PANCASILA Modul ke:
11
AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
S1 Manajemen
Dr. Achmad Jamil M.Si
Manusia Indonesia Seutuhnya Di Indonesia dikenal pengertian manusia seutuhnya. Menurut Pedoman dan Penghayatan Pancasila, setiap manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan hidup, dan menjaga kehidupan yang lebih baik Pancasila menempatkan manusia dalam keseluruhan harkat dan martabatnya mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Berbeda dari makhluk-makhluk lain, manusia sebagai makhluk yang berderajat lebih tinggi, diperlengkapi dengan berbagai potensi dan susunan tubuh yang memungkinkan ia berkembang menjadi makhluk yang sesuai dengan ketinggian derajatnya
Tentang Pancasila Pengertian Pancasila Istilah Pancasila telah dikenal sejak jaman Majapahit pada abad ke-14, yaitu terdapat dalam buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca, dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta Panca berarti lima, sila berarti berbatu, sendi, alas, prinsip, atau dasar. Pancasila juga berarti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima”. Panca artinya lima, sila artinya asas atau dasar. Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal, dan abadi.
Hubungan sila-sila dalam Pancasila Sila-sila Pancasila merupakan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman dan ukuran kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Kelima sila itu berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahpisahkan. Pada hakikatnya sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Nilai – nilai luhur Pancasila 1) Ketuhanan Yang Maha Esa a. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 3) Persatuan Indonesia a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa bila diperlukan.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. b. Keputusan yang diambil dalam musyawarah mufakat harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Mengembangkan perbuatan yang luhur,yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b. b. Menembangkan sikap adil terhadap sesama.
Peran Pancasila dalam Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya Pancasila sangat berperan dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya, terutama pada fungsinya sebagai penuntun pembangunan nasional dan perencanaan pembangunan nasional. Untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya diperlukan suatu upaya untuk mewujudkannya yaitu dengan melaksanakan pembangunan nasional.
Paradigma Pembangunan Nasional Berdasar Pancasila Pancasila dalam Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia yang telah memilih Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara perlu terus-menerus menyadari bahwa Pancasila harus tetap menjadi moral perjuangan bangsa dalam mencapai sasaran pembangunan Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti Pancasila harus dijadikan sebagai sumber nilai, asas dan kerangka pikir dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan Nasional tidak memiliki arti yang sempit hanya membangun fisiknya saja. Pembangunan Nasional memiliki arti yang luas yaitu membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan Nasional karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman. Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur. Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila.
Terima Kasih Dr. Achmad Jamil. M.Si