Pancasila dan Implementasiya : Nilai-nilai Pancasila sila I dalam Rangka Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya Modul ke:
Fakultas
MKCU Program Studi
MKCU
www.mercubuana.ac.id
Nilai-nilai Pancasila sila pertama Memiliki Arti dan Makna. Arti dan Makna tersebut bersumber Pada sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila Pertama merupakan sebab dari segala sebab/Causa Prima. Sila Pertama terkait dengan Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya, sehat jasmani dan rohani, selamat di dunia dan ahirat. Hidup manusia bukan hanya didunia tetapi juga kehidupan setelahnya. Dosen: Tukina, S. Pd. M. Si email :
[email protected]
Blakground a. Ketuhanan Yang Maha Esa, Allah Tuhan Yang Maha esa pemilik kehidupan. b. Nilai-nilai Pancasila sila pertama, sangat penting bagi pembentukan manusia Indonesia seuuhnya, sehat jasmani rohani, sehat jiwa dan raga, bahagia didunia dan di akhirat. c. Ketuhanan merupakan spirit rokhani, mental spiritual yang positif d. Keberhasilan hidup sejatinya merupakan rencana Allah/takdir Allah
• e. Ajaran agama merupakan sumber nilai, norma dan aturan serta hukum yang ada. Tanpa ajaran agama maka aturan yang ada akan kekurangan sisi rokhaninya. • f.kebahagian yang hakiki dan kodrati akan tercapai bila aturan, hukum dan norma serta aturan didalam masyarakat lainnya berdasarkan Pancasila. Bila semakin jauh dari Pancasila maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan jauh dari cita-cita para pendiri negara. • g. Kehidupan didunia aja bukan menjadi utama tetapi kehidupan didunia dan setelahnya perlu menjadi fokus kehidupan manusia Indonesia • h. Sukses hidup yg diharapkan oleh para pendiri negara Indonesia adalah
• Bukan hanya sukses/berhasil darisisi material/kebendaan namun juga dari sisi ketenangan batin dan jiwa/sisi rohkani. Ada warga Jakarta yang secara materi cukup namun kurang bahagia dari sisi rohkani dan ketenangan • Nilai-nilai Ketuhanan : Sila pertama Pancasila • a. Mengakui dalam hidup ini ada dzat penguasa kehidupan Allah, Tuhan yang maha esa. Sang maha penguasa kehidupan itu adalah tempat berlindung, mengadu, dan meminta perlindungan
• Bila kita punya masalah seberat apapun maka kita perlu berlindung dan mengadu pada Allah Tuhan yang maha esa, dan minta solusi atas masalah yang terbaik • b.Mtenyadari bahwa manusia itu lemah, tidak berdaya, tidak pantas sombong karena ada kekuasaan yang Maha Tinggi. Manusia boleh pintar, cerdas, tahu, benar namun diingat manusia hanya manusia yang tidak sempurna. • c.tidak merendahkan manusia lain, perlakuan sederajat dan setara pada semua manusia sangat perlu, membedabedakan manusia tidak boleh dan juga bijaksana
d. Tidak boleh ada ekslusivisme dalam bidang agama, menganggab diri kelompok yang paling benar, hebat dengan merendahkan oran, diri laian tidak mencerminkan ajaran agama. e. Saling menghormati agama yang berbeda-beda, merupakan cermianan beragama yang benar, dan sesuai dengan ajaran agama yang dianut f. Ajaran agama bukan untuk disombongkan, dicongkakan tetapi perlu diajarkan secara benar dan sesuai dengan ajaran agama itu sendiri.
• g. Nilai-nilai toleransi perlu dikedepankan antar seagama, beda agama dan antar agama. • h.bila ada aliran agama yang dianggab sesat maka perlu dibicarakan secara musyawarah dengan hati yang bersih, tidak memaksakan pendapat, tidak ngotot • Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, bagaimana penerapannya? • Nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Penerapan nilai ketuhanan Yang maha esa dimulai dari diri pribadi masing-masing orang, diskusi agama, kajian agama juga sangat penting serta peran departemen agama perlu dikedepankan untuk memandu dan mengarahkan ke yang lebih baik. • Penerapan Nilai-nilai Ketuhanan, perlu dicarikan cara yang mudah, tidak berbelit-belit dan jika ada masalah diselesaikan dengan secara sebaik-baiknya, tidak perlu ada kekerasan dan pemaksaan. • Dalam Penerapan agama perlu ada toleransi, saling pengertian dan pemahaman agama secara benar
• Masalah terbesar dalam agama adalah seringkali ada yang tidak mau mendengar pendapat/pandangan orang lain. Pandangan diri sendiri dipandang yang paling benar, lupa bahwa orang lain punya pandangan yang bisa jadi lebih baik. • Pandangan/pedapat orang lain perlu didengar, tidak boleh merendahkan. • Penerapan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bukan sesuatu, penerapan diri sendiri tanpa mendengar orang lain, perlu digalakan secara berjamaah, kebersamaan, saling tolong menolong dalam menghadapin apapun masalah yang timbul • Perlu disadari dan dimengerti sebenarnya Tuhan Allah Yang Maha Esa bisa aja membuat umat sama, tidak bersukusuku,
• Berkelompok-kelompok. Namun Tuhan Allah tidak melakukan itu karena ingin menguji umatnya mana yang baik, mana yang patuh, mana yang setia dan sebagainya. Artinya Tuhan Allah sebenarnya menguji manusia , sehingga akan kelihatan mana umatnya yang setia dan baik