak kekeliruan perlengkapan komunikasi diidenfitikasi Pengaruh meteorologi dan navigasi terhadap komunikasi di atas kapal
BATASAN VARIABEL 1.
2.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 1.8 Komunikasi dengan kode isyarat visual (bendera, sinarl, semaphore) 1.9 Komunikasi dengan kode isyarat bunyi (morse bunyi, radio) 1.10 Komunikasi dengan telepon dan komunikasi radio 1.11 Mengidentifikasi jenis dan fungsi tanda-tanda bahaya sesuai standar IMO 1.12 Menggunakan isyarat bahaya darurat yang sesuai dengan standar IMO 1.13 Melakukan SAR untuk kapal lain sesuai standar prosedur yang ditentukan STCW-F 1.14 Mengidentifikasi sistem peringatan dini mengenai meteorologi dan navigasi Peralatan yang diperlukan : 2.7 Radio SSB. Bendera semaphore 2.8 Bendera kode internasional 2.9 Aldis 2.10 Parachute signal
123
3.
2.11 Red hand flare 2.12 Smoke signal Komunikasi dilakukan sesuai kondisi cuaca siang/malam
PANDUAN PENILAIAN 5.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 5.1 Melakukan komunikasi di atas kapal 5.2 Tanda-tanda bahaya di atas kapal
bukti
6.
Konteks Penilaian 6.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 6.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
7.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 7.1 Kemampuan melakukan komunikasi dengan kode isyarat visual 7.2 Kemampauan untuk melakukan komunikasi dengan kode isyarat bunyi 7.3 Kemempuan melakukan komukasi denagn telepon dan komunikasi radio
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.12 TRA.SD.12.003.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.13 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.14 TRA.SD.22.002.01 mengelola urusan administrasi pelabuhan 4.15 TRA.SD.22.003.01 melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan 4.16 TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; 4.17 TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan
KOMPETENSI KUNCI
124
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.32.001.01 Penerapan Hukum Laut dan Peraturan SDP Unit ini berguna dalam menerapkan ketentuanketentuan atau konvensi hukum laut atas kapal di pelabuhan baik yang ditetapkan oleh IMO maupun oleh masing-masing Negara Maritim mengenai perairan pedalaman.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Mengidentifikasi 1.1 tugas dan tanggung jawab pelabuhan SDP untuk 1.2 memperoleh, menjaga validitas hukum dan 1.3 membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP
Tugas dan tanggungjawab sebuah kapal dan pelabuhan dijelaskan dan diterapkan sesuai aturan Kelengkapan dokumen kapal diidentifikasi berdasarkan aturan administrasi pelabuhan Pengurusan administrasi kapal dilakukan berdasarkan aturan kesyahbandaran
02
Mengidentifikasi peraturan perundangan
3.1
Persyaratan lisensi/surat ijin diidentifikasi berdasarkan SOP yang berlaku Persyaratan sertifikasi bagi awak kapal dikualifikasi dan diidentifikasi sesuai peraturan Menteri perhubungan yang berlaku
3.2
125
03
Mengidentifikasi dan 4.1 menerapkan persyaratan resmi yang mengacu pada deklarasi maritim dan ketentuan konvensi 4.2 internasional tentang 4.3 pencegahan polusi dari kapal
Persyaratan resmi yang mengacu pada deklarasi maritim dan penerapan ketentuan konvensi internasional tentang pencegahan polusi di laut diidentifikasi sesuai prosedur Polusi dilaut diidentifikasi sesuai SOP Penerapan konvensi internasional tentang pencegahan polusi dilaut dilakukan sesuai prosedur
BATASAN VARIABEL 2.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini dilakukan di atas kapal yang meliputi : 2.1 Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal dan pelabuhan SDP untuk menjaga validitas hukum dan memeriksa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP 2.2 Mengidentifikasi tanggungjawab hukum yang berkaitan dengan P2TL di atas kapal dan pelabuhan 2.3 Menerapkan P2TL sesuai situasi dan kondisi pada saat itu 2.4 Mengidentifikasi ketentuan umum peraturan nasional yang berkaitan dengan kapal SDP 2.5 Mengidentifikasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan seluruh aspek ASDP
3.
Peralatan yang diperlukan : 3.1 Naskah konvensi internasional tentang hukum laut 3.2 Perjanjian bilateral dengan negara asing
PANDUAN PENILAIAN 1.
2.
Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Konvensi hukum laut internasional 1.2 Regulasi hukum laut nasional
bukti
Konteks Penilaian 2.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
126
3.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal SDP untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP 3.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi ketentuan peraturan nasional yang berkaitan dengan kapal SDP
4.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.18 TRA.SD.12.001.01
4.19 TRA.SD.12.002.01 4.20 TRA.SD.12.004.01 4.21 TRA.SD.22.001.01 4.22 TRA.SD.22.002.01 4.23 TRA.SD.22.003.01
4.24 TRA.SD.22.004.01 4.25 TRA.SD.22.007.01 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30
TRA.SD.22.008.01 TRA.SD.32.002.01 TRA.SD.32.003.01 TRA.SD.32.004.01 TRA.SD.32.005.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau serta pelabuhan Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya mengelola urusan administrasi pelabuhan melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan Memahami Sistem Komunikasi Melakukan pengujian Sarana SDP Melakukan Pengerukan Alur Melakukan Perawatan Perambuan Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
127
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
128
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.32.002.01 Melakukan pengujian Sarana SDP Unit ini berguna dalam melakukan melakukan pengujian kapal SDP, khususnya dalam mengidentifikasi teknik damage control karena pengaruh permukaan bebas, trim kapal, bongkar muat dan stowage faktor kapal.
ELEMEN KOMPETENSI 01
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi dan 1.5 mendeskripsikan fungsi bagian-bagian 1.6 utama bangunan kapal untuk penangkapan ikan
1.7
1.8
02
Menjaga stabilitas kapal
Bagian-bagian utama bangunan kapal SDP diidentifikasi dan dideskripsikan Bagian bangunan kapal meliputi : kulit kapal, penataan balas, dimensi kapal, haluan, buritan, ruang kemudi, ruang mesin, dek, palka dan lambung timbul sesuai tata letak dan fungsinya di atas kapal Teknik dan prosedur damage control diidentifikasi sesuai dengan contingency plan Konstruksi dan bangunan kapal sesuai aturan SOLAS sesuai dengan keselamatan pelayarankapal diidentifikasi
2.6
Data dan informasi stabilitas kapal dan tabel trim sesuai dengan spesifikasi stabilitasnya dipersiapkan 2.7 Pengaruh permukaan bebas diidentifikasi dan dihitung dengan akurat untuk menjaga stabilitas kapal 2.8 Pengaruh genangan air di atas dek diidentifikasi dan dihitung dengan akurat untuk menjaga stabilitas kapal 2.9 Peranan dinding kedap air dan kedap udara diidentifikasi dengan akurat menjaga stabilitas kapal 2.10 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi trim dan stabilitas kapal diidentifikasi dengan akurat
129
03
Pengaturan muatan
3.4
3.5
3.6
Faktor-faktor yang berkaitan dengan penanganan muatan yang berkaitan dengan keselamatan kapal SDP diidentifikasi dengan akurat Pemuatan serta pengikatan muatan dilakukan sesuai prosedur yang berkaitan dengan keselamatan kapal SDP diidentifikasi dengan akurat Pemuatan dan pembongkaran muatan dilakukan sesuai prosedur yang direkomendasikan
BATASAN VARIABEL 3.
4.
3.
Ruang lingkup pekerjaan unit kompetensi ini meliputi 3.1 Mendeskripsikan dan memfungsikan bagian-bagian utama bangunan kapal untuk penangkapan ikan 3.2 Menjaga stabilitas kapal perhitungan kondisi stabilitas positif 3.3 Pengaturan muatan ikan hasil tangkap Peralatan yang diperlukan : 4.1 Model irisan melintang dan membujur kapal penangkap ikan (peraga) 4.2 Data stabilitas kapal dan daftar trim kapal ikan 4.3 Clinometer 4.4 Hydrostatic Curve Diagram (HCD) Dilakukan di atas kapal
PANDUAN PENILAIAN 5.
6.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini : 5.1 Ilmu bangunan kapal 5.2 Stabilitas kapal ikan
bukti
Konteks Penilaian 2.3 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.4 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama dengan rekaman yang dikumpulkan
130
7.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.4 Penataan muatan hasil tangkapan disusun sesuai kondisi stabilitas yang menyelamatkan kapal 3.5 Penataan alat tangkap dan alat bantu penangkapan disusun 3.6 Dalam mengidentifikasi stabilitas kapal perikanan dilakukan sesuai dengan SOP 3.7 Pengaruh permukaan bebas, pengaruh trim terhadap stabilitas dihitung dengan cermat
5.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.1 TRA.SD.12.001.01 Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja 4.2 TRA.SD.11.002.01 Penerapan Prosedur Teknik Penyelamatan Diri di Kapal 4.3 TRA.SD.11.003.01 Penerapan Pelayanan Medis di atas Kapal 4.4 TRA.SD.11.004.01 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 4.5 TRA.SD.11.005.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.6 TRA.SD.11.006.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.7 TRA.SD.21.006.01 Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal 4.8 TRA.SD.31.002.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya 4.9 TRA.SD.12.003.01 Menerapkan Prosedur Darurat dan SAR 4.10 TRA.SD.12.004.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.11 TRA.SD.22.002.01 mengelola urusan administrasi pelabuhan 4.12 TRA.SD.22.003.01 melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan 4.13 TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; 4.14 TRA.SD.22.008.01 Memahami Sistem Komunikasi 4.15 TRA.SD.32.001.01 Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau 4.16 TRA.SD.32.005.01 Melakukan Pemeriksaan Pengangkutan Barang Berbahaya
131
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 4 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 4 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 4 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 4 6. Memecahkan masalah 4 7 Menggunakan teknologi 4
132
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.32.003.01 Melakukan Pengerukan Alur SDP Unit ini berguna dalam melakukan pengerukan alur SDP. Prasarana pelayaran pedalaman biasanya berupa prasarana alam berupa sungai yang bisa dimanfaatkan untuk transportasi yang murah, tetapi terkadang ditemukan beberapa permasalahan agar dapat dioptimalkan penggunaannya dengan pembuatan kanal, kolam pemindahan kapal ataupun harus dirawat dan di keruk secara reguler terutama pada sungai-sungai yang daerah aliran sungainya tidak terkendali sehingga erosi yang terjadi didaerah aliran sungai pada gilirannya mengakibatkan pendangkalan alur pelayaran.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Memahami karakteristik alur pelayaran
02
Mengetahui cara perawatan alur pelayaran
03
Memahami fungsi terusan dan kolam pemindahan kapal
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
2.1 Mengetahui jenis-jenis hambatan dan gangguan pelayaran SDP Gulma Sampah Lumpur 2.2 Mengetahui cara perawatan 2.3 Dapat melaksanakan Teknis Pelaksanaan perawatan 2.4 Melakukan Pencegahan pendangkalan dan kerusakan alur pelayaran 3.1 3.2 3.3 3.4
04
Memahami dan
Mengetahui Kedalaman Alur Pelayaran Memahami pola Pasang-surut Mengetahui Kecepatan Arus Mengetahui Lebar Alur Memahami Ruang bebas Dapat menggunakan Peralatan survei
4.1
Memahami fungsi terusan Memahami cara kerja Kolam Pemindahan kapa Mengetahui ukkuran pintu / lock Mengetahui ukuran kapal / tongkang, termasuk jenis dan jumlah yang digunakan Mengetahui jenis-jenis pengerukan
133
dapat menentukan jenis pengerukan yang tepat 4.2
a. Capital dredging b. Pengerukan perawatan c. Environmental dredging Mengetahui jenis-jenis kapal keruk a. Kapal Keruk Hisap b. Kapal Keruk Timba c. Kapal Keruk Jet Air d. Kapal Keruk Backhoe
BATASAN VARIABEL 4.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini meliputi : 4.1 Memahami karakteristik alur pelayaran 4.2 Mengetahui cara perawatan alur pelayaran 4.3 Memahami fungsi terusan dan kolam pemindahan kapal 4.4 Memahami dan dapat menentukan jenis pengerukan yang tepat
5.
Peralatan yang diperlukan : 5.1 Kapal dan alat keruk 5.2 Peta topografis dengan skala besar mengenai alur pelayaran dan pemasangan rambu
PANDUAN PENILAIAN 6.
Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Memahami karakteristik alur pelayaran 1.2 Mengetahui cara perawatan alur pelayaran 1.3 Memahami fungsi terusan dan kolam pemindahan kapal 1.4 Memahami dan mengetahui jenis- jenis pengerukan yang tepat 1.5 Mengetahui jenis-jenis kapal keruk 1.6 Mengetahui konservasi perawatan lingkungan sekitar
7.
Konteks Penilaian 7.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
8.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan memahami karakteristik alur pelayaran
134
3.2 3.3 3.4 9.
Kemampuan cara perawatan alur pelayaran Kemampuan Memahami dan mengetahui jenis- jenis pengerukan yang tepat Kemampuan merawat alur pelayaran
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.31 TRA.SD.12.004.01 Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau 4.32 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.33 TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; 4.34 TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan 4.35 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.36 TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; 4.37 TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
135
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
DESKRIPSI UNIT
:
TRA.SD.32.004.01 Melakukan Pemasangan dan Perawatan Perambuan SDP Unit ini berguna dalam melakukan pemasangan dan perawatan perambuan SDP. Untuk mengendalikan dan mengatur lalu lintas pelayaran pedalaman dibutuhkan penggunaan rambu perairan pedalaman. Rambu dalam pelayaran pedalaman yang digunakan diambil dan ditetapkan berdasarkan ketentuan Internasional UN ECE, yang telah diapdaptasi untuk digunakan di Indonesia berdasarkan Buku petunjuk tentang perambuan lalu lintas perairan pedalaman di Indonesia sesuai SK Menhub RI. NO. PM.3/L/PHB – 77 TGL 18 MEI 1977.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01
Memahami jenis 1.4 dan fungsi rambu perairan pedalaman 1.5
Memahami empat jenis dan fungsi rambu perairan pedalaman Dapat membedakan rambu larangan, rambu wajib, rambu peringatan, rambu petunjuk / penuntun.
02
Memahami desain rambu
3.3
Mengetahui ukuran dimensi dan warna standar rambu perairan pedalaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No HK 206/1/20/DPRD/93 tentang Perambuan di Perairan Daratan dan Penyeberangan tgl 23 September 1993. Memahami persyaratan teknis dimensi daun, rangka, tiang, dan bahan pewarna rambu
3.4
03
Merencanakan penempatan rambu dan memahami jarak pandang
3.5 3.6 3.7
04
Memasang rambu dengan tepat
4.1
Memahami dimensi tinggi dan lebar rambu berdasarkan jarak pandang Memahami perbandingan jarak dengan tinggi huruf dan angka rambu Mengetahui karakteristik alur sungai dan danau berikut kecepatan melayarinya Memperhatikan jarak penempatan rambu Rambu sedapat mungkin ditempatkan
136
4.2 4.3
4.4 4.5
dekat pada alur pelayaran, pada sisi kiri dan/atau sisi kanan apabila kapal bergerak menuju arah muka rambu. Penempatan rambu harus diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan kondisi tepi sungai sehingga keberadaannya aman dari gangguan alam. Rambu harus bebas dari daun dan/atau ranting pepohonan atau benda-benda lain yang menghalangi pandangan dari setiap titik di sepanjang alur yang berada pada jarak sampai dengan 200 m di depannya. Perhatikan ketinggian Penempatan Daun Rambu Memperhatikan penembatan jenis-jenis rambu: Penempatan Rambu larangan Penempatan Rambu Wajib Penempatan Rambu Peringatan Penempatan Rambu Petunjuk/Penuntun Penèmpatan Papan Tambahan Papan Nama Daerah dan Patok Kilometer Memahami prioritas pemasangan rambu Memasang komponen-komponen rambu dengan memperhatikan penglihatan pada malam dan siang hari Pemasangan Tiang Rambu Pemasangan Posisi Daun Rambu Pemasangan Rambu Suar Pemasangan marka pada struktur tetap Pemasangan marka pada Jembatan bisa pindah (moveble bridge) Pemasangan marka pada Lintasan terbuka Pemasangan marka pada Kolam pemindah kapal Pemasangan marka pada Lintasan tertutup
137
05
Merawat rambu
5.1 5.2
Menyosialisasikan fungsi rambu kepada masyarakat Merawat dari gangguan alam, tumbuhan, binatang, dan manusia
BATASAN VARIABEL 6.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini dilakukan di sepanjang alur pelayaran yang meliputi : 6.1 Mengidentifikasi kebutuhan rambu 6.2 Merencakan pemasangan rambu 6.3 Memasang rambu dengan tepat 6.4 Merawat rambu
7.
Peralatan yang diperlukan : 7.1 Rambu SDPberikut segala kelengkapannya 7.2 Peralatan pemasangan rambu 7.3 Peralatan perawatan rambu 7.4 Peta topografis dengan skala besar mengenai alur pelayaran dan pemasangan rambu
PANDUAN PENILAIAN 10.
Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 10.1 Konvensi dan peraturan nasional maupun internasional mengenai rambu SDP 10.2 Karakteristik alur SDP
11.
Konteks Penilaian 11.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
12.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.5 Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan rambu 3.6 Kemampuan memasang rambu dengan tepat 3.7 Kemampuan menyosialisasikan arti dan fungsi rambu 3.8 Kemampuan merawat rambu
138
13.
Kaitan dengan Unit-unit lain 4.38 TRA.SD.22.001.01 Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya 4.39 TRA.SD.22.004.01 melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; 4.40 TRA.SD.22.007.01 Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan 4.41 TRA.SD.32.003.01 Melakukan Pengerukan Alur
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
139
KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT
: : :
TRA.SD.32.005.01 Melakukan Pengangkutan Barang Berbahaya Unit ini berguna dalam melakukan pengangkutan barang berbahaya sesuai konvensi atau aturan internasional tentang pengangkutan barang berbahaya, terutama International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code.
ELEMEN KOMPETENSI 01
Mengenal, mengetahui klasifikasi, dan mengidentifikasi barang berbahaya
KRITERIA UNJUK KERJA
1.6 1.7 1.8
1.9
Mengetahui 9 klasifikasi barang berbahaya Mengenal label atau tanda barang berbahaya Mengetahui aturan dan ketentuan terbaru mengenai pengangkutan barang berbahaya Dapat menggunakan dan terbiasa dengan manual IMDG dalam mengenal dan mengindetifikasi barang berbahaya
02
Memberikan tanda 3.5 tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkut 3.6 sebagaimana diatur dalam The International Maritime Dangerous Goods (IMDG)
03
Mengetahui pengemasan, 2.11 Kelengkapan dokumen pengangkutan penumpukan, dan barang berbahaya diidentifikasi penyimpanan di berdasarkan aturan administrasi pelabuhan pelabuhan, dan 2.12 Pengurusan administrasi dokumen dapat melaksanakan pengangkutan barang berbahaya dilakukan penanganan bongkar berdasarkan aturan kesyahbandaran muat, serta 2.13 Menangani bongkar muat, serta penumpukan dan penumpukan dan penyimpanan barang penyimpanan berbahaya selama berada di pelabuhan
Persyaratan lisensi/surat ijin pengangkutan barang berbahaya diidentifikasi berdasarkan SOP yang berlaku Memberikan label atau tanda tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkut sebagaimana diatur dalam The International Maritime Dangerous Goods (IMDG)
140
barang berbahaya selama berada di kapal;.
04
2.14 Mengatur dan menempatkan parkir kendaraan pengangkut barang berbahaya di pelabuhan. 2.15 Mengutamakan keselamatan sesuai dengan peraturan dan standar, baik nasional maupun internasional bagi kapal pengangkut barang berbahaya. 2.16 Mengetahui “kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya”, yaitu kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut barang berbahaya yang antara lain berupa gas, minyak bumi, bahan kimia (chemical), dan radioaktif.
Mengisi formulir 4.3 Kelengkapan dokumen pengangkutan dan melaporkan barang berbahaya dilengkapi berdasarkan pengangkutan aturan administrasi pelabuhan tujuan barang berbahaya di 4.4 Pengurusan administrasi dokumen pelabuhan tujuan pengangkutan barang berbahaya dilakukan berdasarkan aturan kesyahbandaran tujuan
BATASAN VARIABEL 8.
Ruang lingkup pekerjaan yang dicakup oleh unit kompetensi ini dilakukan di pelabuhan dan di atas kapal yang meliputi : 8.1 Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab pelabuhan SDP dalam mengangkut barang berbahaya 8.2 Melaksanakan pengemasan, penumpukan, dan penyimpanan di pelabuhan, penanganan bongkar muat, serta penumpukan dan penyimpanan selama berada di pelabuhan 8.3 Menerapkan aturan nasional dan internasional pengangkutan barang berbahaya 8.4 Pemilik, operator, dan/atau agen perusahaan angkutan laut yang mengangkut barang berbahaya dan barang khusus wajib menyampaikan pemberitahuan kepada Syahbandar sebelum kapal pengangkut barang khusus dan/atau barang berbahaya tiba di pelabuhan. 8.5 Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukan barang berbahaya dan barang khusus untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas barang di pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap
141
penyusunan sistem dan prosedur penanganan barang berbahaya dan barang khusus di pelabuhan. Pelaksanaannya diawasi oleh Syahbandar 9.
Peralatan yang diperlukan : 9.1 Manual IMDG 9.2 Formulir dan dokumen terkait 9.3 Kelengkapan pengepakan / packaging 9.4 Label atau tanda barang berbahaya 9.5 Peralatan bongkar muat barang berbahaya
PANDUAN PENILAIAN 14.
Pengetahuan dan keterampilan Penunjang Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 14.1 International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code 14.2 Regulasi hukum laut nasional dan internasional berkaitan dengan kecelakaan pengangkutan barang berbahaya
15.
Konteks Penilaian 15.1 Penilaian kompetensi dapat dilakukan baik dalam kondisi operasional maupun berupa simulasi 2.2 Hasilnya dikumpulkan bersama-sama seluruh rekaman
16.
Aspek penting penilaian Aspek yang harus di perhatikan : 3.1 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab kapal pengangkut barang berbahaya untuk memperoleh, menjaga validitas hukum dan membawa sertifikat dan dokumen yang harus ada pada kapal SDP yang mengangkut barang berbahaya. 3.1 Kemampuan mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab awak kapal pengangkut barang berbahaya untuk memperoleh sertifikat dan dokumen yang harus dimiliki dalam mengangkut barang berbahaya 3.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi ketentuan peraturan nasional dan internasional yang berkaitan dengan pengangkutan barang berbahaya dengan kapal SDP
17.
Kaitan dengan Unit-unit lain
142
4.42 TRA.SD.12.001.01
4.43 TRA.SD.12.002.01 4.44 TRA.SD.12.004.01 4.45 TRA.SD.22.001.01 4.46 TRA.SD.22.002.01 4.47 TRA.SD.22.003.01
4.48 TRA.SD.22.004.01
4.49 TRA.SD.22.007.01 4.50 TRA.SD.22.008.01 4.51 TRA.SD.32.001.01 4.52 TRA.SD.32.002.01 4.53 TRA.SD.32.003.01 4.54 TRA.SD.32.004.01
Memenuhi Persyaratan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan di Tempat Kerja Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran Melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Sungai dan Danau Membuat perencanaan kerja kepelabuhanan beserta fasilitasnya mengelola urusan administrasi pelabuhan melaksanakan koordinasi dalam penjaminan ketertiban, keamanan dan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di pelabuhan melaksanakan pengelolaan kegiatan lalu lintas dan angkutan penyeberangan; Melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas kepelabuhanan Memahami Sistem Komunikasi Penerapan hukum pelayaran sungai dan danau Melakukan pengujian Sarana SDP Melakukan Pengerukan Alur Melakukan Perawatan Perambuan
KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 3 informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 3 6. Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3
143
BAB III PENUTUP
Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerjaa Nasional Indonesia Sektor Transportasi Bidang Sungai, Danau, dan Penyeberangan maka SKKNI ini berlaku secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi.
Ditetapkan di Jakarta
144