lCiZP'
vI
M Cvv, " f1 Prosiding Present'lsi Ilmiah Kcselamatan Radiasi dan Lingkungan. 20 - 21 Agustus 1996 {SS!':' : 0854-4085
h~,olo GOd
f
J- '.
f,-, , 'o/VtcUS 'J..~rVl
0'6t :
STUDI ANTROPOMETRIK MANUSIA JAW A DALAM RANGKA PENYUSUNAN MANUSIA ACUAN INDONESIA Mukh Syaifudin, Zubaidah Alatas, Tur Rahardjo dan Mugiono
h
.
pr,}f D ~ Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi-BATAN ABSTRAK STUDI
ANTROPOMETRIK
MANUSIA
JAW A DALAM
RANGKA
PENYUSUNAN
MANUSIA
ACUAN INDONESIA. Telah dilakukan survei antropometrik di lima Daerah Tingkat I di Pulau Jawa. Sebanyak 2.265 orang sehat dari semua umur yang terdiri dari 1.157 laki-Iaki dan \.108 wanita telah diukur untuk memperoleh data antropometrik yang meliputi 25 parameter. Diketahui bahwa ukuran antropometrik laki-Iaki relatif lebih besar daripada wanita kecuali ukuran lipatan-lipatan kulit. Berat dan tinggi rata-rata untuk laki-Iaki dewasa (21-40 tahun) adalah 55,73 ± 2,56 kg dan 160,90 ± 2,97 em, dan untuk wanita dewasa adalah 49,67 ± 2,46 kg dan 151,27 ± 2,0 I em. Bera! dan tinggi tubuh laki-Iaki dan wanita untuk semua umur di daerah urban rclatif lebih besar daripada di daerah pertanian dan nelayan. Berat dan tinggi tubuh manusia Jawa relatif sama dengan manusia di negara-negara Asia lailmya tetapi cukup berbeda dengan data manusia acuan yang dikemukakan oleh ICRP 23. 13erat dan tinggi tubuh manusia dewasa Jawa masing-masing 1,38-13,65% dan 2,04-7,13% lebih kecil daripada manusia Jepang, dan 7,1 0-26,79% dan 6,54-9,25% lebih kecil daripada manusia acuan ICRP.
ABSTRACT ANTHROPOMETRIC
STUDY
OF
JAVA
PEOPLE
IN
ORDER
TO
ESTABLISH
THE
INDONESIAN REFERENCE MAN. Anthropometric surveys in five provinces in Java Island had been carried out. Approximately 2,265 healthy people of all ages consisting of 1,157 males and I, I08 females were measured to obtain anthropometric data covering 25 parameters. It has been knO\\1l that the anthropometric data for males are relatively greater than those of females except the skin folds measurement. TIle average weight and height body for adult male (21-40 years) are 55.73 ± 2.56 kg and 160.90 ± 2.97 em, and that for adult female are 49.67 ± 2.46 kg and 151.27 ± 2.01 em. The weight and height body of male and female in urban area are greater than those of male and female in agriculture and fishery areas. TIle weight and height body of Javanese are relatively similar to those for other Asian countries, however these data are different enough from the reference man data presented by ICRP 23. The weight and height body of Javanese adults are 1.38-13.65'Yo and 2.04-7.13% less than those of Japanese people, and are 7.10-26.79% and 6.54-9.25% less than those ofICRP reference man, respectively. _
C 10,00 ; PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pcrkembangan di bidang tenaga nuklir juga sangat pesat dan luas. Perkembangan ini diikuti pula oleh pemanfaatan tenaga nuklir dalam berbagai bidang yang menunjang pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan dalam bidang kedokteran misalnya untuk diagnosa atau terapi suatu penyakit. dalam bidang industri misalnya untuk mengetahui kualitas suatu produk, dan dalam bidang sumber energi misalnya untuk pembangkit tenaga listrik. Disadari benar bahwa radiasi, disamping memberikan berbagai keuntungan, juga akan menimbulkan dampak negatif baik tcrhadap para pekerja radiasi maupun anggota masyarakat. Dalam usaha untuk perlindungan terhadap radiasi tersebut. ICRP (International Commission on Radiological Protection) dalam publikasi-publikasinya tclah memberikan reko-
PSPKR-BATAN
C~
00
fl ~L'
,I tentang' kl~lamatan 1 mendasi radiasi termasuk di dalamnya adalah batasan-batasan dosis yang masih dapat ditolerir oleh metabolisme tubuh baik bagi pekerja maupun masyarakat [1]. Dalam penyusunan rekomendasi yang dimaksud, deskripsi fisik dan kebiasaan hidup kelompok masyarakat merupakan dasarnya. Untuk itu ICRP [2] telah mengembangkan suatu konsep manusia acuan yang didasarkan pada data yang di kumpulkan pada kelompok dari ras Kaukasus. Permasalahan yang timbul adalah adanya perbedaan ukuran antropometrik antara manusia Indonesia dengan manusia acuan dari ras Kaukasus yang dikemukakan oleh ICRP. Perbedaan ini telah dibuktikan oleh Venkataraman dkk. (1963) dan Narasinga Rao (1988) untuk penduduk India dan Tanaka dkk. (1979) untuk penduduk Jepang dalam laporan yang dikemukakan oleh Dang dkk. [3] yang menyebutkan bahwa berat tubuh penduduk di kedua negara sangat berbcda dengan Manusia Acuan yang dikemukakan oleh ICRP. Hal ini
230
Prosiding Prcscn!<1siIlmiah Kcsclal11atan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
antara lain discbabkan karcna pcrbcdaan gcnctik dan gcografi. Agar rekomendasi kcselamatan radiasi dapat mencakup scluruh figur manusia di dunia, temlasuk Indoncsia, maka ICRP bekerjasama dcngan negara-ncgara Asia (± 58% populasi dunia bcrada di benua ini), tclah sepakat menyusun konsep sendiri dengan penycsuaian selayaknya. Dalam makalah ini akan dilaporkan hasil survei ukuran antropometrik pendudllk di Pulau Jawa dan karena jumlah pendlldllk di pulau Jawa mengkontribusi ± 60'1'0 total populasi penduduk di Indonesia, maka data antropometrik manusia Jawa merupakan parameter yang sangat penting dan merllpakan dasar dalam penyusunan Manllsia ACllan Indoncsia. TEO RI Besamya efek radiasi pada suatu sistem biologi akan bergantung pada sifat radiasi dan karakteristik sistenmya. Sifat radiasi, yang meruPakan faktor fisika, meliputi dosis, laju dan jenis radiasi, scdangkan karakteristik sistem, yang merupakan faktor biologi, meliputi jcnis dan jumlah jaringan serta variasi biologi. Pcngaruh radiasi pada sistcm biologi ditentukan olch besar efektivitas biologi relatif (Relative Biological Effectivcness, RBE) yang didcfinisikan sebagai perbandingan antara dosis serap radiasi acuan dengan radiasi tertentu untuk mcnghasilkan efek biologi yang sama. Untuk menyatakan besamya energi radiasi yang diserap oleh tubuh yang mengakibatkan terjadinya perubahan biologi, digunakan satuan dosis ekivalen yaitu Sicvert (Sv) yang mcnggantikan satuan rcm (rontgen equivalent man) [4] . Beban radiasi yang diterima oleh suatu kelompok organisme dapat diperkirakan lebih dari ketentuan atau dalam batas aman, berdasarkan rujukan baik sifat radiasi dan aspek biologis yang telah ada. Untuk maksud tersebut, ICRP tclah membcrikan ukuran ratarata anatomis, fisiologis dan komposisi tubuh serta nilai-nilai rujukannya melalui Konsep Manusia ACllan dalam publikasi ICRP 23 [2]. Manusia AClIan tcrsebut didcfinisikan scbagai manusia laki-Iaki bcrumur 20-30 tahun yang hidup di Amerika Utara dan Eropa Barat dcngan suhu IlI1gkungan rata-rata IO-20°C. Manusia ini tcnnasuk ras Kauskasus dcngan
PSPKR-B/\ T AN
tinggi tubuh 170 cm dan berat tubuh 70 kg untuk laki-Iaki, dan 160 cm dan 58 kg untuk wanita, serta mempunyai lingkar kepala 57 clan 56 cm masing-masing untuk laki-Iaki dan wanita. Pada talmn 1990, ICRP melalui Publikasi Nomor 60 telah mereV1S1 konsep tersebut, akan tetapi tidak mcngikut sertakan parameter untuk Asia dan tetap ada perbcdaan substansial parametcr-parameter biologik antara manusia Kaukasus dan Asia [5]. Dengan demikian, konscp manusia acuan ICRP pada dasamya kurang sesuai untuk diterapkan langsung pada pcnduduk Asia yang sebagian besar berciri khas Mongoloid. Perbedaan antara manusia Asia dengan manusia EropaJ Amerika disebabkan karcna perbcdaan ras, geografi, aspck kuatitatif dan kualitatif konsumsi makanan yang berhubungan dengan kebiasaan makan, mctabolisme, dan retensi bahan makanan dalam tubuh. Data anatomi manusia juga sangat penting untuk mcngcmbangkan fantom kalibrasi dan prosedur pcngukuran secara in vivo kandungan radionuklida dalam tubuh untuk menunjang program proteksi radiasi pada lingkungan kerja. BAHAN DAN METODE
1. Lokasi pengumpulan •
data: Propinsi Jawa Barat : Kabupaten Bandung dan Sukabumi.
•
Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Semarang, Jepara dan Patio • Propinsi Jawa Timur : Kabupaten Malang. • DKI Jakarta : Kelurahan Senen, Jakarta Pusat. • Yogyakarta : Mahasiswa FK Universitas Gadjah Mada. 2. Obyek sampel : • Laki-Iaki dan wanita berbadan schat dan tidak mempunyai pcnyakit kronis maupun cacat turunan baik fisik maupun mental (hal ini diketahui dengan menanyakan langsung pada responden). Umur responden dikelompokkan mcnjadi 0-12 bulan, 1-5, 6-10, 11-15.16-20,21-30,31-40 dan 41 talmn kc atas.
231
Prosiding Pr"s"ntasi IImiah Kesdamat.~n Radiasi dan Lingkungan. 20 - 2\ Agustus \996 ISSN : OS54-40S5
•
Suku
: diutamakan
lain yang Jawa. 3.
tclah
suku
bermukim
Parametel--parameter berat badan, tinggi
Jawa lama
atau
suku
di Pulau
antropometrik : badan, tinggi duduk,
lingkar kepala, lingkar leher, lingkar dada, lingkar dada saat bernafas, lingkar lengan atas, lingkar lengan tengah, lingkar siku, panjang tangan, lingkar pangkal paha, lingkar betis, panjang tungkai, lebar kepala, panjang kepala, tinggi kepala, tinggi kepala dan leher, lebar dada, panjang telapak kaki, lipatan kulit bisep, lipatan kulit trisep, lipatan kulit perut. lipatan kulit subscapula dan lipatan kulit suprailiaka. 4. Mctode pengukuran : Dalam pengukuran. digunakan peralatan antropometrik, timbangan badan, alat ukur tinggi badan dan mcteran dengan cara pengukuran seperti yang tclah diuraikan dalam Sugiarto 5. Waktu
[6].
sUl'vei :
bulan Agustus 1994 untuk Propinsi Jawa Tcngah dan bulan September 1995 untuk Propinsi Jawa Sarat dan Jawa Timur. Untuk DKI Jakarta dilakukan pada bulan Juni 1990 dan untuk 0.1. Yogyakarta dilakukan pada tahun 1993.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Data ukuran antropometrik rata-rata penduduk laki-Iaki dan wanita untuk kelompok bayi (0-1 tahun), anak-anak (I-IO tahun) dan belia (11-15 tahun) di Propinsi Jawa Sarat. Jawa Tcngah dan Jawa Timur disajikan di dalam Tabel I. Ukuran antropometrik untuk kelompok remaja (16-20 tahun), dewasa (21-40 tahun) dan tua (41 tahun ke atas) di OKI Jakarta. DI Y ogyakarta dan Propinsi Jawa Sarat, Jawa Tengah dan Jawa Timur disajikan dalam Tabel 2. Oari kedua tabel diketahui bahwa ukuran antropometrik laki-Iaki pada umumnya lebih besar daripada wanita kecuali lipatanlipatan kulit (Gambar 9). Untuk kelompok dewasa (21-40 tahul]) perbcdaan ukuran tcrsebut cukup nyata. Serat tubuh laki-Iaki lebih besar 3,14% sampai 12,55% daripada
PSPKR-BA TAN
wanita. sedangkan tinggi tubuhnya lebih besar 0,57% sampai 6,76% daripada wanita. Oengan demikian perbedaan berat tubuh lebih besar daripada perbedaan tinggi tubuh, karena banyak faktor yang menentukan berat tubuh seseorang seperti nutrisi, kalori yang masuk, aktivitas fisik, keturunan, geografi dan iklim [Roberts dalam 2]. Oari Tabel I dan 2 diketahui bahwa lipatan kulit pc rut wanita senantiasa lebih besar daripada laki-Iaki. Hal ini disebabkan karena pengurangan endapan lemak di bawah kulit pada wanita lebih rendah daripada laki-Iaki. Perbedaan lipatan kulit perut antara laki-Iaki dan wan ita adalah 9,67% untuk kelompok wanita berumur 1-5 tahun dan 56,7% untuk kelompok wanita berumur 41 tahun ke atas. Sedangkan untuk kelompok umur 0-1 tahun, lipatan kulit bayi laki-Iaki justru lebih besar 6,57% daripada bayi wanita. Oengan bertambahnya umur, lipatan kulit laki-Iaki dan wanita temyata semakin besar karcna pengendapan lemak akan bertambah sesuai dengan pcrtambahan umur. Pertan1bahan ukuran antropometrik cukup besar terlihat antara kelompok umur 1-5 tahun dan kelompok umur 11-15 tahun, tetapi tidak begitu besar antara kelompok umur 16-20 dan 41 tahun ke atas. Oengan demikian terjadi pertumbuhan secara nyata pada usia anakanak, kemudian terjadi percepatan pertumbuhan pada peralihan usia pra-pubertas ke pubertas (remaja) dan akhirnya tumbuh relatif konstan sampai usia 20 tahun. Oi atas usia tersebut, pertumbuhan tubuh dapat dikatakan berhenti atau sangat lambat. Pertumbuhan yang besar pada kelompok umur kurang dari 13 tahun tersebut didukung oleh
[9] yang menyebutkan pemyataan Jahari bahwa pertumbuhan berat tubuh adalah 0,8 kglbulan untuk laki-Iaki dan 0,67 kglbulan untuk wanita berumur 0-6 tahun, dan sebesar 0,4 kglbulan untuk laki-Iaki dan wanita berumur 6-12 tahun. Untuk umur lebih dari 13 tahun, pertumbuhan tersebut hanya sebesar 0,2 kg/bulan. Ukuran antropometrik untuk kelompok umur 41 tahun ke atas baik laki-Iaki maupun wan ita pada umumnya lebih kecil daripada kelompok umur lebih muda (Tabel 2) yang berarti te!jadinya perganti,m generasi adalah pada umur ± 40 tahun. Pada kelompok umur tua (41 tahun ke atas dan merupakan
232
Prosiding Prcscnta.,i I1miah Kcsclamatan Radia.,i dan Lingkungan, 20 • 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
responden terbesar), penurunan ukuran tinggi tubuh kemungkinan disebabkan karena degenerasi alamiah tulang-tulang panjang. Hasil perhitungan luas permukaan tubuh dengan rumus Du Bois [dalam 2] (Tabel I dan 2) menunjukkan bahwa luas pcrmukaan tubuh laki-laki. untuk semua kelompok lImur, lebih bcsar daripada wanita kecuali untuk umur 11-15 tahun. Dengan bertambalmya umur, luas permukaan tllbuh semakin besar karena berat dan tinggi tubuh juga bertambah besar dengan bcrtambahnya umur. Pertambahan ukuran cukup bcsar mulai terjadi pada umur 6 tahun, baik untllk laki-Iaki maupun wanita. Untuk semua lImur, luas permukaan tubuh manusia Indonesia lebih rendah 0,13% sampai 12,32% daripada manusia Kauskasus. Kcrapatan tubuh laki-Iaki Icbih besar daripada wan ita dan ukuran ini menu run dengan bcrtambahnya umur (Tabcl I dan 2). Untuk umur 16 tallUn ke atas, perbedaan kerapatan tubuh laki-Iaki dan wanita semakin besar. Sebaliknya persentase lemak bertamball dengan bertambalmya umur terutama untuk wanita, bahkan untuk wanita berumur lebih dari 41 tahun persentase lemaknya lebih dari dua kali lipat wanita berumur 21-40 tahun. Pcrtambahan lemak yang bcsar pada wanita tersebut disebabkan karena laju penimbunan lemak yang lebih besar pada wanita. Untuk mengantisipasi kcmungkinan adanya pengaruh tempat tinggal/pekerjaan terhadap ukuran antropometrik responden di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka pemukiman responden dibedakan menjadi tiga macam yakni daerah sub urban (pcrkotaan), pertanian, dan nelayanlpesisir pantai. Perbandingan ukuran berat dan tinggi tubuh di antara tiga macam pemukiman tersebut masing-masing disajikan dalam Gambar 2 dan 4 untuk laki-Iaki dan Gambar 3 dan 5 untuk wanita. Tampak dalam Gambar 2 bahwa berat tubuh laki-Iaki di daerah urban relatif lebih tinggi daripada di laki-Iaki di daerah pertanian dan nclayan kecuali untuk kelompok umur 21-30 tahun dimana berat tubuh laki-Iaki di dacrah nclayan paling tinggi di banding daerah lain. Hal ini mungkin disebabkan karena aktivitas kerja laki-Iaki di daerall nelayan lebih bcrat dan disertai dengan jumlah/kualitas konsllmsi makanan khususnya protein hewani yang Icbih tinggi [10]. Pada
PSPKR-BATAN
Gambar 3 terlihat bahwa berat tubuh wanita di daerah urban temyata lebih tinggi dibanding wanita di daeral1 lain. Hal ini didukung oleh data lipatan kulit perutnya yang lebih tinggi di banding lipatan kulit perut wanita di daeral1 lain (Tabel 2). Pada Gambar 4 terlihat tidak ada pcrbcdaan cukup besar antara tinggi tubuh laki-Iaki dan wanita di tiga macam daeral1 pemukiman. Namun demikian dapat dikatakan bal1\va tinggi tubuh laki-Iaki dan wanita di dacrah urban relatif lebih besar daripada di daerah pertanian dan nelayan. Hal ini didukung oleh data konsumsi makanan harian yang mcnunjukkan kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi untuk wanita di daerah perkotaan / urban [10]. Hasil analisis statistik uji beda nyata untuk semua parameter di antara kctiga macam pemukiman menunjukkan bahwa terdapat pcrbcdaan nyata (p<0,05) bcrat dan tinggi tubuh antara laki-Iaki berumur 16-20 tahun di daerah urban dengan laki-Iaki berumur sama di daerah nelayan dan pertanian. Demikian juga parameter-parameter tubuh wanita di antara ketiga pemukiman tersebut. Lipatan-lipatan kulit laki-Iaki dan wanita pada hampir semua kclompok umur di antara ketiga macam pcmukiman juga berbeda nyata satu sama lain terutama lipatan kulit perut wanita (p<0,05). Apabila berat dan tinggi tubuh manusia dewasa Indonesia (Jawa) dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya (Tabel 3, diarsir), tampak tidak begitu besar perbedaannya. Namun apabila dibandingkan dengan manusia acuan ICRP [2] atau negara -negara Afrika dan Amerika [1923], perbedaan tersebut cukup besar. Perbedaan berat tubuh temyata lebih besar daripada perbedaan tinggi tubuh, baik dengan negara-negara Afrika dan Amerika maupun dengan ICRP [2]. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ukuran yang mendasar antara manusia Kaukasus dengan manusia Asia, sehingga penyusunan Manusia Acuan Asia menjadi penting untuk dilakukan karena . hal ini menyangkut masalah perhitungan dosis radiasi yang nanti akan dibal1as lebih lanjut.
233
Tabel 1. Ukuran rata-rata 25 parameter antropometrik, luas permukaan, kerapatan tubuh dan persentase lemak tubuh laki-Iaki dan wanita berumur 0-15 tahun di Pulau Jawa (DKI Jakarta [6], D.l. Yogyakarta [7 dan 8] dan Jawa Barat-JawaTengah-JawaTimur). "'d
~ W
-.." 00..,
"'d
C/J
TD Laki-Iaki Wanita anakpermukaan AnakBel Balita i16,49 a3.925,00 TD Laki-Iaki Wanita Wanita Wanita Laki-Iaki Persentase lemak $) 1,84 1,96 12,70 47,68 47,39 ± 7,06 5,97 3,655,00 3.330,86 0,79 5.710,00 5.630,14 5.803,39 5.982,00 8.420,00 8.141,03 0,79 12.948,43 12.550,00 3.639,85 13,11 14,45 16,72 14,83 15,89 19,40 ± 1,35 1,53 1,56 1,84 13,24 1,37 Berat badan 7,24 22,32 oTD 0,68 12,59 0,61 0,90 36,98 60 ± + + 1,28 0,27 0,23 0,28 0,28 2,12 0,47 °1,17 8,17 Lebar dada 0,62 16,30 13,66 14,17 10,09 0,75 0,88 0,71 0,65 20,63 20,27 18,18 19,38±2,13 15,82±1,11 14,94 19,11 0,60 D,53 0,88 0,76 0,63 0,57 0,50 0,52 0,54 16,18 15,28 0,56 0,77 21,32 18,15 18,16± 0,56 0,64 0,53 22,20 22,45 25,64 0,67 0,61 0,83 0,77 1,00 (em) ± ±±± 0,21 0,29 0,36 0,37 0,22 0,30 D,25 0,29 0,26 0,25 0,22 0,24 0,21 D,23 ± 2,07 0,31 0,33 0,21 1,72 1,45 1.08 2,35 2,48 1,99 0,32 0,38 0,54 1,58 1.20 l,74 1,78 1,55 3,89 1,65 1,86 2,03 1,92 0,69 ± (0-1 0,38 24,52±3,21 38,71 51,90 39,47 49,70 63,28 4,51 4,63 4,72 4,25 4,23 26,77 4,15 ±10,69 35,98 42,24 24,75 50,60 51,99±5,13 63,71 51,03±2,27 47,30±2,11 23,82 25,56 47,86 23,70 120,46 60,89 49,53 24,94 73,55 73,08 52,84 52,78 28,73±3,19 62,26 92,85 143,74 5,68 2,89 2,79 ± 4,74 4,87 2,37 2,27 2,94 1,81 2,05 5,31 2,26 4,64 6,56 2,12 2,31 ±44 ± 9,26 23,36 2,95 5,89 24,44 28,48 23,89 34,81 65,71 28,69 29,74 19,81 34,91 62,52 79,81 79,41 ±6,05 4,20 2,57 2,59 2,32 3,97 5,52 6,90 3,78 5,07 6,68 8,21 25,65 4,69 43,28 44,36 58,05 51,36 60,79 50,79 52,24 55,96 57,97 4,79 5,00 4,49 4,39 3,05 3,82 5,44 5,24 43,56 3,67 12,44 13,74 14,38 13,90 14,17±0,76 14,48 14,71 0,89 0,95 0,64 0,60 0,69 0,81 13,04 1,32 13,50 15,45 16,32 15,62 16,15 16,82 16,92 ±+ 1,17 0,82 0,81 0,84 0,82 0,86 0,84 14,30 1,20 14,96 18,31 19,87 18,01 19,07 20,89 1,67 1,69 1,41 1,37 1,56 15,51 1,88 Kerapatan 8.720,00 8.673,06 12.053,51 12.243,76 0,78 0,70 tubuh #) Baytahun i ) Luas 13,39 1,87 20,57 2,63 35,82 ± 2.78 tubuh 4,70 9,45 ±±±7,88 1,57 Lingkar Lipatan permukaan, kulit lengan 16,77 22,73 23,12 14,65 17,04 18,22 15,00 16,47 0,84 21,92±3,05 20,31 27,15 25,60 26,43 22,13 19,88 22,16 0,96 0,81 kerapatan bisep perut subskapula suprailiaka dan atas tengah ± 2,58 0,37 4,23 2,30 3,07 0,42 1,05 0,40 0,45 1,21 1,83 1,88 2,99 2,56 leher 5,01 5,17 (11-15 1,95 1,33 1,94 (em) (em) (em) (em) (cm2) tubuh (em) (em) (1-5 tahun) 16,89 15,02 0,91 0,77 0,68 o7,96 88 : tahun) ±0,46 0,30 0,22 0,25 2,68 2,06 1,28 1,96 19,47±2,19 93,38 115,80 duduk 144,16 leher 28,56 ±(kg) ± ILl3 (em) ±8,28 8,70 2,62 42,48 66,56 3,48 Panjang tangan 63,10 (em) 5,73 dada 49,86 68,16 71,28 70,57 73,00 bernafas ±7,01 2,86 6,95 7,67 7,50 (em) 439,00 4,27 3,57 betis tungkai 16,46 19,48 23,20 41,99 28,13±3,99 44,09 29,05 (em) (em) 1,79 1,90 3,04 6,08 5,82 3,32 29,04 16,33 4,29 2,29 kepala (em) kepala (em) Tinggi kepala 21,34 (em) 1,53 Panjang tahun) telapak trisep kaki (em) (em) 110,69 4,02 1,49 Lingkar siku (em) Tinggi bad an paha (6-10 Ukuran antropometrik, luas - Manusia Jawa *)
'l1~
zp,;
.. 5'
°ao
tII.., '" " :.0.."
"''' ,
~
r;:
~~ tII -.
;J>
z
3 ~
""
;;<: en
~ g ~ c..
~: r§5'
~
" <=
ao
F IV
o, IV
i[ ~ '" '"
N w oj::>.
*) Menggunakan rumus Du Bois dalam ICRP 23 [2], #) rumus Nagamine dalam Tanaka [5], dan $) rumus Brozek dalam Tanaka [5]. TD = Tidak diketahui.
"'0
UJ "'0
7' ;:c
tc
?
?Z ...,
Tabel 2. Ukuran rata-rata 25 parameter antropometrik, luas permukaan, kerapatan tubuh dan persentase lemak tubuh laki-Iaki dan wanita berumur 16-41 tahun lebih di Pulau Jawa (DKI Jakarta [6], D.1. Yogyakarta [7 dan 8] dan Jawa Barat-JawaTengah-JawaTimur). T u:tahun a± 0.58 23.24 1.77 Laki-Iaki Wanita Wanita Laki-Iaki Dewasa 14.390,08 23,29 22,31 2,04 1.98 271 Laki-Iaki 1,64 1,58±0,16 1,28±0,18 22,00 50 0,35 0,49 1,35 1,09±0,13 1,24 1,41 1,69 1,77 ± ±±kaki 0,25 0,22 0,18 0,48 0,28 0,95 1,43 1,24 1,86 0,12 0,18 0,37 0,16 0,86 0,66 0,79 0,86 ±± 0,16 0,08 0,02 0,33 22,83 24,29 25,15 0, 0,37 2,03 14 0,46 0,76 0,67 0,69 28,66 24,21 27,59 25,1O±2,13 28,89 26,23 2,44 1,56 1,84 1,61 1,95 Persentase lemak 18.000,00 14.970,00 15.783,64 14.372,33 16.000,00 14.956,75 15.737,72 15.717,00 49,62 3],12±3,21 81,39 16,86 17,58 15,31 15,19 21,34 22,81 52,26 85,63 31,84±3,1O 52,38 3161,32 87,99 17,61 15,34 22,37 14,84 ],14 ±0,31 ± ± ± 0,87 0,36 2,54 0,79 0,82 2,23 2,02 1,07 2,01 0,52 0,85 3,56 3,89 5,60 0,32 1,57 1,74 6,09 2, 4,10 2,96 ]5 153,66 81,3] 30,29 78,69 81,59 27,06 23,57 160,90 83,26 55,09 83,92 31,37 24,59 30,76 85,69 36,33 61,29 81,15 54,64 86,82 88,26 30,90 26,71 ± ± 0.50 2,07 0,52 0,51 2,12 6,59 3,28 2,55 7,86 1,81 ],21 ],99 1,22 3,]7 6,55 7,7] 0,80 5,4] 2,61 ],70 1,32 2,52 2,97 3,21 21,32 66,05 71,41 66,65 71,06 66,65 ±$) 2.06 0,69 1,67 1,66 3,67 4,17 Lipatan kulit 1,53 suprailiaka 0,52 (em) 1,21 ±0,09 1,99 1,48 2,81 0,28 0,35 0,99 1,02 0,28 0,05 1,49±0,15 0,98 0,08 0.98±0,12 0,58 22,72 22,79 0,21 0,37 24,75 0,20 0,38 dada 29,55 26,45 (em) 26,88 25,36 2,32 2,63 1,22 31,22 26,06 2,65 1,91 16.465,73 18.000,00 16.000,00 Lebar kepala kepala tungkai 51,02 32,64 82,09 21,58 17,18 14,94 52.50 31,28 83,22±6,12 17,21 (em) (em) (em) 0,39 3,57 1,14 1,51 1,36 0,85 3,84 1,99 49,87 32,54 86,51 23,05 17,64 15,54 0,75 3,36 0,97 0,26 1,08 1,61 Panjang Lingkar tangan siku 22.54 (em) (em) ± 0,66 2,79 23,33 72,27 ±±0,15 2,58 1,85 8,38 Lingkar dada leher 1engan 48,50 54,37 55,73 49,67 151,27 33,85 87,] 29,86 25,68 78,91 53,64 8],42±4,38 55,73 77,89 54,64 321,19 84,57 88,24 30,60 26,49 149,39 ],62 bernafas (em) 1atas 0,78 0,74 2,56 2,46 ± 0,32 7,32 3,]9 1.22 1,6] 1,29 2,01 0,80 0,84 3,28 (em) 3,57 9,74 1,56 1,79 1,72 (em)83,93 33,58 28,01 55,71±0,35 0,58 6,33 0,54 2,35 ke atas) (41 (16-20 tahun) Luas permukaan tubuh perut subskapu]a (em) trisep (em) bisep Panjang telapak (em) Kerapatan tubuh #) dan leher (em) Tinggi kepala betis paha (em) Berat Tinggi badan badan duduk lengan kepala (kg) tengah (em)24,62 (em2) 163,05 54,11 79,72 85,37 0,95 1,89 1,98 4,16 Remaja (21-40 tahun) Ukuran antropometrik, luas lemak - Manusia dan Jawapersentase *)
-.." ~~ ~§; ~~ UI"t!
~a" A" ~~ UI _. sO;'
::r ;<:
" []I
~ '"
§ ::<' '"
p,.
~: g
rS'
'*
" c::
~ IV o
IV
~ '"2::0
'" '"
N w OJ>
*) Menggunakan rumus Du Bois dalam ICRP 23 [2], #) rumus Nagamine da]am Tanaka [5], $) rumus Brozek da]am Tanaka [5].
Prosiding Pr~s~ntasi IImiah Kesdamatan ISSN
Radiasi dan Lingkungan, 20 - 2 I Agustus 1996
: OXS4-40XS
Tabel3.
Perbandingan ukuran berat dan tinggi badan Manusia Indonesia (Jawa) dengan negaranegara Asia, Afrika, Amerika Serikat dan ICRP 23 (umur antara 20-30 tahun).
177 171 175 172,1
Apabila pertambahan berat dan tinggi tubuh manusia Indonesia (2. IXI responden manusia Jawa) menu rut umur dibandingkan dengan berat dan tinggi manUSla acuan yang dikemukakan oleh ICRP [2] (13.327 responden) dan Jepang [5] (5.550 responden), maka tampak bahwa ukuran manusia Indonesia lebih kecil daripada ICRP dan Jepang (Gambar 6-9). Hal ini tampak terlihat jelas untuk umur lebih dari 20 tahun. Berat dan tinggi tubuh manusia Jawa lebih kecil masing-masing 1,38-13,65% dan 2,04-7,13% daripada manusia Jepang. Perbedaan berat dan tinggi tubuh dengan manusia acuan ICRP terlihat lebih besar daripada perbedaannya dengan manUSla Jepang. Ukuran manusia Jawa 7, 10-26,79%) lebih kecil untuk berat tubuh, dan 6,54-9,25% lcbih kecil untuk tinggi tubuh manusia acuan ICRP. Untuk umur di bawah 5 tahun, perbedaan tersebut tidak terlihat jelas, sedangkan antara 5-20 tahun perbedaannya cukup jelas. Perbedaan berat dan tinggi tubuh laki-Iaki relatif !cbih besar daripada perbedaannya untuk wanita. Pertambahan berat dan tinggi tubuh tampak cukup besar pada umur dibawah 20 tahun. Dari keempat gambar, dapat dikatakan bahwa ukuran berat dan tinggi manUSI:l kpang terletak di alltara manusia Indonesia dan manusia kaubslis.
PSPKR-BATAN
Dengan demikian manusia dewasa Jepang relatif berbeda dengan manusia Indonesia dan hal 1111 berhubungan dengan jum]ah dan kualitas gizi yang dikonsumsi oleh manusia Jepang terutama konsumsi protein hcwani di samping perbedaan temp at tinggal dan kondisi lingkungan hidup. Dengan diketahuinya perbedaan antara manusia Indonesia dan manusia Kaukasus. maka akan terdapat perbedaan beban radiasi yang diterima seseorang atau anggota masyarakat. Casarett [dalam 7] menyatakan bahwa untuk dosis radiasi yang sarna dengan berat tubuh lebih kecil, maka beban radiasi yang diterima oleh seluruh tubuh menjadi lebih besar. Beban radiasi adalah laju dosis yang diterima baik dari sumber alamiah maupun sumber buatan manusia. Besar dosis serap (terutama radiasi intema) berbanding lurus dengan aktivitas radiasi pada tubuh atau bagian tubuh dan berbanding terbalik dengan berat tubuh atau bagian tubuh. Dengan demikian untuk aktivitas radiasi yang sarna dengan berat tubuh yang lebih kecil akan menerima laju dosis yang lebih besar, dan penerimaan radiasi yang lebih besar oleh pekerja radiasi maupun anggota masyarakat tidak diinginkan. Scdangkan unlu k racliasi ekstema, besar dosis radiasi adalall berbanding terbalik dcngan
236
Prosiding I'r~s~ntasi IImiah K~sdal11atan Radiasi dan Lingkungan. 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : (lS5~-~(I!\5
kuadrat jarak dan berbanding aktivitas radiasinya [7]. KESIMPULAN
lurus dengan
DAN SARAN
Ukuran antropometrik manusia Jawa laki-Iaki rdatif lebih bcsar daripada wanita kecuali ukuran lipatan-lipatan kulit. Berat dan tinggi tubuh rata-rata laki-Iaki dewasa (21-40 tahun) masing-masing adalah 55.73 ± 2,56 kg dan 160.90 ± 2,97 cm. sedangkan berat dan tinggi tubuh wanita dewasa adalah 49.67 ± 2.46 kg dan 151,27 ± 2,0 I cm. Berat dan tinggi tllbllh laki-Iaki dan wanita di daerah urban rdatif lebih besar daripada laki-Iaki dan wanita di daerah pertanian dan nelayan. Berat dan tinggi tllbuh manllsia Jawa relatif sama dcngan ncgara-negara Asia lainnya tetapi cllkup berbeda dengan manllsia acuan yang dikemllkakan oleh ICRP 23. Berat dan tinggi tubuh manusia dewasa Jawa masing-masing 1,38-13,65% dan 2,04-7,13% lebih kecil daripada manusia Jepang, dan 7.10-26,79% dan 6.54-9,25% lebih kecil daripada manusia acuan ICRP. Dcngan dcmikian penyusunan manllsia acuan Asia (khllsllsnya Indonesia) sangat penting untuk dilakukan dan karena masih sedikitnya jumlah populasi yang telah dijadikan rcspondcn dibanding jumlah populasi penduduk Indonesia. maka perlu dilakukan juga di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. UCAPAN TERIMA
KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pemda DKI Jakarta. Pemda Tk. II Kabupaten Bandung dan Sukabumi. Propinsi Jawa Barat, Pemda Tk. II Kabupaten Semarang, Pati dan Jcpara, Propinsi Jawa Tengah. dan Pemda Tk. II Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. serta Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, atas kerjasama yang diberikan. DAFT AR PUST AKA I. TAYLOR. L.S. Radiation Protection Standards, Butterworth. London, 1971. 2. ICRP. Report of the Task Group on Reference Man. Publication No. 23, Pergamon Press. Oxford. United Kingdom. 1975.
PSPKR-BATAN
3. DANG, H.S., SUNTA, C.M. dan SOMAN, S.D. Studies of the Anatomical, Physiological and Metabolic Characteristics of Indian Adults for Setting up a Reference Man-Present Status, Bhabha Atomic Research Centre, Bombay, India, 1988. 4. AMSY ARI, F. Radiasi dosis rendah dan pengarulmya terhadap kesehatan (Suatu pengantar terhadap upaya proteksi radiasi), Airlangga University Press, Surabaya, 1989. 5. TANAKA, G.I., KAWAMURA, H. and NAKAHARA Y. Reference Japanese man. I. Mass of organs and other characteristics of normal Japanese. Health Phys. 36, 1979, 333-346. 6. SUGIARTO, C.J. Report of Survey on Anthropological Characteristics, Food Consumption, and Internal Organ Measurement of Samples Drawn from the People of Jakarta, Indonesia, 1989-1990 (Research Contract No. 5584/JN) National Atomic Energy Agency of Indonesia, Jakarta, 1991. 7. ANONIM, Penelitian Antropometrik pada Mahasiswa di Yogyakarta untuk Acuan Dosimetri Radiasi Manusia Indonesia (Penelitian Antropomteri untuk Manusia Acuan Indonesia), FK-UGM, Yogyakarta, 1994. 8. NAWAWL H. dan WlKAN, B. Deskripsi berat dan ukuran beberapa organ dalam tubuh orang dewasa yang diotopsi di instalasi kedokteran forensik RSVP Dr. Sarjito tahun 1991-1993, FK-UGM, Yogyakarta. 1994. 9. JAHARI, A.B. dkk. Perbandingan Baku Harvard dan Baku WHO-NCHS : Suatu Kajian Aplikasi Analisis Terhadap Sub-set Data PSG, Gizi Indonesia 1990, 14(2), 6578. 10.NURHAYATI, S., INDRAWATI, I. dan MASNELLI, L. Pola Konsumsi Makanan Penduduk di Pulau Jawa , belum terbit. II.Y ADA Y, M. Reference Asian Man Type Data in Malaysia, University of Malaya, Kuala Lumpur, 1988. 12.WANG, J. dkk. Setting of Reference Chinese Man. I. Height and Weight of Total Body, Institute of Radiation Medicine. CAMS. Tianjin. '9X5.
237
Prosiding Present'lsi I1miah Kesdamatan ISSN : 0854-4085
Radiasi dan Lingkllngan, 20 - 21 AgIIStllS 1996
13.CHEN, X.A. An Investigation on Physical Shape. Function and Quality of Chinese Teen agers and Children, Science and Technology Literature Press. Beijing. China, 1982. 14.RAB MOLLA, M.A. dkk., A Study on the Physical Parameters Relating to Anatomical Characteristics for a Bangladeshi Reference Man, Bangladesh Atomic Energy Commission, Dhaka, 1989. 15.WIMALARATNA, S. Critical Analysis of the Concept of "Reference Asian Man" with Reference to "Sri Lankan Man", Sri Lanka, 1987. 16.KAMAT, S. R., SARMA, B.S., RAJU, V. c., R. K., VENKA T ARAMAN, BALKHRISNA, M., BHA VSAR, R. c., KULKARNI, S. T. and MALHOTRA, M. S. Indian nonns for pulmonary function : Observed values prediction equations and intercorrelation. J. Assoc. Physial India 25, 1977,531 - 540. 17.NATERA, E.S. A Report on the Anatomical, Physiological and Metabolic Characteristics of the Filipino Reference Man, Philippine Nuclear Research Institute, Manila, 1987. 18.PONGPAT, P. Anatomical data of Thailand people for Reference Man, Health Physics Division, Office of Atomic Energy for Peace, Bangkok, Thailand, 1987. 19.DUF'ETEL P .. PIGEARIAS, B., LONSDORFER. J .. DEROSSL G., DIAINE, C. and FAL TOT, P. J. Spirometric reference values in Senegalese black adults. Eur. Respir. J. 2, 1989, 352358. 20.SCHOENBERG,
J.B.,
BECK,
GJ.
and
BOUHUIS. A. Growth and decay of pulmonary function in healthy blacks and whites, Respir. Physiol. 33, 1978,367-393. 21.COOKSON, J.B., BLAKE, GTW, and FARANISL C. Nonnal Values for ventilatory function in Rhodesian Br. J. Dis. Chest 70,1976.
Africans.
22.SLIMAN, N.A, DJAJAN1, B.M. and DAJANL H.M. Ventilatory function test values of healthy adult Jordians. Thorax 36, 1981. 546-549. 23.CRAPO, R V., JENSEN, Normal
0., R
LOCKEY. L. and
splromctrIc
PSPKR-BATAN
values
J .. ALDRICH. ELLIOTT, G. 111
healthy
An1erica Indians. 556 - 560.
J. Occup.
Med. 30, 1988,
DISKUSI Titi Wismawati - PPBGN: Faktor-faktor apa dipilihnya manusia penelitian? .
yang Jawa
menyebabkan sebagai acuan
MSyaifudin: Karena manusia Jawa mengkontribusi +60% populasi Indonesia dan telah terkumpul datadata dari 5 Dati I di P. Jawa (DKl, Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim) sehingga diinginkan untuk mengetahui karakteristik manusia Jawa dan nantinya dibandingkan dengan manusia di Pulau lain.
Gatot Suhariyono - PSPKR : I. Apakah yang dimaksud Iipatan kulit dan pengaruh Iipatan kulit pada pria dan wanita, juga cara mengukumya ? 2. Apakah yang dimaksud kerapatan, apakah sama dengan density (massajenis) ?
M Sya~rudin : I. Lipatan kulit adalah tampilan secara fisik kandungan lemak tubuh seseorang dan ukuran ini meliputi Iipatan kulit bisep, trisep (pada lengan), perut, subskapula dan suprailiaka (pada pinggang dan punggung). Lipatan kulit wanita lebih besar daripada pria karena laju pengendapan lemak pada wanita lebih besar. Cara mengukumya adalah dengan menggunakan alat antrapometer set. 2. Kerapatan adalah perbandingan berat dengan volume tubuh. Kerapatan ini sama dengan density/massa jenis dihitung dengan rumus tertentu.
dan
dapat
Rochestry Sojyan - PPTN: I. Apakah yang dimaksud dengan manusia Jawa (per definisi) dalam penelitian ini? 2. Dari mana angka 60% diperaleh. Apakah ini sudah merupakan kesepakatan bersama?
M SyaUildin . I. Manusia hwa dalam penelitian ini adalah manusia yang tinggal di lima Dati) dl Pulau
238
Prosiding Prescntasi I1miall Keselamatan Radiasi dan Lingkungan. 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : OS5-t-4085
Jawa baik suku Jawa maupun suku lain yang telah bennukim lama di Pulau Jawa. 2. Angka ini diperoleh dari BPS dan mempakan kesepakatan peneliti untuk mcncoba mempelajari karakteristik manusia di Pulau Jawa. Mulyono Hasyim - PSPKR : I. Apakah tujuan akhir/aplikasi dari penelitian ..
1111
M.Syaifudin : Saya kira sebaiknya tidak diadopsi langsung dan kurang cocok bagi manusia Indonesia. Misalnya untuk aplikasi di bidang kedokteran sepcrti radioterapi/diagnosa organ tubuh maka faktor berat organ tubuh / berat tubuh sangat penting untuk diperhitungkan dan disesuaikan dengan manusia Indonesia. Rekomendasi ICRP sehamsnya diperketat.
?..
2. Apakah hanya sebatas untuk mengetahui ukuran dan bentuk tubuh masyarakat Jawa atau masyarakat Indonesia umunya '1. M. Sya!flldin : 1. Tujuan akhimya adalah menyusun karaktcristik Manusia Acuan Indonesia yang dapat diaplikasikan untuk mempcrkirakan dosis yang diterima scscorang karena satu faktor dalam pcnetapan dosis adalah kondisi fisik/ biologik sescorang. Untuk aplikasi di bidang medis data ini juga bisa dipakai. 2. Pada kali ini kami menyusun karakteristik manusia di P. Jawa dengan menggunakan data-data dari lima Dati I di Pulau Jawa. Nantinya akan dilakukan juga pengumpulan data di daerah luar Pulau Jawa dan
Sarwo D.Danupoyo - PPkTN: Terdapat kecendemngan bahwa anak-anak l11uda/remaja saat ini memiliki ukuran badan yang lebih besar / tinggi daripada orang tua mcrcka. Bagaimana hal ini diantisipasi dalam pcmbuatan ukuran manusia acuan Indonesia. M.Syaiflldin: Oapat diantisipasi dengan membagi responden mcnumt kelompok umumya dan dalam pcnyusunan MAl nantinya juga dibagi menurut kelompok umur.
akhimya disusun Manusia Acuan Indonesia. Yus Rusdian Akhmad - PRSG : Jika tujuannya untuk menentukan manusia acuan Indonesia, maka dapat diatur teknik samplingnya sehingga representatif mewakili manusia Indonesia. M.Sya!fudin : Untuk sement.:1.radisusun manusia acuan dari data manusia di P. Jawa yang nantinya dibandingkan dan digabungkan dengan manusia di Pulau lain. Juga dilakukan perbadingan secara statistik dan apabila tidak berbcda nyata maka sebaiknya dilakukan di Pulau Jawa, hanya ditambah respondennya sehingga lebih representatif. Jibun Sembiring - Bl'TA : Oalam rangka pcnyusunan Manusia Acuan Indonesia. menu rut Anda apakah batasan dosis yan direkomendasikan ICRP cocok untuk manusia Jawa '). Kalau tidak bagaimana semcstinya dipcrkct:1t atau diperingan '1.
PSPKR-BA
T AN
239
I
.
I
W
L Q,-1 tho
Vi
,
L
W
L
L I
tit.
6.~10
1,';"'5 tho
w
tJil.
1,1-1,5,
t-.J
w
L 16....:2.0 tho
w
L
~1-30tho
w
L 31':"4<1
L
W
t~.
41,
tho ke iatas
Gambar 1i~ U~ran antro]j)Qma;txik wanita (W) idan laki-lruki (L) di. Pulau J SlWa. barlasarkan I kaJJ.mmpok umur..
80
80
80 40
2 .c e ~:::. .D::>
CD
20
,
~
POrlanian f
i
L
r I,
Urban
o
o
3 Nelayan Gambar
1
Bcrat tubuh
Rala·rala
(kg) 1,1kj·laki di tiga maeam
di P. Jawa berdasarkan
kclompok
Urban
pcmukiman
dan raw-ratanya
Gambar
E
"
.D co f= ·00
:~;
IJerallubllh
Rala·rala
Nelayan
(kg) wan ita di ;Iiga macam
di P. Jawa
berdasarkan
keIompok
pemukiman
~ " 50
100 150 f= 2::>co
.D
E
.c
·CiJ
•
0 S
15041 Ket 100 ,·5 lahun Kel. Kat 8-10 31·40 18-20 11-15 lahun lahun ke alas "lahun ,-;
~
fZj 0rn @]
o
o Urban
Kel. 21-30 lahun
Kelarangan :
50
Gamhar
dan rata-ratanya
umur.
200
200
2
3.
umur.
POrlanian
Nclayan
Rata·tala
4. Tinggi tubuh (em) laki-I,lki di liga l11acam pernukiman di P. Jowa bcrdasarkan kcloll1pok Ul11l1r.
dan rata-rat'"IY"
Gambar
5.
1
2
Urban
Perl ani an
Nelayan
Rala-rala
Tinggi tubuh (em) wanila di tiga maeam pemllkiman di P. Jawa berdasarkan kclompok UI11Ur.
dan rata-ralanya
--
~en ":J ~ ..c>-J ;> e~I -'"
50 40 30
ICRP 23 Indonesia Jepang
--
Kelerangan
---<>-:
70 60 80
" ~":J ..c 0
-'" bO
00
e
~
80 50 40 30 20
70 0 10 60
~
ICRP 23
~
IndonesIa
--
Jepang
o o
10
20
30
40
50
60
70
10
80
20
50
40
30
60
70
80
U m u r (Iohun) G~mb~r b. Perb~ndingan
bcrattubuh
Jepang (Tanaka.
---:-
100
';0
"
120 200 140 1~0 120
J
I~k.i·laki anlara ICRP 23. Indonesia
992) menurul
-'
Jepang Indonosla Jepong ICRP 23
I
pertambahan
I
40
~
:
50
Gambar
r. Perbanding~n
60
70
ber~llubuh
Jepang (Tanaka,
ICRP 23 ; 80
100 I blf KeJerangsn .:.-Jo.Kelor~ngan !
dan
umur.
u'
J
R Perbandingan
1992) menurUI rcrtamb:\han
d~n
umur.
Indonesia :;;1 "o.oi 200 100 160
80
30
50
40
60
70
80
U m u r (,ahun)
linggi lubuh fak.i·I~ki anlam fCRP 23. Indonesia
Jcpang (Tanaka.
perlambahan
E! i~! ~I
U m u r (Iahun) Gambar
wan ita anlar~ ICRP 23, Indonesia
992) menurul
umur.
dan
Gambar!J.
Perbandingan
linggi lubuh wan ita anlara ICRP 23, Indonesia
Jepang (Tanaka,
1992) menurul
pertambahan
umur.
dan